MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME"

Transkripsi

1 MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME Joseph Kurniawan Agieta Purba Abstrak Pada umumnya mahasiswa sering menggunakan Google untuk mencari referensi tugas, materi kuliah, dan informasi lainnya. Terutama bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi atau tesis, mereka tentu ingin mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan semua itu bisa didapatkan dengan cepat. Dengan menggunakan Google, cakupan informasi yang dapat diakses menjadi sangat luas dan beragam serta memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Setiap fitur yang disediakan oleh Google sangat berguna untuk menunjang kelengkapan informasi dalam menyusun skripsi maupun tesis. Penelitian yang berjudul Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan Dalam Kajian Konstruktivisme ini menilik tentang manfaat media Google dan terpenuhi tidaknya kebutuhan informasi para mahasiswa. Selain itu, juga melihat bagaimana para mahasiswa itu mengkonstruksi media Google. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme, dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisa dengan teknik reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Kata Kunci: Google, konstruktivisme, informasi, tesis PENDAHULUAN Mudahnya mencari informasi dan lengkapnya informasi yang ada di internet membuat bahan referensi dari internet menjadi salah satu favorit mahasiswa. Apapun yang diinginkan bisa dicari lewat internet tanpa memakan waktu dan biaya yang banyak. Internet merupakan suatu kumpulan jaringan komputer dari berbagai tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan suatu standar komunikasi. Dilihat dari segi ilmu pengetahuannya internet adalah sebuah perpustakaan raksasa yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi berupa data, teks, grafik, suara maupun animasi dalam bentuk elektronik. Perkembangan internet yang sudah semakin maju dan pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat saat ini memungkinkan para akademisi mau ataupun tidak menjadikan media online seperti internet sebagai salah satu medium atau ranah yang sangat bermanfaat bagi penelusuran berbagai informasi, mulai dari informasi teoretis 1

2 maupun data-data primer maupun sekunder yang diinginkan oleh peneliti untuk kebutuhan penelitian (Bungin, 2011: 127). Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan (UNIMED), terutama yang sedang menyusun tesis banyak mencari referensi dan informasi dengan menggunakan Google. Informasi yang mereka inginkan dapat ditemukan dengan menggunakan search engine ini. Mahasiswa bisa mendapatkan buku dari internet dengan cara membeli ebook (electronic book) yang sesuai dengan penelitian atau bahkan mengunduhnya secara gratis. Caranya adalah, dengan menggunakan Google Book Search dicarilah ebook yang sesuai, kemudian dilakukan transaksi pembayaran (apabila ebook tersebut berbayar) dan ebook sudah dapat diunduh. Cara ini tentu saja lebih menghemat waktu dan tenaga. Mahasiswa juga dapat menemukan contoh-contoh jurnal yang bisa mereka gunakan sebagai panduan sistematika penulisan jurnal. Kemudahan-kemudahan yang diberikan Google akan sangat membantu dalam pencarian informasi yang sesuai dengan tesis yang dikerjakan. Informasi yang didapatkan akan menambah khazanah mahasiswa tentang berbagai pengetahuan yang didapatkannya. Informasi-informasi yang sulit didapatkan lewat buku bisa didapatkan dengan mudah dan cepat serta akurat dengan menggunakan Google, sehingga pengerjaan karya tulis ilmiah tersebut diharapkan akan menjadi lebih baik dan lebih cepat pula. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme untuk mengetahui bagaimana Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED. Paradigma konstruktivisme meyakini bahwa makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran. Paradigma ini menegaskan bahwa pengetahuan tidak lepas dari subjek yang sedang belajar mengerti. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri (Ardianto, 2007 : 154). Peneliti ingin melihat bagaimana makna yang dikonstruksi atau bentukan dari para mahasiswa terhadap penggunaan media Google sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi. Seringnya mereka menggunakan Google dengan pola atau cara yang berbeda-beda tentu akan membuat konstruksi mereka terhadap Google berbeda-beda pula. Pengalamanpengalaman mereka dalam menggunakan Google, baik itu untuk mencari informasi perkuliahan maupun bukan, akan menjadi salah satu faktor yang membentuk pengetahuan mereka tentang media Google. 2

3 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED Dalam Kajian Konstruktivisme. Fokus Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, fokus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan Dalam Kajian Konstruktivisme?. KAJIAN PUSTAKA Perspektif/Paradigma Kajian Dalam penelitian ini, perspektif atau paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme. Perspektif konstruktivisme dianggap perspektif turunan dari interpretif (Ardianto, 2007: 150). Pandangan ontologis dari kebanyakan teoretisi interpretif dalam ilmu komunikasi menganggap realitas sosial hadir dalam beragam bentuk konstruksi mental, berdasar pada situasi sosial dan pengalamannya, bersifat lokal dan spesifik, kemudian bentuk dan formatnya bergantung pada orang yang menjalaninya. Inti dari ontologi interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengonstruksi dunia kita secara sosial lewat interaksi komunikatif (yaitu tindakan untuk mencapai pemahaman timbal balik). Oleh sebab itu, keberadaan makna dibuat secara intersubjektif, seperti halnya seseorang membawa pemahaman subjektif pada sebuah interaksi, dan pemahaman ini kemudian tumbuh, berkembang, serta kadangkala tertata ulang melalui tindakan-tindakan komunikatif. Uraian Teoritis Konstruktivisme Kajian pokok dalam paradigma konstruktivisme, menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Tiap individu akan memberikan pengaruh dalam masyarakatnya tetapi dengan beberapa catatan, dimana tindakan sosial yang dilakukan oleh individu tersebut harus berhubungan dengan rasionalitas dan tindakan sosial harus dipelajari melalui penafsiran serta pemahaman (interpretive understanding). Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti ( 3

4 Google Google merupakan sebuah search engine (mesin pencari) yang menjadi sarana untuk mempermudah mencari informasi yang diinginkan. Hal ini dikarenakan Google bisa menjadi sebuah sarana informasi dimana para pengguna dapat memperoleh informasi itu kapanpun, dimanapun dan bagaimapun. Google dapat menjadi tempat pertukaran informasi yang up to date dan dapat diakses dengan sangat mudah, hanya dengan menggunakan keyword. Google melakukan pencarian dengan empat tahap dengan menggunakan mesin yang bernama Googlebot (Zaenal, 2011: 7). Dewasa ini, Google tidak hanya menjadi sarana penyebarluasan informasi ataupun pencarian informasi saja, melainkan menjadi sebuah kebutuhan. Maksudnya adalah, Google membuat adanya kecenderungan atau ketergantungan untuk terus menggunakannya sehingga Google menjadi sumber pencarian informasi yang paling digemari masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya intensitas orang-orang pada umumnya untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari literatur utama (buku) karena mereka lebih memilih untuk menggunakan Google. Bahkan, bayak orang yang menganggap informasi apa saja bisa ditemukan di Google. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif (Qualitative research). Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED Dalam Kajian Konstruktivisme. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah tiga orang Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan yang dipilih berdasarkan tujuan dari penelitian. Peneliti mengambil tiga orang informan karena jumlah Mahasiswa 4

5 pascasarjana yang sedikit (13 orang) dan peneliti ingin melihat makna media Google bagi mahasiswa pascasarjana yang sangat sering menggunakan Google tersebut. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Mendalam (In-depth Interview) Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. b. Studi Kepustakaan (Library Research) Peneliti mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Literatur-literatur tersebut akan sangat membantu mengungkapkan berbagai hal yang kadang tidak terlintas dalam pikiran peneliti sebelumnya. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku, majalah, internet, dan sebagainya yang terkait dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Selain itu pula, beberapa artikel dan jurnal yang didapat melalui internet. Teknik Analisis Data a. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. b. Penyajian data (Data Display) Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberikan kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan maupun hubungan antar kategori. Penyajian data yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif untuk mempermudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya. c. Kesimpulan atau verifikasi (Conclusion Drawing/Verification) Setelah reduksi data dan penyajian data, langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian 5

6 berlangsung. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulan data (wawancara) dilakukan pada tanggal 6 April 2013 hingga 18 April 2013 dengan cara menemui para Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan yang dipilih untuk diwawancarai. Dari 20 orang mahasiswa, sudah dinyatakan tamat atau lulus 7 orang mahasiswa, sehingga yang tersisa tinggal 13 orang mahasiswa. Mahasiswa yang dipilih sebagai narasumber adalah maahasiswa yang masih aktif berkuliah dan sangat sering menggunakan Google dalam mencari informasi baik untuk menyusun tesis maupun untuk keperluan sehari-hari. Karakteristik Informan Peneliti menggunakan teknik Sampling purposif (purposive sampling) untuk menentukan informan yang akan diwawancarai. Teknik sampling purposif merupakan teknik penentuan informan dengan cara peneliti memilih sendiri orang yang akan dijadikan informan, yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Para mahasiswa diseleksi berdasarkan kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Karakteristik yang telah dibuat peneliti adalah, mahasiswa tersebut harus merupakan Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED yang aktif dan sering menggunakan media Google dalam kesehariannya. Peneliti telah memilih tiga (3) orang informan sebagai subjek penelitian yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut. ini: Berikut ini adalah karakteristik mahasiswa yang menjadi informan dalam penelitian a. Informan 1 Nama : Isabella Catarina Ketaren, S.Pd Pekerjaan : Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED Penggunaan Google : Hampir setiap hari b. Informan 2 Nama Pekerjaan : Lince Anastasia Saragih, S.Pd : Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED, Guru IPS dan PKn Kelas 3 SD Swasta GKPS Medan 6

7 Penggunaan Google : Cukup Sering, satu minggu berkisar lima sampai enam kali menggunakannya dan rata-rata satu kali satu hari, dengan sekali penggunaan langsung banyak informasi yang dicari c. Informan 3 Nama : Uline Afriany Prasetia Simarmata, ST Pekerjaan : Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED, Freelance Penggunaan Google : Cukup sering, terutama dalam penyelesaian tesis Analisis Kasus Informan 1 Makna Google yang dibentuk oleh Bella tersebut merupakan pengetahuan yang dikonstruksikannya dalam menghadapi berbagai macam fenomena atau persoalan yang telah dilaluinya ketika menggunakan Google dalam mencari informasi. Pengalamannya ketika Ia tidak menemukan apa yang dicarinya di Google, membuat konstruksi dirinya tentang Google menjadi demikian. Ia menganggap Google sangat handal, mumpuni, dapat menemukan banyak informasi dan referensi bahkan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam penyusunan tesisnya dan cukup memenuhi kebutuhan informasinya, akan tetapi seperti ada cela bahwa tidak semua informasi juga bisa ditemukan dengan menggunakan media Google. Informan 2 Peneliti dapat melihat bahwa Lince memaknai Google itu sebagai sumber pengetahuan yang lengkap, bisa diakses semua orang dan di Google juga banyak ditemukan informasi yang sebelumnya tidak bisa ditemukan dari buku-buku biasa. Pengetahuan Lince tentang Google ini tentulah bukan hasil sekali jadi melainkan proses panjang dari sejumlah pengalamannya. Pengalaman Lince dari dulu menggunakan Google membuat konstruksinya tentang Google sebagai mesin pencari yang lengkap dan memiliki banyak sekali informasi. Informan 3 Uline memaknai Google sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penghimpunan informasi dan menyebarluaskan informasi itu kepada masyarakat melalui media elektronik (internet). Pengalamannya menggunakan Google mengkonstruksi pengetahuannya tentang Google menjadi seperti itu. Makna subjektifnya tersebut berdasarkan pada interpretasi-interpretasinya selama ini. Pengetahuannya tentang Google berasal dari konstruk diri sekaligus konstruksi luar lingkungan dirinya. Oleh karena itu, Uline setuju bahwa Google sangat mumpuni dan handal dalam mencari suatu informasi karena dari 7

8 pengalamannya, Google memberikan banyak sekali tentang informasi yang dicarinya dan dengan tingkat keakuratan yang tinggi pula. Pembahasan Informan 1,2 dan 3 cukup bahkan sangat sering menggunakan Google dalam kesehariannya. Keseringan ini semakin meningkat terutama dalam satu tahun terakhir ketika mereka sedang menyusun tesis dan menggunakan Google untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tesis mereka. Memang ada beberapa search engine lain yang tersedia di internet, namun mereka lebih memilih menggunakan Google dan juga karena sudah terbiasa menggunakannya. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa, mereka memiliki banyak pengalaman dari penggunaan Google selama ini. Hal ini tentu membuat konstruksi mereka tentang media Google didasarkan kepada proses panjang dari pengalaman mereka menggunakan Google selama ini. Ketiga informan ini menganggap bahwa internet sangat penting dalam kehidupan ini. Melalui internet dapat dengan cepat ditemukan informasi-informasi yang tidak dapat ditemukan dari sumber lain. Sedikit berbeda dengan informan 1 yang mengatakan bahwa kadang-kadang ada juga informasi yang tidak dapat Ia temukan di internet tetapi menurutnya untuk kemudahan mencari informasi, internet itu sangat penting. Dalam hal search engine atau mesin pencari, Informan 1, 2 dan 3 sama-sama familiar dan menganggap bahwa Google merupakan yang terbaik dan paling mudah digunakan. Mereka menganggap informasi yang diberikan oleh Google jauh lebih banyak dan lebih lengkap dibandingkan search engine lain, Google juga lebih mudah mencerna bahasa para informan dan memiliki tampilan sederhana dan menarik. Informan 1, 2 dan 3 memiliki makna yang berbeda tentang pengertian Google. Informan 1 menganggap Google sebagai mesin pencari yang jitu yang dapat dijadikan sebagai jendela dunia. Menurut informan 2 Google adalah buku atau sumber ilmu pengetahuan yang lengkap dan dapat diakses siapa saja dan dari sana dapat ditemukan informasi-informasi yang sebelumnya tidak dapat ditemukan dari text book biasa. Sedangkan menurut informan 3, Google merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penghimpunan informasi dan menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat dengan menggunakan media massa elektronik yaitu internet. Semua pengetahuan mereka tentang Google membentuk makna subjektif yang mengacu kepada interpretasi-interpretasi mereka tentang Google. Dari pengertian yang telah diutarakan oleh informan 1, 2 dan 3 dapat dilihat sebuah kesamaan yaitu Google merupakan sumber informasi lengkap dan memiliki banyak ragam informasi yang memudahkan penggunakanya dalam mencari suatu informasi. 8

9 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Media Google merupakan sumber informasi yang memuat banyak sekali informasi tentang berbagai hal dan sangat lengkap, bahkan informasi yang tidak dapat ditemukan di buku sekalipun bisa ditemukan dengan menggunakan Google. 2. Ada banyak sekali manfaat dari penggunaan Google untuk mencari suatu informasi seperti yang diutarakan oleh ketiga informan (Bella, Lince dan Uline). Manfaat Google tersebut adalah, Google sebagai sumber informasi yang terpercaya dan akurat dapat digunakan untuk mencari jurnal ilmiah, mencari referensi untuk menyusun tesis, menyelesaikan tugas akhir, tugas-tugas rumah dan dapat juga digunakan sebagai sarana hiburan. Singkatnya Google lebih mengefisienkan waktu dan biaya dalam pencarian informasi. 3. Bella mengatakan kebutuhan informasinya cukup terpenuhi oleh Google, Lince mengatakan semua kebutuhan informasinya telah terpenuhi dan menurut Uline, Google hampir memenuhi semua kebutuhan informasinya. Meskipun anggapan ketiga informan sedikit berbeda-beda, namun dapat dilihat bahwa media Google cukup memenuhi kebutuhan informasi mereka bertiga. 4. Ketiga informan menggunakan Google untuk mencari referensi dan informasi dalam menyusun dan mengembangkan tesis mereka. Saran 1. Pencarian informasi yang akurat dan lengkap tentu menjadi keinginan bagi setiap orang yang membutuhkan. Pengguna Google sebaiknya memasukkan keyword atau kata kunci yang benar dan spesifik agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Mencari informasi ini juga dipermudah dengan banyaknya fitur-fitur yang diberikan Google dan semuanya dapat digunakan dengan gratis. 2. Banyaknya manfaat dan keunggulan yang didapatkan dari penggunaan Google merupakan keuntungan bagi para penggunanya. Oleh karena itu, dalam mencari suatu informasi yang tidak didapatkan dari buku-buku, tidak ada salahnya menggunakan Google untuk mencarinya. 3. Sebagai seorang mahasiswa, terutama mahasiswa pascasarjana, Google bisa menjadi sumber informasi yang sangat membantu pengerjaan tesis. Namun sebaiknya dalam pengerjaan tesis penulis lebih mengutamakan hasil pemikirinnya terlebih dahulu 9

10 sebelum kemudian menambahkan informasi yang didapat dari Google untuk menambah referensi mengembangkannya. DAFTAR REFERENSI Buku : Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. Zaenal, Ali Buku Pintar Google. Jakarta: Mediakita. Internet : (diakses 31 Desember 2012). 10

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek, Subjek, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah kegiatan tambang emas yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dilihat dari obyek penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Moleong (2010) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu cara, prosedur, dan alat ukur untuk memandu dalam melakukan proses penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mencari penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Sebuah penelitian harus menggunakan suatu paradigma. Banyak sekali definisi mengenai paradigma itu sendiri. Dibawah ini definisi mengenai paradigm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlangsung kegiatan membaca dan menulis ulang. tindak pemahaman secara skematis, sementara kegiatan menulis ulang sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. berlangsung kegiatan membaca dan menulis ulang. tindak pemahaman secara skematis, sementara kegiatan menulis ulang sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penggambaran yang dilakukan secara tertulis tersebut pada dasarnya juga berlangsung kegiatan membaca dan menulis ulang. Kegiatan membaca pada tindak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mengalami pertumbuhan sangat pesat seiring dengan era globalisasi yang menuntut kecepatan arus informasi. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bernama komunitas kandank jurank doank.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bernama komunitas kandank jurank doank. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme dikarenakan peneliti melakukan pendekatan secara teoretis untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling

BAB III METODE PENELITIAN. sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yakni menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam kegiatan rebranding Dhea Bordir, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian A. Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi atau site selection menurut Sukmadinata (2007:102) berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara tepat tentang layanan di perpustakaan TPI untuk siaran program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu bagian terpenting dalam melakukan penelitian. Keberadaan metode penelitian memberikan pedoman tentang cara seorang ilmuwan mempelajari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Perspektif Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan dasar pemikiran paradigma Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif analitis. Sukmadinata menjelaskan Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kualitatif dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti yang bersifat sosial, oleh

III. METODE PENELITIAN. kualitatif dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti yang bersifat sosial, oleh III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti yang bersifat sosial, oleh karena

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2. 1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Narbuko dan Achmadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu tentang implementasi strategi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, maka jenis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Selo Ngisor dan Dusun Kaliduren yang terletak di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang unruk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yakni

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yakni BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yakni penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis dengan dinamika hubungan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013-2014, yaitu bulan September 2013 sampai dengan Januari 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut Moleong

III. METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut Moleong III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2006:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian secara holistik dan dengan cara. mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat pada suatu

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian secara holistik dan dengan cara. mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat pada suatu BAB III METODE PENELITIAN III.1.Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Tipe penelitiannya adalah tipe kualitatif yang dideskriptifkan yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 47 Seorang peneliti yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis yang memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana persepsi elit partai

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana persepsi elit partai III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana persepsi elit partai politik di Provinsi Lampung terhadap wacana pemilihan gubernur oleh DPRD Provinsi, sehingga

Lebih terperinci

mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.

mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Metodologi adalah suatu pengkajian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini sesuai dengan butir-butir rumusan masalah dan tujuan penelitian, menggunakan jenis penelitian field research yaitu metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PG-TK Marhamah Hasanah (MARHAS) yang beralamat di jl. Terusan Kopo No. 301, Kecamatan Margahayu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Interaksi Sosial antar Pedagang ini mengambil lokasi penelitian di Kawasan Obyek Wisata Ketep Pass, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2000:3), menyatakan: Prosedur penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengajar/dosen, tetapi juga dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Pengajar/dosen

I. PENDAHULUAN. pengajar/dosen, tetapi juga dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Pengajar/dosen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, keberhasilan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, tetapi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2005: 55), penelitian deskriptif yakni tipe

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Konstruktivisme Paradigma konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.  dan  dengan mengamati teks online BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di wilayah tersebut dikarenakan kota Magelang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu cara, prosedur dan alat ukur untuk memandu dalam melakukan proses penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mencari penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.(lasa,2009:207). Kata ilmiah dalam Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek 34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami objek menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Untuk mendapatkan kajian yang dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mencoba menggambarkan faktafakta dan data secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau 78 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menjembatani antara dunia konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme 123 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme Generasi Muda dalam Era Otonomi Khusus Papua ini adalah metode kualitatif. Digunakannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Feed Back BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Produk Kerajinan kriya anyam bahan lidi memiliki beragam varian, produkproduk tersebut memiliki nilai fungsi dan estetis yang menarik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) sehubungan dengan fenomena yang peneliti temui yaitu terdapat perbedaaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan metode dan teknik penelitian yang akan dijadikan acuan dalam menganalisis data. A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch), 91 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch), yang menggunakan pendekatan kualitatif, yakni sebuah penelitian yang cenderung bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif memiliki kegunaan antara lain untuk memahami interaksi sosial dan memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,

Lebih terperinci

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Adapun penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut Nazir (2005 : 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lexy yang menyatakan bahwa : Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lexy yang menyatakan bahwa : Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Menurut Sugiono (2008) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini sasaran objek penelitian ini adalah meneliti pada komunitas anak langit yang merupakan sebuah komunitas anak jalanan saat melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan

Lebih terperinci