MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPERSIAPKAN PENGOPERASIAN MOBIL ANGKUTAN ORANG H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPERSIAPKAN PENGOPERASIAN MOBIL ANGKUTAN ORANG H"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPERSIAPKAN PENGOPERASIAN MOBIL ANGKUTAN ORANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jendral Gatot Subroyo Kaveling 51 Lt. 6A Jakarta selatan

2 KATA PENGANTAR Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang. Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Agustus 2014 Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 1 dari 21

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya C. SilabusPelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) LAMPIRAN BUKU INFORMASI BUKU KERJA BUKU PENILAIAN Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 2 dari 21

4 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Sub-Golongan Jasa Pendidikan Lainnya Pemerintah dengan uraian sebagai berikut: Kode Unit : Judul Unit : Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mempersiapkan pengoperasiaan mobil angkutan orang. ELEMEN KOMPETENSI 1. Memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan ORANG 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan teknis KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dipastikan masih berlaku. 1.2 Surat Ijin Mengemudi dipastikan masih berlaku. 1.3 Buku Uji Kendaraan Bermotor dipastikan masih berlaku. 1.4 Surat ijin pengangkutan dipastikan telah sesuai. 1.5 Surat pesanan (delivery order) dipastikan sesuai. 1.6 SOP penanganan gawat darurat kecelakaan dipastikan masih valid. 1.7 Formulir pemeriksaan teknis telah diisi lengkap dan dilaporkan. 1.8 buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi. 2.1 Lampu-lampu kendaraan dan lampu rotary dipastikan berfungsi. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 3 dari 21

5 kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan ORANG 3. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan ORANG 4. Menyiapkan fisik, mental dan kesehatan pengemudi sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan ORANG 2.2 Kondisi Ban dipastikan masih layak pakai. 2.3 Air Radiator dipastikan sesuai standar. 2.4 Oli Mesin dipastikan layak pakai. 2.5 Rem dan klakson dipastikan berfungsi. 2.6 Pemindah gigi dipastikan berfungsi baik. 2.7 Indikator dan Instrumen pada dashboard dipastikan berfungsi. 2.8 Semua spion dipastikan dalam keadaan baik pada posisinya. 2.9 Wiper blade, tabir matahari, dan spakbor dipastikan berfungsi sesuai posisinya Pengatur suhu udara dipastikan berfungsi dengan baik. 3.1 Kunci ban, ganjal ban, dan dongkrak dipastikan ada di tempatnya. 3.2 Ban cadangan dipastikan ada di tempatnya dalam keadaan baik. 3.3 Kotak Obat (PPPK) dipastikan ada di tempatnya dan memenuhi standar. 3.4 Segitiga Pengaman dipastikan ada di tempatnya. 3.5 Perlengkapan gawat darurat kecelakaan dipastikan berfungsi sesuai standar. 3.6 Peralatan komunikasi dipastika berfungsi sesuai standar Kebugaran Fisik pengemudi diperiksa sesuai prosedur perusahaan Kondisi mental pengemudi diperiksa sesuai prosedur perusahaan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel: Unit ini berlaku untuk menyiapkan dokumen dan kelengkapan administratif kendaraan, memeriksa kondisi fisik kendaraan, menyiapkan peralatan dan perlengkapan kendaraan serta menyiapkan kebugaran fisik, mental dan kesehatan pengemudi sebelum mengoperasikan mobil angkutan orang. 2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan 2.1 Peralatan Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 4 dari 21

6 2.1.1 Sabuk Keselamatan Head Rest/penopang kepala Ban cadangan dalam kondisi baik Dongkrak dan ganjal ban Pembuka Roda Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Alat komunikasi 2.2 Perlengkapan Segitiga pengaman Kotak P3K danbukupedoman P3K Perlengkapan pelindung sinar matahari Kaca mata pelindung sinar matahari Helm, Lampu Senter, Ember Jas hujan, sarung tangan, sepatu boot, dan paying Cangkul, sekop, gunting baja, martil besar 3 Peraturan yang diperlukan 3.1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Keamanan Kerja 3.2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3.3 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan 3.4 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3.5 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan 3.6 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Angkutan ORANG di Jalan 4. Norma dan standar 4.1 Norma Jam kerja pengemudi Instruksi dan prosedur mengemudi di tempat tempat /lokasi Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 5 dari 21

7 tertentu petunjuk, spesifikasi dan rekomendasi prosedur mengemudi dari pabrikan kendaraan termasuk pemeriksaan pra operasi kendaraan dan prosedur keadaan darurat 4.2 Standar Surat Ijin Mengemudi (SIM) Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Surat Ijin Pengelenggara Angkutan Persyaratan perundangan/surat izin mengemudi kendaraan di daerah dan kota Peraturan jalan di daerah dan kota yang berlaku Catatan/Log Book kendaraan (jika diperlukan) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan 1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada jenis pekerjaan yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi 1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung 1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan 2. Persyaratan kompetensi 2.1 H Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja 2.2 H Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja 2.3 H Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja 2.4 H Memelihara Lingkungan Kerja 2.5 H Menerapkan Peraturan Berlalu lintas Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 6 dari 21

8 2.6 H Memeriksa Fungsi Teknis Mobil Angkutan orang 2.7 H Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan orang 3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan Persyaratan dan sistem kerja yang aman Persyaratan dan kebijakan organisasi Peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, tata cara kerja yang baik dan benar, kebijakan dan prosedur kerja Standar yang relevan dan tata cara pengunaan manual jikadiperlukan Rekaman yang terkait dengan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja Stándar dan spesifikasi untuk semua perangkat operasional/kendaraan yang diperiksa/diinspeksi Proses manajemen resiko untuk menangani kejadian yang tidak diharapkan 3.2 Keterampilan Menggunakan komunikasi yang efektif termasuk mengajukan pertanyaan dan negosiasi dalam beberapa situasi yang sulit Membaca dan menggunakan informasi tentang Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan kebijakan yang terkait Bekerja sebagai bagian dari tim kerja Memahami dan mengikuti instruksi Mengoperasikan perangkat komunikasi elektronis Melaksanakan rencana insidentil untuk kejadian yang tidak direncanakan bekerjasama dengan pihak lain Melaksanakan penilaian terhadap kerusakan kendaraan dangan dengan teknisi kendaraan Menerapkan peraturan sektor pelayanan angkutan jalan untuk umum seperti keselamatan dan kesehatan kerja serta prosedur Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 7 dari 21

9 pemeliharaan lingkungan dalam kaitan dengan pemeriksaan/inspeksi kendaraan 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Teliti 4.2 Cermat 4.3 Disiplin 4.4 Bertanggung jawab 4.5 Dapat dipercaya 5. Aspek kritis 5.1 Memastikan dokumen dan kelengkapan administrasi kendaraan dalam kondisi lengkap dan valid 5.2 Memastikan peralatan dan perlengkapan kendaraan berfungsi dengan baik dan siap beroperasi 5.3 Memastikan kondisi fisik, mental dan kesehatan pengemudi dan seluruh awak siap bekerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya Ada pun kemampuan yang harus dimiliki sebelumnya sebagai berikut: - Tidak ada Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Halaman: 8 dari 21

10 H C. Silabus Pelatihan Judul Unit Kompetensi : Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan ORANG Kode Unit Kompetensi : H Deskripsi Unit Kompetensi : Unitiniberhubungandengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mempersiapkan pengoperasiaan mobil angkutan ORANG. Perkiraan Waktu Pelatihan : 45 Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi : Elemen Kompetensi 1. Memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dipastikan masih berlaku. Indikator Unjuk Kerja Dapat memastikan STNK yang masih berlaku Mampu memastikan STNK masih berlaku Harus cermat dan teliti 1.2 Surat Ijin Dapat memastikan Surat Ijin Mengemudi Mengemudi masih berlaku dipastikan masih berlaku. Mampu memastikan Surat Ijin Mengemudi masih berlaku Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara memastikan STNK yang masih berlaku Cara memastikan Surat Ijin Mengemudi masih berlaku Memastikan STNK masih berlaku Memastikan SIM berlaku Cermat Teliti Taat aturan Cermat Teliti Taat aturan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuapilan Keteram- 1 jampel 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, dan taat aturan Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 9 dari 21

11 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1.3 Buku Uji Kendaraan Bermotor dipastikan masih berlaku. Indikator Unjuk Kerja. Dapat memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor masih berlaku Mampu memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor masih berlaku Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor masih berlaku Memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor masih berlaku Cermat Teliti Taat aturan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuapilan Keteram- 1 jampel 1 jampel 1.3 Surat ijin pengangkutan dipastikan telah sesuai. Harus cermat, teliti, dan taat aturan Dapat memastikan Surat ijin pengangkutan telah sesuai Mampu memastikan Surat ijin pengangkutan telah sesuai Cara memastikan Surat ijin pengangkutan telah sesuai Memastikan Surat ijin pengangkutan telah sesuai Cermat Teliti Taat aturan 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, dan taat aturan 1.4 Surat pesanan (delivery order) dipastikan sesuai. Dapat memastikan Surat pesanan (delivery order) sesuai Mampu memastikan Surat pesanan (delivery order) sesuai Cara memastikan Surat pesanan (delivery order) sesuai Memastikan Surat pesanan (delivery order) sesuai Cermat Teliti Taat aturan Harus cermat, teliti, dan taat aturan Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 10 dari 21

12 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 1.5 SOP penanganan gawat darurat kecelakaan dipastikan masih valid. Dapat memastikan SOP penanganan gawat darurat kecelakaan masih valid Mampu memastikan SOP penanganan gawat darurat kecelakaan masih valid Cara memastikan SOP penanganan gawat darurat kecelakaan masih valid memastikan SOP penanganan gawat darurat kecelakaan masih valid Cermat Teliti Taat aturan 1 jampel 1 jampel Harus cermat dan teliti 1.6 formulir pemeriksaan teknis telah diisi lengkap dan dilaporkan. Dapat mengetahui cara Mengetahui cara mengisi mengisi formulir pemeriksaan formulir pemeriksaan teknis teknis Mampu mengetahui cara mengisi formulir pemeriksaan teknis mengetahui mengisi formulir pemeriksaan teknis Cermat Teliti Taat aturan 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat aturan 1.7 Buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi. Dapat memastikan buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi Mampu memastikan buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi Cara memastikan buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi memastikan buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi Cermat Teliti Taat aturan 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat aturan Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 11 dari 21

13 H Elemen Kompetensi 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan teknis kendaraan sebelum mengoperasika n kendaraan bermotor angkutan Orang Kriteria Unjuk Kerja 2.1 Lampu-lampu kendaraan dan lampu rotary dipastikan berfungsi. 2.2 Kondisi Ban dipastikan masih layak pakai Indikator Unjuk Kerja Dapat memastikan lampulampu kendaraan dan lampu rotary berfungsi Mampu memastikan lampulampu kendaraan dan lampu rotary berfungsi Harus cermat, teliti, dan taat aturan Dapat memastikan Kondisi Ban masih layak pakai memastikan memastikan Kondisi Ban masih layak pakai Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap memastikan lampu-lampu kendaraan dan lampu rotary berfungsi Cara memastikan Kondisi Ban masih layak pakai memastikan lampulampu kendaraan dan lampu rotary berfungsi memastikan kondisi ban masih layak pakai Cermat Teliti Taat aturan Cermat Teliti Taat aturan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuapilan Keteram- 1 jampel 1 jampel 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, dan taat aturan Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 12 dari 21

14 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 2.3 Air Radiator dipastikan sesuai standar Indikator Unjuk Kerja Dapat memastikan Air Radiator sesuai standar Mampu memastikan Air Radiator sesuai standar Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara memastikan Air Radiator sesuai standar memastikan Air Radiator sesuai standar Cermat Teliti Taat aturan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuapilan Keteram- 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, dan taat aturan 2.4 Oli Mesin dipastikan layak pakai Dapat memastikan Oli Mesin layak pakai Mampu memastikan Oli Mesin layak pakai cara memastikan Oli Mesin layak pakai memastikan Oli Mesin layak pakai Cermat Teliti Taat aturan 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, dan taat aturan 2.5 Rem dan klakson dipastikan berfungsi Dapat memastikan Rem dan klakson berfungsi Mampu memastikan Rem dan klakson berfungsi Cara memastikan Rem dan klakson n berfungsi memastikan Rem dan klakson n berfungsi Cermat Teliti Taat aturan 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, dan taat aturan Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 13 dari 21

15 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 2.6 Pemindah gigi dipastikan berfungsi baik Dapat memastikan pemindah gigi berfungsi baik Mampu memastikan pemindah gigi berfungsi baik Cara memastikan pemindah gigi berfungsi baik memastikan pemindah gigi berfungsi baik Teliti Cermat Memperhatikan SOP 1 jampel 1 jampel 2.7 Informasi yang telah disiapkan diverifikasi dan divalidasi Harus cermat, teliti, memperhatikan SOP Dapat menyiapkan informasi yang telah diverifikasi dan divalidasi Mampu menyiapkan informasi yang telah diverifikasi dan divalidasi Cara menyiapkan informasi yang telah diverifikasi dan divalidasi menyiapkan informasi yang telah diverifikasi dan divalidasi Teliti Cermat 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, memperhatikan SOP Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 14 dari 21

16 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 2.8 Indikator dan Instrumen pada dashboard dipastikan berfungsi Dapat memastikan Indikator dan Instrumen pada dashboard berfungsi Mampu memastikan memastikan Indikator dan Instrumen pada dashboard berfungsi Cara memastikan Indikator dan Instrumen pada dashboard berfungsi memastikan Indikator dan Instrumen pada dashboard berfungsi Teliti Cermat Cepat dan tanggap 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti, cepat dan tanggap 2.9 Semua spion dipastikan dalam keadaan baik pada posisinya Dapat memastikan semua spion dalam keadaan baik pada posisinya Mampu memastikan semua spion dalam keadaan baik pada posisinya Cara memastikan semua spion dalam keadaan baik pada posisinya memastikan semua spion dalam keadaan baik pada posisinya Teliti Cermat 1 jampel 1 jampel Harus cermat, dan teliti Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 15 dari 21

17 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 2.10 Wiper blade, tabir matahari, dan spakbor dipastikan berfungsi sesuai posisinya. Indikator Unjuk Kerja Dapat memastikan wiper blade, tabir matahari, dan spakbor berfungsi sesuai posisinya Mampu memastikan wiper blade, tabir matahari, dan spakbor berfungsi sesuai posisinya Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara memastikan wiper blade, tabir matahari, dan spakbor berfungsi sesuai posisinya memastikan wiper blade, Teliti tabir matahari, dan Cermat spakbor berfungsi sesuai posisinya Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuapilan Keteram- 1 jampe 1 jampe 2.11 Pengatur suhu udara dipastikan berfungsi dengan baik Harus cermat, teliti Dapat memastikan Pengatur suhu udara berfungsi dengan baik Mampu memastikan Pengatur suhu udara dipastikan berfungsi dengan baik Cara memastikan pengatur suhu udara berfungsi dengan baik memastikan pengatur suhu udara berfungsi dengan baik Teliti Cermat taat SOP 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 16 dari 21

18 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 3. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan kendaraan sebelum mengoperasi kan kendaraan bermotor angkutan ORANG 3.1 Kunci ban, ganjal ban, dan dongkrak dipastikan ada di tempatnya Dapat memastikan Kunci ban, ganjal ban, dan dongkrak ada di tempatnya Mampu memastikan Kunci ban, ganjal ban, dan dongkrak ada di tempatnya Harus cermat, teliti dan taat SOP Cara memastikan Kunci ban, ganjal ban, dan dongkrak ada di tempatnya memastikan Kunci ban, Teliti ganjal ban, dan Cermat dongkrak ada di taat SOP tempatnya 1 jampel 1 jampel 3.2 Ban cadangan dipastikan ada di tempatnya dalam keadaan baik. Dapat memastikan Ban cadangan ada di tempatnya dalam keadaan baik Mampu memastikan Ban cadangan ada di tempatnya dalam keadaan baik Cara memastikan Ban cadangan ada di tempatnya dalam keadaan baik memastikan Ban cadangan ada di tempatnya dalam keadaan baik Teliti Cermat Memperhaikan SOP 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 17 dari 21

19 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 3.3 Kotak Obat (PPPK) dipastikan ada di tempatnya dan memenuhi standar. Indikator Unjuk Kerja Dapat memastikan kotak obat PPPK ada di tempatnya dan memenuhi standar Mampu memastikan kotak obat PPPK ada di tempatnya dan memenuhi standar Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara memastikan kotak obat PPPK ada di tempatnya dan memenuhi standar memastikan kotak obat PPPK ada di tempatnya dan memenuhi standar Teliti Cermat taat SOP Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuapilan Keteram- 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP 3.4 Segitiga Pengaman dipastikan ada di tempatnya Dapat memastikan Segitiga Pengaman ada di tempatnya Mampu memastikan Segitiga Pengaman ada di tempatnya memastikan Segitiga Pengaman ada di tempatnya memastikan Segitiga Pengaman ada di tempatnya Teliti Cermat taat SOP 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP 3.5 Perlengkapan gawat darurat kecelakaan dipastikan berfungsi sesuai standar Dapat memastikan Perlengkapan gawat darurat kecelakaan berfungsi sesuai standar Mampu memastikan Perlengkapan gawat darurat kecelakaan dipastikan berfungsi sesuai standar Cara memastikan Perlengkapan gawat darurat kecelakaan berfungsi sesuai standar memastikan Perlengkapan gawat darurat kecelakaan berfungsi sesuai standar Teliti Cermat Memperhatikan SOP 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 18 dari 21

20 H Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 3.6 Peralatan komunikasi dipastikan berfungsi sesuai standar Indikator Unjuk Kerja Dapat memastikan Peralatan komunikasi berfungsi sesuai standar Mampu memastikan Peralatan komunikasi dipastikan berfungsi sesuai standar Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara memastikan Peralatan komunikasi berfungsi sesuai standar memastikan Peralatan komunikasi berfungsi sesuai standar Teliti Cermat Taat SOP Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) 1 jampel Pengetahuan Keterampilan 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP 4. Menyiapkan fisik, mental dan kesehatan pengemudi sebelum mengoperasi kan kendaraan bermotor angkutan orang 4.1. Kebugaran Fisik pengemudi diperiksa sesuai prosedur perusahaan 4.2. Kondisi mental pengemudi diperiksa sesuai prosedur perusahaan Dapat memeriksa Kebugaran Fisik pengemudi sesuai prosedur perusahaan Mampu memeriksa Kebugaran Fisik pengemudi diperiksa sesuai prosedur perusahaan Harus taa asas dan taat SOP Dapat memeriksa Kondisi mental pengemudi sesuai prosedur perusahaan Mampu memeriksa Kondisi mental pengemudi sesuai prosedur perusahaan Cara memeriksa Kebugaran Fisik pengemudi sesuai prosedur perusahaan Cara memeriksa Kondisi mental pengemudi sesuai prosedur perusahaan memeriksa Kebugaran Fisik pengemudi sesuai prosedur perusahaan memeriksa Kondisi mental pengemudi sesuai prosedur perusahaan Taat asas Taat SOP Taat asas Memperhatikan SOP 1 jampel 1 jampel 1 jampel 1 jampel Harus cermat, teliti dan taat SOP Judul Modul: Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang Halaman: 19 dari 21

21 Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Barang H LAMPIRAN 1. BUKU INFORMASI 2. BUKU KERJA 3. BUKU PENILAIAN Judul Modul Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 20 dari 21

22 BUKU INFORMASI MEMPERSIAPKAN PENGOPERASIAN MOBIL ANGKUTAN ORANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jendral Gatot Subroyo Kaveling 51 Lt. 6A Jakarta selatan

23 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus BAB II MEMERIKSA KESIAPAN DOKUMEN DAN KELENG KAPAN ADMINISTRASI KENDARAAN SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Kesiapan Dokumen Dan Keleng Kapan Administrasi Kendaraan Cara Memastikan STNK Yang Masih Berlaku Cara Memastikan Surat Izin Mengemudi Masih Berlaku Cara Memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor Masih Berlaku Cara Memastikan Surat Ijin Pengangkutan Telah Sesuai Cara Memastikan SOP Penanganan Gawat Darurat Kecelakaan Masih Valid Cara Memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor Masih Berlaku 7. Cara Memastikan Mengetahui Cara Mengisi Formulir Pemeriksaan Teknis Cara Memastikan Buku Catatan Perjalanan Dipastikan Ada Dan Siap Diisi B. Keterampilan yang diperlukan dalam memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang BAB III MEMERIKSA PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS KENDARAAN SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pemenuhan Persyaratan Teknis Kendaraan Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang-- 11 Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 1 dari 38

24 1. Cara Memastikan Lampu-Lampu Kendaraan Dan Lampu Rotary Berfungsi Cara Memastikan Kondisi Ban Masih Layak Pakai Cara Memastikan Air Radiator Sesuai Standar Cara Memastikan Oli Mesin Layak Pakai Cara Memastikan Rem Dan Klakson N Berfungsi Cara Memastikan Pemindah Gigi Berfungsi Baik Cara Menyiapkan Informasi Yang Telah Diverifikasi Dan Divalidasi Cara Memastikan Indikator Dan Instrumen Pada Dashboard Berfungsi Cara Memastikan Semua Spion Dalam Keadaan Baik Pada Posisinya Cara Memastikan Wiper Blade, Tabir Matahari, Dan Spakbor Berfungsi Sesuai Posisinya Cara Memastikan Pengatur Suhu Udara Berfungsi Dengan Baik B. Keterampilan yang diperlukan dalam memeriksa pemenuhan persyaratan teknis kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memeriksa pemenuhan persyaratan teknis kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang BAB IV MENYIAPKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KENDARAAN SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Peralatan Dan Perlengkapan Kendaraan Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang Cara Memastikan Kunci Ban, Ganjal Ban, Dan Dongkrak Ada Di Tempatnya Cara Memastikan Ban Cadangan Ada Di Tempatnya Dalam Keadaan Baik Cara Memastikan Kotak Obat PPPK Ada Di Tempatnya Dan Memenuhi Standar Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 2 dari 38

25 4. Cara Memastikan Kotak Obat PPPK Ada Di Tempatnya Dan Memenuhi Standar Cara Memastikan Perlengkapan Gawat Darurat Kecelakaan Berfungsi Sesuai Standar Cara Memastikan Peralatan Komunikasi Berfungsi Sesuai Standar - 32 B. Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan peralatan dan perlengkapan kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menyiapkan peralatan dan perlengkapan kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan Orang BAB V MENYIAPKAN FISIK, MENTAL DAN KESEHAAN PENGEMUDI SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Fisik, Mental Dan Kesehatan Pengemudi Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang Cara Memeriksa Kebugaran Fisik Pengemudi Sesuai Prosedur Perusahaan Cara Memeriksa Kondisi Mental Pengemudi Sesuai Prosedur Perusahaan B. Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan fisik, mental dan kesehatan pengemudi sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang Memeriksa kebugaran fisik pengemudi sesuai prosedur perusahaan memeriksa Kondisi mental pengemudi sesuai prosedur perusahaan- 37 C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menyiapkan fisik, mental dan kesehatan pengemudi sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang Harus dilakukan dengan cermat Harus disiplin Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 3 dari 38

26 3. Harus taat asas dan memperhatikan SOP Harus bertanggung jawab dan dapat dipercaya DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan B. Buku Referensi C. Majalah atau Buletin D. Referensi Lainnya Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 4 dari 38

27 BAB I PENDAHULUAN B. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memiliki dan memahami pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mempersiapkan pengoperasiaan mobil angkutan orang. C. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi ini ialah Membantu peserta dalam menambah pengetahuan guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang; 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan teknis kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang; 3. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang; 4. Menyiapkan fisik, mental dan kesehatan pengemudi sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 5 dari 38

28 BAB II MEMERIKSA KESIAPAN DOKUMEN DAN KELENG KAPAN ADMINISTRASI KENDARAAN SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Kesiapan Dokumen Dan Keleng Kapan Administrasi Kendaraan 1. Cara Memastikan STNK Yang Masih Berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan, atau disingkat STNK, adalah tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah didaftar. Di indonesia, STNK diterbitkan oleh SAMSAT, yakni tempat pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3 instansi: Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja. STNK merupakan titik tolak kepemilikan yang sah atas sebuah kendaraan bermotor. STNK berisi identitas kepemilikan (nomor kendaraan, nama pemilik, alamat pemilik) dan identitas kendaraan bermotor (merk/tipe, jenis/model, tahun pembuatan, tahun perakitan, isi silinder, warna, nomor rangka/nik, nomor mesin, nomor BPKB, warna TNKB, bahan bakar, kode lokasi, dsb). Nomor polisi dan masa berlaku yang tertera dalam STNK kemudian dicetak pada plat nomor untuk dipasang pada kendaraan bermotor bersangkutan. Masa berlaku STNK adalah 5 tahun, dan setiap perpanjangan STNK, kendaraan diharuskan untuk cek fisik, yakni pengecekan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan yang dikeluarkan Satuan Lalu Lintas Polri. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 6 dari 38

29 Gambar I Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) 2. Cara Memastikan Surat Izin Mengemudi Masih Berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009). Surat Izin Mengemudi di Indonesia terdapat dua (2) jenis (Pasal 77 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009): SIM Kendaraan Bermotor perseorangan SIM Kendaraan Bermotor umum Golongan SIM Perseorangan SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan ORANG perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi kg. SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan ORANG perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari kg SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik, atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari kg. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 7 dari 38

30 SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat. Golongan SIM Umum SIM A Umum, untuk mengemudikan kendaraan bermotor umum dan ORANG dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi kg. SIM B1 Umum, untuk mengemudikan mobil penumpang dan ORANG umum dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari kg. SIM B2 Umum, untuk mengemudikan Kendaraan penarik atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari kg. Gambar 2. Surat Ijin Mengemudi 3. Cara Memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor Masih Berlaku Buku Uji Kendaraan Bermotor adalah tanda bukti lulus uji berkala berbentuk buku yang berisi data spesifik dan identitas kendaraan bermotor, serta hasil pengesahan lulus uji oleh petugas terkait. Kegiatan pengujian berkala kendaraan bermotor dilakukan setiap 6 bulan sekali. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 8 dari 38

31 Gambar 3 Buku Uji Kendaraan Bermotor (KIR) 4. Cara memastikan Surat ijin pengangkutan telah sesuai 5. Cara memastikan SOP penanganan gawat darurat kecelakaan masih valid 6. Cara memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor masih berlaku 7. Cara memastikan Mengetahui cara mengisi formulir pemeriksaan teknis 8. Cara memastikan buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi B. Keterampilan yang diperlukan dalam memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang 1. Memastikan STNK masih berlaku 2. Memastikan masih SIM berlaku 3. Memastikan Buku Uji Kendaraan Bermotor masih berlaku 4. Memastikan Surat ijin pengangkutan telah sesuai 5. Memastikan Surat pesanan (delivery order) sesuai 6. memastikan SOP penanganan gawat darurat kecelakaan masih valid 7. memastikan mengisi formulir pemeriksaan teknis 8. Memastikan buku catatan perjalanan dipastikan ada dan siap diisi Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 9 dari 38

32 C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memeriksa kesiapan dokumen dan keleng kapan administrasi kendaraan sebelum mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan orang 1. Harus dilakukan dengan cermat 2. Harus dilakukan dengan teliti 3. Harus taat aturan Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 10 dari 38

33 BAB III MEMERIKSA PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS KENDARAAN SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pemenuhan Persyaratan Teknis Kendaraan Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang 1. Cara Memastikan Lampu-Lampu Kendaraan Dan Lampu Rotary Berfungsi 2. Cara Memastikan Kondisi Ban Masih Layak Pakai Ban merupakan bagian dari kendaraan yang langsung berhubungan dengan jalan. Dan berfungsi untuk menjamin kendaraan berjalan nyaman dan aman dengan mengurangi hambatan hambatan gelinding roda. Oleh karena itu banyak sekali tuntutan tuntutan yang harus dipenuhi oleh ban : Mampu menahan berat kendaraan dan muatan (arah atas dan bawah ) Mampu menahan gaya ( dorongan ) dari samping kiri dan kanan Mampu menahan gaya memanjang Kemampuan traksi ( cengkram ) besar Dapat meredam getaran Ban dengan ban dalam Mempunyai kode tube type Pentil melekat pada ban dalam Ban tanpa ban dalam Mempunyai kode tube less Pentil melekat pada pelek Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 11 dari 38

34 Menurut konstruksi ( struktur ) karkasnya Ban bias ( diagonal ) Ban bias atau ban diagonal disebut juga ban konvensional Terdiri dari beberapa lapisan lilitan karkas yang ditenun terhadap garis tengah ban Ban radial Konstruksi terdiri dari dua bagian pokok yaitu : Lililtan karkas ( 1 ) yang ditenun 90 0 terhadap garis tengah ban Sabuk ban ( belt ) yang terdiri beberapa lapis, ditenun terhadap garis tengah ban 3. Cara memastikan Air Radiator sesuai standar Mesin mobil saat bekerja menimbulkan efek panas tinggi dan sangat berpengaruh terhadap komponen lainnya. Jika suhunya terlalu tinggi, mesin akan mengalami overheating. Sistem penjaga suhu mesin ada pada siklus pendinginan di sistem radiator agar suhu tetap konstan dan ideal. Namun kini masyarakat lebih sering memakai air radiator tambahan atau coolant. Coolant bukan hanya untuk mendinginkan temperatur, tetapi memperpanjang titik didih air di dalam sistem pendinginan, jadi panas mobil itu tidak akan pernah bisa kurang dari 80 derajat Celcius. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 12 dari 38

35 Gambar 4. Air Radiator (Coolant) 4. Cara memastikan Oli Mesin layak pakai Semua jenis oli pada dasarnya sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan. Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan.mesin diesel misalnya, secara normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing. Jenis oli mesin Oli mineral, yaitu oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 13 dari 38

36 Oli Sintetis, biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam. Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan. Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30. Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin memang banyak ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin. 5. Cara memastikan Rem dan klakson berfungsi Rem ( brake dalam bahasa inggris ) adalah alat yg digunakan untuk memperlambat dan ato menghentikan laju kendaraan.adanya rem pada kendaraan sangat penting untuk keselamatan pengendara,jika tidak ada rem maka pengendara bisa mengalami kecelakaan yg bisa menyebabkan kematian Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 14 dari 38

37 .Rem hanya salah satu bagian kendaraan yg penting,masih ada bagian penting lainnya,berikut bagian/komponen utama kendaraan System rem digolongkan sebagai berikut : Menurut konstruksinya : Rem tromol Rem piriringan/cakram yg digunakan pada kendaraan bermotor dapat Menurut mekanisme penggeraknya : Rem mekanis = rem yg menggunakan tuas ato kawat pada system rem,kekuatan pengereman tergantung pada kekuatan tarikan/kawat Rem hidraulik = rem yg menggunakan fluida dalam pengereman Rem boster = suatu alat tambahan yg digunakan untuk meringankan tenaga pengereman dg memenfaatkan kevakuman Rem angin = rem yg bekerja berdasarkan tekanan udara yg tersedia untuk membantu mengerakan sepatu / kampas rem dalam menekan tromol. Rem tromol pada kendaraan Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 15 dari 38

38 Rem cakram 6. Cara memastikan pemindah gigi berfungsi baik Transmisi pada mobil, yang disebut juga sebagai bak percepatan, adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah percepatan putaran. Putaran yang dimaksud adalah tenaga putaran dari mesin yang disalurkan ke transmisi melalui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan kecepatan putaran yang diinginkan. Percepatan atau perlambatan putaran roda-roda penggerak dapat diatur oleh transmisi atau bak percepatan karena di dalam bak percepatan itu disusun beberapa macam ukuran roda-roda gigi. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 16 dari 38

39 Sistem transmisi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Sistem transmisi manual Slidingmesh Type Constantemesh Type Syncromesh Type 2. Sistem transmisi otomatis Manumatic type Semi automatic type Electro hidraulic type Dual clutch type Gambar 5. TRANSMISI MANUAL Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 17 dari 38

40 Transmisi manual terdiri dari empat komponen utama, yaitu : Input shaft Output shaft Counter gear Reverse gear Sistem Transmisi Manual dikenal juga sebagai transmisi "Gearbox" yang terdiri dari : Transmisi sekuensial Transmisi non sekuensial Transmisi tanpa sinkronisasi Transmisi dengan sinkronisasi Transmisi pre selektor 7. Cara menyiapkan informasi yang telah diverifikasi dan divalidasi 8. Cara memastikan Indikator dan Instrumen pada dashboard berfungsi Setiap mobil terdapat dashboard berada tepat didepan pengemudi. Pada dashboard fungsinya untuk menempatkan radio/tape/cd, tempat minuman, laci, tombol-tombol kontrol AC, lampu dll. serta indikator-indikator kendaraan. Indikator-indikator kendaraan pada umumnya berupa speedometer, tachometer, petunjuk BBM, petunjuk suhu mesin, petunjuk oli, petunjuk pengisian accu, indikator handbrake, engine check, indikator belok, hazard dan indikator lampu jauh (beam). Indikator-indikator tersebut sangat penting fungsinya untuk pengemudi dalam menjalankan kendaraannya guna keselamatan diperjalanan. Speedometer Speedometer merupakan petunjuk kecepatan kendaraan, umumnya dalam ukuran km per jam, tetapi beberapa jenis kendaraan menerapkan mile per jam. Dalam speedometer tersebut tertera angka dari 0 s/d 180 km per jam atau bahkan pada mobil sport ada yang s/d 300 km/jam. Angka yang tertera tersebut merupakan angka kecepatan teoritis, yang mana untuk mencapai kecepatan maksimum tentunya dengan asumsi kondisi kendaraan masih prima baik mesin maupun sasis. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 18 dari 38

41 Indikator ini ditunjukan oleh jarum (sistem analog) atau angka (sistem digital). Dengan indikator ini pengemudi dapat membaca kecepatan kendaraan melaju dijalan, dengan demikian pengemudi dapat mempertimbangkan keamanan berkendara disesuaikan kondisi jalan serta pertimbangan antisipasi pengereman. Pada speedometer analog (jarum) digerakan dengan mengukur kecepatan roda berputar melalui gear dan dihubungkan dengan kabel baja yang secara berkesinambungan berputar seiring dengan berputarnya roda/ban. Dengan demikian ukuran lingkar ban berpengaruh terhadap pembacaan speedometer. Biasanya setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi ukuran ban yang diperbolehkan. Makin dikecilkan ukuran lingkar ban dari yang seharusnya, maka semakin cepat berputar dan semakin cepat speedometer terangkat, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu para pemilik kendaraan harus berhati-hati dalam memodifikasi lingkar roda/ban kendaraanya jangan sampai keluar dari spesifikasi ukuran yang ditetapkan oleh pabrik, karena akan terjadi kekeliruan pembacaan speedometer, bisa terlalu cepat dari laju sebenarnya atau terlalu lambat. Tachometer Tachometer merupakan indikator kecepatan putaran mesin dengan satuan round per minutes (RPM). Umumnya angka yang ditunjukan adalah 1 s/d 8, angka tersebut masih harus di kali Bila jarum menunjukan angka 7 artinya bahwa mesin berputar pada 7000 putaran per menit. Dalam indikator tachometer dibagi atas dua zona, hijau dan merah. Zona hijau adalah zona aman untuk putaran mesin, biasanya 1 s/d 6 selebihnya, zona merah (7 s/d adalah zona yang kurang aman bila mesin terus menerus berada pada zona tersebut. Kondisi komponen serta kualitas oli perlu dipertimbangkan bila kendaraan selalu berada pada putaran tinggi selain pemborosan bahan bakar. Karena semakin tinggi putaran mesin, maka semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan mesin. Komponen yang menggerakan jarum tachometer secara teknis hampir sama dengan speedometer. Hal yang membedakan hanya pada sumbernya. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 19 dari 38

42 Tachometer digerakan oleh gear yang dihubungkan dengan poros bubungan (noken as/cam) pada mesin, sedangkan yang menggunakan digital dihubungkan dengan koil. Sebaiknya putaran mesin harus dijaga tetap di zona hijau untuk menjaga keawetan mesin jangka panjang. Petunjuk BBM Skala ditunjukkan dengan huruf E (empty) dan F (Full). Bila poisis jarum sudah menyentuh garis merah atau garis E, umumnya masih tersisa bbm 5-9 liter, sehingga masih ada kesempatan untuk mencari pompa bensin terdekat. Pada saat bbm sedikit, endapan (termasuk air) dalam tanki akan turut tersedot pompa dan akan menyumbat saluran bbm menuju mesin, sehingga kinerja mesin akan terganggu. Sebaiknya dihindari posisi jarum dibawah seperempat dari skala untuk menghidari akibat tersebut. Indikator suhu mesin, Skala ditunjukan dengan huruf C (cold) dan H (Hot). Dalam keadaan suhu mesin normal jarum berada pada posisi tengah antara C dan H. Lebih dari itu perlu diwaspadai akan terjadinya over heating. Suhu normal mesin umumnya pada kisaran derajat celcius. Over heating akan berakibat pada silinder head mesin melengkung sehingga terjadi kebocoran kompresi yang selanjutnya mesin mati. Indikator oli, Indikator ini biasanya berupa lampu berbentuk poci dengan tetes oli. Pada saat kunci di posisi ON, lampu tersebut menyala dan setelah mesin dihidupkan lampu mati. Bila setelah mesin dihidupkan tetapi lampu tersebut tetap menyala, maka kemungkinan ada masalah dengan oli mesin kendaraan dan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan sistem pelumasannya. Pemaksaan dalam kondisi ini (indikator oli selalu nyala) akan berakibat rusaknya mesin karena oli tidak mengalir sesuai jalurnya. Indikator pengisian accu, Indikator ini biasanya berupa lampu berbentuk accu (kotak). Pada saat kunci di posisi ON, lampu tersebut menyala dan setelah mesin dihidupkan lampu mati. Bila setelah mesin dihidupkan tetapi lampu tersebut tetap menyala, maka Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 20 dari 38

43 kemungkinan ada masalah dengan pengisian accu dari alternator kendaraan dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan sistem pengisian accu dari mulai alternator sampai accu. Pemaksaan atas masalah ini dapat berakibat berkurangnya persediaan listrik pada accu, sehingga mesin tidak dapat di Start dan accu akan cepat rusak. Engine check, Pada mesin-mesin modern telah menggunakan ECU (Engine Control Unit), yaitu suatu modul elektronik yang mengendalikan kinerja mesin melalui sensorsensor yang ditempatkan pada berbagai bagian mesin. Bila indikator ini masih menyala setelah kendaraan hidup, maka kemungkinan ada masalah pada mesin dan perlu segera dilakukan pemeriksaan. Kinerja mesin akan terganggu dengan keadaan seperti itu, sebaiknya dilakukan pengecekan oleh bengkel resmi, karena alat pemeriksaan/diagnosa akan lebih lengkap. 9. Cara memastikan semua spion dalam keadaan baik pada posisinya Gambar 6. KACA SPION Kaca spion mobil bentuknya memang kecil, namun berperan besar dalam menentukan keselamatan pengemudinya ataupun orang lain. Menurut badan keselamatan lalu lintas jalan raya (NHTSA) departemen transportasi Amerika, Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 21 dari 38

44 tercatat pengemudi tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada Dari sekian banyak penyebab, salah satunya diakibatkan oleh kaca spion. Bukan kaca spionnya yang membunuh, tetapi karena setelannya tidak benar. Inilah yang kurang dimengerti banyak orang. Harus diingat pula tulisan di kaca spion objects in mirror are closer than they appear, objek yang terlihat sebenarnya lebih besar. Kaca spion cembung memberi sudut pantulan lebih luas, namun objek yang tertangkap jadi terlihat kecil. Posisi yang baik, ketika melihat kaca spion, kita dapat melihat sedikit bagian kanan belakang kendaraan kita buat patokan. Untuk spion kiri, terlihat bagian belakang kiri, Kaca spion dipakai untuk melihat posisi kendaraan kita di jalanan. Selain itu juga untuk melihat kondisi di sekitarnya, baik kondisi jalan itu sendiri maupun benda yang ada di jalanan (kendaran lain). Setelan semakin banyak ke luar lebih bagus, tetapi harus bisa melihat pantat mobil agar kita bisa tahu seberapa jauh jaraknya dengan kendaraan lain, Jadi intinya posisi kaca spion jangan terlalu keluar atau ke dalam. Sedangkan posisi horisontalnya, posisikan lebih dari setengah horisontal (agak ke atas), untuk menjaga kondisi jika ada kendaraan yang lebih tinggi. Perlu diwaspadai juga area yang tidak terpantau (blind spot). Pada mobil-mobil modern kaca spionnya dibagi dua, bagian paling luar agak cembung untuk memperkecil efek blind spot. Bahkan ada juga yang sudut kaca spionnya bergerak turun ketika gigi mundur dimasukkan, membantu melihat trotoar atau bagian bawah jalan. Blid spot ada di belakang telinga kita. Makanya ada kaca yang dibuat dobel untuk membantu melihat lebih luas. Lain hal kalau ada bantuan kamera yang dapat mengcover bagian belakang, Untuk itu dibutuhkan juga sikap pro-aktif dari pengemudi. Yaitu dengan menengok ke kiri atau kanan pada saat mau pindah jalur atau berbelok, jangan lupa nyalakan juga lampu sein, imbuh Dodi. Untuk kaca spion tengah, posisikan pandangan pengemudi berada di tengah, yaitu dapat menjangkau bagian belakang dengan seimbang, baik kiri-kanan maupun atasbawah. Ayo cek lagi setelan kaca spion mobil Anda, karena ini benda berharga yang dapat menyelamatkan nyawa pengemudi dan keluarganya, juga orang lain di jalan Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 22 dari 38

45 raya. Jangan lupa ya, setel kaca spion sebelum menjalankan kendaraan, jangan saat mobil melaju yang dapat mengganggu konsentrasi. 10. Cara memastikan wiper blade, tabir matahari, dan spakbor berfungsi sesuai posisinya Merupakan sistem yang penting dimana komponen ini menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan agar tidak terhalang oleh penghalang seperti debu, air hujan, dan kotoran lainnya hingga bersih dengan cara disapu dengan perantara berupa komponen penyapu. Pada setiap penggunaan biasanya digabungkan dengan washer atau pembersih, sehinggasaat wiper menyapu kaca secara otomatis washer memerlukan cairan pembersih, sehingga kaca kaca depan maupun belakang daya bersihnya lebih bagus. Gambar 7. Area penghapus kaca depan Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 23 dari 38

46 Gambar 8 System Aliran Air Kaca Depan 11. Cara memastikan pengatur suhu udara berfungsi dengan baik AC adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara. Komponen Utama AC Mobil : Kompresor Kondensor Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 24 dari 38

47 Evaporator Receiver Dryer Freon ( cairan yang bersirkulasi di dalam Sistem ac ) Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil. Gambar 8. Aliran Sistem AC Sistem kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses tanpa henti selama dihidupkan. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, condenser, receiver atau dryer, expansion valve dan evaporator. Kompresor adalah pompa untuk menaikkan tekanan refrigerant atau gas freon. Mekanisme kerja kompresor adalah satu sisi piston melakukan kompresi dan sisi lainnya melakukan langkah hisap. Piranti condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refrigerant yang telah ditekan kompresor hingga bertekanan tinggi. Dalam alat ini Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 25 dari 38

48 gas refrigerant diubah kembali menjadi cairan. Condenser disimpan di bagian depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas dan aliran udara selamamobil berjalan.fungsi receiver atau dryer adalah untuk menampung sementara refrigerant yang telah menjadi cairan. Di sini refrigerant dibersihkan dari kotoran dan uap air yang merugikan bagi siklus kerja AC. Alat ini berbentuk seperti tabung yang di dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer. Bila refrigerant mengandung kotoran, maka bisa menimbulkan karat pada komponen AC. Unit pendinginan pada AC terdiri dari evaporator, blower motor, kipas, expansion valve, dan bak penguras. Expansion valve adalah katup yang menghubungkan dryer dengan evaporator. Fungsi evaporator sendiri kebalikkan dari condenser. Di dalam alat ini cairan refrigerant diubah menjadi kabut sebagai dasar untuk proses pendinginan yang akan dialirkan ke kabin.siklus kerja sistem pendingin AC terdiri dari lima langkah, pertama, kompresor melepaskan gas refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator. Selanjutnya, gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam alat ini gas refrigerant mengembun dan berubah bentuk menjadi cairan. Tahapan berikutnya adalah cairan refrigerant bergerak menuju tabung receiver untuk disimpan dan disaring dari segala kotoran. Cairan refrigerant ini akan tetap berada di dalam tabung receiver selama evaporator belum memerlukannya. Cairan akan bergerak jika evaporator membutuhkan.langkah berikutnya adalah cairan ini mengalir ke evaporator untuk diubah menjadi udara yang dingin. Setelah itu, udara bertekanan dan bertemperatur rendah ini masuk kembali ke kompresor. Proses ini pun terjadi secara berulang-ulang. Di samping penambahan sensor yang membuat teknologi AC semakin canggih. Sistem kerja AC masa kini tidak terlalu membebani mesin. Kalau mobil zaman dahulu, ketika memakai AC terasa berat saat melakukan akselerasi, maka kini ada sistem otomatis yang bisa mematikan untuk sementara kerja kompresor. Begitu pedal gas diinjak dan mobil berakselerasi, aliran AC secara otomatis untuk sementara terputus. Maksudnya memberi "kesempatan" kepada mesin mobil untuk menyalurkan tenaga maksimal guna melaju cepat. AC akan bekerja kembali bila kecepatan kendaraan beralih normal. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 26 dari 38

49 Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat: 1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan. 2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit condensor AC (kurangi tekanan airnya) 3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi. 4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak atau selang highpress bisa meledak. 5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan. 6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya. 7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum anda mematikan mesin mobil anda. 8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/anginanginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran). B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pemenuhan Persyaratan Teknis Kendaraan Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang. 1. Memastikan lampu-lampu kendaraan dan lampu rotary berfungsi 2. Memastikan kondisi ban masih layak pakai 3. Memastikan Air Radiator sesuai standar 4. Memastikan Oli Mesin layak pakai 5. Memastikan Rem dan klakson n berfungsi Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 27 dari 38

50 6. Memastikan pemindah gigi berfungsi baik 7. Menyiapkan informasi yang telah diverifikasi dan divalidasi 8. Memastikan Indikator dan Instrumen pada dashboard berfungsi 9. Memastikan semua spion dalam keadaan baik pada posisinya 10. Memastikan wiper blade, tabir matahari, dan spakbor berfungsi sesuai posisinya 11. Memastikan pengatur suhu udara berfungsi dengan baik C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pemenuhan Persyaratan Teknis Kendaraan Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang 1. Harus dilakukan dengan cermat. 2. Harus disiplin. 3. Harus taat asas dan memperhatikan SOP. 4. Harus bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 28 dari 38

51 BAB IV MENYIAPKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KENDARAAN SEBELUM MENGOPERASIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Peralatan Dan Perlengkapan Kendaraan Sebelum Mengoperasikan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang 1. Cara Memastikan Kunci Ban, Ganjal Ban, Dan Dongkrak Ada Di Tempatnya Tujuan mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan lain seperti melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan salah satu aktivitas yang membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung. Walaupun mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa prosedur yang perlu diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut tidak berujung pada bencana. Berikut ini adalah tips menggunakan dongkrak mobil dengan aman dan efektif : Parkirlah mobil diatas permukaan jalan yang rata agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser seketika. Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju atau mundur dengan cara berikut; jika mobil Anda menggunakan transmisi otomatis, posisikan tuas transmisi pada P. Jika mobil Anda menggunakan transmisi manual, posisikan tuas transmisi pada gigi 1 (jangan lupa untuk dinetralkan kembali sebelum menghidupkan mesin). Aktifkan rem parkir atau rem tangan. Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat mobil, bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar mobil tetap berada dalam kondisi terangkat. Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil Anda. Langkah ini penting agar terhindar dari slip ketika Anda mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi, atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 29 dari 38

52 Gunakan Jack Stand jika Anda harus melakukan pekerjaan dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai penopang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan tujuan utama untuk mengangkat beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu yang lama. Gambar 9 Jack Stand (Dongkrak) Jangan pernah menggunakan Jack Stand tanpa mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat menggelinding dan terlepas dari Jack Stand yang menopangnya. Anda dapat menggunakan potongan balok untuk mengganjal bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand. Setelah pekerjaan selesai, turunkan kembali posisi dongkrak secara perlahan. Jika Anda menggunakan Jack Stand, maka tambahkan ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan Jack Stand dari kolong mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara perlahan. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa dongkrak berada dalam kondisi semestinya dan dapat berfungsi dengan baik. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 30 dari 38

53 2. Cara memastikan Ban cadangan ada di tempatnya dalam keadaan baik Ban cadangan merupakan bagian terpenting dalam suatu kendaraan, apabila suatu kondisi ban utama yg dipakai pada kendaraan terjadi masalah, maka ban cadangan harus benar-benar siap menggantikan posisi ban utama. Tata letak ban cadangan biasanya terletak pada bagian belakang kendaraan dan di bagian bawah kendaraan. Gambar 10. Band Cadangan (Ban Serep) 3. Cara memastikan kotak obat PPPK ada di tempatnya dan memenuhi standar DI semua mobil baru umumnya selalu dilengkapi dengan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Perlengkapan ini tergolong jarang digunakan apabila tidak terjadi suatu kecelakaan yang memerlukan pertolongan pertama. Seharusnya, setiap kendaraan memang harus menyediakan perlengkapan yang rata-rata berisi obat merah, kasa pembalut atau perban, tansoplash atau pembalut lengket, alkohol 70% dan mungkin gunting kecil. Memang agak di sayangkan, perlengkapan ini hanya ada di kendaraankendaraan yang tahunnya relatif muda meski tidak semua. Tapi mulai sekarang harus memberi kesadaran mengenai perlunya perlengkapan yang tidak mengganggu tetapi justru membantu ini. Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 31 dari 38

54 Gambar 11 Kotak Obat (P3K) 4. Cara memastikan memastikan Segitiga Pengaman ada di tempatnya Gambar 12 Segitiga Pengaman Fungsi segitiga pengaman pada mobil, yaitu: Sebagai tanda bahwa kendaraan tersebut sedang dalam keadaan darurat 5. Cara memastikan Perlengkapan gawat darurat kecelakaan berfungsi sesuai standar 6. Cara memastikan Peralatan komunikasi berfungsi sesuai standar Judul Modul Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Angkutan Orang Buku Informasi Halaman: 32 dari 38

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas Mengenal Undang Undang Lalu Lintas JAKARTA, Telusurnews Sejak Januari 2010 Undang Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 sudah efektif diberlakukan, menggantikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992. Namun

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara Menurut Khisty dan Lall (2005) pengemudi yang baik tidak harus memiliki keahlian khusus. Uji fisik dan psikologis dapat dengan

Lebih terperinci

MODUL MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

MODUL MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H MODUL MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 45 TAHUN 2000 (45/2000) TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender 15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan ambulance

Tujuan penggunaan ambulance pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Lebih terperinci

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H.494250.007.01 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA TAHUN 2009 PEMERINTAH MEMPREDIKSI ADA SEKITAR 16,25 JUTA PEMUDIK ATAU NAIK 15% DIBANDINGKAN 2008 SEBANYAK 15,3

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN. BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

OPERASIONAL JEMBATAN TIMBANG DAN RAMPCHECK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA ANGKUTAN LEBARAN 2017

OPERASIONAL JEMBATAN TIMBANG DAN RAMPCHECK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA ANGKUTAN LEBARAN 2017 OPERASIONAL JEMBATAN TIMBANG DAN RAMPCHECK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA ANGKUTAN LEBARAN 2017 Oleh : EDDI, A.Md.LLAJ, S.Sos, MM Direktur Pembinaan Keselamatan Disampaikan pada Rakornis Bidang Perhubungan

Lebih terperinci

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015 Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BIDANG ANGKUTAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri mobil di Indonesia ini sangatlah maju, dalam penggunaannya mobil digunakan sebagai sarana yang dapat membantu kebanyakan orang untuk memindahkan

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)

Standard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE) KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini digunakan pada saat akan memasukkan atau menggunakan kendaraan sarana (light vehicle) di seluruh area kerja PT ABB TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut. III. METODOLOGI PENELITIAN 3. Alat dan Bahan Pengujian. Motor bensin 4-langkah 50 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 50 cc, dengan merk Yamaha Vixion. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 96, Tambahan

4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 96, Tambahan you RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a. bahwa dalam upaya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 T E N T A N G PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010 SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010 OLEH : DIREKTUR LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT JAKARTA, 31 MEI 2010 ANGKUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi roda dua yang efisien, efektif dan ekonomis serta terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini sepeda motor

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 2. Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Pengujian Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan data. Data yang dikumpulkan meliputi hasil pengujian dan data tersebut diolah dengan perhitungan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN

PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.725/AJ.302/DRJD/2004 TANGGAL : 30 April 2004 PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas

Lebih terperinci

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016 Selamat Pagi/Siang/Sore, KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016 Saya Septy Chairunisya mahasiswa S1 FIKES UEU Jurusan Kesehatan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG 1. STANDAR TEKNIS KENDARAAN a. Menggunakan kendaraan jenis bus medium/sedang; b. Umur kendaraan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT KODE UNIT : O.842340.040.01 JUDUL UNIT : MengemudiKendaraan dalam KondisiOperasional DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalammengendarai kendaraan dengan

Lebih terperinci

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI 14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung Modul Diklat Basic PKP-PK 14.1 Prosedur pengoperasian mobil komando 14.1.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH KEGAGALAN SISTEM PENGEREMAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN UMUM BIDANG LALU LINTAS JALAN

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH KEGAGALAN SISTEM PENGEREMAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN UMUM BIDANG LALU LINTAS JALAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH KEGAGALAN SISTEM PENGEREMAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN UMUM BIDANG LALU LINTAS JALAN LATAR BELAKANG Persyaratan Teknis : adalah persyaratan minimal yg harus dipenuhi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012 BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menjamin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 135 cc, dengan merk Yamaha

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 44 TAHUN 1993 (44/1993) Tanggal : 14 JULI 1993 (JAKARTA) Sumber : LN 1993/64; TLN NO.

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 No. Polisi: B 1106 TZK Warna Eksterior/Interior: Hitam/Coklat Merk: Honda Bahan Interior: Sarung Jok Model/Tipe: Jazz RS Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN http://images.hukumonline.com/ I. PENDAHULUAN Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keselamatan lalu lintas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA,

Lebih terperinci

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat CRITICAL CARE UNIT Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat Rabu, 16 Februari 2011 PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN AMBULANS GAWAT

Lebih terperinci

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 09 Tahun : 2010 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 09 Tahun : 2010 Seri : E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 09 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Mengoperasikan Forklift Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/08/berlatih-pengoperasian-forklift-oleh.html Menggunakan alat berat seperti forklift perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem transmisi pada kendaraan di bedakan dalam transmisi manual dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda. Oli untuk motor matic dikenal

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3) Pengemudi kendaraan dilarang berhenti : a. Pada belokan, persimpangan, jembatan. b. Tanpa terpaksa pada belokan, persimpangan, jembatan, pada jalan-jalan yang ada rambu

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017 No. Polisi: B 1553 SOZ Warna Eksterior/Interior: Ungu/Coklat Merk: Ford Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: Fiesta Sport Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT UPAYA PENCEGAHAN KEDARURATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN PENGATURAN LALU LINTAS SAAT TERJADI KEADAAN DARURAT Jl. Medan Merdeka Barat 8 Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan untuk melakukan suatu kegiatan, sedangkan arti dari

Lebih terperinci

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 149 TAHUN 2011 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem

Lebih terperinci

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), UULLAJ No 22 Thn 2009 16-05-2010 01:30:47 1. Setiap Orang Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu

Lebih terperinci

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Suzuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Per

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Per BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2017 KEMENHUB. Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sertifikasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 4 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Created by Training Department Edition : April 2007

Created by Training Department Edition : April 2007 M-STEP I Created by Training Department Edition : April 2007 Copy right PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors - Jakarta. 1 M-STEP I 2 5-1 Fungsi Oil dan Grease Fungsi oli dan grease yang dipakai pada automobile

Lebih terperinci

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Man

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Man No.1296, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Kendaraan Bermotor. Pengujian Berkala. Pencabutan PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : NOMOR PM 133 TAHUN 2015 TENTANG PENGUJIAN

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 44 TAHUN 2010 STANDAR SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA a. bahwa dalam Pasal 197 Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN. NOMOR : 14 TAHUN 2007 KM. 74 Tahun 1990 TENTANG KENDARAAN PENGANGKUT PETI KEMAS DI JALAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN. NOMOR : 14 TAHUN 2007 KM. 74 Tahun 1990 TENTANG KENDARAAN PENGANGKUT PETI KEMAS DI JALAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : 14 TAHUN 2007 KM. 74 Tahun 1990 TENTANG KENDARAAN PENGANGKUT PETI KEMAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Tipe body: SUV Kapasitas mesin:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci