BAB V ANALISA TEMUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA TEMUAN"

Transkripsi

1 BAB V ANALISA TEMUAN 5.1. Analisa Pattern Matching Dari final case yang telah dibahas pada bab sebelumnya, akan dilakukan metode pattern matching dari penggunaan model manajemen proyek turnkey pada kesiapan dari BTEL sebagai perusahaan yang membutuhkan manajemen proyek yang sesuai dengan kapasitasnya. Dari hasil analisa PMMM (lihat bab 4) akan dicari kesesuaian pola yang tepat untuk manajemen proyek di BTEL. Setelah ditinjau ulang terdapat kesenjangan yang mendasar bagi organisasi BTEL. Maka metode pattern matching akan disesuaikan dengan kemampuan manajemen proyek yang dimiliki oleh BTEL. Maka penggunaan model turnkey akan dilakukan pattern matching dengan variabel-variabel common language dari hasil analisa PMMM. Hal ini dilakukan karena BTEL belum memenuhi kriteria common language (hasil rata-rata dari minimal 60.00). Kesesuaian model dengan kondisi BTEL (saat ini) akan diberikan bobot penilaian yang mampu memperlihatkan apakah model ini dapat membantu BTEL dalam meningkatkan performa manajemen proyeknya dan mengurangi resiko yang akan terjadi apabila tidak menggunakan model ini. 134

2 Tabel V.1. Pattern matching antara variabel proyek turnkey dengan kemampuan BTEL Description of Description of BTEL Contract Service Provider Service BTEL Management Project Model Type of Project Project Scope System Cost Structure Leader Administration Whole until dedicated time (O&M for 1 3 years), HIGH complexity Lumpsum/ fixed cost or using cost plus to avoid HIGH Fixed Cost, HIGH Variabel Cost Supplier, Sub Contractor, etc. managed under Main Contractor/ Yes, monitoring only & project will be fully handled by Only the strategic field will be handled by BTEL Turnkey risk Provider, O&M under Main Contractor only for dedicated time (1 3 years) provider Variables of Level 1 P MMM Scope Management ***** *** **** ***** **** **** Time Management ***** **** **** ***** **** **** Cost Management **** *** ***** **** ***** **** Human Resources **** ***** ***** ***** **** **** Management Procurement Management **** *** *** **** **** **** Quality Management ***** **** ***** ***** ***** ***** Risk ***** ***** **** ***** **** **** 135

3 Management Communication Management * = Not Match ** = Poorly Match *** = Sligthly Match **** = Match ***** = Highly Match ***** ***** ***** ***** ***** ***** # Note: refer to data analysis PMMM Dari tabel diatas dapat terlihat kesesuaian dari aplikasi manajemen proyek yang menggunakan model turnkey dengan kemampuan BTEL pada saat ini. Dari itu maka akan dibentuk model manajemen proyek yang dapat digunakan oleh BTEL baik itu dalam jangka waktu dekat (short term) ataupun dalam jangka waktu yang jauh/ lama (long term). Hasil pattern matching Scope Management Dari manajemen lingkup kerja proyek mendapatkan hasil rata-rata 4.2 bintang dalam artian match/ sesuai (****). Hasil ini didapatkan karena penggunaan model turnkey akan menegaskan lingkup manajemen proyek mana yang dikerjakan oleh BTEL dan mana yang dikerjakan oleh vendor. Time Management Manajemen waktu yang dihasilkan apabila menggunakan model ini mendapatkan rata-rata 4.3 bintang atau match/sesuai (****). Dengan memberikan proyek kepada vendor yang memiliki keahlian dan kompetensi yang tinggi, maka akan mampu menyelesaikan proyeknya sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan (keterlambatan hampir menjadi kata biasa dalam manajemen proyek BTEL, terlihat dari hasil analisa tingkat 1 PMMM). 136

4 Cost Management Untuk manajemen biaya mendapatkan rata-rata 4.2 bintang atau match/ sesuai (****). Walaupun dengan model ini menggunakan sistem pembiayaan yang fixed price atau costplus (biasanya lebih tinggi dari menggunakan sistem unit price), namun dengan waktu pelaksanaan yang lebih cepat akan menjadikannya lebih murah, dan effort BTEL untuk membayar pegawai menjadi lebih murah (bila perlu dapat melakukan pengurangan pegawai). Human Resources Management Pada manajemen sumber daya manusia, model ini mendapat hasil rata-rata 4.5 bintang atau higly match/ sangat sesuai (*****). Hasil ini memperlihatkan dengan penggunaan model turnkey, maka manajemen sumber daya manusia didalam organisasi BTEL akan mengalami peningkatan yang signifikan, karena tugas dan tanggung jawab serta jalur komunikasi yang akan terbentuk akan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahkan dapat diartikan kondisi BTEL sebelumnya sudah sesuai untuk menggunakan model turnkey ini (dari hasil analisa tingkat 1 terlihat mendapatkan nilai yang rendah, maka dengan adanya vendor memberikan kesempatan bagi manajemen BTEL untuk membenahi SDM-nya dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang intensif) Procurement Management Hasil rata-rata dari manajemen pembelian mendapatkan 3.7 bintang yaitu match/ sesuai (****). Hasil ini memperlihatkan adanya ketidaksiapan BTEL dalam merubah proses pembelian (dari sistem penunjukan langsung menuju penggunaan sistem eproc) didalam perusahaan, namun dengan penggunaan model turnkey akan mempermudah proses pembelian (karena proses tender supplier dan sub-kontraktor dilakukan oleh vendor, BTEL hanya melakukan pemilihan vendor dengan cara eproc). 137

5 Quality Management Manajemen kualitas mendapatkan rata-rata 4 bintang yaitu match/ sesuai (****). Dari hasil ini terlihat kualitas yang akan didapatkan BTEL apabila menggunakan model turnkey akan mendapatkan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan BTEL sebagai penyedia jasa telekomunikasi (dengan menganggap pembangunan BTS yang selalu berulang terlihat kualitas proyek dianggap hal pasti didapatkan dalam manajemen proyek BTEL yang sesungguhnya setiap proyek memiiki karakter yang unik artinya karakter dan resiko pembangunan satu BTS akan berbeda dengan lainnya, terlihat dari hasil analisa tingkat 1 PMMM). Risk Management Pada manajemen resiko mendapatkan hasil rata-rata 4.5 bintang atau higly match/ sangat sesuai (*****). Dengan menggunakan model turnkey BTEL dapat memindahkan beberapa faktor resiko kepada vendor sebagai pelaksana yang diikat oleh kontrak. Hal ini sangat memudahkan pelaksanaan manajemen proyek BTEL yang dapat fokus pada perencanaan dan operasional jaringan dibanding memikirkan pembangunan jaringan yang memiliki resiko sangat besar. Communication Management Untuk manajemen komunikasi yang merupakan hasil analisa tingkat 1 terbaik mendapatkan rata-rata 5 bintang atau higly match/ sangat sesuai (*****). Penggunaan model manajemen proyek turnkey sangat sesuai dengan hasil analisa tingkat 1 yang memperlihatkan sistem komunikasi yang sudah baik dan tidak akan memiliki kerumitan apabila menggunakan model ini dalam manajemen proyek BTEL. Dengan menggunakan metode pattern matching ini dapat terlihat bagian mana yang harus diperhatikan oleh manajemen BTEL dalam jangka waktu dekat, dan apa yang akan didapatkan oleh manajemen dalam jangka waktu lama. 138

6 5.2. Studi Literatur Pendukung Jenis Budaya Korporasi Didalam buku Change! karangan Rhenald Kasali, Ph.D, sebuah srudi dari Charles Handy (1987) menemukan 4 jenis budaya korporat yang digunakan oleh banyak perusahaan pada saat ini. Nama-nama jenis budaya korporat ini diberi nama dewa-dewa Yunani seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar V.1. 4 jenis budaya korporat berdasarkan formalisasi dan sentralisasi (Sumber: Charles Handy, 1987, The Gods Of Management; 75 diambil dari Kasali. R., 2005, 339) Budaya Apolo adalah budaya yang dikontrol kuat oleh hirarki, sangat formal dan tersentralisasi. Wujudnya adalah sesuatu yang sangat birokratik dan mekanistik. Budaya Zeus dapat diibaratkan jaring-jaring dengan ia sendiri berada dipusat. Budaya ini terbentuk oleh adanya kekuasaan yang tersentralisasi dengan karakter yang informal, ia membiarkan dirinya dikelilingi oleh kolega-kolega yang tidak tersusun dalam hirarki melainkan organik. Jadi budaya Zeus seperti perusahaan tua yang dikendalikan oleh pendirinya yang menjadi sumber kekuasaan. 139

7 Budaya Athena (berbentuk matriks) cenderung formal, tetapi terdesentralisasi, mereka cenderung bekerja disiplin dan berorientasi pada tugas yang dikerjakan bersama-sama oleh beberapa kelompok sekaligus, sedangkan budaya Dyonisius dibentuk oleh lingkungan kerja yang informal dan terdesentralisasi, hal ini dibentuk oleh pekerjaan-pekerjaan yang menuntut kreativitas tinggi, kerja sama tim dan biasanya terdiri dari sekumpulan ahli menurut bidangnya masing-masing yang cenderung otonom.(kasali R, 2005, ) Bentuk Struktur Organisasi Menurut Harold Kerzner dalam bukunya Project Management For Bankers terdapat beberapa model dari bentuk struktur organisasi perusahaan.antara lain dapat dilihat secara terperinci pada gambar-gambar dari beberapa bentuk dibawah ini, antara lain: Struktur organisasi yang tradisional Gambar V.2. Struktur organisasi tradisional (sumber Kerzner, 1980, 35) 140

8 Organisasi manajemen proyek yang terbagi menjadi beberapa departemen Gambar V.3. pembagian struktur organisasi manajemen proyek berdasarkan departemen (Sumber: Kerzner, 1980, 39-40) Organisasi Line-Staff dan murni berdasarkan struktur produknya Gambar V.4. Struktur orgasisasi line-staff (Sumber: Kerzner, 1980, 41) 141

9 Struktur organisasi murni berdasarkan produk Gambar V.5. struktur organisasi murni berdasarkan produk (Sumber: Kerzner, 1980, 42) Bentuk organisasi matriks yang murni, Gambar V.6. Organisasi matriks murni (Sumber: Kerzner, 1980, 45) 142

10 Modifikasi dari bentuk organisasi matriks Gambar V.7. Modifikasi organisasi matriks (Sumber: Kerzner, 1980, 51-52) Dalam penggunaan bentuk struktur organisasi, perusahaan harus menimbang keuntungan dan kerugian dari setiap model dan disesuaikan dengan strategi dan bisnis proses yang dijalankan oleh perusahaan. Biaya Dalam Pelaksanaan Proyek Dari berbagai literatur yang menjelaskan tentang pembiayaan antara lain Theodore J. Trauner (1993, 6-10), Clifford F. Gray/ Erik W. Larson (2006, ), PMI (2003, ) terdapat penjelasan mengenai beberapa jenis pembiayaan antara lain: Lump-sum/ Fixed Price: keseluruhan biaya pelaksanaan proyek dihitung dimuka dengan nilai total yang harus dibayarkan Cost-Plus: keseluruhan biaya dasar proyek (raw material, dan sebagainya) ditotal lalu ditambahkan dengan biaya tambahan/ fee (sistem cost-plus memiliki beberapa turunan jenis). Unit Price: biaya dihitung terperinci setiap unitnya dan jasa pekerjaan dibuat terperinci, terpisah dari harga unit. 143

11 Komponen biaya dapat dibedakan kedalam tiga kelompok dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Gambar V.8. Klasifikasi biaya (Sumber: Donalds R. Woods, 1975, Financial Decision Making in the Process Industry, Prentice Hall; 212 yang diaplikasi pada Kent B Monroe, 2003, Pricing; Making Profitable Decision, McGraw-Hill, 264) Outsourcing Menurut Eric Verzuh dalam bukunya The Fast Forward MBA in Project Management mengatakan bahwa sebuah perusahaan sebaiknya tidak meremehkan resiko atas pelaksanaan outsourcing, karena melakukan outsourcing pada sebagian atau keseluruhan proyek akan mengakibatkan tiga hal yaitu: 144

12 Positif: memindahkan beban kerja yang besar kepada para ahlinya yang mampu menghasilkan produktifitas yang lebih tinggi dan waktu pelaksanaan yang lebih singkat Negatif: pemindahan beban tanggung jawab ini akan menimbulkan resiko tersendiri. Manajer proyek akan memiliki kontrol yang lebih sedikit terhadap perkembangan proses pekerjan dan, apabila para spesialis luar ini terbukti tidak kompeten maka akan terlambat untuk switch horse / mengganti kontraktor. Bahkan apabila sukses digantikan, perusahaan luar tersebut akan hanya meninggalkan pengalaman yang sedikit untuk perusahaan Aplikasi terbaik: outsourcing merupakan spektrum resiko tertinggi. Apabila berjalan dengan baik, hal ini akan menjadi keberuntungan dari metode bisnis yang moderen, apabila tidak, hal ini akan menyebabkan sebuah tragedi yang sangat merugikan perusahaan. Kunci untuk memilih sebuah vendor adalah dengan melihat kualifikasinya dan membuat perjanjian yang jelas sebelum pekerjaan dimulai.(sebaiknya didalam perjanjian digunakan berbagai alat bantu seperti WBS, tanggung jawab secara matriks, network diagrams, Gantt Charts, dan sebagainya) (1999, ) Maka dari itu perlu diperhatikan bagian mana dari organisasi perusahaan yang akan diseahkan kepada pihak penyedia jasa outsourcing. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah menurut Barbara C. McNurlin dan Ralph H. Sprague, Jr. dalam bukunya Information Systems Management In Practice. 145

13 Gambar V.9. Aplikasi outsourcing didalam organisasi (Sumber: McNurlin B.C. & Sprague R.H., 2002, 50) Administrasi Proyek Pada saat sebuah organisasi sudah matang dalam penggunaan manajemen proyeknya, sebuah alur kebijakan, prosedur, formulir dan aturan main akan terbentuk dengan jelas. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini, dan tiap kategori dimulai dengan (1) general management guidelines baru dilanjutkan dengan turunannya. 146

14 Project Management Policies, Procedures, Forms and guidelines General Policies Project Initiation Bid Proposals Project Planning Project Kickoff Policies Charters Policies Procedures Policies Procedures Job Descriptions 04 Forms 04 Forms checklists 05 checklists 05 Policies Procedures Forms checklists Policies Procedures Forms checklists Cost Control Change Management Review & Reports Close out & Transfers Policies Procedures Forms checklists Policies Procedures Forms checklists Policies Procedures Forms checklists Policies Procedures Forms checklists Gambar V.10. Kategori dari dokumen prosedur didalam work breakdown structure (Sumber: Kerzner, 2001, 119) Sistem IT Terdapat berbagai macam sistem IT yang dapat digunakan untuk menunjang operasional perusahaan. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. 147

15 Gambar V.11. Sebuah contoh aplikasi EAI middleware menghubungkan beberapa sistem informasi bisnis didalam perusahaan (sumber: David Orenstein, 1999, Enterprise Application Integration, Computerworld; 72 yang diaplikasi pada O Brien, 2004, 166) Dengan penggunaan EAI (Enterprise Artificial Inteligence) sebagai dasar maka perusahaan akan mampu meningkatkan performa dengan menambahkan sistem IT lainnya untuk menunjang sekuruh kegiatan perusahaan (implementasi sistem ERP dan lainnya). Design, Novate & Contract Seiring perkembangan manajemen proyek yang sudah digunakan, pada tahun 2002 muncul sebuah model terbaru yang diperkenalkan oleh S.Thomas Ng. & R. Martin Skitmore dalam International Journal of Project Management yang berjudul Contractors risk in Design, Novate and Construct contracts. Pada model manajemen proyek DN&C ini memiliki pilihan sistem pembelian/ procurement yang sangat atraktif, seperti memindahkan semua resiko desain kepada kontraktor desain. DN&C juga memiliki tingkat konsistensi tinggi yang meyakinkan dalam desainnya, seperti penunjukkan tim desain yang original/ hanya 148

16 menangani urusan desain saja selama proyek berlangsung. Hubungan pemilik proyek dengan kontraktor jugadapat meminimalkan resiko konflik mengenai variasi proyek yang dilangsungkan. Hal ini dapat lebih jelas dilihat pada gambar dibawah. Gambar V.12. Proses yang berjalan dalam model manajemen proyek DN&C (Sumber: Skitmore R.M., et.al., 2002, 2) Pada proses pengerjaan proyek yang dilangsungkan pada gambar diatas, terlihat pemilik proyek (Client) dapat terfokus pada inti bisnisnya dan menyerahkan porsi desain pada tim desain dan porsi pengerjaan proyek pada kontraktor utama yang lebih kompeten untuk melakukan tugasnya. 149

17 5.3. Emerging Model Dengan melihat hasil pattern matching yang telah dilakukan pada sub-bab sebelumnya, maka model yang digunakan pada final case akan dirubah menjadi sebuah model yang lebih komprehensif bagi BTEL untuk menunjang manajemen proyeknya. Pemilihan model manajemen proyek Model manajemen proyek yang tepat bagi BTEL adalah menggunakan model manajemen proyek turnkey. Dengan menggunakan model ini maka banyak dari kekurangan BTEL akan tertutupi dan terselesaikan dengan resiko yang minim. Pembentukan struktur organisasi Untuk menyesuaikan dengan pemilihan model turnkey manajemen proyek, BTEL perlu mengubah tugas dan tanggungjawab beberapa fungsional seperti dibawah. Terutama yang diberi warna merah sebagai hubungan langsung vendor dengan BTEL pada tahap proses defining sebuah proyek. 150

18 Gambar V.12. Emerging struktur organisasi BTEL dan hubungannya dengan vendor Proses manajemen proyek Kontrak turnkey yang diberikan kepada vendor harus mampu memiliki lingkup kerja meliputi kontrak pelaksanaan operasional beberapa fungsional dan kontrak maintenance/ perawatan. Dan kontrak yang diberikan sebaiknya menggunakan sistem pembayaran costplus yang dapat dibuat fleksibel sesuai kebutuhan BTEL. Vendor harus dapat memperlihatkan biaya-biaya fixed costs dan variable costs (dengan rentang estimasi yang jelas) yang akan dikenakan kepada BTEL secara terperinci (dimasukkan kedalam Cost Breakdown Structure) sebelum dipilih oleh BTEL, dan BTEL harus mempersiapkan sistem procurement yang memadai. 151

19 Pada gambar struktur organisasi diatas terlihat pembagian kerja antara vendor dan BTEL (BTEL melakukan outsourcing pada bagian yang berwarna merah dan menyerahkan pekerjaan konstruksi dan perawatan kepada vendor), fungsi PM (berada dibawah GM Regional) akan melakukan pengawasan pada tahap pelaksanaan proyek dan juga turut serta pada tahap inisiasi dan penentuan proyek. Hal ini akan jauh lebih tepat guna melihat posisi PM berada didalam fungsional VP Regional NM&C yang pada saat proyek selesai akan melakukan maintenance BTS untuk GM Regional selain perawatan yang dilakukan oleh vendor (atau dapat bekerja sama apabila dalam ada penggantian spare part). Setelah BTEL melakukan SITAC selanjutnya proses penghitungan dan analisa dibuat oleh vendor yang akhirnya disesuaikan oleh fungsional BTEL dan strategi perusahaan (garis putus-putus warna ungu). Setelah semuanya ter-define maka BTEL menentukan budget agar vendor turnkey yang mengerjakan proyeknya. Proses procurement bisa ditetapkan dan diawasi oleh BTEL dan pelaksanaan dilakukan oleh vendor menggunakan eproc agar prosesnya berjalan dengan lancar dan mengurangi resiko dalam proses ini. Setelah semua resource proyeknya ter-define dengan jelas, BTEL dapat mengawasi jalannya proyek yang dilakukan oleh vendor dengan pengawasan yang dikepalai seorang PM Regional. Dengan menggunakan cara ini PMO dan para VP dapat memonitor dan menilai kesesuaian hasil kerja proyek yang dilakukan oleh vendor yang disesuaikan dengan laporan PM Regional. Proses yang dilakukan pada prinsipnya sama dengan model pada final case, dimana sudah dijabarkan pada bab sebelumnya. 152

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisa yang dijabarkan pada bab-bab sebelumnya didapatkan tiga kesimpulan utama, yaitu perubahan model manajemen proyek, perencanaan strategi

Lebih terperinci

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK IT PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1 KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan

Lebih terperinci

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3 Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek 1 Kelompok Proses Manajemen Proyek Manajemen Proyek bisa dipandang sebagai kumpulan proses-proses yang saling terkait/berhubungan Kelompok Proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat

Lebih terperinci

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Project Phases 1. Initiation Tahap pertama adalah tahap inisiasi, di mana proyek dipilih dan ditetapkan. 2. Planning Pada tahap perencanaan, keputusan dibuat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa Manajemen Proyek Dosen : Mila Faila Sufa Pengantar Manajemen Proyek Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Proyek Kode : TIN 433 Jumlah SKS : 3 (tiga) Mata Kuliah Prasyarat : disarankan sudah mengambil mata

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION

PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION Oleh: Vinda Daningrum (5210100108) Tulisan kali ini merupakan review dari kuliah tamu Manajemen Proyek SI / TI yang dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Februari 2012. Kuliah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RISET

BAB III METODOLOGI RISET BAB III METODOLOGI RISET 3.1. Conceptual Framework Define & Design Prepare, Collect & Analyze Analyze & Conclude Select Case Modify Concept Develop Concept Design data collection Conduct case study Analyze

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

Project Integration Management

Project Integration Management 1. RELASI DENGAN SISIPLIN ILMU LAIN always begin with Problem (John J. Rakos) Practice Software estimation, Life cycles, Quality models Proyek yang baik adalah proyek yang mencapai titik kesetimbangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2 MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2 MANAJEMEN PROYEK TERINTEGRASI MANAJEMEN RUANG LINGKUP Ruang lingkup (Scope) meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek

Lebih terperinci

KONTEN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

KONTEN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK KONTEN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK Manajemen Ruang Lingkup Proyek Ruang lingkup/scope : semua pekerjaan dan proses yang terkait dengan pembuatan produk. Apa yang harus atau tidak dilakukan Deliverables

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Project Management Institute (1996) sebuah proyek memiliki dua karakteristik utama yaitu bersifat temporer dan unik. Disebut temporer karena hanya terjadi

Lebih terperinci

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Ratnaningsih AW Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl.Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Oleh : Luckhy Natalia Anastasye Lotte P.056091571.44

Lebih terperinci

BAB 9 PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT

BAB 9 PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT BAB 9 PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT Project Procurement Management Project procurement management mencakup proses-proses yang diperlukan untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan, yaitu: a. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi e-procurement di PT. Pos Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan

Lebih terperinci

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai

Lebih terperinci

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi BAB II Proyek TI PLC vs SDLC Aktifitas dalam SDLC Tahapan siklus hidup SDLC 1. Analisa kebutuhan 2. Spesifikasi 3. Disain 4. Coding 5. Verifikasi dan validasi

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Manajemen Proyek Semester Genap E.N. Tamatjita e-mail : tamatjita@gmail.com http://www.tamatjita.com 1 Pendahuluan INTI : Ilmu perencanaan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Rencana Manajemen

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Metodologi Manajemen Proyek The traditional approach : 1. Project Initiation Stage 2. Project Planning or Design

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT TUJUAN : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan

Lebih terperinci

MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP

MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP Ruang lingkup (Scope) meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses untuk menyelesaikan tujuan proyek atau untuk menghasilkan produk proyek. Manajemen scope proyek

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara didalam mengerjakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa (service) yang unik.

Lebih terperinci

BID EVALUATION SYSTEM

BID EVALUATION SYSTEM BID EVALUATION SYSTEM Kristiawan Quantity Surveyor Tulisan dibawah ini akan membahas beberapa metode yang digunakan oleh Owner untuk meng-evaluasi penawaran yang diajukan oleh para bidder dalam tender

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008 Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008 MANAJEMEN PROYEK NEW CORE SYSTEM PT. ASURANSI XYZ Rahmawati Desyanti 0800754960 Clevera Raidani 0800767010

Lebih terperinci

Network Palanning EVALUASI IMPLEMENTASI ANALISA CPM/PERT DAN EVA DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Network Palanning EVALUASI IMPLEMENTASI ANALISA CPM/PERT DAN EVA DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Network Palanning EVALUASI IMPLEMENTASI ANALISA CPM/PERT DAN EVA DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI By Ajie Wahyujati Abstract Materi Tambahan : Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP 1 MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP INFORMASI Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Latar belakang (1) 2 The Standish Group research shows a staggering 31.1% of projects

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Project Performance Management merupakan salah satu komponen dalam Project Management yang berfungsi sebagai controller dan monitoring terhadap pengerjaan project yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu

BAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU

SOAL UJIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU SOAL UJIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU Bidang Studi : Manajemen Proyek Konstruksi Hari/Tanggal : TBS Waktu : 09.00 11.00 Wita ( 120 Menit ) Sifat : Close Book Tempat : TBN Pertanyaan: 1. Manakah dari pernyataan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Berfikir Teori-teori yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berlandaskan pada ruang lingkup Manajemen Proyek dan Prosedur Operasional Baku, sehingga akan dikemukakan

Lebih terperinci

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI Project Management Body of Knowledge Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Proyek yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi internal perusahaan Proyek yang berhubungan dengan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Proyek Sistem Informasi Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Pengelolaan proyek secara umum meliputi pengertian pentingnya manajemen

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Tujuan : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan sistem.

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

BAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing

BAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan kontraktor tambang International memiliki target produksi yang sangatlah besar. Seluruh kegiatan perusahaan difokuskan terutama pada kegiatan penambangan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA PROYEK

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MANAJEMEN BIAYA PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Biaya Biaya adalah sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik. Biaya umumnya diukur dalam satuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI Jenaldo O. Gerung A. K. T. Dundu, Jantje B. Mangare Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007 Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

Tujuan pembelajaran Mendefinisikan batasan manajemen proyek perangkat lunak (MPPL) Membedakan pengembangan proyek perangkat lunak dengan lainnya Memah

Tujuan pembelajaran Mendefinisikan batasan manajemen proyek perangkat lunak (MPPL) Membedakan pengembangan proyek perangkat lunak dengan lainnya Memah Manajemen Proyek TI /Perangkat Lunak (MPPL) Materi 1 Pengenalan MPPL The McGraw-Hill Companies/Software Project Management (second edition) / Bob Hughes and Mike Cotterell Tujuan pembelajaran Mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa

Lebih terperinci

Phase Siklus Hidup Proyek

Phase Siklus Hidup Proyek MINGGU KE 2 MANAJEMEN PROYEK TERINTEGRASI 2.1. Tujuan, Proses dan Area Pengetahuan Proyek Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area pengetahuan proyek ke dalam aktifitas pada siklus

Lebih terperinci

BAB 1 Teknik dan Metode Manajemen Proyek

BAB 1 Teknik dan Metode Manajemen Proyek A. Jenis Metodologi Manajemen Proyek - PERT charts. - Gantt charts. - Event Chain Diagrams. - Run charts. - Project Cycle Optimisation. - Dan lain-lain. BAB 1 Teknik dan Metode Manajemen Proyek Di antara

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK ) JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2007 / 2008

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK ) JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2007 / 2008 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK-011215) JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2007 / 2008 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Teknik Pembelajaran

Lebih terperinci

Overview Manajemen Proyek. Universitas Telkom

Overview Manajemen Proyek. Universitas Telkom Overview Manajemen Proyek Universitas Telkom - 2015 1 Latar Belakang(1) Chaos Report 1995 The Standish Group research shows a staggering 31.1% of projects will be cancelled before they ever get completed.

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Manajemen Pengadaan

Pertemuan 13 Manajemen Pengadaan Pertemuan 13 Manajemen Pengadaan Tujuan Memahami pentingnya Manajemen Pengadaan dalam Proyek Teknologi Informasi Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Pengadaan Memahami alat dan teknik

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2006 / 2007

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2006 / 2007 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2006 / 2007 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran

Lebih terperinci

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Secara umum, yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur sumber daya perusahaan atau proyek dalam suatu gerak yang harmonis

Lebih terperinci

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Prima Roza Yulia P056131462.E45 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book Manajemen Proyek Exercise UTS 2013 UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April 2013 2,5 jam Closed Book Petunjuk pengerjaan: Pengerjaan soal-soal ujian harus menggunakan pulpen (pengerjaan dengan pensil tidak

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK ) JURUSAN SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK ) JURUSAN SISTEM INFORMASI SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK-011215) JURUSAN SISTEM INFORMASI Pertemuan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mendasar pada penulisan tugas akhir ini. Hal-hal tersebut meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN

ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN ROADMAP PENELITIAN KOMUNITAS BIDANG ILMU MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI TAHUN 2012-2016 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2012 ROADMAP PENELITIAN KBI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Pada bab satu ini dibahas mengenai persyaratan produk dari laporan ini. Persyaratan produk ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu tujuan, ruang lingkup proyek,

Lebih terperinci

RPKPPS MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS

RPKPPS MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS RPKPPS MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS Pertemuan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran Tugas Ref.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi adalah sistem kontrak yang bersifat Lump sum

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA ANGGI BELLIAWAN 3106.100.090 Dosen Pembimbing : I Putu Artama Wiguna, Ir, MT, Ph.D Cahyono Bintang Burcahyo,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 7 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek 3.1.1 Pengertian Manajemen Proyek Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang

Lebih terperinci

OUTSOURCING DI DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI

OUTSOURCING DI DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI OUTSOURCING DI DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Munawar an_moenawar@yahoo.com Abstract Outsource teknologi informasi adalah penggunaan/ pembelian produk atau jasa teknologi informasi dari vendor di luar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proyek fisik seperti pembangunan jembatan atau pembangunan jalan, estimasi biaya dan usaha proyek dapat dilakukan dengan lebih realistis karena semua komponen

Lebih terperinci

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT PLAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN SELEKSI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE

PROJECT MANAGEMENT PLAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN SELEKSI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE MY QUALITY SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT PLAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN SELEKSI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE Hastin Istiqomah N 08.41010.0148 Nur Aini Maya Sari

Lebih terperinci

- Menjelaskan :Defenisi Proyek dan Menejemen proyek - Menjelaskan keterkaitan Menejemen Proyek dengan disiplin

- Menjelaskan :Defenisi Proyek dan Menejemen proyek - Menjelaskan keterkaitan Menejemen Proyek dengan disiplin Satuan Acara Pengajaran Mata Kuliah : Menejemen Proyek ICT Kode Mata Kuliah : ILK 42 Waktu Pertemuan : 100 menit Pertemuan ke : 1 1. Umum memahami tentang proyek dan lingkungannya, manajemen proyek secara

Lebih terperinci