Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. Informan: Kepala Bidang Diseminasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. Informan: Kepala Bidang Diseminasi"

Transkripsi

1 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Informan: Kepala Bidang Diseminasi 1. Bagaimana kebijakan dalam penentuan topik dari kemasan yang akan dibuat? 2. Bagaimana kebijakan penentuan ruang lingkup? 3. Bagaimana kebijakan melakukan penelusuran informasi? 4. Bagaimana kebijakan pengumpulan informasi hasil dari penelusuran? 5. Bagaimana kebijakan dalam analisis informasi? 6. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pengemasan informasi? 7. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pemeriksaan atau editting? 8. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pencetakkan kemasan? 59

2 Lampiran II PEDOMAN WAWANCARA Informan: Staf pengemas informasi 1. Bagaimana saudara melakukan penentuan topik dari kemasan yang akan dibuat? 2. Bagaimana saudara melakukan penentuan ruang lingkup? 3. Bagaimana saudara melakukan penelusuran informasi? 4. Apa yang saudara lakukan dengan hasil penelusuran informasi tersebut? 5. Bagaimana saudara melakukan analisis terhadap informasi? 6. Bagaimana saudara melakukan pengemasan ulang informasi? 7. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan hasil kemas ulang informasi? 8. Selanjutnya, bagaimana mencetak informasi yang telah sesuai diperiksa? 60

3 Lampiran III HASIL TRANSKRIP WAWANCARA 1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang kepala Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I 1. P: Selamat pagi pak? I 1 : Selamat pagi mbak.. P: Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi. I 1 : Oh iya mbak, disini kemas ulang informasi ditangani oleh bidang Diseminasi Informasi. P: Ada berapa orang yang melakukan kemas ulang disini pak? I 1 : Dalam hal ini ada manajer pengemasan informasi dan tenaga intinya 7 orang P: Sejak kapan kemas ulang dilakukan pak? I 1 : Sebenarnya sudah sejak lama melakukan kemas ulang informasi sekitar 1980-an kemasan nya itu berupa indeks-indeks majalah. Kalau secara fungsional struktur organisasi sub.bidang jasa kemasan ada sejak tahun P: Mengapa kemas ulang dilakukan? 61

4 I 1 : Karena informasi yang begitu melimpah, guna membantu pemakai informasi dapat menemukan informasi yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dan itu semua sejalan dengan visi dan misi PDII LIPI juga. P: Kalau proses pengemasan ulang nya bagaimana pak? I 1 : Prosesnya pertama kami tentukan topik nya, kedua kita tentukan ruang lingkup dengan keywords tertentu, selanjutnya dilakukan penelusuran ke berbagai sumber informasi baik dalam dan luar negeri, baik yang manual atau yang digital. Dan biasanya kami lebih utamakan yang digital. Lalu setelah bahan informasi didapat, hasil penelusuran tersebut di analisis. Kemudian hasil analisis tersebut kita lengkapi dengan gambar grafis, dan selanjutnya proses pengemasan dengan berbagai software corel, design, flipping book. Lalu di dilakukan editing, kalau oke selanjutnya di cetak. P: Bagaimana kebijakan dalam menentukan topik pak? I 1 : Kebijakan dalam menyeleksi dan menetapkan topik didasarkan pada beberapa hal a. Masuk dalam Bidang Unggulan LIPI (Pangan, obat-obatan, Kelautan, Material Maju, Bioteknologi, Transportasi, dan Industri) b. Memberi dampak yang signifikan terhadap perubahan kearah perbaikan c. Memenuhi kebutuhan pengguna sebagai solusi terhadap suatu permasalahan d. Isunya lagi hangat P: Bagaimana kebijakan dalam penentuan ruang lingkup pak? I 1 : Strategi dalam penentuan ruang lingkup dengan kata kunci: a. Mmengutamakan informasi dari dalam negeri berupa artikel jurnal yang kita kelola 62

5 b. Memanfaatkan informasi ilmiah lainnya yang kelola oleh lembaga lain di Indonesia melalu jaringan kerjasama c. Memanfaatkan langganaan akses jurnal luar negeri dan akses jurnal luar negeri yang dilanggan oleh instansi lain melalui kerjasama d. Memanfaatkan sarana open akses baik buku maupun jurnal P: Bagaimana dengan kebijakan kegiatan penelusuran informasi pak? I 1 : Penentuan lokasi informasi kita sesuaikan dengan bidangnya misalnya bidang kelautan kita akses ke database yang mengelola bidang kelautan misalnya ISJD, IPI, ASFA, PROQUEST, dsb. Jadi akseske sumber informasi kita sesuaikan dengan bidangnya. Cara akses yang dilakukan secara online P: Bagaimana kebijakan mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak? I 1 : Evaluasi kita lakukan dengan mengadakan survei kepuasan masyarakat pengguna, dan evaluasi pengguna terhadap pemenuhan kebutuhan baik secara manual mengisi form evaluasi bagi yang datang langsung, maupun menggunakan quesioner digital secara online bagi pengunjung online P: Kalau kebijakan mengemas informasi bagaimana pak? I 1 : Ya setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang. Kebijakan yang dibuat dalam pengelolaan kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak dan upaya inovasi pembuatan kemasan informasi dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan desain grafis dan multimedia bagi petugas kemasan informasi serta penguatan promosi dan legalitas produk kemas ulang informasi lembaga. P: Misalnya pak? 63

6 I 1 : Pengemasan informasi dilakukan sesuai dengan segmentasi penggunanya (penentu kebijakan kemasannya policy brief, peneliti kemasanya analisis informasi hasil research, mahasiswa kemasan informasi abstrak hasil penenlitian per bidang; UKM kemasanya panduan usaha dan teknologi tepat guna. Kemasan tersebut terus dilakukan inovasi media, tampilan dan kemasannya. P: Kalau untuk pemeriksaan hasil yang dikemas sesuai atau tidak bagaimana pak? I 1 : Kami melakukan editing dengan berbagai software corel, dan design, kemudian evaluasi pemanfaatan kemas ualng informasi. evaluasi ini mencakup pemanfaatan produk, kesesuaian topik kemasan dan nilai ekonomi bagi lembaga. Kebijakan evaluasi produk dilakukan secara langsung kepada pemustaka yang memesan produk baik yang datang langsung menggunakan quesioner tercetak, maupun yang secara onlene mengisi quesioner secara online P: Oh jadi begitu ya pak.. I 1 : Iya mbk P: Terima kasih banyak ya pak I 1 : Sama-sama 2. Hasil Transkrip Wawancara Informan II Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I 2. 64

7 P: Selamat siang pak? I 2 : Selamat siang mbak.. P: Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi. I 2 : Oh iya, silahkan mbk P: Bagaimana proses pengemasan ulang dilakukan? I 2 : Prosesnya mudah, pertama menentukan topik, melakukan penelusuran, melakukan analisis hasil penelusuran, mengemas informasi kemudian menyebarkan kepada pengguna mudahkan? P: Emm,, bagaimana cara dalam menentukan topiknya pak? I 2 : Emm,, biasanya diidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan penggunanya. Dengan mengumpulkan ide dan masukan dari berbagai kalangan seperti peniliti, ilmuan, karyawan dan lainnya. Hal tersebut agar topik yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan pengguna P: Bisa dibilang semua yang bersangkutan ya pak? I 2 : Iya begitu mbk. Karena ini kan kerja sama antar tim yang berasal dari ilmuan,peneliti, pegawai dan pengguna juga harus ikut memberikan ide agar banyak masukan jadi lebih baik P: Kalau menentukan ruang lingkup bagaimana pak? I 2 : Menentukan ruang lingkup, emm,, pertama diharuskan membuat kata kunci yang sesuai dengan ruang lingkup agar tidak terjadi perluasan pencarian nantinya. dalam hal ini membuat kata kunci harus benarbenar baik dengan menggunakan bantuan menggunakan kamus, ensiclopedi atau LCSH dan lain sebagainya. Dan bisa juga menggunakan teknik penelusuran informasi dengan menggunakan Boolean seperti penambahan yes,or,not 65

8 P: Bagaimana cara melakukan penelusuran informasi nya pak? I 2 : Kalau itu mah mudah mbk, buka aja internet semuanya lengkap. Tapi kami juga memperhatikan sumber informasi yang baik dan benar Seperti ISJD, elib, Science Direct, Asfa, Proquest, Portal Garuda dan lainnya. P: Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak? I 2 : Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi. P: Setelah dianalisis kemudian pengemasan kan pak, kalau mengemas informasi bagaimana pak? I 2 : Iyaa.. setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang kemudian membuat kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak P: Terakhir bagaimana mengevaluasi produk yang telah dibuat dan proses pembuatannya pak? I 2 : Kalau mengevaluasi produk ya, biasanya kami melihat topik apa saja yang sedang berkembang dimasyarakat. Gitu si.. biar tetap up to date jadi gak ketinggalan kita nya. Terus kalau evaluasi proses pembuatannya kita tetap ya mengikuti perkembangan teknologi. Jadi yang dulu nya manual sekarang digital. gitu mbak.. P: Baik pak, terimakasih banyak ya pak.. I 2 : Iya mbk., sama-sama.. 66

9 3. Hasil Transkrip Wawancara III Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I 3. P: Selamat siang pak? I 3 : Siang mbak.. ada yang bisa saya bantu mbk? P: Begini pak saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi. I 3 : Oh iya, boleh silahkan mbak.. P: Kalau boleh tau bagaimana proses pengemasan ulang informasi dilakukan pak? I 3 : Kalau proses nya itu sama macem tahapannya yak kan, nah kebetulan saya dibagian penelusurannya mbk, jadi saya hanya bisa jawab sedikit yang secara umum saja. Pertama itu menentukan kebutuhan apa yang dibutuhkan pengguna, kemudian melakukan penelusuran, lalu hasil penelusuran nya itu biasanya sama yang lebih senior disaring mana yang lebih cocok. Jika sudah sesuai, langsung deh dibawa ke pengolahan atau tim pengemasnya. Di cek, diedit dengan menggunkan berbagai software biar tampilannya bagus. Nah dicetak deh sesuai dengan kebutuhan. P: Bagaimana cara menentukan strategi dalam mencari informasi pak? 67

10 I 3 : menentukan ruang lingkup, emm,, pertama menentukan ruang lingkup dengan kata kunci diharuskan membuat kata kunci yang sesuai dengan ruang lingkup agar tidak terjadi perluasan pencarian nantinya. dalam hal ini membuat kata kunci harus benar-benar baik dengan menggunakan bantuan menggunakan kamus, ensiclopedi atau LCSH dan lain sebagainya. Dan bisa juga menggunakan teknik penelusuran informasi dengan menggunakan Boolean seperti penambahan yes,or,not P: Bagaimana dengan cara penelusuran informasi pak? I 3 : Kalau itu biasanya dari database lokal maupun asing mbak Seperti ISJD, elib, Science Direct, Asfa, Proquest, Portal Garuda dan lainnya. Dan biasanya yang lokal lebih bagus si hasilnya mbk. P: Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak? I 3 : Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi. P: Setelah dianalisis kemudian pengemasan kan pak, kalau mengemas informasi bagaimana pak? I 3 : Benar.. kalau pengemasan ada juga kita pake aplikasi yang udah save, jadi sewaktu tim kita dibutuhin ini bantuan, dokumen yang mau dikemas tinggal di scan aja, di in design, pilih tamplate, biasa sesuai dengan topik, kalau sudah sesuai bentuk cover oke udah selesai.karena kan tinggal masukkan aja htmlnya langsung interaktif. P: Terakhir bagaimana mencetak kemasan informasi yang akan dibuat pak? I 3 : Ada evaluasi produk yang telah dibuat karena produk yang telah dibuat harus disesuaikan dengan keadaan sekarang karena 68

11 kemungkinan ada informasi yang lebih baru lagi. Kalau Proses pembuatannya juga harus dievaluasi misalnya dulu pohon industri dibuat dalam bentuk cetak ke mudian menjadi bentuk CD interaktif. pada intinya prosesnya selalu bekembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang terjadi P: Terimakasih banyak pak atas informasi dan waktunya I 3 : Sama-sama mbak.. 4. Hasil Transkrip Wawancara IV Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I 4. P: Selamat siang pak? I 4 : Selamat siang mbak.. P: Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi. I 4 : Oh iya, silahkan mbk P: Bagaimana pak proses pengemasan ulang dilakukan? I 4 : Proses atau prosedur pengemasan nya secara umum, pertama ditentukan dulu topiknya, membuat kata kunci untuk selanjutnya melakukan penelusuran, setelah itu hasil penelusuran tersebut dianalisis dengan dilengkapi desain grafis, lalu baru lah dilakukan pengemasan informasi. udah gitu aja mbak.. simpel nggak ribet kan? jadi misalnya kita contohin pohon industry ya. Pertama tentukan topik, biasanya yang 69

12 kita buat yang trend atau sesuai dengan permintaan, kemudian menelusur informasi keberbagai sumber, lalu hasilnya dianalisis. Lalu semua yang berkaitan akan dibuat detail gambar dan bagannya. Karena sekarang menciptakan yang interaktif jadi kita masukkan linknya, waktu diklik langsung menuju ke sumber aslinya dia. P: Oh iya pak, bagaimana cara menetapkan topiknya? I 4 : dalam menentukan topik, diharuskan mengidentifikasi kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna dengan mengumpulkan berbagai masukan dan ide yang berasal dari pengguna itu sendiri atau ilmuan, karyawan dan manajemen puncak/pengambil keputusan P: Kalau ide dan masukan dari semua pihak sudah bagaimana pak? I 4: kalau sudah topik nya di tetapkan, di tentukan ruang lingkup dengan kata kunci.. P: Bagaimana dengan menentukan ruang lingkup dengan kata kunci pak? I 4 : Kalau dalam menentukan ruang lingkup dengan kata kunci, atau cara, siasat yak kan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tentu saja ada teknik nya. Yaitu teknik penelusuran informasi. bisa dengan menggunakan Boolean, membuat kata kunci yang tepat. Bisa pakai thesaurus, ddc dan lainnya. P: Bagaimana dengan melakukan penelusuran informasi pak? I 4 : Kalau itu biasanya sesuai bidang ya. Kalau pertanian, perikanan, kelautan ada dia database yang telah dilanggan. Jadi selain database lokal maupun asing, koleksi-koleksi di perpustakaan PDII-LIPI sendiri juga lengkap jadi digunakan terlebih dahulu yang lokal, kalau tidak ditemukan baru cari dari database luar. P: Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak? 70

13 I 4 : Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi. P: Selanjutnya pengemasan informasi nya bagaimna pak? I 4 : Ya setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang. Kebijakan yang dibuat dalam pengelolaan kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak dan upaya inovasi pembuatan kemasan informasi dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan desain grafis dan multimedia bagi petugas kemasan informasi serta penguatan promosi dan legalitas produk kemas ulang informasi lembaga. P: Terakhir bagaimana mengevaluasi produk yang telah dibuat dan proses pembuatannya pak? I 4 : Kami melakukan evaluasi pemanfaatan kemas ualng informasi. evaluasi ini mencakup pemanfaatan produk, kesesuaian topik kemasan dan nilai ekonomi bagi lembaga. Kebijakan evaluasi produk dilakukan secara langsung kepada pemustaka yang memesan produk baik yang datang langsung menggunakan quesioner tercetak, maupun yang secara online mengisi quesioner secara online P: Baik lah kalau begitu pak,makasih banyak ya pak.. I 4 : Sudah cukup? I 4 : Baik mbk sama-sama P: Sudah pak, terima kasih ya pak.. 71

14 LAMPIRAN III. SURAT IZIN PENELITIAN 72

15 Lampiran IV DOKUMENTASI 73

16 Lampiran IV.1 contoh paket kemasan informasi di PDII Dibawah ini beberapa contoh paket kemasan informasi PDII dalam format tercetak. Gambar 1. Paket Informasi Teknologi Paket informasi bertujuan memudahkan pengguna dalam memanfaatkan sumber informs siap pakai Gambar 2. Info Baru Info baru dibuat agar pengguna mengetahui informasi yang actual Gambar 3.Pohon Industri Pohon industi dibuat agar memberikan informasi tentang produk yang dihasilkan dari suatu komoditas. Gambar 4. Panduan Usaha 74

17 Panduan usaha dibuat agar membantu usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan usahanya Gambar 5. Tinjauan Literatur Tinjauan literature dibuat agar literatur yang sudah ada yang berkaitan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Gambar 6. Fokus Informasi Fokus informasi dibuat agar memantau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu, contoh tampilan paket kemasan informasi elektronik PDII sebagai berikut: Gambar 7. Pohon Industri Elektronik Sumber: PDII 75

18 Terkait dengan penamaan paket kemasan informasi PDII di atas, kemungkinan dapat saja berubah, berkurang atau bertambah sewaktuwaktu sesuai perkembangan atau inovasi yang dilakukan oleh pihak yang bersangkutan. Gambar 8: Proses pembuatan flipping book 76

19 Gambar 9: Proses pembuatan template cover CD Gambar 10: Mesin Cetak cover CD Gambar 11: contoh Paket informasi terbaru dalam format CD/DVD 77

20 Gambar 12: Ruang Audiovisual dan koleksi CD/DVD Gambar 13: Ruangan Meja Informasi PDII-LIPI 78

21 Lampiran IV.2 PDII-LIPI 1. Sejarah PDII Cikal bakal Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah tidak lepas dari bedirinya Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) Tahun MIPI memiliki Bagian Dokumentasi yang memiliki tugas utama untuk menyediakan informasi tentang kegiatan penelitian baik di Indonesia maupun di luar negeri, serta menyebarkan informasi tersebut ke lembagalembaga penelitian. Dari Bagian Dokumentasi MIPI inilah Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) berawal. Bagian Dokumentasi MIPI ini selanjutnya berubah nama menjadi Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) di tahun 1965 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Research Nasional No. 107/M/Kpts/Str/65. PDIN memiliki tugas untuk memberika layanan informasi IPTEK kepada masyarakat pada umumnya dan secara khusus kepada masyarakat. Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) berubah nama menjadi Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) pada tahun Perubahan nama ini seiring dengan perubahan nama-nama lembaga penelitian yang ada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beserta struktur organisasinya. Perubahan struktur organisasi terjadi kembali pada tahun 2001, dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 138/M.PAN/5/2001 tanggal 31 Mei 2001 tentang Restrukturisasi. Penerbitan surat ini selanjutnya diikuti dengan terbitnya Surat Keputusan 79

22 Kepala LIPI No. 1151/M/2001 tanggal 5 juni 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI. Pada tahun 2014, melalui Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI, struktur organisasi PDII-LIPI berubah kembali menjadi seperti sekarang. Dalam struktur organisasi yang baru, PDII LIPI terdiri dari empat eselon tiga yakni, satu Bagian Tata Usaha dan tiga Bidang, yaitu Bidang Dokumentasi, Bidang Diseminasi Informasi, dan Bidang Sarana Akses Informasi. serta kelompok Jabatan Fungsional. 80

23 berikut gambar organisasi PDII LIPI tahun 2014-sekarang. Pusat dokumentasi dan informasi ilmiah Bagian Tata Usaha Subbag. Kepegawaian Subbag. Keuangan Subbag. Umum Bidang Dokumentasi Bidang Diseminasi Informasi Bidang Sarana Akses Informasi Kelompok Jabatan Fungsional Subbid. Alih Media dan Preservasi Subbid. Pangkalan data dan Teknologi Gambar IV.2 Struktur Organisasi PDII-LIPI tahun 2014-sekarang Sumber: PDII-LIPI 81

24 2. Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi dari PDII-LIPI yaitu: 2.1 Visi Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam mengahasilkan IPTEK guna meningkatkan kualitas SDM dan daya saing perekonomian nasional. 2.2 Misi a. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya sain perekonomian nasional b. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good govermance dalam rangka memantapkan NKRI c. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan d. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional e. Memperkuat infrakstruktur kelembagaan ( penguatan manajemen dan sistem) 82

25 3. Tujuan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, tujuan yang akan dicapai PDII adalah menjadi pusat repository nasional dan penyedia informasi terdepan bidang sains dan teknologi. 4. Sumber Daya Manusia Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI pada tahun 2014 di dukung oleh 119 (seratus Sembilan belas) orang Pegawai Negeri Sipil yang terdiri atas pejabat struktural eselon II sebanyak 1 orang dengan pendidikan S2, pejabat structural eselon III sebanyak 4 orang dengan pendidikan S3, S2, dan S1. Pejabat eselon IV sebanyak 5 orang dengan tingkat pendidikan S2 dan S1. Usia dari seluruh pegawai PDII berkisar pada tahun, diantaranya sedang dalam tugas/izin belajar di dalam negeri. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) memiliki pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 10 orang, terdiri dari Peneliti Madya sebaanyak 4 (empat) orang, Peneliti Muda sebanyak 2 (dua) orang, Peneliti Pertama sebanyak 4 (empat) orang. Selain jabatan peneliti, PDII juga memiliki pegawai dengan jabatan fungsional lain yaitu jabatan pustakawan, jabatan fungsional arsiparis, jabatan fungsional pranata computer, jabatan fungsional analisis kepegawaian, jabatan fungsional pranata humas, dan jabatan fungsional perencana. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional tersebut yakni pustakawan sebanyak 27 orang, arsiparis sebanyak 15 orang, pranata computer sebanyak 3 orang, kepegawaian sebanyak 2 orang, pranata humas sebanyak 2 orang, dan 1 orang perencana, sedangkan lainnya sebanyak 50 orang masih menduduki pada jabata fungsional umum dan secara terus menerus akan diusulkan pada jabata fungsional tertentu. 5. Produk Kemasan Informasi PDII Dari hasil pengumpulan data menunjukan saat ini ada 13 jenis produk kemasan informasi yang telah dibuat oleh PDII-LIPI, yaitu: Paket Informasi Teknologi, Info Ristek, Info Haki, Informasi Kilat, Buletin Abstrak, Database suatu bidang, Pohon Industri, Panduan Usaha, Tinjauan Literatur, Fokus Informasi Indonesia, Paket Penawaran Teknologi, Seri Info TTG, dan film animasi. 83

26 5.1 Jenis produk berdasarkan bidang ilmu 1. Paket Informasi Teknologi merupakan kumpulan informasi ilmiah mengenai perkembangan teknologi suatu bidang tertentu. Paket ini memuat informasi terseleksi mengenai ide-ide baru untuk dikembangkan yang bersumber dari buku, laporan penelitian,majalah, paten, hasil seminar, standar, dll. PDII telah berhasil memenuhi pesanan Paket Informasi Teknologi Industri (PITT) dari berbagai kalangan UKM dan peneliti sejak tahun Dengan memesan paket ini, pengguna tidak perlu membuang waktu untuk menelusur dan menyeleksi informasi yang dibutuhkan. 2. Info Ristek memuat informasi mengenai topik/permasalahan yang perlu mendapat perhatian untuk membantu pengambil kebijakan mencari solusinya. 3. Info Haki merupakan informasi yang dimaksudkan untuk mensosialisasikan masalah HaKi dikalangan para peneliti, industriawan, dan praktisi hokum agar dapat mengikuti dan mengetahui hal yang berkaitan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual, seperti: hak paten, hak cipta, dan merk. Info HaKI disajikan dalam bentuk artikel yang diterbitkan setiap 3 bulan. 4. Informasi Kilat/Info Baru merupakan informasi yang memuat daftar isi dari suatu majalah ilmiah luar negeri yang terbaru berdasarkan permintaan pengguna/pelanggan. Pengguna yang ingin memperoleh 84

27 informasi full text-nya dapat memesan dengan cara memilih dari daftar isi majalah ilmiah yang dilanggan oleh PDII. 5. Buletin Astrak merupakan abstrak artikel dari majalah ilmiah luar negeri yang dipilih sesuai dengan frekuensi terbit majalah yang dipilih. Dan ini diberikan kepada pelanggan Buletin Abstrak. 6. Database suatu bidang memuat kumpulan bibliogarfi dan abstrak hasil penelusuran literature dari beberapa topic dalam suatu bidang. Sumber informasi yang digunakan antara lain: Koleksi perpustakaan PDII-LIPI, CD-ROM, Internet, Chemical Abstrak dan informasi lainnya. Karena dalam bentuk database sehingga dapat ditelusur dengan menggunakan indeks pengarang, kata kunci, dll. 7. Pohon Industri merupakan kemasan informasi yang disusun berdasarkan fungsi dan manfaat suatu komoditas yang bernilai ekonomis. Kemasan ini bertujuan memberikan gambaran tentang jenisjenis produk yang dibuat untuk merangsang pengusaha melakukan dan mengembangkan diversifikasi produk yang bernilai ekonomis. 8. Panduan Teknis Usaha (Panduan Usaha) merupakan petunjuk praktis untuk mengembangkan atau mendirikan suatu usaha dalam skala rumah tangga, industry kecil dan menengah. Dengan adanya informasi ini diharapkan masyarakat dapat mencoba melakukannya sendiri. Informasi yang tercantum didalamnya, yaitu: bahan baku, peralatan biaya, dan informasi lain yang terkait. 85

28 9. Tinjauan Literatur merupakan kemasan informasi berupa kumpulan refrensi yang dikutip dalam satu topik untuk informasi tertentu. 10. Fokus Informasi Indonesia merupakan kemasan informasi yang terdiri atas abstrak terbitan jurnal/majalah ilmiah Indonesia terbaru dlam bidang ilmu tertentu. 11. Paket Penawaran Teknologi merupakan upaya untuk memberikan wawasan bagi usaha kecil maupun menengah dan Pem-Kab/Pem-Kot dalam mengembangkan produk melalui teknologi yang telah dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Indonesia. Disajikan dalam bentuk informasi yang mencakup tingkat pengembangan produk, uraian singkat, keuntungan ekonomis dan teknologi. 12. Seri Info TTG merupakan isi daftar tulisaan mengenai teknologi sederhana dalam berbagai bidang usaha yang dikumpulkan dari majalah, buku, kliping, Koran, standar dan paten. 13. Film Animasi merupakan kemasan informasi berupa multimedia (audio-visual) interaktif yang berisi informasi kegiatan penelitian. 5.2 Bentuk Paket Berdasarkan hasil pengumpulan data bentuk paket kemasan yang tersedia di PDII yaitu: kemasan tercetak dan elektronik. 1. Paket Kemasan Tercetak Ada 33 paket kemasan informasi tercetak PDII-LIPI, yaitu: analisis informasi paten bidang pangan UKM, kemasan informasi, panduan teknis usaha, pohon industry. 86

29 Tabel V.1 Paket Kemasan Informasi PDII Format tercetak No. Judul kemasan 1. Analisis Informasi Paten Bidang Pangan UKM: Aneka Produk Pangan 2. Kemasan Informasi: Bahan Alami sebagai Bioetanol 3. Kemasan Informasi: Kelapa Sawit Produk dan Manfaatnya 4. Kemasan Informasi: Produk Olahan dari Rumput Laut 5. Panduan Teknis Usaha: Arang Aktif 6. Panduan Teknis Usaha: Budidaya Murbei 7. Panduan Teknis Usaha: Genteng 8. Panduan Teknis Usaha: Gula Semut 9. Panduan Teknis Usaha: Jem Jambu Mete 10. Panduan Teknis Usaha: Kecap Air Kelapa 11. Panduan Teknis Usaha: Keripik Bongol Pisang 12. Panduan Teknis Usaha: Manisan Jambu Mete 13. Panduan Teknis Usaha: Nata De Coco 14. Panduan Teknis Usaha: Pati Garut 15. Panduan Teknis Usaha: Pindang Bandeng Duri Lunak 16. Panduan Teknis Usaha: Pupuk Bokashi 17. Panduan Teknis Usaha: Sabun Krim Deterjen 18. Panduan Teknis Usaha: Santan Pasta (Krem) 19. Panduan Teknis Usaha: Sirih Instan 20. Panduan Teknis Usaha: Tepung Cacing 21. Panduan Teknis Usaha: Tepung Ikan 22. Panduan Teknis Usaha: Tepung Tapioka 23. Pohon Industri Hasil Samping Produk Sapi 24. Pohon Industri Ikan 25. Pohon Industri Jarak Pagar 26. Pohon Industri Kelapa 27. Pohon Industri Kemiri 28. Pohon Industri Lamun 29. Pohon Industri Nanas 30. Pohon Industri Pinang 31. Pohon Industri Rumput Laut 32. Pohon Industri Singkong 33. Pohon Industri Teknologi Nano 2. Paket Kemasan Elektronik Adapun paket kemasan elektronik yang telah dibuat PDII lebih banyak dari kemasan tercetak. Dari hasil pengumpulan data Paket kemasan elektronik PDII yaitu: CD ROM Katalog Perpustakaan PDII, CD ROM Multimedia Pohon Industry, CD ROM Multimedia Panduan 87

30 Usaha, Fokus informasi Indonesia, HIV/AIDS:Kumpulan artikel jurnal asing, Indonesiana: Kumpulan artikel, Indonesiana: kumpulan tesis dan disertasi, Info Ristek, IPTEK Nano di Indonesia, Kasus kepustakawanan kita, Kebijakan pangan dan kearifan lokal, Kelapa sawit, Paket Informasi Khusus, Paket Informasi Panduan Usaha, Paket Informasi Teknologi Industri, Paket Informasi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan (DAS), Paket Informasi Teknologi Penghematan Energi, Paket Informasi Teknologi lainnya. Tabel V.2 Paket Kemasan Informasi PDII Format Elektronik No Judul Kemasan CD ROM Katalog Perpustakaan PDII CD ROM Multimedia Pohon Industri CD ROM Multimedia Panduan Usaha Fokus Informasi Indonesia HIV/AIDS: Kumpulan Artikel Jurnal Asing Indonesiana: Kumpulan Artikel Indonesiana: Kumpulan Tesis/Disertasi Info Ristek IPTEK Nano di Indonesia Kasus Kepustakawanan Kita Kebijakan Pangan dan Kearifan Lokal Kelapa Sawit: Produk dan Manfaatnya Paket Informasi Khusus: Manajemen Perubahan Paket Informasi Khusus: Budaya Aceh Paket Informasi Khusus: Desentralisasi Asimetris Paket Informasi Khusus: HIV/AIDS Paket Informasi Khusus: Konferensi Asia Afrika Paket Informasi Panduan Usaha Paket Informasi Teknologi Indutri: Minyak Kelapa Sawit Paket Informasi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan DAS Paket Informasi Teknologi Penghematan Energi Paket Informasi Teknologi: Batu Bara Paket Informasi Teknologi: Buah Naga Paket Informasi Teknologi: Energi Terbarukan Paket Informasi Teknologi: Erupsi Paket Informasi Teknologi: Gheotermal Paket Informasi Teknologi: Hotikultural 88

31 Paket Informasi Teknologi: Jamu Paket Informasi Teknologi: Manggis Paket Informasi Teknologi: Mesin Pertanian Paket Informasi Teknologi: Mikroba pada Pengolahan Limbah Paket Informasi Teknologi: Pendidikan Anak Tunanetra Paket Informasi Teknologi: Pengawet Makanan Alami Paket Informasi Teknologi: Perikanan Paket Informasi Teknologi: Perubahan Iklim Paket Informasi Teknologi: Peternakan Paket Informasi Teknologi: Sagu Paket Informasi Teknologi: Sirsak Paket Informasi Teknologi: Stem Cell Paket Informasi Teknologi: Tanaman Pangan Paket Informasi Teknologi: Vitamin C Paket Informasi Teknologi: Limbah Batik Paket Informasi Teknologi: Batok Kelapa Paket Kemasan Informasi Kekurangan Gizi pada Anak Paket Informasi Padi Toleran terhadap Penyakit Bias PITI: Fototerapi untuk Kasus Bayi Kuning PITI: Fuel Cells PITI: Multilayer Printed Circuit Boards PITI: Pemurnian Logam Silikon PITI: Thermal Reduction Processes For Magnesium Production Pohon Industri Pinang TTG: Ketahanan Pangan dan Kesehatan TTG: Membangun UKM dan IKM Daerah TTG: Pengolahan Air dan Sanitasi TTG: Pengolahan Sabut Kelapa TTG: Pengolahan Pangan TTG: TTG Ristek Seri Mencerdaskan Bangsa Pohon Industri Singkong TTG: CD ROM Ristek Seri Warintek Pohon Industri Manggis Pohon Industri Karet 89

Kemas Ulang Informasi (Information Repackaging)

Kemas Ulang Informasi (Information Repackaging) 1. PENDAHULUAN Kemas Ulang Informasi (Information Repackaging) Informasi akan berguna bagi seseorang apabila memberi nilai pengetahuan baru bagi pemakainya. Dengan banyaknya informasi yang muncul di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan sebuah institusi yang mengorganisasikan informasi dengan melakukan penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Informasi ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Kepala Sub Divisi Pengadaan dan Pengolahan

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Kepala Sub Divisi Pengadaan dan Pengolahan LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Kepala Perpustakaan 1. Konsep automasi perpustakaan sesuai dengan tujuan perpustakaan 2. Sistem automasi dapat meningkatkan kinerja perpustakaan 3. Sistem automasi dapat menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Revolusi informasi dewasa ini dipacu oleh teknologi informasi, komunikasi, dan koordinasi. Teknologi-teknologi ini berpotensi mentransformasi secara menyeluruh

Lebih terperinci

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang elektronika

Lebih terperinci

KEMAS ULANG INFORMASI UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI USAHA KECIL MENENGAH: TINJAUAN ANALISIS DI PDII-LIPI

KEMAS ULANG INFORMASI UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI USAHA KECIL MENENGAH: TINJAUAN ANALISIS DI PDII-LIPI KEMAS ULANG INFORMASI UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI USAHA KECIL MENENGAH: TINJAUAN ANALISIS DI PDII-LIPI Tupan 1)* dan Wahid Nashihuddin 2) 1) Pustakawan Madya PDII-LIPI 1) Pustakawan Pertama PDII-LIPI

Lebih terperinci

Skil Sekilas Tentang PDII & Layanan nya.

Skil Sekilas Tentang PDII & Layanan nya. Skil Sekilas Tentang PDII & Layanan nya http://www.pdii.lipi.go.id copyright2014,w@hid Sejarah PDII PDII Tempo Dulu Sebelum menjadi nama PDII, awal mula bernama PDIN (Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional)

Lebih terperinci

Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Lampiran : Satu Berkas. Kepada responden yang terhormat,

Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Lampiran : Satu Berkas. Kepada responden yang terhormat, Lampiran 1. (lanjutan) Kuesioner No. Kuesioner : KUESIONER PEMANFAATAN PRODUK KEMASAN INFORMASI PAKET INFORMASI TEKNOLOGI INDUSTRI (PITI) DI PUSAT DOKUMENTASI INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Pedoman Wawancara

LAMPIRAN I Pedoman Wawancara LAMPIRAN I Pedoman Wawancara 1. Kebijakan Pengembangan Koleksi a. Adakah kebijakan pengembangan koleksi yang diterapkan pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan? b. Apa sajakah isi dari kebijakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA 1. Fasilitas dan layanan perpustakaan 2. Pendidikan pemakai a. Bagaimana prosedur pendidikan pemakai disini? b. Siapa peserta? c. Siapa pembicara? d. Kapan dilaksanakan pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaan penulis akan melakukan wawancara yang mendalam demi mendapatkan data yang akurat.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA No.1092, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Repositori. Depositori. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG REPOSITORI DAN DEPOSITORI

Lebih terperinci

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara awalnya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMASAN ULANG INFORMASI PADA PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH-LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA JAKARTA SKRIPSI OLEH

ANALISIS PENGEMASAN ULANG INFORMASI PADA PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH-LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA JAKARTA SKRIPSI OLEH ANALISIS PENGEMASAN ULANG INFORMASI PADA PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH-LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk

Lebih terperinci

MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI

MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI Tema: Perpustakaan Khusus dan Media Sosial MEDIA SOSIAL & SOSIALISASI CARA EFEKTIF UNTUK PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN KHUSUS Wahid Nashihuddin, SIP. Pustakawan Berprestasi Tk.Nasional Juara II Tahun 2016

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam dan terstruktur guna mendapatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika perguruan tinggi, mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PDII-LIPI: PROMOSI JASA DAN PRODUK INFORMASI

SEKILAS TENTANG PDII-LIPI: PROMOSI JASA DAN PRODUK INFORMASI SEKILAS TENTANG PDII-LIPI: PROMOSI JASA DAN PRODUK INFORMASI Jakarta, 18 Oktober 2016 Bidang Diseminasi Informasi PDII-LIPI TENTANG PDII PDII Tempo Dulu Sebelum menjadi nama PDII, awal mula bernama PDIN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA. c) Tugas dan fungsi unit-unit dalam organisasi. a) Wewenang dan tanggung jawabnya. c) Hubungan antar personel tersebut

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA. c) Tugas dan fungsi unit-unit dalam organisasi. a) Wewenang dan tanggung jawabnya. c) Hubungan antar personel tersebut LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA Kepala Perpustakaan dan Pustakawan 1. Data tentang organisasi, meliputi: a) Sasaran dan tujuan organisasi b) Bagan dan struktur organisasi c) Tugas dan fungsi unit-unit dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PENGEMASAN DAN PEMASARAN INFORMASI : PENGALAMAN PDII-LIPI Oleh Dra Jusni Djatin Apt. dan Ir. Sri Hartinah Msi.

PENGEMASAN DAN PEMASARAN INFORMASI : PENGALAMAN PDII-LIPI Oleh Dra Jusni Djatin Apt. dan Ir. Sri Hartinah Msi. PENGEMASAN DAN PEMASARAN INFORMASI : PENGALAMAN PDII-LIPI Oleh Dra Jusni Djatin Apt. dan Ir. Sri Hartinah Msi. Pendahuluan Ribuan bahkan jutaan laporan, makalah, artikel majalah, buku yang dihasilkan ilmuwan

Lebih terperinci

BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD)

BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD) BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD) 3.1 Sejarah singkat BPAD Sumatera Utara Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen pengetahuan pada awalnya diterapkan dalam dunia bisnis yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian operasional untuk memperbaiki

Lebih terperinci

PENGENALAN PERPUSTAKAAN MAHASISWA BARU TAHUN 2015

PENGENALAN PERPUSTAKAAN MAHASISWA BARU TAHUN 2015 LOGO PENGENALAN PERPUSTAKAAN MAHASISWA BARU TAHUN 2015 BY UPT PERPUSTAKAAN UNSYIAH 2015 UPT PERPUSTAKAAN UNSYIAH MERAIH ISO 9001:2008 Sebuah pencapaian besar bagi Unsyiah Penghargaan ini menunjukkan standar

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Lampiraan 1: Pedoman Wawacara Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan Kode : I Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Kepustakaan, Kepala Sub agian Tata Usaha Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengatur dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang selanjutnya digunakan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 18165 / Kep tertanggal 23 Juli didirikan

Lebih terperinci

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 [I.197)] [Pengembangan framework sistem buku tiga dimensi untuk diseminasi informasi ] [ Budi Nugroho ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Free Open Source Software (FOSS) merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Bumiputera Cabang Tanjung Balai?

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Bumiputera Cabang Tanjung Balai? LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Adapun pedoman wawancara yang akan peneliti tanyakan kepada 2 informan adalah: 1. Bagaimana proses pengelolaan arsip dinamis pada Kantor Asuransi Bumiputera Cabang Tanjung

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PDII-LIPI DARI MASA KE MASA (TAHUN SEKARANG)

STRUKTUR ORGANISASI PDII-LIPI DARI MASA KE MASA (TAHUN SEKARANG) STRUKTUR ORGANISASI PDII-LIPI DARI MASA KE MASA (TAHUN 1965 - SEKARANG) 1. STRUKTUR ORGANISASI PDIN (PERIODE I: TAHUN 1965-1975) Sebelum menjadi nama Pusat Dokumentasi dan (PDII), PDII-LIPI bernama PDIN

Lebih terperinci

VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa

VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa VISI & MISI sumber: www.pastordorrell.com Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa Misi 1. Menyediakan layanan dan akses global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat dan mendapat tempat penting dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Dosen pengajar membutuhkan

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 250,0 275,0 320,0 360,0 1 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 2 Pengembangan SDM Industri Tersebarnya informasi,

Lebih terperinci

Dokumen Pendukung Uraian Jabatan

Dokumen Pendukung Uraian Jabatan Dokumen Pendukung Uraian Jabatan No Dok : DP-5.5.1-1 1. Nama Jabatan : Kepala Pusat Penelitian Biomaterial LIPI 2. Kode Jabatan : 3. Unit Organisasi : Pusat Penelitian Biomaterial LIPI Eselon I : Lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan suatu keputusan dalam kehidupan. Mengingat majunya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan suatu keputusan dalam kehidupan. Mengingat majunya teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap manusia. Informasi dibutuhkan untuk menambah ilmu pengetahuan maupun untuk pengambilan suatu keputusan dalam kehidupan.

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

PENELUSURAN LITERATURMELALUI DATABASE LARAS DAN ISJD DI PERPUSTAKAAN PDII-LIPI*

PENELUSURAN LITERATURMELALUI DATABASE LARAS DAN ISJD DI PERPUSTAKAAN PDII-LIPI* PENELUSURAN LITERATURMELALUI DATABASE LARAS DAN ISJD DI PERPUSTAKAAN PDII-LIPI* Wahid Nashihuddin Pustakawan Pertama PDII-LIPI Email: mamaz_wait@yahoo.com Jakarta, 2015 *) Tulisan ini bersumber dari Jurnal

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. 2. Bagaimana proses Pengadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. 2. Bagaimana proses Pengadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas LAMIRAN I EDOMAN WAWANCARA 1. Apa saja jenis Grey Literature yang ada di perpustakaan Universitas Negeri Medan? 2. Bagaimana proses engadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas Negeri Medan? 3.

Lebih terperinci

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia Sekretariat Badan Litbang Pertanian Jln. Ragunan No. 29, Pasarminggu Jakarta Selatan Ringkasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu yang biasa disebut motivasi atau motif untuk berbuat sesuatu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. politeknik, dan akademi. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai bagian atau unit

BAB 1 PENDAHULUAN. politeknik, dan akademi. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai bagian atau unit 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu unsur penunjang yang perlu ada pada semua bentuk perguruan tinggi, mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik,

Lebih terperinci

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN 2014 Oleh : Sri Mulyani Butir kegiatan pustakawan Adalah kegiatan kepustakawanan yang dilakukan pustakawan dan dihargai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GUGUS PENELITIAN DAN PENGABDIAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES 2015 KATA PENGANTAR Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh gugus Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI I. PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, pendidikan merupakan sesuatu yang penting bagi semua orang karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan

Lebih terperinci

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Pedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri. 1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki

Pedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri. 1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki Lampiran 1 Pedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Padang (Kode I 1 ) 1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki kebijakan terhadap transformasi digital?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tinggi adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tinggi adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pendidikan menyediakan sarana untuk proses belajar mengajar. Pendidikan tinggi adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan yang diselenggarakan dalam perguruan

Lebih terperinci

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Ubinus)

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Ubinus) PROFIL Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Ubinus) Sejarah Nusantara telah dirintis sejak tahun 1982. guna mendukung kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu kegiatan belajar mengajar, penelitian,

Lebih terperinci

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN E-JOURNAL DI PERGURUAN TINGGI Oleh Purwani Istiana Email : nina@ugm.ac.id ABSTRAK Pemanfaatan database e-journal yang dilanggan DIKTI belum semaksimal mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menulis dan mencatat peristiwa-peristiwa yang dianggap penting (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya peradaban

Lebih terperinci

PELAYANAN KONSULTASI DAN INFORMASI INOVASI TEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN

PELAYANAN KONSULTASI DAN INFORMASI INOVASI TEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN PELAYANAN KONSULTASI DAN INFORMASI INOVASI TEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN NO. KOMPONEN URAIAN 1 Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Publik 2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :. Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Metode LibQual (Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Dengan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERPUSTAKAAN, DOKUMENTASI DAN KEARSIPAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris, dimana Indonesia ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan yang tersebar di seluruh daerah. Sebagai negara agraris Indonesia juga dikaruniai

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEPALA KKPD KABUPATEN KARO. Informan : Kepala KKPD Kabupaten Karo

Lampiran 1 : Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEPALA KKPD KABUPATEN KARO. Informan : Kepala KKPD Kabupaten Karo Lampiran 1 : Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEPALA KKPD KABUPATEN KARO Kode : KK Informan : Kepala KKPD Kabupaten Karo Pertanyaan : 1) Jenis koleksi : a. Jenis koleksi apa sajakah yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi memungkinkan memodifikasi hampir semua format dokumen. Kemajuan tersebut secara tidak langsung turut berdampak pada format dokumen dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER. Yth. Bapak/Ibu/Sdr. Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

LAMPIRAN 1. KUESIONER. Yth. Bapak/Ibu/Sdr. Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia LAMPIRAN 1. KUESIONER Yth. Bapak/Ibu/Sdr. Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sehubungan dengan penelitian skripsi yang sedang kami kerjakan dengan judul Pemanfaatan Jurnal

Lebih terperinci

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana teknis yang membantu perguruan tinggi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 40 BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

KEAKTIFAN PUSTAKAWAN DALAM PEMASYARAKATAN PERPUSDOKINFO GUNA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN DAN CITRA POSITIF PERPUSTAKAAN

KEAKTIFAN PUSTAKAWAN DALAM PEMASYARAKATAN PERPUSDOKINFO GUNA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN DAN CITRA POSITIF PERPUSTAKAAN KEAKTIFAN PUSTAKAWAN DALAM PEMASYARAKATAN PERPUSDOKINFO GUNA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN DAN CITRA POSITIF PERPUSTAKAAN 1 Ane Dwi Septina 1 Pustakawan Pertama, Perpustakaan R.I Ardi Koesoema Sekretariat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB PENDAHULUAN KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB oleh: Yuyu Yulia 1 dan Sri Rahayu 2 Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai tujuan menghasilkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah 3/31/2010 SELEKSI BAHAN PUSTAKA A. Proses Seleksi 2. Pi Prinsipseleksii lki 3. Variasi dalam seleksi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 129 TAHUN 2005 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Sejak terbentuknya Kabinet Republik Indonesia I dengan sistem presidensiil tanggal 19 Agustus 1945, maka wewenang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

Hormat Saya, Penyusun

Hormat Saya, Penyusun Pengguna perpustakaan yang terhormat, Dalam rangka menyusun skripsi sebagai tugas akhir, saya mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia bermaksud menyebarkan kuesioner kepada pengguna

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Berawal dari pesatnya kemajuan di bidang teknologi di dunia ini, sehingga menyebabkan dan mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk terus mengimbangi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL SELAMAT DATANG DI UPT PERPUSTAKAAN ITENAS GEDUNG 9 APA ITU UPT? UPT merupakan kependekan dari Unit Pelayanan Teknis, dimana di Itenas terdapat tiga UPT yaitu

Lebih terperinci

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2. Adakah dilakukan analisis permasalahan?

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2. Adakah dilakukan analisis permasalahan? LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA A. Proses Kegiatan Promosi 1) Perencanaa 1. Adakah perencanaan yang dibuat atau rapat perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN 3.1 Sejarah Singkat UPT Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten Perpustakaan sebagai sumber

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh : Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY LIBRARY 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING A. Analisis Fasilitas Perpustakaan Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Kabupaten Pemalang Setelah

Lebih terperinci