LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK MATERI: LEBAH MADU Apis mellifera Oleh: Sohibul Himam Haqiqi ( ) Kelompok 8 Kelas B FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

2 PENDAHULUAN Lebah merupakan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubanglubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup (kotak kayu). Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng. Kebanyakan lebah yang dibudidayakan di Indonesia adalah lebah dari jenis Apis mellifera. Lebah ini dikenal memiliki produksi madu yang relatif tinggi yaitu 30 kg/tahun pada musim bunga. Sedangkan lebah lain yang terdapat di Indonesia antara lain: A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Produksi dari lebah-lebah tersebut tidak sebesar produksi lebah dari Apis mellifera. Ditinjau dari kekayaan alamnya, Indonesia menyimpan potensi besar bagi pengembangan usaha perlebahan. Enam dari tujuh species lebah madu yang dikenal di dunia, merupakan jenis lokal yang secara alamiah terdapat di bumi Nusantara. Beberapa diantaranya bahkan sudah lama dieksploitasi masyarakat untuk diambil madu dan lilinnya. Selain itu, Indonesia memiliki jutaan hektar lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah (bee forage). Untuk itu perlu diketahui teknik dan metode yang benar dalam beternak lebah agar didapatkan hasil yang maksimal. Melalui laporan praktikum ini diharapkan dapat

3 TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Lebah Madu Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya: 1) Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang. 2) Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania. 3) Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dansekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian. 4) Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah,India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng. (Anonymous a, 2000) Apis adalah salah satu genus tertua di dunia. Berbeda dengan tawon besar, spesies dari Apis adalah lebah musiman, koloni dari apis ini dapat bertahan hingga tiga sampai empat tahun. Selain itu, ukuran dan bentuk tubuh antara lebah kasta pekerja dan ratu sangat berbeda, dan ratu tidak pernah mencari makan atau membangun sarang. Secara genetis, lebah ratu dengan lebah pekerja adalah sama; yang membedakan hanyalah pakan dari lebah ratu pada saat larva adalah royal jelly sedangkan untuk lebah pekerja adalah nectar dan pollen. Lebah jantan berasal dari telur yang tidak difertilisasi, tapi mereka juga berasal dari perkembangan larva. Klasifikasi Kingdom Animalia Phylum Arthropoda

4 Class Insecta Order Hymenoptera Family Apidae Apis mellifera Linnaeus, 1758 Para peternak lebah memelihara lebah ini semata-mata karena didasarkan pada produktifitas hasil yang sangat tinggi, sehingga menurut pertimbangan ekonomis bagi usaha perlebahan pemilihan jenis lebah ini lebih menguntungkan, meskipun teknis pemeliharaannya lebih rumit dan memerlukan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena lebah ini bukan merupakan lebah asli Indonesia maka lebah ini lebih peka terhadap berbagai hama dan penyakit yang berasal dari Asia Tropika yaitu kutu Varroa jacobsoni dan Tropilaelaps clarae. Bahkan di daerah asalnyapun, lebah ini peka terhadap serangan berbagai hama dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri protozoa dan virus. B. Tempat Hidup Lebah Pada pengelolaan lebah secara modern, lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran sebagai tempat buntuk membuat sarang bagi lebah. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lebah yang berkaitan dengan tempat hidup lebah antara lain: 1. Suhu stup Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup

5 tetap stabil. Bahan yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. 2. Ketahanan terhadap iklim Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak. 3. Konstruksi Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya. (Anonymous a, 2000) Selain itu agar produksi lebah dapat optimal, maka tiap kotak lebah berisi 10 bingkai sarang. Di dalam kotak lebah memuat sekurang-kurangya 5 sisiran sarang lebah yang terdiri dari lebah pekerja, lebah jantan dan satu lebah ratu dalam keadaan produktif. Kotak berukuran 16 X 27 X 32 cm dengan kawat kasa Apabila dibandingkan dengan penggunaan glodok, keunggulan penggunaan kotak lebah berbingkai sarang memiliki keunggulan antara lain : 1. Sisiran sarang dapat diperiksa satu persatu untuk diketahui perkembangannya yakni kondisi telur, larva, pupa, adanya serangan hama/penyakit dan ketersediaan madu atau pollen di dalam sarang. 2. Dalam hal memperkuat koloni lebah yang lemah, dapat dilakukan penambahan sarang yang berasal dari koloni lain yang lebih kuat. 3. Setelah madunya dipanen sisiran sarang yang telah kosong dapat dikembalikan ke dalam kotak lebah, sehingga lebah dapat segera mengisi madu tanpa harus membangun sarang baru. 4. Pemanenan dapat menggunakan ekstraktor sehingga diperoleh madu yang lebih bersih dan tidak tercampur dengan produk lain. 5. Produktifitas hasil madu yang diperoleh relatif lebih tinggi. (Anonymous b, 2004)

6 C. Koloni Lebah Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Berikut ini adalah cirri-ciri dari masing-masing kasta: a. Lebah ratu: merupakan satu-satunya kasta yang bisa menghasilkan telur. Hanya lebah ratu yang menghsilkan feromon yaitu senyawa kimia yang berbau khas yang memberikan identitas pada seluruh koloni hasil dari telurnya itu. Ciri-ciri fisiknya adalah tubuhnya paling besar dari semua kasta dan warna tubuhnya paling terang. Waktu metamorfosisi untuk lebah ratu adalah: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: merupakan lebah yang sama dentgan lebah ratu, namun pakan pada saat larva yang membedakanya. Ciri-ciri fisiknya adalah paling kecil dari semua kasta. Waktu metamorfosisi untuk lebah pekerja adalah menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, istirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. c. Lebah pejantan: merupakan lebah yang berasal dari telur yang tidak dibuahi. Ciri-ciri fisik lebah jantan ini adalah ukuran matanya yang besar serta bentuk sayap dan tubuh yang besar juga menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel

7 yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah: a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang. b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya. c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya. (Anonymous a, 2000) d. Tanaman Pakan Lebah Yang dimaksud dengan istilah tanaman pakan lebah (bee forage) adalah tanaman/tumbuhan yang menghasilkan bahan makanan yang diperlukan bagi kehidupan lebah. Tanaman pakan lebah adalah vegetasi baik yang tumbuh secara alami maupun dibudidayakan manusia yang menghasilkan nektar dan atau pollen (tepung sari) yang diambil oleh lebah madu sebagai pakannya Ada 2 jenis bahan dasar makanan bagi lebah yakni nektar (nectar) dan tepung sari (pollen grain). Jadi tanaman pakan lebah adalah tanaman/ tumbuhan yang menghasilkan nektar dan atau tepung sari bunga yang dapat dipanen oleh lebah. Nektar adalah cairan yang terdiri dari sejumlah senyawa kimia hasil metabolisme sekunder didalam nektar tanaman, dengan komponen utama air dan komponen dominan berupa senyawa gula (sacharida). Tepungsari bunga adalah merupakan bagian utama dari bunga jantan suatu tanaman, yang terletak pada tangkai sari bunga jantan. Untuk pembangunan model lebah lokal dan lebah Eropa perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis tanaman, diprioritaskan pada tanaman cepat tumbuh, berupa kayu-kayuan dan buah-buahan yang menghasilkan nektar dan pollen, dan sesuai dengan kondisi agroklimat setempat.

8 Beberapa contoh jenis tanaman pakan lebah adalah sebagai berikut : Apis mellifera mempunyai pilihan jenis tanaman pakan yang terbatas bila dibandingkan dengan Apis cerana. Di Jawa sebagai tanaman pakan andalan penghasil madu bagi lebah Apis mellifera antara lain adalah kapuk randu, klengkeng, rambutan, durian, karet, kaliandra. Bilamana tanaman-tanaman itu tidak sedang berbunga (musim paceklik) yang biasanya terjadi pada musim penghujan yaitu Desember s/d Pebruari, maka populasi lebahnya mengalami penurunan. Dalam kondisi demikian, peternak lebah mengistirahatkan lebahnya dengan menggembalakan ke tanaman jagung atau tanaman lain penghasil tepungsari untuk memperoleh tepungsari.

9 Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan populasi lebahnya. Dalam keadaan ini, tidak ada nektar atau madu yang dapat diperoleh sehingga diperlukan makanan tambahan berupa sirup, ini dapat ditekan apabila di lokasi penggembalaan lebah selain terdapat tanaman jagung juga terdapat tanaman penghasil nektar misalnya kaliandra meski madu yang diperoleh hanya sedikit. Selain perlakuan pemberian makanan tambahan, juga pemberian obat pemberantas kutu biasanya berupa strips yang mengandung zat kimia pemberantas kutu. Bilamana musim paceklik berkepanjangan maka untuk penghematan biaya pemberian makanan tambahan, dapat dilaksanakan dengan penggembalaan lebah ke daerah lain yang memiliki tanaman pakan penghasil nektar misalnya pada sekitar kawasan hutan yang ditumbuhi tanaman kaliandra, pada perkebunan karet dengan luasan yang cukup. Untuk memacu perkembangan koloni lebahnya, perlu ditambahkan pula pollen buatan (pollen supplement) yaitu campuran polen segar, tepung kedelai dan ragi bir (brewer yeast ). Tindakan pemeliharaan lainnya adalah pemeriksaan kondisi ratu, apabila dijumpai ratu yang tidak produktif bertelur atau ratu sudah tua maka segera diganti dengan ratus yang lebih produktif (ratu muda). Kegiatan pemeliharaan ini berlangsung terus sampai musim bunga berikutnya dimana koloni lebah telah siap dipergunakan untuk memperoleh madu. (Anonymous b, 2004)

10 MATERI DAN METODE Materi Materi yang dipelajari dalam praktikum kali ini adalah: 1. Mengenal spesies lebah madu Apis mellifera. 2. Mengenal Kotak lebah, ukuran standart dan bagian-bagianya. 3. Mengenal koloni lebah dan perbedaan kasta-kasta lebah 4. Mengenal pakan yang terdapat di dalam sarang, komposisi, warna dan perbadaan dari beberapa pakan. 5. Mengenal lingkungan pengembalaan dan jenis tanaman pakan lebah di sekitar lokasi budidaya. Metode Metode yang dilakukan pada saat praktikum adalah dengan mengamati langsung keadaan lebah di lokasi praktikum dan membandingkanya dengan literatur (studi pustaka).

11 HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Hasil dari pengamatan pada say praktikum di peternakan lebah Batu adalah sebagai berikut: 1. Mengenal kotak lebah 1.1. Bagian-bagian kotak lebah pada lokasi praktikum berbentuk balok kubus dengan tutup kotak pada bagian atasnya, kemudian kotak tersebut ditempatkan pada sandaran yang terbuat dari kayu atau besi, selain itu terdapat pintu pada kotak yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya lebah ke kotak. Seperti pada gambar Foto kotak lebah 1.2. Ukuran sandar adalah 30 cm 1.3. Ukuran kotak antara lain: panjang: 40cm, lebar: 51cm, tinggi: 61cm 1.4. Keterangan lain mengenai kotak lebah tersebut antara lain: Kotak ditempatkan di tempat terbuka, langsung menghadap langit agar sinar matahari yang didapat cukup. Pintu lebah berada pada sisi samping kotak dengan ukuran panjang 2cm dan lebar 15cm. Lapisan dalam tutup berupa kawat kasa. Jadi setelah tutup kotak masih terdapat tutup yang terbuat dari kawat kasa yang dipasang agar setelah kotak dibuka, lebah tidak langsung terbang. 2. Mengenal koloni lebah Setelah kotak lebah dibuka, pertama kali yang terlihat adalah tutup kasa dan beberapa frame yang dijadikan sarang lebah seperti yang terlihat pada gambar.

12 Foto kotak lebah dengan framenya 2.2. Di dalam kotak terdapat 7 frame, yang masing-masing frame terdapat sel sarang lebah Dari beberapa frame: Frame yang kosong : -- Frame yang berisi telur : 7 Frame yang berisi larva : Frame yang berisi pupa : Frame yang berisi pakan : 2.4. Dalam frame, terdapat beberapa kasta dari lebah, kasta-kasta tersebut antara lain: Lebah ratu: mempunyai cirri-ciri: badan paling panjang (bersegmen 6), warna lebih merah kekuningan dan paling mencolok dari semua lebah, seperti pada foto. Foto lebah ratu Lebah jantan: ciri-ciri: badanya paling besar dari lebah pekerja, matanya besar. Seperti pada foto.

13 Foto lebah jantan(yang dilingakari) Lebah pekerja: cirri-cirinya adalah berbadan paling kecil dari semua kasta, populasinya paling banyak di koloni Keterangan lain mengenai koloni lebah yang kami amati antara lain adalah: Koloni berkumpul pada tiap-tiap frame, semakin rapat atau semakin ke tengah frame maka semakin banyak koloni. Pada frame yang padat koloni, banyak terdapat pakan (nectar, tepung sari), larva dan pupa. Lebah ratu terletak pada frame ke 3 dari samping, dan pejantan pada frame ke Mengenal pakan dalam sarang 3.1. Pakan yang terdapat dalam kotak adalah syrup gula, sedangkan yang terdapat dalam sel sarang adalah nectar dan tepung sari (pollen), seperti tampak pada foto. Foto pollen dan nektar (yang dilingkari)

14 3.2. Sel sarang yang berisi pakan nectar atau tepung sari sebenarnya sama, namun hanya isinya saja yang berbeda. Isi dalam sel sarang yang berisi nectar berwarna bening kental seperti madu, rasanya manis dan berbentuk cair, sedangkan yang berisi tepung sari berwarna kuning dan bentuknya padat Warna tepungsari di dalam sarang berwarna kuning terang Komposisi pakan dalam sel sarang lebih bayak nectar daripada tepung sari Keterangan lain mengenai pakan dalam sarang antara lain: Pada musim paceklik bunga, lebah diberi pakan tambahan berupa syirup gula dalam kotak dengan waktu pemberian 2 kali seminggu 3 gelas aqua penuh. Tanaman pakan sekitar banyak yang mengandung nectar, sehingga pakan dalam sarang banyak berupa nectar. 4. Mengenal lingkungan penggembalaan Tanaman pakan lebah yang banyak populasinya antara lain: apel, kelengkeng, jagung, pete, rumput putri malu Dari tanaman di atas yang mengandung nectar dan tepung sari adalah: kelengkeng dan apel tepung sari: rumput putri malu dan jagung 4.3. tanaman pakan lebah disekitar sangat terbatas, sehingga pada musim paceklik harus ditambah syirup gula. PEMBAHASAN 1. Kotak Lebah Pada saat pengamatan kotak lebah yang berukuran seperti tersebut diatas, ukuran tersebut telah memenuhi syarat dajn sesuai dengan literatur yang menyebutkan agar produksi lebah dapat optimal, maka tiap kotak lebah berisi 10 bingkai sarang. Di dalam kotak lebah memuat sekurang-kurangya 5 sisiran sarang lebah yang terdiri dari lebah pekerja, lebah jantan dan satu lebah ratu dalam keadaan produktif. Kotak berukuran 16 X 27 X 32 cm dengan kawat kasa (Anonymous b, 2004). Malah ukuran kotak pada pengamatan lebih besar dan

15 lebih banyak bingkai (frame) sehingga telahg memenuhi syarat. Namun untuk suhu dalam kotak dan ketebalan bahan kotak, kami tidak mengukurnya. Karena menurut (Anonymous a, 2000) ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Bahan yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Mungkin dengan perimbangan itulah kotak lebah ditempatkan pada lahan terbuka agar terkena sinar matahari secara lanbgsung sehingga suhu dalam kotak menjadi suhu yang optimal untuk berkembangh biak lebah. 2. Koloni lebah Koloni lebah merupakan kumpulan dari beberapa lebah yang berkumpul dan memebentuk sarang. Dalam satu kotak lebah terdapat satu koloni yang berarti terdapat satu ratu dalam satu koloni tersebut. Anggota dari tiap koloni satu berbeda dengan koloni lain. Yang membedakan adalah senyawa feromon yang dihasilkan ratu pada saat menelurkan koloni tersebeut. Masing-masing koloni lebah merupakan keturunan dari satu ratu. Dalam satu koloni terdapat tiga kasta lebah yaitu lebah ratu, lebah pekerja dan lebah pejantan. Tiap-tiap kasta memiliki tugas masing-masing yang berbeda. Perbedaaan-perbedaan tersebut antara lain: a. Lebah ratu: merupakan satu-satunya kasta yang bisa menghasilkan telur. Hanya lebah ratu yang menghsilkan feromon yaitu senyawa kimia yang berbau khas yang memberikan identitas pada seluruh koloni hasil dari telurnya itu. Ciri-ciri fisiknya adalah tubuhnya paling besar dari semua kasta dan warna tubuhnya paling terang. Waktu metamorfosisi untuk lebah ratu adalah: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: merupakan lebah yang sama dentgan lebah ratu, namun pakan pada saat larva yang membedakanya. Ciri-ciri fisiknya adalah paling kecil dari semua kasta. Waktu metamorfosisi untuk lebah pekerja adalah menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari,

16 istirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. c. Lebah pejantan: merupakan lebah yang berasal dari telur yang tidak dibuahi. Ciri-ciri fisik lebah jantan ini adalah ukuran matanya yang besar serta bentuk sayap dan tubuh yang besar juga menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Pada saat pengamatan diketahui bahwa cir-ciri dari beberapa kasta lebah adalah: Lebah ratu: mempunyai cirri-ciri: badan paling panjang (bersegmen 6), warna lebih merah kekuningan dan paling mencolok dari semua lebah, seperti pada foto. Lebah jantan: ciri-ciri: badanya paling besar dari lebah pekerja, matanya besar. Seperti pada foto. Lebah pekerja: cirri-cirinya adalah berbadan paling kecil dari semua kasta, populasinya paling banyak di koloni. 3. Mengenal Pakan Lebah di Dalam Sarang Pakan lebah di alam bebeas berupa nektar dan tepung sari, begitu juga dalam sarang, namun pakan untuk ratu yaitu royal jelly tidak dapat ditemukan saat pengamatan. Madu sebenarnya adalah makanan lebah yang berasal dari nectar bunga dari tanaman yanmg telah diolah oleh lebah melelui proses evaporasi dan fermentasi di dalam sel sarang selama waktu tertentu, oleh karena itu pada saat tidak bunga, lebah harus diberi makan agar koloninya tetap kuat dan terhindar dari hama dan penyakit. Makanan tersebutberupa sirup gula pasir. Menurut (Rochani dkk, 2007) penyirupan lebah dalam masa paceklik untuk tiap minggu per koloni yang terdiri dari 3-5 frem, dibutuhkan gula pasir 0,5 Kg + 0,5 liter air + sedikit garam dapur agar tidak diare. Bagi koloni lebah yang terdiri 6-8 frem dibutuhkan 1 kg gula pasir + 1 liter air + sedikit garam dapur juga hanya untuk makan lebah selama 1 minggu.

17 Di Indonesia khusus dijawa musim madu hanya 5 bulan dan selama 7 bulan disubsidi makan dengan sirup gula pasir. Bila musim bunga sudah tiba maka sirup yang ada di sarang harus dikuras. Setelah dikuras, baru masuk ke lokasi tanaman yang sedang berbunga, stelah 3 hari ada pemasukan madu, pada hari ke 5 dikuras lagi untuk mendapatkan madu organik. Untuk panen madu berikutnya, sudah berupa madu organik sebab lebah yang sudah mengkomsumsi madu murni selama 1 minggu dalam darahnya sudah tidak tersisa lagi yang sifatnya non organik (sisa sirup gula pasir). 4. Menbenal Lingkungan Pengembalaan Lebah lebah mencari makan pada tanaman yang menghasilkan nektar dan atau tepung sari. Oleh karena itu lingkungan penggembalaan harus dapat memenuhi kebutuhan pakan lebah tersebut. Menurut (Anonymous b, 2004) lokasi untuk budidaya lebah seharusnya berada di pedesaan dengan luas kurang lebih 10 hektar, dimana pada lokasi tersebut sudah terdapat koloni lebah dengan sekurang-kurangnya 50 koloni. Syarat lokasi untuk bududaya lebah antara lain: 1) Sesuai untuk kehidupan lebah madu, indikasi kesesuaian dapat dilihat dengan adanya koloni lebah lokal yang telah hidup di lingkungan tersebut. 2) Tersedianya vegetasi sumberdaya pakan lebah yang luas dan menyediakan makanan yanb cukup sepanjang tahun (nektar dan pollen), lokasi tersebut misalnya adalah hutan alam, hutan tanaman, perkebunan kapuk, karet kopi, buah-buahan dan tanaman lain yang dapat menghasilkan bee forage yang terjangkau dengan jarak terbang lebah yaitu sekitar 500 s/d 1500 meter. 3) Tidak berangin kencang. 4) Jauh dari keramaian manusi (kota) 5) Dekat dengan sarana transportasi 6) Tersedia air bersih sepanjang tahun 7) Dan strategis. Dari persyaratan-persyaratan di atas, lokasi pengam,atan praktikum kami telah ememnuhi nsyarat yaitu terletak pada desa oro-oro ombo kota batu dimana tempat tersebut telah seperti yang disebutkan di literatur.

18 KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Kesimpulan dari praktikum ini adalah: 1) Lebah merupakan serangga penghasil madu yang dapat dibudidayakan dengan perlakuan-perlakuan khusus. 2) Jenis lebah madu yang baik dibudiudayakan antara lain : Apis mellifera, Apis dorsata dan Apis frorea. 3) Pemeliharaan lebah madu ditempatkan pada kotak lenah yang biasanya disebut stup yang terbuat dari kayu dan berisi beberap bingkai (frame) sebagai tempat pembuat sarang untuk lebah. 4) Keadaan dalam kotak harus kondusif agar lebah dapat mberprouksi secara optimal, suhu optimal stup adalah C. 5) Lebah hidup berkoloni (berkelompok) dengan tiap-tiap kelompok terdapat pemimpin kelompok atau ratu 6) Ratu melahirkan semua nggota koloni, anggota koloni tersebut adalah pekerja dan pejantan. 7) Di dalam sel sarang, pakan (nektar dan tepung sari) dikumpulkan dan disimpan untuk diproses lebih lanujut sehingga berubah menjadi makanan lebah yang kiat kenal sebagai madu dan pollen. 8) Apabila pakan di lingkungan sedikit, maka perlu diberikan pakan tambahan yaitu syirup gula yang diletakkan dalam kotak lebah. 9) Lingkungan penggembalann lebah harunya kondusif agar produksi lebah dapat optimal, yaitu dengan memenuhi persyratan-persya\ratanya. 10) Salah satu persyaratan liunkungan adalah denagn adanya tanaman pakan lebah bee forage di sekitar lingkungan penggembalaan yang menghasilkan nektar dan tepung sari. SARAN Saran dalam menjalani praktikum ini adlaah sebenarnya praktikum ini sudah sangat santai dan mungkin praktikum paling nyaman daripada semua mata kuliah di seamester 3 ini, namun sebaiknya lebih dikoordinir tempat dan

19 akomodasinya agar semua prktikan dapat menjalankan praktikum dengan lancar (tidak ter;lambat dan kesasar).

20 DAFTAR PUSTAKA Anonymous a BUDIDAYA TERNAK LEBAH. Aanonymous b PEDOMAN PEMBANGUNAN MODEL USAHA PERLEBAHAN. rjenrlps/l2_50_04.pdf Rochani, Andjar dkk PEDOMAN UMUM PENERAPAN JAMINAN MUTU BUDIDAYA TERNAK LEBAH ORGANIK. 20ORGANIK-a3-10-/PB%20%E2%80%93%2003.pdf

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TERNAK LEBAH. Di susun oleh : Nama : Muammar Mufti NIM : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TERNAK LEBAH. Di susun oleh : Nama : Muammar Mufti NIM : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TERNAK LEBAH Di susun oleh : Nama : Muammar Mufti NIM : 07.12.2638 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM YOGYAKARTA 2012 - Abstraksi Lebah merupakan insekta

Lebih terperinci

Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana,

Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana, 48 Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Pemeliharaan lebah yang bertujuan untuk mengambil madunya disebut peternakan lebah.orang yang bertenak lebah disebut peternak lebah.selain madu,

Lebih terperinci

Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013

Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013 Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013 eskalisa.sch.id Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki jenis

Lebih terperinci

BUDIDAYA TERNAK LEBAH

BUDIDAYA TERNAK LEBAH TTG BUDIDAYA PETERNAKAN BUDIDAYA TERNAK LEBAH 1. SEJARAH SINGKAT Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang

Lebih terperinci

BUDIDAYA TERNAK LEBAH

BUDIDAYA TERNAK LEBAH BUDIDAYA TERNAK LEBAH 1. SEJARAH SINGKAT Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat

Lebih terperinci

BUDIDAYA LEBAH MADU. Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis

BUDIDAYA LEBAH MADU. Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis BUDIDAYA LEBAH MADU Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis Budidaya lebah ada 2 cara yaitu : 1) Budidaya Lebah Secara Menetap, dan 2) Budidaya Lebah Secara Berpindah. Pada budidaya lebah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lebah Madu Lebah madu termasuk hewan serangga bersayap, sebagai penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Tubuh lebah madu beruas-ruas dan ruas tersebut saling berhubungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. lubang-lubang pohon dan tempet-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah

II. TINJAUAN PUSTAKA. lubang-lubang pohon dan tempet-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lebah Madu Lebah madu merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman dahulu, manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU Disusun Oleh : Muhammad Burhan Kurniawan NIM : 10.11.4556 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Meraup Untung dari Usaha Lebah Madu Abstraksi Bisnis lebah madu

Lebih terperinci

PERLEBAHAN DI INDONESIA

PERLEBAHAN DI INDONESIA PERLEBAHAN DI INDONESIA Oleh : Kuntadi Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi QUIZ 1. Yang mana sarang lebah madu? 1 2 3 4 1 QUIZ 2 2 1 3 5 4 A. dorsata A. laboriosa A. dorsata binghami A. cerana A.

Lebih terperinci

Perkandangan dan Proses Pembuatan Stup Lebah Apis mellifera

Perkandangan dan Proses Pembuatan Stup Lebah Apis mellifera Perkandangan dan Proses Pembuatan Stup Lebah Apis mellifera Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Produksi Aneka Ternak Kmoditi Lebah Madu: Prof. Dr. Ir. H. MOCHAMMAD JUNUS, MS Disusun oleh : Kelompok 4 / Kelas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial Apis cerana merupakan serangga sosial yang termasuk dalam Ordo Hymenoptera, Famili Apidae hidup berkelompok membentuk koloni. Setiap koloni terdiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terletak pada posisi BT dan LS. Purbalingga

I. PENDAHULUAN. yang terletak pada posisi BT dan LS. Purbalingga I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki kekayaan alam melimpah berupa flora dan fauna. Indonesia juga memiliki potensi besar dalam pengembangan usaha peternakan lebah

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL PERLEBAHAN

LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL PERLEBAHAN LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL PERLEBAHAN Oleh : Kuntadi Pusat Litbang Konservasi Dan Rehabilitasi MANFAAT PERLEBAHAN Optimalisasi sumberdaya tumbuhan/tanaman (tanpa dimanfaatkan

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS. Budidaya Lebah Madu ( Apis indica )

CARA PRAKTIS. Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) CARA PRAKTIS Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) Pelatihan Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) di Desa Karangmulya Kecamatan Bojong dan Desa Sesepan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal Oleh : TIM PELATIHAN

Lebih terperinci

Gambar 1. Koloni Trigona sp

Gambar 1. Koloni Trigona sp BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP Oleh : Victor Winarto *) Rusmalia *) I. PENDAHULUAN Madu adalah salah satu produk primadona HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) di Indonesia. Banyaknya manfaat madu bagi kesehatan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan lebah betina

II. TINJAUAN PUSTAKA. tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan lebah betina 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Klasifikasi Lebah Madu Lebah madu merupakan serangga sosial yang hidup berkoloni dan memiliki tiga tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan

Lebih terperinci

HASIL. Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerja A. cerana yang keluar dari sel pupa. No. Hari ke- Koloni I Koloni II. (= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati

HASIL. Tabel 2 Jumlah imago lebah pekerja A. cerana yang keluar dari sel pupa. No. Hari ke- Koloni I Koloni II. (= kohort) Warna Σ mati Warna Σ Mati HASIL Jumlah Imago Lebah Pekerja A. cerana Berdasarkan hasil pembuatan peta lokasi sel pupa, dapat dihitung jumlah imago lebah pekerja yang keluar dari sel pupa. Jumlah imago lebah pekerja A. cerana (yang

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF ADDING FEED STIMULANTS AND FRAME PARTITIONS TOWARD THE ACTIVITY OF THE WORKER BEES Apis mellifera CLOSE TO FLOWER SEASON ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ADDING FEED STIMULANTS AND FRAME PARTITIONS TOWARD THE ACTIVITY OF THE WORKER BEES Apis mellifera CLOSE TO FLOWER SEASON ABSTRACT THE INFLUENCE OF ADDING FEED STIMULANTS AND FRAME PARTITIONS TOWARD THE ACTIVITY OF THE WORKER BEES Apis mellifera CLOSE TO FLOWER SEASON Ahmad Nurohim 1), Mochammad Junus 2), Sri Minarti 2) 1) 2) Student

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon 18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Madu merupakan bahan pangan berbentuk cairan kental yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Madu merupakan bahan pangan berbentuk cairan kental yang memiliki I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Madu merupakan bahan pangan berbentuk cairan kental yang memiliki rasa manis alami yang dihasilkan oleh lebah berbahan baku nektar bunga. Madu kaya akan kandungan nutrisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Budidaya lebah madu merupakan salah satu alternatif usaha peternakan yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk madu secara nasional. Beberapa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. anak-anak bermain. Tempat yang terbuka akan memudahkan bagi lebah untuk

TINJAUAN PUSTAKA. anak-anak bermain. Tempat yang terbuka akan memudahkan bagi lebah untuk TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Lokasi Peternakan Lebah Tempat yang cocok untuk peternakan akan mendukung keberhasilan dalam beternak lebah ini, seperti terbuka dan agak jauh dari lalu lintas orang atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lebah Trigona Lebah trigona adalah lebah yang tidak memiliki sengat atau dikenal dengan nama Stingless bee (Inggris), termasuk famili Apidae. Berikut adalah klasifikasi dari lebah

Lebih terperinci

BAB II INFORMASI TENTANG LEBAH MADU. merupakan satu ordo dengan tawon. Lebah madu dapat

BAB II INFORMASI TENTANG LEBAH MADU. merupakan satu ordo dengan tawon. Lebah madu dapat BAB II INFORMASI TENTANG LEBAH MADU 2.1 Lebah Madu Lebah madu adalah serangga sosial yang termasuk dalam ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening. Dalam ordo ini terdapat 100.000 species serangga, termasuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Budidaya Lebah Madu Apis cerana, Fabr Indonesia dikenal memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan perlebahan yang berupa kekayaan sumber daya alam hayati seperti berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK, definisi HHBK adalah hasil hutan baik

I. PENDAHULUAN. 35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK, definisi HHBK adalah hasil hutan baik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil hutan dapat dikelompokkan menjadi hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK,

Lebih terperinci

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1 CLASSIS : ARTHROPODA (SERANGGA) Kode MPB2a Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp b. Mengetahui serangga-serangga

Lebih terperinci

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus

Lebih terperinci

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. penangkaran sederhana dan penangkaran modern. Penangkaran sederhana

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. penangkaran sederhana dan penangkaran modern. Penangkaran sederhana 48 V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Persyaratan Teknis Penangkaran 1. Tempat pemeliharaan Penangkaran lebah madu pada dasarnya ada dua macam, yaitu penangkaran sederhana dan penangkaran

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PEMERIKSAAN KUALITAS MADU KOMERSIAL

KARYA ILMIAH PEMERIKSAAN KUALITAS MADU KOMERSIAL KARYA ILMIAH PEMERIKSAAN KUALITAS MADU KOMERSIAL Oleh: Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si., Apt UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS FARMASI JANUARI 2009 LEMBAR PENGESAHAN KARYA ILMIAH PEMERIKSAAN KUALITAS MADU

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

Proses Pembuatan Madu

Proses Pembuatan Madu MADU PBA_MNH Madu cairan alami, umumnya berasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar); atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar); atau ekskresi serangga cairan

Lebih terperinci

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan Bab I Pendahuluan Sejak zaman dahulu, madu telah menjadi produk penting yang digunakan oleh berbagai suku bangsa sebagai bagian dari bahan makanan dan minuman [1]. Madu merupakan suatu cairan manis dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Buana Sakti dan sekitarnya pada bulan November -- Desember 2011. B. Objek dan Alat Penelitian Objek pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyamuk Aedes aegypti Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. [2,12] Aedes aegypti tersebar luas di wilayah tropis

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna I. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Ulat Api (Setothosea asigna) Hama ulat api (Setothosea asigna) merupakan salah satu hama paling penting di Indonesia yang dapat merusak tanaman kelapa sawit. Spesies

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PRODUKTIVITAS KOLONI LEBAH APIS MELLIFERA MELALUI MORTALITAS DAN LUAS ERAMAN PUPA DI SARANG PADA DAERAH DENGAN KETINGGIAN BERBEDA

IDENTIFIKASI PRODUKTIVITAS KOLONI LEBAH APIS MELLIFERA MELALUI MORTALITAS DAN LUAS ERAMAN PUPA DI SARANG PADA DAERAH DENGAN KETINGGIAN BERBEDA IDENTIFIKASI PRODUKTIVITAS KOLONI LEBAH APIS MELLIFERA MELALUI MORTALITAS DAN LUAS ERAMAN PUPA DI SARANG PADA DAERAH DENGAN KETINGGIAN BERBEDA Tedjo Budiwijono Staf Pengajar Jurusan Produksi Ternak, Fakultas

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KOLONI LEBAH Apis mellifera dan Apis cerana YANG DIPELIHARA DI AREAL Acacia crassicarpa

TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KOLONI LEBAH Apis mellifera dan Apis cerana YANG DIPELIHARA DI AREAL Acacia crassicarpa TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KOLONI LEBAH Apis mellifera dan Apis cerana YANG DIPELIHARA DI AREAL Acacia crassicarpa A. Luas Hutan Tanaman khususnya HTI Nasional: Definitif : 9 juta Ha Target s/d

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Tekukur Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang terbentang dari India dan Sri Lanka di Asia Selatan Tropika hingga ke China Selatan dan Asia

Lebih terperinci

STUDI POPULASI Apis cerana (Hymenoptera:Apidae) PADA KEBUN CAMPUR DI DESA PAGAR PUDING KECAMATAN TEBO ULU KABUPATEN TEBO JAMBI ARTIKEL

STUDI POPULASI Apis cerana (Hymenoptera:Apidae) PADA KEBUN CAMPUR DI DESA PAGAR PUDING KECAMATAN TEBO ULU KABUPATEN TEBO JAMBI ARTIKEL STUDI POPULASI Apis cerana (Hymenoptera:Apidae) PADA KEBUN CAMPUR DI DESA PAGAR PUDING KECAMATAN TEBO ULU KABUPATEN TEBO JAMBI ARTIKEL ADI DARMAWAN NIM. 08010002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Lokal

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Lokal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Lokal Pengetahuan berdasarkan definisi secara umum merupakan luaran dari pembuatan model tentang bagaimana memfungsikan alam semesta, dengan cara melogika bagaimana

Lebih terperinci

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petani PENDAHULUAN umumnya lebih memusatkan pada Hutan rakyat merupakan hutan yang pendapatan atau faktor ekonominya

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petani PENDAHULUAN umumnya lebih memusatkan pada Hutan rakyat merupakan hutan yang pendapatan atau faktor ekonominya 1 PENDAHULUAN Hutan rakyat merupakan hutan yang dibangun oleh masyarakat pada lahan milik rakyat. Hutan rakyat tetap penting, karena selain secara ekologi dapat mendukung lingkungan (menahan erosi, mengurangi

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lebah merupakan serangga yang termasuk kedalam genus Apidae dan ordo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lebah merupakan serangga yang termasuk kedalam genus Apidae dan ordo 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Koloni dan Distribusi Lebah Madu Lebah merupakan serangga yang termasuk kedalam genus Apidae dan ordo Hymenoptera (serangga bersayap selaput). Lebah bersifat polimorfisme, yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang I. PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang lndonesia sangat cocok untuk usaha peternakan lebah, karena sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai TINJAUAN PUSTAKA Pentingnya predasi sebagai strategi eksploitasi dapat diringkas dalam empat kategori utama. Pertama, predator memainkan peran penting dalam aliran energi pada kumunitasnya. Kedua, predator

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Kupu-kupu Troides helena (Linn.) Database CITES (Convention on International Trade of Endangered Spesies of Wild Flora and Fauna) 2008 menyebutkan bahwa jenis ini termasuk

Lebih terperinci

Budidaya Lebah Madu flying system

Budidaya Lebah Madu flying system Membudidayakan ternak lebah sebenarnya sudah sudah lama, hal ini terbukti dengan adanya beberapa relief yang menjadi peninggalan nenek moyang dahulu. Beberapa pertimbangan masyarakat membudidayakan ternak

Lebih terperinci

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan. Cara pengeringan Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan. Prinsip pengeringan adalah CEPAT agar penurunan kualitas dapat ditekan. Cara pengeringan 1. Sinar matahari. Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Lebih terperinci

KERAGAAN USAHATERNAK LEBAH MADU (Apis cerana)

KERAGAAN USAHATERNAK LEBAH MADU (Apis cerana) 1 KERAGAAN USAHATERNAK LEBAH MADU (Apis cerana) Irpan Adri Nugraha 1) Program Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi, Tasikmalaya 46151 Email : irpanadri.nugraha@yahoo.co.id Hj. Betty Rofatin,

Lebih terperinci

A. Usaha pertanian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan:

A. Usaha pertanian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan: A. Usaha pertanian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan: 1. a) b) c) d) e) 2. a) b) c) d) e) 3. Iklim Energi matahari Curah hujan musiman Angin Panjang siang Suhu dan RH udara Tanah Jenis tanah Kandungan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP MUDAH DAN MURAH

BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP MUDAH DAN MURAH BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP MUDAH DAN MURAH Oleh : Septiantina Dyah Riendriasari, S. Hut PENDAHULUAN Dulu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya lebah madu Trigona sp ini. Hanya jenis Apis

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung Walet memiliki beberapa ciri khas yang tidak dimiliki oleh burung lain. Ciri khas tersebut diantaranya melakukan hampir segala aktivitasnya di udara seperti makan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI LEBAH MADU LUMBANG DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN

UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI LEBAH MADU LUMBANG DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI LEBAH MADU LUMBANG DENGAN PENDEKATAN TEKNOLOGI DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN Emma Savitri 1, Syamsul Hadi 2, Agung Prayitno 3 1 Program Studi Teknik Kimia/Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Survey Lapangan Penulis mengunjungi Madu Mutiara Ibu yang terletak di Jl. Putri Tunggal, Komplek Casa Soronza, RT. 002/03 No.102, Harjamukti Cimanggis Depok,

Lebih terperinci

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar. Pupuk organik secara umum didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Ekonomi Pertanian di Indonesia Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI SEBAGAI TEPUNG SARI PENGGANTI TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ANAKAN LEBAH MADU (Apis mellifera)

PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI SEBAGAI TEPUNG SARI PENGGANTI TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ANAKAN LEBAH MADU (Apis mellifera) PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI SEBAGAI TEPUNG SARI PENGGANTI TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ANAKAN LEBAH MADU (Apis mellifera) SKRIPSI ARIE FEBRETRISIANA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PENAMBAHAN JUMLAH SEL SISIRAN KOLONI LEBAH MADU Apis cerana Fabr. DI APIARI SAKATO PADANG PARIAMAN

PEMANFAATAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PENAMBAHAN JUMLAH SEL SISIRAN KOLONI LEBAH MADU Apis cerana Fabr. DI APIARI SAKATO PADANG PARIAMAN PEMANFAATAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PENAMBAHAN JUMLAH SEL SISIRAN KOLONI LEBAH MADU Apis cerana Fabr. DI APIARI SAKATO PADANG PARIAMAN Widia Astuti 1, Gustina Indriati 2, Armein Lusi Zeswita

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LEBAH HUTAN

PENGELOLAAN LEBAH HUTAN PENGELOLAAN LEBAH HUTAN Kuntadi Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi POSISI LEBAH HUTAN DALAM KELUARGA LEBAH MADU FAMILY Apidae SUBFAMILY Apinae GENUS Apis SUBFAMILY Meliponinae GENUS Trigona, Mellipona,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Investasi, Penyusutan, dan Bunga Modal Peternakan Madu Odeng

Lampiran 1 Investasi, Penyusutan, dan Bunga Modal Peternakan Madu Odeng Lampiran 1 Investasi, Penyusutan, dan Bunga Modal Peternakan Odeng Komponen Jumlah Satuan Harga satuan (Rp,000,-/unit) Umur Teknis (tahun) Nilai Sisa Total Investasi Penyusutan Bunga Modal Pemeliharaan

Lebih terperinci

Hama penghisap daun Aphis craccivora

Hama penghisap daun Aphis craccivora Hama Kacang tanah Hama penghisap daun Aphis craccivora Bioekologi Kecil, lunak, hitam. Sebagian besar tdk bersayap, bila populasi meningkat, sebagian bersayap bening. Imago yg bersayap pindah ke tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jenis salak yang terdapat di Indonesia, yakni : salak Jawa Salacca zalacca

I. PENDAHULUAN. jenis salak yang terdapat di Indonesia, yakni : salak Jawa Salacca zalacca I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salak merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati orang karena memiliki keunggulan baik dari segi rasa maupun penampilan buahnya. Ada 3 (tiga) jenis salak yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dephut, 1998): Kingdom : Plantae Divisio : Spematophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat 16 TINJAUAN PUSTAKA Biologi dan Ekologi Hama Sitophylus oryzae Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Coleoptera :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama (Moekijat, 1990). Fungsi struktur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu merupakan tanaman asli daerah tropika basah. Tanaman ini dapat tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu merupakan tanaman asli daerah tropika basah. Tanaman ini dapat tumbuh II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu Tebu merupakan tanaman asli daerah tropika basah. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah subtropika. Tanaman tebu dapat tumbuh pada berbagai

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Berbagai macam flora dan fauna dapat ditemui serta dapat dimanfaatkan, salah satunya

Lebih terperinci

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan rayap yang paling luas serangannya di Indonesia. Klasifikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

TEHNIK PRODUKSI PROPOLIS LEBAH Trigona itama DAN BEE BREAD POLLEN LEBAH Apis dorsata. I. Pendahuluan

TEHNIK PRODUKSI PROPOLIS LEBAH Trigona itama DAN BEE BREAD POLLEN LEBAH Apis dorsata. I. Pendahuluan TEHNIK PRODUKSI PROPOLIS LEBAH Trigona itama DAN BEE BREAD POLLEN LEBAH Apis dorsata Oleh/ by: Purnomo dan Avry Pribadi Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok I. Pendahuluan Perlebahan di

Lebih terperinci

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU

KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU Firman Jaya 1 KARAKTERISTIK MADU SIFAT FISIK SIFAT KIMIA Sifat Higrokopis Tekanan Osmosis Kadar Air Warna Madu Karbohidrat Enzim Keasaman Komposisi Kimia Madu Granulasi

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUDIDAYAAN BELUT MATA KULIAH : LINGKUNGAN BISNIS (Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M.) NAMA : TRI SANTOSO NIM : 10.02.7661 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha Ternak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Jenis jenis Hama Pada Caisim Hasil pengamatan jenis hama pada semua perlakuan yang diamati diperoleh jenis - jenis hama yang sebagai berikut : 1. Belalang hijau Phylum :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Indah Novita Sari F 0315042 / 2015 Riantika Nur Hidayati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Kawin

HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Kawin HASIL DAN PEMBAHASAN Perilaku Kawin Pengamatan perilaku kawin nyamuk diamati dari tiga kandang, kandang pertama berisi seekor nyamuk betina Aedes aegypti dengan seekor nyamuk jantan Aedes aegypti, kandang

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang beranekaragam termasuk lahan gambut berkisar antara 16-27 juta hektar, mempresentasikan 70% areal gambut di Asia Tenggara

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN LEBAH MADU RAKYAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN LEBAH MADU RAKYAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN LEBAH MADU RAKYAT (Studi Kasus Kelompok Ternak Lebah Madu Sri Buana, Kampung Nyalenghor, Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya) SKRIPSI VERLANE

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kakao Kakao merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Karena itu tanaman ini digolongkan kedalam kelompok tanaman Caulifloris. Adapun sistimatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Barat mempunyai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup memadai untuk mendukung dikembangkannya berbagai macam aktifitas usaha. Luas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh

Lebih terperinci

Magang Kewirausahaan Pada Sentra Lebah Madu di Pahuyuban Peternak Lebah Sari Mulya Kecamatana Tumpang Kabupaten Malang.

Magang Kewirausahaan Pada Sentra Lebah Madu di Pahuyuban Peternak Lebah Sari Mulya Kecamatana Tumpang Kabupaten Malang. Tedjo.Magang Kewirausahaan Pada Sentra Budidaya Lebah Madu. Magang Kewirausahaan Pada Sentra Lebah Madu di Pahuyuban Peternak Lebah Sari Mulya Kecamatana Tumpang Kabupaten Malang. Ir. Tedjo Budiwijono

Lebih terperinci