cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Foto & Fungsi Mesin 1. Mesin Saw Mill/gesek kayu log menjadi papan [gambar hal. 5]. Kegunaan : Membelah kayu log menjadi papan sesuai ukuran yang diinginkan. Contoh : tebal 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. 2. Mesin Multi Rip (SH-1430, 1450, 1475) [gambar hal. 40]. Kegunaan : Membelah kayu papan menjadi kaso sesuai ukuran yang diinginkan. Contoh : tebal 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. lebar 8 cm, 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm, 3 cm. 3. Mesin Wood Drying Machine (SYM-600 & SYM-900) [gambar hal. 67]. Mesin ini mengeluarkan hawa panas, digunakan untuk mengeringkan kayu yang diletakkan pada ruangan khusus untuk pengeringan atau mengeluarkan kadar air pada kayu (oven/killen drying). 4. Mesin Cross Cut/Radial arm saw (BS 600) [gambar hal. 36]. Mesin potong kayu, berguna untuk memotong kayu dengan panjang 25 cm 40 cm dengan membuang penyakit kayu tersebut. Contoh : buang mata, cakar ayam, dll. 5. Mesin Finger joint [gambar hal. 51 & 52]. a. Shaper AX F5 / C IT FSSA Untuk meruncingkan bahan kayu setelah dipotong-potong. b. Joint MAS AFA 40 s/d 60 Untuk menyambung kayu setelah di shaper panjang menurut / sesuai order. 6. Double surface planer [gambar hal.61] A&A 606. Untuk menyerut kayu setelah kayu disambung. L - 1

2 7. Moulding machine [gambar hal.19] CI 804NT. Mesin profil kayu setelah di serut. Dengan mesin ini kita dapat menentukan bentuk profil [design profil dalam lampiran 4] yang kita inginkan. 8. Plester coating machine. Mesin dempul yang digunakan untuk melapiskan keseluruhan permukaan kayu yang telah diprofil. 9. Sander machine / mesin amplas [gambar hal.29] HML Mesin ini digunakan untuk mengamplas kayu yang telah di dempul agar halus. 10. Embose machine. Mesin cetak kembang untuk kayu batangan yang telah didempul. 11. Spray water booth machine [gambar hal.34] AKX 105-WB. Mesin cat / finishing untuk bermacam-macam motif frame. 12. Hot stamping. Mesin untuk mewarnai kayu batangan setelah dicetak kembang oleh mesin embose, mesin ini dapat digunakan sebagai finishing frame. 13. Mesin potong siku. Mesin ini digunakan untuk merakit frame sesuai ukuran dari pada permintaan order/pesanan. Berikut adalah gambar-gambar mesin-mesin disebut di atas berdasarkan halaman jenis mesin, yaitu : [perhatikan halaman gambar] L - 2

3 Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana kondisi PT. Indoframe saat ini? dilihat dari segi produksi. 2. Masalah apa yang sedang dialami PT. Indoframe? disebabkan oleh! Jabarkan. 3. Apa saja produk yang dihasilkan PT. Indoframe? 4. Bagaimana latar belakang berdirinya perusahaan dan perjalanan perusahaan sampai saat ini? Jabarkan! 5. Gambarkan struktur organisasi PT. Indoframe saat ini & jabarkan! 6. Bagaimana proses produksi yang dilaksanakan PT. Indoframe, berikut jenis, kapasitas dan fungsi mesin produksi yang digunakan! 7. Berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan? Uraikan! 8. Kendala apa saja yang dihadapi perusahaan saat ini? Uraikan dan jelaskan! 9. Berapa keuntungan / perolehan laba perusahaan? L - 13

4 Lampiran 3 A nalisa Metode QM (Quantitative Manageme nt) Cara entry data akan digambarkan sebagai berikut : 1. Buka program QM for windows dengan mengklik icon QM yang ada di desktop komputer, kemudian ak an keluar tampilan seperti dibawah ini : Pilih Module k emudian Linear Programming untuk membuk a program QM Linear Programming. L - 14

5 2. Pilih File new atau klik icon new y ang ada di toolbar window tersebut. L - 15

6 3. Setelah itu ak an k eluar tampilan seperti berikut : Isi title sesuai nama file yang diinginkan untuk mengubah title yang telah diisi dan disetujui klik modify default title. Isi number of constraints sesuai L - 16

7 dengan kendala y ang dimilik i perusahaan, number of v ariabels sesuai dengan variabel produk yang ada untuk dapat dibuat jumlah kombinasinya. Klik maximize jika untuk memaksimumkan keuntungan dan minimize jika untuk meminimalisasi biay a. Row names dapat diisi dengan jenis k endala yang dipermasalahkan misalnya keterbatasan perusahaan dalam hal bahan baku log kayu (masalah PT. Indoframe). Column names dapat diisi dengan jenis produk yang akan dikombinasikan. Namun untuk keduanya, baik row names maupun column names dapat dibuat default sesuai tampilan y ang ada. 4. Isi kotak dengan kendala yang ada seperti dibawah ini : L - 17

8 X melambangkan produk produk Vista Frame Standar/Polos, Y melambangkan produk Vista Frame Ukiran Design Pabrik dan Z melambangkan produk Vista Frame Ukiran Design C ustomer. Dengan 5 kendala yaitu : keterbatasan bahan baku log kayu, keterbatasan jam mesin pengering kayu/dry wood, keterbatasan penggunaan dan pengoperasian mesin ukir, keterbatasan pasar dalam menerima produk Y & Z. RHS melambangkan keterbatasan maksimal yang masih dapat ditolerir oleh perusahaan. Dengan tanda lambang yang berarti jika lebih dari RHS yang ditentukan maka hasil tidak dapat diterima karena melanggar persyaratan yang ada. L - 18

9 5. Setelah diisi k endalany a k lik solv e untuk peny elesaian ak hir. Baru dari hasil y ang didapat k ita buat interprestasiny a. Untuk membuat jumlah kombinasi produk y ang optimal. L - 19

10 6. Hasil y ang ada terdiri dari 4 window y aitu : Linear Programming Results, Ranging, Solution List dan Iterations seperti digambarkan dibawah ini : Lebih lengkap ada di analisa bab 4. L - 20

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22 Lampiran 5 Perhitungan Harga Pokok Produksi Produk Vista Frame 1. Biaya Vista Frame Standar/Polos Perhitungan harga pokok produksi produk vista frame standar/polos yang diproduksi oleh PT. Indoframe yaitu : 1. Harga kayu log Rp ,- per m³ ukuran 20 up. Ukuran 1 m³ sama dengan ±10 s/d 20 batang kayu log tergantung besar kecilnya modelin [volume kayu]. Kenaikan harga bahan baku log kayu berdasarkan data pembelian bahan baku log kayu sebelumnya diramalkan sebesar ± % per tahun. 2. Hitungan pembelian bahan baku per cm atau m/m untuk proses produksi sehingga pada awal setelah pembelian langsung dilakukan proses kayu log menjadi papan [saw timber], proses awal kayu log dibelah/gesek menggunakan mesin sawmill. Kayu dibelah atau digesek menurut ketentuan keperluan bahan baku, contoh ukuran : tebal 3 cm, 4 cm, 5 cm, 6 cm, 7 cm, dan 8 cm. Harga / Biaya bahan baku yaitu : Biaya kayu log per m³ : Rp ,- Biaya penggesekan/pembelahan kayu log menggunakan mesin sawmill. Biaya per m³ : Rp ,- Penyusutan 15 % per m³ : Rp ,- Sehingga, total biaya sampai dengan kayu berubah menjadi papan adalah sebesar Rp ,- [Rp ,- + Rp ,- + Rp ,-]. 3. Proses awal dari papan kemudian distik masuk open ±2 minggu tergantung tebal tipisnya kayu. Umumnya PT. Indoframe membeli kayu dengan ukuran tebal 5 cm L - 35

23 dan 4 cm, lebar 6 cm dengan kelipatan 2 cm sampai 20 cm, dan panjang 4 m. Contoh : kayu standar up. 4 x 6 up x 400 cm atau 5 x 6 up x 400 cm. Harga produksi profil kayu : Biaya papan Rp ,- Penyusutan 40 % Rp ,- + Jadi, biaya papan [per m³ diperoleh sebanyak 190 bingkai jadi] Proses moulding Rp ,- Rp ,- Open/pengeringan Rp ,- F/J [Finger Joint] dengan profil 35 cm x 55 cm x 270 cm Rp ,- + Total harga papan untuk diprofil Rp ,- Upah gaji karyawan per m³ [asumsi upah pembebanan hanya karyawan bagian produksi yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan profil] Rp ,- Pemakaian listrik per m³ [asumsi pemakaian listrik hanya untuk proses produksi langsung pembuatan profil] Rp ,- Biaya pemeliharaan mesin pabrik [asumsi total biaya pemeliharaan dan penyusutan mesin dibagi total m³ produksi frame per tahun] Rp ,- + Biaya Produksi Profil standar/polos Rp ,- L - 36

24 Biaya Produksi Profil standar/polos Rp ,- Proses finishing Vista Frame standar/polos : plastei coating per m³ [dempul dengan mesin dan proses sebanyak 4x] Rp ,- Amplas/sanding profil per m³ Rp ,- Biaya pengecatan per m³ Cat dasar Rp ,- Cat warna Rp ,- Cat finishing Rp ,- + Biaya Produksi Vista Frame standar/polos produk ½ jadi Rp ,- Harga Pokok Produksi Vista Frame standar/polos produk ½ jadi sebesar Rp ,-; adalah untuk produk Vista Frame standar/polos sebanyak 190 bingkai jadi. 4. Proses pemotongan kembali dilakukan untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm, dengan rincian biaya sebagai berikut : [1 m³ log kayu dapat dibuat menjadi 190 bingkai jadi vista frame standar/polos] Dilakukan pemotongan 45 /potong sudut dengan biaya dan penyusutan per m³ Rp ,- Biaya perakitan per m³ Rp ,- Biaya pemasangan kaca per m³ Rp ,- Biaya pemasangan poster/gambar per m³ Rp ,- Biaya pemasangan aksesoris per m³ Rp ,- Biaya packing per m³ Rp ,- + Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- L - 37

25 Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- Biaya Produksi Vista Frame standar/polos produk ½ jadi Rp ,- + Harga Pokok Produksi Vista Frame standar/polos Rp ,- 2. Biaya Vista Frame Ukiran Design Pabrik Perhitungan harga pokok produksi produk vista frame ukiran design pabrik yang diproduksi yang dilakukan oleh PT. Indoframe sama untuk proses 1 & 2, perbedaan di proses ke-3, dst yaitu : 3. Proses awal dari papan kemudian distik masuk open ±2 minggu tergantung tebal tipisnya kayu. Harga produksi profil kayu : Biaya papan Rp ,- Penyusutan 40 % Rp ,- + Jadi, biaya papan [per m³ diperoleh sebanyak 190 bingkai jadi] Rp ,- Tambahan biaya papan untuk proses ukiran berikut penyusutan kayu selama proses Rp ,- Proses moulding Rp ,- Open/pengeringan Rp ,- F/J [Finger Joint] dengan profil 35 cm x 55 cm x 270 cm Rp ,- + Total harga papan untuk diprofil Rp ,- L - 38

26 Total harga papan untuk diprofil Rp ,- Upah gaji karyawan per m³ [asumsi upah pembebanan hanya karyawan bagian produksi yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan profil dan karyawan yang bertugas dalam proses pengukiran design pabrik] Rp ,- Pemakaian listrik per m³ [asumsi pemakaian listrik hanya untuk proses produksi langsung pembuatan profil] Rp ,- Biaya pemeliharaan mesin pabrik [asumsi total biaya pemeliharaan dan penyusutan mesin dibagi total m³ produksi frame per tahun] Rp ,- + Biaya Produksi Profil ukiran design pabrik Rp ,- Proses finishing Vista Frame ukiran design pabrik : plastei coating per m³ [dempul dengan mesin dan proses sebanyak 5x] Rp ,- Amplas/sanding profil per m³ Rp ,- Biaya pengecatan per m³ Cat dasar Rp ,- Cat warna Rp ,- Cat finishing Rp ,- + Biaya Produksi Vista Frame ukiran design pabrik produk ½ jadi Rp ,- L - 39

27 Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design pabrik produk ½ jadi sebesar Rp ,-; adalah untuk produk Vista Frame ukiran design pabrik sebanyak 190 bingkai jadi. 4. Proses pemotongan kembali dilakukan untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm, dengan rincian biaya sebagai berikut : [1 m³ log kayu dapat dibuat menjadi 190 bingkai jadi vista frame ukiran design pabrik] Dilakukan pemotongan 45 /potong sudut dengan biaya dan penyusutan per m³ Rp ,- Biaya perakitan per m³ Rp ,- Biaya pemasangan kaca per m³ Rp ,- Biaya pemasangan poster/gambar per m³ Rp ,- Biaya pemasangan aksesoris per m³ Rp ,- Biaya packing per m³ Rp ,- + Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- Biaya Produksi Vista Frame ukiran design pabrik produk ½ jadi Rp ,- + Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design pabrik Rp ,- L - 40

28 3. Biaya Vista Frame Ukiran Design Customer Perhitungan harga pokok produksi produk vista frame ukiran design customer yang diproduksi yang dilakukan oleh PT. Indoframe juga sama untuk proses 1 & 2, perbedaan ada di proses ke-3, dst yaitu : 3. Proses awal dari papan kemudian distik masuk open ±2 minggu tergantung tebal tipisnya kayu. Hal tersebut juga berdasarkan permintaan ukuran frame dari customer. Secara produksi besarnya dan ketebalan frame tidak terlalu berbeda dengan ukuran frame pada umumnya, hanya saja ukiran yang diminta sering kali membutuhkan cukup banyak bahan baku kayu sebagai cadangan bila terjadi kesalahan ukir atau urat kayu terputus. Harga produksi profil kayu : Biaya papan Rp ,- Penyusutan 40 % Rp ,- + Jadi, biaya papan [asumsi untuk frame sebanyak 190 bingkai jadi] Rp ,- Tambahan biaya papan untuk proses ukiran berikut penyusutan kayu selama proses sesuai pesanan Rp ,- Proses moulding Rp ,- Open/pengeringan Rp ,- F/J [Finger Joint] dengan profil sesuai pesanan Rp ,- + Total harga papan untuk diprofil Rp ,- L - 41

29 Total harga papan untuk diprofil Rp ,- Upah gaji karyawan per 190 frame [asumsi upah pembebanan hanya karyawan bagian produksi yang berkaitan langsung dengan proses pembuatan profil dan karyawan yang bertugas dalam proses pengukiran design customer] Rp ,- Pemakaian listrik per 190 frame [asumsi pemakaian listrik hanya untuk proses produksi langsung pembuatan profil] Rp ,- Biaya pemeliharaan mesin pabrik [asumsi total biaya pemeliharaan dan penyusutan mesin dibagi total m³ produksi frame per tahun] Rp ,- + Biaya Produksi Profil ukiran design customer Rp ,- Proses finishing Vista Frame ukiran design customer : plastei coating per 190 frame [dempul dengan mesin dan proses sebanyak 6x] Rp ,- Amplas/sanding profil per 190 frame Rp ,- Biaya pengecatan per 190 frame Cat dasar Rp ,- Cat warna Rp ,- Cat finishing Rp ,- + Biaya Produksi Vista Frame ukiran design customer produk ½ jadi Rp ,- L - 42

30 Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design customer produk ½ jadi sebesar Rp ,-; adalah untuk produk Vista Frame ukiran design customer sebanyak 190 bingkai jadi. 4. Proses pemotongan kembali dilakukan untuk menjadi bingkai ukuran sesuai pesanan, dengan rincian biaya sebagai berikut : Dilakukan pemotongan 45 /potong sudut dengan biaya dan penyusutan per 190 frame Rp ,- Biaya perakitan per 190 frame Rp ,- Biaya pemasangan kaca per 190 frame Rp ,- Biaya pemasangan poster/gambar per 190 frame Rp ,- Biaya pemasangan aksesoris per 190 frame Rp ,- Biaya packing per 190 frame Rp ,- + Total biaya proses untuk menjadi bingkai ukuran 40 x 60 cm Rp ,- Biaya Produksi Vista Frame ukiran design customer produk ½ jadi Rp ,- + Harga Pokok Produksi Vista Frame ukiran design customer Rp ,- L - 43

31 Lampiran 6 Harga Jual dan Laba Per unit Produk Vista Frame 1. Vista Frame Standar/Polos Lampiran 5 => Biaya modal dari bahan baku log kayu menjadi produk Vista Frame standar/polos jadi per unit frame adalah Rp ,74 [Rp ,-/190 frame]. Berdasarkan informasi dari pihak accounting besarnya keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan dari produk Vista Frame standar/polos per unit frame adalah Rp ,- setelah dipotong biaya pemasaran dan penjualan, penyusutan peralatan, bunga dan pajak [EBDIT = Earning Before Depresiation, Interest and Tax] sebesar Rp ,26. Sehingga harga jual produk Vista Frame standar/polos per unit frame dipasaran adalah Rp ,-; informasi berdasarkan bagian penjualan perusahaan. 2. Biaya Vista Frame Ukiran Design Pabrik Lampiran 5 => Biaya modal dari bahan baku log kayu menjadi produk Vista Frame ukiran design pabrik jadi per unit frame adalah Rp ,74 [Rp ,-/190 frame]. Berdasarkan informasi dari pihak accounting besarnya keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan dari produk Vista Frame ukiran design pabrik per unit frame adalah Rp ,- setelah dipotong biaya pemasaran dan penjualan, penyusutan peralatan, bunga dan pajak [EBDIT = Earning Before Depresiation, Interest and Tax] sebesar Rp ,26. Sehingga harga jual produk Vista Frame ukiran design pabrik per unit frame dipasaran adalah Rp ,-; informasi berdasarkan bagian penjualan perusahaan. L - 44

32 3. Biaya Vista Frame Ukiran Design Customer Lampiran 5 => Biaya modal dari bahan baku log kayu menjadi produk Vista Frame ukiran design customer jadi per unit frame adalah Rp ,05 [Rp ,-/190 frame]. Berdasarkan informasi dari pihak accounting besarnya keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan dari produk Vista Frame ukiran design customer per unit frame adalah Rp ,- setelah dipotong biaya pemasaran dan penjualan, penyusutan peralatan, bunga dan pajak [EBDIT = Earning Before Depresiation, Interest and Tax] sebesar Rp ,95. Sehingga harga jual produk Vista Frame ukiran design customer per unit frame dipasaran adalah Rp ,-; informasi berdasarkan bagian penjualan perusahaan. L - 45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden 4.1.1 Profile Perusahaan PT. Indoframe merupakan perusahaan kayu yang bergerak dalam bidang frame. Produk Vista Frame yang dijual berbentuk batangan

Lebih terperinci

BAB III. POM-QM for Windows

BAB III. POM-QM for Windows BAB III POM-QM for Windows QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH Nama : Rina Wahyuni NPM : 25210973 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Organisasi PT. Golden Tempo Clock Industry ( Perusahaan ) adalah salah satu perusahaan manufakur berskala kecil menengah yang bergerak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( )

PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( ) PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI (123030113) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA 2007 I. PENDAHULUAN Program POM for

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows BAB I PENDAHULUAN QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program terdahulu

Lebih terperinci

Uraian Tugas 1. Pemilik Pemilik UKM Ridho Jaya juga bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Dimana tugas pimpinan pada UKM Ridho Jaya ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan produksi yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Suryamas Lestari Prima adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pembuatan daun pintu. PT. Suryamas Lestari Prima didirikan atas

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Profilindah Kharisma didirikan pada tahun 1996 berdasarkan akte pendirian melalui notaris Sugiri Kadarisman, SH yang berkedudukan di

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Jenis Produk Penelitian ini fokus pada tujuh tipe pintu. Pada tahun 2011, jumlah pintu yang dihasilkan sebanyak 2.227 unit. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 20.069

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 29 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil

BAB III. Langkah Pemecahan Masalah. Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil BAB III Langkah Pemecahan Masalah 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Responden 4.1.1 Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan produk berbentuk lis batangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...7 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...15 SUBSTANSI PEMELAJARAN...16 1.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk PENDAHULUAN Program POM program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan mudahan pengoperasiannya membantu

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

1 MOLDED 2 Panel. 2 Panel. Tipe Rangka ID/SKU/Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga.

1 MOLDED 2 Panel. 2 Panel. Tipe Rangka ID/SKU/Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. Prod. ID. SKU Harga. 1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES Adalah daun pintu panel dengan panel cetak sehingga lebih tahan terhadap muai, susut dan retak dibandingkan dengan pintu panel kayu solid. ECONOMY+ adalah pintu dengan design

Lebih terperinci

IbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN

IbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN IbM KERAJINAN SANGKAR BURUNG DI KELURAHAN REJOMULYO KOTA MADIUN Sigit Setyowibowo 1 & Indah Dwi Mumpuni 2 1,2 STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Alamat: Jl. LA. Sucipto No. 249A Malang E-mail: 1) densetyo@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

ANALISA JENIS LIMBAH KAYU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN

ANALISA JENIS LIMBAH KAYU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN ANALISA JENIS LIMBAH KAYU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI KALIMANTAN SELATAN THE ANALYSIS OF VARIETY OF WOOD WASTE MATERIAL FROM WOOD INDUSTRY IN SOUTH BORNEO Djoko Purwanto *) *) Peneliti Baristand Industri

Lebih terperinci

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP., MP Nama Anggota : Dian Fatmawati (115100300111021) Saundra Rosallina L. (115100300111043) Ita Winda Sari H. (115100300111063)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN KVARTAL. Gorden dan sistem penggantung gorden KOMPONEN

PANDUAN PEMBELIAN KVARTAL. Gorden dan sistem penggantung gorden KOMPONEN PANDUAN PEMBELIAN Gorden dan sistem penggantung gorden KOMPONEN pelengkap dinding 14.5 cm pelengkap dinding 7 cm pelengkap plafon rel trek satu lapis, 140 cm rel trek tiga lapis, 140 cm bagian sudut trek

Lebih terperinci

HDF DOOR. Product Code :

HDF DOOR. Product Code : HDF DOOR Product Code : Economy : ADR-DHDF-(MODEL PANEL)-G-P-E-(UKURAN PINTU)-(WARNA) ADR-DHDF-3-G-P-E-36 X 800 X 2000-PRIME Economy+ : ADR-DHDF-(MODEL PANEL)-G-P-EP-(UKURAN PINTU)-(WARNA) ADR-DHDF-4-G-P-EP-36

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahan Sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan devisa yang besar dari produk nonmigas, didirikanlah PT. Suryamas Lestari Prima yang menggunakan

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN

Bab 1.  PENDAHULUAN Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

Panduan Program Aplikasi

Panduan Program Aplikasi Panduan Program Aplikasi QM for Windows versi 2.0 o contoh soal o langkah penyelesaian o intepretasi hasil perhitungan untuk membantu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metode Kuantitatif Manajemen Sains

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mahogany Lestari, awalnya adalah sebuah perusahaan CV. Mahogany Arts & Crafts dengan Akta Notaris Ibu Sundari Siregar, SH No. 10 tanggal 27 November

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan Perusahaan CV.Swadaya adalah sebuah perusahaan yang hasil produksinya berupa meubel atau furniture. Perusahaan ini didirikan oleh bapak

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Mahakarya Jaya Sinergi atau juga disebut MKJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan karoseri kendaraan yang menghasilkan banyak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV Surya Gemilang Jaya Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel seperti meja,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

KAYU LAMINASI DAN PAPAN SAMBUNG

KAYU LAMINASI DAN PAPAN SAMBUNG KARYA TULIS KAYU LAMINASI DAN PAPAN SAMBUNG Disusun Oleh: Tito Sucipto, S.Hut., M.Si. NIP. 19790221 200312 1 001 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC. BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR)

MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR) MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia Allah SWT, perbaikan

Lebih terperinci

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN

V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN V. POLA DAN TEHNIK PEMBELAHAN Sebelum diuraikan mengenai pola dan tehnik pembelahan kayu bulat, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai urut-urutan proses menggergaji, dan kayu bulat sampai menjadi kayu

Lebih terperinci

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP )

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) A. Tujuan Praktikum BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) Meningkatkan kemanpuan dengan mengunakan teknoligi B. Landasan Tori Dalam model LP di kenal 2 macam pungsi yaitu : a. Secara Umum : Program linier merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses persiapan Dalam proses produksi hal yang paling diperhatikan pertama kali yaitu adalah proses persiapan bahan berfungsi sebagai langkah pertama dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data Produk Berikut ini merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen tentang jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Palmanusa Adhi Kencana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO RAGUM berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan 99 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,_yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2008 sampai bulan Februari 2009. Tempat pembuatan dan pengujian glulam I-joist yaitu di Laboratorium Produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 di PT Profilindah Kharisma, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan atau Komunitas Perancangan tempat ganti popok bayi model lipat ini adalah produk yang berkaitan dengan kebutuhan orang tua untuk keperluan bayi. Karena produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

PENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL

PENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL PENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL Michael Raymond 1, Felecia 2 Abstract: PT Anugerah Tristar Internasional is a woodworking company which produces barecore. Barecore is

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Ardy Craft merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang industry kerajinan tradisional yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA Nama ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPRODUKSI LEBIH LANJUT PADA CV. USAHA BERSAMA : Firdha Anisa NPM : 24214264 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Silvia Avira, SE.,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:4), produksi adalah proses

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:4), produksi adalah proses BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:4), produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara 1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,

Lebih terperinci

PEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU BOARD AND WOOD BLOCK MAKING FROM WASTE OF WOOD INDUSTRIES

PEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU BOARD AND WOOD BLOCK MAKING FROM WASTE OF WOOD INDUSTRIES Jurnal Riset Industri Vol. V, No. 1, 2011, Hal. 13-20 PEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU BOARD AND WOOD BLOCK MAKING FROM WASTE OF WOOD INDUSTRIES Djoko Purwanto Balai Riset dan Standardisasi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kualitas bahan kayu jadi yang sudah tidak diragukan lagi. Produk C.V Surya

BAB IV PEMBAHASAN. kualitas bahan kayu jadi yang sudah tidak diragukan lagi. Produk C.V Surya BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah C.V Surya Gemilang Jaya C.V Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan mebel khususnya berbahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. Tanggal : 14 Pebruari 2007 1 Lampiran I : Produk Industri Kehutanan Wajib ETPIK. 2 Lampiran II : Kriteria Teknis Yang Digunakan Untuk Menentukan Produk Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci