BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. perusahaan dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu agar lebih terencana dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. perusahaan dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu agar lebih terencana dan"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Evaluasi Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu prosedur atau proses operasi suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu agar lebih terencana dan efektif dalam melakukan pengumpulan bukti yang cukup, mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan perusahaan. Pada perencanaan evaluasi ini, tahap yang dilakukan adalah penetapan ruang lingkup, tujuan pelaksanaan evaluasi, serta pengumpulan bukti Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup evaluasi pengendalian internal pembiayaan akad mudharabah adalah : 1. Mengevaluasi 5 komponen pengendalian internal menurut COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, aktifitas pengendalian, dan pemantauan terkait dengan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pengendalian internal atas proses pemberian pembiayaan akad mudharabah produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. 46

2 3. Membuat saran-saran perbaikan atas kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian internal dalam proses pemberian pembiayaan akad mudharabah produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengetahui keandalan sistem pengendalian internal, bagaimana pelaksanaan pengendalian 5 komponen pengendalian internal dalam proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas koperasi karyawan berdasarkan COSO pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Pengumpulan Bukti Pengumpulan bukti terkait dengan pemberian pembiayaan akad mudharabah untuk produk pembiayaan kepada koperasi karyawan di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dilakukan dengan cara melakukan pemberian kuesioner dan wawancara. Informasi-informasi yang didapat hanya terbatas pada prosedur umum dan kebijakan perusahaan pada pemberian pembiayaan akad mudharabah atas koperasi karyawan. 1. Kueisioner Penelitian ini melakukan evaluasi dengan menggunakan Internal Control Queisioner (ICQ) yang terlampir pada lampiran. Pemberian kueisioner dan wawancara dilakukan untuk mengetahui keadaan internal perusahaan secara lebih mendalam. 47

3 2. Wawancara Penulis melakukan tanya jawab kepada head of financing di kantor cabang kalimalang. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara lisan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas koperasi karyawan dan pengendalian internal dengan menggunakan prinsip COSO kepada head of financing di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang berada Komp. Ruko Duta Permai. Dari proses pemberian kueisioner dan wawancara, diharapkan dapat memperoleh informasi tentang proses pemberian pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan menggunakan akad mudharabah dan seputar keadaan internal perusahaan, serta informasi lainnya terkait kelebihan dan kelemahan pengendalian internal perusahaan terkait dengan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. 4.2 Evaluasi Pelaksanaan Proses Pemberian Pembiayaan Akad Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Sesuai dengan salah satu fungsi bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada unit deficit. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang menyalurkan dana kepada unit deficit berupa pembiayaan. Adapun jenis produk pembiayaan yang ditawarkan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk yang menggunakan akad mudharabah yaitu pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns dan modal kerja. Jenis akad mudharabah yang digunakan dalam pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns dan modal kerja yaitu mudharabah muthlaqah yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 48

4 memberikan dana pembiayaan kepada nasabah dengan kebebasan dalam hal penggunaan/pengelolaan dana tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan head of financing jenis produk pembiayaan yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang yang menggunakan akad mudharabah didominasi oleh produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dan tidak terdapatnya pemberian pembiayaan modal kerja yang menggunakan pembiayaan akad mudharabah. Berdasarkan data jumlah nasabah pembiayaan dengan akad mudharabah atas pembiayaan kepada koperasi karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang terdapat jumlah pembiayaan dengan akad mudharabah terhitung sejak Januari s.d Juli 2013 berjumlah 13 nasabah dengan total plafond Rp , jumlah tersebut sudah termasuk LCU ( loan committed unused ) atas pembiayaan yang diperoleh di tahun Sedangkan untuk jumlah pembiayaan dengan akad mudharabah pada tahun 2012 kurang lebih berjumlah 20 Nasabah dengantotal Plafond Rp ,- yang di dominasi oleh nasabah KOPKAR (Koperasi Karyawan). Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Pembiayaan Akad Mudharabah Periode Jumlah Nasabah Total Plafond Tahun 2013 (Januari s.d Juli) 13 Rp ,- Tahun Rp ,- Sumber : PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Dalam hal tidak terdapatnya pemberian pembiayaan akad mudharabah untuk jenis produk pembiayaan modal kerja pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang dikarenakan pemberian pembiayaan modal kerja memiliki risiko yang sangat tinggi dibandingkan pemberian pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Hal ini terkait dengan teori-teori yang dikemukakan 49

5 atas besarnya risiko pemberian pembiayaan menggunakan akad mudharabah. Oleh karena itu untuk dapat tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada unit deficit PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang meminimalisir risiko-risiko atas pembiayaan akad mudharabah yaitu dengan memberikan bentuk pembiayaan menggunakan akad mudharabah berupa pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns. Dimana pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/pns merupakan pembiayaan konsumtif yang diperlukan bagi beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan /guru/pns (selaku end user) melalui koperasi. Pembiayaan ini memiliki risiko yang kecil dari macam-macam bentuk produk yang menggunakan pembiayaan akad mudharabah lainnya karena risiko pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan diminimalisir dengan adanya badan usaha (instansi pemerintah/perusahaan Swasta) yang menaungi koperasi karyawan dalam hal pengaturan operasional dan pemantauan nasabah. Dengan sudah terdapatnya pengurus koperasi karyawan yang mengurusi koperasi karyawan hal tersebut memberikan kemudahan dan peminimalisisiran risiko atas pengontrolan dan pertanggung jawaban kepada nasabah bagi pihak bank. Dalam praktik pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dan berdasarkan hasil wawancara dengan head of financing PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang telah sesuai menjalankan pemberian pembiayaan akad mudharabah dengan teori-teori yang ada yaitu pemberian pembiayaan 100% dari kebutuhan dana yang diperlukan nasabah. Pemberian 100% dana yang dibutuhkan nasabah tidak termasuk didalamnya atas biaya-biaya perolehan pemberian pembiayaan yaitu biaya notaries, asuransi, administrasi dan materai yang mana biaya tersebut 50

6 ditanggung oleh nasabah. Pemberian total dana pembiayaan yang terpisah dari biaya-biaya yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Kalimalang telah sesuai dengan prinsip syariah yaitu pemberian modal atau dana kepada nasabah yang dalam bentuk uang. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang menilai dana pembiayaan tersebut dalam jumlah dan jenisnya. Serta pemberian dana pembiayaan yang secara tunai dibayarkan kepada nasabah dan tidak dalam bentuk piutang. Adapun evaluasi pelaksanaan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada koperasi karyawan sebagai berikut : Tahap Aplikasi Pelaksanaan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada koperasi karyawan diawali tahap aplikasi yaitu account manager (AM) bertugas melakukan proses inisiasi yaitu mencari nasabah dengan cara memperoleh rekomendasi dari kolega, permohonan pembiayaan dari calon nasabah yang membutuhkan dana untuk keperluan unit usaha dan lainnya, atau dari sumber-sumber lainnya. Permohonan pembiayaan dari calon nasabah yang membutuhkan dana pembiayaan akad mudharabah atas produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan diawali dengan nasabah yaitu pengurus koperasi karyawan mengajukan surat permohonan pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan kepada bank dan surat kuasa pengajuan pembiayaan dari RAT (Rapat Anggota Tahunan). Surat permohonan pembiayaan yang diajukan nasabah berisi jenis fasilitas pembiayaan yang diajukan, nominal pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, dan tujuan kegunaan dari pembiayaan akad mudharabah produk 51

7 pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan serta daftar nominatif anggota dari koperasi karyawan yang mengajukan permohonan pembiayaan. Dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian pembiayaan dan menekan tingkat pembiayaan bermasalah. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang mewajibkan setiap calon nasabah harus melapirkan persyaratan dokumen administratif lainnya yaitu : Persyaratan Administratif untuk Pengajuan : 1. Surat pengajuan pembiayaan oleh pengurus 2. Surat kuasa pengajuan pembiayaan dari RAT kepada pengurus 3. NPWP institusi yang masih berlaku 4. Legalitas pendirian dan perubahannya (jika ada) dan pengesahannya 5. Izin-izin usaha : SIUP, TDP, SKD yang masih berlaku 6. Data-data pengurus perusahaan 7. Laporan keuangan 2 tahun terakhir 8. Fotocopy mutasi rekening buku tabungan/statement giro 6 bulan terakhir 9. Daftar nominatif anggota yang akan menerima pembiayaan 10. Daftar spesifikasi kebutuhan per anggota yang akan menerima pembiayaan 11. Fotocopy KTP dan KK anggota yang mengajukan 12. Daftar data gaji anggota yang mengajukan 13. Copy slip gaji & surat keterangan kerja/sk sebagai pegawai/pns Dalam proses pengajuan permohonan pembiayaan yang diberikan oleh nasabah terkait dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan administratif, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melibatkan financial risk 52

8 officer dalam melakukan identifikasi risiko-risiko yang terkandung atas pembiayaan akad mudharabah yang akan diberikan kepada calon nasabah. Dimana hasil review oleh financial risk officer untuk unit bisnis dalam pengambilan keputusan akhir namun rekomendasi dari divisi risk management bersifat tidak mengikat. Partisipasi divisi manajemen risiko yaitu financial risk officer dalam mengevaluasi tahapan aplikasi permohoan pembiayaan calon nasabah dinilai sudah efektif dalam meminimalisir dari risiko pembiayaan bermasalah yang akan datang nantinya, langkah ini dinilai sangat efektif dalam pertimbangan pengambilan keputusan pemberian pembiayaan akad mudharabah oleh komite pembiayaan Tahap Evaluasi Setelah calon nasabah menyerahkan seluruh dokumen-dokumen persyaratan administratif pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan menggunakan akad mudharabah kepada account manager. Permohonan pembiayaan calon nasabah disampaikan kepada account manager untuk dilakukan verifikasi dan keakuratan data maupun informasi nasabah serta kelengkapan dokumen-dokumen yang diberikan oleh calon nasabah. Dokumendokumen persyaratan administratif yang dilampirkan oleh calon nasabah di lakukan pengecekan sesuai dengan standar prosedur terkait kriteria nasabah/koperasi karyawan, badan usaha (instansi pemerintah/ perusahaan swasta yang menaungi kopkar), dan anggota koperasi yaitu : 53

9 a. Kriteria Nasabah / Koperasi Karyawan 1. Berasal dari BUMN/BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan terbuka (go public), lembaga pemerintahan, yayasan/sekolah swasta yang memiliki 2. Pengurus atas nama koperasi bersedia menjadi avalist penuh atas pembiayaan Bank yang disalurkan kepada anggota 3. Perusahaan/lembaga tempat anggota koperasi bekerja telah beroperasi minimal 5 tahun 4. Memiliki laporan keuangan koperasi yang sesuai standard dan membukukan laba minimal 2 tahun terakhir dan audited untuk limit pembiayaan > Rp 10 miliyar 5. Memiliki laporan Rapat Anggota Tahunan 2 tahun terakhir 6. Susunan pengurus koperasi yang dapat dipercaya tercermin dari hasil verifikasi BI Checking yang positif (kolektibilitas 1/lancar) dan bila memiliki pinjaman dibank lain dengan kolektibilitas > 2 maka proses permohonan pembiayan calon nasabah ditolak (reject) Apabila kriteria nasabah tersebut diatas tidak dapat dipenuhi maka relationship manager wajib mengajukan penyimpangan kepada komite pembiayaan b. Kriteria Badan usaha (instansi pemerintah/ perusahaan swasta yang menaungi kopkar) Penyaluran pembiayaan koperasi karyawan harus ditunjukan kepada badan usaha yang baik, dengan criteria sebagai berikut : 54

10 1. Badan usaha tempat nasabah bernaung telah beroperasi/ berjalan minimal 5 tahun. 2. Memiliki citra/reputasi badan usaha yang baik (tidak terdapat informasi negatif terkait badan usaha tersebut). 3. Badan usaha yang manaungi koperasi karyawan mengacu pada sektor ekonomi perusahaan tersebut dan bisnis badan usaha tidak termasuk ke dalam sub sektor ekonomi yang tidak menarik. 4. Badan usaha tidak sedang dalam proses hukum (baik permasalahan pajak maupun dengan pihak ketiga lainnya). 5. Badan usaha / institusi yang berorientasi profit, memiliki prospek usaha yang menguntungkan, harus dan telah beroperasi minimal 5 tahun dan minimal 2 tahun terakhir telah menghasilkan profit apabila terjadi penurunan profit yang signifikan maka harus dijelaskan faktor penyebab/alasannya. Memiliki laporan keuangan (minimal 2 periode terakhir) dengan kinerja baik, terkait analisa terhadap profitabilitas (ROA, ROE), likuiditas (CR), Solvabilitas 6. Laporan keuangan audited instansi / perusahaan swasta tempat karyawan/anggota nasabah bekerja (2 periode terakhir) untuk limit pembiayaa kepada nasabah diatas Rp 10 miliyar Apabila dokumen persyarataan administratif tidak sesuai dengan kriteria instansi/perusahaan swasta tempat karyawan /anggota nasabah bekerja tersebut tidak dapat dipenuhi maka relationship manager cabang wajib mengajukan penyimpangan kepada komite pembiayaan. c. Kriteria anggota koperasi 55 Individu/perorangan dengan criteria sebagai berikut :

11 1. Anggota koperasi cakap hukum yaitu mampu melaksanakan hak dan kewajiban/kewenangan untuk melakukan suatu perbuatan hukum. 2. Anggota koperasi berusia minimal 21 tahun dan pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum pension. 3. Status anggota koperasi minimal 2 tahun sebagai karyawan tetap, dibuktikan dengan asli surat keputusan (SK) pengangkatan atau copy SK dengan merunjukkan aslinya atau manajer personalia tempat anggota bekerja (bagi pegawai swasta) yang menyatakan bahwa anggota masih tercatat sebagai karyawan tetap dan masih aktif, atau surat keterangan dari instansi pemerintah yang berwenang (bagi pegawai negeri sipil/pns). 4. Khusus bagi pegawai negeri sipil/pns dan TNI/Polri, selain menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan (asli) pertama dan terakhir atau surat keterangan dari instansi pemerintah yang berwenang juga diminta menyerahkan kartu Taspen untuk disimpan oleh nasabah selama masa pembiayaan berlangsung. 5. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan kantor /atasan yang sah 6. Minimal penghasilan (take home pay) anggota koperasi adalah Rp ,- (satu juta rupiah)/ bulan yang dibuktikan dengan slip gaji asli Apabila kriteria anggota koperasi tersebut diatas tidak dapat dipenuhi maka Relationship Manager Cabang wajib mengajukan penyimpangan kepada komite pembiayaan. Setelah account manager melakukan verifikasi atas dokumen administratif permohonan pembiayaan dengan kriteria yang telah ditetapkan tersebut. Apabila dari proses pemeriksaan awal yang dilakukan account manager diputuskan bahwa nasabah cukup layak dan sesuai dengan standar kriteria untuk 56

12 dapat memperoleh pembiayaan akad mudharabah pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan maka account manager membuat proposal pembiayaan/ memorandum usulan pembiayaan untuk dilakukanya analisa pembiayaan. Dalam melakukan analisa kelayakan pembiayaan, account manager menentukan kelayakan calon nasabah dalam dua kategori yaitu pertama, kelayakan usaha calon nasabah yang menjadi sumber utama pelunasan pembiayaan, meliputi analisa aspek-aspek perusahaan, analisa laporan keuangan, evaluasi kebutuhan pembiayaan, analisa kesesuaian aspek syariah, sektor ekonomi dan struktur fasilitas pembiayaan. Ketegori kedua, kelayakan agunan yang menjadi sumber pelunasan jika usaha calon nasabah tidak dapat berjalan untuk memenuhi sumber pelunasan kewajiban. Dalam hal proses pemenuhan informasi tambahan dan keakuratan data calon nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan tahap solitasi yaitu dimana account manager melakukan pendekatan dan perkenalan dengan calon nasabah melalui proses wawancara atau interview awal. Ditahap perkenalan melalui wawancara inilah account manager menilai sikap, potensi kemapuan nasabah, komitmen dan konsistensi dalam proses wawancara yang ditunjukan calon nasabah menjadi acuan keabsahaan data yang disampaikan secara tertulis oleh nasabah. Serta pemantauan langsung melalui kunjungan langsung ke nasabah dalam rangka mendapatkan informasi data calon nasabah yang objektif. Adapun standar informasi yang diperoleh yaitu informasi umum tentang perusahaan mengenai operasi bisnis secara keseluruhan terkait rencana kerja, sejarah perusahan, para pendiri dan pemegang saham, prospek masa depan 57

13 perusahaan, jumlah karyawan, tingkat pendidikan rata-rata karyawan, sistem penggajian dan jaminan sosial lain. Informasi kebutuhan nasabah mengenai bidang usaha yang dijalankan, rekan bisnis perusahaan, teknologi yang digunakan, waralaba, prospek masa depan bidang usaha. Informasi kemampuan pembayaran kewajiban hal tersebut tergantung dari kondisi dan hasil produksi nasabah, seperti cara pemasaran, pesaing, perbandingan tingkat kemampuan dan kelemahan calon nasabah dengan pesaingnya, hasil penjualan tertinggi yang pernah dicapai, piutang dagang, sistem pelaporan kegiatan usaha dan keuntungan yang diinformasikan dalam laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan atau sesuai ketentuan yang ditetapkan. Informasi jaminan mengenai jenis jaminan yang diajukan dan terakhir informasi hubungan perbankan dengan lembaga keuangan lainnya (BI Checking). Dalam analisa pembiayaan informasi BI checking untuk proses pengambilan keputusan. Account manager meminta ke bagian Unit Support Pembiayaan (USP) untuk dilakukannya BI checking. BI Checking merupakan suatu proses dimana bagian unit support pembiayaan melakukan verifikasi pengecekan informasi calon nasabah dan pengurus koperasi karyawan melalui sistem informasi yang telah dipasangkan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang oleh Bank Indonesia dimana dalam hasil pencarian informasi melalui sistem BI checking laporan yang dihasilkan berisi riwayat kredit/pembiayaan calon nasabah dan pengurus koperasi karyawan kepada bank muamalat atau bank lain seperti jumlah besarnya plafond, hubungan dengan bank lain yang pernah memberikan 58

14 pembiayaan sebelumnya seperti waktu terbentuknya akad, waktu jatuh tempo pembiayaan, bentuk jaminan yang diberikan calon nasabah, dan masalah kelancaran pembayaran pinjaman atau sering disebut kolektibilitas serta informasi lainnya yang terkait dengan ketentuan Bank Indonesia. Adapun penggolongan kolektibilitas pinjaman pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sesuai dengan standar peraturan Bank Indonesia yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat kemampuan kelancaran atau ketidaklancaran pengembalian pembiayaan baik pokok maupun bagi hasil keuntungan pihak bank, yaitu : a. Kolektibilitas 1 lancar yaitu pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan pembiayaan. b. Kolektibilitas 2 dalam perhatian khusus yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bagi hasil keuntungan pihak bank dari 1 sampai dengan 90 hari. c. Kolektibilitas tidak lancar yaitu terdapat tunggukan pembayaran pokok dan/atau bagi hasil keuntungan pihak bank sampai dengan 91 sampai dengan 180 hari. d. Kolektibilitas diragukan yaitu terdapat tunggakan pembayaran dan/atau bagi hasil keuntungan pihak bank sampai dengan 180 hari sampai dengan 270 hari. e. Kolektibilitas macet yaitu terdapat tunggakan pokok dan/atau bagi hasil keuntungan pihak bank yang telah melampaui lebih dari 270 hari. Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh unit support pembiayaan dari proses BI checking. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang 59

15 dapat mempercayai calon nasabah dan pengurus koperasi karyawan apabila hasil verifikasi BI checking yang positif atau menunjukan kolektibilitas 1/lancar. Bila hasil BI checking untuk pengurus koperasi karyawan mencerminkan kolektibilitas 2 atau diatasnya, maka unit bisnis melakukan evaluasi lebih mendalam terkait faktor penyebab kolektibilitas tersebut dan bila kolektibilitas 2 tersebut bukan disebabkan oleh karakter buruk calon nasabah maka pembiayaan dapat diajukan untuk diputuskan oleh Komite Pembiayaan (KP) sesuai ketentuan yang berlaku dengan persyaratan bahwa sebelum pencairan pembiayaan. calon nasabah yang termasuk dalam kolektibilitas 2 harus menyelesaikan kewajibannya tersebut menjadi kolektibilitas 1/lancar. Hal ini telah berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam kriteria dan prosedur koperasi karyawan. Unit support pembiayaan memberikan hasil penilaian BI cheking kepada account manager. Setelah semua data dan informasi yang diperlukan berkaitan dengan pembiayaan akad mudharabah atas produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan yang diajukan oleh calon nasabah terhimpun, account manager melakukan analisa kredit dengan metode 5c yaitu: a. Character yaitu menganalisis calon nasabah memiliki karakter moral yang baik terkait komitmen calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian. Karakter nasabah merupakan sisi lain yang dapat mempengaruhi penilaian aspek kemauan untuk membayar kembali pembiayaan (willing to pay). b. Capacity yaitu kemampuan calon nasabah dalam membayar kewajiban atau kemampuan calon nasabah menghasilkan arus kas. Pihak bank harus menyakini bahwa usaha nasabah mempunyai kemampuan untuk dapat mengembalikan pembiayaannya. 60

16 c. Capital yaitu analisis mengenai stuktur modal calon nasabah seperti perbandingan modal dan hutang yang dimilik oleh calon nasabah. Kecukupan sturktur modal dapat terlibat melalu analisis rasio. Kecakupan modal yang dimiliki oleh nasabah memberikan cermin keseriusan dalam pengeloloaan usaha. d. Condition yaitu analis terkait kondisi ekonomi disuatu negara dan kondisi industri dimana usaha calon nasabah berada, dengan menganalisis kondisi bank mengharapkan nasabah mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap perubahan ekonomi dan industri karena kondisi ekonomi dan lingkungan perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, dan e. Collecteral merupakan bentuk jaminan atau agunan yang dapat diberikan calon nasabah kepada pihak bank, untuk pelunasan pembiayaan jika calon nasabah tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai upaya terakhir untuk memperoleh pembayaran. Totalitas dalam memberikan jaminan kepada bank menunjukan keseriusan nasabah dalam pembiayaan yang diajukan. Pada pembiayaan kepada anggota karyawan/guru/pns bentuk jaminan yang diberikan nasabah berupa cessie gaji karyawan yang diikat secara secara fiducia. Dalam praktek proses pelaksanaan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Evaluasi tahap analisa pembiayaan yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sudah efektif dalam tahapan evaluasi dimana koordinasi dan pembagian tugas yang jelas dari account manager dan bagian unit support pembiayaan menghasilkan laporan anlisis yang akurat dan mendalam mengenai informasi calon nasabah sehingga PT. Bank Mumalat Indonesia Tbk Cabang 61

17 Kalimalang terhindar dari kesalahan kurangnya analisis dari pihak internal bank sehingga tujuan dari pemberian pembiayaan akad mudharabah dalam hal pencapaian kesejahteraan anggota koperasi karyawan yang berisiko tinggi akan kegagalan pembiayaan dapat diminimalisir dari kesalahan pihak internal bank. Setelah account manager melakukan analisa pembiayaan calon nasabah dan menyerahkan memorandum usulan pembiayaan kepada financing risk staff/officer (FRO) kantor cabang sesuai dengan batas limit pembiayaan kantor cabang. Financing risk officer melakukan analisis risiko-risiko atas memorandum usulan pembiayaan yang dihasilkan oleh account manager. Dalam hal permohonan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan yang diajukan oleh calon nasabah. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk melakukan double analisa pembiayaan yaitu analisa pembiayaan oleh account manager dan financing risk officer dari divisi risk management. Financing risk officer akan menilai besar kecilnya tingkat risiko calon nasabah dan memasukan risiko-risko pemberian pembiayaan akad mudharabah calon nasabah dalam batasan risiko yang telah ditentukan. Hasil analisis pembiayaan permohonan pembiayaan akad mudharabah kepada anggota koperasi karyawan calon nasabah oleh financing risk officer yang dapat direkomendasikan kemudian disampaikan kepada Komite Pembiayaan kantor cabang sesuai batasan (limit) kewenangan untuk dilakukannya realisasi persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan akad mudharabah oleh calon nasabah. 62

18 Evaluasi pada tahap ini adalah dalam hal besarnya risiko yang terdapat dalam pemberian pembiayaan akad mudharabah yang dikarenakan pemberian modal atau dana 100% dengan prinsip kepercayaan (Trusty Financing) dan memperkecil risiko yang akan timbul dimasa mendatang oleh karena itu, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan double analisis pembiayaan. Pelaksanaan proses double analisa pembiayaan yang dilakukan oleh account manager dan financing risk officer yang efektif untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan keputusan yang akan berdampak pada terganggunya kelancaran arus kas perusaahaan yang nantinya akan menjadi pembiayaan bermasalah yang dikarenakan atas kesalahan dalam keputusan pemberian pembiayaan akad mudharabah pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Komite pembiayaan kantor cabang yang telah menerima proposal analisa pembiayaan berupa memorandum ususan pembiayaan dari financing risk officer, kemudian account manager mempersentasikan pada sebuah rapat tentang pembahasan memorandum usulan pembiayaan yang telah direkomendasikan oleh financing risk officer didepan komite pembiayaan kantor cabang dan staf terkait lainnya didalam pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Setelah rapat pembahasan permohonan pembiayaan akad mudharabah calon nasabah, komite pembiayaan kantor cabang memberikan keputusan terkait persetujuan dan penolakan permohonan pembiayaan akad mudharabah yang diajukan oleh nasabah sesuai batas (limit) kewenangan yang dimiliki. 63 Dalam hal limit plafond nominal yang diajukan oleh calon nasabah melebihi kewenangan limit plafond komite pembiayaan kantor cabang, maka

19 komite pembiayaan kantor cabang meneruskan financing proposal kepada kantor pusat sesuai kewenangan batasan limit plafond kantor pusat kepada financing risk officer untuk dilakukannya analisis risiko-risiko pemberian pembiayaan akad mudharabah kepada nasabah dan merekomendasikannya kepada komite pembiayaan kantor pusat untuk dilakukan pemutusan penerimaan atau penolakan permohoan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Pada pelaksanaan proses prosedur pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang memiliki limit batas maksimum plafond pembiayaan per anggota yang diajukan sebesar Rp 100 juta. Dalam hal plafond yang diajukan melebihi limit komite pembiayaan kantor cabang maka masuk kepada komite pembiayaan ke kantor pusat (Area Manager), lebih dari limit plafond area manager masuk ke area Direksi dengan limit, jika pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah lebih dari limit plafond Direksi masuk ke area Komisaris. Jadi semakin besar nominal permohonan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan yang diajukan oleh calon nasabah maka semakin tinggi area jabatan yang dimasuki dalam pemutusan persetujuan pembiayaan. Adapun waktu pemerosesan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan jika dokumen yang dilampirkan oleh nasabah lengkap sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan maka proses pembiayaan berjalan sekitar 3 minggu, namun apabila dokumen tidak lengkap atau limit pembiayaan akad mudharabah yang diajukan melebihi kantor cabang 64

20 atau memasuki area kantor pusat maka waktu pemerosesan pembiayaan berjalan sekitar 1 bulan. Evaluasi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dalam proses pemutusan persetujuan dan penolakan calon nasabah dilakukan dengan otorisasi pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan oleh komite pembiayaan, dimana realisasi persetujuan dilakukan oleh pihak yang memiliki kewenangan sesuai dengan limit plafond yang dimiliki masing-masing jabatan dan banyaknya pihak yang terlibat dalam proses pemberian otorisasi hal ini dinilai efektif untuk meminimalisir risiko pembiayaan atau kredit dan terhindar dari conflict of interest sehingga menghasilkan kredit yang berkualitas. Terlebih dengan adanya pemberian pendapat atau rekomendasi dari financial officer risk atas deteksi risiko risiko calon nasabah yang dapat menjadi bahan tambahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh komite pembiayaan. Pemberian pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan akad mudharabah yang telah mendapatkan keputusan persetujuan pembiayaan dari komite pembiayaan atas kelayakan pada memorandum usulan pembiayaan. Dinyatakan oleh komite pembiayaan kedalam dokumen tertulis berupa Surat Kersetujuan Pembiayaan (SKP). Komite pembiayaan memberikan surat keputusan pembiayaan kepada account manager untuk membuat Surat Penawaran Pembiayaan (SPP) atau Offering letter dan jadwal angsuran yang nantinya untuk diberikan kepada calon nasabah. Dalam surat penawaran pembiayaan menyatakan bahwa nasabah yang disetujui adalah nasabah yang layak menerima pembiayaan akad mudharabah 65

21 dengan fasilitas produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan, yang mana surat pernawaran tersebut berisikan pernyataan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang menyetujui memberikan fasilitas pembiayaan akad mudharabah dengan nominal plafond yang diberikan sesuai dengan persetujuan keputusan komite pembiayaan terkait dengan jadwal angsuran dan jaminan. Kemudian account manager menyerahkan surat keputusan pembiayaan dari komite pembiayaan, surat penawaran pembiayaan, memorandum usulan pembiayaan dan jadwal angsuran kepada bagian unit support pembiayaan untuk mememastikan bahwa seluruh persyaratan yang telah dicantumkan dalam surat keputusan pembiayaan oleh komite pembiayaan telah tercakup dalam surat penawaran pembiayaan/ offering letter dan jadwal angsuran. Evaluasi atas pelaksanaan surat keputusan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sudah berjalan efektif dan mencerminkan bahwa proses yang berjalan telah menggambarkan bahwa peluang penyimpangan dalam surat keputusan pembiayaan yang tidak sesuai dengan keputusan pembiayaan telah dimeminimalisir dengan adanya pembagian tugas personel terkait pembiayaan Tahap Realisasi Tahap realisasi pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan yang mana merupakan proses pencarian dana atas permohonan pembiayaan yang telah disetujui oleh Komite Pembiayaan. Calon nasabah yang telah mendapatkan persetujuan realisasi pembiayaan akad 66

22 mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dan menyetujui persyaratan yang dituangkan dalan isi surat penawaran pembiayaan dan jadwal angsuran, terutama persyaratan jaminan/agunan yang diwajibkan oleh bank sebagai second way out oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Pada pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan, calon nasabah wajib memberikan jaminan berupa cessie gaji. Jaminan yang diberikan kepada pihak bank dari calon nasabah kemudian dilakukan pengecekan oleh Bagian Unit support Pembiayaan untuk keakuratan cessie gaji milik anggota koperasi karyawan yang mengajukan pembiayaan. Persyaratan pembiayaan yang telah disetujui oleh nasabah kemudian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan perikatan akad pembiayaan secara tertulis dengan menggunakan bentuk format perjanjian dan akad jaminan secara notaries. Perikatan ditandatangani dan disaksikan oleh nasabah, bagian Unit Support Pembiayaan dan Unit Legal. Dimana nasabah mendatangani surat perjanjian pembiayaan akad mudharabah dan dilampiri dengan surat sanggup bayar dari nasabah untuk membayar kewajibannya dan serta surat pernyataan penanggungan dari pengurus koperasi. Evaluasi dalam proses perikatan jamian dan akad pembiayaan dalam pelaksanaannya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sudah efisien dalam memitigasi kerugian yang tidak diinginkan masa mendatang dan telah terpenuhi aspek syariah dan hukum yang berlaku. Dimana hal tersebut didukung dengan sebelum dilakukannya perikatan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang telah memberikan informasi secara lengkap kepada nasabah baik secara tulisan maupun lisan tentang persyaratan pembiayaan akad 67

23 mudharabah, terpenuhinya rukun dan syarat dalam pembiayaan akad mudharabah dengan proses penawaran, penerimaan jaminan dan nominal pemberian pembiayaan serta porsi bagi hasil bank dan nasabah yang dilakukan pada saat kontrak yang mana akad dituangkan tertulis dalam surat perjanjian pembiayaan, surat perikatan jaminan, dan pembiayaan yang diberikan berbentuk barang atau uang yang telah dinilai jumlah dan jenisnya. Setelah perikatan dilakukannya, unit support pembiayaan memberikan memo droping dan jadwal angsuran kepada bagian operasinal pembiayaan. Pencairan dana (dropping) pembiayaan dilakukan sesuai dengan jumlah nominal yang disetujui dalam perjanjian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan pencairan dana yaitu dengan ditransfernya dana pembiayaan kedalam rekening nasabah yang ada pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang dilakukan oleh bagian opersional pembiayaan. Dimana nasabah melaksanakan kewajiban pembayaran pokok pembiayaan dan porsi bagi hasil untuk bank setiap bulannya sesuai dengan besarnya nisbah yang telah disepakati nasabah dalam berlangsungnya proses perikatanan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Adapun alur realisasi dan pembayaran angsuran/kewajiban yaitu: 68

24 Gambar 4.1 Alur Proses Realisasi dan Pembayaran Angsuran/Kewajiban Sumber : PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Keterangan : : alur realisasi dan pembayaran angsuran secara garis besar : alur realisasi dan pembayaran angsuran secara teknis Dalam proses pelaksanaan pemberian realisasi pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dari PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang ke koperasi karyawan dilakukan melalui pembukaan rekening giro escrow koperasi karyawan yang dilakukan oleh bagian operasional pembiayaan. Dimana rekening giro escrow adalah rekening giro penampungan untuk realisasi penyaluran pembiayaan dan penampungan untuk sumber pengambilan pembiayaan. Rekening giro escrow merupakan rekening yang tidak dilengkapi dengan fasilitas cek dan bilyet giro sehingga pendebetan rekening hanya dapat dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. 69

25 Berdasarkan daftar nominative anggota dari koperasi karyawan yang telah ditanda-tangain oleh pengurus dan diverifikasi oleh account manager dengan dibubuhi stample verifikasi maka PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan pemindahbukuan dari rekening giro escrow koperasi karyawan ke rekening masing-masing anggota. Pembayaran kewajiban angsuran dari anggota langsung disetorkan atau ditransfer ke rekening giro escrow koperasi karyawan oleh bagian personalia/bendaharaan perusahaan yang berwenang melakukan pemotongan kewajiban angsuran dari masing-masing anggota koperasi sebesar kewajiban koperasi kepada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Kewajiban yang telah dilakukan nasabah dengan menyetorkan uang ke rekening giro escrow, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan pendebetan rekening giro escrow sebesar kewajiban koperasi karyawan yang dilakukan secara otomatis menggungakan sistem komputerisasi yang mana jenis aplikasi yang dipakai adalah Oracle. Dalam pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan menggunakan akad mudharabah, koperasi karyawan wajib mengaktifan mutasi keuangan usahanya melalui PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang menggunakan rekening giro aktif koperasi karyawan. Dimana rekening giro aktif koperasi karyawan terkait dengan rekening yang digunakan perusahaan/instansi atas operasional perusahaan. Dalam hal pembagian keuntungan dilakukan dengan mekanisme bagi hasil pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang antara bank dengan koperasi. Dimana bagi hasil atas 70

26 pendapatan marjin pembiayaan (murabahan) jual beli yang disalurkan kepada anggota dengan menggunakan metode revenue sharing dalam perhitungan bagi hasil kepada nasabah. Evaluasi tahap realisasi pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan sudah berjalan efesien dan efektif. Penggunaan sistem yang secara otomatis dengan pendebetan atas kewajiban angsuran nasabah dan pemberian dana kepada nasabah dapat memudahkan dan meminimalisir risiko penyalahgunaan pemberian dana kepada nasabah yaitu dengan kemudahan mengontrol secara bersama-sama antara bank dengan nasabah atas pembayaraan angsuran dan pemberian dana sehingga tanpa perlu adanya klarifikasi lagi untuk memastikan kebenaran data. Sehingga apabila terdapat risiko tidak dilakukannya kewajiaban dalam penyetoran ke rekening giro escorw maka pihak bank dapat mengantisipasinya dengan dana yang tersedia di rekening giro aktif koperasi karyawan Tahap Pemantauan Setelah proses pencairan dana pembiayaan kepada nasabah/ anggota koperasi karyawan diberikan. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang wajib bertugas dalam melakukan monitoring atas pemberian yang telah diberikan pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Secara periodik account manager bertanggung jawab atas pemantauan kepada nasabah salah satu bentuk dan upaya account manager dalam pemantauan kepada nasabah yaitu dengan selalu mengingatkan pembayaran kewajiban angsuran kepada bank dengan cara account manager menghubungi nasabah melalui telepon dan melakukan kunjungan pemantauan langsung ke lokasi nasabah yang dilakukan 71

27 minimal 3 bulan sekali dan hasil dari pemantauan langsung ke nasabah dimuat dalam laporan kunjungan oleh account manager. Bentuk lain upaya pemantauan kepada nasabah yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang memberikan ketentuan kewajiban bagi nasabah untuk memberikan laporan keuangan dan laporan rapat anggota tahunan kepada account manager untuk mengetahui perkembangan dan kondisi koperasi karyawan. Evaluasi atas pelaksanaan pemantauan yang dilakukan pada PT. Bank Mualamat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang kepada nasabah telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dinilai sudah efektif dilakukan dan telah benar dilakukannya pemantauan kepada nasabah dengan adanya bukti laporan kunjungan yang dihasilkan. Namun dalam hal pemberitahuan dini bagi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dapat melakukan pemantauan yang lebih sering kepada nasabah agar apabila terdapat indikasi adanya masalah atas nasabah sehingga dapat diambil penyelamatan yang cepat dan tepat untuk memecahkan masalah. Serta pemantauan terhadap kelancaran pembayaran angsuran pembiayaan nasabah dan bagi hasil pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk yaitu dengan dilakukannya suatu rekapitulasi data nasabah dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 yang sudah dan belum melaksanakan kewajibannya kepada bank oleh bagian operasional pembiayaan. Jika terdapat nasabah yang belum melaksanakan kewajiban pembayaran angsuran dan bagi hasil akan dibuatkan daftar nasabah yang belum melakukan kewajibannya yang telah lewat tanggal 20 dan akan dilakukan pemantauan dalam bentuk pengingatan melalui telepon serta bentuk lainnya dalam rangka kelancaran pembayaran kewajiban pembiayaan. 72

28 4.2.5 Tahap Penutupan Pada akhir masa pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan akad mudharabah. Nasabah harus melunasi kewajiban yang telah diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang berserta bagi hasil yang harus dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Nasabah yang telah menyelesaikan kewajibannya, account manager membuat surat keterangan pelunasan yang disetujui oleh komite pembiayaan atau pejabat yang memiliki kewenangan atas dasar laporan angsuran yang telah diselesaikan yang dihasilkan oleh sistem, account manager memberikan surat keterangan pelunasan kepada bagian unit support pembiayaan untuk dilakukannya pengeluaran atau pembukaan jaminan dan dibuatkan surat pembukaan jaminan untuk nasabah. Dalam hal penyelesaian pembiayaan bermasalah nasabah dimana pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang telah memasuki daftar tingkat koletibilitas 2. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang memiliki prosedur penyelesaian pembiayaan dalam 3 cara yaitu dengan dilakukannya; penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning) dan penataan kembali (restructuring). Pada pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan menggunakan akad mudharabah atas penyelesaian pembiayaan bermasalah yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Kalimalang dengan rescheduling yaitu dimana PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang yaitu dengan mengubah bentuk angsuran dan memperpanjang waktu jatuh tempo tanpa harus mengubah sisa kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Apabila penyelesaian pembiayaan akad mudharabah yang telah dilakukan tidak 73

29 dapat menjadikan kewajiban pembayaran pembiayaan oleh nasabah menjadi lancar. Maka PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan penutupan pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan menggunakan akad mudharabah yang dilakukan dengan ketentuan second way out yaitu penutupan pembiayaan selesai dengan pemindahan hak jaminan milik nasabah kepada pihak bank yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berhak atas gaji karyawan. Penutupan fasilitas pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Mumalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang tidak hanya didasarkan dengan selesainya masa pembiayaan akad mudharabah, penyelesaian pembiayaan akad mudharabah bermasalah dengan perpindahan kepemilikian jaminan nasabah kepada bank, namun juga terkait adanya wanprestasi atau penyimpangan dari penjanjian yang disepakati. Apabila kewajiban nasabah lewat dari 30 hari atau nasabah telah masuk kedalam kolektibilitas 3 dan berbagai upaya telah dilakukan tidak menjadikan pembayaran kewajiban menjadi lancar. PT. Bank Mumalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan penanganan nasabah dikeluarkannya surat peringatan 1 oleh bagian remedial, jika hal tersebut tidak memberikan perubahan maka dilakukannya litigasi atau penyelesaian dengan pengacara melalui jalur hukum. 4.3 Evaluasi Pengendalian Internal Pembiayaan Akad Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Berdasarkan Komponen COSO Pengendalian internal suatu entitas yang telah dirancang dan diterapkan oleh manajemen yang terdiri atas kebijakan dan prosedur untuk memberikan 74

30 keyakinan memadai tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan. Sasaran perusahaan dapat berupa sasaran financial maupun non financial yang memiliki tiga tujuan umum yaitu keandalan pelaporan keuangan, efisiensi dan efektifitas operasi, serta ketaatan pada hukum dan peraturan. Berdasarkan Undang-Undang Sarbanas-Oxley, Manajemen disyaratkan untuk mendokumentasikan proses penilaian keefektifan, pengujian dan evaluasi hasil pengendalian internal suatu perusahaan yang termasuk dalam lima komponen pengendalian berdasarkan yang dikeluarkan oleh COSO. Dalam sub bab ini penulis akan melakukan evaluasi pengendalian internal pembiayaan akad mudharabah atas produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dengan menggunakan pendekatan berdasarkan komponen COSO yang terdiri atas lingkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko (risk assessment), aktivitas pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information communication) dan pemantauan (monitoring) Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian yang berfungsi sebagai payung dalam keempat komponen pengendalian internal lainnya dan merupakan komponen terpenting yang mendasari pengendalian yang efektif dalam sebuah perusahaan. Pengendalian internal yang efektif terletak pada sikap manajemen. Jika manajemen puncak sangat fokus terhadap pengendalian, maka anggota entitas lainnya akan bersikap demikian. Berdasarkan hasil dokumentasi penulis yang diperoleh atas pemberian kueisoner dan wawancara langsung dengan Head of Financing PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Penulis akan melakukan evalusi terhadap 75

31 lingkungan pengendalian yang mencakup beberapa subkomponen sebagai berikut : 1. Integritas dan Nilai Etika Dari hasil observasi dan wawancara di PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk penulis menilai seluruh karyawan telah memiliki integritas dan nilai etika yang sudah cukup baik. Hal yang berkaitan dengan integritas dan nilai etika pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yaitu : a. Ketepatan waktu dalam tugas dan tanggung jawab Ketepatan waktu dalam pelaksanaan wawancara penelitian pertama kali yang berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan staf pembiayaan. Ketepatan waktu tersebut memberikan penilaian bahwa karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang bertanggung jawab dalam setiap tugas dan wewenangnya. Hal tersebut tercermin dari sikap staf pembiayaan yang disiplin dalam waktu dan tugas beserta tanggung jawab yang dilakukan oleh masing-masing karyawan yang selalu bersikap ramah, cermat dalam menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan pertanyaan terkait topik pembiayaan menggunakan akad mudharabah yang ditanyakan dan hal lainnya. b. Taat dan disiplin terhadap peraturan eksternal dan kebijakan internal bank. Dalam budaya pekerjaan yang telah diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang staf pembiayaan pada 76

32 pelaksanaannya melakukan setiap pekerjaan dengan taat dan disiplin terhadap standar dan prosedur yang berlaku tentang proses pemberian pembiayaan. Sikap taat dan disiplin yang dihasilkan oleh karyawan pembiayaan akad mudharabah atas adanya aturan dan prosedur tertulis yang dimiliki oleh perusahaan. c. Konsisten dalam pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam proses pemberian pembiayaan akad mudharabah Pelaksanaan prinsip kehati-hatian yang dilaksanakan oleh seluruh staf karyawan pembiayaan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang terlibat dalam pemberian pembiayaan akad mudharabah kepada nasabah selalu ditegakkan. Prinsip kehati-hatian dapat terlihat dari susuan prosedur pembiayaan, dimana prosedur pembiayaan akad mudharabah telah disusun untuk menghindari adanya peluang terjadinya kecurangan yaitu dengan dilibatkannya berbagai personil yang terlibat dalam proses pemberian pembiayaan. Selain itu bentuk prinsip kehati-hatian yang telah diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yaitu dengan sudah terlaksananya proses pemberian pembiayaan akad mudharabah yang menggunakan sistem komputerisasi baik dalam penetapan jumalah angsuran nasabah, plafond dan penyimpanan data nasabah Dan dari karyawan staf pembiayaan prinsip kehati-hatian tercermin dengan telah dilaksanakan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah yang telah mengikuti prosedur pembiayaan akad mudharabah yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari dengan 77

33 adanya memorandum usulan pembiayaan/ financing proposal yang selalu dibuat account manager dalam hal melakukan analisa pembiayaan yang terkait dengan kelayakan nasabah sebelum memutuskan untuk penerimaan nasabah. Dengan adanya upaya tindakan dari setiap staf karyawan pembiayan yang berusaha untuk memberikan hasil pekerjaan terbaik hal ini sesuai dengan salah satu isi misi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk yang berlaku untuk semua cabang dll yaitu memaksimumkan nilai bagi stakeholder. d. Pemberian pembiayaan akad mudharabah yang terbebas dari conflict of interest Pemberian pembiayaan akad mudharabah yang dilaksanakan oleh seluruh personil dan prosedur yang telah ditetapkan bertujuan agar proses pembiayaan akad mudharabah terbebas dari conflict of interest. Didalam prakteknya karyawan yang bertanggung jawab dan terlibat dalam proses penilaian pembiayaan dan pengambilan keputusan pembiayaan tidak diperkenankan untuk terjadinya conflict of interest. Dalam hal proses pemberian pembiayaan kepada nasabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang menugaskan account manager dalam pencarian calon nasabah dan pembuatan analisa pembiayaan hal ini dapat memunculkan adanya penilaian pembiayaan yang tidak objektif. 78

34 e. Mengenal nasabah dengan baik PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dalam praktek dan pelaksanaannya sebelum diputuskan pemberian pembiayaan kepada nasabah, personil memiliki tanggung jawab dalam menganal nasabahnya terlebih dahulu sebelum pemutusan pemberian pembiayaan dilakukuan. Bentuk pengenalan nasabah yang dilakukan yaitu dengan adanya prosedur pelaksanaan solitasi yaitu dengan dilaksanakannya wawancara dan kunjungan kepada nasabah yang bertujuan pengumpulan informasi tentang nasabah. Pengenalan nasabah dilakukan dengan baik oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk tidak hanya pada tahap sebelum pemberian pembiayaan. Pada tahap setelah pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang selalu melakukan penjalinan hubungan relasi antara pihak bank dengan pengurus koperasi dalam tahap pemantauan kepada nasabah. Hal ini dibuktikan dengan adanya laporan kunjungan kepada koperasi karyawan yang memuat tentang informasi keadaan koperasi karyawan. f. Pemisahan fungsi adalam pemutusan kredit (four-eyes principle) PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sudah menerapkan prinsip pemisahan fungsi pemutusan kredit yang terpisah dari, fungsi analisis pembiayaan, fungsi analisis risiko pembiayaan dan fungsi administrasi pembiayaan. Hal tersebut terlihat dari adanya prosedur pembiayaan yang telah diterapkan menjelaskan bahwa 79

MEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP :

MEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP : L1 MEMORANDUM USULAN PEMBIAYAAN/FINANCING PROPOSAL (Corporation) Nama Nasabah : Cabang : Tanggal UP : No. UP : I. Tujuan Pembiayaan II. Latar Belakang Nasabah a. Legalitas Nasabah b. Susunan Pemegang Saham

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Operasionalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Evaluasi Pengendalian Internal atas Pembiayaan Musyarakah Pada PT

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Evaluasi Pengendalian Internal atas Pembiayaan Musyarakah Pada PT BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Evaluasi Pengendalian Internal atas Pembiayaan Musyarakah Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dalam penelitian ini, penulis melakukan evaluasi pengendalian internal atas

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK CABANG KALIMALANG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK CABANG KALIMALANG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK CABANG KALIMALANG Anggun Pratiwi, Muhammad Yusuf Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN Pembiayaan merupakan salah satu diantara produk yang ditawarkan pada bank syariah. Di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, pembiayaan warung mikro syariah merupakan diantara produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra Sejahtera Subah-Batang Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin 45 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Penyajian Data 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Banjarmasin Akad musyārakah ada beberapa prosedur yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo. BAB IV PEMBAHASAN A. Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo. Pembiayaan bisnis TAMZIS disebut Pembiayaan Mikro Syariah diutamakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Proses Pembiayaan Istishna Berikut ini adalah tahapan proses pembiayaan istishna yang diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terhadap para calon

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI -1- SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Sehubungan dengan amanat Pasal 51 Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG BAB IV PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG A. Pengertian Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ib pada Bank BRISyariah Kantor Cabang Padang 1. Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN UMUM BAB II PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN... 14

DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN UMUM BAB II PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN... 14 -8- LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.03/2017 TENTANG KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI BANK UMUM -9- DAFTAR ISI 1. BAB I KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH 66 BAB IV ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH A. Analisis Standard Operational Procedure (SOP) Pembiayaan Griya ib Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah

Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah L 1 Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Lingkungan pengendalian Apakah terdapat struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang dan tanggung jawab?

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan BAB V PEMBAHASAN A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan Menurut Muhammad bahwa pembiayaan bermasalah merupakan salah satu resiko yang pasti dihadapi oleh setiap lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG A. Prosedur Produk Pembiayaan BSM Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ulak Karang

Lebih terperinci

By : Angga Hapsila, SE.MM

By : Angga Hapsila, SE.MM By : Angga Hapsila, SE.MM BAB VI MANAJEMEN KREDIT 1. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT 2. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT 3. KUALITAS KREDIT 4. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah di BMT Al Hikmah Ungaran BMT Al Hikmah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD DAN PENYELESAIANNYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD DAN PENYELESAIANNYA 102 BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD MURA@BAH}AH DAN PENYELESAIANNYA A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Bermasalah Produk KPR Akad Mura@bah}ah Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja 1. Permohonan Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan murabahah modal kerja, maka nasabah harus mengisi formulir (lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Produk Pembiayaan KPR pada Bank Jateng Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengajuan Pembiayaan Musyarakah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Dalam mengajukan pembiayaan dalam bank syariah, dalam hal ini pembiayaan musyarakah ada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah yang sudah mempunyai usaha lebih dari 2 tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1 BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah Koperasi Pembiayaan mudharabah koperasi adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada koperasi

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 3.1...Sejarah singkat PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Tabel 3.2...Indikator Variabel X dan Variabel Y Tabel 3.3...Bobot atau Kuesioner Tabel 3.4... Data Responden Tabel 4.1...Data

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian 1. Prosedur Penyaluran Pembiayaan Unit Mikro BRI Syariah Pada Sektor Produktif Berdasarkan pada modul petunjuk pelaksanaan pembiayaan mikro, prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Penerapan Akad Murabahah pada Produk Pembiayaan Untuk Karyawan KSPPS BINAMA Semarang 1. Prosedur Pembiayaan Karyawan KSPPS BINAMA Prosedur yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU MOJOKERTO A. Analisis Mekanisme Penanganan Pembiayaan Macet

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah BAB IV PEMBAHASAN A. Kriteria Pembiayaan Griya BSM 1. Manfaat Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah Jangka waktu pembiayaan hingga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Strategi Anti Fraud Pembiayaan Dalam dunia perbankan pembiayaan atau perkreditan bukanlah bidang yang dapat dihindari oleh bank dan merupakan salah satu sumber pemasukan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character, BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Mikro Dalam teorinya Kasmir menyebutkan ada beberapa prinsip pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas kredit bermasalah pada PT. Bank Mandiri studi kasus Regional Credit Recovery Jakarta Sudirman. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa Pekalongan Kegiatan lembaga keuangan bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Oundrey Kurnia Pryatma selaku Account Officer di bank

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, BUPATI PENAJAM PASER UTARA 11 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA BERGULIR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha Mandiri Sejahtera ( UMS ). 1. Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha Mandiri Sejahtera Prosedur pengajuan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ( Studi Kasus Calon Debitur Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk Jakarta) Agriando 22209826 LATAR BELAKANG Kepercayaan

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian, maka bab ini akan dijelaskan hasil pengolahan data beserta pembahasannya. Hasil penelitian tersebut untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Ijarah Bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang Setelah melakukan realisasi pembiayaan ijarah, BMT Amanah Mulia menghadapi beberapa resiko

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah pada Pembiayaan Modal Kerja di KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Sayung 1. Persyaratan Permohonan Pembiayaan Mudharabah 1 a. Jujur

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Ringkasan Pengendalian internal dalam sebuah organisasi adalah sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam Pemberian Pinjaman Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati Kredit bermasalah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang BAB III PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang PT. BPRS Suriyah Semarang dalam memberikan Produk Pembiayaan, termasuk Pembiayaan Murabahah

Lebih terperinci

2. Bagaimanakah pelaksanaan (di Kantor Pusat dan Kantor Cabang) kebijakan perkreditan tersebut?

2. Bagaimanakah pelaksanaan (di Kantor Pusat dan Kantor Cabang) kebijakan perkreditan tersebut? Questioner 1. Apakah Bank BTN memiliki kebijakan perkreditan Bank? Ya, Bank BTN memiliki kebijakan perkreditan bank. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia melalui SK Direktur BI No.27/162/KEP./Dir. tgl

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR

KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR LAMPIRAN I PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF BPR PEDOMAN STANDAR KEBIJAKAN PERKREDITAN BANK PERKREDITAN

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK BRI AGRO KANTOR CABANG PEMBANTU DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit secara umum, kredit adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan sebagai pengganti

Lebih terperinci

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MMU JAKARTA PULOGADUNG NAMA : FEBRINA GINTING NPM : 42211783 PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah BAB III PEMBAHASAN A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS Suriyah 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah Salah satu akad yang paling populer digunakan oleh perbankan syari ah adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan Prinsip Kehati-hatian (Prudential) dalam pemberian pembiayaan di KJKS BINAMA 1. Analisis pembiayaan Sebagai lembaga keuangan yang berusaha

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 42 /POJK.03/2017 TENTANG KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERKREDITAN ATAU PEMBIAYAAN BANK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah 1. Proses pengajuan - Persyaratan Administratif 66 1) Foto Copy KTP dan Menunjukkan Aslinya. 2) Foto Copy Kartu Keluarga dan Menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Kediri) Nodhita Argitasari

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN PEMBIAYAAN

BAB IV MANAJEMEN PEMBIAYAAN BAB IV MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDAHULUAN Enam kesalahan umum yang dilakukan bank dalam pembiayaan: 1. Portofolio yang terlalu terkonsentrasi 2. Sikap latah atau ikut-ikutan ikutan 3. Terlalu bersandar pada

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Bagi Hasil Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank dan Produk Bank 2.1.1 Pengertian Bank Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan disalurkan dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN PERSYARATAN PINJAMAN INDIVIDU BAITI JANNATI BANK MUAMALAT INDONESIA. Nama : Ahmad Mujtahid F NPM : Kelas : 3DA04

PROSEDUR DAN PERSYARATAN PINJAMAN INDIVIDU BAITI JANNATI BANK MUAMALAT INDONESIA. Nama : Ahmad Mujtahid F NPM : Kelas : 3DA04 PROSEDUR DAN PERSYARATAN PINJAMAN INDIVIDU BAITI JANNATI BANK MUAMALAT INDONESIA. Nama : Ahmad Mujtahid F NPM : 44209659 Kelas : 3DA04 Latar Belakang Hingga saat ini masih banyak orang yang beranggapan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : /UN18/KS/2013 Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013 TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) NON PAYROLL

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja Di dalam perbankan syariah maupun konvensional, dikenal dua sistem yaitu funding dan leanding.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG A. Analisis Pembiayaan Bermasalah di Kospin Jasa Layanan Syariah Pemalang Keluarnya Keputusan Menteri Negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT JURNAL PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus Koperasi Jaya Abadi Tulungagung) ROLE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS IN SUPPORTING

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah : BAB IV PEMBAHASAN A. Pembiayaan Mikro 75 ib BRISyariah Merupakan produk pembiayaan khusus untuk pengusaha baik perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure seluruh pembiayaan produk

Lebih terperinci