Daftar Pustaka. [BEL00] Belkin, Alan Music Theory Online : Counterpoint. Diakses: Februari 2007.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Pustaka. [BEL00] Belkin, Alan Music Theory Online : Counterpoint. Diakses: Februari 2007."

Transkripsi

1 Daftar Pustaka [BEL00] Belkin, Alan Music Theory Online : Counterpoint. Diakses: Februari [DAN06] Dannenberg, Roger B., Christopher Raphael Communication of The ACM : Music Score Alignment and Computer Accompaniment. Vol 49 / No 8. [DAR98] Darwin, Charles The Origin of Species. Wordsworth Classics of World Literature. [GOL89] Goldberg, David E Genetic Algorithms in Search, Optimization and Machine Learning. Addison-Wesley Publishing Company Inc. [GOO01] Good, Michael MusicXML: An Internet-Friendly Format for Sheet Music. XML Conference & Exposition [GUN99] Gunawan, Maureen Tugas Akhir : Pembangkitan Harmonisasi Chord. Jurursan Teknik Informatika ITB, Bandung. [HAU98] Haupt, Randy, Sue Haupt Practical Genetic Algorithms. A Wiley- Interscience Publication. [HUG07] Hugill, Andrew. The Orchestra: A User s Manual Diakses: Maret 2007 [JON74] Jones, George Thaddeus Music Theory : The Fundamental Concepts of Tonal Music Including Notation, Terminology and Harmony. Barnes & Noble Books. [KAW75] Kawakami, Genichi Arranging Popular Music : A Particular Guide. Yamaha Music Foundation. [KEN96] Kennedy, Michael, Bourne, Joyce Definition of Counterpoint. Diakses: Februari [KHE91] Kheng, Loh Phaik A Handbook of Music Theory. Muzikal. xi

2 [KLE07] Klein, Bernd. Diakses: Februari [MIT97] Mitchell, Tom M Machine Learning. McGraw-Hill. [PRE97] Pressman, Roger S Software Engineering (A Practitional s Approach). McGraw-Hill. [RAN05] Rangel-Mirano, A., J. L. Lopez-Bonilla, R. Linares y Miranda Optimization Method based on Genetic Algorithms. Diakses: Januari [STA96] Sadie, Stanley Musical Forms : Counterpoint. Diakses: Februari [TAG02] Tagg, Philip Towards a Definition of Music. Diakses: Februari [WIK07] Wikimedia Foundation. Wikipedia : The Free Encyclopedia. Diakses: Februari xii

3 LAMPIRAN A MusicXML Tabel berikut ini berisi nama tag dan penjelasannya yang diperlukan selama proses pada suatu berkas MusicXML: Nama File Tipe Deskripsi accidental note.dtd Tag Tanda (sharp atau flat) alter note.dtd Tag Selisih semitone dari suatu nada attributes attributes.dtd Tag Informasi mengenai bar, meliputi kunci, birama, tempo, satuan ketukan terkecil. backup note.dtd Tag Mundur untuk mengkoordinasikan berbagai suara pada satu bagian beat-type attributes.dtd Tag Jumlah ketukan dalam satu bar (angka di atas birama) beats attributes.dtd Tag Nilai not untuk satu ketukan dalam satu bar (angka di bawah birama) chord note.dtd Tag Mengindikasikan not tersebut adalah not tambahan bagi akor clef attributes.dtd Tag Kunci divisions attributes.dtd Tag Berapa bagian per not seperempat dalam satu durasi duration note.dtd Tag Durasi (dalam bagian) encoding identity.dtd Element Informasi tentang proses encoding file MusicXML tersebut encoding-date identity.dtd Element Tanggal saat encoding fifths attributes.dtd Tag Jumlah flat atau sharp setelah kunci id score.dtd Attribute ID unik untuk score-part atau scoreinstrument identification identity.dtd Tag Score metoda dasar instrumentname score.dtd Tag Nama lengkap instrumen key attributes.dtd Tag Tangga nada line attributes.dtd Tag Nomor garis paranada dari bawah ke atas measure score.dtd Tag Elemen tingkat lebih tinggi dalam partwise. Elemen tingkat lebih rendah dalam timewise midi-channel common.dtd Tag Channel MIDI dari 1 16 midiinstrument common.dtd Tag Menspesifikasikan insturmen midi untuk score-instrument atau sound A-1

4 Nama File Tipe Deskripsi midi-program common.dtd Tag Nomor program MIDI dari mode attributes.dtd Tag Mode untuk tangga nada notations note.dtd Tag Notasi musik untuk not note note.dtd Tag Tanda not atau tanda istirahat number note.dtd Attribute Digunakan dalam banyak elemen, biasanya elemen dengan nomor tingkatan octave note.dtd Tag Nomor oktaf dari 0 9 part score.dtd Tag Elemen tingkat lebih tinggi dalam partwise. Elemen tingkat lebih rendah dalam timewise part-list score.dtd Tag Daftar lengkap seluruh partitur musik dalam satu bagian part-name score.dtd Tag Nama lengkap partitur musik pitch note.dtd Tag Data pitch : kombinasi dari step, alteration dan oktaf rest note.dtd Tag Tanda istirahat scoreinstrument score.dtd Tag Informasi tentang instrumeninstrumen dalam partitur score-part score.dtd Tag Informasi tentang partitur dalam satu score score-partwise score.dtd Tag Elemen dokumen untuk partwise.dtd sign attributes.dtd Tag Tanda kunci. Nilai : G, F, C, percussion, TAB, none software identity.dtd Tag Software yang digunakan untuk encoding sound direction.dtd Tag Saran playback staff common.dtd Tag Peletakan paranada untuk partitur dengan banyak garis paranada staves attributes.dtd Tag Jumlah garis paranada dalam satu partitur step note.dtd Tag Nada diatonik. Nilai : A, B, C, D, E, F, G tempo direction.dtd Attribute Tempo not seperempat dalam satu menit tied note.dtd Tag Cara menampilkan not yang tergabung dalam sebuah tie time attributes.dtd Tag Birama type direction.dtd Attribute Digunakan dalam banyak elemen, biasanya penanda start-stop atau start-stop-continue voice common.dtd Tag Membedakan suara musik A-2

5 LAMPIRAN B Contoh File MusicXML Berikut ini adalah contoh partitur untuk piano dan file MusicXML untuk partitur tersebut dengan sistem partwise. <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?> <!DOCTYPE score-partwise PUBLIC "-//Recordare//DTD MusicXML 1.0 Partwise//EN" " <score-partwise> <movement-title>canon In D</movement-title> <identification> <creator type="composer">pachelbel</creator> <rights>â mary_msc co.</rights> <encoding> <software>finale 2006 for Windows</software> <software>dolet Light for Finale 2006</software> <encoding-date> </encoding-date> </encoding> </identification> <part-list> <score-part id="p1"> <part-name>piano 1</part-name> <part-abbreviation>pno. 1</part-abbreviation> <score-instrument id="p1-i2"> <instrument-name>piano 1</instrument-name> </score-instrument> <midi-instrument id="p1-i2"> <midi-channel>1</midi-channel> <midi-program>1</midi-program> </midi-instrument> </score-part> </part-list> <part id="p1"> <measure number="1"> <attributes> <divisions>1</divisions> <key> <fifths>2</fifths> <mode>major</mode> </key> B-1

6 <time symbol="common"> <beats>4</beats> <beat-type>4</beat-type> </time> <staves>2</staves> <clef number="1"> <sign>g</sign> <line>2</line> </clef> <clef number="2"> <sign>f</sign> <line>4</line> </clef> </attributes> <sound tempo="120"/> <note> <pitch> <step>a</step> <octave>4</octave> </pitch> <duration>4</duration> <voice>1</voice> <type>whole</type> <staff>1</staff> </note> <backup> <duration>4</duration> </backup> <note> <pitch> <step>d</step> <octave>3</octave> </pitch> <duration>4</duration> <voice>2</voice> <type>whole</type> <staff>2</staff> </note> </measure> </part> </score-partwise> B-2

7 LAMPIRAN C Pseudocode Fungsi Fitness Berikut ini adalah pseudocode untuk fungsi fitness. function evaluasi (input evaluasi : kromosom, melodi : kromosom, harmoni : kromosom) -> integer {fungsi untuk mengevaluasi kromosom berdasarkan teori melodi masukan : 1. kromosom evaluasi, yaitu kromosom yang dievaluasi 2. kromosom melodi, yaitu kromosom yang berisi nada-nada melodi 3. kromosom harmoni, yaitu kromosom yang berisi nada-nada harmoni keluaran : hasil evaluasi berdasarkan teori dasar aransemen bertipe integer} Deklarasi {kebutuhan untuk evaluasi berdasarkan teori melodi} cnm : integer {nada melodi ketukan saat ini} com : integer {oktaf melodi ketukan saat ini} pnm : integer {nada melodi ketukan sebelumnya} pom : integer {oktaf melodi ketukan sebelumnya} {kebutuhan untuk evaluasi berdasarkan teori harmoni} bass : integer {posisi nada terendah} akor : integer {berisi nada-nada harmoni dalam satu oktaf} third : integer {berisi nada third dari akor} fifth : integer {berisi nada fifth dari akor} {kebutuhan untuk evaluasi berdasarkan teori instrumen} jum_kiri : integer {jumlah nada di paranada bawah} jum_kanan : integer {jumlah nada di paranada atas} max_kiri : integer {posisi nada tertinggi di paranada bawah} max_kanan : integer {posisi nada tertinggi di paranada atas} min_kiri : integer {posisi nada terendah di paranada bawah} min_kanan : integer {posisi nada terendah di paranada atas} nilai : integer bobot : integer i, j : integer {nilai evaluasi} {bobot evaluasi} Algoritma for i<-0 to Nketukan do {Nketukan merupakan jumlah gen yang terdapat dalam kromosom} {==========evaluasi berdasarkan teori melodi==========} {cari info nada melodi di informasi nada_kanan gen saat ini dari kromosom melodi} j<-0 while ((melodi[i][nada_kanan][j] = 0) and (j < jum_oktaf)) do j<-j+1 {telusuri tiap oktaf, jum_oktaf bernilai 4 sesuai batasan} {simpan info nada melodi} cnm<-melodi[i][nada_kanan][j] {simpan nada di cnm} com<-j {simpan oktaf di com} {dilanjutkan di halaman selanjutnya} C-1

8 {lanjutan dari halaman sebelumnya} {cek keberadaan nada melodi di kromosom evaluasi} for j<-0 to jum_oktaf do {cek di paranada atas} if (melodi[i][nada_kanan][j] and cnm) then {jika nada melodi dimainkan, nilai bertambah} nilai <- nilai + bobot if (j = com) then nilai <- nilai + bobot endif {jika oktaf sesuai dengan nada melodi, nilai bertambah} endif {cek di paranada bawah} if (melodi[i][nada_kiri][j] and cnm) then {jika nada melodi dimainkan, nilai bertambah} nilai <- nilai + bobot if (j = com) then nilai <- nilai + bobot endif {jika oktaf sesuai dengan nada melodi, nilai bertambah} endif endfor {==========evaluasi berdasarkan teori harmoni=========} {cari info nada harmoni di informasi nada_kanan gen saat ini dari kromosom harmoni} akor<-posisi nada akor dalam kromosom harmoni third<-posisi nada third dalam kromosom harmoni fifth<-posisi nada fifth dalam kromosom harmoni bass<-nada terendah di kromosom evaluasi untuk gen ke-i {cek apakah nada-nada yang dimainkan memenuhi akor} {jum_oktaf merupakan jumlah oktaf, bernilai 4 sesuai batasan} for j<-0 to jum_oktaf do {jum_semitone merupakan jumlah nada dalam satu oktaf, bernilai 12} for k<-0 to jum_semitone do {cek untuk paranada atas} if nada ke-k dimainkan di paranada atas then if nada ke-k memenuhi akor then {jika nada yang dimainkan memenuhi akor, nilai bertambah} nilai <- nilai + bobot else {jika nada yang dimainkan tidak memenuhi akor, nilai berkurang} nilai <- nilai - bobot endif endif {dilanjutkan di halaman selanjutnya} C-2

9 {lanjutan dari halaman sebelumnya} {cek untuk paranada bawah} if nada ke-k dimainkan di paranada bawah then if nada ke-k memenuhi akor then {jika nada yang dimainkan memenuhi akor, nilai bertambah} nilai <- nilai + bobot else {jika nada yang dimainkan tidak memenuhi akor, nilai berkurang} nilai <- nilai - bobot endif endif endfor endfor {cek apakah nada terendah yang dimainkan adalah nada third atau nada fifth} if bass and third then nilai <- nilai + bobot {jika nada terendah adalah nada third, nilai bertambah} else if bass and third then nilai <- nilai + bobot {jika nada terendah adalah nada fifth, nilai bertambah} endif {=========evaluasi berdasarkan teori instrumen========} {cari info yang akan dievaluasi} jum_kiri<-jumlah nada di paranada bawah jum_kanan<-jumlah nada di paranada atas max_kiri<-posisi nada tertinggi di paranada bawah max_kanan<-posisi nada tertinggi di paranada atas min_kiri<-posisi nada terendah di paranada bawah min_kanan<-posisi nada terendah di paranada atas {evaluasi jumlah nada yang dimainkan di paranada bawah} if jum_kiri <= 5 then nilai <- nilai + bobot {jika jumlah nada kurang dari 5, nilai bertambah} else nilai <- nilai - bobot {jika jumlah nada lebih dari 5, nilai berkurang} endif {evaluasi jumlah nada yang dimainkan di paranada atas} if jum_kanan <= 5 then nilai <- nilai + bobot {jika jumlah nada kurang dari 5, nilai bertambah} else nilai <- nilai - bobot {jika jumlah nada lebih dari 5, nilai berkurang} endif {evaluasi jangkauan nada yang dimainkan di paranada atas} if (max_kiri-min_kiri) <= 12 then nilai <- nilai + bobot {jika jangkauan kurang dari satu oktaf (12 nada), nilai bertambah} else nilai <- nilai - bobot {jika jangkauan lebih dari satu oktaf (12 nada), nilai berkurang} endif {dilanjutkan di halaman selanjutnya} C-3

10 {lanjutan dari halaman sebelumnya} {evaluasi jangkauan nada yang dimainkan di paranada atas} if (max_kanan-min_kanan) <= 12 then nilai <- nilai + bobot {jika jangkauan kurang dari satu oktaf (12 nada), nilai bertambah} else nilai <- nilai - bobot {jika jangkauan lebih dari satu oktaf (12 nada), nilai berkurang} endif {evaluasi posisi tangan} if max_kiri > min_kanan then nilai <- nilai - bobot endif {jika nada tertinggi yang dimainkan tangan kiri lebih tinggi dari nada terendah yang dimainkan tangan kanan, nilai berkurang} endfor {evaluasi letak nada melodi} if cnm berada di max_kanan then nilai <- nilai + bobot endif {jika nada melodi dimainkan oleh tangan kanan di nada tertinggi, nilai bertambah} return nilai C-4

11 LAMPIRAN D Operasi Genetika Berikut ini adalah contoh partitur dan operasi genetika terhadap partitur tersebut. 1. Contoh operasi persilangan - Letak ketukan yang dipersilangkan untuk paranada atas dipilih secara acak. Misalnya letak ketukan yang terpilih adalah ketukan ke-9 hingga ke- 16 dan ketukan ke-25 hingga ke Letak ketukan yang dipersilangkan untuk paranada bawah dipilih secara acak. Misalnya letak ketukan yang terpilih adalah ketukan ke-1 hingga ke- 8 dan ketukan ke-17 hingga ke-24. Berikut ini adalah gambar partitur yang akan disilangkan. Berikut ini adalah gambar hasil operasi persilangan sesuai aturan di atas. 2. Contoh operasi mutasi 0 - Jumlah dan letak ketukan dipilih secara acak. Misalnya jumlah yang terpilih adalah 3, dan letak ketukan yang terpilih adalah 5, 9, dan Nada dipilih secara acak dari C hingga B. Misalnya nada yang terpilih adalah nada G. - Oktaf dipilih secara acak, yaitu dari oktaf ke-2 hingga oktaf ke-5. Misalnya oktaf yang terpilih adalah oktaf ke-4. - Paranada dipilih secara acak, yaitu paranada atas atau paranada bawah. Misalnya paranada yang terpilih adalah paranada atas. D-1

12 - Komponen dipilih secara acak, yaitu nilai nada atau sambungan nada. Misalnya komponen yang terpilih adalah nilai nada. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 0, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap nada yang dimainkan. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. 3. Contoh operasi mutasi 1 - Ketukan dipilih secara acak dan nada akan dimutasi selama akor tersebut berlaku. Misalnya ketukan yang terpilih adalah ketukan ke-8, sehingga ketukan yang akan dimutasikan adalah ketukan ke-1 hingga ke-16, yaitu selama akor C berlaku. - Nada dipilih secara acak dari nada akor yang berlaku. Akor yang berlaku di ketukan ke-8 adalah akor C, yang terdiri dari nada C-E-G. Misalnya nada yang terpilih adalah nada C. - Oktaf dipilih secara acak, yaitu dari oktaf ke-2 hingga oktaf ke-5. Misalnya oktaf yang terpilih adalah oktaf ke-3. - Paranada dipilih secara acak, yaitu paranada atas atau paranada bawah. Misalnya paranada yang terpilih adalah paranada bawah. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 1, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap nada yang dimainkan. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. D-2

13 4. Contoh operasi mutasi 2 - Letak ketukan dan jumlah ketukan dipilih secara acak. Misalnya jumlah ketukan adalah 2, dan letak ketukan terpilih adalah ketukan ke-1 dan ke-9. - Nada dipilih secara acak, yaitu dari C hingga B. Misalnya yang terpilih adalah nada A. - Oktaf dipilih secara acak, yaitu dari oktaf ke-2 hingga oktaf ke-5. Misalnya oktaf yang terpilih adalah oktaf ke-3. - Paranada dipilih secara acak, yaitu paranada atas atau paranada bawah. Misalnya paranada yang terpilih adalah paranada bawah. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 2, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap nada yang dimainkan. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. 5. Contoh operasi mutasi 3 - Letak ketukan dipilih dengan pola mn+1 atau mn. o Pola dipilih secara acak. Misalnya pola yang terpilih adalah mn+1. o Nilai m dipilih secara acak dari 2, 4, 8 atau 16. Misalnya nilai m yang terpilih adalah 4. o Nilai n adalah bilangan cacah, dari 0 hingga mn+1 lebih besar dari N ketukan. Dengan aturan tersebut, maka ketukan yang akan dimutasikan adalah ketukan ke-1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, dan Nada dipilih secara acak, yaitu dari C hingga B. Misalnya nada yang terpilih adalah nada C. - Oktaf dipilih secara acak, yaitu dari oktaf ke-2 hingga oktaf ke-5. Misalnya oktaf yang terpilih adalah oktaf ke-3. D-3

14 - Paranada dipilih secara acak, yaitu paranada atas atau paranada bawah. Misalnya paranada yang terpilih adalah paranada bawah. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 3, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap sambungan nada. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. 6. Contoh operasi mutasi 4 - Letak ketukan dan jumlah ketukan dipilih secara acak. Misalnya jumlah ketukan adalah 1, dan letak ketukan terpilih adalah ketukan ke-9. - Nada dipilih secara acak, yaitu dari C hingga B. Misalnya nada yang terpilih adalah nada E. - Oktaf dipilih secara acak, yaitu dari oktaf ke-2 hingga oktaf ke-5. Misalnya oktaf yang terpilih adalah oktaf ke-5. - Paranada dipilih secara acak, yaitu paranada atas atau paranada bawah. Misalnya paranada yang terpilih adalah paranada atas. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 4, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap sambungan nada. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. 7. Contoh operasi mutasi 5 - Letak ketukan dipilih secara acak. Misalnya letak ketukan terpilih adalah ketukan ke-9. D-4

15 - Oktaf dipilih secara acak, yaitu dari oktaf ke-2 hingga oktaf ke-5. Misalnya oktaf yang terpilih adalah oktaf ke-4. - Paranada dipilih secara acak, yaitu paranada atas atau paranada bawah. Misalnya paranada yang terpilih adalah paranada bawah. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 5, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap nilai nada dan sambungan nada. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. 8. Contoh operasi mutasi 6 - Letak ketukan dipilih secara acak. Misalnya letak ketukan terpilih adalah ketukan ke-9. Berikut ini adalah hasil operasi mutasi 6, yang akan melakukan mutasi sesuai aturan di atas terhadap nilai nada dan sambungan nada. Gambar sebelah kiri adalah partitur yang akan dioperasikan, dan gambar sebelah kanan adalah hasil operasi. D-5

16 LAMPIRAN E Hasil Pengujian Parameter N Populasi, N Persilangan dan N Mutasi Berikut ini adalah tabel hasil pengujian terhadap parameter N Populasi. Pengujian Nilai Parameter N Populasi Frase : Canon In D Batas Nilai : 2700 N Persilangan : 50% N Mutasi : 50% Batas Generasi: N Populasi Jumlah Generasi di Pengujian Berikut ini adalah tabel hasil pengujian terhadap parameter N Persilangan. Pengujian Nilai Parameter N Persilangan Frase : Canon In D Batas Nilai : 2700 N Populasi : 500 kromosom N Mutasi : 50% Batas Generasi : N Persilangan(%) Jumlah Generasi di Pengujian Berikut ini adalah tabel hasil pengujian terhadap parameter N Mutasi. Pengujian Nilai Parameter N Mutasi Frase : Canon In D Batas Nilai : 2700 N Populasi : 500 kromosom N Persilangan : 50% Batas Generasi : N Mutasi Jumlah Generasi di Pengujian E-1

17 LAMPIRAN F Hasil Pengujian Batas Nilai Frase : Canon In D Batas Nilai : 2100 Generasi Akhir : 23 Nilai Fitness Akhir : 2145 Frase : Canon In D Batas Nilai : 2400 Generasi Akhir : 38 Nilai Fitness Akhir : 2402 F-1

18 Frase : Canon In D Batas Nilai : 2700 Generasi Akhir : 61 Nilai Fitness Akhir : 2711 F-2

19 Frase : Canon In D Batas Nilai : 3000 Generasi Akhir : 111 Nilai Fitness Akhir : 3000 F-3

20 LAMPIRAN G Hasil Pengujian Aransemen Lagu 1. Lagu Canon In D Melodi dan Akor Masukan : Hasil Aransemen : G-1

21 2. Lagu Twinkle Twinkle Little Star Melodi dan Akor Masukan : Hasil Aransemen : G-2

22 3. Lagu Symphony No 9 Melodi dan Akor Masukan : Hasil Aransemen : G-3

23 G-4

24 G-5

25 4. Lagu Mary Had a Little Lamb Melodi dan Akor Masukan : Hasil Aransemen : G-6

26 G-7

Daftar Pustaka. [BEL00] Belkin, Alan Music Theory Online: Counterpoint. Diakses: Februari 2007.

Daftar Pustaka. [BEL00] Belkin, Alan Music Theory Online: Counterpoint.  Diakses: Februari 2007. Daftar Pustaka [AAA6] American Association for Artificial Intelligence. AI Applications In Music. http://www.aaai.org/aitopics/html/music.html. Diakses: Oktober 26. [BEL] Belkin, Alan. 2. Music Theory

Lebih terperinci

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan BAB III Analisis Bab ini memuat analisis yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, berupa analisis terhadap rancangan pemrosesan, yang dibagi menjadi bagian Preprosesor, Algoritma Genetika, dan bagian

Lebih terperinci

BAB II Dasar Teori. 2.1 Algoritma Genetika Gambaran Umum

BAB II Dasar Teori. 2.1 Algoritma Genetika Gambaran Umum BAB II Dasar Teori Bab ini memuat dasar teori yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir, yaitu Algoritma Genetika; Musik dan Aransemen Musik; dan MusicXML. 2.1 Algoritma Genetika 2.1.1 Gambaran Umum Dalam

Lebih terperinci

BAB IV Perancangan dan Implementasi

BAB IV Perancangan dan Implementasi BAB IV Perancangan dan Implementasi Bab ini memuat perancangan dan implementasi yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, mencakup deskripsi dan lingkungan implementasi perangkat lunak, rancangan dan

Lebih terperinci

BAB V Pengujian. Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA.

BAB V Pengujian. Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA. BAB V Pengujian Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA. 5.1 Tujuan Pengujian Berikut ini adalah tujuan dari pengujian.

Lebih terperinci

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore Nicholas Rio - 13510024 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB II Dasar Teori. 2.1 Jaringan Saraf Tiruan

BAB II Dasar Teori. 2.1 Jaringan Saraf Tiruan BAB II Dasar Teori Bab ini memuat dasar teori yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir, yaitu Jaringan Saraf Tiruan, mencakup Model Jaringan Saraf Tiruan, Fungsi Aktivasi, Metode Pelatihan, dan Pengujian;

Lebih terperinci

APLIKASI PENULISAN NOTASI BALOK DARI FILE MIDI MONOPHONIC

APLIKASI PENULISAN NOTASI BALOK DARI FILE MIDI MONOPHONIC APLIKASI PENULISAN NOTASI BALOK DARI FILE MIDI MONOPHONIC Liliana, Sukanto Tedjokusuma, Richie Alamveta Jurusan Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: biola, Fast Fourier Transform, konversi, nada, not balok. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: biola, Fast Fourier Transform, konversi, nada, not balok. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Musik merupakan suatu sarana yang dapat membantu manusia dalam menyimpan dan mengapresiasi karyanya dan biasanya digambarkan dalam bentuk notasi balok dengan unsur-unsur paranada, garis birama,

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENILAI ARANSEMEN MUSIK

JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENILAI ARANSEMEN MUSIK JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENILAI ARANSEMEN MUSIK LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Ali Akbar / 13503095 PROGRAM STUDI INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN

Lebih terperinci

APLIKASI PENULISAN NOT BALOK GUNA PENYUARAAN PIANO DAN VIOLIN

APLIKASI PENULISAN NOT BALOK GUNA PENYUARAAN PIANO DAN VIOLIN APLIKASI PENULISAN NOT BALOK GUNA PENYUARAAN PIANO DAN VIOLIN Rudy Adipranata 1, Natania Sanjaya, Rolly Intan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Sistem Tonjur untuk Membantu Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML

Sistem Tonjur untuk Membantu Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML Sistem Tonjur untuk Membantu Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML Hafid Inggiantowi / 13507094 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Aransemen Musik Anak Secara Kreatif dengan Canon Progresi Akor, Filler Melodi, Iringan Ostinato dan Pembelajaran Ekspresi Musik Secara Kreatif Melalui Progresi Akor Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si

Lebih terperinci

Studi Automatic Generator Melodi Berdasarkan Parameter Mood Tertentu

Studi Automatic Generator Melodi Berdasarkan Parameter Mood Tertentu Studi Automatic Generator Melodi Berdasarkan Parameter Mood Tertentu PROPOSAL TESIS oleh: Ali Akbar / 23507042 PROGRAM STUDI MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN NOTASI MUSIK PIANO UNTUK MELATIH MENINGKATKAN KECERDASAN MANUSIA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN NOTASI MUSIK PIANO UNTUK MELATIH MENINGKATKAN KECERDASAN MANUSIA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN NOTASI MUSIK PIANO UNTUK MELATIH MENINGKATKAN KECERDASAN MANUSIA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Ermayanti Astuti, M.Kom 1,2 Teknik Informatika Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

NOTASI BALOK. Oleh: Inggit Sitowati

NOTASI BALOK. Oleh: Inggit Sitowati NOTASI BALOK Oleh: Inggit Sitowati PARANADA (STAFF) Lima garis lurus sejajar berjarak sama, memanjang dari kiri ke kanan, sebagai tempat menuliskan not balok. Garis-garis dalam paranada diberi nomor. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Bab ini berisi penjelasan mengenai analisis sistem pencarian melodi pada file

BAB III ANALISIS. Bab ini berisi penjelasan mengenai analisis sistem pencarian melodi pada file BAB III ANALISIS Bab ini berisi penjelasan mengenai analisis sistem pencarian melodi pada file MIDI yang akan dikembangkan. Secara garis besar, sistem akan menerima masukan query berupa melodi monofonik,

Lebih terperinci

Sistem Tonjur untuk Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML

Sistem Tonjur untuk Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML Sistem Tonjur untuk Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML Hafid Inggiantowi Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha no. 10 Bandung, 40132, Indonesia hafidinggiantowi@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Rina Wulandari, S.Pd, M.Pd

Oleh: Rina Wulandari, S.Pd, M.Pd Page 1 of 19 PENGGUNAAN SIBELIUS7 DALAM PEMBELAJARAN MUSIK PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (PSD) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Pembuatan Musik Tanpa Pola Dengan Menggunakan Algoritma Runut Balik

Pembuatan Musik Tanpa Pola Dengan Menggunakan Algoritma Runut Balik Pembuatan Musik Tanpa Pola Dengan Menggunakan Algoritma Runut Balik Aldrich Valentino Halim/13515081 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB)

Lebih terperinci

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Vol. 7, 2, 108-117, Januari 2011 Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner Jusmawati Massalesse Abstrak Tulisan ini dimaksudkan untuk memperlihatkan proses

Lebih terperinci

PROGRAM KONVERSI NOT BALOK. DENGAN STRUKTUR MusicXML KE NOT ANGKA

PROGRAM KONVERSI NOT BALOK. DENGAN STRUKTUR MusicXML KE NOT ANGKA PROGRAM KONVERSI NOT BALOK DENGAN STRUKTUR MusicXML KE NOT ANGKA Lukas Chrisantyo A.A., S.Kom. 1, Katon Wijana, S.Kom., M.T. 2, Restyandito, S.Kom., MSIS. 3 1 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Kristen

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Abstrak PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP) Aulia Fitrah 1, Achmad Zaky 2, Fitrasani 3 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5 oleh pengguna sistem adalah node awal dan node tujuan pengguna. Lingkungan Pengembangan Sistem Implementasi Algoritme Genetika dalam bentuk web client menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan dari tugas akhir yang meliputi latar belakang, rumusan masalah yang diangkat, tujuan, batasan masalah, dan metodologi yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Aristoteles Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung aristoteles@unila.ac.id Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah meringkas

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia seni musik, notasi merupakan salah satu komponen yang penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang dapat dimainkan kembali. Lagu-lagu

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Bab ini berisi perancangan perangkat lunak pembentuk pola improvisasi musik jazz bernama JazzML dan bagaimana impelemntasi hasil rancangan ke dalam kode program. 4.1

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAMATAN. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran musik

PEDOMAN PENGAMATAN. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran musik LAMPIRAN 67 68 PEDOMAN PENGAMATAN Tujuan Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran musik untuk siswa Purikids Yogyakarta. Pengamatan bertujuan untuk melihat langkahlangkah yang dilakukan

Lebih terperinci

Penentuan Distribusi Angklung Berdasarkan Partitur Menggunakan Algoritma Pencarian A*

Penentuan Distribusi Angklung Berdasarkan Partitur Menggunakan Algoritma Pencarian A* Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang Teknik Elektro dan Informatika Vol. 1, No. 2 Juli 2012 Penentuan Distribusi Angklung Berdasarkan Partitur Menggunakan Algoritma Pencarian A* Zulhendra Valiant

Lebih terperinci

Implementasi Tanda Tangan Digital pada Partitur Musik MusicXML

Implementasi Tanda Tangan Digital pada Partitur Musik MusicXML Implementasi Tanda Tangan Digital pada Partitur Musik MusicXML Hafid Inggiantowi / 13507094 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

INVENTARISASI PARTITUR LAGU

INVENTARISASI PARTITUR LAGU INVENTARISASI PARTITUR LAGU Siti Fauzia Khairunnisa 1), Shanti Herliani 2) 1),2) Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Bandung 40153 Email : sitifauzia.29@mail.unpas.ac.id

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING Santoso 1*, Eldad Dufan Sopater Subito 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 45 BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Permasalahan yang Ada Sering kali user kesulitan membuat musik untuk menjadi sebuah lagu yang baik, Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya penyediaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Analisa Masalah 3.1.1. Analisa Algoritma Midi (Musical Instrument Digital Interface) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan alat musik elektrik, komputer,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Permainan Rubik s Cube

Penerapan Algoritma Genetika pada Permainan Rubik s Cube Penerapan Algoritma Genetika pada Permainan Rubik s Cube Abigael Angela Pardede 1, Shanny Avelina Halim 2, Denny Nugrahadi 3 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL

PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL TUGAS APLIKASI (UJIAN AKHIR SEMESTER) PERSEGI ANGKA-HURUF VERTIKAL Mata Kuliah: Algoritma Pemrograman Kelompok: C4 Anggota Kelompok: Abdul Khafit (110411100097) Novi Indrawati (110411100098) Ria Lyzara

Lebih terperinci

Denny Hermawanto

Denny Hermawanto Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN (Binary Genetic Algorithm Concept to Optimize Course Timetabling) Iwan Aang Soenandi

Lebih terperinci

Mengenal Toolbar Pada Vocaloid 2

Mengenal Toolbar Pada Vocaloid 2 Mengenal Toolbar Pada Vocaloid 2 Arsyan Andregate arsyanzone.178@gmail.com http://andregatemedia.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Generator Melodi Berdasarkan Skala dan Akord Menggunakan Algoritma Genetika

Generator Melodi Berdasarkan Skala dan Akord Menggunakan Algoritma Genetika Generator Melodi Berdasarkan Skala dan Akord Menggunakan Algoritma Genetika 1) Adi Nugroho, 2) Theophilus Erman Wellem, 3) Andi Taru Nugroho NW Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seseorang salesman tentu akan sangat kesulitan jika harus mengunjungi semua kota sendirian, oleh karena itu dibutuhkan beberapa orang salesman untuk membagi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 34 BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Permasalahan yang ada Sering kali user kesulitan mengarang musik untuk menjadi sebuah lagu yang baik, Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya penyediaan

Lebih terperinci

APLIKASI ARANSEMEN MELODI EMPAT SUARA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI JAVA SWING

APLIKASI ARANSEMEN MELODI EMPAT SUARA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI JAVA SWING APLIKASI ARANSEMEN MELODI EMPAT SUARA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI JAVA SWING Antonius Redo Ciputra University Undergraduate Student UC Town, CitraLand Surabaya 60219 +62-31-7451699 aredo@student.ciputra.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK Alur walking bass merupakan hal yang relatif menarik bagi banyak musisi, khususnya jazz. Pemain bass diharapkan memainkan serangkaian nada-nada

Lebih terperinci

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik Pada Tanggal 9 Juli 2010 Oleh: SYEILENDRA JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

Oleh : Teguh Budiawan. Mengenal dasar. not balok. modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester

Oleh : Teguh Budiawan. Mengenal dasar. not balok. modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester Oleh : Teguh Budiawan Mengenal dasar not balok modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester Materi Dasar Not Balok (materi awal tahun ajaran hingga UTS) Pada umumnya kita lebih

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Marimba adalah alat musik perkusi melodis ( definite ) teknik memainkannya

BAB IV PENUTUP. Marimba adalah alat musik perkusi melodis ( definite ) teknik memainkannya BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Marimba adalah alat musik perkusi melodis ( definite ) teknik memainkannya dengan cara dipukul yaitu dengan menggunakan stick /mallet. Berbagai macam bentuk, bahan, dan cara

Lebih terperinci

DESKRIPSI GUBAHAN LAGU CONGRATULATION DALAM RANGKA DIES UNY KE -38

DESKRIPSI GUBAHAN LAGU CONGRATULATION DALAM RANGKA DIES UNY KE -38 DESKRIPSI GUBAHAN LAGU CONGRATULATION DALAM RANGKA DIES UNY KE -38 I.Pendahuluan Dalam rangka Dies Ke-38 UNY maka perlu didukung dengan lagu-lagu guna mendukung serta memeriahkan upacara Dies. Salah satu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : MTsN Bantul Kota Kelas : VII ( tujuh ) Mata Pelajaran : SENI BUDAYA / SENI MUSIK Semester : (satu) Alokasi Waktu : x 40 menit Standar Kompetensi :. Mengapresiasikan

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Konsep Pada bab ini penulis akan membahas konsep mengenai perangkat lunak yang digunakan serta akan dibahas mengenai tujuan, kegunaan dan untuk siapa aplikasi

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dari pengambilan materi Tugas Akhir, tujuan maupun hasil yang diharapkan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang dibahas,

Lebih terperinci

TRIK MEMBACA NOTASI BALOK

TRIK MEMBACA NOTASI BALOK Susah membaca notasi balok? Here some tips to help you in the practice! TRIK MEMBACA NOTASI BALOK Artikel Majalah Staccato (September 2012) Oleh: Jelia Megawati Heru sumber: majalah staccato edisi September

Lebih terperinci

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika

Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Vol. 14, No. 1, 19-27, Juli 2017 Pemaksimalan Papan Sirkuit Di Pandang Sebagai Masalah Planarisasi Graf 2-Layer Menggunakan Algoritma Genetika Jusmawati Massalesse dan Muh. Ali Imran Abstrak Tulisan ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Permasalahan TSP merupakan suatu masalah klasik yang telah ada sejak tahun 1800-an, sejauh ini telah cukup banyak metode yang diciptakan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENILAI ARANSEMEN MUSIK

JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENILAI ARANSEMEN MUSIK JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENILAI ARANSEMEN MUSIK LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh: Ali Akbar / 13503095 PROGRAM STUDI INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN

Lebih terperinci

Steganografi pada Musik Tanpa Nada

Steganografi pada Musik Tanpa Nada Steganografi pada Musik Tanpa Nada Wiko Putrawan 13509066 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13509066@std.stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bukunya yang lain Soeharto dkk (1996:58), musik adalah gambaran (refleksi)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bukunya yang lain Soeharto dkk (1996:58), musik adalah gambaran (refleksi) 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kerangka Teoritik 1. Musik Menurut Soeharto (1992:86) musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK Rudy Adipranata 1) Felicia Soedjianto 2) Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Logika fuzzy didefinisikan sebagai suatu jenis logic yang bernilai ganda dan berhubungan dengan ketidakpastiaan dan kebenaran parsial. Salah satu algoritma

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS Teknik Improvisasi Melodi dengan Memodifikasi Melodi Asli

BAB III ANALISIS Teknik Improvisasi Melodi dengan Memodifikasi Melodi Asli BAB III ANALISIS Bab ini membahas analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini, mencakup analisis permasalahan secara garis besar, yaitu bagaimana menggunakan sistem pembelajaran mesin untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. Sedangkan belajar bermain alat musik ada dua tahapan, yaitu :

BAB 1 Pendahuluan. Sedangkan belajar bermain alat musik ada dua tahapan, yaitu : BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Music washes away from the soul the dust of everyday life atau musik memberi kesejukan pada manusia sebagai penyeimbang dalam beraktivitas), demikian Johann

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem Haris Sriwindono Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta, Telp. 0274-883037 haris@staff.usd.ac.id

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Rudy Adipranata 1, Felicia Soedjianto 2, Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI

BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI Bab ini menjabarkan proses perancangan sistem generator melodi beserta hasilnya. Pertama, dibahas mengenai analisis skema dasar umum sistem untuk menyusun melodi dari

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS R. Raka Angling Dipura NIM : 13505056 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

GarageBand 11. GarageBand adalah program aplikasi di Apple untuk merekam, menyusun, dan share musik digital

GarageBand 11. GarageBand adalah program aplikasi di Apple untuk merekam, menyusun, dan share musik digital GarageBand 11 GarageBand adalah program aplikasi di Apple untuk merekam, menyusun, dan share musik digital Jalankan aplikasi GarageBand. Akan muncul menu New Project, Learn to Play, Lesson Store, Magic

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan Hal 1 dari Tatap Muka Ke- : 1 Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan : Mampu mendeskripsikan tentang dasar-dasar akustik, proses

Lebih terperinci

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA LAPORAN TUGAS BESAR ARTIFICIAL INTELLEGENCE KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Bayu Kusumo Hapsoro (113050220) Barkah Nur Anita (113050228) Radityo Basith (113050252) Ilmi Hayyu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG Adnan Buyung Nasution 1 1,2 Sistem Infomasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama 3 Universitas

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi perancangan terhadap prototipe sistem generator melodi, hasil implementasi dari rancangan tersebut serta pengujian, baik berkenaan dengan keterkaitan mood

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan laporan Tugas Akhir yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem)

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem) INFO TEKNIK Volume 16 No. 1 Juli 2015 (61-74) PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem) Nadiya Hijriana Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. adalah hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun. menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan,

BAB II KAJIAN TEORI. adalah hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun. menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan, BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Penerapan Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun menurut Lukman Ali, penerapan

Lebih terperinci

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek. LAB SHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Semester : 4 Percabangan Komplek dan case of 200 menit No. : LST/EKA/EKA 305/03 Revisi : Tgl. : Hal. 1 dari 3 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan Kebutuhan akan aplikasi penunjang latihan menyanyi anggota VOM (Voice Of Maranatha) Ministry, maka berdasarkan permintaan anggota VOM (Voice Of Maranatha) Ministry,

Lebih terperinci

EXERCISE WORKBOOK MI /2012#07

EXERCISE WORKBOOK MI /2012#07 XRCIS WORKBOOK 1 IDNTITAS Kajian Perulangan Topik Dasar Logika Perulangan Referensi [1] Sedgewick, Robert. Algorithms. Marly-le-Roi: Addison-Wesley Publishing Company, 1983 [2] Cormen, Thomas H., Charles.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Piano Virtual Menggunakan Teknologi Augmented reality dan Vuforia SDK

Rancang Bangun Aplikasi Piano Virtual Menggunakan Teknologi Augmented reality dan Vuforia SDK Rancang Bangun Aplikasi Piano Virtual Menggunakan Teknologi Augmented reality dan Vuforia SDK Rahma Fida Fadhilah, Nanik Suciati, dan Wijayanti Nurul Khotimah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

1. Mengaktifkan fungsi Record - Klik kanan pada layar,monitor akan menampilkan Taskbar (Lihat gambar 1) Gambar 1

1. Mengaktifkan fungsi Record - Klik kanan pada layar,monitor akan menampilkan Taskbar (Lihat gambar 1) Gambar 1 User Guide Cara Mengoprasikan DVR VGA 1. Mengaktifkan fungsi Record - Klik kanan pada layar,monitor akan menampilkan Taskbar (Lihat gambar 1) Gambar 1 - Klik Icon Record (Lihat gambar 1). Pastikan kode

Lebih terperinci

Perancangan Perangkat Ajar Visualisasi Eksekusi Flowchart dan Konversinya ke Dalam Algoritma. Ahmad Suryan. Politeknik Telkom.

Perancangan Perangkat Ajar Visualisasi Eksekusi Flowchart dan Konversinya ke Dalam Algoritma. Ahmad Suryan. Politeknik Telkom. Perancangan Perangkat Ajar Visualisasi Eksekusi Flowchart dan Konversinya ke Dalam Algoritma ABSTRAK Ahmad Suryan Politeknik Telkom asa_suryan@yahoo.co.id Pengajaran algoritma untuk pemula seringkali mengalami

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta 2016 Teori Musik I (Musik Tonal) Oleh: Ovan Bagus Jatmika, M.Sn. Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2016 JUDUL BUKU Teori Musik I (Musik Tonal) Cetakan Pertama, 2016 Desain Sampul Herda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Ambarjaya, 2012:84).

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Departemen Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum, biasa disebut Departemen PU, sempat bernama "Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah" (1999-2000)

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian

Algoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian Adam Mukharil Bachtiar Informatics Engineering 2011 Algoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian Materi Definisi Pencarian Pencarian Sekuensial Pencarian Biner Definisi Pencarian All About Searching Definisi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hal yang paling banyak disukai oleh kebanyakan orang di seluruh dunia ini. Ada berbagai aliran musik yang tercipta dari berbagai belahan dunia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Umum Optimasi Optimasi merupakan suatu cara untuk menghasilkan suatu bentuk struktur yang aman dalam segi perencanaan dan menghasilkan struktur yang

Lebih terperinci