Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6
|
|
- Suharto Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6 Tetty Harahap, S.T., M.Eng Univ. Indo Global Mandiri
2 Teori-teori lokasi 1. Teori lokasi pertanian (von Thunen dkk.) 2. Teori struktur intern perkotaan (Burgess, dkk.) 3. Teori lokasi perindustrian (Weber, dkk.) 4. Teori tempat pusat / central place theory (Christaller, dkk.) 5. Teori-teori lain ( turunan ) 6. Model-model interaksi Sumber: (1) Daldjoeni, Drs., Geografi Baru: Organisasi keruangan dalam teori dan praktek, (2)Yunus, Hadi Sabari, Struktur Tata Ruang Kota
3 Teori lokasi perindustrian (Weber, Losch, Hotelling, Pred) Faktor pendukung politis dan geografis munculnya perindustrian: ekonomis, historis, Faktor geografis: 1. Bahan mentah: misal peternakan untuk kulit 2. Sumber daya tenaga (power resource): misal listrik 3. Suplai tenaga kerja: kuantitas dan kualitas 4. Suplai air:kuantitas dan kualitas 5. Pasaran: luas / omzet (possible purchaser) dan kuat / daya beli (purchasing power) 6. Fasilitas transportasi: mendatangkan memasarkan hasil produksi bahan mentah dan Faktor non geografis: modal, manajemen, kegiatan pemerintahan dan faktor pribadi
4 Teori lokasi Weber (least cost location) 1 Kondisi ideal: least cost location dan maximum revenue location jarak Lokasi industri dipilih di tempat yang yang biayanya paling minimal (prinsip least cost location) Asumsi: 1. Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduk (ketrampilan dan pemerintahannya) 2. Sumber daya / bahan mentah: keterbatasan 3. Upah buruh (upah baku dan upah kompetitif) 4. Biaya transportasi: bobot dan atau volume yang diangkut serta jarak; weight losing (berat berkurang) dan weight gaining (bertambah berat) 5. Kompetisi antar industri 6. Rasionalitas pikiran manusia
5 Segitiga lokasional Weber: ideal, weight losing dan weight gaining
6 Teori lokasi Weber (least cost location) 2 Turunan wight losing dan weight gaining: assembly cost dan distribution cost indeks material (bobot bahan mentah dibagi bobot barang jadi). Contoh pabrik kertas: weight losing, indeks material >1, lokasi pabrik mendekati sumber bahan mentah (P2 segitiga weber) Contoh pabrik limun: weight gaining, indeks material <1, lokasi pabrik mendekati pasar / market (P3 segitiga weber) Catatan: isotims (lokasi dari titik-titik di mana biaya angkutan ke suatu tempat sama besarnya) dan isodapanes (garis penghubung titik-titik dengan total transportation cost yang sama)
7 Teori lokasi Hoover Lokasi industri pada titik pasar atau titik sumber bahan mentah (tidak harus di antaranya) Penyempurnaan weber: mendekati sumber bahan mentah (weight losing) atau mendekati pasar (weight gaining) memperhitungkan kombinasi assembly cost dan distribution cost Tambahan: faktor non biaya transport, transhipment point (titik awal pengepakan) dan break of bulk point (titik perpindahan kargo)
8 Modifikasi segitiga lokasional Weber Dianggap melebih-lebihkan cost (transport cost) Transport cost VS. labour cost least labour cost Aglomerasi industri
9 Ada diskusi / umpan balik?
10 Teori lokasi Losch Lokasi industri optimum berdasarkan demand Lokasi optimal dari suatu pabrik / industri adalah di mana yang bersangkutan dapat menguasai wilayah pasaran yang terluas, sehingga dihasilkan paling banyak pendapatan (maximum revenue) Dianggap melebih-lebihkan demand
11 Perkembangan wilayah pasaran losch: hexagonal
12 Analisis wilayah pasar: model Hotelling Untuk menguji wilayah yang dimiliki suatu pabrik tunggal ketentuan lokasi industri dan wilayah pasarannya Masalah susunan spatial industri yang saling bersaing Untuk menghindari persaingan berdiri bertolak belakang aglomerasi industri
13 Analisis wilayah pasaran hotelling
14 Pendekatan perilaku (behavioural approach) Pred: matriks perilaku analisis pengambilan keputusan lokasi Asumsi: pengambilan keputusan tergantung pada: 1. Kuantitas dan kualitas pengetahuan / informasi yang dimiliki 2. Kecakapan seseorang untuk memanfaatkan informasi tersebut Rawstron: teori lokasi industri spatial margin = tempat atau lokasi yang dikelilingi oleh titik-titik di mana total cost of producing suatu jumlah output sama dengan total revenue yang diperoleh dari penjualan output tadi (impas)
15 Matriks perilaku Pred
16 Teori lokasi di dunia nyata: satisficer concept (konsep kepuasan) Pilihan lokasi yang lebih memuaskan daripada sekedar hanya lokasi ekonomis, misal keteraturan / ketertiban pasar daripada profit maksimum social benefits Turunan dari behavioural geography, geografi manusia Reaksi terhadap lokasi industri Weber (optimum location: cost transportation atau labour cost) sub optimum location Rationalitas VS. bounded rationality (rasionalitas terikat / terbatas) informasi logis masih diolah berdasarkan situasi waktu, ruang dan persepsi Faktor yang berpengaruh: 1. preferensi individu: kecenderungan 2. aras perpajakan: VS. subsidi 3. ketrampilan wiraswasta: efisiensi dan efektivitas 4. sistem politik: kapitalisme VS. totaliter / komunis Contoh kasus: Indonesia VS. Vietnam
17 Model-model satisficer turunan dari geografi perilaku (1) Chrisholm dan Simon: konsep manusia sebagai rational optimizer, bounded rationalist dan konsep satisficer behaviour Perusahaan kecil Kemungkinan pengetahuan tentang situs Penelitian lokal Kotak-kotak pribadi Beberapa situs diperhatikan Satisficer Perusahaan besar Penelitian sistematis Penelitian nasional Biro-biro resmi Bentuk situs diperhatikan Optimizer
18 Model-model satisficer turunan dari geografi perilaku (2) Cakupan geografi perilaku: 1. Persepsi: fungsi psikologis yang memampukan individu untuk mengamati rangsangan inderawi dan mengubahnya menjadi pengalaman yang berkaitan secara tertata 2. Kognisi: bertalian dengan proses-proses psikologis, sehingga orang mampu mendapatkan informasi; lebih luas dari persepsi 3. Lingkungan psikologi: model batiniah dari dunia luar dan jumlah dari peta-peta mental 4. Peta mental: pencerminan dari struktur keruangan suatu wilayah di dalam otak manusia 5. Citra / image: gambaran yang dimiliki orang mengenai suatu wilayah yang isinya mencakup ciri-ciri spatial dan non spatial (sospolekm) 6. Sikap / attitude: kondisi kejiwan seseorang yang permanen dalam menghadapi aspekaspek tertentu dari dunia pengalamannya Peranan persepsi relasi (dekat atau jauh) dengan dunia yang obyektif dan nyata
19 Ada diskusi / umpan balik?
20 Teori tempat pusat (Christaller, Losch) Beda kota VS. desa : kemampuan mengatur ruang hidup Fungsi kota-kota: 1. Melancarkan pengawasan (administratif-politis) 2. Sebagai pusat pertukaran (komersial) 3. Tempat memproses bahan sumber daya (industrial) Fungsi melayani sebagai pusat wilayah (central place) terhadap teritorial di sekelilingnya (hinterland) Aglomerasi = pengelompokan berbagai kegiatan dan atau penduduk di titik-titik simpul Perlunya central place (pusat pelayanan): efisiensi 1. ekonomis: murah (efisiensi produksi dan distribusi) 2. geografis: jarak, kemudahan akses 3. psikologis (kepuasan sosial): nyaman, aman
21 Aglomerasi
22 Teori central place Christaller (kota dan pedalamannya) 1 Asumsi permasalahan: faktor penentu banyaknya, besarnya dan persebaran kota hipotesis: wilayah sebagai dataran yang homogen geografis dengan penduduk yang merata persebarannya secara hipotesis: range (jangkauan) dan threshold (ambang batas) range = jarak kebutuhan yang perlu ditempuh untuk memperoleh barang threshold = jumlah minimum penduduk yang kelancaran dan kesinambungan suplai barang diperlukan untuk barang dan jasa dengan threshold besar dan range besar: barang tingkat tinggi (high order goods and services): emas, >< barang tingkat rendah (threshold kecil, range kecil): makanan dan minuman
23 Preferensi petani
24 Teori central place Christaller (kota dan pedalamannya) 2 Hierarki permukiman dan wilayah pasaran Sebaran kota-kota Christaller: central places membentuk hierarki pola hexagon hierarki permukiman dan wilayah pasaran hexagonal christaller 5 (lima) asumsi / aksioma Christaller 1. Karena para konsumen yang menanggung biaya angkutan, maka jarak ke tempat pusat yang dinyatakan dalam biaya dan waktu, menjadi penting 2. Karena para konsumen yang menanggung biaya angkutan, maka jangkauan (range) suatu barang ditentukan oleh jarak yang dinyatakan dalam biaya dan waktu 3. Semua konsumen, dalam usaha mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan, menuju ke tempat pusat yang paling dekat dengannya 4. Kota-kota berfungsi sebagai central place bagi wilayah di sekitarnya ada hubungan antara besarnya tempat pusat dan besarnya (luasnya) wilayah pasaran, banyaknya penduduk, dan tingginya pendapatan di wilayah yang bersangkutan 5. Wilayah tersebut digagaskan sebagai dataran, di mana penduduknya tersebar merata dan ciriciri ekonomisnya sama (besar penghasilannya sama)
25 Tahapan pembentukan wilayah pasaran christaller
26 Ekuilibrium 2 tempat pusat: maksimum profit VS. pihak ketiga
27 Christaller VS. Von Thunen VS. Weber tempat sentral tingkat tinggi >< tingkat rendah (lokal) pentingnya suatu tempat bukan diukur dari jumlah penduduk atau luas wilayah, tetapi dari prestasi penduduk seluruhnya (uang) arti mutlak tempat (arti keseluruhan) VS. arti nisbi (arti mutlak dikurangi arti tempat berdasarkan kebutuhan dari penduduknya; kelebihan arti ) sifat sentral suatu tempat terletak pada kelebihan arti ini besar kecilnya fungsi sentral suatu tempat sentralitas suatu tempat tidak ditentukan oleh lokasinya di pusat, tetapi karena adanya berbagai pekerjaan sentral, barang sentral dan pelayanan sentral (masing-masing dapat tingkat tinggi atau rendah) Daerah pelengkap / komplementer = daerah layanan / yang dilayani tempat sentral luasannya tergantung jarak ekonomi (jumlah biaya) suatu barang Perkembangan tempat sentral tergantung konsumsi barang (sentral) faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi: 1. penduduk (distribusi, kepadatan, struktur penduduk) 2. permintaan, penawaran dan harga barang 3. kondisi wilayah dan transportasi
28 3 (tiga) macam asas (pasar, pengangkutan dan pemerintahan) 1 batas atas (range, jarak terjauh yang harus ditempuh) dan batas bawah (jarak yang meliputi wilayah yang dihuni jumlah minimum orang untuk menghasilkan keuntungan / threshold) sistem tempat pusat central menurut asas pasar melihat jangkauan barang (sentral) semua wilayah harus dilengkapi dengan barang-barang yang diperlukan, tapi jumlah tempat sentral harus sesedikit mungkin hierarki K3 asas pasar prinsip optimalisasi pasar (marketing optimising permintaan barang dan jasa, transportasi diabaikan principle):
29 Wilayah-wilayah pasaran dalam sistem tempat pusat
30 3 (tiga) macam asas (pasar, pengangkutan dan pemerintahan) 2 sistem tempat pusat central menurut asas pengangkutan persebaran tempat-tempat paling menguntungkan jika ada sebanyak mungkin tempat-tempat penting yang terletak pada jalan (yang sependek dan selurus mungkin) yang menghubungkan 2 kota hierarki K4 asas pengangkutan prinsip optimalisasi pengangkutan (traffic optimising principle): efisiensi transportasi ( penerobosan )
31 Sistem tempat pusat menurut asas pengangkutan
32 3 (tiga) macam asas (pasar, pengangkutan dan pemerintahan) 3 sistem tempat pusat central menurut asas pemerintahan bersifat sosio-politis, bukan ekonomis memperhatikan ciri-ciri terpisahnya masyarakat manusia, untuk diusahakan agar bersatu dan sekaligus dilindungi kota satelit hierarki K7 asas pemerintahan prinsip optimalisasi administrasi / pemerintahan (administration optimising principle): setiap tingkat di level bawah terdapat di dalam batas wilayah dari tempat pusat level di atasnya efisiensi tata kerja pemerintahan
33 Sistem tempat pusat menurut asas pemerintahan
34 Ada diskusi / umpan balik?
35 struktur heksagonal dan 3 prinsip optimal
36 Perbedaan pokok masing-masing prinsip optimal
37 Modifikasi Teori Christaller oleh Losch Konsep range dan threshold yang berlainan, pembatasan yang ketat turunan banyak K yang lain tanpa K3 barang sehari-hari (barang tingkat rendah: makanan, minuman), K21 barang tertentu / mewah (barang tingkat tinggi: emas) sektor kaya kota dan sektor miskin kota (city rich sektor dan city poor sector) + jaringan transportasi = bentang lahan ekonomi Losch koridor, perkembangan wilayah sekeliling kota terbentuk sektor-sektor maupun yang jarang dengan penduduk yang padat
38 Market areas losch
39 Teori bentang lahan perekonomian losch
40 Tanggapan terhadap Christaller dan Losch Tidak semua wilayah homogen Wilayah pasaran tidak ada yang heksagonal (faktor geografi fisis dan jaringan transportasi) Manusia tidak selalu rasional (produsen VS. konsumen) teori christaller cocok untuk daerah perdesaan (di mana fungsi kota masih terbatas) dan di negara-negara berkembang misal: Noordoostpolder teori losch cocok untuk kawasan perindustrian di negaranegara maju
41 Kritik Von Boventer terhadap central place Christaller dan Losch 1. preposisi dataran isotropis (homogen secara fisis dan ekonomis) dan pola heksagonal akibat homogenitas tersebut (misal juga faktor lainnya, seperti topografis dan historis) 2. elevansi teori central place cenderung untuk daerah agraris, padahal pedesaan sekarang banyak terkena pengaruh kota; fenomena penglaju belum disinggung 3. penjabaran teori ekonomi dalam model central place tidak tuntas: keuntungan karena adanya aglomerasi (konsentrasi keruangan dari produksi dan konsumsi), pengaruh dari transportasi barang dan pentingnya SDA Christaller mulai dari hierarki tingkat tinggi, Losch sebaliknya 4. corak statis dari model central place, padahal mengandung unsurunsur dinamis
42 Central place di Indonesia Han Redmana: hubungan teori central place Christaller dan teori growth centres (growth poles) Perroux Perroux: pembangunan tidak terjadi secara serentak, namun muncul di tempat-tempat tertentu dengan intensitas yang berbeda titik / kutub pertumbuhan (growth poles) / polarisasi, yang lalu menjalar ke tempat lain hierarki dan peranan tempat-tempat pusat (misal tergantung keterjangkauan, SDA, partisipasi penduduk, teknologi, dsb.) pusat-pusat wilayah pengembangan / pembangunan repelita Dalam bidang yang lain keselarasan pembangunan sektoral dan pembangunan regional (daerah) pengembangan sektor kecil yang merupakan sektor kunci, yang lalu menjalar ke sektor lain kaitan ke depan dan ke belakang (backward dan forward linkage) serta prinsip efisiensi
43 Wilayah pengembangan indonesia
44 Ada diskusi / umpan balik?
45 Terima kasih
WIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016
TEORI-TEORI PENGEMBANGAN WIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016 PERKEMBANGAN SPASIAL KOTA Sumber: SCL PWK 2006 tahun 2007-2008 (Andryan Wikrawardana,
Lebih terperinciMENENTUKAN LOKASI INDUSTRI
MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI TEORI LOKASI INDUSTRI adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara konsisten dan
Lebih terperinciGEOGRAFI. Sesi WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2. A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2 A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal Pembatasan wilayah formal
Lebih terperinciA. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat
A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang memengaruhi
Lebih terperinciKetergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial. Adipandang Yudono 2012
Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial Adipandang Yudono 2012 Pemahaman Tentang Lokasi Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatankegiatan ekonomi
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN LITERATUR
BAB 2 KAJIAN LITERATUR Bab ini berisikan tentang teori yang terkait dengan pembahasan studi yakni teori mengenai perencanaan pengembangan wilayah, teori keterkaitan antar industri, dan teori pemilihan
Lebih terperinciTEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place
T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 5, 1 8 O k t o b e r 2017 TEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN
Lebih terperinciIMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR
IMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Lokasi dan ketersediaan bank darah atau lebih dikenal blood bank
Lebih terperinciBAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER
BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER 4.1. Klasifikasi Industri Pada mulanya klasifikasi industri menurut Renner dibagi kedalam 8 macam industri yaitu : 1. Hunting dan fishing industries 2. Forest gathering
Lebih terperinciPAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri
PAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Industri Dosen Pengampu : Singgih Prihadi, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh :
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK
PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK Oleh AGI SUGIHARTO ( 24 2014 048 ) JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNOLOGI SIPIL DAN PERENCANAAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciTeori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungan-nya dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 25 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 26 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 2019
Lebih terperinciKajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau
Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau 2.1 Kriteria Penentuan Lokasi Kawasan Industri Secara Umum 2.1.1. Teori Lokasi Industri menurut Alfred Weber Teori lokasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),
8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Geografi Industri Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa
Lebih terperinciPola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi. Adipandang Yudono 2013
Pola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi Adipandang Yudono 2013 Sistem Perkotaan Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota
Lebih terperinciPerencanaan Kota-2. Tetty Harahap, ST. M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016
Perencanaan Kota-2 Tetty Harahap, ST. M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016 Pengertian Wilayah, Daerah, Kota, Perkotaan, Perencanaan Wilayah : Suatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan
Lebih terperinciTeori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi
Teori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi TEORI LOKASI Teori Konsentrik Burgess Teori sektor Hommer Hoyt Teori Inti Ganda (multiple nuclei) Harris & Ullman Teori Inti Ganda Numerous
Lebih terperinci1/22/2011 TEORI LOKASI
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungan-nya dengan
Lebih terperinciTEORI WEBER DAN. 2 7 S e p t e m b e r NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 4, 10 O k t o b e r 2017 TEORI WEBER DAN KAITANNYA DENGAN LOKASI INDUSTRI 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan makro. Pada lingkup mikro industri didefinisikan sebagai kumpulan dari perusahaanperusahaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geograf Indonesia (IGI) sepakat merumuskan
Lebih terperinciEkonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis
- Ekonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057 E-mail:
Lebih terperinciTetty Harahap,S.T., M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016
Tetty Harahap,S.T., M.Eng. Univ. Indo Global Mandiri 2016 Flashback hari ini kita akan membahas Growth pole (Kutub Pertumbuhan) Definisi Kutub Pertumbuhan Dikembangkan oleh Francois Perroux pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah memberikan wewenang dan jaminan bagi masing-masing daerah untuk
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah dapat dipacu dengan pembangunan infrastruktur dan sistem jaringan yang memadai di wilayah tersebut. Dalam hal ini otonomi daerah memberikan
Lebih terperinciPOLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL
POLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL TUGAS INDIVIDU Oleh: MUHAMMAD HANIF IMAADUDDIN (3613100050) JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciPola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri
Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri Adipandang Yudono 2012 Sistem Perkotaan Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Industri Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan
Lebih terperinciGeografi Pertanian (PGF 253) Lesson 1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI PERTANIAN
Geografi Pertanian (PGF 253) Lesson 1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI PERTANIAN Geografi (Seminar Geografi di Semarang tahun 1988) Mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
Lebih terperinciTEORI PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE THEORY)
TEORI PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE THEORY) A. Latar Belakang Teori Pusat Pertumbuhan Teori ini dipelopori oleh Francois Perroux Ahli ekonomi regional bekebangsaan Perancis pada sekitar tahun 1955. Teori
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan
Lebih terperinciSTRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA
STRATEGI LOKASI Suhada, ST, MBA 8 1 Pentingnya Lokasi Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana meneka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN
IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN Analisis Hierarki Pusat Wilayah Pusat pelayanan mempunyai peranan penting dalam pengembangan wilayah, yaitu sebagai kerangka untuk memahami struktur
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan usaha untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum tujuan pembangunan industri
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory Asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Industri Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Mahasiswa dapat mengetahui aturan main dalam perkuliahan ekonomi regional
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SILABUS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Kredit Semester Deskripsi Tujuan umum perkuliahan Perte muan ke1. 2. Topik : Ekonomi Regional : EKO 631 : 3(3-0)
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG Oleh MILL FADHILA 0910223072 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 DAFTAR ISI Halaman KATA
Lebih terperinciKuliah TATANIAGA TERNAK & HASIL-HASILNYA Bagian I. Pengantar ke Ilmu Tataniaga (Introduction to Marketing)
Kuliah TATANIAGA TERNAK & HASIL-HASILNYA Bagian I. Pengantar ke Ilmu Tataniaga (Introduction to Marketing) A. Pengantar Hierarchy of Needs (Abraham Maslow) Aktivitas perekonomian (livelihood), mencakup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan Ekonomi Pengertian pembangunan ekonomi selama tiga dasawarsa yang lalu menurut Lincolin Arsyad (1999) adalah kemampuan ekonomi suatu negara dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pemilihan lokasi usaha oleh suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko (risk) dan keuntungan (profit) perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kondisi ini
Lebih terperinciBEBERAPA PERTIMBANGAN DI DALAM PENENTUAN LOKASI
BEBERAPA PERTIMBANGAN DI DALAM PENENTUAN LOKASI Suatu industri pada hakikatnya akan memperluas sistem usahanya bilamana : Fasilitas-fasilitas produksi sudah dirasakan jauh ketinggalan Kebutuhan pasar (market
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,
I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien, 1944:15), geografi adalah ilmu yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
11 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Dalam seminar dan lokakarya yang diadakan tahun 1988 / 1989 di Semarang, para ahli geografi Indonesia sepakat untuk
Lebih terperinciBAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER
BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER 5.1. Aktivitas Bidang Transportasi Aktivitas transportasi merupakan salah satu penunjang berbagai aktivitas ekonomi di suatu daerah. Aktivitas transportasi pada
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory Asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciSOSIOLOGI PERKOTAAN (Lanjutan)
PENGANTAR SISTEM SOSIAL TKW 121 2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. KULIAH KE 10 SOSIOLOGI PERKOTAAN (Lanjutan) Ekologi Kota Kota sebagai tempat hidup manusia, bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan
Lebih terperinciAyu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa
Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto KAJIAN TEORI LOKASI WEBER TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI BATU BATA MERAH DI DESA KEJAGAN, TEMON, DAN TROWULAN KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Ayu Emilda
Lebih terperinciTeori Analisis Lokasi Industri Dengan Segitiga Lokasionalnya (Alfred Weber, 1909) Alfian Haris Aryawan
Mata Kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan (RP09-1209) Teori Analisis Lokasi Industri Dengan Segitiga Lokasionalnya (Alfred Weber, 1909) Alfian Haris Aryawan 3614100102 PENDAHULUAN Latar Belakang Faktor
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor Alat analisis Input-Output (I-O) merupakan salah satu instrumen yang secara komprehensif dapat digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era otonomi daerah, aparat pemerintah di daerah lebih dekat dan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era otonomi daerah, aparat pemerintah di daerah lebih dekat dan secara langsung berhadapan dengan masyarakat serta merupakan perwujudan dan perpanjangan tangan
Lebih terperinciBAB 2 PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN
BAB 2 PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN 1. Pengertian Perusahaan Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masyarakat desa di Indonesia pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat desa di Indonesia pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis ekonomi utamanya. Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya
Lebih terperinciTEORI, KONSEP, METODE DAN TEKNIK ANALISIS DASAR GEOGRAFI EKONOMI (1) Ratna Saraswati
TEORI, KONSEP, METODE DAN TEKNIK ANALISIS DASAR GEOGRAFI EKONOMI (1) Ratna Saraswati FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN LOKASI 1. Faktor Endowment 2. Pasar dan Harga 3. Bahan baku dan Energi 4. Aglomerasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi telah menjadi kekuatan utama (driving force) di balik
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Industrialisasi telah menjadi kekuatan utama (driving force) di balik urbanisasi yang cepat di kawasan Asia sejak dasawarsa 1980an. Berbeda dalam kasus industri berbasis
Lebih terperinciNilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber
Nilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Wilayah Analisis Ekonomi Wilayah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Landasan teori merupakan suatu konsep mengenai cara yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah yang diteliti. Agar penelitian lebih terarah,
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengembangan Wilayah
7 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengembangan Wilayah Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait
Lebih terperinciTugas Teori Lokasi. Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung. Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi
Tugas Teori Lokasi Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi 1211021032 Elis Setyowati 1311021029 Harry Walfi 1311021039 Nanda Rohman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kawasan Agropolitan Ciwidey yang meliputi Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.
Lebih terperinci: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI. M.O. By Nurul K, SE, M.Si
: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI M.O. By Nurul K, SE, M.Si PENENTUAN LOKASI Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pabrik baru maupun perluasan (ekspansi) Alasan ekspansi al: Fasilitas produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi dan kondisi Indonesia terutama dalam bidang perekonomian yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah dengan
Lebih terperinciALTERNATIF POLA HUBUNGAN KOTA TEGAL DALAM KONTEKS KAWASAN BREGAS TUGAS AKHIR
ALTERNATIF POLA HUBUNGAN KOTA TEGAL DALAM KONTEKS KAWASAN BREGAS TUGAS AKHIR Oleh: DONY WARDONO L2D 098 426 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2003 iv
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan sesuatu atau sekelompok produk baik berupa barang maupun jasa. Produk itu dipasarkan dan dijual kepada pihak lain,
Lebih terperinciPEMASARAN PRODUK PERTANIAN Konsep Pemasaran. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember
PEMASARAN PRODUK PERTANIAN Konsep Pemasaran Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember www.adamjulian.net Definisi Pemasaran pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dari sejumlah
Lebih terperinciFUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.
FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-2 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGERTIAN PERUSAHAAN Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiata proses produksi barang
Lebih terperinciKebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran
Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
27 III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Kerangka Pemikiran Kebutuhan untuk menggunakan I-O Regional dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTT semakin terasa penting jika dikaitkan dengan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran, semua fungsi yang ada sangkut pautnya dengan kegiatan pemasaran dikoordinasikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Dari asal katanya, geografi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30).
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang
Lebih terperincipenduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.
penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi. III.1.3. Kondisi Ekonomi Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik, perhitungan PDRB atas harga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era lepas landas. Pembangunan di sektor perekonomian juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, pembangunan negara semakin meningkat menuju era lepas landas. Pembangunan di sektor perekonomian juga mengalami perubahan yang luar biasa. Hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau pemasaran hasil pertanian. Padahal pengertian agribisnis tersebut masih jauh dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Agribisnis Sering ditemukan bahwa agribisnis diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian. Padahal pengertian agribisnis tersebut masih
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Teknologi Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata Alam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, menyebutkan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
Lebih terperinciPASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA
PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah usaha sadar dan berencana untuk meningkatkan mutu hidup. Pelaksanaannya akan selalu menggunakan dan mengelola sumberdaya baik sumberdaya alam dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Wilayah dan Pembangunan wilayah Budiharsono (2001) menyebutkan bahwa ruang atau kawasan sangat penting dalam pembangunan wilayah.
Lebih terperinciMembangun Wilayah yang Produktif
Membangun Wilayah yang Produktif Herry Darwanto *) Dalam dunia yang sangat kompetitif sekarang ini setiap negara perlu mengupayakan terbentuknya wilayah-wilayah yang produktif untuk memungkinkan tersedianya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. sektor produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Input-Output Integrasi ekonomi yang menyeluruh dan berkesinambungan di antar semua sektor produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibukota kabupaten, yaitu kota tempat kedudukan pusat pemerintahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pusat Pemerintahan Ibukota kabupaten, yaitu kota tempat kedudukan pusat pemerintahan kabupaten, dalam perkembangannya dapat menjelma menjadi kota yang makin mempunyai ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan konsumen terhadap pembelian suatu barang atau jasa semakin bertambah. Khususnya pada jasa transportasi, kenyamanan, keamanan, pelayanan yang prima, harga,
Lebih terperincicentrality, agglomeration and power
(Urban Economic I) Intra-Urban Structure : centrality, agglomeration and power Ken Martina K 1 DAFTAR PUSTAKA Arthur O Sullivan. 2004. Urban b Economics Barlowe, R. 1978. Land Resources Economics. Prentice-Hall
Lebih terperinciyang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.
1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. 2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran pemasaran
Lebih terperinciTeori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah. Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif.
A Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah. Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif. Namun demikian, ada beberapa teori yang secara parsial
Lebih terperinciRESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII
RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,
Lebih terperinci