JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

Transkripsi

1 JUDUL TUGAS AKHIR : PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA DISUSUN OLEH : TOMY ANDRIANTO NRP : Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati ST. MT

2 PENDAHULUAN Pembangunan Gedung Seni dan Budaya di kota Surabaya bertujuan meningkatkan rasa seni dan budaya serta sebagai ikon kota. Proyek pembangunan ini juga merupakan salah satu bentuk appresiasi pemerintah kota terhadap bidang Seni dan budaya yang ada di dalam kehidupan masyarakatnya. Proyek tersebut mengalami keterlambatan disebabkan oleh mobilisasi kontraktor pelaksana yang terlambat Proyek tersebut mengalami keterlambatan selama 32 hari atau ± 6,57% sehingga perlu dilakukan percepatan sehingga proyek dapat di selesaikan tepat waktu dengan tujuan agar dapat mengurangi kerugian yang akan terjadi.

3 PERMASALAHAN Apakah target percepatan durasi proyek dapat tercapai? Berapakah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan?

4 TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : Untuk mengetahui apakah target percepatan durasi proyek dapat tercapai. Untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan.

5 BATASAN MASALAH Harga satuan tidak berubah selama pelaksanaan proyek. Perhitungan crash duration menggunakan alternatifalternatif seperti penambahan jam kerja, penambahan grup kerja, menambah kapasitas alat, menambah jumlah alat pada aktifitas-aktifitas tertentu dan juga mengganti metode pelaksanaan juga dimungkinkan mengganti beberapa item bahan menjadi precast. Biaya yang timbul akibat percepatan antara lain : pertambahan biaya untuk pengawas, mobilisasi, upah dan overhead.

6 Istilah - Istilah Proyek adalah sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Biaya langsung (direct cost )adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah pengeluaran untuk manajemen, supervisor, dan pembayaran material serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi instalasi atau produk permanen, tetapi diperlukan dalam proses pembangunan proyek

7 METODOLOGI Pengumpulan data Data Primer Data Sekunder Penelitian Latar Belakang Permasalahan Studi Literatur Penentuan ND dan NC Penyusunan Network Scenario Crashing Analisa TCTO Kesimpulan dan saran

8 Data Proyek Nama Proyek : Pembangunan Gedung Seni dan Budaya (Ex. Gedung Mitra) Lokasi Surabaya : Jln. Gubernur Suryo No. 15 Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Surabaya Kontraktor : PT. Citra Mandiri Cipta Konsultan Pengawas : PT. Sekar Trias Utama Struktur Utama : Konstruksi Beton Bertulang Nilai Kontrak 10%) : Rp ,00 (Ppn.

9 Perhitungan Produktivitas Harian Normal Contoh perhitungan produktivitas salah satu aktivitas sebagai berikut : Aktivitas 1 (Galian tanah poer & sloof ) Volume = m3 Produktivitas tenaga kerja/ regu = 10.1 m3 Jumlah regu = 5 regu Durasi = 703,63/(10,1 x 5 ) = 13,9333 hari 14 hari

10 Perhitungan Durasi crash Contoh perhitungan durasi crash akibat penambahan tenaga kerja : Pekerjaan Galian Tanah poer dan sloof Volume = 703,63 m3 ; durasi normal = 14 hari Jumlah regu kerja saat normal (x) = 2 regu Jumlah regu kerja setelah ditambah (y) = 3 regu Produktifitas 1 regu per hari = Volume/durasi normal/(x) Produktifitas normal = 703,63 m3/14 hari/1 regu = 25,13 m3/hari/regu Produktifitas crash = 25,13 m3/hari/regu x 3 regu = 100,52 m3/hari Durasi Crash = Volume/Produktifitas crash = 703,63 m3/75,39 m3/hari = 9,33 hari 10 hari

11 Contoh Crashing Scenario NO. AKTIFITAS Durasi Normal Volume CRASHING KET. (Hari) 1 Bor tanah lubang strauss dia. 30 cm m3 Dengan Menambah Tenaga Kerja 2 Urug pasir bawah poer + sloof t= 10 cm m Batu merah trasram 1pc:3ps (KM/WC) m2 Dengan Menambah Jam Kerja 4 Batu merah 1pc:5ps Dengan Menambah Tenaga Kerja

12 Contoh Perhitungan Biaya crashing Contoh perhitungan biaya crash akibat penambahan grup kerja : Bor tanah lubang strauss dia. 30 cm Volume = 48 m1 Durasi normal = 14 hari Harga satuan = Rp ,4 Normal Cost/hr = Rp ,2 Produktifitas normal = 3.43 m1/hr Produktifitas setelah di crashing = 6.86 m1/hr Crash cost per hari = 1. Mobilisasi = 15% x NC / hr = 15 % x Rp ,2 = Rp ,28 2. Crash Cost = 6.8 x Rp ,4 = Rp ,37 Crash cost per hari = = Rp ,65

13 Biaya Tak Langsung INDIRECT COST Fixed Cost : 1. Fasilitas sementara proyek= Rp45,000, Photo Dokumentasi = Rp 2,500, Perijinan Pelaksanaan = Rp 5,000, Rp52,500, Variable Cost : 1. Kepala Proyek = Rp 4,000, Kepala Pelaksana = Rp 3,000, Logistik = Rp 2,500, Admin = Rp 2,000, Pelaksana = Rp 3,750, Perbulan = Rp15,250, Perhari = Rp 610, Persamaan biaya tak langsung = ( x Durasi proyek ).

14 Tabel hasil Perhitungan Durasi Waktu Biaya Biaya Total Biaya Percepatan langsung tidak langsung Rp 6,137,142,129 Rp 163,520,000 Rp 6,300,662, Rp 6,137,196,761 Rp 162,910,000 Rp 6,300,106, Rp 6,137,251,393 Rp 162,300,000 Rp 6,299,551, Rp 6,137,954,780 Rp 157,420,000 Rp 6,295,374, Rp 6,186,849,946 Rp 144,000,000 Rp 6,330,849,946

15 Grafik hubungan antara biaya dan waktu Grafik 4.7 Hubungan Biaya dan Waktu Biaya Waktu Biaya langsung Biaya tidak langsung Total Biaya

16 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dalam Tugas Akhir ini dihasilkan kesimpulan yaitu sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisa, proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan percepatan selama 32 hari. Biaya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan percepatan : a.untuk penyelesaian tepat waktu dibutuhkan biaya Rp. 6,367,791,004. b.untuk memperoleh percepatan optimum dibutuhkan biaya Rp. 6,295,374,780 c.untuk memperoleh percepatan maksimum dibutuhkan biaya Rp. 6,367,791,004. Percepatan maksimum adalah 23 hari yang berarti proyek selesai lebih cepat 9 hari.

17 SEKIAN TERIMA KASIH