IBU-IBU AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA

Transkripsi

1 FAKTijR-FAKiOR "r'npig BERPEHGkRBi TEEHAGAP STATUS GiZi IBU-IBU AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA Oleh MARIA ANGGRAENI GMK PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 RINGKASAN MARIA ANGGRAENI. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Ibu-ibu Akseptor Keluarga Berencana ( Di bawah bimbingan SUHARDJO sebagai ketua, HUSAINI, M.A. dan MARI- YATI S-1 sebagai anggota) Penelitian ini bertujuan ; 1) Mempelajari keadaan status gizi pada ibu-ibu kelompok akseptor keluarga berencana yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan hormonal, 2) Mempelajari keadaan konsumsi energi, protein, lemak, dan zat besi pada ibu-ibu kelompok akseptor keluarga berencana yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan hormonal, 3) Mempelajari pengaruh pemakaian jenis alat kontrasepsi dan faktor-faktor lain (lama pendidikan ibu, pendapatan keluarga satu bulan, jarak kelahiran, paritas, umur ibu, konsumsi energi, protein, lemak, dan zat besi) terhadap status gizi ibu-ibu akseptor keluarga berencana. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cengkareng Wilayah Jakarta Barat. Sejumlah 100 responden akseptor IUD dipilih secara acak, dari 1000 akseptor yang telah terseleksi. Adapun 100 responden akseptor hormonal dipilih secara acak, dari 900 akseptor yang telah terseleksi. Akseptor yang diambil sebagai responden adalah akseptor yang yang telah menggunakan alat kontrasepsi selama bulan. Seleksi responden dilakukan pada waktu penelitian

3 sampai dengan Juli Data yang dikumpulkan adalah meliputi data primer dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan secara bertahap yang meliputi : seleksi data dari lapangan, koding data, kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan paket program "SPSS PC PLUS". Sebelum dilakukan "Entry" data, data yang memerlukan perhitungan dilakukan penghitungan terlebih dahulu. Adapun data tersebut antara lain meliputi penentuan status gizi (BB/TB), tebal lapisan lemak bawah kulit (LLBK), angka kecukupan konsumsi dan kandungan energi dan zat gizi dari hasil "Recallu konsum- si. Adapun "Entry" data dilakukan dengan menggunakan program "Sosdata". Untuk mengetahui keadaan perbedaan status gizi ibu-ibu akseptor IUD dan hormonal dilakukan Uji-t. Demikian juga untuk mengetahui keadaan perbedaan konsumsi energi, protein, lemak dan zat besi. Adapun untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi ibu-ibu akseptor KB dilakukan analisis regresi berganda dengan metode "backwardrf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : - Keadaan status gizi secara rata-rata kelompok akseptor hormonal relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok akseptor IUD. Di samping itu tampak adanya perbedaan pada kedua kelompok tersebut, kecuali keadaan status gizi menurut (BB/TB) tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.

4 - Keadaan konsumsi energi, protein, lemak dan zat besi secara rata-rata pada kelompok akseptor hormonal relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok akseptor IUD. ~i samping itu menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada kedua kelompok akseptor tersebut, kecuali konsumsi energi yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata. - Status gizi (BB/TB) pada ibu-ibu akseptor keluarga berrencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh faktor konsumsi lemak, energi, dan lama pendidikan ibu. Sementara itu kadar hemoglobin pada akseptor keluarga berencana cenderung banyak dipengaruhi oleh faktor konsumsi zat besi, jarak kelahiran, dan lama pemakaian alat kontrasepsi yang menunjukkan hubungan yang nyata. Adapun tekanan darah pada kelompok akseptor keluarga berencana cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh konsumsi lemak, protein, dan pertambahan berat badan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan untuk menghindari pertambahan berat badan yang berlebihan, maka konsumsi lemak dan protein pada akseptor keluarga berencana perlu dikendalikan agar tidak terjadi kegemukan. Hal ini untuk menghinndari kenaikan tekanan darah yang terlalu tinggi. Adapun untuk menghindari terjadinya anemia, maka perlu diperhatikan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, dan perlu adanya penambahan pi1 besi terutama

5 pada kelompok akseptor IUD yang sering mengalami perdarahan; Untuk mendapatkan gambaran status gizi secara lebih lanjut perlu adanya penelitian pada kelompok akseptor yang telah menggunakan alat kontrasepsi selama lebih dari tiga tahun secara berturut-turut.

6

7

8

9

10