BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan triple constrain yaitu yang menyangkut biaya, mutu, dan waktu. Untuk mengendalikan biaya dan waktu maka kita dapat menggunakan metode time cost trade off. Proyek pembangunan gedung Asrama Providentia Dei merupakan sebagian pembangunan dari kawasan Universitas Widya Mandala. Lokasi Gedung ini terletak di PAKUWON CITY- Surabaya. Gedung ini nantinya akan digunakan untuk memfasilitasi mahasiswa yang menempuh pendidikan teologi di universitas widya mandala kampus laguna. Pihak owner mengharapkan fasilitas asrama ini dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu Owner dalam hal ini keuskupan surabaya menginginkan penyelesaian proyek tepat waktu sesuai kontrak perjanjian. Sesuai tender yang telah dilakukan panitia pembangunan Asrama Providential Dei terpilih 2 kontraktor yaitu PT.TENO dan PT.Multibangun Adhitama Konstruksi atau disebut juga PT.MULTIKON. PT. TENO ditugaskan untuk mengerjakan struktur bawah dan struktur atas dikerjakan oleh PT.MULTIKON. Pembangunan gedung Asrama Providentia Dei tertuang dalam kontrak yang telah disepakati pihak owner dan PT.MULTIKON dengan jangka waktu penyelesaiannya adalah selama 217 (dua ratus tujuh belas) hari kalender. Pembangunan gedung Asrama Providentia Dei dilaksanakan selama 31 minggu. Berdasarkan laporan pekerjaan minggu ke 11 pada tanggal 10 Januari 2011 sampai 16 Januari 2011, terlihat bahwa proyek mengalami keterlambatan. Pada minggu ke 11 proyek seharusnya sudah diselesaikan %, namun pada kenyataannya proyek baru diselesaikan 7,985 %, hal ini berarti bahwa proyek mengalami keterlambatan 9,430%. Sedangkan sisa waktu pelaksanaan adalah 20 minggu dan sisa prestasi fisik yang harus dicapai adalah 92,015%. Keterlambatan sebesar 9,430% tersebut beberapa diantaranya disebabkan keterlambatan mobilsasi tower crane sehingga untuk sementara menggunakan mobile crane dan persipan site sehingga kontraktor perlu melakukan percepatan untuk menghindari keterlambatan proyek secara keseluruhan. Apabila penyelesaian proyek terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. 1.2 Permasalahan Berdasarkan Latar belakang masalah diatas, permasalahan yang ingin diangkat oleh penyusun dalam dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Berapa total waktu dan biaya optimum setelah adanya percepatan pada proyek tersebut? 2. Mengetahui mana yang lebih menguntungkan antara mempercepat proyek hingga maksimum dibandingkan mencari biaya percepatan yang optimum. 1.3 Maksud dan Tujuan Adapun tujuan penulisan dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Mengetahui total waktu dan biaya optimum setelah adanya percepatan pada proyek tersebut. 2. Mengetahui mana yang lebih menguntungkan antara melakukan percepatan penyelesaian proyek dibandingkan dengan membayar denda akibat keterlambatan. 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan permasalah yang diuraikan diatas, maka untuk menghindari penyimpangan pembahasan maka dibuat pembatasan masalah, sebagai berikut: 1. Pecepatan dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu yang terletak di lintasan kritis dalam pekerjaan sturktur. Karena aktivitas kritis inilah yang mempengaruhi total waktu keseluruhan proyek. 2. Penghitungan harga bahan dan upah pekerja menggunakan harga bahan dan upah milik kontraktor pelaksana. 3. Percepatan dilakukan dengan kombinasi penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja, serta alat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Pertukaran Waktu dan Biaya (TCTO)

2 2.1.1 Cara mempercepat durasi proyek /crashing Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat durasi proyek, antara lain: 1. Penambahan jumlah tenaga kerja Penambahan jumlah tenaga kerja dimaksudkan sebagai penambahan jumlah pekerja dalam suatu unit pekerjaan untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu tanpa menambah jam kerja. Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedia, karena penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain itu harus diimbangi dengan menambah pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menimbulkan produktivitas yang rendah. 2. Penjadwalan kerja lembur Mempercepat waktu pelaksanaan suatu kegiatan dengan menambah jam kerja atau kerja lembur merupakan salah satu usaha untuk menambah produktivitas kerja sehingga dapat mempercepat waktu pelaksanaan sebuah kegiatan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penambahan jam kerja adalah lamanya waktu kerja seseorang dalam satu hari. Jika seseorang terlalu lama bekerja maka produktivitas orang tersebut akan menurun karena kelelahan. Perhitungan rencana kerja lembur secara umum adalah: a. Waktu kerja normal adalah 8 jam( ), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal b. Harga upah pekerja untuk lembur - Berdasarkan KEPMEN No. 102 tahun 2004 tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur, maka upah pada saat kerja lembur 200% dari upah normal. 3. Penambahan peralatan Penambahan peralatan dimaksudkan untuk menambah produktivitas. Dalam penambahan peralatan perlu memperhatikan penambahan biaya langsung untuk mobilisasi dan demobilisasi alat. Dalam penambahan peralatan juga harus memperhatikan produktivitas alat yang digunakan, alat yang digunakan tentunya harus memiliki produktivitas yang lebih tinggi atau sama dengan alat yang sebelumnya. 4. Perubahan metode konstruksi di lapangan Metode konstruksi berkaitan erat dengan sistem kegiatan dan tingkat penguasaan pelaksanaan terhadap metode tersebut serta ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan. Metode konstruksi yang tepat dan efektif akan mempercepat yelesaian aktivitas. 5. Pemilihan sumber daya yang berkualitas Yang dimaksud pemilihan sumber daya yang berkualitas adalah adalah tenaga kerja yang mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi dengan hasil kerja yang baik. Dengan mempekerjaan tenaga kerja yang berkualitas maka aktivitas akan lebih cepat diselesaikan Hubungan waktu dan biaya pelaksanaan proyek Biaya optimal adalah biaya total minimum proyek. Biaya total adalah jumlah biaya langsung dan biaya tak langsung. Besarnya biaya ini sangat tergantung dari lamanya waktu (durasi) penyelesaian proyek Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Walaupun tidak dapat dihitung dengan rumus tertentu, akan tetapi umumnya makin lama proyek berjalan makin tinggi komulatif biaya tak langsung yang diperlukan (Soeharto, 1997).. A Gambar 2.2 Grafik Total Biaya Proyek(Badri 1997) Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara biaya dan waktu suatu kegiatan, dipakai definisi berikut: - Kurun waktu normal(normal duration) yaitu jangka waktu yang diperlukan

3 untuk melakukan kegiatan sampai selesai dengan tingkat produktivitas kerja normal. - Kurun waktu dipersingkat(crash duration) yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara teknis masih memungkinkan. - Biaya normal(normal cost) yaitu biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dengan kurun waktu normal. - Biaya untuk waktu dipersingkat(crash cost) yaitu jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat Apabila waktu penyelesaian suatu aktivitas dipercepat, maka biaya langsung akan bertambah besar sedangkan biaya tak langsung akan berkurang. Pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu aktivitas persatuan waktu disebut cost slope (Soeharto, 1997). Cost slope= Crashcos t Normal cos t c Normal duration Crashduration t Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat ditunjukkan oleh gambar 2.2. Garis yang dihubungkan titik normal dan titik dipersingkat disebut kurva waktu biaya. Pada umumnya garis ini dapat dianggap sebagai garis lurus. Seandainya diketahui bentuk kurva waktu biaya suatu kegiatan, artinya dengan mengetahui beberapa slope atau sudut kemiringannya, maka bisa dihitung berapa besar biaya untuk mempersingkat waktu dan biaya satu hari. Gambar 2.3 Hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu kegiatan (sumber: Gray 2007) Besarnya nilai crash cost dan crash duration diperoleh dari perhitungan yang tergantung dari produktivitas crash. Produktivitas crash diperoleh dari besarnya volume pekerjaan dibagi produktivitas alat atau tenaga kerja yang digunakan. BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis untuk menerapkan metode optimasi biaya dan waktu proyek. Penelitian ini dilaksanakan pada saat menyusun proposal dan data diperoleh dari pihak pengawas serta pengamatan penulis di lapangan. 3.2 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Gambar perencanaan proyek 2. Schedule proyek, Data schedule berupa penjadwalan secara garis besar berupa diagram balok dan kurva S, digunakan untuk penggambaran secara umum proyek(lampiran) 3. Rincian anggaran biaya beserta volume pekerjaannya (lampiran) 4. Observasi, yaitu pengamatan langsung yang dilakukan penulis pada saat melakukan kerja praktek di proyek yang bersangkutan. 3.3 Langkah-Langkah Penelitian Dalam melakukan percepatan terhadap waktu dibuat skenario dengan melakukan penambahan jumlah alat dan jumlah tenaga kerja, sehingga produktivitas alat dan tenaga kerja menjadi meningkat. Adapun penerapan TCTO memerlukan perhitungan crash duration dan crash cost. Untuk menghitung crash cost dan crash duration maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penyusunan Network Diagram Penyusunan network diagram berdasarkan durasi tiap-tiap pekerjaan, analisa durasi dihitung dari kemampuan produksi dari peralatan maupun pekerja. Ada beberapa langkah dalam penyusunan network diagram antara lain: a. Menguraikan setiap aktivitas, bila terdapat overlap atau pengerjaannya

4 yang bersamaan pada suatu aktivitas dengan aktivitas yang lainnya maka aktivitas itu dibagi menjadi beberapa kegiatan sesuai dengan overlapnya. b. Menentukan kegiatan yang mendahului kegiatan yang lainnya c. Menyusun durasi tiap-tiap aktivitasnya berdasarkan data penjadwalan masing-masing kegiatan d. Menyusun Preceden Diagram Method sesuai dengan urutan kegiatannya disertai dengan elemenelemen waktu pendukungnya e. Menentukan lintasan kritis 2. Menganalisa Aktivitas Sisa Pekerjaan Analisa dilakukan pada aktivitas sisa pekerjaan yang mengalami keterlambatan, diketahui dari time schedule berdasarkan laporan kemajuan proyek mingguan. Setelah dilakukan analisa, didapatkan waktu normal(normal duration) penyelesaian aktivitas sisa pekerjaan serta aktivitas pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Pekerjaan yang berada di lintasan kritis digunakan dalam menghitung percepatan waktu dan biaya. 3. Penerapan Skenario Crashing Perhitungan crash cost dan crash duration menggunakan beberapa alternatif percepatan yaitu penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja serta penambahan peralatan dan jam kerja(kombinasi) pada beberapa item pekerjaan yang memungkinkan untuk melakukan penambahan. Dari beberapa alternative tersebut, dipilih salah satu alternative yang lebih tepat untuk diterapkan, sehingga mendapatkan total biaya dan waktu yang paling optimum. 4. Penerapan Analisa Pertukaran Waktu dan Biaya Setelah mengetahui kegiatan yang berada pada lintasan kritis, maka dapat dilakukan analisa pertukaran waktu dan biaya dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan normal cost upah/jam untuk semua kegiatan. Normal cost upah/hari diperoleh dari perhitungan RAB, sedangkan Normal cost upah/jam diperoleh dari Normal cost upah/hari dibagi 8(delapan) jam. Normal cost upah/jam akan digunakan dalam perhitungan crash cost. 2. Menentukan crash duration dan crash cost kegiatan Setelah dilakukan skenario crashing dengan penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja, peralatan dan jam kerja(kombinasi), maka diperoleh produktivitas crash. Produktivitas crash digunakan untuk menghitung crash duration, yaitu dengan cara volume pekerjaan dibagi produktivitas crash. Crash cost diperoleh dari harga satuan pekerja dikali produktivitas crash. 3. Perhitungan cost slope untuk semua aktivitas Cost slope dihitung dengan menggunakan rumus: Cost slope = Crashcos t Normal cos t c Normal duration Crashduration t 4. Perhitungan cost slope terendah pada aktivitas kritis 5. Melaksanakan TCTO dengan bantuan program komputer Quantitative Methode For Windows Version 2.1 Data-data yang diperoleh berupa normal cost, normal duration, crash cost dan crash duration serta hubungan antar aktivitas dimasukkan ke dalam program komputer QM For Windows Version 2.1 untuk dianalisa, sehingga menghasilkan output berupa waktu, crash cost/hari, crash by dan crashing cost setelah percepatan. 6. Menentukan waktu dan biaya optimum Output QM For Windows Version 2.1 ditabelkan dan ditambahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung untuk mendapatkan total biaya proyek setelah percepatan dengan ketiga alternative percepatan. Selanjutnya dibuat grafik hubungan antar ketiga biaya tersebut. Dari grafik dapat diketahui berapa besarnya total biaya dan waktu optimum penyelesaian proyek

5 5. Mengevaluasi Hasil Analisa TCTO Setelah dilakukan analisa TCTO maka didapatkan output berupa beberapa waktu dan biaya proyek yang baru. Dari sekian banyaknya waktu penyelesaian proyek yang baru, dipilih waktu penyelesaian proyek yang optimum dengan biaya yang minimum. 6. Membandingkan Biaya Percepatan Dengan Besarnya Denda Akibat Keterlambatan Dari hasil analisa waktu dan biaya setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu dan biaya optimum penyelesaian proyek. Besarnya biaya optimum hasil percepatan diban-dingkan dengan besarnya denda akibat keterlambatan. Pembandingan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah besarnya biaya percepatan lebih besar dibandingkan dengan denda yang harus dibayarkan karena keterlambatan. Total denda = total waktu keterlambatan x denda per hari akibat keterlambatan 7. Kesimpulan dan Saran Dari hasil analisa yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan dan saran yang dapat digunakan bagi pelaksana proyek dalam hal waktu maupun biaya yang sebaiknya digunakan. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Menyusun Metode Preseden Diagram Identifikasi aktivitas sisa Identifikasi aktivitas sisa dilakukan hanya sampai pekerjaan struktur selesai, yaitu sampai pengerjaan lantai atap & dak. Identifikasi ini kita tinjau mulai minggu ke 11 karena terlihat bahwa proyek mengalami keterlambatan. Pada minggu ke 11 proyek seharusnya sudah diselesaikan %, namun pada kenyataannya proyek baru diselesaikan 7,985 %, hal ini berarti bahwa proyek mengalami keterlambatan 9,430%. Dari jadwal awal dapat diketahui bahwa pekerjaan struktur selesai sampai minggu ke 21, sehingga sisa waktu pelaksanaan adalah 10 minggu dan sisa prestasi struktur yang harus dicapai 26,028%. Dari laporan minggu ke 11 dapat kita lihat pekerjaan yang belum dikerjakan dan dapat dihitung besar volume pekerjaannya. Dari aktivitas sisa tersebut perlu dilakukan analisa agar waktu penyelesaian proyek dapat kembali sesuai jadwal rencana atau waktu keterlambatan penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan dapat ditekan seminimum mungkin Perhitungan produktivitas harian normal Setelah aktivitas sisa proyek didapatkan, maka langkah selanjutnya menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas (predecessor dan successor) berdasarkan urutan pekerjaan di lapangan. Hubungan antar aktivitas ini disesuaikan dengan kapan aktivitas ini harus dimulai dan kapan harus selesai. Hubungan antar aktivitas diperoleh dari jadwal yang terdapat dilapangan, yang kemudian dibreakdown menjadi sub-sub pekerjaan. Dalam penentuan hubungan antar aktivitas sudah dikonsultasikan dengan pelaksana di lapangan sehingga hubungan antar aktivitasnya menjadi lebih sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hubungan keterkaitan antar aktivitas dapat dilihat pada lampiran Hubungan keterkaitan antar aktivitas Setelah durasi proyek didapatkan, maka langkah selanjutnya menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas (predecessor dan successor) berdasarkan urutan pekerjaan di lapangan. Hubungan antar aktivitas ini disesuaikan dengan kapan aktivitas ini harus dimulai dan kapan harus selesai Perhitungan produktifitas Harian Normal dan Durasi Aktivitas Setelah Setelah mengidentifikasi pekerjaan sisa selanjutnya dilakukan penjadwalan ulang. Pekerjaan sisa yang akan dijadwalkan ulang dapat di lihat pada Tabel 4.1. Produktivitas didapat dari pengamatan dilapangan, analisa harga satuan pokok kegiatan, dan juga dari hasil konsultasi dengan project manager di lapangan. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan nilai yang paling mewakili dengan kondisi sebenarnya. Sehingga dapat kita rumuskan Produktivitas normal = Upah pekerja harian Upah pekerja menurut HSPK

6 Contoh perhitungan produktivitas salah satu aktivitas pada pekerjaan bekisting pelat lantai sebagai berikut: Upah tukang kayu = Rp ,00 / hari Upah pembantu tukang = Rp ,00 / hari Upah pemasangan bekisting = Rp / M Produktivitas normal = = 3,07 M /hari Selanjutnya dihitung durasi normal tiap aktivitas berdasarkan produktivitas harian masing-masing group pekerja. Durasi = Volume Produktivitas (hari) Contoh perhitungan durasi pada salah satu pekerjaan di LT.1 sebagai berikut : Pekerjaan pembesian plat Lt dasar Volume = kg Produktivitas = kg / tukang&pembantu Jumlah orang dlm 1 regu = 30 Jumlah regu = 1 grup Durasi = = 13 hari 63.47x1x(30/2) 4.2 Analisa Time cost trade off Membuat Network diagram dan menghitung Normal Duration Setelah mengetahui hubungan antar aktivitas (predecessor dan successor) dan kita telah menghitung durasi dari masing-masing aktivitas berdasarkan produktivitas normal, maka langkah selanjutnya adalah membuat jaringan kerja (network planning). Dalam menyusun hubungan antar aktivitas maupun kapan suatu aktivitas dilapangan dimulai dan kapan harus selesai. kami telah mengkonsultasikan dengan pelaksana dilapangan sehingga hubungan antar aktivitasnya menjadi lebih sesuai dengan kenyataan dilapangan. Setelah itu untuk menyusunnya kami menggunakan bantuan program microsoft project seperti dapat dilihat pada lampiran 1 Kemudian dari jaringan kerja yang telah selesai dapat kita lihat normal duration, yaitu total durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas sisa yang ada Menghitung Normal Cost Normal cost merupakan biaya total dari masing-masing aktivitas sisa yang terdiri dari normal cost bahan dan normal cost upah. Normal cost dapat kita ambil dari RAB yang digunakan pada proyek. Perhitungan normal cost dalam Tugas Akhir ini dibedakan menjadi normal cost bahan dan normal cost upah sehingga kita perlu melakukan penyesuaian agar didapat masingmasing cost upah dan bahan. Untuk mendapatkan normal cost bahan maka pertama-tama kita melihat dulu detail harga satuan pokok kegiatan yang umumya digunakan dilapangan. Hal ini dikarenakan data detail harga satuan pokok kegiatan yang digunakan dalam proyek tersebut tidak didapatkan. 1. Perhitungan normal cost bahan Contoh pekerjaan besi sebagai berikut : Volume pekerjaan besi plat Lt.Dasar = 156 M 3 Pekerjaan 1 kg penulangan besi : Normal Cost pembesian (RAB) = HSPK yang umum digunakan : Bahan = Nilai HSPK = Koefisien bahan HSPK = = = 0.85 Harga bahan Nilai HSPK Umum Normal cost bahan = Koef.bahan HSPK x normal cost = 0.85 x = Total Normal cost bahan pekerjaan besi plat Lt dasar : = Volume besi plat Lt.dasar x normal cost bahan = x = Perhitungan normal cost upah Contoh pekerjaan besi sebagai berikut : Volume pekerjaan besi plat Lt.Dasar = 156 M 3 Pekerjaan 1 kg penulangan besi : Normal Cost pembesian (RAB) = HSPK yang umum digunakan : Upah = Nilai HSPK =

7 Koefisien upah HSPK = = =0.15 Normal cost upah = Koef.upah HSPK x normal cost = 0.15 x = Total Normal cost bahan pekerjaan besi plat Lt dasar : = Volume besi plat Lt.dasar x normal cost upah = x = Alternatif Percepatan/Scenario Crashing Harga upah Nilai HSPK Umum Sebelum menghitung biaya percepatan maka kita perlu menentukan alternatif percepatan yang nantinya kita gunakan. Untuk menentukan alternatif ini maka sebaiknya kita harus faham betul kondisi dilapangan sehingga percepatan yang sudah kita rencanakan akan berjalan dengan baik. Perlu diingat pula, percepatan untuk setiap item pekerjaan berbeda-beda tergantung kondisi apa yang memungkinkan. Dalam Tugas Akhir ini kami mencari kondisi yang paling optimum dalam segi biaya dan waktu oleh karena itu perlu dikombinasikan antara mempercepat dari sisi sumberdaya manusia dan alat bantu yang digunakan dilapangan. Mempercepat dari sisi sumberdaya manusia dapat dilakukan dengan penambahan tenaga kerja, penambahan jam kerja(lembur) sedangkan dari sisi peralatan kita dapat Menambahan jumlah peralatan. Percepatan yang kita lakukan ini sebaiknya pada lintasan kritis sehingga dapat mengurangi durasi total proyek. Pada pembangunan gedung asrama ini aktifitas kritis terdapat pada seluruh item pekerjaan karena pekerjaan struktur atas dapat dimulai ketika struktur yang dibawahnya telah selesai dan dapat menopang dengan baik. Adapun asumsi-asumsi yang kami gunakan untuk menyederhanakan proses percepatan adalah : 1. Penambahan Tenaga kerja a. Tidak ada kesulitan dalam mendatangkan tenaga kerja karena tenaga kerja yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek. Tetapi perlu penambahan biaya akibat mendatangkan / mobilisasi tenaga kerja. b. Pekerja yang ada sudah cukup terampil untuk mengerjakan item-item pekerjaan yang dibutuhkan sehingga produktivitasnya sesuai dengan standart umumnya. c. Telah diperkirakan sebelumnya scop pekerjaan dan luas area kerja sehingga tidak terjadi penumpukan. 2. Penambahan jam kerja dan peralatan a. Jam kerja normal adalah pukul dengan 1 jam istirahat siang. Maka jam kerja efektif adalah 8 jam sedangkan jam lembur adalah pukul sehingga durasi lembur adalah 4 jam. b. Perlu diperhatikan karena kemampuan fisik pekerja maka pada saat lembur sudah menurun dan kondisi penerangan buatan maka produktivitasnya hanya diperhitungkan 75% dari produktivitas normal. c. Penambahan Alat yang dimaksud adalah untuk memenuhi kapasitas produksi bahan seiring dengan jumlah pekerja yang meningkat. Detail sekenariocrashing pada tiap pekerjaan dapat dilihat pada Lampiran Produktitas setelah Percepatan Dari alternatif percepatan yang sudah ada dapat dihitung produktivitas harian setelah percepatan dengan menambahkan produktivitas harian normal dengan produktivitas per hari dari hasil percepatan. Produktivitas harian setelah percepatan ini dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk dapat menyelesaikan suatu aktivitas dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya alternatif percepatan. Produktivitas setelah percepatan/hari = Produktivitas normal x jml.grup crash Jumlah group normal Contoh perhitungan untuk alternatif percepatan: Aktivitas C (pekerjaan dinding dan plat lantai beton) untuk pembesian

8 Jumlah regu yang bekerja = 1 regu Produktivitas awal = 63,47 Kg/hari Jumlah regu yang ditambahkan = 2 regu Jumlah total regu = 3 regu Produktivitas setelah percepatan = Kg / hari x3regu = 190,41Kg / hari 1regu Crash duration Setelah produktivitas meningkat maka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas akan lebih cepat bila dibandingkan dengan sebelumnya. Crash duration = Volume Produktivitas setelah percepatan Contoh perhitungan crash duration: Aktivitas C (pekerjaan dinding dan plat lantai beton) untuk pembesian Crash duration = 11906,47 Kg (190.41x10) Kg / hari = 4,38 hari Crash cost Crash cost adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat. Biaya ini dikeluarkan setelah dilakukan percepatan. Crash cost = (Harga satuan material x volume) + (harga satuan upah x (prod. Crash) x durasi crash) + mobilitas pekerja + alat + pengawas Biaya mobilitas sebesar 15% dari normal cost upah dan biaya pengawas adalah Rp ,- perharinya Contoh perhitungan untuk alternatif percepatan: Aktivitas C (pekerjaan dinding dan plat lantai beton) untuk pembesian Crash cost = (5821 x 11906,47) + (1027 x (190,41x10) x 4,38) + (0.15 x 1027 x 11906,47) ( x 4.38) = , Cost slope Dengan adanya percepatan durasi pelaksanaan pada aktivitas tertentu, maka akan terjadi pertambahan biaya akibat percepatan durasi tersebut. Pertambahan biaya percepatan tersebut tergantung besarnya durasi percepatan yang direncanakan serta total biaya setelah percepatan (crash cost). Semakin besar crash costnya maka semakin besar nilai cost slopenya. Cost slope = Crashcos t Normal cos t c Normal duration Crash duration t Waktu dan biaya hasil percepatan Setelah kita menghitung durasi dan cost maka kita gunakan Program Quantitative Method For windows. Program ini digunakan untuk mempermudah dalam menentukan aktivitas mana saja yang akan dipercepat yang dimulai dari nilai cost slope terendah. Langkah pertama kita inputkan besarnya nilai normal time, crash time, normal cost dan crash cost setiap aktivitas ke dalam program, program akan menganalisa secara otomatis sehingga kita mengetahui urutan aktivitas yg dicrashing beserta waktu dan biayanya. Selanjutnya hasil output QM ini kita tambahkan dengan biaya tidak langsung sehingga didapat total crash cost.detail biaya tidak langsung : A. Biaya tetap(fixed cost) - Tempat tinggal sementara tenaga kerja= Rp ,00 B. Biaya tidak tetap(variable cost) I. Biaya Overhead - Project Manager(1 orang) = - Rp ,00 - Site Engineer(1 orang) = - Rp ,00 - Pelaksana Sipil(2 orang) = - Rp ,00 - Administrasi(1 orang) = - Rp ,00 - Ahli Mekanikal(1 orang) = - Rp ,00 - Juru Ukur(2 orang) = - Rp ,00 - Telp,air,listrik transportasi dan biaya rapat lapangan = - Rp ,00 Biaya per bulan=rp ,00 Biaya per hari = Rp ,00

9 Biaya tak langsung bertambah seiring dengan bertambahnya waktu pelaksanaan proyek dapat ditulis dengan persamaan: Biaya Tak Langsung = biaya tetap + (biaya tidak tetap per hari x durasi aktivitas) = Rp ,00 + (Rp ,00 x durasi aktivitas) Total Biaya crash = biaya langsung + biaya tak langsung Tabel 4.3 Detail Perhitungan Crashing Durasi Biaya Percepatan Biaya langsung Biaya tidak langsung Fix cost Variable cost Biaya Total 106 3,943,485,000 7,000,000 84,518,366 4,035,003, ,885 3,944,019,885 7,000,000 83,721,699 4,034,741, ,127 3,944,562,012 7,000,000 82,925,033 4,034,487, ,699 3,945,176,711 7,000,000 82,128,366 4,034,305, ,142,852 3,948,319,563 7,000,000 78,145,025 4,033,464, ,514,690 3,950,834,253 7,000,000 74,958,358 4,032,792, ,152,452 3,953,986,704 7,000,000 70,975,025 4,031,961, ,403,272 3,955,389,976 7,000,000 69,381,691 4,031,771, ,545,733 3,958,935,709 7,000,000 65,398,358 4,031,334, ,619,551 3,960,555,260 7,000,000 63,805,025 4,031,360, ,933,600 3,963,488,860 7,000,000 62,211,692 4,032,700, ,310 3,963,615,170 7,000,000 62,186,206 4,032,801,376 Contoh perhitungan biaya percepatan pada saat optimum yaitu durasi percepatan 82 hari Biaya langsung proyek = Rp ,00 Biaya tidak langsung = biaya tetap + (biaya tidak tetap per hari x durasi aktivitas) = Rp ,00+( Rp ,67x82 hari) = Rp ,00 Total biaya setelah percepatan = Rp ,00 + Rp ,15 = Rp ,00 Setelah mengetahui besarnya biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya total proyek percepatan, maka selanjutnya dibuat grafik hubungan antar ketiga biaya tersebut. Dari grafik tersebut dapat diketahui berapa besarnya biaya dan waktu optimum untuk penyelesaian proyek 5,000,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000, DC IC TC Membandingkan biaya percepatan optimum dengan percepatan maksimum Selanjutnya biaya optimum itu dianalisa apakah melebihi sisa waktu pengerjaan atau tidak, jika terlambat maka perlu ditambahkan denda sebesar 1 permil dari nilai kontrak per hari dan dibandingkan dengan biaya percepatan maksimum ditambah denda (bila percepatan maksimum juga terlambat). Table 4.4 Perbandingan Biaya Durasi durasi sisa Total cost keterlambatan denda Total ,031,334, ,463,547 4,079,797, ,032,801, ,301,041 4,065,102,417 Contoh Perhitungan denda keterlambatan durasi 82 hari nilai kontrak = durasi keterlambatan x 1000 Rp ,00 = 12 x 1000 = Rp ,00 Sehingga total biaya proyek dengan durasi 82 hari = Total biaya + denda = Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 Dari hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan mempercepat proyek hingga maksimum yaitu 78 hari dengan keterlambatan 8 hari mengeluarkan biaya lebih kecil daripada percepatan optimum yaitu 82 hari dengan keterlambatan 12 hari. Dengan demikian maka mempercepat proyek hingga maksimum adalah hal yang layak dilakukan oleh kontraktor Perhitungan Opportunity cost Selain biaya percepatan dari pihak kontraktor maka ada opportunity cost dari pihak owner. opportunity cost proyek yaitu keuntungan potensial yang hilang bila proyek ini mundur penyelesaiannya. Keuntungan tadi akan didapat bila proyek tadi cepat penyelesaiannya(badri, 2001) Karena proyek ini mengalami keterlambatan maka ada opportunity cost yang hilang, dalam hal ini karena bangunan asrama untuk melayani mahasiswa maka selama masa keterlambatan ada biaya sewa yang tidak

10 dibayarkan oleh calon penghuni asrama. Besar opportunity cost yang hilang karena bulan pertama masih belum ditempati dapat dihitung : Opportunity cost = Durasi keterlambatan x biaya sewa x jumlah penghuni = 1 bulan x Rp ,00 x 100 = Rp ,00 Republik Indonesia. KEPMEN N Tahun 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. Soeharto, Iman Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit Erlangga, Jakarta. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dalam Tugas Akhir ini, dihasilkan kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Proyek dapat diselesaikan dengan durasi optimum selama 82 hari, namun proyek masih mengalami keterlambatan selama 12 hari. Besarnya biaya percepatan ditambah denda yang dikeluarkan adalah sebesar Rp ,00 2. Dari perhitungan dapat disimpulkan mempercepat proyek hingga maksimum yaitu 78 hari dengan keterlambatan 8 hari mengeluarkan biaya lebih kecil yaitu Rp daripada percepatan optimum yaitu 82 hari dengan keterlambatan 12 hari sebesar Rp , Saran Untuk mendapatkan hasil analisa yang lebih mendekati kenyataan dan dapat langsung diaplikasikan di lapangan maka sebaiknya memperhatikan kondisi di lapangan serta melakukan observasi lebih detail selama pelaksanaan proyek. Serta dapat dicoba pula alternative yang lain dengan mempercepat pula pekrjaan finishing. DAFTAR PUSTAKA Badri, S Dasar-dasar Network Planning(Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Kerja), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Ervianto, Wulfram I Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Gray, Clifford F Manajemen Proyek Proses Manajerial, Penerbit Andi, Yogyakarta. PMBOK, Project Mangement Body Of Knowledge, Fourth Edition.

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS Disusun Oleh: I MADE JULI ADI ARTA NRP. 3106 100 701 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Dalam bab pembahasan akan dijelaskan secara rinci mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang meliputi perhitungan konsep nilai

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Permasalahan konstruksi yang sering terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Sebagai objek dari penelitian ini adalah Pembangunan Gedung Puskesmas I Abiansemal yang dalam pelaksanaan dilapangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG HARDIAN BUDI SANTOSO NRP. 3108.040.611 Dosen Pembimbing Ir. IMAM PRAYOGO PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang) Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO PEMBIMBING Ir.Achmad Faiz HP, MS

OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO PEMBIMBING Ir.Achmad Faiz HP, MS TUGAS AKHIR ANALISA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYADENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA (RUSUNAWA)- SURABAYA OLEH : ADITYA FEBRIATMOKO 3108.040.011

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA 602+336.851-602+424.751 Oleh : FEBRIYANTO NRP 3109 030 108 MUHAMMAD RIFAN FANANI NRP 3109 030

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Proyek Bangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta beralamat di Jalan Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Secara rinci letak pelaksanaan

Lebih terperinci

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut :

1. PERHITUNGAN COST SLOPE Menurut Soeharto, 1999, hubungan antara biaya -waktu normal dan dipersingkat dapat digambarkan sebagai berikut : 1. LATAR BELAKANG Proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan Dan Akademi Kebidanan Siti Khodijah Muhammadiyah ini adalah dengan menggunakan perhitungan normal dan pelaksanaannya menggunakan HCS ( HOLLOW

Lebih terperinci

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA

ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA Analisis Pertukaran Waktu dan Biaya Dengan Metode Time Cost Trade Off (Bagus Budi -Trijeti) ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TIPE B SMPN BARU SIWALANKERTO Moch. Chusairi Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C. dinaikkan dari ¼ u/hr menjadi ½ u/hr. Gradien ini lebih dari atau sama dengan gradien garis A dan garis-garis ini akan saling menyempit. Perubahan dari melebar menjadi menyempit menyebabkan perpindahan

Lebih terperinci

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 DI MOJOKERTO Hendi Yudhatama, Yusronia Eka Putri,ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC PRESENTASI TUGAS AKHIR RC - 91380 ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA DI MOJOKERTO STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 Hendi Yudhatama 3110 106 0155 Dosen Konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan suatu proyek ada tiga hal utama yang harus terpenuhi, yaitu tepat waktu, biaya dan mutu. Waktu dan biaya memiliki hubungan yang sangat erat dan saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN: ANALISA PENGARUH PERCEPATAN DURASI PADA BIAYA PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2013 (Studi Kasus : PEMBANGUNAN GEREJA GMIM SYALOOM KAROMBASAN) Fransisko Yeremia Wohon Robert J.M. Mandagi, Pingkan

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Publikasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi Kasus

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp eissn 2354-8630 ANALISIS TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BOGOR RING ROAD SEKSI II A) Okyta Putri Cahya Ardika 1), Sugiyarto

Lebih terperinci

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek :

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA Bobby Armanda Akeda Damanik Yusronia Eka Putri, ST., MT., Cahyono Bintang Nurcahyo,

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi 27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG

OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG OPTIMASI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN BETON BERTULANG TUKAD UNDA, KLUNGKUNG TUGAS AKHIR Oleh : Ni Putu Listya Dewi 0904105005 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) (Studi Kasus Proyek Bangunan Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Abstract Ricky Arvianto 1), Fajar Sri Handayani

Lebih terperinci

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) ( STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN ISHANA VILLA & SPA ) TUGAS AKHIR Oleh: I KETUT OKA TRISNA 1219151039 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secepatnya diselesaikan untuk mengejar keterlambatan. Gambar berikut ini merupakan ilustrasi dari kondisi proyek.

BAB I PENDAHULUAN. secepatnya diselesaikan untuk mengejar keterlambatan. Gambar berikut ini merupakan ilustrasi dari kondisi proyek. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Proyek Pembangunan Hotel Midtown Basuki Rahmat merupakan pembangunan hotel yang ada di Surabaya. Perkembangan bisnis di dunia perhotelan di kota Surabaya semakin pesat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber

Lebih terperinci

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. Vol., Juli 203 OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO Nurhadinata Buluatie Arfan Utiarahman, Komang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Konstruksi merupakan salah satu aspek penting yang sangat mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu aspek yang ditinjau dari kajian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material dalam sebuah proyek dengan menggunakan teknik manajemen

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Mako Polsek Jetis Type 305 & Fasum Gedung Mako Polsek Jetis - Yogyakarta Danny Setiawan

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA 32+550 STA 35+550 Kab. JOMBANG Jawa Timur

HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA 32+550 STA 35+550 Kab. JOMBANG Jawa Timur HUBUNGAN WAKTU - BIAYA PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO - KERTOSONO STA 32+550 STA 35+550 Kab. JOMBANG Jawa Timur Oleh : M. Nur Afrur Romadani (3109030050) M. Annas Thayeb (3109030111) LATAR BELAKANG Pada

Lebih terperinci

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA DISUSUN OLEH : TOMY ANDRIANTO NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Refi Wospoga 1), Rafi e 2), Nurul Wardhani 2) Abstrak Pengendalian biaya dan waktu diperlukan

Lebih terperinci

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK

EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK Sehubungan dengan berakhirnya kerja sama regu pemadam kebakaran antara PT JP / PT YTL

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap. Tiaptiap tahap saling berhubungan satu sama lain, tiap tahap merupakan bagian

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR Di Susun Oleh : DZUL FIKRI RASYIDI 3111.040.625 Dosen Pembimbing Ir. Sulchan Arifin, M. Eng PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN OPTIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus Pembangunan RKB (Bertingkat Lantai II) SMA Negeri 4 Wira Bangsa Meulaboh)

Lebih terperinci

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit) PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit) TUGAS AKHIR Oleh : A.A.Wira Adi Kusuma NIM: 1104105096 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV Hasil dan analisis BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi proyek Nama proyek : Rukan Palladium blok A. Project Island Golf Island Lokasi Developer Konsultan Kontraktor No.SPK Sifat SPK. : Pantai

Lebih terperinci

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo

Syafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013 OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE JARINGAN KERJA PDM (Studi kasus Pembangunan Gedung Pusat Layanan Administrasi Terpadu Universitas Negeri

Lebih terperinci

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PERCEPATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam perkembangan dunia konstruksi sekarang ini, produktivitas dan efisiensi menjadi sangat penting. Produktivitas

Lebih terperinci

PERUBAHAN BIAYA DAN WAKTU AKIBAT CHANGE ORDER PADA PROYEK PARKMALL CIRCUS- WATERPARK, KUTA, BALI

PERUBAHAN BIAYA DAN WAKTU AKIBAT CHANGE ORDER PADA PROYEK PARKMALL CIRCUS- WATERPARK, KUTA, BALI PERUBAHAN BIAYA DAN WAKTU AKIBAT CHANGE ORDER PADA PROYEK PARKMALL CIRCUS- WATERPARK, KUTA, BALI TUGAS AKHIR Oleh: STEFIA CAEIRO MARTINS NIM: 1104105135 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

Analisa Time Cost Trade Off pada Proyek Pasar Sentral Gadang Malang

Analisa Time Cost Trade Off pada Proyek Pasar Sentral Gadang Malang Analisa Time Cost Trade Off pada Proyek Pasar Sentral Gadang Malang D-45 Ardien Aslam Muhammad dan Retno Indriyani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan)

PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan) PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan) Leonardo A. Kalangi Robert J. M. Mandagi, Deane R. O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA SEKDA KABUPATEN PROBOLINGGO ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA SEKDA KABUPATEN PROBOLINGGO ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA SEKDA KABUPATEN PROBOLINGGO ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta PENERAPAN EARNED VALUE METHOD DAN PROJECT CRASHING PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus :Proyek Pembangunan Gedung PONEK RSUD Sunan Kalijaga Kecamatan Demak, Kabupaten Demak) Aditya Pawitra Sari 1 1*, Mandiyo

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi kasus: Pembangunan Gedung Radioterap Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi, Jl. Dr. Soetomo,

Lebih terperinci

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1 Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM :

TUGAS AKHIR. Diajukan oleh : MINANUR ROHMAN NPM : OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK PERUMAHAN DENGAN CARA CRASH PROGRAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI LOKASI PERUMAHAN MUTIARA GRAHA AGUNG DI GRESIK) TUGAS AKHIR Diajukan oleh : MINANUR

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO)

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO) PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO) Juan Sebastian Simatupang A. K. T. Dundu, Mochtar Sibi Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhaan ekonomi Indonesia yang semakin baik membuat perkembangan dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek dibutuhkan perencanaan

Lebih terperinci

Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung

Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung Ika Kustiani 1) Amril Ma'ruf 2) Anastasia Florensia Mela 3) Abstract During the execution of construction

Lebih terperinci