BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peningkatan berat badan yang sesuai dalam masa kehamilan sangat penting untuk mengetahui berat badan janin yang dilahirkan. Peningkatan berat badan pada masa kehamilan memberi kontribusi yang penting terhadap keberhasilan kehamilan, akan tetapi peningkatan berat badan saja tidak dapat dipakai untuk menentukan kecukupan asupan nutrisi. Peningkatan berat badan selama hamil disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin selama trimester akhir dan untuk dipakai sebagai sumber energi di awal masa menyusui (Supariasa,dkk 2002). Ibu hamil yang memiliki kenaikan berat badan berlebihan (lebih dari 135% dari standard berat badan) akan memiliki kemungkinan untuk tetap gemuk setelah melahirkan. Penyakit kronis yang dikaitkan dengan peningkatan berat badan meliputi hipertensi, diabetes dan kadiovaskuler. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap bayi dan berat badan bayi (Supariasa,dkk 2002). Pada ibu hamil yang mempunyai berat badan kurang biasanya cenderung disebabkan karena asupan makanan selama hamil tidak tercukupi yang kurang dan pada akhirnya berdampak pada penurunan berat badan dan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami kurang gizi maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan BBLR. (Supariasa,dkk 2002).

2 Ibu hamil yang memiliki berat badan lebih mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Selain itu juga akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan terhadap infeksi saluran pernafasan bagian bawah, gangguan belajar, masalah perilaku dan lain sebagainya (Proverawati, dkk 2009). Berat badan ibu hamil sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila barat badan ibu hamil normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan barat badan ibu hamil sebelum dan selama hamil. kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah (Almatzsier, 2001) Pada ibu hamil dengan kondisi berat badan normal, maka berpengaruhi langsung pada keadaan sistem reproduksi menjadi baik, tidak menderita sakit, dan ibu hamil akan melahirkan bayi yang lebih besar, lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kronis selama kehamilan yang berpengaruh pada bayi dengan

3 berat badan lahir rendah, vitalitas menurun, kematian yang tinggi, dan ibu menderita anemia (Almatzsier, 2001). Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami kurang gizi maka akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan BBLR. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pengaruh gizi kurang terhadap kejadian BBLR cukup besar pada ibu hamil, apalagi kondisi gizi ibu sebelum hamil buruk. Masalah gizi kurang pada ibu hamil ini dapat dilihat dari prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan kejadian anemia. Untuk memperkecil resiko BBLR diperlukan upaya mempertahankan kondisi gizi yang baik pada ibu hamil. Upaya yang dilakukan berupa pengaturan konsumsi makanan, pemantauan pertambahan berat badan, pemeriksaan kadar Hb( Hemoglobin ), dan pengukuran LILA (lingkar lengan atas) sebelum atau saat hamil (Symonds E Michael, 2010). Menurut survey persentasi RSUD Dr. Soewondo Kendal cukup tinggi yaitu pada tahun 2003 dari bulan Juni sampai dengan Desember ada 263 jumlah kelahiran, 13,30 % adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah.pada tahun 2004 dari bulan Januari sampai dengan Desember ada 317 jumlah kelahiran, 18,61 % adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah. Pada tahun 2003 dari bulan Januari sampai dengan Mei ada 182 jumlah kelahiran, 19,23% adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah sehingga sudah melebihi angka rata rata Nasional yang sebesar 8,0 %. Dari survey yang didapat di Puskesmas Brangsong I didapatkan data pada bulan Januari 2011 terdapat 45 ibu yang dipuskesmas tersebut 5% diantaranya terdapat bayi yang berat badan bayi yang dilahirkan rendah yang dikarenakan ibu saat hamil mengalami kurangnya asupan gizi.

4 Dari survey dilingkup masyarakat sebagian besar ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi dikarenakan faktor ekonomi dan kurangnya asupan gizi bagi perkembangan janin. Keterbatasan membeli bahan makanan biasanya ibu hamil mengolah hanya 2 atau 3 jenis makanan yang sama tiap harinya. Hal ini memperkuat terjadinya Berat badan bayi yang dilahirkan rendah di Puskesmas Brangsong I. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan di wilayah Puskesmas Brangsong I Kendal. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka masalah penelitian yang dapat dirumuskan adalah Apakah Ada Hubungan antara Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi yang Dilahirkan Di Puskesmas Brangsong I Kendal? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara berat badan ibu hamil dengan Berat Badan Bayi yang Dilahirkan di Puskesmas Brangsong I Kendal. 2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah a. Mendiskripsikan berat badan ibu hamil di wilayah Puskesmas Brangsong I, Kendal. b. Mendeskripsikan Berat Badan Bayi Yang Dilahirkan di wilayah Puskesmas Brangsong I, Kendal.

5 c. Menganalisis hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan di Wilayah Puskesmas Brangsong I, Kendal. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Profesi Keperawatan Dapat memberikan gambaran tentang berat badan ibu hamil bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam memberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil dengan tujuan untuk mendapatkan berat badan bayi yang dilahirkan normal. 2. Bagi Pengelola Program Kesehatan di Puskesmas Dapat memberikan masukan dalam penyusunan program sebagai bahan untuk menjalankan program gizi dalam peningkatan berat badan sebelum dan selama ke hamilan agar bayi yang dilahirkan tidak memiliki berat badan yang rendah dan ibu mendapatkan berat badan yang normal. 3. Bagi Ibu hamil Dapat menambah pengetahuan tentang cara peningkatan barat badan dan dapat memberikan masukan jika berat badan ibu hamil yang kurang E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk bidang ilmu kesehatan keperawatan maternitas.