OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010 Muninghar Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Jln. Raya Benowo Surabaya ABSTRACT In stock investing, investors also confronted with the possibility of irregularities in the return expectations. To minimize risk, investors can invest by establishing an optimal portfolio that link the return of each stock market index return (Markowitz model simplification). The study found 19 stocks listed as LQ 45, 17 stocks have a decent positive return ekpekstasi selected as the candidate's portfolio. While the two stocks with negative expected returns, and found 14 stocks have a β> 1 which is a stock with high sensitivity or vulnerable to market changes. While the five stocks have a β <1 is the stock that is not too affected by changes in market share. Based on the Excess Return to Beta (Erb) and the cut off point (C *) is found 15 stocks has a positive Erb and seven stocks enter the optimal portfolio. Keywords: Optimal Portfolio, Single Index Model, Return Expectations, Risk and excess return to beta. PENDAHULUAN Saham memiliki portfolio lebih bagus dari pada cara berinvestasi konvensional. Investor dalam menanamkan modalnya pada saham bertujuan memperoleh keuntungan (return) berupa deviden dan capital gain. Namun investor harus memperhitungkan unsur ketidakpastian atau resiko (risk), yaitu kemungkinan terjadinya penyimpangan dari tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return). Resiko yang dihadapi investor dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan atau industri itu sendiri maupun faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Oleh karena masing-masing saham memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar maka untuk meminimumkan resiko, investor yang rasional akan melakukan diversifikasi (portofolio). Masalahnya bagi investor adalah bagaimana membentuk portofolio optimal yaitu kombinasi terbaik antara tingkat pengembalian dan resiko agar diperoleh return maksimal dengan tingkat resiko yang minimal atas kumpulan saham-saham tersebut. Untuk mendapatkan portofolio optimal investor memerlukan suatu alat analisis dalam menentukan keputusan investasinya, salah satunya adalah model indeks tunggal (single index model) yang merupakan penyederhanaan perhitungan portofolio model Markowitz (Jogiyanto 1998:152). Tandelilin (2001:74) mengatakan bahwa investor akan memilih portfolio dari sekian banyak pilihan yang ada pada portfolio efisien, yaitu portfolio optimal dan

2 dikatakan sebagai portofolio optimal apabila : (1). Menawarkan ekspektasi return maksimal untuk berbagai tingkat risiko, atau (2). Menawarkan tingkat risiko minimal untuk berbagai tingkat ekspektasi return. Alasan penggunaan Model Indeks Tunggal karena model ini dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk menentukan effcient set dengan perhitungan lebih sederhana (Jogiyanto 1998:152). Pengujian analisa portofolio yang dilakukan sebelumnya oleh Nur Lana Istiqamah M (Budiman, 2008) dengan menggunakan metode yang sama terhadap indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2006 dan 2008, menunjukkan hanya ada dua saham yang terbentuk dalam portofolio optimal yaitu Akra Corporindo Tbk.dan BISI Internasional Tbk.dengan proporsi 2,37 % dan 97,63 %. Expected return yang dihasilkan porofolio optimal sebesar 0,18 % dengan risiko 0,01 %. Nilai return portofolio optimal ini jauh lebih besar dari return yang diberikan pasar pada saat itu yaitu sebesar 0,068 % dengan risiko pasar sebesar 0,013 %. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis saham-saham yang masuk ke dalam kelompok optimalisasi portofolio indeks saham LQ-45 sehingga bisa dijadikan informasi bagi calon investor dalam mengambil keputusan investasi saham LQ-45 di BEI METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang listing di BEI dengan indeks saham LQ-45. Periode penelitian selama tiga tahun surut kebelakang dimulai tahun Jenis data adalah data sekunder dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI), terdiri dari data bulanan harga saham dan indeks saham serta tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) periode Agustus 2007 sampai dengan Juli Prosedur pengumpulan data adalah teknik dokumentasi dan metode pengambilan sample adalah purposive sampling, dipilih berdasarkan pertimbangan semua saham yang selalu aktif diperdagangkan di BEI yang masuk dalam LQ 45 mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan Juli Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.Pendapatan saham Pendapatan saham individu adalah selisih antara harga penutupan saham bulanan akhir bulan dengan harga saham bulanan akhir bulan sebelumnya kemudian hasil selisih ini dibagi dengan harga penutupan saham perusahaan yang tercatat dalam indeks harga saham di pasar bursa; 2. Pendapatan pasar saham

3 Pendapatan pasar saham adalah selisih antara indeks harga saham penutupan akhir bulan dengan indeks harga saham penutupan akhir bulan sebelumnya kemudian hasil selisih ini dibagi dengan indeks harga saham penutupan akhir bulan sebelumnya. 3. Pendapatan bebas risiko Pendapatan bebas risiko adalah tingkat pengembalian rata-rata yang dapat diperleh dari aset bebas risiko. 4. Beta Beta adalah suatu pengukur fluktuasi dari pendapatan-pendapatan suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu terhadap pendapatan pasar saham. 5. ERB (Excess return to Beta) ERB adalah ; alat ukur yang mengukur kelebihan relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. 6. C* (cutt-off point) C* adalah suatu titik pembatas yang menentukan batas nilai excess return to beta berapa yang dikatakan tinggi. Teknik Analisis Teknik analisis pembentukan portofolio optimal adalah : jika menggunakan model indeks tunggal, data yang diperoleh akan dianalisa melalui : (1). Menghitung retur dan risiko pasar berdasarkan data IHSG; (2). Menghitung retur dan risiko masing-masing saham; (3). Menghitung koefisien α dan masing-masing saham; (4). Menghitung expected return atau E(R i ); (5). Menghitung risiko tidak sistematik ( e i 2 ); (6). Menghitung Excess Return to Beta (ERB); (7). Mengurutkan ERB dari yang terbesar ke yang terkecil; (8). Menghitung C i ; (9). Menentukan C i terbesar sebagai C* (cut-off point); (10). Menentukan saham-saham yang memiliki ERB lebih besar daripada C* sebagai pembentuk portofolio optimal; (11). Menghitung proporsi dana untuk masing-masing saham yang membentuk portofolio optimal ; (12). Menghitung tingkat return portofolio (R p ); (13). Menghitung tingkat risiko portofolio ( p 2 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria suatu saham untuk indeks LQ45 sebagai berikut : (1). Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan; (2). Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar regular; (3). Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar otomatis masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham lagi dengan menggunakan kriteria Hari Transaksi di Pasar Reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler dan Kapitalisasi Pasar. Metode pemilihan 15 saham adalah : (1). Dari 30 sisanya, dipilih 25 saham berdasarkan Hari Transaksi di Pasar Reguler; (2). Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler; (3). Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk perhitungan indeks LQ45. Bursa Efek Indonesia secara rutin

4 memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 19 perusahaan yang sahamnya secara konsisten masuk dalam indeks LQ45 (Tabel 4.1), yang didominasi oleh perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, pertambangan, dan transfortasi dan infrastruktur. Tabel l. Perusahaan yang Sahamnya Masuk dalam Indeks LQ45 Periode Agustus 2007-Juli 2010 No Nama Perusahaan Kode Kelompok Industri 1 Astra Argo Lestari Tbk AALI Pertanian 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM Pertambangan 3 Astra Internasional Tbk ASII Aneka Industri 4 Bank Central Asia Tbk BBCA Keuangan 5 Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI Keuangan 6 Bank Danamon Tbk BDMN Keuangan 7 Berlian Laju Tanker Tbk BLTA Transportasi dan Infrastruktur 8 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI Keuangan 9 Internasional Nickel Indonesia Tbk INCO Pertambangan 10 Indofood Sukses makmur Tbk INDF Industri Barang Konsumsi 11 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP Industri Dasar dan Kimia 12 Indosat Tbk ISAT Transportasi dan Infrastruktur 13 Medco Energi International Tbk MEDC Pertambangan 14 Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS Transportasi dan Infrastruktur 15 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA Pertambangan 16 Holcim Indonesia Tbk SMCB Industri Dasar dan Kimia 17 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM Transportasi dan Infrastruktur 18 Bakri Sumatra Plantations Tbk UNSP Pertanian 19 United Tractors Tbk UNTR Perdagangan Jasa dan Industri Sumber Data : Perkembangan Harga Saham Individu Berdasarkan data harga bsaham individu pada periode Agustus 2007 sampai dengan Juli 2010 diketahui bahwa harga saham dari 19 perusahaan tersebut mengalami fluktuasi. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami kenaikan harga paling tinggi adalah PT bank Danamon Tbk sebesar % pada bulan September Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan harga saham paling rendah adalah PT.Internasional Nickel Indonesia Tbk yaitu sebesar % yang terjadi pada bulan Januari Dari tabel 4.2 juga diketahui bahwa sebagian besar saham mengalami penurunan harga terendah pada bulan Oktober 2008 yaitu rata-rata sebesar 50 %. Hal ini dipengaruhi oleh krisis global yang terjadi mulai

5 akhir Namun hal itu tidak berlangsung lama karena pada awal 2009 hargaharga saham tersebut mulai menaik kembali. Hal ini membuktikan bahwa Negara Indonesia termasuk negara yang mampu segera keluar dari krisis global. Tabel 2. Perkembangan Harga Saham Individu Perusahaan Tbk (LQ-45) di BEI periode Agustus 2007 Juli 2010 No Nama Perusahaan Kode Kenaikan Tertinggi Penurunan Terendah 1 Astra Argo Lestari Tbk AALI Feb % Oct % 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM Nov % Jul % 3 Astra Internasional Tbk ASII Oct % Oct % 4 Bank Central Asia Tbk BBCA Mar % Jan % 5 Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI Apr % Oct % 6 Bank Danamon Tbk BDMN Sep % Aug % 7 Berlian Laju Tanker Tbk BLTA Dec % Oct % 8 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI Dec % Oct % 9 Internasional Nickel Indonesia Tbk INCO Apr % Jan % 10 Indofood Sukses makmur Tbk INDF May % Oct % 11 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP May % Oct % 12 Indosat Tbk ISAT Apr % Feb % 13 Medco Energi International Tbk MEDC Sep % Aug % 14 Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS Nov % Aug % 15 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA Nov % Dec % 16 Holcim Indonesia Tbk SMCB Dec % Oct % 17 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM Mar % Oct % 18 Bakri Sumatra Plantations Tbk UNSP Apr % Oct % 19 United Tractors Tbk UNTR Oct % Oct % Sumber : Hasil analisis statistik, Indeks Harga Saham Gabungan dan Sertifikat Bank Indonesia Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan suku bunga SBI selama periode penelitian diketahui IHSG tertinggi terjadi pada Desember 2007 sebesar 2.745,826 dan IHSG terendah terjadi pada November 2008 sebesar 1.241,541.Sejak Desember 2007 sampai dengan Januari 2009 perkembangan harga saham cenderung menurun (negatif). Hal ini juga dipengaruhi oleh krisis global yang terjadi sejak akhir Namun sejak Pebruari 2009 IHSG cenderung meningkat (positif) seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap iklim investasi di Indonesia yang berhasil terlepas dari pengaruh krisis global. Untuk tingkat pendapatan bebas resiko (RBR) digunakan data suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Perkembangan suku bunga SBI selama periode penelitian dapat diketahui bahwa suku bunga SBI tertinggi pada Desember 2007 yaitu sebesar 11,75 % sedangkan yang terendah pada

6 Nopember 2008 yaitu sebesar 6,50 %. Rata-rata suku bunga SBI setahun sebesar 8,72 % sedangkan rata-rata sebulan sebesar 0,7269 %. Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan dan Risiko Pasar Dalam penelitian ini menggunakan analisis model Indeks Tunggal, yang mempertimbangkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko pasar diukur dari perkembangan harga saham yang terjadi di lantai bursa saham dan ditunjukkan oleh indeks harga saham. Indeks harga saham yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data menunjukkan perkembangan IHSG selama periode Agustus 2007 sampai dengan Juli 2010 dengan menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko pasar. Dari hasil perhitungan, tingkat keuntungan yang diharapkan dari pasar saham (E(R m )) sebesar 0, atau 1,93 % sedangkan risiko pasarnya ( m 2 ) sebesar 0, atau 0,83 %. Tingkat Keuntungan Saham Individu (R it ) Tingkat keuntungan saham individu (R it ) merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Tingkat keuntungan yang positif menunjukkan harga saham tersebut naik dari harga sebelumnya, tingkat keuntungan yang negatif menunjukkan harga saham tersebut turun dari harga sebelumnya, sedangkan tingkat keuntungan nol menunjukkan harga saham tersebut tidak mengalami perubahan. Saham yang lebih banyak mengalami kenaikan harga menunjukkan saham tersebut banyak diminati investor, sedangkan saham yang banyak mengalami penurunan harga menunjukkan saham tersebut kurang diminati investor. Beta Saham Individu Tingkat keuntungan suatu saham sangat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar. Kepekaan harga saham individu terhadap perubahan harga saham di lantai bursa diukur melalui beta saham ( i). Saham dengan <1 memiliki risiko yang tinggi, sedangkan saham yang memiliki >1 memiliki risiko rendah. Berdasarkan perhitungan diketahui beta masing-masing (tabel 4.3). Dari tabel 4.3 diketahui terdapat 14 perusahaan yang sahamnya memiliki <1, dimana tertinggi adalah saham PT Bakri Sumatra Plantations Tbk sebesar 2,020075, sedangkan empat saham perusahaan lainnya memiliki >1, bahkan satu saham memiliki negatif yaitu saham PT.Medco Energi Internasional Tbk dengan sebesar -0, Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan Saham Individu E(R i ) Tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing saham E(R i )) dihitung dengan menjumlah variabel α i dengan komponen yang berhubungan dengan pasar yaitu i dan E(R m ). Variabel α i merupakan konstanta saham yang dihitung dengan menggunakan rumus regresi. berdasarkan perhitungan dapat diketahui E(R i ) masing-masing saham seperti tercantum pada tabel Dari tabel 4.3 tercatat ada 17 saham yang memiliki tingkat keuntungan yang diharapkan positif sedangkan dua saham lainnya memiliki tingkat keuntungan yang diharapkan negatif. Saham yang memiliki tingkat keuntungan yang diharapkan positif

7 yang akan dijadikan kandidat dalam pembentukan portofolio optimal, sedangkan yang negatif tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal. Tabel 3. Beta, Retur Ekspektasi, dan Excess Return to Beta Saham Perusahaan Tbk (LQ-45) di BEI periode Agustus 2007 Juli 2010 No Kode Nama Perusahaan i E(R i ) ERB 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 0, , , ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 1, , , ASII Astra Internasional Tbk 1, , , BBCA Bank Central Asia Tbk 0, , , BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 1, , , BDMN Bank Danamon Tbk 1, , , BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 1, , , BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 1, , , INCO Internasional Nickel Indonesia Tbk 1, , , INDF Indofood Sukses makmur Tbk 1, , , INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 1, , , ISAT Indosat Tbk 0, , , MEDC Medco Energi International Tbk 0, , , PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 1, , , PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 1, , , SMCB Holcim Indonesia Tbk 1, , , TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0, , , UNSP Bakri Sumatra Plantations Tbk 2, , , UNTR United Tractors Tbk 1, , , Sumber : Data diolah, 2010 Excess Return to Beta (ERB) Saham Pemilihan saham yang dimasukkan dalam portofolio optimal dengan menghitung Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham, yaitu kelebihan keuntungan relatif terhadap suatu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan. Saham yang akan dimasukkan dalam portofolio optimal adalah saham yang memiliki ERB positif, sedangkan yang memiliki ERB negatif tidak dimasukkan. Berdasarkan perhitungan tercatat 15 saham yang memiliki ERB positif dapat ( tabel 4.3). Titik Pembatas (Cut off Point) Saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio adalah saham-saham yang memiliki ERB tinggi diperlukan suatu pembatas yang dinamakan Cut off Point(C*) dengan menghitung C i dari tiap-tiap saham. Hasil penelitian ini menunjukkan C i tertinggi yang digunakan sebagai Cut off Point(C*).

8 Dengan mengurangkan masing-masing ERB dengan Cut off Point(C*) tersebut maka dapat diketahui saham mana saja yang memiliki ERB sama atau lebih besar dari Cut off Point(C*) yang akan dimasukkan dalam portofolio optimal (tabel. 4.4). Berdasarkan hasil perhitungan, terdapat tujuh saham yang masuk dalam portofolio optimal yaitu saham : (1). PT.Astra Argo Lestari Tbk (AALI); (2). PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA); (3). PT.Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP); (4). PT. United Tractors Tbk (UNTR); (5). PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB); (6). PT. Astra International Tbk (ASII); (7). PT.Bank Danamon Tbk (BDMN). Tabel 4. Penentuan Saham yang Akan Dimasukkan dalam Portofolio Perusahaan Tbk (LQ-45) di BEI periode Agustus 2007 Juli 2010 No Kode Nama Perusahaan ERB Ci ERB i -C* 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 0, , , PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 0, , , INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0, , , UNTR United Tractors Tbk 0, , , SMCB Holcim Indonesia Tbk 0, , , ASII Astra International Tbk 0, , , BDMN Bank Danamon Tbk 0, , , INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 0, , , BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 0, , , BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 0, , , UNSP Bakri Sumatra Plantations Tbk 0, , , ISAT Indosat Tbk 0, , , INCO Interational Nickel Indonesia Tbk 0, , , ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0, , , TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0, , , Sumber : Data diolah, 2010 Proporsi Dana Portofolio Optimal Setelah saham-saham yang membentuk portofolio optimal ditentukan, selanjutnya adalah menghitung berapa besar proporsi dana masing-masing saham tersebut didalam portofolio. Berdasarkan perhitungan, didapatkan proporsi sebagai berikut ( tabel 5).

9 Tabel 5. Proporsi Saham Portofolio Optimal Perusahaan Tbk (LQ-45) Di BEI periode Agustus 2007 Juli 2010 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 19,42 % 2 ASII Astra International Tbk 11,41 % 3 BDMN Bank Danamon Tbk 0,69 % 4 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 9,90 % 5 PTBA Ambang batubara Bukit Asam Tbk 31,87 % 6 SMCB Holcim Indonesia Tbk 12,69 % 7 UNTR United Tractors Tbk 14,01 % Sumber : Data diolah, 2010 Tingkat Keuntungan yang Diharapkan dan Risiko Portofolio Optimal Di samping menghitung proporsi dana faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko portofolio. Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio tersebut adalah atau 5,38 % sedangkan risiko portofolio adalah atau 1,48 %. Hal ini menunjukkan bahwa risiko portofolio tersebut lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan. SIMPULAN 1. Selama periode Agustus 2007 s/d Juli 2010 hanya terdapat 19 perusahaan yang sahamnya secara konsisten masuk kedalam indeks LQ Berdasarkan data pergerakan harga saham masing-masing selama periode penelitian terdapat 2 perusahaan yang harga sahamnya memiliki kecenderungan menurun sehingga menghasilkan tingkat keuntungan yang negative. 3. Dari pengukuran kepekaan perubahan harga saham terhadap perubahan pasar diketahui terdapat 14 saham yang memiliki >1, 4 saham yang memiliki <1 dan1 saham memiliki negatif. Hal ini menunjukkan sebagian besar saham mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap perubahan pasar. 4. Berdasarkan perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari 19 saham tersebut tercatat 17 saham dengan expected return positif 5. sedangkan 2 saham lainnya memiliki expected return negative. Saham-saham yang memiliki expected return positif adalah saham yang layak dimasukkan dalam pembentukan portofolio optimal. 6. Berdasarkan perbandingan antara Excess Return to Beta (ERB) dengan Cut off point (C*) diketahui hanya 7 perusahaan yang sahamnya layak dimasukkan dalam porofolio yaitu PT.United Tractors Tbk (UNTR), PT.Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT.Astra Argo Lestari (AALI), Tbk PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT.Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT.Bank Danamon Tbk (BDMN), dan PT.Astra International Tbk (ASII) dengan proporsi sebesar 14,01%, 12,69%, 19,42%, 31,87%, 9,90%, 0,69%, dan 11,41%

10 7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko porofolio tersebut lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected Return) dimana tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio adalah sebesar atau 5,38% sedangkan risiko portofolio adalah atau 1,48%. 8. Analisa pembentukan portofolio optimal dapat digunakan model indeks tunggal karena model ini memiliki perhitungan yang lebih sederhana. 9. Dalam pembentukan portofolio optimal pilihlah saham-saham yang memiliki expected return yang positif dan lebih besar dari tingkat keuntungan investasi bebas resiko (R BR ). 10. Dalam pembentukan portofolio optimal pilihlah portofolio yang memiliki risiko yang lebih kecil dari expected return atau sebaliknya memiliki expected return lebih besar dari risikonya. DAFTAR PUSTAKA Budiman, Analisa pembentukan portfolio optimal : Thesis. STIE Perbanas Surabaya. Darmadji, Tjiptono dan Fakhrudi, Hendy M Pasar Modal Indonesia : Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama.Jakarta: Salemba Empat. Fauzi A,dkk.2001.Aplikasi Excel alam Finansial Terapan.Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Hanafi, Mamduh M Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Husnan, Suad Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga Yogyakarta : UPP AMP YKPN Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Michael S. Allen Business Portfolio Management. Valuation, Risk Assessment, and EVA TM Strategies. John Wiley and Sons, Inc. Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Tandelilin, E Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.Yogyakarta: BPFE.

11 Yarnest, Kinerja Keuangan Return Saham di Bursa Efek Surabaya (BES). Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial : Vol XV, No. 2, hal

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB 3 METODE PENELITIA N BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data dan Praproses Data yang digunakan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2009. Sampai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang. 51 DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Zulfiyan Z.A, 1997, Strategi Investasi di Pasar Modal, Makalah Seminar Pasar Modal, Semarang. Anoraga, Pandji & Pakarti Piji, 2001, Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Jakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id

Lebih terperinci

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Indeks Sri-Kehati Yang Listing Di

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi juga dapat dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 2, Oktober 2011 : 17-21 ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) Oleh * Ratih Puspitasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some

Lebih terperinci

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii ABSTRACT In investing, forming an optimal portfolio is one step that need to be done in order to make the investment can produce an optimal return with risk that investors can bear. One way on forming

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang kelebihan dana. Berdasarkan pengambilan keputusan, investor dibagi menjadi dua yaitu investor pasif dan

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap 45 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah reaksi pasar terhadap kandungan informasi pengumuman dividen terhadap return saham yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham yang tercatat dalam Bursa

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Retno Anggraini rhetnow_anggrainiii@yahoo.co.id Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yang terpilih selama 3 periode LQ45 berturut-turut selama Februari Juli

BAB IV PEMBAHASAN. yang terpilih selama 3 periode LQ45 berturut-turut selama Februari Juli BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pemilihan Saham untuk Portofolio Dalam penelitian ini, penulis memilih saham yang nantinya akan masuk ke dalam portofolio. Langkap pertama yang digunakan adalah penulis memilih sahamsaham

Lebih terperinci

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dea Oktariani Putri Titin Hartini Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan pada purposive

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Devvi Kartika Sari Bambang Hadi Santoso

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Devvi Kartika Sari Bambang Hadi Santoso Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 5, Mei 2017 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Devvi Kartika Sari Devvikartikasari05@gmail.com Bambang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun ) Larasati, Irwanto, Permanasari Analisis Strategi Optimalisasi 163 Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) Dwi Larasati Departemen Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. 87 DAFTAR PUSTAKA Abdilah, Sulton Bani, & Rahayu, Sri. 2013. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham Index

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan konsumsi sekarang atau konsumsi mendatang. Penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi mendatang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI Fitriya Suci Rachmawati fitriyasucirach@gmail.com Bambang Hadi Santoso Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) yang termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL Umi Kulsum Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma umi_k@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Return dan

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Moch. Erric Valdino erric_valdino@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek dan saham. Fungsi dari bursa efek di

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Zunita Efi Ratnasari zunitaefi@gmail.com Khuzaini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Oleh: Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati 1) E-mail: dihin.septyanto@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA 70 Septy Indra Santoso ANALISIS PENGARUH DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM YANG TERGOLONG JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK JAKARTA Septy Indra Santoso Fakultas Ekonomi Universitas Khairun Ternate

Lebih terperinci

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Kerja Pemikiran Pada Bab 3.1 ini akan dijelaskan seluruh kerangka kerja dan pemikiran dalam penelitian ini. Sub-bab 3.1 berisi penjelasan setiap bagan beserta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM BLUE CHIPS PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL SKRIPSI

PENERAPAN ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM BLUE CHIPS PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL SKRIPSI PENERAPAN ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM BLUE CHIPS PADA BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Pembentukan Portofolio Optimal Saham Indeks Lq-45 dan Jakarta Islamic Index (JII) PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Erna Retna Rahadjeng Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi dapat dilakukan baik

Lebih terperinci

PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN

PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN Arlinda Yuliarti arlinda.yulia@gmail.com Sasi Agustin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dan kondisi ekonomi sekarang ini, masyarakat Indonesia mulai mencari informasi mengenai berbagai pilihan investasi. Untuk memilih investasi ada beberapa alat analisis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM EFISIEN (Studi Pada Saham Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Periode 2012 2015) Arinda Sasmita Rahma Raden

Lebih terperinci

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ45 MENGGUNAKAN HARGA TERTINGGI, HARGA TERENDAH, DAN CLOSE PRICE DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Amelinda Islamey Suhadak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah

Lebih terperinci