BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Ridwan Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi data hasil observasi lapangan dan cara pengolahan data yang dilakukan oleh penulis. Secara garis besar, pengumpulan dan pengolahan data pada bab ini melihat dua macam sistem pengadaan soda ash, yaitu pengadaan soda ash dengan sistem konvensional dan pengadaan soda ash dengan sistem consignment. 4.1 Pengumpulan Data Data yang diambil dari pengadaan soda ash sistem konvensional dan sistem consignment yaitu masing-masing data pembelian sebanyak ton. Pada sistem konvensional, pembelian soda ash dilakukan sebanyak ton. Penentuan jumlah pembelian tersebut didasarkan atas jumlah kebutuhan soda ash untuk 6 bulan produksi. Pembelian dilakukan dengan tiga kali pembukaan purchase order. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil data pembukaan purchase order terakhir yaitu sebanyak ton. Pada pembelian dengan sistem consignment sebanyak ton. Jumlah pembelian ini lebih banyak karena pada kurun waktu selama berjalan sistem konvensional, terdapat 33
2 34 peningkatan kapasitas produksi sehingga keluaran / output produksi meningkat dan membutuhkan suplai bahan baku yang lebih banyak. Oleh karena itu, pembelian soda ash pada sistem consignment dilakukan lebih besar dibanding sistem konvensional. Namun pada penelitian ini, data yang diamati pada sistem consignment yaitu data untuk ton Data Pengadaan Soda ash dengan Sistem Konvensional Pada pengadaan soda ash dengan sistem konvensional, O-I Jakarta memperoleh bahan baku tersebut dengan melakukan pembelian ke Tata Chemicals, USA. Dalam hal ini, Tata Chemicals bertindak sebagai vendor yang mensuplai soda ash. Pembelian dilakukan menggunakan harga Cost, Insurance and Freight (CIF). Oleh karena itu, kewajiban pembayaran bea masuk dan pengeluaran barang menjadi tanggung jawab O-I Jakarta. Pembayaran bea masuk soda ash dibayarkan oleh O-I Jakarta kepada bea cukai sebagai pajak impor barang. Pengurusan keluar barang dari daerah pabean atau disebut custom clearance dikerjakan oleh PT. Merint yang berlaku sebagai forwarding agent. Soda ash yang telah dikeluarkan dari daerah pabean kemudian dipindahkan ke gudang eksternal untuk disimpan. Penanganan dari pelabuhan ke gudang dan penyimpanan selama di gudang oleh PT. Lautan Luas. Pengiriman soda ash yang tersimpan di gudang menggunakan jasa ekspedisi PT. Sinar Jaya. a. Biaya Pembelian Soda ash Soda ash dibeli menggunakan harga Cost, Insurance and Freight (CIF) dimana CIF merupakan istilah perdagangan
3 35 internasional untuk harga yang mencakup biaya barang, asuransi barang serta biaya pengiriman hingga pelabuhan penerima / consignee. Pembelian ton soda ash dilakukan dengan harga USD 165,00 per ton. Biaya pembelian soda ash dinyatakan dalam pembukaan purchase order ke Tata Chemicals sebagai berikut : Gambar 4.1 Purchase Order Tata Chemicals Tempo pembayaran yang diperoleh untuk melunasi pembelian tersebut adalah 30 hari terhitung dari tanggal invoice. Sedangkan jumlah ton tersebut mampu memenuhi kebutuhan produksi selama 75 hari. b. Pengiriman Soda ash Pengiriman ton soda ash dilakukan sebanyak tiga kali pengiriman masing-masing sebanyak ton menggunakan MV. SH Bright yang tiba pada awal Januari. Kedua, sebanyak ton menggunakan MV. Genco Prosperity yang tiba pada minggu pertama
4 36 bulan Maret. Ketiga, sebanyak ton menggunakan MV. Ansac Splendor yang tiba pada minggu keempat bulan Maret. Penerimaan soda ash tersebut dilakukan O-I Jakarta dengan melakukan transaksi penerimaan / receiving di software SAP sebagai berikut : Gambar 4.2 Bukti Penerimaan Soda ash
5 37 Tabel 4.1 Rekapitulasi Penerimaan Soda ash Minggu I Tabel 4.2 Rekapitulasi Penerimaan Soda ash Minggu II
6 38 Tabel 4.3 Rekapitulasi Penerimaan Soda ash Minggu III c. Harmonized Code (HS Code) Soda ash Soda ash yang memiliki nama kimia yaitu sodium carbonate merupakan bahan baku pembuatan botol kaca yang berbentuk serbuk putih (white powder).
7 39 Gambar 4.3 Certificate of Acceptance Soda ash Dari spesifikasi soda ash tersebut, ditetapkan bahwa soda ash termasuk dalam klasifikasi HS Code nomor Gambar 4.4 Harmonized Code Soda ash
8 40 Berdasarkan penetapan HS Code tersebut maka komponen pajak yang dikenakan oleh pihak bea cukai untuk importir soda ash adalah bea masuk sebesar 0%, PPN sebesar 10%, PPh sebesar 2,5%. d. Biaya Pengurusan Keluar Barang / Custom clearance Biaya ini diperlukan untuk pengurusan keluar barang dari daerah pabean yang dilakukan oleh PT. Merint selaku perusahaan forwarding. Besarnya biaya yang dibutuhkan dirinci sebagai berikut : Gambar 4.5 Penawaran Harga Pengurusan Keluar Barang Rincian biaya di atas diperoleh dari bukti tagihan PT. Merint pada O-I Jakarta untuk jasa pengurusan keluar soda ash kedatangan bulan Maret dengan nomor BL ANAQPL
9 41 Gambar 4.6 Rincian Tagihan PT. Merint e. Biaya Penanganan dan Penyimpanan Soda ash Penanganan soda ash yang dimaksud adalah pengangkutan soda ash dari pelabuhan menuju gudang penyimpanan. Sedangkan penyimpanan soda ash merupakan pekerjaan untuk menyimpan barang di dalam gudang, termasuk dengan jasa penyewaan gudang. Penanganan dan penyimpanan ini dilakukan oleh PT. Lautan Luas sebagai rekanan dari O-I Jakarta. Biaya yang dikenakan untuk biaya penanganan dan penyimpanan ini dihitung per tonnase dengan harga USD 15,00 per ton.
10 Purchase order PT. Lautan Luas f. Biaya Angkut / Trucking Soda Ash Biaya angkut ini merupakan biaya untuk pengiriman soda ash dari gudang eksternal ke pabrik O-I Jakarta. Pengangkutan soda ash ini diperlukan karena lokasi penyimpanan soda ash tidak berada di pabrik, melainkan disimpan di gudang eksternal. O-I Jakarta tidak menggunakan gudang sendiri karena jumlah soda ash yang begitu besar sehingga membutuhkan kapasitas gudang yang lebih besar. Kegiatan pengangkutan ini dilakukan oleh perusahaan ekspedisi yaitu PT. Sinar Jaya dengan mengenakan biaya yang dihitung per tonnase. Besarnya biaya jasa pengangkutan ini yaitu Rp ,- per ton.
11 Purchase order PT. Sinar Jaya Data Pengadaan Soda ash dengan Sistem Consignment Penerapan sistem consignment dimulai dengan pemilihan vendor berdasarkan beberapa kriteria penilaian, yaitu mengenai kesepakatan harga, kesepakatan sistem pembelian, kesepakatan tempo pembayaran, kesepakatan kualitas produk. Kesepakatan mengenai harga, sistem pembelian serta tempo pembayaran tertuang di dalam surat penawaran harga. Sedangkan persyaratan mengenai kualitas produk tercantum di dalam Certificate of Acceptance (CoA) yang menyertai produk soda ash tersebut. Vendor yang paling memenuhi kualifikasi tersebut menandatangani kontrak kerja sama dalam hal penjualan soda ash. Setelah kesepakatan kerja sama yang dinyatatakan melalui kontrak penjualan tercapai, proses registrasi vendor sebagai supplier soda ash dilakukan agar secara resmi vendor tersebut telah menjadi supplier PT. O-I Jakarta.
12 44 Mulai Pencarian Vendor Permintaan Penawaran Harga TIDAK Harga & Consignment YA Kontrak Pembelian Registrasi Vendor Selesai 4.9 Diagram Alir Penerapan Consignment Pengadaan soda ash dengan sistem consignment diperoleh dari vendor berbeda, yaitu Solvay Inc, USA. Penawaran penjualan consignment yang diberikan Solvay Inc yaitu USD 226,50 per ton sebanyak ton. Consignment dilakukan oleh distributor lokal yaitu PT. AKR Corporindo.
13 45 Mekanisme pembelian consignment ini, O-I Jakarta mengeluarkan purchase order pada PT. AKR Corporindo dalam satuan besardengan barang tersedia di gudang PT. AKR Corporindo. Soda ash yang terdapat di gudang dikirimkan per hari menggunakan jasa ekspedisi PT. Sinar Jaya. Pengiriman per hari ini menerapkan prinsip just-in-time dimana kebutuhan produksi harian sebanyak 60 ton dipenuhi dengan pengiriman dua kali truk hi-blow berkapasitas 30 ton. a. Biaya Pembelian Soda ash Pembelian soda ash dengan sistem consignment ini diawali dengan penawaran kontrak penjualan / sales contract dimana PT. AKR Corporindo berperan sebagai distributor dari Solvay Inc untuk menawarkan produk soda ash. Gambar 4.10 Kontrak Penjualan Harga pembelian soda ash dengan sistem consignment ini yaitu USD 226,50 per ton LOCO PT. AKR Corporindo dan dinyatakan dengan pembukaan purchase order berikut :
14 Purchase order Solvay Inc Pembayaran atas pembelian soda ash tersebut mendapat tempo waktu 60 hari dari tanggal invoice. Pembayaran tersebut hanya dilakukan untuk jumlah pengiriman barang per hari sesuai kebutuhan produksi harian. b. Biaya Angkut Soda ash Harga penjualan yang ditawarkan adalaha LOCO gudang PT. AKR Corporindo. Oleh karena itu, biaya untuk pengiriman soda ash menuju pabrik O-I Jakarta menjadi tanggung jawab pembeli. Jasa pengangkutan ini menggunakan perusahaan yang sama pada sistem konvensional yaitu perusahaan ekspedisi PT. Sinar Jaya.Biaya angkut ini dihitung per tonnase dengan harga Rp ,-
15 47 Gambar 4.12 Purchase order PT. Sinar Jaya 4.2 Pengolahan Data Pemetaan Alur Proses Pengadaan Soda ash dengan Sistem Konvensional Proses pengadaan soda ash sistem konvensional melalui beberapa tahap, yaitu pembelian soda ash ke produsen, pengeluaran soda ash dari daerah pabean, penanganan soda ash dan penyimpanan soda ash di dalam gudang. Tahap pertama yaitu pembelian soda ash kepada Tata Chemicals, USA. Dalam hal ini Tata Chemicals bertindak sebagai vendor yang mensuplai soda ash. Tahap kedua yaitu pengeluaran soda ash dari daerah pabean yang meliputi pembayaran bea masuk soda ash ke bea cukai dan pembayaran jasa PT. Merint sebagai forwarding agent. Tahap ketiga yaitu penanganan soda ash setelah keluar dari daerah pabean di pelabuhan Tanjung Priok hingga ke gudang. Tahap keempat yaitu penyimpanan soda ash di dalam gudang sebagai persediaan. Tahap kelima yaitu pengiriman
16 48 soda ash dari gudang eksternal ke pabrik Secara lebih jelas, proses tersebut digambarkan melalui diagram alir pengadaan soda ash sebagai berikut : Mulai Pembelian Soda Ash - CIF Pengeluaran Soda Ash dari Daerah Pabean Penanganan Soda Ash / Handling Penyimpanan Soda Ash / Warehousing Pengiriman Soda Ash Selesai Gambar 4.13 Pemetaan Proses Sistem Konvensional
17 Pemetaan Alur Proses Pengadaan Soda ash dengan Sistem Consignment Pengadaan soda ash sistem consignmentdilakukan antara O-I Jakarta sebagai pembeli dengan Solvay Inc sebagai penjual. Consignment dilakukan oleh Solvay Inc dengan menitipkan barang kepada distributor local yaitu PT. AKR Corporindo. Pada saat soda ash diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi, soda ash dikirimkan dari gudang PT. AKR Corporindo ke pabrik O-I Jakarta. Secara keseluruhan, mekanisme pengadaan soda ash dengan sistem consignment ini dipetakan melalui alur proses berikut ini : Mulai Solvay Inc Consignment PT. AKR Corporindo Tidak Permintaan Kebutuhan Produksi Ya O-I Jakarta Selesai Gambar 4.14 Pemetaan Proses Consignment
18 Analisis Perhitungan Biaya Inventory Dalam analisis perhitungan biaya inventory, semua biaya yang ada dipertimbangkan sebagai factor biaya inventory.terdapat tiga penyusun biaya inventory yaitu item cost, ordering cost dan holding cost. Biaya yang terdapat pada masing-masing jenis pengadaan soda ash diklasifikasikan ke dalam struktur penyusun biaya inventory tersebut. a. Biaya Inventory Pengadaan Soda ash dengan Sistem Konvensional Pada pengadaan soda ash sistem konvensional, terdapat tiga komponen biaya yaitu item cost, ordering cost dan holding cost. Item cost merupakan biaya untuk pembelian soda ash tersebut, ordering cost adalah biaya pemesanan soda ash yang berupa pembayaran bea masuk serta pengurusan keluar barang, sedangkan holding cost merupakan biaya penyimpanan dan penanganan soda ash tersebut. Biaya Pembelian / Item Cost Item cost / biaya pembelian merupakan hargaproduk soda ash tersebut. Diketahui bahwa harga pembelian soda ash adalah USD 165,00 per ton dengan jumlah pembelian sebanyak ton. Oleh karena itu, biaya pembelian sistem konvensional ini sebesar Item Cost = Harga per Unit x Jumlah Pembelian = USD 165,00 x ton = USD ,00
19 51 = Rp 9.000,- x ,- = Rp ,- Jadi total biaya pembelian dengan sistem konvensional untuk ton soda ash yaitu Rp ,- Biaya Pemesanan / Ordering cost Biaya pemesanan / Ordering cost merupakan biaya yang timbul dari aktivitas pemesanan barang dari pihak luar. Dalam penelitian ini, ordering cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar bea masuk soda ash ke Indonesia dan biaya pengeluaran soda ash dari daerah pabean / custom clearance.serta biaya truckingsoda ash dari gudang eksternal ke pabrik O-I Jakarta juga merupakan komponen dari ordering cost. Ordering cost timbul dalam tiap kali pemesanan.pada pembelian soda ash sebanyak ton inidilakukan 3 kali pengiriman. Ordering cost pada masing-masing pengiriman adalah sebagai berikut : Pengiriman pertama ton dengan MV. SH Bright Besarnya bea masuk yang wajib dibayarkan berkaitan dengan klasifikasi soda ash di dalam HS Code. HS Code yang dimiliki soda ash yaitu dengan penetapan komponen pajak bea masuk 0%, PPN 10%. PPh 2,5%.
