BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan analisis atas hasil penelitian dan pembahasanya. Hasil dan pembahasan merupakan jawaban atas persoalan penelitian yang terdapat dalam bab satu. Pembahasan bab ini berkaitan dengan profil Gugus Jayabaya, strategi peningkatan mutu, analisis SWOT dan pembahasanya. 4.1 Hasil Penelitian Profil Gugus Jayabaya Tahun 2014/2015 Gugus merupakan kelompok kerja yang terdiri dari beberapa sekolah dasar yang bertujuan untuk memperlancar upaya meningkatkan kemampuan professional para guru SD dalam usahanya meningkatkan mutu proses belajar mengajar serta hasil belajar siswa dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki sekolah, tenaga kependidikan dan masyarakat sekitarnya. Gugus Jayabaya adalah salah satu gugus yang berada di kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Gugus Jayabaya beranggotakan 5 Sekolah Dasar yaitu SDN 3 Gemawang, SDN Kalibanger, SDN 2 Banaran, SDN 1 Ngadisepi dan SDN 2 Ngadisepi. 37

2 Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung memiliki visi misi serta tujuan sebagai berikut : Visi : Terwujudnya profesionalisme pendidikan dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dalam peningkatan mutu Sekolah Dasar Misi : 1. Meningkatkan motifasi guru dalam upaya mewujudkan manajemen sekolah yang efektif dan berkualitas 2. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan melalui kompetensi yang sehat dan sportif 3. Mewujudkan mutu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenagkan melalaui manajemen berbasis sekolah 4. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan jaman 5. Memberdayakan peran serta tenaga kependidikan dan masyarakat dalam meningkatkan mutu Sekolah Dasar. Tujuan : 1. Membentuk forum bertukar pikiran/informasi, bekerja sama, berbagi pengalaman, dan lain-lain dalam rangka meningkatkan kualitas satuan pendidikan. 38

3 2. Membantu terselenggaranya system pembinaan professional melalui kegiatan KKG dan KKKS. 3. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan. 4. Menyetarakan kualitas satuan pendidikan melalui kegiatan bersama untuk mendukung pemerataan mutu pendidikan. 5. Membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra sekolah dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 6. Menjadi mediator antar anggota gugus serta mediator antara pemerintah dengan anggota gugus dalam berbagai kegiatan peningkatan mutu pendidikan. Tabel 4.1 Tenaga Pendidik di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung No Nama Sekolah SLTA DII S1 S2 1 SD N Banaran SD N Kalibanger SD N 3 Gemawang SDN 1 Ngadisepi SDN 2 Ngadisepi Jumlah Sumber :UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Gemawang Tahun 2014/

4 4.1.2 Analisis Lingkungan Gugus Jayabaya Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui observasi di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung peneliti memaparkan beberapa aspek yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang yang tertera pada permendiknas No 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 yang isinya terdapat 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,standar pembiyayaan, dan standar pendidikan nasional, akan tetapi setelah peneliti melakukan obserfasi di lapangan peneliti hanya menganalisis 5 aspek yang dapat dijadikan strategi peningkatan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, yaitu sandar pendidik dan tenaga kependidikan yang dianalisa adalah proses belajar mengajar dan guru, standar sarana dan prasarana yang di teliti adalah Sarana dan Prasarana di lingkungan Gugus Jayabaya, standar pegnelolaan aspek yang diteliti adalah Perencanaan dan, standar pembiyayaan aspek yang diteliti adalah pendanaan di Gugus Jayabaya. Kelima aspek tersebut diolah menggunakan teknik analisis SWOT yang dilakukan bersama ketua Gugus, wakil, bendahara, sekretaris dan para anggota 40

5 gugus melalui Focus Group Discussion (FGD), yang dapat diidentifikasi beberapa faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman Aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek Proses Belajar Mengajar dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.2 dibawah ini : 41

6 Tabel 4.2 MATRIK IFAS (Internal Factors Analysis Summary) Aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) NO KEKUATAN BOBO TOTAL T 1. Beberapa guru yang 0,2 4 0,8 menggunakan model pembelajaran secara bervariasi. 2 Proses belajar dilakukan 0,3 3 0,9 secara outdor dan indor. 3 PBM berhasil dan 0,5 2 1,0 meningkatkan prestasi siswa. TOTAL 1 2,7 NO KELEMAHAN BOBO TOTAL T 1. Beberapa guru tidak bisa 0,4 3 1,2 menggunakan teknologi modern dalam PBM. 2. Management class terhadap ruang belajar secara outdor kurang 0,3 3 0,9 3. Terdapat guru yang tidak 0,3 3 0,9 memahami cara menggunakan pembelajaran baru TOTAL 1 3,0 Total Skor Akhir 0,80 (Kekuatan-Kelemahan) Berdasarkan hasil analisis data matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) di atas, didapat bahwa para anggota Gugus Jayabaya memberikan 42

7 bobot 0,2 dan skor 4 pada komponen beberapa guru yang menggunakan model pembelajaran secara bervariasi. Penggunaan model pembelajaran ini dilakukan karena jenis materi pembelajaran yang bervariasi, setiap siswa memiliki beragam gaya belajar, memodelkan kreatifitas kepada siswa, siswa akan memiliki pendalaman yang mendalam dan, mendorong siswa agar lebih aktif. Para anggota Gugus peserta fgd berpendapat bahwa guru sebagai seorang pendidik pastinya telah menguasai cara menggunakan model pembelajaran secara bervariasi. Faktor tersebut dianggap bisa meningkatkan kualitas PBM (Proses Belajar Mengajar) di lingkungan Gugus Jayabaya, kemudian proses belajar dilakukan secara outdor dan indoor proses pembelajaran ini dianggap sebagai kekuatan karena proses pembelajaran yang indoor dan outdor membuat para peserta didik tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar karena pembelajarn tidak hanya di didalam kelas saja. Faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 2. Faktor ini dianggap mampu meningkatkan proses belajar mengajar di Gugus Jayabaya Faktor kelemahannya yaitu guru tidak bisa menggunakan teknologi modern dalam PBM, di Gugus Jayabaya ada beberapa guru yang tidak bisa menoperasikan teknologi informasi misalnya saja 43

8 pengoperasian laptop,internet, dan LCD komponen ini diberi skor dan bobot tertinggi oleh para anggota gugus yaitu 0,4 dan 3 sebab faktor ini lah yang menyebabkan guru malas untuk meningkatkan kemampuannya padahal untuk saat ini guru dituntut agar bisa mengunakan teknologi terutama pengoperasian laptop, komputer beserta jaringan internet. Kemudian Menejemen kelas terhadap ruang belajar secara outdor kurang, manajemen kelas yang baik hendaknya guru mampu menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. Komponen ini diberi bobot dan skor 0,3 dan 3. Komponen kelemahan yang ke tiga adalah terdapat guru yang tidak memahami cara menggunakan pembelajaran baru, guru yang usianya sudah menginjak masa purna tidak bisa menguasai pembelajaran baru misalnya saja kurikulum baru, metode pembelajaran,dan pemanfaatan komputer dan LCD dalam pembelajaran faktor ini diberi bobot dan skor yang sama dengan manajemen kelas yaitu 0,3 dan 3 Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) aspek PBM dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan 44

9 bobot hingga perhitungan akhir, yang disajikan dalam tabel 4.3 dibawah ini. NO Tabel 4.3.MATRIK EFAS (Eksternal Faktors Analysis Summary) Aspek PBM ( Proses Belajar Mengajar) PELUANG 1. Banyak peneliti yang melakukan penelitian di SD gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM. 2. Guru menerapkan wawasan baru pada siswa BOBO TOTAL T 0,5 3 1,5 0,3 4 1,2 3. Hasil PBM beragam 0,2 3 0,6 TOTAL 1 3,3 NO ANCAMAN BOBO TOTAL T 1. Siswa tidak memahami 0,3 2 0,6 materi yang disampaikan. 2. PBM tidak berjalan 0,3 3 0,9 sesuai rencana 3. Hasil PBM tidak sesuai 0,4 3 1,2 dengan tujian TOTAL. 1 2,7 Total Skor (Peluang 0,6 Ancaman) Dari hasil analisis data matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary), banyak peneliti yang 45

10 melakukan penelitian di lingkungan Sekolah Dasar Gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM (Proses Belajar Mengajar), komponen ini menjadi faktor peluang karena penelitian yang dilakukan di lingkungan sekolah Gugus Jayabaya dapat membatu para guru dalam pengenalan dan pemahaman pada metode dan model pembelajaran yang lebih beragam, faktor ini oleh para guru diberi bobot 0,5 dengan skor 3. Selanjutnya guru menerapkan wawasan baru pada siswa di anggap sebagai peluang yang besar untuk di manfaatkan yaitu dengan bobot 0,3 dan skor 4. faktor yang ketiga adalah hasil proses belajar mengajar beragam, faktor PBM yang beragam dikarenakan sumber daya manusia yang berdeda sangat berpengaruh pada proses belajar mengajar di Gugus Jayabaya. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3 Ancaman terbesar berdasarkan matrik PBM diatas adalah Hasil PBM tidak sesuai dengan tujuan. Hal ini dianggap sebagai ancaman utama karena bila proses belajar tidak sesuai dengan tujuan maka kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan sebagaimana yang di inginkan, faktor ini diberi bobot dan skor yang cukup tinggi yaitu 0,4 dan 3. Siswa tidak memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru faktor ini sebagai ancaman karena bila siswa tidak memahami materi 46

11 pembelajaran maka hasil PBM tidak akan sesuai dengan tujuan faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 2. Selain itu proses belajar mengajar yang tidak berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran juga diaggap sebagai kendala dalam proses belajar mengajar faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor Aspek Guru Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek guru dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini : 47

12 NO Tabel 4.4 MATRIK IFAS (Internal Faktors Analysis Summary) Aspek Guru KEKUATAN 1. Kualifikasi guru-guru di Gugus Jayabaya sudah S1. 2. Tingkat kedisiplinan guru yang tinggi. 3. Guru memiliki keuletan dalam membimbing peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. NO BOBO TOTAL T 0,3 3 0,9 0,4 2 0,8 0,3 4 1,2 TOTAL KELEMAHAN BOBO TOTAL T Guru-guru muda yang 0,4 2 0,8 kurang berpengalaman. Guru-guru yang masih 0,4 2 0,8 enggan mengerjakan administrasi kelas. Guru mengajar tanpa 0,2 3 0,6 persiapan. TOTAL Total Skor (Kekuatan- 0,7 Kelemahan) Berdasarkan dari hasil analisis matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) di atas, di peroleh bahwa faktor kekuatan yaitu Kualifikasi guru-guru di Gugus Jayabaya sudah S1 diberi bobot dan skor cukup tinggi yaitu 3 dan 0,3 karena rata rata guru di Gugus Jayabaya sudah S1 hanya ada beberapa yang belum S1 48

13 karena dengan alasan hampir pensiun jadi tidak melanjutkan Pendidikan dari DII ke S1. Faktor pendukung yang ke dua adalah guru memiliki keuletan dalam membimbing peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Seorang guru yang mempunyai kompetensi tinggi, biasanya sangat ulet dalam membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaranya, faktor ini menyumbang skor dan bobot yang tinggi yaitu 0,3 dan 4. Faktor kekuatan yang terahir dalam aspek guru adalah tingkat kedisiplinan guru yang tinggi. Guru yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang guru yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan komponen ini diberi bobot 0,4 dan skor 2. Walaupun kualifikasi guru sudah S1, akan tetapi banyak guru-guru muda yang kurang berpengalaman dalam mengahadapi para peserta didik terutama siswa kelas rendah yang perlu kesabaran ekstra dalam melaksanakan proses KBM kelemahan guru tersebut diberi skor dan bobot cukup tinggi yaitu 0,4 dan 2. Selain hal tersebut guru juga mengajar tanpa persiapan yaitu hanya melihat buku saja tanpa 49

14 melihat rencana pembelajaran jadi pembelajaran tidak bisa maksimal karena pembelajaran yang konvensional, faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Kemudian guru masih enggan mengerjakan administrasi kelas contohnya,rencana pelaksanaan pembelajaran, buku infentaris kelas, keuangan umum, promes, prota, silabus, notula, buku konseling, buku perbaikan pengayaan, buku konsultasi dan sebagainya. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 2. Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) aspek guru dapat dilihat dari analisis faktor peluang dan ancaman hasil temuan wawancara serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir fgd, yang disajikan dalam tabel 4.5 dibawah ini. 50

15 Tabel 4.5 MATRIK EFAS (Eksternal Analysis Summary) Aspek Guru NO PELUANG BOBO TOTAL T 1. Terdapat pelatihan 0,3 3 0,9 khusus untuk guru tentang pengembangan profesi. 2. Guru memanfaatkan 0,4 4 1,6 pelatihan yang diselenggarakan pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam PBM. 3. Kegiatan pelatihan yang 0,3 4 1,2 dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD gugus Jayabaya. TOTAL NO ANCAMAN BOBO TOTAL T 1. Terdapat banyak guru 0,4 4 1,6 berprestasi yang dialih tugaskan untuk dipromosikan menjadi Kepala Sekolah. 2. Banyak sekolah yang 0,2 4 0,8 kekurangan guru 3. Terdapat kelas yang 0,4 3 1,2 terbengkalai. TOTAL Total skor (peluangancaman) 0,1 51

16 Dari hasil analisis data matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary), para guru-guru memanfaatkan pelatihan yang diselenggarakan pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam PBM tentang penguasaan kelas, metode pembelajaran yang sesuai, pemanfaatan alat peraga dan sebagainya, faktor ini dianggap utama dengan diberi bobot 0,3 dan skor 3. Selanjutnya para guru juga berpendapat bahwa peluang yang bisa dimanfatkan adalah adanya kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya, misalnya saja pelatihan tentang Kurikulum yang baru. Faktor ini diberi bobot tinggi yaitu 0,4 dan skor 4. Komponen yang ketiga adalah Terdapat pelatihan khusus untuk guru tentang pengembangan profesi. Pengembangan profesi guru dinilai penting karena seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 3. Analisis matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) pada hal-hal yang dapat menjadi kendala bagi para guru yaitu terdapat banyak guru berprestasi 52

17 yang dialih tugaskan untuk dipromosikan menjadi Kepala Sekolah menyumbang skor dan bobot yaitu 0,4 dan 4. Kemudian masih banyak sekolah yang kekurangan guru kelas,di lingkungan Gugus Jayabaya masih banyak kekurangan guru kelas yang sudah pegawai negeri dan ada juga salah satu sekolah yang seorang guru mengajar dua kelas yang berbeda. Faktor ini diberi bobot cukup tinggi yaitu 0,2 dan skor 4. Faktor kendala yang terahir adalah terdapat kelas yang terbengkalai faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan Aspek Sarana dan Prasarana Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek sarana dan prasarana dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.6 dibawah ini : 53

18 Tabel 4.6 MATRIK IFAS (Internal Faktors Analysis Summary) Aspek Sarpras NO KEKUATAN BOBO TOTAL T 1. Memiliki sarana 0,3 2 0,6 pembelajaran yang memadai. 2 Siswa antusias belajar 0,2 3 0,6 dengan sarana yang memadai. 3 Siswa memiliki hasil 0,5 3 1,5 belajar yang baik k arena dukungan sarana dan prasarana yang memadai TOTAL 1 2,7 NO KELEMAHAN BOBO TOTAL T 1. Akses jalan yang kurang memadai. 0,3 3 0,9 2. Belum ada upaya 0,3 4 1,2 perbaikan jalan. 3. Banyak siswa yang 0,4 3 1,2 datang terlambat karena akses jalan yang kurang baik. TOTAL 1 3,3 Total Skor Akhir 0,6 (Kekuatan-Kelemahan) Memperhatikan tabel 4.6 diatas bahwa memiliki sarana pembelajaran yang memadai, faktor ini merupakan salah satu komponen kekuatan karena sarana pembelajaran yang memadai membuat proses pembelajaran berjalan sesuai harapan, faktor ini diberi 54

19 bobot dan skor yaitu 0,3 dan 2, selain itu siswa antusias belajar dengan sarana yang memadai, sarana pembelajaran yang memadai misalnya saja alat peraga membuat siswa antusias untuk mengikuti pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang menarik. Faktor ini diberi bobot 0,2 dan skor 3 oleh para guru. Faktor faktor yang dianggap sebagai hal yang menjadi kelemahan guru di Gugus Jayabaya antara lain akses jalan yang kurang memadai, akses jalan di Gugus Jayabaya yang masih di ligkungan desa yaitu masih jarang angkutan umum yang bisa menjangkau semua sekolah dikarenakan akses jalan yang kurang memadai. Faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 3, selain itu belum adanya upaya perbaikan jalan di lingkungan Gugus Jayabaya, diberi bobot dan skor tinggi yaitu 0,3 dan skor 4. Kemudian masih banyak siswa yang datang terlambat ke sekolah dikarenakan jalan ke sekolah yang jauh dan akses jalan yang kurang baik diberi bobot dan skor yang cukup tinggi yaitu 0,4 dan 3. Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) aspek Sarana dan prasarana dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir yang disajikan dalam tabel 4.7 dibawah ini. 55

20 Tabel 4.7 MATRIK EFAS (Eksternal Faktors Analysis Summary) Aspek Sarpras NO PELUANG BOBO T TOTAL 1. Banyak guru yang 0,3 3 0,9 memiliki kendaraan pribadi 2 Letak SD yang jauh 0,3 3 0,9 dapat ditempuh dengan mudah 3 Guru tepat waktu datang 0,4 4 1,6 ke sekolah TOTAL 1 3,4 NO ANCAMAN BOBO T TOTAL 1. Fasilitas gedung kurang 0,3 4 1,2 memadai. 2. Banyak kegiatan yang 0,4 3 1,2 dialih fungsikan ke sekolah lain yang memiliki gedung yang lebih memadai 3. Menggangggu aktifitas 0,3 3 0,9 dari SD yang ditempati TOTAL 1 3,3 Total Skor (Peluang 0,1 Ancaman ) Berdasarkan tabel 4.7 diatas, faktor utama sebagai peluang adalah guru tepat waktu datang ke sekolah, faktor ini diberi bobot dan skor tinggi yaitu 0,4 dan 4. Banyak guru yang memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor, guru yang memiliki kendaraan pribadi bisa lebih cepat datang ke sekolah. Faktor ini 56

21 diberi skor dan bobot yaitu 0,3 dan 3 faktor lainya adalah Letak sekolah yang jauh dapat ditempuh dengan mudah faktor ini diberi bobot dan skor yaitu 0,3 dan 3 Pada faktor-faktor yang menjadi ancaman pada aspek sarana dan prasarana adalah fasilitas gedung di Gugus Jayabaya kurang memadai, fasilitas gedung di Gugus Jayabaya masih banyak yg kurang memadai sehingga kurang layak untuk proses pembelajaran siswa. Faktor ini menyumbang bobot yang cukup besar yaitu 0,3 dan 4. Kemudian ancaman lainya yaitu Mengganggu aktifitas dari SD yang ditempati untuk kegiatan Gugus faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. Factor yang ketiga dari aspek sarana dan prasarana adalah banyak kegiatan yang dialih fungsikan ke sekolah lain yang memiliki gedung yang lebih memadai. Faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor Aspek Perencanaan Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek Proses Belajar Mengajar dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 57

22 dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.8 dibawah ini : NO Tabel 4.8 MATRIK IFAS (Internal Faktors Analysis Summary)Aspek Perencanaan KEKUATAN 1. Kegiatan di Gugus untuk SD direncanakan jauh hari 2. Merencanakan peningkatan professional Guru 3. Menggundang tim pembinaan untuk pengembangan KKG BOBO TOTAL T 0,2 3 0,6 0,4 3 1,2 0,2 3 0,6 TOTAL 1 2,4 NO KELEMAHAN BOBO TOTAL T 1. Banyak guru yang 0,3 3 0,9 sibuk sehingga rencana tidak berjalan dengan lancer 2. Peningkatan 0,2 4 0,8 professionalisme guru terhambat teknologi 3. Menentukan waktu 0,5 3 1,5 yang kurang efisien sehingga menggangu jam mengajar TOTAL 1 3,2 Total Skor (Kekuatan- Kelemahan) -0,8 58

23 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, pada kolom kekuatan yaitu Merencanakan peningkatan professionalisme guru hal ini diberi bobot 0,4 dan skor 3 oleh para guru. Kegiatan di Gugus untuk SD direncanakan jauh hari faktor ini oleh para guru diberi bobot 0,2 dan skor 3 kemudian Menggundang tim pembinaan untuk pengembangan KKG misalnya saja Ka UPT dan pengawas. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Faktor kelemahan pada aspek perencanaan adalah banyak guru yang sibuk sehingga rencana tidak berjalan dengan lancar, misalnya saja sibuk mengurusi administrasi kelas faktor ini diberi skor dan bobot 0,3 dan 3. Selain itu Peningkatan profesionalisme guru terhambat teknologi, di Gugus Jayabaya teknologi informasi masih sangat kurang karena jaringan internet yang masih sulit membuat peningkatan profesionalisme guru masih kurang faktor ini diberi skor 0,2 dan bobot 4. Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) aspek perencanaan dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir, yang disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini. 59

24 Tabel 4.9 MATRIK EFAS (Eksternal Faktors Analysis Summary) Aspek Perencanaan NO PELUANG BOBO T TOTAL 1. Terdapat beberapa SD 0,2 3 0,6 yang bersedia sebagai tempat untuk melakukan perencanaan program 2. Terdapat tim pembinaan 0,4 3 1,2 dari kecamatan untuk program pengembangan guru 3. Terdapat workshop yang 0,4 3 1,2 meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya TOTAL 1 3,2 NO ANCAMAN BOBO TOTAL T 1. Letak SD yang jauh 0,4 3 1,2 sehingga banyak guru yang ijin 2. Kesanggupan guru 0,3 3 0,9 untuk kepentingan KKG kurang 3. Guru engan 0,3 3 0,9 berkreatifitas untuk peningkatan mutu pendidikan TOTAL 1 3,0 Total skor akhir 0,2 (peluang-ancaman) 60

25 Pada faktor yang berupa peluang adalah terdapat tim pembinan dari kecamatan untuk program pengembangan guru dan terdapat workshop yang meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya oleh peserta fgd, kedua faktor ini diberi bobot dan skor yang sama yaitu 0,4 dan 3. Kemudian Terdapat beberapa SD yang bersedia sebagai tempat untuk melakukan perencanaan program, faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Pada faktor yang merupakan ancaman pada aspek perencanaan adalah guru enggan berkreatifitas untuk peningkatan mutu pendidikan asek ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. Kemudian kesanggupan guru untuk kepentingan KKG kurang, di Gugus Jayabaya rasa sadar guru untuk ikut KKG masih kurang sehingga guru lebih sering tidak ikut kegiatan. Faktor ini diberi bobot dan skor 0,3 dan 3. Kemudia Letak sekolah dasar yang jauh sehingga banyak guru yang ijin, letak sekolah yang jauh dari tempat KKG dikarenakan lokasi yang berbukit bukit membuat guru malas untuk berangkat KKG. Faktor ini diberi bobot dan skor yang cukup tinggi karena setiap diadakanya KKG terdapat beberapa guru yang tidak berangkat mengikuti KKG faktor ini diberi bobot 0,4 dan skor 3. 61

26 Aspek Pendanaan Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) aspek Proses Belajar Mengajar dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 (sangat baik /outstanding) sampai 1 (sangat buruk/poor) dan pemberian bobot mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.10 dibawah ini : 62

27 Tabel 4.10 MATRIK IFAS (Internal Factors Analysis Summary) Aspek Pendanaan NO KEKUATAN BOBO TOTAL T 1. Pendanaan 0,4 3 1,2 dilaksanakan secara terperinci 2. Pendanaan selalu 0,4 4 1,6 dilaporkan 3. Tidak ada 0,2 4 0,8 penyelewengan terhadap dana yang ada TOTAL 1 3,6 NO KELEMAHAN BOBO TOTAL T 1. Tidak semua anggaran 0,2 2 0,6 di administrasikan 2. Tidak ada penyisihan 0,3 2 0,6 3. Penyusunan kurang rapi 0,4 3 1,2 TOTAL 1 2,4 Total skor (kekuatankelemahan) 1,2 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dideskripsikan bahwa tidak ada penyelewengan terhadap dana yang ada, hal ini selalu di catat dalam pembukuan dan dilaporkan faktor ini di beri bobot 0,2 dan skor 4. Kemudian Pendanaan dilaksanakan secara terperinci faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 3. Tidak ada penyelewengan terhadap dana yang ada, ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 4. 63

28 Faktor faktor yang dianggap sebagai kelemahan dalam aspek pendanaan adalah Penyusunan yang kurang rapi di beri bobot dan skor 0,4 dan 3 kemudian tidak ada penyisihan dana selalu di habiskan sehingga tidak ada kas faktor ini diberi bobot dan skor 0,3 dan 2. Faktor yang terahir adalah tidak semua anggaran di administrasikan factor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 2. Summary) analisis Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis aspek Pendanaan dapat dilihat dari hasil faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir yang disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11 MATRIK EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) Aspek Pendanaan NO PELUANG BOBO TOTAL T 1. Mendapatkan bantuan 0,3 4 1,2 dari pemda temanggung 2. Mendapatkan subsidi dari 0,4 4 1,6 masing-masing SD 3. Penggalian dana dari KKG 0,3 3 0,9 TOTAL 1 3,7 NO ANCAMAN BOBO TOTAL T 1. Anggaran dana tidak 0,5 2 1,0 sesuai kegiatan 2. Subsidi dari masingmasing 0,2 2 1,4 SD tidak berjalan 64

29 dengan lancer 3. Keperluan-keperluan 0,3 3 0,9 mendadak saat anggaran terbatas TOTAL 3,3 Total Skor (peluangancaman) 0,4 Berdasarkan table 4.11 diatas, faktor utama sebagai peluang adalah mendapatkan subsidi dari masing-masing SD, setiap sekolah di gugus jayabaya wajib melakukan iuran wajib setiap diadakanya program KKG. Faktor ini diberi bobot dan skor tinggi yaitu 0,3 dan 3. Faktor lainya adalah mendapatkan bantuan dari Pemda Temanggung faktor ini diberi botot 0,3 dan skor 4. Kemudian Penggalian dana dari KKG, tetapi karena masih belum berjalan dengan lancar maka hanya diberi bobot 0,3 dan skor 3 oleh para guru. Pada faktor-faktor yang menjadi ancaman pada aspek Pendanaan adalah Keperluan-keperluan mendadak saat anggaran terbatas misalnya saja saat rapat memerlukan bahan untuk di fotocopy padahal anggaran terbatas atau sudah habis faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3. Kemudian subsidi dari masingmasing sekolah tidak berjalan dengan lancar faktor ini diberi bobot dan skor yang tinggi yaitu 0,2 dan 2. Lalu faktor yang ketiga adalah anggaran dana tidak sesuai 65

30 dengan kegiatan faktor ini diberi bobot dan skor 0,5 dan Pembahasan Faktor Kekuatan Kelemahan Peluang dan Ancaman Bagi Penigkatan Mutu Gugus Jayabaya Adapun faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi penigkatan Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung meliputi; PBM, Guru, Sarana dan Prasarana, Perencanaan serta Pendanaan Aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) Hasil analisis untuk aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) yaitu faktor-faktor kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir -0,3, sedangkan untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) yaitu faktor-peluang dan ancaman skor akhirnya adalah 0,6. Hasil analisis ini menunjukan bahwa strategi berada di kuadran 3 atau WO (Weaknes Opportunity) yang mendukung strategi turn around 66

31 yaitu meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang yang ada. Matrik SWOT berdasarkan hasil analisis tersebut digambarkan sebagai berikut: Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO) meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang Kuadran 4 (TW) Kuadran 2 (ST) Gambar 4.1 Matrik SWOT aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) Gambar 4.1 menunjukkan bahwa strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan aspek PBM ( Proses Belajar mengajar) adalah dengan mengatasi kelemahan dengan peluang yang ada. 67

32 Internal Faktor Tabel 4.12 Matrik SWOT Aspek PBM Eksternal Faktor Banyak peneliti yang melakukan penelitian di SD gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM. Peluang Guru menerapkan wawasan baru pada siswa Hasil PBM Beragam Kelemahan Beberapa guru tidak bisa menggunakan teknologi modern dalam PBM. Management class terhadap ruang belajar secara outdor kurang Terdapat guru yang tidak memahami cara menggunakan pembelajaran baru Melatih para guru untuk mengikuti diklat atau Workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan teknologi modern Meningkatkan manajemen kelas secara outdor agar proses PBM lebih inovatif Melakukan pelatihan terhadap para guru agar mampu menggunakan metode dan pembelajaran baru 68

33 Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melatih para guru untuk mengikuti diklat atau Workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan teknologi modern yaitu teknologi IT dan komputer misalnya saja pemanfaatan media LCD proyektor agar proses PBM lebih berfariasi dan nnovatif agar para peserta didik tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar. 2. Meningkatkan manajemen kelas secara outdor agar proses PBM lebih inovatif, agar siswa dalam proses PBM tidak merasa jenuh dikarenakan pembelajaran yang monoton di dalam kelas saja. Akan tetapi bila dilakukan pembelajaran di luar kelas misalnya saja pengamatan lingkungan sekitar siswa akan lebih tertarik karena melihat benda kongkrit tidak hanya gambar dari buku pelajaran saja. 3. Melakukan pelatihan terhadap para guru agar mampu menggunakan metode pembelajaran yang berfariasi misalnya saja metode demonstrasi,inquiri, problem solfing, dan lain sebaginya supaya terjadi pembelajaran yang tidak monoton Aspek Guru 69

34 Hasil analisis untuk aspek Guru dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) yaitu faktorfaktor kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir sebesar 0,7, sedangkan untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) yaitu faktor-faktor peluang dan ancaman skor akhirnya adalah 0,1. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 1 atau SO (Strengh Opportunity) yang mendukung strategi agresif. Strategi ini bisa dilakukan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang dengan seoptimal mungkin. Hasil analisis tersebut digambarkan dalam matrik SWOT sebagai berikut : 70

35 Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO) Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk meraih peluang Kuadran 4 (TW) Kuadran 2 (ST) Gambar 4.2 Matrik SWOT aspek Guru Berdasarkan gambar 4.2. diatas dapat dilihat bahwa pada aspek guru strategi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk meraih peluang sebesar-besarnya. 71

36 Internal Faktor Tabel 4.13 Matrik SWOT Aspek Guru Eksternal Faktor Terdapat pelatihan khusus untuk guru tentang pengembangan profesi. Peluang Guru memanfaatkan pelatihan yang diselenggarakan pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam PBM. Kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD Gugus Jayabaya. Kekuatan Kualifikasi guru-guru di Gugus Jayabaya sudah S1. Tingkat kedisiplinan guru yang tinggi. Guru memiliki keuletan dalam membimbing peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Melakukan study lanjut Mengikutsertakan guruguru dalam pelatihan dan penataran Peningkatan kreatifitas guru dalam pembelajaran 72

37 Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek guru guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melakukan study lanjut. 2. Mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan dan penataran. 3. Peningkatan kreatifitas guru dalam pembelajaran Aspek Sarana dan Prasarana Hasil analisis dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) yaitu faktor-faktor kekuatan dan kelemahan didapat skor akhir -0,6, sedangkan untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) yaitu faktor peluang dan ancaman mendapatkan skor akhir 0,1. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 3 yaitu WO (Weaknes Opportunity) yaitu memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki. Matrik SWOT berdasarkan hasil analisis tersebut digambarkan sebagai berikut : 73

38 Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO) memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan Kuadran 4 (WT) Kuadran 2 (ST) Gambar 4.3 Matrik SWOT aspek sarana dan prasarana Berdasarkan gambar 4.3. menunjukan bahwa strategi yang tepat untuk mengembangkan aspek sarana dan prasarana adalah dengan meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang yang ada. 74

39 Tabel 4.13 Matrik SWOT Aspek Sarpras Eksternal Peluang Internal Faktor Faktor Banyak guru yang memiliki kendaraan pribadi Letak SD yang jauh dapat ditempuh dengan mudah Guru tepat waktu datang ke sekolah Kelemahan Akses jalan yang kurang memadai. Belum ada upaya perbaikan jalan. Banyak siswa yang datang terlambat karena akses jalan yang kurang baik. Melakuakan kerja sama dengan pihak luar guna perbaikan jalan Melakukan perbaikan jalan bersama warga sekitar Berangkat lebih awal Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek guru guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melakuakan kerja sama dengan pihak luar guna perbaikan jalan. 2. Melakukan perbaikan jalan bersama warga sekitar. 3. Berangkat lebih awal 75

40 Aspek Perencanaan Hasil analisis dari aspek perencanaan dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) adalah faktor kekuatan dan kelemahan mendapatkan hasil skor akhir -,8, sedangkan matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) aspek prencanaan yaitu faktor peluang dan ancaman mendapatkan skor akhir 0,2. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 3 WO (Weaknes Opportunity). Dengan demikian dari matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) dan Esternal Factors Analisis Summary (EFAS) menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalah mengatasi kelemahan dengan mengunakan peluang yang ada. Hasil analisis tersebut digambarkan dalam matrik SWOT sebagai berikut : 76

41 Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO) memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan Kuadran 3 (WT) Kuadran 3 (ST) Gambar 4.4 Matrik SWOT aspek perencanaan Berdasarkan gambar 4.4 diatas dapat didiskripsikan bahwa pada aspek perencanaan strategi yang tepat digunakan adalah dengan meminimalkan kelemahan yang ada di Gugus Jayabaya untuk menangkap peluang yang ada. 77

42 Tabel 4.14 Matrik SWOT Aspek Perencanaan Eksternal Peluang Internal Faktor Faktor Terdapat beberapa SD yang bersedia sebagai tempat untuk melakukan perencanaan program Terdapat tim pembinaan dari kecamatan untuk program pengembangan guru Terdapat workshop yang meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya Kelemahan Banyak guru yang sibuk sehingga rencana tidak berjalan dengan lancar Peningkatan professional guru terhambat teknologi Menentukan waktu yang kurang efisien sehingga menggangu jam mengajar Kegiatan lain di luar pendidikan dilaksanakan setelah selesai jam kerja Melatih guru-guru agar menguasai teknologi terutama teknologi informasi dan komputer Menentukan waktu yang efisien agar tidak mengganggu jam pelajaran Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek guru guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus 78

43 Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Kegiatan lain di luar pendidikan dilaksanakan setelah selesai jam kerja 2. Melatih guru-guru agar menguasai teknologi terutama teknologi informasi dan komputer 3. Menentukan waktu yang efisien agar tidak mengganggu jam pelajaran Aspek Pendanaan Hasil dari aspek pendanaan dalam matrik Internal Factors Analisis Summary (IFAS) adalah faktor kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir 1,2, lalu untuk matrik Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) yaitu faktor peluang dan ancaman mendapatkan skor akhir 0,4. Hasil analisis ini menunjukkkan bahwa strategi berada pada kuadran 1 SO (Strenght Opportunity) yaitu strategi yang mendukung strategi agresif yaitu dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang dengan optimal. Hasil analisis tersebut digambarkan dalam matrik SWOT sebagai berikut : 79

44 Kuadran 3 (WO) Kuadran 1 (SO) Strategi dengan memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang Kuadran 4 (WT) Kuadran 2 (ST) Gambar 4.5 Matrik SWOT aspek Pendanaan Berdasarkan gambar 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa pada aspek pendanaan, strategi yang tepat digunakan adalah strategi degan memanfatkan seluruh kekuatan untuk memanfatkan peluang yang ada. 80

45 Internal Faktor Tabel 4.13 Matrik SWOT Aspek Pendanaan Eksternal Faktor Mendapatkan bantuan dari pemda temanggung Peluang Mendapatkan subsidi dari masing-masing SD Penggalian dana dari KKG Kekuatan Pendanaan dilaksanakan secara terperinci Pendanaan selalu dilaporkan Tidak ada penyelewengan terhadap dana yang ada Memanfatkan dana dari bantuan pemerintah se efisien mungkin Manfatkan subsidi dari masing masing sekolah Dana yang didapat digunakan untuk mengembangkan Gugus Jayabaya Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan pada aspek Pendanaan guna meningkatkan mutu pendidikan pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Memanfatkan dana dari bantuan pemerintah seefisien mungkin. 81

46 2. Manfatkan subsidi dari masing masing sekolah 3. Dana yang didapat digunakan untuk mengembangkan Gugus Jayabaya Rencana Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Rencana Strategis Aspek PBM Dari hasil analisis Internal Factors Analisis Summary (IFAS) dan Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) kepada aspek PBM (Proses Belajar Mengajar) dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada kuadran WO (Weakneses Oportunity) yang mendukung strategi Turn Around dimana pada aspek ini menghadapi peluang yang besar tetapi di lain pihak juga menghadapi kelemahan. Strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalh perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin& Coulter,2009) Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek PBM adalah : 1. Rencana strategis pertama adalah Melatih para guru untuk mengikuti diklat atau Workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam pemanfaatan teknologi modern. Beberapa guru tidak bisa 82

47 menggunakan teknologi modern dalam PBM berdampak terhadap proses PBM yang cenderung membosankan karena pembelajaran yang monoton dan proses belajar secara konfensional.. 2. Rencana strategis kedua adalah Meningkatkan manajemen kelas secara outdor agar proses PBM lebih inovatif. Pembelajaran yang dilakuan secara indor saja cenderung membuat proses PBM cenderung membosankan karena siswa cenderung memperhatikan papan tulis tanpa bisa berinteraksi dengan lingkungan diluar kelas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan maka hal ini harus ditindak lanjuti dengan lebih meningkatkan manajemen kelas secara outdor sesuai dengan kompetensi yang dimiliki contohnya saja kegiatan diluar dengan mengamati lingkungan di sekitas sekolah. 3. Rencana strategis ketiga adalah Melakukan pelatihan terhadap para guru agar mampu menggunakan metode dan pembelajaran baru. Tidak adanya pelatihan guru selama ini diprediksi sebagai penyebab rendahnya hasil PBM. Oleh karena itu Metode dan pembelajaran yang baru sangat bermanfat bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan metode yang berfariasi dalam pembelajaran membuat siswa tidak mudah merasa 83

48 bosan karena setiap hari selalu mendapatkan halhal yang baru dalam proses pembelajaran Rencana Strategis Aspek Guru Dari hasil analisis Internal Factors Analisis Summary (IFAS) dan Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) kepada aspek Guru dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada kuadran SO (Strenght Oportunity) yang mendukung strategi agresif berupa menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan pada aspek Guru di Gugus Jayabaya adalah : 1. Melakukan study lanjut. Guru di Gugus Jayabaya yang kulifikasinya belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru diharapkan melakukan study lanjut ke jenjang S1 guna meningkatkan kompetensi guru agar mutu pendidikan di Gugus Jayabaya lebih menigkat. 84

49 2. Mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan dan penataran. Masih adanya tenaga pengajar yang lemah dalam penguasaan pembelajaran adalah salah satu masalah yang terjadi di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Dengan demikian sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan dan penataran supaya para guru di Gugus Jayabaya agar kompetensi guru lebih meningkat. 3. Peningkatan kreatifitas guru dalam pembelajaran. Peningkatan kreatifitas guru perlu dilakukan agar para guru tidak hanya mengajar secara klasikal dan konfensional saja tetapi bisa memanfatkan metodemetode pembelajaran yang baru dan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah Rencana Strategis untuk aspek Sarpras Dari hasil analisis Internal Factors Analisis Summary (IFAS) dan Eksternal Factors Analisis Summary (EFAS) pada aspek Sarpras dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada kuadran WO (Weakneses Oportunity) yang mendukung strategi Turn Around dimana pada aspek ini menghadapi peluang yang besar tetapi di lain pihak juga menghadapi kelemahan. Strategi ini adalah 85

50 meminimalkan masalah-masalh perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin& Coulter,2009) Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis pada aspek sarana dan prasarana yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung adalah : 1. Melakuakan kerja sama dengan pihak luar guna perbaikan jalan. Rata-rata akses jalan di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang jalanya kurang memadai masih berupa tatanan batu batu kecil sehingga akses jalan masih sulit jadi agar akses jalan memadai dilakuakan kerjasama dengan pihak luar misalnya saja membuat proposal pembangunan 2. Melakukan perbaikan jalan bersama warga sekitar. Akses jalan di lingkungan Gugus Jayabaya belum dikatakan layak karena lokasi yg letaknya di desa maka perlu dilakukan perbaikan melalui swadaya dari masyarakat sekitar agar jalan yg rusak bisa diperbaiki agar akses ke sekolah lebih mudah 3. Berangkat lebih awal. Letak SD di lingkungan Gugus Jayabaya sangat jauh dari kota sehingga angkutan umum masih jarang, jadi agar tidak terlambat sebaiknya guru berangkat lebih awal atau 86

51 menggunakan kendaraan pribadi agar bisa sampai di sekolah tepat waktu Rencana Strategis untuk aspek Perencanaan Dari hasil analisis IFAS (Internal Factors Analisis Summary) dan EFAS (Eksternal Factors Analisis Summary) kepada aspek Perencanaan dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada kuadran WO (Weakneses Oportunity) yang mendukung strategi Turn Around dimana pada aspek ini menghadapi peluang yang besar tetapi di lain pihak juga menghadapi kelemahan. Strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalh perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin& Coulter,2009) Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan pada aspek perencanaan adalah : 1. Kegiatan lain di luar pendidikan dilaksanakan setelah selesai jam kerja. Melakukan kegiatan diluar pendidikan sebaiknya dilaksanakan setelah jam kerja selesai agar kegiatan yang sudah terencana misalnya KKG, KKS agar bisa terlaksana dengan sebaik mungkin tanpa ada anggota yang ijin. 87

52 2. Melatih guru-guru agar menguasai teknologi terutama teknologi informasi dan komputer. Gugus Jayabaya salah satu ancaman yang berpengaruh adalah guru-guru yang sudah senior enggan untuk belajar teknologi Informasi dan komputer mereka bisanya menyerahkannya ke pada guru yang masih muda dengan berbagai macam alasan. Maka strategi yang digunakan adalah ketua gugus harus membimbing dan melakuakan pelatiha kepada para guru untuk menguasai teknolohi informasi dan komputer karena sekarang ini rata-rata pengiriman data sudah online misalnya saja data padamu negeri, biosistem, simbada, dan lain sebagainya. 3. Menentukan waktu yang efisien agar tidak mengganggu jam pelajaran. Rapat yang akan dilaksanakan sebaiknya menentukan waktu yang efisien agar tidak menggangu proses belajar mengajar misalnya saja dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai dan menentukan hari yang tepat misalnya saja dilaksanakan pada hari sabtu Rencana Strategis untuk aspek Pendanaan Dari hasil analisis IFAS (Internal Factors Analisis Summary) dan EFAS (Eksternal Factors Analisis Summary kepada aspek Pendanaan dapat dilihat hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada pada 88

53 kuadran SO (Strenght Oportunity) yang mendukung strategi yaitu dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang dengan optimal. Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek Pendanaan adalah : 1. Memanfatkan dana dari bantuan pemerintah seefisien mungkin. Bantuan dari pemerintah Kabupaten Temanggung dilakukan seefisien mungkin misalnya saja untuk pembuatan proposal administrasi dan pelatihan 2. Manfatkan subsidi dari masing-masing sekolah. Subsidi dari tiap sekolah dimanfatakan untuk pelatihan komputer karena sekarang ini rata rata aplikasi di sekolah dasar misalnya saja data siswa dan data guru harus dikirim online maka strateginya yaitu dengan mengunakan uang subsidi dari masing masing sekolah untuk pelatihan komputer dan workshop 3. Dana yang didapat digunakan untuk mengembangkan Gugus Jayabaya. dana yang terkumpul digunakan untuk mengembangkan Gugus Jayabaya supaya tidak tertinggal dengan gugus lain misalnya saja pengembangan kompetensi, teknologi informasi dan komputer 89

54 90

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Profil SMK Negeri 2 Salatiga SMK Negeri 2 Salatiga berdiri tahun 1999. Sekolah dengan nomor statistik 321036203006 tersebut beralamat di Jalan Parikesit,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah model penelitian pengembangan (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Salatiga yang berada di Jalan Pemuda 7-9 Salatiga. Penelitian berlangsung pada tanggal 18 Mei 2012

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Bab III Metode Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian R&D. Menurut Sugiono (2010:297) Metode penelitian R&D digunakan apabila peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sekolah SMAK St. Petrus Comoro didirikan pada tahun 1986 pada jaman pemerintahan Indonesia, dengan alasan untuk menampung siswa yang mempunyai NEM rendah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT Refiswal*); Iskandarini**); Tavi Supriana***) *) Alumni Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SDN 1 Ngadirejo SDN 1 Ngadirejo merupakan lembaga pendidikan milik pemerintah yang berdiri tahun 1951 yang sebelumnya juga sebagai Sekolah Rakyat pada

Lebih terperinci

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016 Lampiran- Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 06 I. Air Limbah a. Identifikasi isu isu strategis NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) KEKUATAN (STRENGTH) Sudah ada dinas yang menangani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra ABSTRAK Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (FTI UPVY) perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun non akademik yang dituangkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan terhadap kualitas perpustakaan SDN Turitempel merupakan penelitian deskriptif dengan meggunakan pendekatan kualitatif, yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG 71 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Pelaksanaan Konseling kesehatan reproduksi Remaja di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Upaya-Upaya yang Sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang relevan guna memberi kerangka rasional untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung. Komplek Eldorado The Family Club, Jl. Dr. Setiabudi No. 438, Bandung 40143, Propinsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli 1984.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli 1984. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Profil Sekolah Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI No. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI Mariyatun ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada rumusan masalah, kajian teori dan hasil penelitian serta pembahasan dalam bab sebelumnya, maka simpulan dalam penelitian ini adalah : 5.1.1 Aspek-aspek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan secara seksama, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 5.1.1 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Kompetensi Keahlian Tehnik

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman di SMP Negeri 1 Bawen Berdasarkan hasil analisi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Salatiga yaitu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Kampung Wisata Ekologis (KWE) Puspa Jagad yang berada di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

Memperkenalkan dan Salam Silaturahim. Dr. Nur Aedi Brebes, 28 Mei 1972

Memperkenalkan dan Salam Silaturahim. Dr. Nur Aedi Brebes, 28 Mei 1972 Memperkenalkan dan Salam Silaturahim Dr. Nur Aedi Brebes, 28 Mei 1972 KOMPETENSI SUPERVISI MANAJERIAL (Pengawas dan Kepsek) Apa yg Dimaksud Kompetensi Supervisi Manajerial? Apa yang Menjadi Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa dan model atau metode

Lebih terperinci

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

Bab IV Analisis Hasil Penelitian Bab I Analisis Hasil Penelitian A. Profil Sekolah 1. Nama Sekolah : SD Negeri Candisari 2. Nomor Statistik Sekolah : 101030820016 3. Alamat Sekolah : Margoagung Desa : Candisari Kecamatan : Secang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang relevan guna memberi kerangka rasional untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Grobogan, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG

PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG RINGKASAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSIFC khususnya di gudang Instalasi Farmasi. Hasil penelitian meliputi tahap penyimpanan dan analisis SWOT untuk mengetahui posisi Instalasi Farmasi.

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Pengembangan Profesionalisme Guru melalui KKG dilakukan di Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam

BAB V HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam suatu populasi. Karakteristik responden dalam penelitian ini digambarkan mengenai

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN 67 BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN 2011-2013 IV.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan menjawab identifikasi masalah yang berkaitan dengan Peningkatan Aset

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT Lampiran II. ANALISA SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS ISSN-P 207-2192 ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS Nurul Huda Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pendidikan semakin digalakkan dimulai dari play group, TK, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi, bahkan pemerintah sekarang mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam pembuatan perencanaan strategy management for IT services pada PPTI Stikom Surabaya menggunakan standar ITIL versi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum, S.T., M.T. Oleh: Ahmad Zahid Ali 2507100702 L/O/G/O www.themegallery.com

Lebih terperinci

MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PE NGEL OLAAN KE LAS

MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PE NGEL OLAAN KE LAS MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PE NGEL OLAAN KE LAS KARYA TULIS Disusun Oleh : Krisnawan/k2508060 BAB I PENDA HUL UAN 1.1 L atar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri 02 Kaling merupakan salah satu sekolah Dasar di Kecamatan Tasikmadu yang terletak paling barat bagian utara. Kebanyakan masyarakat yang ada di

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 05 Distinctive Strategic Management Strategic Business Formulation Industry Life Cycle Stage Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi atau organisasi harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan inovatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Analisis Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Analisis Data 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sentra Kerajinan Bambu (SKB) Putra Handicraft, Jl. AH Nasution, Kampung Situ Beet, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Menurut Ward & Peppard (2002) strategi sistem informasi merupakan strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Di dalam bab ini, hasil dari penelitian akan dipaparkan dan dianalisa dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka bab ini akan dipetakan ke dalam sub-bab, yakni profil SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penulisan karya ilmiah ini berada di Kota Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah

Lebih terperinci

PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS

PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS PRESENTASI BEST PRACTICE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI KELAS OLEH : HIJRAH FITRIYANI, M.PD. GURU SDN SIRAHCAI KKG GUGUS III KEC. JATINANGOR Best Practice ini telah didesiminasikan di depan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM KKG

PENGEMBANGAN PROGRAM KKG Lampiran INSTRUMEN PENGISIAN KINERJA KKG GUGUS CENGKEH KECAMATAN KANDANGAN DENGAN STANDAR PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM KKG Instrumen ini digunakan untuk mengukur kinerja KKG gugus cengkeh Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penulisan dari penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Rujukan penelitian R&D Penelitian dan pengembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci