ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN FARMASI MILIK SWASTA (BUMS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN FARMASI MILIK SWASTA (BUMS)"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERUSAHAAN FARMASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DENGAN PERUSAHAAN FARMASI MILIK SWASTA (BUMS) (Studi Empiris pada Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dan Perusahaan Farmasi Milik Swasta (BUMS) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh: Bustamam & Sayed Agung Muchsin (Dosen dan Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala) ABSTARCT The objective of this research is to analyze differences in financial performance between listed state-owned pharmaceutical companies (BUMN) with privately-owned pharmaceutical companies (BUMS) at the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the year The research type used in this research is verificative research or hypothesis testing research. By using census method and time series as time horizon of study, there are 9 firm observations fulfilling the population criteria. The data type used is secondary data gotten from the capital market reference center at the Indonesia Stock Exchange. Differences test Independent Sample Test model was used to test the hypothesis. The result of this research show that there are no differences in financial performance between listed state-owned pharmaceutical companies with privately-owned pharmaceutical companies at the Indonesia Stock Exchange. Keywords: Financial performance PENDAHULUAN Persaingan di dunia usaha semakin selama semakin ketat. Untuk dapat mengikuti kompetisi dengan baik dan menjaga kelangsungan hidupnya (going concern), maka tata kelola perusahaan dituntut agar lebih ekonomis, efisien, dan efektif. Ismaya (2006:153) menyatakan Going concern adalah asumsi akuntansi bahwa perusahaan akan berjalan terus sampai pada masa yang tak dapat ditetapkan, atau cukup lama untuk melaksanakan rencananya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan perusahaan didirikan dengan harapan dapat bertahan hidup secara terus-menerus, dan bukan untuk jangka waktu sementara. Sita (2007) menyatakan farmasi adalah berasal dari kata PHARMACHON yang berarti obat atau racun. Sedangkan pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatankegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, dan distribusi obat. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan perusahaan farmasi adalah perusahaan yang melakukan penciptaan, pengembangan, dan pendistribusian obat. Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dibedakan menjadi perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) dan perusahaan farmasi milik swasta (BUMS). Perusahaan farmasi BUMN bukan hanya bersaing dengan perusahaan farmasi BUMS saja, tetapi juga bersaing dengan perusahaan sesama BUMN juga, dan begitu juga sebaliknya dengan perusahaan farmasi BUMS. Perusahaan farmasi BUMN lebih bertujuan sosial atau mensejahterakan masyarakat dengan memberikan harga lebih murah setelah menerima bantuan (subsidi) dari pemerintah, sedangkan perusahaan farmasi BUMS mempunyai tujuan profit oriented sehingga perolehan keuntungan lebih diutamakan. Kinerja keuangan dari suatu perusahaan dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan tersebut. Kasmir (2008:7) menyatakan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan laporan keuangan adalah suatu laporan yang menunjukkan kondisi keuangan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Untuk memperoleh informasi yang handal mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan perlulah dilakukan analisis melalui rasio-rasio keuangan, masalahnya 1

2 masing-masing rasio mempunyai kegunaan dan memberikan indikasi yang berbeda-beda mengenai kesehatan keuangan perusahaan. Terkadang walaupun suatu perusahaan menunjukkan angka laba yang memuaskan, namun sebenarnya perusahaan tersebut menghadapi kesulitan-kesulitan keuangan seperti jumlah kewajiban sudah melebihi jumlah aset hingga dapat membawanya menuju kebangkrutan. Oleh karena itu, jika hanya bergantung pada perhitungan rasio secara individual, maka akan mendatangkan kesulitan untuk memutuskan apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau sebaliknya. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, seorang professor of finance dari New York University School of Business yang bernama Edward I. Altman pada tahun 1968 menemukan sebuah metode yang bernama Altman Z-Score. Peter (2011) menyatakan pada saat itu Altman menemukan lima jenis rasio keuangan yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan Altman Z-Score adalah sebuah metode yang merupakan kombinasi dari 5 jenis rasio keuangan yang berguna untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Hal yang membuat peneliti tertarik untuk membandingkan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS yang terdaftar di BEI adalah perbedaan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan farmasi tersebut tahun ROA melihat kemampuan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, sedangkan ROE melihat kemampuan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan jumlah ekuitas yang dimiliki. Perolehan ROA dan ROE dari masing-masing perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 yang tertera pada lampiran, dimana berdasarkan lampiran tersebut dapat diketahui bahwa perolehan ROA dan ROE antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS tidaklah sama. Terlihat rata-rata ROA dan ROE milik perusahaan farmasi BUMN setiap tahunnya mengalami kenaikan, sedangkan milik perusahaan farmasi BUMS naik-turun. Walaupun demikian, jumlah rata-rata ROA dan ROE milik perusahaan farmasi BUMS lebih tinggi jika dibandingkan dengan milik perusahaan farmasi BUMN kecuali rata-rata ROE pada tahun Pada tahun tersebut rata-rata aset milik perusahaan farmasi BUMN adalah sebesar Rp ,33 (satu triliun dua ratus enam puluh lima miliar tujuh ratus sembilan juta sembilan ratus delapan puluh delapan ribu sembilan ratus tujuh belas koma tiga puluh tiga rupiah) dan ekuitasnya Rp 763,505,089,647,00 (tujuh ratus enam puluh tiga miliar lima ratus lima juta delapan puluh sembilan ribu enam ratus empat puluh tujuh rupiah). Untuk perusahaan farmasi BUMS rata-rata asetnya adalah sebesar Rp ,14 (satu triliun enam ratus lima puluh miliar delapan ratus delapan puluh empat juta lima ratus lima puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh tiga koma empat belas rupiah), dan Rp ,10 (satu triliun dua ratus dua puluh empat miliar sembilan puluh juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus empat puluh dua koma sepuluh rupiah) untuk ekuitasnya. Tjiptono (2006) dalam Wulandari (2009:4) menyatakan Return On Total Assets dan Return On Equity merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, khususnya menyangkut profitabilitas. disimpulkan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan khususnya menyangkut profitabilitas adalah ROA dan ROE. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika hanya bergantung pada perhitungan rasio secara individual akan mendatangkan kesulitan untuk memutuskan apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau sebaliknya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membandingkan kinerja keuangan antara ke dua perusahaan farmasi tersebut secara lebih mendalam yang tidak hanya melihat dari segi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba saja, namun membandingkannya melalui metode Altman Z-Score, dimana rasio-rasio keuangan yang 2

3 digunakan dalam metode ini bukan hanya rasio profitabilitas saja. Sebelumnya Asyakin & Tanu (2011) pernah melakukan penelitian tentang perbandingan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS. Pada peneltian tersebut kinerja keuangan antara ke dua perusahaan tersebut dibandingkan melalui rasio profitabilitas, sedangkan pada penelitian ini kinerja keuangan antara ke dua perusahaan farmasi tersebut dibandingkan melalui rasio profitabilitas, likuiditas, dan aktivitas. Untuk itu, penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian Asyakin & Tanu (2011) sebelumnya. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) dengan perusahaan farmasi milik swasta (BUMS) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Jumingan (2006) dalam Anggraeni (2010:17) menyatakan kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Sutrisno (2009) dalam Anggraeni (2010:17) menyatakan kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Berdasarkan ke dua pernyataan tersebut dapat disimpulkan kinerja keuangan adalah prestasi keuangan yang dicapai dalam suatu periode tertentu. Metode Altman Z-Score Peter (2011) menyatakan: Altman menemukan lima jenis rasio keuangan yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Z-Score Altman ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Z-Score = 0,012X1 + 0,014X2 + 0,033X3 + 0,006 X4 + 0,999X5 Keterangan: X1 = Modal kerja terhadap total harta (Working Capital to Total Assets). X2 = Laba yang ditahan terhadap total harta (Retained Earnings to Total Assets). X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta (Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets). X4 = Nilai pasar sendiri terhadap nilai buku dari hutang (Market Value Equity to Book Value of Total Debt). X5 = Penjualan terhadap total harta (Sales to Total Assets). disimpulkan Altman Z-Score adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk memprediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan, Altman Z-Score merupakan kombinasi dari 5 jenis rasio keuangan, dan rumus pengukuran untuk 5 jenis rasio keuangan yang digunakan dalam metode ini adalah: Muslich (2000:60) menyatakan: Kriteria yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan model ini adalah, perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81 3

4 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,81 sampai 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau kelabu, dengan cut-off untuk indeks ini adalah 2,675. disimpulkan Z-Score > 2,99 berarti terlepas dari ancaman kebangkrutan, Z-Score < 1,81 berarti berpotensi bangkrut, dan terakhir Z- Score antara 1,81 sampai dengan 2,99 dengan batasan 2,675 berarti grey area, yaitu berpotensi bangkrut apabila tidak melakukan tindakan perbaikan dalam hal tata kelola perusahaan. Herlina (2009) menyatakan: Rasio X1 yaitu rasio yang mengukur likuiditas aktiva perusahaan terhadap total assets... Rasio X2 yaitu rasio yang mengukur profitabilitas kumulatif, rasio ini mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan... Rasio X3 yaitu mengukur produktivitas yang sebenarnya dari aktiva perusahaan, rasio ini untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor termasuk pemegang saham... Rasio X4 yaitu mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan dapat turun nilainya sebelum jumlah hutang lebih besar daripada aktivanya dan perusahaan menjadi insolven... Rasio X5 yaitu mengukur aktivitas perusahaan dengan mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva periode tertentu... Riyanto (2001:330) menyatakan: Dalam manajemen keuangan rasiorasio yang digunakan dalam metode Altman ini dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu: 1. Rasio Likuiditas yang terdiri dari X1 2. Rasio Profitabilitas yang terdiri dari X2 dan X3 3. Rasio Aktivitas yang terdiri dari X4 dan X5 Berdasarkan ke dua pernyataan tersebut dapat disimpulkan rasio-rasio yang digunakan dalam metode ini adalah rasio likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas. Peter (2011) menyatakan: Perusahaan yang tidak go-public tidak mempunyai nilai pasar, maka Altman mengembangkan model alternative dengan menggantikan variabel X4 yang semula merupakan perbandingan nilai pasar modal sendiri dengan nilai buku total hutang menjadi perbandingan nilai saham biasa dan preferen dengan nilai buku total hutang. Persamaan hasil revisi tersebut adalah: Z-Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5. Kriteria yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan model ini adalah, perusahaan yang mempunyai Z > 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,20 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,20 sampai 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu. disimpulkan dikarenakan perusahaan yang tidak go public atau dengan kata lain tidak terdaftar di pasar modal atau terdaftar namun sahamnya tidak diperdagangkan untuk publik tidak mempunyai nilai pasar, maka Altman mengembangkan model alternatif tersendiri yang diperuntukkan khusus untuk perusahaan tersebut, dan rumus pengukuran X4 direvisi menjadi: Peter (2011) juga menyatakan Altman merevisi model tersebut pada tahun Analisis Kinerja Keuangan Analisis kinerja keuangan perlu dilakukan, melalui analisis ini dapat memperlihatkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya, karena manatahu bahwa sebenarnya perusahaan telah terancam bangkrut. Hanafi (2003:263) menyatakan semakin awal tanda-tanda kebangkrutan tersebut ditemukan, semakin baik bagi pihak manajemen, karena dapat melakukan perbaikan sejak awal. 4

5 disimpulkan penilaian kinerja keuangan secara awal perlu dilakukan untuk pengambilan keputusan secara dini. METODE PENELITIAN Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menga nalisis, dan kemudian mengetahui perbandingan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS yang terdaftar di BEI melalui metode Altman Z-Score. Jenis penelitian ini adalah verificative (hypothesis testing) research yang bersifat komparatif, yaitu membandingkan kinerja keuangan antara ke dua perusahaan farmasi tersebut dengan uji beda. Tingkat intervensi peneliti dalam penelitian ini adalah minimal, artinya kegiatan penelitian berlangsung secara normal, keterlibatan peneliti hanya sebatas mengumpulkan data penelitian saja dan tidak ikut serta dalam mengelola perusahaan tersebut atau lain-lain sebagainya. Situasi penelitian ini tidak diatur, sama halnya dengan tingkat intervensi peneliti yaitu kegiatan penelitian berlangsung secara normal. Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi, yaitu perusahaan farmasi BUMN dan BUMS yang terdaftar di BEI. Horison waktunya adalah time series, yaitu tahun Populasi dan Sampel Penelitian Sekaran (2006:121) menyatakan populasi adalah mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Sekaran (2006:123) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi. Berdasarkan ke dua pernyataan tersebut dapat disimpulkan populasi merupakan keseluruhan dari subjek atau objek data, sedangkan sampel merupakan sebahagiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI, dibedakan menjadi perusahaan farmasi BUMN dan BUMS, dengan kriteria: 1) Terdaftar di BEI selama tahun amatan, 2) Memplubikasikan laporan keuangannya selama tahun amatan, dan 3) Tidak ada data kosong (missing) yang digunakan pada penelitian. Semua populasi ini akan menjadi responden pada penelitian ini, artinya penelitian ini menggunakan metode sensus. Populasi pada penelitian ini berjumlah 9 perusahaan, 2 diantaranya adalah perusahaan farmasi BUMN dan sisanya sebanyak 7 perusahaan adalah perusahaan farmasi BUMS. Untuk daftar nama dari semua perusahaan farmasi yang menjadi responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 yang tertera pada lampiran, dimana ternyata semua respondennya adalah go public. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI tahun Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat laporan keuangan perusahaan farmasi tersebut yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan penelitian ini yang diperoleh di Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia melalui internet disitus Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel terikat (dependent) saja. Sekaran (2006:116) menyatakan variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. disimpulkan variabel terikat adalah variabel yang paling utama diperhatikan oleh peneliti. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja keuangan dari perusahaan farmasi BUMN dan BUMS yang berskala rasio. Sutrisno (2009) dalam Anggraeni (2010:17) menyatakan kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan kinerja keuangan adalah prestasi keuangan yang dicapai dalam suatu periode tertentu. Indikator kinerja keuangannya adalah: 0,012X1 + 0,014X2 + 0,033X3 + 0,006X4 + 0,999X5 Metode Analisis Data Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memasukkan data 5

6 penelitian ke dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Altman untuk memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan farmasi BUMN dan BUMS yang terdaftar di BEI. Z-Score = 0,012X1 + 0,014X2 + 0,033X3 + 0,006 X4 + 0,999X5 Dari hasil perhitungan ini akan diperoleh angka-angka atau nilai Z-Score, dimana masing-masing Z-Score mempunyai klasifikasi tersendiri seperti yang telah disebutkan pada sub bab kajian pustaka. Uji hipotesis dilakukan dengan uji beda melalui program SPSS For Windows Versi 14, dengan model yang digunakan adalah statistik parametik yaitu Independent Sample Test setelah terlebih dahulu melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan distribusi data dengan One- Sample Kolmogorov Smirnov Test. Ghozali (2005) dalam Hastuti (2010:37) menyatakan: Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel data pada unstandardized residual dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika Z hitung (kolmogorov smirnov) < Z table (1,96) atau angka signifikansi > taraf signifikansi (α) 0.05, maka distribusi data dikatakan normal. 2. Jika Z hitung (kolmogorov smirnov) > Z table (1,96) atau angka signifikansi < taraf signifikansi (α) 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal. disimpulkan apabila Z hitung < Z tabel atau angka signifikansi > taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal, dan apabila sebaliknya, maka distribusi data dikatakan tidak normal. Uji hipotesis pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Lind (2007:432): Keterangan: t adalah nilai t hitung. X1 adalah rata-rata kelompok pertama. X2 adalah rata-rata kelompok kedua. n1 adalah jumlah pengamatan dalam kelompok pertama. n2 adalah jumlah pengamatan dalam kelempok kedua. 2 S adalah varian dari kedua kelompok. p Kelempok pertama disini adalah perusahaan farmasi BUMN, sedangkan kelompok kedua adalah perusahaan farmasi BUMS Tingkat kepercayaan peneliti terhadap penelitian ini sebesar 95%, artinya peluang kekeliruan dalam menolak hipotesis yang seharusnya diterima sebesar 5%. Oleh karena itu, apabila sig. (2-tailed) < 0,05, maka Ha diterima, dan H0 ditolak. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) dengan perusahaan farmasi milik swasta (BUMS) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Z-Score Z-Score dari masing-masing perusahaan farmasi BUMN dan BUMS tahun dapat dilihat pada Tabel 4 yang tertera pada lampiran. Berdasarkan tabel tersebut maka rata-rata Z-Score tahun untuk masing-masing perusahaan farmasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 yang tertera pada lampiran, Sedangkan nilai dari rasio X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap masing-masing perusahaan tersebut tahun dapat dilihat pada Tabel 3 yang tertera pada lampiran. Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa baik rata-rata Z-Score milik perusahaan farmasi BUMN maupun BUMS sama-sama berada dalam klasifikasi potensial bangkrut, namun rata-rata Z-Score milik perusahaan farmasi BUMN lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan farmasi BUMS. Hal ini terjadi karena semua 6

7 dari masing-masing perusahan farmasi BUMS memiliki Z-Score < 1,81 yang berarti bahwa semua perusahaan tersebut berada dalam klasifikasi potensial bangkrut, sedangkan untuk masing-masing perusahaan farmasi BUMN ada 1 perusahaan yang tidak berada pada klasifikasi potensial bangkrut, namun berada pada klasifikasi grey area karena memiliki Z-Score antara 1,81 sampai 2,99. Uji Normalitas Output SPSS dari hasil uji normalitas rata-rata Z-Score perusahaan farmasi BUMN dan BUMS tahun dapat dilihat pada Tabel 6 yang tertera pada lampiran, dimana berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa data yang akan diuji pada penelitian ini berdistribusi normal. Hal tersebut dapat diketahui melalui asymp. sig. (2-tailed) > 0,05 sehingga data pada penelitian ini dapat diuji dengan model statistik parametik. Uji Hipotesis Output SPSS dari hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 7 yang tertera pada lampiran. Output tersebut terdiri dari tabel group statistics dan Independent Samples Test. Tabel group statistics digunakan untuk melihat N (jumlah koresponden yang diuji), mean, dan deviasi standar, sedangkan tabel Independent Samples Test digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS. Tabel Independent Samples Test terdiri dari sel equal variances assumed dan sel equal variances not assumed, dikarenakan hasil signifikansi pada uji F > 0,05 maka sel yang akan digunakan adalah sel equal variances assumed. Artinya, varian antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS adalah sama. Tabel group statistics memperlihatkan bahwa perusahaan farmasi BUMN terdiri dari 2 perusahaan, perusahaan farmasi BUMS terdiri dari 7 perusahaan, mean perusahaan farmasi BUMN adalah 1,6841, mean perusahaan farmasi BUMS adalah 1,2893, deviasi standar perusahaan farmasi BUMN adalah 0,26008, dan deviasi standar perusahaan farmasi BUMS adalah 0,23066, sedangkan tabel Independent Samples Test sel equal variances assumed memperlihatkan sig. (2-tailed) > 0,05. Artinya, tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS, dengan kata lain H0 diterima dan Ha ditolak. Pembahasan Hasil penelitian Asyakin & Tanu (2011) menyatakan terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS dalam arti kinerja keuangan perusahaan farmasi BUMS lebih baik dibandingkan dengan kinerja keuangan perusahaan farmasi BUMN. Berbeda dengan penelitian ini dimana hasilnya adalah tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS karena pada penelitian ini kinerja keuangan antara ke dua perusahaan farmasi tersebut dibandingkan melalui rasio profitabilitas, likuiditas, dan aktivitas, sedangkan pada penelitian Asyakin & Tanu (2011) kinerja keuangan antara ke dua perusahaan farmasi tersebut dibandingkan melalui rasio profitabilitas saja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) dengan perusahaan farmasi milik swasta (BUMS) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini hanya meneliti apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi BUMN dengan BUMS tanpa meneliti lebih lanjut apa pengaruhnya terhadap hal-hal yang dianggap penting baik bagi golongan akademisi maupun praktisi. Hal tersebut dapat berupa harga saham, deviden kas, dan lain-lain sebagainya. Saran Untuk penelitian selanjutnya pada masalah yang sama, sarannya adalah untuk meneliti lebih lanjut lagi mengenai pengaruh kinerja keuangan tersebut terhadap hal-hal yang dianggap penting baik bagi golongan akademisi maupun praktisi, misalnya harga saham, deviden kas, dan lain-lain sebagainya. Untuk pihak praktisi baik dari perusahaan farmasi BUMN maupun BUMS 7

8 dikarenakan kedua perusahaan ini tidak berada dalam klasifikasi perusahaan sehat, sarannya adalah agar mengubah tata kelola perusahaannya menjadi tata kelola yang ekonomis, efisien, dan efektif. Hal tersebut dapat ditempuh melalui mengelola aset perusahaan yang tersedia dengan sebaikbaiknya, karena apabila hal tersebut dilakukan, maka beban-beban perusahaan dapat diminimalkan dan penjualan perusahaan dapat dimaksimalkan, dengan demikian akan membawa perusahaan memperoleh saldo laba pada tingkat yang maksimal, saldo laba yang maksimal akan membuat perusahaan dapat meminimalkan jumlah hutangnya, dan apabila semua hal tersebut terjadi, maka perusahaan tersebut telah berjalan menuju jalan yang terbebas dari potensial kebangkrutan. DAFTAR PUSAKA Anggraeni, Rika Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Saham. Skripsi. Bandung: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Melalui Diakses 10 Maret Asyikin, Jumrikin. & Tanu, Veronica Suryanti Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Perusahaan Farmasi Milik Pemerintah (BUMN) dengan Perusahaan Farmasi Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Spread. Volume 1. Nomor 1: Melalui Diakses 19 Februari Hanafi, Mamduh M. & Halim, Abdul Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YPKN. Hastuti, Niken Analisis Pengaruh Periode Perputaran Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuan Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Diplubikasikan. Melalui Diakses 17 Februari Herlina Analisis Potensi Kebangkrutan pada Perusahaan Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEJ dengan Metode Diskriminan Altman. JMK. Vol. 7. No. 3: Melalui Diakses 12 Maret Diakses pada tanggal 29 April Ismaya, Sujana Kamus Akuntansi. Bandung: Pustaka Grafika. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Lind, A. Douglas., Marchal, G. William, & Wathen, A. Samuel Statistical Techniques in Business and Economic: Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi. Buku 1. Edisi 13. Terjemahan Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat. Muslich, Mohammad Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara. Peter & Yoseph Analisis Kebangkrutan dengan Metode Z- Score Altman, Springate dan Zmijewski pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi. Nomor 04. Tahun ke-2: Tanpa Halaman. Melalui Diakses 2 Maret Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat. Sita Farmasi. Melalui Diakses 15 Maret Wulandari, Dhita Ayudia Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI. Jurnal Akuntansi & 8

9 Keuangan. Tanpa Volume. Tanpa Nomor: 4. Melalui Diakses 3 Mei

10 10

11 11

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya 1 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN CEMENT STATE COMPANY AND CEMENT PRIVATE COMPANY WHICH LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE (Studied from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk and PT Indocement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dimana dihapuskan batasan antar Negara, menyebabkan persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah - property dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini mengkhususkan pada studi kasus. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis laporan keuangan Laporan keuangan merupakan dasar menyediakan banyak informasi yang diperlukan para pemakai untuk membuat keputusan ekonomis sehubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Desember 2016. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama periode 2010 hingga tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari PT. Advanced Offshore Services yang bertempat di Gedung Ventura Lt. 6 Suite 601, JL. RA. Kartini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Financial Distress. Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan. Financial distress terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya perekonomian di era globalisasi yang semakin pesat telah mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),TBK PERIODE 2007-2011 Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM :23209191 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu industri prioritas nasional yang masih prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan tidak hanya merugikan pihak internal perusahaan itu sendiri saja, namun banyak pihak yang akan juga dirugikan terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya walaupun tidak menutup kemungkinan mengharapkan kemakmuran sebagai tujuan lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume V, No. 2, Desember 2016, h. 88-94 ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Komponen Z-Score Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan oleh Altman untuk negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang

BAB V PENUTUP. kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti dan mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock split dengan perusahaan yang tidak melakukan stock split

Lebih terperinci

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE 2007-2012 Nama : Nur Fadhillah NPM : 25210123 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM: ), Sugeng Santoso

Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM: ), Sugeng Santoso PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN PT ANEKA TAMBANG TBK) Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013) Syaiful

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RENTABILITAS DAN MODEL ALTMAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RENTABILITAS DAN MODEL ALTMAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RENTABILITAS DAN MODEL ALTMAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT YANG TERDAFTAR DI BEI Nur Said 20205906 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global yang terjadi mulai tahun 2008. Daniri (2008) menyatakan bahwa krisis ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB21 23210838 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perkembangan ekonomi mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia sepanjang triwulan keempat 2008 mengalami penurunan sebesar 1,56 persen. Setidaknya empat sektor ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang dipilih, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh profit dan berkembang dalam jangka waktu yang lama. Namun dengan semakin majunya perekonomian serta teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan

III. METODE PENELITIAN. publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersumber dari hasil laporan publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan ini dapat terlihat dari adanya satu atau beberapa perusahaan yang baru berdiri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Hasil Perhitungan Variabel Independen Model Altman (z-score) Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumus (formula)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2 Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Bank Dunia menilai bahwa para birokrat (pemerintah) tidak mampu mengelola bisnis dengan baik, hal tersebut disebabkan bukan karena tidak memiliki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R. ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN 2008-2012 NAMA : DINO FAJAR C.R. KELAS : 3EB03 NPM : 22210086 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sabgai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 532 539 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Ario Dananjaya Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat setiap perusahaan berupaya mencari strategi yang tepat untuk dapat unggul dari para pesaingnya

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Anggraini Aprilia B anggrainiaprilia@gmail.com Aniek Wahyuati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal study. Causal study adalah penelitian yang melihat hubungan sebab akibat apakah dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Kepailitan suatu perusahaan biasanya diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidakpastian profi

PENDAHULUAN Kepailitan suatu perusahaan biasanya diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidakpastian profi JURNAL SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011 Butet Agrina Kurniawanti Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan A. Objek / Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun dari tahun 2013 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK DENGAN MENGGUNAKANMETODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK DENGAN MENGGUNAKANMETODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK DENGAN MENGGUNAKANMETODE ALTMAN Z-SCORE ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Arifin Hengan Ejen email: arifinhenganejen98@gmail.com Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya walaupun tidak menutup kemungkinan mengharapkan kemakmuran sebagai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta Anak Perusahaan Periode 2007-2011 berdasarkan Analisa Rasio Keuangan Perhitungan rasio-rasio keuangan PT. BAKRIE

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Nailal Husna. Dosen Universitas Bung Hatta, Padang.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Nailal Husna. Dosen Universitas Bung Hatta, Padang. ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Nailal Husna Dosen Universitas Bung Hatta, Padang. Diterima 25 Desember 2015 Disetujui 26 Pebruari 2016 ABSTRACT The object

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan Rasio adalah satu angka yang dinyatakan dalam hubugannya dengan yang lain (Harvarindo 2010:12). Dimana angka

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji apakah variabel current ratio, debt to equity, return on asset, price to book value secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. MATAHARI PUTRA PRIMA, Tbk DAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. MATAHARI PUTRA PRIMA, Tbk DAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk PERIODE AALISIS PERBADIGA KIERJA KEUAGA ATARA PT. MATAHARI PUTRA PRIMA, DA PT. HERO SUPERMARKET, PERIODE 2008-2012 OVA LIATY 090462201242 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Saham dan Pasar Modal Saham adalah bukti penyertaan modal pada sebuah perusahaan. untuk digunakan pihak manajemen dalam membiayai kegiatan operasional. Imbal hasil investasi yang

Lebih terperinci

DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Shelly Sylvia Email: yumi.haiiro4@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN USAHA PADA KSP.MADANI NTB I Nengah Arsana, Baehaki Syakbani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram Email: arsana.inengah@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan alat analisis bersifat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014 : 3). Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI SALAH SATU METODE DALAM MENGANALISIS ESTIMASI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI SALAH SATU METODE DALAM MENGANALISIS ESTIMASI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI SALAH SATU METODE DALAM MENGANALISIS ESTIMASI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang Terdaftar (Listing) di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kondisi Rasio-Rasio Keuangan Bank di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Altman Z-score. Analisis kesulitan keuangan yang dapat menyebabkan kebangkrutan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analis yang telah dilakukan sebelumnya dapat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analis yang telah dilakukan sebelumnya dapat 62 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analis yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran modal kerja secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Altman Z-Score dan Harga Saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Altman Z-Score dan Harga Saham BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Altman Z-Score dan Harga Saham 1. Analisis Altman Z-Score Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai Working capital tertinggi pada tahun 2009 diperoleh Bank

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE) PADA PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE) PADA PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE) PADA PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Hilda Nia Ferbianasari Universitas Negeri Surabaya nasyania@ymail.com

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Hasil Penelitian 5.1.1. Analisis Statistik Deskriptif Sebelum menganalisis lebih lanjut estimasi maka perlu diuraikan terlebih dahulu deskripsi data

Lebih terperinci

Penyusun Penulisan Ilmiah: YOGA KOMARA NPM: Dosen Pembimbing: Lina Kusrina, SE., MM

Penyusun Penulisan Ilmiah: YOGA KOMARA NPM: Dosen Pembimbing: Lina Kusrina, SE., MM ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN DENGA METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN PLASTIK-KEMASAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Penyusun Penulisan Ilmiah:

Lebih terperinci

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian BAB HI METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Penyebab, dan Manfaat Informasi Kebangkrutan 2.1.1 Pengertian Kebangkrutan Dalam kenyataannya, tidak semua perusahaan mampu bertahan hidup dalam jangka panjang.

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebangkrutan Metode Altman Z-Score Tabel 4.1 Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score No Perusahaan KODE Tahun Keterangan 1 Akasha Wira International

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda PREDIKSI KEBANGKRUTAN CV. BATUBARA MAS ABADI DI SAMARINDA LISA CINTHIA Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda cinthia_08@ymail.com ABSTRACT The company was founded with the hope of generating

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari 2015. Data perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2005, P47), desain

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

Radita Tri Cahyani Suhadak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

Radita Tri Cahyani Suhadak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERUSAHAAN MELAKUKAN IPO (INITIAL PUBLIC OFFERING) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Pada Perusahaan yang Listing di BEI Pada Tahun 2013) Radita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci