BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli 1984.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli 1984."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Profil Sekolah Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI No. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli Tabel 4.1 Indentitas Sekolah Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 TUNTANG NSS : E+11 NPSN : Status Sekolah : Negeri Bentuk Pendidikan : SMP Alamat : Jl. Mertokusumo RT : 1 RW : 11 Nama Dusun : Candi Indah Desa/Kelurahan : Candirejo Kode Pos : Kecamatan : Kec. Tuntang Kabupaten/Kota : Kab. Semarang Propinsi : Prop. Jawa Tengah Nomor Telepon : Nomor Fax : smp2tuntang@gmail.com Website : SK Pendirian Sekolah : 0557/O/1984 Tanggal SK Pendirian : SK Izin Operasional : 0557/O/1984 Tanggal SK Izin Operasional : Nama Bank : BANK JATENG Cabang/KCP/Unit : Salatiga Nomor Rekening : Rekening Atas Nama : SMP NEGERI 2 TUNTANG Nama Kepala Sekolah : Nur Salim (Sumber: Profil SMP N 2 Tuntang, 2015) 37

2 Visi dan Misi a. Visi Terselenggaranya pendidikan bermutu yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur. Indikator Visi: a. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif. b. Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. c. Terwujudnya penyelenggaraan proses pemeblajaran aktif, inovatif, kresatif, efektif, dan menyenangkan. d. Terwujudnya peningkatan fasilitas pendidikan. e. Terwujudya peningkatan kompentensi lulusan. f. Terwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen. g. Terwujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, dan adil. h. Terwujudnya pengembangan peniliaan. i. Terwujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik. b. Misi a. Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaftif. b. Meningkatkan pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan. c. Mengupayakan penyelengaraan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. d. Mewujudnya peningkatan fasilitas pendidikan. e. Mewujudya peningkatan kompentensi lulusan. f. Merwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen. g. Mewujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, dan adil. h. Mewujudnya pengembangan peniliaan. i. Mewujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik.

3 Hasil Penelitian Analisis SWOT Analisis Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) merupakan suatu anlisis yang digunakan untuk membandingkan antara faktor internal Strenght dan Weakness dengan faktor Eksternal Opportunity dan Threat. Rekapitulasi Faktor kekuatan dan faktor internal dan faktor eksternal adalah sebagai berikut: Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal a. Peningkatan kompetensi guru. b. Menjalin MoU dengan institusi terkait. c. Memiliki prestasi akademik dan non akademik d. Letak geografis yang strategis Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal a. Faslitas pembelajaran kurang. b. Input siswa Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal a. Biaya pendidikan gratis b. Penghargaan (reward) terhadap prestasi guru. c. Pameran hasil karya siswa. d. Tingginya minta orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal a. Memberikan peringatam kepada guru yang tidak disiplin. b. Kurang pedulinya orang tua. c. Keamanan.

4 Pembobotan Faktor - Faktor Strategis a) Faktor-Faktor Internal Tabel 4.2. Pembobotan Faktor Internal Faktor Faktor Internal Bobot Kekuatan Peningkatan kompetensi guru 0.20 Menjalin MoU dengan institusi terkait 0.15 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0.20 Letak geografis yang strategis 0.15 Kelemahan Fasilitas pembelajaran kurang 0.15 Input siswa 0.15 Total 1.00 Keterangan Bobot: *0,0,- 0,05 : Tidak Penting * 0,05-0,10: Cukup Penting *0,10-0,20 : Penting b). Pembobotan Faktor Eksternal Tabel 4.3. Pembobotan Faktor Eksternal Faktor- Faktor Eksternal Bobot Peluang Biaya pendidikan gratis 0.20 Penghargaan terhadap prestasi guru 0.20 Pameran hasil karya siswa 0.10 Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini 0.20 Ancaman Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin 0.05 Kurang pedulinya orang tua 0.10 Keamanan 0.15 Total 1.00 Keterangan Bobot: *0,0,05: Tidak Penting *0,05-0,10: Cukup Penting * 0,10-0,20: Penting

