OPTIMASI PRODUK DAUN PINTU: STUDI KASUS DI PT PROFILINDAH KHARISMA (PiK), KECAMATAN NGORO, KABUPATEN MOJOKERTO, JAWA TIMUR RIDHA PUTRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMASI PRODUK DAUN PINTU: STUDI KASUS DI PT PROFILINDAH KHARISMA (PiK), KECAMATAN NGORO, KABUPATEN MOJOKERTO, JAWA TIMUR RIDHA PUTRA"

Transkripsi

1 OPTIMASI PRODUK DAUN PINTU: STUDI KASUS DI PT PROFILINDAH KHARISMA (PiK), KECAMATAN NGORO, KABUPATEN MOJOKERTO, JAWA TIMUR RIDHA PUTRA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

2 OPTIMASI PRODUK DAUN PINTU: STUDI KASUS DI PT PROFILINDAH KHARISMA (PiK), KECAMATAN NGORO, KABUPATEN MOJOKERTO, JAWA TIMUR RIDHA PUTRA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

3 RINGKASAN RIDHA PUTRA. E Optimasi Produk Daun Pintu : Studi Kasus di PT Profilindah Kharisma (PiK), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dibawah Bimibingan Ir. Bintang C.H. Simangunsong, MS, PhD. Selama periode , jumlah ekspor pintu kayu menurun dari 103,3 juta m 3 pada tahun 2000 menjadi 59,6 juta m 3 pada tahun 2009, sebuah penurunan sebesar 58%. Hal ini dikarenakan berkurangnya pasokan kayu bulat dari hutan alam, tingkat realisasi pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang rendah dan produksi yang tidak efisien. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi seluruh permasalahan ini adalah dengan mengaplikasikan teknik optimasi seperti program bilangan bulat dalam mengalokasikan sumberdaya dengan efisien dan diversifikasi produk sehingga keuntungan dimaksimumkan. Hasil penelitian menunjukkan biaya produksi produk daun pintu setiap unitnya berkisar dari Rp 0,75 juta sampai Rp 2,39 juta dan keuntungan per unit berkisar dari Rp 63 ribu sampai Rp 1,6 juta. Pada kondisi optimum, total keuntungan menjadi 16,6% lebih tinggi dari kondisi aktualnya. Selain itu, dapat menyimpan penggunaan sumberdaya sebesar 5,9%. Kata kunci : Daun pintu kayu, biaya produksi, optimasi, integer programming.

4

5 ABSTRACT RIDHA PUTRA. E Optimation for Wooden Door Products : Case Study at PT Profilindah Kharisma (PiK), District of Ngoro, Mojokerto Regency, East Java. Under the guidence of Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, PhD. During the period , export quantity of wooden door was decreased from 103,3 millions m 3 in year 2000 to 59,6 millions m 3 in year 2009, a decrease of 58%. This was due to a diminishing log supply from natural forest, the low development realization rates of lumber industrial forest plantation (HTI) and production inefficiencies. One effort to deal with these problems is to apply optimization technique such as integer programming in allocating resource efficiently and diversifying product so that profit is maximized. The results showed a production cost per unit wooden door ranging from Rp 0.75 millions to Rp 2.39 millions and a profit per unit ranging from Rp 63 thousands to Rp 1.6 millions. At optimum condition, total profit would be 16,6% higher than actual condition. Moreover, there would be 5,9% saving in resource used. Keywords: wooden door, the cost of production, optimization, integer programming.

6

7 PERNYATAAN Dengan ini saya sampaikan bahwa skripsi berjudul Optimasi Produk Daun Pintu : Studi Kasus di PT Profilindah Kharisma (PiK), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur adalah benar-benar hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga apapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis ini telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Maret 2012 Ridha Putra E

8

9 Judul Penelitian Nama Mahasiswa : Optimasi Produk Daun Pintu : Studi Kasus di PT Profilindah Kharisma (PiK), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur : Ridha Putra NRP : E Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, PhD NIP Mengetahui, Ketua Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc NIP Tanggal Lulus :

10

11 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 Mei 1989 dari pasangan Yusrizal Zahar (Ayah) dan Masnelli Ma ruf (Mama) sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Jenjang pendidikan formal yang telah penulis selesaikan adalah TK Sunan Bonang Tangerang ( ), SD Sunan Bonang Tangerang ( ), SMP Negeri 13 Tangerang ( ), SMA Adabiyah Padang ( ) dan SMA Negeri 25 Jakarta ( ). Pada tahun 2007 penulis diterima di Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan pada tahun 2010 penulis memilih Bagian Biokomposit, Laboratorium Ekonomi Industri Kehutanan sebagai bidang keahlian. Selama menjalankan pendidikan di IPB penulis telah mengikuti beberapa praktek lapang, yaitu: Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Cagar Alam Pangandaran dan Gunung Sawal Ciamis pada bulan Juli 2009; Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), PGT Sindang Wangi Bandung, KPH Cianjur, Industri Pembuatan Stick Drum Sukabumi pada bulan Juli 2010; dan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT Profilindah Kharisma (PiK), Mojokerto, Jawa Timur pada bulan Juli Agustus Kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti penulis, antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB (BEM KM IPB) sebagai Staf Menteri Pertanian ( ), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB (BEM KM IPB) sebagai Staf Menteri Kebijakan Nasional Koordinator Aksi dan Propaganda ( ), Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan IPB (HIMASILTAN) ( ) sebagai pengurus. Panitia Kumpulan Orang Muda Paling Asyik Keluarga Departemen Hasil Hutan (KOMPAK DHH) 2009 sebagai Kadiv. Humas, Agriculture Creativity Festival (AC-Fest) 2008 sebagai Kadiv. Acara dan Mimbar Bebas Memperingati 11 Tahun Reformasi (2009) sebagai Koordinator. Prestasi yang pernah diraih penulis adalah penerima dana modal usaha Pemuda Wirausaha Mandiri 2010 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan

12 Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, penerima dana penelitian pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P) pada tahun 2010, dan Runner-up cabang sepak bola pada Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) pada tahun Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Fakultas Kehutanan IPB, penulis melakukan penyusunan skripsi yang berjudul Optimasi Produk Daun Pintu: Studi Kasus di PT Profilindah Kharisma (PiK), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur di bawah bimbingan Ir. Bintang C.H Simangusong, MS, Ph.D.

13 KATA PENGANTAR i Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, hidayah serta kemampuan kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat serta salam penulis hadiahkan kepada junjungan dan suritauladan Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Skripsi ini tentunya tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya serta ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, PhD selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan serta arahan sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. 2. Ibu Dr. Ir. Noor Farikha Haneda, M.Sc selaku dosen penguji dari Departemen Silvikultur dan Bapak Ir. Jajang Suryana, M.Sc selaku pemimpin sidang. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. I.K.N. Pandit, MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan. 4. Bapak Imam Susilo selaku Direktur PT Profilindah Kharisma (PiK) tempat penulis melakukan penelitian, serta semua karyawan PT PiK yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. 5. Ayah, mama, adik-adik penulis (Ayu Zahara dan Ramadhanul Putra) yang penulis sayangi atas dukungan, doa, perhatian dan senyuman yang selalu diberikan kepada penulis selalu menjadi penyemangat bagi penulis. 6. Ranny Dwita Olivia atas perhatian, dukungan dan orang yang selalu ada di samping penulis baik suka maupun duka selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Ria Sandra, Mama Any dan Mama Susan atas doa yang selalu diberikan kepada penulis 7. Sahabat terbaik penulis Dwi Hendro Prayitno, SE. yang selalu memberikan semangat dan arahan bagi penulis selama penelitian ini. 8. Renato dan Moh. Ferry Prihandiputra sebagai rekan satu bimbingan yang selalu memberikan semangat dan motivasi bagi penulis. 9. Rekan-rekan penulis di Fakultas Kehutanan khususnya THH Keluarga besar Fakultas Kehutanan IPB dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis, baik pada perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini. Atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamin ya Rabb.

14 Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi yang berhasil penulis rampungkan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak serta menambah khasanah ilmu pengetahuan pada khususnya. Bogor, Maret 2012 Penulis DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i

15 iii DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN...v PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 2 TINJAUAN PUSTAKA Produk Sekunder Kayu Teknik Optimasi... 3 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Model Program Bilangan Bulat... 7 KONDISI UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Tenaga Kerja, Sistem Kerja dan Sistem Pengupahan Jenis dan Sumber Bahan Baku Proses Produksi HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Produk Investasi Biaya Produksi Daun Pintu Optimasi Produk KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA...28 LAMPIRAN...29 DAFTAR TABEL No. Halaman 1 Optimasi produk kayu lapis berdasarkan beberapa hasil penelitian... 5

16 2 Jenis data yang dibutuhkan untuk analisis optimasi Biaya produksi di PT Profilindah Kharisma pada tahun Input-output koefisien fungsi tujuan dan kendala dari permasalahan perusahaan pintu PT Profilindah Kharisma Solusi optimum PT Profilindah Kharisma Nilai penghematan sumber daya DAFTAR GAMBAR

17 v No. Halaman 1 Bagan Alur Proses Produksi Pintu di PT Profilindah Kharisma DAFTAR LAMPIRAN

18 No. Halaman 1 Jenis-jenis produk yang diamati di PT Profilindah Kharisma Biaya depresiasi dan bunga modal yang terjadi di PT Profilindah Kharisma tahun Biaya depresiasi mesin produksi yang dibebankan pada setiap produk di PT Profilindah Kharisma pada tahun Biaya bunga modal mesin produksi yang dibebankan pada setiap unit produk di PT Profilindah Kharisma pada tahun Kebutuhan bahan baku dan biaya PT Profilindah Kharisma pada tahun Jumlah dan gaji karyawan tetap per bulan di PT Profilindah Kharisma pada tahun Jumlah dan upah tenaga kerja borongan per bulan di PT Profilindah Kharisma pada tahun Harga bahan baku pada tahun Waktu penggunaan mesin tiap produk di PT Profilindah Kharisma pada tahun Perubahan produksi, keuntungan, dan penghematan ketika terjadi perubahan jumlah bahan baku dan keuntungan per unit... 48

19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor produk pintu kayu mengalami penurunan secara kuantitas. Hal ini terlihat dari menurunnya jumlah ekspor pintu kayu dari 103,3 juta m 3 pada tahun 2000 menjadi 59,6 juta m 3 pada tahun 2009, suatu penurunan sebesar 58% (FAO 2011). Penurunan ekspor ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan bahan baku dari hutan alam, sementara program pembangunan hutan tanaman kurang berhasil. Selain itu, produktivitas pengolahan kayu rendah akibat mesin-mesin yang digunakan umumnya sudah tua. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan sumber daya serta diversifikasi produk dengan menerapkan teknik optimasi. Teknik optimasi dapat mengoptimumkan pemanfaatan faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, bahan penolong, dan waktu penggunaan mesin-mesin untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Salah satu teknik optimasi yang dapat digunakan adalah Program Bilangan Bulat (Integer Programming). Teknik ini merupakan variasi dari Program Linear (Linear Programming) dimana peubah keputusan (decision variables) merupakan bilangan bulat. Penelitian optimasi produk daun pintu dengan tujuan memaksimumkan keuntungan dilakukan di PT Profilindah Kharisma (PiK), Mojokerto, Jawa Timur. Perusahaan ini merupakan perusahaan daun pintu yang cukup besar dengan produksi pintu sebesar m 3 per tahun. Perusahaan ini memerlukan informasi tentang kombinasi produk optimum untuk menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan tersebut dalam industri daun pintu baik di tingkat nasional maupun di tingkat global.

20 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menentukan kombinasi produk optimum dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang tersedia guna meningkatkan keuntungan perusahaan 2. Mengetahui sumber daya berlebih guna mempelajari potensi penghematan yang dapat dilakukan yang pada gilirannya akan mengurangi biaya produksi dan atau meningkatkan keuntungan perusahaan Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Memberikan informasi kepada perusahaan bagaimana memperoleh kombinasi produk yang optimum agar keuntungan yang maksimum dapat dicapai; 2. Memberikan tambahan wawasan bagi mahasiswa dalam melakukan analisis optimasi suatu perusahaan daun pintu; 3. Memberikan gambaran bagi masyarakat untuk melakukan usaha dibidang industri pengerjaan kayu, khususnya produksi daun pintu.

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produk Sekunder Kayu Menurut Desclos (2000), produk sekunder kayu adalah produk yang dihasilkan dari transformasi bahan baku berupa kayu gergajian atau bahan baku dasar kayu yang kemudian diproses sesuai fungsi dan tujuannya. Proses produksi produk sekunder kayu terbilang sangat luas, dimulai dari pemotongan kayu bulat sampai dengan proses pembuatan produk jadi yang berasal dari bahan baku primer kemudian diproses untuk dijadikan furniture dan produk kayu lainnya. Yang tergolong jenis produk kayu salah satunya adalah daun pintu. Berdasarkan Harmonize System (HS), produk pintu kayu merupakan bagian dari builders joinery and carpentry dengan HS Adapun Harmonize system untuk produk pintu kayu adalah HS: Teknik Optimasi Menurut Nasendi dan Anwar (1985), optimasi merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam situasi tertentu dan juga merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu masalah yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan. Setiap perusahaan berusaha mencapai keadaan optimum dengan memaksimumkan keuntungan yang dihasilkan atau dengan meminimumkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang dimiliki Integer programming Menurut Nasendi dan Anwar (1985) integer programming adalah bentuk khusus atau variasi dari program linear atau program non-linear, dimana satu atau lebih dari peubah-peubahnya dalam vektor penyelesaiannya memiliki nilai-nilai bukan pecahan atau angka bulat yang disebut integer. Model integer programming dibedakan menjadi dua model, yaitu: program integer asli (PIA), PIA merupakan suatu program linear yang semua peubahnya adalah integer atau bilangan bulat; dan program integer tercampur (PIT), dimana PIT adalah suatu

22 model program linear yang sebagian peubahnya integer dan sebagian lagi adalah peubah kontinyu atau peubah divisibel (noninteger) Model dasar Menurut Nasendi dan Anwar (1985) ada dua macam fungsi integer programming, yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi kendala/ batasan (constraint). Fungsi tujuan adalah fungsi matematis yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap fungsi kendala, sedangkan fungsi kendala adalah fungsi matematis yang membatasi usaha untuk menemukan variabel keputusan yang akan memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan. Adapun integer programming dapat dirumuskan dengan model matematika sebagai berikut : Fungsi tujuan: Fungsi kendala : X j integer (4) dimana : = Parameter yang menyatakan peubah pengambil keputusan dalam fungsi tujuan, misalnya keuntungan produk pintu ke- j per unit ; = Kegiatan yang ingin dicari, misalnya jumlah produk pintu ke- j per periode; = Parameter yang menyatakan banyaknya sumberdaya ke- I yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit output kegitan ke- j, misalnya teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan 1 unit pintu ke- j; = Parameter yang menyatakan banyaknya sumberdaya ke- I yang tersediadalam kegiatan ke- j, misalnya jumlah kayu gergajian per periode; = Banyaknya kegiatan yang menggunakan sumberdaya yang tersedia, misalnya banyaknya jenis pintu yang dihasilkan; = Jumlah macam dari sumberdaya yang tersedia, misalnya jumlah kayu gergajian yang tersedia untuk diproses menjadi daun pintu; dan

23 5 = Nilai fungsi tujuan, yaitu mengoptimumkan pendapatan perusahaan dalam periode tertentu. i = 1,2,...,m j = 1,2,..., n Asumsi dasar Menurut Nasendi dan Anwar (1985) menyebutkan bahwa dalam integer programming digunakan empat macam asumsi, yaitu proporsionalitas, aditivitas, linearitas, dan deterministik. Asumsi proporsionalitas menyatakan bahwa jika peubah pengambil keputusan berubah maka dampak perubahannya akan berpengaruh dalam proporsi yang sama terhadap fungsi tujuan (C j X j ) serta fungsi kendalanya ( ). Selanjutnya asumsi aditivitas menyatakan bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi (koefisien peubah pengambil keputusan dalam fungsi tujuan) merupakan jumlah dari nilai individu-individu (C j ) dalam model program linear tersebut. Dampak total terhadap kendala ke- i merupakan jumlah dampak individu terhadap peubah pengambil keputusan X j. Asumsi linearitas menyatakan perbangdingan antara input yang satu dengan input yang lainnya, atau untuk suatu input dengan output besarnya tetap dan terlepas (tidak tergantung) dari tingkat produksi. Terakhir, asumsi deterministic merupakan semua parameter dalam model program bilangan bulat ( ) tetap dan diketahui atau ditentukan secara pasti Aplikasi teknik optimasi Beberapa penelitian telah menggunakan teknik optimasi dalam industri perkayuan. Proses optimasi pada perusahaan kayu lapis telah dilakukan oleh Simangunsong (1991), Irvan (1992), Wardana (2003), dan Solihah (2008). Penelitian-penelitian tersebut mengefisienkan produksi kayu lapis dengan menurunkan biaya produksi kayu lapis, meningkatkan keuntungan, dan meningkatkan produksi kayu lapis. Adapun hasil penelitian tersebut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Optimasi produk kayu lapis berdasarkan beberapa hasil penelitian

24 Penelitian Perubahan Produksi Biaya Produksi Keuntungan Simangunsong (1991) +68,50% -14,50% +12,05% Irvan (1992) ,49% Wardana (2003) +58% -23% +121% Solihah (2008) -1,50% -24% +18,20%

25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 di PT Profilindah Kharisma, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pengukuran dan wawancara secara langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mengutip data yang dimiliki oleh perusahaan. Jenis cara pengumpulan data secara rinci disajikan pada Tabel Model Program Bilangan Bulat Teknik optimasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model program bilangan bulat. Program bilangan bulat ini terdiri dari fungsi tujuan dan fungsi kendala Fungsi tujuan Tujuan dalam model integer programming adalah keuntungan maksimum dari hasil penjualan produk pintu untuk periode satu tahun dalam satuan Rupiah (Rp). Besarnya keuntungan per unit dari tiap jenis produk pintu yang dihasilkan merupakan selisih dari harga jual per unit produk dengan biaya produksi per unit produk untuk masing-masing jenis produk pintu dan dirumuskan seperti pada persamaan (5):

