Dying & Bereavement. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
|
|
- Yuliani Utami Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dying & Bereavement Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
2 Kematian Berakhirnya fungsi-fungsi biologis tertentu, seperti pernafasan dan tekanan darah, serta kekakuan tubuh dianggap sebagai tanda-tanda jelas untuk menyimpulkan bahwa seseorang telah meninggal. Orang yg mendekati batas akhir kehidupan cenderung mengalami penurunan fungsional, kehilangan minat pada makan & minum, & mati secara alamiah (Johansson dkk, 2004). Penurunan Terminal kemunduran terminal penurunan kemampuan kognitif sesaat sebelum kematian ; penurunan kemampuan verbal, penlaran spasial, & kognisi sehari-hari. Brain death definisi neurologis kematian: semua aktivitas elektris di otak telah menghilang selama jangka waktu tertentu diukur dg EEG (Electroencephalogram).
3 Euthanasia Euthanasia tindakan menghilangkan rasa sakit pada orang yang menderita penyakit yang sulit diobati atau menderita sakit keras. Aktif kematian disebabkan oleh suatu usaha yg dengan sengaja dilakukan untuk mengakhiri hidup seseorang, seperti dg injeksi obat yg mematikan. Secara umum ilegal, tp beberapa negara di legalkan mis. bbrp tempat di Belanda. Pasif ketika seseorang diijinkan mati dg mencabut perawatan yang tersedia, seperti peelengkapan terapi penopang hidup (mis. Alat bantu pernafasan)
4 Kehilangan seseorang yg dirasa dekat & proses penyesuaian terhadap kehilangan tersebut. Membawa perubahan status Janda, Duda, Yatim Piatu, dsb. Kelumpuhan emosional, tidak percaya, kecemasan akan berpisah, putus asa, sedih dan kesepian yang menyertai di saat kita kehilangan orang yang dicintai. Saat lansia kehilangan pasangannya : Dukungan sosial sangat dibutuhkan Janda cenderung lebih mampu beradaptasi Duda cenderung menikah kembali Grieve (Duka Cita)
5 Manusia menyadari bahwa kematian adalah realitas yang pasti terjadi Secara alamiah manusia memiliki dorongan untuk menghindari kematian Menurut Erick Fromm dan Ernest Becker : kesadaran akan kematian merupakan motivasi terbaik manusia dalam kepahlawanan, cinta, dan kreativitas Ada kaitannya kah dengan Separation Anxiety? Denial of Death
6 Reaksi Emosional menghadapi kematian (Elisabeth Kubler-Ross (1969) 1) Penolakan dan pengasingan (denial & isolation) - Individu menolak kenyataaan bahwa kematian benar-benar ada. - Berkata Tidak, Tidak mungkin reaksi utama sifatnya sementara. 2) Marah (anger) - Penolakan sering memunculkan rasa marah, benci, dan iri. - Pertanyaan Mengapa Saya?. - Individu meluapkan kemarahan pada orang yang dicintai atau perawatnya.
7 Next 3) Menawar (bargaining) - Mengembangkan harapan bahwa kematian sewaktu-waktu dapat ditunda atau diundur. - Ya, saya, tapi. - Meminta tambahan usia sebagai imbalan atas perilaku yg baik - negosiasi. 4) Depresi (depression) - Muncul suatu periode depresi / persiapan berduak mungkin muncul. - Kesedihan mendalam, menarik diri, pendiam, menolak pengunjung, menghabiskan banyak waktunya untuk menangis & berduka. 3) Penerimaan (acceptance) - Mengembangkan rasa damai, menerima takdir; & dalam beberapa hal ingin ditinggal sendiri.
8 1) Terkejut & Tidak Percaya Merasa tersesat & bingung, kesadaran akan kehilangan tenggelam, mati rasa di awal menunjukkan perasaan sedih & sering menangis. Biasanya berlangsung bbrp minggu terutama setelah kematian yg tidak terduga. 2) Terfokus Pada Kenangan Orang yang Meninggal Berlangsung 6 2 thn lebih mencoba berdamai dg dg kematian tp belum bisa menerimanya. Perasaan kehadiran orang yang meninggal muncul pada kesempatan tertentu. 3) Resolusi Memperbarui minat pada kegiatan sehari-hari. Tahap Duka Cita (J.T. Brown & Stoudemire, 1983; R. Schulz, 1978)
9 Thanatologist orang yang mempelajari tentang kematian dan keadaan sekarat Mereka percaya bahwa pengetahuan tentang pengetahuan mendukung persiapan positif baik bagi orang yang sedang sekarat maupun yang masih sehat Manfaat mengkomunikasikan kematian dengan seorang yang sekarat: 1. Ia mendapat kesempatan memilih cara untuk menutup hidupnya 2. Ia dapat membuat suatu rencana atau proye 3. Kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang yang berarti di hidupnya 4. Memahami apa yang terjadi pada dirinya dan penanganan medis baginya Saran ahli komunikasi lebih banyak fokus pada kekuatan dan kelebihan orang yang sekarat Menghadapi Kematian
10 Institusi humanis yg memiliki komitmen untuk mengusahakan berakhirnya hidup tanpa rasa sakit, cemas, & depresi - Palliative care. Awalnya - London (1960an) St. Christopher Hospice Mengontrol rasa sakit & membantu pasien yang sekarat menghadapi kematian secara sehat dari sudut pandang psikologi. Melibatkan keluarga individu dalam prosesnya. HOSPICE
11 1. Jika anda diberi tahu bahwa esok adalah hari terakhir kehidupan anda, apa yang akan anda lakukan? 2. Apa kaitannya penolakan terhadap kematian dengan separation anxiety? 3. Apakah praktik palliative care dilakukan di Indonesia? Jelaskan seperti apa bentuknya! Tugas Pengganti Kuliah. Dikumpulkan di loker dosen pengampu paling lambat tanggal 31 Mei 2017 pukul 15.00
Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II
Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II KEMATIAN oleh : Triana Noor Edwina DS Fakultas Psikologi Univ Mercu Buana Yogyakarta Persepsi mengenai kematian Persepsi yang berbeda-beda
Lebih terperinciSelamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II
Selamat Membaca dan Memahami Materi Rentang Perkembangan Manusia II KEMATIAN oleh : Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si, Psikolog Fakultas Psikologi Univ Mercu Buana Yogyakarta Persepsi mengenai kematian Persepsi
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kematian terlihat sebagai konsep sederhana untuk dijelaskan yaitu waktu
Lebih terperinciPenyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).
PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana seseorang akan kehilangan orang yang meninggal dengan penyebab dan peristiwa yang berbeda-beda
Lebih terperinciPENYAKIT TERMINAL PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN KEMATIAN, 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian
PENYAKIT TERMINAL PENGERTIAN Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciPenyakit terminal. Tidak dapat disembuhkan Berakhir dengan kematian
Pendahuluan Semua yang bernyawa pasti akan mati. Kematian : diketahui / tidak diketahui Diberi tahu / tidak diberi tahu Dalam waktu dekat / waktu jauh Dengan persiapan / tanpa persiapan Tujuan akhir :
Lebih terperinciPSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Death and Dying
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Death and Dying DISUSUN OLEH : STRUKTUR KELOMPOK VIII: Anggota: AMANDA UTARI ANNISA PUTRI MALTA RIVO SYAPUTRA YOHANA GEVITA PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES ALIFAH PADANG 2012/2013 KATA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ibu Tiri Istilah ibu tiri secara harfiyah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Ibu merupakan panggilan yang takzim kepada wanita, sedangkan tiri berarti bukan darah daging
Lebih terperinciPengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d
KEHILANGAN & BERDUKA Oleh Mfm Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat diartikan juga sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik lainnya merupakan
Lebih terperincispiritual Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes Akademi kesehatan rustida prodi diii keperawatan
spiritual Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes Akademi kesehatan rustida prodi diii keperawatan Spiritual, merupakan keyakinan dalam hubungannya dengan yang maha kuasa dan maha pencipta dan percaya pada Allah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pengatasan Masalah Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut Lazarus dan Folkman (1984) pengatasan masalah merupakan suatu proses usaha individu
Lebih terperinciBERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari
BERDUKA DAN KEHILANGAN Niken Andalasari DEFENISI KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah pertumbuhan abnormal dari sel-sel yang disebabkan oleh beberapa perubahan dalam ekspresi gen yang menyebabkan ketidakseimbangan regulasi proliferasi
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP. spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar diri tetap terjaga.
BAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP II. 1. Pendekatan Psikologi Setiap kejadian, apalagi yang menggoncangkan kehidupan akan secara spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar
Lebih terperinciNomor : Fakultas : Angkatan / Semester : PETUNJUK PENGISIAN
Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin menuntut pengorbanan dan
Lebih terperinciKEMATIAN DALAM PERSPEKTIF ILMU KEDOKTERAN
KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF ILMU KEDOKTERAN Kematian menjadi suatu fenomena yang selalu menarik untuk dibicarakan karena setiap manusia pasti akan mengalaminya. Kematian merupakan bagian mutlak dalam sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Aries & Midford dalam Corr 2012). Setiap individu memiliki respon yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian merupakan suatu kebenaran atau fakta yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Setiap individu, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kelak akan menuju
Lebih terperinciPerkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi.
Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut Unita Werdi Rahajeng, M.Psi. www.unita.lecture.ub.ac.id Penurunan Saat Memasuki Usia Lanjut Kecepatan pemrosesan Menyangkut pemahaman. Akumulasi pengetahuan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Sepanjang daur kehidupan tidak terlepas dari situasi yang dapat mempengaruhi respon emosi individu. Salah satu situasi yang mempengaruhi emosi individu adalah
Lebih terperinciPENGERTIAN TUJUAN. Kriteria Penyakit Terminal 04/06/2012. Joko Susanto Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal Oleh : Joko Susanto Akademi Keperawatan Kabupaten Lamongan Email : snjk@yahoo.com 6 7 8 9 0 Pengertian Tujuan Kriteria Penyakit Terminal Jenis-jenis Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Setiap orang tentunya pernah merasakan dan berada dalam keadaan sakit, baik itu sakit yang sifatnya hanya ringan-ringan saja seperti flu, batuk, pusing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup semua orang pasti akan mengalami kematian, terutama kematian
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar belakang Dalam hidup semua orang pasti akan mengalami kematian, terutama kematian seorang ayah. Kematian adalah keadaan hilangnya semua tanda tanda kehidupan secara permanen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Kehilangan (loss) 1.1. Definisi kehilangan Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian
Lebih terperinciKEHILANGAN DAN BERDUKA. Adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika
KEHILANGAN DAN BERDUKA A. KEHILANGAN ( LOSS ) Adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PASIEN TERMINAL
PENDAHULUAN Kehidupan manusia Kelahiran & Kematian Kematian pada LANSIA Penyakit Senilitas Perawatan Lansia menjelang kematian tidak boleh dipandang rendah PERAWATAN HOSPITIUM Hospice movement Perintis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian lansia Menurut Ernawati (2009), lansia adalah orang yang berusia 50 tahun atau lebih. Pendapat yang serupa juga mengatakan bahwa lansia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dimensi kemanusiaan yang saling terkait yaitu aspek biologis, psikologis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dimensi kemanusiaan yang saling terkait yaitu aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual merupakan komponen integral yang tidak terpisahkan pada semua orang (Stanley
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS DI RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Petunjuk 1. Kuesioner terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian sejatinya adalah suatu proses yang pasti akan dialami oleh manusia. Kematian merupakan akhir dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian sejatinya adalah suatu proses yang pasti akan dialami oleh manusia. Kematian merupakan akhir dari keseluruhan proses kehidupan yang dijalani oleh manusia.
Lebih terperinciRespons Orang Tua Korban Pembunuhan terhadap Pembunuh Anak Tunggalnya
Judul Skripsi : Respons Orang Tua Korban Pembunuhan terhadap Pembunuh Anak Tunggalnya Pembimbing: Dr. Hendro Prabowo, S.Psi Oleh : Monica Lutfy Setyawan 14511602 Latar Belakang Masalah Dalam berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciASPEK HUKUM EUTHANASIA. By L. Ratna Kartika Wulan
ASPEK HUKUM EUTHANASIA By L. Ratna Kartika Wulan POKOK BAHASAN DEFINISI PERMASALAHAN EUTHANASIA HAK UNTUK MATI PANDANGAN HKM THD EUTHANASIA JENIS EUTHANASIA PRO & KONTRA EUTHANASIA DEFINISI SECARA HARAFIAH
Lebih terperinciTUJUAN WAWANCARA MEDIS
WAWANCARA MEDIS Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari pasien mengenai keadaan penyakitnya (awal dan riwayat) Bagian terpenting dalam proses diagnosa dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehadiran anak umumnya merupakan hal yang dinanti-nantikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran anak umumnya merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh orang tua. Anak merupakan harta berharga dan anugerah dari Tuhan. Anak juga merupakan pemacu harapan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kubler Ross s Stage Of Dying Kubler Ross (2009) membagi respon seseorang terhadap kematian menjadi lima tahapan, yaitu: 1. Denial atau isolation Seseorang yang akan menghadap kematian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DAMPAK KEMATIAN IBU TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS REMAJA PUTRI
NASKAH PUBLIKASI DAMPAK KEMATIAN IBU TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS REMAJA PUTRI Oleh: PUJI ASTUTI ULY GUSNIARTI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Lebih terperinciAGING. Psikologi Dewasa dan Lansia Unita Werdi Rahajeng, M.Psi
AGING Psikologi Dewasa dan Lansia Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bayangkan nenek / kakek anda, apa yang bisa anda deskripsikan dengan melihat mereka? Anda ingin seperti mereka ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi, dan sosial, yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan. Terdapat beberapa siklus kehidupan menurut Erik Erikson, salah satunya adalah siklus
Lebih terperinciKonsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com
Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com Krisis merupakan suatu titik balik yang memungkinkan individu untuk tumbuh dan berkembang, atau menyebabkan dirinya merasa tidak puas, gagal, dan kehidupannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya terlahir sempurna tanpa ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya terlahir sempurna tanpa ada kekurangan baik fisik maupun mentalnya. Akan tetapi, terkadang terjadi keadaan dimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengalaman baik positif maupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberi pengaruh yang pada akhirnya
Lebih terperinciLampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/i Responden Di Unit Hemodialisis PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta Yogyakarta, Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan suatu misteri yang dijalani seseorang. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
Lebih terperinciKalender Doa Januari 2016
Kalender Doa Januari 2016 Berdoa Bagi Wanita Cacat Berabad abad beberapa masyarakat percaya bahwa wanita cacat karena kutukan. Bahkan yang lain percaya bahwa bayi yang lahir cacat bukanlah manusia. Para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat atau Nurse berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Profesi perawat diharapkan dapat membantu mempertahankan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Resiliensi Keluarga 1. Definisi Resiliensi Keluarga Menurut McCubbin dan McCubbin (1988), resiliensi keluarga merupakan pola perilaku positif dan kemampuan fungsional yang dimiliki
Lebih terperinciTIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS
TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS TUJUAN Memahami pengertian bencana dan krisis Memahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencana Mengidentifikasi respons individu terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi lansia di dunia pada. tahun 2025 berada di negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah WHO memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang di tahun 2050. Data
Lebih terperinciLampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden
46 47 48 49 Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth : Bapak/Ibu/saudara/i Di Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar Saya mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (S1-Keperawatan) akan melakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP. kesimpulan penelitian sebagai berikut: menjelang kematian menurut Elizabeth Kübler-Ross adalah sebagai. dan penerimaan.
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan menggunakan teori pengalaman menjelang kematian Elizabeth Kübler-Ross sebagai kerangka berpikir, penulis mengambil kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sampai akhir kehidupan seseorang. Sedangkan menurut WHO (dalam
17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LANSIA 1. Defininis Lansia Menurut Hurlock (2012: 380), tahap terakhir dalam kehidupan dibagi menjadi dua, yakni usia lanjut dini yang berusia antara enam puluh sampai tujuh
Lebih terperinciKONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep
KONSEP HOSPITALISASI BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep SAKIT & DIRAWAT DI RUMAH SAKIT MERUPAKAN KRISIS DI DALAM HIDUP ANAK. DI RAWAT DI RUMAH SAKIT BERARTI ANAK HARUS BERURUSAN DENGAN LINGKUNGAN YANG ASING,
Lebih terperinciDisusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog
PELATIHAN PSIKOLOGI DAN KONSELING BAGI DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog MAHASISWA Remaja Akhir 11 20 tahun,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS. Peristiwa kehilangan karena kematian orang tua, terlebih lagi kematian kedua
BAB II TINJAUAN TEORETIS Peristiwa kehilangan karena kematian orang tua, terlebih lagi kematian kedua orang tua menimbulkan kedukaan yang sangat dalam bagi anak-anak. Berdasarkan pemahaman tersebut saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah sel-sel tubuh yang tumbuh tanpa kendali dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada manusia modern.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupannya. Mulai dari masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mengalami tahapan-tahapan perkembangan dalam kehidupannya. Mulai dari masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa awal, dewasa
Lebih terperinciMODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
MODUL PALIATIF RSCM RUDI PUTRANTO TIM PALIATIF RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015 Daftar Isi : 1. Modul Prinsip Paliatif 2. Modul Komunikasi 3. Modul Penilaian 4. Modul Tatalaksana 1. MODUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan tahap akhir manusia mengalami penurunan fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang menurun. Menurut World Health Organization
Lebih terperinciPerkembangan Fisik Dewasa Akhir
Psikologi Perkembangan Perkembangan Fisik Dewasa Akhir Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id Dewasa Akhir Lanjut Usia Masa akhir dalam kehidupan manusia Masa menurunnya fisik dan mental Berlalunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kalangan pakar pakar ilmu pengetahuan, ilmu hukum, dan juga ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, tindak kejahatan korupsi telah menjadi sasaran pembahasan dalam berbagai kalangan pakar pakar ilmu pengetahuan, ilmu hukum, dan juga ilmu psikologi. Korupsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas tentang uraian pendahuluan mengenai pemilihan judul Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker yang akan menjabarkan beberapa sub bab. Dari latar belakang dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lahir hingga meninggal secara mandiri. Contoh konkretnya. sendiri melainkan harus ditunjang dan dibantu oleh sang ibu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tak dapat dipungkiri bahwa interaksi sosial merupakan salah satu kebutuhan manusia dan karena itulah manusia disebut makhluk sosial. Kita tidak dapat hidup sendiri
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL I. DEFINISI Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan
Lebih terperinciKELAHIRAN Kelahiran: - Suatu kerahasiaan hidup yang menimbulkan kekaguman dan perhatian periode memberikan harapan baik - Menjaga kontinuitas manusia
KELAHIRAN, USIA TUA DAN KEMATIAN DIVISI BHP FK USU KELAHIRAN Kelahiran: - Suatu kerahasiaan hidup yang menimbulkan kekaguman dan perhatian periode memberikan harapan baik - Menjaga kontinuitas manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terlihat dari peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Angka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan di bidang kesehatan merupakan cita cita suatu bangsa, hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Angka Harapan Hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara biologis, setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Kemampuan bereproduksi (menghasilkan keturunan) ini merupakan kebutuhan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal merupakan suatu keadaan dimana terjadinya penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan cairan yang berlebihan dari dalam tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH). Namun, dalam bidang kesehatan karena meningkatnya jumlah penduduk lanjut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu negara, keberhasilan pembangunan adalah citacita suatu bangsa yang dilihat dari peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. umur harapan hidup tahun (Nugroho, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup hampir di seluruh negara di dunia menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) dan terjadi transisi demografi ke arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam diri manusia, dibuktikan dengan kata mutiara kesehatan bukanlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat merupakan dambaan dari semua orang. Dengan sehat orang dapat melakukan segala aktivitas untuk mencapai apa yang diinginkan. Bahkan secara makro negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik positif maupun negatif dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang terletak di Asia Tenggara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia
Lebih terperincidan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Kecemasan Remaja yang Menjalani Perawatan (Hospitalisasi) Remaja 1. Kecemasan Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan dan mengingatkan adanya bahaya yang mengancam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan masyarakat. Keperawatan holistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Data epidemiologis menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan penyakit cerebrovaskular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Lanjut usia di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena meningkatnya usia harapan hidup. Pada tahun 1980 usia harapan hidup di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah utama gangguan jiwa di dunia adalah skizofrenia, depresi unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia, 1998). Skizofrenia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada abad ke-21, teknologi dan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan tersebut dapat terjadi karena adanya penemuan-penemuan yang bermanfaat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penderita skizofrenia dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian dunia. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock dan Sadock,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN KAJIAN YURIDIS MENGENAI EUTHANASIA DIPANDANG DARI SEGI HAM
BAB III ANALISIS DAN KAJIAN YURIDIS MENGENAI EUTHANASIA DIPANDANG DARI SEGI HAM 3.1 Kronologi kasus Ayah Ana Widiana Kasus berikut merupakan kasus euthanasia yang terjadi pada ayah dari Ana Widiana salah
Lebih terperinciEMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi
EMOSI, STRES DAN KESEHATAN Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi unita@ub.ac.id http://www.youtube.com/watch?v=4kbsrxp0wik Respon Perilaku Terhadap Stimuli Emosional Fight vs Flight Fight and Flight Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus Nama Peneliti : Rina Rahmadani Sidabutar Nomor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (www.kompasiana.com/wardhanahendra/mereka-lansia-mereka-berdaya) orang di tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia termasuk 5 besar negara dengan jumlah penduduk lansia
Lebih terperinci