PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Transkripsi

1 PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL APRIL YULIANTI NPM PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2 PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh: April Yulianti* Dra. Suheni, M.Pd. ** Septya Suarja, M.Pd. ** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK This research background by phenomenon that researchers found in the field are the learners have difficulty in adjusting to physical changes in junior high school 4 Batang Anai, Padang Pariaman both physical changes of the primary sex characteristics and physical changes of secondary sex characteristics. The purpose of this research to describe: 1) Profile of adjustment to physical changes learners about primary sex characteristics of the male and female, 2) Profile of adjustment to physical changes learners about secondary sex characteristics men and women. This research is quantitative descriptive with population in this research is students of class VIII with the number 120 people, for taking the sample used simple random sampling technique. Election two classes population is class VIII.1 and class VIII.3 totaling 59 people thatv is 28 men and 31 women. Data collection tool in this research is a questionnaire while to carry out data analysis using technique percentage. The results of this research reveal the profile of adjustment to physical changes learners class VIII. viewed from each of the variables: 1) Profile of adjustment to physical changes learners about sex characteristics primer is located on the criterion of less good, 2) Profile of adjustment to physical changes learners about the characteristics of secondary sex were the criteria are less well, Based on the findings of this research, researchers recommend with students to increase knowledge about the adjustment in the physical changes experienced either physical changes of the primary sex characteristics and physical changes of secondary sex characteristics. Keywords: Adjustment, in Physical Changes, Students PENDAHULUAN Setiap manusia akan mengalami perkembangan, sejak masa bayi, periode kanak-kanak, masa remaja, yang kemudian berkembang menjadi manusia dewasa. Kehidupan sebagai remaja merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan. Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional (Santrock, 2007:26). Senada dengan itu, Sarwono (2008:52) menyatakan Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik. Jadi, selama masa remaja setiap individu akan mengalami banyak perubahan dalam kehidupannya baik perubahan yang bersifat psikologis maupun perubahan fisik sebelum akhirnya menjadi manusia dewasa. Perubahan fisik pada masa remaja merupakan proses perubahan yang bersifat progresif dan kontinu dan berlangsung dalam periode tertentu. Adapun bentuk perubahan fisik yaitu seperti bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, dan berubahnya ukuran besar organ seks (Ali & Asrori, 2004:20). Sedangkan menurut Sarwono (Desmita, 2012:190) Perubahan - perubahan fisik merupakan pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahanperubahan psikologis. Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja ini dibedakan menjadi dua yaitu perubahan fisik tentang ciri-ciri seks primer dan perubahan fisik tentang ciri-ciri seks sekunder. Perubahan fisik tentang ciri-ciri seks primer adalah perubahan pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan 1

3 proses reproduksi. Sedangkan perubahan fisik tentang ciri-ciri seks sekunder adalah tandatanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan denga proses reproduksi, namun merupakan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan (Desmita, 2012:192). Perubahan ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder berbeda antara laki-laki dan Perubahan ciri-ciri seks primer pada laki-laki ditunjukkan dengan terjadinya mimpi basah, sedangkan perubahan ciri-ciri seks primer pada perempuan ditandai dengan munculnya periode menstruasi. Perubahan ciri-ciri seks sekunder pada lakilaki adalah tumbuhnya kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu di ketiak, di dada, di kaki dan di lengan dan di sekitar kemaluan, serta otot-otot menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan terlihat payudara dan pinggul yang membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu di ketiak dan di sekitar kemaluan (Desmita, 2012:193). Menurut Hurlock (2010:185) Perubahan - perubahan pesat yang terjadi selama masa remaja menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman dan mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Remaja pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tingkat perkembangan yang disebut Masa remaja. Pada tahap ini masih ada remaja yang mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan. Perubahan-perubahan fisik menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya (Sarwono, 2008:53). Remaja dikatakan dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan yang terjadi terhadap fisiknya apabila remaja tidak mengalami ketegangan emosional dan dapat menerima keadaan fisiknya dengan baik. Sesuai dengan pendapat Fatimah (2010:195) Individu digolongkan mampu melakukan penyesuaian secara positif ditandai dengan tidak adanya ketegangan emosional yang berlebihan dan memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengarahan diri. Dalam kenyataannya, tidak selamanya remaja akan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri. Hal itu disebabkan adanya rintangan atau hambatan tertentu yang menyebabkan ia tidak mampu melakukan penyesuaian diri secara optimal (Fatimah, 2010:194). Minimnya pengetahuan mengenai perubahan fisik dan kurangnya perhatian dari orang tua membuat banyak diantara remaja yang tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan baik terhadap perubahan fisik yang dialami. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Februari 2016, pada umumnya peserta didik di SMPN 4 Batang Anai sudah mengalami perubahan pada fase remaja, seperti payudara yang mulai membesar, panggul yang mulai membesar pada peserta didik perempuan dan adanya peserta didik yang minta izin pulang sebelum pembelajaran selesai dengan alasan bahwa peserta didik sakit perut karena menstruasi, darah yang keluar saat menstruasi sangat banyak sehingga membekas pada rok yang dipakai. Suara peserta didik laki-laki juga sudah berubah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan dua orang guru BK pada tanggal 18 Februari 2016 terungkap bahwa peserta didik perempuan sulit menyesuaikan diri ketika mengalami menstruasi sehingga peserta didik sering tidak masuk sekolah dan minta izin pulang sebelum pembelajaran selesai ketika mengalami menstruasi. Peserta didik malu dengan jerawat di wajah sehingga membuatnya tidak percaya diri. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 2 orang peserta didik perempuan dan 2 orang peserta didik laki-laki pada tanggal 18 Februari terungkap bahwa peserta didik perempuan merasa tidak puas dengan penampilan fisiknya karena panggulnya yang berubah menjadi lebar, payudara yang mulai membesar membuat peserta didik merasa malu dan pakaian yang sering dipakai oleh peserta didik menjadi sempit. Sakit perut ketika menstruasi juga dirasakan oleh peserta didik perempuan sehingga membuat peserta didik tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah dan pekerjaan rumah juga tidak dapat diselesaikan dengan baik. Peserta didik juga merasakan perubahan emosi, yaitu mudah marah dan tersinggung dengan perkataan teman, guru dan orang tua. Perasaan malu juga dirasakan oleh peserta didik perempuan kepada teman-teman dan orang tuanya pada saat mengalami menstrusi pertama. Peserta didik laki-laki merasakan kulitnya berubah menjadi kasar, timbulnya jerawat membuat peserta didik merasa malu, canggung dan tidak percaya diri terutama kepada peserta didik Keringat yang banyak membuat peserta didik sering menjauh dari temannya karena peserta didik 2

4 merasa keringatnya menyebabkan bau badan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa peserta didik kurang mampu menyesuaikan diri pada masa pubertas. Berdasarkan fenomena inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Profil Penyesuaian Diri pada Perubahan Fisik Peserta Didik Kelas VIII di SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka peneliti memfokuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks primer laki-laki. 2. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks sekunder lakilaki. 3. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks primer 4. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks sekunder Berdasarkan uraian pada fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana profil penyesuaian diri pada perubahan fisik peserta didik di kelas VIII SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks primer laki-laki 2. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks sekunder lakilaki. 3. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks primer 4. Profil penyesuaian diri pada perubahan fisik tentang ciri-ciri seks sekunder METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Tempat pelaksanaannya yaitu di SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, pada peserta didik kelas VIII. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2006:10), Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dituntut banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Sedangkan menurut Yusuf (2007:83) Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai faktafakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Selain itu Bungin (2008:36) Format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Sedangkan untuk melaksanakan analisis data menggunakan teknik persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Profil Penyesuaian Diri pada Perubahan Fisik Peserta Didik Laki-laki di Kelas VIII SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan data yang dikumpulkan perubahan fisik peserta didik laki-laki kelas VIII di SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dapat diketahui 11 orang berada pada kategori Kurang Baik, 9 orang pada kategori Cukup Baik, 7 orang berada pada kategori Baik, 1 orang pada kategori Sangat Baik. Ini berarti bahwa profil Penyesuaian Diri pada Perubahan Fisik Peserta Didik Lakilaki di Kelas VIII SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman berada pada kategori Kurang Baik dengan frekuensi 11 orang. 2. Profil Penyesuaian Diri pada Perubahan Fisik Peserta Didik Perempuan di Kelas VIII SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan data yang dikumpulkan perubahan fisik peserta didik perempuan kelas VIII di SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dapat diketahui 19 orang berada pada kategori Kurang Baik, 10 orang berada pada kategori Cukup Baik, 2 orang berada pada kategori Baik. Ini berarti bahwa profil Penyesuaian Diri pada Perubahan Fisik Peserta Didik di Kelas VIII SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman berada pada kategori Kurang Baik dengan frekuensi 19 orang. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan perubahan fisik peserta didik kelas VIII di SMPN 4 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, sebagai berikut. 3

5 1. Peserta didik di kelas VIII SMPN 4 Batang terkait dengan ciri-ciri seks primer lakilaki berada pada kategori kurang baik. 2. Peserta didik di kelas VIII SMPN 4 Batang terkait dengan ciri-ciri seks primer perempuan berada pada kategori kurang baik. 3. Peserta didik di kelas VIII SMPN 4 Batang terkait dengan ciri-ciri seks sekunder lakilaki berada pada kategori kurang baik. 4. Peserta didik di kelas VIII SMPN 4 Batang terkait dengan ciri-ciri seks sekunder perempuan berada pada kategori kurang baik. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, saran peneliti adalah kepada: 1. Peserta didik Agar dapat menambah wawasan mengenai perubahan fisik serta menambah wawasan mengenai cara menyesuaikan diri pada perubahan fisik terutama pada perubahan pada kulit bagi perempuan dan rambut bagi laki-laki. 2. Guru BK di sekolah Guru BK diharapkan dapat memberikan layanan-layanan BK kepada peserta didik seperti layanan informasi, bimbingan kelompok, ataupun layanan lainnya agar dapat menambah wawasan peserta didik tentang cara menyesuaikan diri dengan baik pada perubahan fisik yang dialami peserta didik dan peserta didik bisa menerima perubahan fisiknya. 3. Pengelola program studi bimbingan dan konseling agar dapat membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan terkait dengan penyesuaian diri pada perubahan fisik peserta didik. 4. Peneliti selanjutnya, dapat sebagai sumber informasi dan bisa melakukan penelitian mengenai masalah ini dari variabel yang berbeda. KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group. Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Fatimah, Enung. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia. Santrock, Jhon W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga. Sarwono, Sarlito Wirawan. (200 8). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yusuf, A. Muri. (2007). Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan ilmiah. Padang: UNP Press. Ali & Asrori. ( 2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. 4