DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
|
|
- Susanti Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 59 DAFTAR PUSTAKA Agustin, P. (2008). Kontribusi Empati Terhadap Perilaku Altruisme Pada Siswa- Siswi SMAN 1 Setu Bekasi. Jurnal Psikologi. Vol. 3, No. 7 April, hal Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2007). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, Robert, A., & Byrne. D. (2012). Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dayakisni, T., & Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Faturrochman. (2006). Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Book Publishing. Goleman, D. (2003). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gunarsa, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BKK Gunung Mulia. Gusti, A. Y., & Margaretha P. M. (2010). Perilaku Prososial Ditinjau dari Empati dan Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi. Vol. 9 No. 3 Desember, hal Hoffman, M. (2000). Empathy and moral development: Implications for caring and justice. New York: Cambridge University Press. Hurlock, E.B Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. (alih bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga. Irnawati Hilangnya Perikemanusiaan Remaja Modern. Diperoleh dari a.perikemanusiaan.remaja.modern. (Diakses pada tanggal 6 November 2013). Kartono, K. (2003). Kamus psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
2 60 Magdalena. (2012). Pengaruh Empati terhadap Perilaku Altruisme sesama Pengendara Sepeda Motor. Jurnal Psikologi, Vol. 2, No. 7 April, hal Maharani, O.P., & Andayani, B., Hubungan Antara Dukungan Sosial Ayah DenganPenyesuaian Sosial Pada Remaja Laki-laki. Jurnal Psikologi, No Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika. Nashori, F. (2008). Psikologi Sosial Islami. Bandung: PT. Refika Aditama. Nawawi, S., & Lubis, D. U. (2007). Gambaran Altruisme pada Diri Relawan dalam Proyek Penanggulan Kemiskinan di Perkotaan. Jurnal Psikologi Sosial. Vol. 13 No. 03 September, hal Paramitasari, R., & Alfian, I. N. (2012). Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Kecenderungan Memaafkan pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol. 10, No. 2 Juni, hal Perwitasari, Dyah. (2008). Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Prososial pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Vol. 12, No. 5 September, hal Rutoto, Sabar Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus. Saraswati. (2000). Hubungan antara Self-Esteem dengan Intensi Prososial pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Sari, A. T. O & Eliza, M. (2003). Empati dan Perilaku Merokok di tempat umum. Jurnal Psikologi, No. 2, hal Sarwono, Sarlito W., & Meinarno, Eko A. (2011). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Sawitri, D.R., Hartati, S., dan Proborani, T.I. (2009). Hubungan antara Kemampuan Koping terhadap Stres dengan Kemampuan Empati Perawat di RS.Telogorejo Semarang. Jurnal Kesehatan. Vol. 10, No. 04 September, hal Sears, David O., Freedman, Jonathan L., & Peplau, L. A. (1994). Psikologi Sosial jilid 2. Alih Bahasa: Michael Adryanto. Jakarta: Erlangga. Setiawati, F. A., Wasesa, I., & Sudjud, A. (2007). Empati. Yogyakarta: Tiara Wacana.
3 61 Setyawan, I. (2010). Peran Kemampuan Empati pada Efikasi Diri Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Nyata PPM POSDAYA. Jurnal Psikologi. Vol. 15, No. 5 Juni, hal Shapiro, L. E. (1999). Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak. Alih Bahasa: Alex, T. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. (2010). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumarni, M & Wahyuni Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Suryabrata, S. (2009). Metode Penelitian. Jakarta : PT Rajawali. Taufik. (2012). Empati: pendekatan psikologi sosial. Jakarta: Raja Grafindo. Widhiarso, W Pengembangan Skala Psikologi: Lima Kategori Respons ataukah Empat Kategori Respons?. ( Diakses 21 Februari 2014).
4 LAMPIRAN LAMPIRAN 62
5 LAMPIRAN A Skala pengukuran (alat pengumpulan data) 63
6 64 No Blue Print skala perilaku altruisme Aitem Aspek Favourable Unfavourable Jumlah 1 Cooperation (Kerjasama) 3, 13, 23 8, 18, Sharing (Berbagi) 2, 12, 22 7, 17, Helping (Menolong) 1, 11, 21 6, 16, Genereocity (Berderma) 4, 14, 24 9, 19, Honesty (Kejujuran) 5, 15, 25 10, 20, 30 6 Total Blue Print skala empati No Aspek Favourable Aitem Unfavourable Jumlah 1 Perspective tacking (Pengambilan perspektif) 1, 9, 17, 25 5, 13, 21, Fantasy (Imajinasi) 2, 10, 18, 26 6, 14, 22, Empathic concern (Perhatian empatik) 3, 11, 19, 27 7, 15, 23, Personal distress (Disstres pribadi) 4, 12, 20, 28 8, 16, 24, 32 8 Total
7 65 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 Kepada Responden Yth : I. IDENTITAS DIRI Nama Jenis Kelamin TTL : (boleh inisial) : : Di tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya mohon bantuan anda untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi pernyataan skala yang saya lampirkan. Skala yang saya lampirkan ini dibagi menjadi dua macam yaitu angket skala X dan angket skala Y. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti. Penelitian ini sangat mengharapkan kejujuran dan keseriusan dalam memberikan jawaban. Jawaban sama sekali tidak mempengaruhi hal hal yang berhubungan dengan aktivitas atau pekerjaan sehari hari. Peneliti menjamin kerahasiaan jawaban anda. II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu jawaban yang sesuai keadaaan anda dengan memberikan tanda centang (V) pada : SS = bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan anda S = bila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan anda TS = bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan anda STS = bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan keadaan anda 2. Kami berharap anda menjawab semua pernyataan yang ada jangan sampai ada yang dilewatkan atau dikosongi. Kami Ucapkan Terima Kasih atas Perhatian dan Partisipasinya ttd Peneliti (Satria Andromeda)
8 66 Angket Skala Y ALTRUISME Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaaan anda dengan memberikan tanda centang (V) No Item 1 Saya bersedia menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan ikhlas. 2 Saya selalu meluangkan waktu untuk teman yang ingin curhat. 3 Saya bersedia mengikuti kegiatan kerja bakti bersama anggota karang taruna agar menjadi ringan. 4 Saya akan menyumbang barang-barang layak pakai kepada orang yang membutuhkan. 5 Walaupun tidak kenal, saya tetap mengembalikan dompet yang saya temukan di pinggir jalan kepada pemiliknya. 6 Saya bersedia membantu orang lain jika diberi imbalan. 7 Jika ada teman yang ingin curhat, saya berusaha menyibukkan diri. 8 Saya hanya mau bekerjasama dengan teman dekat. 9 Saya hanya menyumbangkan pakaian layak pakai kepada orang yang agamanya sama dengan saya. 10 Jika saya menemukan dompet teman, maka akan saya ambil uangnya dan saya buang dompetnya. 11 Saya akan menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. 12 Saya bersedia mendengarkan curahan hati teman yang sedang mendapatkan masalah. 13 Saya bersedia bekerjasama dengan siapa saja dalam menyelesaikan masalah. 14 Ketika saya memberi sesuatu, saya tidak memandang latar belakang orang tersebut. 15 Saya menolong teman dengan tulus tanpa mengharap imbalan. Jawaban SS S TS STS
9 67 16 Saya tidak mau menolong orang yang tidak saya kenal. 17 Saya tidak punya waktu untuk mendengarkan curhat teman yang menyedihkan. 18 Kerjasama tidak memberikan manfaat apapun dalam diri saya. 19 Saya enggan ikut mengumpulkan uang untuk teman yang sedang sakit karena tidak ada manfaatnya bagi saya. 20 Saya memikirkan untung dan rugi sebelum menolong orang lain. 21 Jika saya dimintai pertolongan, saya akan melakukan apa saja untuk meringankan permasalahan orang tersebut. 22 Saya bersedia berbagi solusi dengan teman yang sedang mengalami permasalahan. 23 Saya mendapatkan banyak manfaat ketika bekerjasama mendiskusikan suatu permasalahan. 24 Saya memberi sesuatu kepada orang lain secara tulus dan ikhlas. 25 Saya akan memberikan boncengan kepada teman saya yang berangkat kesekolah berjalan kaki. 26 Saya hanya mau menolong orang yang berhubungan dekat dengan saya. 27 Saya malas mendengarkan cerita curahan hati dari orang yang bukan teman dekat saya. 28 Saya tidak suka bekerjasama dengan teman karena hanya membuang-buang waktu saja. 29 Suatu saat saya akan meminta bantuan kepada teman yang pernah saya tolong. 30 Memberi bantuan kepada teman tidak memberikan manfaat dalam diri saya.
10 68 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 Kepada Responden Yth : III. IDENTITAS DIRI Nama Jenis Kelamin TTL : (boleh inisial) : : Di tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya mohon bantuan anda untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi pernyataan skala yang saya lampirkan. Skala yang saya lampirkan ini dibagi menjadi dua macam yaitu angket skala X dan angket skala Y. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti. Penelitian ini sangat mengharapkan kejujuran dan keseriusan dalam memberikan jawaban. Jawaban sama sekali tidak mempengaruhi hal hal yang berhubungan dengan aktivitas atau pekerjaan sehari hari. Peneliti menjamin kerahasiaan jawaban anda. IV. PETUNJUK PENGISIAN 3. Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu jawaban yang sesuai keadaaan anda dengan memberikan tanda centang (V) pada : SS = bila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan anda S = bila pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan anda TS = bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan anda STS = bila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan keadaan anda 4. Kami berharap anda menjawab semua pernyataan yang ada jangan sampai ada yang dilewatkan atau dikosongi. Kami Ucapkan Terima Kasih atas Perhatian dan Partisipasinya ttd Peneliti (Satria Andromeda)
11 69 Angket Skala X EMPATI Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaaan anda dengan memberikan tanda centang (V) No Item Saya memahami dalam berteman memiliki perbedaan pendapat. Rasanya ingin menangis jika melihat teman dipukul ayahnya. Saya senang memboncengkan teman yang berangkat ke sekolah jalan kaki. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan ketika ada teman mengalami kecelakaan. Saya tidak suka memahami permasalahan teman didalam karang taruna. Jika ada korban kecelakaan, perasaan saya biasa saja. Ketika ada teman yang sedang mengalami kecelakaan, saya hanya diam dan melihat saja. Saya merasa puas bila dapat membantu teman yang mengalami masalah pribadi. Saya memahami bahwa orangtua membuat peraturan demi kebaikan anak. Saya dapat membayangkan betapa sedihnya orang yang tertimpa musibah banjir. Saya suka meminjamkan bolpint kepada teman yang membutuhkan. Saya bingung apa yang akan saya lakukan ketika menemukan dompet teman yang jatuh. Saya malas memahami kesulitan yang dihadapi orang lain. Saya merasa senang jika ada teman yang tidak mengikuti kegiatan karang taruna. Saya malas menolong orang asing yang sedang mengalami kecelakaan. Saya senang bisa menolong teman yang mengalami kecelakaan di jalan raya. Jawaban SS S TS STS
12 Apapun jalan pikiran teman, saya berusaha untuk memahaminya. Saya ikut bersedih ketika ada ibu teman yang sedang sakit. Saya selalu ikut mengumpulkan uang untuk disumbangkan kepada teman yang sedang sakit. Saya takut menolong orang yang sedang mengalami kecelakaan di jalan raya. Memikirkan permasalahan orang lain hanya membuang-buang waktu saja. Saya tidak peduli jika ada teman karang taruna yang sakit. Saya tidak peduli jika ada teman yang meminta pertolongan. Saya harus memberanikan diri menolong orang lain yang mengalami kecelakaan dijalan raya. Saya mengerti jika ada teman yang tidak suka dengan anggota karang taruna lain. Saya akan membantu jika ada kakek yang sedang berjalan menyebrang jalan sendirian. Saya senang mengingatkan teman yang lupa mengikuti kegiatan karang taruna. Saya pura-pura tidak tahu ketika ada teman yang ban motornya bocor di pinggir jalan. Lebih baik memikirkan masalah diri sendiri daripada ikut memikirkan masalah orang lain. Memikirkan perasaan orang lain tidak penting untuk saya, karena saya belum pernah mengalaminya. Saya tidak suka mengumpulkan uang untuk disumbangkan kepada orang asing. Ketika ada teman yang pingsan, saya berusaha memberikan pertolongan secepatnya.
13 71 LAMPIRAN B 1. Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Skala Altruisme 2. Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Skala Empati
14 72
15 73
16 74
17 75
18 76
19 77
20 78
21 79
22 80
23 81
24 82
25 83
26 84
27 85
28 86
29 87
30 88 LAMPIRAN C 1. Uji normalitas sebaran 2. Uji linieritas hubungan 3. Hasil analisis korelasi product moment
31 89
32 90
33 91
34 92
35 93
36 94
37 95
38 96
39 97
40 98
41 99
42 LAMPIRAN D Kategorisasi skala 100
43 101 KATEGORISASI SKALA PERILAKU ALTRUISME Aitem Valid :25 aitem Skor : 1,2,3,4 Rerata Empirik : 81,89 Rerata Hipotetik : 25x2,5=62,5 Skor tertinggi : 25x4 = 100 Skor terendah : 25x1 = 25 Rentang : = 75 SD = : 12,5 1) RH 3 (SD) RH 1,8 (SD) 62,5 3 (12,5) X < 62,5 1,8 (12,5) ( Sangat Rendah) 62,5 37,5 62,5 22, ) RH 1,8 (SD) RH 0,6 (SD) 62,5 1,8 (12,5) X < 62,5 0,6 (12,5) ( Rendah ) 62,5 22,5 62,5 7, ) RH 0,6 (SD) RH + 0,6 (SD) 62,5 0,6 (12,5) X < 62,5 + 0,6 (12,5) ( Sedang ) 62,5 7,5 62,5 + 7, ) RH + 0,6 (SD) RH + 1,8 (SD) 62,5 + 0,6 (12,5) X < 62,5 + 1,8 (12,5) ( Tinggi ) 62,5 + 7,5 62,5 + 22, ) RH + 1,8 (SD) RH + 3 (SD) 62,5 + 1,8 (12,5) X < 62,5 + 3 (12,5) ( Sangat Tinggi) 62,5 + 22,5 62,5 + 37,
44 102 Sedang Sangat Sangat RENDAH Tinggi Rendah TINGGI -3SD -1,8SD -0,6SD +0,6SD +1,8SD +3SD RE = 81,89 Norma Skala Perilaku Altruisme Daerah Interval Skor Kategorisasi Rerata Empirik Frekuensi Prosentase I 25 X< 40 Sangat Rendah 0 0 II 40 X<55 Rendah 0 0 III 55 X<70 Sedang 1 1,53% IV 70 X<85 Tinggi 81, ,23% V 85 X<100 Sangat Tinggi 19 29,23% Total % Keterangan 25 X<40 = Sangat Rendah 40 X<55 = Rendah 55 X<70 = Sedang 70 X<85 = Tinggi 85 X<100 = Sangat Tinggi
45 104 KATEGORISASI SKALA EMPATI Aitem Valid : 25 aitem Skor : 1,2,3,4 Rerata Empirik : 75,89 Rerata Hipotetik : 25x 2,5 = 62,5 Skor tertinggi : 25x4 = 100 Skor terendah : 25x1 = 25 Rentang : = 75 SD = : 12,5 1) RH 3 (SD) RH 1,8 (SD) 62,5 3 (12,5) X < 62,5 1,8 (12,5) ( Sangat Rendah) 62,5 37,5 62,5 22, ) RH 1,8 (SD) RH 0,6 (SD) 62,5 1,8 (12,5) X < 62,5 0,6 (12,5) ( Rendah ) 62,5 22,5 62,5 7, ) RH 0,6 (SD) RH + 0,6 (SD) 62,5 0,6 (12,5) X < 62,5 + 0,6 (12,5) ( Sedang ) 62,5 7,5 62,5 + 7, ) RH + 0,6 (SD) RH + 1,8 (SD) 62,5 + 0,6 (12,5) X < 62,5 + 1,8 (12,5) ( Tinggi ) 62,5 + 7,5 62,5 + 22, ) RH + 1,8 (SD) RH + 3 (SD) 62,5 + 1,8 (12,5) X < 62,5 + 3 (12,5) ( Sangat Tinggi) 62,5 + 22,5 62,5 + 37,
46 105 sangat Rendah Sedang Tinggi sangat rendah tinggi -3SD -1,8SD -0,6SD +0,6SD +1,8SD +3S RE = 75,89 Norma Skala empati Daerah Interval Skor Kategorisasi Rerata Empirik Frekuensi Prosentase I 25 X< 40 Sangat Rendah 0 0 II 40 X<55 Rendah 0 0 III 55 X<70 Sedang 1 1,53% IV 70 X<85 Tinggi 75, ,23% V 85 X<100 Sangat Tinggi 19 29,23% Total % Keterangan 25 X<40 = Sangat Rendah 40 X<55 = Rendah 55 X<70 = Sedang 70 X<85 = Tinggi 85 X<100 = Sangat Tinggi
47 106 LAMPIRAN E Surat ijin dan surat keterangan
48 107
49 108
50 109
51 110
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: SATRIA ANDROMEDA F 100 090 041 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN REALITY SHOW TELEVISI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL REMAJA
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN REALITY SHOW TELEVISI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciLAMPIRAN A. ALAT PENGUMPUL DATA : 1. Skala Dukungan Sosial
LAMPIRAN A ALAT PENGUMPUL DATA : 1. Skala Dukungan Sosial 62 63 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta Sehubungan dengan penyelesaian tugas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
80 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan pedoman
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Konsep Diri dan. Skala Motivasi Berprestasi
96 LAMPIRAN A Skala Konsep Diri dan Skala Motivasi Berprestasi 97 Instrumen Penelitian Variabel Skala X A. Blue Print ASPEK INDIKATOR AITEM NO F/U 1. Kondisi Pandangan 1. Saya mampu hidup mandiri 1 F yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Bahasan
BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan kecenderungan perilaku prososial terhadap siswa berkebutuhan khusus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Prososial. b. Variabel bebas (X), yaitu Gender
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : a. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Prososial
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN INTENSI AGRESI PADA ETNIS JAWA TERHADAP ETNIS TIONGHOA SKRIPSI. Oleh : RAKHMAD NUR HIDAYAT NIM :
HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA DENGAN INTENSI AGRESI PADA ETNIS JAWA TERHADAP ETNIS TIONGHOA SKRIPSI Oleh : RAKHMAD NUR HIDAYAT NIM : 07810211 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 ii iii
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses hidup, manusia selalu membutuhkan orang lain mulai dari lingkungan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai arti bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa adanya kehadiran orang lain dilingkungan sekitarnya. Dalam proses hidup,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objek lainnya (Hatch dalam Sugiono, 2006). Penelitian ini menggunakan
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempuanyai variasi antara orang yang satu dengan lainnya maupun
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (Studi pada Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren dan yang Tinggal bersama Orang Tua)
PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (Studi pada Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren dan yang Tinggal bersama Orang Tua) SKRIPSI Oleh: Delvi Irma Listya Perdani 08810139 FAKULTAS
Lebih terperinciKEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA
KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA Virgia Ningrum Fatnar, Choirul Anam Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan virgia_nfatnar@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN Variabel -variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel terikat : Perilaku Prososial 2. Variabel bebas : Empati dan Pola Asuh Demokratis 3.2. DEFINISI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam
BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL Definisi Kematangan Vokasional Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan vokasional yang berupa
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SMK BATIK SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SMK BATIK SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata (S1) pada Jurusan Psikologi Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang datanya berupa angka atau data non angka
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui tingkat internal locus of control siswa dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Widodo (2004) mengatakan sebuah penelitian dikatakan jenis penelitian korelasional karena penelitian itu ditujukan untuk melihat atau mengetahui hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. 45
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau
48 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Maksudnya adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian. Dalam penelitian ini, melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abiatin, T.,Martaniah, S. M Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok. Psikologika No. 6 Tahun III.
DAFTAR PUSTAKA Abiatin, T.,Martaniah, S. M. 1998. Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok. Psikologika No. 6 Tahun III. Ajayi. 1991. Buletin Psikologi, Tahun XI, No 1-6 Juni 2003.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA SISWA SMP NEGERI 4 CEPU S K R I P S I. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA SISWA SMP NEGERI 4 CEPU S K R I P S I Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
BAB III METODE PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dikaruniai banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dikaruniai banyak kelebihan dibandingkan makhluk lain. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki tersebut antara lain
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN MEMAAFKAN (FORGIVENESS) PADA PASANGAN YANG MELAKUKAN PERSELINGKUHAN. (Studi pada Suatu Hubungan Pacaran) SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN MEMAAFKAN (FORGIVENESS) PADA PASANGAN YANG MELAKUKAN PERSELINGKUHAN (Studi pada Suatu Hubungan Pacaran) SKRIPSI Oleh : Galuh Sekar Sari (06810105) FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk saling tolong-menolong ketika melihat ada orang lain yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah kemampuan untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI TINGKAT SMP SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI TINGKAT SMP SKRIPSI Oleh : Endah Susilowati 08810209 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 HUBUNGAN ANTARA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian merupakan tahap yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Orientasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rancangan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciEMPATI ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA IMAN 3 SUKUN MALANG. Nur Cahyati
EMPATI ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA IMAN 3 SUKUN MALANG Nur Cahyati Fakultas Psikologi Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang PENDAHULUAN Tindakan bullying yang dilakukan oleh anak,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian korelasional yang menghubungkan antara penggunaan situs jejaring sosial (X) dengan empati (Y). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh bangsa. Tidak hanya dengan memperhatikan kuantitas individunya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Dalam mengidentifikasi problem penelitian, penelitian kuantitatif perlu menguraikan tentang kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk berdampingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk berdampingan dengan orang lain dan tidak bisa hidup secara individual. Sebagai makhluk sosial hendaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Prososial. bersifat nyata (Sarwono, 2002). Di kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Pengertian Perilaku Prososial Perilaku sebagai sesuatu yang dilakukan oleh setiap individu dan sesuatu yang bersifat nyata (Sarwono, 2002). Di kehidupan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai. Derajat Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
ALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : IKA IRYANA F.100110078 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: Sagantoro Sambu F 100 050 232
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciI. IDENTITAS DIRI Nama : (boleh inisial) Masa kerja :. tahun Pendidikan akhir : Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Telp. (0271) 717417 Surakarta I. IDENTITAS DIRI Nama : (boleh inisial) Masa kerja :. tahun Pendidikan akhir
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi: Rajawali Pers.
77 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S.(1998). Metode Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG SKRIPSI
i HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan mengetahui hubungan pola asuh dan kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial pada remaja akhir, sehingga pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia dikatakan makhluk sosial yang mempunyai akal pikiran di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan makhluk sosial yang mempunyai akal pikiran di mana dapat berkembang dan diperkembangkan (Giri Wiloso dkk, 2012). Sebagai makhluk sosial, manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu: penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku altruistik adalah salah satu dari sisi sifat manusia yang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku altruistik adalah salah satu dari sisi sifat manusia yang dengan rela untuk berbuat sesuatu untuk orang lain, tanpa berharap mendapatkan imbalan apa pun, sebaliknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.
56 DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu. Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Lebih terperinciBAB V DISKUSI, KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V DISKUSI, KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 DISKUSI Berdasarkan hasil analisis pada bab IV, maka hipotesis yang menyatakan bahwa empati dan pola asuh demokratis sebagai prediktor perilaku prososial pada remaja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas
Lebih terperinciKONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROSOSIAL ATAS KEJADIAN KECELAKAAN DI JALAN RAYA PADA MAHASISW UMSIDA
KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROSOSIAL ATAS KEJADIAN KECELAKAAN DI JALAN RAYA PADA MAHASISW UMSIDA Danang Kurniawan, Nur Habibah Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ABSTRACT
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : EVITA DEVI DHAMAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel sebagai berikut yaitu. variabel bebas dan variabel terikat.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Identifikasi variabel yang akan ditentukan penulis adalah mengenai Hubungan antara religiusitas dengan perilaku altruisme
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa
31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain baik orang terdekat seperti keluarga ataupun orang yang tidak dikenal, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain di sekitarnya. Dalam kehidupannya, manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain baik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI
NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ALTRUISME. Naskah Publikasi
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ALTRUISME Naskah Publikasi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: DEVID ARI PRADANA F100 090 042 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Lebih terperinciMENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ida Nur Kristianti Kata Kunci : Empati, Layanan Bimbingan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA AKHIR
HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI Oleh: Lastri Sanjaya 06810222 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif digunakan data berupa angka dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (2000:483) rancangan penelitian merupakan rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA S K R I P S I Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciGAYA PEMECAHAN MASALAH YANG DIMILIKI SISWA SMA NEGERI I PARONGPONG BANDUNG. Cesarina Silaban Dosen Akademi Perawatan Surya Nusantara Pematangsiantar.
GAYA PEMECAHAN MASALAH YANG DIMILIKI SISWA SMA NEGERI I PARONGPONG BANDUNG Cesarina Silaban Dosen Akademi Perawatan Surya Nusantara Pematangsiantar. Abstrak Remaja sekarang ini banyak yang tidak tahu cara
Lebih terperinciBAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat
33 BAB lll METODE PENELITIAN Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelituan Penelitian dapat diklasifikasikan kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem
Lebih terperinciPERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA. (Prosocial Behavior Among Student) Eva Nuari Lensus. Abstrak
PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA (Prosocial Behavior Among Student) Eva Nuari Lensus Fakultas Psikologi Universitas Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris perilaku prososial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyita waktu sehingga banyak individu yang bersikap. sikap egoisme, dan ini menjadi ciri dari manusia modern, dimana individu
18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, manusia mulai dihadapkan pada kesibukankesibukan yang menyita waktu sehingga banyak individu yang bersikap individualis. Individualisme merupakan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
DAFTAR PUSTAKA Buku : Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineke Cipta. Bambang Wahyudi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Sulita. Danim,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. sesuatu yang berkenaan dengan penelitian. Penelitian dilaksanakan di wilayah
40 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi kancah penelitian Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian
Lebih terperinciAgresivitas. Persahabatan. Kesepian. Penolakan
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA MADYA DI SMA X BOGOR LATAR BELAKANG MASALAH Agresivitas Persahabatan Kesepian Penolakan AGRESIVITAS Perilaku merugikan atau menimbulkan korban pihak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh:
Lebih terperinciBlue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga
71 Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 72 Lampiran 1 Aspek 1.Peneri maan Diri 2.Pengho rmatan Diri Indikator Perilaku a.menerim a diri apa adanya. b.puas dengan dirinya. c.disegani
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SISWI ANGGOTA PRAMUKA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SISWI ANGGOTA PRAMUKA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah MAN 1 Yogyakarta berusaha menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, mendukung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga 2. Variabel Tergantung : Harga Diri B. Definisi
Lebih terperinci