PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI"

Transkripsi

1 PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi) M. Fajar Khali Abstrak Penelitian ini berjudul Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU terhadap proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. Peneliti menggunakan metodelogi penelitian studi deskriptif kuantitatif. Teori yang digunakan adalah: Komunikasi, Komunikasi Antarpribadi, Bimbingan dan Persepsi. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Komunikasi FISIP USU yang masih aktif mengerjakan skripsi dan yang telah menyelesaikan skripsi yaitu berjumlah 158 orang. Keseluruhan populasi diambil dari tahun pengajuan judul 2012 Januari dan dibatasi sampai dengan 2013 Juni. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, maka diperoleh sampel sebanyak 61 mahasiswa. Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional nonprobability sampling dan sampel acak sederhana. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner dan metode kepustakaan. Adapun teknik analisis datanya menggunakan analisis tabel tunggal, dengan penggunaan Statistical Product and System Solution (SPSS 16). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing sudah cukup efektif. Berdasarkan hasil dari analisis dan pengamatan juga ditemukan persepsi mahasiswa yang cukup baik dalam memandang proses komunikasi dalam bimbingan. Namun, masih ditemukan sebagian kecil persepsi mahasiswa yang merasa tidak efektif ketika berkomunikasi dengan dosen pembimbing yang disebabkan oleh makna pesan yang disampaikan dosen kurang informatif dan cenderung koersif. Kata Kunci: Persepsi, Komunikasi Antar Pribadi, Deskriptif Kuantitatif, Bimbingan. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Menempuh pendidikan sarjana di Perguruan Tinggi, mahasiswa tingkat akhir akan dihadapkan dengan sebuah tugas akhir, suatu karya ilmiah yang disebut dengan skripsi. Seperti yang di ungkapkan Mahmudi (2013:43) Skripsi merupakan jenis tulisan ilmiah yang disusun untuk kepentingan penyelesaian studi pada jenjang starata satu atau sarjana. Maka dari itu skripsi yang telah dibuat diharapkan nantinya akan berguna bagi perkembangan ilmu dan dapat diimplementasikan di dalam kehidupan bermasyarakat. Penulisan skripsi ini 1

2 merupakan latihan bagi para calon sarjana dalam membuat karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini akan dituangkan kedalam bentuk laporan ilmiah berdasarkan aturan-aturan yang telah berlaku dalam penulisan ilmiah. Salah satu hal yang sangat berkaitan dengan proses pengerjaan skripsi adalah sebuah bimbingan dari dosen pembimbing skripsi. Setiap mahasiswa yang mengerjakan skripsi akan dibimbing oleh seorang dosen berdasarkan topik skripsi yang akan diajukan untuk dijadikan bahan penelitian. Dalam hal ini proses komunikasi dalam bimbingan skripsi berperan besar didalam pengerjaan skripsi. Hal ini bertujuan agar skripsi yang dikerjakan menjadi optimal dengan adanya masukan-masukan dari dosen pembimbing kepada mahasiswanya. Selama pengerjaan skripsi tersebut, seorang dosen pembimbing akan memperhatikan, mengarahkan, memberikan masukan teori-teori dan metodelogi penelitian yang layak digunakan, sehingga keaslian dan kualitas dari skripsi itu dapat di pertanggung jawabkan sebagai karya ilmiah. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian berfokus kepada mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang sedang melakukan bimbingan skripsi dan yang telah menyelesaikan tugas akhir skripsi. Pemilihan tempat lokasi penelitian berfokus kepada mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dikarenakan, sebagai mahasiswa komunikasi tentunya memiliki nilai yang lebih didalam berinteraksi satu sama lain. Karena ketika berada di bangku perkuliahan, mahasiswa komunikasi belajar mengenai kajian ilmu komunikasi lebih dalam dibanding jurusan lain. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah Bagaimana Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU terhadap proses Komunikasi dalam Bimbingan Skripsi Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses komunikasi dalam bimbingan skripsi antara mahasiswa dan dosen. 2. Untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU terhadap proses komunikasi di dalam bimbingan skripsi. URAIAN TEORITIS Komunikasi Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. (Muhammad, 2009:1). Ruben dan Stewart, 1998 dalam buku Liliweri Komunikasi Serba Ada Serba Makna (2011:35), Mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan proses yang menjadi dasar pertama memahami hakikat 2

3 manusia, dikatakan sebagai proses karena ada aktifitas yang melibatkan peranan banyak elemen atau tahapan yang meskipun terpisah-pisah, namun semua tahapan ini saling terkait sepanjang waktu. Contoh, dalam suatu percakapan yang sederhana saja selalu ada langkah seperti penciptaan pesan, pengiriman, penerimaan, dan interpretasi terhadap pesan. Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media komunikasi antarpribadi (non-media massa), seperti telepon. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator relatif cukup mengenal komunikan, dan sebaliknya. Pesan dikirim dan diterima dengan segera. dalam tataran antarpribadi, komunikasi berlangsung sirkuler, peran komunikasi dan komunikan terus dipertukarkan. Karena itu, dikatakan bahwa kedudukan kedudukan komunikator dan komunikan relatif setara. Proses ini lazim disebut dialog. Walaupun demikian, dalam konteks tertentu dapat juga terjadi monolog, hanya satu pihak yang mendominasi percakapan. Efek komunikasi antarpribadi paling kuat di antara tataran komunikasi lainnya. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator dapat mempengaruhi langsung tingkah laku (efek kognitif) dari komunikannya, memanfaatkan pesan verbal-non verbal, serta segera mengubah atau menyesuaikan pesan verbal dan nonverbal, serta segera mengubah atau menyesuaikan pesan-pesannya apabila didapat umpan balik negatif ( Daryanto, 2013: 35). Bimbingan Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari guidance dan counseling dalam bahasa inggris. Secara harfiyah istilah guidance dari akar kata guide berarti: (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to steer). (Syamsu, 2005:5). Shertzer dan Stone (1971:40) mengartikan bimbingan sebagai proses of helping and individual to understand himself and his world (proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. (Syamsu, 2005:5). Persepsi Persepsi merupakan proses dimana individu memlilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan apa yang dibayang tentang dunia di sekelilingnya. Jadi dengan mempersepsi setiap individu memandang dunia berkaitan dengan apa yang dia butuhkan, apa yang dia nilai, apakah sesuai dengan keyakinan dan budayanya. Semua kebutuhan yang ingin dipenuhi ini membuat persepsi individu menjalani suatu proses personal yang rumit, karena apa yang dia persepsikan itu sangat tergantung dari sejauh mana pengaruh beragam faktor pembentuk persepsi, antara lain masa lalu individu. Pengalaman masa lalu tersebut rupanya telah membekas lalu membentuknya untuk memandang sesuatu, memandang seseorang atau suatu peristiwa dengan cara-cara tertentu. Karena itu, setiap individu dapat melihat suatu objek yang sama namun dengan cara yang berbeda (Liliweri, 2011: 153). 3

4 Kerangka konsep Variabel Penelitian Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip USU Proeses Komunikasi dalam bimbingan Skripsi Operasional Variabel Variabel Teoritis 1. Persepsi Mahsiswa Komunikasi FISIP USU. 2. Proses Komunikasi dalam Bimbingan Skripsi. 3. Karakteristik Responden Variabel Operasional Komponen Utama Persepsi: -Seleksi -Interpretasi -Reaksi 5 Unsur: 1. Who (Siapa) 2. Says what (berkata apa) 3. In which channel (melalui saluran apa) 4. To whom (kepada siapa) 5. With what effect (dengan efek apa) Komunikasi antarpribadi yang efektif. a. Keterbukaan (Openness) b. Empati (Empathy) c. Dukungan (Supportiveness) d. Rasa Positif (Positiveness) e. Kesamaan (Equality) 1. Jenis Kelamin METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, Departemen Ilmu Komunikasi, yang beralamat di Jl. Prof. A. Sofian No. 1 Kampus Usu, Padang Bulan, Medan Penelitian ini dilaksanakn pada bulan Maret 2014 sampai dengan April Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi yang dipilih sebagai objek penelitian adalah Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang sedang aktif dalam menyelesaikan skripsi dan yang telah menyelesaikan tugas akhir skripsi. Objek 4

5 penelitian diambil berdasarkan data periode pengajuan judul yang di mulai pada Januari 2012 sampai dengan Juni 2013 dengan jumlah populasi 158 orang. Dengan alasan, mahasiswa pada periode tersebut sudah melalui tahap seminar dan melakukan bimbingan lebih dari lima kali. Periode tersebut dianggap relevan untuk dijadikan objek penelitian karena sudah memiliki gambaran dan pengalaman dalam bimbingan, serta objek penelitan masih bisa ditemukan untuk diteliti. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingakat kepercayaan 90% sebanyak 61 orang. Teknik Penarikan Data Teknik penarikan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Proposional Nonprobability sampling. 2. Teknik Sampel acak sederhana Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (kuesioner). 2. Penelitian Keperpustakaan. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Tabel Tunggal HASIL DAN PEMBAHASAN Frekuensi Melakukan bimbingan skripsi. 1 Sangat tidak sering (Lebih dari satu bulan) Tidak sering (Sebulan sekali) Biasa saja (Sekali dua minggu) Sering (satu kali seminggu) Sangat sering (dua kali dalam seminggu) 4 7 Sumber: P1/FC4 Maka dapat disimpulkan mayoritas responden menyatakan biasa saja dalam melakukan bimbingan dengan pertemuan sekali dalam dua minggu. Hal ini dikarenakan adanya berbagai hambatan seperti jadwal dosen pembimbing yang padat dan sebagian mahasiswa memerlukan waktu untuk mempersiapkan bahan skripsi sebelum melakukan bimbingan untuk meminimalisir kesalahan. Namun, dua orang menyatakan sangat tidak sering. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk bertemu dengan dosen pembimbing yang kadang susah untuk dihubungi. Selain itu sms dan telefon dari mahasiswa sering tidak diangkat dan dibalas ketika ingin menyatakan maksud ingin berjumpa untuk bimbingan skripsi. Ada lagi penyebab mahasiswa sangat tidak sering melakukan bimbingan karena dosen pembimbingnya sering keluar kota/keluar negeri, sehingga membuat mahasiswa sering terabaikan. 5

6 Dosen pembimbing membuka pembicaraan dalam bimbingan 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju 8 13 Sumber: P7/FC10 Mayoritasnya responden yang menyatakan setuju jika dosen pembimbing mereka yang membuka pembicaraan dalam bimbingan disebabkan faktor-faktor seperti sikap dosen yang peduli dan suka bercerita. Ada juga responden yang mengatakan bahwa dosennya hobi bercerita panjang lebar karena merasa senang dengan mahasiswanya bimbingannya. Pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing bersifat informatif 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju Sumber: P9/FC12 Peneliti menyimpulkan bahwa kebanyakan responden mempuyai dosen pembimbing yang memberikan pesan bersifat informatif di dalam proses bimbingan belajar, dikarenakan dosen sering memberikan pesan yang menambah pengetahuan dan wawasan peneliti. Ada juga dosen yang memberikan refrensi buku kepada mahasiswanya sesuai kapasitas yang dibutuhkan dalam pengerjaan skripsi mahasiswannya. Pesan yang disampaikan dosen pembimbing selama bimbingan bersifat Koersif 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju Sumber: P10/FC13 Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas dari responden menyatakan dosen pembimbingnya biasa saja dan tidak terlalu koersif dalam proses bimbingan. Namun, enam orang mengatakan bahwasanya pendapat mahasiswa sering tidak diterima oleh dosen pembimbing karena dosen pembimbing cenderung memaksakan pendapatnya sendiri didalam pengerjaan skripsi. Hal ini menyebabkan adanya mahasiswa yang tidak memahami dengan pengerjaan skripsinya. 6

7 Pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing selama bimbimngan bersifat persuasif 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju 2 3 Sumber: P11/FC14 Peneliti menyimpulkan kebanyakan dari responden menyatakan bahwa dosen pembimbingnya biasa saja dalam bimbingan, kadang mempersuasif kadang tidak mempersuasif. Respondnen mengatakan, Dosen pembimbing mempersuasif anak bimbimngannya agar mengganti judul ataupun menggunakan teori yang layak untuk dipakai. Pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing selama proses bimbingan mudah dimengerti 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju 6 10 Sumber: P14/FC17 Mayortitas responden mengatakan dosen pembimbing menyampaikan pesan dengan rinci, jelas, tegas dan tidak bertele-tele ketika bimbingan, sehingga apa yang diterima mudah di mengerti. Ada juga dosen yang hanya mengingatkan sering-sering baca jurnal dan refrensi. Responden juga mengatakan seandainya kurang bisa mengerti pesan yang disampaikan mungkin dikarenakan kurangnya membaca buku. Makna pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing selama bimbingan sangat jelas 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju Sumber: P16/FC19 Berdasarkan pengamatan peneliti mengenai jawaban responden dapat disimpulkan oleh beberapa faktor yang mendukung untuk mempermudah makna di mengerti antara lain penyampaian pesan yang interaktif, bahasa yang mudah dimengerti, terarah dan jelas. Namun ada juga mahasiswa yang tidak setuju, hal ini dikarenakan suara dosen yang terkadang kecil sulit untuk di dengar. Terkadang makna yang disampaikan dosen tidak menjadi jelas karena bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami. 7

8 Dosen pembimbing membantu mahasiswa dalam menghadapi kendala 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju Sumber: P17/FC20 Mayoritas responden mengatakan merasa terbantu oleh dosen pembimbing dalam menghadapi kendala. Seperti ketika mahasiswa menghadapi kendala dalam pengerjaan skripsi terkait teori, dosen pembimbing memberikan saran dan arahan yang tepat agar pengerjaan skripsinya sesuai dengan judul yang diteliti. Namun, masih adanya mahasiswa yang merasa kurang terbantu saat menghadapi kendala. Responden tersebut mengatakan bahwasanya dosen pembimbingnya tidak begitu menguasai skripsi mahasiswanya. Dapat mendiskusikan semua kendala yang dihadapi secara terbuka dengan dosen pembimbing 1 Sangat tidak setuju Tidak setuju Biasa saja Setuju Sangat setuju Sumber: P19/FC22 Mayoritas responden mengatakan dapat dengan terbuka mendiskusikan semua kendala yang dihadapi dengan dosen pembimbing. Hal ini dikarenakan dosen pembimbing yang juga mau mendengar keluhan dari mahasiswanya selama bimbingan berlangsung. Namun, ada juga beberapa mahasiswa yang tidak setuju, mereka mengatakan dosen kurang terbuka dan cenderung tidak peduli dengan kendala-kendala yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Seandainya punya kendala, biasanya responden hanya berdiskusi dengan teman dekatnya saja. Dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa komunikasi cenderung kearah positif terhadap proses komunikasi bimbingan skripsi, namun masih ada persepsi mahasiswa mengenai proses bimbingan skripsi kearah negatif yang disebabkan oleh beberapa faktor yang akhirnya membuat berbagai macam penilaian responden. Dilihat dari kesesuaian teori yang digunakan terhadap hasil penelitian, menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi mahasiswa dan dosen sudah cukup baik. Meskipun masih terlihat adanya sebagian kecil hambatan yang menyebabkan ketidak efektifan suatu proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. Seperti perbedaan pandangan yang terkadang tidak menemukan titik tengah dalam pembicaraan, sulitnya melakukan bimbingan tatap muka yang disebabkan oleh dosen pembimbing yang sibuk dengan urusan di luar, dosen pembimbing lebih mendominasi pembicaraan dalam bimbingan, dan pesan yang disampaikan bersifat koersif. Semua hal tersebut sudah di teliti dengan teori komunikasi, komunikasi antarpribadi, bimbingan, dan persepsi. Dan penelitian ini sudah mendeskripsikan semuanya sesuai dengan acuan teori yang digunakan. 8

9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukannya penelitian dan pembahasan, maka dari keseluruhan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa kesimpulan antara lain: 1. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa, proses komunikasi antara dosen pembimbing dengan mahasiswa bimbingan dalam penelitian ini berjalan dengan cukup efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya interaksi yang seimbang antara dosen dan mahasiswa dalam proses bimbingan, seperti adanya komunikasi dua arah antara mahasiswa dan dosen ketika berdiskusi, saling mendengarkan satu sama lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri, kemudian suasana yang setara dan saling menghargai ketika mengeluarkan pendapat menjadikan proses komunikasi berjalan efektif dan seimbang. Namun, masih ada sebagian kecil mahasiswa yang merasa proses komunikasi dalam bimbingannya tidak berjalan efektif dikarenakan oleh beberapa faktor. Seperti perbedaan pandangan yang terkadang tidak menemukan titik tengah dalam pembicaraan ketika bimbingan, dosen terlalu mendominasi pembicaraan dan tidak begitu mendengar pendapat mahasiswa, kemudian sulitnya melakukan bimbingan tatap muka yang disebabkan oleh dosen pembimbing yang sibuk dengan urusan di luar kota, dan terakhir pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing terlalu bersifat koersif. 2. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui seperti apa persepsi danpandangan mahasiswa dalam proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. Mayoritas mahasiswa komunikasi FISIP USU memiliki persepsi yang cukup baik. Seperti keterbukaan mahasiswa dengan dosen dalam bimbingan mengenai kendala akademis maupun non-akademis, mahasiswa menganggap motivasi dan nasehat yang diberikan dosen pembimbing sangat berarti, dan menganggap dosen pembimbing sebagai orang tua sendiri. Ketika bimbingan berlangsung mahasiswa merasa diperhatikan dan diberikan arahan yang sesuai dengan penelitiannya. Walaupun masih ada sebagian kecil mahasiswa yang merasa berbeda pandangan dan pendapat dengan dosen pembimbing, tetapi hal itu tidak menjadi masalah yang besar ketika bimbingan berlangsung. Karena pada dasarnya perbedaan pandangan dan pendapat itulah yang nantinya akan memperkaya masukan ilmu dan membuat penelitian itu jauh lebih baik dan berkembang. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan atas jawaban dari para responden maka dapat disimpulkan saran-saran dari responden adalah: 1. Bagi para dosen pembimbing diharapkan agar lebih perhatian dan bertanggung jawab menjadi dosen pembimbing agar didalam proses bimbingan hubungan dengan mahasiswa terjalin lebih baik dan menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas. 2. Bagi mahasiswa-mahasiswi yang sedang menjalani proses bimbingan di harapkan agar lebih aktif saat melakukan proses bimbingan dengan dosen bimbingan, sehingga akan menciptakan interaksi timbal balik antara dosen dan 9

10 mahasiswa. Serta didalam pengajuan judul mahasiswa lebih memikirkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan tidak asal-asalan dalam mengajukan judul. 3. Bagi lembaga yang terkait diharapkan dalam menentukan pilihan judul dan pemilihan dosen pembimbing untuk mahasiswa bimbingan agar lebih disesuaikan lagi. Ketika nantinya mahasiswa melakukan bimbingan tidak terjadi perubahan judul yang di karenakan dosen pembimbing merasa judul yang terpilih tidak sesuai dengan bidangnya. 4. Saran akademik agar penelitian ini dilanjutkan untuk dikembangkan dalam bentuk penelitian kualitatif. Terutama kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa selama proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. DAFTAR REFERENSI Daryanto Ilmu Komunikasi. Bandung: Satu Nusa Liliweri, Alo Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana Mahmudi Penuntun penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Muhamad, Arni Komunikasi Organisasi. Jakarta: Kencana. Syamsu, Yusuf & Nurihsan A. Juntika Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 10

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini Perguruan Tinggi merupakan tempat berkumpulnya civitas akademika dalam menempuh pendidikan sarjana. Perguruan Tinggi adalah lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori. Dalam suatu penelitian teori memiliki peran sebagai pendorong pemecahan masalah. Setiap penelitian sosial memerlukan teori, karena salah satu unsur yang paling

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Lebih terperinci

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI Fipit Novita Sari 100904099 ABSTRAK Skripsi ini berisi penelitian mengenai bagaimana dinamika komunikasi antarbudaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. CIMB Niaga Auto Finance cabang Medan II) SALMI HENGKI 090904004 Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan Tinggi pada umumnya berusia antara 18-24 tahun. Mahasiswa merupakan masa memasuki

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account PEMANFAATAN ACCOUNT TWITTER @anak_usu SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account Twitter @anak_usu Sebagai Sarana Informasi Pendidikan, Event/kegiatan dan perkembangan kampus

Lebih terperinci

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) Skripsi Diajukan guna memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses

BAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada penelitian ini didapatkan bahwa komunikasi antarpribadi sangat penting peranannya bagi orangtua dengan anak di masa sekolah dasar yang masih membutuhkan bimbingan serta

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKAS INTERPERSONAL (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU) Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH WEBSITE KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PEMILIH CERDAS PADA PEMILU 2014

PENGARUH WEBSITE KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PEMILIH CERDAS PADA PEMILU 2014 PENGARUH WEBSITE KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PEMILIH CERDAS PADA PEMILU 2014 (Studi Korelasional Pengaruh Website Komisi Pemilihan Umum Terhadap Pembentukan Sikap Pemilih Cerdas Pada

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA Indah Wahyu Utami, S.T., M.Si. 1, Margaretha Evi Yuliana, S.S, M.Si Teknik Informatika 1, Sistem Informasi 2 STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang aktif seperti yang di kehendaki dalam Undang Undang RI No

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar, B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi merupakan proses sosial yang sangat mendasar

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. 1 Yang dimaksud upaya di sini adalah upaya yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, manusia dalam kehidupan sehari-hari senantiasa berkomunikasi.kegiatan berkomunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk melakukan interaksi.artinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Pola Bebas (All Channel), Komunikasi Interpersonal, Pembimbingan Skripsi

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Pola Bebas (All Channel), Komunikasi Interpersonal, Pembimbingan Skripsi Pola Komunikasi Interpersonal Dalam Proses Pembimbingan Skripsi (Studi Kasus Pada Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta) Vera Amelya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Korelasional dalam Perspektif Komunikasi tentang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PT Indomarco Prismatama Cabang Medan) Nasrah Nasrifah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan peraturan pemerintah (No.6/1960; No.7/1960) Sensus penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua tahap,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI

PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI (Studi Korelasional Mengenai Kegiatan Personal Selling Parfum Lomani dan Minat Beli Customer di Matahari Departemen Store Grand Palladium Medan) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin (communicatio)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian yang berlangsung tidak menentu di Indonesia belakangan ini memberikan dampak yang cukup drastis bagi para pebisnis maupun masyarakat sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, sering sekali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau tingkah laku orang lain. Penafsiran tersebut, tergantung pada konteks dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST BENTUK KOMUNIKASI By : Lastry. P, SST 1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Berfungsi : 1. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri,

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI SKRIPSI PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan oleh: M. Fajar Khalil 100904021 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia hidup memerlukan bantuan dari orang lain. Untuk itu ia melakukan

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Sesama Warga Bina Sosial di UPT Pelayanan Sosial Tuna Susila Berastagi) Rittar Murdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, juga guna meningkatkan mutu dan relevansi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal merupakan bagian dari ilmu komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi untuk kelancaran kegiatan yang

Lebih terperinci

PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA YESSI OKTAVIANA

PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA YESSI OKTAVIANA PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM Terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Peneliti akan memaparkan hasil penelitian berupa hasil angket, hasil wawancara, hasil korelasi terhadap semua sumber data yang relevan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan komunikasi manusia mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Istilah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsi

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU) Anindita Putri Asmarani 0090409 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia setiap hari melakukan komunikasi mulai dari lingkungan keluarga, di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mencari bukti ada tidaknya hubungan antar

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING (Studi Deskriptif Fungsi Komunikasi Nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU) ARTHA ARIHTA SINURAYA 100904044

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ACARA TUKAR NASIB. (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ACARA TUKAR NASIB. (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ACARA TUKAR NASIB (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri Medan terhadap Acara Reality Show Tukar Nasib di SCTV) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN MINAT BELI. (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan

EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN MINAT BELI. (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI DAN MINAT BELI (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benar. Proses yang baik dan benar hampir selalu melalui perjalanan yang panjang,

BAB I PENDAHULUAN. benar. Proses yang baik dan benar hampir selalu melalui perjalanan yang panjang, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan tidak hanya dinilai dari hasil akhir, tetapi proses. Banyak orang yang mendapatkan hasil yang baik tanpa menjalani proses yang baik dan benar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan ukuran organisasi tersebut. Di dalam organisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan ukuran organisasi tersebut. Di dalam organisasi yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi secara sederhana adalah ketika satu organisasi hanya mempunyai satu atau dua orang di dalamnya, kompleksitas dari komunikasi berkembang dan menyesuaikan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali informasi yang dibutuhkan dari para penyedia data. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali informasi yang dibutuhkan dari para penyedia data. Kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menggali informasi yang dibutuhkan dari para penyedia data. Kemampuan komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y).

BAB IV PENUTUP. semakin puas klien terhadap komunikasi yang dilakukan psikolog. kualitas komunikasi (X) terhadap kepuasan komunikasi (Y). BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil empirik dan interpretasi data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kualitas komunikasi interpersonal psikolog (X) terhadap kepuasan

Lebih terperinci

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

FACEBOOK DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan

FACEBOOK DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan FACEBOOK DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Karyawan PT.Garuda Indonesia Jalan Mongonsidi Medan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut: 74 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di keluarga Bapak Mardianto, pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah disajikan dalam Bab III didapatkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari Guidance dan Counseling dalam bahasa Inggris. Istilah ini mengandung arti : (1) mengarahkan (to direct),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masyarakat saat ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Guna

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone, BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data, diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP NILAI BUDAYA PADA IKLAN FASTFOOD

PERSEPSI SISWA TERHADAP NILAI BUDAYA PADA IKLAN FASTFOOD PERSEPSI SISWA TERHADAP NILAI BUDAYA PADA IKLAN FASTFOOD (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa SMP Negeri 7 Medan Terhadap Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Iklan Produk KFC Pokkits) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif Bahan Bacaan Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak semuanya mampu berkomunikasi secara efektif. Lalu apa itu komunikasi

Lebih terperinci

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU) diajukan Oleh : MILA

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak dapat terlepas dari dunia komunikasi. Komunikasi sangat diperlukan untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok masyarakat mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai satu lembaga pendidikan tinggi, memberikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para penggunanya dalam hal ini adalah

Lebih terperinci

PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU) PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang

Lebih terperinci

MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Disusun oleh : Raisha Fithrie Ramazhanna

MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Disusun oleh : Raisha Fithrie Ramazhanna MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA (Studi Korelasional tentang motivasi konsumsi terhadap tayangan musik Dahsyat di RCTI dan pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas dari interaksi

Lebih terperinci

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. teknologi dan kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)). 1

BAB I PENDAHULUAN. akan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. teknologi dan kesenian (UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1)). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah tempat berkumpulnya civitas akademika dalam menempuh pendidikan sarjana. Dimana perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang diharapkan

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penampilan atau biasa disebut dengan istilah appearance merupakan hal yang perlu di perhatikan ketika seseorang memutuskan untuk bertemu dengan orang lain

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb. KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik TAYANGAN IKLAN DI TELEVISI DAN PERSEPSI MAHASISWA (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci