HUBUNGAN ANTARA PROBLEMATIC INTERNET USE (PIU) DAN KESEPIAN PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA PROBLEMATIC INTERNET USE (PIU) DAN KESEPIAN PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA PROBLEMATIC INTERNET USE (PIU) DAN KESEPIAN PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA Zia Ully Kahfi Psikologi, Kost Manggis 3 no 23, , zia_freedom@yahoo.com (Zia Ully Kahfi, Esther Widhi Andangsari, M.Psi., Psikolog.) ABSTRAK Tujuan penelitian ini menjelaskan hubungan antara Problematic Internet Use (PIU) dan kesepian pada remaja pengguna Facebook di Jakarta. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan dilakukan pembagian kuesioner kepada subjek remaja di kota Jakarta dengan rentang usia tahun. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini menunjukkan hubungan positif antara Problematic Internet Use (PIU) dan Kesepian pada remaja pengguna Facebook di Jakarta. (ZUK) Kata kunci: Problematic Internet Use (PIU), Kesepian, Remaja. ABSTRACT The purpose of this study describes the relationship between the Problematic Internet Use (PIU) and loneliness in adolescent Facebook users in Jakarta. The research method in this study is quantitative with the distribution questionnaire high school adolescent subjects in the city with an age range years by 260 respondents. The results achieved in this study showed a positive relationship between the Problematic Internet Use (PIU) and loneliness in adolescent Facebook users in Jakarta. Keywords : Problematic Internet Use (PIU), Loneliness, Adolescent.

2 PENDAHULUAN Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial dimana para penggunanya dapat berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia (Kapang, 2009 dalam Rinjani & Firmanto, 2013). Di awal kemunculan Facebook hingga tahun 2013, sudah tercatat terdapat pengguna aktif sebanyak 1,19 miliar akun (Wahyudi, 2013). Pengguna Facebook di Indonesia hingga saat ini mencapai mencapai orang yang menduduki peringkat ke empat negara pengguna Facebook terbanyak di dunia (Diyantoro, 2013). Khusus di kota Jakarta, sebuah survei statistik socialbakers.com tahun 2012 menyatakan kota Jakarta memiliki jumlah pengguna Facebook yaitu, akun. Di awal tahun 2013 jumlah pengguna Facebook di Indonesia menurut checkfacebook.com pada tanggal 20 Maret 2013 adalah sebesar pengguna, menempati urutan keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India, dengan pengguna terbesar berada pada rentang umur tahun sebanyak orang (42,9%). Bertentangan dengan visi Mark Zuckerberg yang menyatakan bahwa Facebook dapat mengobati rasa kesepian dan kerinduan menurut Lee (2013) Facebook tidak hanya menyembuhkan kesepian, tetapi sebenarnya menyebar kesepian antara teman-teman yang online. Lee (2013) juga menyebutkan sebuah studi penelitian pada Desember 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa kesepian terjadi didalam kelompok, dan kemudian menyebar karena diwakili oleh pergerakan jejaring sosial melalui proses penularan. Penyebaran kesepian ini ditemukan lebih kuat pada perempuan dibandingkan laki-laki.reisch (2010) menyebutkan Sosial Network Site (SNS) seperti Facebook dan My Space bisa memberikan penggunanya rasa aman yang palsu, hingga pada akhirnya meningkatkan kesepian pada orang yang merasa sendirian. Kedua hal ini terkait pada problematic internet use dan kesepian. METODE PENELITIAN Teknik pengambilan sampling yang akan peneliti gunakan adalah Nonprobability Sampling jenis teknik yang peneliti gunakan ialah Purposive Sampling. Asnawi & Wijaya (2005) menyatakan pengambilan sampel dalam teknik Purposive Sampling disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya (dalam tujuan penelitian) karena memiliki karakteristik / kriteria tertentu (dalam hal ini remaja pengguna Facebook). Alat ukur dari Caplan tahun 2003 yaitu GPIUS2 (Generalized Problematic Internet Use Scale 2) terdiri atas 15 item pertanyaan yang dianggap mewakili faktor-faktor dalam penggunaan internet bermasalah. GPIUS2 adalah versi revisi dan diperbarui dari Generalized Problematic Internet Use Scale (GPIUS) (Caplan, 2002 dalam Caplan, 2010). Alat ukur adaptasi dari UCLA Loneliness Scale versi 3 oleh Russell tahun 1996, pada awalnya alat ukur ini memiliki 20 item pertanyaan yang dianggap mewakili bagaimana individu bisa menggambarkan kesepian seseorang.

3 HASIL DAN BAHASAN 1.1. Gambaran Umum Responden Tabel 1.1 Jenis kelamin Responden N % laki-laki 99 38,1 Valid perempuan ,8 Total ,9 Missing System 8 3,1 Total ,0 Dari Tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sejumlah 153 responden dengan presentase 58,8 %, laki-laki sejumlah 99 responden dengan presentase 38,1 %, dan 8 responden yang tidak menulis jenis kelamin dengan presentase 3,1%. Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan internet terbanyak oleh responden yang perempuan dibanding dengan laki laki Gambaran Tahun Mulai Penggunaan Facebook Tabel Awal Tahun penggunaan Facebook N % Tahun Total Dari Tabel diatas, dapat terlihat Tahun mulai penggunaan Facebook sejak Tabel diatas menunjukan tahun 2006 terdapat 4 responden dengan 1,5%, tahun 2007 terdapat 12 responden dengan presentase 4,6%, tahun 2008 terdapat 43 responden dengan presentase 16,5%, tahun 2009 terdapat 124 responden dengan presentase 47,7%, tahun 2010 terdapat 48 responden dengan presentase 18,5%, tahun 2011 terdapat 15 responden dengan presentase 5,8%, tahun 2012 terdapat 10 responden dengan presentase 3,8%, tahun 2013 terdapat 4 responden dengan presentase 1,5%. Dalam hal ini maka penulis menyimpulkan tahun 2009 paling banyak dengan jumlah 124 orang dengan presentase 47,7%.

4 1.3. Gambaran Durasi Harian Penggunaan Facebook Tabel 1.3 Waktu penggunaan Facebook N % kurang dari 10 menit/hari 30 11,5 10 menit - 30 menit/hari 70 26, menit/hari 40 15,4 Waktu 1-2 jam/hari 51 19,6 2-3 jam/hari 29 11,2 lebih dari 3 jam/hari 39 15,0 Total ,6 Missing System 1 0,4 Total ,0 Dari table diatas menunjukan waktu penggunaan Facebook dalam satu hari. Berdasarkan tabel tersebut maka terdapat 30 reponden yang kurang dari 10 menit/hari dengan presentase 11,5%, 70 responden yang menit/hari dengan presentase 26,9%, 40 responden yang menit/hari dengan presentase 15,4%, 51 responden yang 1-2jam/hari dengan presentase 19,6%, 29 responden yang 2-3jam/hari dengan presentase 11,2%, 39 responden yang lebih dari 3 jam/hari dengan presentase 15%. Berdasarkan tabel diatas maka penulis menyimpulkan bahwa waktu penngunaan Facebook atau Twitter adalah menit dalam jumlah 70 orang dengan presentase 26,9 % dan terdapat 1 orang tidak menjawab penggunaan waktu dalam mengakses Facebook Gambaran Jumlah Teman Facebook yang dimiliki responden Valid Tabel 1.4 Jumlah teman Facebook N % Lebih dari Total Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah teman yang dimiliki responden pemilik akun Facebook. Tabel diatas menunjukkan bahwa teman terdapat 4 responden dengan presentase 1,5%, teman terdapat 10 responden dengan presentase 3,8%, teman terdapat 10 responden dengan presentase 3,8%, teman terdapat 13 responden dengan presentase 5,0%, terdapat 12 dengan presentase 4,6%, teman terdapat 20 responden dengan presentase 7,7%, teman terdapat 18 responden dengan presentase 6,9%, lebih dari 400 teman terdapat 173 responden

5 dengan presentase 66,5%. Berdasarkan tabel tersebut maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa paling banyak responden yang terdapat lebih dari 400 orang teman sebesar 66,5%. 1.5 Hasil uji korelasi antara PIU dan Kesepian: Tabel Uji Korelasi PIU dan Lonelines PIU Kesepia n Pearson Correlation * PIU Sig. (2-tailed).014 N Pearson Correlation.152 * 1 Kesepian Sig. (2-tailed).014 N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Olah data SPSS 20.0 Tabel diatas menunjukan korelasi antara Problematic Internet Use dengan Kesepian menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) sebesar ( dengan nilai korelasi (r= 0,152). Berdasarkan hasil penelitian berarti H0 ditolak sementara Ha diterima, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Problematic Internet Use (PIU) dan kesepian pada remaja pengguna Facebook di Jakarta. Nilai korelasi yang positif ini menunjukkan semakin tinggi tingkat penggunaan internet bermasalah atau Problematic Internet Use (PIU) maka pengguna internet semakin tinggi tingkat kesepian. Berdasarkan uji korelasi antara Problematic Internet Use (PIU) dan kesepian, berarti r= Maka antara Problematic Internet Use (PIU) dan kesepian memiliki korelasi yang signifikan namun berada pada nilai yang kecil. 1.6 Korelasi PIU dan Durasi Mengakses Facebook Korelasi PIU dan Durasi Mengakses Facebook duration PIU Pearson Correlation ** duration Sig. (2-tailed).000 N Pearson Correlation.241 ** 1 PIU Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). Sumber: Olah data SPSS 20.0

6 Tabel diatas menunjukkan analisa tambahan antara nilai korelasi PIU dan Durasi mengakses Facebook memperoleh nilai signifikan (2-tailed) ( dan (r= ). Hasil korelasi ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara Problematic Internet Use (PIU) dan durasi penggunaan Facebook, artinya semakin tinggi tingkat Problematic Internet Use (PIU) maka durasi penggunaan Facebook seseorang akan semakin tinggi dan sebaliknya pula semakin tinggi durasi penggunaan Facebook maka semakin tinggi tingkat Problematic Internet Use (PIU) seseorang. Berdasarkan uji korelasi antara Problematic Internet Use (PIU) dan durasi, berarti r= Maka antara Problematic Internet Use (PIU) dan durasi memiliki korelasi yang signifikan namun berada pada nilai yang kecil. 1.7 Korelasi antara Kesepian dengan Durasi mengakses Facebook Korelasi antara Kesepian dengan Durasi mengakses Facebook duration Kesepian Pearson Correlation duration Sig. (2-tailed).562 N Pearson Correlation Kesepian Sig. (2-tailed).562 N Sumber: Olah data SPSS 20.0 Table diatas menunjukkan nilai korelasi antara durasi dan Kesepian memiliki nilai sebesar (p>0.05), sedangkan korelasi antara Kesepian dan durasi mengakses Facebook memiliki nilai (r = ). Dalam hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara Kesepian dan durasi dalam mengakses Facebook. 1.8 Korelasi Jumlah teman Facebook dan Kesepian Facebook Kesepian Korelasi antara Jumlah teman Facebook dan Kesepian Facebook Kesepian Pearson Correlation Sig. (2-tailed).379 N Pearson Correlation Sig. (2-tailed).379 N Sumber: Olah data SPSS 20.0

7 Tabel diatas menunjukkan nilai korelasi antara Jumlah teman Facebook dan Kesepian memiliki nilai sebesar (p>0.05), sedangkan tingkat korelasi antara Jumlah teman Facebook dan kesepian memiliki nilai (r = 0.055). Dalam hal ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara Jumlah teman Facebook dan kesepian. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara Problematic Internet Use (PIU) dengan kesepian pada remaja pengguna Facebook di Jakarta. Hasil uji korelasi antara Problematic Internet Use (PIU) dengan durasi mengakses Facebook juga terdapat hubungan positif, dalam hal ini lamanya waktu dalam mengakses Facebook juga berpengaruh akan penggunaan internet yang bermasalah. Dalam penelitian ini, PIU dan kesepian memiliki hubungan yang positif. Hasil hubungan positif kedua variabel membuktikan bahwa penggunaan internet yang berlebihan dapat menimbulkan penggunaan internet bermasalah, semakin tinggi PIU maka kesepian yang dialami remaja akan semakin tinggi. Mengakses Facebook bagi remaja menimbulkan masalah dalam kehidupan mereka yang pada umumnya terkait manajemen waktu penggunaan Facebook. Hal ini perlu diperhatikan karena pada zaman yang makin berkembang ini sudah banyak gadget, smartphone dan media akses internet lainnya yang dapat diperoleh dengan mudah sehingga membuat seseorang menjadi ketagihan untuk terus online. Ditambah dengan berbagai fitur Facebook seperti game dan fitur-fitur lainnya yang selalu memiliki inovasi terbaru yang membuat banyak penggunanya selalu ingin mencoba dan penasaran sehingga membuat pengguna Facebook menjadi lupa waktu. Dalam sebuah studi pada mahasiswa, menurut (Koc, 2011 dalam Serin, 2011) menyimpulkan bahwa penggunaan internet menyebabkan peningkatan gangguan psikologis seperti depresi dan kesepian. Selain itu, pecandu internet yang tidak memiliki dukungan sosial mencari solusi online untuk masalah mereka, dan ini menyebabkan masalah psikologis lebih lanjut dan gejala kecemasan. Dalam korelasi antara Problematic Internet Use (PIU) dan durasi penggunaan Facebook membuktikan adanya hubungan positif antara keduanya. Mengakses Facebook berjam-jam dengan menggunakan internet secara interpersonal membuat individu menjadi lebih nyaman berinteraksi secara online tanpa bertatap muka dengan lawan bicaranya. Dengan adanya temuan ini, para remaja pengguna Facebook harus semakin berhati-hati dengan durasi menggunakan Facebook mengingat adanya kaitan dengan Problematic Internet Use (PIU), karena PIU memiliki gejala yang negatif baik dalam hal kognitif, emosi, dan juga perilaku. Dalam korelasi antara kesepian dan durasi mengakses Facebook, tidak memiliki hubungan korelasi yang positif karena pada dasarnya kesepian merupakan kurangnya interaksi intim dan sosial seseorang yang bukan disebabkan karena durasi dalam penggunaan Facebook. Adanya timbal balik antara sesama pengguna Facebook, misal saat saling berbalas komentar akan memberikan ganjaran tersendiri yaitu, memberikan perasaan positif yang dihubungkan dengan kedekatan (keintiman) hubungan antar pribadi. Jumlah teman di Facebook dan kesepian tidak menunjukkan adanya hubungan antara jumlah teman dan kesepian dalam mengakses Facebook, banyak atau sedikitnya teman yang

8 dimiliki tidak memiliki pengaruh pada tingkat kesepian penggunanya karena gejala kesepian tidak dapat ditentukan dalam penggunaan Facebook dan kesepian tidak dapat ditentukan dengan melihat jumlah teman yang dimiliki dalam akun Facebook seorang remaja. Kesepian merupakan perasaan yang subyektif yang perlu disadari oleh individu yang bersangkutan, sehingga remaja perlu mawas diri dengan kesepian. Keterbatasan dalam penelitian ini yang dirasakan yakni kurangnya jangkauan untuk dilakukan pengambilan data ke Kepulauan Seribu yang masih merupakan wilayah Jakarta, serta tidak meratanya kuota sampel dan pembagian kuesioner pada tiap-tiap daerah. Ada baiknya untuk peneliti selanjutnya melakukan pembagian kuesioner secara merata ditiap kota Jakarta, agar kuota bisa sama rata didapatkan. Saran Untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian terkait, sebaiknya : a. Untuk Penelitian selanjutnya sebaiknya lebih merata dalam menyebarkan kuesioner pada setiap masing-masing kota Jakarta agar kuota sampel dapat setara pada seluruh wilayah Jakarta. b. Penelitian berikutnya bisa tentang studi yang melihat pengaruh PIU bagi kesepian pada remaja atau pengaruh kesepian terhadap PIU. c. Mencari dan mengambil sampel responden di Pesantren dan Sekolah yang muridnya tinggal di Asrama karena pada penelitian kali ini, peneliti belum melakukan pengambilan data di Pesantren dan Siswa Asrama karena menurut peneliti Murid Pesantren dan Siswa Asrama di zaman sekarang pasti sudah banyak yang memiliki media sosial, terutama Facebook. Sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel untuk mereka untuk melihat fenomena yang terkait. Daftar Pustaka Amichai-Hamburger, Y. (2013). Youth internet and wellbeing. Computers in Human Behavior, 29, 1-2. Anna, L. K. (2011, Agustus 9). Bahaya Facebook Untuk Remaja. Kompas. Retrieved Oktober 30, 2013, from Kompas Health: Asnawi, S. K., & Wijaya, C. (2005). Riset Keuangan : Pengujian-pengujian Empiris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Asandi & Rosyidi. (2010). Self-Disclosure pada Remaja Pengguna Facebook. JurnalPenelitian Psikologi, 01(01), Bozoglan, Demirer & Sahin. (2013). Kesepian, self-esteem, and life satisfaction as predictors of Internet addiction: A cross-sectional study among Turkish university students. Scandinavian Journal of Psychology, 54, Bryan, F.B; Kluwe, K & Locatelli, S.M (2012). Facebook use and the tendency to ruminate among college students : testing mediational hypotheses. J.Educational Computing Research. 46(4),

9 Caplan, S.E. (2003). Preference for Online Social Interaction. A theory of Problematic Internet Use and Psychosocial Well-Being. Communication Research, 30(6), Caplan, S.E, Williams, D. & Yee, N. (2009) Problematic Internet use and psychosocial well-being among MMO players. Computers in Human Behavior. doi: /j.chb Caplan, S.E (2010). Theory and measurement of generalized problematic Internet use: A two-step. Computers in Human Behavior, Cao, Sun, Wan, Hao, & Tao. (2011). Problematic Internet use in Chinese adolescents and its relation to psychosomatic symptoms and life satisfaction Chittaro L., Vianello, A. (2013). Time perspective as a predictor of problematic Internet use: a study of Facebook users, Personality and Individual Differences, 55(8), Datta, A., Shulman, S., Zheng, B., Lin, S.-D., Sun, A., & Lim, E. P. (2011). SocialInformatics. New York: Springer. Diyantoro, A.Y. (2013). Inilah Jumlah Pengguna Facebook Indonesia. ( ). Dunay, P.& Krueger, R. (2010). Facebook Marketing For Dummies. Indiana: Wiley Publishing.inc. Dogan, T., Cotok, N.A. & Tekin, E.G. (2011) Reliability & validity of the Turkish Version of the UCLA Kesepian Scale (ULS-8) among university students Edufa counseling. (2013, September 10). Retrieved Oktober 30, 2013, from Gejala Penggunaan Internet Yang Bermasalah Pada Remaja: Harits, A. (2011, Oktober 6). Wordpress. Retrieved Oktober 20, 2013, from Pendapat Tentang New Media: Jasmine, C. (2009). Cepat dan Mudah Menguasai Facebook untuk Pemula. Yogyakarta : IndonesiaTera. Jenny, D. J., & Theo, V. T. (2006). A 6-Item Scale for Overall, Emotional, and SocialKesepian Confirmatory Tests on Survey Data. Research on Aging, 28 (5). Indonesia Facebook Statistics. (2012). Retrieved Oktober, 2013, from Kittiner, R. ; Correia, C, J & Irons, J.G (2012). Relationship Between Facebook Use and Problematic Internet Use Among College Students. Rapid Communications : Mary Ann Liebert, Inc. Laws, D.R & O'Donohue, W.T (2008). Sexual Deviance : Theory, Assessment, and Treatment. New York : Guilford Press.

10 Lee, B. W., & Stapinski, L. A. (2012). Seeking safety on the internet: Relationship between social anxiety and problematic internet use. Journal of Anxiety Disorders, 26, Lin, C. H; Lin, S. L; Wu, Chin-Pi. (2009). The effects of parental monitoring aqnd leisure boredom on adolescents internet addiction. Adolescence Marchie, S. (2012, April 2). The Atlantic. Is Facebook Making Us Lonely?. ( ).retrieved Oktober 20, 2013, from Is Facebook Making Us Lonely?: Rahmania, A. ; Cahyanto, A. & Destarina, Y. (2010). Internet Sehat Facebook & Twitter. Penebar Plus : Depok. Reisch, GA. (2010). Facebook and Philosophy : 50. USA : Carus Publishing Company. Rinjani, H. & Firmanto, A. (2013). Kebutuhan Afiliasi dengan intensitas mengakses Facebook pada remaja. 01(01), Santoso, S. (2010). Kupas Tuntas Riset Eksperimen dengan Excel 2007 dan Minitab 15. Jakarta: Elex Media Komputindo. Santrock, J. W. (2003). Adolescence edisi 6. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (2002). Perkembangan masa hidup : life-span development. Jilid II. (5th ed.). Jakarta : Erlangga. Sears, D. O & Taylor, S. E & Peplau, L. A. (1991). Social psychology. (7th ed.). Englewood Cliff NJ : Prentice Hall International, Inc. Serin, N. B (2011). An examination of predictor variables for problematic internet use. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 10(3). Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama. Tutgun, A., Deniz, L. & Moon, M. K. (2011).comparative study of problematic internet use and kesepian among turkish and korean prospective teachers. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 10(4). Wahyudi, R.(2013). Facebook tembus 1,19 Milyar pengguna Aktif. ( ). Wong. (2001). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6, Vol 1. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Wong. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

11 Valentini, V & Nisfianoor, M. (2006). Lingkungan Keluarga dan Peluang Munculnya Masalah Remaja. Jurnal Provitae. 2, 1-6. Young, K.S & Abreu, C.N. (2011). Internet Addiction. New Jersey: John Wiley & Sons. Yusuf, S. (2006). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Rosda. RIWAYAT PENULIS Zia Ully Kahfi lahir di Singkawang 06 Oktober Peneliti menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang pada tahun 2014.

Hubungan Antara Kesepian dengan Problematic Internet Use pada Mahasiswa

Hubungan Antara Kesepian dengan Problematic Internet Use pada Mahasiswa Hubungan Antara Kesepian dengan Problematic Internet Use pada Mahasiswa Riska Dwi Cahyani Wahyu Agusti Tino Leonardi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. This study aimed to determine

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada murid SMP di lima wilayah bagian di Jakarta meliputi bagian Barat, Timur,

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Problematic Internet Use (PIU) 2.1.1 Pengertian Problematic Internet Use (PIU) PIU merupakan penggunaan berlebihan atau penyalahgunaan fungsi-fungsi konten spesifik dari internet.

Lebih terperinci

Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841)

Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction. May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Hubungan antara Self-esteem dan Self-esteem dengan Internet Addiction May Rauli Simamora (13/359560/PPS/02841) Tujuan mini riset online ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dan self-control

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai variabel dan hipotesis penelitian. Selain itu, akan diuraikan juga desain penelitian yang digunakan untuk membantu kelancaran didalam

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi sudah semakin berkembang dan bertumbuh di berbagai Negara termasuk di Indonesia. Teknologi juga sangat bermanfaat untuk banyak orang, salah satunya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROBLEMATIC INTERNET USE DAN PERCEIVED STRESS PADA REMAJA PENGGUNA TWITTER DI JAKARTA

HUBUNGAN PROBLEMATIC INTERNET USE DAN PERCEIVED STRESS PADA REMAJA PENGGUNA TWITTER DI JAKARTA HUBUNGAN PROBLEMATIC INTERNET USE DAN PERCEIVED STRESS PADA REMAJA PENGGUNA TWITTER DI JAKARTA Meida Rezky Arvitasari Universitas Bina Nusantara, arvitasarimeida@gmail.com (Meida Rezky arvitasari, Esther

Lebih terperinci

REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Raras Haryuningrum, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL Ursa Majorsy 1 Annes Dwininta Kinasih 2 Inge Andriani 3 Warda Lisa 4 1,2,3,4 Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Problematic Internet Use 2.1.1 Definisi Problematic Internet Use Awal penelitian empiris tentang penggunaan internet yang berlebihan ditemukan dalam literatur yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB Metode Penelitian.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis.1.1 Definisi operasional PIU Problematic Internet Use adalah variabel (x) yang akan diukur pada penelitian ini yang hasilnya di dapat melalui nilai

Lebih terperinci

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Problematic Internet Use pada Mahasiswa

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Problematic Internet Use pada Mahasiswa Hubungan Kecerdasan Emosional dan Problematic Internet Use pada Mahasiswa Nama : Dyan Permatasari NPM : 12513744 Kelas : 3 PA 12 Pembimbing : Desi Susianti, S.Psi., M.Si. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA Dwini Aisha Royyana, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip

Lebih terperinci

PROBLEMATIC INTERNET USE PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA BARAT

PROBLEMATIC INTERNET USE PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA BARAT PROBLEMATIC INTERNET USE PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA BARAT Esther Widhi Andangsari; Rani Agias Fitri Psychology Department, Faculty of Humanities, BINUS University Jln. Kemanggisan Ilir III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar populasi penduduk dunia. 1 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Kesepian Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan sosial yang

Lebih terperinci

OF MISSING OUT) DENGAN KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) PADA REMAJA DI SMAN 4 BANDUNG

OF MISSING OUT) DENGAN KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) PADA REMAJA DI SMAN 4 BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Internet merupakan salah satu bentuk evolusi perkembangan komunikasi dan teknologi yang berpengaruh pada umat manusia. Salah satu akibat adanya internet adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Definisi Operasional Problematic Internet Use Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam penelitian

Lebih terperinci

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI 12-20 TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK Online game yang mengandung unsur kekerasan merupakan

Lebih terperinci

menyebutkan dunia kerja serta hidup berumah tangga 1. Seniger, menjelaskan bahwa

menyebutkan dunia kerja serta hidup berumah tangga 1. Seniger, menjelaskan bahwa Siti Aisyah, 11410028, Hubungan Self Esteem dengan Orientasi Masa Depan pada Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 3 Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,

Lebih terperinci

GAMBARAN ATTACHMENT BERDASARKAN GEJALA PROBLEMATIC INTERNET USE PADA MAHASISWA PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI JAKARTA

GAMBARAN ATTACHMENT BERDASARKAN GEJALA PROBLEMATIC INTERNET USE PADA MAHASISWA PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI JAKARTA GAMBARAN ATTACHMENT BERDASARKAN GEJALA PROBLEMATIC INTERNET USE PADA MAHASISWA PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI JAKARTA Nurcahyati Psikologi, Swadaya 2 No.6, 08971756401, nurcahyati19@gmail.com (Nurcahyati, Esther

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, telah dibuktikan melalui uji hipotesa bahwa terdapat korelasi antara self-disclosure online dengan penggunaan internet bermasalah pada

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Problematic Internet Use Problematic Internet use (PIU) didefinisikan sebagai cara penggunaan internet yang menyebabkan penggunanya memiliki gangguan atau masalah secara psikologis,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui psychological well-being pada pasien HIV positif (usia 20-34 tahun) di RS X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Lebih terperinci

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship

Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Sania Faradita ABSTRACT The purpose of this study, is to know the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dijabarkan dalam bab sebelumnya untuk menjawab hipotesa didapatkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76 orang perempuan (55,5%) merupakan mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M. STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRACT During adolescence,

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH DAN PUTRA MUHAMMADIYAH TUNTANG DAN SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH DAN PUTRA MUHAMMADIYAH TUNTANG DAN SALATIGA HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH DAN PUTRA MUHAMMADIYAH TUNTANG DAN SALATIGA Meylina Diah Ekasari, Sri Hartati* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situs web, atau chatting. Dengan aneka fasilitas tersebut individu dapat

BAB I PENDAHULUAN. situs web, atau chatting. Dengan aneka fasilitas tersebut individu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin maju, khususnya perkembangan teknologi internet. Melalui teknologi internet, individu dapat menggunakan berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah internet. Menurut data

Lebih terperinci

The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta

The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta Hubungan antara Adiksi Internet dengan Kecemasan di SMP Negeri 5 Yogyakarta Reyhandi Ermawan Sardjono, Budi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROBLEMATIC INTERNET USE DENGAN HAPPINESS PADA MAHASISWA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA*

HUBUNGAN ANTARA PROBLEMATIC INTERNET USE DENGAN HAPPINESS PADA MAHASISWA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA* HUBUNGAN ANTARA PROBLEMATIC INTERNET USE DENGAN HAPPINESS PADA MAHASISWA PENGGUNA FACEBOOK DI JAKARTA* Nadiana Anandita S. dan Esther Widhi, S.Psi., M.Psi., Bina Nusantara University, Jakarta Barat, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta sebanyak 900 siswa dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 320 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet yang terus meningkat mengindikasikan bahwa komputer sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer dan internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Internet awalnya hanya digunakan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan informasi,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill DAFTAR PUSTAKA Baron, R. A & Bryne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jilid II. Edisi kesepuluh. Jakarta : PT. Erlangga. Bruno, F. J. S. (2000). Conguer Loneliness : Cara Menaklukkan Kesepian. Alih Bahasa :Sitanggang.

Lebih terperinci

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA Studi Deskriptif Mengenai Intensi untuk Melakukan Diet OCD Pada Mahasiswa Universitas Padjadjaran dilihat dari Attitude Toward

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA HUBUNGAN ANTARA DEINDIVIDUASI DAN PERILAKU AGRESI PELAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA ASK.FM DI DKI JAKARTA Ully Winiarty Amaniar Sitorus ullywas@yahoo.com Dosen Pembibing : Dr.Istiani Binus University

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil uji hipotesa didapatkan adanya hubungan antara

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil uji hipotesa didapatkan adanya hubungan antara BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesa didapatkan adanya hubungan antara perilaku prososial di situs jejaring sosial dengan perilaku prososial di dunia nyata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat menyebabkan kecanduan pada anak usia sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sarana dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto,

BAB I PENDAHULUAN. dengan sarana  dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, maka internet menjadi salah satu media yang paling mudah dan murah untuk digunakan. Sejalan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA

HUBUNGAN KECERDASAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA HUBUNGAN KECERDASAN SOSIAL Fakultas Psikologi, Universitas Bunda Mulia Email: garvin.goei@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan antara kecerdasan sosial dan kesepian pada remaja.

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja akhir merupakan masa yang telah mengalami penyempurnaan kematangan secara fisik, psikis dan sosial. Masa remaja akhir berada direntang usia 18-21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Kecemasan dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba 66 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Responden Kuesioner Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba kepada 30 responden dari mahasiswa aktif semua jurusan Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA BURUH DI PT. INKOSINDO SUKSES Safitri Risky Natalia Psikologi, Jl AA No.7 Kebon Jeruk, 089604115357, safitriwiradilaga@gmail.com (Safitri Risky

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG Soraya Prabanjana Damayanti, Dinie Ratri Desiningrum* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Sorayadamayanti88@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesepian (loneliness) 1. Pengertian Kesepian Menurut Sullivan (1955), kesepian (loneliness) merupakan pengalaman sangat tidak menyenangkan yang dialami ketika seseorang gagal

Lebih terperinci

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI Putri Ratna Juwita Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the density (density) in a boarding house with student learning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi kian maju dewasa ini, khususnya pada perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi kian maju dewasa ini, khususnya pada perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi kian maju dewasa ini, khususnya pada perkembangan teknologi komputer. Dari yang digunakan hanya untuk mengetik hingga sekarang penggunaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI Rhea Auliya Anggareni 1, Fitri Hartanto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR Suci Melati Puspitasari 16510707 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Problematic Internet Use (PIU) 2.1.1 Definisi Problematic Internet Use Problematic Internet Use (PIU) didefinisikan sebagai penggunaan internet yang menyebabkan sejumlah gejala

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (STUDI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN TINGGAL DENGAN ORANG TUA)

PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (STUDI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN TINGGAL DENGAN ORANG TUA) PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (STUDI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN TINGGAL DENGAN ORANG TUA) SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa kedokteran merupakan golongan dewasa muda yang unik, yang memiliki komitmen akademik dan gaya hidup yang dapat berimbas pada kebiasaan tidurnya dan mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 for windows. 4.1 Profil Responden Responden berasal dari

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA AKHIR Resti Fauzul Muna, Tri Puji Astuti* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro restifm27@gmail.com; pujiasjur@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

PENGARUH SELF CONTROL TERHADAP KECANDUAN FACEBOOK PADA SISWA KELAS VII, VIII DAN IX

PENGARUH SELF CONTROL TERHADAP KECANDUAN FACEBOOK PADA SISWA KELAS VII, VIII DAN IX 111 PENGARUH SELF CONTROL TERHADAP KECANDUAN FACEBOOK PADA SISWA KELAS VII, VIII DAN IX Shindia 1 Dra. Michiko Mamesah, M.Psi 2 Drs. Djunaedi, M.Pd 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

Abstrak. viii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. viii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara Trait Extraversion dan dimensi-dimensi Self-Disclosure pada remaja pengguna Twitter di SMA Negeri X Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesepian (loneliness) 2.2.1 Pengertian Kesepian (loneliness) Loneliness diartikan sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan yang terjadi ketika hubungan sosial dalam lingkungan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH Fransisca Iriani Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta dosenpsikologi@yahoo.com

Lebih terperinci

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif. ABSTRAK Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang dengan mudah mengakses segala media elektronik. Hal itu juga menjadikan seseorang tidak asing lagi dengan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well being

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 Manis Lestari 1), Joko Wiyono 2), Yanti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI An-nisa Rizki Pertiwi Universitas Bina Nusantara, annisa_129@yahoo.com (An-nisa Rizki Pertiwi, Inez Taniwangsa)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA SKRIPSI Oleh: ZULFA AULIA 06810181 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 i LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses pertumbuhan dan perkembangan. Individu pada masa remaja mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses pertumbuhan dan perkembangan. Individu pada masa remaja mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja dapat dipandang sebagai suatu masa dimana individu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Individu pada masa remaja mulai meninggalkan kebiasaan

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendal Tau diperoleh sebuah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendal Tau diperoleh sebuah 60 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendal Tau diperoleh sebuah kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara harga diri dengan body image pada wanita akseptor KB.

Lebih terperinci

Pengaruh Peran Public Relations Melalui. Media Sosial Twitter Terhadap Brand. Awareness

Pengaruh Peran Public Relations Melalui. Media Sosial Twitter Terhadap Brand. Awareness Pengaruh Peran Public Relations Melalui Media Sosial Twitter Terhadap Brand Awareness Orcatti Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia, 11480 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA

LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA LAPORAN PENELITIAN PERILAKU BERHUTANG DENGAN PERASAAN SENANG PADA MAHASISWA Oleh : Mohamad Iksan NIS : 151095156 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG 2015

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK Penelitian mengenai kanker payudara menunjukkan bahwa penerimaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PEER ATTACHMENT DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DEPOK

HUBUNGAN KUALITAS PEER ATTACHMENT DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DEPOK HUBUNGAN KUALITAS PEER ATTACHMENT DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DEPOK Aditiyo Suratman Binus University Kampus Kijang, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480, Telp.

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA ANGAKATAN 2013 DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA DAN SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan perilaku hidup sehat antara mahasiswa dengan outcome expectancies moderat dan mahasiswa dengan outcome expectancies non moderat di Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai populasi dan subjek penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira

PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA Maya Marsiana Kowira mayamarsiana@gmail.com Dosen Pembimbing: Moondore Madalina Ali, B.Sc.,M.Sc., Ph.D Binus University:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci