Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Agustus 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Agustus 2017"

Transkripsi

1 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Agustus 2017

2 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam Komoditas Pangan dan Pertanian Kakao, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kertas Komoditas Logam dan Mineral Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi

3 PENGANTAR Kenaikan harga komoditas secara umum merupakan kabar baik bagi negara-negara produsen dan eksportir netto komoditas seperti Indonesia, karena memberikan manfaat yang besar kepada perekonomian Indonesia dalam mengembangkan strategi pertumbuhan yang tinggi, menyeluruh dan berkelanjutan untuk jangka panjang. Literatur ekonomi terbaru yang didasarkan pada pengalaman banyak negara menyimpulkan bahwa bila dikelola dengan baik, sumber daya alam bisa menjadi vital bagi pembangunan. Bukti empiris dengan kuat memperlihatkan bahwa eksploitasi sumber daya alam dapat menghasilkan pertumbuhan untuk jangka waktu yang lama tanpa menghambat pengembangan kegiatan manufaktur atau kegiatan-kegiatan lainnya. Yang penting adalah bukan apa yang dihasilkan melainkan bagaimana dihasilkan. Anugerah sumber daya alam yang melimpah, disertai dengan pengejaran dan penerapan yang agresif terhadap keunggulan komparatif baru dengan berinvestasi pada keterampilan, inovasi dan teknologi baru merupakan resep pertumbuhan yang telah terbukti. Bukti yang paling meyakinkan diberikan oleh sejarah: Australia, Kanada, Finlandia, Swedia, dan Amerika Serikat mendasarkan kemajuan teknologi pembangunan mereka pada sumber daya alam. Indonesia tidak sepenuhnya memanfaatkan rejeki dari pendapatan sumber daya alam secara produktif, sehingga kehilangan kesempatan untuk menikmati pertumbuhan yang tinggi secara berkelanjutan. Pertama, pertumbuhan komoditas sebagian besar bersifat nominal dan bukan riil. Sebaliknya, ditengah kenaikan harga komoditas, volume produksi minyak malah turun dan investasi pertambangan pada kapasitas produksi baru hampir tidak ada. Yang terjadi pertumbuhan nilai total ekspor komoditas berasal dari kenaikan harga, bukan dari kenaikan produksi. Kedua, dibanding negara lain, Indonesia menerima lebih sedikit pendapatan dari sumber daya alam karena produk ekspornya mempunyai nilai tambah yang rendah. Yang terakhir, sebagian besar pendapatan komoditas dibelanjakan untuk subsidi, bukan untuk investasi yang produktif, dengan memperbaiki infrastruktur yang meningkatkan sektor perkebunan, kehutanan dan pertanian. Pemerintah perlu mengembangkan suatu strategi yang komprehensif dan fokus pada peningkatan kualitas logistik, mendorong arus investasi asing maupun investasi domestik, di bidang infrastruktur pengetahuan dan keterampilan, membuka lapangan kerja dan jasa promosi ekspor yang mampu mendorong diversifikasi dan peningkatan kualitas (upgrading), serta memfasilitasi diversifikasi menjadi produk-produk yang bernilai tambah lebih tinggi*. 3

4 4 Perkembangan Harga Minyak Mentah ($/bbl) Juli ,0 Perkembangan Harga Minyak Mentah ($/bbl) Juli ,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Crude oil, average 47,7 44,1 44,9 45,0 49,3 45,3 52,6 53,6 54,4 50,9 52,2 49,9 46,2 47,7 Crude oil, Brent 48,5 45,1 46,1 46,2 49,7 46,4 54,1 54,9 55,5 52,0 53,0 50,9 46,9 48,7 Crude oil, Dubai 45,8 42,6 43,7 43,7 48,3 43,8 51,8 53,4 54,2 51,2 52,5 50,3 46,4 47,6 Crude oil, WTI 48,8 44,7 44,8 45,2 49,9 45,6 52,0 52,5 53,4 49,6 51,1 48,5 45,2 46,7 Sumber: LCMO Pink Sheet, World Bank Harga minyak mentah bergerak memanas seiring dengan proyeksi berkurangnya stok minyak mentah Amerika Serikat. Pasar minyak juga mendapat sentimen positif dari Rusia dan Arab Saudi yang berjanji untuk mengurangi ekspornya mulai Agustus 2017 demi membantu membatasi kelebihan minyak mentah global. Rencana Kuwait meminta Nigeria dan Libya untuk membantu menyeimbangkan pasar bersama dengan OPEC dan sekutunya ikut menjadi katalis memanasnya harga minyak mentah. Seperti diketahui, anggota OPEC, Nigeria dan Libya, telah dibebaskan dari kesepakatan pemangkasan produksi, yang dikhawatirkan produksi dari kedua negara itu dapat mengimbangi dampak pengurangan global.

5 Perkembangan Harga Minyak Mentah ($/bbl) Juli Harga minyak mentah dunia melonjak, setelah mendapat energi dari pengumuman AS, bahwa produksi minyak turun barel per hari menjadi 9,3 juta bph per hari. Ini merupakan penurunan produksi terbesar sejak Juli Di sisi lain, dalam pertemuan OPEC dan sejumlah negara non-opec di St. Petersburg, Rusia, pada Senin (24/7), Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-falih menyatakan negaranya akan membatasi ekspor minyak mentah sebesar 6,6 juta barel per hari (bph) pada Agustus, atau turun hampir 1 juta bph dibandingkan setahun sebelumnya. Katalis pendorong naiknya harga minyak datang dari Rusia, negara produsen minyak terbesar di dunia itu berjanji mengurangi suplai harian sekitar barel per hari (bph). Rusia menjadi salah satu sekutu penting OPEC bersama negara produsen minyak lainnya untuk menstabilkan volume suplai global. Oleh karena itu, mereka berjanji mengurangi produksi dengan total sekitar 1,8 juta bph dari Januari 2017-Maret Sementara dari dua negara OPEC yang dibebaskan dari pengurangan produksi yakni Nigeria disebutkan siap untuk menutup atau bahkan mengurangi pasokan jika bisa mempertahankan produksinya sebesar 1,8 juta barel per hari (bph). Adapun Libya tidak berencana bergabung dalam segala bentuk kesepakatan pembatasan produksi hingga jumlah produksinya mencapai target 1,25 juta bph pada bulan Desember. Kedua anggota OPEC tersebut dibebaskan dari kesepakatan pemangkasan produksi, yang mulai berlaku pada Januari tahun ini, karena harus berjuang untuk memulihkan produksi di tengah konflik internal (bisnis.com 24/07/ 2017).

6 Perkembangan Harga Batu bara dan Gas Alam ($/mt) Juli ,0 Perkembangan Harga Batu Bara dan Gas Alam Juli ,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 3,0 87,5 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Coal, Australian ($/mt) 53,4 63,1 67,4 72,9 93,2 100,0 86,6 84,1 80,6 80,6 84,6 74,7 81,0 87,5 Natural gas, US ($/mmbtu) (RHS) 2,6 2,8 2,8 3,0 2,9 2,5 3,6 3,3 2,8 2,9 3,1 3,1 2,9 3,0 0,0 Sumber: LCMO Pink Sheet, World Bank Batu bara: Pergerakan harga batubara terus menunjukkan tren kenaikan. Namun, tren positif harga batubara diperkirakan hanya dalam jangka pendek, kondisi ini bisa dipantau dari harga batubara yang terus begerak fluktuatif. Gas alam: Harga gas alam masih berpeluang menguat. Cuaca panas yang ekstrem di Amerika dan cuaca dingin yang juga ekstrem di Eropa menjadi faktor penunjang kenaikan harga gas alam. 6

7 7 Batu Bara Harga komoditas batubara sempat bertengger di level tertinggi. Meski masih berada dalam fase bullish, namun harga batubara terus begerak fluktuatif dan fase bullish batubara ini tidak akan berlangsung lama. Tren kenaikan ini merupakan hal wajar, karena dalam beberapa pekan kemarin produksi batubara AS turun, dan China dilaporkan sedang membatasi produksi batubara domestik. Hal ini tentu membantu mengangkat harga batubara. Sementara para analis memandang kenaikan harga batubara saat ini akibat ulah spekulan. Salah satu indikatornya adalah Amerika Serikat sudah tidak lagi memakai batubara. Bahkan AS akan menutup 500 PLTU dalam dua tahun ke depan. Artinya permintaan batubara akan berkurang. Hal yang sama juga terjadi di Eropa saat ini sudah tidak lagi menggunakan batubara. Oleh karena itu, tidak ada sentimen yang benar-benar kuat yang bisa mengungkit kenaikan harga batubara. Ancaman lain bagi batubara seperti tergantikannya batubara dengan energi-energi terbarukan. India akan menggunakan tenaga surya sebagai pembangkit tenaga listrik. Ini merupakan hal-hal yang dapat membuat harga batubara terkoreksi (Kontan.co.id, 31/07/2017).

8 8 Gas Alam Kenaikan harga gas alam ini tak lepas dari fundamental semua harga komoditas yang baik. Selain itu, secara fundamental, prospek kenaikan gas alam diawali oleh keputusan bank sentral Amerika yang belum menaikan suku bunga dalam waktu dekat. Dus, keraguan pasar akan kemampuan Presiden AS Donald Trump dalam mendorong refomasi kesehatan pun semakin besar. Divisi undang-undang kesehatan ditolak oleh Kongres, artinya pelaku pasar tidak percaya lagi terhadap pemerintahan Donald Trump, sehingga dollar mengalami pelemahan. Membaiknya data produk domestik bruto (PDB) China yang di luar estimasi pasar yang diperkirakan hanya tumbuh 6,8% ternyata terbang menjadi 6,9% pada kuartal dua 2017, juga turut menunjang penguatan harga gas alam. Sementara pasokan cadangan gas alam sendiri diproyeksikan akan mengalami penurunan dari 57 milliar kaki kubik ke 39 milliar kaki kubik. Sejalan dengan pasokan yang menipis, permintaan akan gas alam di Amerika terus mengalami peningkatan yang tentu berdampak pada kenaikan harga gas alam (kontan.co.id, 18 Juli 2017).

9 9 Komoditas Pangan dan Pertanian MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) KAKAO KARET BUBUR KERTAS KOPI KEDELAI UDANG

10 10 Perkembangan Harga Komoditas Pangan dan Pertanian: Kakao, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kayu 14,0 12,0 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 Perkembangan Harga Kokoa, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kayu Juli 2017 Juni Juli Agustus Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Cocoa ($/kg) 3,13 3,05 3,04 2,89 2,71 2,50 2,30 2,20 2,03 2,06 1,97 1,98 2,00 1,99 Coffee, robusta ($/kg) 1,89 2,00 2,02 2,13 2,28 2,29 2,25 2,39 2,35 2,35 2,29 2,17 2,25 2,31 Rubber, SGP/MYS ($/kg) 1,58 1,59 1,55 1,57 1,66 1,87 2,23 2,56 2,71 2,35 2,21 2,10 1,72 1,75 Shirmps, Mexican ($/kg) 10,69 10,69 10,69 10,69 12,79 12,35 12,35 12,13 12,13 12,13 12,13 12,13 12,13 12,13 Palm oil ($/mt) (RHS) Soybean ($/mt) (RHS) Woodpulp ($/mt) (RHS) Sumber: LCMO Pink Sheet, World Bank Harga komoditas pangan dan pertanian pada bulan Juli terpantau bervariatif. Harga kakao dan minyak kelapa sawit bergerak melemah. Harga komoditas kopi, karet dan kedelai mengalami tren positif, sementara harga komoditas udang dan bubur kertas terpantau bergerak mendatar.

11 11 Komoditas Kakao & Kopi Harga kakao diprediksi mengalami tren bearish dalam jangka pendek akibat bertumbuhnya suplai dari sejumlah sentra produksi, terutama di Afrika Barat. Panen pertengahan musim (mid-corp) dimulai pada April 2017 menyebabkan harga kakao global merosot 12%. Pasar juga melihat sentimen dari Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara yang mengimbau para petani meningkatkan produksi kakao. Analisis International Cocoa Organization (ICCO) memproyeksikan produksi kakao di Pantai Gading berkisar 1,9-2 juta ton pada musim yang dimulai Oktober Sebagai informasi, perhitungan musim kakao dimulai Oktober dan berakhir pada September tahun berikutnya. Pasokan dari Afrika Barat cukup banyak pada musim ini. Apalagi dengan proyeksi Pantai Gading menghasilkan 2 juta ton (bisnis.com, Mei 03/2017). Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan daya saing produk andalan Indonesia di pasar ekspor. Salah satunya ekspor komoditas kopi ke kawasan Uni Eropa (UE). Kawasan Uni Eropa disasar karena pertumbuhan industri ritel kopi di Eropa, khususnya Hongaria naik pesat. Hal ini mengindikasikan kebutuhan kopi di Eropa semakin tinggi dan budaya minum kopi semakin merata di segala jenjang umur dengan tingkat konsumsi kopi 3,5 kilogram (kg) kg per kapita per tahun. Upaya peningkatan ekspor kopi dilakukan di tengah turunnya nilai ekspor kopi Indonesia ke Uni Eropa. Pada 2016 nilai ekspor kopi ke Uni Eropa tercatat 239,57 juta, tren nilai ekspor kopi mengalami penurunan 0,05% dalam 5 tahun terakhir (kontan.co.id, Juli 04/ 2017).

12 Minyak Kelapa Sawit & Karet Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/cpo) terpantau melemah, akibat terbebani oleh prediksi ekspor yang melesu. Informasi terbaru, negara-negara Uni Eropa mengeluarkan aturan pembatasan masuknya CPO yang dibuat karena dikhawatirkan produk CPO dan turunannya akan menyerbu masuk wilayah tersebut. Pasar Eropa sepertinya lebih mengutamakan petani mereka, dan masuknya CPO dianggap bisa mengganggu petani di Eropa. Faktor lain yang menekan harga CPO adalah adanya kemungkinan peningkatan pertumbuhan produksi dari Indonesia dan Malaysia untuk tahun Ini bisa jadi katalis negatif bagi harga CPO untuk ke depannya karena pasokan berlimpah (bisnis.com, 14 Juni 2017). Harga karet menguat seiring dengan adanya sentimen positif dari peningkatan data ekonomi China, penguatan harga minyak mentah, dan pelemahan mata uang yen. Penguatan juga dipicu dengan naiknya produksi kendaraan di China yang mengindikasikan bertumbuhnya permintaan bisnis. Dari dalam negeri, Kementerian Luar Negeri menyatakan, karet Indonesia merupakan komoditas primadona di Argentina. Dalam situs resminya, Fate S.A.I.C.I (Fate), salah satu perusahaan penghasil ban kendaraan bermotor di Argentina menggunakan hampir 90% bahan baku karet dari Indonesia. Meski menjadi bahan baku favorit, jumlah konsumsi karet alami dari Argentina masih tergolong rendah dibandingkan negara lainnya. Dengan rata-rata kebutuhan ton per tahun, maka Fate berpotensi mengimpor ton karet dari Indonesia. Diharapkan harga karet juga dapat terdongkrak dengan kehadiran Fate ini (kontan.co.id, 10 Juli 2017). 12

13 13 Komoditas Udang, Kedelai & Bubur Kertas Bisnis perudangan nasional saat ini masih didominasi oleh jenis udang vaname dan udang windu. KKP mencatat selama produksi udang nasional mengalami kenaikan rata-rata sebesar 13,5% per tahun. Sementara itu, data yang dirillis International Trade Center 2017 menyebutkan kontribusi komoditas perikanan budidaya sekitar 60% terhadap total nilai ekspor perikanan 2016 senilai US$2,9 miliar. Dari nilai itu, kontribusi nilai ekspor udang beku terhadap total nilai ekspor perikanan budidaya mencapai 72% (bisnis.com, 1 Juni 2017). Pemerintah terus berupaya untuk swasembada pangan. Namun, sulit untuk mencapai swasembada kedelai. Penyebabnya adalah petani yang enggan menanam kedelai. Pasalnya, dari 1 hektare tanah yang ditanami kedelai, hasil produksinya hanya berkisar 800 kilogram (kg) sampai 1,5 ton kedelai. Hal tersebut berbanding jauh dengan negara lain yang bisa menghasilkan 4 ton per hektare. Kalau produksinya hanya 800 kg sampai 1,5 ton per hektare, dengan harga Rp keuntungan yang didapat petani hanya Rp 10 juta. Sedangkan bila menanam padi 1 hektar bisa 5 ton, dengan harga Rp 7.000, pendapatannya bisa Rp 30 juta-an. Karena itu mereka lebih memilih tanam padi daripada kedelai. Saat ini, jumlah produksi kedelai juga cenderung stabil dari tahun ke tahun. Rata-rata produksi kedelai berkisar ton per tahun. Padahal, kebutuhan kedelai bisa mencapai 3 juta ton per tahun (kontan.co.id, 04 08/2017). Produk kertas Indonesia mendominasi nilai ekspor ke seluruh negara dalam dua tahun ini, dari total ekspor produk perkayuan yang senilai US$11,83 miliar, khusus dari ekspor kertas mencapai US$3,95 miliar pada Nilai ekspor sebesar ini merupakan ekspor dengan dokumen V-Legal, yakni Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) maupun Lisensi FLEGT. Ekspor kertas ke semua negara di dunia hingga Maret 2017 senilai US$837,37 juta, sementara ekspor kertas ke UE senilai US$65,25 juta. Indonesia memiliki kapasitas terpasang produksi pulp kisaran juta ton per tahunnya. Sayangnya produksi itu masih 70 persen dari kapasitas yang ada (bisnis.com, 11/07/17).

14 Komoditas Logam dan Mineral: Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi 14 SENG TEMBAGA TIMAH NIKEL BIJIH BESI

15 Perkembangan Harga Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi 25000, , , ,0 5000,0 0,0 Perkembangan Harga Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi Juli 2017 Juni Juli Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Copper ($/mt) 4632,5 4864,9 4751,7 4722,2 4725,8 5450,9 5660,4 5754,6 5940,9 5824,6 5683,9 5599,6 5719,8 5985,1 Nickel ($/mt) 8905, , , , , , ,3 9971, , ,7 9609,3 9155,1 8931,8 9491,4 Tin ($/mt) 16961, , , , , , , , , , , , , ,5 Zinc ($/mt) 2022,6 2183,3 2277,3 2288,3 2304,4 2566,2 2664,8 2714,8 2845,6 2776,9 2614,9 2590,2 2573,4 2787,2 Iron ore, cfr spot ($/dmtu) (RHS) Sumber: LCMO Pink Sheet, World Bank Pergerakan harga pada logam industri dan mineral di bulan Juli 2017 terpantau mengalami tren positif, seiring kuatnya faktor fundamental, seperti prospek bertumbuhnya permintan China dan melemahnya dolar AS. Sementara fundamental tembaga dipandang paling cukup positif sepanjang paruh pertama tahun ini. 15

16 16 Komoditas Tembaga & Seng Harga komoditas tembaga berhasil menguat karena pelaku pasar masih melihat faktor fundamental. Sentimen penopang harga masih berasal dari ekspektasi kenaikan permintaan China, berhubungan dengan kenaikkan harga baja di China dan data penjualan otomotif yang meningkat. Faktor pendongkrak lain adalah adanya pemogokkan kerja tambang yang terjadi di Chile dan Peru. Masalah skandal surel yang memperlihatkan hubungan Presiden Amerika Donald Trump dengan Rusia juga menjadi salah satu faktor yang membantu mengerek harga tembaga. Dengan adanya permasalahan politik tersebut, nilai dollar AS tertekan sehingga harga komoditas yang diperdagangkan dalam dollar AS terdongkrak (kontan.co.id, 12 Juli 2017). Kendati mengalami tren bullish, rerata harga seng dianggap rentan mengalami koreksi ketika melewati level US$2.700 per ton. Harga seng sempat menyentuh level tertinggi US$2.935 per ton pada pertengahan Februari 2017 akibat mengetatnya pasokan dari sejumlah tambang besar. Namun, harga bergerak turun karena pulihnya produksi. Perusahaan di Peru kembali memacu penambangan setelah banjir besar pada awal tahun ini. China juga menggenjot suplai setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Ada tiga faktor yang mendongkrak harga seng, yakni: (1) melebarnya volume defisit di pasar global; (2) penghabisan jumlah persediaan; (3) pemogokan kerja di tambang Peru. Data International Lead and Zinc Study Group (ILZSG) menyebutkan pasar seng global mengalami kondisi defisit sebesar ton pada 2017 (bisnis.com, 17/07/2017).

17 Komoditas Logam Nikel, Timah dan Bijih Besi Harga logam industri kompak mengalami penguatan seiring dengan prospek bertumbuhnya permintaan China dan masih lemahnya dolar AS. Sepanjang 2017, data pertumbuhan ekonomi dan manufaktur Negeri Panda menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bahkan, IMF merevisi naik PDB China pada 2017 menjadi 6,7% dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,6%. Adapun logam nikel naik 225 poin atau 2,30% menuju US$ per ton, terdorong sentimen dari Filipina, sebagai eksportir terbesar di dunia. Dalam pidatonya, Senin (24/7/2017), Presiden Rodrigo Duterte menegaskan pentingnya perlindungan lingkungan dalam aktivitas penambangan. Pria yang sempat menutup sekitar 50% aktivitas tambang di Filipina menginginkan perusahaan pertambangan di dalam negeri untuk mengolah bahan baku terlebih dahulu sebelum menjualnya ke pasar ekspor (bisnis. Com 26 Juli 2017). Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) melaporkan volume transaksi timah pada semester I/2017 menjadi US$713,54 juta atau setara dengan Rp9,2 triliun. Harga timah di London Metal Exchange (LME) naik 325 poin atau 1,60% menuju US$ per ton. Tren positif pergerakan harga timah di pasar global dipastikan akan membawa berkah bagi pelaku usaha di dalam negeri (bisnis.com, 28 Juli 2017). Dalam publikasinya Senin (31/7/2017), UNCTAD menyampaikan, meskipun konsumsi bijih besi China melesu dan harganya tertekan pada sebagian besar periode 2016, aktivitas industri bahan baku baja itu mengalami kenaikan dalam produksi serta ekspor. Pasar untuk logam dasar seperti bijih besi adalah tolok ukur bagi ekonomi global, dan dalam beberapa tahun terakhir ini telah berfluktuasi secara erat dengan keadaan ekonomi negara-negara emerging and developing. Meskipun konsumsi Cina tetap rendah, dan harga tidak membaik pada tahun 2016, pasar mulai membaik pada akhir tahun dengan harga ditutup melebihi US$ 80 per ton. Produksi bijih besi global tumbuh 5% yoy pada 2016 menjadi juta ton. Hal ini terutama didorong oleh tambahan 30 juta ton bijih pengiriman dari Australia, yang merupakan sumber utama produk baru yang masuk ke pasar China (bisnis.com, 31/07/2017). 17

18 Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Agustus 2017

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN JANUARI Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Februari 2018

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN JANUARI Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Februari 2018 PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN JANUARI 2018 Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Februari 2018 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam Komoditas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN FEBRUARI Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Maret 2018

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN FEBRUARI Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Maret 2018 PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN FEBRUARI 2018 Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Maret 2018 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam Komoditas

Lebih terperinci

Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Januari 2017

Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Januari 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Januari 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas

Lebih terperinci

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Juli 2017

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Juli 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Juli 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN AGUSTUS Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik September 2017

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN AGUSTUS Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik September 2017 PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN AGUSTUS 2017 Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik September 2017 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam Komoditas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN SEPTEMBER Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Oktober 2017

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN SEPTEMBER Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Oktober 2017 PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN SEPTEMBER 2017 Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Oktober 2017 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam Komoditas

Lebih terperinci

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Juni 2017

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Juni 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Juni 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas

Lebih terperinci

Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Februari 2017

Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Februari 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Februari 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan

Lebih terperinci

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Maret 2017

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Maret 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Maret 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas

Lebih terperinci

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Mei 2017

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Mei 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Mei 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam

Lebih terperinci

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik April 2017

Komoditas. Pangan dan Pertanian. Komoditas. Logam dan Mineral. Komoditas Energi. Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik April 2017 Komoditas Pangan dan Pertanian Komoditas Logam dan Mineral Komoditas Energi Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik April 2017 2 DAFTAR ISI Komoditas Energi Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN KINERJA Periode: MARET 21 Jakarta, Mei 21 1 Neraca Perdagangan Indonesia Kondisi perdagangan Indonesia semakin menguat setelah mengalami kontraksi di tahun 29. Selama Triwulan I

Lebih terperinci

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia SIARAN PERS DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021 3858216, 23528400. Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Ekspor Indonesia

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Ekspor Nonmigas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat Kementerian Perdagangan 5 Agustus 2014 1 Neraca perdagangan non migas bulan Juni 2014 masih surplus Neraca perdagangan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, dipicu

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Prospek Ekspor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010 SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas November 21 Memperkuat Optimisme

Lebih terperinci

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12 persen melambat dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Kinerja Ekspor

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

Perdagangan Indonesia

Perdagangan Indonesia Tinjauan Terkini Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 6, Agustus 2010 Perdagangan Indonesia Volume 6, Agustus 2010 Daftar Isi Tinjauan Umum Hingga Juni 2010 Beberapa Produk Yang Mengalami Peningkatan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011 RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 20 DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 20 Perkembangan Ekspor Nilai ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang berlimpah, dimana banyak Negara yang melakukan perdagangan internasional, Sumberdaya yang melimpah tidak

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Harga Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia. Oleh karenanya harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penentu kinerja ekonomi global.

Lebih terperinci

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M Kementerian Perdagangan 17 Oktober 2015 1 Neraca perdagangan Oktober 2015 kembali surplus Neraca

Lebih terperinci

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1% Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1% Osaka, 24 April 2018 - Ekspor Indonesia ke Jepang selama Bulan Februari 2018 mencapai USD 1,6 miliar, mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona Indonesia untuk jenis ekspor non-migas. Indonesia tidak bisa menggantungkan ekspornya kepada sektor migas saja sebab

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Deputi Bidang Ekonomi BAPPENAS

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Deputi Bidang Ekonomi BAPPENAS 1 KATA PENGANTAR Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, yang didasarkan pada data dan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Minyak Goreng

Tinjauan Pasar Minyak Goreng (Rp/kg) (US$/ton) Edisi : 01/MGR/01/2011 Tinjauan Pasar Minyak Goreng Informasi Utama : Tingkat harga minyak goreng curah dalam negeri pada bulan Januari 2011 mengalami peningkatan sebesar 1.3% dibandingkan

Lebih terperinci

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 31/06/16/Th.XVIII, 1 Juni No. 41/08/17/Th.IX, 1 Agustus PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca

Lebih terperinci

Tinjauan Terkini TINJAUAN UMUM: HINGGA SEPTEMBER Daftar Isi. Tinjauan Umum Hingga September 2010 Pemulihan Ekspor Indonesia

Tinjauan Terkini TINJAUAN UMUM: HINGGA SEPTEMBER Daftar Isi. Tinjauan Umum Hingga September 2010 Pemulihan Ekspor Indonesia Tinjauan Terkini Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 9, Nopember 2010 Perdagangan Indonesia Volume 9, Nopember 2010 Daftar Isi Tinjauan Umum Hingga September 2010 Pemulihan Ekspor Indonesia Pengarah

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 1 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Ekspor Bulan Februari 2012 Naik 8,5% Jakarta, 2 April 2012

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri FEBRUARI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Februari 2017 Pendahuluan Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI No. 15/V/1 APRIL EKSPOR Nilai ekspor Indonesia bulan Februari mencapai US$ 4,18 milyar atau naik 4,36 persen dibanding ekspor bulan Januari sebesar

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 No. 06/02/62/Th. VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2012 terhadap triwulan III-2012 (Q to Q) secara siklikal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha perkebunan merupakan usaha yang berperan penting bagi perekonomian nasional, antara lain sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi petani, sumber

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia. BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat dahulu, pada umumnya orang melakukan investasi secara tradisional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat dahulu, pada umumnya orang melakukan investasi secara tradisional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat dahulu, pada umumnya orang melakukan investasi secara tradisional. Orang yang memiliki dana berlebih dan tidak menyukai resiko biasanya berinvestasi

Lebih terperinci

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran 31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 44/02/16/Th.XVII, 1 Februari 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER

Lebih terperinci

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., September 2007 No. 07/02/16/Th.XIX, 1 Februari 2017 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR

Lebih terperinci

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Juli 2007 No. 56/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

3. Analisis Eksternal

3. Analisis Eksternal 3. Analisis Eksternal 3.1. Perkembangan Kondisi Makro Ekonomi Dunia Ekspansi ekonomi dunia diperkirakan tetap berlanjut meski tidak merata. Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju diperkirakan terbatas,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

Perdagangan Indonesia

Perdagangan Indonesia Tinjauan Terkini Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 7, September 2010 Perdagangan Indonesia Volume 7, September 2010 Daftar Isi Tinjauan Umum Hingga Juli 2010 Ekspor & Impor Beberapa Produk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014 No. 19/05/36/Th.VIII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2014 NAIK 0,99 PERSEN MENJADI US$802,39 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret 2014 naik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 72/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$11,88 miliar atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Oktober 2008 INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Pada Oktober 2008, pertumbuhan tertinggi secara tahunan terjadi pada produksi kendaraan niaga, sementara secara bulanan terjadi pada produksi kendaraan non niaga

Lebih terperinci

Volume 12 Desember 2017

Volume 12 Desember 2017 Volume 12 ember 20 ANALISIS PASAR Oleh Tim Analisis Pasar Gapkindo SITUASI PASAR Pasokan: Pertemuan pejabat senior negara anggota ITRC di Chiang Mai pada 29 November memutuskan bahwa beberapa tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang Tanggal Peluncuran 11 April 2011 0-20% Total Dana Kelolaan 60,826,022,840.66 - Efek Ekuitas 80-100% 31-Jan-18 NAV: 1,571.313 Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) 0.62% 3.25% 4.92% 95.08% 4 2-2 - Pertambangan

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran Total Dana Kelolaan 4,856,084,724.02 - Efek Pendapatan Tetap 77.35% 10.42% 10.54% 1.69% Keuangan 5.41% Perkebunan 7.10% Infrastruktur 15.55% Properti 0.19% Konsumen 38.53% Konstruksi 5.76% Industri Dasar

Lebih terperinci

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam perekonomian dan memiliki peran sebagai penyangga pembangunan nasional. Hal ini terbukti pada saat Indonesia

Lebih terperinci

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Juli 2007 INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Pada Juli 2007, secara tahunan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada produksi kendaraan non niaga, sedangkan kontraksi tertinggi terjadi pada penjualan minyak diesel.

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016 Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang SAFE 31-Jan-18 NAV: Total Dana Kelolaan 447,102,198.67 Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Kas dan Deposito Syariah 10 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan (netto) vs per Januari 2018(Disetahunkan)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2014 NAIK 2,68 PERSEN MENJADI US$904,57 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen beberapa komoditi. primer seperti produk pertanian, perkebunan, dan perikanan serta

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen beberapa komoditi. primer seperti produk pertanian, perkebunan, dan perikanan serta I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara produsen beberapa komoditi primer seperti produk pertanian, perkebunan, dan perikanan serta kehutanan. Sebagian besar dari produk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 No. 26/06/36/Th. VIII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2014 NAIK 8,46 PERSEN MENJADI US$870,12JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 8,46

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Estimasi Produksi Komoditas Indonesia Tahun Produksi / Cadangan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Estimasi Produksi Komoditas Indonesia Tahun Produksi / Cadangan Indonesia BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, posisi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan-batasan serta sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Ekspor Nonmigas 21 Mencapai Rekor Tertinggi Jakarta,

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci

Meningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional

Meningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Meningkatnya Impor Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan

Lebih terperinci

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015 No. 50/11/36/Th. IX, 2 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER TURUN 5,85 PERSEN MENJADI US$706,27 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 5,85 persen

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017 No. 38/07/36/Th.XI, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI NAIK 9,95 PERSEN MENJADI US$1.001,75 JUTA Nilai ekspor Banten naik 9,95 persen dibanding ekspor April,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. Minyak

Lebih terperinci

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015 Impor Seluruh Jenis Golongan Barang Menurun di bulan April 2015, kecuali Bahan Baku/Penolong Perdagangan dengan India di bulan April 2015 menyumbang surplus USD 1,0 miliar Grafik 2. Negara Penyumbang Surplus

Lebih terperinci