UPAYA ORANGTUA MENGENDALIKAN EMOSI NEGATIF PADA ANAK USIA DINI DI KOTO KACIAK KELURAHAN MATA AIR KECAMATAN PADANG SELATAN JURNAL
|
|
- Hendri Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA ORANGTUA MENGENDALIKAN EMOSI NEGATIF PADA ANAK USIA DINI DI KOTO KACIAK KELURAHAN MATA AIR KECAMATAN PADANG SELATAN JURNAL WIDYA ASTRI NPM: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
2 UPAYA ORANGTUA MENGENDALIKAN EMOSI NEGATIF PADAANAK USIA DINI Oleh: Widya Astri Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was motivated by the lack of the ability of parentsto control the negative emotions in early childhood. This study aimed to look at the efforts of parents to control the negative emotions in early childhood at Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan, with a focus on research that parental efforts to control the emotion of fear and emotional upset early childhood. This research was conducted with a qualitative descriptive approach that describes the symptoms, facts andreality in the field which was about the efforts of parents to control the negative emotions of early childhood. As for there search informants are: Parents who have children and grumpy nervy 4-6 years old, as well as uncle/aunt of early childhood. Instruments that researchers use in this study were interview sand documentation. Data analyz with phaseis a data reduction, data presentation and conclusion. Results ofthe study revealed that parents are lessable to deal with children who are scared and angry. Motheras a parent that is closest to the child often feels upset in her face to feel the emotions of excessive fear and anger. Resent ment is like a mother, threatens the child, giving a negative callon the child, and cold the child. In addition, some times the mother also choose to give in and follow their children so that their children can be quiet and not whining anymore. Keywords:Parents, Childhood,Negative Emotions PENDAHULUAN Setiap manusia dalam kehidupannya tidak akan pernah lepas dari masalah, baik masalah yang terjadi dalam diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Seringkali permasalahan yang dihadapi berujung pada tingkat emosi yang tidak stabil, sehingga mereka kurang mampu mengontrol dan mengatasi ledakan emosi yang memberi dampak buruk pada dirinya dan bahkan pada orang lain. Beberapa psikolog mengatakan bahwa tingginya sifat emosional seseorang adalah ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan. Emosional yang tinggi ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, bahkan anak di usia yang sangat dini pun mengalami hal tersebut. Emosi seseorang sangat berpengaruh terhadap baik tidaknya perilaku individu dalam kehidupannya dan tentunya hal ini tidak lepas dari upaya orangtua dalam mengendalikan emosi anak sejak dini. Kadang orangtua dan gurunya di sekolah pun sulit untuk meredam emosi anak yang baru berumur 4-6 tahun tersebut. Hal ini dapat terlihat apabila seorang anak yang sedang bertengkar dengan temannya maka ia tidak akan pernah mau mengalah dari temannya, kadang untuk meluapkan rasa marahnya tersebut anak menangis sepuas hatinya. Emosi pada anak usia dini sangatlah kuat, sehingga fase ini merupakan saat ketidak-seimbangan, dimana anak mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Menurut Hurlock (2005:114) perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5 sampai 3,5 tahun, dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku pada hampir seluruh periode awal masa kanak-kanak. Yusuf(2009: 37), mengatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Menurut Silalahi dan Meinarno (2010:72), bahwa orangtua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai pendidik terhadap anak-anaknya. Orangtua adalah pihak yang sering kali
3 bersinggungan dengan seorang anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mulai sejak lahir sampai dewasa, orangtua mempunyai tanggung jawab besar dalam segala hal menyangkut perkembangan hidup anaknya. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat pertama bagi anak untuk belajar dan berkembang sebagai manusia yang utuh dan makhluk sosial. Ini menandakan bagaimana anak dibentuk melalui hubungan antara ayah dan ibu, karena dalam keluarga yang memegang peranan penting adalah orangtua. Oleh karena itu, peran orangtua dalam keluarga sangatlah penting, karenanya dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh berkembang optimal. Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggotanya (terutama anak). Kebahagiaan ini diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya secara baik. Seperti yang dikemukakan oleh Yusuf (2009: 38), bahwa fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik antara anggota keluarga. Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi juga menyangkut pemeliharaan, rasa tanggung jawab, perhatian, pemahaman, respek, dan keinginan untuk menumbuhkembangkan anak yang dicintainya. Uraian di atas menunjukan bahwa secara psikologis, keluarga berfungsi sebagai pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya, sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis, sumber kasih sayang, serta model pola asuh yang tepat bagi anak untuk perkembangannya yang lebih baik di masa depan. Menurut Keith Osborn, dkk (Mutiah, 2010: 2), bahwa usia dini (0-8 tahun) sangat menentukan bagi anak dalam mengembangkan potensinya sehingga usia ini sering disebut usia emas (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, yang sangat menentukan untuk perkembangan kualitas manusia. Pendidikan paling dini dimulai dari lingkungan keluarga dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai pendidikan awal bagi seorang anak sebelum mereka mendapatkan pendidikan di luar lingkungan keluarga seperti pendidikan formal. Pendidikan menjadi faktor penting dalam menciptakan anak yang cerdas, kreatif dan stabil. Namun seringkali pendidikan dasar membangun kecerdasan justru menjadi tidak efektif karena hanya mementingkan salah satu sisi saja, seperti mendidik anak secara kognitif saja. Menurut Djamarah (2004:133), kecerdasan intelektual merupakan warisan orangtua pada anak, sedangkan kecerdasan emosional adalah sebuah proses pembelajaran yang berlangsung seumur hidup. Jadi, orangtua harus tahu bahwa kecerdasan emosional tidak seperti kecerdasan intelektual. Sebaik mungkin anak tidak dididik agar cerdas saja tetapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif dan mempunyai emosi yang stabil. Selama ini banyak anak yang pandai secara intelektual, tapi gagal secara emosionalnya. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada April 2014 di Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan, bahwa ada seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang ingin bermain di luar pagar rumah, saat itu ibunya melarang si anak dan bahkan menakut-nakuti anak dengan mengatakan si anak akan digigit anjing dan diganggu hantu. Adapula terlihat seorang anak laki-laki yang sedang marahmarah ketika permintaannya tidak dituruti oleh orangtuanya. Kemudian anak tersebut melampiaskan amarahnya dengan cara membanting pintu, melempar sesuatu, menendang meja, danberteriak-teriak penuh kemarahan. Bukannya membantu si anak mengatasi ledakan emosi, orangtua justru juga ikutan terpancing amarahnya dengan menghardik si anak hingga menangis histeris. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu kiranya pengkajian yang mendalam melalui penelitian berkenaan dengan Upaya orangtua mengendalikan emosi negatif pada anak usia dini di Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Adanya orangtua yang sengaja menakutnakuti anaknya. 2. Adanya orangtua yang tidak menuruti permintaan anaknya tanpa memberi alasan yang jelas pada anak. 3. Adanya orangtua yang menghardik anaknya hingga menangis. 4. Adanya orangtua yang kebingungan menghadapi ledakan emosi anaknya.
4 Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini difokuskan pada: 1. Upaya orangtua dalam mengendalikan emosi takut pada anak. 2. Upaya orangtua dalam mengendalikan emosi marah pada anak. Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya orangtua dalam mengendalikan emosi negatif pada anak usia dini di Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan? Berkaitan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang: 1. Upaya orangtua dalam mengendalikan emosi takut pada anak. 2. Upaya orangtua dalam mengendalikan emosi marah pada anak. Berkaitan dengan judul penelitian, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Orangtua, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk membantu orangtua dalam mengendalikan emosi takut dan emosi marah anak usia dini. 2. Anak usia dini, hasil penelitian ini bermanfaat untuk membantu mereka mendapatkan pola asuh yang tepat dari orangtua, sehingga anak dapat mengungkapkan perasaannya dengan perkataan dan ekspresi yang indah. 3. Pengelola program studi bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan psikologi perkembangan anak dan pelayanan BK di pra-sekolah (PAUD/TK/Sederajat), khususnya dalam mengendalikan emosi takut dan emosi marah anak usia dini. 4. Peneliti, sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Strata Satu (S1) di Prodi BK STKIP PGRI Sumatera Barat, serta peneliti dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan ketika menghadapi anak yang penakut dan pemarah, sehingga anak dapat mengontrol emosinya tersebut secara tepat. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal peneliti, yaitu di Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Moleong (2010:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Bungin (2011:76) informan penelitian adalah subjek yang memahami objek penelitian.informan kunci yang peneliti tetapkan adalah sebanyak tiga orang, yang berada di Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Orangtua yang memiliki anak penakut dan pemarah. 2. Orangtua yang kurang paham menghadapi emosi negatif anak secara tepat. Informan tambahan ditentukan dengan menggunakan teknik prosedur purposif. Menurut Bungin (2011:107), prosedur purposif adalah salah satu strategi menentukan informan yang paling umum di dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tersebut. Adapun pihak yang dapat dijadikan sebagai informan tambahan adalah orang yang mengetahui tentang proses perkembangan emosional anak di lingkungan rumah, seperti saudara dari orangtua (om/tante) si anak. Agar memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti mengguna-kan beberapa alat pengumpulan data berupa wawancara, dan studi dokumentasi. Menurut Sugiyono (2011:366), menjamin keabsahan data dan kepercayaan data penelitian yang peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara berikut, yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), dapat dipercaya (depenability). Data yang telah dikumpulkan seterusnya dianalisis, Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: ) menjelaskan dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data ( displaydata), penarikan kesimpulan.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Upaya Orangtua Mengendalikan Emosi Takut pada Anak a. Memberi Kepercayaan Pada Anak adalah orangtua yang paling dekat dengan anak. Oleh sebab itu, Ibu selalu merasa khawatir terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya. Setiap kali anaknya mengalami kesulitan dalam mengerjakan sesuatu, ibu selalu saja berusaha membantu anaknya untuk keluar dari kesulitan tersebut. Sadulloh, dkk (2011:194) mengatakan bahwa ibu memegang peran penting dalam mendidik anakanaknya. Sejak dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan, minum, mengganti pakaian dan sebagainya. Karena itu kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya dari pada anggota keluarga lainnya. Ibu dalam keluarga merupakan orang yang pertama kali berinteraksi dengan anak. Siswanto dan Lestari (2012: 65) mengatakan bahwa sebaiknya orangtua memberi kepercayaan pada anak bila anak sudah merasa mampu melakukan-nya, karena keberanian dan percaya diri dalam diri anak sedikit banyaknya dipengaruhi oleh pola pengasuhan orangtua. Jadi apabila setiap kali anaknya mengalami kesulitan dalam mengerjakan sesuatu, ibu selalu saja berusaha membantu anaknya untuk keluar dari kesulitan tersebut. Padahal sebaiknya orangtua dapat memberi kepercayaan pada anak bila anak sudah merasa mampu melakukannya sendiri. b. Membatasi Anak disertai Alasan yang Logis lapangan, dapat diketahui bahwa tanpa disadari ibu dengan sengaja menakutnakuti dan memberi ancaman pada anak, seperti harus menghabiskan semua nasi yang dipiring karena jika tidak, maka ibunya akan dimarahi oleh ayahnya. Larangan yang disertai dengan alasan yang tidak logis semakin dipahami anak sebagai kebohongan orangtua seiring perjalanan tumbuh kembang anak. Menurut Riyanti (2013: 128) rasa takut adalah perasaan yang khas pada anak. Pada dasarnya rasa takut itu bermacam-macam, ada yang timbul karena seorang anak kecil memang ditakut-takuti atau karena berlakunya berbagai pantangan di rumah. Siswanto dan Lestari (2012: 64) mengatakan bahwa larangan yang diberikan pada anak haruslah disertai dengan alasan yang logis, dan sebaiknya orangtua tidak menakutnakuti dengan kebohongan kecil yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi tanpa disadari ibu dengan sengaja menakut-nakuti dan memberi ancaman pada anak. Padahal sebaiknya larangan yang diberikan pada anak haruslah disertai dengan alasan yang logis dan orangtua tidak menakut-nakuti anak dengan kebohongan kecil yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. c. Tidak Memaksa Anak Melakukan Sesuatu seringkali memaksa anak untuk melakukan hal yang belum mampu ia lakukan sendiri, kemudian ibu memberi lebel negatif pada anak dengan mengatakan dasar bodoh, dasar penakut, dan sebagainya. Menurut Siswanto dan Lestari (2012: 65) keberanian dan kemandirian anak mungkin saja berkembang secara perlahan, jadi jangan paksa anak untuk segera menguasai semua hal yang diajarkan saat itu juga. 2. Upaya Orangtua Mengendalikan Emosi Marah pada Anak a. Orangtua Tidak Ikut Marah merasa bingung dalam menghadapi anaknya yang sedang marah. Ibu mulai kesal dan menghardik anaknya dengan menggunakan kata-kata yang kurang pantas diucapkan oleh seorang ibu. Menurut Safaria dan Saputra (2012: 73), emosi marah merupakan respon yang dibawa sejak lahir (innate response) yang berkaitan dengan
6 frustasi dan kekerasan. Siswanto dan Lestari (2012: 73) mengatakan bahwa jika orangtua tidak bisa menahan emosi, orangtua akan ikut marah dan mungkin akan meninggalkan anak sendirian. Jangan lakukan itu! Karena anak akan merasa bahwa orangtuanya telah mengabaikannya dan hal itu semakin membuat anak merasa jengkel dengan apa yang terjadi. Jadi jika ibu dihadapkan dengan anak yang emosinya sedang memuncak, sebaiknya ibu tidak ikut marah karena hal tersebut membuat anak akan semakin marah dan merasa tidak dipedulikan. b. Orangtua Tetap Memegang Kendali kurang tahu cara mengalihkan perhatian anaknya yang sedang marah. Ibu cenderung mengalah, dan mengikuti kemauan anak, karena merasa cemas dengan sikap anak yang tidak terkendali. Kemudian ibu membujuk anaknya dengan menjanjikan/menghadiahkan anaknya sesuatu. Siswanto dan Lestari (2012: 74) mengatakan bahwa jangan sesekali orangtua mengikuti permintaan anak yang tidak realistis atau tidak bisa Anda terima hanya untuk menghindari ledakan emosi anak. Jika memang anak meminta sesuatu di luar toleransi, orangtua harus tegas mengatakan tidak. Kemudian menurut Sobur (2009: 414), adapula sikap orangtua yang terlalu cemas dan khawatir mengenai anaknya. Anak selalu dilindungi dan diawasi secara ketat, hal yang tidak bisa diterima oleh si anak. Anak merasa sangat terhambat dalam pelaksanaan keinginan-keinginannya yang mengakibatkan lagi kemarahan. Jadi apabila anak merengek/ meminta sesuatu yang tidak realistis dengan penuh kemarahan, sebaiknya orangtua harus tegas untuk mengatakan tidak padanya, jangan sesekali mengikuti kemauan anak hanya karena ingin menghindari ledakan emosinya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya orangtua mengendalikan emosi negatif pada anak usia dini di Koto Kaciak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa orangtua kurang mampu menghadapi anaknya yang sedang merasakan takut dan marah berlebihan. Saat anak dalam kondisi takut, ibu sebagai orangtua yang paling dekat dengan anak seringkali memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang ditakuti oleh anaknya. Kemudian, ketika anak tidak mampu melakukannya ibu merasa kesal, mengancam dan menghakimi anak dengan mengatakannya seorang penakut, bodoh dan lain sebagainya. Ibu seringkali merasa panik saat menghadapi anaknya yang sedang marah, untuk menghentikan kemarahan anaknya ibu kembali memarahi anak dengan penuh kekesalan. Kekesalan ibu tersebut ditunjukan dengan mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas untuk diucapkan oleh orangtua kepada anaknya. Ibu juga cenderung mengalah dan mengikuti kemauan anak, agar anaknya bisa diam dan tidak merengek lagi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, sebagai berikut: 1. Orangtua, diharapkan agar dapat mengetahui dan menyadari bahwa pola asuh yang tepat akan membentuk kebiasaan atau kepribadian anak menjadi lebih baik sesuai dengan perkembangan kecerdasannya. Sebaik mungkin anak tidak dididik agar cerdas saja tetapi juga mampu berfikir kreatif, imajinatif dan mempunyai emosi yang stabil. Selain itu, orangtua hendaknya dapat menambah pengetahuan-nya lagi dalam mendidik anak, karena usia 0-8 tahun sangat menentukan bagi anak dalam mengembangkan potensinya sehingga usia ini sering disebut usia emas (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, yang sangat menentukan untuk perkembangan kualitas manusia. 2. Anak usia dini, diharapkan agar kebutuhannya secara psikologis dan fisiologis dapat terpenuhi dalam suatu lingkungan yang merangsang seluruh aspek perkembangan anak. Sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat tercapai secara optimal.
7 3. Pengelola program studi bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat menyiapkan para calon guru bimbingan dan konseling yang mempunyai pengetahuan tentang upaya orangtua mengendalikan emosi negatif pada anak khususnya emosi takut dan emosi marah, serta solusi dalam mengentaskan masalah tersebut. 4. Peneliti selanjutnya, diharapkan bisa melakukan penelitian lanjutan bagaimana upaya orangtua mengendalikan emosi negatif lainnya pada anak usia dini. KEPUSTAKAAN Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. Siswanto, Igrea dan Sri Lestari Panduan bagi Guru dan Orangtua (Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif untuk PAUD). Yogyakarta: Andi Offset. Sobur, Alex Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)Bandung: Alfabeta. Yusuf, Syamsu Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri Pola Komunikasi Orangtua & Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Hurlock, Elizabeth B Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya. Mutiah, Diana Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group. Riyanti, Juni Dwi Back to Nature: Mendidik dan Mengasuh Anak Sejak Lahir hingga Usia Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. Sadulloh, Uyoh dkk Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta. Safaria, Triantoro dan Nofrans Eka Saputra Manajemen Emosi (Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda). Jakarta: PT Bumi Aksara. Silalahi, Karlinawati dan Eko A. Meinarno Keluarga Indonesia (Aspek dan Dinamika Zaman). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:
PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh: Novrisa Putria Gusti Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research was motivated by
Lebih terperinciPROFIL PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA DINI DI TK/RA MIFTAHUL JANNAH KENAGARIAN SUNGAI SARIK LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT
1 PROFIL PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA DINI DI TK/RA MIFTAHUL JANNAH KENAGARIAN SUNGAI SARIK LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mai Vandra 1, Ahmad Zaini 2, Rila Rahma Mulyani 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciOleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi di SMK Negeri 4 Padang) Oleh: Cici Fitri Rahayu*
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciHAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL
HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL Oleh: SUSI SUSANTI NPM: 12060191 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :
UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL Gusri Defriani NPM : 10060220 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN Wahyu Sahara 1, Fifi Yasmi 2,Citra Imelda Usman 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling STKIP
Lebih terperinciPROFIL PERMASALAHAN YANG DIALAMI LANSIA DI RT.1 RW.1 KELURAHAN ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG ARTIKEL E JURNAL
PROFIL PERMASALAHAN YANG DIALAMI LANSIA DI RT.1 RW.1 KELURAHAN ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG ARTIKEL E JURNAL HERAYANI NPM: 10060141 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciEMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima 19/02/2013 Direvisi 26/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 EMOSI NEGATIF
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciKENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG
KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Zulni Yelfita Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG
PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG Refki Linaldi 1, Fitria Kasih 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:
PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM: 11060107 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPeran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:
1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student
Lebih terperinciFAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL GINA ANDRIA SARI NPM: 10060236 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERILAKU ANAK DARI KELUARGA YANG BERCERAI DI KECAMATAN ULIM KABUPATEN PIDIE JAYA
PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK DARI KELUARGA YANG BERCERAI DI KECAMATAN ULIM KABUPATEN PIDIE JAYA Muliana 1), Anizar Ahmad 2), Yuhasriati 3) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Lebih terperinciKONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME
JURNAL KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDI KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) THE CONCEPT OF SELF STUDENTS WHO COME FROM A BROKEN
Lebih terperinciBENTUK KOMUNIKASI IBU DENGAN ANAK TUNA GRAHITA DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG ABSTRACT
1 BENTUK KOMUNIKASI IBU DENGAN ANAK TUNA GRAHITA DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG Servi Yona Pratiwi 1,Ahmad Zaini 2,Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Lebih terperinciPEMBINAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNGGAL DI SMPN 3 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh: Silva Lestari. Asmaiwaty Arief Nofrita ABSTRACT
PEMBINAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNGGAL DI SMPN 3 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Silva Lestari Asmaiwaty Arief Nofrita Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
Lebih terperinciPOLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
POLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Mitra Wahyuni 10060121 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emosi adalah respon yang dirasakan setiap individu dikarenakan rangsangan baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang sering
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL SILVIA HAPPY NPM:11060213 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
Lebih terperinciDAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG
1 DAMPAK POLA PERLAKUAN ORANG TUA PADA PERILAKU REMAJA DI RW 02 KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG Oleh Rismayeni* Dra. Suheni, M.Pd.** Mori Dianto, M.Pd.** Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciGURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KEBERADAAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL CICI FITRIA NPM: 10060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL (Studi Kasus di Kelurahan Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara)
PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL (Studi Kasus di Kelurahan Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara) Oleh: Fifi Susanti* Gusneli S. S., M. Pd ** Rici Kardo, M. Pd ** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI PERILAKU MEROKOK REMAJA DI JORONG RAMBAHAN NAGARI TANJUNG BETUNG KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Pendidikan (Strata S1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologis. Manusia mengalami perkembangan sejak bayi, masa kanak- kanak,
Lebih terperinciSIKAP ORANG TUA PADA ANAK DOWN SYNDROM DI KELURAHAN GUNUNG SARIK KECAMATAN KURANJI PADANG. By:
SIKAP ORANG TUA PADA ANAK DOWN SYNDROM DI KELURAHAN GUNUNG SARIK KECAMATAN KURANJI PADANG By: Student* Lecturers** Oleh: Alviolita* Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd** Rila Rahma Mulyani, M.Psi., Psi** Student
Lebih terperinciPROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL
PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL YULIA HERMIKA 10060053 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL LAELI SUSANTI NPM:09060137 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak jalanan di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun belakangan. Seseorang bisa dikatakan anak jalanan apabila berumur dibawah 18 tahun, yang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI
IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Rabiatun Nurhasanah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : rabiatunnurhasanah@gmail.com
Lebih terperinciProfil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT
1 Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang Riza Hasan 1, Rahma Wira Nita 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI ANTAR KELOMPOK TEMAN SEBAYA DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI ANTAR KELOMPOK TEMAN SEBAYA DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL FEBRIMA WINDA NPM. 11060292 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM Oleh: Ira Maisyara. S *) Fitria Kasih**) Rahma Wira Nita**)
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL
FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB EMOSI NEGATIF PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN DI TAMPAT DURIAN KELURAHAN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG ABSTRACT
1 FAKTOR PENYEBAB EMOSI NEGATIF PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN DI TAMPAT DURIAN KELURAHAN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG Ritis Pupita Sari 1, Rahma Wira Nita 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Ilmawati 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja, 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fase dalam kehidupan manusia yang sangat penting dilalui bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fase dalam kehidupan manusia yang sangat penting dilalui bagi kehidupan setiap orang ialah masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak ialah masa yang membutuhkan
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Psikologi Nama :Muh Wahyu Tri N Nim :F100110007 PROGRAM
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK. Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendiskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciJURNAL STUDI KASUS PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII DI MTS NEGERI NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016/2017
JURNAL STUDI KASUS PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII DI MTS NEGERI NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016/2017 CASE STUDIES OF AGGRESSIVE BEHAVIOR GRADE EIGHT STUDENS IN MTS NEGERI NGRONGGOT, NGANJUK
Lebih terperinciPROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL
PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: NELI LISNIATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti melewati tahap-tahap perkembangan yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. Namun ada suatu masa dimana individu
Lebih terperinciPERMASALAHAN ORANG TUA YANG MEMILIKI REMAJA AUTISME PADA MASA PUBERTAS (Studi Kasus terhadap Orang Tua di Yayasan Wacana Asih Tarandam Padang) Oleh:
PERMASALAHAN ORANG TUA YANG MEMILIKI REMAJA AUTISME PADA MASA PUBERTAS (Studi Kasus terhadap Orang Tua di Yayasan Wacana Asih Tarandam Padang) Oleh: Rahayu Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciPOLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 9 PADANG
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 9 PADANG Oleh: Robi Syahputra * Asmaiwati Arief ** Ahmad Zaini ** *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Mahasiswa Bimbingan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 25 PADANG ABSTRACT
UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 25 PADANG Merisa Pertiwi 1, Ahmad Zaini 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciBENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL. Asmaneli
BENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL Asmaneli 09060001 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG Oleh: Kurnia Dewi Putri Mahasiswa program studi BK STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG
Upaya Meningkatkan Kemandirian... (Anik Riana) 400 UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG EFFORTS TO INCREASE THROUGH THE METHOD
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL APRIL YULIANTI NPM. 12060020 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia
Lebih terperinciPENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)
58 Penyesuaian Sosial Siswa Tunarungu PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta) Karina Ulfa Zetira 1 Dra. Atiek Sismiati Subagyo 2 Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi 3 Abstrak
Lebih terperinciyang menjelaskan data-data secara verbal atau pendekatan deskriptif kualitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang menjelaskan data-data secara verbal atau pendekatan deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alami oleh seorang anak terhadap kehadiran atau kelahiran saudara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor lingkungan dan bawaan yang berbeda. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara
Lebih terperinciKEGIATAN TIME OUT DI TK AISIYAH BUSTANUL ATHFAL 47 SURABAYA
JPAUDI : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Vol. 2 No. 1, April 2016 KEGIATAN TIME OUT DI TK AISIYAH BUSTANUL ATHFAL 47 SURABAYA Andi Kristanto PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Lebih terperinciKeyword: Self Confidence
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VIII MTsN 1 PESISIR SELATAN Monica Hanna Tasya 1, Rahma Wira Nita 2, Suryadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA DI KAMPUNG BARU KELURAHAN INDARUNG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG SUMATERA BARAT JURNAL
PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA DI KAMPUNG BARU KELURAHAN INDARUNG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG SUMATERA BARAT JURNAL Oleh: RAHMI FRATIWI NIM. 09060108 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan
BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciPROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL
PROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL Oleh : NIKE RESTI 11060117 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACK
PERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Rafiqal Sadli * Fitria Kasih** Zulkifli** *Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA DALAM KELUARGA DI RT IV RW XV KELURAHAN MATA AIR KECAMATAN PADANG SELATAN. Oleh: Kiki Ricardo
POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA DALAM KELUARGA DI RT IV RW XV KELURAHAN MATA AIR KECAMATAN PADANG SELATAN Oleh: Kiki Ricardo Mellyarti Syarif Gusneli Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CINTA 2 KODI KARYA ASMA NADIA Lisa Novrianti, Aruna Laila, Ricci Gemarni Tatalia Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada usia remaja awal yaitu berkisar antara 12-15 tahun. Santrock (2005) (dalam http:// renika.bolgspot.com/perkembangan-remaja.html,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM: 10060097 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu. Seiring dengan
Lebih terperinciPERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENANAMAN KEDISIPLINAN TERHADAP REMAJA DI DUSUN KRAJAN, DESA GEMBONG, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015
PERANAN KELUARGA DALAM PROSES PENANAMAN KEDISIPLINAN TERHADAP REMAJA DI DUSUN KRAJAN, DESA GEMBONG, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Erma Septanti Abstrak Peranan keluarga merupakan salah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada anak autis perilaku tantrum sering muncul sebagai problem penyerta kerena ketidakstabilan emosinya, banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah
Lebih terperinciNur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
PERANAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM PENDIDIKAN MORAL ANAK (STUDI KASUS DELAPAN ORANG AYAH DI DESA SONGING KECAMATAN SINJAI SELATAN KABUPATEN SINJAI) Nur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola asuh merupakan interaksi yang diberikan oleh orang tua dalam berinteraksi
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orangtua Pola asuh orangtua merupakan interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orangtua mendidik, membimbing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak usia 0-3 tahun merupakan masa untuk berkenalan dan belajar menghadapi rasa kecewa saat apa yang dikehendaki tidak dapat terpenuhi. Rasa kecewa, marah, sedih dan
Lebih terperinciJURNAL MERIA ULFA. AF NPM:
TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAKNYA (Studi terhadap Orang Tua di Kampung Sungai Kuyung Kenagarian Inderapura Selatan Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan) JURNAL MERIA ULFA.
Lebih terperinci`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini
1 `BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa sekolah menengah umumnya berusia antara 12 sampai 18/19 tahun, yang dilihat dari periode perkembangannya sedang mengalami masa remaja. Salzman (dalam
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL FERA ARDANTI. Z NPM. 10060140 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT
PERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Desri Afriani * Fitria Kasih **, Rahma Wira Nita ** *) Mahasiswa
Lebih terperinciPERSEPSI GURU KELAS DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 08 ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL
PERSEPSI GURU KELAS DALAM MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI 08 ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL Oleh: TIA MARIATI 11060240 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciOleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK
1 Kendala yang Dialami oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyalurkan Bakat Peserta Didik melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran di SMP Negeri 2 Bayang Oleh: Eldawati Mahasiswa Bimbingan dan Konseling,
Lebih terperinciKeyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students
1 DUKUNGAN SOSIAL GURU BK PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU DI SMK NEGERI 6 PADANG Okta Wilda 1, Rahma Wira Nita 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen
Lebih terperinciRARA NINGRUM NPM:
0 PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DILIHAT DARI LIFE POSITION DI JORONG PADANG BUNGUR KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: RARA NINGRUM NPM: 11060262 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni
Lebih terperinciPERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN. Muldani Iksan
PERSEPSI GURU BK TENTANG KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 5 SOLOK SELATAN Muldani Iksan 11060190 Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT
Lebih terperincioleh: ARI DARMANSYAH Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL (STUDI PADA MAHASISWA DI PROGRAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATRA BARAT ANGKATAN 2014) oleh: ARI DARMANSYAH Mahasiswa Bimbingan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks kenegaraan, penyelenggaraan pendidikan diatur dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 2004. Dalam Undang-Undang tersebut, pendidikan diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga anak usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (usia 18 sampai 20 tahun) (WHO, 2013). Remaja merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah kelompok umur 10-20 tahun. Masa remaja terdiri dari tiga subfase yang jelas, yaitu masa remaja awal (usia 11 sampai 14 tahun), masa remaja pertengahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang besar, dan masing-masing individu itu sendiri harus memulai dan mencoba
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemandirian merupakan sifat yang sejatinya dimiliki oleh setiap individu untuk melakukan berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan kecil sampai kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa kanak-kanak, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang sangat pesat. Hurlock (1997) mengatakan bahwa masa golden age atau masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanggung jawab atas kesejahteraan anak, baik jasmani, kesehatan, rohani serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan makhluk kecil ciptaan Allah SWT yang telah diamahkan pada sepasang suami - isteri untuk menjalankan perannya sebagi figur sebagai orangtua. Anak
Lebih terperinci