MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI
|
|
- Yohanes Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI
2 TEORI LOKASI INDUSTRI adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara konsisten dan logis
3 MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI ADALAH PROSES PEMILIHAN LOKASI OPTIMAL LOKASI OPTIMAL YAITU LOKASI TERBAIK SECARA EKONOMIS (DAPAT MEMBERIKAN KEUNTUNGAN MAKSIMAL, BIAYA TERENDAH DAN PENDAPATAN TERTINGGI)
4 TEORI LOKASI INDUSTRI YANG BERORIENTASI EKONOMI DIKEMUKAKAN OLEH WEBER,HOOVER, CHRISTALLER DAN LOSCH
5 TEORI WEBER (TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM WEBER) TEORI HOOVER (TEORI TOTAL TRANSPORT COST) TEORI CHRISTALLER (TEORI TEMPAT YANG SENTRAL) TEORI LOSCH (TEORI LOKASI INDUSTRI OPTIMAL) TEORI INTERAKSI TEORI PEMILIHAN LOKASI SECARA KOMPREHENSIF
6 TEORI WEBER DIKENAL DENGAN TEORI LEAST COST LOCATION PENEKANAN PADA PRINSIP POKOK, YAITU BAHWA LOKASI INDUSTRI DIPILIHKAN DI TEMPAT-TEMPAT YANG BIAYANYA PALING MINIMAL TERKENAL DENGAN MODEL SEGITIGA LOKASIONAL WEBER DITENTUKAN OLEH TIGA FAKTOR UTAMA PENENTU LOKASI YAITU MATERIAL, KONSUMSI DAN TENAGA KERJA
7 MENURUT WEBER BIAYA TRANSPORTASI AKAN BERTAMBAH SECARA PROPORSIONAL DENGAN JARAK. TITIK TERENDAH BIAYA TRANSPORTASI ADALAH TITIK YANG MENUNJUKKAN BIAYA MINIMUM UNTUK ANGKUTAN BAHAN BAKU (INPUT) DAN DISTRIBUSI HASIL PRODUKSI (OUTPUT)
8 JIKA SUMBER BAHAN BAKU DAN PASAR BERADA PADA ARAH YANG BERBEDA, MAKA LOKASI BIAYA TRANSPORTASI TERMURAH ADALAH PADA PERTEMUAN KEDUANYA
9 ASUMSI YANG DIGUNAKAN WEBER UNTUK MENDAPATKAN LEAST COST LOCATION ADA 6 PRA KONDISI, YAITU KONSUMEN TERKONSENTRASI DI BEBERAPA PUSAT, IKLIM HOMOGEN, WILAYAH TERISOLASI, PASAR PERSAINGAN SEMPURNA SUMBERDAYA ATAU BAHAN MENTAH TERSEDIA DALAM JUMLAH MEMADAI BAHAN BAKAR MINERAL DAN TAMBANG TERSEDIA SECARA TIDAK MERATA DAN HANYA TERJANGKAU PADA TEMPAT YANG TERBATAS TENAGA KERJA MENYEBAR TIDAK MERATA
10 DARI SEGITIGA LOKASI DAPAT DIJELASKAN TENTANG ADANYA INDEKS MATERIAL YANG MENENTUKAN APAKAH SUATU INDUSTRI BERORIENTASI PADA BAHAN MENTAH ATAU PASAR IM RUMUS YANG DIGUNAKAN = BOBOT BAHAN MENTAH/BOBOT BAHAN JADI IM > 1 ORIENTASI BAHAN MENTAH IM < 1 ORIENTASI PADA PASAR
11 TEORI HOOVER KRITIK TERHADAP TEORI LOKASI DARI WEBER LOKASI INDUSTRI BUKAN TERLETAK ANTARA R DAN M, TETAPI DAPAT TERLETAK DI TITIK SUMBER BAHAN MENTAH ATAU DI TITIK PASAR LOKASI INDUSTRI TIDAK HANYA TERLETAK BERDASARKAN BIAYA TRANSPORTASI TERENDAH (TRANSPORT COST), ADA FAKTOR LAIN YAITU LABOUR COST TERUTAMA UNTUK INDUSTRI YANG MEMBUTUHKAN TENAGA KERJA BESAR MUNCUL KONSEP TOTAL TRANSPORT COST
12 TEORI LOSCH MENEKANKAN PADA DEMAND, KEBALIKAN DENGAN WEBER PADA COST LOKASI OPTIMAL DARI SUATU INDUSTRI ADALAH DI MANA YANG LOKASI TERSEBUT DAPAT MENGUASAI WILAYAH PASAR YANG TERLUAS SEHINGGA MENGHASILKAN PALING BANYAK PENDAPATAN SEMAKIN JAUH DARI PUSAT INDUSTRI VOLUME PENJUALAN SEMAKIN BERKURANG KARENA HARGANYA SEMAKIN MAHAL, SEBAGAI AKIBAT NAIKNYA ONGKOS TRANSPORTASI INDUSTRI UNTUK MENGUASAI PASAR YANG LUAS, MAKA INDUSTRI AKAN MENDIRIKAN PABRIK SECARA MERATA DAN BERKESINAMBUNGAN MEMBENTUK HEKSAGONAL SETIAP PRODUK AKAN MEMILIKI PERMINTAANNYA SENDIRI SEHINGGA BERLAINAN PABRIK LAIN PULA WILAYAHNYA
13 TEORI INTERAKSI ADALAH MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI BERDASARKAN KEKUATAN HUBUNGAN EKONOMI ANTARA 2 TEMPAT, DIKAITKAN DENGAN JUMLAH PENDUDUK DAN JARAK ANTARA TEMPAT-TEMPAT TERSEBUT. ASUMSINYA MAKIN BESAR JUMLAH PENDUDUK KEDUA TEMPAT, MAKIN BESAR INTERAKSI EKONOMINYA. SEMAKIN JAUH JARAK KEDUA TEMPAT MAKA INTERAKSINYA SEMAKIN KECIL RUMUS : I = P1.P2/(d1- d2) 2 I : gaya tarik menarik antara 2 tempat P1P2 : jumlah penduduk masing-masing wilayah D1d2 : jarak antara dua wilayah
14 TEORI PEMILIHAN LOKASI SECARA KOMPREHENSIF MEMILIH LOKASI DENGAN MENGGABUNGKAN BERBAGAI PENGETAHUAN DAN DISIPLIN ILMU. FAKTOR MENCAKUP BERBAGAI ASPEK SEPERTI : KETERSEDIAAN BAHAN BAKU, UPAH BURUH, JAMINAN KEAMANAN, DAYA SERAP PASAR, FASILITAS PENUNJANG, AKSESIBILITAS, KEBENCANAAN, KEBIJAKAN PEMERINTAH DLL
15 JADI... KALAU ADA TEMPAT YANG MENGUNTUNGKAN AKAN MENCIPTAKAN ADANYA AGLOMERASI AGLOMERASI ADALAH PENGKONSENTRASIA N INDUSTRI PADA SUATU WILAYAH TERTENTU
16 JADI AGLOMERASI AKAN TERJADI JIKA... TERDAPAT KERJASAMA DALAM MENGHASILKAN SUATU PRODUK ADA KESAMAAN LOKASI YANG DIDASARKAN PADA SUATU PRODUKSI TERKONSENTRASINYA FAKTOR PRODUKSI PADA SUATU LOKASI ADANYA KEBUTUHAN AKAN KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA ADANYA WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN INDUSTRI YANG SESUAI DENGAN RTRW
17 TINGKATKAN KOMPETENSI DARI MATERI INI
PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK
PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK Oleh AGI SUGIHARTO ( 24 2014 048 ) JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNOLOGI SIPIL DAN PERENCANAAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciIMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR
IMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Lokasi dan ketersediaan bank darah atau lebih dikenal blood bank
Lebih terperinciTEORI WEBER DAN. 2 7 S e p t e m b e r NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 4, 10 O k t o b e r 2017 TEORI WEBER DAN KAITANNYA DENGAN LOKASI INDUSTRI 2 7 S e p t e m b e r 2 0 1 7 NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K
Lebih terperinciKetergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial. Adipandang Yudono 2012
Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial Adipandang Yudono 2012 Pemahaman Tentang Lokasi Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatankegiatan ekonomi
Lebih terperinciBAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER
BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER 4.1. Klasifikasi Industri Pada mulanya klasifikasi industri menurut Renner dibagi kedalam 8 macam industri yaitu : 1. Hunting dan fishing industries 2. Forest gathering
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan makro. Pada lingkup mikro industri didefinisikan sebagai kumpulan dari perusahaanperusahaan
Lebih terperinciPerencanaan Pengembangan Wilayah - 6
Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6 Tetty Harahap, S.T., M.Eng Univ. Indo Global Mandiri Teori-teori lokasi 1. Teori lokasi pertanian (von Thunen dkk.) 2. Teori struktur intern perkotaan (Burgess, dkk.)
Lebih terperinciPola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi. Adipandang Yudono 2013
Pola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi Adipandang Yudono 2013 Sistem Perkotaan Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pemilihan lokasi usaha oleh suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko (risk) dan keuntungan (profit) perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kondisi ini
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG Oleh MILL FADHILA 0910223072 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 DAFTAR ISI Halaman KATA
Lebih terperinciPola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri
Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri Adipandang Yudono 2012 Sistem Perkotaan Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 25 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 26 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur Tahun 2015 2019
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah memberikan wewenang dan jaminan bagi masing-masing daerah untuk
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan wilayah dapat dipacu dengan pembangunan infrastruktur dan sistem jaringan yang memadai di wilayah tersebut. Dalam hal ini otonomi daerah memberikan
Lebih terperinciPEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN. Sekretari
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN Kompetensi dasar Menganalisis Pemilihan letak perusahaan Pentingnya letak perusahaan Jenis letak perusahaan Materi Pokok Cara penentuan letak perusahaan Pentingnya memperhatikan
Lebih terperinciAyu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa
Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto KAJIAN TEORI LOKASI WEBER TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI BATU BATA MERAH DI DESA KEJAGAN, TEMON, DAN TROWULAN KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Ayu Emilda
Lebih terperinciTeori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungan-nya dengan
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory Asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan
Lebih terperinciTEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory
TEORI LOKASI : CHRISTALLER Central place theory Asumsi Wilayah dataran Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah Penduduk memiliki daya beli sama dan tersebar merata Konsumen bertindak rasional sesuai
Lebih terperinciGEOGRAFI. Sesi WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2. A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2 A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal Pembatasan wilayah formal
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN LITERATUR
BAB 2 KAJIAN LITERATUR Bab ini berisikan tentang teori yang terkait dengan pembahasan studi yakni teori mengenai perencanaan pengembangan wilayah, teori keterkaitan antar industri, dan teori pemilihan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Dalam rangka memecahkan masalah yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan beberapa pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu
Lebih terperinciRahmat Hidayat SE., MM
Rahmat Hidayat SE., MM Integrasi Sistem Logistik Hubungan dalam sistem logistik yang dapat diklasifikasikan sebagai hubungan ruang dan waktu yang dijalankan secara simultan agar dapat meminimumkan biaya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan
12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Industri Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan
Lebih terperinciTEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place
T E O R I K E R U A N G A N P e r t e m u a n k e - 5, 1 8 O k t o b e r 2017 TEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN
Lebih terperinciVII. ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR BERBASIS KEHUTANAN Keterkaitan Sektor Berbasis Kehutanan
VII. ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR BERBASIS KEHUTANAN 7.1. Keterkaitan Sektor Berbasis Kehutanan Peran strategis suatu sektor tidak hanya dilihat dari kontribusi terhadap pertumbuhan output, peningkatan
Lebih terperinciPAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri
PAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Industri Dosen Pengampu : Singgih Prihadi, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh :
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang
VII. TATA LETAK PABRIK A. Tata Letak Alat dan Pabrik Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang meliputi tempat bekerja karyawan, tempat penyimpanan bahan baku, dan produk
Lebih terperinciRepresentasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber
Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber Bimo Aryo Tyasono 13513075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciEKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA ANYAMAN TIKAR PANDAN DI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN DITINJAU DARI TEORI ORIENTASI LOKASI
EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGA ANYAMAN TIKAR PANDAN DI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN DITINJAU DARI TEORI ORIENTASI LOKASI 1. Pranita 2. Sulistinah S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciTugas Teori Lokasi. Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung. Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi
Tugas Teori Lokasi Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi 1211021032 Elis Setyowati 1311021029 Harry Walfi 1311021039 Nanda Rohman
Lebih terperinciWIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016
TEORI-TEORI PENGEMBANGAN WIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016 PERKEMBANGAN SPASIAL KOTA Sumber: SCL PWK 2006 tahun 2007-2008 (Andryan Wikrawardana,
Lebih terperinciFaktor-faktor Pertimbangan Lokasi
STRATEGI LOKASI STRATEGI LOKASI Lokasi menentukan prestasi, merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis kegiatan, demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa. Dengan demikian
Lebih terperinciLokasi Pabrik ditentukan
PENENTUAN LOKASI Lokasi Pabrik ditentukan Unit manufaktur baru akan dibentuk. Pabrik yang lama tidak mampu lagi dikembangkan, dari sisi luas area maupun teknologi. Pengembangan bisnis ke daerah baru Kendala
Lebih terperinciBerdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Investasi a) Definisi Investasi Investasi atau penanaman modal merupakan instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di suatu negara atau
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS Apa yg dimaksud Produksi Agribisnis? Adalah seperangkat prosedur dan kegiatan terkait usaha menciptakan dan atau menambah kegunaan (utility) suatu barang dan/jasa agribisnis
Lebih terperinciNilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber
Nilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Wilayah Analisis Ekonomi Wilayah
Lebih terperinciMakalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo
Makalah Kewirausahaan Ketegasan dalam Aspek Produksi Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari Irfan Priabodo Ketegasan dalam Aspek Produksi Pendahuluan: Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai
Lebih terperinciBAB 3. ASPEK PRODUKSI
BAB 3. ASPEK PRODUKSI A. KONSEP PRODUKSI Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya, suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciKajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau
Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau 2.1 Kriteria Penentuan Lokasi Kawasan Industri Secara Umum 2.1.1. Teori Lokasi Industri menurut Alfred Weber Teori lokasi
Lebih terperinciKAJIAN FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EKSISTENSI INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK
KAJIAN FAKTOR GEOGRAFIS TERHADAP EKSISTENSI INDUSTRI TEMPE DI KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK Nina Fajarini Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, ninafajarini28@yahoo.com Muzayanah Dosen Pembimbing Mahasiswa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Regional Ilmu ekonomi regional (IER) atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Berlian Porter Dayasaing diidentikkan dengan produktivitas atau tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang digunakan.
Lebih terperinciLanjutan Pemasaran Hasil Pertanian
Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian BIAYA, KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PEMASARAN 1) Rincian Kemungkinan Biaya Pemasaran 1. Biaya Persiapan & Biaya Pengepakan Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading
Lebih terperinciPERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU
PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU DAGANGANE ISIH MAS?? Aktifitas Perencanaan Produk Perencanaan Lokasi Usaha Perencanaan Tata Letak Perencanaan Sistem Material Handling Tujuan Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sumber daya yang tersebar secara luas di bumi ini walaupun dalam jumlah yang berbeda, air terdapat dimana saja dan memegang peranan penting dalam kehidupan
Lebih terperinciMATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS. e. Spesfifikasi Bahan Baku dan Hasil c. Tenaga Kerja
MATERI 4 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS 1. Perencanaan Kapasitas Produksi Aspek-aspek yang berpengaruh dalam perencanaan kapasitas produksi yaitu : 1. Perencanaan & Pemilihan Proses Tidak berarti pemilihan
Lebih terperinciBahan AJAR. Pertemuan 6 dan 7. Pertemuan 6 dan 7. 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD
Bahan AJAR Pertemuan 6 dan 7 Pertemuan 6 dan 7 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD 2 Fungsi produksi, ongkos produksi dan penerimaan Fungsi produsen dan fungsi produksi Least cost combination
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Industri a. Pengertian Industri Industri merupakan kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan prasarana. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2007:431).
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini akan membahas mengenai temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi yang merupakan sintesa dari hasil kajian indikator ekonomi dalam transportasi berkelanjutan yang
Lebih terperinciPERUSAHAAN & LINGKUNGAN PERUSAHAAN
PERUSAHAAN & LINGKUNGAN PERUSAHAAN By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke - 2 TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat memahami pengertian perusahaan. Mahasiswa dapat memahami tempat kedudukan perusahaan. Mahasiswa
Lebih terperinciTERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI (CONTOH KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KRAGILAN KABUPATEN SERANG)
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412-6982 Volume 13 Nomor 2 Desember 2015 TERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI (CONTOH KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KRAGILAN KABUPATEN SERANG) Muzayanah
Lebih terperinciBAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI
BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI 5.1. Perilaku Produsen Jika konsumen didefinisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi (pengguna) barang dan jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi
Lebih terperinciTINGKAT PEMENUHAN DAN AKSESIBILITAS FASILITAS SOSIAL DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN DAN KECAMATAN GENUK TUGAS AKHIR
TINGKAT PEMENUHAN DAN AKSESIBILITAS FASILITAS SOSIAL DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN DAN KECAMATAN GENUK TUGAS AKHIR Oleh : ANDI WIRDA FEBRIYANTI L2D 001 400 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciSwara Bhumi. Volume 3 Nomer 3 Tahun 2016, 30-41
Swara Bhumi. Volume 3 Nomer 3, 30-41 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSISTENSI INDUSTRI KERAJINAN MARMER DI KECAMATAN CAMPURDARAT KABUPATEN TULUNGAGUNG Krisma Prasetio Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,
Lebih terperinciV. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani
V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciTeori Analisis Lokasi Industri Dengan Segitiga Lokasionalnya (Alfred Weber, 1909) Alfian Haris Aryawan
Mata Kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan (RP09-1209) Teori Analisis Lokasi Industri Dengan Segitiga Lokasionalnya (Alfred Weber, 1909) Alfian Haris Aryawan 3614100102 PENDAHULUAN Latar Belakang Faktor
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe),
8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Geografi Industri Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa
Lebih terperinciPERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Peran Manajemen dalam Agribisnis Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,
I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien, 1944:15), geografi adalah ilmu yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada saat ini, transportasi telah berkembang sedemikian pesat. Perkembangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, transportasi telah berkembang sedemikian pesat. Perkembangan transportasi ini memungkinkan mobilitas barang, jasa, maupun manusia menjadi lebih mudah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian Pabrik Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan katalis asam dengan asetaldehida. Paraldehida digunakan sebagai antioksidan
Lebih terperincipada persepsi konsumen.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada industri otomotif di Indonesia tahun 1983-2013, maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu: 1. Struktur
Lebih terperinciPeningkatan Daya Saing Industri Manufaktur
XII Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur Globalisasi ekonomi menuntut produk Jawa Timur mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, baik di pasar lokal maupun pasar internasional. Kurang
Lebih terperinciPerencanaan Fasilitas
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perencanaan Fasilitas 2 Perencanaan Tata Letak Fasilitas melibatkan 5 tingkat perencanaan: (Q.Lee.IIE Solution, 1997) 1. Lokasi Fasilitas 2. Rencana Site 3. Rencana
Lebih terperinciTIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #11 Genap 2015/2016. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas
Materi #11 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perencanaan Fasilitas 2 Perencanaan Tata Letak Fasilitas melibatkan 5 tingkat perencanaan: (Q.Lee, IIE Solution, 1997) 1. Lokasi Fasilitas 2. Rencana
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang desentralisasi membuka peluang bagi daerah untuk dapat secara lebih baik dan bijaksana memanfaatkan potensi yang ada bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era otonomi daerah, aparat pemerintah di daerah lebih dekat dan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era otonomi daerah, aparat pemerintah di daerah lebih dekat dan secara langsung berhadapan dengan masyarakat serta merupakan perwujudan dan perpanjangan tangan
Lebih terperinciPENENTUAN PUSAT PUSAT PENGEMBANGAN DI WILAYAH PESISIR PANTAI DAN LAUT Oleh : Ir Kartika Listriana
PENENTUAN PUSAT PUSAT PENGEMBANGAN DI WILAYAH PESISIR PANTAI DAN LAUT Oleh : Ir Kartika Listriana Wilayah pesisir dan laut memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah daratan. Karakteristik khusus
Lebih terperinciKAWASAN PEMUKIMAN SEKITAR PABRIK
KAWASAN PEMUKIMAN SEKITAR PABRIK Oleh : Akbar Alip S, Dian C, Eviyanti S, Fadli F, Resa L, Siti H, Tomi H, Yudi W 1. Layar Belakang 1 Pabrik!! Apakah anda pernah mendengar kata pabrik? Ya, pabrik adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Asia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara dan dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga Negara Indonesia memiliki iklim tropis. Indonesia
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Industri Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan
Lebih terperinciKONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN
BAB I KONSEP EKONOMI MANAJERIAL ILMU MANAJEMEN MERTODE KUANTITATIF EKONOMI MANAJERIAL TEORI EKONOMI MIKRO Gambar 1.1. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial A. EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMIC) Menurut
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya
Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting
Lebih terperinci: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI. M.O. By Nurul K, SE, M.Si
: PENENTUAN LOKASI FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI M.O. By Nurul K, SE, M.Si PENENTUAN LOKASI Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pabrik baru maupun perluasan (ekspansi) Alasan ekspansi al: Fasilitas produksi
Lebih terperinciBoks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi
Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi Perekonomian Jambi yang mampu tumbuh sebesar 5,89% pada tahun 2006 merupakan prestasi tersendiri. Pada awal tahun bekerjanya mesin ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan usaha untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum tujuan pembangunan industri
Lebih terperinci1/22/2011 TEORI LOKASI
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungan-nya dengan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produk adalah hasil
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciDinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja
Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Oleh: Putri Amelia 2508.100.020 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Budisantoso
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )
PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi) Latar Belakang Produksi Penentuan Lokasi Luas produksi Tata letak (layout) Ketepatan Lokasi, SDM, tata letak, luas produksi, Persediaan Tujuan Perusahaan
Lebih terperinciKebijakan Sistem Inovasi dalam Membangun Pusat Unggulan Peternakan
Kebijakan Sistem Inovasi dalam Membangun Pusat Unggulan Peternakan Benyamin Lakitan SEMINAR NASIONAL FORUM KOMUNIKASI INDUSTRI PETERNAKAN BOGOR 18 SEP 2013 Tujuan Pembanguan Iptek http://benyaminlakitan.com
Lebih terperinciDEDIARTA BINTORO ( ) Dosen Pembimbing : Ir. PUTU RUDY SETIAWAN, Msc
DEDIARTA BINTORO (3607 100 038) Dosen Pembimbing : Ir. PUTU RUDY SETIAWAN, Msc BAB 1 Latar Belakang Spesialisasi Kabupaten Sampang sektor pertanian data PDRB => dominasi sektor pertanian di Kabupaten Sampang
Lebih terperinciDEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI
DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan
Lebih terperinci10 poin arah pengembangan tembakau dan industri hasil tembakau yang direncanakan sebagai berikut :
Sebagaimana arah RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 dan RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2012, Kabupaten Bandung berupaya melakukan akselerasi pembangunan daerah yang akan difokuskan untuk mencapai peningkatan
Lebih terperinciBAB VII METODE TRANSPORTASI
BAB VII METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO
SISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANL&N FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003 LOKASI INDUSTRI
Lebih terperinciPLANT LOCATION. Iman P. Hidayat
PLANT LOCATION Iman P. Hidayat Plant Location: Adalah suatu kegiatan mengenai penentuan pilihan lokasi/tempat dari pabrik/perusahaan yang akan didirikan. Tujuan Plant Location: Untuk menentukan lokasi
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lokasi menjadi bagian paling fundamental dalam perencanaan wilayah dan kota (perencanaan). Seperti banyak dibahas di berbagai teori, perencanaan berkaitan dengan pengambilan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia saat ini tengah berusaha untuk tumbuh dan berkembang atas kemampuannya sendiri dan mengurangi ketergantungan dari negara lain. Oleh karena itu segala sektor
Lebih terperinciModel Transportasi /ZA 1
Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)
Lebih terperinciPemilihan Teknologi. Pemilihan Lokasi
1 Pemilihan Teknologi Dalam pemilihan teknologi terdapat beberapa hal yang perlu dinilai dan dievaluasi: kesesuaian teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan pasar produk proses
Lebih terperinciANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA
ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinci