BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
|
|
- Siska Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Project Management Institute (1996) sebuah proyek memiliki dua karakteristik utama yaitu bersifat temporer dan unik. Disebut temporer karena hanya terjadi disatu waktu tertentu dan memiliki time frame yang jelas. Sedangkan disebut unik karena proyek yang sama belum pernah ada sebelumnya. Karena proyek bersifat unik maka ketersediaan data historis menjadi sangat minim bahkan tidak ada. Hal ini menyulitkan praktisi seperti para kontraktor dalam melakukan perencanaan proyek, salah satunya dalam hal estimasi biaya. Pada tahun 2000, lebih dari dua triliun dolar dihabiskan oleh berbagai perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi informasi (World Information and Technology Service Alliance (WITSA), 2000; dalam Rose, et.al, 2004). Hal ini disebabkan oleh kebutuhan perusahaan untuk dapat bertahan dalam tantangan era globalisasi, yaitu tuntutan untuk bekerja secara efektif dan efisien makin besar. Information technology (IT) menjadi suatu strategi bisnis bagi perusahaan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh kontraktor dibidang teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya. Kontraktor-kontraktor ini saling berkompetisi untuk memenangkan proyek dengan memberikan penawaran harga yang rendah kepada klien, sehingga kemungkinan untuk memenangkan tender akan meningkat (Drew dan Skitmore, 1997). Tentunya klien juga akan mempertimbangkan faktor lain seperti tingkat keresponsifan kontraktor dan jaminan pertanggungjawaban kontraktor pada tugas sesuai dengan kontrak. Di Indonesia, dikenal sistem pelelangan (tender) dalam dunia proyek. Sistem yang umum digunakan adalah kontraktor yang menawarkan harga proyek terendahlah yang akan memenangkan proyek dari klien (lowest price). Hal inilah yang menjadikan estimasi pembiayaan proyek (project pricing) menjadi sangat penting dalam kompetisi antar kontraktor. Selalu terjadi trade-off dalam 1
2 2 penentuan harga proyek ini (Seydel dan Olson, 2001). Terdapat dua pilihan bagi kontraktor, menawarkan harga proyek tinggi namun probabilitas memenangkan tender menurun atau harga rendah dengan margin keuntungan yang kecil (Egemen dan Mohamed, 2007; Dozzi, et.al, 1996). Masing-masing pilihan tersebut memiliki konsekuensi dikarenakan adanya risiko yang harus dipertimbangkan oleh kontraktor, sehingga akan terdapat banyak sekali faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan harga proyek. Sebuah proyek akan memberi dampak baik yang terlihat (tangible), seperti keuntungan finansial kontraktor, maupun yang tidak terlihat (intangible) seperti reputasi kontraktor. Proyek dibidang teknologi informasi memiliki tantangan tersendiri. Proyek information technology (IT) sangat beraneka ragam berkaitan dengan ukuran, kompleksitas, produk yang dihasilkan, area aplikasi dan sumber daya yang dibutuhkan (Schwalbe, 2007). Tim proyek dibidang IT diharuskan memiliki kemampuan diberbagai bidang. Proyek IT memiliki risiko yang tinggi disebabkan perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, yang menyebabkan sulit mendefinisikan dan menyelesaikan ruang lingkup proyek dalam waktu yang cepat, biaya yang sesuai serta kualitas yang diinginkan. Selain itu, dalam pengerjaan proyek, kontraktor terkadang akan memiliki tanggung jawab untuk mentransfer pengetahuan kepada klien. Hal ini berkaitan dengan penginstalasian sistem baru, sehingga kontraktor harus dapat berinteraksi dengan lingkungan dimana proyek dikerjakan. Penetapan harga tender proyek ditentukan oleh berbagai pertimbangan. Berdasarkan Hartono (2010), terdapat empat komponen utama dalam perhitungan penawaran harga proyek yaitu estimasi biaya proyek, biaya overhead perusahaan, contingency budget dan margin keuntungan. Hasil estimasi tersebut didapatkan dari perhitungan-perhitungan oleh estimator, dan juga melibatkan naluri bisnis kontraktor di dalamnya (Ahmad, 1990; dalam Egemen dan Mohamed, 2007). Naluri bisnis yang bersifat kualitatif atau merupakan analisis instingtif (intuitive judgment) ini memberikan hasil yang tidak akurat (bias) (Kahneman dan Tversky, 1979). Hal ini akan menimbulkan masalah bila estimasi yang ditetapkan
3 3 menyebabkan penurunan persentase kemungkinan memenangkan tender atau merugikan kontraktor. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pertimbangan penentuan margin keuntungan dalam proses tender. Hartono (2010) mengelaborasi hubungan variabel-variabel penelitian dengan menggunakan Teori Prospek (Kahneman dan Tversky, 1979) untuk mempertimbangkan adanya risiko dalam pengambilan keputusan penentuan margin keuntungan oleh kontraktor dibidang konstruksi Singapura. Indriany dan Hartono (2013) melakukan penelitian serupa dengan Hartono (2010) dengan menggunakan domain penelitian pada kontraktor dibidang pengadaan peralatan IT di Indonesia. Indriany dan Hartono (2013) menemukan bahwa risk attitude pengambil keputusan merupakan salah satu faktor yang signifikan mempengaruhi penentuan margin keputusan. Berlatar belakang adanya kemungkinan terjadinya bias dalam pengambilan keputusan serta risiko proyek yang dihadapi oleh kontraktor IT maka penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini akan membahas lebih dalam mengenai penentuan margin keuntungan oleh kontraktor dibidang teknologi informasi di Indonesia Rumusan Masalah Penentuan margin keuntungan yang akurat tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan intuitive judgement pada saat pengestimasian yang seringkali menimbulkan hasil yang bias. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi penentuan margin keuntungan dan prediksi keputusan penentuan margin keuntungan pada situasi tertentu Asumsi dan Batasan Masalah Agar masalah yang dibahas dalam penelitian ini tidak terlalu luas, mengacu pada pokok permasalahan yang telah diutarakan sebelumnya maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem tender yang diobservasi adalah sistem dengan pemenang tender yang menawarkan harga proyek terendah (lowest price).
4 4 2. Jenis kontrak yang digunakan dalam perjanjian proyek adalah lump sum. Klien akan membayar kontraktor sesuai dengan harga proyek yang ditawarkan dan telah tertulis di dalam kontrak (firm-fixed price). 3. Dalam penelitian ini tidak mempertimbangkan adanya kick-back dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hubungan personal antar kontraktor maupun klien dalam proses tender. 4. Model yang dikembangkan hanya mempertimbangkan tiga variabel yaitu past financial performance, project backlogs dan project strategic importance. 5. Kontraktor yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah perusahaan penyedia solusi IT di bidang pengembangan software. Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tender dilakukan pada saat kondisi ekonomi normal sehingga tersedia cukup banyak proyek-proyek IT sejenis dari berbagai klien. 2. Nilai kontrak proyek yang sedang ditenderkan kurang lebih senilai dengan kontrak proyek rata-rata yang biasa dikerjakan oleh kontraktor IT. 3. Proyek yang sedang ditenderkan memiliki karakteristik serupa dengan proyek yang biasa dikerjakan oleh kontraktor IT. 4. Klien tender adalah klien yang sudah memiliki hubungan baik dalam jangka waktu yang lama dengan kontraktor IT. 5. Klien tender bukan ahli di bidang IT 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengembangkan metode empiris untuk menguji teori penentuan margin keuntungan proyek. 2. Membandingkan hasil eksperimen dengan model teoritis dalam rangka menentukan margin keuntungan dalam proyek IT. 3. Membandingkan hasil eksperimen dengan hasil studi empiris sejenis.
5 Manfaat Penelitian Pengembangan model dalam penelitian ini dapat digunakan untuk membantu estimator dan pengambil keputusan untuk memprediksi pesaing dalam menentukan besar margin keuntungan. Prediksi dilakukan dengan melihat variabel-variabel terkait yaitu project strategic importance, project backlogs, dan past financial performance.
BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah satu sektor usaha yang mampu memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi pertumbuhan
Lebih terperinciFASILKOM UNSIKA MATERI KULIAH MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek Dalam Proyek
FASILKOM UNSIKA MATERI KULIAH MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek Dalam Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan ( tender ). Proses ini menjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lelang atau tender adalah penawaran pekerjaan kepada Kontraktor atau Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/ tender. Proses ini menjadi sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat kompetisi di dunia bisnis konstruksi terus meningkat secara tajam dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi sangat penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi. sasarannya telah digariskan dengan jelas.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegiatan Proyek Menurut Soeharto (1997), kegiatan proyek adalah satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang berkualitas. Untuk pengadaannya dilakukan proses pelelangan tender untuk semua proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan nasional, jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan penyediaan jasa pelaksanaan konstruksi untuk suatu proyek tergantung pada jenis, ukuran, dan kompleksitasnya. Hal lain yang mempengaruhi sistem pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah air mengalami perkembangan yang signifikan dan juga meningkatkan persaingan di antara para pengusaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal sederhana maupun membuat suatu infrastruktur raksasa. Pada jaman dunia modern seperti saat ini,
Lebih terperinciBAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Tugas Akhir 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara merealisasikan sebuah ide menjadi bangunan sipil dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBID EVALUATION SYSTEM
BID EVALUATION SYSTEM Kristiawan Quantity Surveyor Tulisan dibawah ini akan membahas beberapa metode yang digunakan oleh Owner untuk meng-evaluasi penawaran yang diajukan oleh para bidder dalam tender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi adalah sistem kontrak yang bersifat Lump sum
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT BENGKEL MANAJEMEN SYSTEM PADA PT. THAMRIN BROTHERS CABANG INDRAPURA PALEMBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan konstruksi/kontraktor harus dapat memenuhi dua syarat agar dapat sukses. Pertama, harga harus mencerminkan keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentu baik buruknya pelaksanaan proyek kosntruksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Jasa konstruksi di Negara Indonesia berkembang cukup pesat. Tingkat kebutuhan akan tempat tinggal, sarana prasana, serta fasilitas umum sangat tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi khususnya proyek gedung bertingkat bersifat unik, dalam proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah sumber daya
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti
Lebih terperinciProyek PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK 22/09/2007. Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, Ditentukan oleh beberapa kriteria :
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Proyek Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, spt pembangunan pyramid, candi dll Ditentukan oleh beberapa kriteria : Tujuan Siklus hidup Kompleksitas Keunikan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1. mulai Perumusan masalah: 1. Mengungkapkan latar belakang 2. Memunculkan inti permasalahan
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI
ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman dimana teknologi informasi semakin berkembang dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman dimana teknologi informasi semakin berkembang dengan sangat cepat ini, kebutuhan dan ketergantungan setiap individu maupun suatu organisasi dan dunia usaha
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY. Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012
PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012 MAHASISWA : DWITYA DHANURENDRA (3107 100 022) DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak manajemen PT X mengenai peranan penerapan analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
Lebih terperincimerupakan faktor sukses (critical success factor) yang mendorong pengambilan keputusan berisiko secara efektif (Hillson, 2008). Risk attitude adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia setiap saat, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan profesional. Beberapa keputusan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate
Lebih terperinciLAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk
9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perancangan suatu proyek konstruksi, harga merupakan hal yang sangat penting. Perhitungan harga proyek diperlukan oleh pengguna jasa untuk membuat Owner Estimate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS Guntur Gantara dan Udisubakt Ciptomulyono Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang harus dicapai dengan beberapa spesifikasi tertentu, memiliki awal dan akhir, dengan keterbatasan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL
BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1. mulai Perumusan masalah: 1. Studi Literatur 2. Mengungkapkan latar belakang 3. Memunculkan
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH
STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH Anton Soekiman 1 and Elly El Rahmah 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya
Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya AFTA tahun 2003, negara-negara maju dan negara-negara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENDAHULUAN Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu. Apakah itu membuat rumah, gedung, candi raksasa atau jenis bangunan lainnya. Dalam dunia modern dewasa ini, proyek makin
Lebih terperinciFaktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT
Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam industri sangat ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan
Lebih terperinciSkema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
Lebih terperinciSTRATEGI PENETAPAN HARGA PROYEK OLEH KONTRAKTOR YOGYAKARTA
STRATEGI PENETAPAN HARGA PROYEK OLEH KONTRAKTOR YOGYAKARTA Peter F. Kaming, Harijanto Setiawan, dan Dhany I.Kartolo Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Teknik, Email kaming@mail.uajy.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciTata Kelola Teknologi Informasi
MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 01Fakultas FASILKOM Tata Kelola Teknologi Informasi KONSEPTUALISASI TATA KELOLA TI Agus Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika KONSEPTUALISASI TATA KELOLA TI NILAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun
17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek dapat di pegang oleh berbagai macam pihak. Stakeholder dapat dibedakan berdasarkan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang didirikan untuk memperoleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang didirikan untuk memperoleh laba, dan selanjutnya menjaga kelangsungan hidup, terutama dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah dan keterbatasan kemampuan rasional manusia. dengan pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengambilan keputusan merupakan suatu proses mengkombinasikan pendekatan yang rasional dan judgmental, yang prosesnya tidak dapat diformulasikan secara lengkap. Dalam
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciSebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di era yang semakin modern saat ini, pembangunan semakin banyak dilakukan baik dari instansi pemerintahan maupun swasta untuk berbagai kepentingan seperti bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan berhasil merupakan cerminan dari
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)
PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri kontruksi menjadi sorotan diberbagai negara, terkait dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kontruksi menjadi sorotan diberbagai negara, terkait dengan sumbangsih yang besar pada berbagai sektor, terutama ekonomi (Alzahrani & Emsley 2013). Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing
Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan
BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori Tentang Permasalahan Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industri konstruksi, ada dua pihak yang sangat berperanan penting, yaitu owner dan kontraktor. Dimana owner adalah orang atau badan hukum
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI
STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI Mansye Ronal NRP : 0221013 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
Lebih terperinciDisampaikan Oleh: Didi Supriyadi
Disampaikan Oleh: Didi Supriyadi Catatan: Slide ini disadur dari Buku Teks oleh Schwalbe, Kathy. Managing Information Technology Project Seventh edition. Boston, MA: Thomson Course Technology, 2014. Silahkan
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kontraktor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya Negara Indonesia baik di bidang ekonomi maupun pariwisata serta dunia konstruksi pada masa ini, maka banyak proyek-proyek baru di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih banyak melakukan pembangunan di berbagai sektor. Dengan kekayaan alam dan penduduk yang besar sehingga sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik mendorong pertumbuhan usaha dalam sektor apapun khususnya bidang konstruksi, karena perlunya infrastruktur untuk menunjang kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada berbagai tantangan di tengah persaingan yang semakin ketat. Perusahaan yang ingin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis market overreaction..., Indra Prakoso, FE UI, 2009 Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali jumlah pendapatan yang diterima tidak sama dengan jumlah pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa. Terkadang
Lebih terperinci6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor SWOT pengembangan proyek KPS Kampung Reyog adalah sebagai berikut : a. Faktor strength
Lebih terperinciPranata Pembangunan Pertemuan 1 Prosedur Lelang Jasa Konstruksi. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.
Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Prosedur Lelang Jasa Konstruksi Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat mengkritisi issu issue aktual tentang proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu perusahaan, organisasi maupun individu, bukan lagi merupakan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA DENPASAR DENGAN MODEL FRIEDMAN TUGAS AKHIR
ANALISIS STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA DENPASAR DENGAN MODEL FRIEDMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUTU RISKY SURYA KENCANA PUTRA NIM: 1019151015 JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian tentang Strategi dan Analisis Penetapan Harga Proyek oleh Kontraktor yang terdiri dari 30 pernyataan ditujukan untuk direktur, estimator, manajer
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia pada dasarnya telah memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis yang sedang dihadapi oleh PT Brantas Abipraya saat ini, bagaimana menumbuhkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, kebutuhan akan aplikasi sebagai sarana penunjang dalam berjalannya suatu sistem dalam perusahaan terlihat semakin meningkat, baik secara nasional maupun
Lebih terperinciProject Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih
Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Menurut Perpres RI. Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres RI. Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. PT Triasta Integrasi Teknologi memiliki bisnis utama (core business) yaitu
73 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Manajemen Risiko Teknologi Informasi PT Triasta Integrasi Teknologi memiliki bisnis utama (core business) yaitu pengerjaan proyek-proyek teknologi informasi dari perusahaan lain.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya pembangunan beberapa tahun terakhir. Dapat dilihat dari banyaknya proyek berskala sangat besar yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada Bab I telah dituliskan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Studi Pada Bab I telah dituliskan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING
PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pesat dunia jasa konstruksi di Indonesia dapat dilihat dengan banyaknya proyek konstruksi berskala sangat besar (raksasa) yang dibangun oleh pemerintah,
Lebih terperinci