FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING
|
|
- Yohanes Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING (Studi Deskriptif Fungsi Komunikasi Nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU) ARTHA ARIHTA SINURAYA ABSTRAK Penelitian ini berjudul Fungsi Komunikasi Nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging di kalangan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui maksud fungsi Emoticon oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi USU. Teori yang relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi nonverbal dan komunikasi visual. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 271 orang dimana populasi merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU yang menggunakan Smartphone dan penarikan sampel berdasarkan rumus Surakhmat sehingga diperoleh 118 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional stratified sampling dan random sampling dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan pertanyaan pada kuesioner yang disusun berdasarkan indikator yang terdapat pada Fungsi Komunikasi Nonverbal. Setelah data diperoleh, data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisa tabel tunggal melalui SPSS (Statistical Product Service Solution) Hasil penelitian menunjukkan fungsi Emoticon sebagai komunikasi nonverbal dalam aplikasi Instant Messaging pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU berada pada tingkat medium, yang artinya kemampuan untuk mengakses dan menggunakan Emoticon sudah cukup baik. Namun dalam hal memahami dan mengevaluasi fungsi komunikasi nonverbal Emoticon yang didapatkan masih harus ditingkatkan kembali. Pentingnya penggunaan Emoticon di era teknologi ini menjadikan setiap orang khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk peka dan cermat menggunakan Emoticon sesuai dengan fungsinya. Kata kunci: Komunikasi, Nonverbal, Fungsi, Emoticon, Instant Messaging, PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting, Facebook, Twitter, situs pribadi, dan berbagai ragam media sosial lainnya membuat sebuah media dimana para pengguna internet bisa saling berhubungan satu sama lain di seluruh dunia, serta mendapatkan informasi dan hiburan. Namun, terbatasnya pesan nonverbal yang tersampaikan lewat internet, membuat para pengembang membuat suatu inovasi baru yaitu menciptakan kumpulan gambar-gambar yang mewakili pesan nonverbal. Gambar-gambar tersebut bernama Emoticon, yang dimana biasa digunakan untuk menekankan suatu
2 pernyataan sewaktu berkomunikasi secara online, dan juga memberitahu para responden terhadap suasana hati yang terdapat pada pernyataan. Emoticon tersebut sangat diperlukan karena kata-kata saja tidak cukup untuk menjelaskan suatu arti pesan. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal sangat dibutuhkan, terlebih dengan adanya Emoticon, komunikasi di internet secara alami mengizinkan para pengguna untuk mengekspresikan pendapat dan perasaan mereka dengan menggunakan sebuah gambar yang mewakili suasana hati dan ekspresi wajah tersebut. Emoticon biasanya digunakan untuk pengganti kekurangan ketika melakukan komunikasi secara online, dimana menggunakan teks saja tidak cukup efektif. Berbeda dengan model komunikasi yang lainnya, berkomunikasi secara online selalu penuh dan jelas dengan banyaknya informasi yang dimasukkan, tetapi di saat yang sama pengguna ingin sebisa mungkin lebih efektif dan ekspresif ketika berkomunikasi. Lawson dan Leck menemukan bahwa Emoticon digunakan untuk mengganti beberapa petunjuk nonverbal dan para verbal. Emoticon juga digunakan untuk membuat hubungan yang dekat di dalam ketidakleluasaannya internet, untuk mengidentifikasi apakah pengguna lain itu bisa dipercaya, atau apakah dia benar-benar orang yang menarik. Teknologi komunikasi dalam perkembangannya semakin mudah dan cepat. Salah satu perkembangan yang signifikan adalah dengan adanya teknologi bernama Instant Messaging dimana para pengguna bisa saling berkirim pesan teks dengan mudah lewat internet. Ketika menggunakan internet, para pengguna lazim menggunakan Instant Messaging sebagai sarana berkomunikasi dan saling bertukar pesan. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan mudah membuat mahasiswa menjadi pemakai Instant Messaging dengan pengguna terbanyak. Hal ini juga didasari oleh kebutuhan bersosialisasi yang besar, sehingga kemudahan berkomunikasi menjadi salah satu alasan utama mahasiswa sering menggunakan Instant Messaging. Mahasiswa yang lebih ekspresif dalam berkomunikasi cenderung banyak memakai komunikasi nonverbal dalam berkomunikasi, termasuk ketika berkomunikasi dengan Emoticon. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian berfokus kepada mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU yang menggunakan aplikasi Instant Messaging yang terpilih. Pemilihan tempat lokasi penelitian berfokus kepada mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU dikarenakan, sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU tentunya mempunyai interaksi yang luas dan menggunakan Instant Messaging. Berdasarkan deskripsi di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana fungsi Emoticon sebagai bentuk komunikasi nonverbal dalam Instant Messaging di kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Perumusan Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan di atas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana fungsi Komunikasi Nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi USU?
3 Pembatasan Masalah Untuk lebih memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar penelitian tidak terlalu luas dan fokus terhadap permasalahan yang sedang diteliti, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 2. Instant Messaging yang diteliti melingkupi 5 aplikasi teratas yang diunduh lebih dari 10 juta kali menurut data Google Play Store. 3. Penelitian berfokus untuk mengetahui bagaimana penggunaan Emoticon sebagai bentuk komunikasi non-verbal ketika berkomunikasi dengan menggunakan Instant Messaging. 4. Objek penelitian adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU angkatan yang menggunakan smartphone. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi bentuk Emoticon yang paling sering digunakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU ketika menggunakan Instant Messaging. 2. Mengetahui aplikasi yang paling sering digunakan ketika berkomunikasi dengan Emoticon melalui Instant Messaging di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. 3. Mengetahui fungsi Emoticon oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU sebagai bentuk Komunikasi nonverbal. URAIAN TEORITIS Komunikasi Secara epistemologi istilah kata komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin yakni communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam arti kata ini bisa diinterpretasikan dengan pemaknaannya adalah sama makna. Jadi secara sederhana dalam proses komunikasi yang terjadi adalah bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna atau pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut (Purba, dkk, 2010:1). Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal bisa didefinisikan secara umum sebagai pesanpesan yang diekspresikan secara sengaja atau tidak sengaja melalui gerakan/tindakan/perilaku atau suara-suara atau vokal yang berbeda dari penggunaan kata-kata dalam bahasa. (Djuarsa, 2005: 5.4) Emoticon Emoticon berasal dari gabungan dua kata Emotion (emosi) dan Icon (ikon). Emoticon yang merupakan singkatan dari Emotional Icon adalah hal yang menggambarkan ekspresi wajah yang diwakilkan dengan karakter dan gambar, yang dibuat sesuai dengan suasana hati seseorang.
4 Saluran Komunikasi Saluran (Channel) adalah media yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Saluran yang merupakan mata rantai yang harus dilalui pesan untuk sampai kepada tujuan berbeda-beda tergantung kepada jenis proses komunikasi yang berlangsung dan jarang sekali menggunakan hanya satu saluran saja. Instant Messaging Pesan instan (bahasa Inggris: Instant Messaging) adalah sebuah teknologi internet yang memungkinkan para pengguna dalam jaringan internet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada saat yang bersamaan (real time) dengan menggunakan teks kepada pengguna lainnya yang sedang terhubung kejaringan yang sama. Kerangka Konsep: Komunikasi Non Verbal Emoticon Instant Messaging (LINE, Whatsapp, Facebook Messenger, Blacberry Messenger, dan WeChat) Fungsi Komunikasi Non Verbal: 1. Repetisi 3. Kontradiksi 2. Subtitusi 4. Komplemen 5. Regulasi 6. Aksentuasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Variabel Penelitian Variabel Teoritis 1. Komunikasi nonverbal dalam bentuk Emoticon 2. Instant Messaging Variabel Operasional 1. Repetisi 2. Substitusi 3. Kontradiksi 4. Komplemen 5. Regulasi 6. Aksentuasi 1. LINE 2. Whatsapp 3. Skype 4. Facebook Messenger 5. WeChat
5 3. Karakteristik Responden Tercatat sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang aktif dari angkatan yang menggunakan salah satu atau lebih dari kelima aplikasi Instant Messaging yang terpilih. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan Prof A.Sofyan No.1 Kampus USU Medan, Sumatera Utara. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. (Bungin. 2005:36). Populasi Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 12, 13, dan 14 Maret 2014, maka data populasi mahasiswa yang menggunakan satu atau lebih dari lima Instant Messenger telah terpilih adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Populasi Responden Angkatan Jumlah orang orang orang Jumlah 271 orang Sumber : Data Pra- Penelitian Maret 2014 Sampel Sampel rumus perhitungan besaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus dari Surakhmat (Ridwan. 2009:100) sebagai berikut: 1000 N n = 15% + (50% - 15%) Keterangan : n = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah populasi Berdasarkan jumlah populasi yang ada maka jumlah sampel yang ditentukan sebagai berikut: n = 15% (50% - 15%) n = 15% + (0.81) (35%) n = 15% % n = 43,5 %
6 Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43,5% x 271 = , dibulatkan menjadi 118 orang. Teknik Penarikan Sampel 1. Dengan menggunakan Proportional Stratified Sampling Tabel 3.2 Sampel Per-Angkatan Ilmu Komunikasi USU No. Angkatan Rumus Jumlah Sampel Per- Angkatan x 100% = 29.9 % 29.9 x 118 = = 35 orang x 100% = 43.5 % 43.5 x 118 = = 52 orang x 100% = 26.6 % 26.6 x 118 = = 31 orang TOTAL 100 % 118 orang Sumber: Data Penelitian Sampel Acak Sederhana Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian kepustakaan (Library Research) 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Teknik Analisis Data Peneliti mengolah dan mengorganisasi data mentah ke dalam bentuk yang sesuai, menyajikannya dalam berbagai bagan atau gambar untuk meringkas segisegi atau cirinya dan menginterpretasi atau memberi makna teoritis atau hasil (Silalahi, 2009:139). PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisis data yang berbentuk analisis tabel tunggal, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan yang berguna untuk melihat hasil temuan peneliti yang nantinya melalui pembahasan ini dapat ditarik sebuah kesimpulan. Emoticon adalah salah satu fitur pada aplikasi Instant Messaging yang mengizinkan pengguna untuk mengirimkan komunikasi nonverbal dalam ilustrasi berbentuk visual. Fitur ini tidak hanya bisa dinikmati oleh para pengguna
7 komputer saja, seperti aplikasi Yahoo! Messenger, Skype, atau MSN chat, tetapi sudah bisa dinikmati oleh pengguna smartphone. Mayoritas responden yang bisa menikmati fitur Emoticon pada smartphone ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi USU dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, terlihat dari uang saku per bulan mayoritas responden. Sistem Operasi pada smartphone yang paling banyak digunakan adalah Android, Blackberry, ios, dan Windows Phone. Mayoritas Responden memakai smartphone dengan Sistem operasi Android. Android adalah OS yang paling banyak tersedia pada berbagai perusahaan smartphone, sehingga pengguna OS ini disuguhkan dengan berbagai pilihan merk smartphone. Peneliti merangkum dua belas ekspresi Emoticon yang umum dan juga sering digunakan ketika berkomunikasi dengan aplikasi Instant Messaging, yang kemudian dari sepuluh ekspresi Emoticon tersebut ditemukan ekspresi Emoticon yang paling banyak dipakai oleh para responden, yaitu ekspresi Senyum. Maka, dengan mengaitkan tujuan dan hasil yang ada, maka ekspresi senyum atau tidak hanya menjadi lambang Emoticon universal di dunia internet, melainkan menjadi simbol Emoticon yang lazim digunakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi USU. Responden yang menggunakan bentuk Emoticon dengan ekspresi senyum dalam penelitian ini memilih ekspresi tersebut dikarenakan bentuk Emoticon tersebut sangat mewakili ekspresi wajah mereka. Emoticon telah memiliki banyak variasi ekspresi sehingga tidak sulit untuk menemukan emoticon yang mirip dengan ekspresi wajah yang dialami saat ini. Melihat jumlah aplikasi Instant Messaging yang banyak bermunculan, peneliti merangkum lima aplikasi menurut data 100 juta pengguna menurut aplikasi Playstore, yang kemudian dari kelima aplikasi tersebut, ditemukan aplikasi Instant Messaging yang paling banyak digunakan oleh para responden, yaitu aplikasi LINE. Fitur Emoticon adalah fitur yang paling dikenal dari LINE, karena aplikasi ini menyediakan beragam bentuk dan karakter Emoticon dari beragam film, komik, dan juga hasil karya para seniman terkenal. Berdasarkan tujuan penelitian terakhir, yaitu mengetahui maksud fungsi Komunikasi nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging, peneliti akan membahas hasil dari penelitian ini melalui indikator-indikator yang terdapat dalam Komunikasi nonverbal dalam bentuk Emoticon. Fungsi Komunikasi nonverbal tersebut terdiri enam fungsi, yang pertama adalah Repetisi, yang dimana perilaku nonverbal berfungsi sebagai pengulangan untuk memperkuat makna pesan-pesan verbal yang dikomunikasikan. Dalam poin Repetisi ini, peneliti melihat kemampuan responden dalam mengggunakan Emoticon sebagai pengulang makna pesan sudah terbilang cukup baik. Meski masih ada juga responden yang masih belum melihat jelas akan fungsi ini, tetapi dengan jumlah responden yang tidak merasakan fungsi ini sangat kecil, maka dapat diketahui bahwa fungsi Repetisi dalam Emoticon sebagai komunikasi nonverbal sudah cukup baik. Fungsi kedua dalam Komunikasi nonverbal adalah Kontradiksi. Fungsi kontradiksi ini secara sadar mengendalikan Affect Display, seperti aktor yang memainkan peran tertentu. Tindakan ini biasanya diekspresikan secara berbeda atau bahkan bertentangan dengan apa yang terucapkan. Sikap ini akan
8 menimbulkan pesan-pesan yang bermakna rangkap. Dalam penelitian ini, Fungsi Kontradiksi dalam Instant Messaging adalah dapat membantah atau bertentangan dengan teks dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan teks tersebut. Pada poin Kontradiksi ini, peneliti melihat kemampuan responden dalam mengaplikasikan fungsi kontradiksi ini dalam berkomunikasi dengan Emoticon masih kurang baik. Terlihat dari bagaimana responden yang jarang memakai Emoticon untuk menimbulkan makna lain pada pesan teks. Fungsi ketiga dalam Komunikasi nonverbal adalah Substitusi, yaitu bagaimana suatu tanda juga dapat menggantikan pesan verbal yang dikomunikasikan. Walau Substitusi bersifat alamiah dan bermakna, mereka mempunyai kebebasan makna seperti sembarang kata apapun dalam sembarang bahasa. Dalam penelitian ini, fungsi Substitusi adalah dapat menggantikan teks dalam Instant Messaging, jadi tanpa mengetik teks pengirim pesan bisa berinteraksi dengan orang lain. Pada poin ini, kemampuan responden dalam mengaplikasikan fungsi ini masih kurang baik. Terlihat dari bagaimana responden yang jarang memakai Emoticon tersebut tanpa pesan teks, dengan kata lain, tanpa mengetik pesan teks tersebut, para responden masih kurang baik dalam menggunakan Emoticon. Berdasarkan pengamatan peneliti, hal ini sangat tidak selaras dengan semakin banyaknya Emoticon yang disediakan oleh para penyedia aplikasi Instant Messaging, terlebih Emoticon dengan ekspresi yang semakin banyak dan spesifik juga sudah tersedia banyak di aplikasi Instant Messaging, sehingga menggunakan Emoticon tanpa mengetik pesan teks sudah tidak terlalu sulit untuk dilakukan sekarang ini. Fungsi ketiga dalam Komunikasi nonverbal adalah fungsi Komplemen, yang bagaimana tindakan nonverbal dapat berfungsi untuk melengkapi pesan verbal. Biasanya tindakan nonverbal mengadaptasi pesan-pesan verbal. Dalam penelitian ini, fungsi Komplemen dapat meregulasi pesan teks pada Instant Messaging. Pada poin ini, kemampuan responden dalam menggunakan Emoticon berdasarkan fungsi melengkapi pesan tersebut sudah terbilang cukup baik. Dapat diketahui bahwa, fungsi ini adalah fungsi dasar Emoticon tersebut digunakan. Terlihat dari kemampuan responden dalam mengaplikasikan fungsi Emoticon sebagai pelengkap ini sangat baik, meski masih tidak sedikit yang masih kurang paham akan fungsi ini. Fungsi keempat dalam Komunikasi nonverbal adalah fungsi Regulasi, yang dimana perilaku nonverbal juga berfungsi sebagai alat kontrol atau pengatur pada komunikasi verbal. Fungsi mengatur ini biasanya berupa sikap-sikap untuk menyesuaikan atau menyatakan tidak setuju. Sebagai contoh, ketika bel berbunyi, guru masih melanjutkan perkuliahan dan untuk mengingatkan bahwa jam sudah lewat, para siswa menggunakan perilaku nonverbal seperti melihat jam, sehingga guru yang melihat itu segera mengerti dan mengakhiri perkuliahan. Pada penelitian ini, fungsi Regulasi dalam Emoticon tersebut dapat mengendalikan atau mengisyaratkan keinginan pengguna untuk mengatur arus pesan teks. Fungsi ini masih kurang baik terlaksana, terlihat dari kemampuan responden yang masih kurang dalam mengaplikasikan Emoticon sebagai pengatur pesan. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, fungsi Regulasi ini memang ada pada penggunaan
9 Emoticon tersebut, hanya saja jarang terlihat atau bahkan kurang dipahami oleh para responden. Fungsi kelima pada Komunikasi nonverbal adalah fungsi Aksentuasi, yang dimana tanda nonverbal juga berfungsi menekankan atau menegaskan pesanpesan verbal. Dalam penelitian ini, fungsi Aksentuasi dalam memperteguh, menekankan atau melengkapi pesan teks pada Instant Messaging. Fungsi ini telah diaplikasikan dengan cukup baik, melihat para responden banyak memakai Emoticon juga untuk menekankan dan menegaskan suatu pesan. Selain itu, peneliti telah menghubungkan fungsi Emoticon tersebut dengan penggunaannya pada aplikasi Instant Messaging yang telah dipilih, yaitu aplikasi LINE, Whatsapp, Facebook Messenger, Blackberry Messenger, dan WeChat. Dari data yang telah diperoleh, aplikasi Instant Messaging yang paling banyak digunakan adalah LINE. Aplikasi ini terkenal akan banyaknya Emoticon yang tersedia, dimana Emoticon tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sticker dan Sticons, yang letak perbedaannya hanya pada ukuran Emoticonnya saja. Penggunaan aplikasi ini cukup sering dan mayoritas digunakan untuk berkomunikasi dengan teman saja. Dari frekuensi pemakaian, Emoticon yang digunakan pada aplikasi ini Emoticon dengan ekspresi senyum atau. Seringnya penggunaan aplikasi Instant Messaging dengan penggunaan Emoticon sesuai fungsi komunikasi nonverbal sebelumnya, maka Fungsi Emoticon sebagai komunikasi nonverbal dalam Instant Messaging berada pada tingkat medium. Melalui pembahasan di atas mengenai indikator yang sudah dijelaskan serta analisis yang peneliti dapatkan, dapat disimpulkan bahwa Fungsi Emoticon sebagai Komunikasi nonverbal memiliki enam fungsi, yaitu fungsi Repetisi, fungsi Substitusi, fungsi Kontradiksi, fungsi Komplemen, fungsi Regulasi, dan fungsi Aksentuasi, dan fungsi Emoticon sebagai Komunikasi Nonverbal yang paling banyak digunakan pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU adalah fungsi Komplemen. Fungsi Komplemen berperan sebagai isyarat yang bisa melengkapi pembentukan keseluruhan makna pesan teks. Fungsi Emoticon sebagai Komunikasi nonverbal dalam aplikasi Instant Messaging pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU sudah dikenal cukup baik atau berada pada tingkat medium. Yang artinya, kemampuan responden dalam mengenal Emoticon sesuai dengan fungsi komunikasi nonverbal sudah cukup tinggi, yang selaras dengan penggunaan aplikasi Instant Messaging sebagai sarana komunikasi juga sudah cukup tinggi, meski masih ada hal yang perlu ditingkatkan lagi, seperti pemahaman mengenai fungsi Emoticon sebenarnya, sehingga makna pesan Emoticon lebih cepat dipahami dan penggunaan Emoticon lebih optimal. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Emoticon yang paling sering digunakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU ketika menggunakan Instant Messaging adalah bentuk ekspresi senyum atau dilambangkan dengan. Bentuk ekspresi Emoticon senyum atau adalah salah satu lambang Emoticon pertama
10 yang digunakan yang mendukung kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange). 2. Aplikasi yang sering digunakan ketika berkomunikasi dengan Emoticon melalui Instant Messaging di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU adalah aplikasi Insant Messaging LINE. LINE adalah salah satu aplikasi Instant Messaging yang terkenal akan Emoticonnya yang beragam dan juga bisa lebih spesifik. 3. Fungsi Emoticon oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU sebagai Komunikasi Nonverbal melingkupi fungsi Repitisi, fungsi Substitusi, fungsi Kontradiksi, fungsi Komplemen, fungsi Regulasi, dan fungsi Aksentuasi. Kelima fungsi Komunikasi Nonverbal Emoticon tersebut sudah cukup baik dikenal oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Fungsi Emoticon sebagai Komunikasi Nonverbal yang paling banyak dikenal oleh mahasiswa adalah fungsi Komplemen, dimana Emoticon berperan sebagai isyarat yang bisa melengkapi pembentukan keseluruhan makna pesan teks. SARAN ` Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan para pengembang aplikasi Instant Messaging bisa lebih kreatif lagi dalam menghasilkan Emoticon yang lebih spesifik dan maknanya tepat. 2. Diharapkan mahasiswa Ilmu Komunikasi, sebagai kaum terpelajar dan intelektual yang sudah mengerti mengenai Komunikasi nonverbal dan penggunaan Emoticon, dapat membagikan serta mengaplikasikan apa yang sudah didapat selama duduk sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi baik itu di masyarakat maupun dalam pekerjaan serta nilai-nilai positifnya sehingga khalayak dapat cerdas dalam menggunakan dan mengerti informasi yang disampaikan melewati komunikasi nonverbal Emoticon tersebut. 3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang ingin meneliti dan mengembangkan penelitian fungsi Komunikasi nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging. Daftar Referensi Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Djuarsa, Sarsa Pengantar Ilmu Komunikasi; Modul 1-9. Jakarta : Universitas Terbuka Silalahi, Uber Metode Penelitian Sosial.Bandung: Refika Aditama Ridwan Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Jakarta : Alfabeta Purba, Amir.dkk Pengantar Ilmu Komunikasi. : Pustaka Bangsa Press.
BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting, Facebook,
Lebih terperinciGambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia pada saaat ini telah banyak mengenal instant messenger sebagai salah satu media komunikasi yang digunakan. Kemunculan instant messenger pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak bisa dipungkuri bahwa perkembangan teknologi memang sangat memengaruhi kehidupan umat manusia pada abad ini. Perkembangannya pun berjalan pesat dan sangat cepat.
Lebih terperinciFUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM INSTANT MESSAGING
FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM INSTANT MESSAGING (STUDI DESKRIPTIF FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL EMOTICON DALAM INSTANT MESSAGING PADA MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI USU) SKRIPSI ARTHA ARIHTA
Lebih terperinciAplikasi Instant Messenger
Aplikasi Instant Messenger Semenjak distribusi jaringan internet dapat ditemukan di banyak tempat, bahkan di area yang paling pelosok di Indonesia, peranan aplikasi Instant Messenger mulai terlihat. Dulu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan sehari-hari bagi seluruh umat manusia. Tiada hari tanpa berkomunikasi. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain untuk bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi pada umumnya dibuat untuk mempermudah manusia dalam mengerjakan tugas tertentu. Begitu pula dengan aplikasi smartphone, di bidang komunikasi aplikasi ini dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. telepon selular (celullar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan TI (Teknologi Informasi) telah merubah perilaku masyarakat dalam cara berkomunikasi. Berkembangnya teknologi semakin mempermudah arus pertukaran informasi.
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Jejaring Sosial Line. beroperasi pada bagian platform seperti tablet, smartphone maupun
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Jejaring Sosial Line Line adalah sebuah aplikasi gratis yang memungkinkan untuk mengirim pesan teks, pesan suara, panggilan suara,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak diragukan lagi pendapat yang menyatakan bahwa internet telah mengubah cara berkomunikasi. Bagi banyak orang, penggunaan email atau surat elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Pengertian internet (interconnection networking) adalah sekumpulan jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi yang semakin maju saat ini, membawa pengaruh yang besar terhadap perubahan lingkungan baik secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era informasi internet memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Internet menjadi media yang banyak digunakan oleh kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah sesuatu yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat modern di indonesia. Di era informasi seperti saat ini internet memegang peranan penting dalam
Lebih terperincidiakses pada tanggal 13 Februari 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1. LINE Line adalah aplikasi messenger yang dibuat oleh perusahaan NHN Corporation asal Korea Selatan. NHN Corporation juga mengoperasikan Never, mesin
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Teori memiliki peran sebagai pendorong pemecahan masalah dalam suatu penelitian. Setiap penelitian sosial memerlukan teori, karena salah satu unsur yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini sangatlah cepat, dimana perubahan banyak terjadi dalam tatanan kehidupan manusia, termasuk diantaranya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu
Lebih terperinciPEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account
PEMANFAATAN ACCOUNT TWITTER @anak_usu SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account Twitter @anak_usu Sebagai Sarana Informasi Pendidikan, Event/kegiatan dan perkembangan kampus
Lebih terperinciDINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari
DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI Fipit Novita Sari 100904099 ABSTRAK Skripsi ini berisi penelitian mengenai bagaimana dinamika komunikasi antarbudaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman telah memberikan dampak yang besar bagi kemajuan teknologi komunikasi. Pada beberapa tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam hanya sebatas
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI
PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak terjadinya Revolusi Industri di Eropa khususnya di Inggris, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin pesat. Teknologi yang diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dalam berkomunikasi pun mengalami kemajuan yang pesat. Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bertatapan
Lebih terperinciMAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME
MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME Joseph Kurniawan Agieta Purba Abstrak Pada umumnya mahasiswa sering menggunakan
Lebih terperinciBudhi Punama Siddhi Ign. Agus Putranto
PENGARUH KETERTARIKAN PADA TAMPILAN IKLAN LAYANAN JEJARING SOSIAL (LINE) DI TELEVISI TERHADAP PEMANFAATAN LINE DI PONSEL PINTAR PADA MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FISIP UAJY ANGKATAN 2010 Budhi Punama Siddhi
Lebih terperinciPENTINGNYA KOMUNIKASI
KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard
Lebih terperinciApa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkron
Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Komunikasi daring sinkron merupakan komunikasi dalam jaringan yang berlangsung secara real time (Sinkron) dengan menggunakan komputer sebagai media.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Bahkan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi ciri dan trend
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia dengan bentuk dan fungsi yang sempurna karena manusia memiliki akal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Whatsapp adalah sebuah aplikasi chatting pada yang biasanya tersedia di bursa smartphone yang memungkinkan penggunanya berbagi gambar dan pesan. Whatsapp adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan media baru sebagai perkembangan teknologi media, menandakan bahwa media sendiri berubah, seiring dengan perkembangan teknologi dan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dalam bidang informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan ini menuntut cara baru dalam hal memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet merupakan hasil teknologi komputer dan komunikasi yang kini sedang berkembang dan semakin populer, karena internet mampu memberikan berbagai fasilitas
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, maka dapat dikemukakan beber apa
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan penganalisaan terhadap data yang diperoleh yang menyangkut analisis kuantitaif deksriptif yang dilakukan dilingkungan mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Tanpa komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup. Pentingnya komunikasi terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era yang serba modern ini, teknologi semakin hari semakin berkembang dan menjadikan teknologi sebagai salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia.
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...
ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif Tentang Peranan Ekuitas Merek BlackBerry dalam Brand Loyalty pada kalangan Mahasiswa Stambuk 2008 Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru pasal 1 ayat
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT ATTRACTIVENESS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE
PENGARUH TINGKAT ATTRACTIVENESS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE (Studi Eksplanatif Perbandingan Pengaruh Daya Tarik Agnes Monica, Nidji dan Sherina, Big Bang terhadap Brand image Line dan Kakao
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI PESAN. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 12 PSIKOLOGI PESAN Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Pesan merupakan salah satu unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan hidup manusia telah mengalami berbagai perkembangan. Di antara perkembangan yang telah dilalui adalah di bidang teknologi dan sosial. Teknologi
Lebih terperinciFACEBOOK DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan
FACEBOOK DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Karyawan PT.Garuda Indonesia Jalan Mongonsidi Medan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciTINGKAT LITERASI MEDIA PADA MAHASISWA
TINGKAT LITERASI MEDIA PADA MAHASISWA (Studi Deskriptif Pengukuran Tingkat Literasi Media Berbasis Individual Competence Framework Pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU) Oleh: Rebekka Purba 090904090
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan baik untuk memenuhi kepentingan mereka, baik secara individu maupun kelompok.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi menjadi canggih akan tetapi juga pola hidup manusia sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sekarang ini ternyata tidak hanya saja perkembangan teknologi menjadi canggih akan tetapi juga pola hidup manusia sekarang ini menjadi modern
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang semakin ketat, menuntut setiap perusahaan untuk memiliki produk yang unggul dimata konsumen. Untuk itu banyak marketer yang melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audience atau khalayak kalangan wanita dewasa muda di Surabaya dalam pemilihan atau penggunaan aplikasi Blackberry Messenger
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. (Blackberry Messenger), penelitian yang berguna untuk mengkaji data yang
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam mengumpulkan penelitian ini menggunakan metode kualitatif, peneliti memperoleh data-data mengenai Gaya komunikasi pengguna BBM (Blackberry Messenger), penelitian
Lebih terperinciLanjutan...Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer
Lanjutan...Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer Fungsi nonverbal dalam hubunganya dgn pesan verbal (Mark L.Knapp,1972:9-12) ada lima yaitu: 1. Repitisi yaitu mengulang kembali pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 LINE Text Logo. sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian LINE merupakan aplikasi komunikasi mobile lintas platform yang ditawarkan secara gratis oleh Naver dari NHN Japan. Fungsi utama nya adalah untuk memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa lepas dari kegiatannya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membuat setiap individu terdorong untuk memiliki alat yang mampu memenuhin
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa
Lebih terperinciWritten by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22
By Daniel Ronda Sebagai orang tua, kita sering mengingatkan anak kita untuk membatasi dalam penggunaan games, komputer, hp, tablet dan smartphone lainnya. Kita sering menegur mereka untuk memperhatikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini menyebabkan para pengembang smartphone. memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produktivitas masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan smartphone berkembang sangat pesat. Seperti yang diketahui, saat ini pengguna smartphone dapat melakukan banyak hal, mulai dari kegiatan yang berkaitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak dapat di pungkiri lagi peranan teknologi informasi yang semakin berkembang luas dan hampir menguasai seluruh aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki beribu-ribu pulau dan bahasa di mana tiap pulau memiliki suku bangsa yang berbeda-beda. Suku
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobile phone adalah satu benda yang di anggap penting oleh masyarakat di seluruh dunia. Membawa mobile phone menjadi prioritas yang tinggi. Selain untuk komunikasi
Lebih terperinci(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), p.4. 1 Ruben Brent D, dan Lea P Stewart, Komunikasi dan Perilaku Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Lazimnya manusia mulai dari lahir sudah ditakdirkan untuk berkomunikasi, karena komunikasi merupakan hak lahiriah dari setiap individu. Komunikasi sendiri
Lebih terperinciMateri Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron)
Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu : menjelaskan bentuk komunikasi daring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang pesat yaitu media massa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern seperti saat ini, teknologi berkembang sangat pesat sehingga masyarakat harus selalu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Salah satu teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya keberadaan manusia sangat bergantung kepada individu-individu lain yang berada disekitarnya, hal ini terbukti dengan adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskripsi. Dengan penjelasan bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskripsi. Dengan penjelasan bersifat kuantitatif. Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak ada satu orang manusia yang tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi berkembang begitu pesat. Selalu saja bermunculan teknologi-teknologi baru yang menarik dan dilengkapi dengan kecanggihan serta
Lebih terperinciOleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN
Kajian pemakaian bahasa dalam SMS (Short Message Service) mahasiswa program studi pendidikan bahasa, sastra indonesia dan daerah FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (Sebuah Tinjauan Sosiolinguistik)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. Data Pribadi : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Data Pribadi Nama : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990 Agama : Buddha Alamat : Jl. Jongkong no. 36, Medan-20124 Telepon : 061-8462162 II.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi massa semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini, sehingga informasi dapat berpindah dengan
Lebih terperinciPENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) Abstrak
PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) 1 Nelly Astuti Hasibuan, 2 Surya Darma Nasution 1 STMIK Budi Darma Medan, 2 STMIK Budi
Lebih terperinciKuisioner Survey Penggunaan Aplikasi Mobile Messenger Kuesioner ini ditujukan untuk mengetahui fitur-fitur utama yang diharapkan pada
Kuisioner Survey Penggunaan Aplikasi Mobile Messenger Kuesioner ini ditujukan untuk mengetahui fitur-fitur utama yang diharapkan pada sebuah aplikasi mobile messenger serta tanggapan terhadap fitur tambahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak produsen handphone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Sosial Line ata u yang biasa dikenal orang dengan sebutan IM (Instant Mesengger), merupakan istilah popular untuk sarana berkomunikasi. Di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1970-an muncul sebuah alat atau media komunikasi yang bernama Instant
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1970-an muncul sebuah alat atau media komunikasi yang bernama Instant Messaging (IM) yang diawali dengan adanya teknologi Internet. Berawal dari munculnya
Lebih terperinciMENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT
MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT Nama Penulis choerunnisa@raharja.info Abstrak Telegram adalah Aplikasi pesan chatting yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan chatting rahasia
Lebih terperinciKOMUNIKASI YANG EFEKTIF
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat diikuti oleh kemajuan teknologi informasi. Melalui teknologi informasi seseorang dapat memperoleh informasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan pasar dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan produknya dan merebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masyarakat pengguna smartphone lebih banyak dibandingkan handphone biasa. Survei yang dilakukan perusahaan komunikasi CloudTalk menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini tidak terlepas dari modernisasi yang memposisikan pencitraannya sebagai suatu bentuk globalisasi yang terus bergulir. Selaras
Lebih terperinciTAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN
TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini kemajuan teknologi semakin tidak dapat terbendung. Hampir setiap tahun selalu saja bermunculan teknologi-teknologi baru yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama
Lebih terperinciKOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.
KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi
Lebih terperinci