5 Peratingan Faktor-Faktor Strategis a) Faktor-Faktor Internal Tabel 4.4. Peratingan Faktor Internal SMP N 2 Tuntang Faktor Internal Kekuatan Peningkatan kompetensi guru 4 Menjalin MoU dengan institusi terkait 3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 4 Letak geografis yang strategis 4 Kelemahan Fasilitas pembelajaran kurang 2 Input siswa 2 Keterangan Rating Sangat lemah : 1 Lemah : 2 Kuat : 3 Sangat kuat : 4 Rating b) Faktor-Faktor Eksternal Tabel 4.5. Peratingan Faktor Eksternal SMP N 2 Tuntang Faktor Eksternal Rating Peluang Biaya pendidikan gratis 4 Penghargaan terhadap prestasi guru 4 Pameran hasil karya siswa 3 Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini 4 Ancaman Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin 2 Kurang pedulinya orang tua 1 Keamanan 1 Keterangan Rating Sangat lemah : 1 Lemah : 2 Kuat : 3 Sangat kuat : 4

6 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Analisis kondisi internal SMP Negeri 2 Tuntang disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal. Analisis kondisi tersebut, dapat melihat peluang dan ancaman yang akan berdampak pada organisasi. Tabel 4.6. Matriks IFAS Peningkatan Mutu Sekolah SMP N 2 Tuntang Faktor Internal Bobot Rating Bobot Rating Kekuatan Peningkatan kompetensi guru Menjalin MoU dengan institusi terkait Memiliki prestasi akademik dan non akademik Letak geografis yang strategis Sub Total Kekuatan 2.65 Kelemahan Fasilitas pembelajaran kurang Input siswa Sub Total Kelemahan 0.60 Total (Sumber: Data yang diolah, 2015) Berdasarkan hasil dari matriks IFAS yang telah disusun pada tabel 4.2 diketahui bahwa nilai IFAS sebesar 3.25 yang didapat dari penjumlahan total faktor kekuatan sebesar 2.65 dan total faktor kelemahan sebesar Pada salah satu skor bobot dan rating faktor kekutan tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah memiliki kualitas pada program peningkatan kompetensi guru serta memiliki prestasi akademik dan non akademik sehingga dapat mendukung penerapan strategi agresif. Faktor ini merupakan skor tertinggi (0,80) yang terletak pada bobot 0,20 yang berarti faktor yang penting dan menduduki peringkat 4 (sangat kuat).

7 43 Skor kelemahan tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah fasilitas pembelajaran kurang dengan skor 0.45, dengan bobot 0,15 (penting) dan berada pada peringkat 3 (kuat). Hal ini bermakna bahwa fasilitas pembelajaran kurang tetapi sangat diperhatikan Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) Matriks EFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis dalam kerangka peluang dan acaman. Matriks EFAS dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Matriks EFAS Peningkatan Mutu Sekolah SMP N 2 Tuntang Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot Rating Peluang Biaya pendidikan gratis Penghargaan terhadap prestasi guru Pameran hasil karya siswa Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini Sub Total Peluang 2.70 Ancaman Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin Kurang pedulinya orang tua Keamanan Sub Total Ancaman 0.35 Total (Sumber: Data yang diolah, 2015)

8 44 Berdasarkan hasil dari matriks EFAS yang telah disusun pada tabel 4.3 diketahui bahwa nilai EFAS sebesar Pada salah satu skor bobot dan rating faktor peluang tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang antara lain biaya pendidikan gratis, penghargaan terhadap prestasi guru, dan tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini dengan skor 0,80 dengan bobot 0,20 dan berada pada rating 4 (sangat kuat). Pada salah satu skor ancaman tertinggi adalah faktor keamanan memiliki skor 0,20, dengan bobot 0,20 (penting), dengan bobot 1 (sangat lemah). Usaha dalam hal keamanan masih lemah, misalnya komputer di SMP Negeri 2 Tuntang sudah kebobolan sampai tiga kali Matriks IE (Internal External) Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional organisasi dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Hasil analisis dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, masing-masing diperoleh skor IFAS 3.25 dan skor EFAS sebesar Skor IFAS dan EFAS kemudian dimasukan ke dalam matriks IE dan kemudian ditarik garis vertikal dan horizontal, maka terjadi sebuah titik pertemuan pada sel I (Growth).

9 45 EFAS HIGH 3,00-4,00 MEDIUM 2,00-3,00 LOW 1,00-2,00 IFAS HIGH MEDIUM LOW 3,00-4,00 2,00-3,00 1,00-2,00 I GROWTH kosentrasi melalui integrasi vertikal IV STABILITY VII GROWTH diversifikasi konsentrik II GROWTH konsentrasi melalui integrasi horizontal V GROWTH konsentrasi melalui integrasi horizontal, STABILITY profit strategi VII GROWTH difersifikasi klongmerat III RENTRECHCMENT strategi turn-around VI RENTRECHCMENT Strategi divestasi IX LIKUIDASI Gambar 4.1. Hasil Matriks Internal Eksternal (IE) Berdasarkan hasil analisis matriks Internal-Eksternal pada gambar 4.1. bahwa organisasi berada pada posisi sel kelima. Strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihanpelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan Diagram SWOT Setelah didapatkan hasil dari tabel IFAS sebesar 2,88 dan tabel EFAS sebesar 2,65, maka selanjutnya adalah memuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal kekuatan dan subtotal kelemahan, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal

10 46 peluang dan ancaman. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan titik potong sumbu X dan Y. Sumbu X Sumbu Y = subtotal kekuatan-subtotal kelemahan = = 2.05 = subtotal peluang-subtotal ancaman = = 2.35 Berdasarkan hasil perhitungan sumbu X dan sumbu Y, maka didapatkan titik potong antara kedua sumbu tersebut adalah (1.56, 2.35). Gambaran titik potong antara sumbu X dan sumbu Y pada diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP N 2 tuntang dapat dilihat pada gambar BERBAGAI PELUANG 3.Mendukung strategi turnaround (2, 05) 1.Mendukung strategi agresif KELEMAHAN INTERNAL (2,35) KEKUATAN INTERNAL 4. Mendukung strategi defensive BERBAGAI ANCAMAN 2. Mendukung Strategi difersifikasi Gambar 4.2. Hasil Diagram Analisis SWOT

11 47 Berdasarkan gambar 4.2, di atas dihasilkan faktor internal dan eksternal yang positif, berarti bahwa kekuatan SMP negeri 2 Tuntang relatif lebih unggul dibandingkan dengan kelemahannya, sedangkan peluang yang saat ini dihadapi lebih besar daripada ancamannya. Titik potong antara sumbu X dan sumbu Y berada pada kuadran I Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan Mariks SWOT Analisis matriks SWOT bertujuan untuk mengembangkan strategi alternatif organisasi yang mendukung strategi pertumbuhan yang sesuai dengan posisi organisasi. Analisis ini didasarkan pada suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi, kombinasi antara faktor internal dan eksternal untuk saling melengkapi dan memperkecil kelemahan satu lain. Hasil matriks SWOT yang telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.4.

12 48 Tabel 4.4 Matriks SWOT Strategi Peningkatan Mutu Sekolah SMP Negeri 2 Tuntang Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknesses) IFAS Peningkatan kompetensi guru. Fasilitas pembelajaran kurang. Menjalin MoU Input siswa dengan institusi terkait. EFAS Letak geografis yang strategis Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO Biaya pendidikan gratis Memberikan Mendorong siswa agar pelatihan serta kreatif dalam berinovasi penghargaan terhadap. guru. Penghargaan terhadap Menjalin MoU untuk prestasi guru menambah jaringan Pameran hasil karya dengan instutusi lain siswa untuk meningkatkan Tingginya minat orang tua kredibilitas sekolah. untuk menyekolahkan Meningkatkan anaknya di sekolah ini program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa. Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin. Kurang pedulinya orang tua. Keamanan (Sumber: Data yang diolah, 2015 Memperhatikan murid bermasalah yang Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan anakanak mereka selama di luar sekolah.

13 Pembahasan Strategi peningkatan mutu sekolah dalam implementasinya tidak lepas dari manajemen peningkatan mutu sekolah. Berkaitan dengan hal ini, Usman menyatakan bahwa manjemen peningkatan mutu memiliki prinsip (1) peningkatan mutu harus dijalankan disekolah, (2) peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik, (3) peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif, (4) peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah, (5) peningkatan mutu memilki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada peserta didik 1. Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai alternatif strategi untuk meningkatkan mutu sekolah sebaiknya melakukan strategi integrasi horizontal. Strategi peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada sel kelima, strategi yang digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri yang terkait dengan pendidikan. Berdasarkan analisis diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada kuadran I yaitu Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan 1 Usman dalam Sujoko, Edi Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang. (Tesis tidak diterbitkan). Salatiga: UKSW.

14 50 cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan. antara lain: Rencana strategis dalam jangka pendek yang dapat dilakukan pihak sekolah a) Memberikan pelatihan serta penghargaan terhadap guru-guru yang berprestasi Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat. Danim menyatakan bahwa untuk dapat mempertahankan mutu sekolah maka perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus karena tidak ada capaian yang bersifat sempurna dan permanen, upaya peningkatam mutu harus dilakukan secara berkesinambungan 2. Upaya peningkatan mutu yang berkesinambungan adalah meningkatkan kemampuan professional guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selaras dengan kebijaksanaan pembangunan yang meletakkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas pembangunan nasional, maka kedudukan dan peran guru semakin bermakna strategis dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas di era global sekarang ini. Peningkatan strategi dengan meningkatkan kemampuan professional guru melalui kegiatan IHT (In House Training), melakukan desain mata pelajaran 2 Danim dalam Suhartini Alternatif Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di SDN Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. (Tesis tidak diterbitkan). Salatiga: UKSW.

15 51 kelompok sesuai dengan rumpun mata pelajaran, dan dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah serta masingmasing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. Pendidik yang berprestasi akan diberikan penghargaan (reward) dalam bentuk, a) dikutsertakan untuk mengikuti diklat supaya meningkatkan karir dan keprofesionalan, b) mendapatkan sertifikat keteladanan guru berprestasi atau tergiat I, II dan III, c) diberikan dalam bentuk uang. b) Menjalin MoU (Memorandum of Understanding) untuk menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah. Meningkatkan daya tarik sekolah perlu memperhatikan peningkatan kualitas secara serius. Salah satu cara agar peningkatan kualitas bisa tercapai dengan lebih cepat adalah dengan menjalin kerjasama dengan instusi lain. Mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional. Mutu dalam pendidikan merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengahtengah persaingan di dunia pendidikan 3 SMP Negeri 2 Tuntang telah menjalin kerjasama dengan UKSW, STAIN, POLSEK, PUSKESMAS dan KORAMIL.. Kerjasama dilakukan untuk menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan di dunia pendidikan. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalin kerjasama dengan organisasi lain juga sangat terbuka pada era sekarang ini. Kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak pihak yang berhubungan 3 Indonesia.. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 dalam Mulyasana Deddy. Op.cit. hal 129.

16 52 erat dengan proses pendidikan di sekolah sekaligus bisa dijadikan sebagai benchmark bagi peningkatan kualitas pendidikan. c) Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa Setiap sekolah tentunya memiliki visi misi dalam mewujudkan sekolah yang ideal dan juga dalam rangka menerapkan tujuan pendidikan nasional. Visi yang di miliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah Terselenggaranya pendidikan bermutu yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur. Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita tersebut sekolah memiliki beberapa program unggulan yang sekaligus sebagai daya tarik calon siswa ataupun orang tua calon siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Program unggulan sekolah in adalah pencak silat dan Qasidah. Kegiatan lain seperti pembinaan atau untuk disiapkan lomba S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan lomba tersebut disediakan tim pendamping serta diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi. d) Memperhatikan murid yang bermasalah Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi sekolah, aturan (tata tertib) siswa beserta sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa. yang mengalami gangguan penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada para siswanya.

17 53 Rencana strategis jangka panjang yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain: a) Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini. Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. Strategi pengajaran kreatif telah terbukti berhasil meningkatkan kreatifitas para siswa. Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. 4. Keterbatasan sarana dan prasarana memaksa guru dan murid harus kreatif seperti membuat media pembelajaran sederhana yang mampu menunjang proses pembelajaran, menghubungkan pelajaran dengan pengalaman pribadi masing-masing peserta didik. b) Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama di luar jam sekolah Menurut wawancara dengan Bapak NS, kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar. Setiap perilaku orang tua, pola asuh, dan pendidikan yang diterapkannya di dalam keluarga berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Perilaku itu antara lain kedekatan emosi orang tua serta penanaman nilai-nlai yang dapat mempengaruhi kepribadian anak. Mengembangkan pendidikan dalam 4 Sagala, Syaiful.Op.cit, hal 137

18 54 keluarga, maka orang tua memegang peran penting dalam mencetak anak mempunyai akhlak yang luhur, perilaku jujur, disiplin dan semangat sehingga akhirnya menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua melalui pertemuan orang tua.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metode penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agenda dalam mengahdapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agenda dalam mengahdapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Mutu Pendidikan Edward Sallis mengemukakan bahwa mutu merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang relevan guna memberi kerangka rasional untuk melakukan analisis data penelitian. 2.1 Pentingnya Mutu Mutu adalah agenda utama, dan meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Kampung Wisata Ekologis (KWE) Puspa Jagad yang berada di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif.

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI. merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. 46 BAB III. METODE PENELITIAN 1.1. METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan untuk merumuskan studi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data-data sekunder

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Upaya-Upaya yang Sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pengembangan kapasitas pendidikan dan pelatihan berbasis pelayanan dan pemberdayaan publik pada UPT Provinsi Riau disusun bersasarkan hasil analisis terhadap

Lebih terperinci

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Novia Endah Lestari NPM : 15212396 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek i kirewati, MM ANALISIS STRATEGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objekpenelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan datauntuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.menurut suharsimi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra ABSTRAK Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (FTI UPVY) perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun non akademik yang dituangkan

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

URGENSI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN (E-LEARNING) OLEH: LOVI TRIONO

URGENSI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN (E-LEARNING) OLEH: LOVI TRIONO URGENSI PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN (E-LEARNING) OLEH: LOVI TRIONO 0700054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan antar sekolah menengah tingkat pertama tidak dapat dihindarkan. Tiap sekolah memiliki strategi sendiri untuk bersaing, hal tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini tempat pengambilan data dilakukan langsung pada perusahaan Tulus Toyland yang beralamat di Komplek Taman Alfa Indah, Blok K

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemasaran strategis yang akan diterapkan oleh CV. Gunung Batujajar. Latarbelakang penelitian dilakukan karena peranan divisi pemasaran dan tenaga

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 98 BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Evaluasi Faktor Internal Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajer umum dan manajer pemasaran dari PT Samudera Perdana Transpotama (PT SPT) dan dengan

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto

Lebih terperinci

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka STRATEGI PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MAJALENGKA Oleh : OTONG KARYONO Otong_karyono@rocketmail.com Tekni Industri, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka ABSTRAK Banyak

Lebih terperinci

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta Siti Nandiroh 1,*, Indah Pratiwi 1, Susi Susanti 1 1 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya Nama : Imam Nugraha Hidayatullah NPM : 14213309 Jurusan : Manajemen Pembimbing

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan dipastikan di masa mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada PT.Griya Nutrisi Bandung yang beralamat di Jl. Sampurna No. 5 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, BAB II METODOLOGI PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat Keputusan BPK RI Nomor 23/SK/

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci