Prosiding Teknik Industri ISSN:
|
|
- Sugiarto Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Teknik Industri ISSN: Usulan Penerapan Metode Six Sigma pada Produksi Smart Reader pada Divisi Human Capital Management di PT. X (Studi Kasus PT. X) The Proposed Implementation of Six Sigma Methode in The Production of Smart Reader on Human Capital Management Division in PT. X (Case Study PT. X) 1 Olga Praja, 2 Iyan Bacthiar, 3 Puti Renosori 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung, olgapraja@gmail.com Abstract. The highest competition sector forcing every company to continually improve performance by producing a quality product that will earn the trust of consumerd. For the company had to lower the number of defective products, even if possible to eliminate. Defective products is a phenomenon that is often encountered in an industrial production process, as well as on PT.INTI represent companies that manufacture these tools and electronic communication one Smart Reader. This occurs in the production process defects Main Board, studies were performed to identify factors that contribute regards the occurrence of defects in the process of making Smart Reader Main Board. Factors that need to be indentified so that is influence on the incidence of defects can be reduced and even eliminated. Keywords: The Purposed Implementation Six Sigma To Smart Reader Production. Abstrak. Persaingan yang tinggi di sektor industri memaksa setiap perusahaan untuk terus memperbaiki kinerjanya dengan menghasilkan produk yang berkualitas sehingga akan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Untuk itu perusahaan harus menurunkan jumlah produk cacat, bahkan kalau mungkin menghilangkannya. Produk cacat merupakan fenomena yang sering dijumpai dalam proses produksi suatu industry, begitu juga di PT. INTI merupakan perusahaan yang memproduksi alat-alat bantu komunikasi dan elektronik salah satunya Smart Reader. Dalam proses produksi ini terjadi cacat pada proses Main Board, penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya cacat pembuatan Smart Reader pada proses Main Board. Faktor-faktor itu perlu diidentifikasi sehingga pengaruhnya terhadap timbulnya cacat dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Kata Kunci: Usulan Penerapan Metode Six Sigma Pada Produksi Smart Reader. A. Pendahuluan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia atau disingkat PT. X adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi yang berada di bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Stategis (BPIS) yang bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi. Hingga saat ini PT. X adalah sebagai pemasok tunggal Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) yang dilaksanakan bersama oleh Siemens AG. Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki PT. X pada masa lalu yaitu antara lain Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole Technology (THT). Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 PT. X mengalami perubahan selama perkembangannya hingga menpunyai produk unggulan nya yaitu Fiber Termination Management System (FTM), Home Gateway, Antena, radar untuk keperluan sipil, dan KWH meter digital pra bayar, dan yang terbaru Smart Reader. Pada pertengahan tahun 2016 smart rider ini di produksi oleh PT. X pada bulan Juli hingga November dan akan dirilis pada awal tahun
2 Usulan Penerapan Metode Six Sigma pada Produksi 21 B. Landasan Teori Six sigma adalah implementasi yang tepat, fokus, dan efektif dalam membuktikan prinsip dan teknik mengenai kualitas. Dengan menggabungkan elemenelemen dari hasil pemikiran berbagai ahli kualitas. Six Sigma dapat diartikan sebagai sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha untuk mengurangi variasi pada proses sekaligus mengurangi kecacatan pada produk. Dari segi waktu, bisa dikatakan Six Sigma adalah hasil evolusi dari quality improvement yang berkembang sejak tahun 1940-an. Six Sigma mempunyai dua arti penting, yaitu: Cara menentukan DPMO adalah sebagai berikut: 1. Hitung Defect per Unit (DPU) DPU =...(II-1) 2. Hitung DPMO dengan terlebih dahulu menentukan probabilitas jumlah kerusakan. DPMO =...(II-2) Apabila konsep Six Sigma akan ditetapkan dalam bidang manufakturing, terdapat enam aspek yang perlu diperhatikan (Gaspersz, 2005). Metode Six Sigma adalah sebuah sasaran kualitas yang mengidentifikasi variabilitas sebuah proses berkenaan dengan spesifikasi produk sehingga kualitas dan reliabilitas produk tersebut dapat memenuhi bahkan melampaui tuntutan persyaratan pelanggan. Six Sigma terdiri dari lima langkah yaitu menggunakan metode DMAIC atau Define, Measure, Analyse, Improve, and Control. Berikut adalah pengertian dan penjelasan tentang Define, Measure, Analyse, Improve, and Control (DMAIC): 1. Define Define adalah penetapan sasaran dari aktivitas peningkatan kualitas Six Sigma. Langkah ini untuk mendefinisikan rencana-rencana tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan peningkatan dari setiap tahap proses bisnis kunci (Gaspersz, 2005). 2. Measure Tahap measure akan dilakukan pengambilan sampel yang digunakan untuk mengukur karakteristik Critically-To-Quality (CTQ), dan yang akan ditentukan kinerjanya menggunakan satuan pengukuran DPMO (Defect Per Milion Opportunities). 3. Analyze Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini dilakukan identifikasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah yang terjadi pada akar penyebab masalah kualitas. 4. Improve Pada tahap ini dilakukan identifikasi sumber-sumber dan akar penyebab permasalahan yang terjadi dengan menggunakan action plan dan FMEA. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode) atau bisa dikatakan mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu masalah kualitas. Dalam melakukan analisis dengan menggunakan FMEA ada tiga faktor yang diolah meliputi: a. Severity adalah langkah pertama untuk menganalisis resiko yaitu menghitung seberapa serius kondisi yang diakibatkan jika terjadi kegagalan. Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik
3 22 Olga Praja, et al. b. Occurance adalah frekuensi terjadinya penyebab dan modus kegagalan selama masa penggunaan jasa. c. Detection merupakan tingkat kemampuan mendeteksi kegagalan sebelum efek kegagalan tersebut benar-benar terjadi. Risk Priority Number (RPN) merupakan produk matematis dari keseriusan effect (Severity), kemungkinan terjadinya cause akan menimbulkan kegagalan yang berhubungan dengan effect (Occurance), dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi pada kegagalan (Detection). RPN = S x O x D...(II-3) dengan: S = Severity O = Occurance D = Detection RPN ini digunakan untuk memprioritaskan tindakan 5. Control Pada tahap ini hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktik-praktik terbaik yang sukses dalam peningkatan proses distandarisasi dan disebarluaskan, prosedur didokumentasikan dan dijadikan sebagai pedoman standar. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu dimulai dari melakukan pengambilan data serta melakukan penelitian dan wawancara dengan pembimbing yang bersangkutan di perusahaan. Difine Pada pertengahan tahun 2016 tepat nya pada bulan Juli sampai dengan bulan November PT. X fokus pada produk barunya yang bernama Smart Reader. Smart Reader ini menjadi salah produk baru yang akan dikeluarkan oleh PT. X. Dalam proses pembuatannya terdapat kecacatan yang terjadi pada setiap bagiannya. Jumlah produksi Smart Reader dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. Data Data Kecacatan Smart Reader pada Tahun 2016 No Bulan/Tahun 2016 Produk Smart Reader Main Board Jenis Kabel Assy Card Reader LED 1 September Juli Agustus November Oktober Jumlah Measure Dari Tabel 1 maka kita dapat menentukan nilai sigma dan DPMO dapat digunakan untuk melanjutkan kapabilitas proses produksi ini. Adapun contoh nilai sigma dan DPMO yang dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini : Volume 3, No.1, Tahun 201
4 Usulan Penerapan Metode Six Sigma pada Produksi 23 Tabel 2. Hasil Perhitungan DPMO dan Kapabilitas Sigma Bulan Jumlah Produksi Jumlah CTQ Penyebab DPMO Sigma Juli Agustus September Bulan Jumlah Produksi Jumlah CTQ Penyebab DPMO Sigma Oktober November TOTAL dan Ratarata DPMO = ( Jumlah cacat / (Jumlah unit produksi x jumlah CTQ) x Selanjutnya nilai DPMO dikonversi ke dalam nilai sigma berdasarkan tabel konversi. Analyze Untuk menunjukan sebab akibat terjainya permasalan, langka yang dilakukan adalah dengan mencari atau menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya cacat yang meliputi faktor-faktor man (manusia), material (bahan) dan peralatan, method (metode), machine (mesin), environment (lingkungan). Gambar 1. Diagram Sebab Akibat Improve Improve (I) merupakan langkah operasional yang ke 4 (empat) dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap dilakukan beberapa hal sebagai berikut : Penetapan Actions Plan Untuk Melaksanakan Tindakan Peningkatan Kualitas, sumbersumber penyebab masalah. Untuk mengatasi permasalahan pada diagram sebab akibat adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pelatihan pekerja, dengan meningkatkan pelatihan diharapkan terjadi peningkatan kepada para pekerja sehingga dapat meminimumkan terjadinya kecacatan dalam produksi 2. Pemeriksaan mesin yang rutin, untuk itu dilakukan pengecekan pada perangkat Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik
5 24 Olga Praja, et al. lunak dan perangkat keras mesin secara teratur dengan kurun waktu 6 (eman) bulan sekali, agar proses software pada produk Smart Reader tidak lagi melakukan penyetingan ulang terhadap mesin tersebut. 3. Peningkatan fasiltas terhadap pekerja, perusahaan harus memberikan pendingin ruangan agar para pekerja nyaman saat beraktivitas dan memberikan alat kerja yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para pekerja, agar para pekerja lebih semangat dan senang dalam bekerja. Perancangan Perbaikan dengan Menggunakan Metode FMEA Usulan perancangan ini dimulai dengan memprioritaskan faktor-faktor yang paling beresiko. Penentuan faktor beresiko yang disebabkan oleh munculnya jenis cacat ini ditentukan pada nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi, dengan mengetahui tingkat kerumitan/resiko (severety), banyaknya frekuensi kejadian (occurance), dan banyaknya kejadian yang terdeteksi (detection). Nilai RPN diperoleh dari rumus S x O x D Menentukan Tingkat Severity Setelah dilakukan diskusi dan wawancara dengan pembimbing lapangan pada bagian produksi di divisi HCM (Human Capital Managemen) dan melihat dari tabel panduan yang ada untuk menentukan peringkat Severety bagi masing-masing kegagalan tersebut dapat dikategorikan yang dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini : Tabel 3. Tingkat Pengaruh dari Tiap-Tiap Kegagalan (Severity) No Faktor Penyebab Peringkat Severity 1 Skill tenaga kerja berbeda-beda 6 2 Kurang teliti 3 Terburu-buru 6 4 Kurang disiplin 5 Umur mesin relatif tua 6 6 Peralatan kerja seadanya Setting mesin yang berubah Pengerjaan secara manual 6 9 Bahan baku yang mudah bolong dan meleleh 6 Occurance Occurance merupakan rangking yang menunjukan seberapa sering penyebab kegagalan atau mekanisme yang spesifik sudah diperhitungkan akan terjadi. Intensitas dari masing-masing kegagalan ditentukan berdasarkan banyaknya kegagalan terjadi selama satu periode diperoleh dari data kecacatan produk maka akan mendapatkan asil perkiraan kriteria evaluasi dan sistem rating untuk Occurance, yang dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini : Volume 3, No.1, Tahun 201
6 Usulan Penerapan Metode Six Sigma pada Produksi 25 Tabel 4. Tingkat Pengaruh dari Tiap-Tiap Kegagalan (Occurance) No Faktor Penyebab Persentase Penyebab Peringkat Occurance 1 Skill tenaga kerja berbeda-beda 12% 6 2 Kurang teliti 11% 5 3 Terburu-buru 10% 6 4 Kurang disiplin 10% 5 5 Umur mesin relatif tua 11% 5 6 Peralatan kerja seadanya 11% 6 Setting mesin yang berubah 15% 6 Pengerjaan secara manual 10% 5 9 Bahan baku yang mudah bolong dan meleleh 10% 6 Detection Peringatan detection menjelaskan bagaimana cara untuk mendeteksi kegagalan atau akibat kegagalan tersebut. Untuk menentukan peringatan detection masingmasing kegagalan dilakukan diskusi dan wawancara dengan pembimbing dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini : Tabel 5. Tingkat Pengaruh dari Tiap-Tiap Kegagalan (Detection) No 1 Faktor Penyebab Skill tenaga kerja berbeda-beda 2 Kurang teliti 3 Terburu-buru 4 Kurang disiplin 5 Umur mesin relatif tua 6 Peralatan kerja seadanya 9 Setting mesin yang berubah Pengerjaan secara manual Bahan baku yang mudah bolong dan meleleh Kemungkian Deteksi Pengontrol tidak akan menemukan potensi kegagalan Pengontrol tidak akan menemukan potensi kegagalan Pengontrol tidak akan menemukan potensi kegagalan Pengontrol tidak akan menemukan potensi kegagalan Peringkat Detection Menentukan Risk Priority Number Risk Priority Number atau RPN didapat denagn mengalikan nilai peringkat dari nilai severity (Sev), Occurance (Occ), Detection (Det). RPN merupakan perhitungan matematik untuk menunjukan tingkat keseriusan dari dampak kegagalan, Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik
7 26 Olga Praja, et al. kemungkinan penyebab akan menghasilkan kegagalan yang sesuai dengan dampak tersebut dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan. Berikut adalah nilai Risk Priority Number yang dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini : Tabel 6. Nilai RPN (Risk Priority Number) No Faktor Penyebab Severity Occurance Detection RPN 1 Skill tenaga kerja berbeda-beda Kurang teliti Terburu-buru Kurang disiplin Umur mesin relatif tua Peralatan kerja seadanya Setting mesin yang berubah Pengerjaan secara manual Bahan baku yang mudah bolong dan meleleh Control Control merupakan tahap akhir dalam proyek peningkatan kualitas Six Sigma dan penurunan DPMO. Setelah mengidentifikasi prosedur-prosedur pengendalian produksi terhadap hasil perbaikan, maka prosedur tersebut dapat dikelompokan ke dalam meode 5W+2H yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel. Prosedur Pengendalian Perbaikan Kualitas Kecacatan pada Bagian Proses Main Board 5W 2H Deskripsi What (Apa)? Pengendalian kualitas perbaikan kecacatan pada proses Main Board. Where (Dimana)? PT. INTI pada bagian proses Main Board. When (Kapan)? Setelah dilakukuan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kecacatan pada proses Main Board. Who (Siapa)? Orang yang yang terlibat langsung dalam proyek Six Sigma yang dijelaskan pada tahapan Define. Volume 3, No.1, Tahun 201
8 Usulan Penerapan Metode Six Sigma pada Produksi 2 Why (Kenapa)? Dapat menurunkan jumlah cacat dan meningkatkan level sigma. How (Bagaimana)? Metaati prosedur yan telah dijadikan standar untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses Main Board dan juga menyebarluaskan hal tersebut kepada pemilik atau penanggung jawab proses. D. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan pada sebelumnya yaitu sebagai berikut : 1. Penerapan metode Six Sigma yang dilakukan sebagai strategi perbaikan untuk menghilangkan pemborosan, dan mengurangi biaya karena menghasilkan kualitas buruk. 2. Membeperbaiki efektivitas dan efisien kegiatan operasi hingga mampu menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Daftar Pustaka Brue, Greg, Six Sigma For Managers, Penerbit Canary, Jakarta, 2002 Gaspersz, V., Production and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Pande, S,Peter, Neuman, P, Robert< and Cavanagh, R, Rolan., The Six Sigma Way, Penerbit Andy, Yogyakarta, Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-7859 Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Six Sigma untuk Meningkatkan Kualitas Produk X (Studi Kasus PT. DAHANA (Persero)) Quality Control Using Six Sigma Method
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur
1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin
Lebih terperinciANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA
ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA Decky Antony Kifta Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam Email:
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas
ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciREDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)
TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA
Title Name Supervisor : Penerapan Metode Six Sigma Dalam Analisi Kualitas Produk (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT X di Bali) : Tri Alit Tresna Putra : 1. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. 2. I
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah
Lebih terperinci2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...
ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciANALISA KUALITAS PRODUK SEPEDA PHOENIX DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PRODUK DI PT RODA LANCAR ABADI - SIDOARJO SKRIPSI.
ANALISA KUALITAS PRODUK SEPEDA PHOENIX DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KECACATAN PRODUK DI PT RODA LANCAR ABADI - SIDOARJO SKRIPSI Oleh : EVI MARINA P 0832010023 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL
ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL Handoyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)
PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Pada tahun 2001 terjadi krisis moneter yang menyebabkan Perusahaan Salim Indoplantation melepaskan sahamnya kepada perusahaan
Lebih terperinciAnalisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013 Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi
Lebih terperinciANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI
ANALISIS KECACATAN PRODUK KEMASAN DENGAN METODE DMAIC DI PT.SURABAYA PERDANA ROTOPACK SKRIPSI Oleh : RIDO HAKIKY 0832010048 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Metodologi Peneitian Flowchart penelitian menggambarkan metodologi atau langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah pada perusahaan. Berikut Flowchart penelitian pada gambar
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciANALISIS SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI JUMLAH DEFECT PADA PRODUKSI SABLON DIGITAL MUG SOOUVE STORE
ANALISIS SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI JUMLAH DEFECT PADA PRODUKSI SABLON DIGITAL MUG SOOUVE STORE TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Yusrina Amny 1132003046 PROGRAM
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1
Anugrah, dkk USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Ninda Restu Anugrah, Lisye Fitria, Arie Desrianty
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
KATA PENGANTAR Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan InayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk memperkuat dan memberikan pertimbangan dalam menelaah materi skripsi yang akan di bahas, maka diperlukan teori-teori dalam menganalisa masalah-masalah yang di angkat dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciUSULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA
USULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA Albertus Daru D. 1), Suhendro Purnomo 2) 1,2) Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PROSES PRODUKSI RUBBER BELLOW DI PT AGRONESIA (DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET)
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2900 PENERAPAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PROSES PRODUKSI RUBBER BELLOW DI PT AGRONESIA (DIVISI INDUSTRI
Lebih terperinciMENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA
MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA Julianus Hutabarat 1, Ellysa Nursanti 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang Kampus
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PABRIK KERTAS Y
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PABRIK KERTAS Y Moses L. Singgih dan Renanda Email: moses@ie.its.ac.id Jurusan Teknik Industri FTI, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010
ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciSejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici
Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Six Sigma 2.1.1. Pengertian Six Sigma Six sigma terdiri dari dua kata yaitu Six yang berarti enam dan sigma yang berarti sebuah simbol atau lambang standar deviasi yang lebih
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan
Lebih terperinciPerancangan Usulan Perbaikan Kualitas Proses Penanganan Gangguan Layanan Internet & Broadband dengan Metode Six Sigma
Petunjuk Sitasi: Arini, Y., Trusaji, W., Wangsaputra, R., & Irianto, D. (2017). Perancangan Usulan Perbaikan Kualitas Proses Penanganan Gangguan Layanan Internet & Broadband dengan Metode Six Sigma. Prosiding
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Rancangan Perbaikan Kualitas Produk Pakaian Model Tunik Tipe TE I Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) di CV Nepsindo
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,
Lebih terperinciJournal of Industrial and Manufacture Engineering
JIME, Vol. 1(1) Mei (2017) p-issn : 2549-6328 e-issn : 2549-6336 Journal of Industrial and Manufacture Engineering Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jime Analisa Pengendalian Kualitas Mutu
Lebih terperinciRANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CHAIR TYPE 4030 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG SKRIPSI
RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CHAIR TYPE 4030 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan gelar
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh : NAILATIS SHOFIA JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
KAJIAN SIX SIGMA DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PADA BAGIAN PENGECEKAN PRODUK DVD PLAYERS PT X SKRIPSI Disusun oleh : NAILATIS SHOFIA 24010210141039 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinci4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat
ABSTRAK Dengan semakin ketatnya persaingan antar industri garment saat ini, agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang di kemudian hari, hal ini dapat memicu setiap perusahaan garment untuk melakukan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT KHI Pipe Industry bergerak pada produksi pipa. Penelitian ini diawali dengan bahwa masih terdapat keterlambatan pengiriman pada pelanggan yang mencapai 15% dari total pengiriman yang dilakukan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
PENGENDALIAN KUALITAS PANEL STRAHL TYPE 600x400 PADA BAGIAN PAINTING DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. XYZ Umi Marfuah 1*, Andi Diani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiah Jakarta HP. 08161852358
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD. PAYUNG SIDOARJO
IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD. PAYUNG SIDOARJO SKRIPSI Oleh : DEDY ERMANTO NPM. 0832010007 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciLYDIA ANGGARINI
INDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KECACATAN PRODUK MIE SNACK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. SIANTAR TOP TBK SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
Lebih terperinciANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI
PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI H HARISUPRIYANTO Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciABSTRAK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Sansan Saudaratex Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Saat ini perusahaan mempunyai permasalahan kualitas pada produk celana yang dihasilkan dimana masih banyaknya jumlah
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI DEFECT PADA PROSES ASSEMBLY PINTU BAGIAN DEPAN KOMODO MBDA DI DEPARTEMEN FABRIKASI PT.
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2738 USULAN RANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI DEFECT PADA PROSES ASSEMBLY PINTU BAGIAN DEPAN KOMODO MBDA DI DEPARTEMEN FABRIKASI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur
Peningkatan dan Perbaikan Kualitas Produk "Sepatu" dengan Menggunakan Siklus Dmaic pada Six Sigma di CV. X Mojokerto Rusindiyanto FTI UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Di tengah persaingan bisnis yang semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciAnalisis Six Sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Six Sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus:
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality
Petunjuk Sitasi: Mudiastuti, R. D., & Hermawan, A. (2017). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciOleh : Miftakhusani
USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini dikarenakan munculnya pasar bebas dunia yang
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA
STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA Tuti Sarma Sinaga 1 1 Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara Medan Masuk: 6 Juni 2015, revisi masuk: 4 Juli 2015, diterima:
Lebih terperinciANALISA KECACATAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC DI PT. UNISON SURABAYA. Oleh
ANALISA KECACATAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC DI PT. UNISON SURABAYA Oleh LUKMAN HAKIM Abstract PT. Unison located on Jl. Margomulyo 3C Surabaya is industry are engaged in the production
Lebih terperinciModul 5 Six Sigma MODUL 5 SIX SIGMA. Laboratorium OSI & K FT. UNTIRTA (Praktikum POSI 2011)
1 MODUL 5 SIX SIGMA 2 A. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat memahami konsepsi tentang Six Sigma 2. Praktikan dapat memahami Six Sigma sebagai salah satu metode dalam perbaikan kualitas yang dramatis.
Lebih terperinciUSULAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI DEFECT PADA PROSES ASSEMBLY PINTU DEPAN KOMODO MBDA DI DEPARTEMEN FABRIKASI PT.
132 USULAN ALAT BANTU UNTUK MEMINIMASI DEFECT PADA PROSES ASSEMBLY PINTU DEPAN KOMODO MBDA DI DEPARTEMEN FABRIKASI PT. PINDAD (PERSERO) Dewi, Octavia Ratna, Jurusan Teknik Industri, Telkom University Jl.
Lebih terperinciPENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Abstrak.
PENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Theresia Sihombing *), Ratna Purwaningsih Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinci