TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KOLONI LEBAH Apis mellifera dan Apis cerana YANG DIPELIHARA DI AREAL Acacia crassicarpa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KOLONI LEBAH Apis mellifera dan Apis cerana YANG DIPELIHARA DI AREAL Acacia crassicarpa"

Transkripsi

1 TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KOLONI LEBAH Apis mellifera dan Apis cerana YANG DIPELIHARA DI AREAL Acacia crassicarpa A. Luas Hutan Tanaman khususnya HTI Nasional: Definitif : 9 juta Ha Target s/d 2008 : 5 juta Ha Realisasi s/d 2013 : 5 Juta Ha (Dirjen Bina Usaha Kemenhut, 2013) Riau: realisasi s/d 2013 : 1,5 juta Ha (Dirjen Bina usaha Kemenhut, 2013) Kedepan: Kemenhut mencadangkan Kawasan Hutan Produksi untuk HTI 1719 juta Ha 1

2 B. Pemanfaatan Hutan Tanaman Saat ini: Masih terbatas pada hasil yang berupa kayu Aspek ekonomi (produksi kayu) : positif Aspek sosial: manfaat keberadaan HTI bagi masy sekitar kawasan? Kedepan: Aspek sosial: masy harus lebih merasakan manfaat keberadaan HTI Solusi: pemanfaatan hasil HTI non kayu yg dpt diusahakan oleh masyarakat c. Penentu keberhasilan budidaya lebah madu: 1. Tumbuhan pakan lebah (nektar dan tepungsari) tersedia sepanjang tahun 2. Iklim tidak menghambat sekresi nektar, tepungsari dan aktivitas lebah 3. Hama,penyakit, predator dan pesaing dalam batas toleran 4. Minat masyarakat 5. Dukungan Teknologi 2

3 II. Potensi HTI Acacia crassicarpa Untuk Pengembangan Perlebahan Sumber Pakan lebah : Bagian tanaman baik berupa bunga maupun bagian tanaman lainnya yang menghasilkan nektar dan atau serbuk sari dapat dimanfaatkan oleh lebah madu untuk keperluan hidupnya 3

4 Nektar sbg bahan baku madu Serbuk sari (pollen) sbg sumber protein dan vitamin Usaha perlebahan yang produktif perlu ketersediaan nektar dan pollen sepanjang tahun 1. Sumber Nektar Sekresi Nektar Tanaman Acacia crassicarpa Stomata yg mensekresi nektar Ketersediaan nektar sejak tanaman umur 2 bulan 4

5 Kuantitas dan Kualitas Nektar Acacia crassicarpa 2. Sumber Tepungsari Dapat diperoleh dari : o Acacia crassicarpa : Umur > 2 tahun ( musim bunga Juni Oktober ) 5

6 3. Pemanfaatan Nektar di Alam Semut (10%) Apis spp. dan Trigona spp. ( 90%) II. Permasalahan 6

7 1. Sebagian besar potensi nektar belum termanfaatkan Potensi A. crassicarpa di Riau : ha Prod. Nektar/ha : 83,25 lt/ha/hr Total Prod. Nektar : Lt/hr Nektar yg termanfaatkan : lt/hr Nektar yg belum termanfaatkan : Lt/hr (dapat dimanfaatkan u/lebah ternak) 2. Pollen tidak tersedia sepanjang waktu Masa bunga Acacia crassicarpa berlangsung dari bulan Juni sampai dengan Oktober Selain masa tersebut, pollen diperoleh dari tumbuhan bawah/ semak 7

8 IV. Solusi 1. Budidaya Secara Menetap (Stationory Beekeeping) Yaitu : Budidaya lebah madu yang hanya berada di satu lokasi secara terus menerus. Hasil sangat tergantung dari Ketersediaan Nektar dan Pollen yang disekresi oleh tanaman di sekitar tempat budidaya 16 8

9 A.1. AGROFORESTRY SORGHUM (Sorghum spp.) Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Pakan Lebah Berupa Pollen Tabel 1. Kandungan Crude protein (CP) tubuh lebah Pengamatan Kandungan Protein Kasar (CP) Plot I 56,76 57,00 58,44 59,80 Plot II 31,60 33,20 31,30 31,50 Jumlah 232, Rerata 58,00 31,90 Keterangan : Plot I : Acacia mangium + sorgum + lebah Apis cerana Plot II : Acacia mangium + lebah Apis cerana 9

10 Tabel 2. Perkembangan jumlah sisiran sarang selama periode pengamatan Pengamatan Jumlah Sisiran Sarang I II III IV V VI Rerata/ Koloni Plot I 4,10 4,25 4,90 6,10 7,70 8,40 Rerata/ Koloni Plot II 4,15 4,40 4,60 5,30 5,30 5,60 Keterangan : Plot I : Acacia mangium + sorgum + lebah Apis cerana Plot II : Acacia mangium + lebah Apis cerana Tabel 3. Produksi madu selama periode pengamatan Pengamatan/Pemanenan Produksi Madu (cc) I II III IV Rerata/ Koloni Plot I Rerata/ Koloni Plot II Keterangan : Plot I : Acacia mangium + sorgum + lebah Apis cerana Plot II : Acacia mangium + lebah Apis cerana 10

11 Gambar. Tanaman Sorgum diantara Acacia crassicarpa Gambar. Koloni Apis cerana yang ditempatkan di Tanaman Sorgum dan Acacia crassicaroa 11

12 A.2. Peningkatan Produktifitas Koloni Lebah Melalui Stimulasi Pollen 1. Kualitas bee bread pollen yang terdapat pada sisiran sarang Kadar Abu Lemak Protein Serat kasar No Kode Air Bahan Segar Bahan Kering Bahan Segar Bahan Kering Bahan Segar Bahan Kering Bahan Segar Bahan Kering... % Pollen madu 30,76 2,27 3,28 5,40 7,80 13,82 19,96 4,11 5,94 Hasil Analisa Proksimat Bee Bread Pollen 12

13 Hasil Analisa Asam Animo Bee Bread Pollen A. mellifera + A. cerana Parameter Result Unit Technique Analysis Amino Acid Aspartic acid 1,37 % w/w HPLC Glutamic acid 1,87 % w/w HPLC Serine 0,75 % w/w HPLC Histidine 0,39 % w/w HPLC Glycine 0,64 % w/w HPLC Threonine 0,67 % w/w HPLC Arginine 0,80 % w/w HPLC Alanine 0,91 % w/w HPLC Tyrosine 0,43 % w/w HPLC Methionine 0,33 % w/w HPLC Valine 0,78 % w/w HPLC Phenylalanine 0,78 % w/w HPLC Heucine 0,69 % w/w HPLC Leucine 0,99 % w/w HPLC Lysine 0,97 % w/w HPLC 2. Kualitas koloni lebah Kualitas koloni lebah didekati dengan cara mengukur kandungan protein kasar tubuh lebah Crude Protein (%) No. Stup Diberi Pollen bread Tanpa Pollen bread A. mellifera A. cerana Rerata A. mellifera A. cerana Rerata 1 48,00 51,00 49,50 36,00 38,00 37, ,00 49,00 51,00 38,00 41,00 39, ,00 48,00 47,50 37,00 37,00 37, ,00 48,00 48,00 38,00 36,00 37, ,00 49,00 50,00 36,00 36,00 36,00 Rerata 49,40 49,00 49,20 37,00 37,60 37,30 13

14 Produktifitas koloni lebah didekati dengan cara mengukur persentase sisiran sarang yang berisi anakan (brood) dan sisiran sarang yang berisi madu 3. Produktifitas koloni lebah Perkembangan anakan lebah (brood) No. Stup A.cerana A.mellifera Perkembangan anakan (brood) (%) Diberi Pollen Bread Tanpa Pollen Bread Bulan Bulan Rerata rerata ,75 60,50 50,00 56,25 55, , , , , , , , , , ,00 25,00 19,00 20,67 23,00 23,67 TOTAL RERATA 47,65 TOTAL RERATA 31,48 14

15 Koloni Tanpa Pollen Suplemen Pollen Suplemen (Bread Pollen) Koloni Dengan Pollen Supleme Sisiran Madu dan Pollen 15

16 Broad Tanpa pollen suplemen Broad dengan pollen suplemen Pemberian pakan tambahan (pollen bread) sebanyak 500 gram/ bulan terhadap koloni lebah jenis Apis mellifera dan Apis cerana yang dipelihara di Areal HTI Acacia crassicarpa umur 25 bulan berpengaruh positif terhadap kualitas dan perkembangan populasi koloni crude protein tubuh lebah ratarata 52 % dan populasi anakan lebah (broad) ratarata 47,65 %. 16

17 2. Budidaya Lebah Secara Berpindah/ gembala ( Migratory Beekeeping ) Yaitu : Budidaya lebah madu yang berpindahpindah mengikuti musim pembungaan tanaman. 33 Halhal yang menjadi perhatian dalam Budidaya Apis mellifera secara berpindah Informasi dan pengetahuan musim pembungaan tumbuhan peta dan data luasan tanaman pakan Digunakan untuk menentukan kemana koloni lebah akan digembalakan dan untuk tujuan apa. 17

18 Penggembalaan Apis mellifera 35 Budidaya A. cerana di bawah tegakan A. crassicarpa 18

19 Terima kasih 19

LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL PERLEBAHAN

LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL PERLEBAHAN LANGKAH-LANGKAH MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL PERLEBAHAN Oleh : Kuntadi Pusat Litbang Konservasi Dan Rehabilitasi MANFAAT PERLEBAHAN Optimalisasi sumberdaya tumbuhan/tanaman (tanpa dimanfaatkan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN PEMANFAATAN JENIS POHON MANGROVE API-API (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN PANGAN DAN OBAT-OBATAN Ketua : Dr. Ir. Cahyo Wibowo, MScF. Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS. 2. Dr. Ir. Ani Suryani,

Lebih terperinci

PERLEBAHAN DI INDONESIA

PERLEBAHAN DI INDONESIA PERLEBAHAN DI INDONESIA Oleh : Kuntadi Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi QUIZ 1. Yang mana sarang lebah madu? 1 2 3 4 1 QUIZ 2 2 1 3 5 4 A. dorsata A. laboriosa A. dorsata binghami A. cerana A.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terletak pada posisi BT dan LS. Purbalingga

I. PENDAHULUAN. yang terletak pada posisi BT dan LS. Purbalingga I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki kekayaan alam melimpah berupa flora dan fauna. Indonesia juga memiliki potensi besar dalam pengembangan usaha peternakan lebah

Lebih terperinci

TEHNIK PRODUKSI PROPOLIS LEBAH Trigona itama DAN BEE BREAD POLLEN LEBAH Apis dorsata. I. Pendahuluan

TEHNIK PRODUKSI PROPOLIS LEBAH Trigona itama DAN BEE BREAD POLLEN LEBAH Apis dorsata. I. Pendahuluan TEHNIK PRODUKSI PROPOLIS LEBAH Trigona itama DAN BEE BREAD POLLEN LEBAH Apis dorsata Oleh/ by: Purnomo dan Avry Pribadi Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok I. Pendahuluan Perlebahan di

Lebih terperinci

SINTESA HASIL PENELITIAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN

SINTESA HASIL PENELITIAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK SINTESA HASIL PENELITIAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN Bogor, 13-14 Nopember 2014 Kegiatan Penelitian 2010-2014 RPI : Penelitian pengelolaan hutan tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK, definisi HHBK adalah hasil hutan baik

I. PENDAHULUAN. 35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK, definisi HHBK adalah hasil hutan baik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil hutan dapat dikelompokkan menjadi hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Budidaya lebah madu merupakan salah satu alternatif usaha peternakan yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk madu secara nasional. Beberapa

Lebih terperinci

BUDIDAYA LEBAH MADU. Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis

BUDIDAYA LEBAH MADU. Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis BUDIDAYA LEBAH MADU Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis Budidaya lebah ada 2 cara yaitu : 1) Budidaya Lebah Secara Menetap, dan 2) Budidaya Lebah Secara Berpindah. Pada budidaya lebah

Lebih terperinci

Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013

Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013 Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013 eskalisa.sch.id Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki jenis

Lebih terperinci

Topik 2. Lebah Madu. Buku Seri Iptek V Kehutanan

Topik 2. Lebah Madu. Buku Seri Iptek V Kehutanan Topik 2 Lebah Madu 5. Pokok-pokok Pengembangan Budidaya Lebah Madu... 16 6. Teknik Budidaya Lebah Madu Trigona sp di Pulau Lombok... 20 7. Seleksi Koloni Unggul... 24 8. Teknik Ekstraksi Rendemen Propolis

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU Disusun Oleh : Muhammad Burhan Kurniawan NIM : 10.11.4556 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Meraup Untung dari Usaha Lebah Madu Abstraksi Bisnis lebah madu

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TERNAK LEBAH. Di susun oleh : Nama : Muammar Mufti NIM : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TERNAK LEBAH. Di susun oleh : Nama : Muammar Mufti NIM : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS TERNAK LEBAH Di susun oleh : Nama : Muammar Mufti NIM : 07.12.2638 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM YOGYAKARTA 2012 - Abstraksi Lebah merupakan insekta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lebah Madu Lebah madu termasuk hewan serangga bersayap, sebagai penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Tubuh lebah madu beruas-ruas dan ruas tersebut saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melakukan kontak langsung dengan insektisida kimia (Soetopo,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melakukan kontak langsung dengan insektisida kimia (Soetopo, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian hama dengan insektisida kimia telah menimbulkan resistensi hama terhadap insektisida, tercemarnya tanah dan air, dan bahaya keracunan pada manusia yang

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF ADDING FEED STIMULANTS AND FRAME PARTITIONS TOWARD THE ACTIVITY OF THE WORKER BEES Apis mellifera CLOSE TO FLOWER SEASON ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ADDING FEED STIMULANTS AND FRAME PARTITIONS TOWARD THE ACTIVITY OF THE WORKER BEES Apis mellifera CLOSE TO FLOWER SEASON ABSTRACT THE INFLUENCE OF ADDING FEED STIMULANTS AND FRAME PARTITIONS TOWARD THE ACTIVITY OF THE WORKER BEES Apis mellifera CLOSE TO FLOWER SEASON Ahmad Nurohim 1), Mochammad Junus 2), Sri Minarti 2) 1) 2) Student

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS. Budidaya Lebah Madu ( Apis indica )

CARA PRAKTIS. Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) CARA PRAKTIS Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) Pelatihan Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) di Desa Karangmulya Kecamatan Bojong dan Desa Sesepan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal Oleh : TIM PELATIHAN

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Aktivitas A . cerana Terbang Harian dan Mencari Polen

PEMBAHASAN Aktivitas A . cerana Terbang Harian dan Mencari Polen 32 PEMBAHASAN Aktivitas A. cerana Terbang Harian dan Mencari Polen Aktivitas terbang harian A. cerana lebih awal dibandingkan dengan aktivitas harian mencari polen. Aktivitas terbang harian A. cerana dimulai

Lebih terperinci

Perkandangan dan Proses Pembuatan Stup Lebah Apis mellifera

Perkandangan dan Proses Pembuatan Stup Lebah Apis mellifera Perkandangan dan Proses Pembuatan Stup Lebah Apis mellifera Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Produksi Aneka Ternak Kmoditi Lebah Madu: Prof. Dr. Ir. H. MOCHAMMAD JUNUS, MS Disusun oleh : Kelompok 4 / Kelas

Lebih terperinci

METABOLISME PROTEIN/ ASAM AMINO. Dr.Yahwardiah Siregar,PhD Dr. Hidayat

METABOLISME PROTEIN/ ASAM AMINO. Dr.Yahwardiah Siregar,PhD Dr. Hidayat METABOLISME PROTEIN/ ASAM AMINO Dr.Yahwardiah Siregar,PhD Dr. Hidayat PENCERNAAN PROTEIN Sebagian besar zat makanan harus dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi

Lebih terperinci

SUMBER NUTRIEN DAN ENERGI DLM MEMBUAT PAKAN IKAN

SUMBER NUTRIEN DAN ENERGI DLM MEMBUAT PAKAN IKAN 6 SUMBER NUTRIEN DAN ENERGI DLM MEMBUAT PAKAN IKAN Berdasarkan sumbernya bahan baku pakan dibedakan menjadi bahan baku hewani dan bahan baku nabati (tumbuh-tumbuhan). Bahan baku hewani sangat penting dalam

Lebih terperinci

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 1 No. 1. September 2013 (23 28)

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 1 No. 1. September 2013 (23 28) MANAJEMEN PENANGKARAN LEBAH MADU (Apis cerana Fabr.) DI DESA BUANA SAKTI KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (MANAGEMENT OF BREEDING THE HONEY BEE (Apis cerana Fabr.) IN BUANA SAKTI VILLAGE, DISTRICT

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air Panaskan cawan pada suhu 105-110 O C selama 1 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang (X 1 ) Timbang bahan 2-3

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Perlebahan sebagai Dasar Pengembangan Usaha Madu di Provinsi Bengkulu

Identifikasi Permasalahan Perlebahan sebagai Dasar Pengembangan Usaha Madu di Provinsi Bengkulu Identifikasi Permasalahan Perlebahan sebagai Dasar Pengembangan Usaha Madu di Provinsi Bengkulu Identification of Beekeeping Due to the Improvement of Honey Production in Bengkulu Province Rustama Saepudin

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LEBAH HUTAN

PENGELOLAAN LEBAH HUTAN PENGELOLAAN LEBAH HUTAN Kuntadi Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi POSISI LEBAH HUTAN DALAM KELUARGA LEBAH MADU FAMILY Apidae SUBFAMILY Apinae GENUS Apis SUBFAMILY Meliponinae GENUS Trigona, Mellipona,

Lebih terperinci

Perbandingan Produksi Lebah Madu Apis cerana pada Dua Sistem Integrasi yang Berbeda di Kabupaten Rejang Lebong

Perbandingan Produksi Lebah Madu Apis cerana pada Dua Sistem Integrasi yang Berbeda di Kabupaten Rejang Lebong Perbandingan Produksi Lebah Madu Apis cerana pada Dua Sistem Integrasi yang Berbeda di Kabupaten Rejang Lebong Comparison of Apis cerana Honey Bee in Two Different Integration Systems in Kabupaten Rejang

Lebih terperinci

KOMPOSISI ASAM AMINO DAGING AYAM KAMPUNG, BROILER DAN PRODUK OLAHANNYA SKRIPSI FEBRY AJRONAH PANE

KOMPOSISI ASAM AMINO DAGING AYAM KAMPUNG, BROILER DAN PRODUK OLAHANNYA SKRIPSI FEBRY AJRONAH PANE KOMPOSISI ASAM AMINO DAGING AYAM KAMPUNG, BROILER DAN PRODUK OLAHANNYA SKRIPSI FEBRY AJRONAH PANE PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN FEBRY

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan lebah betina

II. TINJAUAN PUSTAKA. tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan lebah betina 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Klasifikasi Lebah Madu Lebah madu merupakan serangga sosial yang hidup berkoloni dan memiliki tiga tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan merupakan bahan pakan sumber serat yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. (2005) porsi hijauan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Buana Sakti dan sekitarnya pada bulan November -- Desember 2011. B. Objek dan Alat Penelitian Objek pengamatan

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Perlebahan Sebagai Dasar Pengembangan Usaha Madu Di Provinsi Bengkulu

Identifikasi Permasalahan Perlebahan Sebagai Dasar Pengembangan Usaha Madu Di Provinsi Bengkulu Identifikasi Permasalahan Perlebahan Sebagai Dasar Pengembangan Usaha Madu Di Provinsi Bengkulu R. Saepudin Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Jalan WR Supratman, Kandang Limun,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. lubang-lubang pohon dan tempet-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah

II. TINJAUAN PUSTAKA. lubang-lubang pohon dan tempet-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lebah Madu Lebah madu merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman dahulu, manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,

Lebih terperinci

Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana,

Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Diantara jenis lebah, ada yang produksi madunya sedikit seperti Apis Cerana, 48 Lampiran 12. Aspek Agronomis / Usahatani Lebah Madu. Pemeliharaan lebah yang bertujuan untuk mengambil madunya disebut peternakan lebah.orang yang bertenak lebah disebut peternak lebah.selain madu,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti 11 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur pada bulan Maret sampai bulan

Lebih terperinci

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA (Apis mellifera L.) SKRIPSI HAPSARI ARIANNE PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri dikenal sebagai hutan tanaman kayu yang dikelola dan diusahakan

I. PENDAHULUAN. Industri dikenal sebagai hutan tanaman kayu yang dikelola dan diusahakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan hutan terutama pemanenan kayu sebagai bahan baku industri mengakibatkan perlunya pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang lestari. Kurangnya pasokan bahan baku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Madu merupakan bahan pangan berbentuk cairan kental yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Madu merupakan bahan pangan berbentuk cairan kental yang memiliki I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Madu merupakan bahan pangan berbentuk cairan kental yang memiliki rasa manis alami yang dihasilkan oleh lebah berbahan baku nektar bunga. Madu kaya akan kandungan nutrisi

Lebih terperinci

Student at Animal Husbandry Faculty, University of Brawijaya

Student at Animal Husbandry Faculty, University of Brawijaya THE QUALITY OF HONEY BEE Apis mellifera BASED ON THE CONTENT OF REDUCING AND NON REDUCING SUGAR IN THE AREA OF KARET (Hevea brasiliensis) AND RAMBUTAN (Nephelium lappaceum) Bayu Andy Prasetyo 1), Sri Minarti

Lebih terperinci

Metabolisme Protein - 2

Metabolisme Protein - 2 Protein Struktur asam amino Asam amino essensial Metabolisme asam amino Pengaruh hormon dalam metabolisme asam amino Anabolisme asam amino Katabolisme asam amino Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan

Lebih terperinci

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino. Protein Struktur asam Asam essensial Metabolisme asam Pengaruh hormon dalam metabolisme asam Anabolisme asam Katabolisme asam Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan rangka karbon asam menjadi zat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN. Penelitian Perlebahan

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN. Penelitian Perlebahan KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN Penelitian Perlebahan Kuok, Juni 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PONTIANAK DALAM PANGAN BERBAHAN BAKU LIDAH BUAYA

PONTIANAK DALAM PANGAN BERBAHAN BAKU LIDAH BUAYA PERAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DALAM PENGEMBANGAN IKM PANGAN BERBAHAN BAKU LIDAH BUAYA DISAMPAIKAN OLEH : Dra.Hj.Badariah Bustami,M.Si Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema kerja penyusunan formulasi pakan A. Pakan A (Protein 35% Energi 3,5 kkal/g)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema kerja penyusunan formulasi pakan A. Pakan A (Protein 35% Energi 3,5 kkal/g) LAMPIRAN Lampiran 1. Skema kerja penyusunan formulasi pakan A. Pakan A (Protein 35% Energi 3,5 kkal/g) Pakan Awal Disusun 85% (Dedak, Tepung Ikan dan Bungkil Kedelai) 35.100 = X. 85 3500/85 = 41,18 % Protein

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat 33 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada selama 12 bulan yaitu dari bulan Januari s/d Desember 2010 berlokasi di Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu. Jarak antara lokasi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI SEBAGAI TEPUNG SARI PENGGANTI TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ANAKAN LEBAH MADU (Apis mellifera)

PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI SEBAGAI TEPUNG SARI PENGGANTI TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ANAKAN LEBAH MADU (Apis mellifera) PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI SEBAGAI TEPUNG SARI PENGGANTI TERHADAP TINGKAT MORTALITAS ANAKAN LEBAH MADU (Apis mellifera) SKRIPSI ARIE FEBRETRISIANA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha

Lebih terperinci

PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL:

PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL: PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL: KEBUTUHAN NUTRISI IKAN BUDIDAYA, PEMILIHAN BAHAN BAKU, DAN FORMULASI PAKAN U S M A N Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petani PENDAHULUAN umumnya lebih memusatkan pada Hutan rakyat merupakan hutan yang pendapatan atau faktor ekonominya

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petani PENDAHULUAN umumnya lebih memusatkan pada Hutan rakyat merupakan hutan yang pendapatan atau faktor ekonominya 1 PENDAHULUAN Hutan rakyat merupakan hutan yang dibangun oleh masyarakat pada lahan milik rakyat. Hutan rakyat tetap penting, karena selain secara ekologi dapat mendukung lingkungan (menahan erosi, mengurangi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial Apis cerana merupakan serangga sosial yang termasuk dalam Ordo Hymenoptera, Famili Apidae hidup berkelompok membentuk koloni. Setiap koloni terdiri

Lebih terperinci

POLLEN SUBSTITUTE PENGGANTI SERBUK SARI ALAMI BAGI LEBAH MADU

POLLEN SUBSTITUTE PENGGANTI SERBUK SARI ALAMI BAGI LEBAH MADU POLLEN SUBSTITUTE PENGGANTI SERBUK SARI ALAMI BAGI LEBAH MADU ISSN 2338-7793 Retno Widowati Universitas Nasional Email: retnowid@yahoo.co.id Abstrak: Tujuan studi ini adalah memberi informasi tentang pentingnya

Lebih terperinci

PRODUKSI PROPOLIS MENTAH LEBAH MADU TRIGONA SPP. DI PULAU LOMBOK. Septiantina Dyah Riendriasari* dan Krisnawati

PRODUKSI PROPOLIS MENTAH LEBAH MADU TRIGONA SPP. DI PULAU LOMBOK. Septiantina Dyah Riendriasari* dan Krisnawati Ulin J Hut Trop 1(1): 71-75 pissn 2599 1205, eissn 2599 1183 Maret 2017 PRODUKSI PROPOLIS MENTAH LEBAH MADU TRIGONA SPP. DI PULAU LOMBOK Septiantina Dyah Riendriasari* dan Krisnawati Balai Penelitian Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN KOLONI LEBAH MADU, Apis cerana Fabr. (HYMENOPTERA : APIDAE)

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN KOLONI LEBAH MADU, Apis cerana Fabr. (HYMENOPTERA : APIDAE) PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN KOLONI LEBAH MADU, Apis cerana Fabr. (HYMENOPTERA : APIDAE) TESIS MAGISTER Oleh DIDA HAMIDAH 20698009 BIDANG KHUSUS ENTOMOLOGI PROGRAM STUDI MAGISTER BIOLOGI PROGRAM

Lebih terperinci

EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA. Nini Rahmawati

EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA. Nini Rahmawati EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA Nini Rahmawati Pangan dan Gizi Manusia Zat gizi merupakan komponen pangan yang bermanfaat bagi kesehatan (Mc Collum 1957; Intel et al 2002). Secara klasik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang I. PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang lndonesia sangat cocok untuk usaha peternakan lebah, karena sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009 LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK MATERI: LEBAH MADU Apis mellifera Oleh: Sohibul Himam Haqiqi (0710510087) Kelompok 8 Kelas B FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN TEPUNGSARI DALAM MENOPANG PERKEMBANGAN ANAKAN LEBAH MADU Apis mellifera DI AREAL RANDU (Ceiba pentandra) DAN KARET (Hevea brasilliensis)

KETERSEDIAAN TEPUNGSARI DALAM MENOPANG PERKEMBANGAN ANAKAN LEBAH MADU Apis mellifera DI AREAL RANDU (Ceiba pentandra) DAN KARET (Hevea brasilliensis) KETERSEDIAAN TEPUNGSARI DALAM MENOPANG PERKEMBANGAN ANAKAN LEBAH MADU Apis mellifera DI AREAL RANDU (Ceiba pentandra) DAN KARET (Hevea brasilliensis) Sri Minarti Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peningkatan ekonomi masyarakat melalui produk yang dihasilkan. Perlebahan juga merupakan komponen penting di dalam strategi

I. PENDAHULUAN. peningkatan ekonomi masyarakat melalui produk yang dihasilkan. Perlebahan juga merupakan komponen penting di dalam strategi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlebahan memiliki peran penting dalam membantu penyediaan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui produk yang dihasilkan. Perlebahan juga merupakan komponen

Lebih terperinci

Gambar 1. Koloni Trigona sp

Gambar 1. Koloni Trigona sp BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP Oleh : Victor Winarto *) Rusmalia *) I. PENDAHULUAN Madu adalah salah satu produk primadona HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) di Indonesia. Banyaknya manfaat madu bagi kesehatan,

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI PEMANFAATAN KULIT TERNAK. Oleh : Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P

MODUL TEKNOLOGI PEMANFAATAN KULIT TERNAK. Oleh : Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P MODUL TEKNOLOGI PEMANFAATAN KULIT TERNAK Oleh : Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fak.Peternakan Universitas Hasanuddin Teknologi Pemanfaatan Kulit Ternak Oleh : Dr. Muhammad

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli Penelitian 14 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Penelitian di Lapangan Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli 2013. Penelitian dilakukan pada dua lokasi yaitu; di Desa Negara Ratu Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS Wiji Santoso, Pujiati Utami, dan Dumasari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani, terutama daging kambing, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang

BAB I PENDAHULUAN. Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat (Mahyuddin, 2008: 6). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

Lebih terperinci

NUTRISI UNGGAS 11/8/2016. Catootjie L. Nalle, Ph.D. Jurusan Peternakan Program Study Teknologi Pakan Ternak Politeknik Pertanian Negeri Kupang

NUTRISI UNGGAS 11/8/2016. Catootjie L. Nalle, Ph.D. Jurusan Peternakan Program Study Teknologi Pakan Ternak Politeknik Pertanian Negeri Kupang 1 NUTRISI UNGGAS 11/8/2016 Catootjie L. Nalle, Ph.D. Jurusan Peternakan Program Study Teknologi Pakan Ternak Politeknik Pertanian Negeri Kupang 11/8/2016 POKOK-POKOK BAHASAN 1. JENIS-JENIS NUTRISI UNGGAS

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK DAN KARAKTERISTIK KIMIA PRODUK KLAPPERTAART DI KOTA MANADO SELAMA PENYIMPANAN

UJI ORGANOLEPTIK DAN KARAKTERISTIK KIMIA PRODUK KLAPPERTAART DI KOTA MANADO SELAMA PENYIMPANAN UJI ORGANOLEPTIK DAN KARAKTERISTIK KIMIA PRODUK KLAPPERTAART DI KOTA MANADO SELAMA PENYIMPANAN [Organoleptic Test and Chemical Characteristics of Klappertaart Products of Manado During Storage] Daysie

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari 27 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN

PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Rencana Bisnis Madu KPHP Limau Unit VII Hulu Kabupaten Sarolangun PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN SAROLANGUN, AGUSTUS 2015 RENCANA OPERASIONAL CORE BUSINESS MADU (Apis cerrana dan Apis trigona) DI KAWASAN

Lebih terperinci

Key words : Polinator, Apis cerana Fabr., Cucumis sativus L., Production.

Key words : Polinator, Apis cerana Fabr., Cucumis sativus L., Production. PEMANFAATAN LEBAH Apis cerana Fabr. UNTUK HASIL BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L.) DI PALAK JUHA VII KOTO KABUPATEN PADANG PARIAMAN Firdaus Dwi Maesya, Jasmi, Lince Meriko Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kering tidak lebih dari 6 bulan (Harwood et al., 1997). E. pellita memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kering tidak lebih dari 6 bulan (Harwood et al., 1997). E. pellita memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Eucalyptus pellita F. Muell (E. pellita) merupakan spesies cepat tumbuh yang mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab dengan musim kering tidak lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Peningkatan jumlah penduduk akan terus menuntut pemenuhan kebutuhan dasar terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada krisis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ransum merupakan campuran bahan pakan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting dalam pemeliharaan ternak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan pasokan energi dalam negeri. Menurut Pusat Data dan Informasi Energi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan pasokan energi dalam negeri. Menurut Pusat Data dan Informasi Energi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat namun belum sebanding dengan pasokan energi dalam negeri. Menurut Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

BAB V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI BAB V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 5.1. Hasil 5.1.1. Bahan, Formulasi dan Komposisi Kimia Diet Percobaan Komposisi kimia bahan pakan yang digunakan dalam diet uji dapat dilihat pada Tabel 1. Tepung ikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEBAH MADU DALAM RANGKA GERAKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGEMBANGAN LEBAH MADU DALAM RANGKA GERAKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI PROVINSI SULAWESI SELATAN PENGEMBANGAN LEBAH MADU DALAM RANGKA GERAKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Alim Mahmud Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan ABSTRACT Gerbang emas is an inovatif development program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%)

TINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%) TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein (FH) Bangsa sapi perah Fries Holland berasal dari North Holland dan West Friesland yaitu dua propinsi yang ada di Belanda. Kedua propinsi tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL 18 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Timur Geografis Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur

Lebih terperinci

BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP MUDAH DAN MURAH

BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP MUDAH DAN MURAH BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP MUDAH DAN MURAH Oleh : Septiantina Dyah Riendriasari, S. Hut PENDAHULUAN Dulu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya lebah madu Trigona sp ini. Hanya jenis Apis

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM. Gambar 3. Peta Lokasi PT. RAPP (Sumber: metroterkini.com dan google map)

IV. KONDISI UMUM. Gambar 3. Peta Lokasi PT. RAPP (Sumber: metroterkini.com dan google map) 19 IV. KONDISI UMUM 4.1 Profil Umum PT. Riau Andalan Pulp and Paper PT. Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) adalah bagian dari Asia Pasific Resources International Holdings Limitied (APRIL) Group, perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja,

I. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja, I. PENDAHULUAN Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa Serang terletak pada ketinggian 800-1200 dpl dan memiliki curah hujan bulanan mencapai

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i

TEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i TEKNOLOGI PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI TSS (TRUE SHALLOT SEED) S u w a n d i Dasar Pemikiran Sumber benih B. merah Umbi Masalah: benih bermutu terbatas: 15-16% (Dirjen Hort, 2010) produktivitas rendah:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman bahan pangan yang melimpah. Bahan pangan memang melimpah namun Indonesia masih memiliki ketergantungan dengan impor

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dalam hidupnya, seperti:

BABI PENDAHULUAN. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dalam hidupnya, seperti: BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dalam hidupnya, seperti: bekerja, berolahraga, berbelanja, berekreasi dan sebagainya, namun di antara aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lele (Clarias sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Rasa dagingnya

Lebih terperinci

BUNGA KAPUK (Ceiba pentandra L. Gaertn) SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH MADU YANG POTENSIAL

BUNGA KAPUK (Ceiba pentandra L. Gaertn) SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH MADU YANG POTENSIAL BUNGA KAPUK (Ceiba pentandra L. Gaertn) SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH MADU YANG POTENSIAL Teger Basuki Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Malang ABSTRAK Madu yang dihasilkan oleh lebah merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon 18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa,

Lebih terperinci

BAB II PEMBUDIDAYAAN LEBAH DI PUSBAHNAS. II.1 Pengertian Pembudidayaan

BAB II PEMBUDIDAYAAN LEBAH DI PUSBAHNAS. II.1 Pengertian Pembudidayaan BAB II PEMBUDIDAYAAN LEBAH DI PUSBAHNAS II.1 Pengertian Pembudidayaan Budidaya adalah salah satu usaha mengembangbiakan yang memberikan manfaat dan merupakan suatu tindakan yang menjaga, memelihara, dan

Lebih terperinci

LAND AVAILABILITY FOR FOOD ESTATE. Oleh : MENTERI KEHUTANAN RI ZULKIFLI HASAN, SE, MM

LAND AVAILABILITY FOR FOOD ESTATE. Oleh : MENTERI KEHUTANAN RI ZULKIFLI HASAN, SE, MM LAND AVAILABILITY FOR FOOD ESTATE Oleh : MENTERI KEHUTANAN RI ZULKIFLI HASAN, SE, MM Jakarta Food Security Summit 2012 Feed Indonesia Feed The World Jakarta, Selasa, 7 Februari 2012 I. PENDAHULUAN Pangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima).

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima). 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber perolehan protein untuk ternak berasal dari bahan nabati dan hewani. Bahan-bahan sumber protein nabati diperoleh dari tanaman. Bagian tanaman yang banyak mengandung

Lebih terperinci

TAMBAHAN PAKAN BUATAN (GULA TEBU DAN AREN) TERHADAP PRODUKSI ROYAL JELLY LEBAH MADU Apis cerana F.

TAMBAHAN PAKAN BUATAN (GULA TEBU DAN AREN) TERHADAP PRODUKSI ROYAL JELLY LEBAH MADU Apis cerana F. TAMBAHAN PAKAN BUATAN (GULA TEBU DAN AREN) TERHADAP PRODUKSI ROYAL JELLY LEBAH MADU Apis cerana F. Joice J. I. Rompas 1 1 Fakultas Peternakan Unsrat Manado 95115 (E-mail: joicerompas@yahoo.com) ABSTRAK

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH Trigona spp. DI SEKITAR HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO KABUPATEN KAMPAR

PROSPEK PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH Trigona spp. DI SEKITAR HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO KABUPATEN KAMPAR PROSPEK PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH Trigona spp. DI SEKITAR HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO KABUPATEN KAMPAR DEVELOPMENT PROSPECTS CULTIVATION OF BEES Trigona spp. AT TRADITIONAL FOREST AROUND THE PROHIBITION

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 4 (1) :84-90, Februari 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI FeasibilityAnalysis of Honey

Lebih terperinci

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA Agus Budiyanto, Abdullah bin Arif dan Nur Richana Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian n Disampaikan Pada Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sudah mempunyai pengetahuan dan cara pengobatan yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman sebelum islam ada. Hal ini dinamakan pengobatan tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini produktivitas ayam buras masih rendah, untuk meningkatkan produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas dan kuantitas pakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo ( Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo ( Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat adalah lele dumbo ( Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil persilangan antara lele asli

Lebih terperinci

KEBUTUHAN BENIH DAN PERMASALAHANNYA DI IUPHHHK

KEBUTUHAN BENIH DAN PERMASALAHANNYA DI IUPHHHK KEBUTUHAN BENIH DAN PERMASALAHANNYA DI IUPHHHK Oleh : TERIMA Ir. Nana Suparna KASIH Ketua Bidang Produksi Hutan Tanaman APHI Disampaikan dalam acara : Workshop Pembangunan Sumber Benih : Pemanfaatan Benih

Lebih terperinci

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA (Apis mellifera L.) SKRIPSI HAPSARI ARIANNE PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. penangkaran sederhana dan penangkaran modern. Penangkaran sederhana

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. penangkaran sederhana dan penangkaran modern. Penangkaran sederhana 48 V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Persyaratan Teknis Penangkaran 1. Tempat pemeliharaan Penangkaran lebah madu pada dasarnya ada dua macam, yaitu penangkaran sederhana dan penangkaran

Lebih terperinci