20 52 Jadi perhitungan bea masuk yang wajib dibayarkan pada pengiriman pertama yaitu Rp ,- Biaya jasa pengurusan keluar soda ash di bea cukai dihitung berdasarkan penawaran harga yang diberikan oleh PT. Merint. Biaya yang terdapat pada jasa pengurusan custom clearance ini semuanya besarnya tetap, kecuali untuk biaya pengangkutan. Biaya pengangkutan pada pengiriman ton ini sebesar Biaya Pengangkutan = Rp (Ton x Rp ) = Rp (1500 x Rp ) = Rp ,-
21 53 Jadi biaya pengurusan keluar soda ash pada pengiriman pertama sebesar Rp ,- Biaya trucking dari gudang eksternal ke pabrik O-I Jakarta dihitung juga berdasarkan tonnase yang dikirimkan dikali dengan harga per tonnase. Biaya trucking =Tonnase x Harga per Ton = 1500 ton x Rp ,- = Rp ,- Jadi besarnya biaya trucking pertama yaitu Rp ,- Total ordering cost pada pengiriman pertama diperoleh dengan menjumlahkan biaya masuk, biaya pengurusan keluar barang dan biaya trucking. Hasil akumulasi biaya ordering cost pada pengiriman pertama yaitu Rp ,- + Rp ,- + Rp ,- menjadi Rp
22 54 Pengiriman kedua ton dengan MV. Genco P. Besarnya bea masuk yang wajib dibayarkan berkaitan dengan klasifikasi soda ash di dalam HS Code. HS Code yang dimiliki soda ash yaitu dengan penetapan komponen pajak bea masuk 0%, PPN 10%. PPh 2,5%. Jadi perhitungan bea masuk yang wajib dibayarkan pada pengiriman kedua yaitu Rp ,- Biaya jasa pengurusan keluar soda ash di bea cukai dihitung berdasarkan penawaran harga yang diberikan oleh PT. Merint. Biaya yang terdapat pada jasa pengurusan custom clearance ini semuanya besarnya tetap, kecuali untuk biaya pengangkutan. Biaya pengangkutan pada pengiriman ton ini sebesar
23 55 Biaya Pengangkutan = Rp (Ton x Rp ) = Rp (1200 x Rp ) = Rp ,- Jadi biaya pengurusan keluar soda ash pada pengiriman kedua sebesar Rp ,- Biaya trucking dari gudang eksternal ke pabrik O-I Jakarta dihitung juga berdasarkan tonnase yang dikirimkan dikali dengan harga per tonnase. Biaya trucking = Tonnase x Harga per Ton = 1200 ton x Rp ,- = Rp ,- Jadi besarnya biaya trucking kedua yaitu Rp ,- Total ordering cost pada pengiriman kedua diperoleh dengan menjumlahkan biaya masuk, biaya pengurusan keluar barang dan biaya trucking. Hasil akumulasi biaya ordering cost pada pengiriman kedua yaitu Rp ,- + Rp ,- + Rp ,- menjadi Rp ,-
24 56 Pengiriman ketiga ton dengan MV. Ansac Splendor Besarnya bea masuk yang wajib dibayarkan berkaitan dengan klasifikasi soda ash di dalam HS Code. HS Code yang dimiliki soda ash yaitu dengan penetapan komponen pajak bea masuk 0%, PPN 10%. PPh 2,5%. Jadi perhitungan bea masuk yang wajib dibayarkan pada pengiriman ketiga yaitu Rp ,- Biaya jasa pengurusan keluar soda ash di bea cukai dihitung berdasarkan penawaran harga yang diberikan oleh PT. Merint. Biaya yang terdapat pada jasa pengurusan custom clearance ini semuanya besarnya tetap, kecuali untuk biaya pengangkutan. Biaya pengangkutan pada pengiriman ton ini sebesar
25 57 Biaya Pengangkutan = Rp (Ton x Rp ) = Rp (1000 x Rp ) = Rp ,- Jadi biaya pengurusan keluar soda ash pada pengiriman ketiga sebesar Rp ,- Biaya trucking dari gudang eksternal ke pabrik O-I Jakarta dihitung juga berdasarkan tonnase yang dikirimkan dikali dengan harga per tonnase. Biaya trucking = Tonnase x Harga per Ton = 1000 ton x Rp ,- = Rp ,- Jadi besarnya biaya trucking ketiga yaitu Rp ,- Total ordering cost pada pengiriman ketiga diperoleh dengan menjumlahkan biaya masuk, biaya pengurusan keluar barang dan biaya trucking. Hasil akumulasi biaya ordering cost pada pengiriman ketiga yaitu Rp ,- + Rp ,- + Rp ,- menjadi Rp ,-
26 58 Jadi jumlah keseluruhan biaya pemesanan / ordering cost dari tiga kali pengiriman yaitu Rp Rp ,- + Rp ,- sebesar Rp ,- atau angka tersebut merupakan total ordering cost pada proses pengadaan soda ash dengan sistem konvensional. Biaya Penyimpanan / Holding Cost Yang termasuk di dalam holding cost di antaranya adalah biaya penanganan dan penyimpanan. Holding cost ini juga dihitung untuk tiga kali pengiriman dengan total ton. Perhitungan dibagi ke dalam tiga bagian karena pekerjaan penanganan dilakukan tiga kali sesuai dengan kedatangan soda ash di pelabuhan. Biaya penyimpanan untuk ton pertama dihitung dengan mengkalikan jumlah tonnase dengan harga jasa per ton sebagai berikut : Holding Cost = ton x USD 15,00 = USD ,00 = Rp ,- Jadi biaya untuk penyimpanan soda ash yang dikeluarkan untuk pengiriman pertama sebesar Rp ,- Biaya penyimpanan untuk ton kedua dihitung dengan mengkalikan jumlah tonnase dengan harga jasa per ton sebagai berikut :
27 59 Holding Cost = ton x USD 15,00 = USD ,00 = Rp ,- Jadi biaya penyimpanan soda ash yang dikeluarkan untuk pengiriman kedua sebesar Rp ,- Biaya penyimpanan untuk ton ketiga dihitung dengan mengkalikan jumlah tonnase dengan harga jasa per ton sebagai berikut : Holding Cost = ton x USD 15,00 = USD ,00 = Rp ,- Jadi biaya penyimpanan soda ash yang dikeluarkan untuk pengiriman ketiga sebesar Rp ,- Total biaya penyimpanan soda ash pada pengadaan sistem konvensional ini sebesar Rp ,- Total Holding Cost = Rp Rp Rp = Rp ,- Total biaya inventory sistem konvensional yang diperoleh dari factor penyusun biaya inventory berupa item cost, ordering cost dan holding cost dihitung dengan menjumlahkan masing-masing factor.
28 60 Total Biaya Inventory = Item Cost + Ordering cost + Holding Cost = Rp Rp Rp = Rp ,- Jadi total biaya inventory pada pengadaan soda ash sistem konvensional sebanyak Rp ,- b. Biaya Inventory Pengadaan Soda ash dengan Sistem Consignment Biaya inventory yang ada pada sistem consignment ini hanya memiliki dua komponen perhitungan yaitu item cost dan ordering cost. Pada item cost, biaya ini merupakan biaya pembelian bahan baku soda ash. Sedangkan pada ordering cost, terdapat biaya trucking untuk mengangkut soda ash dari gudang ke pabrik. Biaya Pembelian / Item Cost Item cost merupakan harga beli untuk bahan baku soda ash tersebut. Diketahui dari purchase order yang dibuka ke PT. AKR Corporindo bahwa pembelian per satuan ton sebesar USD 226,50. Maka perhitungan item cost pada pengadaan soda ash sistem consignment ini yaitu Item Cost = Harga per Unit x Jumlah Pembelian = USD 226,50 x ton = USD ,00 = Rp 9.000,- x = Rp ,-
29 61 Jadi biaya pembelian / item cost pada sistem consignment ini sebesar Rp ,- Biaya Pemesanan / Ordering cost Pada sistem consignment ini, yang merupakan biaya pemesanan atau ordering cost hanya biaya trucking untuk mengangkut soda ash dari gudang PT. AKR Corporindo ke gudang O-I Jakarta. Biaya trucking tersebut guna pembayaran jasa ekspedisi yang melakukan tugas pengangkutkan yaitu PT. Sinar Jaya. Besarnya biaya ordering cost dalam sistem consignment ini yaitu Ordering cost = Tonnase x Harga per Ton = 3700 ton x Rp ,- = Rp ,- Jadi besarnya biaya pemesanan atau ordering cost yaitu Rp ,- Total biaya inventory sistem consignment diperoleh dari penjumlahan item cost dan ordering cost. Maka besarnya biaya inventory yang dimiliki yaitu Total Biaya Inventory = Item Cost + Ordering cost = Rp Rp = Rp ,-
30 62 Jadi pada pengadaan sistem consignment ini, biaya inventory yang ditanggung sebanyak Rp ,-
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram alir pemecahan masalah dan penjelasan Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam penyusunan skripsi ini adalah : Pendahuluan
Lebih terperinciProses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9
Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah tentang penetapan Nilai
Lebih terperinciPenetapan Nilai Transaksi Dengan Menggunakan Rumus Tertentu, Tepatkah?
Penetapan Nilai Transaksi Dengan Menggunakan Rumus Tertentu, Tepatkah? Oleh : Mohamad Jafar Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Abstrak Nilai transaksi adalah harga yang sebenarnya dibayar atau seharusnya
Lebih terperincipengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor
Sekilas Tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Memberikan sedikit gambaran tentang Bea dan Cukai Indonesia di bawah Kementerian Keuangan RI Macam- macam Pemberitahuan Pabean Dalam rangka melayani pengurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan
A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta
Lebih terperinciLAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang
L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara 1 Dengan: Sandi Kurniawan Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS Tanggal: 24 September 2012 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang apa? dan
Lebih terperinciPerhitungan Bea Masuk, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor
LOGO Perhitungan Bea Masuk, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor Anni Rahimah, SAB, MAB Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi 1 Bea masuk : pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPertemuan 2 FAKTUR PAJAK. Faktur Pajak
Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK P2.1 Teori Faktur Pajak A. Definisi Pasal 1 huruf t UU PPN 1984 yang dengan UU Nomor 42 Tahun 2009 menjadi Pasal 1 angka 23 merumuskan : Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sebelum laporan Tugas Akhir yang penulis kerjakan, telah banyak penelitian terdahulu yang memiliki pembahasan yang sama mengenai ekspor dan impor, hal ini
Lebih terperinciNomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50606/PP/M.VA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012
Nomor Putusan Pengadilan Pajak : Put-50606/PP/M.VA/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan Nilai
Lebih terperinciBagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?
Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah
Lebih terperinciPengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai Dengan Pelayanan Segera (Rush Handling) Abstrak
1 Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai Dengan Pelayanan Segera (Rush Handling) Oleh : Rita Dwi Lindawati Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Abstrak Pengeluaran barang impor untuk dipakai dengan fasilitas
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,
BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Mekanisme Pemungutan PPh Ps. 22, PPN, dan Bea Masuk Atas Impor BKP PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciKALKULASI HARGA IMPOR. Pertemuan ke-9
KALKULASI HARGA IMPOR Pertemuan ke-9 1. Kalkulasi impor (Import Calculation) 2. Harga Pokok Impor 3. PPh & PPN- BM 4. Bagan Perhitungan / Kalkulasi Impor KALKULASI HARGA IMPOR Adalah penjumlahan dari seluruh
Lebih terperinciBAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI
BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mitra Kargo Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan dan pengurusan atas kegiatan yang
Lebih terperinciDOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi
DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Itochu Logistics Indonesia Itochu Logistics Indonesia dibentuk pada tahun 2002, menyediakan solusi logistik sepenuhnya untuk pelanggan dan mengurus
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. yang menjadi bahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Tinjauan Singkat Perusahaan Dalam tinjauan singkat perusahaan ini penulis menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan uraian
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 143 TAHUN 2000 (143/2000) TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. PT Satrya Perkasa Esthetika Film merupakan salah satu importir film-film
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat PT Satrya Perkasa Esthetika Film merupakan salah satu importir film-film Hollywood tertua di Indonesia yang melakukan impor
Lebih terperinciCONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN
2010, No.591 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN. CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 2.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. DMR adalah salah satu dari anak perusahaan PT. SSU. PT. SSU adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Lebih terperinciKekhususan Jual Beli Perusahaan
JUAL BELI DAGANG Suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni perbuatan pedagang / pengusaha lainnya yang berdasarkan jabatannya melakukan perjanjian jual beli Kekhususan Jual Beli Perusahaan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA
Lebih terperinciKALKULASI HARGA IMPOR. Pertemuan ke-11
KALKULASI HARGA IMPOR Pertemuan ke-11 1. Kalkulasi impor (Import Calculation) 2. Harga Pokok Impor 3. PPh & PPN-BM 4. Bagan Perhitungan / Kalkulasi Impor KALKULASI HARGA IMPOR Adalah penjumlah dari seluruh
Lebih terperinciCONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN
CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor :... (1). (2).,..
Lebih terperinciPROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS
PROSEDUR KEPABEANAN BEA DAN CUKAI IMPOR BARANG PADA PT. PERTAMINA LUBRICANTS Nama : Dinda Ningrum Gusliyati NPM : 52213554 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih LATAR BELAKANG
Lebih terperinciAmelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor
1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.
Lebih terperinciRoyalti Dalam Penetapan Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk. Oleh : Mohamad Jafar Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai
Royalti Dalam Penetapan Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk Oleh : Mohamad Jafar Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Beberapa bulan terakhir ini kita disuguhi berita di media cetak dan elektronik
Lebih terperinciBAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen
BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Adanya perbedaan kekayaan alam serta sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, perdagangan lokal maupun internasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Setiap negara memiliki kebutuhan
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/211 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 29; Pokok Sengketa : bahwa menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan nilai pabean atas
Lebih terperinciSEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2014
Putusan Nomor : Put-82423/PP/M.XVIIA/19/2017 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam perkara banding ini adalah penetapan Nilai Pabean importasi berupa
Lebih terperinciBerbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6
Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA Analisa data yang dilakukan antara lain mengenai inventory raw material di PT. Meco Inoxprima baik berdasarkan kondisi existingnya maupun berdasarkan formulasi Basnet
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT GHINA ANUGERAH LESTARI merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi (Freight Forwarder) di Jakarta yang melayani jasa pengiriman barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1 Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari dokumen perusahaan dan tinjauan lapangan dan wawancara langsung dengan para sumber di lapangan. Adapun
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI TERHADAP HARGA BARANG
Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : TATA CARA PENELITIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI TERHADAP HARGA BARANG 1. Transaksi antara Pihak yang Saling Berhubungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Seiring perkembangan jaman, pajak sangat dibutuhkan baik di perusahaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Seiring perkembangan jaman, pajak sangat dibutuhkan baik di perusahaan maupun masyarakat. Dibawah ini dikutip beberapa definisi yang diberikan para ahli perpajakan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA Raisah Azizah Jl. Kota Bambu Selatan 6 No. 19 RT 007 RW 005 Palmerah, Jakarta Barat 021-5608050 raisah0692@gmail.com
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI TERHADAP HARGA BARANG
Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : TATA CARA PENELITIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI TERHADAP HARGA BARANG 1. Transaksi antara Pihak yang Saling Berhubungan
Lebih terperinciPenyelesaian Impor Barang Kiriman Pos
Penyelesaian Impor Barang Kiriman Pos Oleh: Rita Dwi Lindawati Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Abstrak Penyelesaian Barang kiriman pos yang berasal dari luar negeri memiliki ketentuan yang berbeda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu
BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barangbarang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put52474/PP/MIXA/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan Nilai
Lebih terperinciPROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan
PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan 1. User Interface Login Gambar User Interface Login Keterangan : Ini adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Impor merupakan kegiatan memasukan barang dari luar wilayah pabean dalam negeri ke dalam wilayah pabean dalam negeri berdasarkan ketentuan undang undang yang berlaku. Kegiatan Impor dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. peraturan perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011: 379).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Impor Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah
Lebih terperinciMentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan
Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal
Lebih terperinci: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-35310/PP/M.V/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 2009; Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa
Lebih terperinciJumlah Barang Pcs. Negara Asal : China berdasarkan penetapan nilai pabean dengan menggunakan data Metode nilai transaksi barang serupa.
Putusan Nomor Jenis Pajak : Put-81243/PP/M.IIB/19/2017 : Bea Masuk Tahun Pajak : 2016 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam perkara banding ini adalah penetapan Nilai Pabean atas impor 60ML
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Tinjauan Umum. 1. Sejarah Perusahaan. PT Puninar Jaya didirikan pada tahun 1969 sebagai perusahaan
BAB IV PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum 1. Sejarah Perusahaan PT Puninar Jaya didirikan pada tahun 1969 sebagai perusahaan Customs Brokerage. Puninar membantu pelanggan clearance cargo mereka untuk kegiatan
Lebih terperinciLAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI I. TATALAKSANA EKSPOR 1. Kewenangan pemeriksaan barang-barang
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013. Jenis Pajak : Bea Masuk. Masa/Tahun Pajak : 2011
Putusan Pengadilan Pajak : Put-43163/PP/M.IX/19/2013 Nomor Jenis Pajak : Bea Masuk Masa/Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV AALISA DA PEMBAHASA 4.1 Proses yang sedang berjalan 4.1.1 Gambaran umum proses yang sedang berjalan Untuk merancang sistem baru yang lebih baik, perlu dilakukan anlisa proses-proses yang sudah berjalan.
Lebih terperinciKalkulasi Harga Pokok Ekspor
Kalkulasi Harga Pokok Ekspor Pertemuan ke-8 Mata Kuliah Administrasi Ekspor Impor Kalkulasi Ekspor Tujuan menghitung HP ( Harga Pokok) sebagai dasar untuk hitung harga jual dan anggaran biaya produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN
Lebih terperinciPAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009 Subyek PPN Pengusaha Kena Pajak (PKP) PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
Lebih terperinciSTANDAR PENETAPAN HARGA INDONESIA Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1977 tanggal 26 April 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
STANDAR PENETAPAN HARGA INDONESIA Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1977 tanggal 26 April 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengaturan standar penetapan harga guna perhitungan bea
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52744/PP/M.XVIIB/19/2014
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-52744/PP/M.XVIIB/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2013 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap nilai pabean
Lebih terperinciBAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.04/2017 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.04/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 47/PMK.04/2012 TENTANG TATA LAKSANA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG KE DAN DARI
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Pemajakan PPh Pasal 23 atas Transaksi Pemakaian Jasa Trucking Selama Ini Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengurusan
Lebih terperinciLAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985 I. TATALAKSANA EKSPOR Untuk memperlancar arus barang ekspor diambil langkah-langkah 1. Terhadap barang-barang ekspor
Lebih terperincibahwa selanjutnya, Nilai Pabean ditetapkan dengan menggunakan metode II sampai dengan VI secara hierarkis;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-61793/PP/M.XVIIA/19/2015 Jenis Pajak : Bea Cukai Tahun Pajak : 2014 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap penetapan Nilai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori atas Penyelesaian BM & PDRI pada Pekerjaan Subkontrak dari Kawasan Berikat ke TLDDP pada KPPBC TMC Kudus.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori atas Penyelesaian BM & PDRI pada Pekerjaan Subkontrak dari Kawasan Berikat ke TLDDP pada KPPBC TMC Kudus. 3.1.1 Pengertian Kepabeanan Menurut UU No.17 Tahun 2006 Pasal
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1211, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pabean. Dokumen Pelengkap. Data Elektronik. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 175/PMK.04/2014 TENTANG PENGGUNAAN DOKUMEN PELENGKAP
Lebih terperinciI. Pendahuluan. didirikan. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan biaya produk (product
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Menciptakan laba maksimum adalah tujuan utama mengapa perusahaan itu didirikan. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan biaya produk (product cost) sehingga marjin
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 13/PMK.04/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 13/PMK.04/2006 TENTANG PENYELESAIAN TERHADAP BARANG YANG DINYATAKAN TIDAK DIKUASAI, BARANG YANG DIKUASAI NEGARA, DAN BARANG YANG MENJADI MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 178/PMK.011/2007 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR
Lebih terperinciPERMOHONAN PENGELUARAN BARANG IMPOR DARI KAWASAN PABEAN. Tanggal :..
Lampiran I PERMOHONAN PENGELUARAN BARANG IMPOR DARI KAWASAN PABEAN Nomo : Tanggal :.. Data pemohon : 1. Nama PPPT/PAUN : 2. Alamat lengkap :... 3. NPWP :... 4. API/APIT :... 5. NPIP :... Dokumen yang dilampirkan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rangka impor flexytank dari perusahaan Qingdao Tongshuai Vehicle. Negara Atas Barang Kena Cukai Buatan Dalam Negeri.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah penulis melakukan praktik kerja di PT. Surya Putra Sentosa (PT. SPS) dengan meninjau perhitungan dan penyetoran Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dalam negeri (daerah pabean), barang
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bumi Maestroayu merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang importir penyedia
Lebih terperincimenjadi dokumen sumber dan sebagai dasar pencatatan pengakuan pendapatan atau pencatatan piutang. 3. Selaras dengan prinsip akuntansi yang berlaku
JENIS : SURAT EDARAN DIRJEN PAJAK NO : 50 NOMOR : SE-50/PJ/2011 TANGGAL : 3 AGUSTUS 2011 PERIHAL : PENEGASAN SAAT PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK SEBAGAI DASAR SAAT TERUTANG PAJAK
Lebih terperinciSoftware Akuntansi Accounting Software Jurnal
Perusahaan Export Import April 20, 2018 Mencatat perhitungan HPP untuk Barang Impor Perusahaan yang melakukan transaksi Impor, akan dikenakan komponen Freight dan Asuransi yang akan langsung dimasukkan
Lebih terperinciMAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT
MAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT Disusun Oleh : Argo Fahma 201310180311117 Diony Yoko P 201310180311283 Putri Istika Sari 201410180311126 Triliana Bella Fatmawati 201410180311127 Erika Nur Aida 201410180311169
Lebih terperinciTATAKERJA PENERIMAAN JAMINAN, MONITORING JAMINAN, DAN MONITORING PIB
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER-9/BC/2011 TENTANG : PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-205/BC/2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciDASAR HUKUM BERLAKUNYA BEDING SYARAT-SYARAT (BEDING) DALAM JUAL BELI PERNIAGAAN ISI BEDING JUAL BELI LOKO 11/8/2014. Ps BW:
DASAR HUKUM BERLAKUNYA BEDING SYARAT-SYARAT (BEDING) DALAM JUAL BELI PERNIAGAAN Ps. 1347 BW: Syarat-syarat yang selalu diperjanjikan menurut kebiasaan, harus dianggap telah termasuk dalam persetujuan,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bahtera Satria Adidaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengurusan jasa kepabeanan yang juga sudah mulai
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan
INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin modern, dalam dunia internasional tiap-tiap Negara
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciPertemuan ke-4. Incoterm 2010
Pertemuan ke-4 Incoterm 2010 INCOTERMS 2010 GROUP E DEPARTURE EXW EX WORKS GROUP F MAIN CARRIAGE UNPAID FCA FAS FOB FREE CARRIER FREE ALONGSIDE SHIP FREE ON BOARD GROUP C MAIN CARRIAGE PAID CFR CIF CPT
Lebih terperinciKepabeanan Barang Operasi Perminyakan
Kepabeanan Barang Operasi Perminyakan 27 Juli 2017 Vendor s Day Bersama East Java 2017 Fasilitas Impor Barang Operasi Perminyakan Peraturan Menteri ESDM 037 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN RENCANA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI Nama : Dwi Ayu Larasati NPM : 22213664 Kelas : 3EB22 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih, SE., MM LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB
46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa salah satu faktor yang mendukung kelancaran arus
Lebih terperinci