LAPORAN KINERJA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

2 Prolap Inspektorat Kabupaten Bogor

3 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memenuhi dua kebutuhan. Pertama, sebagai media pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor kepada pihakpihak yang berkepentingan ( stakeholders), yaitu Presiden/Wakil Presiden, Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, BPKP, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DPRD Kabupaten Bogor serta masyarakat. Kedua, sebagai sarana untuk mengevaluasi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat memberikan umpan balik yang diperlukan guna perbaikan perencanaan dan upaya peningkatan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor pada masa yang akan datang. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 i

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun , Visi Kabupaten Bogor adalah Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan 5 (lima) misi, yaitu Misi Kesatu: Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Misi Kedua: Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. Misi Ketiga: Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Misi Keempat: Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi Kelima: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk melaksanakan misi-misi yang ditetapkan tersebut telah dirumuskan Tujuan dan Sasaran. Dalam tahun 2014, telah dirumuskan berbagai Tujuan dan Sasaran strategis berikut indikator kinerjanya. Pencapaian Tujuan tercermin pada capaian indikator makro Kabupaten Bogor yang merupakan capaian kumulatif dari indikator manfaat ( benefits) dan dampak ( impacts) dari seluruh program/kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah maupun partisipasi dari masyarakat Kabupaten Bogor. Indikator makro Kabupaten Bogor sebagian telah dilakukan pengukuran melalui prosedur tertentu oleh Bappeda dan BPS Kabupaten Bogor. A. Pencapaian Indikator Makro Pembangunan 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Realisasi sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor tahun 2014 adalah 74,25 poin. Angka IPM Kabupaten Bogor ini meningkat sebesar 0,33 poin atau 0,44% persen, jika dibandingkan dengan IPM tahun 2013 sebesar 73,92 poin. KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 ii

5 Sesuai dengan kriteria capaian IPM menunjukkan bahwa tingkat kemakmuran masyarakat Kabupaten Bogor dapat dikelompokkan pada skala ordinal 66 IPM < 80 atau kategori menengah atas. a) Angka Harapan Hidup (AHH) Salah satu indikator dalam bidang kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup atau Life Expectancy Rate merupakan salah satu nilai komposit dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 mencapai 70,35 tahun. AHH ini meningkat sebesar 0,15 tahun atau 0,21%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 70,20 tahun. b) Angka Melek Huruf (AMH) Pencapaian Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 96,98%. AMH meningkat sebesar 0,21% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 96,77%. c) Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) menunjukkan rata -rata lamanya penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bersekolah. Pencapaian Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 mencapai 8,04 tahun. RRLS ini meningkat sebesar 0,03 tahun atau 0,37% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 8,01 tahun. d) Kemampuan Daya Beli Masyarakat Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Purchasing Power Parity = PPP) yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi riil per kapita per bulan, diprediksi mencapai sebesar Rp ,- /kapita/bulan, lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,/kapita/bulan. 2. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebanyak jiwa, pencapaian jumlah penduduk meningkat sebanyak jiwa atau 2,42% jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2013, yaitu sebanyak jiwa. KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 iii

6 3. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 2,48%%. Laju pertumbuhan meningkat sebesar 0,06% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 2,54%. 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja dari penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 61,86%. Tingkat partisipasi angkatan kerja Menurun sebesar 1,74% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebesar 63,60%. 5. Jumlah Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebanyak ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor menurun sebanyak jiwa atau 9,11% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebanyak ribu jiwa. 6. PDRB Per Kapita Harga Berlaku Nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Bogor pada tahun 2014, mencapai Rp ,42. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku meningkat sebesar Rp ,42 atau 12,66% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebesar Rp , Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan indikator untuk mengukur perkembangan ekonomi dalam suatu wilayah. Indikator ini menunjukkan naik tidaknya produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada daerah tersebut. LPE Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebesar 6.01%. LPE Kabupaten Bogor meningkat sebesar 0,18% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebesar 6.04%. B. Pencapaian Sasaran Strategis Untuk mendukung pencapaian indikator makro Kabupaten Bogor tersebut, pengukuran kinerja juga mencakup pengukuran tingkat capaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 yang menggambarkan kualitas capaian keluaran ( output) atau hasil (outcome) dari program/ kegiatan yang dilaksanakan tahun Capaian indikator kinerja sasaran strategis Pemerintah Kabupaten KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 iv

7 Bogor tahun 2014 pada masing-masing Misi, diikhtisarkan sebagai berikut: Misi Pertama : Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi Pertama sebesar 101,54%. Misi Pertama dicapai dengan 42 indikator sasaran, dimana 13 indikator sasaran atau 30,95% berkategori sangat baik, 24 indikator sasaran atau 52,38% berkategori Baik Sekali, 2 indikator sasaran atau 4,76% berkategori baik, dan 3 indikator sasaran atau 7,14% berkategori kurang. Misi Kedua: Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi Kedua sebesar 110,79%. Misi kedua dicapai dengan 160 indikator sasaran, dimana 42 indikator sasaran atau 39,62% berkategori sangat baik, 54 indikator sasaran atau 50,94% berkategori baik sekali, 7 indikator sasaran atau 6,60% berkategori baik, 1 indikator sasaran atau 0,94% berkategori cukup, dan 2 indikator sasaran atau 1,89% berkategori kurang. Misi Ketiga: Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi Ketiga sebesar 98,08%. Misi Ketiga dicapai dengan 52 indikator sasaran, dimana 20 indikator sasaran atau 37,73% berkategori sangat baik, 25 indikator sasaran atau 48,08% berkategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 5,66% berkategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,89% berkategori cukup, dan 3 indikator sasaran atau 5,66% berkategori kurang. KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 v

8 Misi Keempat: Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi keempat sebesar 96,98%. Misi keempat dicapai dengan 89 indikator sasaran, dimana 12 indikator sasaran atau 13,48% berkategori sangat baik, 73 indikator sasaran atau 82,02% berkategori baik sekali, 2 indikator sasaran atau 2,25% berkategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,12% berkategori cukup, 1 indikator sasaran atau 1,12% berkategori kurang. Misi Kelima: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi Kelima sebesar 99,80%. Misi Kelima dicapai dengan 175 indikator sasaran, dimana 11 indikator sasaran atau 6,29% berkategori sangat baik, 156 indikator sasaran atau 89,15% berkategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 1,71% berkategori baik, 3 indikator sasaran atau 1,71% berkategori cukup, dan 2 indikator sasaran atau 1,14% berkategori kurang. KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 vi

9 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Ringkasan Eksekutif... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Bab I Pendahuluan Latar Belakang Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor Kondisi Ekonomi Gambaran Umum Demografis Sistematika Penyajian Bab II Perencanaan Kinerja RPJMD Kabupaten Bogor Tahun RKT Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja Capaian Kinerja Organsisasi Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja Pencapaian Target 25 Penciri Visi Termaju di Indonesia Pencapaian Indikator Makro Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Realiasasi Anggaran Akuntabilitas Keuangan Pengelolaan Pendapatan Daerah Prestasi Kabupaten Bogor Bab IV Penutup Lampiran ii vii viii ix KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 vii

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 tahun 2008)... 6 Gambar 1.2. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2014 Berdasarkan Hasil Proyeksi Gambar 1.3. Grafik Proporsi Penduduk Bekerja Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun Gambar 1.4. Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Gambar 1.5. Alur Pikir Pengukuran Kinerja Gambar 3.1. Jumlah Penduduk (Juni) Kabupaten Bogor menurut Jenis Kelamin Tahun , Hasil Proyeksi Penduduk Gambar 3.2. Peta Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor Tahun Gambar 3.3. Persentase Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Angkatan Kerja dan Angkatan Kerja di Kabupaten Bogor Tahun Gambar 3.4. Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bogor Tahun Gambar 3.5. Grafik Lajut Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Periode Tahun (Dalam Persen) Gambar 3.6. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah Gambar 3.7. Anggaran dan Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 viii

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Kelurahan di Kabupaten Bogor Tabel 1.2. Zona Potensi Unggulan Daerah Tabel 1.3. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pertanian Kabupaten Bogor Tahun Tabel 1.4. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Industri Kabupaten Bogor Tahun Tabel 1.5. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Penggalian dan Pertambangan Kabupaten Bogor Tahun Tabel 1.6. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun Tabel 1.7. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Periode Tahun Tabel 1.8. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun Tabel 1.9. Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun Tabel 2.1. Misi Pertama : Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Tabel 2.2. Misi Kedua : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan Pariwisata Tabel 2.3. Misi Ketiga : Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan Tabel 2.4. Misi Keempat : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 ix

12 Tabel 2.5. Misi Kelima : Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kerjasama Antar Daerah Dalam Kerangka Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Tabel 3.1. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif Tabel 3.2. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif Tabel 3.3. Realisasi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor Tahun Tabel 3.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun (Juta Rupiah) Tabel 3.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun (Juta Rupiah) Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kesatu pada Tahun Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya Pada Tahun 2013 dan Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan Tabel 3.9. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Pada Tahun 2013 dan KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 x

13 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kedua pada Tahun Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Investasi dan Laju Pertumbuhan Investasi pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2013 dan KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xi

14 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Pariwisata Andalan disertai dengan Meningkatnya Kunjungan Wisata pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Ketiga pada Tahun Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xii

15 Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Pada Tahun 2014 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Tahun 2014 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Keempat pada Tahun Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada Tahun 2013 dan Tabel Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Pada Tahun 2013 dan Tabel Meningkatnya rata - rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat Pada Tahun 2013 dan Tabel Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan Pada tahun 2013 dan KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xiii

16 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis Dan Para Medis pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terseleng-garanya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2013 dan tahun Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2013 dan tahun Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kelima pada Tahun Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Pada Tahun 2013 dan KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xiv

17 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Pada Tahun 2013 dan Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Pada Tahun 2013 dan KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xv

18 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Pada Tahun 2013 dan Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Pada Tahun 2013 dan Tabel Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tabel Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah Tabel Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran Tabel Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran Tabel Target dan Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan Tahun Anggaran Tabel Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di Pisahkan Tahun Anggaran Tabel Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun Tabel Realisasi Komponen Dana Perimbangan Tahun Tabel Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran Tabel Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun Tabel Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran Tabel Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bogor Tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xvi

19 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Ringkasan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)... L-1 Lampiran 2 Ringkasan Penetapan Kinerja (PK)... L-2 Lampiran 3 Penetapan Kinerja Perubahan Tahun L-3 KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 xvii

20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan Legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Fungsi pemerintahan tersebut akan dapat terselenggara dengan baik apabila terwujudnya Good Governance. Salah satu pilar good governance adalah akuntabilitas sebagaimana dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menjelaskan bahwa akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan melalui program dan kegiatan yang telah di rencanakan secara periodik. Ini berarti bahwa akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan reviu dan evaluasi mengenai standar pelaksanaan kegiatan, apakah standar yang dibuat sudah tepat dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dan apabila dirasa sudah tepat, manajemen memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan standar-standar tersebut. Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan reviu dan evaluasi kinerja yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana KABUPATEN BOGOR TAHUN

21 pencapaian hasil serta cara-cara yang digunakan untuk mencapai semua itu. Pengendalian (control) sebagai bagian penting dalam manajemen yang baik adalah hal yang saling menunjang dengan akuntabilitas. Dengan kata lain pengendalian tidak dapat berjalan efisien dan efektif bila tidak ditunjang dengan mekanisme akuntabilitas yang baik demikian juga sebaliknya. Media akuntabilitas yang memadai dapat berbentuk laporan yang dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi, karena pencapaian tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi. Tujuan tersebut dapat dilihat dalam Rencana Strategis (Renstra) organisasi, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja, dengan tetap berpegangan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan setiap program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam perspektif yang lain Laporan Kinerja merupakan alat kendali, penilai kinerja secara kuantitatif dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah dalam rangka menuju perwujudan Good Governance, atau sebagai media pertanggung-jawaban Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap masyarakat Kabupaten Bogor. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatat Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa ( Good Governance and Clean Government) di Indonesia. KABUPATEN BOGOR TAHUN

22 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini berisikan mengenai pencapaian program dan kegiatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Kabupaten Bogor berikut indikator kinerjanya, penjelasan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja, serta memuat perbandingan pencapaian kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor mengacu pada : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; KABUPATEN BOGOR TAHUN

23 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatat Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 tahun 2014 tentang Perubahan Perda Nomor 16 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2014 Tanggal 8 Januari 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2014; dan 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2014 Tanggal 7 Oktober 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor Amanah Konstitusi pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dijabarkan lebih lanjut pada Pasal 2 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah provinsi, dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah kabupaten dan kota. Lebih lanjut dalam Pasal 3 nya menegaskan bahwa daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan daerah dan masing-masing mempunyai Pemerintahan Daerah. Secara garis besar terdapat 3 (tiga) urusan Pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 ini, yaitu Urusan Pemerintahan Absolut, Konkuren dan Umum. Urusan pemerintahan Absolut adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, Urusan Umum adalah KABUPATEN BOGOR TAHUN

24 urusan yang menjadi urusan pemerintahan baik di Pusat, Provinsi atau Kabupaten/Kota, Urusan Pemerintahan Konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah sehingga inilah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. Urusan Konkuren dibagi menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Sedangkan Urusan Wajib dibagi menjadi Pelayanan Dasar dan Non Pelayanan Dasar. Urusan pemerintahan Wajib dan menjadi Pelayanan Dasar ada 6 (enam) urusan, yaitu: pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 Undang-Undang Pemerintah Daerah tersebut. Untuk melaksanakan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bogor. Perangkat Daerah Kabupaten Bogor terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor adalah unsur staf Pemerintah Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan perumusan kebijakan teknis operasional, sedangkan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bogor adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten Bogor, baik sebagai unit staf maupun unit lini yang terdiri dari Badan dan Kantor. Dinas Daerah Kabupaten Bogor adalah unsur pelaksana pemerintah daerah Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Selain itu, kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh Kepala Kecamatan yang disebut Camat, sementara Kelurahan merupakan perangkat kecamatan yang dipimpin oleh Kepala Kelurahan yang disebut Lurah. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor selengkapnya disajikan dalam Gambar 1.1. KABUPATEN BOGOR TAHUN

25 Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIAT DAERAH LEMTEKDA DINAS DAERAH SEKRETARIAT DPRD KECAMATAN KELURAHAN Kedudukan, tugas pokok dan fungsi masing-masing perangkat daerah Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut: 1. Bupati/ Wakil Bupati Bupati Bogor mempunyai kewajiban : 1) Mempertahankan dan memelihara ketentraman Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945; 2) Memegang teguh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; 3) Menghormati kedaulatan rakyat; 4) Menegakan seluruh peraturan perundangan; 5) Meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat; 6) Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; dan 7) Mengajukan rancangan Peraturan Daerah dan menetapkannya sebagai Peraturan Daerah bersama DPRD. KABUPATEN BOGOR TAHUN

26 Wakil Bupati Bogor mempunyai tugas : 1) Membantu Bupati Bogor dalam melaksanakan kewajibannya; 2) Mengkoordinasikan kegiatan organisasi perangkat daerah/instansi pemerintah di daerah; dan 3) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor. 2. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam mengkoordinasikan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; 2) Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; 3) Pengkoordinasian pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, dan sarana Pemerintah Daerah; 4) Pengkoordinasian staf terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan; 5) Pengkoordinasian tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dalam arti mengumpulkan dan menganalisis data, merumuskan program dan petunjuk teknis serta monitoring dan evaluasi perkembangan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; 6) Pengkoordinasian perumusan peraturan perundangan yang menyangkut tugas pemerintahan daerah; 7) Pengkajian kebijakan pendayagunaan aparatur, organisasi dan tata laksana serta pelayanan teknis administratif perangkat daerah; (8) Pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga; dan (9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor sesuai dengan tugas dan fungsinya. KABUPATEN BOGOR TAHUN

27 3. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Sekretariat DPRD mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan fasilitasi rapat DPRD; 2) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD; 3) Penyelenggaraan tata usaha DPRD; 4) Pengkajian produk peraturan perundangan; dan 5) Penyelenggaraan hubungan antara lembaga dan kemasyarakatan. 4. Dinas Daerah Dinas Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang tertentu dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Daerah mempunyai fungsi : 1) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis operasional sesuai dengan bidang tugasnya; 2) Pemberian izin dan pelaksanaan pelayanan umum; dan 3) Pembinaan terhadap unit pelaksana Teknis Dinas dan Cabang Dinas. Dinas Daerah tahun 2014 terdiri dari : 1) Dinas Kesehatan; 2) Dinas Pendidikan; 3) Dinas Bina Marga dan Pengairan; 4) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral; 5) Dinas Kebersihan dan Pertamanan; 6) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 7) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 8) Dinas Komunikasi dan Informasi; 9) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; 10) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; KABUPATEN BOGOR TAHUN

28 11) Dinas Pemuda dan Olahraga; 12) Dinas Pendapatan Daerah; 13) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah; 14) Dinas Pertanian dan Kehutanan; 15) Dinas Peternakan dan Perikanan; 16) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 17) Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman; 18) Dinas Tata Ruang dan Pertanahan; 5. Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan daerah di bidangnya. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Lemtekda mempunyai fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis sesuai bidang tugasnya; serta 2) Pelaksanaan koordinasi dan pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Lembaga Teknis Daerah tahun 2014 terdiri dari : 1) Inspektorat; 2) Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI; 3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 4) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; 5) Badan Lingkungan Hidup; 6) Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan; 7) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; 8) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 9) Badan Perizinan Terpadu; 10) Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 11) RSUD Ciawi; 12) RSUD Cibinong; 13) RSUD Leuwiliang; 14) RSUD Cileungsi 15) Satuan Polisi Pamong Praja; KABUPATEN BOGOR TAHUN

29 16) Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah; 17) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; 18) Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa. 6. Kecamatan Kecamatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berdasarkan pelimpahan dari Bupati Bogor. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, kecamatan mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan tugas-tugas pokok kecamatan dan pembinaan kelurahan/desa; 2) Penyelenggaraan tugas-tugas ketentraman dan ketertiban wilayah; 3) Pengkoordinasian tugas-tugas pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi tanggungjawab kecamatan; 4) Penyelenggaraan pelayanan umum; 5) Pengkoordinasian perangkat daerah dalam wilayah kecamatan; dan 6) Pelaksanaan upaya-upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pembagian wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor pada tahun 2014 terdiri dari : 1) Kecamatan Babakan Madang, 2) Kecamatan Cariu, 3) Kecamatan Cibinong, 4) Kecamatan Cileungsi, 5) Kecamatan Citeureup, 6) Kecamatan Gunung Putri, 7) Kecamatan Jonggol, 8) Kecamatan Klapanunggal, 9) Kecamatan Sukamakmur, 10) Kecamatan Tanjungsari, 11) Kecamatan Bojonggede, 12) Kecamatan Ciomas, KABUPATEN BOGOR TAHUN

30 13) Kecamatan Ciseeng, 14) Kecamatan Dramaga, 15) Kecamatan Gunung Sindur, 16) Kecamatan Kemang, 17) Kecamatan Parung, 18) Kecamatan Rancabungur, 19) Kecamatan Sukaraja, 20) Kecamatan Tajurhalang, 21) Kecamatan Caringin, 22) Kecamatan Ciampea, 23) Kecamatan Ciawi, 24) Kecamatan Cigombong, 25) Kecamatan Cijeruk, 26) Kecamatan Cisarua, 27) Kecamatan Megamendung, 28) Kecamatan Pamijahan, 29) Kecamatan Tamansari, 30) Kecamatan Tenjolaya, 31) Kecamatan Cibungbulang, 32) Kecamatan Cigudeg, 33) Kecamatan Jasinga, 34) Kecamatan Leuwiliang, 35) Kecamatan Leuwisadeng, 36) Kecamatan Nanggung, 37) Kecamatan Parung Panjang, 38) Kecamatan Rumpin, 39) Kecamatan Sukajaya, dan 40) Kecamatan Tenjo. 7. Kelurahan Kelurahan mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berdasarkan pelimpahan dari Camat. KABUPATEN BOGOR TAHUN

31 Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kelurahan mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan tugas-tugas kelurahan; 2) Penyelenggaraan tugas-tugas ketentraman dan ketertiban wilayah; 3) Pengkoordinasian tugas-tugas pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi tanggungjawab kelurahan; 4) Penyelenggaraan pelayanan umum; dan 5) Pelaksanaan upaya-upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan kemasyarakatan. Jumlah kelurahan yang ada di Kabupaten Bogor sebanyak 17 kelurahan, sebagaimana dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Kelurahan di Kabupaten Bogor Kecamatan Kelurahan 1 Cibinong 1 Pabuaran 2 Cibinong 3 Cirimekar 4 Ciriung 5 Nanggewer 6 Nanggewer Mekar 7 Sukahati 8 Tengah 9 Pakansari 10 Karadenan 11 Harapanjaya 12 Pondok Rajeg 2 Kemang 13 Atang Senjaya 3 Ciomas 14 Padasuka 4 Cisarua 15 Cisarua 5 Citeureup 16 Karang Asem Barat 17 Puspanegara Sumber : Kab. Bogor Dalam Angka Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Kabupaten Bogor pada tahun 2014 relatif stabil bahkan mengalami peningkatan yang sangat signifikan seiring dengan tumbuhnya beberapa sektor penggerak ekonomi dan membaiknya infrastruktur penunjang ekonomi. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pengembangan potensi unggulan daerah maupun pergerakan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). KABUPATEN BOGOR TAHUN

32 Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan suatu barang atau jasa yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu daerah, yang mempunyai nilai ekonomis dan daya saing tinggi serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yang diproduksi berdasarkan pertimbangan kelayakan teknis (bahan baku dan pasar), talenta masyarakat dan kelembagaan (penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, dukungan infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat) yang berkembang di lokasi tertentu. Kabupaten Bogor memiliki banyak sekali sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk unggulan daerah. Untuk itu potensi-potensi sumber daya alam tersebut harus selalu dikembangkan agar menjadi komoditi unggulan yang memiliki daya saing yang kuat, baik di tingkat kabupaten, regional maupun tingkat nasional bahkan internasional. Kebijakan pengembangan komoditas unggulan baik yang telah berkembang maupun yang masih potensial di Kabupaten Bogor didasarkan pada Peraturan Bupati Bogor Nomor 84 Tahun 2009 tentang Revitalisasi Pertanian dan Pembangunan Perdesaan dan Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2010 tentang Peningkatan Daya Saing Produk Kabupaten Bogor serta hasil-hasil kajian pengembangan komoditas unggulan kecamatan oleh Bappeda Kabupaten Bogor, yang diantaranya memuat zonasi dan arah pengembangan sebagaimana tercantum pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Zona Potensi Unggulan Daerah Zona Kecamatan Arah Pengembangan 1 Rumpin, Cigudeg, Parung Panjang, Jasinga, Tenjo 2 Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Cibungbulang, Pamijahan 3 Ciampea, Tenjojaya, Dramaga, Ciomas 4 Tajurhalang, Kemang, Rancabungur, Parung, Ciseeng, Gunung Sindur 5 Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin 6 Ciawi, Cisarua, Megamendung, Sukaraja, Babakan Madang 7 Cileungsi, Klapanunggal, Gunung Putri, Citeureup, Agrosilvopastoral, yaitu pengembangan agroforestry yang didukung oleh sektor pertanian tanaman pangan dan peternakan Agroekowisata yang didukung oleh sektor pertanian tanaman pangan dan perikanan. Pola pengembangan komoditas strategis: agropolitan dan minapolitan Industri non-farm yang didukung dengan sektor pertanian, perikanan, kehutanan, dan peternakan Industri perdesaan dan pengembangan UMKM, yang tetap berbasiskan pada produk atau komoditas pertanian secara luas serta perikanan berbasis minapolitan Diversifikasi pertanian dan agroekowisata Ekowisata yang dikerjasamakan dengan berbagai pihak dalam rangka membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pertanian perkotaan dan industri. Pengembangan urban agriculture bertitik tolak pada produk atau KABUPATEN BOGOR TAHUN

33 Zona Kecamatan Arah Pengembangan Cibinong, Bojonggede 8 Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Jonggol Sumber : Bappeda Kab. Bogor, ) Pertanian komoditas pertanian yang sudah diusahakan oleh warga. Pengembangan industri besar dikaitkan dengan ada rencana pengembangan Cibinong Raya Lumbung pangan melalui peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pemukinman Beberapa potensi yang dimiliki wilayah Kabupaten Bogor yang telah berkembang maupun potensial untuk dikembangkan pada lapangan usaha pertanian terutama komoditi unggulan tanaman pangan dan hortikultura, antara lain : Talas Bogor, Nanas Gati, Pisang Rajabulu dan Manggis Raya. Keempat komoditi tersebut varietasnya telah dilepas/dirilis oleh Pusat Kajian Buah Tropika Institut Pertanian Bogor (PKBT -IPB) dan ditetapkan sebagai komoditi unggulan khas Kabupaten Bogor. Talas dan Nanas Bogor banyak dikembangkan di bagian selatan, terutama di Kecamatan Cigombong, Caringin, Cijeruk dan Tamansari. Pengembangan Talas dan Nanas sangat bergantung pada lokasi (spesifik lokasi). Produksi Talas tahun 2014 mencapai ton, dengan lokasi pengembangan banyak terdapat di Kecamatan Dramaga, Tamansari, Cijeruk, Ciomas, Ciawi. Lokasi sentra pengembangan Nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk. Produk utamanya adalah buah segar, dengan pemasaran yang sudah terjamin, sebagian besar merupakan bahan baku asinan bogor Gedong Dalam. Produksi Nanas tahun 2014 mencapai ton. Tanaman Pisang Rajabulu banyak dikembangkan di Kecamatan Cisarua, Caringin, Ciawi dan Megamendung, dengan produksi mencapai ton. Sedangkan manggis pemasarannya sampai ke mancanegara seperti Hongkong dan Taiwan, juga ke negara-negara di Timur Tengah. Pengembangan Manggis telah menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Practices Good Agricultural dalam budidayanya. Lokasi pengembangan di Kecamatan Leuwiliang, Leuwisadeng dan Klapanunggal, dengan produksi mencapai ton pada tahun Berdasarkan kelimpahan sumber daya atau produksi yang dihasilkan, komoditi unggulan tanaman pangan dan hortikultura lainnya adalah : anggrek KABUPATEN BOGOR TAHUN

34 potong dan tanaman hias berdaun indah. Komoditi yang potensial untuk dikembangkan sebagai komoditi unggulan adalah : padi sawah dan padi gogo, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, pepaya, jambu biji, tanaman obat, melati, sedap malam, krisan, gladiol serta mawar. 2) Perkebunan Komoditi unggulan perkebunan yang dikelola masyarakat adalah : kopi, karet, dan pala. Produksi kopi pada tahun 2014 sebanyak ,66 ton meningkat 3,59 persen dari tahun 2013, produksi karet rakyat sebesar ton meningkat 13,28 persen dan produksi pala sebesar ton meningkat sebesar 8,67 persen dari tahun Sentra pengembangan kopi di Kecamatan Sukamakmur, selain itu Kecamatan Pamijahan dan Tanjungsari juga menjadi penyumbang terbesar produksi kopi. Sentra pengembangan karet adalah Kecamatan Jasinga dengan Cigudeg sebagai wilayah pengembangannya. Sentra pengembangan pala adalah Kecamatan Cijeruk, daging pala banyak digunakan sebagai bahan manisan pala baik kering maupun basah. Selain itu biji pala juga mempunyai potensi ekonomis sebagai rempah-rempah untuk obat dan bumbu dapur. Potensi komoditi perkebunan lainnya di Kabupaten Bogor yang dapat dikembangkan sebagai komoditi unggulan adalah cengkeh, kelapa, teh dan tanaman obat. 3) Kehutanan Belum ada komoditi kehutanan baik hasil hutan kayu maupun non kayu yang ditetapkan sebagai komoditi unggulan. Namun berdasarkan jumlah produksi di masyarakat terdapat potensi kayu rakyat yang dapat dikembangkan menjadi komoditi unggulan, yaitu kayu afrika dengan produksi 1.539,29 m³, kayu sengon (albizia) 6.344,25 m³ dan kayu mahoni 2.412,02 m³. 4) Perikanan Budidaya perikanan air tawar baik untuk produksi ikan konsumsi, pembibitan maupun ikan hias mampu menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan akan ikan konsumsi, bibit ikan dan ikan hias di Kabupaten Bogor. Pada tahun 2014 produksi ikan konsumsi sebanyak ,28 ton dan Benih ikan KABUPATEN BOGOR TAHUN

35 konsumsi sebanyak ,05 RE, dengan komoditi unggulan ikan lele dan ikan gurame yang pengembangannya tersebar di wilayah Kabupaten Bogor. Komoditi unggulan lainnya adalah ikan hias air tawar, dengan lokasi pengembangannya adalah kecamatan Cibinong, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Ciomas Tajurhalang, Kemang, Tajur dan Ciseeng. Produksinya pada tahun 2014 sebesar ,74 RE. 5) Peternakan Komoditi unggulan usaha peternakan pada tahun 2014 antara lain : sapi perah dengan sentra pengembangan di Kecamatan Cisarua, Pamijahan, Cibungbulang, Ciawi, Megamendung, Cijeruk dan Caringan. Produksi susu Kabupaten Bogor mengalami penurunan pada Tahun 2014 sebesar liter atau turun sebesar 7,44 % dari produksi susu Tahun Penurunan produksi susu ini akibat banyaknya ternak sapi perah produktif yang dijual karena ketidakmampuan peternak dalam pelunasan kredit usaha sapi perah yang telah jatuh tempo. Populasi sapi perah pada tahun 2014 sebanyak ekor, sedangkan populasi kambing PE tahun 2014 sebanyak ekor. Pengembangan sapi perah saat ini sudah mampu melakukan diversifikasi produk yaitu selain susu juga yoghurt dan bahan makanan lainnya. Komoditi peternakan lainnya yang dapat dikembangkan sebagai komoditi unggulan tahun 2014 adalah sapi potong dengan populasi sebanyak ekor dan domba sebanyak ekor yang pengembangannya tersebar diwilayah kabupaten Bogor juga mampu meningkatkan produksi konsumsi protein hewani asal ternak sebesar 5,57 gr/kap/hari; ayam ras petelur sebanyak ekor, ayam ras pedaging sebanyak ekor dan ayam pembibit ekor yang mampu meningkatkan produksi telur di Kabupaten Bogor sebesar kg/tahun. Kondisi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pertanian Kabupaten Bogor Tahun 2014 sebagaimana diuraikan di atas secara ringkas disajikan pada Tabel 1.3. KABUPATEN BOGOR TAHUN

36 Tabel 1.3. No Kegiatan/ Usaha/Sektor Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pertanian Kabupaten Bogor Tahun 2014 Jenis Potensi Unggulan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Data Produksi/ Populasi Lokasi Desa/Kecamatan Total Cibinong, Sukamakmur, Citeureup, Cibungbulang, Babakan Madang, Sukaraja Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya Dramaga, Tamansari Dramaga, Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Cibungbulang, Pamijahan Cariu, Ciseeng, Caringin, Cijeruk Cileungsi, Parung, Ciseeng Leuwiliang, Jasinga, Cigudeg, Leuwisadeng Cijeruk, Tamansari Megamendung, Ciawi, Cisarua, Caringin, Cijeruk Rancabungur, Cijeruk, Cibungbulang, Sukaraja, Caringin, Jasinga Rancabungur, Tamansari, Dramaga, Caringin, Cibungbulang, Cigombong, Pamijahan Ciawi, Megamendung, Cisarua Ciawi, Megamendung, Cisarua Kemang, Rancabungur, Ciawi Kemang, Tamansari, Rancabungur, Dramaga Ciawi, Megamendung, Cijeruk, Caringin Nanggung, Cibungbulang Tamansari Cigombong Tenjolaya, Tamansari, Cisarua Megamendung Megamendung Gunungsindur, Tajurhalang Tersebar di 12 kec 1.327,84 Pamijahan, Sukamakmur, Nanggung, Cijeruk, Leuwiliang, Leuwisadeng, Caringin 959,04 Caringin, Cigombong, Cijeruk, Tamansari, Sukajaya 2.969,42 Jasinga, Cigudeg, Tanjungsari ,48 Leuwiliang, Ciampea, Rumpin ,66 Sukamakmur, Tanjungsari, Pamijahan, Cigudeg, Jasinga 89,93 Sukajaya, Cijeruk, Cisarua 1 Usaha Tanaman Pangan Ubi Kayu (ton) Ubi Jalar (ton) Talas (ton) 2 Tanaman Durian (ton) Hortikultura Rambutan (ton) Manggis (ton) Nanas (ton) Pisang (ton) Pepaya (ton) Jambu biji (ton) Wortel (ton) Bawang daun (ton) Mentimun (ton) Kacang panjang (ton) Cabe merah (ton) Melati (kg) Sedap malam (tangkai) Krisan (tangkai) Gladiol (tangkai) Mawar (tangkai) Anggrek potong (tangkai) Tanaman hias berdaun indah (pohon) 3 Perkebunan Cengkeh (ton bahan mentah) Rakyat Pala (ton bahan mentah) Karet (ton bahan mentah) Kelapa (ton bahan mentah) Kopi (ton bahan mentah) Teh (ton bahan mentah) 4 Hutan Rakyat Albizia (M 3 ) 6.344,25 Cariu, Cisarua, Leuwiliang, Megamendung, Tamansari Mahoni (M 3 ) 2.412,02 Klapanunggal, Sukaraja, Cisarua, Tamansari, Cibungbulang, Leuwiliang Afrika (M 3 ) 1.539,29 Rumpin, leuwiliang, Jasinga, Sukamakmur, Cigudeg Jati (M 3 ) 1.430,96 Jasinga, Cigudeg, Ciawi, Caringin, Jonggol Campuran (M 3 ) 2.774,12 Megamendung, caringin, Parungpanjang, Cibungbulang, Tamansari 17

37 No Kegiatan/ Usaha/Sektor 5 Usaha Perikanan : a Budidaya Ikan, Jenis Potensi Unggulan Konsumsi & Penangkapa Ikan konsumsi (ton) n di Perairan Umum b Budidaya ikan hias Ikan hias air tawar (RE) c Pembenihan Benih Ikan Konsumsi (RE) Produksi/ Populasi Total ,28 Tersebar , ,0 5 Tersebar Data Lokasi Desa/Kecamatan Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Ciomas, Cibinong, Tajurhalang, Kemang, Tajur, Ciseeng 6 Usaha Peternakan : a Unggas Ayam ras petelur (ekor) Gunungsindur, Rumpin, Cigudeg, Parungpanjang, Tenjo, Jasinga, Babakanmadang, Parung, Megamendung, Cibinong, Leuwiliang, Nanggung b c Ternak Besar Ternak Kecil Ayam ras pedaging (ekor) Ayam ras pembibit (ekor) Sapi potong (ekor) Sapi perah (ekor) Domba (ekor) Kambing PE (ekor) Sumber : 1. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Pamijahan, Nanggung, Gunungsindur, Parungpanjang, Cibungbulang, Leuwiliang, Parung, Caringin, Cigombong, Tajurhalang, Cariu, Cigudeg, Kemang, Rumpin, Cijeruk, Cibinong, Jasinga Rumpin, Tamansari, Parungpanjang, Gunungsindur, Megamendung, Cigudeg, Jasinga, Leuwisadeng Tersebar Pamijahan, Cibungbulang, Cisarua, Ciawi, Megamendung, Cijeruk, Caringin Tersebar Tamansari, Caringin, Cigombong, Cijeruk, Babakanmadang, Sukamakmur, Ciampea LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

38 6). Industri Menengah Besar dan Industri Kecil Menengah Sektor industri terdiri Industri Menengah Besar dan Industri Kecil Menengah. Sektor industri menengah besar didominasi oleh industri agro dan industri logam dengan nilai investasi sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 Selain unggul dalam nilai investasi, kedua industri ini juga unggul dalam jumlah unit usaha yaitu sebesar 214 unit usaha untuk industri agro dan 147 unit usaha untuk industri logam. Untuk jenis industri menengah besar yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil dengan jumlah tenaga kerja sebanyak orang. Sementara potensi industri kecil menengah meliputi IKM hasil hutan dengan nilai investasi sebesar Rp ,00 dari 202 unit usaha, IKM agro dengan nilai investasi sebesar Rp ,00 dari 392 unit usaha serta IKM tekstil dan produk tekstil dengan nilai investasi sebesar Rp ,00 dari 400 unit usaha. Sedangkan komoditi unggulan perdesaan industri kecil menengah (IKM) baik formal maupun non formal meliputi produk alas kaki, tas dan logam. Ketiga komoditi tersebut menjadi concern pemerintah daerah dalam pengembangannya yang meliputi beberapa kecamatan. Untuk lebih jelasnya mengenai komoditi potensi unggulan dan komoditi unggulan kelompok lapangan usaha industri Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel ). Penggalian dan Pertambangan Pada komoditi lapangan usaha penggalian dan pertambangan, pada umumnya sudah banyak diusahakan dengan pangsa pasar tersendiri. Namun demikian terdapat komoditi yang menjadi unggulan, antara lain : emas, perak serta andesit, tanah liat dan batu kapur yang merupakan bahan galian konstruksi. Untuk lebih jelasnya mengenai komoditi potensi unggulan dan komoditi unggulan lapangan usaha penggalian dan pertambangan Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.4. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

39 Tabel 1.4. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Industri Kabupaten Bogor Tahun 2014 No Data Kegiatan/ Jenis Potensi Produksi/Populasi Lokasi Usaha/Sektor Unggulan Total Desa/Kecamatan 1 Industri Besar a. Komponen Kendaraan bermotor pcs Ciawi, Cibinong, Citeureup, Gn. Putri, Cileungsi, Sukaraja, Babakan Madang, Parung panjang b. Peralatan Kantor dari buah Gunung Putri, Cileungsi, Cibinong, Citeureup Logam c. Kemasan kaleng pcs Gunung Putri d. Karoseri buah Cileungsi, Babakan Madang, Sukaraja, Gunung Putri, Cibinong, Klapanunggal e. Mesin Industri buah Ciampea, Cibinong, Gunung Putri, Citeureup, Cijeruk, Cileungsi Klapanunggal, Ciomas f. Karet pcs Gunung Putri, Tajurhalang, Cileungsi, Cibinong, Ciampea ton lembar g. Bahan Kimia ton Babakan madang, Cibinong h. Air Kemasan liter Citeureup, Tamansari, Cijujung, Sukaraja, Klapanunggal, Ciampea, Cigombong, Ciseeng, Megamendung i. Furniture ton Cileungsi, Gunung Putri, Babakan Madang, Citeureup, Jonggol buah set j. Pengalengan Hasil Laut ton Klapanunggal 2 Industri Kecil dan a. Konveksi/ Garment kodi Ciampea, Caringin, Ciawi, Ciseeng Menengah b. Sepatu, sandal dan tas kodi Tamansari, Ciomas, Dramaga, Kemang, Cibungbulang c. Miniatur pesawat 720 buah Cikarawang, Dramaga, d. Meubel bambu 150 set Cariu, Cibinong e. Anyaman bambu pcs Rumpin, Tenjo, Tenjolaya, Cigudeg f. Bunga kering tangkai Leuwisadeng, Tenjolaya Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

40 Tabel 1.5. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Penggalian dan Pertambangan Kabupaten Bogor Tahun 2014 No Kegiatan/ Usaha/ Sektor 1 Pertambangan Bahan Galian Mineral Non Logam dan batuan (ton) 2 Bahan Galian Mineral Logam (kg) Data Komoditi Potensi Unggulan Komoditi Unggulan Produksi Total Andesit ,83 Pasir dan kerikil ,26 Tanah Urug ,60 Tanah Liat ,36 Batu Kapur ,04 Trass ,60 Emas 1.790,46 Perak ,90 Konsentrat Galena (ton) 6.770,04 Konsentrat Seng (ton) 883,27 Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor ). Pariwisata Daya tarik wisata Kabupaten Bogor merupakan perpaduan antara karakter alamnya yang kuat, kebudayaan dan kepurbakalaan. Kawasan puncak merupakan kawasan primadona yang sampai saat ini belum tergantikan. Pada zona Bogor Barat terdapat kawasan Gunung Salak Endah yang merupakan kawasan wisata andalan untuk alternatif pengganti puncak. Selain itu, atraksi seni dan budaya digelar dalam event Helaran yang secara rutin digelar setiap setahun sekali dan merupakan ajang atraksi seni budaya dari perwakilan masing-masing kecamatan. Potensi wisata yang diunggulkan di Kabupaten Bogor dibedakan berdasarkan daya tarik wisata menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional meliputi : a). Daya Tarik Wisata Alam Kawasan Puncak terletak di Selatan Bogor yang merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara m dpl, sehingga memiliki udara yang sejuk dan segar. Pada kawasan ini dapat dinikmati keindahan aneka obyek dan daya tarik wisata diantaranya: wisata Agro Gunung Mas, panorama alam Riung Gunung, Telaga Warna, Curug Cilember, dan Taman Safari Indonesia. Selain itu banyak aktifitas wisata yang dapat dilakukan dengan seting alam diantaranya : tea walk, menunggang kuda, paralayang, outbond, fotografi dan lain-lain, LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

41 Kawasan wisata dengan panorama alam yang indah dan berhawa sejuk tersebut telah didukung fasilitas camping ground, taman rekreasi, hutan wisata, hotel melati, pondok wisata, tempat pertemuan dan seminar, sarana olah raga dan wartel. b). Daya Tarik Wisata Buatan Daya tarik wisata buatan dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di suatu wilayah yang tidak memiliki potensi asli. Salah satu wisata buatan yang menjadi tujuan wisata terbesar di Kabupaten Bogor adalah Taman Safari Indonesia (TSI) di Kecamatan Cisarua Bogor. TSI merupakan taman satwa terbesar di Indonesia dengan jumlah spesies satwa asing dan lokal tidak kurang dari spesies. Jumlah kunjungan di TSI tahun 2014 tercatat orang. Selain Taman Safari Indonesia masih banyak daya tarik wisata buatan lainnya yang tersebar di Kabupaten Bogor yaitu : Taman Wisata Matahari, Sirkuit Sentul, Taman Rekreasi Lido, Junggle Land Sentul, Wisata Desa Kampung Bambu, Kampung Wisata Cinangneng, serta Museum Mobil dan Keramik Sentul. c). Wisata Budaya Kabupaten Bogor memiliki berbagai atraksi seni dan budaya tradisional yang digelar dalam event Helaran secara rutin setiap tahun. Acara ini merupakan ajang atraksi seni dan budaya yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan. Objek wisata yang menjadi unggulan pada wisata budaya adalah Kampung Budaya Sindang Barang. Selain Kampung Budaya Sindang Barang, terdapat potensi wisata budaya unggulan lainnya seperti : Situs Batu Tulis Ciaruteun, Kampung Adat Urug di Kecamatan Sukajaya, Bellacampa, Kampung Cina, Pura Parahyangan Agung Jagatkarta dan 19 Benda Cagar Budaya. Komoditi potensi unggulan dan komoditi unggulan kelompok lapangan usaha pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini, selengkapnya disajikan dalam Tabel 1.6. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

42 Tabel 1.6. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014 No Nama Obyek Wisata Lokasi Kunjungan Wisata Wisnus Wisma Jumlah 1 Taman Safari Indonesia Cisarua Talaga Warna Cisarua Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Taman wisata riung Gunung Cisarua Curug Cilember Cisarua Taman rekreasi lido Cigombong Wana Wisata Bodogol Cigombong Taman Melrimba Cisarua Wana Wisata Citamiang Cisarua Curug Kembar/Batulayang Cisarua Curug Cisuren Cisarua Curug Panjang Megamendung Taman Wisata Matahari Cisarua Wisata Desa Kampung Bambu Cijeruk Curug Nangka Tamansari Babakan Curug Sentul Paradise Madang Buper Sukamantri Tamansari Pemandian Air Panas GSE Pamijahan Curug Cigamea Pamijahan Curug Seribu Pamijahan Curug Ngumpet Pamijahan Wana Wisata Buper Gn Bunder Pamijahan Eko Wisata kawah ratu Pamijahan Curug Cihurang Pamijahan Situs batu tulis Ciaruteun Cibungbulang Kampung Wisata Cinangneng Ciampea Goa Gudawang Cigudeg Pemandian Air Panas Tirta Sanita Ciseeng Kampung Budaya Sindang Barang Tamansari Museum Mobil & Keramik Sentul Citeureup Sirkuit Sentul Citeureup Kebun Wisata Pasir Mukti Citeureup Babakan TWA Gunung Pancar Madang Babakan Alam Fantasi/Taman Budaya Madang Taman Wisata Mekarsari Cileungsi Penangkaran Rusa/WW Giri Jaya Tanjungsari Wana Wisata Cipamingkis Sukamakmur Bellacampa Megamendung Wahana Curug Naga Wana Wisata Curug Arca Cibalung Happyland Cijeruk Jungleland Babakan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

43 No Nama Obyek Wisata Lokasi Kunjungan Wisata Wisnus Wisma Jumlah Madang 43 Waterpark Kingdom Cileungsi Kampung Wisata Rumah Joglo Ciampea Babakan Agrowisata Bukit Hambalang Madang Jumlah Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor 1.4 Gambaran Umum Demografis Secara umum, kondisi demografis Kabupaten Bogor dapat digambarkan bahwa penduduk Kabupaten Bogor berdasarkan estimasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 berjumlah jiwa (angka sementara), yang terdiri dari penduduk laki-laki jiwa dan penduduk perempuan jiwa. Jumlah penduduk tersebut hasil proyeksi penduduk dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,48 persen dibanding tahun Berdasarkan data penduduk tahun 2014 tersebut menunjukkan bahwa data sex ratio penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2014 adalah sebesar 105, artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 105 orang laki-laki. Hampir di semua kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki sex ratio diatas 100, yang berarti berlaku umum bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan di daerah tersebut. Namun demikian terdapat satu wilayah kecamatan yang memiliki nilai sex ratio berada di bawah 100, yaitu Kecamatan Gunung Putri sebesar 98, yang artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 98 orang laki-laki. Hal ini disebabkan sebagai daerah pengembangan usaha industri besar dan sedang, tampaknya menarik minat banyak pekerja wanita untuk bekerja dan bermukim di wilayah Kecamatan Gunung Putri. Kondisi demografis wilayah Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebagaimana diuraikan di atas secara ringkas disajikan pada Tabel 1.7. Tabel 1.7. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Periode Tahun *) No Kecamatan 2013 (Juni) 2014 *) (Juni) Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Nanggung Leuwiliang Leuwisadeng Pamijahan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

44 No Kecamatan 2013 (Juni) 2014 *) (Juni) Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 5 Cibungbulang Ciampea Tenjolaya Dramaga Ciomas Tamansari Cijeruk Cigombong Caringin Ciawi Cisarua Megamendung Sukaraja Babakan Madang Sukamakmur Cariu Tanjungsari Jonggol Cileungsi Kelapa Nunggal Gunung Putri Citeureup Cibinong Bojong Gede Tajur Halang Kemang Ranca Bungur Parung Ciseeng Gunung Sindur Rumpin Cigudeg Sukajaya Jasinga Tenjo Parung Panjang Kabupaten Bogor Sumber: BPS, Angka DAU Keterangan : *) BPS, Angka Proyeksi Selanjutnya, dari piramida penduduk yang disusun berdasarkan kelompok umur 5 tahunan menunjukan bahwa penduduk di Kabupaten Bogor termasuk penduduk muda. Struktur penduduk muda biasanya diperlihatkan oleh panjang piramida kelompok umur 5-9 dan tahun lebih panjang dari pada kelompok LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

45 umur lainnya. Hal ini terlihat jelas dari Gambar 1.2, dimana bentuk piramidanya cenderung mengerucut di bagian atas. Atau dapat diartikan juga, ada kecenderungan komposisi penduduk Kabupaten Bogor di masa depan akan semakin didominasi oleh penduduk usia produktif. Gambar 1.2. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2014 Berdasarkan Hasil Proyeksi Sumber: Bappeda Kab. Bogor Sementara itu, penggolongan usia produktif atau tidak produktif berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1) Penduduk Usia Tidak Produktif jika persentase penduduk 0-14 tahun minimal sebanyak 40 persen dan penduduk 65 tahun ke atas tidak melebihi 5 persen dari total penduduk secara keseluruhan; 2) Penduduk Usia Produktif jika persentase penduduk yang berusia 0-14 tahun maksimal 30 persen dan penduduk yang berusia tahun persentasenya lebih dari 60 persen. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun 2014 selengkapnya disajikan pada Tabel 1.8. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

46 Tabel 1.8. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun 2014 Kelompok Umur (tahun) (1) (2) (3) (4) (5) , , , , , , , , , , , , , , , ,11 Jumlah ,00 Sumber: BPS. Proyeksi Hasil SP 2010 Laki-laki Perempuan Jumlah L+P Persentase (%) Dari gambaran tabel 1.8. di atas, dapat kita lihat bahwa komposisi penduduk Kabupaten Bogor merupakan penduduk usia produktif dimana penduduk usia (15-64) tahun sebanyak 63,81 persen, sedangkan penduduk usia non produktif (0-14) tahun sebanyak 33,11 persen, dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 3,09 persen. Hal ini memberikan indikasi bahwa permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Bogor merupakan pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian serius. Penghitungan penduduk usia produktif dan tidak produktif erat kaitannya dengan rasio beban ketergantungan (Burden of Dependency Ratio). Rasio beban ketergantungan merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun dan penduduk berusia 65 tahun ke atas terhadap jumlah penduduk yang berusia tahun. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa rasio ketergantungan anak di Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 51,88 persen, dan rasio ketergantungan lanjut sebesar 4,84 persen atau secara keseluruhan angka beban ketergantungan Kabupaten Bogor sebesar 56,73 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung sebanyak 56 penduduk yang tidak/belum produktif. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

47 Proporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha merupakan salah satu indikator untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja, dan sebagai salah satu ukuran untuk menunjukkan struktur perekonomian suatu wilayah. Berikut dalam Tabel 1.9, menggambarkan jumlah prosentase penduduk Kabupaten Bogor yang bekerja (15 tahun ke atas) dirinci menurut lapangan usaha. Tabel 1.9. Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun Lapangan Usaha Jumlah % Jumlah % 1. Pertanian , ,83 2. Pertambangan & Penggalian , ,57 3. Industri Pengolahan , ,81 4. Listrik, Gas dan Air Minum , ,15 5. Konstruksi , ,59 6. Perdagangan, Hotel & 26, , Restoran 7. Transportasi & Komunikasi , ,76 8. Lembaga Keuangan , ,78 9. Jasa Sosial Kemasyarakatan , ,72 J u m l a h ,00 Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional 2013 Secara total, jumlah penduduk bekerja di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dari orang pada tahun 2012 menjadi orang tahun 2013 (meningkat 1,76%).Tabel di atas memperlihatkan bahwa ada 6 (enam) sektor mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja, 3 (tiga) sektor mengalami penurunan, yaitu sektor : Perdagangan, Hotel dan Restoran; Lembaga Keuangan; dan Jasa Sosial Kemasyarakatan. Komposisi di atas menunjukkan adanya transisi pergeseran sektor penyerapan tenaga kerja Kabupaten Bogor dari sektor pertanian, ke sektor perdagangan, Hotel dan Lembaga Keuangan serta jasa sosial kemasyarakatan. Struktur pendidikan penduduk bekerja di wilayah Kabupaten Bogor secara umum dapat dilihat pada Gambar 1.3. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

48 Gambar 1.3. Grafik Proporsi Penduduk Bekerja Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun 2013 Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional 2012 Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan masih tingginya persentase penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan rendah (SD ke bawah) yang mencapai 50,17%, memperlihatkan kualitas penduduk bekerja di Kabupaten Bogor secara umum masih terbilang rendah. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena ketidaksesuaian keahlian yang dimiliki oleh pencari kerja dengan kebutuhan pasar kerja dapat menimbulkan permasalahan mendasar yang tidak mungkin bisa dielakkan. Data sebelumnya menunjukkan terdapat pergeseran lapangan usaha yang digeluti sehingga diperlukan peningkatan pendidikan tenaga kerja. 1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis organisasi yang berkaitan dengan Visi dan Misi organisasi melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Sistematika Laporan Kinerja Kabupaten Bogor tahun 2014 disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

49 Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatat Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Alur pikir penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 dan keterkaitan dengan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disajikan dalam Gambar 1.4. Gambar 1.4. Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 PEMDA KAB. BOGOR UNIT KERJA RPJMD KAB. BOGOR RENSTRA SKPD RKPD 2014 RENJA 2014 RAPBD 2014 RKA 2014 APBD 2014 DPA 2014 TAPKIN PEMDA 2014 TAPKIN SKPD 2014 LKPJ 2014 Laporan Kinerja PEMDA 2014 LKD 2009KONSOLIDASI 2014 Laporan Kinerja SKPD 2014 LKSKPD 2014 Sumber : Hasil Analisis Tim, 2014 Alur pikir pengukuran kinerja pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor mengikuti alur pikir sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.5. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

50 Gambar 1.5. Alur Pikir Pengukuran Kinerja Sasaran Pem. Kab. Bogor Tahun 2014 Indikator Sasaran Pemda Pengukuran Pencapaian Sasaran Sasaran OPD Tahun2014 Indikator Sasaran OPD Laporan Kinerja Pemerintah Kab. Bogor Tahun 2014 Program Kegiatan IK : Input,Output /Outcome Pengukuran Kinerja Kegiatan Sumber : Hasil Analisis Tim, 2014 Adapun sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 dan ringkasan dari masing-masing Bab adalah sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian tentang Latar Belakang, Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor, Kondisi Ekonomi, Gambaran Umum Demografis, Sistematika Penyajian. BAB II PERENCANAAN KINERJA Berisi gambaran singkat mengenai RPJMD Kabupaten Bogor Tahun dan Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014, RPJMD menguraikan secara singkat pernyataan visi dan misi Kabupaten Bogor, Penetapan Kinerja menguraikan sasaran strategis Kabupaten Bogor tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berisi uraian hasil pencapaian kinerja 25 (du a puluh lima) penciri, pencapaian indikator makro, serta evaluasi dan analisis akuntabilitas pencapaian sasaran tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan akhir RPJMD termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan/ kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipasi yang akan diambil, Selain itu juga menyajikan realisasi keuangan yang memaparkankan alokasi dan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

51 BAB IV realisasi APBD, juga Prestasi yang didapatkan Pemerintah Kabupaten Bogor di tahun PENUTUP Berisi tinjauan tujuan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala yang terjadi serta strategi pemecahan masalahnya. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

52 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Berikut disajikan secara ringkas Pernyataan Visi, Pernyataan Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Program Pembangunan yang dimuat dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Pernyataan Visi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun , Visi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk periode Tahun adalah : Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia. Makna pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor di atas adalah : 1) Kabupaten Bogor adalah batas adminsitrasi Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat yang di dalamnya berkumpul sejumlah manusia atau masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. 2) Termaju adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah menuju ke arah yang lebih baik maupun berkembang ke arah yang lebih baik. Termaju juga berarti bahwa Kabupaten Bogor sebagai suatu wilayah KABUPATEN BOGOR TAHUN

53 terus melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar. 3) Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 2. Pernyataan Misi Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan 5 (lima) Misi, yaitu: 1) Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat. 2) Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. 3) Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. 4) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. 5) Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Penjelasan yang terkandung di dalam rumusan kelima misi Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut di atas serta keselarasannya dengan rumusan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1) Misi Pertama, yaitu Meningkatkan kesalehan dan kesejahteraan sosial masyarakat. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial dan keagamaan dengan menjamin sepenuhnya hak-hak dasar masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Kelima Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mengokohkan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan Peran Pemuda, Olah Raga, Seni, Budaya dan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. 2) Misi Kedua, yaitu Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil KABUPATEN BOGOR TAHUN

54 dan berkelanjutan serta meningkatkan kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Misi ini terkait dengan Misi Kedua Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan. 3) Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuatitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Misi ini merupakan upaya Kabupaten Bogor dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mantap guna mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan swadaya masyarakat dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan prasarana publik. Misi ini terkait dengan Misi Keempat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dengan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan. 4) Misi Keempat, yaitu Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Misi ini terkait dengan Misi Pertama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing. 5) Misi Kelima, yaitu Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam terus menjaga cita-cita dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas, serta berorientasi pada penegakan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Ketiga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik. KABUPATEN BOGOR TAHUN

55 3. Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan dan sasaran strategis merupakan perwujudan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun yang berkaitan dengan pelaksanaan masing-masing Misi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, diuraikan sebagai berikut : Tabel 2.1. Misi Pertama : Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Tujuan Strategis 1. Meningkatnya kualitas ketaqwaan dan ukhuwah serta toleransi antar umat beragama; 2. Meningkatnya kualitas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak; 3. Meningkatnya ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial; 4. Meningkatnya kualitas pelayanan sosial dan menurunnya angka kemiskinan; 5. Terwujudnya pemuda yang tangguh dan berdaya saing; 6. Berkembangnya seni dan budaya dalam bingkai kearifan lokal; 7. Meningkatnya kebugaran masyarakat dan prestasi olahraga Kabupaten Bogor; 8. Terwujudnya manajemen pengelolaan bencana. Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Sasaran Strategis 1. Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya; 2. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan; 3. Meningkatnya pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak; 4. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami; 5. Meningkatnya keluarga sejahtera; 6. Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS); 7. Menurunnya angka kemiskinan; 8. Terselenggaranya pentas seni budaya daerah; 9. Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan; 10. Meningkatnya pemasyarakatan olahraga; 11. Terbangunnya pusat olahraga terpadu; 12. Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor; 13. Meningkatnya cakupan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana; KABUPATEN BOGOR TAHUN

56 Tabel 2.2. Misi Kedua : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan Pariwisata Tujuan Strategis 1. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat; 2. Terwujudnya produk pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan yang berdaya saing; 3. Meningkatnya daya saing koperasi, usaha kecil menengah dan produkproduk KUMKM; 4. Meningkatnya penanaman modal di Kabupaten Bogor yang mendorong enciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal; 5. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan; 6. Berkembangnya pariwisata daerah yang berbasis pada keindahan alam dan lingkungan serta budaya lokal; 7. Terwujudnya pertambangan, pariwisata serta pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai pengungkit perekonomian daerah; 8. Meningkatnya peran industri dan perdagangan dalam perekonomian daerah; 9. Meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan menurunnya pengangguran. Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Sasaran Strategis 1. Meningkatnya ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan daerah serta penanganan daerah rawan pangan; 2. Meningkatnya nilai tambah produk dan pengelolaan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan; 3. Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 4. Majunya sentra agribisnis dan aquabisnis komoditi unggulan; 5. Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi; 6. Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan; 7. Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik; 8. Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata; 9. Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah; 10. Terbentuknya BUMD Pariwisata sebagai pengungkit perekonomian daerah; 11. Terbentuknya BUMD pertanian dan perikanan sebagai pengungkit perekonomian daerah; 12. Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 13. Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor; 14. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; 15. Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi. KABUPATEN BOGOR TAHUN

57 Tabel 2.3. Misi Ketiga : Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan Tujuan Strategis 1. Meningkatnya penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan dan tertib pertanahan; 2. Terwujudnya infrastruktur jalan/jembatan dan sumberdaya air yang terintegrasi; 3. Tersedianya sarana prasarana pemukiman yang layak (rutilahu, jalan setapak, kawasan prioritas pembangunan pemukiman dan sanitasi); 4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan berkurangnya dampak pencemaran lingkungan. Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Tabel 2.4. Sasaran Strategis 1. Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang; 2. Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat; 3. Meningkatnya infrastruktur jalan/ jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; 4. Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa; 5. Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air; 6. Meningkatnya penyediaan dan penataan perumahan dan permukiman kumuh; 7. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas; 8. Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah; 9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 10. Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim. Misi Keempat : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Tujuan Strategis 1. Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan termasuk peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; 2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan terwujudnya wajib Sasaran Strategis 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan; 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; 3. Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat; 4. Meningkatnya mutu pengelolaan KABUPATEN BOGOR TAHUN

58 Tujuan Strategis sekolah 12 tahun yang berkualitas; 3. Tuntasnya buta aksara; 4. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata dan berkualitas; 5. Meningkatnya jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam bentuk JAMPESEHAT yang terintegrasi dengan layanan BPJS; 6. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan. Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Sasaran Strategis pendidikan 5. Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat; 6. Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat; 7. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; 8. Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat; 9. Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat; 10. Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JAMPESEHAT yang terintegrasi dengan layanan BPJS; 11. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; 12. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan. Tabel 2.5. Misi Kelima : Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kerjasama Antar Daerah Dalam Kerangka Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Tujuan Strategis 1. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan di semua tingkatan yang transparan, akuntabel, efisien, partisipatif, bersih dan berwibawa serta terus melakukan pencegahan tindak pidana korupsi; 2. Terciptanya aparatur pemerintahan daerah yang profesional dan produktif serta berorientasi pada kualitas pelayanan; 3. Terciptanya sinergitas dan kerjasama pembangunan antar daerah; 4. Terfasilitasinya pembentukan daerah Sasaran Strategis 1. Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif; 2. Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan; 3. Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; 4. Meningkatnya kualitas kebijakan bidang pemerintahan; 5. Meningkatnya kualitas kebijakan bidang perekonomian dan pembangunan; 6. Meningkatnya kualitas kebijakan bidang Kesejahteraan rakyat; 7. Meningkatnya kualitas penataan organisasi dan kelancaran tugas Kepala Daerah; 8. Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugastugas DPRD; 9. Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE; 10. Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil; KABUPATEN BOGOR TAHUN

59 Tujuan Strategis otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 5. Terwujudnya stabilitas sosial, politik dan keamanan di Kabupaten Bogor. Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun Sasaran Strategis 11. Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau berstandar ISO; 12. Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana; 13. Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan; 14. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa; 15. Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian; 16. Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan; 17. Meningkatnya akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Bogor; 18. Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat; 19. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur; 20. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian; 21. Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga; 22. Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 23. Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat; 24. Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; 25. Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan. 2.2 RKT Pemerintah Kabupaten Tahun 2014 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Derah (RPJMD) Kabupaten Bogor berisikan perencanaan yang bersifat makro sehingga perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro pada setiap tahunnya yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Oleh karena itu, maka RKT Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

60 , Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun serta Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2014 Tanggal 8 Januari 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dan APBD Perubahan sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2014 Tanggal 7 Oktober 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Ringkasan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tahun 2014 Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan pernyataan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka mewujudkan tekad dan janji untuk mencapai sasaran strategis dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan RKT Kabupaten Bogor Tahun 2014 yang telah disusun. Ringkasan Penetapan Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 selengkapnya disajikan pada Lampiran 2. KABUPATEN BOGOR TAHUN

61 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini merupakan rangkaian dan mekanisme dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor yang diawali dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun , Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja (Tapkin) yang harus dipertanggungjawabkan tingkat pencapaian pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir periode RPJMD Kabupaten Bogor tersebut. Pertanggungjawaban tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 ini merupakan titik awal pengukuran kinerja dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun , dengan standar pengukuran yang sesuai berdasarkan sasaran, indikator dan target yang telah ditetapkan untuk mengetahui tingkat capaian program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi setiap indikator sasaran strategis dengan target kinerja KABUPATEN BOGOR TAHUN

62 untuk mengetahui tingkat capaian atau selisih kinerja ( Performance Gap). Tingkat capaian atau selisih kinerja tersebut menjadi acuan dalam penetapan kebijakan perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk peningkatan pencapaian kinerja di masa yang akan datang (Performance Improvement). Dalam pengukuran tingkat keberhasilan setiap indikator kinerja menggunakan 2 (dua) rumus, yaitu : 1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik (Progress Positif), maka digunakan rumus : % Capaian = Realisasi Target x 100% 2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress Negatif), maka digunakan rumus : % Capaian = Target (Realisasi Target) Target x 100% Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 >100 Sangat Baik 2 85 s/d 100 Baik Sekali 3 70 s/d <85 Baik 4 55 s/d <70 Cukup 5 < 55 Kurang Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003 Tabel 3.2. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 >100 Kurang 2 85 s/d 100 Cukup 3 70 s/d <85 Baik 4 55 s/d <70 Baik Sekali 5 < 55 Sangat Baik Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003 KABUPATEN BOGOR TAHUN

63 3.1.2 Pencapaian Target 25 Penciri Visi Termaju di Indonesia Pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2014, disusun berpedoman pada RKPD tahun 2014 yang disusun pada masa transisi perencanaan pembangunan jangka menengah daerah periode , berkenaan dengan itu maka tahun anggaran 2014 merupakan tahun pertama dari RPJMD periode yang menetapkan Top priority pada 25 penciri Termaju di Indonesia sebagai alat ukur keberhasilan Visi Kabupaten Bogor tahun Sejalan dengan hal tersebut, telah dilaksanakan berbagai program/kegiatan di beberapa OPD untuk mendukung pencapaian target-target 25 penciri Termaju di Indonesia yang telah ditetapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Uraian pencapaian indikator Termaju di Indonesia pada tahun 2014 sebagai berikut : 1. Penciri Seluruh RSUD dan Puskesmas sudah terakreditasi, dilaksanakan oleh 5 OPD yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi, tidak ada target pada tahun anggaran 2014; 2. Penciri Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dari target tahun anggaran 2014 sebesar 39,40% terealisasi sebesar 39,39% atau tercapai 100% (Baik Sekali); 3. Penciri Angka Harapan Hidup (AHH) terma suk tertinggi di Indonesia, dilaksanakan oleh 5 OPD yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi dari target tahun anggaran 2014 sebesar 70,40 tahun terealisasi sebesar 70,35 tahun atau tercapai 99,93% (Baik Sekali); 4. Penciri Tuntas Angka Melek Huruf (AMH) bagi penduduk berusia tahun, dilaksanakan oleh 2 OPD yaitu Dinas Pendidikan dan Kantor Arsip Daerah dari target tahun anggaran 2014 sebanyak wajib belajar, terealisasi sebanyak wajib belajar atau tercapai 100% (Baik Sekali); 5. Penciri Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional, dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebesar 62,15%, terealisasi sebesar 60,03% atau tercapai 96,59% (Baik Sekali); 6. Penciri Penduduk miskin turun menjadi 7%-5%, dilaksanakan oleh 18 OPD yaitu Bappeda, BPPKB, Dinsosnakertrans, Diskoperindag, BPMPD, KABUPATEN BOGOR TAHUN

64 Disbudpar, Dinkes, Disdik, DBMP, DKP, DTRP, DTBP, BLH, ESDM, Setda, Distanhut, Disnakan dan BKP5K dari target tahun anggaran 2014 sebesar 8,74% - 8,02%, atau rata-rata 8,38% terealisasi sebesar 9,11% atau tercapai 108,71% (Sangat Baik); 7. Penciri Tercapainya Rata-rata lama sekolah (RLS) 9 tahun, dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebesar 8.23 tahun terealisasi sebesar 8.04 tahun atau tercapai 97,69% (Baik Sekali); 8. Penciri Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di Indonesia, dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dari target tahun anggaran 2014 sebesar 83.25% RE terealisasi sebesar 90.45% RE atau tercapai 108,65% (Sangat Baik); 9. Penciri Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di Indonesia, dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak orang, terealisasi sebanyak orang atau tercapai 95,23% (Baik Sekali); 10. Penciri Seluruh perijinan berstandar ISO, dilaksanakan oleh Badan Perijinan Terpadu dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 28 jenis terealisasi sebanyak 28 jenis atau tercapai 100% (Baik Sekali). 11. Penciri Laju Pertumbuhan Ekonomi melebihi Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi dan Nasional, dilaksanakan oleh beberapa OPD dan dikordinasikan oleh Bappeda Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebesar 5,20% - 6,50% atau rata-rata 5,85%, terealisasi sebesar 6,01% atau tercapai 102,74% (Sangat Baik); 12. Penciri Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku termasuk tertinggi di Indonesia, dilaksanakan oleh 4 OPD yaitu Bappeda, Distanhut, Diskoperindag dan Disbudpar dari target tahun anggaran 2014 sebesar Rp trilyun atau rata-rata Rp120 triliyun, terealisasi sebesar Rp123,554 trilyun atau tercapai 102,96% (Sangat Baik); 13. Penciri Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar terbanyak di Indonesia, dilaksanakan oleh 3 OPD yaitu Disnakan, BKP5K dan DBMP dari target RPJMD tahun anggaran 2014 sebesar ,00 RE dilakukan KABUPATEN BOGOR TAHUN

65 perubahan sesuai Penetapan Kinerja tahun anggaran 2014 sebesar RE, terealisasi sebesar ,74 RE atau tercapai 100,82% (Baik Sekali). 14. Penciri Terbangunya pasar di setiap Kecamatan, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 2 Pasar, terealisasi sebanyak 2 Pasar atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 15. Penciri Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat, dilaksanakan oleh 2 OPD yaitu Distanhut dan BKP5K dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 114 ton, terealisasi sebanyak 124 ton atau tercapai 108,77% (Sangat Baik); 16. Penciri Bebas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dilaksanakan Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman dari target tahun anggaran 2014 sebesar unit/rtlh, terealisasi sebesar unit/rtlh atau tercapai 90,48% (Baik Sekali); 17. Penciri Terbangunnya pembangunan Poros Barat-Utara-Tengah-Timur, dilaksanakan oleh 2 OPD yaitu DBMP dan DTRP dari target tahun anggaran 2014 sebesar 0,80 km untuk poros barat, terealisasi sebesar 1,64 km atau tercapai 205,00% (Sangat Baik); 18. Penciri Mendorong terbangunnya Cibinong Raya sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW), dilaksanakan oleh 6 OPD yaitu Bappeda, DTBP, DTRP, DBMP, DLLAJ dan BLH dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 3 dokumen (RTRW, RTBL, RDTR), terealisasi sebanyak 2 dokumen (RTRW, RTBL, RDTR) atau tercapai 66,67% (Cukup). 19. Penciri Seluruh masyarakat mempunyai KTPel, dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak orang atau 81,55%, terealisasi sebanyak orang atau 71,93% atau tercapai 89,55% (Baik Sekali), hal ini disebabkan proses penerbitan KTP elektronik dilakukan oleh pemerintah pusat. 20. Penciri Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk tertinggi di Indonesia, dilaksanakan oleh beberapa OPD yang dikoordinasikan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor dari target awal sesuai RPJMD untuk tahun anggaran 2014 sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar KABUPATEN BOGOR TAHUN

66 Rp ,16 atau tercapai 125,58% (Sangat Baik), sedangkan sesuai target APBD tahun anggaran 2014 (perubahan) sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,16 atau tercapai 115,65% (Sangat Baik); 21. Penciri Mencapai Predikat Wajar tanpa pengecualian (WTP), dilaksanakan oleh seluruh OPD yang dikoordinasikan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dab Barang Daerah, dan Inspektorat Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran % (WDP), terealisasi 100% (WDP) atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 22. Penciri Terbangunnya sistem informasi manajemen Pemerintah Daerah, dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 31 OPD terealisasi sebanyak 31 OPD atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 23. Penciri Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh OPD dan Desa/Kelurahan, dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 38 layanan OPD terealisasi sebanyak 38 layanan OPD atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 24. Penciri Tidak ada daerah terisolir, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa tidak ada target pada tahun 2014; 25. Penciri Terbangunnya Mesjid Besar di setiap kecamatan, dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 10 unit, terealisasi sebesar 0 unit atau tercapai 0,00% (kurang). Hal ini disebabkan masih belum adanya kejelasan alas hak atas tanah pada lokasi pembangunan masjid besar di kecamatan Pencapaian Indikator Makro Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Bogor Tahun yakni Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia menjadi sesuatu yang konkrit dan dapat diukur, maka perlu adanya suatu indikator yang dapat digunakan sebagai acuan pencapaian visi dan misi secara makro. Indikator tersebut terdiri dari indikator ekonomi dan sosial makro yang bermuara pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jumlah Penduduk, Laju KABUPATEN BOGOR TAHUN

67 Pertumbuhan Penduduk (LPP), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Jumlah Penduduk Miskin, Pertumbuhan Ekonomi, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Berikut ini rincian penjelasan dari indikator makro Kabupaten Bogor: A. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Prediksi pencapaian dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor pada tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) komposit Kabupaten Bogor mencapai 74,25** poin. Kondisi ini menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 73,92 poin. Hal ini disebabkan adanya peningkatan realisasi dari seluruh komponen IPM, baik komponen pendidikan (angka melek huruf dan rata -rata lama sekolah), kesehatan (angka harapan hidup) maupun komponen ekonomi (kemampuan daya beli masyarakat). Angka IPM sebesar 74,25** poin di atas, sesuai dengan klasifikasi UNDP termasuk dalam kelompok masyarakat sejahtera menengah atas, namun belum termasuk dalam kelompok masyarakat sejahtera atas; b) Prediksi dan realisasi komponen pembentuk IPM berdasarkan estimasi BPS yaitu : Angka Harapan Hidup (AHH) diprediksi sebesar 70,35 tahun, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar 70,2 tahun; Angka Melek Huruf (AMH) diprediksi sebesar 96,98 persen, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar 96,77 persen; Rata-rata Lama Sekolah (RLS) diprediksi sebesar 8,04 tahun, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar 8,01 tahun; Kemampuan Daya Beli Masyarakat ( Purchasing Power Parity = PPP) yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi riil per kapita per bulan, diprediksi mencapai sebesar Rp ,-/kapita/bulan, lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,-/kapita/bulan. Untuk lebih jelasnya, Realisasi dari Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor disajikan pada Tabel 3.3 KABUPATEN BOGOR TAHUN

68 Tabel 3.3. No Realisasi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor Tahun Realisasi Kinerja Indikator 2012* 2013* 2014** 1 Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) 73,08 73,92 74,25 a. Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) 69,70 70,20 70,35 b. Angka Melek Huruf (AMH) (%) 95,27 96,77 96,98 c. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) 8,00 8,01 8,04 d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat 634,52 637,42 639,66 (Konsumsi riil per kapita) (Rp/kap/bln) 2 Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%) 8,50 8,30 Sumber : BPS Kabupaten Bogor; Tahun 2012 dan TNP2K pusat. *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara B. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi sekaligus modal dasar pembangunan. Penduduk yang berkualitas akan membawa ke arah kemajuan pembangunan dan penduduknya tidak berkualitas akan menjadi beban dalam pembangunan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Bogor jiwa atau menyumbang sekitar 2,01 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tahun 2010 menduduki ranking ke-12 terbesar dibandingkan jumlah penduduk antar provinsi seluruh Indonesia. Hasil proyeksi penduduk diperoleh data jumlah penduduk Kabupaten Bogor Bulan Juni 2010 adalah jiwa dengan penduduk laki-laki sebesar jiwa dan penduduk perempuan sebesar jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Bogor masih menunjukkan trend yang selalu meningkat. Kelahiran dan migrasi masuk nampaknya masih lebih besar daripada kematian dan migrasi keluar. Hasil Proyeksi Penduduk 2010 disajikan pada Gambar 3.1. KABUPATEN BOGOR TAHUN

69

70 yang tinggi berarti akan terjadi pertambahan berbagai fasilitas pelayanan umum yang diperlukan seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, maupun dalam pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan dan papan. Berdasarkan LPP sebesar 3.15 persen dan data penduduk hasil SP 2010 (Mei 2010) dilakukan proyeksi penduduk Bulan Juni Tahun 2010 sebesar dengan penduduk laki-laki sebesar jiwa dan penduduk perempuan sebesar jiwa dan jumlah penduduk Tahun 2014 diproyeksikan sebesar jiwa dengan penduduk laki-laki sebesar jiwa dan penduduk perempuan sebesar jiwa. Bila dicermati pertumbuhan penduduk antar kecamatan yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Bogor, hasil proyeksi penduduk tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gunung Putri, Bojonggede dan Cileungsi masing-masing sebesar 5,39 persen, 4,98 persen dan 4,84 persen. Sementara di Kecamatan Cibinong, sebagai ibukota Kabupaten Bogor, pertumbuhan penduduk mencapai 3,75 persen. Keempat kecamatan tersebut memiliki pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Bogor. Perkembangan penduduk di Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi dan Cibinong dapat dikatakan sangat pesat karena ketiga kecamatan tersebut merupakan pusat pengembangan usaha industri dan pemukiman. Berbagai jenis usaha industri besar maupun industri sedang berkembang cukup beragam, yang menyebabkan banyak masuknya penduduk dari luar kecamatan sebagai tenaga kerja untuk bermukim di kecamatan setempat. KABUPATEN BOGOR TAHUN

71

72

73 ,54 12,56 13,83 13,1 12,11 10, ,94 12,5 9,97 9,65 8,83 9,54 9,11 4 0

74 persentase jumlah penduduk miskin, kecuali pada periode Pada periode tersebut secara jumlah terjadi kenaikan penduduk miskin, akan tetapi secara persentase terjadi penurunan. Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor yang masih tinggi (3,15%) dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak jiwa. Fenomena ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah penduduk sedikit/banyak akan menaikkan jumlah penduduk miskin. Penambahan penduduk dalam hal ini bersumber dari pertambahan penduduk alami (kelahiran-kematian) ataupun migrasi masuk ke Kabupaten Bogor yang relatif tinggi. F. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Bogor pada tahun 2014, diprediksi mencapai Rp123,55 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,66 persen dari tahun sebelumnya sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun (Juta Rupiah) NO. LAPANGAN USAHA 2013*) 2014**) Sumber : Kab. Bogor Dalam Angka, 2014 Catatan: *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara Distribusi (1) (2) (3) (4) (5) I SEKTOR PRIMER , ,17 5,49 9,95 1 Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan KABUPATEN BOGOR TAHUN (%) , ,17 3,96 8,85 2 Pertambangan & Penggalian , ,99 1,54 12,90 II SEKTOR SEKUNDER , ,02 65,18 12,73 3 Industri Pengolahan , ,48 57,26 11,88 4 Listrik, Gas dan Air , ,03 3,18 21,63 5 Konstruksi , ,51 4,74 17,87 III SEKTOR TERSIER , ,68 29,33 13,01 6 Perdagangan, Hotel & Restoran , ,14 20,46 12,07 7 Pengangkutan & Komunikasi , ,42 4,45 18,63 8 Keuangan, Persewaan &Jasa Perusahaan Pertumbuhan (%) , ,37 1,43 9,74 9 Jasa-jasa , ,75 2,99 13,20 PDRB KABUPATEN BOGOR , ,87 100,00 12,66 (6)

75 Sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar adalah sektor industri pengolahan yang mencapai Rp.70,74 triliun atau memiliki andil sebesar 57,26 persen terhadap total PDRB. Berikutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp25,27 triliun (20,46 %). Sedangkan sektor yang memiliki peranan relatif kecil adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp1,76 triliun (1,43%). Pengelompokan sembilan sektor ekonomi dalam PDRB menjadi 3 (tiga) sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier, menunjukkan bahwa kelompok sektor sekunder masih mendominasi dalam penciptaan nilai tambah di Kabupaten Bogor. Total Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kelompok sektor sekunder pada tahun 2014 mencapai Rp80,53 triliun, atau meningkat 12,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 13,01 persen yaitu dari Rp32,06 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp36,23 triliun pada tahun Sedangkan kelompok primer meningkat sebesar 9,95 persen atau dari Rp6,17 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp6,79 triliun pada tahun Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB atas harga konstan tahun 2014 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 6,01 persen, yaitu dari Rp38,74 triliun pada tahun 2013 naik menjadi Rp41,07 triliun pada tahun Kinerja kelompok sektor primer tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 2,44 persen dari tahun sebelumnya, kelompok sektor sekunder meningkat 5,91 persen, dan kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 7,01 persen sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.5. KABUPATEN BOGOR TAHUN

76 Tabel 3.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun (Juta Rupiah) NO. LAPANGAN USAHA 2013*) 2014**) Sumber : Kab. Bogor Dalam Angka, 2014 Catatan: *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara Distribusi (1) (2) (3) (4) (5) I SEKTOR PRIMER , ,57 5,45 2,44 1 Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Mengacu pada Nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor beserta distribusi dan pertumbuhannya pada tahun 2013 dan 2014, menunjukkan bahwa kinerja perekonomian tertinggi dicapai oleh sektor konstruksi yang mendorong pertumbuhan sebesar 11,33 persen. Terlaksananya berbagai pembangunan infrastruktur serta kemudahan dan adanya subsidi bunga kepemilikian rumah meningkatkan kinerja perekonomian sektor konstruksi. Kinerja yang cukup tinggi juga ditunjukkan pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 7,27 persen. Kinerja sektor ini didukung oleh kinerja subsektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 7,23 persen karena adanya peningkatan output berbagai barang dan jasa di Kabupaten Bogor. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan juga menunjukkan kinerja yang membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, sektor ini tumbuh sebesar 2,20 persen yang didorong oleh program revitalisasi pertanian yang dilaksanakan oleh pemerintah mulai memperlihatkan hasil yang menggembirakan. (%) , ,71 4,38 2,20 2 Pertambangan & Penggalian , ,85 1,08 3,42 II SEKTOR SEKUNDER , ,62 67,39 5,91 3 Industri Pengolahan , ,74 59,83 5,61 4 Listrik, Gas dan Air , ,32 3,71 5,41 5 Konstruksi , ,56 3,85 11,33 III SEKTOR TERSIER , ,69 27,15 7,01 6 Perdagangan, Hotel & Restoran , ,94 18,34 7,23 7 Pengangkutan & Komunikasi , ,03 3,24 7,27 8 Keuangan, Persewaan &Jasa Perusahaan , ,73 1,83 6,95 9 Jasa-jasa , ,98 3,74 5,78 PDRB KABUPATEN BOGOR Pertumbuhan (%) , ,88 100,00 6,01 (6) KABUPATEN BOGOR TAHUN

77 G. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Ditinjau berdasarkan time series dari tahun , terlihat bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor berada pada kisaran 4-6 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor selama periode ditunjukkan pada Gambar 3.5 Gambar ,50 6,00 5,50 5,00 4,50 Grafik Lajut Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Periode Tahun (Dalam Persen) 4,50 4,84 6,04 5,85 5,95 5,58 5,58 5,09 5,96 5,99 6,04 6,01 4,00 3,50 3,00 3,94 4,14 Sumber: LKPJ Kab. Bogor tahun 2014 Dari grafik tersebut, menunjukkan bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan pada tahun 2009 yang disebabkan oleh krisis keuangan global pada tahun 2008 yang berdampak pada perekonomian Kabupaten Bogor. Pertumbuhan yang sempat melambat ini kemudian meningkat kembali pada tahun-tahun berikutnya. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor pada tahun 2014 tumbuh sebesar 6,01 persen, mengalami penurunan dari tahun 2013 yang tumbuh sebesar 6,04 persen. Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Target-target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014, diukur dan dianalis tingkat keberhasilan/kegagalan yang dituangkan dalam uraian Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dengan menyajikan perbandingan tingkat capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

78 kinerja pada tahun 2014 dengan tingkat capaian kinerja pada tahun 2013 serta dibandingkan dengan akhir RPJMD. Hasil pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini selanjutnya disusun berdasarkan Misi Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun , sebagaimana diuraikan berikut : A. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kesatu Misi Kesatu Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat. Misi Kesatu tersebut dilaksanakan dengan 10 (sepuluh) Sasaran Strategis sebagai berikut : 1) Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya; 2) Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan; 3) Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan; 4) Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera; 5) Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS); 6) Terselenggaranya pentas seni budaya daerah; 7) Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan; 8) Meningkatnya pemasyarakatan olahraga; 9) Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor; 10) Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Kesatu Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun Dari hasi pengukuran capaian kinerja pada Misi Kesatu menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi Kesatu tersebut diperoleh sebesar 101,54%. Pencapaian tersebut termasuk dalam KABUPATEN BOGOR TAHUN

79 kategori Baik Sekali. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi kesatu. Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kesatu pada Tahun 2014 Rata-Rata No Sasaran Strategis Capaian tahun Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya 104,86 2 Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan 101,09 3 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan 102,26 4 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera 90,30 5 Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS) 105,28 6 Terselenggaranya pentas seni budaya daerah 95,05 7 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan 100,00 8 Meningkatnya pemasyarakatan olahraga 100,00 9 Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor 100,00 10 Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana 116,63 Rata-Rata Capaian Sasaran 101,54 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kesatu tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 104,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.7. KABUPATEN BOGOR TAHUN

80 Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Rasio Tempat Ibadah Ibadah Per Satuan Penduduk 3,454 4,02 116,52 3,45 3,45 100,00 Jumlah Rumusan Kebijakan 2 Bidang Keagamaan yang , ,00 Tersusun 3 Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi ,20 4 Terbangunnya Mesjid di setiap Kecamatan Jumlah Peraturan Daerah dan Produk Hukum Lainnya yang terbentuk. a. Perda Dok , ,00 b. Perbup Dok , ,81 c. Kepbup Dok , ,00 d. Perjanjian Dok , ,00 Rata-Rata Capaian 136.,08 104,86 Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio Tempat Ibadah Ibadah Per Satuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 3,45% terealisasi sebesar 3,45% sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,52% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena pertumbuhan tempat ibadah tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Tempat Ibadah Per satuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 3,45% dari target 3,65% atau telah tercapai 94,52%. 2) Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan yang Tersusun pada tahun 2014 ditargetkan 1 rumusan terealisasi sebanyak 1 rumusan sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama apabila dibandingkan dengan capian kinerja tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan di tahun 2014 telah tercapai 1 rumusan dari target 14 rumusan atau telah tercapai sebesar 7,14%. 3) Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi pada tahun 2014 ditargetkan 3500 jamaah terealisasi sebanyak 2842 jamaah sehingga capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

81 kinerjanya sebesar 81,20%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi di tahun 2014 telah tercapai 2842 jamaah dari target sebanyak 3500 jamaah atau telah tercapai sebesar 81,20%. 4) Terbangunnya Mesjid besar di setiap kecamatan pada tahun 2014 di targetkan sebanyak 10 unit terealisasi sebanyak 0 unit sehingga capaian kinerjanya sebesar 0,00%. Hal ini terjadi karena masih belum adanya kejelasan atas hak tanah. 5) Jumlah Peraturan Daerah dan Produk Hukum Lainnya yang terbentuk. a. Jumlah produk hukum peraturan daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 rumusan terealisasi sebanyak 11 sehingga capaian kinerjanya sebesar 110%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah produk hukum peraturan daerah telah tercapai 11 rumusan dari target sebanyak 50 rumusan atau telah tercapai sebesar 22,00% b. Jumlah produk hukum Peraturan Bupati pada tahun 2014 di targetkan sebanyak 49 peraturan terealisasi sebanyak 41 peraturan sehingga capaian kinerjanya 83,67%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 79,66% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena banyaknya usulan Peraturan Bupati yang diusulkan yang pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan akan diselesaikan pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini jumlah produk hukum peraturan daerah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 41 dari target 175 peraturan atau telah tercapai sebesar 23,43%. c. Jumlah produk hukum Keputusan Bupati pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 650 Keputusan terealisasi 767 keputusan sehingga capaian kinerjanya sebesar 110,81%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 74,73 apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena banyaknya usulan Peraturan Bupati yang diusulkan yang KABUPATEN BOGOR TAHUN

82 pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan akan diselesaikan pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini jumlah produk hukum peraturan daerah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 767 keputusan dari target 2750 keputusan atau telah tercapai sebesar 27,89%. d. Jumlah Perjanjian pada tahun 2014 ditargetkan 50 perjanjian terealisasi sebanyak 57 sehingga capaian kinerjanya sebesar 114,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 129,33 apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan akan diselesaikan pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi terakhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Perjanjian telah tercapai 57 dari target sebanyak 175 atau telah tercapai sebesar 32,57%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesatu pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 4 (indikator kinerja). Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,-sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 49,54%. maka penggunaan anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,595,00 (34,71%). Sasaran Kesatu tersebut diwujudkan dalam (dua) program utama, yaitu : 1) Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama Daerah yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 87,92%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 12,09%. 2) Program penataan perundang-undangan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 80,75%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 19,25%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

83 Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,09%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan orang ,66 dan keterampilan 2 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur % 0,46 0,44 95,45 0,40 0,46 115,00 3 Partisipasi angkatan kerja perempuan % 50,30 50,15 99,70 51,15 46,49 90,89 4 Persentase partisipasi perempuan di Lembaga pemerintah % ,86 16,86 100,00 5 Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 45 44,55 99,89 45,44 45,40 99,91 Rata-Rata Capaian 98,35 101,09 Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Perempuan dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : Partisipasi 1) Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pada tahun 2014 ditargetkan 2380 orang terealisasi sebesar 2372 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,66%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena meningkatnya frekuensi frekuensi pelatihan dan pembinaan bagi perempuan di masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi terakhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 2372 orang dari target 3600 orang atau telah tercapai sebesar 65,88%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

84 2) Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur pada tahun 2014 ditargetkan 0,40% terealisasi sebesar 0,46% sehingga capaian kinerjanya sebesar 115,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 95,65% meningkat sebesar 19,35% menjadi 115,00% pada tahun Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya pemahaman perempuan tentang pentingnya pendidikan dan didukung oleh program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Partisipasi angkatan kerja perempuan telah tercapai sebesar 0,46% dari target sebesar 0,41% atau telah melebihi target sebesar 0,05%. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2014 ditargetkan 51,15% terealisasi sebesar 46,49% sehingga capaian kinerjanya sebesar 90,89%, Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,81% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena semakin banyaknya perempuan yang berwirausaha. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Partisipasi angkatan kerja perempuan telah tercapai 46,49% dari target sebesar 266% atau telah tercapai sebesar 17,48%. 4) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2014 ditargetkan 16,86% terealisasi sebesar 16,86% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD samapai dengan saat ini Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di tahun 2014 telah tercapai 16,86% dari target sebesar 89,00% atau telah tercapai sebesar 18,94%. 5) Partisipasi perempuan di lembaga swasta pada tahun 2014 ditargetkan 45,44% terealisasi sebesar 45,40% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,91%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 meningkat sebesar 0,02% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena terbukanya akses lapangan pekerjaan di sector swasta bagi angkatan kerja perempuan dan faktor kebutuhan ekonomi keluarga yang mendorong perempuan untuk bekerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan KABUPATEN BOGOR TAHUN

85 saat ini Partisipasi perempuan di lembaga swasta telah tercapai 45,40% dari target sebesar 236% atau telah tercapai sebesar 19,23%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 ( satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,48%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 8,52%. Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Program keserasian kebijakan kualitas anak dan perempuan sebesar yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,950,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,11%. 2) Program Penguatan kelembagaan pegarusutamaan gender dan anak yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp869, ,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,68%. Sasaran 3 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,26%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel 3.9. KABUPATEN BOGOR TAHUN

86 Tabel 3.9. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan 1 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 36,84 39,37 106, Rasio KDRT % 0,007 0, ,99 0, , ,09 3 Terbentuknya Kecamatan Kec/de Ramah Anak sa , ,00 4 Cakupan peserta KB Aktif (CPR) % ,01 100,03 73,09 73,10 100,03 5 Rasio Akseptor KB % , ,03 0,7309 0, ,01 6 Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I % 42,18 42,17 99,98 42,16 42,16 100,00 7 Rata-rata jumlah anak per keluarga jiwa ,89 101,00 1,88 1,890 99,45 8 Cakupan pelayanan KB Gratis bagi keluarga pra KS dan KS I % 75,00 76,11 101,48 77,00 77,83 101,48 Jumlah Keluarga yang - 9 memiliki Remaja Aktif dalam ,59 kelompok BKR 10 Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja ,15 11 Jumlah Kelompok UPPKS Kel ,00 Rata-Rata Capaian 75,54 102,26 Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan pada tahun 2014 ditargetkan 40,00% terealisai sebesar 46,00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 115,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 106,87% meningkat sebesar 8,13%. Hal ini terjadi karena meningkatnya jejaring dan kerjasama antara pemerintah dengan organisasi/lembaga masyarakat dan OPD terkait. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan telah tercapai 46,00% dari target sebesar 43,00%. atau telah melebihi target sebesar 3,00%. 2) Rasio KDRT pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0, terealisasi sebesar 0,000051, sehingga capaian kinerjanya sebesar -0,00391%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

87 Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar - 0,69% meningkat sebesar -0,6939%. Hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum memahami Undang-Undang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT). Jika dibnadingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio KDRT di tahun 2014 telah tercapai 0, dari target atau melebihi target sebesar 31,37%. 3) Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak ditargetkan sebanyak 1 Kecamatan terealisasi sebanyak 1 Kecamatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak di tahun 2014 telah tercapai sebanya 1 Kecamatan dari target sebanyak 20 Kecamatan atau telah terealisasi sebesar 5,00%. 4) Cakupan peserta KB Aktif (CPR) pada tahun 2014 ditargetkan 73,09% terealisai sebesar 73,10 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,03%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,03%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) telah tercapai 99,28% dari target sebesar 73,63%. 5) Rasio Akseptor KB pada tahun 2014 ditargetkan 0,7309 terealisasi sebesar 0,731% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar - 72,99% meningkat sebesar 0,1% menjadi -73,09% pada tahun Hal ini terjadi karena jumlah perserta yang membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi mencukupi. Jika di bandingkan dengan capaian akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Akseptor KB telah tercapai 0,731% KABUPATEN BOGOR TAHUN

88 6) Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I pada tahun 2014 ditargetkan 42,16% terealisasi sebesar 42,16% sehingga capaian mkionerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di tahun 2014 telah tercapai 42,16% dari target sebesar 100,33%, atau melebihi target sebesar 0,33%. 7) Rata-rata jumlah anak per keluarga pada tahun 2014 ditargetkan 1,88% terealisasi 1,890% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,53%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,47% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena angka kelahiran pada tahun 2014 masih tinggi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rata-rata anak per keluarga telah tercapai 100,53 dari sebesar 1,83% 8) Cakupan pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra sejahtera dan KS I pada tahun 2014 ditargetkan 77,00% terealisasi sebesar 77,83% sehingga capaian kinerja sebesar 101,07%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 101,00% meningkat sebesar 0,07% menjadi 101,07% pada tgahun Hal ini terjadi karena jumlah PUS bukan peserta KB yag membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi baik dari bantuan APBN dan APBD Kabupaten Bogor untuk keluarga Para Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I mencukupi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan KB Gratis bagi Pra Sejahtera dan KS I telah tercapai sebesar 96,08% dari target 81%. 9) Jumlah keluarga yang memiliki remaja aktif pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak orang terealisasi sebesar orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,59%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaia kinerja tahun 2013 dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 91,21% meningkat sebesar 9,38% pada tahun Hal ini terjadi karena meningkatnya frekuensi penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi remaja, Narkoba, Seks bebas di KABUPATEN BOGOR TAHUN

89 kalangan remaja dan HIV/AIDS kepada masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah keluarga remaja yang aktif dalam PIK Remaja di tahun 2014 telah tercapai sebanyak orang dari target sebanayak 2183 orang atau telah melebihi target sebesar 52,22%. 10) Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Rema ja pada tahun 2014 ditargetkan 33,00% terealisasi sebesar 38,00% sehingga capaian kinerja sebesar 115,15%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja di tahun 2014 telah tercapai sebesar 38,00% dari target sebesar 2183 atau telah tercapai sebesar 27,14%. 11) Jumlah Kelompok UPPKS pada tahun 2014 ditargetkan 25 kelompok terealisasi 30 kelompok sehingga capaian kinerjanya sebesar 120,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Kelompok UPPKS di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 30 kelompok dari target sebanyak 442 kelompok atau telah tercapai sebesar 6,79%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 11 (sebelas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,33%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 4,67%. Sasaran yang ketiga tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program yaitu : 1) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga di peroleh capaian kinerjanya sebesar 89,86%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

90 2) Program Penguatan Kelembagaan Anak yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga di peroleh capaian kinerjanya sebesar 96,86%. 3) Program Keluarga Berencana yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 96,02%. 4) Program Pelayanan Kontrasepsi yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 96,81%. 5) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan di Masyarakat yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 93,74%. 6) Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 95,01%. Sasaran 4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 90,30%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

91 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaia n (%) 1 Jumlah penduduk (jiwa) 5,461,805 5,461, ,634,944 5,027,437 89,22 2 Laju pertumbuhan penduduk (%) ,48 78,73 3 Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 446,89 44, , Persentase Penduduk Miskin ,27 Rata-Rata Capaian 82,48 90,30 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah penduduk (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan 5,63 4,944 jiwa terealisasi sebanyak 5,027,437 sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,22%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 15,80% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Banyak penduduk yang tidak melaporkan kedatangan ke desa/kelurahan dan kecamatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah penduduk (jiwa) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 5,027,437 dari target sebanyak 6,384,152 jiwa atau telah tercapai sebesar 78,74% 2) Laju pertumbuhan penduduk (%) pada tahun 2014 ditargetkan 3,15% terealisasi sebesar 2,48% sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 27,2% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Banyak penduduk yang tidak melaporkan kedatangan ke desa/kelurahan dan kecamatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Laju Pertumbuhan Pendduduk (%) di tahun 2014 telah tercapai 2,48% dari target sebesar 3,17% atau telah tercapai sebesar 78,23 3) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan 446,040 jiwa terealisasi sebanyak 485,900 jiwa sehingga capaian kinerjanya sebesar 109,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi 12,30% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena penembahan jumlah penduduk sangant berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin. Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 485,900 jiwa dari target sebanyak 360,040 atau telah telah melebihi target. KABUPATEN BOGOR TAHUN

92 4) Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2014 ditargetkan 10,81% terealisasi sebesar 9,11% sehingga capian kinerjanya sebesar 84,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat di bandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Persentase Penduduk Miskin telah tercapai sebesar 84,00% dari target sebesar 6,97%. atau telah tercapai sebesar 130,70 atau telah melebihi target sebesar 30,70%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 5,41%. Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Penataan Administrasi Kependudukan yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%. Sasaran 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 105,28% Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

93 Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social PMKS yang memperoleh bantuan sosial PMKS yang memperoleh bantuan sosial Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) unit , ,85 % 0,29 0,26 89,66 0,25 0,25 100,00 % 0,29 0,26 89,66 0,25 0,25 100,00 Rata-Rata Capaian 100,65 105,28 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja danttransmigrasi Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Kepemilikan KTP pada tahun 2014 ditargetkan 72,41% terealisasi sebesar 71,9% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 72,39% meningkat sebesar 26,61% menjadi 99,00%. Hal ini terjadi karena Sosialisasi Perda No 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi penduduk, dimana terdapat pasal yang menyatakan adanya sanksi, administrasi bila tidak memiliki dokumen kependudukan seperti KTP. Jika dibandingkan dengan kondisi akjir RPJMD sampai dengan saat ini Kepemilikan KTP di tahun 2014 telah tercapai 99,77% dari target 72,57%. 2) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 249,55% terealisasi sebesar 263,58% sehingga capaian kinerjanya sebesar 106,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana cappaian pada tahun 2013 sebesar 96,31% meningkat sebesar 9,69% menjadi 106,00% pada tahun Hal ini terjadi karena Sesuai ketentuan yang dimuat didalam UU No. 24 tahun 2013 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2006 bahwa permohonan Akta Kelahiran untuk anak usia diatas usia 1 tahun tidak lagi melalui Pengadilan Negeri (dapat langsung mengurus ke Dinas). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan KABUPATEN BOGOR TAHUN

94 saat ini Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk telah mencapai 40,61% dari target sebesar 260,99%. 3) Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e -KTP) pada tahun 2014 ditargetkan sudah terealisasi sudah sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e-ktp) telah tercapai. 4) Kepemilikan KK pada tahun 2014 ditargetkan 77,67% terealisasi sebesar 77,44% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibanding dengan kondisi terakhir RPJMD sampai dengan saat ini Kepemilikan KK di tahun 2014 telah tercapai sebesar 77,44% dari target 80,48% atau telah tercapai sebesar 96,22%. 5) Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 0,7241% terealisasi sebesar 0,719 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,00% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tentang Administrasi Kependudukan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk di tahun 2014 telah tercapai 99,07 dari target sebesar 0,7257%. 6) Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2014 ditargetkan 0,620% terealisasi sebesar 0,600% sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,00% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjdi karena Jauhnya jarak domisili penduduk ke tempat pelayanan akta kelahiran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Bayi berakta kelahiran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 967,74 dari target sebesar 0,062. 7) Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2014 ditargetkan 1% terealisasi sebesar 1% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, KABUPATEN BOGOR TAHUN

95 dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai denga saat ini Rasio pasangan berakta nikah telah tercapai 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 5,41%. Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Penataan Administrasi Kependudukan yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 95,06%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keenam yaitu Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

96 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Satua n Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali , ,00 2 Cakupan gelar seni ,33 3 Misi kesenian ,00 4 Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang % 6,06 6,06 100, ,00 dilestarikan 5 Jumlah grup kesenian grup ,96 Rata-Rata Capaian ,05 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 9 kali terealisasi sebanyak 9 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 40,00% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelenggaraan festival seni dan budaya di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 9 kali dari target 9 kali atau telah tercapai sebesar 100,00% 2) Cakupan gelar seni pada tahun 2014 ditaregtkan sebanyak 60 kali terealisasi sebanyak 77 kali sehingga capaian kinerjamya sebesar 128,33%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini telah tercapai sebanyak 77 kali dai target sebanyak 100 kali atau telah tercapai sebesar 77,00%. 3) Misi Kesenian pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 misi terealisasi sebanyak 1 misi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 50,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Misi Kesenian di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 misi dari target 1 misi atau telah tercapai sebesar 100,00% 4) Jumlah grup kesenian pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 230 grup terealisasi sebanyak 223 grup, sehingga capaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR TAHUN

97 96,96%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2183,04%. Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah grup kesenian di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 223 grup dari target sebanyak 250 grup atau telah terealisasi sebesar 89,20% Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,77%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau sebesar 0,23%. Sasaran keenam tersebut di wujudkan dalam 3 (tiga) program yaitu : 1) Program Pengembangan Nilai Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,77% 2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. 3) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya yaitu ditargetkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerja nya sebesar 98,20%. Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

98 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Terselenggaranya Peringatan Hari-Hari Besar Bersejarah a. Peringatah Hari Besar Nasional (PHBN) ,00 b. Peringatan Hari Besar Daerah (PHBD) ,00 2 Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi Aparatur kali ,00 Rata-Rata Capaian - 100,00 Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah Penyelenggaraan Peringatan Hari-hari Bersejarah, terdiri dari a. Jumlah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) pada tahun 2014 ditargetkan 8 PHBN terealisasi sebesar 8 PHBN sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 8 PHBN dari target 40 PHBN atau telah tercapai 20,00%. b. Jumlah Peringatah Hari Besar Daerah (PHBD) pada tahun 2014 ditargetkan 1 PHBD terealisasi sebesar 1 PHBD sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Peringatah Hari Besar Daerah (PHBD) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 PHBD dari target sebanyak 5 PHBD atau telah tercapai sebesar 20,00%. c. Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi Aparatur pada tahun 2014 ditargetkan 40 kali terealisasi sebesar 40 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan KABUPATEN BOGOR TAHUN

99 dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi Aparatur di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 40 kali dari target 40 kali atau tercapai sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar Rp ,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,32%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,711 (10,68%). Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,69%. 2) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,75%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pemasyrakatan Olahraga, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya Pemasyrakatan Olahraga pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

100 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Jumlah Organisasi Kepemudaan Org Jumlah kegiatan Kepemudaan Keg Jumlah Organisasi Olahraga Org Rata-Rata Capaian 111,11 100,00 Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah Organisasi Kepemudaan pada tahun 2014 ditargetkan 60 oragnisasi terealisasi sebanyak 60 organisasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Organisasi Kepemudaan di tahun 2014 telah tercapai 76,00% dari target sebanyak 79 organisasi. 2) Jumlah Kegiatan Kepemudaan pada tahun 2014 ditargetkan 15 kegiatan terealisasi sebanyak 15 kegiatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Kegiatan Kepemudaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 88,00% dari target sebanyak 17 kegiatan. 3) Jumlah Organisasi Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 85 organisasi terealisasi sebanyak 85 organisasi sehingga capaian kinerjanya 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Organisasi Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebesar 97,77% dari target sebanyak 87 0rganisasi. 4) Jumlah kegiatan Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan 12 kegiatan terealisasi sebanyak 12 kegiatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja KABUPATEN BOGOR TAHUN

101 tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Kegiatan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebesar 66,67% dari target sebanyak 18 kegiatan. 5) Jumlah Lapangan Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan 1 lapangan terealisasi sebanyak 1 lapangan sehingga cpaian kinerjanya sebesar 100,00% Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Lapangan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebesar 12,50% dari target sebanyak 8 lapangan. Dalam mewujudkan Sasaran Keduabelas pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,74%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,250 (26,26%). Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 29,23% 2) Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,93% 3) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,12% KABUPATEN BOGOR TAHUN

102 Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Jumlah Kegiatan Olahraga keg , ,00 2 Jumlah lapangan olahraga Lap , ,00 Rata-Rata Capaian 111,11 100,00 Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah Kegiatan Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 12 kegiatan terealisasi sebanyak 12 kegiatan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 41,00% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah kegiatan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 12 kegiatan dari target sebanyak 17 kegiatan atau telah tercapai sebesar 70,58%. 2) Jumlah lapangan olahraga pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 lapangan terealisasi sebanyak 1 lapangan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah lapangan olahraga I tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 lapangan dari target sebanyak 8 lapangan atau telah tercapai sebesar 12,5% KABUPATEN BOGOR TAHUN

103 Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 2(dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 32,03%, maka anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 85,37%. Hal ini terjadi karena Adanya bebrapa kegiatan pembangunan fisik dimana pekerja fisik progres 100%, namun dalam proses administrasi masih terdapat tagihan pembayaran dari sisa nilai kontrak. Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu 1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerja sebesar 60,79% 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yaitu dianggrakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 32,03%. Hal ini terjadi karena Adanya bebrapa kegiatan pembangunan fisik dimana pekerja fisik progres 100%, namun dalam proses administrasi masih terdapat tagihan pembayaran dari sisa nilai kontrak Sasaran 10 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penagnggulangan bencana, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 116,63%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penagnggulangan bencana pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

104 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN Capaian (%) Cakupan pelayanan bencana , kebakaran ,00 Tingkat waktu tanggap darurat response time rate)daerah kebakaran WMK dan - 80,00 85,53 106, ,00 rekonstruksi di Daerah bencana Terbantunya korban bencana alam , ,90 Rata-Rata Capaian 111,11 116,63 Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penagnggulangan bencana pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Cakupan pelayanan bencana kebakaran pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 88,00% terealisasi sebesar 88,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 1,18 meningkat sebesar 98,82% pada tahun 2014.Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan pelayanan bencana kebakaran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 88,00 dari target 88,00%. 2) Tingkat waktu tanggap darurat response time rate)daerah kebakaran WMK dan rekonstruksi di Daerah bencana pada tahun 2014 ditargetkan selama 44 menit terealisasi selama 44 menit sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 6,91% apabila dibandingkan dengan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Tingkat waktu tanggap darurat response time rate)daerah kebakaran WMK dan rekonstruksi di Daerah bencana di tahun 2014 telah tercapai selama 44 menit dari target 40 menit atau telah tecapai melebihi target sebesar 110,00%. 3) Terbantunya korban bencana alam pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4200 korban terealisasi sebanyak 6296 korban, sehingga capaian kinerjanya sebesar 149,90%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun

105 2013 sebesar 132,25% meningkat sebesar 17,65% menjadi 149,90%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terbantunya korban bencana alam di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 6296 korban dari target atau telah terealisasi sebesar 32,79%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Badan Penanggulangan Becana Daerah dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,60%, maka anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 atau sebesar 10,40%. Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu 1) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,60% 2) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 92,81%. B. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kedua Misi kedua Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata, Misi Dua tersebut dilaksanakan dengan 13 sasaran Strategis sebagai berikut: 1) Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah; 2) Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 3) Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan; 4) Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi 5) Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan; 6) Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik; KABUPATEN BOGOR TAHUN

106 7) Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata; 8) Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah; 9) Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah; 10) Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; 11) Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor; 12) Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; 13) Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi Pengukuran capaian kinerja pada Misi kedua Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Kedua menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 adalah sebesar 110,79%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi kedua. Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kedua pada Tahun 2014 No 1 2 Sasaran Strategis Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Rata-Rata Capaian tahun ,65 100,71 3 Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan 100,39 4 Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi 209,80 5 Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan 118,35 6 Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik 119,94 7 Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata 101,86 8 Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah 100,00 9 Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit 100,00 KABUPATEN BOGOR TAHUN

107 perekonomian daerah 10 Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal 104,16 11 Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor 102,10 12 Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; 126,28 13 Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi 20,00 Rata-Rata Capaian Sasaran 110,79 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kedua tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 136,65%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan 1. Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan : - Produksi padi Ton GKG Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 69,79 69,7 99, ,80 - Produksi sayuran Ton ,12 - Produksi buah-buahan Ton , ,04 - Produksi tanaman hias bunga tangkai , ,32 - Produksi tanaman hias daun indah pohon , ,88 - Produksi tanaman obat Ton ,60 - Produksi tanaman perkebunan Ton , ,03 2. Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku % ,03 3,96 98,26 3. Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga % ,54 4,38 96,48 konstan 4. Kontribusi sektor pertanian % , ,07 KABUPATEN BOGOR TAHUN

108 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN Capaian (%) (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku 5. Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan % , Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras % , ,73 terhadap PDRB berlaku 7. Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras % , ,61 terhadap PDRB konstan 8. Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku % , Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan % ,68 2,08 77, Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat ton ,00 108, Persentase swasembada benih padi unggul bersertifikat % 10,09 10,93 108, Produktivitas padi dan pangan utama lainnya: - Produktivitas padi sawah ku/ha 67,23 64,51 95,95 60,71 63,94 105,32 - Produktivitas padi gogo ku/ha 36,31 33,87 93,28 33,89 33,82 99, Produktivitas palawija ku/ha ,80 168,40 171,64 101, Produktivitas sayuran ku/ha 107,22 112,30 104, Jumlah komoditas unggulan Komodit as NTP % 104,6 99,00 94, Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi % 0,80 0, beras (%) 18. Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi % tepung (%) 19. Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi % tepung (%) 20. Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi % minyak atsiri (%) 21. Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah % menjadi sheet kering (%) 22. Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan % Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % ,57 11,56 175, Kerusakan Kawasan hutan % , ,32 16, Cakupan legalitas usaha kehutanan (%) % 4,80 4, Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga % ,014 0,01 71,43 berlaku 27. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga % ,013 0,01 76,92 konstan 28. Cakupan usaha kayu rakyat (%) % , Cakupan usaha non kayu rakyat (%) * Usaha jamur tiram Kg/% ,

109 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 30. Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) - Pertanian % ,48 82,72 96,77 - Kehutanan % ,63 40,63 89,05 - Perikanan % ,25 62,25 110, Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Kelompok Pemula - Pertanian % ,82 1,96 107,95 - Kehutanan % ,49 14,08 90,88 - Perikanan % ,72 11,79 135,24 Kelompok Lanjut - Pertanian % ,04 1,23 117,97 - Kehutanan % ,81 80,65 Kelompok Madya - Pertanian % , Kehutanan % ,13 312,5 - Perikanan % Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha (%) - Pertanian % ,24 3,34 148,88 - Kehutanan % ,98 4, Perikanan % , ,5 10,25 97,58 RATA-RATA 112,58 136,65 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan(Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 29 (dua puluh sembilan ) indikator sasaran, antara lain: 1) Peningkatan produksi pangan, hortikultura dan perkebunan : - Produksi Padi tahun 2014 dari target sebesar Ton GKG, terealisasi sebesar Ton GKG, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,80%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,07% apabila dibandingkan dengan tahun Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Padi ditahun 2014 telah tercapai Ton GKG dari target sebesar ,58 Ton GKG atau telah tercapai sebesar 95,90%. - Produksi Sayuran tahun 2014 dari target sebesar Ton, terealisasi sebesar Ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,12%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak KABUPATEN BOGOR TAHUN

110 dapat dibandingkan dengan tahun Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Sayuran ditahun 2014 telah tercapai Ton, dari target sebesar ,78 Ton atau telah tercapai sebesar 86,95%. - Produksi Buah-buahan tahun 2014 dari target sebesar Ton GKG, terealisasi sebesar Ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 102,95% meningkat sebesar 22,10% menjadi 125,04% pada tahun Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Buah-buahan ditahun 2014 telah tercapai Ton dari target sebesar ,03 Ton atau telah tercapai sebesar 112,19%. - Produksi Tanaman hias bunga tahun 2014 dari target sebesar Tangkai, terealisasi sebesar Tangkai, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116,32%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 30,78% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman hias bunga ditahun 2014 telah tercapai Tangkai dari target sebesar ,51 Tangkai atau telah tercapai sebesar 103,35%. - Produksi tanaman hias daun indah tahun 2014 dari target sebesar pohon, terealisasi sebesar pohon, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 167,88%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 124,38% meningkat sebesar 43,50% menjadi 167,88% pada tahun Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman hias daun indah ditahun 2014 telah tercapai pohon dari target sebesar ,46 pohon atau telah tercapai sebesar 149,16%. - Produksi tanaman obat tahun 2014 dari target sebesar ton, terealisasi sebesar ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 148,60%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak KABUPATEN BOGOR TAHUN

111 dapat dibandingkan dengan tahun Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman obat ditahun 2014 telah tercapai ton dari target sebesar 4.541,11 ton atau telah tercapai sebesar 137,28%. - Produksi tanaman perkebunan tahun 2014 dari target sebesar ton, terealisasi sebesar ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,03%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 30,23% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman perkebunan ditahun 2014 telah tercapai ton dari target sebesar ,80 ton atau telah tercapai sebesar 84,66%. 2) Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 4,03%, terealisasi sebesar 3,96%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,26%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 96,70%, meningkat sebesar 1,56% menjadi 98,26% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 3,96% dari target sebesar 3,82% atau telah tercapai sebesar 103,66%. 3) Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 4,54%, terealisasi sebesar 4,38%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,48%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 90,73%, meningkat sebesar 5,68% menjadi 96,48% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (to tal) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 4,38% dari target sebesar 4,54% atau telah tercapai sebesar 96,48%. 4) Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 2,44%, terealisasi sebesar 2,10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,07%. Capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

112 kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 9,70% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 2,10% dari target sebesar 2,36% atau telah tercapai sebesar 88,98%. 5) Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 2,68%, terealisasi sebesar 2,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,97% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan maka nan) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 2,08% dari target sebesar 2,68% atau telah tercapai sebesar 77,61%. 6) Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku tahun 2014 dari target sebesar 0,41%, terealisasi sebesar 0,29%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 70,73%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 13,05% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena tanaman yang ada sampai saat ini bukan berasal dari bibit unggul. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku ditahun 2014 telah tercapai 0,29% dari target sebesar 0,37% atau telah tercapai sebesar 78,38%. 7) Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan tahun 2014 dari target sebesar 0,46%, terealisasi sebesar 0,38%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 82,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 6,39% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan ditahun 2014 telah tercapai 0,38% dari target sebesar 0,46% atau telah tercapai sebesar 82,61%. 8) Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 2,44%, terealisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN

113 sebesar 2,10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,07%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 49,15%, meningkat sebesar 36,91% menjadi 86,07% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 2,10% dari target sebesar 2,36% atau telah tercapai sebesar 88,98%. 9) Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 2,68%, terealisasi sebesar 2,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,97% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 2,08% dari target sebesar 2,68% atau telah tercapai sebesar 77,61%. 10) Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat tahun 2014 dari target sebesar 114 ton, terealisasi sebesar 124 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,77%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat ditahun 2014 telah tercapai 124 ton dari target sebesar ton atau telah tercapai sebesar 10,93%. 11) Prosentase swasembada benih padi unggul bersertifikat tahun 2014 dari target sebesar 10,09%, terealisasi sebesar 10,93%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,33%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase swasembada benih padi unggul bersertifikat ditahun 2014 telah tercapai 10,93% dari target sebesar 100,32% atau telah tercapai sebesar 10,90%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

114 12) Produktivitas padi dan pangan utama lainnya : a. Produktivitas Padi Sawah pada tahun 2014, dari target sebesar 60,71 ton/ha terealisasi sebesar 63,94 ton/ha sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,32%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95,95%, meningkat sebesar 9,36% menjadi 105,32% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas Padi Sawah ditahun 2014 telah tercapai 63,94% dari target sebesar 62,22% atau telah tercapai sebesar 102,76%. b. Produktivitas Padi gogo pada tahun 2014, dari target sebesar 33,89 ton/ha terealisasi sebesar 33,82 ton/ha sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,80%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 93,28%, meningkat sebesar 6,52% menjadi 99,80% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas Padi gogo ditahun 2014 telah tercapai 33,82% dari target sebesar 35,12% atau telah tercapai sebesar 96,30%. 13) Produktivitas Palawija tahun 2014 dari target sebesar 168,4 ku/ha, terealisasi sebesar 171,64 ku/ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,93%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 51,80% meningkat sebesar 50,13% menjadi 101,93% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas tanaman pangan/palawija ditahun 2014 telah tercapai 171,64% dari target sebesar 171,79% atau telah tercapai sebesar 99,91%. 14) Produktivitas Sayuran tahun 2014 dari target sebesar 107,22 ku/ha, terealisasi sebesar 112,30 ku/ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,73%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas Sayuran KABUPATEN BOGOR TAHUN

115 ditahun 2014 telah tercapai 112,30 ku/ha dari target sebesar 109,38% atau telah tercapai sebesar 102,67%. 15) Jumlah komoditas unggulan tahun 2014 dari target sebesar 9 komoditas, terealisasi sebesar 9 komoditas, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah komoditas unggulan ditahun 2014 telah tercapai 9 komoditas dari target sebesar 12 komoditas atau telah tercapai sebesar 75,00%. 16) NTP tahun 2014 dari target sebesar 104,60%, terealisasi sebesar 99,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,65%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini NTP ditahun 2014 telah tercapai 99,00% dari target sebesar 117,56% atau telah tercapai sebesar 84,21%. 17) Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras tahun 2014 dari target sebesar 0,80%, terealisasi sebesar 0,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras ditahun 2014 telah tercapai 0,80% dari target sebesar 4% atau telah tercapai sebesar 20,00%. 18) Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung tahun 2014 dari target sebesar 2%, terealisasi sebesar 2%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung ditahun 2014 telah tercapai 2% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 20,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

116 19) Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung tahun 2014 dari target sebesar 3%, terealisasi sebesar 3%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung ditahun 2014 telah tercapai 3% dari target sebesar 15% atau telah tercapai sebesar 20,00%. 20) Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri tahun 2014 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri ditahun 2014 telah tercapai 10% dari target sebesar 50% atau telah tercapai sebesar 20,00%. 21) Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering tahun 2014 dari target sebesar 5%, terealisasi sebesar 5%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering ditahun 2014 telah tercapai 5% dari target sebesar 27% atau telah tercapai sebesar 18,52%. 22) Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan tahun 2014 dari target sebesar 5%, terealisasi sebesar 5%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan ditahun 2014 telah tercapai 5% dari target sebesar 25,60% atau telah tercapai sebesar 19,53%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

117 23) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis tahun 2014 dari target sebesar 6,57%, terealisasi sebesar 11,56%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 175,95%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 111,03%, meningkat sebesar 64,92% menjadi 175,95% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Padi Sawah ditahun 2014 telah tercapai 11,56% dari target sebesar 6,57% atau telah tercapai sebesar 175,95%. 24) Kerusakan Kawasan hutan tahun 2014 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 18,32%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 16,80%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 88,13% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor hanya mempunyai kewenangan untuk menangani rehabilitasi lahan kritis diluar kawasan hutan sedangkan rehabilitasi yang berada di dalam kawasan hutan merupakan kewenangan Taman Nasional, BKSDA dan Perhutani. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kerusakan Kawasan hutan ditahun 2014 telah tercapai 18,32% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 16,80%. 25) Cakupan legalitas usaha kehutanan (%) tahun 2014 dari target sebesar 4,80%, terealisasi sebesar 4,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan legalitas usaha kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 4,80% dari target sebesar 50% atau telah tercapai sebesar 9,60%. 26) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 0,014%, terealisasi sebesar 0,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 71,43%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 19,48% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 0,01% dari target sebesar 0,01% atau telah tercapai sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

118 27) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 0,013%, terealisasi sebesar 0,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 76,92%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 29,66% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 0,01% dari target sebesar 0,01% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 28) Cakupan usaha kayu rakyat tahun 2014 dari target sebesar 17%, terealisasi sebesar 11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 64,71%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan usaha kayu rakyat ditahun 2014 telah tercapai 11% dari target sebesar 65% atau telah tercapai sebesar 16,92%. 29) Cakupan usaha non kayu rakyat (Usaha jamur tiram) tahun 2014 dari target sebesar 12%, terealisasi sebesar 12%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 136,38% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan usaha non kayu rakyat ditahun 2014 telah tercapai 12% dari target sebesar 24% atau telah tercapai sebesar 50,00%. 30) Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 85,48%, terealisasi sebesar 82,72%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 18,69% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena jumlah penyuluh Pertanian berkurang karena pensiun/meninggal dunia sehingga penyelenggaraan penyuluhan pun berkurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 82,72% dari target sebesar 92,86% atau telah tercapai sebesar 89,08%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

119 b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 45,63%, terealisasi sebesar 40,63%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 89,05%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 13,81% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena jumlah penyuluh Kehutanan berkurang karena pensiun/meninggal dunia sehingga penyelenggaraan penyuluhan pun berkurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 40,63% dari target sebesar 48,75% atau telah tercapai sebesar 83,34%. c. Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 56,25%, terealisasi sebesar 62,25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,67%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,72% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena jumlah penyuluh Perikanan berkurang karena pensiun/meninggal dunia sehingga penyelenggaraan penyuluhan pun berkurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 62,25% dari target sebesar 66,25% atau telah tercapai sebesar 93,96%. 31) Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Kelompok Pemula a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 1,82% atau 729 kelompok, terealisasi sebesar 1,96% atau 730 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,95%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95,83%, meningkat sebesar 12,13% menjadi 107,95% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 1,96% atau 730 kelompok dari target sebesar 10,47% atau 791 kelompok atau telah tercapai sebesar 18,72%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 15,49% atau 729 kelompok terealisasi sebesar 14,08% atau 730 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,88%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,90% apabila dibandingkan dengan tahun Jika KABUPATEN BOGOR TAHUN

120 dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 14,08% atau 729 kelompok dari target sebesar 115,49% atau 153 kelompok atau telah tercapai sebesar 12,19%. c. Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 8,72% atau 212 kelompok, terealisasi sebesar 11,79% atau 218 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 135,24%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97,99%, meningkat sebesar 37,25% menjadi 135,24% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 11,79% atau 218 kelompok dari target sebesar 54,36% atau 301 kelompok, atau telah tercapai sebesar 21,69%. Kelompok Lanjut a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 1,04%, terealisasi sebesar 1,23%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 117,97%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,81%, meningkat sebesar 19,16% menjadi 117,97% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 1,23% dari target sebesar 6,16% atau telah tercapai sebesar 19,97%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 0%, terealisasi sebesar 0,81%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 80,65%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 17,54% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena cara penghitungan target tahun 2014 ber beda dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 0,81% dari target sebesar 8,06% atau telah tercapai sebesar 10,01%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

121 Kelompok Madya a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 1,85%, terealisasi sebesar 10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 540%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 116,01%, meningkat sebesar 423,99% menjadi 540% pada tahun Hal ini terjadi karena penambahan jumlah kelompok yang sangat banyak. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 10% dari target sebesar 12,96% atau telah tercapai sebesar 77,16%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 0%, terealisasi sebesar 3,13%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 312,5%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 111,30%, meningkat sebesar 201,20% menjadi 312,5% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 3,13% dari target sebesar 31,25% atau telah tercapai sebesar 10,00%. c. Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 125%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1.250%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 112,81%, meningkat sebesar 1.137,19% menjadi 1.250% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 125% dari target sebesar 95% atau telah tercapai sebesar 131,58%. 32) Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha (%) a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 2,24%, terealisasi sebesar 3,34%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 148,88%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 122,98% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena jumlah kelompok pemberi bantuan berkurang maka kegiatan pembinaan kelompok dipertanian KABUPATEN BOGOR TAHUN

122 mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 3,34% dari target sebesar 12,22% atau telah tercapai sebesar 27,33%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 4,98%, terealisasi sebesar 4,98%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 62,61%, meningkat sebesar 37,39% menjadi 100% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 4,98% dari target sebesar 23,88% atau telah tercapai sebesar 20,85%. c. Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 10,5%, terealisasi sebesar 10,25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,58%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95,89%, meningkat sebesar 1,69% menjadi 97,58% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 10,25% dari target sebesar 45,53% atau telah tercapai sebesar 22,51%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan(Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) dengan 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,45%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (13,38%). Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 10 (Sepuluh) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar KABUPATEN BOGOR TAHUN

123 Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,03%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (9,97%). 2) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,56%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar ,00 (11,44%). 3) Program Peningkatan Distribusi dan Cadangan Pangan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,24%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (2,76%). 4) Program Peningkatan Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,68%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,32%), 5) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 51,39%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (48,61%). Hal ini terjadi karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan karena paket pekerjaan dinyatakan gagal lelang. 6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,10%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (13,90%). 7) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 82,72%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (17,28%). Hal ini terjadi karena kegiatan tidak KABUPATEN BOGOR TAHUN

124 dilaksanakan karena tidak dialokasikannya dana mobilisasi bahan dan adanya peningkatan harga bahan baku. 8) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,01%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp (16,99). Hal ini terjadi karena berkurangnya penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan karena pensiun/meninggal dunia di tahun ) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,21%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar ,00 (3,79%). 10) Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,52%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar ,00 (2,48%). Sasaran 2 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,71%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

125 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) Target Realisasi Capaia n (%) 1. Usaha Mikro dan Kecil % 86,02 100,00 116,26 87,80 87,87 100,09 2. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM aktif milik 3. pemerintah unit , ,97 unit , ,00 4. Persentase koperasi aktif % 61,17 67,64 110,58 68,23 69,44 101,78 Rata-Rata Capaian Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1) Usaha Mikro dan Kecil Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 87,80%, terealisasi sebesar 87,87%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,09%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,17% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena realisasi pada tahun 2013 lebih mengutamakan kuantitas sementara pada tahun 2014 kualitas dari usaha mikro kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Usaha Mikro dan Kecil Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 87,87% dari target sebesar 88,92% atau telah tercapai sebesar 98,82%. 2) Jumlah UKM non BPR/LKM UKM tahun 2014 dari target sebesar unit, terealisasi sebesar unit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,97%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,47% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah UKM non BPR/LKM UKM ditahun 2014 telah tercapai unit dari target sebesar unit atau telah tercapai sebesar 58,92%. 3) Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah tahun 2014 dari target sebesar 19 unit, terealisasi sebesar 19 unit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah KABUPATEN BOGOR TAHUN

126 BPR/LKM aktif milik pemerintah ditahun 2014 telah tercapai 19% dari target sebesar 19% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 4) Persentase koperasi aktif tahun 2014 dari target sebesar 68,23%, terealisasi sebesar 69,44%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,78%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,80% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase koperasi aktif ditahun 2014 telah tercapai 69,44% dari target sebesar 69,44% atau telah tercapai sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,08%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (4,92%). Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 4 (Empat) program utama, yaitu : 1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,09%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (4,91%). 2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,11%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (2,89%). 3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,40%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (1,60%). KABUPATEN BOGOR TAHUN

127 4) Program Peningkatan Kwalitas Kelembagaan Koperasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,01%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (7,99%). Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,39%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Cakupan pengendalian wabah penyakit ternak/ikan dan zoonosis Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) a. Rabies (dosis) Dosis b. Anthrax (dosis) Dosis c. Brucellosis (dosis) Dosis d. SE (dosis) Dosis e. AI (dosis) Dosis f. Aeromonas (dosis) Dosis g. KHV/Kol Herpes Virus (dosis) Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) Dosis Kecama tan 3. Produksi Daging (kg) Kg 4. Produksi Telur (kg) Kg 5. Produksi Susu (liter) Liter Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak (gr/kap/hr) Sentra agribisnis peternakan (lokasi) Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) (gr/kap/ hr) ,73 97,77 104,30 104, ,26 102,86 92,36 5,30 5,36 101,13 5,48 5,57 101,64 (lokasi) % 98,82 99,06 100, ,43 100,43 % ,93 100, ,57 101,57 KABUPATEN BOGOR TAHUN

128 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target 10. Produksi ikan konsumsi (ton) Ton ,93 100, Konsumsi ikan (kg/kap/th) Kg/kap/t h Realisasi ,2 8 Capaian (%) 100,43 23,75 23,97 100,91 24,79 25,18 101, Produksi Ikan Hias (RE) RE , , Produksi Benih Ikan (RE) RE Sentra agribisnis perikanan (lokasi) Produksi olahan produk perikanan (ton) Produksi olahan produk peternakan (ton) Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan , , , ,82 100,47 Lokasi Ton Ton ,97 81,28 Rata-Rata Capaian 100,77 100,39 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 16 (enam belas) indikator sasaran, antara lain: 1) Cakupan pengendalian wabah penyakit ternak/ikan dan zoonosis a. Rabies tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rabies ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. b. Anthrax tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Anthrax ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. c. Brucellosis tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan KABUPATEN BOGOR TAHUN

129 dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Brucellosis ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. d. SE tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini SE ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. e. AL tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini AL ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. f. Aeromonas tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Aeromonas ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. g. KHV/Kol Herpes Virus tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KHV/Kol Herpes Virus ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. 2) Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) tahun 2014 dari target sebesar 40 kecamatan, terealisasi sebesar 40 kecamatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak KABUPATEN BOGOR TAHUN

130 dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 kecamatan atau telah tercapai sebesar 100,00%. 3) Produksi Daging tahun 2014 dari target sebesar Kg, terealisasi sebesar Kg, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,26%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97,77%, meningkat sebesar 1,49% menjadi 99,26% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Daging ditahun 2014 telah tercapai Kg dari target sebesar Kg atau telah tercapai sebesar 88,36%. 4) Produksi Telur tahun 2014 dari target sebesar Kg, terealisasi sebesar Kg, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,86%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,44% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Telur ditahun 2014 telah tercapai Kg dari target sebesar Kg atau telah tercapai sebesar 91,56%. 5) Produksi Susu tahun 2014 dari target sebesar liter, terealisasi sebesar liter, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,62%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 12,38% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena banyaknya ternak sapi perah produktif yang dijual karena ketidakmampuan peternak dalam pelunasan kredit usaha sapi perah yang telah jatuh tempo. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Susu ditahun 2014 telah tercapai liter dari target sebesar liter atau telah tercapai sebesar 82,21%. 6) Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak tahun 2014 dari target sebesar 5,48 (gr/kap/hr), terealisasi sebesar 5,57 (gr/kap/hr), sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,64%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

131 pada tahun 2013 sebesar 101,13%, meningkat sebesar 0,51% menjadi 101,64% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak ditahun 2014 telah tercapai 5,57 (gr/kap/hr) dari target sebesar 6,25 (gr/kap/hr) atau telah tercapai sebesar 89,12%. 7) Sentra agribisnis peternakan (lokasi) tahun 2014 dari target sebesar 1 lokasi, terealisasi sebesar 1 lokasi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah ditahun 2014 telah tercapai 1 lokasi dari target sebesar 2 lokasi atau telah tercapai sebesar 50,00%. 8) Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) tahun 2014 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,43%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,43%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,24%, meningkat sebesar 0,19% menjadi 100,43% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) ditahun 2014 telah tercapai 100,43% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 100,43%. 9) Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) tahun 2014 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 101,57%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,57%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,93%, meningkat sebesar 0,64% menjadi 101,57% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) ditahun 2014 telah tercapai 101,57% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 101,57%. 10) Produksi Ikan Konsumsi tahun 2014 dari target sebesar ton, terealisasi sebesar ,28 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR TAHUN

132 100,43%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,14%, meningkat sebesar 0,29% menjadi 100,43% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Ikan Konsumsi ditahun 2014 telah tercapai ,28 ton dari target sebesar ton atau telah tercapai sebesar 89,40%. 11) Konsumsi Ikan tahun 2014 dari target sebesar 24,79 kg/kap/th, terealisasi sebesar 25,18 kg/kap/th, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,57%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,91%, meningkat sebesar 0,67% menjadi 101,57% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi Ikan ditahun 2014 telah tercapai 25,18 kg/kap/th dari target sebesar 29,46 kg/kap/th atau telah tercapai sebesar 85,47%. 12) Produksi Ikan Hias tahun 2014 dari target sebesar RE terealisasi sebesar ,74 RE, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,82%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,78%, meningkat sebesar 0,04% menjadi 100,82% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Ikan Hias ditahun 2014 telah tercapai ,74 RE dari target sebesar ,14 RE atau telah tercapai sebesar 105,78%. 13) Produksi Benih Ikan tahun 2014 dari target sebesar RE, terealisasi sebesar ,05 RE, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,53% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Benih Ikan ditahun 2014 telah tercapai ,05 RE dari target sebesar RE atau telah tercapai sebesar 59,67%. 14) Sentra agribisnis perikanan tahun 2014 dari target sebesar 1 lokasi, terealisasi sebesar 1 lokasi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan KABUPATEN BOGOR TAHUN

133 dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sentra agribisnis perikanan ditahun 2014 telah tercapai 1 lokasi dari target sebesar 2 lokasi atau telah tercapai sebesar 50,00%. 15) Produksi olahan produk perikanan tahun 2014 dari target sebesar ton, terealisasi sebesar ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi olahan produk perikanan ditahun 2014 telah tercapai ton dari target sebesar ton atau telah tercapai sebesar 112,10%. 16) Produksi olahan produk peternakan tahun 2014 dari target sebesar ton terealisasi sebesar ,97 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 81,28%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi olahan produk peternakan ditahun 2014 telah tercapai ,97 ton dari target sebesar ton atau telah tercapai sebesar 72,36%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) dengan 16 (enam belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,13%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (9,87%). Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 5 (Lima) program utama, yaitu : 1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,10%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (6,90%). 2) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga KABUPATEN BOGOR TAHUN

134 diperoleh capaian kinerja sebesar 95,22%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (4,78%). 3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,75%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,25%). 4) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,48%. Hal ini terjadi karena terdapat satu kegiatan pada program ini yang tidak dilaksanakan yaitu Pusat Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias untuk Pasar Regional dan Global sebesar Rp ,00 (9,88%), dan diperoleh efisiensi pengguna anggaran sebesar Rp ,00 (6,64%) 5) Program Optimalisasi Pengelolaan Produksi Perikanan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,05%) Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 209,80%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

135 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Investasi dan Laju Pertumbuhan Investasi pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar % 21,52 3,63 16,87 58,66 82,21 140,14 rupiah) 2. Pameran/Expo Kali , Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA) Prsh , Jumlah PMA Prsh Proyek Jumlah PMDN Prsh Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA) Proyek Milyar , ,00 58, , ,00 323,29 Nilai Realisasi Investasi PMA Milyar 2.800, ,00 179,69 Nilai Realisasi Investasi PMDN Sumber : Badan Perijinan Terpadu Milyar 1.200, ,00 658,32 Rata_rata Capaian 56,63 209,80 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1) Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) tahun 2014 dari target sebesar 58,66 %, terealisasi sebesar 82,21 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 140,14 %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 16,87%, meningkat sebesar 123,27% menjadi 140,14% pada tahun Hal ini terjadi karena para investor tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) ditahun 2014 telah tercapai 82,21 % dari target sebesar 115,72 % atau telah tercapai sebesar 71,04%. 2) Pameran/Expo tahun 2014 dari target sebesar 13 kali, terealisasi sebesar 10 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 76,92%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 23,08% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena kegiatan eksibisi ke Rusia, ke Uni Emirat Arab dan Jepang tidak dapat dilaksanakan karena Provinsi Jawa Barat membatalkan KABUPATEN BOGOR TAHUN

136 kegiatan tersebut dengan alasan di Rusia dalam keadaan tidak kondusif/konflik. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pameran/Expo ditahun 2014 telah tercapai 10 kali dari target sebesar 33 kali atau telah tercapai sebesar 30,30%. 3) Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA) tahun 2014 dari target sebesar 417 Perusahaan, terealisasi sebesar 417 Perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 51,13%, meningkat sebesar 48,87% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA) ditahun 2014 telah tercapai 417 Perusahaan dari target sebesar 519 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 80,35%. a. Jumlah PMA tahun 2014 dari target sebesar 1 Perusahaan atau 30 proyek, terealisasi sebesar 1 Perusahaan atau 30 proyek, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah PMA ditahun 2014 telah tercapai 1 Perusahaan atau 30 proyek dari target sebesar 428 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 0,23%. b. Jumlah PMDN tahun 2014 dari target sebesar 1 Perusahaan atau 25 proyek, terealisasi sebesar 1 Perusahaan atau 25 proyek, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah PMDN ditahun 2014 telah tercapai 1 Perusahaan atau 25 proyek dari target sebesar 183 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 0,55%. 4) Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA) tahun 2014 dari target sebesar 4.000,00 Milyar terealisasi sebesar ,00 Milyar sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 323,29%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, KABUPATEN BOGOR TAHUN

137 dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 58,51%, meningkat sebesar 264,78% menjadi 323,29% pada tahun Hal ini terjadi karena nilai investasi yang naik cukup signifikan untuk investasi PMA dikarenakan Kabupaten Bogor masih menjadi daya tarik untuk para investor asing yang akan berinvestasi di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA) ditahun 2014 telah tercapai ,00 Milyar dari target sebesar ,00 Milyar atau telah tercapai sebesar 30,74%. a. Nilai Realisasi Investasi PMA tahun 2014 dari target sebesar 2.800,00 Milyar, terealisasi sebesar 5.031,00 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 179,69%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Nilai Realisasi Investasi PMA ditahun 2014 telah tercapai 5.031,00 Milyar dari target sebesar ,00 Milyar atau telah tercapai sebesar 17,80%. b. Nilai Realisasi Investasi PMA tahun 2014 dari target sebesar 1.200,00 Milyar, terealisasi sebesar 7.899,00 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 658,32%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Nilai Realisasi Investasi PMA ditahun 2014 telah tercapai 7.899,00 Milyar dari target sebesar ,00 Milyar atau telah tercapai sebesar 57,25%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perijinan Terpadu (BPT) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,22%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (22,78%). Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,03%. maka diperoleh efisiensi KABUPATEN BOGOR TAHUN

138 penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (22,97%). Hal ini karena adanya kegiatan yang tidak terserap dikarenakan kegiatan eksibisi ke Negara Rusia, Uni Emirat Arab dan jepang tidak dilaksanakan, Provinsi Jawa Barat membatalkan kegiatan tersebut dengan alasan di Rusia dalam keadaan tidak kondusif/konflik dan di Uni Emirat Arab dan jepang tidak ada event yang berlangsung. 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 78,04%. maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (21,96%). Hal ini terjadi karena adanya anggaran yang tidak terserap dikarenakan efisiensi diperjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah seperti salah satunya di kegiatan Koordinasi Perencanaan dan pengembangan Penanaman Modal perjalanan dinas luar daerah tidak diserap karena efisiensi. Sasaran 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 118,35%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelima yaitu Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

139 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Reklamasi luas lahan bekas 1. tambang 2. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor 3. pertambangan terhadap PDRB harga konstan Perubahan evaluasi muka air 4. tanah Jumlah kelompok pengguna 5. energi baru dan energi terbarukan Cakupan pemantauan lokasi 6. rawan longsor Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) Target Realisasi Capaian (%) Ha 50 33,50 67, ,77 184,62 % 1,26 1,53 121,43 1,21 1,54 127,27 % 1,10 1,09 99,09 1,10 1,08 98,18 Mbmt Kelomp ok % RATA-RATA 97, Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran lima untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain: 1) Reklamasi luas lahan bekas tambang tahun 2014 dari target sebesar 34 Ha, terealisasi sebesar 62,77 Ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 184,62% Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 67,00%, meningkat sebesar 117,62% menjadi 184,62% pada tahun Hal ini karena banyaknya reklamasi yang dilakukan pada lahan bekas tambang dan juga pada lahan penunjang kegiatan produksi tambang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Reklamasi luas lahan bekas tambang ditahun 2014 telah tercapai 62,77 Ha dari target sebesar 812,90 Ha atau telah tercapai sebesar 7,72%. 2) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 1,21%, terealisasi sebesar 1,54%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 127,27%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 121,43%, meningkat sebesar 5,84% menjadi 127,27% pada tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

140 3) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 1,10%, terealisasi sebesar 1,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,18%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,91% apabila dibandingkan dengan tahun ) Perubahan evaluasi muka air tanah tahun 2014 dari target sebesar 15 Mbmt, terealisasi sebesar 15 Mbmt, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perubahan evaluasi muka air tanah tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 15 Mbmt dari target sebesar 15 Mbmt atau telah tercapai sebesar 100,00%. 5) Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan tahun 2014 dari target sebesar 5 kelompok, terealisasi sebesar 5 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan ditahun 2014 telah tercapai 5 kelompok dari target sebesar 44 kelompok atau telah tercapai sebesar 11,36%. 6) Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor tahun 2014 dari target sebesar 100%, terealisasi sebesar 100%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor ditahun 2014 telah tercapai 100% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar KABUPATEN BOGOR TAHUN

141 Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,51%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,49%). Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 6 (Enam) program utama, yaitu : 1) Program Pengawasan dan Penerbitan Kegiatan Rakyat yang Berppotensi Merusak Lingkungan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,90%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (0,10%). 2) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,97%). 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Migas dan Panas Bumi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,53%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (15,47%). Hal ini terjadi karena masih banyaknya kegiatan-kegiatan rekonsiliasi dengan kementrian yang tidak jadi dilaksanakan. 4) Program Konservasi Air Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,89%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (3,11%). 5) Program Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (5,05%). 6) Program Mitigasi Bencana Geologi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,99%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,01%). KABUPATEN BOGOR TAHUN

142 Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 119,94%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran 1. Peningkatan cakupan layanan PJU 2. Rumah Tangga Pengguna Listrik 3. Rasio ketersediaan Daya Listrik 4. Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik 5. Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 1,61 1,93 119,88 1 1,22 122,00 %/SR/I R 0,50 0, ,92 % 0,50 0, ,50 0,7 140,00 % 0,50 0, ,25 90,45 108,78 Perusa haan Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Rata-Rata Capaian 109,98 119,94 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keenam untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain: 1) Peningkatan cakupan layanan PJU tahun 2014 dari target sebesar 1%, terealisasi sebesar 1,22%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,22%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 119,88%, meningkat sebesar 2,12% menjadi 122,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan cakupan layanan PJU ditahun 2014 telah tercapai 1,22% dari target sebesar 36,5% atau telah tercapai sebesar 3,34%. 2) Rumah Tangga Pengguna Listrik bekas tambang tahun 2014 dari target sebesar SR/IR, terealisasi sebesar SR/IR, sehingga pencapaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

143 kinerjanya sebesar 128,92%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 110,00%, meningkat sebesar 18,92% menjadi 128,92% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rumah Tangga Pengguna Listrik bekas tambang ditahun 2014 telah tercapai 8,251 SR/IR dari target sebesar SR/IR atau telah tercapai sebesar 39,29%. 3) Rasio ketersediaan Daya Listrik tambang tahun 2014 dari target sebesar 0,5%, terealisasi sebesar 0,7%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 140,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar110,00%, meningkat sebesar 30% menjadi 140,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio ketersediaan Daya Listrik tambang ditahun 2014 telah tercapai 0,7 dari target sebesar 1% atau telah tercapai sebesar 70,00%. 4) Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik tambang tahun 2014 dari target sebesar 83,25%, terealisasi sebesar 90,45%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,78%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,22% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik tambang ditahun 2014 telah tercapai 90,45% dari target sebesar 86,90% atau telah tercapai sebesar 104,09%. 5) Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS tahun 2014 dari target sebesar 90 Perusahaan, terealisasi sebesar 90 Perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS ditahun 2014 telah tercapai 90 Perusahaan dari target sebesar 130 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 69,23%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam KABUPATEN BOGOR TAHUN

144 dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dengan 5 (Lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,29%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (12,71%). Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan PJU Tegar Beriman yang tidak dapat dilaksanakan karena sudah beberapa kali gagal lelang sementara waktu sudah tidak mencukupi sampai dengan akhir tahun. Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 1 (Satu) program utama, yaitu : 1) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,29%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (12,71%). Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan PJU Tegar Beriman yang tidak dapat dilaksanakan karena sudah beberapa kali gagal lelang sementara waktu sudah tidak mencukupi sampai dengan akhir tahun 2014, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (12,71%). Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Berkembangnya Pariwisata Andalan disertai dengan Meningkatnya Kunjungan Wisata Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

145 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Pariwisata Andalan disertai dengan Meningkatnya Kunjungan Wisata pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Kunjungan Wisata Org , ,33 2. Jumlah Paket Wisata paket Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga % 3,13 3,13 99,93 3,25 3,13 96,31 berlaku 4. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga % 3,24 3, ,03 3,24 106,93 konstan 5. Jumlah Gedung Kesenian gedung Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional % Cakupan Organisasi buah Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional Orang Tingkat hunian Hotel Hari Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata Usaha Jumlah kerjasama Pariwisata buah Jenis, kelas dan jumlah Restora Restoran n , Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel Hotel , ,56 Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Rata-Rata Capaian 116,34 101,86 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketujuh untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 13 (tiga belas) indikator sasaran, antara lain: 1) Kunjungan Wisata tahun 2014 dari target sebesar orang, terealisasi sebesar orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 123,33%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,66% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kunjungan Wisata ditahun 2014 telah tercapai orang dari target sebesar orang atau telah tercapai sebesar 124,36%. 2) Jumlah Paket Wisata tahun 2014 dari target sebesar 20 paket terealisasi sebesar 20 paket sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Paket Wisata ditahun 2014 telah KABUPATEN BOGOR TAHUN

146 tercapai 20 paket dari target sebesar 45 paket atau telah tercapai sebesar 44,44%. 3) Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 3,25%, terealisasi sebesar 3,13%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,31%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,63% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 3,13% dari target sebesar 2,87% atau telah tercapai sebesar 109,06%. 4) Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 3,03%, terealisasi sebesar 3,24%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,93%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100%, meningkat sebesar 6,93% menjadi 106,93% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 3,24% dari target sebesar 3,03% atau telah tercapai sebesar 106,93%. 5) Jumlah Gedung Kesenian tahun 2014 dari target sebesar 1 gedung, terealisasi sebesar 1 gedung, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Gedung Kesenian ditahun 2014 telah tercapai 1 gedung dari target sebesar 1 gedung atau telah tercapai sebesar 100,00%. 6) Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional tahun 2014 dari target sebesar 18%, terealisasi sebesar 18%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional ditahun 2014 telah tercapai 18% dari target sebesar 18% dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

147 7) Cakupan Organisasi tahun 2014 dari target sebesar 17 buah, terealisasi sebesar 17 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Organisasi tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 17 buah dari target sebesar 21 buah atau telah tercapai sebesar 80,95%. 8) Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional tahun 2014 dari target sebesar 110 orang terealisasi sebesar 110 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional ditahun 2014 telah tercapai 110 orang dari target sebesar 180 orang atau telah tercapai sebesar 61,11%. 9) Tingkat hunian Hotel tahun 2014 dari target sebesar 2 hari, terealisasi sebesar 2 hari,sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat hunian Hotel tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 2 hari dari target sebesar 2,5 hari atau telah tercapai sebesar 100,00%. 10) Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata tahun 2014 dari target sebesar 240 usaha, terealisasi sebesar 240 usaha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata ditahun 2014 telah tercapai 240 usaha dari target sebesar 320 usaha atau telah tercapai sebesar 75,00%. 11) Jumlah kerjasama Pariwisata tahun 2014 dari target sebesar 4 buah, terealisasi sebesar 4 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,62%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kerjasama Pariwisata tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

148 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 4 kegiatan dari target sebesar 7 kegiatan atau telah tercapai sebesar 57,14%. 12) Jenis, kelas dan jumlah Restoran tahun 2014 dari target sebesar 255 jenis restoran, terealisasi sebesar 255 jenis restoran, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 71,53% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis, kelas dan jumlah Restoran ditahun 2014 telah tercapai 255 jenis dari target sebesar 340 jenis atau telah tercapai sebesar 100,00%. 13) Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel tahun 2014 dari target sebesar 205 jenis hotel, terealisasi sebesar 200 jenis hotel, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,56%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel ditahun 2014 telah tercapai 200 jenis hotel dari target sebesar 225 jenis hotel atau telah tercapai sebesar 88,89%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) dengan 13 (Tiga belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,00%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (15,00%). Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,15%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (8,85%). 2) Program Pengembangan Destinasi Wisata, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,20%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (5,80%). KABUPATEN BOGOR TAHUN

149 3) Program Pengembangan Kemitraan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (7,97%). Sasaran 8 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel No Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan 2014 Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Pembinaan BUMD BUMD Sumber : Sekretariat Daerah Rata-Rata Capaian Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketujuh untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1) Pembinaan BUMD tahun 2014 dari target sebesar 10 BUMD, terealisasi sebesar 10 BUMD, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembinaan BUMD ditahun 2014 telah tercapai 10 BUMD dari target sebesar 9 BUMD atau telah tercapai sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

150 Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (10,02%). Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengkoordinasian Bidang Ekonomi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (10,02%). Sasaran 9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel No 1. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan 2014 Indikator Sasaran Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian Sumber : Sekretariat Daerah Satuan Kebijak an Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Rata-Rata Capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

151 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesembilan untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1) Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian tahun 2014 dari target sebesar 8 kebijakan, terealisasi sebesar 8 kebijakan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian ditahun 2014 telah tercapai 8 kebijakan dari target sebesar 39 kebijakan atau telah tercapai sebesar 20,51%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (10,02%). Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengkoordinasian Bidang Ekonomi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (10,02%). Sasaran 10 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah dan kemandirian industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 104,16%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya jumlah dan kemandirian KABUPATEN BOGOR TAHUN

152 industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 16,65 17,31 104,02 57,02 57,26 100,42 % 13,98 14,9 106,58 59,45 59,83 100,64 % 11,08 11,52 103,97 11,40 11,51 100,93 % 12,02 12,01 99,88 11,89 11,97 100,67 5. Pertumbuhan Industri % 19,05 3,33 17,48 3,611 4,11 113,82 6. Cakupan bina kelompok pengrajin klpk 87,66 86,37 98, ,47 Rata-Rata Capaian 88,41 104,16 Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesepuluh untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain: 1) Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 57,02% atau Rp ,00, terealisasi sebesar 57,26% atau Rp ,48, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,42%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,60% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 57,26% atau Rp ,48 dari target sebesar 54,91% atau telah tercapai sebesar 104,28%. 2) Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 59,45% atau Rp ,00, terealisasi sebesar 59,83% atau Rp ,74, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,64%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

153 Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,94% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 59,83% atau Rp ,74 dari target sebesar 58,40% atau telah tercapai sebesar 102,45%. 3) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) tahun 2014 dari target sebesar 11,40% atau Rp ,00, terealisasi sebesar 11,45% atau Rp ,50, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,40%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,57% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) ditahun 2014 telah tercapai 11,45% atau Rp ,50 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 104,28%. 4) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) tahun 2014 dari tar get sebesar 11,89% atau Rp ,00, terealisasi sebesar 11,97% atau Rp ,35, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,88%, meningkat sebesar 0,79% menjadi 100,67% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) ditahun 2014 telah tercapai 11,97% atau Rp ,35 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 109,02%. 5) Pertumbuhan Industri tahun 2014 dari target sebesar 3,611%, terealisasi sebesar 4,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 113,82%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 17,48%, KABUPATEN BOGOR TAHUN

154 meningkat sebesar 96,33% menjadi 113,82% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertumbuhan Industri ditahun 2014 telah tercapai 4,11% dari target sebesar 4,08% atau telah tercapai sebesar 100,74%. 6) Cakupan bina kelompok pengrajin tahun 2014 dari target sebesar 4415 kelompok, terealisasi sebesar 4789 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,47%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,52%, meningkat sebesar 9,95% menjadi 108,47% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pengrajin ditahun 2014 telah tercapai klpk dari target sebesar 8145 klpk atau telah tercapai sebesar 58,80%. Dalam mewujudkan Sasaran Kespuluh pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (10,97%). Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,40%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (2,6%). 2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,16%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 ( 20,84%). Hal ini terjadi karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan di tahun ) Program Penataan Struktur Industri, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh KABUPATEN BOGOR TAHUN

155 capaian kinerja sebesar 97,68%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (2,32%). 4) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,86%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (5,14%). Sasaran 11 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,10%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas yaitu Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel No Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor pada tahun 2013 dan 2014 Indikator Sasaran Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan Satuan 3. Ekspor bersih perdagangan US$ Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 16,65 17,32 104,02 21,25 20,46 96,28 % 13,98 14,90 106,58 18,79 18,34 97, , ,58 % 54,21 49,88 92, ,04 % Rata-Rata Capaian 114,2 102,10 Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesebelas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain: KABUPATEN BOGOR TAHUN

156 1) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 21,25% atau Rp ,00, terealisasi sebesar 20,46% atau Rp ,48, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,28%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,74% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 20,46% atau Rp ,48 dari target sebesar 21,69% atau ,00 atau telah tercapai sebesar 94,33%. 2) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 18,79% atau Rp ,00, terealisasi sebesar 18,34% atau Rp ,94, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,98% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 18,34% atau Rp ,94 dari target sebesar 19,50% atau Rp ,00 atau telah tercapai sebesar 94,05%. 3) Ekspor bersih perdagangan tahun 2014 dari target sebesar US$ , terealisasi sebesar US$ , sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,58%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,61% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena target ditahun 2013 yang terlampau rendah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ekspor bersih perdagangan ditahun 2014 telah tercapai US$ dari target sebesar US$ atau telah tercapai sebesar 103,53%. 4) Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal tahun 2014 dari target sebesar pedagang, terealisasi sebesar pedagang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 113,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 92,01%, meningkat sebesar 21,02% menjadi 113,04% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal ditahun 2014 telah tercapai pedagang dari target sebesar pedagang atau telah tercapai sebesar 99,96%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

157 5) Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina tahun 2014 dari target sebesar 2%, terealisasi sebesar 2%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina ditahun 2014 telah tercapai 2% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 20,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesebelas pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,37%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (10,63%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,66%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (14,34%). Hal ini terjadi karena honor di setiap kegiatan dianggarkan untuk jabatan eselon tapi yang datang pelaksana. 2) Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,25%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (11,75%). Hal ini terjadi karena anggaran yang diusulkan untuk konsultan dengan penawaran harga tertinggi tapi ternyata setelah penawaran dapat harga lebih rendah dari yang dianggarkan. 3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,83%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 ( 10,17%). Hal ini terjadi karena ada kegiatan yang tidak dilaksanakan karena ada konflik dengan koperasinya. KABUPATEN BOGOR TAHUN

158 Sasaran 12 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 126,28%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua belas yaitu Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Jumlah pencari kerja yang terampil Pencari kerja yang ditempatkan Rasio penduduk yang bekerja Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya Angka sengketa pengusahapekerja per tahun Keselamatan dan perlindungan - Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan - Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek - Perlindungan pekerja malam wanita - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif pekerja Terwujudnya system pengupahan yang memadai Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan Satuan Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 62,26 65, ,56 65,8 65,8 100 % 62,26 65, ,56 65,8 65,8 100 % 13,31 8,62 64,76 8,62 8, Org ,36 Org ,63 % 89,69 90,93 101,38 90,19 90, Org ,00 Kasus , ,29 Org Psrh Prsh Prsh Dok sidang Org Rata-Rata Capaian 97,86 126,28 KABUPATEN BOGOR TAHUN

159 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua belas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 12 (Dua belas) indikator sasaran, antara lain: 1) Angka partisipasi angkatan kerja tahun 2014 dari target sebesar 65,8%, terealisasi sebesar 65,8%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,56% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 65,8% dari target sebesar 66% atau telah tercapai sebesar 99,70%. 2) Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2014 dari target sebesar 65,8%, terealisasi sebesar 65,8%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,56% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 65,8% dari target sebesar 66% atau telah tercapai sebesar 99,70%. 3) Tingkat pengangguran terbuka tahun 2014 dari target sebesar 8,62%, terealisasi sebesar 8,62%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 64,76%, meningkat sebesar 35,24% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat pengangguran terbuka ditahun 2014 telah tercapai 8,62% dari target sebesar 188,16% atau telah tercapai sebesar 4,58%. 4) Jumlah pencari kerja yang terampil tahun 2014 dari target sebesar 560 orang, terealisasi sebesar 590 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,36%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100%, meningkat sebesar 5,36% menjadi 105,36% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pencari kerja yang terampil ditahun 2014 telah tercapai 590 orang dari target sebesar orang atau telah tercapai sebesar 13,92%. 5) Pencari kerja yang ditempatkan tahun 2014 dari target sebesar 800 orang, terealisasi sebesar orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar KABUPATEN BOGOR TAHUN

160 540,63%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100%, meningkat sebesar 440,63% menjadi 540,63% pada tahun Hal ini terjadi karena tingginya kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencari kerja yang ditempatkan ditahun 2014 telah tercapai orang dari target sebesar orang atau telah tercapai sebesar 82,07%. 6) Rasio penduduk yang bekerja tahun 2014 dari target sebesar 90,19%, terealisasi sebesar 90,19%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,38% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio penduduk yang bekerja ditahun 2014 telah tercapai 90,19% dari target sebesar 92,19% atau telah tercapai sebesar 97,83%. 7) Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya tahun 2014 dari target sebesar 130 orang, terealisasi sebesar 65 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 50,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,00% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja Sistem Padat Karya Produktifitas di Bidang Peternakan Domba tidak dilaksanakan sehingga capaian kinerja tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya ditahun 2014 telah tercapai 65 orang dari target sebesar orang atau telah tercapai sebesar 4,48%. 8) Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun, tahun 2014 dari target sebesar 175 kasus, terealisasi sebesar 178 kasus, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,29%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,70% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun ditahun 2014 telah tercapai 178 kasus dari target sebesar 865 kasus atau telah tercapai sebesar 944,42%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

161 9) Keselamatan dan perlindungan : a. Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan tahun 2014 dari target sebesar 30 orang, terealisasi sebesar 30 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan ditahun 2014 telah tercapai 30 orang dari target sebesar 145 orang atau telah tercapai sebesar 20,69%. b. Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek tahun 2014 dari target sebesar 200 perusahaan, terealisasi sebesar 200 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek ditahun 2014 telah tercapai 200 perusahaan dari target sebesar perusahaan atau telah tercapai sebesar 20,00%. c. Perlindungan pekerja malam wanita tahun 2014 dari target sebesar 98 perusahaan, terealisasi sebesar 98 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perlindungan pekerja malam wanita ditahun 2014 telah tercapai 98 perusahaan dari target sebesar 338 perusahaan atau telah tercapai sebesar 28,99%. d. Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif pekerja tahun 2014 dari target sebesar 742 perusahaan, terealisasi sebesar 742 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif KABUPATEN BOGOR TAHUN

162 pekerja ditahun 2014 telah tercapai 742 perusahaan dari target sebesar perusahaan atau telah tercapai sebesar 20,27%. 10) Terwujudnya system pengupahan yang memadai tahun 2014 dari target sebesar 1 Dokumen, terealisasi sebesar 1 Dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terwujudnya system pengupahan yang memadai ditahun 2014 telah tercapai 1 Dokumen dari target sebesar 5 Dokumen atau telah tercapai sebesar 20,00%. 11) Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit tahun 2014 dari target sebesar 4 sidang, terealisasi sebesar 4 sidang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Fasilitasi Lembaga Kerjaama Tripartit ditahun 2014 telah tercapai 4 sidang dari target sebesar 20 sidang atau telah tercapai sebesar 20,00%. 12) Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan tahun 2014 dari target sebesar 50 orang,, terealisasi sebesar 50 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan ditahun 2014 telah tercapai 50 orang, dari target sebesar 280 orang atau telah tercapai sebesar 17,86%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua belas pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 12 (dua belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,27%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (5,73%). KABUPATEN BOGOR TAHUN

163 Sasaran Kedua belas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,42%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (3,58%). 2) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,93%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (9,07%). Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 13 Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 20%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga belas yaitu Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel No Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2013 dan 2014 Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Transmigran Regional Kk ,00 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rata-Rata Capaian ,00 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga belas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1) Tansmigrasi Regional tahun 2014 dari target sebesar 50 KK, terealisasi sebesar 10 KK sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 20,00%. Capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

164 kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 90,00% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena adanya pengurangan kuota oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga capaian kinerja tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 10 KK dari target sebesar 125 KK atau telah tercapai sebesar 8,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua belas pada Misi Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 47,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (52,05%). Sasaran Ketiga belas tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1) Program Transmigrasi Regional, yang dianggarkan sebesar ,00 terealisasi sebesar ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 47,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (9,07%). C. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Ketiga Koneksitas, Misi Ketiga Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan Integrasi, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan. Misi Ketiga tersebut dilaksanakan dengan 10 Sasaran Strategis sebagai berikut : 1) Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang; 2) Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat; 3) Meningkatnya infrastruktur jalan/jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; 4) Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa; KABUPATEN BOGOR TAHUN

165 5) Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air; 6) Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas; 7) Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman; 8) Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah; 9) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 10) Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Ketiga Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Ketiga menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi Ketiga tersebut diperoleh sebesar 98,08%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Baik Sekali. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi ketiga. Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Ketiga pada Tahun 2014 No Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian tahun Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang 149,41 2 Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat 65,78 3 Meningkatnya infrastruktur jalan/jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang 86,94 dan jasa 4 Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa 99,30 5 Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan 80,18 lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air 6 Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar 101,72 KABUPATEN BOGOR TAHUN

166 permukiman yang berkualitas 7 Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman 108,28 8 Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah 91,17 9 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup 100,00 10 Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim - Rata-Rata Capaian Sasaran 98,08 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Ketiga tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 149,41%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB Cakupan Luasan Kawasan Lindung Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 26,95 31,30 116,14 29,64 27,16 91,60 % 45,00 41,70 92,67 42,50 83,74 197,04 3 Luas wilayah produktif % 87,05 87,00 99,94 87,00 87,00 100,00 4 Luas wilayah industri % 0,45 0,41 91,11 0,50 0,52 104,00 5 Luas wilayah kebanjiran % 5,18 4,50 86,87 4,00 1,04 384,62 6 Luas wilayah kekeringan % 5,89 11,31 192,02 10,50 6,30 166,67 7 Luas wilayah perkotaan % 46,45 46,45 100,00 46,45 46,45 100,00 8 Ruang publik yang berubah peruntukannya % 0,04 0,05 125,00 0,05 0,05 100,00 9 Ketaatan terhadap RTRW % 85,00 84,13 98,98 86,00 86,85 100,75 Rata-Rata Capaian 111,41 149,41 Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2014 KABUPATEN BOGOR TAHUN

167 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 29,64%, terealisasi sebesar 27,16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,60%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 24,54% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena tidak ada pembebasan tanah untuk RTH tetapi murni dari Fasos Fasum (sudah ada rencana induk). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB di tahun 2014 telah tercapai sebesar 27,16% dari target sebesar 31,89% atau telah tercapai sebesar 85,17%. 2) Cakupan Luasan Kawasan Lindung pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 42,50%, terealisasi sebesar 83,74%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 197,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 92,67%, meningkat sebesar 104,37% menjadi 197,04% pada tahun Hal ini terjadi karena adanya kawasan lindung diluar kawasan hutan misalnya daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 40 % dan adanya areal/kawasan sepadan setu/sungai. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Luasan Kawasan Lindung di tahun telah tercapai sebesar 83,74% dari target sebesar 0,00% atau telah tercapai sebesar 83,74%. 3) Luas Wilayah Produktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 87,00%, terealisasi sebesar 87,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,94%, meningkat sebesar 0,06% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Produktif di tahun 2014 di tahun 2014 telah tercapai sebesar 87,00% dari target sebesar 87,00% atau telah tercapai sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

168 4) Luas Wilayah Industri Luas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,50%, terealisasi sebesar 0,52%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 104,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 91,11%, meningkat sebesar 12,89% menjadi 104,00% pada tahun Hal ini terjadi karena adanya investor yang masuk sehingga perizinan industri meningkat dan luasannya bertambah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Industri di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,52% dari target sebesar 0,75% atau telah tercapai sebesar 69,33%. 5) Luas Wilayah Kebanjiran pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,00%, terealisasi sebesar 1,04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 384,62%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 86,87%, meningkat sebesar 297,75% menjadi 384,62% pada tahun Hal ini terjadi karena Iklim yang tidak ekstrim dan telah dibangunnya turabturab/drainase. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kebanjiran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 1,04% dari target sebesar 2,00% atau telah tercapai sebesar 52%. 6) Luas Wilayah Kekeringan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10,50%, terealisasi sebesar 6,30%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 166,67%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 192,02%, menurun sebesar 25,35% menjadi 166,67% pada tahun Hal ini terjadi karena Iklim yang tidak ekstrim serta telah dibangunnya tangki-tangki supply air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kekeringan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 6,30% dari target sebesar 8,00% atau telah tercapai sebesar 78,75%. 7) Luas Wilayah Perkotaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 46,45%, terealisasi sebesar 46,45%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah KABUPATEN BOGOR TAHUN

169 Perkotaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 46,45% dari target sebesar 46,45% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 8) Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,05%, terealisasi sebesar 0,05%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,55% dari target sebesar 0,50% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 9) Ketaatan Terhadap RTRW pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 86,00%, terealisasi sebesar 86,85%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,75%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,77% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena masyarakat sudah semakin taat terhadap peraturan per Undang-undangan berkaitan dengan perijinan yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ketaatan Terhadap RTRW di tahun 2014 telah tercapai sebesar 86,85% dari target sebesar 88,00% atau telah tercapai sebesar 98,69%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 9 (sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 58,29%. Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Perencanaan Tata Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 51,21%. Hal ini disebabkan karena kegiatan Penyusunan Dokumen RDTR pada 2 kawasan prioritas Kabupaten Bogor tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan RDTR nya sudah dilaksanakan. KABUPATEN BOGOR TAHUN

170 2) Program Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 45,33%. Hal ini disebabkan karena kegiatan Master Plan Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor Barat gagal lelang sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan. 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,74%. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian SHT untuk perjalanan dinas terutama dala, daerah. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 65,78%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Luas lahan bersertifikat % 12,96 26,5 204,40 59,21 26,83 45,30 2 Persentase penduduk yang memiliki lahan % 9,04 14,4 159,31 12,00 10,35 86,25 Rata-Rata Capaian 181,86 65,78 Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Luas lahan bersertifikat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59,21%, terealisasi sebesar 26,83%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 45,30%. Capaian kinerja tahun 2013 bandingkan dengan tahun lebih tinggi sebesar 159,10% apabila di Hal ini terjadi karena meningkatnya KABUPATEN BOGOR TAHUN

171 kesadaran masyarakat terhadap administrasi kepemilikan tanah dan bertambahnya jumlah perumahan/industri yang terbangun di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas lahan bersertifikat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 26,83% dari target sebesar 208,40% atau telah tercapai sebesar 26,83%. 2) Persentase penduduk yang memiliki lahan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 12,00%, terealisasi sebesar 10,35%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,25%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 73,06% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Meningkatnya ekonomi masyarakat sehingga banyak penduduk yang memiliki lahan di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase penduduk yang memiliki lahan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 10,35% dari target sebesar 34,00% atau telah tercapai sebesar 30,44%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp ,00 yang direalisasikan sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 68,92%. Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 51,21%. hal ini terjadi karena Kegiatan Pengukuran Peta Bidang Tanah Jalan Poros Tengah Timur tidak dapat dilaksanakan karena belum ada penetapan lokasi dari Tim Setda Kabupaten Bogor. KABUPATEN BOGOR TAHUN

172 Sasaran 3 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 86,94%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik % 84,99 86,78 102,10 77,80 71,40 91,77 2 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 0,85 0,87 102,10 0,77 0,71 91,77 3 Panjang jalan dilalui roda 4 % 0, , ,92 0, , ,52 4 Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau % 2,23 2,80 125,56 2,78 2,80 73,32 bangunan rumah liar 5 Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) % 31,38 20,99 66,89 32,01 21,03 65,69 Drainase Dalam kondisi 37,76 6 baik/pembuangan aliran tidak % 39,09 38,00 102,79 39,07 103,35 tersumbat Pembangunan turap di wilayah 7 jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota % 0,85 0,69 81,75 0,87 0,694 80,14 Rata-Rata Capaian 91,04 86,94 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014, sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR TAHUN

173 1) Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 77,80%, terealisasi sebesar 71,40%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10,33% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 baik target maupun realisasinya merupakan penggabungan antara panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang, sedangkan untuk tahun 2014 hanya panjang jalan dalam kondisi baik saja. Hal ini terlihat dengan turunnya target kinerja untuk tahun Selain itu, mengenai tidak terpenuhinya target kinerja disebabkan karena belum seluruhnya jalan yang ditangani sesuai dengan rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik di tahun 2014 telah tercapai sebesar 71,40% dari target sebesar 84,22% atau telah tercapai sebesar 84,78%. 2) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,778, terealisasi sebesar 0,714, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10,33% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 baik target maupun realisasinya merupakan penggabungan antara panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang, sedangkan untuk tahun 2014 hanya panjang jalan dalam kondisi baik saja. Hal ini terlihat dengan turunnya target kinerja untuk tahun Selain itu, mengenai tidak terpenuhinya target kinerja disebabkan karena belum seluruhnya jalan yang ditangani sesuai dengan rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,714 dari target sebesar 0,8422 atau telah tercapai sebesar 84,78%. 3) Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00032, terealisasi sebesar 0,00033, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,52%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,40% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena terdapat peningkatan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan penambahan ruas jalan baru. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KABUPATEN BOGOR TAHUN

174 Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00033 dari target sebesar 0,00024 atau telah tercapai sebesar 137,50%. 4) Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,41%, terealisasi sebesar 2,80%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 73,32%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,13% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar atau pedagang kaki lima di sempadan jalan serta kurangnya koordinasi dengan OPD lain. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 2,80% dari target sebesar 2,13% atau telah tercapai sebesar 68,54%. 5) Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 32,01%, terealisasi sebesar 21,03%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 65,69%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena lebar rumija tidak memenuhi syarat sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan trotoar dan drainase/saluran pembuangan air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) di tahun 2014 telah tercapai sebesar 21,03% dari target sebesar 34,65% atau telah tercapai sebesar 60,69%. 6) Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 39,07%, terealisasi sebesar 37,76%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,35%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0,56% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena terdapat kegiatan pembuatan saluran drainase/gorong-gorong sehingga menambah panjang saluran drainase dan mengurangi panjang drainase/pembuangan aliran air yang tersumbat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 37,76% dari target sebesar 38,99% atau telah tercapai sebesar 103,15%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

175 7) Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,866, terealisasi sebesar 0,694, sehingga capaian kinerjanya sebesar 80,14%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena jumlah titik longsoran di luar prediksi/bertambahnya titik lokasi longsoran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,694 dari target sebesar 0,937 atau telah tercapai sebesar 74,07%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp ,00 yang direalisasikan sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.09%. Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,26%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya : Efisiensi anggaran; Pada kegiatan pembebasan tanah untuk pembangunan jalan dan jembatan realisasinya masih rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar pemilik tanah belum sepakat harga dimana permintaan pemilik tanah masih di atas harga taksiran appraisal, terdapat bidang tanah yang diklaim oleh beberapa pihak/kepemilikan ganda, kepemilikan tanah yang akan dibayarkan sedang dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan; KABUPATEN BOGOR TAHUN

176 Terdapat beberapa kegiatan fisik yang batal lelang dan juga terdapat beberapa pekerjaan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%. 2) Program Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya : Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan; Terdapat beberapa kegiatan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%. 3) Program Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,40%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya : Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan; Terdapat 1 (satu) kegiatan pembuatan gorong-gorong yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%. 4) Program Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,52%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya : Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan; Terdapat 1 (satu) kegiatan pembuatan Dinding Penahan Ta nah yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%. Sasaran 4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 99,30%. Selengkapnya hasil pengukuran KABUPATEN BOGOR TAHUN

177 capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Jumlah arus penumpang angkutan umum Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % - - 0,84 0,85 99, , ,00 Orang , , ,00 100,48 4 Rasio Ijin Trayek % 0, , ,61 0, , ,33 5 Angkutan darat % 0,5 0,5 100,86 0, , , Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang melalui demaga/ bandara/terminal per thn 9 Jumlah uji kir angkutan umum % 0,01 0,01 105,92 0, , ,26 orang , ,44 orang , ,00 Terminal Kendaraan , ,99 10 Kepemilikan KIR angkutan umum % 29,68 29,77 100,30 0,40 59,56 49,69 11 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Menit , ,00 12 Biaya pengujian kelayakan Rupiah ,00 angkutan umum ,00 13 Realisasi Laik Jalan Kendaraan % ,87 96,39 100,00 14 Integrasi Moda Angkutan Umum Koridor ,5 15 Pemasangan Rambu-rambu % 0,03 0,02 91,60 20,00 32,80 164,00 Jumlah Fasilitas Lalu Lintas 16 Buah , ,00 100,39 Terpasang Rata-Rata Capaian 135,99 99,30 Sumber : Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 19 (sembilan belas) indikator sasaran, antara lain: 1) Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada tahun 2014 dari target sebesar 0,84%, terealisasi sebesar 0,85%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,61%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tidak terealisasi sesuai rencana disebabkan masih tidak sesuainya kapasitas jalan dengan peningkatan jumlah kendaraan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR TAHUN

178 RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,85% dari target sebesar 0,71% atau telah tercapai sebesar 119,72%. 2) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 terminal, terealisasi sebanyak 1 terminal, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 66,67% meningkat sebesar 33,33% menjadi 100,00% pada tahun Hal ini terjadi karena Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2014 terealisasi sesuai rencana sedang pada tahun 2013 hanya terbangun 6 terminal dari 9 terminal yang direncanakan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 7 terminal dari target sebanyak 9 terminal atau telah tercapai sebesar 77,77%. 3) Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak orang, terealisasi sebanyak orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,48%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,360% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor dan kenaikan bahan bahan minyak. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak orang dari target sebanyak orang atau telah tercapai sebesar 91,03%. 4) Rasio Ijin Trayek pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00232%, terealisasi sebesar 0,00230%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,33%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 426,28% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Rasio Ijin Trayek pada tahun 2014 tidak terealiasi 0,7% dari target yang dipengaruhi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten Bogor, sedangkan pada tahun 2013 terjadi perubahan target capaian yang tinggi, karena pada variabel rumus indikator jumlah angkutan darat hanya menggunakan data jumlah angkutan darat jenis Angkutan perkotaan, sedangkan untuk tahun 2014 telah dilakukan KABUPATEN BOGOR TAHUN

179 permutahiran dengan mengunakan data angkutan darat jenis angkutan perkotaan dan angkutan antar kota dalam provinsi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ijin Trayek di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00230% dari target sebesar 0,00238% atau telah tercapai sebesar 96,64%. 5) Angkutan Darat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00073%, terealisasi sebesar 0,05536%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 79,08%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 21,78% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten Bogor yang membutuhkan angkutan umum meningkat pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2013, namum tidak seimbang dengan penyediaan / penambahan kendaraan angkutan umum. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angkutan Darat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,05536% dari target sebesar 0,0700% atau telah tercapai sebesar 79,09%. 6) Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00163%, terealisasi sebesar 0,00126%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,26%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 28,66% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Panjang Jalan tidak sebanding dengan Jumlah Kendaraan pada tahun 2014, sedang pada Capaian kinerja pada tahun 2013 lebih tinggi karena jumlah kendaraan pada tahun 2013 lebih rendah dari tahun 2014 data yang bersumber dari Samsat Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00126% dari target sebesar 0,00112% atau telah tercapai sebesar 112,50%. 7) Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak orang, terealisasi sebanyak orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,44 %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,04% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena jumlah orang/barang yang membutuhkan angkutan umum meningkat pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2013, namum tidak seimbang dengan penyediaan / penambahan kendaraan KABUPATEN BOGOR TAHUN

180 angkutan umum. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak orang dari target sebesar orang atau telah tercapai sebesar 99,99%. 8) Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak orang, terealisasi sebanyak orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,00 %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 22,55% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Jumlah Orang/Barang Melalui Dermaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2014 telah terealisasi melebihi target, namun lebih rendah dari tahun 2013 yang disebabkan semakin rendahnya tingkat perpindahan naik turun orang/penumpang di terminal. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun di tahun 2014 telah tercapai sebanyak orang dari target sebanyak orang atau telah tercapai sebesar 105,71%. 9) Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak kendaraan, terealisasi sebanyak kendaraan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,99%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,05%, meningkat sebesar 7,94% menjadi 107,99% pada tahun Hal ini terjadi karena karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 untuk melaksanakan KIR Kendaraan angkutan umumnya, sehingga capaian kinerja Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 telah terealisasi melebihi target dan lebih tinggi dari tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak kendaraan dari target sebanyak kendaraan atau telah tercapai sebesar 103,77%. 10) Kepemilikan KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,40%, terealisasi sebesar 59,56%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 49,69%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,61% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi setelah digunakannya sistem KABUPATEN BOGOR TAHUN

181 data base pengujian Kendaraan Bermotor/KIR masih data kendaraan yang angkutan umum wajib kir yang tidak beroperasi, beralih perijinan (plat nomor) atau mutasi yang tidak dilaporkan kepada unit Pengujian Kendaraan Bermotor DLLAJ, dan pada tahun 2013 terlealisasi sesuai target karena belum digunakan masih menggunakan data yang belum di update pada sistem data base pengujian kendaraan bermotor/kir. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kepemilikan KIR Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebesar 59,56% dari target sebesar 15,08% atau telah tercapai sebesar 394,96%. 11) Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak menit, terealisasi sebanyak menit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak menit dari target sebanyak menit atau telah tercapai sebesar 100,00%. 12) Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak Rp , terealisasi sebanyak Rp , sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak Rp dari target sebanyak Rp atau telah tercapai sebesar 100,00%. 13) Realisasi Laik Jalan Kendaraan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95,61%, terealisasi sebesar 96,39%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,50%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR untuk merawat kendaraan angkutan umum wajib KIR sehingga lulus pengujian kendaraan Bermotor/KIR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan KABUPATEN BOGOR TAHUN

182 saat ini Realisasi Laik Jalan Kendaraan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 96,39% dari target sebesar 96,89% atau telah tercapai sebesar 99,48%. 14) Integrasi Moda Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 koridor, terealisasi sebanyak 1 koridor, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena Pada tahun 2014 tersedia integrasi moda angkutan umum dengan jenis moda kendaraan bus yang merupakan penghubung / integrasi dengan asal tujuan trayek Teminal Cileungsi - Bandara Soekarno-Hatta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Integrasi Moda Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 koridor dari target sebanyak 1 koridor atau telah tercapai sebesar 100,00%. 15) Pemasangan Rambu-Rambu pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 20,00%, terealisasi sebesar 32,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 164,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 91,61%, meningkat sebesar 72,40% menjadi 164,00% pada tahun Hal ini terjadi karena tahun 2014 Dinas LLAJ Kabupaten mendapatkan bantuan dari APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus tahun 2014 tahun 2014, sehingga dalam menambah pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas diwilayah Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemasangan Rambu-Rambu di tahun 2014 telah tercapai sebesar 32,80% dari target sebesar 20,00% atau telah tercapai sebesar 164,00%. 16) Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak buah, terealisasi sebanyak buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,39%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena tahun 2014 Dinas LLAJ Kabupaten mendapatkan bantuan dari APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus tahun 2014 dalam pengadaan fasilitas Lalu Lintas sehingga menambah jumlah fasilitas lalu lintas yang terpasang pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang di tahun 2014 KABUPATEN BOGOR TAHUN

183 telah tercapai sebanyak buah dari target sebanyak buah atau telah tercapai sebesar 96,99%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dengan 16 (enam belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,94%. Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,66%. Hal ini terjadi karena dari 6 (enam) kegiatan yang ada hanya 3 (tiga) kegiatan yang dapat dilaksanakan, sedangkan 3 (tiga) kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan target adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Pengoperasionalan terminal Baru, dari rencana anggaran Rp ,- atau terealisasi sebesar Rp.0,- atau 0%, hal ini terjadi karena pelaksanaan pengoperasioal terminal baru direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2015; b. Kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Perluasan Terminal untuk rencana Terminal Tenjo seluas m 2, dari rencana anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 3,13%. Hal ini terjadi karena dalam prosesnya setelah 4 kali musyawarah dengan pemilik lahan tidak menemui kesepakatan harga, pemilik lahan menyampaikan harga yang jauh dari harga appraisal yang telah ditetapkan; c. Kegiatan Pembangunan Fasilitas pemandu Moda Antara Terminal dan Stasiun Bojonggede yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa Barat 2014, dari rencana anggaran Rp ,000,- terealisasi sebesar Rp.0,-. Hal ini terjadi secara teknis kondisi dilapangan adanya pergeseran pintu masuk keluar stasiun meter dari konsidi awal perhitungan yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia, sehingga dari hasil DED oleh yang KABUPATEN BOGOR TAHUN

184 telah disusun tidak bisa digunakan karena adanya deviasi volume pekerjaan kontruksi. 2) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,54%. Hal ini terjadi karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dari 12 (dua belas) kegiatan yang telah dilaksanakan pada Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. 3) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,39%. Hal ini terjadi karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dari 18 (delapan belas) kegiatan yang telah dilaksanakan pada Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas. Sasaran 5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 80,18%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Rasio Jaringan irigasi % 4,43 4,91 110,71 4,52 4,91 108,54 2 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik % 63,33 63,5 100,27 56,68 47,35 83,54 3 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar % 2,99 4,50 49,47 2,97 4,50 48,45 Rata-Rata Capaian 86,82 80,18 KABUPATEN BOGOR TAHUN

185 Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio Jaringan irigasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,523, terealisasi sebesar 4,909, sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,54%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,17% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Jaringan irigasi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 4,909 dari target sebesar 4,895 atau telah tercapai sebesar 100,29%. 2) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 56,68%, terealisasi sebesar 47,35%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 83,54%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,73% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas irigasi Kabupaten di tahun 2014 telah tercapai sebesar 47,35% dari target sebesar 61,35% atau telah tercapai sebesar 77,18%. 3) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,97%, terealisasi sebesar 4,50%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 48,45%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,02% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar di sempadan sungai serta kurangnya koordinasi dengan OPD lain. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 4,50% dari target sebesar 2,89% atau telah tercapai sebesar 44,26%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

186 Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Binamarga dan Pengairan (DBMP) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,00%. Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,56%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya : Efisiensi anggaran; Terdapat beberapa kegiatan fisik yang batal lelang dan juga terdapat beberapa pekerjaan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%. 2) Program Pengendalian Banjir, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,09%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya : Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan; Terdapat 3 (tiga) kegiatan pembuatan dinding penahan tanah tebing sungai yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%. Sasaran 6 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata- KABUPATEN BOGOR TAHUN

187 rata sebesar 101,72%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih % 41,97 43,27 103,1 42,63 44,19 103,66 2 Jumlah pelayanan air limbah Ritase , ,11 3 Persentase penanganan sampah % 39,05 28,79 73,73 59,66 58,92 98,76 4 Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk % 23,52 19,58 83,25 25,00 23,16 92,64 5 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk % 2,35 1,9 80,85 5,96 5,89 98,83 6 Rasio titik reklame di lokasi strategis Titik , ,00 7 Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman perkantoran dan Taman jalur Lokasi 39,05 28,79 73, ,00 8 Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk % 24,49 24,49 100, ,92 108,73 Rata-Rata Capaian 87,99 101,72 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rumah Tangga Pengguna Air Bersih pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 42,63%, terealisasi sebesar 44,19%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,66%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 103,10%, meningkat sebesar 0,56% menjadi 103,66% pada tahun Hal ini terjadi karena pada tahun ini ada peningkatan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di tahun 2014 telah tercapai sebesar 44,19% dari target sebesar 47,60% atau telah tercapai sebesar 92,84%. 2) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak ritase, terealisasi sebanyak ritase, sehingga capaian kinerjanya sebesar 111,11%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan KABUPATEN BOGOR TAHUN

188 dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%, meningkat sebesar 11,11% menjadi 111,11% pada tahun Hal ini terjadi karena tahu 2014 terdapat lebih banyak permintaan penyedotan lumpur tinja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pelayanan air limbah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak ritase dari target sebanyak ritase atau telah tercapai sebesar 20,69%. 3) Persentase Penanganan Sampah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59,66%, terealisasi sebesar 58,92%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,76%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 73,73%, meningkat sebesar 25,03% menjadi 98,16% pada tahun Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 akhir Dinas Kebersihan dan Pertamanan mendapat Bantuan Provinsi berupa 25 unit Truk sampah sehingga pada tahun 2014 pelayanan penanganan sampah meningkat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase Penanganan Sampah di tahun 2014 telah tercapai sebesar 58,92% dari target sebesar 60,00% ritase atau telah tercapai sebesar 98,20%. 4) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 25,00%, terealisasi sebesar 23,16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,64%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 83,25%, meningkat sebesar 9,39% menjadi 92,64% pada tahun Hal ini terjadi karena di tahun 2014 terjadi peningkatan pelayanan penanganan sampah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 23,16% dari target sebesar 60,00% atau telah tercapai sebesar 38,60%. ritase 5) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,96%, terealisasi sebesar 5,89%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,83%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 80,85%, meningkat sebesar 17,98% menjadi 92,64% pada tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

189 2014. Hal ini terjadi karena terbangunnya tempat pembuangan sampah sementara di beberapa kecamatan sehingga memingkatnya pelayanan sampah pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 5,89% dari target sebesar 5,86% atau telah tercapai sebesar 100,51%. 6) Rasio Titik Reklame di Lokasi Strategis pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 15 titik, terealisasi sebanyak 15 titik, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 75,00%, meningkat sebesar 25,00% menjadi 100% pada tahun 2014.Hal ini terjadi karena terbangunnya titik reklame yang di rencanakan pada tyahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Titik Reklame di Lokasi Strategis di tahun 2014 telah tercapai sebesar sebanyak 15 titik dari target sebanyak 15 titik atau telah tercapai sebesar 100,00%. 7) Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 34 lokasi, terealisasi sebanyak 34 lokasi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah terbangunnya Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 34 lokasi dari target sebanyak 42 lokasi atau telah tercapai sebesar 80,95%. 8) Luas Tempat Pemakaman Umum Satuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 22,00%, terealisasi sebesar 23,92%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,73%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%, meningkat sebesar 8,73% menjadi 108,73% pada tahun Hal ini terjadi karena adanya pembangunan di beberapa TPU di Kabupaten Bogor sehingga Luas tempat Pemakaman Umum dapat dimanfaatkan secara Maksimal. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir KABUPATEN BOGOR TAHUN

190 RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Tempat Pemakaman Umum Satuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 23,92% dari target sebesar 19,6% atau telah tercapai sebesar 120,04%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 diperoleh capaian kinerja sebesar 93,51%. Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : sehingga 1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,92%. Hal ini terjadi karena terjadinya silva, karena adanya proses lelang dimana selisih pagua anggaran terjadi akibat penawaran harga. 2) Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,53%. Hal ini terjadi karena efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan fisik dan operasional air limbah. 3) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,25%. Hal ini terjadi karena evisiensi anggaran hasil dari nego penawaran kontrak dan SPK. 4) Program Pengendalian dan Penataan Reklame, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,85%. Hal ini terjadi karena evisiensi anggaran hasil dari nego penawaran kontrak dan SPK 5) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,42%. Hal ini terjadi karena efisiensi belanja Barang/Jasa dan Honorarium. KABUPATEN BOGOR TAHUN

191 6) Program Pengelolaan Area Pemakaman, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,94%. Hal ini terjadi karena efisiensi belanja Barang/Jasa dan Honorarium. Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 108,28%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satua n Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisas Capaia n Target Realisas i i (%) Capaia n (%) 1 Cakupan pelayanan air limbah % ,00 58,00 105,45 2 Jumlah pelayanan air limbah Ritase , ,11 Rata-Rata Capaian 100,00 108,28 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Cakupan Pelayanan Air Limbah liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 55,00%, terealisasi sebesar 58,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 105,45%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena kegiatan berjalan sesuai yang direncanakan. Jika dibandingkan dengan kondisi KABUPATEN BOGOR TAHUN

192 akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 58,00% dari target sebesar 59,00% atau telah tercapai sebesar 98,31%. 2) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak ritase, terealisasi sebanyak ritase, sehingga capaian kinerjanya sebesar 111,11%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%, meningkat sebesar 11,11% menjadi 111,11% pada tahun Hal ini terjadi karena adanya pemasangan plang himbauan pada jalan-jalan masuk pemukiman pada tahun anggaran Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pelayanan air limbah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak ritase dari target sebanyak ritase atau telah tercapai sebesar 20,69%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan 2 (dua) indikato r kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,53%. Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,53%. Hal ini terjadi karena efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan fisik dan operasional air limbah. Sasaran 8 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 91,17%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

193 Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 1 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL % 65,00 64,57 99,34 65,00 73,13 112,57 2 Penegakan Hukum Lingkungan % 90,00 75,00 83,33 90,00 54,48 60,93 3 Pencemaran Status Mutu Air % 100,00 98,73 98,73 100,00 100,00 100,00 Rata-Rata Capaian 93,80 91,17 Sumber : Badan Lingkungan Hidup (BLH), 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 65,00%, terealisasi sebesar 73,13%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 112,57%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,34%, meningkat sebesar 13,23% menjadi 112,57% pada tahun Hal ini terjadi karena adanya perubahan jumlah target perusahaan Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL di tahun 2014 telah tercapai sebesar 73,13% dari target sebesar 73,00% atau telah tercapai sebesar 100,18%. 2) Penegakan Hukum Lingkungan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 90,00%, terealisasi sebesar 54,84%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 60,93%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 22,40% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena disesuaikan dengan kasus/pegaduan yang masuk atau dilaporkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Penegakan Hukum Lingkungan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 54,84% dari target sebesar 100,00% atau telah tercapai sebesar 54,84%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

194 3) Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,73%, meningkat sebesar 1,27% menjadi 100,00% pada tahun Hal ini terjadi karena pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencemaran Status Mutu Air di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100,00%% dari target sebesar 93,00% atau telah tercapai sebesar 107,53%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 46,47%. Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,59%. Hal ini terjadi karena adanya salah satu kegiatan gagal lelang (Kegiatan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik, UKM dan Peternakan). 2) Program Perlindungan dan Konservasi SDA, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 36,28%. Hal ini terjadi karena karena adanya salah satu kegiatan yang tidak dilaksanakan yang bersumber dari bantuan keuanangan DKI (Kegiatan Penanganan Daerah Resapan dengan Pembuatan Bioretensi (Bantuan Keuangan Prov. DKI Jakarta 2013),Hal ini dikarenakan kurangnya SDM dan keterbatasan waktu. KABUPATEN BOGOR TAHUN

195 Sasaran 9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Tahun 2014 dan 2013 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2014 Tahun 2013 Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Pencemaran Status Mutu Air % 100,00 98,73 98,73 100,00 100,00 100,00 2 Jumlah Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Persyaratan Pengendalian Pencemaran Udara % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Rata-Rata Capaian 99,37 100,00 Sumber : Badan Lingkungan Hidup (BLH) 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,73%, meningkat sebesar 1,27% menjadi 100,00% pada tahun Hal ini terjadi karena pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencemaran Status Mutu Air di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100,00%% dari target sebesar 93,00% atau telah tercapai sebesar 107,53%. 2) Jumlah Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Persyaratan Pengendalian Pencemaran Udara pada tahun 2014 ditargetkan KABUPATEN BOGOR TAHUN

196 sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Perkotaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100,00% dari target sebesar 91,00% atau telah tercapai sebesar 109,89%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp ,00yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,59%. Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,59%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada tahun 2014 tidak dapat dilakukan karena Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim akan dilaksanakan pada tahun D. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Keempat Misi keempat Pemerintah Kabupaten Bogor adalah : Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi Keempat tersebut dilaksanakan dengan 11 sasaran, yaitu : 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan; 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; KABUPATEN BOGOR TAHUN

197 3. Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat; 4. Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan; 5. Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat; 6. Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat; 7. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; 8. Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat; 9. Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JAMPESEHAT yang terintegrasi dengan layanan BPJS; 10. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; 11. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Keempat Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Keempat menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi keempat tersebut diperoleh sebesar 96,98%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Baik Sekali. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi keempat. Tabel No Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Keempat pada Tahun 2014 Rata-Rata Capaian Sasaran Strategis tahun Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan 112, Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi masyarakat pendidikan 95,85 97,45 4 Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan 76,93 5 Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat 99,76 6 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat 104,61 7 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat 94,58 KABUPATEN BOGOR TAHUN

198 8 Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat 102,30 9 Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JAMPESEHAT yang terintegrasi dengan layanan BPJS 88,24 10 Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis 100,79 11 Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan; 94,09 Rata-Rata Capaian Sasaran 96,98 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Keempat tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidkan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 112,17%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesatu yaitu Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN Capaian (%) 1. APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % Rata-Rata Capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 33.60% terealisasi sebesar 37.69%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar % kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar %

199 meningkat sebesar 9.564% menjadi % pada tahun Hal ini dikarenakan semakin tingginya perhatian pemerintah terhadap anak usia dini, hal ini dapat kita lihat dengan semakin meningkatnya anggaran pada program PAUD dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah tercapai sebesar 37.69% dari target sebesar 43.60% atau tercapai sebesar 86.44%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.97%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau10.31%. Faktor yang menyebabkan tidak terserapnya anggaran yang menunjang terhadap sasaran ini antara lain adalah, terdapat efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan, juga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.97%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 95,85%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kedua yaitu Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

200 Tabel Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B 2. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A 3. Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B 4. Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A % % % % Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014 % Rata-rata capaian Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 96.34% terealisasi sebesar 90.20%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 93,63%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2.09% apabila dibandingkan dengan tahun Dikarenakan laju pertumbuhan penduduk tidak berbanding lurus dengan penduduk usia sekolah yang bersekolah pada setiap jenjang yang sesuai dengan usianya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B telah tercapai sebesar 90.20% dari target sebesar % atau tercapai sebesar 90.2%. 2. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 99.20% terealisasi sebesar 85.30%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 85.99%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5.57% apabila dibandingkan dengan tahun Dipengaruhi oleh semakin tingginya minat orang tua yang memiliki anak pra sekolah memasukkan anaknya ke lembagalembaga pendidikan anak usia dini, baik yang ada di formal maupun non formal, selain itu semakin tingginya perhatian pemerintah terhadap anak usia dini, hal ini dapat kita lihat dengan semakin meningkatnya anggaran pada program PAUD dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, KABUPATEN BOGOR TAHUN

201 sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 85.30% dari target sebesar % atau tercapai sebesar 85,3%. 3. Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 88.42% terealisasi sebesar 78.91%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 89.24%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 12.67% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 78.91% dari target sebesar % atau tercapai sebesar 78.91%. 4. Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A pada tahun 2014 dari target sebesar 0.313% terealisasi sebesar 0.267%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar % kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 42.08% meningkat sebesar 72.62% menjadi % pada tahun Hal ini disebabkan oleh faktor sosial, budaya, dan ekonomi sebagai tidak tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 0.267% dari target sebesar 0.050% atau tercapai sebesar 534%. 5. Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2014 da ri target sebesar 0.863% terealisasi sebesar 0.932%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 78.30% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 90.34% meningkat sebesar 12.04% menjadi 78.30% pada tahun semakin tingginya kesadaran siswa untuk tetap bersekolah pada jenjang tersebut sampai lulus, juga semakin dekatnya lembaga-lembaga pendidikan jenjang dikmen ke tempat-tempat pemukiman penduduk, artinya antara tempat tinggal dan sekolah tidak terlalu jauh. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B telah tercapai sebesar 0.932% dari target sebesar 0.050% atau tercapai sebesar 534%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

202 Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau122.16%. Tidak terserapnya anggaran yang menunjang terhadap sasaran ini antara lain adalah, dikarenakan terdapat efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan, juga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. Sasaran 3 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,45%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis ketiga yaitu Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Meningkatnya rata - rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Angka kelulusan (AL) SD/MI/Paket A 2. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B 3. Angka melanjutkan (AM) dari SD ke SMP/MTs 4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A % % % % KABUPATEN BOGOR TAHUN

203 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Rata-rata capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka kelulusan (AL) dari SD/MI/paket A pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 99.85% terealisasi sebesar %, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0.45 % apabila dibandingkan dengan tahun disebabkan oleh kelulusan siswa peserta yang mengikuti ujian tidak hanya berdasarkan pada hasil UN, tapi juga digabungkan dengan nilai raport dimana siswa tersebut bersekolah. Selain itu, semakin meningkatnya pembinaan dari sekolah terhadap siswa yang akan meningikuti ujian, dengan cara mengadakan bimbingan belajar di luar jam belajar juga tidak sedikit siswa yang mengikuti bimbingan belajar di lembagalembaga yang dikelola di luar sekolah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau tercapai sebesar %. 2. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar 99.93%, capaian kinerjanya sebesar 98.93%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.26% apabila dibandingkan dengan tahun2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket B telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau tercapai sebesar %. 3. Angka melanjutkan (AM) dari SD ke SMP/MTs pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar %, capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5.95 % apabila dibandingkan dengan tahun Adanya migrasi siswa dari luar Kabupaten Bogor yang melanjutkan ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bogor. Selain itu, dengan semakin bertambahnya lembaga pendidikan pada jenjang SMP/MTs berdampak terhadap semakin bertambah daya tampung bagi para KABUPATEN BOGOR TAHUN

204 lulusan SD/MI yang melanjutkan ke jenjang selanjutnya dengan jarak yang lebih dekat dengan rumah siswa yang bersangkutan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar %. 4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar 94.89%, capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.26% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar 91.14%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84.42%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau sebesar 15.57%. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84.42%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 76,93%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempat yaitu Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

205 Tabel Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan Pada tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Rasio Guru SD-MI/murid SD-MI orang Rasio ketersediaan sekolah dasar/penduduk usia pendidikan dasar Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia Tahun 4. Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik 5. Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik 6. Rasio Guru SMP-MTs/Murid SMP-MTs 7. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) 8. Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C 9. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C 10. Rasio ketersediaan sekolah SMA / SMK/MA/penduduk usia sekolah Rasio guru sekolah SMA/ SMK/MA per murid 12. Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik 13. Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA 14. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C 15. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA 16. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 17. Angka partisipasi sekolah Usia tahun 18. Angka partisipasi sekolah Usia tahun % sekolah % % % % % % sekolah orang % , % % % % orang % Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun % , Rata-rata capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014 KABUPATEN BOGOR TAHUN

206 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Rasio Guru SD-MI/murid SD-MI pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 382 0rang terealisasi sebesar 396 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar % meningkat sebesar 36.09% menjadi % tahun Apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Guru SD-MI/murid SD-MI telah tercapai sebesar 396 orang dari target sebesar 36.09% atau tercapai sebesar 9.11%. 2. Rasio ketersediaan sekolah dasar/penduduk usia pendidikan dasar 7-12 tahun pada tahun 2014 dari target 39.00% terealisasi sebesar 35.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90.55%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 88.99% meningkat sebesar 1.56% menjadi 90.55% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio ketersediaan sekolah dasar/penduduk usia pendidikan dasar 7 12 tahun tercapai sebesar 35.00% dari target sebesar 99.82%. 3. Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia Tahun pada tahun 2014 dari target 31 sekolah terealisasi sebesar 29 sekolah sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.47%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Rombel/Guru SD-MI telah tercapai sebesar 92.05% dari target sebesar100.00%. 4. Sekolah pendidikan SD kondisi bangunan baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59.03% terealisasi sebesar 59.43%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan Capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 63.49%, meningkat sebesar % menjadi % pada KABUPATEN BOGOR TAHUN

207 tahun Semakin meningkatnya kegiatan rehabilitasi ruang kelas pada jenjang SD, selain itu pembanguan ruang kelas baru juga mempengaruhi pada indikator tersebut, baik pada sekolah negeri maupun sekolah swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik telah tercapai sebesar 59.03% dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar 88.03%. 5. Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 65.98% terealisasi sebesar 65.46%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.21%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 70.99% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik telah tercapai sebesar 65.98% dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar 98.40%. 6. Rasio Guru SMP-MTs/Murid SMP-MTs pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 374 orang terealisasi sebesar 373 orang, Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 85.03% apabila dibandingkan dengan tahun Banyaknya minat masyarakat yang memilih profesi sebagai guru, menjadikan jumlah guru semakin meningkat pada setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Guru SMP-MTs/Murid SMP-MTs telah tercapai sebesar 373 orang dari target sebesar % atau tercapai sebesar 97.97%. 7. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 8.21% terealisasi sebesar 8.04%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.93%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.49% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) telah tercapai sebesar 8.21% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 92.35%. 8. Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C pada tahun 2014 dari target sebesar 51.60% terealisasi sebesar 47.54%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92.13%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 37.46% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ KABUPATEN BOGOR TAHUN

208 paket C telah tercapai sebesar 47.54% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 62.31%. 9. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C pada tahun 2014 dari target sebesar 56.83% terealisasi sebesar 54.96%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96.71%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 45.92% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C telah tercapai sebesar 4.17% dari target sebesar 67.55% atau tercapai sebesar 62.31%. 10. Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah pada tahun 2014 dari target sebesar 20 sekolah terealisasi sebesar 19 sekolah sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93.31%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 87.47% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi karena keterbatasan lahan yang ada di sekolah menjadi penyebab dalam upaya penambahan ruang kelas baru (RKB) pada jenjang SD, MI, SMP, maupun MTs. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)telah tercapai sebesar 8.21% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar Rasio guru sekolah SMA/SMK/MA per murid pada tahun 2014 dari target sebesar 373 orang terealisasi sebesar 370 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.20%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 87.47% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)telah tercapai sebesar 8.21% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 92.35%. 12. Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik pada tahun 2014 dari target sebesar 73.18% terealisasi sebesar 71.84%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98.17%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun Dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 70.99%, meningkat sebesar 27.18% menjadi 98.17%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan KABUPATEN BOGOR TAHUN

209 baik telah tercapai sebesar 71.84% dari target sebesar 81.12% atau tercapai sebesar 88.56%. 13. Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA pada tahun 2014 dari target sebesar 0.665% terealisasi sebesar 0.576%. sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2.17% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA telah tercapai sebesar 0.576% dari target sebesar 0.25% atau telah tercapai sebesar 230.4%. 14. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C pada tahun 2014 dari target sebesar % terealisasi sebesar %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2.02% apabila dibandingkan dengan tahun semakin tingginya kesadaran siswa untuk tetap bersekolah pada jenjang tersebut sampai lulus, juga semakin dekatnya lembaga-lembaga pendidikan jenjang dikmen ke tempat-tempat pemukiman penduduk, artinya antara tempat tinggal dan sekolah tidak terlalu jauh. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C pada tahun 2014 telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau tercapai sebesar %. 15. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP -MTs ke SMA-SMK-MA pada tahun 2014 dari target 81.44% terealisasi sebesar 81.67% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun adanya migrasi siswa dari luar Kabupaten Bogor, juga semakin banyaknya lembaga-lembaga pada jenjang SMA/MA/SMK untuk menambah daya tampung siswa yang lulus pada jenjang SMP/MTs. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Melanjutkan (AM) dari SMP -MTs ke SMA-SMK-MA telah tercapai sebesar 81.44% dari target sebesar 89.44%. 16. Guru yang memenuhi kulalifikasi S1/D-IV pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 72.92% terealisasi sebesar 71.54% sehingga capaian kinerjanya sebesar 98.11%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 24.99% apabila dibandingkan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Guru yang memenuhi kulalifikasi S1/D-IV telah tercapai KABUPATEN BOGOR TAHUN

210 sebesar 71.54% dari target sebesar 90.12% atau telah tercapai sebesar 79.38%. 17. Angka partisipasi sekolah Usia tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 890 orang terealisasi sebesar 865 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.19%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98.66% apabila dibandingkan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia tahun telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar 96.75%. 18. Angka partisipasi sekolah Usia tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.35%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 96.35% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia tahun telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar 94.36%. 19. Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1.022% terealisasi sebesar % sehingga capaian kinerjanya sebesar 86.30%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar % apabila dibandingkan tahun semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tetap menyekolahkan anaknya pada jenjang SD/MI, dan lembaga-lembaga pendidikan pada jenjang tersebut semakin dekat dengan pemukiman penduduk, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun telah tercapai sebesar % dari target sebesar 1,023.03% atau telah tercapai sebesar 0.87%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp184,421,841,362,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81.54%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan KABUPATEN BOGOR TAHUN

211 anggaran sebesar Rp ,00 atau 64.52%. Dikarenakan sebagian tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan tenaga Kependidikan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,70%. 2. Program Pendidikan Menengah yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. hal ini disebabkan karena sebagian tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 99.76%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kelima yaitu Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 Tabel dapat dilihat dalam Tabel Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN Capaian (%) 1. Angka Melek Huruf % Rata-Rata Lama Sekolah %

212 No Indikator Sasaran Satuan (RLS) (Tahun) Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN Capaian (%) Rata-Rata Capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka Melek Huruf pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95.47% terealisasi sebesar 96.98%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97.40% meningkat sebesar 4,19% menjadi % pada tahun Hal ini dikarenakan penanganan untuk mereka yang baru melek aksara (aksarawan baru) yang dilakukan melalui program keaksaraan fungsional tingkat dasar, tidak ditindaklanjuti dengan program keaksaraan lanjutan sebagai upaya untuk memelihara dan meneruskan kebiasaan belajar (membaca, menulis, dan menghitung). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Melek Huruf pada tahun 2014 telah tercapai sebesar 96.98% dari target sebesar 97.10% atau telah tercapai sebesar 99.87%. 2. Rata-rata lama sekolah (RTS) (tahun) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 8.21% terealisasi sebesar 8.04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.98%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.49% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rata-rata lama sekolah (RTS) (tahun) pada tahun 2014 telah tercapai sebesar 8.04% dari target sebesar 8.89% atau telah tercapai sebesar 90.43%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96.70%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 3.29%. hal ini dikarenakan adanya pengurangan sasaran

213 penerima bantuan yang disebabkan ada perpindahan status, dari yang tadinya sebagai tenaga honorer yang dialokasikan menerima insentif, kemudian pada semester kedua yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pendidikan Non Formal yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96.70%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar %. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Jumlah Perpustakaan % Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan % ,75 32, Pengunjung Perpustakaan % , Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan Kegiatan Rata-rata capaian Sumber : KPAD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Jumlah Perpustakaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 203% terealisasi sebesar 210%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut KABUPATEN BOGOR TAHUN

214 mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 87.61% meningkat sebesar 15.84% menjadi % tahun untuk melihat sejauh mana perkembangan perpustakaan Kecamatan, Desa/Kel, dan sekolah dalam upaya meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat serta memberikan penghargaan bagi yang pengelolaannya sudah memenuhi standar minimal, agar kedepannya lebih termotivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan perpustakaan.jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Perpustakaan telah tercapai sebesar 210% dari target sebesar223% atau telah tercapai sebesar106.19%. 2. Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 27.75% terealisasi sebesar 32.14%, sehingga capaian kinerjanya sebesar % kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 16.00% menjadi % tahun Hal ini dapat terealisasi dikarenakan adanya dukungan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor sehingga adanya peningkatan dalam penyediaan koleksi bahan pustaka untuk mendukung terwujudnya minat budaya baca pada masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan tercapai sebesar 32.14% dari target sebesar 26.34% atau tercapai sebesar 81.95%. 3. Pengunjung Perpustakaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0.77% terealisasi sebesar 0.76%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1.0% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini terjadi mengalami penurunan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar % terjadi penurunan yaitu sebesar 1.0% menjadi 99.00% tahun Dikarenakan masih kurangnya sarana yang menunjang terwujudnya minat dan budaya baca yang lebih modern dan tidak terfokus pada koleksi bahan pustaka saja.jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pengunjung Perpustakaan tercapai sebesar 0.760% dari target sebesar 1.12% atau tercapai sebesar % KABUPATEN BOGOR TAHUN

215 4. Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5 dokumen, terealisasi sebesar 5 dokumen, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar %. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 5 dokumen dari target sebesar 6 kegiatan atau tercapai sebesar100.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91.74%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 9.80%. Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 2. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.71%. 3. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93.92%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 94,58%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

216 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Prosentase Pengadaan Obat essensial % Cakupan Pelayanan % Kesehatan Masyarakat Rata-rata capaian 100, Sumber : dinkes, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Prosentase Pengadaan Obat essensial pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar %, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar %. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Pengadaan Obat essensial tahun 2014 telah tercapai % dari target %. 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan 66.00% terealisasi sebesar 89.17% sehingga capaian kinerjanya sebesar 10.83%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10.83% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai pengobatan dan kilink swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini ini Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat sebesar 89.17% dari target sebesar 70.00% atau tercapai sebesar78.50%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan Pelayanan Kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 KABUPATEN BOGOR TAHUN

217 dengan realisasi sebesar Rp51,343,257,429,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 50.64%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (97,48%). Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81.14%. Hal ini dikarenakan Program ini dibiayai dari DAK dan pendamping APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 (81,14%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp ,00 diantaranya dari kegiatan pembangunan perluasan gudang obat Dinas Kesehatan tidak diserap oleh karena perencanaan pembangunan gudang obat baru selesai bulan Nopember sehingga pembangunan fisik tidak cukup waktu untuk dilaksanakan sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan. 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp75,279,762,000 terealisasi sebesar Rp30,150,917,914 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 40.05%. Hal ini dikarenakan kegiatan yang tidak terserap hampir seluruhnya berada pada kegiatan Biaya Penunjang Kegiatan pada FKTP Puskesmas bersumber dana kapitasi JKN, anggaran yang tidak terserap pada kegiatan-kegiatan ini dikarenakan : penganggaran pendapatan dan belanja bersumber dana kapitasi JKN baru teranggarkan pada bulan Mei 2014, dikarenakan peraturan-peraturan terkait penggunaan dana Kapitasi JKN baru berlaku pada bulan Mei Namun meskipun dana kapitasi JKN ini sudah teranggarkan pada bulan Mei 2014, namun pada kenyataannya peraturan-peraturan di tingkat Kabupaten Bogor sebagai tindak lanjut aturan tentang penggunaan dana Kapitasi terlambat diterbitkan karena situasi politik yang tidak memungkinkan. Selain waktu penyerapan anggaran yang terbatas, rendahnya penyerapan anggaran kegiatan ini juga dikarenakan masih rendahnya pemahaman FKTP Puskesmas tentang penggunaan dana kapitasi JKN, terutama penggunaan dana kapitasi pada porsi 40% anggaran serta KABUPATEN BOGOR TAHUN

218 adanya keterlambatan pencairan dana kapitasi JKN dari BPJS kepada FKTP puskesmas. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar %. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis Dan Para Medis pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 2. Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit DBD % % Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Sumber : dinkes, 2014 % Rata-rata capaian Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit TBC BTA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 82.00% terealisasi sebesar 91.62%. sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,57% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran penderita untuk menjalani pengobatan secara tuntas meningkat selain itu pemantauan dari PMO (pengawas m inum obat) secara intensif sangat berpengaruh terhadap tuntasnya pengobatan TB Paru yang KABUPATEN BOGOR TAHUN

219 memang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 6 bulan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit TBC BTA telah tercapai sebesar 91.62% dari target sebesar 82.00% atau tercapai sebesar 89.50%. 2. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD pada tahun 2014 ditargetkan % terealisasi sebesar % sehingga capaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian ditahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD telah tercapai sebesar % dari target sebesar 82.00% atau telah tercapai sebesar %. 3. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2014 ditargetkan %, terealisasi sebesar 95.16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 95.16%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.94% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini dikarena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai pengobatan dan kilink swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) telah tercapai sebesar 95.16% dari target sebesar % atau tercapai sebesar 4.84%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,000,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar sebesar 91.45%, Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 93,53%. Sasaran kedelapan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) Program utama, yaitu: KABUPATEN BOGOR TAHUN

220 Program Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular yang dianggarkan sebesar Rp1,673,860,000 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinrja sebesar 91.45%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar %. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk % 1 : 9,718 1 : 9, :9,550 1 : 9, Cakupan puskesmas % % Cakupan pembantu puskesmas 4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % % % % Cakupan kunjungan bayi % Angka usia harapan hidup % Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; 9. Rasio dokter per satuan penduduk 10. Rasio tenaga medis per satuan penduduk 11. Cakupan pengawasan terhadap obat makanan danberbahaya % Rasio 1 : : 3, :3,879 1 : Rasio 1 : : 2, : 3,879 1 : % KABUPATEN BOGOR TAHUN

221 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 13. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 14. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) 15. Peningkatan layanan Spesialis Rasio 1 : 325,526 1 : 232, :218,066 1 : % Jenis Peningkatan jumlah instalasi Instalasi Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan fungsional orang 1 : 4 1 : 3, : 4 1 : 3, Rasio Perawat per Tempat Tidur 19. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit 20. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 21. Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75% - 85 % 22. Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6-9 hari) 23. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) 24. Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) 25. Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jamuntuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) 26. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar 27. Terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis) - 4 Spesialis dasar - 4 spesialis penunjang - 8 spesialis lain 28. Rasio Perawat per Tempat Tidur 29. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) 30. Peningkatan layanan Spesialis orang 1 : 1 1 : 0, : 1 1 : 0, % % % Hari Hari Hari % % % Orang 1:0.85 1: :1 1: % Layanan % KABUPATEN BOGOR TAHUN

222 No Indikator Sasaran Satuan 31. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 32. Peningkatan jumlah instalasi Inst Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 34. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional 35. Rasio Perawat per Tempat Tidur 36. Peningkatan layanan Spesialis 37. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) 38. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; % Rasio 2:4 2: :4 1: Rasio 1:6 1; :3 1: Spesialis % , % Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional orang 1 : 2 1 : :1.4 1 : 0, Rasio Perawat per Tempat orang 1 : 1,06 1 : 1, : : Tidur Rata-rata capaian Sumber dinas kesehata, RSUD Ciawi, RSUD Cibinong, RSUD Leuwiliang, RSUD CIleungsi Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1:9,550%, terealisasi sebesar 1:9,383%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi 4.75% apabila dibandingkan dengan tahun tahun Dikarenakan sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2014 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 1 : 9,383 dari target sebesar 1:8,982. KABUPATEN BOGOR TAHUN

223 2. Cakupan Puskesmas pada tahun 2014 ditargetkan 252.2% terealisasi sebesar % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut masih sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar menjadi 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Puskesmas di tahun 2014 telah tercapai sebesar % dari target sebesar 252.2%. 3. Cakupan Pembantu Puskesmas pada tahun 2014 ditargetkan 30.65% terealisasi sebesar 30.18%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 60.92% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini dikarenakan tahun 2014 pemerintah Kabupaten Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada sehingga tidak dapat mencapai target yang sudah ditetapkan upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan kesehatyan dengan mengoptimalkan kegiatan puskesmas keliling (pusling) ke daerah -daerah yang sulit dijangkau/sulit pemenuhan pelayanan kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pembantu Puskesmas telah tercapai sebesar 30.18% dari target sebesar 32.49% atau telah tercapai sebesar 92.89%. 4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2014 ditargetkan 80.00% terealisasi sebesar 77.90% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.38%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 27.23% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini dikarenakan tahun 2014 pemerintah Kabupaten Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada sehingga tidak dapat mencapai target yang sudah ditetapkan upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan kesehatyan dengan mengoptimalkan kegiatan puskesmas keliling (pusling) ke daerah -daerah yang sulit dijangkau/sulit pemenuhan pelayanan kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pembantu Puskesmas di tahun 2014 telah tercapai sebesar 77.90%. 5. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2014 di targetkan 90.00%, terealisasi sebesar 87.60%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.33%. Kondisi KABUPATEN BOGOR TAHUN

224 tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95.68% meningkat sebesar 1,65% menjadi 97.33% pada tahun Hal ini dikarenakan belum tercapainya target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan karena masih tingginya persalinan oleh paraji yang dirasakan lebih dekat secara kekeluargaan, dan masih banyak anggapan masyarakat apabila kehamilan tidak berisiko maka pemeriksaan kehamilan dan persalinan tidak perlu tenaga kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan telah tercapai sebesar 86.11% dari target sebesar 93.75% atau tercapai sebesar 91.85%. 6. Cakupan Kunjungan bayi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95.00% terealisasi sebesar 96.02% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0.03% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan bayi sehingga mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Kunjungan Bayi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 96.02% dari target sebesar 95.00% atau tercapai sebesar %. 7. Angka Usia Harapan Hidup pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 70.50% terealisasi 70.35% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian capaian pada tahun 2013 sebesar %. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini angka usia harapan hidup di tahun 2014 tercapai % dari target sebesar 72.00% 8. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin pada tahun 2014 ditargetkan %, terealisasi sebesar % sehingga capaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar %. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin di tahun 2014 telah tercapai sebesar % dari target sebesar 95.00% atau tercapai sebesar 95.00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

225 9. Rasio dokter per satuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 1:3,879 Rasio terealisasi sebesar 1:4.016 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 21.6% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini dikarenakan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah dokter di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dilakukan dengan menambah jumlah tenaga dokter di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio dokter per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:4.016 rasio dari target sebesar 1:3,690 rasio. 10. Rasio tenaga medis per satuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 1:3,879 rasio terealisasi sebesar 1:2.730 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 17.83% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga medis di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio tenaga medis per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:2.730 rasio dari target sebesar 1:2.508 rasio. 11. Cakupan pengawasan terhadap obat pada tahun 2014 dari target 100,00% terealisasi sebesar % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1.80%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar % apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga medis di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan pengawasan terhadap obat di tahun 2014 telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar %. 12. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 1:218,066 rasio terealisasi sebesar 1: rasio sehingga capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

226 kinerjanya sebesar rasio. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 17.69% apabila dibandingkan dengan tahun Hal ini sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2014 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1: rasiodari target sebesar 1:178,526 rasio. 13. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Rate (BOR) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 70.00%, terealisasi sebesar 64.37%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91.96%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7.95% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan pangsa pasar pelayanan untuk RSUD Ciawi, masih masyarakat kelas menengah kebawah, dimana animo masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kelas Utama dan VIP masih kurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Rate (BOR) telah tercapai sebesar 64.37% dari target sebesar 80.00% atau tercapai sebesar 80.46%. 14. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2014 ditargetkan 20 jenis terealisasi sebesar 20 jenis, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 25.00% apabila dibandingkan tahun Hal ini dikarenakan adanya tambahan 3 (tiga) spesialis di tahun 2012 yaitu spesialis orthopedi, Bedah Mulut dan Konservasi Gigi, 1 spesialis Bedah Syaraf di tahun 2013 dan 1 spesialis Urology di tahun Adapun 21 jenis layanan spesialis yang ada di RSUD Ciawi yaitu Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Mata, Spesialis THT, Spesialis Anak, Spesialis Gizi, Spesialis Rehab Medik, Spesialis TB. Paru, Spesialis Bedah, Spesialis Syaraf, Spesialis Radiologi, Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Kulit Kelamin, Spesialis Kebidanan, Spesialis Anastesi, Spesialis Forensik, Spesialis Onkologi, Spesialis Orthopedi, Spesialis bedah Mulut, Spesialis Konservasi Gigi, dan Spesialis Bedah Syaraf. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan layanan Spesialis di tahun 2014 telah tercapai sebesar 20 jenis dari target sebesar 23 jenis atau tercapai sebesar 86.95%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

227 15. Peningkatan jumlah instalasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 20 jenis terealisasi sebesar 20 jenis, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 26.67% apabila dibandingkan tahun Hal ini meningkatnya jumlah dan jenis alat kesehatan rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan rumah sakit umum daerah ciawi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan jumlah instalasi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 20 jenis dari target sebesar 22 jenis atau tercapai sebesar 90.90%. 16. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2014 ditargetksn 1:4 orang terealisasi sebesar 1:3,25 orang, sehingga capaian kinerjanya sebesar 87.50% kondisi tersebut sama dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 87.50% Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 1:3,25 orang dari target sebesar 1:4 orang 17. Rasio Perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan 1:1 orang terealisasi sebesar 1:0,66 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 66.00%, Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98.88% apabila di bandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan kurangnya jumlah perawat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Perawat per Tempat Tidur tahun 2014 telah tercapai sebesar 1:3,25 orang dari target sebesar 1:1% 18. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit pada tahun 2014 ditargetkan 65.00% terealisasi sebesar 64.52%. sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.26% kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99.26% menjadi 99.26% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0% dari target sebesar 1:1% 19. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar % sehingga KABUPATEN BOGOR TAHUN

228 pencapaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar %. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di tahun 2014 telah tercapai % dari target % atau telah tercapai 10.00%. 20. Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85% pada tahun 2014 ditargetkan 75% terealisasi sebesar 76.00%. sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar % menurun sebesar 0.85% menjadi % tahun Hal ini menunjukkan upaya manajemen dalam mengefisiensikan pemanfaatan tempat tidur Ruang Rawat Inap dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85% telah tercapai sebesar 76.00% dari target sebesar 80.00% atau tercapai sebesar 95.00%. 21. Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6-9 hari) pada tahun 2014 ditargetkan 3.5 hari terealisasi sebesar 3.23 hari, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6-9 hari) telah tercapai sebesar % dari target sebesar 4.0% atau tercapai sebesar %. 22. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) pada tahun 2014 ditargetkan 6.5 hari terealisasi sebesar hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75.63%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) telah tercapai sebesar 75.63% dari target sebesar 45% atau tercapai sebesar 30.63%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

229 23. Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) pada tahun 2014 dari target 1 hari terealisasi sebesar 1.02 hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1.02%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) telah tercapai sebesar 1.02% dari target sebesar 1% atau tercapai sebesar 0.02%. 24. Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) pada tahun 2014 dari target 24 % terealisasi sebesar 25.46% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.27%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) telah tercapai sebesar 1.02% dari target sebesar 1% atau tercapai sebesar 0.02%. 25. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar pada tahun 2014 dari target 44% terealisasi sebesar 44% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.82%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Angka kematian umum telah tercapai sebesar 99.82% dari target sebesar 44% atau tercapai sebesar 55.82%. 26. Terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis), 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang dan 8 spesialis lain pada tahun 2014 ditargetkan 87.50% terealisasi sebesar 87.50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis) telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau tercapai sebesar 0.00%. 27. Rasio Perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1:1 orang terealisasi sebesar 1:0.93% sehingga capaian kinerjanya sebesar 93.00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan KABUPATEN BOGOR TAHUN

230 capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97.65%. meningkat sebesar 4.65% menjadi 93.00% tahun Hal ini disebabkan upaya manajemen dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat melalui diklat dan rekrutmen tenaga. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Rasio Perawat per Tempat Tidur telah tercapai sebesar 93.00% dari target sebesar 1:1 0rang. 28. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) pada tahun 2014 ditargetkan 75.00% terealisasi sebesar 86.40%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 5,10% menjadi % pada tahun Hal ini dikarenakan adanya permintaan layanan rawat inap masyarakat terutama pasien penyakit dalam. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) telah tercapai sebesar 86.40% dari target sebesar 75.00% atau tercapai sebesar 85.80%. 29. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2014 ditargetkan 14.00% terealisasi sebesar 15.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan layanan Spesialis telah tercapai sebesar 15.00% dari target sebesar 17.00% atau tercapai sebesar 88.23%. 30. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit pada tahun 2014 ditargetkan 75% terealisasi sebesar 75.22%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98.68% Dikarenakan adanya penambahan beberapa kapasitas ruang kelas 3 (tiga). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit telah tercapai sebesar 75.22% dari target sebesar 75.00% atau tercapai sebesar 1.002%. 31. Peningkatan jumlah instalasi pada tahun 2014 ditargetkan 15 instalasi terealisasi sebesar 13 instalasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 86.67%. Capaian kinerja tahun 2013 Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila KABUPATEN BOGOR TAHUN

231 dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 6.19%, apabila dibandingkan tahun Hal ini disebabkan Jumlah instalasi masih di bawah target yaitu 15 terealisasi 13 atau 86,67%. Instalasi yang belum terealisasi adalah Bank Darah dan ICU yaitu ruangannya masih dalam persiapan sementara untuk sarana dan prasarana serta alat-alat medis sebagian besar sudah dipersiapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan jumlah instalasi tahun 2014 telah tercapai 13 instalasi dari target sebesar 18 instalasi. 32. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 ditargetkan % terealisasi sebesar % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut sama bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar %. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di tahun 2014 telah tercapai sebesar % dari target sebesar %. 33. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2014 ditargetkan 2:4 rasio terealisasi sebesar 1:2.25 rasio sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 6.19% menjadi % tahun Hal ini dikarenakan adanya penambahan dokter spesialis dasar. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar % dari target sebesar 3:4 rasio. 34. Rasio perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan 1:3 rasio terealisasi sebesar 1:7.73 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 38.81%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar apabila dibandingkan dengan tahun Dikarenakan standar rasio perawat tahun 2013 target lebih tinggi dibanding dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Rasio perawat per tempat tidur telah tercapai sebesar 1;7.73 rasio dari target sebesar 1:5 rasio. KABUPATEN BOGOR TAHUN

232 35. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 14 spesialis terealisasi sebesar 13 spesialis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 92.86%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 87.50% menurun sebesar 5.36% menjadi 92.86% tahun Hal ini disebabkan Pengembangan layanan di RSUD Cileungsi disesuaikan dengan sarana prasarana yang ada, sehingga pelayanan dapat lebih optimal, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Peningkatan layanan Spesialis telah tercapai sebesar 92.86% dari target sebesar 17 spesialis atau tercapai sebesar 75.86%. 36. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/bed Occupancy Ratio (BOR) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 45.00% terealisasi sebesar 52.23% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 70.73% menurun sebesar 45.34% menjadi % tahun Dikarenakan adanya penambahan tempat tidur. 37. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar100.00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 70.73% menurun sebesar 29.27% menjadi % tahun Hal ini disebabkan Upaya yang akan dilakukan pada tahun 2015 pengembangan pelayanan dengan penambahan TT yang semula 99 TT menjadi 110 TT, dialokasikan untuk kelas 3 sebanyak 60 TT. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin telah tercapai sebesar %. 38. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2014 ditargetkn sebesar 1:1.4 orang terealisasi sebesar 1:0,75% sehingga capaian kinerjanya sebesar 53.57%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 46.43% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini rasio KABUPATEN BOGOR TAHUN

233 tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 1:0,75% 39. Rasio perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan 01:02.00 orang terealisasi sebesar 01:02.1 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 85.71%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 85.84% apabila dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio perawat per tempat tidur telah tercapai sebesar 85.71% dari target sebesar 17.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 5 (lima) OPD, yaitu: 1) Dinas Kesehatan; 2) RSUD Cibinong; 3) RSUD Ciawi; 4) RSUD Leuwiliang; 5) RSUD Cileungsi. Dengan 39 (tiga puluh sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84.64%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka tingkat diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 34.73%. Sasaran kesembilan tersebut diwujudkan dalam 15 (lima belas) Program utama, yaitu: 1. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 diperoleh capaian kinerja sebesar 77.45%. Hal ini dikarenakan program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 (77.45%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp ,00 diantaranya dari KABUPATEN BOGOR TAHUN

234 kegiatan pembangunan puskesmas Leuwisadeng menjadi puskesmas DTP kegiatan tidak diserap oleh karena sudah dua kali gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk pelaksanaan sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan, kegiatan pembangunan DTP puskesmas Tenjolaya tidak diserap oleh karena hibah tanah belum jelas sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan dan kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pangadaan alat0alat kesehatan dan laboratorium kimia di puskesmas Kabupaten Bogor (Banprop) tidak diserap oleh karena judul nomenklatur sama dengan kegiatan Banprop yang Rp ,00 sehingga hanya salah satu yang direalisasikan. 2. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak yang dianggarkan sebesar Rp ,000, terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,16%. Hal ini dikarenakan program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 (72,16%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp ,00 diantaranya dari kegiatan Kemitraan paraji untuk persalinan di puskesmas PONED tidak diserap seluruhnya oleh karena biaya perjalanan dinas dalam daerah oleh dokter spesialis dinilai terlalu tinggi tidak sesuai dengan standar harga tertinggi APBD Kabupaten Bogor, 3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar ,00 sehingga diperoleh capaian sebesar 99.64%. 4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinrja sebesar 73.71%. Hal ini dikarenakan program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan realisasi Rp ,00 (73,71%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp ,00 diantaranya dari kegiatan Jaminan kesehatan bagi Maskin diluar kuota Jamkesmas ( Banprov) tidak diserap oleh karena peserta yang terintegrasi BPJS sebanyak jiwa dan dibayar preminya tidak lebih dari KABUPATEN BOGOR TAHUN

235 Rp ,00 artinya anggaran APBD sudah cukup untuk membiayai peserta PBI yang terintegrasi. 5. Program Pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85.93%. Hal ini dikarenakan program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,00 (85,93%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp ,00 diantaranya dari kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh karena efisiensi anggran dimana kegiatan monev ke puskesmas sudah terintegrasi oleh kegiatan monev yang ada di program/bidang. 6. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97.78%. 7. Program Pelayanan Kesehatan BLUD yang dianggarkan sebesar Rp88,212,070,000,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99.25%. 8. Program pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit jiwa/rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata yang dianggarkan sebesar Rp20,559,817,000 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 71.00%. 9. Program Pelayanan Kesehatan BLUD yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar %. 10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 60.24%. Hal ini dikarenakan bentuk dari efisiensi pemanfaatan tempat tidur, sedangkan efektifitas dan efisiensi dari indikator yang mengalami kegagalan adalah Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur dalam 1 Tahun/Bed Turn Over (BTO). KABUPATEN BOGOR TAHUN

236 11. Program pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit jiwa/rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata yang dianggarkan sebesar Rp28,042,193,000,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92.12% 12. Program pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99.35%. 13. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Rp145,000,000,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96.40%. 14. Program Pengadaan Standarisasi Pelayanan kesehatanrp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94.52%. 15. Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit/ Rumah sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah sakit Mata Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga capaian kinerja sebesar 84.36%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar %. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2013 dan tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Sasaran Satuan Capaia Capaia Target Realisasi Target Realisasi n (%) n (%) % KABUPATEN BOGOR TAHUN

237 No Indikator Sasaran Satuan 1. Cakupan Rumah dengan bebas jentik Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaia n (%) Target Realisasi Capaia n (%) 2. Prosentase TTU yg memenuhi syarat 3. Prosentase TPM yg memenuhi syarat 4. Cakupan JAGA memenuhi syarat 5. Cakupan SAB memenuhi syarat % % % % Rata-rata capaian Rata-rata capaian Sumber : dinkes, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Cakupan rumah dengan bebas jentik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95.00% terealisasi sebesar 96.19% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 1.24% menjadi % pada tahun Hal ini terjadi kaena meningkatnya peran serta aktif dan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan jentik secara berkala (PJB) khususnya di daerah yang endemis sehingga akan dapat memutuskan mata rantai pembiakan nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit secara lebih luas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan rumah dengan bebas jentik telah tercapai sebesar % dari target sebesar 95.00% atau tercapai sebesar 6.25%. 2. Prosentase TTU yg memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 77.72%, terealisasi sebesar 79.02%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 1.57% menjadi % tahun Hal ini disebabkan dikarenakan meningkatnya pembinaan petugas kepada masyarakat khususnya penanggung jawab tempat-tempat umum disamping itu juga meningkatnya kesadaran masyarakat sendiri akan pentingnya sarana KABUPATEN BOGOR TAHUN

238 sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Prosentase TTU yg memenuhi syarat telah tercapai sebesar % dari target sebesar 79.72% atau tercapai sebesar 21.95%. 3. Prosentase TPM yang memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 89.96% terealisasi sebesar 90.20% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 0.21% menjadi % tahun Hal ini terjadi karena masyarakat khususnya pemilik/penanggungjawab tempat pengelolaan makanan telah memahami, sadar dan sukarela memenuhi persyaratan kesehatan yang telah ditentukan dalam mengelola jasa pengelolaan makanannya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase TPM yang memenuhi syarat telah tercapai sebesar % dari target sebesar 90.71% atau tercapai sebesar 9.56%. 4. Cakupan JAGA memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 70.63% terealisasi sebesar 71.07% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar % meningkat sebesar 0.42% menjadi % pada tahun Hal ini dikarenakan keberhasilan petugas dalam pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya penyediaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu adanya koordinasi dengan SKPD yang terkait dalam pembangunan rumah sehat/layak huni yang juga meningkatkan jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan JAGA memenuhi syarat telah tercapai sebesar % dari target sebesar 72.63% atau tercapai sebesar 27.99%. 5. Cakupan SAB memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargekan sebesar 70.57% terealisasi sebesar 70.68% sehingga capaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar % KABUPATEN BOGOR TAHUN

239 terjadi peningkatan yaitu sebesar 0.06% menjadi % tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan SAB memenuhi syarat telah tercapai sebesar % dari target sebesar 72.57% atau tercapai sebesar 27.59%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.28%, Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 atau 10.89%. Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengembangan Lingkungan Sehat yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.28%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 94.09%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2013 dan tahun 2014 No Indikator Sasaran Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN Capaian (%) 1. Cakupan Desa Siaga Aktif Desa Rasio posyandu per satuan %

240 No Indikator Sasaran Satuan balita Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 3. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan % Persentase balita gizi buruk % Rata-Rata Capaian Sumber Dinkes 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatkannya kesadaran peilaku hidup sehat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2014 ditargetkan 60.00% terealisasi sebesar 60.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar %, meningkat sebesar 0.67% menjadi % pada tahun Hal ini disebabkan penetapan target desa siaga memang dilakukan secara bertahap mengingat proses pelaksanaannya tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja namun melibatkan sektor lain dan peran serta aktif masyarakat sendiri. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Desa Siaga Aktif telah tercapai sebesar % dari target sebesar % atau tercapai sebesar 0.62%. 2. Rasio posyandu per satuan balita pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 11.55% terealisasi sebesar 8.91% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77.14%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio posyandu per satuan balita telah tercapai sebesar 77.14% dari target sebesar 12.03% atau tercapai sebesar 65.11%. 3. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar % terealisasi sebesar %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar %. kondisi tersebut masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, menjadi % pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan telah tercapai sebesar % dari target sebesar %. KABUPATEN BOGOR TAHUN

241 4. Persentase balita gizi buruk pada tahun 2014 ditargetkan 0.020% terealisasi sebesar 02.02% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1.00% apabila dibandingkan tahun Hal ini dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah sadar gizi (Kadarzi) dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu diberikan pula PMT bagi balita gizi buruk sehingga kasus balita gizi buruk mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase balita gizi buruk telah tercapai sebesar 0.020% dari target sebesar % atau telah tercapai sebesar 20.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh 1 (satu ) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86.74%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (42.87%). Sasaran kesebelas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar %. 2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat yang dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98.46% E. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kelima Misi Kelima Pemerintah Kabupaten Bogor adalah Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata KABUPATEN BOGOR TAHUN

242 kelola pemerintahan yang baik Misi Kelima tersebut dilaksanakan dengan 21 Sasaran Strategis sebagai berikut : 1) Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif; 2) Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan; 3) Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; 4) Meningkatnya kualitas kebijakan daerah; 5) Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi; 6) Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD; 7) Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE; 8) Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil; 9) Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat; 10) Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan; 11) Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa; 12) Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian; 13) Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan; 14) Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat; 15) Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur; 16) Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian; 17) Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga; 18) Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 19) Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat; 20) Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; 21) Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Kelima Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target KABUPATEN BOGOR TAHUN

243 kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun Dari hasi pengukuran capaian kinerja pada Misi Kelima menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi Kelima tersebut diperoleh sebesar %. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori Sangat Baik. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi kelima. Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kelima pada Tahun 2014 No Sasaran Strategis Rata-Rata Capaian tahun Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif 99,80 Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai 2 pembangunan 101,22 3 Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan 106,09 4 Meningkatnya kualitas kebijakan daerah 97,63 5 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi 100,00 6 Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD 100,00 7 Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE 100,00 8 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil 95,97 9 Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat 100,00 10 Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan 230,70 11 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa 102,16 12 Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian 97,61 13 Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan 100,10 14 Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat 99,46 15 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur 91,68 16 Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian 100,00 17 Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga 125,81 18 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat 0,00 19 Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat 100,00 20 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis 100,00 21 Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban 97,89 Rata-Rata Capaian Sasaran 102,20 KABUPATEN BOGOR TAHUN

244 Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kelima tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 99,80%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) Tersedianya dokumen 1 perencanaan RPJPD yang telah dok , ,00 ditetapkan dengan PERDA 2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah dok , ,00 ditetapkan dengan PERDA 3 Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah dok , ,00 ditetapkan dengan PERKADA 4 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 5 Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang dok ,00 berkualitas dan tepat waktu 6 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi dok ,00 yang berkualitas 7 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan dok ,00 Sosial yang berkualitas 8 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan dok ,00 Lingkungan Hidup yang berkualitas 9 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan dok ,00 Pembangunan yang berkualitas 10 Cakupan layanan informasi program dan kegiatan ,00 pembangunan Kab, Bogor 11 Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) % 74,03 73,45 99,22 73,72 74,25 100,72 12 Buku "Kabupaten Dalam Angka" dok Ada Ada 100, ,00 13 Buku "PDRB Kabupaten" dok Ada Ada 100, ,00 KABUPATEN BOGOR TAHUN

245 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 14 Nilai PDRB (Rp. Juta) - Berdasarkan Harga Berlaku Rp ,20 125, ,554 98,36 - Berdasarkan Harga Konstan Rp ,84 41,066 41, ,00 15 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 7,06 6,03 85,41 6,01 6,01 100,00 16 Inflasi % 5,00 8,57 58,34 5,01 5,01 100,00 17 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Rp , ,00 18 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Rp , ,00 19 Kemampuan Daya Beli Rp/Kap Masyarakat (Konsumsi riil per /Bln kapita) (Rp/kap/bln) , ,03 20 Pertumbuhan PDRB % 7,06 6,03 85,41 6,01 6,01 100,00 21 Laju inflasi provinsi % 5,01 5,01 100,00 22 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan % 90,89 90,89 100,00 23 Kemiskinan % 9,11 9,11 100,00 Rata-Rata Capaian 97,86 99,80 Sumber : Bappeda, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2014, sebagai berikut : 2) Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 3) Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 4) Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersedianya dokumen perencanaan KABUPATEN BOGOR TAHUN

246 RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 5) Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 6) Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 7) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 8) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

247 9) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 10) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 11) Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab, Bogor pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 40 cakupan, terealisasi sebesar 40 cakupan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 73,72, terealisasi sebesar 74,25, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,72%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 99,22% meningkat sebesar 1,50% menjadi 100,72% pada tahun ) Buku "Kabupaten Dalam Angka" pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 dok, terealisasi sebanyak 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Buku KABUPATEN BOGOR TAHUN

248 "Kabupaten Dalam Angka" telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 14) Buku "PDRB Kabupaten" pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 dok, terealisasi sebanyak 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Buku "PDRB Kabupaten" telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 15) Nilai PDRB a. Nilai PDRB Berdasarkan Harga Berlaku pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 125,614 Milyar, terealisasi sebesar 123,554 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,36%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 menurun sebesar 18,84% menjadi 98,36% pada tahun b. Nilai PDRB Berdasarkan Harga Konstan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 41,066 Milyar, terealisasi sebesar 41,066 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 meningkat sebesar 1,16% menjadi 100,00% pada tahun ) Laju Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,01%, terealisasi sebesar 6,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 14,59% menjadi 100,00% pada tahun ) Inflasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,01%, terealisasi sebesar 5,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 41,66% menjadi 100,00% pada tahun ) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00, sehingga KABUPATEN BOGOR TAHUN

249 pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, menurun sebesar 18,41% menjadi 100,00% pada tahun ) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 1,46% menjadi 100,00% pada tahun ) Kemampuan Daya Beli Masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,03%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, menurun sebesar 3,63% menjadi 96,03% pada tahun ) Pertumbuhan PDRB pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,01% terealisasi sebesar 6,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 14,59% menjadi 100,00% pada tahun ) Laju inflasi provinsi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,01% terealisasi sebesar 5,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Persentase penduduk diatas garis kemiskinan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 90,89% terealisasi sebesar 90,89%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Kemiskinan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 9,11% terealisasi sebesar 9,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan KABUPATEN BOGOR TAHUN

250 Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan 23 (dua puluh tiga) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,61%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp ,00 (14,39%), Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Perencanaan Pembangunan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 70,52%, 2) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,56%, 3) Program Perencanaan Kesejahteraan Rakyat dan Sosial, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,43%, 4) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,40%, 5) Program Pengembangan Data/Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 76,88%, 6) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,83%. Sasaran 2 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,22%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

251 Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan 1 2 Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah Rp Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi , Pajak ,00 Capaian (%) 103, ,00 Retribu si , ,00 Rata-Rata Capaian 114,84 101,22 Sumber : Dispenda, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp ,00, terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,66%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, menurun sebesar 40,87% menjadi 103,66% pada tahun ) Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 pajak dan 16 retribusi, terealisasi sebanyak 10 pajak dan 16 retribusi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran kedua pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 66,25%, maka diperoleh anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (33,75%), Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 66,25%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

252 Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 106,09%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan % ,00 109, Keuangan Daerah 2 Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah % Lengkap Lengkap 100,00 100,00 103,11 103,11 Rata-Rata Capaian 100,,00 106,09 Sumber : DPKBD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2014, sebagai berikut: 1) Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 109,07%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 109,07%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 103,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,11%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

253 Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (DPKBD) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,06%, maka diperoleh efisiensi sebesar Rp ,00 (9,94%), Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,85%; 2) Program Pengelolaan Barang Daerah yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,16%; 3) Program Penataan dan Pendayagunaan yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,16%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,63%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempat yaitu Meningkatnya kualitas kebijakan daerah pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan Terbentuknya Daerah Otonom Baru Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) dok ,00 DOB ,00 Perkar a , ,90 KABUPATEN BOGOR TAHUN

254 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya) Rata-Rata Capaian 163,90 97,63 Sumber : Setda, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4 dok terealisasi sebesar 4 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan telah tercapai 4 dokumen dari target 17 dokumen atau tercapai 23,53%. 2) Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 DOB terealisasi sebesar 0 DOB, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 0,00%. Tidak tercapainya indokator tersebut disebabkan belum adanya Persetujuan Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR -RI). Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 155 perkara, terealisasi sebanyak 299 perkara, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 192,90%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 163,90% meningkat sebesar 29,00% menjadi 192,90% pada tahun Hal ini dikarenakan adanya peningkatan target capaian yang cukup signifikan sebanyak 50 perkara yaitu dari 205 perkara pada tahun 2013 menjadi 155 perkara pada tahun 2014, hal ini tidak sebanding dengan peningkatan realisasi sebanyak 37 perkara yaitu dari 336 perkara pada tahun 2013 menjadi 299 perkara pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum KABUPATEN BOGOR TAHUN

255 Lainnya) telah tercapai 299 perkara dari target 775 perkara atau tercapai 38,58%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 3 (tiga) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,14%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (43,86%), Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Penataan Adminstrasi Pemerintah Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,58%; 2) Program Penataan Daerah Otonomi Baru, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0,02%; 3) Program Perlindungan Hukum Pemerintah Daerah yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,83%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelima yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

256 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; Terciptanya dialog.audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan; Rumus an Rumus an Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) , ,00 Kali , ,00 4 Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah Kali , ,00 5 Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD Dok , ,00 Rata-Rata Capaian 75,55 100,00 Sumber : Setda, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 rumusan terealisasi sebanyak 2 rumusan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi telah tercapai 2 rumusan dari target 10 rumusan atau tercapai 20,00%. 2) Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 rumusan terealisasi sebesar 1 rumusan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Terciptanya dialog audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 80 kali, terealisasi pencapaian kinerjanya sebesar sebanyak 80 kali, sehingga 100,00%. Kondisi tersebut mengalami KABUPATEN BOGOR TAHUN

257 pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya dialog audensi dengan tokohtokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan telah tercapai 80 kali dari target 2370 kali atau tercapai 3,38%. 4) Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 8 kali, terealisasi sebanyak 8 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 8 kali dari target 40 kali atau tercapai 20,00%. 4) Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 8 dok, terealisasi sebanyak 8 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,90%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 26,66% meningkat sebesar 73,34% menjadi 100,90% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD telah tercapai 8 dok dari target 55 dok atau tercapai 14,55%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 5 (lima) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 80,60%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (19,40%), Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Penataan dan Pengendalian Program Pembangunan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 80,09%; KABUPATEN BOGOR TAHUN

258 2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 76,26%; 3) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 71,68%; 4) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,37%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Perda Inisiatif dok , ,00 2 Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD dok ,00 Rata-Rata Capaian 50,00 100,00 Sumber : Sekretariat DPRD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Perda Inisiatif pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 dok terealisasi sebanyak 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 50,00% KABUPATEN BOGOR TAHUN

259 meningkat sebesar 50,00% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perda Inisiatif telah tercapai 2 dok dari target 10 dok atau tercapai 20,00%. 2) Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10 dokumen terealisasi sebesar 10 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD telah tercapai 10 dokumen dari target 56 dokumen atau tercapai 17,86%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Dewan dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 69,79%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (30,21%). Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,39%; 2) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 66,20%. Sasaran 7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran KABUPATEN BOGOR TAHUN

260 Strategis Ketujuh yaitu Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2013 Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE % ,00 2 Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan % ,00 Rata-Rata Capaian 00,00 100,00 Sumber : KLP BJ, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 100 % terealisasi sebanyak 100 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0% terealisasi sebanyak 0%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (KLPBJ) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,55%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (27,45%). Sasaran Ketujuh diwujudkan dalam Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,55%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

261 Sasaran 8 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 96,97%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Kepemilikan KTP % 100,00 89,42 72,39 72,41 71,93 99,34 2 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk % 255,00 245,56 96,31 249,55 264,00 105,62 3 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK % sudah sudah 100,00 sudah sudah 100,00 4 Kepemilikan KK % 77,67 77,44 99,70 5 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk % 0,07 0,07 100,00 0,72 0,72 100,00 6 Rasio bayi berakte kelahiran % 0,79 0,79 100,00 0,62 0,60 96,77 7 Rasio pasangan berakte nikah % 1,00 1,00 100,00 1,00 1,00 100,00 8 Jumlah penduduk (jiwa) , ,22 9 Laju pertumbuhan penduduk (%) % 3,00 3,00 100,00 3,15 2,48 78,73 10 Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) % , ,06 Rata-Rata Capaian 108,59 95,97 Sumber : Disdukcapil, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Kepemilikan KTP pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 71,41% terealisasi sebanyak 71,93%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,34%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 26,95% meningkat sebesar 50,00% menjadi 99,34% pada tahun ) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 249,55 terealisasi sebanyak 264,00, sehingga pencapaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

262 kinerjanya sebesar 105,62%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 96,31% meningkat sebesar 9,31% menjadi 105,62% pada tahun ) Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK pada tahun 2014 ditargetkan sudah terealisasi sudah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 4) Kepemilikan KK pada tahun 2014 ditargetkan 77,64% terealisasi 77,44% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,70%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,72, terealisasi sebanyak 0,72, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 6) Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,62 terealisasi sebanyak 0,60, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,77%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 3,23% menjadi 96,77% pada tahun ) Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1,00 terealisasi sebanyak 1,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 8) Jumlah penduduk (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak jiwa terealisasi sebanyak jiwa, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 89,22%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 10,78% menjadi 89,22% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai KABUPATEN BOGOR TAHUN

263 dengan saat ini Jumlah penduduk (jiwa) telah tercapai dari target atau tercapai 78,75%. 9) Laju pertumbuhan penduduk (%) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 3,15% terealisasi sebanyak 2,48%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 78,73%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 37,47% menjadi 78,73% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Laju pertumbuhan penduduk (%) telah tercapai 2,48% dari target 3,17% atau tercapai 78,23%. 10) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak terealisasi sebanyak , sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91,06%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 187,60% menurun sebesar 96,54% menjadi 91,06% pada tahun Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,04%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (10,96%). Sasaran Kedelapan diwujudkan dalam Program Penataan Administrasi Kependudukan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,04%. Sasaran 9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau KABUPATEN BOGOR TAHUN

264 masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Rasio daya serap tenaga kerja orang , ,00 2 Sistem informasi Pelayanan Websit Perijinan dan administrasi e pemerintah , ,00 3 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat ada ada 100,00 ada ada 100,00 4 Penyelesaian izin lokasi % ,00 69,75 69,75 100,00 5 Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha perda , ,00 Rata-Rata Capaian 98,15 100,00 Sumber : BPT, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio daya serap tenaga kerja pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 309 terealisasi sebanyak 309, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 41,00% meningkat sebesar 59,00% menjadi 100,00% pada tahun ) Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 website terealisasi sebanyak 1 website, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 3) Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan ada terealisasi ada, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

265 4) Penyelesaian izin lokasi pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 69,75% terealisasi sebanyak 69,75%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 96,00% meningkat sebesar 4,00% menjadi 100,00% pada tahun ) Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 62 perda terealisasi sebanyak 62 perda, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perizinan Terpadu (BPT) dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,32%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp ,00 (5,68%). Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,90%; 2) Program Pelayanan Perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,21% 3) Program Perumusan Kebijakan Penanaman Modal dan Perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,46% 4) Program Pengembangan Pelayanan Perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,34% KABUPATEN BOGOR TAHUN

266 5) Program Penataan dan pengembangan Data Perizinan dan Penanaman Modal, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,70%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 230,70%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa orang ,70 Rata-Rata Capaian - 230,70 Sumber : BPMPD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 417 orang terealisasi sebanyak 962 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 230,70%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 962 orang dari target orang atau tercapai 40,97%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata KABUPATEN BOGOR TAHUN

267 kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,90%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp ,00 (4,10%). Sasaran Kesepuluh diwujudkan dalam Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,90%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,16%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas yaitu Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Tertatanya administrasi pemerintahan desa Desa , ,00 Persentase desa berstatus swasembada terhadap total % 1,38 1,40 101,27 1,38 1,38 100,00 desa Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan - Posyandu aktif % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 - Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) - LPM Berprestasi - Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat - Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK % 77,71 78,00 100,00 88,91 89,91 101,12 Lembag a , ,00 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 116,63 117,00 100,00 112,47 112,47 100,00 - PKK aktif % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 4 Meningkatnya lembaga ekonomi Lembag , ,00 KABUPATEN BOGOR TAHUN

268 No Indikator Kinerja Satuan 5 di perdesaan Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan 6 Jumlah LSM a Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) % 28,95 35,00 120,45 25,55 16,57 64,85 Lembag a , ,00 7 Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan kel , ,00 Rata-Rata Capaian 103,40 102,16 Sumber : BPMPD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Tertatanya administrasi pemerintahan desa pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 43 desa terealisasi sebanyak 43 desa, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 119,05% menurun sebesar 19,05% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tertatanya administrasi pemerintahan desa telah tercapai 43 desa dari target 244 desa atau tercapai 17,62%. 2) Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1,38% terealisasi sebanyak 1,38%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tertatanya administrasi pemerintahan desa telah tercapai 1,38% dari target 13,82% atau tercapai 9,99%. 3) Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan a. Posyandu aktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. b. Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 88,91%, terealisasi sebesar 89,91%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,12%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian KABUPATEN BOGOR TAHUN

269 kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 1,12% menjadi 101,12% pada tahun c. LPM Berprestasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6 lembaga terealisasi sebesar 6 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. d. Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. e. Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 112,47%, terealisasi sebesar 112,47%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. f. PKK aktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 4) Meningkatnya lembaga ekonomi di perdesaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 lembaga terealisasi sebanyak 16 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 160,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 60,00% menjadi 160,00% pada tahun ) Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 25,55% lembaga terealisasi sebanyak 16,57%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 64,85%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 64,85% menurun sebesar 55,60% menjadi 64,85% pada tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

270 6) Jumlah LSM pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 93 lembaga terealisasi sebanyak 93 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 7) Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 8 kelompok terealisasi sebanyak 8 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan 7 (Tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,63%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp ,00 (9,36%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Penataan Administrasi Pemerintahan Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,98%; 2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,97% 3) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,00% 4) Program Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,76% 5) Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,46%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

271 Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 12 Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,61%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keduabelas yaitu Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Laporan Hasil Pengawasan Dok ,00 100, ,43 2 Tindaklanjut Hasil Audit (%) % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 3 Jumlah Auditor orang , ,74 4 Jumlah P2UPD orang , ,48 5 Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan dok , ,00 6 Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi/PMPRB dok ,00 Rata-Rata Capaian 100,00 97,61 Sumber : Inspektorat, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Laporan Hasil Pengawasan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 467 dokumen terealisasi sebanyak 469 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,43%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada KABUPATEN BOGOR TAHUN

272 tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 0,43% menjadi 100,43% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Laporan Hasil Pengawasan telah tercapai 469 dokumen dari target 490 dokumen atau tercapai 95,71%. 2) Tindaklanjut Hasil Audit pada tahun 2014 ditargetkan 100,00% terealisasi 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 3) Jumlah Auditor pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 38 orang terealisasi sebanyak 36 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,74%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 5,26% menjadi 94,74% pada tahun Hal ini terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia yang diusulkan untuk mengikuti diklat jabatan fungsional Auditor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 36 orang dari target 50 orang atau tercapai 72,00%. 4) Jumlah P2UPD pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 21 orang terealisasi sebanyak 19 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,48%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 9,52% menjadi 90,48% pada tahun Hal ini terjadi karena terbatasnya tenaga yang profesional di bidang pengawasan yang berhubungan dengan Jabatan fungsional P2UPD, dimana masih terdapat Peraturan yang belum disempurnakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah P2UPD telah tercapai 19 orang dari target 33 orang atau tercapai 57,58%. 5) Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan pada tahun 2014 ditargetkan 3 dokumen terealisasi 3 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 6) Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi/PMPRB pada tahun 2014 ditargetkan 1 dokumen terealisasi 1 dokumen, sehingga KABUPATEN BOGOR TAHUN

273 pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Dalam mewujudkan Sasaran Keduabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Inspektorat dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 57,50%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (42,50%). Sasaran Keduabelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,95%; 2) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 62,28% 3) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur Pengawasan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 26,26% Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 13 Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100,10%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketigabelas yaitu Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya KABUPATEN BOGOR TAHUN

274 kemudahan untuk pelayanan kearsipan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Penerapan Pengelolaan arsip secara baku % 92,00 87,64 95,26 91,03 91,03 100,00 2 Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik berkas , ,40 3 Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan boks , ,00 4 Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan kegiatan , ,00 Rata-Rata Capaian 108,70 100,10 Sumber : KAPD, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Penerapan Pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 91,03% terealisasi sebanyak 91,03%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 4,84% menjadi 100,00% pada tahun ) Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik pada tahun 2014 ditargetkan berkas terealisasi berkas, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,40%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan KABUPATEN BOGOR TAHUN

275 saat ini Jumlah Auditor telah tercapai berkas dari target atau tercapai 15,54%. 3) Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan pada tahun 2014 ditargetkan boks terealisasi boks, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai boks dari target boks atau tercapai 90,48%. 4) Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan pada tahun 2014 ditargetkan 5 kegiatan terealisasi 5 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 5 kegiatan dari target 6 kegiatan atau tercapai 83,33%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketigabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,44%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp (12,56%). Sasaran Ketigabelas tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,23%; 2) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98% 3) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,67%; KABUPATEN BOGOR TAHUN

276 4) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,59%. Sasaran 14 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 99,46%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempatbelas yaitu Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Website milik Pemerintah Daerah website ada ada 100, ,00 2 Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah stasiun , ,00 3 Wartel/Warnet 0,10 0,10 100,00 0,18 0,18 100,00 4 Jaringan Komunikas % 0,28 0,28 100,00 0,01 0,01 100,00 5 Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon % 34,48 34,48 100, ,00 6 Pelaksanaaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi - Media Baru LPSE jenis ada ada 100, ,00 - Media Massa Radio Jenis ,00 - Media Massa Televisi Jenis ,00 - Media Massa Majalah Jenis ,00 - Media Luar Ruang Jenis , ,00 - Media Tradisional Jenis ,00 7 Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama ,50 8 Media Interpersonal jenis , ,00 9 Surat Kabar nasional/lokal yang Surat 145,00 145,00 100, ,00 KABUPATEN BOGOR TAHUN

277 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) masuk ke daerah kabar 10 Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan KIM ,00 Rata-Rata Capaian 101,00 99,46 Sumber : Diskominfo, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Website milik Pemerintah Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 243 website terealisasi sebanyak 243 website, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 243 website dari target website atau tercapai 20,00%. 2) Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah pada tahun 2014 ditargetkan 28 stasiun terealisasi 28 stasiun, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 28 stasiun dari target 30 stasiun atau tercapai 93,33%. 3) Wartel/Warnet pada tahun 2014 ditargetkan 0,18% terealisasi 0,18%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 4) Jaringan Komunikasi pada tahun 2014 ditargetkan 0,01% terealisasi 0,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 5) Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon pada tahun 2014 ditargetkan 42,00% terealisasi 42,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama KABUPATEN BOGOR TAHUN

278 apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 6) Pelaksanaaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi a. Media Baru LPSE pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 243 jenis, terealisasi sebesar 243 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Baru LPSE telah tercapai 243 jenis dari target jenis atau tercapai 20,00%. b. Media Massa Radio pada tahun 2014 ditargetkan sebesar jenis, terealisasi sebesar jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Radio telah tercapai jenis dari target jenis atau tercapai 20,00%. c. Media Massa Televisi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar jenis, terealisasi sebesar jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Televisi telah tercapai jenis dari target jenis atau tercapai 20,00%. d. Media Massa Majalah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 12 jenis, terealisasi sebesar 12 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Majalah telah tercapai 12 jenis dari target 60 jenis atau tercapai 20,00%. e. Media Luar Ruang pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 11 jenis, terealisasi sebesar 11 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KABUPATEN BOGOR TAHUN

279 Media Luar Ruang telah tercapai 11 jenis dari target 43 jenis atau tercapai 25,58%. f. Media Tradisional pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 jenis, terealisasi sebesar 2 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Luar Ruang telah tercapai 2 jenis dari target 10 jenis atau tercapai 25,58%. 7) Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama pada tahun 2014 ditargetkan 600 terealisasi 555, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,50%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Indikator tersebut belum mencapai target dikarenakan ada beberapa provider yang keberatan dengan dasar perhitungan besaran PBB. Dalam masalah teknis penarikannyapun masih terkendala dengan Implementasi Peraturan Bupati Bogor Nomor 41 Tahun 2011 tentang Tata Cara Permohonan dan Persyaratan Izin Operasional Menara (IOM) di Kabupaten Bogor, serta terdapat penolakan dari para pemilik Menara terkait Penarikan Retribusi Izin Operasional Menara karena tidak adanya UU yang mengatur tentang kewenangan daerah dalam memberlakukan Izin Operasional Menara maka Dinas Komunikasi dan Informasi akan meningkatkan Sosialisasi Peraturan Bupati Bogor Nomor 41 Tahun 2011 secara berkala terhadap para pemilik Menara di Kabupaten Bogor. 8) Media Interpersonal pada tahun 2014 ditargetkan 10 jenis terealisasi 10 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 110,00% menurun sebesar 10,00% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Interpersonal telah tercapai 10 surat kabar dari target 60 jenis atau tercapai 16,67%. 9) Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah pada tahun 2014 ditargetkan 52 surat kabar terealisasi 52 surat kabar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang KABUPATEN BOGOR TAHUN

280 sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah telah tercapai 52 surat kabar dari target 60 surat kabar atau tercapai 86,67%. 10) Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan KIM pada tahun 2014 ditargetkan 140 terealisasi 140, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Dalam mewujudkan Sasaran Ketigabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (DISKOMINFO) dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,44%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp (12,56%). Sasaran Keempatbelas tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu: 1) Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,23%; 2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,48% 3) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,75%; 4) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,89%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis KABUPATEN BOGOR TAHUN

281 15 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 91,68%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelimabelas yaitu Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Rasio jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin 94,15 86,30 107,88 0, , ,88 2 Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai 93,15 17,65 18,95 0,25 0,22 88,00 yang pensuin 3 Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat 89,01 88,00 98,87 97,5 89,23 91,52 4 Rasio jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan 95,13 99,00 104,07 49,5 48,2 97,37 formasi 5 Rasio pegawai yang mengikuti diklat 87,98 92,00 104,57 0,0662 0, ,84 Rata-Rata Capaian 86,87 91,68 Sumber : BKPP, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,00368 terealisasi sebanyak 0,00305, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 82,88%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 107,88% menurun sebesar 25,00% menjadi 82,88% pada tahun ) Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin pada tahun 2014 ditargetkan 0,25 terealisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN

282 0,22, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 88,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 17,65% meningkat sebesar 69,05% menjadi 88,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin telah tercapai 0,22 dari target 0,65 atau tercapai 33,85%. 3) Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat pada tahun 2014 ditargetkan 97,5% terealisasi 89,23%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 91,52%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 88,00% menurun sebesar 7,35% menjadi 89,23% pada tahun ) Rasio jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi pada tahun 2014 ditargetkan 49,5 terealisasi 48,2, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,37%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,07% menurun sebesar 6,70% menjadi 97,37% pada tahun ) Rasio pegawai yang mengikuti diklat pada tahun 2014 ditargetkan 0,0662 terealisasi 0,0653, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,84%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,57% menurun sebesar 5,93% menjadi 98,84% pada tahun Dalam mewujudkan Sasaran Kelimabelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,42%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (7,58%). Sasaran Kelimabelas tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : KABUPATEN BOGOR TAHUN

283 1) Program Analisa Kebutuhan dan Formasi Pegawai, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,93%; 2) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,17%: 3) Program Pengembangan Layanan Administrasi Kepegawaian, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,96%; 4) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,10%; 5) Program Pendidikan dan Pelatihan, yaitu dianggarkan sebesar Rp11.940, ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,97%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 16 Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenambelas yaitu Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan 1 Jumlah PNS yang mengikuti Penghormatan Dinas dan Purna Tugas Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Orang ,00 2 Solidaritas Orang ,00 3 Konsultasi dan mediasi Hukum Orang ,00 4 Bantuan Kesehatan orang ,00 Rata-Rata Capaian 100,00 Sumber : Sekretariat KORPRI, 2014 KABUPATEN BOGOR TAHUN

284 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah PNS yang mengikuti Penghormatan Dinas dan Purna Tugas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 500 orang terealisasi sebesar 500 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Solidaritas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar orang terealisasi sebesar orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Konsultasi dan mediasi Hukum pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 168 orang terealisasi sebesar 168 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun ) Bantuan Kesehatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar orang terealisasi sebesar orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Dalam mewujudkan Sasaran Kenambelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Korpri dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,93%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (12,07%). Sasaran Keenambelas diwujudkan dalam Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,93%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis KABUPATEN BOGOR TAHUN

285 17 Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 125,81%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuhbelas yaitu Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan 1 Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan; Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Dok , ,81 Rata-Rata Capaian 366,67 125,81 Sumber : Setda, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 31 dokumen terealisasi sebesar 39 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125,81%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 366,67% menurun sebesar 240,86% menjadi 125,81% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan telah tercapai 39 dokumen dari target 175 dokumen atau tercapai 22,29%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuhbelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini KABUPATEN BOGOR TAHUN

286 sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,92%, maka terdapat efisiensi sebesar 146,722,728 (8,08%). Sasaran Ketujuhbelas diwujudkan dalam Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,92%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 18 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 00,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kedelapanbelas yaitu Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 1 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat DOB ,00 Rata-Rata Capaian - 00,00 Sumber : Setda, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 DOB terealisasi sebesar 0 DOB, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 00,00%. Tidak tercapainya indokator tersebut disebabkan belum adanya Persetujuan Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR -RI). Indikator kinerja KABUPATEN BOGOR TAHUN

287 tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapanbelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0,02%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (99,92%). Sasaran Kedelapanbelas diwujudkan dalam Program Penataan Daerah Otonomi Baru, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,92%. Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 19 Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesembilanbelas yaitu Terbentuknya Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.73 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Rasio Jumlah masyarakat per penduduk yang memperoleh pendidikan/ 0,39 0,39 100,00 0,38 0,38 100,00 pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat Rata-Rata Capaian 100,00 100,00 Sumber : Kesbangpol, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR TAHUN

288 1) Rasio Jumlah masyarakat per penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,38 terealisasi sebesar 0,38, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilanbelas pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 8,28%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (91,72%). Sasaran Kesembilanbelas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu: 1) Program Pengembangan Wawasan kebangsaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,06%; 2) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,39%: Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 20 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keduapuluh yaitu Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel KABUPATEN BOGOR TAHUN

289 Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Kegiatan pembinaan politik daerah Kegiatan , ,00 2 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP kegiatan , ,00 Rata-Rata Capaian 110,00 100,00 Sumber : Kesbangpol, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Kegiatan pembinaan politik daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 5 kegiatan terealisasi sebesar 5 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 120,00% menurun sebesar 20,00% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan pembinaan politik daerah telah tercapai 5 kegiatan dari target 25 kegiatan atau tercapai 20,00%. 2) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 kegiatan terealisasi sebesar2 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP telah tercapai 2 kegiatan dari target 10 kegiatan atau tercapai 20,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keduapuluh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,10%, maka KABUPATEN BOGOR TAHUN

290 terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (9,90%). Sasaran Keduapuluh diwujudkan dalam Program Pendidikan Politik Masyarakat, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,10%. Sasaran 21 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 97,89%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keduapuluhsatu yaitu Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel Tabel Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Pada Tahun 2013 dan 2014 No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1 Rasio jumlah masyarakat per penduduk yang memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi 0,39 0,39 100,00 0,76 0,76 100,00 pengembangan wawasan kebangsaan 2 Rasio jumlah masyarakat per penduduk yang memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi 0,39 0,39 100,00 0,36 0,36 100,00 pengembangan wawasan kebangsaan 3 Penegakan PERDA % 14,65 15,37 104,91 72,09 69,09 95,84 4 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di % 14,65 15,37 104, ,86 184,23 Kabupaten 5 Cakupan patroli petugas Satpol PP Hari , ,00 6 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan 36,54 18,00 49, ,00 7 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per penduduk Angka 0,87 0,87 102,30 0,39 0,37 94,87 KABUPATEN BOGOR TAHUN

291 Tahun 2013 Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 8 Angka kriminalitas yang tertangani Angka 9,22 3,70 40,13 4,25 3,36 79,06 9 Angka kriminalitas Angka 9,22 8,02 113,02 6,82 7,08 96,19 10 Jumlah demo Demo 16,00 22,00 62, ,30 11 Jumlah Linmas per Jumlah Penduduk % 8,29 8,55 103,14 12,74 8,49 66,64 12 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten % 8,29 8,55 103,14 0,13 0,08 61,54 Rata-Rata Capaian 90,28 97,89 Sumber : 1. Satpol PP, Kesbang Pol, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio jumlah masyarakat per penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,76 terealisasi sebesar 0,76, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 2) Rasio jumlah masyarakat per penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,76 terealisasi sebesar 0,76, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 3) Penegakan PERDA pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 72,09% terealisasi sebesar 69,09%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,84%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,91% menurun sebesar 9,07% menjadi 95,84% pada tahun ) Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 74,83% terealisasi sebesar 137,86%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 184,23%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun KABUPATEN BOGOR TAHUN

292 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,91% meningkat sebesar 79,32% menjadi 184,23% pada tahun ) Cakupan patroli petugas Satpol PP pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak hari terealisasi sebesar hari, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai hari dari target hari atau tercapai 20,00%. 6) Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 18 terealisasi sebesar 18, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 49,26% meningkat sebesar 50,74% menjadi 100,00% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 18 dari target 26 atau tercapai 69,23%. 7) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,39 terealisasi sebesar 0,37, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,87%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 102,30% menurun sebesar 79,32% menjadi 94,87% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 0,37 dari target 0,89 atau tercapai 41,57%. 8) Angka kriminalitas yang tertangani pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4,25 terealisasi sebesar 3,36, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 79,06%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 40,13% meningkat sebesar 38,93% menjadi 79,06% pada tahun Data tersebut data jumlah kriminalitas yang tertangani dari POLRES Bogor. turunnya angka krimalitas yang tertangani diakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu kasus berbeda, kemudian jumlah SDM di KABUPATEN BOGOR TAHUN

293 kepolisian pun terbatas tidak seimbang dengan jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke Kepolisian. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 3,36 dari target 7,44 atau tercapai 45,16%. 9) Angka kriminalitas pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 6,82 terealisasi sebesar 7,08, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,19%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 113,02% menurun sebesar 16,83% menjadi 96,19% pada tahun ) Jumlah Demo pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 27 terealisasi sebesar 28, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,30%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 62,50% meningkat sebesar 33,80% menjadi 96,30% pada tahun ) Jumlah Linmas per Jumlah Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 12,74 terealisasi sebesar 8,49, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 66,64%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 103,14% menurun sebesar 36,50% menjadi 66,64% pada tahun Jika dibandingkan pada tahun 2012 Rasio jumlah Linmas per penduduk yang mencapai angka 8,55 dari target 8,51 atau mencapai 100,5%, sedangkan pada tahun 2013 jumlah Linmas per penduduk mencapai angka 8,49 dari target 8,29 atau mencapai 102,45%. maka capaian indikator rasio linmas per penduduk tidak mengalami kenaikan di tahun 2014 (8,49), hal ini disebabkan data jumlah linmas yang digunakan yaitu anggota linmas yang mendapatkan insentif yaitu 10 orang perdesa (4340 linmas) masih sama di tahun 2013 sedangkan target di tahun 2014 meningkat menjadi 12,74. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Linmas per Jumlah Penduduk telah tercapai 8,49 dari target 25,64 atau tercapai 33,11%. 12) Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,13 terealisasi sebesar 0,08, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 61,54%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila KABUPATEN BOGOR TAHUN

294 dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 103,14% menurun sebesar 41,60% menjadi 61,54% pada tahun Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Linmas per Jumlah Penduduk telah tercapai 0,08 dari target 0,30 atau tercapai 26,67%. Dalam mewujudkan Sasaran Keduapuluh pada Misi Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh 2 (dua) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan Satuan Polisi Pamong Praja dengan 12 (dua belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp ,00 yang terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,56%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp ,00 (3,44%). Sasaran Keduapuluhsatu tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,14%; 2) Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Lingkungan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,11%; 3) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,16%; 4) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,60%; Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat, yaitu dianggarkan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,81%. KABUPATEN BOGOR TAHUN

295 3.2 Realisasi Anggaran Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan Kabupaten Bogor dapat digambarkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Bogor tahun anggaran Realisasi pendapatan daerah Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar Rp ,16 atau 104,10% dari Anggarannya sebesar Rp ,00 dan realisasi belanja daerah sebesar Rp ,00 atau 84,70% dari Anggaran sebesar Rp ,00 sehingga pada tahun 2014 anggaran APBD Kabupaten Bogor surplus sebesar Rp ,00. Realisasi pembiayaan daerah dari sisi penerimaan daerah pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 yang seluruhnya merupakan rincian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu. Pencairan Dana Cadangan. dan Penerimaan Hasil Investasi Daerah. Pada tahun 2014 realisasi pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp ,00 yang seluruhnya digunakan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar. Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp ,16 dari jumlah tersebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor memberikan kontribusi sebesar Rp ,16 terhadap total pendapatan daerah. realisasi PAD ini melebihi target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu sebesar 115,65%. Realisasi belanja daerah pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil melakukan penghematan Rp ,00 dari anggaran belanja daerah yang telah direncanakan sebesar Rp , Pengelolaan Pendapatan Daerah A. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Target pendapatan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P -APBD) Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014, KABUPATEN BOGOR TAHUN

296 secara keseluruhan dapat direalisasikan sebesar Rp ,16 atau 104,08% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp dengan rincian capaian kinerja pendapatan berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut : a. Pendapatan Asli Daerah (P AD) dapat direalisasikan sebesar Rp ,16 atau 115,65% dari target yang ditetapkan sebesar Rp ,00 PAD tersebut terdiri dari Penerimaan dari Pajak Daerah. Retribusi Daerah. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain PAD yang Sah. Realisasi PAD melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal sebagai berikut : 1) Optimalisasi penagihan dan peningkatan frekuensi pemeriksaan Pajak Daerah; 2) Koordinasi dan sinergi dengan intansi vertikal serta OPD pengelola penerimaan pendapatan; 3) Sosialisasi terhadap wajib pajak antara lain melalui pelaksanaan Gebyar Pajak sebagai wujud apresiasi terhadap Wajib Pajak yang taat; 4) Peningkatan penyediaan sarana pendukung guna lebih mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak pajak dan wajib retribusi; 5) Peningkatan kemudahan pembayaran pajak daerah bagi wajib pajak melalui penyetoran lewat ATM; 6) Peningkatan penerimaan pendapatan daerah sebagai dampak dari peningkatan nilai jual obyek pajak (NJOP) PBB dan BPHTB karena kegiatan analisa zona nilai tanah b. Dana Perimbangan dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 atau 101,74% dari target yang ditetapkan sebesar Rp ,00 Pendapatan Dana Perimbangan, terdiri dari pendapatan Bagi Hasil Pajak. Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Realisasi dana perimbangan melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal-hal sebagai berikut : KABUPATEN BOGOR TAHUN

297 1) Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan pemerintah pusat serta Instansi vertikal yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor; 2) Penyediaan data dasar perhitungan dana perimbangan. c. Lain-lain Pendapatan yang Sah dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 atau 76,50% dari target yang ditetapkan sebesar Rp ,00 Lain-lain pendapatan daerah, terdiri dari Pendapatan Hibah. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah. Dana Alokasi Cukai Tembakau serta Dana Transfer Lainnya. Tabel Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor No Uraian Target Setelah Perubahan (Rp) Realisasi Rp (%) I PENDAPATAN DAERAH , , % 1.1 Pendapatan Asli Daerah , ,16 115,65% 1.2 Dana Perimbangan , ,00 101,74% 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah , ,00 94,80% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014 Sementara itu, apabila diperhatikan berdasarkan proporsi dari realisasi masing-masing komponen pendapatan daerah terhadap total realisasi pendapatan daerah sebagai berikut : 1) PAD proporsinya sebesar 39,10%; 2) Dana Perimbangan proporsinya sebesar 57,03%; dan 3) Lain-lain Pendapatan yang Sah proporsinya sebesar 21,70%. Tabel Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah No Uraian Realisasi (Rp) Proporsi (%) I PENDAPATAN DAERAH , Pendapatan Asli Daerah ,16 31,85% 1.2 Dana Perimbangan ,00 64,99% 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ,00 21,70% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014 KABUPATEN BOGOR TAHUN

298 Pendapatan Asli Daerah; 31,85% Dana Perimbangan; 46,46% Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah; 21,70%

299 Tabel Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014 JUMLAH (Rp) NO. URAIAN PENERIMAAN TARGET (setelah % REALISASI perubahan) I PAJAK DAERAH , ,16 115,70 I.1 Pajak Hotel , ,61 104,10 I.2 Pajak Restoran , ,61 103,60 I.3 Pajak Hiburan , ,00 115,50 I.4 Pajak Reklame , ,90 101,20 I.5 Pajak Penerangan Jalan , ,79 107,80 I.6 Pajak Parkir , ,75 102,20 I.7 Pajak Air Tanah ,00 51, ,50 98,70 I.8 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan , ,00 131,70 Bangunan (BPHTB) I.9 Pajak Mineral Bukan Logam dan , ,00 104,80 batuan I.10 Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan , ,00 114,00 Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014 b) Retribusi Daerah Jenis retribusi daerah di Kabupaten Bogor adalah sebanyak 16 jenis retribusi. Sementara itu, apabila dikelompokkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, jenis retribusi daerah dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : (1) Retribusi Jasa Umum seba nyak 7 jenis; (2) Retribusi Jasa Usaha sebanyak 5 jenis; dan (3) Retribusi Perizinan Tertentu sebanyak 4 jenis. Apabila dirinci berdasarkan OPD pengelola, dari 16 jenis retribusi daerah, terdapat 2 (dua) jenis retribusi yang ditangani lebih dari 1 (satu) O PD, yaitu : (1) Retribusi Pelayanan Kesehatan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang dan RSUD Cileungsi; (2) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah oleh Bagian Umum-Sekretariat Daerah, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Barang Daerah serta Dinas Bina Marga dan Pengairan. Secara total, Retribusi Daerah dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 atau secara capaian sebesar 103,80% dari target yang ditetapkan sebesar Rp Rincian realisasi KABUPATEN BOGOR TAHUN

300 pada masing-masing komponen Retribusi Daerah disajikan pada tabel berikut ini : Tabel Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 NO. URAIAN PENERIMAAN TARGET REALISASI Rp. Rp. % II. RETRIBUSI DAERAH , ,00 103,80% II.A. Retribusi Jasa Umum ,00 111,50% 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan , ,00 112,40% a. Dinas Kesehatan , ,00 47,75% b. RSUD Leuwiliang , ,00 119,34% c. RSUD Cileungsi , ,00 129,02% 2. Retribusi Pelayanan Persampahan/ , ,00 100,10% Kebersihan 3. Ret. Pel. Pemakaman dan , ,00 100,70% Pengabuan Mayat 4. Ret. Pelayanan Parkir Tepi Jalan , ,00 100,00% Umum 5. Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor , ,00 100,10% 6. Ret. Penyediaan dan/atau , ,00 100,80% Penyedotan kakus 7. Ret. Pengendalian Menara Telekomunikasi , ,00 143,20% II.B. Retribusi Jasa Usaha , ,00 101,40% 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , ,00 102,50% a. Bagian Umum Setda , ,00 70,00% b. DPKBD , ,00 105,79% c. Bina Marga , ,00 106,07% 2. Retribusi Terminal , ,00 100,00% 3. Reribusi Tempat Khusus Parkir , ,00 100,00% 4. Retribusi Rumah Potong Hewan , ,00 100,30% 5. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga , ,00 65,80% II.C. Retribusi Perijinan Tertentu , ,00 94,60% 1. Ret. Ijin Mendirikan Bangunan , ,00 94,30% 2. Ret. Ijin Gangguan , ,00 95,20% 3. Ret. Ijin Trayek , ,00 100,40% 4. Ret. Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing , ,00 100,80% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Desember 2014 Dari 16 jenis retribusi tersebut, secara nominal jenis retribusi daerah yang memberikan kontribusi terbesar adalah berasal dari Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebesar 143,20%, diikuti oleh Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar 112,40%; Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar 102,50%; Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat sebesar 100,70%, Retribusi Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing sebesar 101,80%, Retribusi KABUPATEN BOGOR TAHUN

301 Penyediaan/atau Penyedotan Kakus sebesar Rp. 100,80%, Retribusi Ijin Trayek sebesar 100,40%, Retribusi Rumah Potong Hewan sebesar 100,30%, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebesar 100,10%, Retribusi Terminal sebesar 100,00%, Retribusi Parkir Tepi Jalan sebesar 100,00%, Reribusi Tempat Khusus Parkir sebesar 100,00%, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 100,10% Retribusi Ijin Gangguan sebesar 95,20%, Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan sebesar 94,30%, dan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 65,80%. c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Realisasi PAD dari komponen Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan secara kumulatif adalah Rp ,00 atau 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp ,00. Rincian target dan realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di Pisahkan. Tabel Target dan Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan Tahun Anggaran 2014 NO URAIAN PENERIMAAN HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN DRH YG DIPISAHKAN ANGGARAN TAHUN 2014 TARGET REALISASI 15,109,074, ,109,074, BUMD Bank Jabar banten 15,109, ,00 15,109,074, Sumber : Laporan Penerimaan Pendapatan Daerah Kab.Bogor Tahun 2014 (Periode s/d 31 Desember 2014) d) Lain-Lain PAD yang Sah Realisasi dari komponen Lain-lain PAD yang sah secara kumulatif adalah sebesar Rp ,00 atau 94,80% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jenis lain-lain pendapatan yang sah ada 6 (enam) jenis pendapatan. Total pencapaian realisasi lain-lain pendapatan yang sah tersebut dikontribusikan oleh Pendapatan Hibah sebesar 1.132,10%, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya sebesar 97,70%, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 100,00%, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah sebesar 74,10%, Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah KABUPATEN BOGOR TAHUN %

302 Daerah Lainnya sebesar 348,60%, dan Dana Alokasi Cukai Hasil Tembakau sebesar 105,50%. Tabel Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di Pisahkan Tahun Anggaran 2014 NO. URAIAN PENERIMAAN TARGET REALISASI Rp. Rp. % III. HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN , ,00 100,00 1. PDAM Tirta Kahuripan BUMD Bank Jabar banten , ,00 100,00 3. PD. Perkreditan Kecamatan PD. Bank Perkreditan Rakyat PD. Pasar Tohaga Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014 Tabel Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2014 NO. URAIAN PENERIMAAN TARGET (setelah Perubahan) Rp. REALISASI Rp. % IV. LAIN-LAIN PAD YANG SAH , ,00 94,80% 1. Pendapatan Hibah , , ,10% Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Alokasi Cukai Hasil Tembakau , ,00 97,70% , ,00 100,00% , ,00 74,10% , ,00 348,60% , ,00 105,50 Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des ) Dana Perimbangan Realisasi Dana Perimbangan secara keseluruhan telah mencapai Rp ,00 atau 101,70%, yang berarti melampaui target sebesar Rp ,00. Total pencapaian realisasi Dana Perimbangan tersebut dikontribusikan oleh Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 120,40%, Bagi Hasil Pajak sebesar 110,50%, Bagi KABUPATEN BOGOR TAHUN

303 Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam sebesar 141,60%, Dana Alokasi Umum sebesar %, dan Dana Alokasi Khusus sebesar %. Rinciannya disajikan pada Tabel berikut ini. Tabel Realisasi Komponen Dana Perimbangan Tahun 2014 JUMLAH (Rp) No. URAIAN Target Setelah Perubahan Realisasi (%) B Dana Perimbangan , ,00 101,70% B-1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak , , % B-2 Dana Alokasi Umum , ,00 100,00% B-3 Dana Alokasi Khusus , ,00 100,00% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des ) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Secara kumulatif Realisasi Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp ,00 atau 94,80%, dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00 dengan rincian berikut ini. Tabel Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 No. URAIAN Target Setelah Perubahan (Rp) JUMLAH Realisasi (Rp) C Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah , ,00 94,80% C-1 Pendapatan Hibah , , ,10% C-2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya (%) , ,00 97,70% C-3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus , ,00 100,00% C-4 C-5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 74,10% , ,00 348,60% C-6 Dana Alokasi Cukai hasil Tembakau , ,00 105,50% Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014 Secara rinci penjelasan realisasi penerimaan pada komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yaitu dikontribusikan oleh Pendapatan Hibah sebesar 1132,10%, Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya sebesar 97,70%, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 100,00%, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya KABUPATEN BOGOR TAHUN

304 sebesar 74,10%, Dana bagi hasil dari retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya sebesar 348,60%, dan Dana Alokasi Cukai Tembakau sebesar 105,50%. B. Permasalahan dan Solusi Secara keseluruhan bahwa realisasi pendapatan daerah telah melampaui target yang telah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat permasalahan umum, yaitu : a. Belum terintegrasinya sistem pengelolaan pendapatan daerah baik mengenai Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah; b. Belum optimalnya koordinasi secara sinergis dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun lembaga vertikal yang ada di Kabupaten Bogor, instansi vertikal serta stakeholder tingkat desa/kelurahan dan kecamatan; c. Belum optimalnya kontribusi Badan Usaha Milik Daerah terhadap Pendapatan Daerah; d. Terbatasnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia pengelola pendapatan daerah; e. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Solusi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain : a. Mengembangkan integrasi sistem pengelolaan pendapatan daerah, salah satu diantaranya melalui penyiapan sistem informasi managemen pelaporan data wajib pajak secara on line; b. Meningkatkan koordinasi secara sinergis dengan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun lembaga vertikal yang ada di Kabupaten Bogor, instansi vertikal serta stakeholder tingkat desa/kelurahan dan kecamatan antar instansi terkait dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, melalui pembentukan tim optimalisasi pendapatan daerah yang meliputi unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah; KABUPATEN BOGOR TAHUN

305 c. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah agar dapat memberikan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah; d. Mempersiapkan kualitas dan kompetensi tenaga pengelola pendapatan daerah, seperti pemeriksa pajak daerah, juru penilai dan juru sita melalui pelatihan, bimbingan teknik dan in house training; e. Melakukan sosialisasi di berbagai media, memberikan apresiasi kepada wajib pajak dan sosialisasi tatap muka dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pendapatan daerah, khususnya mengenai pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak secara tepat waktu dan tepat jumlah dan menambah sarana prasarana yang mampu menjangkau wilayah pedalaman dengan cepat. C. Pengelolaan Belanja Daerah a) Target dan Realisasi Belanja Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 tidak terealisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yaitu mencapai 84,70%, atau yang direncanakan sebesar Rp ,00 hanya terealisasi sebesar Rp ,00, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut ini. Tabel Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 KODE REKENING URAIAN JUMLAH BERTAMBAH / (BERKURANG) Target Setelah Perubahan Realisasi (Rp) (%) = Belanja Daerah , Belanja Tidak Langsung , Belanja Pegawai , Belanja Hibah , Belanja Bantuan Sosial , Belanja bagi hasil kepada ,40 Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan ,40 Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga , Belanja Langsung , Belanja Pegawai , Belanja Barang dan Jasa , Belanja Modal ,10 Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014 KABUPATEN BOGOR TAHUN

306 Pada Tabel dapat dilihat bahwa capaian kinerja anggaran belanja berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut : a. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,00 atau 89,10% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu Rp ,00; b. Belanja Langsung sebesar Rp ,00 atau 81,40% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp ,00. Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan komposisinya terhadap total realisasi belanja, maka proporsi realisasi dari Belanja Tidak Langsung adalah 45,65%, sementara Belanja Langsung sebesar 54,35%. Secara umum, hal-hal yang mempengaruhi tidak terealisasinya alokasi anggaran belanja daerah sebagaimana tercantum pada Tabel 3.12 dijelaskan sebagai berikut. a. Belanja Tidak Langsung 1) Realisasi Belanja Pegawai mencapai 92,30% atau sebesar Rp dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Tidak terealisasinya Belanja Pegawai ini diantaranya disebabkan karena : a) Masih adanya sisa anggaran dari rencana accress untuk pos belanja gaji pegawai dari yang telah direncanakan untuk beberapa OPD; b) Masih adanya sisa anggaran tunjangan umum dan tunjangan fungsional sebagai akibat dari adanya dinamika jumlah pegawai yang disebabkan purna bhakti di tahun 2014; c) Masih adanya sisa anggaran biaya pemungutan, yaitu dari Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, untuk Insentif Pemungutan PBB Tahun 2014 tidak seluruhnya direalisasikan di tahun ) Belanja Hibah terealisasi 69,40% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon hibah sesuai Peraturan Menteri KABUPATEN BOGOR TAHUN

307 Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga dana hibah dikembalikan lagi ke kas daerah. 3) Belanja Bantuan Sosial terealisasi 77,10% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon bantuan sosial sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga dana bantuan sosial dikembalikan lagi ke kas daerah 4) Belanja Bagi Hasil Keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa dapat terealisasi sebesar 97,40% atau sebesar Rp ,00 dari rencana yang ditetapkan sebesar Rp ,00. 5) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa terealisasi 82,40% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,00. 6) Realisasi Belanja Tidak Terduga hanya terealisasi 31,10% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp Hal ini disebabkan karena belanja tidak terduga digunakan untuk kepentingan penanggunglangan bencana alam dan pengembalian (restitusi) pajak daerah pada tahun bersangkutan, sehingga belanja tidak terduga hanya direalisasikan sesuai dengan kebutuhan tahun b. Belanja Langsung 1) Belanja Pegawai terealisasi 88,30% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan oleh adanya upaya efisiensi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan. 2) Belanja Barang dan Jasa terealisasi 86,10% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1, ,00. Hal ini disebabkan adanya upaya efisiensi/ penghematan pada belanja bahan pakai habis, belanja KABUPATEN BOGOR TAHUN

308 cetak dan penggandaan, belanja pemeliharaan, belanja makan dan minum, maupun pada belanja perjalanan dinas. 3) Belanja Modal terealisasi 76,10% atau sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Capaian realisasi Belanja Daerah dapat pula dilihat berdasarkan OPD dan Kecamatan serta Urusan Pemerintahan. Hal ini guna memudahkan dalam menganalisis mengenai fungsi belanja dari masing-masing OPD dan Urusan Pemerintahan. b) Rencana dan Realisasi Pembiayaan Daerah Defisit anggaran yang direncanakan pada Tahun Anggaran 2014, adalah sebesar (Rp ), namun demikian sampai dengan 31 Desember 2014 justru terjadi surplus menjadi Rp ,00 karena terlampauinya target pendapatan daerah, efesiensi dari kegiatan, tidak terealisasinya sebagian anggaran yang direncanakan untuk belanja daerah serta ada kegiatan-kegiatan yang dianggarkan kembali di tahun 2014, sementara pada komponen pembiayaan dapat dijelaskan sebagai berikut : Pembiayaan Daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, kondisi anggaran pembiayaan daerah dijelaskan sebagai berikut: a. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan Daerah yang dianggarkan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp ,00 dan terealisasi 100,00%. b. Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan yang direncanakan untuk 1) pembentukan dana cadangan sebesar Rp0.00 terealisasi 0.00%, 2) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp ,00 terealisasi 86.90%. Dengan adanya surplus, kondisi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang terealisasi sesuai rencana, maka terdapat surplus setelah pembiayaan sebesar Rp ,16 yang akan menjadi Sisa Lebih KABUPATEN BOGOR TAHUN

309 Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA). Penjelasan jumlah SILPA diatas, akan disampaikan secara rinci dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 kepada DPRD berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Tabel 3.86 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 KODE REKENING U R A I A N Anggaran Setelah Perubahan JUMLAH BERTAMBAH / (BERKURANG) Realisasi (Rp) (%) = PEMBIAYAAN DAERAH ( ) 101, Penerimaan Pembiayaan Daerah ( ) 100, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (532) 100, Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan piutang daerah Penerimaan Hasil Investasi Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah ( ) 104, , Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah SURPLUS / (DEFISIT) SETELAH PEMBIAYAAN Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des ( ) 0,00 KABUPATEN BOGOR TAHUN

310 Rekapitulasi secara ringkas mengenai kinerja keuangan daerah, yang meliputi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan pada APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 disajikan pada Tabel Tabel Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bogor Tahun 2014 JUMLAH BERTAMBAH / (BERKURAN KODE U R A I A N REKENING Anggaran Setelah Realisasi (Rp) (% Perubahan = PENDAPATAN DAERAH , ,16 ( ,16) Pendapatan Asli Daerah , ,16 ( ,16) Hasil Pajak Daerah , ,16 ( ,16) Hasil Retribusi Daerah , ,00 ( ,00) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah , ,00 (955,00) 10 yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah , ,00 ( ,00) 12 yang Sah 4 2 Dana Perimbangan , ,00 ( ,00) Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan , ,00 ( ,00) 12 Pajak Bagi Hasil Pajak , ,00 ( ,00) 11 Bagi Hasil Bukan Pajak , ,00 ( ,00) Dana Alokasi Umum , ,00 (900,00) Dana Alokasi Khusus , , Lain-lain Pendapatan Daerah yang , , Sah Pendapatan Hibah , ,00 ( ,00) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi , , ,00 9 dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi , ,00 0,00 10 Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau , , ,00 7 Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Retribusi dari , ,00 ( ,00) Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Alokasi Cukai hasil Tembakau , ,00 ( ,00) 10 5 BELANJA DAERAH , , , BELANJA TIDAK LANGSUNG , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Hibah , , , Belanja Bantuan Sosial , , Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa , , ,00 9 KABUPATEN BOGOR TAHUN

311 ANGGARAN DAN REALISASI ANGGARAN REALISASI , , , , , ,00 Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

LAPORAN KINERJA 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR LAPORAN KINERJA 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Prolap Inspektorat Kabupaten Bogor 2017 www.bogorkab.go.id KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2012

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2012 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR RINGKASAN APBD MENURUT TAHUN ANGGARAN 205 KODE PENDAPATAN DAERAH 2 3 4 5 = 4 3 URUSAN WAJIB 5,230,252,870,000 5,84,385,696,000 584,32,826,000 0 PENDIDIKAN 0 0 Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR

ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR ANALISIS SITUASI DAN KONDISI KABUPATEN BOGOR Oleh : Drs. Adang Suptandar, Ak. MM Disampaikan Pada : KULIAH PROGRAM SARJANA (S1) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA, IPB Selasa,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS

DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS DATA UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 298.838,31 Ha. Secara geografis terletak di antara 6⁰18'0" 6⁰47'10" Lintang Selatan dan 106⁰23'45" 107⁰13'30" Bujur Timur, dengan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BOGOR 3.7. Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Bogor adalah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH 6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 7. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan

Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Kehutanan LAMPIRAN XXIII PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 43 TAHUN 2014 TANGGAL : 22 DESEMBER 2014 RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR Bab ini menjelaskan berbagai aspek berkenaan kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor yang meliputi: Organisasi Badan Pelaksana an Pertanian,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Jakarta, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Ahmad Koswara, MA

Sekapur Sirih. Jakarta, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Ahmad Koswara, MA Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Bismillaahirrohmanirrohiim Assalamu`alaikum WR.WB.

Bismillaahirrohmanirrohiim Assalamu`alaikum WR.WB. LAPORAN PANITIA KHUSUS DPRD KABUPATEN BOGOR PEMBAHAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH Bismillaahirrohmanirrohiim Assalamu`alaikum WR.WB. Disampaikan pada : RAPAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. SITI NURIANTY, MM Jabatan : Kepala

Lebih terperinci

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun Data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan indikator kunci penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana yang diinstruksikan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang. BAB I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah secara tegas mengamanatkan tata kelola

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa Indikator

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR. Tabel. 22 Dasar Perwilayahan di Kabupaten Bogor

V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR. Tabel. 22 Dasar Perwilayahan di Kabupaten Bogor V. KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BOGOR 5.1 Zona Pengembangan Pertanian dan Perdesaan di Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor berdasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BOGOR 2013 1. Program dan Kegiatan Pada Tahun Anggaran 2013, Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan kontribusi bagi pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR PERUBAHAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN...... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-5 1.3 Maksud dan Tujuan... I-9 1.4.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2009 DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2009 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kpadatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini merupakan rangkaian dan mekanisme dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA - 1 - RANCANGAN jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Awal Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rancangan Awal Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor Tahun I - 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... I1 1.1. Latar Belakang... I1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I5 1.3 Maksud dan Tujuan... I10 1.4. Sistematika Penulisan... I11 BAB II

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja dapat dipahami sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 8-2003 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 89, 2007 OTONOMI. PEMERINTAHAN. PEMERINTAHAN DAERAH. Perangkat Daerah. Organisasi.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2008 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 5TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014-2018 SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 1 Tercapainya peningkatan 1 Program

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci