BAB 3 GAMBARAN UMUM PASAR MODAL. 3.1 Perkembangan BEJ Bursa Efek jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang
|
|
- Suryadi Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 GAMBARAN UMUM PASAR MODAL 3.1 Perkembangan BEJ Bursa Efek jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi Nasional. Bursa Efek Jakarta berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Sejarah bursa Efek Jakarta berawal dari berdirinya Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, Bursa Efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama dan kemudian dibuka lagi pada Selain Bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa pararel di Surabaya dan Semarang. Namun Kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun Tidak sampai 1977, Bursa Saham kembali dibuka dan ditangani oleh badan pelaksanaan pasar modal (Bapepam), institusi baru dibawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai puncak tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta. Pada tanggal 13 juli 1992, Bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi badan pengawas pasar modal (BAPEPAM). Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih 27
2 28 besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibandingkan sistem perdagangan manual. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan 2 fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan 2 kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana. Pasar modal di Indonesia saat ini ada 2 yaitu bursa efek Jakarta dan Surabaya. Bursa efek adalah lembaga atau perusahaan yang menyelenggrakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar berbagai perusahaan atau perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang tercatat di bersa efek. Menurut UU pasar modal No. 8 tahun 1995, bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Yang dapat menjadi pemegang saham bursa efek adalah perusahaan efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai perantara pedagang efek. Tugas-tugas bursa efek sebagai fasilitator sebagai berikut: 1. Menyediakan sarana pedagang efek. 2. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang dijual. 3. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga berguna untuk seluruh lapisan masyarakat 4. Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public. 5. Menciptakan instrumen dan jasa baru.
3 29 Tugas bursa efek sebagai SRO (self regulatory organozation): 1. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa 2. Mencegah praktik transasksi yang dilarang, melalui pelaksanaan fungsi pengawasan 3. Kekuatan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal Visi - Untuk menjadi bursa dengan jasa dan produk yang selaras dengan standar internasional. - Pasar kelas dunia yang berkembang dan kompetitif Misi - Memberikan keterbukaan informasi - Menjadikan perdagangan Likuid - Mencapai mekanisme perdagangan yang sehat 3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan Indeks LQ45 Kontrak Berjangka indeks LQ45 merupakan kontrak/perjanjian berjangka untuk produk saham dengan menggunakan indeks LQ45 sebagai variabel pokok. Indeks LQ45 adalah Indeks Harga Saham Gabungan dari 45 saham likuid yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Indeks LQ45 dijadikan benchmark karena LQ45 adalah kumpulan 45 saham-saham yang mempunyai likuiditas yang tinggi atau sering ditransaksikan dan biasanya manajer investasi akan menempatkan dananya pada saham-saham yang termasuk dalam LQ45 untuk mengurangi risiko likuiditas. Dengan demikian LQ45 juga dianggap sebagai benchmark untuk menilai kinerja suatu reksadana. Saham-saham pada indeks LQ45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut : 1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir) 2. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir)
4 30 3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Saham-saham yang termasuk didalam LQ45 terus dipantau dan setiap 6 bulan akan diadakan review (awal Februari, dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham-saham LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEJ mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional di bidang pasar modal. Jual beli kontrak LQ45 ini disebut juga "LQ45 Futures". Perdagangan index futures ini memang merupakan barang baru di bursa Indonesia. Namun demikian, sebenarnya tata cara perdagangan index futures ini tidak jauh berbeda dengan tata cara perdagangan kontrak komoditas di bursa berjangka. Hanya saja, yang diperdagangkan tidak ada perwujudan secara fisik karena komoditasnya adalah indeks LQ45 yang angka-angkanya terpampang di papan perdagangan di lantai BEJ. Secara singkat, yang dimaksud dengan futures adalah sebuah kontrak perjanjian yang mewajibkan investor untuk menjual atau membeli sesuatu (underlying assets) pada waktu tertentu atau pada saat jatuh tempo dengan harga yang terjadi pada saat transaksi. Dalam LQ-45 futures, yang menjadi underlying adalah indeks LQ45. Harga futures adalah setiap poin indeks LQ-45 dengan harga Rp per poin. Penyelesaian yang dilakukan dengan tunai (cash settlement) karena tidak ada barang yang diserahkan. Alasan diperdagangkannya indeks LQ45 ini, bukannya Indeks Harga Saham Gabungan atau indeks saham lain, antara lain karena komposisi saham yang tergabung dalam LQ45 memiliki kapitalisasi pasar sebesar 79 hingga 80 persen dari total kapitalisasi pasar saham di BEJ. Naik turunnya indeks LQ45 pun memiliki korelasi besar dengan Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks LQ45 juga memiliki korelasi erat dengan saham-saham yang tergabung di dalamnya, sehingga dapat menjadi sarana lindung nilai (hedging) untuk sahamsaham likuid di Indonesia.
5 31 Pada periode Februari 2006 sampai dengan Juli 2006 LQ45 memiliki anggota yang terdiri dari 45 perusahaan Top rangking dalam Stock Exchange, tetapi anggota dari LQ45 tidak terikat secara penuh melainkan berdasarkan performa yang dimiliki perusahaanperusahaan yang melakukan trading saham. Berikut daftar nama saham blue chips yang termasuk LQ45 periode Februari sampai Juli 2006: Tabel 3.1 Anggota LQ45 No Nama Perusahaan Kode Emiten Astra Argo Lestari TBK Adhi Karya ( Persero ) TBK GT Petrochem Industries TBK Aneka Tambang ( Persero ) TBK Astra International TBK Bank central Asia TBK Bank Rakyat Indonesia Bank Danamon Indonesia TBK Berlian Laju Tanker TBK Bank Mandiri ( Persero ) TBK Bakrie & Brothers TBK Bank Niaga TBK Bank International Indonesia TBK Bank Permata TBK Ciputra Surya TBK Bumi Resources TBK Citra Marga Nusaphala Persada TBK Energi Mega Persada TBK Gudang Garam TBK Unilever Indonesia TBK International Nickel Ind TBK Indofood Sukses Makmur TBK Indah Kiat Pulp & Paper TBK Indocement Tunggal Prakasa TBK Indosat TBK Jakarta Int l Hotel & Dev TBK Kawasan Industri Jababeka TBK Kalbe Farma TBK Bank Lippo TBK PP. London Sumatera TBK Medco Energi Corporation Perusahaan Gas Negara TBK United Tractors TBK Bank Pan Indonesia TBK Panin Life TBK Tambang Batu Bara Bukit Asam TBK Multipolar TBK Semen Cibinong TBK Summarecon Agung TBK Timah TBK Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TBK AALI ADHI ADMG ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BLTA BMRI BNBR BNGA BNII BNLI CTRS BUMI CMNP ENRG GGRM UNVR INCO INDF INKP INTP ISAT JIHD KIJA KLBF LPBN LSIP MEDC PGAS UNTR PNBN PNLF PTBA MLPL SMCB SMRA TINS TKIM
6 Telekomunikasi Indonesia TBK Bakrie Sumatra Plantations TBK Gajah Tunggal TBK Palm Asia Corpora TBK TLKM UNSP GJTL PLAS Sumber: Bursa Efek Jakarta LQ45 terdiri dari berbagai macam perusahaan, perusahaan terbanyak adalah yang bergerak dalam bidang bank. Dari 45 saham dalam LQ45 sektor keuangan memiliki proporsi terbanyak dari 9 sektor di BEJ yaitu sebesar 22.22%. Dalam industri keuangan meliputi subsektor: bank, lembaga pembiayaan, prusahaan efek, asuransi dan lainnya. Tabel 3.2 Sektor Anggota LQ45 NO Sektor Kode Emiten % 1 Pertanian AALI, LSIP, UNSP Pertambangan BUMI, PTBA, ENRG, MEDC, ANTM, INCO, TINS 3 Industri dasar dan Kimia INTP, SMCB, INKP, TKIM, ADMG 4 Aneka Industri ASII, GJTL Industri Barang Konsumsi INDF, GGRM, KLBF, UNVR Properti dan Real Estate CTRS, JIHD, KIJA, SMRA, ADHI 7 Infrastruktur, utilitas sdan transportasi PGAS, CMNP, ISAT, TLKM, BLTA 8 Keuangan BBCA, BBRI, BDMN, BMRI, BNGA, BNII, BNLI, LPBN, PNBN, PNLF 9 Perdagangan jasa dan Investasi UNTR, BNBR, PLAS, MLPL Sumber: Bursa Efek Jakarta
7 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Dewan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Erry Firmansyah : Direktur Utama Eddy Sugito : Direktur Pencatatan M. S. Sembiring : Direktur Perdagangan dan keanggotaan Wawan. S. Setiamiharja : Direktur Administrasi Justitia Tripurwasari : Direktur Pemeriksaan Kepala Divisi PT Bursa Efek Jakarta Saka Abadi : Kadiv. komunikasi Perusahaan Sri Haryani : Kadiv. Sekretaris Perusahaan Yose Rizal : Kadiv. Pencataan Sektor Riil Wan Wei Yiong : Kadiv. Pencatatan Sektor Jasa Supandi : Kadiv. Perdagangan Kandi Sofia Dahlan : Kadiv. Riset dan Pengembangan Bambang Ario Bowo : Kadiv. Keanggotaan Hamdi Hassyarbaini : Kadiv. Keuangan Erry T. P. Hidayat : Kadiv. Umum Windiarti S. Choesin : Kadiv. Sumber Daya Manusia Yohanes Liauw : Kadiv. Teknologi Informasi Bambang Widodo : Kadiv. Pengawasan Isharsaya : Kadiv. Hukum Kristin S. Manulang : Kepala Satuan Pemeriksaan Anggota Bursa Widodo : Kepala Satuan Pemeriksa Internal Edison Hulu : Peneliti Senior Tri Legono : Peneliti Senior Dewan Komisaris PT Bursa Efek Jakarta Bacelius Ruru Mustofa Kristiono Fathiah Helmi Lily Widjaja : Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris Direktur Utama BEJ mempersiapkan rencana strategis jangka panjang 5 tahun yang mengutamakan komitmennya untuk terus memperbaiki kinerjanya. Maksud dari perencanaan, seperti yang dapat dilihat dalam laporan ini adalah untuk mencapai visi utama BEJ yaitu menjadi pasar
8 34 kelas dunia yang berkembang dan kompetitif. BEJ memandang dirinya sebagai bursa yang dapat mempertemukan harapan keuangan investor dengan potensi keuntungan jangka panjang melalui efisiensi biaya, inovasi, pelayanan dan produk berkualitas sesuai dengan standar international. Direktur Operasi Direktur operasi bertanggung jawab mengatur dan mngkoordinasikan direksi pencatatan, perdagangan, keanggotaan, administrasi. Dengan kata lain pertanggungjawaban kegiatan operasional harian BEJ bermuara pada direktur operasi. Direktur Pemeriksaan Bertanggung jawab atas kepatuhan anggota bursa atas peraturan bursa dengan melaksanakan investigasi rutin dan non rutin pada anggota bursa. Efisiensi, Integritas, Transparansi, Produktifitas tinggi. Merupakan upaya kami dalam rangka mencapai standart tingkat dunia. Kami memacu diri untuk mengingkatkan tingkat kepatuhan anggota bursa terhadap peraturan-peraturan, meneliti keadaan pasar dengan cermat agar dapat menentukan area mana yang memerlukan perhatian lebih besar. Direktur Keanggotaan Divisi keanggotaan BEJ juga melaksanakan program pembinaan anggota bursa melalui berbagi program pelatihan maupun dalam bentuk teguran dan pemberian sanksi bagi para anggota bursa yang melanggar. Berbagai modul pengajaran juga telah disusun untuk meningkatkan kemampuan operasional manajemen dan kontrol internal anggota bursa yang pada akhirnya meningkatkan kepatuhan mereka dan mengurangi risiko usaha. Divisi keanggotaan melakukan serangkaian program pendidikan dan pelatihan, diantaranya adalah program pelatihan bagi instruktur, yang diarahkan sebagai alat untuk meningkatkan kemandirian investor. Direktur Perdagangan Untuk meningkatkan kewajaran pembentukan harga di pasar, divisi perdagangan mengeluarkan peraturan yang mengatur pelaksanaan corporate action seperti pembagian saham bonus, stock split atau hak memesan efek terlebih dahulu ( HMETD ). Disamping itu untuk meningkatkan efisiensi penyelesaian transaksi, BEJ telah menerbitkan peraturan
9 35 tentang perubahan satuan untuk saham sub-sektor perbankan dari 500 menjadi 5000 saham per lot. Direktur Pencatatan Direktur pencatatan bertanggung jawab atas pencatatan transaksi perdagangan, laporan keuangan, dan data-data perdagangan lainnya dari seluruh perusahaan anggota bursa. Selanjutnya direktur pencatatan dibagi kembali menjadi dua divisi berdasarkan jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur dan jasa. Direktur Administrasi Direktur administrasi bertanggung jawab atas urusan rumah tangga BEJ. Direksi ini lebih mempertanggungjawabkan urusan internal BEJ sebagai sebuah entitas bisnis. Adapun urusan internal BEJ mencakup divisi keuangan, divisi umum, divisi sumber daya manusia, divisi teknologi informasi. Gambar 3.1 Struktur Organisasi BEJ Board of Commissio ners President Director Operation Director Audit Administrat ion Mambership Listing Trading Au dit Div isio n Le gal Div isio n Gener al Affair Human Resource s Members hip Listing RDP Divisi on Tradi ng Divisi on Corpo rate Com munic IT Finance Survelliance Sumber: Bursa Efek Jakarta
σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)
L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R
Lebih terperinciBAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v
i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data dan Praproses Data yang digunakan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2009. Sampai dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya
Lebih terperinciDaftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011
36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang.
51 DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang. Anoraga, Pandji & Pakarti Piji, 2001, Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan
IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45
BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. yang terpilih selama 3 periode LQ45 berturut-turut selama Februari Juli
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pemilihan Saham untuk Portofolio Dalam penelitian ini, penulis memilih saham yang nantinya akan masuk ke dalam portofolio. Langkap pertama yang digunakan adalah penulis memilih sahamsaham
Lebih terperinciDaftar Perusahaan-perusahaan Sampel
Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi
Lebih terperinciDaftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun
L1 Lampiran 1 Daftar Perusahaan Yang Termasuk Indeks BISNIS-27 Tahun 2010-2011 1 ADRO Adaro Energy 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) 3 ASII Astra International 4 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 5 BBRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIA N
BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) yang termasuk
Lebih terperinciPengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Kerja Pemikiran Pada Bab 3.1 ini akan dijelaskan seluruh kerangka kerja dan pemikiran dalam penelitian ini. Sub-bab 3.1 berisi penjelasan setiap bagan beserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciSKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)
SKRIPSI KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI) Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa
Lebih terperinciBAB V Kesimpulan dan Saran 141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai Kinerja Keuangan Menggunakan Konsep EVA
BAB V Kesimpulan dan Saran 141 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai Kinerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pertama kali didirikan di Batavia, pasar pemerintahan kolonial Belanda
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Jakarta Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dari Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengertian LQ Kriteria Indeks LQ Daftar Perusahaan Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pengertian LQ45 Indeks harga saham merupakan indikator pergerakan harga saham. Indeks dapat dijadikan sebagai pedoman bagi investor untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial belanda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan/ kinerja perusahaan. Jika harga saham selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon
Lebih terperinciSedangkan variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri tanpa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)
62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja
Lebih terperinciAnggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM
PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Model Indeks Tunggal Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan
Lebih terperinciRINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU. Jenis opini, solvabilitas, internal auditor, ukuran. perusahaan. auditor, jenis industri.
LAMPIRAN 1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Peneliti (Tahun) Sampel (Periode) Variabel yang Digunakan Made Gede Wirakusuma (2004) Subekti dan Widiyanti (2004) Varianada Halim (2000) Novice Lianto dan Budi
Lebih terperinciAnalisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko
Lebih terperincimencakup sumber data, sampel penelitian, formulasi hipotesis, serta alat analisis
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian im, mencakup sumber data, sampel penelitian, formulasi hipotesis, serta alat analisis penelitian. 3.1 Data Yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 1.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang meusatkan perhatiannya
Lebih terperinciKondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode
Kondisi Perkembangan Pemeringkatan GCG pada perusahaan Dalam Daftar CGPI yang dirilis IICG di BEI periode 2004-2012 No. Perusahaan Kode 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Bank Mandiri (Persero)
Lebih terperinciPokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:
Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA
70 Septy Indra Santoso ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA Septy Indra Santoso Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 29 perusahaan yang tergabung dalam JII. (Jakarta Islamic Indeks) di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 29 perusahaan yang tergabung dalam JII (Jakarta Islamic Indeks) di Bursa Efek Jakarta (BEJ). 3.1.2.
Lebih terperinci: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM
ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciDaftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Variabel NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini
59 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini ditunjukkan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010
OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010 Muninghar Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, melalui metode penelitian akan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam menganalisis hasil penelitian, tidak lepas dari metode penelitian sebagai tolak ukur dalam menentukan arah kegiatan penelitian agar tujuan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Medotologi Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham saham pada LQ 45 periode februari 2006 - Januari 2007. Data yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip
Lebih terperinciBab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut
4 Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK 2.1 Pengenalan Saham Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ yaitu JASICA (Jakarta Stock Exchange
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan
Lebih terperinciPerformance Analysis Of Jakarta Islamic Index Stocks At Jakarta Stock Exchange
Jurnal Eksos, Jul. 2011, hlm. 142-152 Vol. 7. N0. 2 ISSN 1693-9093 Performance Analysis Of Jakarta Islamic Index Stocks At Jakarta Stock Exchange HELMA MALINI Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Jalan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi juga dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang
Lebih terperincibab in METODE PENELITL4N pemilihan saham indeks LQ-45 haras memenuhi kriteria sebagai berikut:
bab in METODE PENELITL4N 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tennasuk dalam LQ-45. Indeks LQ-45 dipilih karena saham-saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dan kondisi ekonomi sekarang ini, masyarakat Indonesia mulai mencari informasi mengenai berbagai pilihan investasi. Untuk memilih investasi ada beberapa alat analisis,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini meneliti pengaruh mediasi Corporate Social Responsibility Disclosure terhadap hubungan antara Good Corporate Governance dan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
37 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Refrensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia. Pemilihan objek penelitian yang dilakukan penulis dalam
Lebih terperinciPerhitungan Haircuts Saham di BEI
Perhitungan Haircuts Saham di BEI Oleh: Adler Haymans Manurung dan Wilson R. Tobing Pendahuluan Krisis keuangan yang terjadi dalam enam bulan terakhir memberikan implikasi ke berbagai pihak. Banyak pihak
Lebih terperinciPengolahan Data Observasi Periode
Pengolahan Data Observasi Periode 2000-2004 No EPS ROE PER DER DPS Tingkat bunga Harga saham 1 AALI 47 6,56 20,92 1,22 7 12,54 975 2 ANTM 311 21,89 2,89 0,44 156 12,54 900 3 ASII -95-14,00-21,00 15,08
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan
Lebih terperinciLampiran 1: Hasil Regresi Random Effect Model pada model penelitian 1
87 Lampiran 1: Hasil Regresi Random Effect Model pada model penelitian 1 Variabel Terikat Tobin s q xtreg tobinsq fam_firm age size leverage rtrn_vol, re Random-effects GLS regression Number of obs = 186
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham yang tercatat dalam Bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran
Lebih terperinciPENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Nina Sabrina 1) Dosen Universitas Muhammadiyah Palembang Abstract
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap
45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak dikenal luas oleh masyarakat. Investasi dalam saham melalui pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persiapan berlangsungnya pasar bebas dengan pelaku ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
33 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang praktek pengungkapan CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dan menganalisis hubungan pengungkapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semua perusahaan pada umumnya mempunyai suatu tujuan. Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan pada umumnya mempunyai suatu tujuan. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Seleksi Perusahaan yang Tercatat Dalam Indeks LQ-45
49 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemilihan Data Sampel Pada bagian ini akan dilakukan langkah-langkah pemilihan sampel perusahaan yang akan masuk sebagai objek penelitian seperti yang dijelaskan dalam
Lebih terperinciFuji Nurdiani
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam
Lebih terperinciBab 5. Kesimpulan Dan Saran
155 Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Secara Individu 1. PT. AALI (PT. Astra
Lebih terperinciOptimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3
PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45 Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditambah perubahan kondisi eksternal baik dari dalam maupun luar negeri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik untuk memperoleh laba. 1 Kondisi persaingan bisnis di Indonesia dewasa ini semakin ketat. Terlebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang
Lebih terperinci