26 Tabel 2 Jenis data yang dibutuhkan untuk analisis optimasi Jenis Data Uraian Cara Pengumpulan Data Sumber Data Jenis, jumlah, dan harga bahan baku Pengamatan, wawancara Pabrik Jenis, jumlah, dan harga bahan penolong Pengamatan, wawancara Pabrik Primer Sekunder Upah dan gaji karyawan Wawancara Pabrik, karyawan. Produktivitas mesin utama (planer, jumping saw/cross cut, multi rip, moulder, double ended planer, wide belt sander, paint (paint spray gun), Keadaan umum industri dan struktur organisasi Jumlah produksi dan harga jual produk pintu Pengukuran, pengamatan Pengamatan, wawancara Pengukuran dan pengamatan, wawancara Pabrik, karyawan Pabrik, karyawan Pabrik, karyawan Data ekspor-impor produk pintu Pengutipan Perusahaan Nilai kurs valuta asing Pengutipan Indikator ekonomi Standar operasi mesin yang digunakan Pengutipan SOP perusahaan Jenis, jumlah, dan harga bahan baku Pengutipan Perusahaan Jenis, jumlah, dan harga bahan penolong Pengutipan Perusahaan Upah dan gaji karyawan Pengutipan Perusahaan

27 (5) 9 dimana: Keuntungan produk pintu ke- j (Rp/unit); Harga jual produk pintu ke- j (Rp/unit); Biaya produksi produk pintu ke- j (Rp/unit); dan 1,2,, n ; jenis produk pintu Biaya produksi ini mencakup gaji karyawan, depresiasi mesin, biaya perawatan alat, upah, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya energi yang harus dibayarkan dalam kurun waktu satu tahun, dan biaya angkutan. Besarnya keuntungan per m 3 produk pintu adalah suatu besaran atau konstanta yang merupakan koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan. Fungsi tujuan kemudian dirumuskan sebagai berikut: (6) dimana: Keuntungan (Rp/tahun); Keuntungan produk pintu ke- j (Rp/unit); Jumlah produk pintu jenis j yang diproduksi (unit/tahun); dan 1, 2,, n ; jenis produk pintu Fungsi kendala Kendala yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah; ketersediaan bahan baku; ketersediaan tenaga kerja; ketersediaan waktu penggunaan dari mesin-mesin utama seperti single bor, double ended planer, multi bor, hydraulic press, wide belt sander, spray gun, dan jumlah produksi minimum Ketersediaan bahan baku Konstanta ruas kanan (b 1 ) dari fungsi kendala pada persamaan (7) adalah rata-rata bahan baku berupa kayu gergajian yang tersedia untuk diproses menjadi produk pintu dalam satu tahun (m 3 /tahun). Koefisien teknologi ( ) merupakan

28 kebutuhan kayu gergajian per unit produk pintu ke-j dengan ukuran dan jenis tertentu (X j ) dengan ketentuan sebagai berikut: (7) dimana: = Kebutuhan kayu gergajian untuk produk pintu ke- j (m 3 /unit); = Jumlah produk pintu jenis ke- j yang diproduksi (unit/tahun); = Ketersediaan kayu gergajian selama setahun (m 3 /tahun); dan = 1, 2,, n; jenis produk pintu. Untuk menyelesaikan formula diatas, dilakukan pengukuran penggunaan bahan baku berupa jumlah bahan baku yang digunakan serta pengukuran bahan baku yang tersedia dalam gudang Ketersediaan waktu penggunaan mesin-mesin Konstanta ruas kanan (b i ) dengan fungsi kendala pada persamaan (8) adalah jumlah waktu yang tersedia pada mesin dalam satu tahun untuk menghasilkan lubang sambungan komponen pintu. Koefisien teknologi ( ) merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk pintu ke- j dan jenis tertentu (X j ) dengan ketentuan sebagai berikut: dimana: (8) X j = Jumlah waktu mesin ke-i yang dibutuhkan untuk pintu ke- j (menit/unit); = Jumlah pintu ke- j yang diproduksi (unit/tahun); = Ketersediaan waktu penggunaan mesin-mesin produksi (menit/tahun) dan i = 1, 2,, n; jenis produk pintu; = 3, 4, 5, 6, 7, 8 (mesin single bor, mesin double ended planer, mesin multibor, mesin hydraulic press, mesin wide belt sander, mesin painting). Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, setiap mesin produksi diukur waktu penggunaan mesin untuk menghasilkan setiap unit produk ke-j dengan

29 11 terlebih dahulu diketahui ketersediaan waktu kerja mesin tersebut dalam waktu satu hari Analisis kepekaan Analisis kepekaan merupakan salah satu cara untuk mengetahui perubahanperubahan yang terjadi terhadap solusi optimum. Analisis kepekaan dilihat pada sistem industri daun pintu yang berkaitan dengan perubahan nilai dari sumberdaya yang tersedia dan koefisien fungsi tujuan.

30 BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang berkedudukan di Jakarta dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nomor izin industri, IUI No: 506/t/industri/1999, beralamat di Ngoro Industri Persada Jl. Ngoro Industri Barat II,Blok U9 10, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Telp: (+62) , faks: (+62) Perusahaan sempat menghentikan kegiatan karena adanya peralihan kepemilikan pada awal tahun Setelah mengalami beberapa perubahan akte pendirian dan terakhir pada tanggal 4 September 2006, melalui notaris SP Henny Singgih, SH yang berkedudukan di Jakarta, perusahaan kembali aktif beroperasi dengan status PMA. PT Profilindah Kharisma menghasilkan produk pintu yang diekspor ke Belanda dan Australia. Dalam menjamin mutu produk yang dihasilkan PT Profilindah Kharisma juga dengan konsisten menerapkan sistem lacak balak (Chain of Custody) sebagai jaminan bagi buyer bahwa perusahaan menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan yang dikelola secara lestari (sustainable forest management) Tenaga Kerja, Sistem Kerja dan Sistem Pengupahan Struktur organisasi memberikan gambaran tentang jalinan unit kerja suatu perusahaan sehingga terjalin suatu hubungan yang saling berkesinambungan dan saling berhubung. PT Profilindah Kharisma memengerjakan pegawai sebanyak 201 orang, yang terdiri dari 141 orang karyawan tetap dimana 30 orang diantaranya adalah pegawai kantor dan 111 orang pegawai produksi. Perusahaan juga mempekerjakan karyawan kontrak yang berasal dari CV. Citra Anugrah Mandiri atau outsourcing sebanyak 60 orang. Komposisi pegawai dapat dilihat pada Lampiran Lampiran. Sistem kerja yang berlaku di PT Profilindah Kharisma terdiri atas dua shift (1 dan 2), dimana setiap shift dalam sehari bekerja selama 7 jam/hari dengan lima

31 13 hari kerja dalam seminggu. Dalam upaya mencapai 40 jam kerja selama satu minggu, perusahaan membuat kebijakan bahwa pada hari sabtu perusahaan melakukan aktivitas produksi dengan jam kerja selama 5 jam/hari/shift. Sehingga dalam satu bulan perusahaan beroperasi selama 320 jam. Adapun sistem pengupahan di PT Profilindah Kharisma dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu gaji tetap per bulan (karyawan kantor dan pabrik) dan upah borongan harian Jenis dan Sumber Bahan Baku PT Profilindah Kharisma dalam melakukan proses produksi pembuatan pintu kayu menggunakan bahan baku utama berupa kayu jenis Merbau dan Pinus. Kayu gergajian merbau yang digunakan untuk pembuatan pintu kayu tersebut diperoleh dari hutan alam yang berasal dari Kalimantan dan Papua. Adapun untuk bahan baku kayu gergajian pinus, PT PiK langsung mengimpor New Zealand karena memiliki kualitas yang baik dan secara kuantitas tersedia banyak. Selain dari bahan baku yang disebutkan diatas, bahan baku penolong dan tambahan seperti papan komposit berupa MDF (Medium Density Fiberboard), perekat, cat, amplas, silikon, kaca, cage, paku juga digunakan. Perusahaan menggunakan MDF sebagai face untuk jenis pintu enggineering door yang berasal dari laminasi kayu pinus. Perusahaan mengimpor MDF dari Australia dan USA. Perekat yang digunakan berasal dari Malaysia dengan merek dagang TechBond. Perusahaan juga menggunakan kaca dan membeli kaca dari perusahaan Eztu Glass yang berada di Jakarta. Bahan baku yang diperoleh dari hutan alam seperti merbau harus memiliki sertifikasi TFT (Tropical Forest Trust). Sehingga perusahaan diwajibkan untuk mengambil bahan baku yang berasal dari HPH yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh TFT. Dikarenakan HPH yang menyediakan bahan baku yang sesuai dengan standar TFT tidak banyak, sehingga pasokan bahan baku menjadi terhambat. Dalam memenuhi kebutuhannya akan pasokan bahan baku kayu merbau, PT Profilindah Kharisma membeli kayu merbau kepada PT MSPI (Mulyalindo Setya Pratama Indonesia) dan PT Manowari Mulia Lestari. Kedua HPH ini berlokasi di Papua.

32 Untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing dalam perdagangan global, manajemen PT Profilindah Kharisma menetapkan penerapan sistem Manajemen Lacak balak (Chain of Costudy) yang dinyatakan dalam kebijakan sebagai berikut: 1. Mengelola dan menghasilkan produk berkualitas sesuai dengan persyaratan pelanggan 2. Berwawasan lingkungan dan peduli pada kelestarian sumber daya hutan dengan secara konsisten menerapkan sistem lacak balak atau CoC 3. Untuk pembelian bahan baku kayu tidak besertifikat CoC, perusahaan mempunyai kebijakan bahwa kayu yang dibeli bukan berasal dari: kayu illegal logging; kayu dari pohon yang dimodifikasi secara genetik; kayu dari area yang sedang dalam konflik dengan masyarakat lokal atau pihak terkait lainnya; dan kayu dari hutan yang bernilai konservasi tinggi yang tidak berkelanjutan. 4. Seluruh jajaran karyawan di perusahaan memahami dengan jernih arah kebijakan perusahaan ini serta bertekad untuk selalu meningkatkan profesionalisme, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam penerapan sistem ini secara berkelanjutan Proses Produksi Proses produksi yang berlangsung pada PT Profilindah Kharisma terdiri dari tiga tahap utama, yaitu pembahanan, konstruksi, serta pengamplasan dan pengerjaan akhir. Proses produksi yang dilakukan secara terperinci disajikan pada Gambar Pembahanan Proses pembahanan solid dimulai dari proses planner dengan menggunakan mesin planner dan pekerja sebanyak empat orang. Pada proses ini menghasilkan permukaan yang halus dikedua permukaannya. Dari mesin planner, kemudian bahan baku dikirim ke mesin potong (jump saw atau cross-cut saw). Pada mesin potong tersebut bahan dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk stile (komponen utama pintu pada sisi tegak) dan rail (komponen utama pintu pada sisi datar) pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak satu atau dua orang. Kemudian setelah dipotong, bahan baku masuk ke mesin multi rip untuk dipotong pada sisi panjangnya. Penyerutan Pembahanan Pemotongan

33 15 Gambar 1 Bagan alur proses produksi pintu di PT Profilindah Kharisma. Untuk menjaga kualitas produknya, PT Profilindah Kharisma secara berkala melakukan pengujian terhadap sample uji rekat yang diambil secara acak setiap

34 tiga hari sekali. Pengujian dengan sistem perendaman panas-dingin dan pengovenan yang kemudian diujikan pada mesin UTM (Universal Testing Machine) untuk dilihat nilai MOR (Modulus of Rapture) dari papan laminasi yang dibuat. Jumlah pekerja yang dibutuhkan pada proses ini sebanyak empat orang. Setelah itu bahan baku dikirim ke mesin moulder untuk dihaluskan ke-empat sisisisinya. Pada mesin ini dibutuhkan labor sebanyak dua orang. Setelah menjadi komponen S4S maka bahan baku disimpan pada gudang S4S. Setelah masuk gudang S4S, bahan baku berupa stile dan rail di-grading untuk menentukan kualitas bahan baku tersebut Konstruksi dan pre-sanding Bagian konstruksi merupakan proses pertama dalam pembuatan pintu. Proses ini diawali dengan pengiriman Surat Perintah Kerja (SPK) dari bagian PPIC (Production Planning and Inventory Control) kepada seluruh bagian produksi. Gudang S4S setelah menerima SPK terebut kemudian mengirim bahan baku stile dan rail kebagian konstruksi. Sesuai dengan SPK bagian konstruksi akan melakukan proses sesuai order. Alur proses konstruksi antara lain yaitu, stile diproses di mesin single bor untuk diberi lubang tempat dowel lalu kemudian dilanjutkan di mesin single spindle untuk dibuat alur. Pada tiap-tiap mesin tersebut dibutuhkan pekerja sebanyak satu orang. Untuk komponen rail pertamatama diproses pada mesin double end tenoner lalu kemudian masuk ke mesin multi bor. Pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak dua orang. Setelah itu komponen stile dan rail dilanjutkan ke proses assembling dengan di pasang dowel terlebih dahulu. Sebelum dilakukan perakitan, komponen stile dan rail dilabur oleh perekat pada posisi yang terdapat dowel. Setelah itu perakitan dilakukan pada mesin hydraulic press. Pada tahap konstruksi dibutuhkan pekerja sebanyak empat sampai enam orang. Setelah pintu dirakit, proses selanjutnya adalah kalibrasi, montage, dan presander. Pada proses kalibrasi bertujuan untuk menyamakan tebal dan panjang. Untuk mengkalibrasi tebal digunakan mesin Wide Belt Sander (WBS). Ketebalan disesuaikan dengan SPK. Selain itu WBS juga berfungsi untuk menghaluskan permukaan. Pada mesin ini dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang. Sedangkan

35 17 untuk kalibrasi panjang digunakan mesin double end tenoner. Pada mesin double ended tenoner dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang. Setelah selesai dikalibrasi maka proses selanjutnya adalah montage. Pada bagian ini semua komponen dan aksesoris pintu dipasang, seperti list, key hole dan lubang surat. Setelah semua aksesoris terpasang selanjutnya adalah proses pre-sanding. Proses ini merupakan kegiatan pendempulan dan mengecek produk sebelum masuk ke proses finishing Pengamplasan dan pengerjaan akhir Proses awal finishing adalah sanding. Tujuan proses sanding adalah untuk meratakan permukaan substrat dan mendapatkan permukaan substrat yang licin. Proses sanding dibagi menjadi dua yaitu sanding raw dan sanding intermediate. Sanding raw adalah proses sanding untuk pintu sebelum masuk ke bagian painting. Kertas ampelas yang digunakan pada sanding raw berukuran 120 mesh. Sanding intermediate adalah proses sanding untuk pintu-pintu yang telah dicat layer satu. Kertas ampelas yang digunakan pada sanding intermediate berukuran 220 mesh. Pada setiap mesin sanding dibutuhkan pekerja sebanyak satu orang. Proses pengecatan pintu menggunakan alat pressure feed spray gun. Adapun proses pengecatan untuk komponen menggunakan mesin vacum coater. Pada mesin pressure feed spray gun dibutuhkan pekerja sebanyak tiga orang setiap mesinnya. Pada mesin vacuum coater dibutuhkan pekerja sebanyak dua orang. Pada proses packing tahapan yang dilakukan adalah pemasangan aksesoris dan pengemasan. Pada tahap pemasangan aksesoris pintu, tiap unit pintu membutuhkan pekerja sebanyak satu orang. Kemudian pada proses pengemasan dibutuhkan pekerja sebanyak empat orang yang berada pada mesin kempa.

36 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Jenis Produk Penelitian ini fokus pada tujuh tipe pintu. Pada tahun 2011, jumlah pintu yang dihasilkan sebanyak unit. Jumlah tersebut merupakan bagian dari unit pintu (163 tipe pintu) yang dihasilkan selama tahun Banyaknya tipe yang dihasilkan karena sistem produksi perusahaan berdasarkan pesanan konsumen (by order). Tujuh tipe pintu yang diamati antara lain Madison, Oakland, Luxury Pijlkruid, Luxury Halvemaan, Luxury Mountain, Luxury Yellowstone, dan Luxury Gouvernour (Lampiran 1) Investasi Investasi untuk pembelian alat serta tanah dan bangunan yang telah dilakukan oleh PT Profilindah Kharisma (PiK) sejak tahun 2006 adalah sebesar Rp 18,1 miliar. Mesin-mesin yang digunakan umumnya buatan Taiwan, Jerman, Belanda, USA, Italia, Cina, Austria dan Indonesia dan dibeli dalam kondisi bekas. Jenis-jenis mesin produksi, jumlah unit, negara pembuat, serta tahun pembuatan secara lengkap disajikan pada Lampiran Biaya Produksi Daun Pintu Total biaya produksi Besarnya biaya produksi untuk menghasilkan unit pintu pada tahun 2011 adalah Rp 1,79 miliar. Biaya produksi ini terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 365,89 juta dan biaya variabel sebesar Rp 1,43 miliar (Tabel 3). Biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan mencakup direct dan indirect labor, depresiasi mesin dan bangunan, biaya modal, operasional kendaraan, dan perawatan mesin. Komponen biaya tetap terbesar adalah biaya indirect labors, yaitu Rp 134,56 juta atau 7,5% dari total biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan. Biaya tetap terendah adalah biaya operasional penggunaan kendaraan, yaitu sebesar Rp 8,9 juta atau 0,5% dari total biaya produksi (Tabel 3).

37 Tabel 3 Biaya produksi di PT Profilindah Kharisma pada tahun 2011 Biaya Produksi Per Unit Komponen Biaya Luxury Luxury Luxury Madison Oakland Pijlkruid Halvemaan Mountain Luxury Yellowstone Luxury Gouvernour 19 Biaya Produksi Total 1) (Rp 1000) % Biaya Tetap 164,30 164,30 164,30 164,30 164,30 164,30 164, ,39 20,42 Indirect Labor 60,42 60,42 60,42 60,42 60,42 60,42 60, ,78 7,51 Direct Labor 5,62 5,62 5,62 5,62 5,62 5,62 5, ,20 0,70 Depresiasi 2) 28,01 28,01 28,01 28,01 28,01 28,01 28, ,96 3,48 Bunga Modal 3) 18,49 18,49 18,49 18,49 18,49 18,49 18, ,05 2,30 Bangunan 27,41 27,41 27,41 27,41 27,41 27,41 27, ,94 3,41 Kendaraan 4,01 4,01 4,01 4,01 4,01 4,01 4, ,86 0,50 Perawatan 4) 20,33 20,33 20,33 20,33 20,33 20,33 20, ,60 2,53 Biaya Variabel 590,00 600, , , , , , ,89 79,58 Bahan Baku S4S 440,27 474,37 697, , , , , ,23 58,54 MDF 61,60 55,44 79,70 247,94 123,97 79,70 70, ,72 7,92 Cat 57,21 57,21 214,42 218,85 195,38 221,69 196, ,44 7,72 Perekat 24,03 7,83 8,25 7,80 6,30 7,50 9, ,27 2,36 Kaca Tempered 0,00 0,00 280,00 450,00 315,00 195,00 910, ,00 2,22 Bahan Pembantu 1,90 0,51 31,72 0,74 6,34 31,72 1, ,60 0,19 Upah 4,99 4,99 7,20 7,20 7,20 7,20 7, ,64 0,63 Biaya Produksi 754,30 764, , , , , , ,28 100,00 Harga 828,00 828, , , , , , ,00 Keuntungan 73,70 63, , ,52 744, ,64 501, ,72 Keterangan: 1) Untuk unit produk selama tahun ) Biaya depresiasi berasal dari perhitungan Lampiran 3 (depresiasi mesin / jumlah produk ke-i yang dihasilkan dalam setahun). 3) Biaya bunga modal berasal dari perhitungan Lampiran 4 (bunga modal mesin / jumlah produk ke-i yang dihasilkan setahun). 4) Biaya perawatan tiap produk di peroleh dari hasil perhitungan biaya perawatan seluruh mesin dimana biaya perawatan masing-masing mesin adalah Rp ,- ((biaya perawatan selama satu tahun x (jumlah produk yang diamati / jumlah produk yang diproduksi selama satu tahun) x (jumlah produk tipe ke-i / jumlah produk yang diamati)).

38 Biaya variabel perusahaan terdiri dari komponen biaya penggunaan bahan baku S4S (Smooth 4 Surface), papan serat (Medium Density Fiberboard, MDF), cat perekat, dan upah tenaga kerja. Besarnya total biaya variabel selama satu tahun untuk unit pintu yang dihasilkan adalah sebesar Rp 1,43 miliar dengan komponen biaya terbesar terdapat pada biaya penggunaan bahan baku S4S, yaitu Rp 1,1 miliar atau 58,5% dari total biaya produksi dan biaya terendah yang terjadi pada biaya pembelian bahan pembantu, yaitu sebesar Rp 3,43 juta atau 0,2% dari biaya produksi Biaya produksi per unit Biaya produksi per unit pintu dihitung untuk ke tujuh jenis model daun pintu yang diamati dan besarnya bervariasi. Biaya produksi per unit tertinggi ada pada jenis pintu Luxury Gouvernour yaitu Rp 2,39 juta dengan komponen biaya terbesar adalah biaya pembelian bahan baku S4S merbau sebesar Rp 1,04 juta atau 43,28% dari total biaya produksi per unit. Biaya produksi per unit terendah terjadi pada jenis pintu Madison, yaitu Rp 754,30 ribu dengan komponen biaya tertinggi adalah biaya penggunaan bahan baku S4S pinus sebesar Rp 440,27 ribu atau 58,37% dari total biaya produksi per unitnya (Tabel 3). Perbedaan komposisi biaya produksi setiap jenis produk ini disebabkan oleh : perbedaan bentuk dan ukuran pintu sehingga kebutuhan terhadap bahan baku sortimen S4S berbeda; waktu penggunaan alat yang berbeda sehingga beban biaya depresiasi dan bunga modal menjadi bervariasi; serta jumlah dan penggunaan bahan baku yang berbeda untuk setiap jenis produk (Tabel 4) Optimasi Produk Fungsi tujuan Tujuan optimasi produk daun pintu adalah memaksimumkan keuntungan dalam satu tahun. Keuntungan yang dimaksudkan disini berasal dari keuntungan tujuh jenis daun pintu yang diteliti. Besarnya keuntungan tiap jenis daun pintu diperoleh dari harga jual f.o.b. (free on board) dikurangi dengan biaya produksinya. Harga jual f.o.b. adalah harga jual sebelum memasukkan biaya beacukai, asuransi dan transportasi (pelayaran). Besarnya keuntungan setiap unit

39 21 produk berkisar dari Rp 63 ribu sampai Rp 1,64 juta. Nilai ini merupakan koefisien fungsi tujuan yang besarnya secara rinci disajikan pada Tabel Fungsi kendala Kendala yang diperhitungkan dalam penelitian ini, antara lain : ketersediaan material yang mencakup ketersediaan kayu olahan berupa S4S merbau dan pinus, MDF, perekat dan berbagai jenis cat yang digunakan dalam proses produksi, serta waktu penggunaan mesin-mesin untuk kegiatan penyerutan, pengempaan, penyambungan, pemotongan, pembelahan, pelubangan, moulding, pengeboran, perakitan, pengampelasan, pengecatan dan pengemasan. Jumlah material dan waktu penggunaan mesin yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit daun pintu merupakan koefisien input-ouput dalam fungsi kendala, sedangkan jumlah material dan waktu penggunaan mesin yang tersedia dalam satu tahun merupakan nilai sebelah kanan dalam fungsi kendala. Koefisien input-output dan nilai sebelah kanan dari fungsi kendala dalam formulasi program bilangan bulat pada PT Profilindah Kharisma disajikan pada Tabel 4. Sebagai contoh, koefisien input-output untuk kendala bahan baku merbau S4S dalam menghasilkan setiap unit produk Luxury Pijlkruid, Luxury Halvemaan, Luxury Mountain, Luxury Yellowstone dan Luxury Gouvernour adalah berturutturut sebanyak 0,05 m 3, 0,06 m 3, 0,04 m 3, 0,06 m 3 dan 0,07 m 3 dengan ketersediaan bahan baku sebanyak 5 m 3 per tahun untuk menghasilkan ke lima tipe pintu tersebut, sementara tipe Madison dan Oakland tidak menggunakan bahan baku S4S merbau (Tabel 4) Solusi optimum Solusi optimum diperoleh dengan menggunakan software solver pada Microsoft Excel 2007 secara rinci disajikan pada Tabel 5. Solusi optimum menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan empat tipe pintu, yaitu Madison, Luxury Pijlkruid dan Luxury Mountain dan Luxury Yellostone dengan jumlah produksi masing-masing adalah 2088 unit, 45 unit 5 unit dan 18 unit.

40 Tabel 4 Input-output koefisien fungsi tujuan dan kendala dari permasalahan perusahaan pintu PT Profilindah Kharisma Tujuan Kendala Produk 1) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Ketersedia Sumber Daya Per Tahun 2) Profit (Rp1000/Unit) 73,70 63, , ,52 744, ,64 501, Kendala Ketersediaan Bahan Baku : Merbau S4S(M3) 0,05 0,08 0,08 0,07 0,07 <= 5 PinusS4S (M3) 0,07 0,07 <= 144 Mdf (M3) 0,02 0,02 0,01 0,03 0,01 0,01 0,01 <= 43 Cat Wba 9010 (Liter) 1,99 1,99 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 <= Cat Ral 7004 (Liter) 2,39 2,46 <= 108 Cat Ral 5824 (Liter) 2,50 2,10 <= 47 Cat Ral 1013 (Liter) 2,09 <= 10 Perekat Dorus Sl 8084 (Kg) 0,80 0,71 0,28 0,27 0,21 0,25 0,32 <= Ketersediaan Waktu Penggunaan Mesin : Serut (planer) (Menit/Unit) 6,28 5,06 7,78 9,52 6,58 10,85 11,11 <= Rotary Clamping (Menit/Unit) 8,12 6,55 10,06 12,31 8,51 14,04 14,37 <= Cold Press (Menit/Unit) 19,45 15,69 <= Jointing (Menit/Unit) 4,59 3,70 <= Pemotong (Menit/Unit) 31,19 25,16 38,64 47,28 32,68 53,91 55,19 <= Pembelah (Menit/Unit) 1,68 1,35 2,08 2,54 1,76 2,90 2,97 <= Moulding (Menit/Unit) 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 <= Single bor (Stile) (Menit/Unit) 4,30 2,23 3,19 3,19 2,29 2,23 3,19 <= Multi bor (Rail) (Menit/Unit) 1,18 0,52 1,18 2,10 1,18 1,18 1,44 <= Tabel 4 (Lanjutan) Kendala Produk 1) Ketersedia

41 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Sumber Daya Per Tahun 2) Double N Tenon (Rail) (Menit/Unit) 0,48 0,32 0,48 1,2 0,48 0,48 1,4 <= Hydraulic press (Menit/Unit) 2,45 2,14 2,55 2,25 4,03 2,14 2,55 <= Cnc Key Hole (Menit/Unit) 1,42 1,42 9,08 9,08 9,08 9,08 9,08 <= Wbs (Menit/Unit) 0,35 1,17 0,48 0,57 0,57 0,46 0,48 <= Double N Tenon (Rangka Pintu) (Menit/Unit) 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 <= Cat (Menit/Unit) 19,8 7,2 10,76 7,84 6,27 10,54 10,03 <= Amplas (Menit/Unit) 57,56 26,55 126,94 87,09 97,32 98,95 116,66 <= Packing (Menit/Unit) 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 0,34 <= Keterangan: 1) Sumber berasal dari pengukuran di lapangan 2) Sumber berasal dari Production Planning Inventory Control (PPIC) 23

42 Tujuh model pintu yang dihasilkan pada kondisi aktual berjumlah unit produk, dengan keuntungan sebesar Rp 220,45 juta, sementara pada kondisi optimum jumlah yang dihasilkan mencapai unit produk dengan keuntungan maksimum sebesar Rp 257,12 juta. Hal ini menunjukkan dengan optimasi, keuntungan perusahaan meningkat sebesar Rp 36,68 juta.peningkatan ini dapat terjadi jika perusahaan memproduksi tujuh tipe pintu yang diteliti kemudian setelah dilakukan optimasi perusahaan hanya memproduksi empat tipe produk. Tabel 5 Solusi optimum PT Profilindah Kharisma Jenis Produk Produksi Keuntungan Keuntungan Aktual Optimum Per Unit Aktual Optimum (Unit) (Unit) (Rp Juta/Unit) (Rp Juta/Tahun) (Rp Juta/Tahun) Madison ,07 113,28 153,89 Oakland ,06 39,21 0,00 Luxury Pijlkruid ,64 1,64 74,01 Luxury Halvemaan ,16 49,73 0,00 Luxury Mountain 5 5 0,74 3,72 3,72 Luxury Yellowstone ,42 2,83 25,50 Luxury Gouvernour ,50 10,02 0,00 Total ,60 220,45 257, Nilai penghematan sumber daya Berdasarkan produksi daun pintu pada kondisi optimum, sumberdaya (bahan baku kayu gergajian merbau dan pinus, MDF, cat dan perekat) dapat dihitung. Jumlah pemakaian pada kondisi optimum ini kemudian dibandingkan dengan jumlah sumberdaya yang tersedia setiap tahunnya. Jika ada sumberdaya yang tidak habis terpakai (sisa) maka nilai sumberdaya sisa ini kemudian dihitung dengan mengalikannya dengan harga sumberdaya tersebut. Total nilai sumberdaya sisa ini merupakan total potensi penghematan yang dapat diperoleh perusahaan dan besarnya adalah Rp 84,46 juta dimana Rp 73,03 juta berasal dari penghematan penggunaan bahan baku kayu gergajian merbau dan pinus. Jumlah dan nilai penghematan pemakaian sumberdaya secara rinci disajikan pada Tabel 6. Dengan adanya penghematan dari sumber daya, secara tidak langsung perusahaan memperoleh keuntungan lebih besar dengan mengurangi besarnya biaya produksi dalam hal ini adalah pembelian bahan baku. Sehingga, nilai penghematan ini dijadikan sebagai penambahan keuntungan perusahaan

43 Tabel 6 Nilai penghematan sumber daya Jenis Sumber Daya Kebutuhan Sumber Daya Aktual Optimum Sisa (Unit) Harga Sumber Daya (Rp Juta/Unit) 25 Nilai Penghematan Sumber Daya (Rp Juta/Tahun) Merbau 1) 5,26 3,46 1, ,00 21,98 Pinus 1) 143,75 78,42 7,5623 6,75 51,05 Mdf 1) 42,85 42,03 0,8208 8,86 7,27 Cat Wba ) 8, ,12 138,3200 0,03 3,98 Cat Ral ) 4,85 107,55 0,6201 0,06 0,04 Cat Ral ) 4,60 45,09 1,9016 0,06 0,12 Cat Ral ) 2,09 10,45 0,0000 0,06 0,00 Perekat Dorus Sl ) 82, ,41 0,8570 0,02 0,02 Jumlah 84,46 Keterangan : 1) Satuan unit m 3 (meter kubik) 3) Satuan unit Kg (Kilogram) 2) Satuan unit liter Analisis kepekaan Analisis kepekaan dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan pada kondisi optimum ketika ketersediaan seluruh bahan baku dan keuntungan berubah 10% dan 20% (-20%, -10%, 0, +10%, +20%). Secara rinci kondisi optimum dari perubahan-perubahan diatas dapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13. Dampak yang terjadi pada perusahaan ketika kondisi bahan baku berkurang sebesar 20% adalah sebagai berikut: 1. Keuntungan perusahaan berkurang sebesar 19,7% menjadi Rp 206,6 juta per tahun. 2. Kombinasi produk tetap, namun jumlah dari produk yang diproduksi berubah. 3. Jumlah produksi keseluruhan menurun sebesar 19,9% menjadi unit. 4. Status sumber daya pada umumnya tetap, dimana sumberdaya bahan baku cat RAL 1013 masih merupakan sumberdaya yang langka. Dampak yang terjadi terhadap perusahaan ketika kondisi bahan baku berkurang sebesar 10% adalah sebagai berikut: 1. Keuntungan perusahaan berkurang sebesar 10,4% menjadi Rp 230,5 juta per tahun. 2. Kondisi produk yang dihasilkan bertambah satu tipe yaitu Luxury Gouvernour sebanyak 1 unit. 3. Jumlah produksi keseluruhan menurun sebesar 10% menjadi unit.

44 4. Pada kondisi ini tidak ada kelangkaan bahan baku. Dampak yang terjadi terhadap perusahaan ketika kondisi bahan baku bertambah sebesar 10% adalah sebagai berikut: 1. Keuntungan perusahaan berkurang sebesar 9,7% menjadi Rp 281,9 juta per tahun. 2. Kombinasi produk tetap, namun jumlah dari produk yang diproduksi berubah. 3. Jumlah produksi keseluruhan meningkat sebesar 9,9% menjadi unit. 4. Pada kondisi ini tidak ada kelangkaan bahan baku. Dampak yang terjadi terhadap perusahaan ketika kondisi bahan baku bertambah sebesar 10% adalah sebagai berikut: 1. Keuntungan perusahaan berkurang sebesar 20,2% menjadi Rp 309,1 juta per tahun. 2. Kombinasi produk tetap, namun jumlah dari produk yang diproduksi berubah. 3. Jumlah produksi keseluruhan meningkat sebesar 20% menjadi unit. 4. Status sumber daya pada umumnya tetap, dimana sumberdaya bahan baku cat RAL 1013 masih merupakan sumberdaya yang langka. Dampak yang terjadi terhadap perusahaan ketika nilai keuntungan tiap produk berubah 10% dan 20% (-20%, -10%, +10%, dan 20%) adalah tidak terjadi perubahan dalam segi kombinasi produk serta jumlah produk yang dihasilkan. Adapun perubahan yang terjadi terdapat pada nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan berdasarkan perubahan besar keuntungan yang diperoleh dari setiap unit yang dihasilkan. Berdasarkan kondisi perubahan sumberdaya dan nilai keuntungan setiap unit produk, dapat terlihat bahwa perubahan yang terjadi pada ketersediaan sumber daya memberikan dampak yang lebih sensitif dalam perubahan jumlah produksi, keuntungan, serta nilai penghematan dari sumberdaya tersebut.

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang berkedudukan di

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Jenis Produk Penelitian ini fokus pada tujuh tipe pintu. Pada tahun 2011, jumlah pintu yang dihasilkan sebanyak 2.227 unit. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 20.069

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 di PT Profilindah Kharisma, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

Lebih terperinci

SIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI

SIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI SIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN Febriyani. E24104030. Sifat Fisis Mekanis Panel Sandwich

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

PENGUJIAN KUALITAS KAYU BUNDAR JATI

PENGUJIAN KUALITAS KAYU BUNDAR JATI PENGUJIAN KUALITAS KAYU BUNDAR JATI ( Tectona grandis Linn. f) PADA PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT TERSERTIFIKASI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA AHSAN MAULANA DEPARTEMEN HASIL HUTAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN GONDORUKEM DAN TERPENTIN DI PGT. SINDANGWANGI, KPH BANDUNG UTARA, PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT BANTEN.

ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN GONDORUKEM DAN TERPENTIN DI PGT. SINDANGWANGI, KPH BANDUNG UTARA, PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT BANTEN. ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN GONDORUKEM DAN TERPENTIN DI PGT. SINDANGWANGI, KPH BANDUNG UTARA, PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT BANTEN. Dwi Nugroho Artiyanto E 24101029 DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali MUJAHID

Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali MUJAHID Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali MUJAHID DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Pengaruh Variasi Penyusunan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk dengan penambahan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO

PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI MAULANA YUSUP H34066080 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGARUH KADAR RESIN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS TEBU AHMAD FIRMAN ALGHIFFARI

PENGARUH KADAR RESIN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS TEBU AHMAD FIRMAN ALGHIFFARI PENGARUH KADAR RESIN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS TEBU AHMAD FIRMAN ALGHIFFARI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENGARUH

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT) yang berlokasi di Jalan KH Abdul Hamid Km 3, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang,

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA i PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 i PENGARUH PERENDAMAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA PT. ANDATU LESTARI PLYWOOD BANDAR LAMPUNG. Oleh: NOVALINA PURBA A

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA PT. ANDATU LESTARI PLYWOOD BANDAR LAMPUNG. Oleh: NOVALINA PURBA A PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA PT. ANDATU LESTARI PLYWOOD BANDAR LAMPUNG Oleh: NOVALINA PURBA A14105694 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS PANEL STRUKTURAL DARI KOMBINASI BAMBU TALI (Gigantochloa apus Bl. ex. (Schult. F.) Kurz) DAN KAYU LAPIS PUJA HINDRAWAN

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS PANEL STRUKTURAL DARI KOMBINASI BAMBU TALI (Gigantochloa apus Bl. ex. (Schult. F.) Kurz) DAN KAYU LAPIS PUJA HINDRAWAN 1 PENGUJIAN SIFAT MEKANIS PANEL STRUKTURAL DARI KOMBINASI BAMBU TALI (Gigantochloa apus Bl. ex. (Schult. F.) Kurz) DAN KAYU LAPIS PUJA HINDRAWAN DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) DENGAN METODE KOAKAN DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT YUDHA ASMARA ADHI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT 1 OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : NUR HAYATI ZAENAL A14104112 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang

cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang Lampiran 1 Foto & Fungsi Mesin 1. Mesin Saw Mill/gesek kayu log menjadi papan [gambar hal. 5]. Kegunaan : Membelah kayu log menjadi papan sesuai ukuran yang diinginkan. Contoh : tebal 7 cm, 6 cm, 5 cm,

Lebih terperinci

SIFAT SIFAT DASAR PAPAN COMPLY YANG MENGGUNAKAN PEREKAT POLIURETAN DAN MELAMINE FORMALDEHIDA TRY ANGGRAHINI KARANGAN

SIFAT SIFAT DASAR PAPAN COMPLY YANG MENGGUNAKAN PEREKAT POLIURETAN DAN MELAMINE FORMALDEHIDA TRY ANGGRAHINI KARANGAN SIFAT SIFAT DASAR PAPAN COMPLY YANG MENGGUNAKAN PEREKAT POLIURETAN DAN MELAMINE FORMALDEHIDA TRY ANGGRAHINI KARANGAN DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 SIFAT SIFAT

Lebih terperinci

KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI PROPINSI SUMATERA SELATAN ERNIES

KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI PROPINSI SUMATERA SELATAN ERNIES KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI PROPINSI SUMATERA SELATAN ERNIES DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI PROPINSI SUMATERA

Lebih terperinci

KAYULAPIS Teknologi dan Sertifikasi sebagai Produk Hijau

KAYULAPIS Teknologi dan Sertifikasi sebagai Produk Hijau KAYULAPIS Teknologi dan Sertifikasi sebagai Produk Hijau Penulis: : Prof. Ir. Tibertius Agus Prayitno, MFor., PhD. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) Skripsi AHMAD MUNAWAR H 34066007 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H24103066 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

FISIKO- KIMIA MINYAK BIJI KARET

FISIKO- KIMIA MINYAK BIJI KARET OPTIMASI PENGEMPAAN BIJI KARET dan SIFAT FISIKO- UNTUK PENYAMAKAN KULIT KIMIA MINYAK BIJI KARET (Hevea brasiliensis) Muhammad Idham Aliem DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii) DENGAN METODE KOAKAN DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT YUDHA ASMARA ADHI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI KAYU SISA PENEBANGAN JATI PADA AREAL PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT TERSERTIFIKASI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA

KUANTIFIKASI KAYU SISA PENEBANGAN JATI PADA AREAL PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT TERSERTIFIKASI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA KUANTIFIKASI KAYU SISA PENEBANGAN JATI PADA AREAL PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT TERSERTIFIKASI DI KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA PUTRI KOMALASARI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS (Pinus merkusii Jung et de Vriese) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT NURKHAIRANI DEPARTEMEN HASIL

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KULIT PADA PT MASTROTTO INDONESIA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KULIT PADA PT MASTROTTO INDONESIA ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KULIT PADA PT MASTROTTO INDONESIA (Kawasan Industri Sentul, Bogor, Jawa Barat) Oleh: Dhanang Eka Putra A 14104664 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ NINA HAIRIYAH Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA : STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA SUMBER UTAMA TIMBER (PT.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA : STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA SUMBER UTAMA TIMBER (PT. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA : STUDI KASUS DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA SUMBER UTAMA TIMBER (PT. PSUT) JAMBI WELLY DWI WAHYUNI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI CAMPURAN SERBUK KAYU GERGAJIAN DAN AMPAS TEBU TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA FATHIMA TUZZUHRAH ARSYAD

PENGARUH PROPORSI CAMPURAN SERBUK KAYU GERGAJIAN DAN AMPAS TEBU TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA FATHIMA TUZZUHRAH ARSYAD i PENGARUH PROPORSI CAMPURAN SERBUK KAYU GERGAJIAN DAN AMPAS TEBU TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA FATHIMA TUZZUHRAH ARSYAD DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

BIODETERIORASI BEBERAPA JENIS KAYU DI BERBAGAI DAERAH DENGAN SUHU DAN KELEMBABAN YANG BERBEDA HENDRA NOVIANTO E

BIODETERIORASI BEBERAPA JENIS KAYU DI BERBAGAI DAERAH DENGAN SUHU DAN KELEMBABAN YANG BERBEDA HENDRA NOVIANTO E BIODETERIORASI BEBERAPA JENIS KAYU DI BERBAGAI DAERAH DENGAN SUHU DAN KELEMBABAN YANG BERBEDA HENDRA NOVIANTO E 24104068 DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SUSU UHT (Ultra High Temperature) PADA PT. INDOLAKTO - SUKABUMI Oleh : M I A W I D H I A S T U T I A14102009 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA Oleh PATAR NAIBAHO H24050116 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Patar Naibaho H24050116. Kajian Perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI CV DINAR KABUPATEN TANGERANG, PROPINSI BANTEN FENNY FARIANTI

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI CV DINAR KABUPATEN TANGERANG, PROPINSI BANTEN FENNY FARIANTI ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI CV DINAR KABUPATEN TANGERANG, PROPINSI BANTEN FENNY FARIANTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Rancamaya yang berlokasi di Jl. Raya Rancamaya Rt 01/01, Kampung Rancamaya Kidul, Desa Rancamaya,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A14104105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb.

KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb. KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb.) FARIKA DIAN NURALEXA DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK MAKANAN TERNAK MULTIGUNA KLATEN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK MAKANAN TERNAK MULTIGUNA KLATEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK MAKANAN TERNAK MULTIGUNA KLATEN SKRIPSI MITA FEBTYANISA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR) HERDIANSAH

PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR) HERDIANSAH PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR) HERDIANSAH DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK. Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI UBI JALAR NASIONAL DALAM RANGKA RENCANA PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN POKOK Oleh: NOVIE KRISHNA AJI A14104024 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA PADA PT TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA

ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA PADA PT TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA PADA PT TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA SKRIPSI ELA ELAWATI H34050118 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN SISTEM DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN KAJIAN SISTEM DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN Oleh : Rachman Effendi 1) ABSTRAK Jumlah Industri Pengolahan Kayu di Kalimantan Selatan tidak sebanding dengan ketersediaan

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN

MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN MEMPELAJARI PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUK LEMARI PAKAIAN TIPE LP 7200 BEECH DI PT ATISHAR PANEL Nama : Heruji NPM : 32409787 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahan Sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan devisa yang besar dari produk nonmigas, didirikanlah PT. Suryamas Lestari Prima yang menggunakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi Menurut Salvatore (2001), produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT

ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT. SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER KALIMANTAN TENGAH Oleh : SUTJIE DWI UTAMI E 14102057 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH PADAT PENEBARAN 60, 75 DAN 90 EKOR/LITER TERHADAP PRODUKSI IKAN PATIN

PENGARUH PADAT PENEBARAN 60, 75 DAN 90 EKOR/LITER TERHADAP PRODUKSI IKAN PATIN PENGARUH PADAT PENEBARAN 60, 75 DAN 90 EKOR/LITER TERHADAP PRODUKSI IKAN PATIN Pangasius hypophthalmus UKURAN 1 INCI UP (3 CM) DALAM SISTEM RESIRKULASI FHEBY IRLIYANDI SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH TIPE KEMASAN DAN PENGGUNAAN VENTILASI TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA KEMASAN PETI KAYU UNTUK DISTRIBUSI HORTIKULTURA SKRIPSI

KAJIAN PENGARUH TIPE KEMASAN DAN PENGGUNAAN VENTILASI TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA KEMASAN PETI KAYU UNTUK DISTRIBUSI HORTIKULTURA SKRIPSI KAJIAN PENGARUH TIPE KEMASAN DAN PENGGUNAAN VENTILASI TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA KEMASAN PETI KAYU UNTUK DISTRIBUSI HORTIKULTURA SKRIPSI Oleh : DIANA DWI PUSPA F01499007 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

KELAYAKAN PENGUSAHAAN JARAK PAGAR PADA KEBUN INDUK JARAK PAGAR PAKUWON, SUKABUMI JAWA BARAT. Oleh : DIAH KUSUMAYANTI A

KELAYAKAN PENGUSAHAAN JARAK PAGAR PADA KEBUN INDUK JARAK PAGAR PAKUWON, SUKABUMI JAWA BARAT. Oleh : DIAH KUSUMAYANTI A KELAYAKAN PENGUSAHAAN JARAK PAGAR PADA KEBUN INDUK JARAK PAGAR PAKUWON, SUKABUMI JAWA BARAT Oleh : DIAH KUSUMAYANTI A14104010 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. MEGA ELTRA PERSERO CABANG MEDAN SKRIPSI

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. MEGA ELTRA PERSERO CABANG MEDAN SKRIPSI OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. MEGA ELTRA PERSERO CABANG MEDAN SKRIPSI DIAH PURNAMA SARI 090803062 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS EKOLOGI-EKONOMI UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR PROVINSI BANTEN YOGA CANDRA DITYA

ANALISIS EKOLOGI-EKONOMI UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR PROVINSI BANTEN YOGA CANDRA DITYA ANALISIS EKOLOGI-EKONOMI UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR PROVINSI BANTEN YOGA CANDRA DITYA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 ABSTRACT

Lebih terperinci

KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA ARIF RAKHMAN HARIJADI

KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA ARIF RAKHMAN HARIJADI KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA ARIF RAKHMAN HARIJADI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA

Lebih terperinci

EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN MERANTI PADA SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (KASUS DI KONSESI HUTAN PT

EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN MERANTI PADA SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (KASUS DI KONSESI HUTAN PT EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN MERANTI PADA SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (KASUS DI KONSESI HUTAN PT. SARI BUMI KUSUMA UNIT SERUYAN, KALIMANTAN TENGAH) IRVAN DALI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI FARMASI INDONESIA PERIODE (PendekatanTotal Factor Productivity)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI FARMASI INDONESIA PERIODE (PendekatanTotal Factor Productivity) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI FARMASI INDONESIA PERIODE 1983 2005 (PendekatanTotal Factor Productivity) OLEH ATERIS BILADA H14104021 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X. Oleh : ENY PUJIHASTUTI A

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X. Oleh : ENY PUJIHASTUTI A ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT X Oleh : ENY PUJIHASTUTI A14105541 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan sumber daya apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBIUSAN MENGGUNAKAN SUHU RENDAH PADA SISTEM TRANSPORTASI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) TANPA MEDIA AIR

TEKNIK PEMBIUSAN MENGGUNAKAN SUHU RENDAH PADA SISTEM TRANSPORTASI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) TANPA MEDIA AIR TEKNIK PEMBIUSAN MENGGUNAKAN SUHU RENDAH PADA SISTEM TRANSPORTASI UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) TANPA MEDIA AIR Oleh : Wida Handini C34103009 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN LOA BEKAS KEBAKARAN 1997/1998 SERTA PERTUMBUHAN ANAKAN MERANTI

KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN LOA BEKAS KEBAKARAN 1997/1998 SERTA PERTUMBUHAN ANAKAN MERANTI KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN LOA BEKAS KEBAKARAN 1997/1998 SERTA PERTUMBUHAN ANAKAN MERANTI (Shorea spp.) PADA AREAL PMUMHM DI IUPHHK PT. ITCI Kartika Utama KALIMANTAN TIMUR YULI AKHIARNI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokomposit dan pengujian sifat fisis dan mekanis dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa dan Desain

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Oleh : Nandana Duta Widagdho A14104132 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA DI PASAR JEPANG OLEH ROCHMA SUCIATI H14053157 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR

OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR OPTIMALISASI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING MITRA CV. JANU PUTRO DI KEC. PAMIJAHAN KAB. BOGOR OLEH ARI MURNI A 14103515 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK KENAIKAN EKSPOR SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI, INSTITUSI, DAN SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI INDONESIA

ANALISIS DAMPAK KENAIKAN EKSPOR SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI, INSTITUSI, DAN SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI INDONESIA ANALISIS DAMPAK KENAIKAN EKSPOR SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI, INSTITUSI, DAN SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DI INDONESIA OLEH SITI ADELIANI H14103073 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A

ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT OLEH: MARIA IRENE HUTABARAT A14105570 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM Niken Parwati¹, Erwin Kurnia Iwan¹ ¹Program Studi Teknik Industri Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 9 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pembuatan CLT dengan sambungan perekat yang dilakukan di laboratorium dan bengkel kerja terdiri dari persiapan bahan baku,

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Adanya indikasi penurunan kayu bulat tersebut ternyata telah disadari oleh

Adanya indikasi penurunan kayu bulat tersebut ternyata telah disadari oleh Adanya indikasi penurunan kayu bulat tersebut ternyata telah disadari oleh para produsen kayu yang menggunakan kayu bulat sebagai bahan bakunya. Untuk mencari barang substitusi dari kayu bulat tersebut,

Lebih terperinci

HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM

HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM PENDUGAAN POTENSI TEGAKAN HUTAN PINUS (Pinus merkusii) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM START MENGGUNAKAN UNIT CONTOH LINGKARAN KONVENSIONAL

Lebih terperinci

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO RINGKASAN ISVENTINA. H14102124. Analisis Dampak Peningkatan Ekspor Karet Alam Terhadap Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Input-Output. Di bawah bimbingan DJONI HARTONO. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A07400606 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 Analisis Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis Data 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 Analisis Data 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Paper Machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper yang belokasi di Desa Kuta Mekar BTB 6-9 Kecamatan Klari Kabupaten Karawang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil

Lebih terperinci

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2. PROGRAM LINEAR BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR (STUDI KASUS DI PT. HERO SUPERMARKET TBK)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR (STUDI KASUS DI PT. HERO SUPERMARKET TBK) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR (STUDI KASUS DI PT. HERO SUPERMARKET TBK) Oleh: Nugroho Iman Prakoso A 141 01 108 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN : STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON, JAWA BARAT DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG

ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN : STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON, JAWA BARAT DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG ANALISIS BIAYA FURNITURE ROTAN : STUDI KASUS DI CV. CHANDRA RATTAN CIREBON, JAWA BARAT DUMARIA JULIA ANGELINE HUTAGALUNG DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ANALISIS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA OLEH ANINDITO AJIRESWARA H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA OLEH ANINDITO AJIRESWARA H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA OLEH ANINDITO AJIRESWARA H14050754 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KAYU OLAHAN SENGON DI CV. CIPTA MANDIRI, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KAYU OLAHAN SENGON DI CV. CIPTA MANDIRI, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KAYU OLAHAN SENGON DI CV. CIPTA MANDIRI, KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH Oleh : FITRI MEGA MULIANTI A14104042 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN IKAN HIAS AIR TAWAR PADA HERU FISH FARM DESA KOTA BATU, KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

OPTIMALISASI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN IKAN HIAS AIR TAWAR PADA HERU FISH FARM DESA KOTA BATU, KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT OPTIMALISASI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN IKAN HIAS AIR TAWAR PADA HERU FISH FARM DESA KOTA BATU, KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT SUSI PUZI ASTUTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR SKRIPSI INTAN AISYAH NASUTION H34066065 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ARI SUPRIYATNA A

ARI SUPRIYATNA A ANALISIS INTEGRASI PASAR JAGUNG DUNIA DENGAN PASAR JAGUNG DAN DAGING AYAM RAS DOMESTIK, SERTA PENGARUH TARIF IMPOR JAGUNG DAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA Oleh: ARI SUPRIYATNA A14303050 PROGRAM STUDI EKONOMI

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pleurotus spp. PADA MEDIA SERBUK GERGAJIAN KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) ALWIAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pleurotus spp. PADA MEDIA SERBUK GERGAJIAN KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) ALWIAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pleurotus spp. PADA MEDIA SERBUK GERGAJIAN KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) ALWIAH DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H14101038 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci