Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial. Adipandang Yudono 2012
|
|
- Handoko Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial Adipandang Yudono 2012
2 Pemahaman Tentang Lokasi Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatankegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara yang konsisten dan logis.
3 Lokasi Dalam Ruang Lokasi dalam ruang dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Lokasi absolut. Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis). Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta. 2. Lokasi relatif. Lokasi relatif adalah lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wiayah lain yang ada di sekitarnya.
4 Ragam Teori Lokasi Ada beberapa teori lokasi antara lain : 1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory) dari Walter Christaller 2. Teori Lokasi Industri (Theory of Industrial Location) dari Alfred Weber. 3. Teori Susut dan Ongkos Transpor (Theory of Weight Loss and Transport Cost). 4. Model Gravitasi dan Teori Interaksi (the Interaction Theory) dari Issac Newton. Selain tokoh di atas masih banyak tokoh-tokoh yang membicarakan tentang teori lokasi antara lain Edgar Hoover, Tord Palandar, August Losch, Melvin Greenhut, Walter Isard. Dari sekian banyak teori lokasi, pada prinsipnya sama yaitu membicarakan bagaimana menentukan lokasi industri.
5 Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi Faktor Endowment Pasar dan harga Bahan Baku dan Energi Aglomerasi, Keterkaitan antar industri dan penghematan ekstern Kebijakan Pemerintah Biaya Angkut
6 Faktor Endowment Tersedianya faktor Industri: Tanah, tenaga dan modal. TANAH: Topografi, Struktur Tanah, Cuaca, Harga tanah TENAGA dan MANAJEMEN: fringe benefit, labour turn over, absenteism, Techno-Structure MODAL: Industrial inertia, Industrial nursery
7 Pasar dan Harga Luas Pasar ditentukan oleh: Jumlah penduduk, pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan. 1. Pasar mempengaruhi lokasi melalui: ciri pasar, biaya distribusi dan harga yang terdapat di pasar bersangkutan 2. Harga: ditentukan oleh biaya produksi dan permintaan (elastisitas dan biaya angkut) CIF (Cost, Insurance, Freight); FoB (Free on Board) dan basing point system
8 Kebijakan Pemerintah Kawasan Industri Kawasan Berikat Kawasan Ekonomi Khusus Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ)
9 Ketergantungan Lokasi
10 Teori Lokasi Melvin Greenhut Greenhut berusaha menyatukan teori lokasi biaya minimum dengan teori ketergantungan lokasi. Teorinya mencakup unsu-unsur sebagai berikut: Biaya lokasi yang meliputi biaya angkutan, tenaga dan pengelolaan Faktor lokasi yang berhubungan dengan permintaan, yaitu ketergantungan lokasi dan usaha untuk menguasai pasar Faktor yang menurunkan biaya Faktor yang meningkatkan pendapatan Faktor pribadi yang berpengaruh terhadap penurunan biaya dan peningkatan pendapatan Pertimbangan pribadi
11 Pemahaman Teori Melvin Greenhut Sekalipun Greenhut banyak menekankan segi permintaan, namun perkembangan teori maupun praktek penentuan lokasi masih cenderung ke pertimbangan biaya. Greenhut menekankan segi permintaan, ini tidak hanya ditentukan oleh lokasi tetapi juga mempengaruhi lokasi, bahkan lebih menentukan dari lokasi. Biaya lokasi yang meliputi biaya angkutan, tenaga dan pengelolaan.
12 Teori Tempat Pusat Teori ini dikemukakan oleh Walter Christaller pada tahun 1933 dalam bukunya yang berjudul Central Places In Southern Germany. Dalam buku ini Christaller mencoba menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah Tempat pusat (central place) merupakan suatu tempat dimana produsen cenderung mengelompok di lokasi tersebut untuk menyediakan barang dan jasa bagi populasi di sekitarnya.
13 Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam teori Christaller antara lain: a. Suatu lokasi yang memiliki permukaan datar yang seragam. b. Lokasi tersebut memiliki jumlah penduduk yang merata dan memiliki daya beli yang sama. c. Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transport dan komunikasi yang merata/gerakan ke segala arah (isotropic surface). d. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimisasi jarak/biaya.
14 Model Christaller tentang terjadinya model area perdagangan heksagonal adalah sebagai berikut: a. Mula-mula terbentuk areal perdagangan suatu komoditas berbentuk lingkaran-lingkaran. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold dari komoditas tersebut. b. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas tersebut yang lingkarannya boleh tumpang tindih. c. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan yang tidak lagi tumpang tindih. d. Tiap barang berdasarkan tingkat ordenya memiliki heksagonal sendiri-sendiri.
15 Teori Keseimbangan Spasial Teori keseimbangan spasial dikemukakan oleh August Losch pada tahun 1954 melalui bukunya yang berjudul Economics of Location. Losch menyatakan bahwa lokasi suatu industri didasarkan pada kemampuan untuk menjaring konsumen sebanyakbanyaknya (dalam Ardhian, 2010). Dengan kata lain, konsep dasar teori lokasi industri yang dikemukakan oleh Losch ini berprinsip pada permintaan pasar (demand)
16 Asumsi Teori Losch a. Lokasi optimal suatu pabrik atau industri adalah apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas sehingga dapat dihasilkan pendapatan yang paling besar. b. Pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen jika disuplai oleh pusat industri, volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat industri, maka volume penjualan barang akan semakin berkurang karena harganya semakin tinggi akibat naiknya ongkos transportasi.
17 Teori Losch ini bertujuan untuk menemukan pola lokasi industri sehingga ditemukan keseimbangan spasial antarlokal. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual maupun pembeli. b. Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata, sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani. c. Terdapat free entry dan tidak ada petani yang memperoleh super normal profit sehingga tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual barang yang sama di daerah tersebut. d. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk mencapai keuntungan yang maksimum. e. Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan untuk membeli dengan harga yang rendah.
18 Inti Teori Losch Losch juga menambahkan bahwa jaringan heksagonal tidak memiliki penyebaran yang sama tetapi di sekeliling tempat sentralnya masih ada 6 faktor yang memiliki wilayah yang luas dan 6 faktor yang memiliki wilayah sempit sehingga Losch menggambarkan teorinya tersebut dalam bentuk roda
19 Terima kasih
Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri
Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri Adipandang Yudono 2012 Sistem Perkotaan Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota
Lebih terperinciPola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi. Adipandang Yudono 2013
Pola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi Adipandang Yudono 2013 Sistem Perkotaan Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota
Lebih terperinciTEORI, KONSEP, METODE DAN TEKNIK ANALISIS DASAR GEOGRAFI EKONOMI (1) Ratna Saraswati
TEORI, KONSEP, METODE DAN TEKNIK ANALISIS DASAR GEOGRAFI EKONOMI (1) Ratna Saraswati FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN LOKASI 1. Faktor Endowment 2. Pasar dan Harga 3. Bahan baku dan Energi 4. Aglomerasi,
Lebih terperinciKajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau
Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau 2.1 Kriteria Penentuan Lokasi Kawasan Industri Secara Umum 2.1.1. Teori Lokasi Industri menurut Alfred Weber Teori lokasi
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory Asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory Asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciPAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri
PAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Industri Dosen Pengampu : Singgih Prihadi, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh :
Lebih terperinciTeori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungan-nya dengan
Lebih terperinciTEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place
T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 5, 1 8 O k t o b e r 2017 TEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN
Lebih terperinciMENENTUKAN LOKASI INDUSTRI
MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI TEORI LOKASI INDUSTRI adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara konsisten dan
Lebih terperinciIMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR
IMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Lokasi dan ketersediaan bank darah atau lebih dikenal blood bank
Lebih terperinci1/22/2011 TEORI LOKASI
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungan-nya dengan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN LITERATUR
BAB 2 KAJIAN LITERATUR Bab ini berisikan tentang teori yang terkait dengan pembahasan studi yakni teori mengenai perencanaan pengembangan wilayah, teori keterkaitan antar industri, dan teori pemilihan
Lebih terperinciTeori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi
Teori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi TEORI LOKASI Teori Konsentrik Burgess Teori sektor Hommer Hoyt Teori Inti Ganda (multiple nuclei) Harris & Ullman Teori Inti Ganda Numerous
Lebih terperinci10 poin arah pengembangan tembakau dan industri hasil tembakau yang direncanakan sebagai berikut :
Sebagaimana arah RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 dan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012, Kabupaten Bandung berupaya melakukan akselerasi pembangunan daerah yang akan difokuskan untuk mencapai peningkatan
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK
PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK Oleh AGI SUGIHARTO ( 24 2014 048 ) JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNOLOGI SIPIL DAN PERENCANAAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciA. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat
A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang memengaruhi
Lebih terperinciTugas Teori Lokasi. Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung. Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi
Tugas Teori Lokasi Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi 1211021032 Elis Setyowati 1311021029 Harry Walfi 1311021039 Nanda Rohman
Lebih terperinciKATA PENGANTAR LAPORAN AKHIR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan bahwa dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau di Kabupaten Bandung tahun anggaran 2012 berdasarkan kontrak
Lebih terperinciPerencanaan Pengembangan Wilayah - 6
Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6 Tetty Harahap, S.T., M.Eng Univ. Indo Global Mandiri Teori-teori lokasi 1. Teori lokasi pertanian (von Thunen dkk.) 2. Teori struktur intern perkotaan (Burgess, dkk.)
Lebih terperinciGEOGRAFI. Sesi WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2. A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2 A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal Pembatasan wilayah formal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Stephen P. Roubin dan Marey Coulter (2004, p6) manajemen adalah mengkordinasi kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga secara efisien dan efektif dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah memberikan wewenang dan jaminan bagi masing-masing daerah untuk
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah dapat dipacu dengan pembangunan infrastruktur dan sistem jaringan yang memadai di wilayah tersebut. Dalam hal ini otonomi daerah memberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pemilihan lokasi usaha oleh suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko (risk) dan keuntungan (profit) perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kondisi ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 25 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 26 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 2019
Lebih terperinciWIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016
TEORI-TEORI PENGEMBANGAN WIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016 PERKEMBANGAN SPASIAL KOTA Sumber: SCL PWK 2006 tahun 2007-2008 (Andryan Wikrawardana,
Lebih terperinciPOLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL
POLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL TUGAS INDIVIDU Oleh: MUHAMMAD HANIF IMAADUDDIN (3613100050) JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG Oleh MILL FADHILA 0910223072 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 DAFTAR ISI Halaman KATA
Lebih terperinciNilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber
Nilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Wilayah Analisis Ekonomi Wilayah
Lebih terperinciDASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN
Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PRICING PRODUCT Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi Harga dapat didefinisikan
Lebih terperinciTEORI WEBER DAN. 2 7 S e p t e m b e r NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 4, 10 O k t o b e r 2017 TEORI WEBER DAN KAITANNYA DENGAN LOKASI INDUSTRI 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K
Lebih terperinciLOKASI INDUSTRI A. Klasifikasi Industri 1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku 2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja
LOKASI INDUSTRI A. Klasifikasi Industri Jenis industri bergantung pada kriteria yang dijadikan dasar dalam pengelompokannya (klasifikasi): berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan makro. Pada lingkup mikro industri didefinisikan sebagai kumpulan dari perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.
http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk
Lebih terperinciCRITICAL REVIEW : DAMPAK RELOKASI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SIMALUNGUN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN RAYA
2016 CRITICAL REVIEW : DAMPAK RELOKASI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SIMALUNGUN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN RAYA RETNO YUNIAR AZARINE 3614100027 MATA KULIAH : ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN JURUSAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sebab terjadinya pergerakan dapat dikelompokkan berdasarkan maksud
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sebab Terjadinya Pergerakan Sebab terjadinya pergerakan dapat dikelompokkan berdasarkan maksud perjalanan (lihat Tabel 2.1). Biasanya maksud perjalanan dikelompokkan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan Ekonomi Pengertian pembangunan ekonomi selama tiga dasawarsa yang lalu menurut Lincolin Arsyad (1999) adalah kemampuan ekonomi suatu negara dimana
Lebih terperinciPentingnya Analisis Lokasi dan Pola Keruangan di dalam Perencanaan Wilayah dan Kota
Modul 1 Pentingnya Analisis Lokasi dan Pola Keruangan di dalam Perencanaan Wilayah dan Kota Ir. Benny Benyamin Suharto, M.Si L PENDAHULUAN okasi dan ruang menjadi bagian paling fundamental dalam perencanaan
Lebih terperinciTeori Lokasi Dalam Penentuan Pembangunan Lokasi Pasar Tradisional (Telaah Studi Literatur)
Available Online at http://fe.unp.ac.id/ Book of Proceedings published by (c) SEMINAR NASIONAL EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI (SNEMA) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG ISBN: 978-602-17129-5-5
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Umum Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu. Manusia selalu berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wilayah memiliki berbagai upaya perencanaan terhadap wilayah tersebut dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Contohnya seperti wilayah tersebut memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Lokasi Landasan dari lokasi adalah ruang. Tanpa ruang maka tidak mungkin ada lokasi. Lokasi menggambarkan posisi pada ruang tersebut. Dalam studi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN
IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN Analisis Hierarki Pusat Wilayah Pusat pelayanan mempunyai peranan penting dalam pengembangan wilayah, yaitu sebagai kerangka untuk memahami struktur
Lebih terperinciV FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN
V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
Lebih terperinciBBM 1 KONSEP RUANG DAN TEMPAT
BBM 1 KONSEP RUANG DAN TEMPAT Bagja Waluya PENDAHULUAN Bahan belajar mandiri 1 ini membahas tentang konsep ruang dan tempat. Ruang dan tempat merupakan bagian dari konsep-konsep geografi. Geografi ialah
Lebih terperinciPENETAPAN HARGA WISATA
1 PENETAPAN HARGA WISATA M.K. EKONOMI WISATA ESL 332 2010/2011 2 Nilai, Manfaat, dan Harga Nilai adalah persepsi terhadap suatu barang pada tempat dan waktu tertentu. Manfaat (utility) adalah atribut barang
Lebih terperinciMengingat
- 2 - Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah
Lebih terperinciBAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI
BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI 5.1. Perilaku Produsen Jika konsumen didefinisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi (pengguna) barang dan jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh Mall Armada Town Square terhadap Pasar Tradisional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dibahas tentang teori yang mendasari penelitian ini. Penelitian tentang pengaruh Mall Armada Town Square terhadap Pasar Tradisional Gotong-Royong dan Rejowinangun
Lebih terperinciKeterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.
contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia: 1) menempatkan sebuah ruang publik (misalnya: rumah sakit) yang dapat dapat menjangkau wilayah2 sekitarnya dengan mudah, 2) membuka akses transportasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dan
BAB V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis menarik
Lebih terperinciBAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER
BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER 4.1. Klasifikasi Industri Pada mulanya klasifikasi industri menurut Renner dibagi kedalam 8 macam industri yaitu : 1. Hunting dan fishing industries 2. Forest gathering
Lebih terperinciANALISA LOKASI DAN POLA RUANG TKW 205 PERTEMUAN I. Pengantar Analisis Lokasi dan Pola Ruang. SUPRAJAKA Fakultas Teknik Universitas Indonusa Esa Unggul
ANALISA LOKASI DAN POLA RUANG TKW 205 PERTEMUAN I Pengantar Analisis Lokasi dan Pola Ruang SUPRAJAKA Fakultas Teknik Universitas Indonusa Esa Unggul Relevansi Teori Von Thunen pada saat ini? 1 Hasil Pengamatan
Lebih terperinciPertemuan Ke 5. Bentuk Pasar
Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual
Lebih terperinciPOLA PERSEBARAN SENTRA INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Skripsi. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains.
POLA PERSEBARAN SENTRA INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Skripsi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Oleh Junanto Wibowo 3211409022 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Peta a. Pengertian Peta Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun
No.167, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6102) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciLOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN
LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN PETA KONSEP LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN Klasifikasi Industri 1. Berdasarkan jenis kegiatannya 2. Berdasarkan kegiatan dan pengorganisasiannya 3. Berdasarkan besarnya bahan
Lebih terperinciBahan AJAR. Pertemuan 6 dan 7. Pertemuan 6 dan 7. 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD
Bahan AJAR Pertemuan 6 dan 7 Pertemuan 6 dan 7 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD 2 Fungsi produksi, ongkos produksi dan penerimaan Fungsi produsen dan fungsi produksi Least cost combination
Lebih terperinciPELATIHAN OLIMPIADE EKONOMIPERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Jumat / 25 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir
PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMIPERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Jumat / 25 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!
Lebih terperinciTERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI (CONTOH KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KRAGILAN KABUPATEN SERANG)
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412-6982 Volume 13 Nomor 2 Desember 2015 TERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI (CONTOH KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KRAGILAN KABUPATEN SERANG) Muzayanah
Lebih terperinciBAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER
BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER 5.1. Aktivitas Bidang Transportasi Aktivitas transportasi merupakan salah satu penunjang berbagai aktivitas ekonomi di suatu daerah. Aktivitas transportasi pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciKETIMPANGAN WILAYAH DAN KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH. ( Studi Kasus : Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat )
KETIMPANGAN WILAYAH DAN KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH ( Studi Kasus : Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat ) Oleh : Evy Syafrina Harahap A14302004 FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang berdiri di tengah kehidupan masyarakat. Berdirinya suatu perusahaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat mempunyai tujuan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan
digilib.uns.ac.id 1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi telah memberi pengaruh yang besar dalam hubungan antar negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan usaha untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum tujuan pembangunan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan di dalam dunia usaha berkembang sangat pesat dan terdapat persaingan untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Dengan adanya
Lebih terperinciAyu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa
Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto KAJIAN TEORI LOKASI WEBER TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI BATU BATA MERAH DI DESA KEJAGAN, TEMON, DAN TROWULAN KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Ayu Emilda
Lebih terperinciKekhususan Jual Beli Perusahaan
JUAL BELI DAGANG Suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni perbuatan pedagang / pengusaha lainnya yang berdasarkan jabatannya melakukan perjanjian jual beli Kekhususan Jual Beli Perusahaan
Lebih terperinciPASAR PERSAINGAN SEMPURNA
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Disusun Oleh : Asep Prianto (113020061) Elis Sri Maryanti (113020064) Farhatul Aini (113020062) Zahra Adzkia (113020063) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinci-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 167) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kawasan Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya- Sidoarjo-Lamongan) merupakan salah satu Kawasan Tertentu di Indonesia, yang ditetapkan dalam PP No.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.04/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN NILAI TRANSAKSI EKSPOR DALAM BENTUK COST, INSURANCE, AND FREIGHT
Lebih terperinciPEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN. Sekretari
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN Kompetensi dasar Menganalisis Pemilihan letak perusahaan Pentingnya letak perusahaan Jenis letak perusahaan Materi Pokok Cara penentuan letak perusahaan Pentingnya memperhatikan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,
I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien, 1944:15), geografi adalah ilmu yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Kota tidak akan pernah lepas dari dua aspek penting yang saling mengisi yaitu aspek fisik sebagai wujud ruang dengan elemen-elemen pembentuk
Lebih terperinciEkonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis
- Ekonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057 E-mail:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Regional Ilmu ekonomi regional (IER) atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi
Lebih terperinciJUAL BELI (KE)PERUSAHAAN: INCOTERMS 2010
JUAL BELI (KE)PERUSAHAAN: INCOTERMS 2010 Oleh: Dr. Miftahul Huda, SH, LLM Disampaikan Dalam Kuliah HUKUM JUAL BELI (KE)PERUSAHAAN Program S1 Reguler Fakultas Hukum - Universitas Indonesia Semester Genap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada. Penelitian tentang tata niaga gabah/ beras ini berusaha menggambarkan
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini. Pembahasan ini menjadi panduan dalam memahami dan memecahkan permasalahan yang ada. Penelitian tentang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari dua hal. Pertama, kebijakan
3.1. Kerangka emikiran Teoritis III. KERNGK EMIKIRN Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari dua hal. ertama, kebijakan pemerintah terhadap output dan input. Kedua, konsep keunggulan komparatif dan kompetitif
Lebih terperinciDISTRIBUSI SPASIAL PERUMAHAN DAN PUSAT PELAYANAN DIKAWASAN PINGGIRAN KOTA KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ABSTRACT
DITRIBUI PAIAL PERUMAHAN DAN PUAT PELAYANAN DIKAWAAN PINGGIRAN KOTA KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Wina Aprilia 1 Erna Juita 2 Afrital Rezki 1. Mahasiswa Program tudi Pendidikan Geografi TKIP PGRI umatera
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Wilayah dan Teori Pengembangan Wilayah 2.1.1 Pengertian Wilayah Pengertian wilayah sangat beragam, hal ini ditentukan dari mana sudut pandang orang yang mengartikannya.
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN LOKASI PELABUHAN CPO EKSPOR DARI WILAYAH SUMATERA TENGAH
TUGAS AKHIR MN 091482 STUDI PENENTUAN LOKASI PELABUHAN CPO EKSPOR DARI WILAYAH SUMATERA TENGAH Oleh: Muhammad Ufron 4104100053 Jurusan Teknik Perkapalan Bidang Studi Transportasi Laut Fakultas Teknologi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Proses alih fungsi lahan dapat dipandang sebagai suatu bentuk konsekuensi logis dari adanya pertumbuhan dan transformasi serta perubahan struktur sosial ekonomi
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negar
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 300, 2015 KEMENDAG. Nilai Freight. Nilai Asuransi. Ekspor Barang. Delivery Cost. Insurance. Freight. Ekspor. Penetapan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciRedistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
Sidang Preview 4 Tugas Akhir Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Oleh RIANDITA DWI ARTIKASARI 3607 100 021 Dosen Pembimbing: Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso Tahun 2011 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana perhubungan, baik perhubungan darat, laut, maupun udara. Dari ketiga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Penegertian Dan Klasifikasi Pasar 2.1.1 Pengertian Pasar Beberapa pengertian mengenai pasar, diantaranya; a. Pasar adalah tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran suatu
Lebih terperinciANALISIS GEOGRAFIS KONSENTRASI INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT. Bagja Waluya 1) ; Citra Adhitya 2) 1)
ANALISIS GEOGRAFIS KONSENTRASI INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT Bagja Waluya 1) ; Citra Adhitya 2) syi_ak@yahoo.com 1) Alumni Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Tahun 2010 2) Jurusan Pendidikan Geografi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tergolong ke dalam sektor sekunder. Pengertian kedua adalah pengertian yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Industri Industri memiliki dua pengertian, pertama adalah pengertian secara umum yaitu perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong
Lebih terperinciTeori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva
Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva 1. PERMINTAAN Definisi Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada
Lebih terperinciTEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.
TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di Indonesia, pertanian sayuran sudah cukup lama dikenal dan dibudidayakan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, pertanian sayuran sudah cukup lama dikenal dan dibudidayakan. Penanaman komoditas sayuran tersebar luas di berbagai daerah yang cocok agroklimatnya.
Lebih terperinciBoks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya
Boks Pola Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya Pendahuluan Berdasarkan kajian dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), diperoleh temuan bahwa kelompok komoditas yang
Lebih terperinciKETIMPANGAN WILAYAH DAN KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH. ( Studi Kasus : Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat )
KETIMPANGAN WILAYAH DAN KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH ( Studi Kasus : Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat ) Oleh : Evy Syafrina Harahap A14302004 FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO
SISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANL&N FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 LOKASI INDUSTRI
Lebih terperinci