BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan
|
|
- Widyawati Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 60 BAB IV HASIL PENELITIAN Pembiayaan merupakan salah satu diantara produk yang ditawarkan pada bank syariah. Di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, pembiayaan warung mikro syariah merupakan diantara produk yang ditawarkan kepada nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan mikro syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok tersebut, yang terdiri dari proses pembiayaan warung mikro di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, penyelamatan pembiayaan bermasalah pada warung mikro Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dan penyelesaian pembiayaan warung mikro bermasalah di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok tersebut. A. Proses Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pembiayaan mikro merupakan pembiayaan bersifat produktif kepada nasabah perorangan/badan usaha dengan limit sampai dengan Rp (seratus juta rupiah). Termasuk dalam segmen mikro adalah pembiayaan dengan tujuan multiguna kepada nasabah perorangan dengan limit sampai dengan Rp (lima puluh juta rupiah) yang disalurkan melalui Warung Mikro.
2 61 Berdasarkan penjelasan diatas, pembiayaan merupakan salah satu diantara produk yang ditawarkan pada bank syariah. Salah satunya adalah pembiayaan mikro, pembiayaan mikro merupakan pembiayaan bersifat produktif kepada nasabah perorangan/badan usaha. Proses pembiayaan disebut juga dengan inisiasi. Inisiasi adalah proses awal menetapkan kriteria nasabah pembiayaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan bank syariah, kemudian melakukan evaluasi, serta memberikan keputusan hasil evaluasi. Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dalam melakukan proses pembiayaan bertahap-tahap. Adapun proses pembiayaan pada umumnya dapat dibagi dalam tiga bagian diantaranya yaitu : 1. Frontend atau unit bisnis yang bertugas untuk : a) Mencari nasabah yang ditargetkan b) Melakukan analisa pembiayaan c) Menentukan apakah permohonan debitur akan disetujui atau ditolak d) Menjaga debitur existing agar tetap dalam kondisi baik sehingga mampu membayar kewajibannya. 2. Middlend yang bertugas untuk : a) Menyediakan infrastruktur pembiayaan seperti kebijakan, prosedur, dan sitem kewenangan memutus pembiayaan b) Melakukan administrasi pembiayaan dan analisis pembiayaan
3 62 c) Memelihara portofolio pembiayaan agar terkendali 3. Backend yang bertugas untuk : a) Menyelesaikan pembiayaan bermasalah b) Menentukan langkah penyelamatan (restruktur atau penjualan jaminan). 1 Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dalam melakukan proses pembiayaan dengan frontend atau unit bisnis, middlend, dan backend. Selain itu, juga melakukan proses pembiayaan dengan beberapan tahap diantaranya yaitu : a. Tahapan Pembiayaan atau disebut juga dengan prosedur ialah suatu sikap atau perbuatan, cara kerja dalam segala tindakan atau proses. Tahapan Pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Solok diantaranya sebagai berikut : 1) Pengumpulan informasi dan dokumen 2) Permohonan 3) Pengumpulan data 4) Verifikasi b. Analisa dan Persetujuan Pembiayaan merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu permohonan pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah. Analisa dan Persetujuan Pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Solok diantaranya sebagai berikut : 1) Administrasi dan pembukuan 1 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro.
4 63 2) Pemenuhan dokumen 3) Review kelengkapan dan persyaratan c. Pemantauan Pembiayaan merupakan upaya dalam penjagaan dan pengamanan harta bank dalam bentuk pembiayaan. Pemantauan Pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Solok diantaranya sebagai berikut : 1) Monitoring 2) Pelunasan 3) Penyelamatan pembiayaan d. Permohonan Pembiayaan Manual Mutu dan Manual Prosedur Permohonan Pembiayaan merupakan syarat yang penting dan harus diperhatikan oleh account officer. Informasi dalam surat permohonan setidak tidaknya harus mencakup : 1) Informasi keuangan 2) Informasi jaminan 3) Jumlah pengajuan pembiayaan 4) Tujuan pembiayaan 5) Jangka waktu pembiayaan e. Pengumpulan Informasi dan Dokumen Bila permohonan layak diproses maka tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan informasi dan dokumen.
5 64 Beberapa data yang dikumpulkan untuk calon debitur pengusaha diantaranya sebagai berikut : 1) Identitas calon debitur 2) Bidang usaha, lokasi dan lamanya usaha 3) Daftar supplier, cara pembeliannya (cash atau kredit), dan sistem pembayarannya. 4) Daftar langganan serta sistem pembayarannya. 5) Data keuangan (omzet, laba, dll) 6) Rekening koran 7) Data mengenai perizinan dan manajemen perusahaan 8) Rencana kerja perusahaan 9) Data lain yang menunjang seperti jumlah karyawan, jam kerja dan lain-lain. 2 Untuk calon debitur yang merupakan seorang karyawan murni, data yang dikumpulkan diantaranya sebagai berikut : 1) Nama perusahaan tempat ia bekerja, lamanya ia bergabung dengan perusahaan tersebut, serta jabatan calon debitur. 2) Besarnya penghasilan perbulan yang dibuktikan dengan surat keterangan gaji. 3) Sumber dan jumlah penghasilan tambahan bila ada 4) Jumlah tanggungan (anak dan istri). 5) Perlu diketahui jumlah kredit yang saat ini diterima si debitur untuk mengetahui maksimal kemampuan bayar. 3 2 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro
6 65 Berdasarkan penjelasan di atas, proses pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dilakukan secara bertahap-tahap. Proses pembiayaan pada umumnya dapat dibagi dalam tiga bagian diantaranya frontend atau unit bisnis, middlend, dan backend. Selain itu, Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dalam melakukan proses pembiayaan juga menggunakan prosedur diantaranya dengan melakukan tahapan pembiayaan, analisa dan persetujuan pembiayaan, pemantauan pembiayaan, permohonan pembiayaan, dan jangka waktu pembiayaan. B. Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah Pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Cabang Solok 1. Monitoring dan Penyelamatan Pembiayaan a. Monitoring Pembiayaan Monitoring pembiayaan merupakan tindakan pemantauan / pengamatan dalam pengelolaan pembiayaan, agar dapat diketahui sedini mungkin (early warning system) deviasi yang terjadi yang akan membawa akibat menurunnya kualitas pembiayaan dan bank dapat segera menyusun action program untuk memperbaiki kualitas pembiayaan tersebut. Monitoring tersebut harus dilakukan selama masa laku pembiayaan yang diarahkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas nasabah pembiayaan secara individual dan portofolio, dengan langkah-iangkah sebagai berikut : 1) Menertibkan dokumentasi pembiayaan baik kelengkapan maupun legalitasnya. 3 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro.
7 66 2) Memelihara kualitas dan kuantitas kunjungan ketempat usaha nasabah agar dapat mengikuti perkembangan dan seluk beluk usaha nasabah. 3) Menjaga ketertiban penyampaian laporan-laporan dari nasabah dan upaya yang telah dilakukan untuk mendapatkan laporan tersebut. 4) Memanfaatkan dan menertibkan data / laporan pembiayaan untuk melakukan monitoring terhadap portofolio pembiayaan nasabah baik secara individual maupun keseluruhan. 4 Berdasarkan penjelasan di atas, Monitoring pembiayaan merupakan tindakan pemantauan / pengamatan dalam pengelolaan pembiayaan. Monitoring tersebut harus dilakukan selama masa laku pembiayaan yang diarahkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas nasabah pembiayaan secara individual dan portofolio. Proses monitoring pembiayaan dilakukan dengan beberapa cara : 1. Onsite Monitoring Yaitu pemantauan langsung terhadap kegiatan usaha nasabah atau ketempat lain yang berhubungan dengan nasabah yang dilakukan melalui kunjungan / langsung kelapangan (on the spot) oleh unit bisnis secara periodik maupun secara insidentil bila mana terdapat unfavorable information. 2. Ondesk Monitoring Yaitu pemantauan pembiayaan secara administratif, yaitu melalui instrumen-instrumen administrasi, seperti laporan-laporan, financial statement, 4 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro.
8 67 kelengkapan dokumen, informasi pihak ketiga, plafond dan saldoout standing fasilitas pembiayaan serta mutasinya, jenis dan jangka waktu pembiayaan. 3. Early Recognition Watch List Adalah tindakan pemantauan secara dini terhadap pembiayaan dengan kolektibilitas 1 dan 2, dengan tujuan untuk memberikan early warning signal atas gejala-gejala yang dapat mempengaruhi tingkat kolektibilitas nasabah sehingga dapat segera dilakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya downgrade kolektibilitas. 5 b. Penyelamatan Pembiayaan Pada dasarnya pembiayaan harus lunas pada saat jatuh tempo atau dibayar pada saat jatuh tempo sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Namun adakalanya pembiayaan tersebut tidak dilunasi pada saat jatuh tempo atau tidak ada pembayaran pada jadwal tersebut, sehingga timbulah apa yang disebut dengan pembiayaan bermasalah. Atas hal tersebut bank perlu segera melakukan penyelamatan pembiayaan untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya kerugian bagi bank dan menyelamatkan kembali pembiayaan-pembiayaan yang telah diberikan. Tindakan penyelamatan pembiayaan adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh bank terhadap debitur bermasalah yang masih mempunyai prospek dan kinerja usaha serta kemampuan membayar yang digambarkan dalam 3 Pilar diantaranya sebagai berikut : 5 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro
9 68 1. Prospek Usaha a) Potensi pertumbuhan b) Kondisi pasar dan posisi nasabah dalam persaingan c) Kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja d) Dukungan grup usaha / afiliasi e) Upaya nasabah dalam rangka memelihara lingkungan hidup 2. Kinerja (Performance) Nasabah a) Perolehan laba b) Struktur permodalan c) Arus kas d) Sensitivitas terhadap risiko pasar 3. Kemampuan Membayar a) Ketepatan pembayaran pokok dan margin/bagi hasil b) Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan nasabah c) Kelengkapan dokumen pembiayaan d) Kepatuhan terhadap akad pembiayaan e) Kewajaran sumber pembayaran 6 Berdasarkan penjelasan di atas, tindakan penyelamatan pembiayaan adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh bank terhadap debitur bermasalah yang masih mempunyai prospek dan kinerja usaha serta kemampuan membayar diantaranya prospek usaha, kinerja nasabah, dan kemampuan membayar. 6 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro.
10 69 C. Penyelesaian Pembiayaan Warung Mikro Bermasalah di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok Untuk mengatasi pembiayaan yang bermasalah pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan dapat dilakukan dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu pembayaran atau jumlah angsuran terutama bagi debitur pembiayaan yang terkena musibah atau dengan melakukan lelang bagi debitur yang sengaja lalai untuk membayar. 7 Langkah-langkah yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dalam melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah bertahap-tahap antara lain : 1. Rescheduling Rescheduling penjadwalan kembali, merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak bank dalam menyelamatkan pembiayaan bermasalah yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya. 2. Reconditioning Reconditioning persyaratan kembali, merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak bank dalam menyelamatkan pembiayaan bermasalah yaitu perubahan seluruh atau sebagian perjanjian yang telah dilakukan oleh bank dengan nasabah. Meliputi : a) Perubahan jadwal pembiayaan 7 Adel Marketing, Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, Wawancara (Solok, 18 Agustus 2017), Pukul 12:00 WIB
11 70 b) Jumlah angsuran c) Jangka waktu dan pemberian potongan sepanjang tidak menambah sisa kewajiban. 3. Restructuring Restructuring penataan kembali, beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bank dalam restructuring antara lain : a) Penambahan dana fasilitas pembiayaan bank b) Konversi akad pembiayaan c) Konversi pembiayaan menjadi surat berharga syariah berjangka waktu menengah. d) Konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan nasabah. 8 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila terjadi pembiayaan macet atau bermasalah pihak bank dapat menyelesaikan melalui beberapa cara diantaranya yaitu dengan melakukan rescheduling penjadwalan kembali, reconditioning persyaratan kembali, dan restructuring penataan kembali. Penyelesaian pembiayaan warung mikro bermasalah di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok yaitu dengan cara sebagai berikut : a. Reconditioning Reconditioning yaitu persyaratan kembali, merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak bank dalam menyelamatkan pembiayaan bermasalah yaitu perubahan seluruh atau sebagian perjanjian yang telah dilakukan oleh 8 Adel Marketing, Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, Wawancara (Solok, 18 Agustus 2017), Pukul 12:00 WIB
12 71 bank dengan nasabah yang diberikan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Solok. 9 Adapun contoh kasus penyelesaian pembiayaan bermasalah pada warung mikro Bank Syariah Mandiri Cabang Solok yang dilakukan dengan satu akad murabahah adalah sebagai berikut : Nasabah A mendatangi Bank Syariah Mandiri Cabang Solok untuk mengajukan permohonan pembiayaan pembelian mobil seharga Rp ,-. Bank menyetujui pembiayaan maksimal 80% dari harga mobil dan dengan margin keuntungan untuk bank sebesar 20%. Setelah kelengkapan data nasabah telah sesuai dengan kriteria pihak bank dan nasabah menyanggupi seluruh persyaratan untuk dijelaskan oleh pihak bank, maka bank dapat mencairkan pembiayaan yang di minta oleh pihak nasabah. Dengan struktur pembiayaannya : - Jenis pembiayaan = Murabahah - Tujuan pembiayaan = Pembelian Mobil - Pembiayaan yang dicairkan = Rp ,- - Margin = Rp ,- + - Total pembiayaan = Rp ,- - Jangka waktu = 3 tahun / 36 bulan - Angsuran perbulan = Rp / bulan Nasabah membayar angsuran perbulan Rp ,-. Pada bulan ke 5 nasabah tidak membayar angsurannya hingga bulan ke 9 sehingga pihak bank memberikan beberapa tindakan, tindakan yang di lakukan 9 Adel Marketing, Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, Wawancara (Solok, 18 Agustus 2017), Pukul 12:30 WIB
13 72 oleh pihak bank karena pembiayaannya nasabah telah mengalami kemacetan berupa tindakan sebagai berikut : 1) Menemui nasabah yang bersangkutan, dan menanyakan tentang usahanya apa penyebab terjadinya sehingga pembiayaannya macet. 2) Memberikan solusi jika ada solusi dari pihak bank 3) Memberikan Sp1 sudah sampai 15 hari, setelah itu kelipatan 15 hari memberikan Sp2 dan Sp3. 4) Pengajuan klem ke asuransi dengan syarat Sp1, Sp2 dan Sp3 harus lengkap. 10 Adapun penyelamatan terakhir yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Solok yaitu dengan cara : b. Lelang eksekusi Lelang eksekusi merupakan jalan terakhir dalam penyelesaian pembiayaan, agar dilakukan pendekatan kepada nasabah untuk penebusan atau penjualan secara sukarela. Lelang eksekusi merupakan langkah terakhir yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dengan melelang agunannya. Faktor penting dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah pada warung mikro Bank Syariah Mandiri Cabang Solok setelah agunannya akan dinyatakan di lelang yaitu sebagai berikut : 1) Pemberi penjaminan adalah benar pemilik agunan 2) Agunan telah diikat sempurna. Apabila tidak diikat sempurna, eksekusi melalui pengadilan. 10 Adel Marketing, Bank Syariah Mandiri Cabang Solok, Wawancara (Solok, 18 Agustus 2017), Pukul 12:30 WIB
14 73 3) Telah dilakukan penagihan atau penyelamatan, namun tidak berhasil 4) Kolektibilitas nasabah telah masuk kategori NPF. Eksekusi agunan setelah nasabah menunggak sampai dengan 100 hari. 5) Telah diberikan Sp1 sampai dengan Sp3 terakhir 6) Kepada nasabah dan penjamin telah disurati / pemberitahuan akan dieksekusi (lelang). 11 Berdasarkan penjelasan di atas, penyelamatan pembiayaan warung mikro bermasalah di Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu dengan melalui reconditioning yaitu persyaratan kembali, dan adapun penyelamatan terakhir yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Solok yaitu dengan cara lelang eksekusi merupakan langkah terakhir yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Solok dengan melelang agunannya. 11 Standar Operasional Prosedur Pembiayaan Mikro.
15 74
BAB II LANDASAN TEORI. oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL
BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL A. Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pembiayaan Murabahah Bermasalah di BMT NU Sejahtera Cabang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI
BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU MOJOKERTO A. Analisis Mekanisme Penanganan Pembiayaan Macet
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di LKS ASRI. Tulungagung dan BMT HARUM Tulungagung
BAB V PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di LKS ASRI Tulungagung dan BMT HARUM Tulungagung Berdasarkan paparan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat diketahui dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam. Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah. Dalam suatu pembiayaan memang mengandung resiko, meskipun BMT Citra Keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD DAN PENYELESAIANNYA
102 BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK KPR AKAD MURA@BAH}AH DAN PENYELESAIANNYA A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Bermasalah Produk KPR Akad Mura@bah}ah Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your
BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Strategi Anti Fraud Pembiayaan Dalam dunia perbankan pembiayaan atau perkreditan bukanlah bidang yang dapat dihindari oleh bank dan merupakan salah satu sumber pemasukan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro Pembiayaan mikro adalah pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah yang sudah mempunyai usaha lebih dari 2 tahun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan
BAB V PEMBAHASAN A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan Menurut Muhammad bahwa pembiayaan bermasalah merupakan salah satu resiko yang pasti dihadapi oleh setiap lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG
BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG A. Analisis Implementasi Produk Pembiayaan BSM Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Pemalang Menurut Bapak Yan Eka Firmanto
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah di BMT Al Hikmah Ungaran BMT Al Hikmah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang
BAB III PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang PT. BPRS Suriyah Semarang dalam memberikan Produk Pembiayaan, termasuk Pembiayaan Murabahah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Risiko Pembiayaan di KSPPS Marhamah Cabang Wonosobo Dalam setiap pembiayaan yang terjadi di lembaga keuangan baik Bank maupun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah di KJKS BTM Kajen, kabupaten Pekalongan Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PENYELAMATAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK GRIYA ib HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA
BAB IV ANALISIS PENYELAMATAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK GRIYA ib HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA A. Analisis Kreteria Pembiayaan Bermasalah pada Produk Griya ib Hasanah di
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah
BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok Langkah-langkah pengajuan pembiayaan kepada bank adalah sebagai berikut : 1. Nasabah datang ke Bank untuk mencari
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciNo. 10/ 34 / DPbS Jakarta, 22 Oktober S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No. 10/ 34 / DPbS Jakarta, 22 Oktober 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.
BAB III PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat Kudus a. Prosedur Pengajuan Pembiayaan 1 1. Pemohon a. Telah masuk sebagai anggota b. Membuka simpanan sirkah sebesar Rp.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Risiko Pembiayaan dengan Akad Murabahah di BTM Wiradesa Pekalongan Kegiatan lembaga keuangan bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi
Lebih terperinciPENANGANAN KREDIT BERMASALAH. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM
PENANGANAN KREDIT BERMASALAH KREDIT BERMASALAH Non-Performance Loan / NPL KONDISI DIMANA DEBITUR MENGINGKARI JANJINYA MEMBAYAR BUNGA DAN / ATAU KREDIT INDUK YANG TELAH JATUH TEMPO, SEHINGGA TERJADI KETERLAMBATAN
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah
BAB III PEMBAHASAN A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS Suriyah 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah Salah satu akad yang paling populer digunakan oleh perbankan syari ah adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40/POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40/POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA - 2 - I. PEDOMAN PENILAIAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan saran untuk Bank BTN Cabang
Lebih terperinciPENETAPAN KUALITAS KREDIT PROSPEK USAHA. Kegiatan usaha menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat terbatas atau tidak mengalami pertumbuhan.
Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/ 3 /DPNP tanggal 31 Januari 2005 PENETAPAN KUALITAS KREDIT PROSPEK USAHA Potensi pertumbuhan usaha Kondisi pasar dan posisi debitur dalam persaingan Kualitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit secara umum, kredit adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan sebagai pengganti
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT BPR CHARIS UTAMA JATIROGO TUBAN TUGAS AKHIR. Program pendidikan diploma III.
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT BPR CHARIS UTAMA JATIROGO TUBAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian Program pendidikan diploma III Jurusan manajemen Oleh : NURUL
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Manajemen Risiko yang diterapkan dalam mengatasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah di BTM Lampung
96 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Manajemen Risiko yang diterapkan dalam mengatasi Pembiayaan Murabahah Bermasalah di BTM Lampung Berdasarkan uraian dan penjelasan tentang manajemen risiko dari hasil
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/9/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Ijarah Bermasalah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Ijarah Bermasalah di KJKS BMT Bahtera Pekalongan Pembiayaan bermasalah merupakan suatu pembiayaan yang telah disalurkan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. akuntansi pelaporan dan kredit ritel dan konsumer pada Bank BJB Cabang Buah
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu pada bidang akuntansi pelaporan dan kredit ritel dan konsumer pada Bank BJB
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai kegiatan penanganan atas kredit bermasalah pada PT. Bank Mandiri studi kasus Regional Credit Recovery Jakarta Sudirman. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Ijarah Bermasalah di BMT Amanah Mulia Magelang Setelah melakukan realisasi pembiayaan ijarah, BMT Amanah Mulia menghadapi beberapa resiko
Lebih terperinciBAGIAN III AKAD JUAL BELI
- 19 - BAGIAN III AKAD JUAL BELI III.1. MURABAHAH A. Definisi 1. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar beban perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan
Lebih terperinciBAB IV MEKANISME PENGAWASAN PENYALURAN PEMBIAYAAN USAHA MIKRO DI KSPPS ARTHAMADINYA BANYUPUTIH
54 BAB IV MEKANISME PENGAWASAN PENYALURAN PEMBIAYAAN USAHA MIKRO DI KSPPS ARTHAMADINYA BANYUPUTIH 1. Pengajuan Pembiayaan Usaha Mikro di KSPPS Arthamadina Banyuputih A. Proses pengajuan pembiayaan di KSPPS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS FAKTOR 5C + 1S DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG
89 BAB IV ANALISIS FAKTOR 5C + 1S DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG A. Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Pembiayaan Macet Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah pada KSPPS Tunas. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah pada KSPPS Tunas Artha Mandiri cabang Tulungagung Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Implementasi Minimalisasi Risiko Pembiayaan Murabahah Di Bank. Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Tulungagung.
1 BAB V PEMBAHASAN A. Implementasi Minimalisasi Risiko Pembiayaan Murabahah Di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Tulungagung. Manajemen risiko adalah proses membangun kontrol untuk meminimalir kemungkinan
Lebih terperinciNo. 13/ 18 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No. 13/ 18 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/34/DPbS tanggal 22 Oktober
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
Lampiran 1 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/ 16 /DPbS tanggal 30 Mei 2011 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BANK INDONESIA
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Faktor Yang Menyebabkan timbulnya Pembiayaan Bermasalah. diperlukan adanya pertimbangan serta kehati-hatian agar kepercayaan
BAB IV PEMBAHASAN A. Faktor Yang Menyebabkan timbulnya Pembiayaan Bermasalah Sebagaimana diketahui bahwa dalam setiap pemberian pembiayaan diperlukan adanya pertimbangan serta kehati-hatian agar kepercayaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo Dalam sebuah lembaga keuangan pembiayaan bermasalah bukanlah hal yang baru atau asing lagi untuk didengarkan,
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI NON PERFORMING FINANCING (NPF) PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN TAHUN 2008/2010
75 BAB IV EVALUASI NON PERFORMING FINANCING (NPF) PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN TAHUN 2008/2010 A. Evaluasi Pembiayaan Qardhul Hasan di BNI Syariah Cabang Pekalongan Tahun 2008/2010
Lebih terperinciINTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit
L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian terkait dengan prosedur pemberian kredit mikro di PT BPR Charis
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam babbab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari hasil penelitian terkait dengan prosedur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra
47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra Sejahtera Subah-Batang Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan
Lebih terperincia) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan
Lampiran 3 Hasil Wawancara Nama Narasumber Jabatan : Bambang Supangkat : Ketua Koperasi Tanggal Wawancara : 28 November 2014 Jam : 13.00 WIB 1. Koppas didirikan pada tanggal 11 agustus 2003. Koppas bergerak
Lebih terperinciBAB IV DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA. A. Analisis tentang Prosedur-Prosedur Pemberian Pembiayaan Mura>bah}ah di
BAB IV ANALISIS DEFAULT PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA A. Analisis tentang Prosedur-Prosedur Pemberian Pembiayaan Mura>bah}ah di Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha
Lebih terperinciYth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.
Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/SEOJK.03/2015 TENTANG KUALITAS ASET
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga Jumlah perbedaan proporsi pembiayaan murabahah dengan pembiayaan modal kerja usaha yang menggunakan prinsip mudharabah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah
BAB IV PEMBAHASAN A. Kriteria Pembiayaan Griya BSM 1. Manfaat Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah Jangka waktu pembiayaan hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satu hal yang sangat menarik, yang membedakan antara manajemen bank syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pinjaman dan pemberian balas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Produk Pembiayaan KPR pada Bank Jateng Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada
Lebih terperinciBAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG
BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG A. Analisis mekanisme penilaian barang jaminan pada KSPPS Binama Semarang Barang jaminan atau yang biasa disebut
Lebih terperinciMANAJEMEN PERKREDITAN
MANAJEMEN PERKREDITAN Pengertian Kredit Berasal dari kata credere (yunani) atau creditum (latin) yang berarti kepercayaan Unsur-unsur kredit: 1. Kepercayaan 2. Kesepakatan 3. Jangka waktu 4. Risiko 5.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2007 hingga 2010 proporsi jumlah bank gagal dari jumlah bank yang ditetapkan dalam pengawasan khusus cenderung meningkat sesuai dengan Laporan Tahunan Lembaga
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciBAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan
45 BAB III IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUMAJANG A. Implementasi Penetapan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang Margin pada
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan
Lebih terperinciPROSPEK USAHA Kurang Lancar
LAMPIRAN 85 86 Lampiran. Pedoman umum penggolongan kualitas kredit Bank Syariah Komponen Lancar Dalam Perhatian Khusus Potensi pertumbuh an usaha Kondisi pasar dan potensi debitur dalam persaingan Kualitas
Lebih terperinciNo. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sehubungan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Faktor Penyebab Pembiayaan Implan Bermasalah (Pasdu) Di Bank Syariah
BAB IV PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Implan Bermasalah (Pasdu) Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Painan Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan implan bermasalah di
Lebih terperinciBAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG
BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG A. Mekanisme Pembiayaan Murobahah Modal Usaha di KJKS BMT Binama Semarang Pembiayaan modal di KJKS Binama Semarang adalah
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA
Yth. Direksi Perusahaan Modal Ventura di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA Sesuai dengan amanat ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki fungsi utama menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian Indonesia secara
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA DI BMT SM NU CABANG BOJONG PEKALONGAN
57 BAB IV STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA DI BMT SM NU CABANG BOJONG PEKALONGAN A. Faktor- Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan bermasalah
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Murabahah Bermasalah. Pembiayaan dalam Pasal 1 butir 12 UU No. 10 Tahun 1998 jo. UU No.
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Murabahah Bermasalah Pembiayaan dalam Pasal 1 butir 12 UU No. 10 Tahun 1998 jo. UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, adalah penyedianaan uang
Lebih terperinciLampiran I Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 Perihal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum PENETAPAN KUALITAS KREDIT
Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 Perihal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum PENETAPAN KUALITAS KREDIT PROSPEK USAHA Potensi pertumbuhan usaha memiliki potensi pertumbuhan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG
9 2 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PEMBIAYAAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Murabahah bil Wakalah pada Produk ib Investasi Line Facility di Bank Jateng Cabang Syariah Semarang Produk Pembiayaan ib Investasi adalah salah
Lebih terperinciNo. 10/ 35 / DPbS Jakarta, 22 Oktober S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No. 10/ 35 / DPbS Jakarta, 22 Oktober 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Sehubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Murabahah di BMT Harapan Umat Juwana Secara umum pembiayaan murabahah di BMT Harapan Umat dilakukan untuk pembelian secara pesanan dimana pada umumnya
Lebih terperinciBAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1
BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG A. Pengertian Pembiayaan Mudharabah Koperasi Pembiayaan mudharabah koperasi adalah pemberian fasilitas pembiayaan kepada koperasi
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal: Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
No. 7/ 3 /DPNP Jakarta, 31 Januari 2005 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Sehubungan dengan
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA,
BUPATI PENAJAM PASER UTARA 11 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN PROGRAM PENINGKATAN EKONOMI KERAKYATAN MELALUI PINJAMAN MODAL USAHA DENGAN DANA POLA BERGULIR
Lebih terperinci2 meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi terutama yang berpihak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan
No.198, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Kehati-hatian. Perekonomian Nasional. Bank Umum Syariah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5735). PERATURAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, maka bab ini peneliti akan membahas mengenai Perlakuan Akuntansi Pendapatan atas Pembiayaan Murabahah
Lebih terperinciSTRATEGI PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH DI BANK JATIM CABANG BOJONEGORO RANGKUMAN TUGAS AKHIR
STRATEGI PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH DI BANK JATIM CABANG BOJONEGORO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : UMI ALFIAH NIM : 2012110158 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015 RANGKUMAN 1. Latar Belakang
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha bank yang melakukan kegiatan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/13 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/13 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Aisyah Khoirun Nisa 2. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 30 Maret 1996 3. Alamat : Ds. Kadengan Rt.02 Rw. 01 Randublatung-Blora, Jawa Tengah. 4. No. HP
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-faktor yang menyebabkan Pembiayaan KPR bermasalah pada Bank BTN Syariah Cabang Semarang Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan staff bagian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Oundrey Kurnia Pryatma selaku Account Officer di bank
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 8/ 10 /PBI/2006 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT BANK PASCA BENCANA ALAM DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH SEKITARNYA DI PROPINSI JAWA TENGAH GUBERNUR
Lebih terperinciWAWANCARA. pertanyaan kepada dua orang narasumber, yaitu: : Dicky Frandhika Gutama. pada PT. Bank Sumut Cabang Koordinator Medan
WAWANCARA Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada dua orang narasumber, yaitu: 1. Narasumber I Nama Jabatan : Dicky Frandhika Gutama :Seksi Pelaksana Penyelamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Praktik Pembiyaan Mudharabah dengan Strategi Tempo di KSPPS TAMZIS Bina Utama Cabang Pasar Induk Wonosobo Sebagai lembaga keuangan, kegiatan KSPPS TAMZIS Bina
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha Bank Perkreditan
Lebih terperinci