BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Altman Z-Score dan Harga Saham

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Altman Z-Score dan Harga Saham 1. Analisis Altman Z-Score Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai Working capital tertinggi pada tahun 2009 diperoleh Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebesar Rp , tahun 2010,2011 dan 2012 tetap dimiliki oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebesar Rp (2010) ; Rp (2011) dan Rp sedangkan untuk working capital terendah diperoleh pada bank Kesawan Tbk yaitu sebesar Rp pada tahun 2009, tahun 2010 working capital terendah dimiliki oleh Bank Kesawan sebesar Rp , dan untuk working capital terendah pada tahun 2011 sebesar Rp dan tahun 2012 diperoleh Bank Swadesi Tbk sebesar Rp Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai Total Aset tertinggi dimiliki oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk selama empat tahun yaitu pada tahun 2009 Rp , Rp tahun 2010, Rp pada tahun 2011 dan Rp pada tahun 2012 sedangkan untuk Total Aset terendah diperoleh Bank Artha Graha International Tbk pada tahun 2009 sebesar 63

2 64 Rp dan tahun 2010 sebesar Rp sedangkan pada tahun 2011 dan tahun 2012 dimiliki oleh bank Swadesi Tbk sebesar Rp dan Rp Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai Retained earning tertinggi selama dua tahun berturut turut diperoleh oleh Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar Rp tahun 2009 dan Rp tahun 2010, sedangkan pada tahun 2011 dan 2012 diperoleh oleh Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp dan Rp Sedangkan untuk Retained earning terendah dimiliki oleh Bank Windu Kentjana International Tbk dengan defisit sebesar Rp pada tahun 2009, Bank Permata Tbk sebesar Rp.128, pada tahun 2011dan 2012 dimiliki oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan defisit sebesar Rp dan Rp Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai Earning Before Interest Taxes tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Mandiri yaitu sebesar Rp dan Earning before Interest Taxes tertinggi diperoleh Bank Rakyat Indonesia selama tiga tahun berturut turut yaitu sebesar Rp pada tahun 2010, Rp pada tahun 2011, dan Rp ditahun Sedangkan Earning before interest taxes terendah diperoleh oleh Bank Kesawan Tbk pada tahun 2009 sebesar 6.387, pada tahun 2011 diperoleh Bank ICB Bumi Putra Tbk sebesar Rp , pada

3 65 tahun 2010 diperoleh Bank Kesawan Tbk sebesar Rp dan mengalami rugi Rp pada tahun Berdasarkan lampiran 1 untuk nilai Book Value of Equity tertinggi diperoleh Bank Central Asia Tbk selama tiga tahun pada tahun 2009 sebesar Rp , pada tahun 2010 sebesar Rp , dan pada tahun 2012 sebesar Rp dan pada tahun 2011 diperoleh Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp sedangkan Book Book Value of Equity terendah pada tahun 2009 dimiliki Bank Bumi Arta Tbk yaitu sebesar Rp dan diperoleh Ban Bumi Arta Tbk pada tahun 2010 sebesar rp , tahun 2011 sebesar Rp dan tahun 2012 sebesar Rp Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai Book Value of Debt tertinggi pada tahun 2009 sampai tahun 2012 dimiliki oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk berturut turut yaitu sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp dan Nilai Book Value of Equity terendah dimiliki oleh Bank Swadesi Tbk yaitu pada tahun 2009 sebesar Rp , tahun 2010 sebesar Rp , tahun 2011 sebesar Rp dan tahun 2012 sebesar Rp a) Working Capital to Total Assets (WC/TA) Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai rasio keuangan working capital to total assets (WC/TA) tertinggi pada tahun 2009

4 66 diperoleh Bank Swadesi Tbk sebesar 0,193,pada tahun 2010 diperoleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk demgam rasio 0,2156, pada tahun 2011 dimiliki oleh Bank Kesawan Tbk dengan nilai Rasio 0,2443 dan pada tahun 2012 dimiliki oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai rasio 0,2078 sedangkan working capital to total assets terendah pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan nilai rasio 0,0345, pada tahun 2010 diperoleh oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dengan nilai rasio 0,2156, pada tahun 2011 dimiliki oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk sebesar 0,0438 dan pada tahun 2012 dimiliki oleh Bank Bukopin Tbk dengan nilai rasio 0,0659 b) Retained Earning to Total Assets (RE/TA) Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai rasio keuangan retained earning to total assets tertinggi pada tahun 2009 dan 2012 dimiliki oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dengan nilai rasio 0,0915 dan 0,1047, pada tahun 2010 dimiliki oleh Bank Bukopin dengan nilai rasio 0,3547, pada tahun 2011 dimiliki oleh Bank Central Asia dengan nilai rasio 0,0958 sedangkan rasio retained earning to total assets terendah pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Windu Kentjana Tbk dengan rasio -0,0043, pada tahun 2010 dimiliki oleh Bank Permata Tbk dengan rasio -0,0001, pada tahun 2011 dan tahun 2012 dimiliki oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan rasio -0,0095 dan -0,0101.

5 67 c) Earning Before Interest and Taxes to Total Assets ( EBIT/TA) Berdasarkan pada lampiran 1 untuk rasio keuangan ini, nilai tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Swadesi Tbk dengan nilai rasio 0,0329,Bank Rakyat indonesia Tbk memiliki rasio tertinggi selama tiga tahun yakni dari tahun 2010 sampai dengan 2012 rasio 0,0369 dan 0,0399 dan 0,0433 sedangkan rasio terendah pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Internasional Indonesia Tbk dengan nilai rasio -0,0006, pada tahun 2010 dan 2012 dimiliki oleh Bank Kesawan Tbk dengan nilai rasio 0,0016 dan -0,0074, pada tahun 2011 dimiliki oleh Bank ICB Bumi Putra dengan rasio -0,0196. d) Book Value of Equity to Book Value of Debt (BVE/BVD) Berdasarkan pada lampiran 1 untuk nilai rasio ini, rasio tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Danamon Tbk dengan nilai 0,5911, pada tahun 2010 rasio tertinggi dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk dengan nilai 0,6507, pada tahun 2011 dan 2012 rasio tertinggi dimiliki oleh Bank Swadesi dengan nilai 0,9461 dan 0,685 sedangkan nilai rasio terendah pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan rasio 0,0702, pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dimiliki berturut turut selama tiga tahun oleh Bank Victoria dengan nilai 0,0510, 0,0853 dan 0,0651.

6 68 e) Altman Z-Score Berdasarkan pada lampirang 2 hasil perhitungan nilai Z- Score pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 nilai Z-Score tertinggi diperoleh Bank Swadesi Tbk yaitu sebesar 2,1426 dan nilai terendah tahun 2009 diraih oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan nilai 0,3191. Nilai Z-Score perusahaan perbankan tahun 2009 sebanyak 57% berada diantara >1,1 dan < 2,6 atau dapat dikatakan masuk ke dalam zona abu abu dimana ada kemungkinan bank mengalami kebangkrutan ataupun tidak, hal tersebut tergantung dari keputusan manajemen. Dan 43% masuk kedalam kategori bank yang berpotensi bangkrut. Berdasarkan pada lampirang 2 nilai Z-Score tertinggi untuk tahun 2010 tertinggi diperoleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk yaitu sebesar 2,1593 dan nilai terendah tahun 2010 diraih oleh Bank Kesawan Tbk dengan nilai 0,4827. Nilai Z-Score perusahaan perbankan tahun 2010 sebanyak 67% berada berada diantara >1,1 dan < 2,6 atau dapat dikatakan masuk ke dalam zona abu abu dimana ada kemungkinan bank mengalami kebangkrutan ataupun tidak, hal tersebut tergantung dari keputusan manajemen. Dan 33% masih dibawah 1,1 sehingga masuk kedalam kategori bank yang berpotensi bangkrut. Berdasarkan pada lampirang 2 nilai Z-Score tertinggi untuk tahun 2011 tertinggi diperoleh Bank Kesawan Tbk yaitu sebesar

7 69 2,6203 dan nilai terendah tahun 2011 diraih oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan nilai 0,3693. Nilai Z-Score perusahaan perbankan tahun 2011 yang berada diatas > 2,6 sebanyak 5% sehingga dapat dikatakan bank berada dalam keadaan sehat, 57% berada diantara >1,1 dan < 2,6 atau dapat dikatakan masuk ke dalam zona abu abu dimana ada kemungkinan bank mengalami kebangkrutan ataupun tidak, hal tersebut tergantung dari keputusan manajemen. Dan 38% masih dibawah 1,1 sehingga masuk kedalam kategori bank yang berpotensi bangkrut. Berdasarkan pada lampirang 2 nilai Z-Score tertinggi untuk tahun 2012 tertinggi diperoleh Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebesar 2,241 dan nilai terendah tahun 2012 diraih oleh Bank ICB Bumi Putra Tbk dengan nilai 0,6001. Nilai Z-Score perusahaan perbankan tahun 2012 sebanyak 67% berada berada diantara >1,1 dan < 2,6 atau dapat dikatakan masuk ke dalam zona abu abu dimana ada kemungkinan bank mengalami kebangkrutan ataupun tidak, hal tersebut tergantung dari keputusan manajemen. Dan 33% masih dibawah 1,1 sehingga masuk kedalam kategori bank yang berpotensi bangkrut. Meskipun demikian bank yang terdapat di Bursa efek Indonesia pada tahun tetap menjalankan kegiatan usahanya, walaupun hampir semua nilai Z-Score dibawah 1,1. Dikarenakan pemerintah melakukan likuidasi suatu bank

8 70 mengukur rasio keuangan menggunakan model CAMEL seperti yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Gambar 4.1 Grafik Nilai Z-Score Grafik Z-Score Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun Harga Saham Dalam penelitian ini harga saham yang digunakan menggunakan closing price harian selama satu semester kedepan setelah tanggal publikasi laporan keuangan, didapatkan harga saham tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan harga saham Rp sedangkan harga saham terendah 2009 dimiliki Bank Artha Graha dengan harga saham Rp.66 (lihat lampiran 3). harga saham tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk dengan harga saham Rp.7,650 sedangkan harga

9 71 saham terendah 2010 dimiliki Bank Artha Graha dengan harga saham Rp.90 (lihat lampiran 4). harga saham tertinggi pada tahun 2011 dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk dengan harga saham Rp.7,300 sedangkan harga saham terendah 2011 dimiliki Bank Capital Indonesia Tbk dengan harga saham Rp.109 (lihat lampiran 5). harga saham tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk dengan harga saham Rp.10,000 sedangkan harga saham terendah 2012 dimiliki Bank Capital Indonesia Tbk dengan harga saham Rp.101 (lihat lampiran 6). Gambar 4.2 Grafik Harga Saham 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 Harga Saham saham 2009 saham 2010 saham 2011 saham 2012 B. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini sampel diambil dari 21 perusahaan perbankan yang diambil dari data laporan keuangan pada tahun

10 72 No yang dianalisis nilai Z-score dengan menggunakan metode Altman Z-score untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham. BANK Tabel 4.1 Nilai Z-Score dan Harga Saham Z-Score Harga Saham Bank Artha Graha International Tbk 0,7670 1,0807 0,6844 0, Bank Bumi Arta Tbk 1,3721 1,3686 1,3905 1, Bank Capital Indonesia Tbk 1,0322 0,8768 0,8997 0, Bank Kesawan Tbk 0,5595 0,4827 2,6203 1, bank swadesi Tbk 2,1426 2,1349 2,4589 2, Bank Victoria International Tbk 0,6415 0,5823 0,9445 0, Bank Windu Kentjana International Tbk 0,6312 0,7844 0,6586 1, Bank Central Asia Tbk 1,6280 1,8031 1,7887 1, Bank Internasional Indonesia Tbk 1,1437 1,1268 1,1831 1, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 0,8958 1,4430 1,5916 1, Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,9782 0,9840 0,8648 0, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,1928 1,3437 1,4634 1, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1,3157 1,3297 0,8288 0, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 1,1735 2,1593 1,8701 1, Bank Bukopin Tbk 0,6096 1,6041 0,7814 0, Bank ICB Bumi Putra Tbk 0,3191 0,5370 0,3693 0, Bank Danamon Indonesia Tbk 1,7769 1,9580 2,0763 2, Bank Ekonomi Raharja Tbk 1,4303 1,4391 1,3035 1, Bank Permata Tbk 0,8499 1,1523 1,0774 1, Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,3353 1,4652 2,4728 2, Bank Pan Indonesia Tbk 1,4533 1,2811 1,4345 1, Sumber : Laporan Keuangan bank tahun Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari jumlah data,nilai minimum, nilai maksium, sum, mean, standar deviasi, dan skewness seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 sampel penelitian ini berjumlah 84 yang terdiri dari 21 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan tahun Dari hasil analisis uji statistik deskriptif nilai minimum sebesar 0,3191

11 73 berada pada Bank ICB Bumi Putra Tbk pada tahun 2009, nilai maximum z-score sebesar 2,6203 dimiliki oleh Bank Kesawan Tbk pada tahun 2011, untuk rata rata Z-Score terhadap 84 sampel yang diambil sebesar 1, dengan nilai standar deviasi 0, ( lihat tabel 4.2) Harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia dalam penelitian ini menggunakan harga saham closing price harian, 6 bulan setelah laporan keuangan diterbitkan yaitu pada bulan juni 2009, 2010, 2011, dan Untuk nilai minimum harga saham sebesar dimiliki oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk pada tahun 2009 dengan nilai saham Rp 66 per lembar saham, dan untuk nilai saham tertinggi dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk pada tahun 2012 dengan nilai saham sebesar Rp per lembar saham, rata rata harga saham sebesar Rp ,07 dan nilai standar deviasi untuk harga saham sebesar Rp ,094 (lihat tabel 4.2). Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Z- SCORE 84,3191 2, ,2081 1,276287, , Harga Saham ,07 277, ,094 Valid N (listwise) 84 Sumber : SPSS V.20

12 74 C. Uji Normalitas Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat nilai 2-tailed untuk variabel Z- score sebesar 0,394 dan harga saham sebesar 0,99. Hal ini menunjukkan nilai K-S untuk variabel Z-Score dan harga saham > 0,05 artinya variabel Z-score dan harga saham memenuhi uji asumsi normalitas atau data terdistribusi secara normal. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z-SCORE SQHARGASAHAM N Normal Parameters a,b Mean 1, ,4105 Std. Deviation, ,07297 Absolute,098,134 Most Extreme Differences Positive,098,134 Negative -,055 -,123 Kolmogorov-Smirnov Z,899 1,225 Asymp. Sig. (2-tailed),394,099 Sumber : SPSS V.20 D. Koefisien Determinasi Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji koefisien determinasi didapat Adjusted R Square sebesar 0,379 atau 37,9%, hal ini menjelaskan bahwa prediksi kebangkrutan perusahaan perbankan dengan metode Altman Z- Score terhadap harga saham hanya memiliki pengaruh sebesar 37,9 % dan sisanya sebesar 62,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Model R Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary R Square Adjusted Square R Std. Error of the Estimate

13 75 1,622 a,387,379 20,53829 Sumber : SPSS V.20 E. Analisis Regresi Linear Sederhana Y = a + bx Y = -0, ,778X Hasil koefisien regresi variabel Z-Score adalah 30,778 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Koefisien regresi bernilai positif, artinya terjadi hubungan positif antara Z-score dengan harga saham. Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) -,871 5,902 -,148,883 1 Z-SCORE 30,778 4,278,622 7,195,000 Sumber : SPSS V.20 F. Analisis Hipotesis Uji ( t ) Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel Z-score dalam menerangkan variabel harga saham. Dalam pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t-tabel. t hitung didapat dengan melihat hasil uji analisis regresi. Dalam pengujian ini menggunakan uji dua sisi ( two-tail ) dengan nilai signifikan sebesar 0,05. Dengan kriterian pengujian sebagai berikut : 1. Ho diterima jika t tabel t hitung t tabel 2. Ho ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

14 76 Tabel distribusi t dicari pada taraf signifikan 0,05 uji dua sisi dan jumlah variabel (N) = 84 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,9886. Berdasarkan hasil regresi linear sederhana (lihat tabel 4.5) dapat diperoleh 1,9886 7,195 ( t tabel t hitung ). Karena hasil perhitungan t tabel lebih kecil dari pada t hitung untuk variabel Z-score maka Ho diterima artinya bahwa hipotesis alternatif menyatakan variabel Z-score berpengaruh signifikan antara prediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan metode Altman Z- Score terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). G. Pembahasan Berdasarkan hasil uji statistik maka dapat disimpulkan bahwa analisis prediksi kebangkrutan perusahaan perbankan dengan menggunakan metode altman Z-score maka nilai Z-score berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan t hitung lebih besar daripada t- tabel ( 1,9886 7,195 ) Berdasarkan data yang telah dianalisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa persentase prediksi perusahaan perbankan pada tahun 2009 sebanyak sembilan perusahaan perbankan diprediksikan akan mengalami kebangkrutan sedangkan sebelas lainnya berada dalam zona abu abu (rawan), pada tahun 2010 diprediksikan sebanyak tujuh perusahaan perbankan berada dalam zona prediksi akan mengalami

15 77 kebangkrutan dan sisanya sebanyak empat belas perusahaan perbankan berada dalam zona abu abu ( rawan ), pada tahun 2011 sebanyak delapan perusahaan perbankan diprediksikan mengalami kebangkrutan, dan dua belas perusahaan berada dalam zona rawan, dan hanya satu perusahaan perbankan berada dalam klasifikasi sehat. Dan pada tahun 2012 perusahaan perbankan diprediksikan sebanyak tujuh mengalami kebangkrutan dan empat belas berada dalam zona rawan. Dari hasil analisis hanya satu bank yang pernah dalam keadaan sehat yakni Bank Kesawan Tbk pada tahun Sedangkan Bank ICB Bumi Putra Tbk masuk kedalam kategori prediksi akan mengalami kebangkrutan namun ada beberapa perusahaan perbankan yang berada dalam klasifikasi abu abu (rawan) untuk nilai Z-score ada yang mendekati kriteria sehat hal ini konsisten dengan hasil penelitian ST.Ibrah Mustafa Kamal (2012) dan Ibrah (2012) tetapi kontradiktif dengan hasil penelitian adinda pertiwi (2011). Melalui perhitungan koefisien determinasi (adjusted r 2 ) diperoleh nilai adjusted r 2 = 0,379 yang berarti variabel Z-score berpengaruh terhadap variabel harga saham. Variabel Z-score memberikan kontribusi sebesar 37,9% sedangkan sisanya 62,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang diperkirakan dari faktor eksternal. Hal ini konsisten dengan penelitian Adinda pertiwi (2011) dan Ibrah (2012)..

16 78