Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.
|
|
- Hamdani Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 dinaikkan dari ¼ u/hr menjadi ½ u/hr. Gradien ini lebih dari atau sama dengan gradien garis A dan garis-garis ini akan saling menyempit. Perubahan dari melebar menjadi menyempit menyebabkan perpindahan titik kontrol kedua aktivitas. Garis produksi A dan B tetsp seperti sebelumnya, tapi titik kontrol baru, cp(ac) ditunjukkan dalam gambar 2.8 terletak di hari ke-18 di unit 6. Gradien garis untuk D, E dan F tetap sama seperti di gambar 2.8, tapi karena perubahan gradien garis C, garis produksi C dan D akan saling melebar dan titik kontrol cp(cd)akan berpindah ke hari 12 di unit 1, garis D sekarang bermula pada hari ke-12 dan berakhir hari ke-30, berakibat durasi proyek bertambah 1 hari. Peningkatan gradien aktivitas C tidak dapat mengurangi durasi seperti yang diharapkan, tapi malah menambah durasi proyek. Hal yang menjadi paradox ini akan dijelaskan di bawah. Seperti sebelumnya, CS untuk aktivitas-aktivitas dalam gambar 2.8 didapat dengan penelusuran akhir proyek sepanjang garis F sampai ke cp(df) di hari ke-30. Penelusuran akan berpindah ke garis D dan turun menuju titik kontrol cp(cd) di hari ke-12. Di titik ini penelusuran bergerak sepanjang panah FTS menuju garis C yang dikontrol oleh cp(ac) pada hari ke-18 unit 6. Penting untuk diperhatikan bahwa titik kontrol cp(ac) terjadi terlebih dahulu dari titik kontrol cp(cd). Sebagai akibatnya, penelusuran CS garis C bergerak maju, bukannya mundur. Penelusuran kemudian akan melalui LT antara aktivitas A dan C lalu menuju ke garis A melalui panah FTS. Penelusuran akan bergerak menuruni garis A menuju awal proyek. CS memuat aktivitas yang digambar pada garis dobel dan garis tebal. Paradox bahwa memprcepat durasi aktivitas berakibat menambah durasi proyek, dapat dijelaskan dengan mengacu pada gambar 2.8. Ketika gradien garis C ditambah, garis produksi C berotasi berlawanan arah jarum jam dan gradien C yang baru menjadi sama atau lebih besar dari gradien A. Karenanya titik kontrol cp(ac) sekarang terletak di unit 6. Juga gradien C menjadi lebih besar dari gardien D dan titik kontrol cp(cd) sekarang terletak di unit 1 di hari ke-12. Perubahan letak cp(cd) ini memaksa posisi garis D untuk mulai satu hari lebih lambat dari sebelumnya. Sebagai akibatnya, durasi proyek bertambah satu hari. Sebagai analogi dapat digambarkam seperti garis C menendang kaki garis D. Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C. 9
2 BAB III METODOLOGI 3.1 Penjelasan Diagram Alir metodologi Identifikasi dan perumusan masalah. Tugas akhir ini merupakan tugas akhir jenis penelitian yang mengambil objek penelitian pada proyek Ciputra World Mall Surabaya, adapun permasalahan yang ingin dibuktikan pada proyek tersebut adalah untuk mengetahui apakah metode RSM (Repetitive Scheduling Method) ini dapat diterapkan pada proyek tersebut, sehingga didapatkan durasi dan biaya upah pekerja yang baru serta dapat diketahui apakah pengaruhnya terhadap waktu durasi dan biaya proyek keseluruhan pada proyek tersebut, karena mungkin ada beberapa perubahan mengenai alokasi sumberdaya Studi literatur. Dalam studi literatur ini, yang dilakukan adalah secara khusus mempelajari tentang Repetitive Schedulling Method (RSM) yang berupa pengertian dari RSM serta beberapa bagian dari metode RSM seperti garis-garis produksi yang saling menyempit (konvergen), garisgaris produksi yang saling melebar (divergen), titik control (control point), controlling sequence, dll. Literatur-literatur tersebut didapatkan dari : 1. Text book. 2. Internet. 3. Journal. 4. Tugas akhir Pengumpulan data proyek Jenis data. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, diperlukan beberapa data-data penunjang. Jenis data yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini antara lain : Data Primer meliputi : observasi langsung ke lapangan untuk mengetahui jumlah grup pekerja untuk setiap aktivitas dan urutan pekerjaan. Data sekunder meliputi : daftar analisa harga satuan proyek, daftar durasi pekerjaan proyek, gambar tampak dan denah bangunan proyek Sumber data. Sumber dari data-data diatas tersebut didapatkan dari proyek pembangunan Ciputra World Mall, Surabaya. selaku kontraktor yaitu PT. Adhi Karya (Persero) tbk Pengolahan data Menguraikan item pekerjaan yang dibutuhkan menurut WBS. Setelah data-data yang dibutuhkan telah didapatkan, selanjutnya aktivitas-aktivitas yang terdapat pada data-data tersebut diurutkan menurut urutannya masing-masing. Prosedur untuk mengurutkan kegiatan-kegiatan tersebut diuraikan di bawah ini : 1. Memecah item-item pekerjaan menurut WBS (Work Breakdown Stucture) proyek tersebut. Dari WBS proyek dapat diketahui item pekerjaan dan apa saja kebutuhan material yang ada didalam pekerjaan struktur utama, sehingga memudahkan untuk menerapkan metode RSM ini kedalamnya. 2. Menganalisa pekerjaan struktur utama yang akan ditinjau, khususnya pekerjaan yang berulang. Meskipun banyak diantara aktivitas-aktivitas dapat dijalankan bersamaan, aktivitas- 10
3 aktivitas tersebut dibatasi oleh urutan-urutan pekerjaan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh : pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan, pemasangan penutup atap dilakukan setelah pemasangan kuda-kuda atap Penyusunan diagram RSM. Setelah hubungan antar aktivitas selesai dibuat, maka aktivitas-aktivitas tersebut disusun dalam diagram RSM. Prosedur penyusunan diagram RSM akan diuraikan di bawah ini. Urutan langkah penerapan analisa RSM : Menentukan Volume pekerjaan : Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan volume pekerjaan dari aktivitas apa saja yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan proyek. Daftar volume tiap pekerjaan didapatkan dari data eksisting proyek pembangunan Ciputra World Mall Surabaya. Data volume pekerjaan yang di dapatkan dari proyek tersebut hanyalah sementara sehingga kurang valid untuk dianalisa. Menentukan Produktivitas pekerja : Indeks produktivitas pekerja yang dipakai di dalam perhitungan Tugas Akhir ini adalah 1,0. Dimana angka tersebut didapatkan dari kondisi rata-rata di Gulf Coast USA ( ), (Soeharto, 1998). Menentukan hubungan lohis antar aktivitas : Setelah daftar semua aktivitas didapat, langkah selanjutnya adalah menentukan hubungan logis antar aktivitas. Meskipun banyak diantara aktivitas-aktivitas dapat dijalankan bersamaan, aktivitasaktivitas tersebut dibatasi oleh urutan-urutan pekerjaan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh : pengecora beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan, pemasangan penutup atap dilakukan setelah pemasangan kuda-kuda atap. Penyusunan hubungan ketergantungan urutan kerja yang logis dapat dilakukan dengan mempertanyakan beberapa pertanyaan berikut pada tiap aktivitas yang ada : 1. Aktivitas-aktivitas apa saja yang harus mendahului aktivitas ini? 2. Aktivitas-aktivitas apa saja yang dapat dikerjakan secara bersamaan dengan aktivitas ini? 3. Aktivitas-aktivitas apa saja yang harus mengikuti aktivitas ini? Dengan demikian tiap aktivitas akan diuji dan urutan kerja aktivitas-aktivitas dapat ditentukan. Dari keseluruhan rangkaian aktivitas yang ada ditentukan sebagian rangkaian aktivitas yang repetitive. Rangkaian aktivitas yang repetitive terdiri dari aktivitasaktivitas yang dilakukan pada tiap tahap yang berulang. Penyusunan Network Diagram : Menggambar tiap aktivitas ke dalam garis-garis produksi aktivitas dengan memperhatikan hubungan antar aktivitas. Tiap unit digambar dari awal unit ke akhir unit dengan panjang horizontal menunjukkan durasi aktivitas dan panjang vertical menunjukkan satu unit/satu lantai. Dalam analisa RSM ini aktivitas-aktivitas yang sama dikerjakan oleh satu regu pekerja yang sama, sehingga setiap garis produksi aktivitas dapat pula dianggap sebagai garis produksi regu pekerja. Resource Allocation : Setelah garis produksi digambar, lalu dilakukan alokasi tenaga kerja untuk tiap aktivitasnya. Alokasi pekerja ini dilakukan sesuai 11
4 dengan jumlah pekerja yang tersedia dilapangan. Karena kebutuhan untuk penggunaan sumber daya yang tidak terputus, aktivitas-aktivitas tertentu dijadwalkan untuk menggunakan waktu slack-nya secara maksimal sehingga memaksa aktivitas tersebut menjadi kritis Perhitungan durasi untuk tiap aktivitas. Perhitungan durasi untuk tiap aktivitas, terutama yang dikerjakan dengan metode RSM didapatkan dengan rumus : Durasi Volume produktivitas Diasumsikan bahwa volume pekerjaan pada tiap aktivitas sama dengan yang didapatkan dari data proyek Ciputra World Mall Surabaya, sedangkan produktivitas dari tiap pekerjaan tersebut didapatkan dari jumlah pekerja yang di-assign untuk aktivitas tersebut Perhitungan biaya RAB. Rencana Anggaran Biaya bangunan atau sering disingkat RAB adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan di bangun. Perhitungan RAB untuk tiap aktivitas yang dikerjakan dengan metode RSM menggunakan rumus : Biaya = (Angka Koefisien*Harga upah/bahan)*volume pekerjaan. Dimana angka koefisien pekerjaan didapatkan dari Harga Satuan Pokok Kerja (HSPK) yang dikeluarkan oleh pemkot Surabaya, harga upah/bahan pekerja yang dipakai disamakan dengan harga upah/bahan pada saat proyek berlangsung dan volume pekerjaan didapatkan dari data lapangan Mencari beberapa alternatif untuk mengoptimalkan pekerja. Dalam mengoptimalkan pekerja dilapangan, maka terdapat beberapa alternatif yang akan digunakan untuk membuatnya optimal. Alternatif tersebut antara lain : 1. Menggeser kegiatan yang sama dan mengubah garis produksi sesuai dengan ketersediaan pekerja dilapangan. 2. Mengubah garis produksi tenaga kerja hingga sesuai dengan ketersediaannya dilapangan. 3. Menambah pekerja sesuai dengan yang dibutuhkan. 4. Mengubah gradient garis produksi beberapa aktivitas yang berpengaruh besar terhadap waktu sampai maksimum Perbandingan dengan schedule eksisting. Setelah mendapatkan waktu dan biaya dari pekerjaan yang di hitung dengan menggunakan RSM, lalu di banding dengan waktu dan biaya eksisting proyek Ciputra World Mall Surabaya Kesimpulan dan saran. Setelah diketahui durasi tiap-tiap aktivitas dan jumlah biaya upah pekerja yang baru, 12
5 maka akan dibandingkan dengan durasi tiap-tiap aktivitas dan jumlah biaya upah pekerja proyek yang sesungguhnya. Dari kedua perbandingan tersebut maka dapat diambil kesimpulan tentang penerapan metode RSM ini kedalam proyek Ciputra World Mall Surabaya. 3.2 Gambar diagram alir metodologi. Dari langkah-langkah penelitian diatas, maka dapat disajikan dalam diagram alir sebagai berikut : BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.2 Penerapan metode RSM. Setelah mendapatkan data-data proyek yang diperlukan, maka langkah selanjutnya adalah mengubah penjadwalan eksisting menjadi diagram RSM Identifikasi kebutuhan tenaga kerja per aktivitas. Langkah pertama dalam penyusunan tenaga kerja adalah memilih beberapa aktivitas yang bersifat repetitive, pada proyek Ciputra World Mall ini terdapat 16 aktivitas utama (bersifat repetitif) yang dipilih dari seluruh jadwal, aktivitas-aktivitas tersebut adalah : 1. Pekerjaan pembesian shearwall. 2. Pekerjaan bekisting shearwall. 3. Pekerjaan pengecoran shearwall. 4. Pekerjaan pembesian kolom. 5. Pekerjaan bekisting kolom. 6. Pekerjaan pengecoran kolom. 7. Pekerjaan pembesian balok dan pelat lantai. 8. Pekerjaan bekisting balok dan pelat lantai. 9. Pekerjaan pengecoran balok dan pelat lantai. 10. Pekerjaan pembesian tangga. 11. Pekerjaan bekisting tangga. 12. Pekerjaan pengecoran tangga. 13. Pekerjaan pasangan dinding dan partisi. 14. Pekerjaan pemasangan plafond. 15. Pekerjaan finishing lantai. 16. Pekerjaan finishing dinding Hubungan antar aktivitas. Langkah selanjutnya yaitu menentukan hubungan logis antar aktivitas diatas : 13
6 Tabel 4.2 Tabel hubungan antar aktivitas pada diagram RSM. No Predecessor Sucessor Hubungan Logis 1 Pemasangan bekisting Pembesian Shearwall shearwall SS + 1D 2 Pemasangan bekisting shearwall Pengecoran shearwall 3 Pembesian balok dan Pengecoran shearwall pelat lantai 4 Pembesian balok dan pelat Bekisting balok dan lantai pelat lantai SS + 1D 5 Bekisting balok dan pelat Pengecoran balok dan lantai pelat lantai 6 Pengecoran balok dan pelat lantai Pembesian kolom + 3D 7 Pembesian kolom Bekisting kolom SS + 1D 8 Bekisting kolom Pengecoran kolom 9 Pengecoran kolom Bekisting tangga 10 Bekisting tangga Pembesian tangga - 1D 11 Pembesian tangga Pengecoran tangga 12 Pengecoran tangga Pekerjaan dinding dan partisi 13 Pekerjaan dinding dan partisi Pemasangan plafond 14 Pemasangan plafond 15 Pekerjaan finishing lantai Pekerjaan finishing lantai Pekerjaan Finishing dinding 4.3 Alternatif yang digunakan dalam Tugas Akhir ini. Dalam penyusunan diagram diatas dapat diketahui bahwa ada kendala antara jumlah tenaga kerja yang harus disediakan per harinya dilapangan dengan ketersediaan pekerja dilapangan, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam penjadwalan dengan menggunakan metode RSM, baik itu dari biaya dan waktu. Maka dalam tugas akhir ini akan digunakan beberapa alternatif untuk mengatasi kendala tersebut, alternatif tersebut antara lain : Merubah gradient garis produksi beberapa aktivitas yang berpengaruh besar terhadap waktu sampai maksimum. Perbandingan total biaya eksisting dan beberapa alternatif RSM. Dari diagram RSM eksisting dan beberapa alternatif diatas, dapat diperoleh durasi dan biaya upah pekerja total. Sehingga jika dilihat perbandingan jumlah total biaya (baik itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung) serta durasi total untuk setiap diagram yang dibuat,dapat kita bandingkan seperti terlihat pada tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Daftar perbandingan biaya dan waktu pada penjadwalan eksisting dengan beberapa alternatif. Jadwal RSM (689 hari) Upah Pekerja Rp ,00 TOTAL BIAYA Rp ,88 Alternatif 1 (703 hari) Upah Pekerja Rp ,00 TOTAL BIAYA Rp ,88 Alternatif 2 (781 hari) Upah Pekerja Rp ,00 TOTAL BIAYA Rp , Menggeser pekerjaan yang terdapat konflik tenaga kerja dan mengubah garis produksi sesuai dengan ketersediaan pekerja dilapangan Mengubah garis produksi tenaga kerja hingga sesuai dengan ketersediaannya dilapangan Menambah pekerja sesuai dengan yang dibutuhkan. 14
7 Alternatif 3 (687 hari) Upah Pekerja Rp ,00 TO TAL BIAYA Rp ,88 Alternatif 4 (346 hari) Upah Pekerja Rp ,00 TO TAL BIAYA Rp ,88 Seperti yang dilihat pada Tabel 4.13 bahwa, dari ke-empat alternatif diatas dapat diketahui bahwa setiap alternatif terdapat keuntungan dan kerugian masing-masing bila dibandingkan dengan jumlah durasi dan biaya pada jadwal eksisting. Pada alternatif 1, durasi total yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek adalah 703 hari. Ini menandakan bahwa proyek tersebut mengalami kemunduran pada durasi sebesar 14 hari, tapi total biaya proyek dapat lebih dihemat sebesar Rp ,- Sedangkan pada alternatif 2, dari segi biaya total proyek mengalami pembekakan sebesar Rp ,-. Sedangkan dari segi durasi penyelesaian proyek juga mengalami kemunduran sebesar 92 hari. Pada alternatif 3, durasi proyek mengalami percepatan hanya sebanyak 2 hari dari jadwal eksisting-nya. Tetapi dari segi biaya proyek dapat dihemat sebesar Rp ,-. Sedangkan durasi terpendek berada pada alternatif terakhir (alternatif ke-empat) dimana durasinya berhasil dipercepat menjadi 346 hari. Akan tetapi, hal ini mengakibatkan pembengkakan dari segi biaya proyek. Dimana durasi totalnya berubah sebesar Rp ,-. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. 1. Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa dengan aplikasi RSM pada pembangunan proyek Ciputra World Mall, kontinuitas pemakaian tenaga kerja dapat dijaga dengan tanpa mengganggu hubungan logis antar aktivitas. 2. Dari perubahan-perubahan yang diperoleh dari beberapa alternatif, didapatkan beberapa perbandingan biaya dan waktu yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Perbandingan biaya dan waktu pada beberapa alternatif anatara lain : Diagram RSM eksisting : Waktu = 689 hari. Total biaya = Rp ,- Diagram RSM alternatif 1 : Waktu = 703 hari. Total biaya = Rp ,- Diagram RSM alternatif 2 : Waktu = 781 hari. Total biaya = Rp ,- Diagram RSM alternatif 3 : Waktu = 687 hari. Totalbiaya =Rp ,- Diagram RSM alternatif 4 : Waktu = 346 hari. Total biaya = Rp ,- Dari beberapa alternatif diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, jika proyek tersebut ingin dilakukan penghematan dalam biaya dan waktu maka yang dipilih adalah alternatif 3. Dengan penghematan waktu sebesar 2 hari dan penghematan pada biaya sebesar Rp ,-. Sedangkan, jika proyek tersebut ingin lebih dipercepat sebesar 343 hari, tetapi dengan konsekuensi bahwa biaya total dari proyek tersebut akan mengalami kenaikan sebesar Rp ,-. 15
8 5.2 Saran. Maka yang dapat dipilih adalah alternatif ke Penjadwalan dengan metode RSM ini akan lebih dapat diterapkan dalam penjadwalan proyek sesungguhnya, jika proyek tersebut merupakan proyek yang bersifat horizontal (seperti : proyek jalan, pembangunan perpipaan, dll). 2. Perlu studi baru dan observasi mengenai kemungkinan alternatif-alternatif pelaksanaan yang lain. DAFTAR PUSTAKA Ashley, D. B., Simulation of Repetitive Unit Construction. Journal of the Construction Division. ASCE 106(2), Barrie, Donald, S., Paulson, Boyd, C, JR., dan Sudinarto., Manajemen Konstruksi Profesional. Jakarta, Erlangga. Ervianto, Wulfram I Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. F.H. Griffis and Farr, John V Construction Planning for Engineers. Singapore: McGrawl-Hill International Editions. Harris, R. B., dan Ioannou, P. G., Scheduling Project with Repeating Activities. Journal of Contruction engineering & Management. ASCE 124(4), Laksito, B., Studi Komparatif Penjadwalan Proyek Konstruksi Repetitif Menggunakan metode Penjadwalan Berulang (RSM) dan Metode Diagram Preseden (PDM). Media Teknik Sipil, Oberlender, G. D., Project Management for Engineering and Constuction. McGraw-Hill International Edition. Project Management Institute A Guide to Project Mangement Body of Knowledge (PMBOK Guide).USA. Soedrajat, S. A., Analisa (Cara Modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung, Nova. Soeharto, Iman Manajemen Proyek : dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta, Erlangga. Thomsett, Rob., Radical Project Management. Jakarta, Erlangga. 16
PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA
PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA Bobby Armanda Akeda Damanik Yusronia Eka Putri, ST., MT., Cahyono Bintang Nurcahyo,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA
PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA BOBBY ARMANDA AKEDA DAMANIK NRP 3107 100 055 Dosen Pembimbing : Yusronia Eka
Lebih terperinciPenerapan Repetitive Scheduling Method Pada Penjadwalan Proyek Jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Penerapan Repetitive Scheduling Method Pada Penjadwalan Proyek Jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur Annis Nur Uzma, Ir. Putu Artama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan yaitu dengan menyiapkan data berupa denah dan detil rusunawa Universitas Lampung
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR
ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR Di Susun Oleh : DZUL FIKRI RASYIDI 3111.040.625 Dosen Pembimbing Ir. Sulchan Arifin, M. Eng PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X
STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X Christian 1, Cefiro 2 dan Sentosa 3 ABSTRAK : Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di Surabaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlambat, maka kontraktor akan terkena sangsi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam pelaksanaanya perlu diperhatikan triple constrain
Lebih terperinciA. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI
PROYEK KONSTRUKSI A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI Suatu rangkaian kegiatan di bedakan atas dua jenis yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek, yaitu : Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang terus menerus
Lebih terperinciPERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA
PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati
Lebih terperinciPENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR Henry Palmer Siregar, Tri
Lebih terperinciANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)
ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik
Lebih terperinciSTUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI
STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI Dani Pratama 1, Sentosa Limanto 2 ABSTRAK: Dalam sebuah proyek konstruksi bangunan, biaya memegang peranan penting. Dalam sebuah
Lebih terperinciANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )
ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X ) Hartmann Hardyanto Ngono 1, Budiman Proboyo 2, Indriani Santoso
Lebih terperinciNaskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi
Lebih terperinciPERENCANAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG RUSUNAWA ITB JATINANGOR
PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG RUSUNAWA ITB JATINANGOR 1 Dana Lutfi Ilmansyah dan 2 Krishna S Pribadi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciPROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI
PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Laurensia Nadia 1, Cindy Aristia 2, Indriani Santoso 3, and Budiman Proboyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang manajer bernama Vincent G. Bush mengatakan bahwa empat puluh tahun yang lalu, pendiri perusahaan yang dipimpinnya seringkali menceritakan bahwa landasan dari
Lebih terperinciDosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP
PROYEK AKHIR RC 090342 PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA ANTARA PELAT KONVENSIONAL DENGAN PANEL LANTAI CITICON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG A SDN SIDOTOPO WETAN IV SURABAYA Angga Sukma W NRP 3111030082 Bekti
Lebih terperinciPROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Jeremy August Tambayong 1, Budiman Proboyo 2, dan Indriani Santoso 3 ABSTRAK : Proses konstruksi sangat bergantung
Lebih terperinciPERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF
PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap. Tiaptiap tahap saling berhubungan satu sama lain, tiap tahap merupakan bagian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)
PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur) Oleh: Dosen pembimbing: Annis Nur Uzma Ir. Putu artama
Lebih terperinciPROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI Cristian Halim 1, Maximillian M. S. D. 2, Budiman Proboyo 3, dan Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Biaya merupakan salah
Lebih terperinciAnalisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik
1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010
STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 Giri Dhamma Wijaya 1, Felix Marsiano 2, Sentosa Limanto 3 ABSTRAK : Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi,
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter yang digunakan dalam upaya melaksanakan sebuah proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah satu komponen
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI
ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan biaya untuk suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu diketahui dengan baik oleh semua pihak yang berkaitan dengan proyek
Lebih terperinciKETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI
KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Phillip Wijaya 1, Susanto Leman 2, Budiman Proboyo 3, Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Dalam
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG MANAJEMEN TEMPAT PEMBANGUNAN
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG MANAJEMEN TEMPAT PEMBANGUNAN A. PENDAHULUAN Bangunan adalah suatu lingkungan buatan atau lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi berbagai
Lebih terperinciUJIAN PROYEK AKHIR. Oleh : Sugianto NRP
UJIAN PROYEK AKHIR ANALISIS PEMILIHAN METODE PEMASANGAN GELAGAR JEMBATAN DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN BUNGUR KECAMATAN MUNJUNGAN TRENGGALEK Oleh : Sugianto NRP. 3113040502
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG
STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG Disusun oleh : WEALTHY GIVEOFESA NRP : 9721025 NIRM : 41077011970261 Pembimbing : SONNY S. SONDARI, Ir. MT UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA SEKDA KABUPATEN PROBOLINGGO ABSTRAK
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA SEKDA KABUPATEN PROBOLINGGO ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan sumber daya yang terbatas dan dituntut untuk dapat menyelesaikan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI KAJIAN PERBANDINGAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN BEKISTING BAJA TERHADAP METODE KONVENSIONAL DARI SISI METODE KONSTRUKSI DAN KEKUATAN STRUKTUR IRENE MAULINA (0404210189)
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RC Denny Ervianto
TUGAS AKHIR RC-09 1380 STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI Denny Ervianto 3108100031 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Material menghabiskan > ½ biaya proyek
Lebih terperinciEVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )
EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X ) Anthony Iskandar 1, Tabita Tania Libianto 2, Budiman Proboyo 3, Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Jadwal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan bangunan atau konstruksi, yaitu suatu lingkungan buatan yang bermanfaat bagi manusia.
Lebih terperinciNovie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah. Abstrak
ANALISIS JARINGAN KERJA DAN PENENTUAN JALUR KRITIS DENGAN CRITICAL PATH METHODE-CPM (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUMAH GRAHA TAMAN PELANGI TYPE MILANO PADA PT KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG) Novie Susanto,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI
Lebih terperinci(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE BEKISTING SEMI KONVENSIONAL DAN PERI DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE BEKISTING SEMI KONVENSIONAL DAN PERI DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA Oleh : Ahmad Firdaus Dosen Pembimbing : Julistyana Tistogondo, ST, MT
Lebih terperinciI Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe El Unas, dan M.Hamzah Hasyim
1 ANALISIS TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE FULL LEVELLING (PERATAAN PENUH) DENGAN SOFTWERE PRIMAVERA PROJECT PLANNER TERHADAP PROYEK GEDUNG PT BANK MUAMALAT CABANG MALANG I Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU I. DIAGRAM JARING / CRITICAL PATH METHODE (CPM) A. PENDAHULUAN Diagram jaring atau Network Planning atau Critical Path Methode (CPM) adalah salah satu metode yang digunakann
Lebih terperinciPROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1
Lebih terperinciJournal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018
Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PERT PADA PEMBUATAN PABRIK DAYA KOBELCO Nur Rahayu, Gama Harta Nugraha Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciGde Agus Yudha P. A., Alwafi Pujiraharjo, Saifoe El Unas
ANALISIS MULTIPLE RESOURCE PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE JUMLAH KUADRAT TERKECIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gudang Barang Inventaris, Gedung Penunjang 3 lt, Pagar, Gapura dan Jembatan Penghubung
Lebih terperinciTugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:
ANALISA PENGARUH PERCEPATAN DURASI PADA BIAYA PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2013 (Studi Kasus : PEMBANGUNAN GEREJA GMIM SYALOOM KAROMBASAN) Fransisko Yeremia Wohon Robert J.M. Mandagi, Pingkan
Lebih terperinciAssalamu alaikum wr.wb
Assalamu alaikum wr.wb PROYEK AKHIR RC09 0342 Surabaya, 2 Juli 2014 PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PENJADWALAN (TIME SCHEDULE) PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA DENGAN
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:
ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) SNI 2013 DAN ANALISA DI LAPANGAN (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DPPKA KAB. KERINCI PROP. JAMBI) Leli
Lebih terperinciDIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :
PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA, MUTU DAN CONSTRUCTION SAFETY PADA PEMBANGUNAN PROYEK THE MILLENIUM BUILDING SD MUHAMMADIYAH 4 PUCANG SURABAYA DISUSUN OLEH : STEFANUS HENDY L. 3108.030.031
Lebih terperinciMONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL
MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun
Lebih terperinciJURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016
TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN WAKTU PELAKSANAAN METODE KONSTRUKSI BOTTOM-UP DENGAN TOP DOWN (Study Kasus Proyek Hotel Howard Johnson) : DISUSUN OLEH: MEGATRI SERANG 011110 288 JURUSAN SIPIL F AKUL T
Lebih terperinciAnak Agung Wiranata 1, A.A Diah Parami Dewi 1, dan I Made Nuryawan 2.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol., No., Juli 009 PENGGUNAAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULING METHOD) PADA PENGERJAAN PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Beranda Mumbul)
Lebih terperinci1.1. JUDUL TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TUGAS AKHIR Tugas akhir ini berjudul Teknik Nilai Pembangunan Gedung STIKES Telogorejo Semarang. 1.2. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman pada era globalisasi dewasa ini telah
Lebih terperinciKata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.
ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses
Lebih terperinciANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Refi Wospoga 1), Rafi e 2), Nurul Wardhani 2) Abstrak Pengendalian biaya dan waktu diperlukan
Lebih terperinciANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA
Analisis Pertukaran Waktu dan Biaya Dengan Metode Time Cost Trade Off (Bagus Budi -Trijeti) ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE KESEIMBANGAN GARIS (Line of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence)
PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE KESEIMBANGAN GARIS (Line of Balance) (Studi Kasus Pada Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence) Gustina Arifin Prawira, Syahrizal Departemen Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciPERENCANAAN ALOKASI MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL TRI STAR MAKASSAR MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT
PERENCANAAN ALOKASI MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL TRI STAR MAKASSAR MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Hendra Witanto Wisal 1), M.Asad Abdurahman 2) M. Yahdiman S Abstrak Penjadwalan merupakan
Lebih terperinciBAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN
BAB. IV ANALISIS dan PEMBAHASAN Identifikasi penelitian bertujuan untuk mengetahui optimasi penggunaan metode begisting konvensional dan begisting bondek terhadap 5 aspek, yaitu aspek biaya, aspek waktu,
Lebih terperinciPERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT
PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT I Gede Arya Kusmawan 1), I Ketut Nuja S. 2), I Wayan Jawat 2) 1) Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam
Lebih terperinciPROYEK AKHIR RC
PERENCANAAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG GEOMATIKA FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MAHASISWA 1 MIFTA AFIATA NRP. 3111030053 MAHASISWA 2 FARIZ WIDYA HARWANTO NRP.
Lebih terperinciRASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL
RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL Ivan Sutanto 1, Andi 2, Lie Arijanto 3 ABSTRAK : Penelitian ini menganalisa kuantitas material
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT
1 ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT Aulia Qur anna Sukamto, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) Oleh: Sulistia, Budiono, Wiratna Tri Nugraha ABSTRAK Produktivitas adalah kemampuan
Lebih terperinci(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Universitas Brawijaya Malang)
Analisa Perbandingan Metode SNI Dan Software MS. Project Dalam Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Serta Pemasangan Paving Block Untuk Konstruksi Bangunan (Studi Kasus Proyek
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL 7.1. Uraian umum. Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan
Lebih terperinciMONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA
MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK
Lebih terperinciKata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.
ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil
Lebih terperinciAPLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK
APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciSyafri Antu Arfan Utiarahman, Darwis Hinelo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Gorontalo
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No.1 Vol. 1, Juli 2013 OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE JARINGAN KERJA PDM (Studi kasus Pembangunan Gedung Pusat Layanan Administrasi Terpadu Universitas Negeri
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)
PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6) Fransisco Ardi 1, Kefin C. Wanandy 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Mayoritas
Lebih terperinciI T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO
Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPerbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply
1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan)
PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan) Leonardo A. Kalangi Robert J. M. Mandagi, Deane R. O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN RESOURCE LEVELING DENGAN MINIMUM MOMENT METHOD DAN ENTROPY MAXIMIZATION
PENERAPAN RESOURCE LEVELING DENGAN MINIMUM MOMENT METHOD DAN ENTROPY MAXIMIZATION Miranda Budiman 1 dan Henny Wiyanto 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjend. S. Parman no.1 Jakarta
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI
ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI Jenaldo O. Gerung A. K. T. Dundu, Jantje B. Mangare Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Lebih terperinciDeko Sanjaya 1 dan Syahrizal 2
STUDI PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK METODE LINE OF BALANCE (LoB) DAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) PADA PEKERJAAN BERULANG (REPETITIF) (Studi Kasus Proyek Perumahan Maysa Tamansari Residence) Deko
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada pembangunan warehouse tahap 2 di Kawasan Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri Medan tahap 2. Waktu
Lebih terperinciKata kunci : metode bekisting table form
1 Perbandingan Waktu dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form (Studi Kasus: Proyek FMipa Tower ITS Surabaya) Muhammad Fandi, Yusroniya Eka Putri,
Lebih terperinciAPLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
APLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN Sutanto Program Studi Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang berkualitas setiap tahunnya. Begitu pula dengan pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii vi ix x xi xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciINTEGRASI CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN LINE OF BALANCE METHOD (LOB) DALAM PERENCANAAN PROYEK JALAN
INTEGRASI CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN LINE OF BALANCE METHOD (LOB) DALAM PERENCANAAN PROYEK JALAN Suharman Hamzah Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Jln. Perintis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan
BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Pembahasan Metodologi memberikan gambaran mengenai runtutan langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan atau kegiatan. Metodologi dibuat
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,
Lebih terperinciABSTRAK. 1. Pendahuluan
PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG YANG MENGALAMI KETERBATASAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE PERATAAN PENUH (FULL LEVELLING) DENGAN MICROSOFT EXCEL DAN OVERALLOCATED (LEVELLING) SUMBER DAYA DENGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi
III-1 BAB III METODOLOGI Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.. Gambar 3.1. Flowchart Metodologi III-2 Data-data yang akan dipergunakan sebagai dasar
Lebih terperinciAPPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI
APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI Hendra Kwandoko 1, Chaisen Nawir 2, Budiman Proboyo 3, dan Indriani Santoso 4
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE Mita Mediawati NRP : 0721074 Pembimbing : Ir. MAKSUM TANUBRATA, MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS
BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk
Lebih terperinciISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA VARIAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Menara Suar Gunung Wenang Tahap II) Grace Y. Malingkas ABSTRAK Kemajuan di sektor pembangunan akhir-akhir
Lebih terperinciANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1
ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id
Lebih terperinci