CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)"

Transkripsi

1 CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3) Pengemudi kendaraan dilarang berhenti : a. Pada belokan, persimpangan, jembatan. b. Tanpa terpaksa pada belokan, persimpangan, jembatan, pada jalan-jalan yang ada rambu larangan parkir. c. Tanpa terpaksa, berhenti pada jalan belokan persimpangan jembatan, jalan-jalan yang ada rambu larang berhenti. Pelat Nomor harus dipasang pada setiap kendaraan bermotor yang berada di jalan umum. Ketentuan ini berlaku juga bagi : a. Kendaraan yang sedang ditarik karena mogok rusak dan sebagainya di jalan umum. b. Kendaraan bermotor yang sedang diparkir di halaman rumah. c. Kendaraan bermotor yang sedang dicoba di sirkuit balap. Apakah diizinkan untuk berhenti pada pintu masuk terminal bis? a. Boleh, tapi hanya untuk menaikkan pemumpang. b. Tidak diperbolehkan. c. Boleh, tapi tidak diizinkan untuk parkir. Mengapa kendaraan Anda tidak boleh mengangkut muatan yang melebihi daya angkut? a. Dapat merusak body kendaraan dan permukaan jalan. b. Akan menambah jarak pengereman di jalan menurun. c. Akan memengaruhi teknik mengemudi dan membawa dua akibat tersebut di atas. Bagaimana sikap yang baik bagi setiap pengemudi kendaraan bermotor di jalan? a. Berjalan selalu berhati-hati dan pelan-pelan. b. Selalu memperhatikan tindakan salah dari pemakai jalan lain. c. Mengutamakan keselamatan lalu lintas dan bukan kepentingan pribadi. Surat-surat yang harus dapat diperlihatkan oleh setiap pengemudi kendaraan di jalan apabila diperiksa oleh yang berwajib adalah : a. KTP, SIM, dan Surat Uji kendaraan. b. SIM atas nama pengemudi STNK atau STCK dan atau STUK kendaraan yang dikemudikan. c. SIM sementara, STNK kendaraan tersebut atau STCK. Maksimal berapa jam seorang pengemudi bis/truk jarak jauh boleh mengemudi terus menerus sebelum beristirahat minimal 30 menit? a. 4 jam. b. 10 jam.

2 c. 5 jam. Anda hendaknya mengangkut 9 orang dalam bak truk milik perusahaan. Persyaratan apa yang harus dipenuhi? a. 9 orang tersebut harus karyawan perusahaan yang memiliki truk. b. 9 orang tersebut hanya dapat diangkut bila mereka itu dalam perjalanan ke pekerjaan. c. Anda memerlukan izin khusus dari DLLAJR untuk mengangkut penumpang. Apa yang menyebabkan ban truk dapat hangus terbakar? a. Berjalan dengan kecepatan tinggi. b. Tekanan udara dalam ban terlalu rendah. c. Tekanan udara dalam ban terlalu tinggi. Apa yang harus Anda lakukan bila terdapat udara dalam sistim injksi bahan bakar diesel? a. Kosongkan sistim injeksi diesel itu. b. Bahan bakar diesel yang ada ditangki disaring. c. Gunakan starter selama mungkin. Kejadian apa yang merugikan kondisi jalan dan pemeliharaannya. a. Bila sebagian dari barang muatan atau pasir dari truk berjatuhan di jalan. b. Bila menggunakan ban vulkanisir. c. Bila bensin, solar atau minyak jatuh terus menerus di jalan. Apa yang harus Anda ketahui tentang muatan truk? a. Berat muatan maksimal yang diizinkan tidak oleh dilampaui. b. Muatan harus disusun dan diikat baik-baik. c. Kedua syarat tersebut adalah benar. Bila mesin diesel mengeluarkan asap yang berlebihan, maka kemungkinan penyebabnya adalah : a. Penyetelan yang salah dari pompa injeksi bahan bakar. b. Pengemudi kurang baik dalam memindahkan gigi perseneling. c. Saringan udara yang tersumbat. Bila Anda ingin mengangkut penumpang dengan truk, di mana mereka harus ditempatkan? a. Di bak muatan. b. Duduk di atas muatan karena tempat muatan sudah diisi penuh. c. Di dalam ruangan pengemudi dan bak muatan.

3 Tindakan keamanan yang Anda lakukan bila memarkir truk di tanjakan/turunan : a. Masukkan perseneling satu untuk tanjakan dan perseneling mundur untuk turunan. b. Pakailah rem parkir/tangan dan ganjal roda-roda ban truk. c. Kedua tindakan di atas adalah benar. Apa yang dapat terjadi bila Anda berjalan dengan ban yang kurang angin/tekanan udara rendah? a. Tidak ada apa-apa, sebab bis/truk mempunyai ban ganda. b. Kendaraan akan berjalan tidak stabil dan mungkin dapat pecah karena panas/hangus. c. Akan menyebabkan rusaknya as/sumbu roda. Persyaratan apa yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi golongan B1 Umum? a.memiliki SIM A Umum atau B1 untuk memperoleh golongan B1 Umum dan mempunyai pengalaman mengemudikan kendaraan bermotor sekurang-kurang 12 bulan. b.memiliki SIM B1 untuk memperoleh golongan B1 Umum dan mempunyai pengalaman mengemudikan kendaraan bermotor sekruang-kurangnya 6 bulan. c.memiliki SIM A untuk memperoleh golongan B1 Umum dan mempunyai pengalaman mengemudikan kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 12 bulan. Pengetahuan apa yang harus dimiliki untuk mendapatkan SIM golongan BI umum? a. Pelayanan angkutan umum, jaringan jalan dan kelas jalan, tata cara dan sopan santun berlalu lintas dan pengujian kendaraan bermotor b. Pelayanan angkutan umum, jaringan jalan dan kelas jalan, pengujian kendaraan bermotor dan tata cara mengangkut orang dan barang c. Pelayanan angkutan umum, pengujian kendaraan bermotor, jaringan jalan arteri dan jalan sekunder, dan tata cara mengangkut orang atau barang Ukuran maksimum tinggi dan lebar kendaraan yang ditentukan oleh undang-undang lalu lintas, yaitu: a. Ukuran tinggi termasuk muatan tidak lebih dari 3, 50 meter dan lebar tidak lebih dari 2, 50 meter. b. Ukuran tinggi termasuk muatan kurang dari 3,50 meter sedangkan lebar sampai 3 meter. c. Ukuran tinggi termasuk muatan 3,50 meter sedangkan lebar 2,25 meter. Bagaimana Anda dapat meredam/mengurangi suara yang tidak perlu ketika mengemudikan kombinasi truk dengan gandengan melalui daerah pemukiman? a. Anda harus mematikan kompresor udara. b. Anda harus berjalan perlahan-lahan, terutama bila kondisi jalan jelek. c. Anda harus berjalan dengan gigi rendah.

4 Apa keharusan pengemudi pada persilangan sebidang antara jalan kereta api dengan jalan? a. Mendahulukan kereta api b. Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel c. Keduanya benar. Apa kewajiban pengusaha angkutan umum terhadap kendaraan umum dan awak kendaraan yang berisiko terjadinya kecelakaan? a. Setiap kendaraan umum wajib diasuransikan terhadap kendaraan itu sendiri atau terhadap kerugian yang diderita pihak ketiga sebagai akibat pengoperasian kendaraan b. Pengusaha angkutan umum wajib mengasuransikan orang yang dipekerjakan sebagai awak kendaraan terhadap risiko terjadinya kecelakaan c. Keduanya benar Menurut Anda, pernyataan di bawah ini, mana yang benar? a. Surat izin Mengemudi berlaku selama 5 tahun dan dapat di perpanjang b. Surat izin Mengemudi berlaku selama 1 tahun dan dapat di perpanjang c. Surat izin Mengemudi berlaku selama 2 tahun dan dapat di perpanjang Apa yang dimaksud dengan mobil bus? a. Setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi kurang dari 8 tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan angkutan bagasi b. Setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 tempat duduk, sudah termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi c. Setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi Apa yang harus Anda lakukan, bila ada petugas Polisi Negara Republik Indonesia dalam keadaan tertentu melakukan tindakan? a. Memerintahkan pemakai jalan untuk jalan terus dan mempercepat arus lalu lintas b. Memperlambat arus lalu lintas, mengubah arus lalu lintas, dan memberhentikan arus laulu lintas c. Keduanya benar Menurut Anda, posisi kendaraan di jalan, mana yang benar? a. Pada jalur yang memiliki dua atau lebih lajur searah, kendaraan yang berkecepatan lebih rendah dari kendaraan lain harus mengambil lajur sebelah kiri b. Pada lajur yang memiliki dua atau lebih lajur searah, kendaraan yang berkecepatan rendah dapat mengambil sesuai lajurnya masing-masing c. Pada lajur yang memiliki dua atau lebih lajur searah, kendaraan yang berkecepatan rendah dapat mengambil sebelah kanan sesuai lajurnya searah yang dikehendaki

5 Seorang pengemudi bis umum harus dilengkapi dengan surat-surat yang diperlukan yaitu : a. SIM, STNK, STUK, dan izin usaha. b. SIM, STNK, STUK, dan izin trayek. c. SIM, STNK, STUK, dan Kartu Pengawasan. Apa yang harus Anda lakukan bila membeli kendaraan yang telah terdaftar dan memperoleh STNK? a. Lapor kepada DLLAJR. b. Lapor kepada Polisi Lalu lintas yang mengeluarkan STNK untuk balik nama. c. Lapor kepada Pos Polisi yang terdekat. Apa yang dilarang di jalan bebas hambatan/jalan tol? a. Parkir dan mundur. b. Memutar kembali. c. Parkir, mundur, dan memutar kembali. Apa yang Anda ketahui tentang pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor? a. Pengujian kendaraan bermotor dilaksanakan dalam rangka menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan, dan pelayanan umum b. Pengujian meliputi uji acak dan uji berkala c. Kedua jawaban di atas benar Setiap pengemudi mobil bus harus dilengkapi? a. Ganjal roda yang cukup kuat dan diletakkan pada tempat yang mudah dicapai oleh pembantu pengemudi atau pengemudi kendaraan bersangkutan b. Batu ganjal roda yang cukup kuat dan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan mudah dicapai oleh pembantu pengemudi c. Kayu ganjal roda yang cukup kuat dan diletakan pada tempat yang mudah diambil dan dicapai oleh pembantu pengemudi Apa yang harus dilengkapi dalam hal peralatan pengereman oleh seorang pengemudi? a. Setiap kendaraan bermotor harus dilengkapi peralatan pengereman yang meliputi rem utama dan rem parkir b. Setiap kendaraan bermotor harus dilengkapi peralatan pengereman yang meliputi rem berhenti, rem parkir, dan rem utama c. Setiap kendaraan bermotor harus dilengkapi peralatan pengereman yang meliputi rem tangan, rem parkir, dan rem berhenti Boleh Anda menjalankan mobil beban yang menarik lebih dari satu kereta gandengan? a. Boleh asalkan cara penggandengannya cukup baik dan tidak membahayakan.

6 b. Tidak boleh lebih dari satu kereta gandengan kecuali dengan izin yang berwajib. c. Boleh asalkan kendaraannya memenuhi persyaratannya. Apa yang dimaksud dengan lampu kabut yang dipasang pada kendaraan bermotor? a. Lampu kabut harus berwarna putih atau kuning dengan jumlah paling banyak dua dan titik tertinggi permukaan penyinaran dari lampu utama dekat b. Lampu kabut biasanya berwarna kuning yang dapat tembus pada kabut di sekelilingnya c. Lampu kabut biasanya berwarna kuning dipasang di depan kendaraan Yang dimaksud dengan mobil beban ialah: a. Kendaraan bermotor termasuk mobil penumpang atau mobil bis kecuali kendaraan beroda dua. b. Kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut orang dengan memungut bayaran. c. Kendaraan bermotor yang tidak termasuk mobil penumpang atau mobil bis atau sepeda motor. Apa yang harus Anda perhatikan bila Anda akan mengangkut muatan pada kendaraan bermotor : a. Berat dan ukuran tinggi dan lebar maksimal yang diizinkan tidak boleh dilampaui. b. Muatan harus diikat baik dan tidak seorang pun boleh duduk di atas muatan tersebut. c. Kedua jawaban di atas adalah benar. - Apabila kendaraan Anda mengangkut muatan yang panjangnya melebihi sisi belakang kendaraan, maka : a. Yang melebihi 3 meter, harus ada kain merah yang jelas kelihatan, berukuran panjang dan lebar 0,40 meter. b. Yang melebihi 2 meter, harus ada kain merah yang jelas kelihatan berukuran 0,40 meter. c. Yang melebihi 2 meter sampai 3 meter, harus mengunakan kain/bendera berukuran 0,40 meter Buku pengawasan berisi ketentuan tentang: a. Ijin trayek dan ijin usaha. b. Uji (kir) kendaraan bermotor tidak umum. c. Waktu kerja, waktu mengemudi, waktu istirahat dan waktu mengaso. Kartu pengawasan berisi ketentuan tentang : a. Ijin trayek dan ijin usaha. b. Batas-batas pengawasan muatan kendaraan bermotor. c. Catatan-catatan pengawasan oleh petugas perusahaan angkutan. Siapa saja daripada korban kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor umum, yang diberikan jaminan pertanggungan kecelakaan diri selaku penumpang? a. Setiap orang yang menjadi korban meninggal dunia atau cacat tetap atau luka-luka yang

7 memerlukan perawatan dan pengobatan dokter yang diakibatkan oleh kecelakaan di jalan dan di luar atau angkutan yang menyebabkan kecelakaan itu. b. Setiap orang yang menjadi korban meninggal dunia, cacat tetap atau luka-luka yang memerlukan perawatan dan pengobatan dokter, akibat kecelakaan alat angkutan yang ditumpanginya yang mangalami selip sehingga menabrak tiang listrik dan kemudian masuk jurang. c. Setiap orang yang menjadi korban meninggal dunia atau cacat badan, akibat kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh angkutan yang ditumpanginya yang menabrak pohon di pinggir jalan. Mobil Anda mulai menyimpang/menyeleweng dari arah semula pada waktu pengereman. Apa yang Anda lakukan? a. Angkat atau lepaskan kaki Anda dari pedal rem. b. Putar alat kemudi ke arah yang berlawanan. c. Angkat atau lepaskan kaki Anda dari pedal rem. Segera putar sejenak alat kemudi ke arah yang menyimpang disusul dengan segera meluruskan alat kemudi ke arah yang lurus. Bagaimana teknik atau cara melakukan gerakan membelok pada jalan belokan? a. Mengurangi kecepatan sebelum memasuki jalan belokan. b. Menambah kecepatan pada waktu menuju ke akhir jalan belokan. c. Tidak perlu merubah kecepatan asal sudah siap menggunakan rem. Anda harus mengganti perseneling ke posisi yang lebih rendah sebelum memasuki jalan turunan. Apa yang harus Anda ketahui tentang cara pengereman dari mesin (engine brake)? a. Kembalikan atau lepaskan pedal kopling segera mengganti perseneling ke posisi yang lebih rendah. b. Biarkan dahulu pada kopling ditekan dan baru pada setengah perjalanan menurun dilepaskan. c. Segera setelah mengganti perseneling agar diteruskan dengan penggantian perseneling lagi ke posisi yang lebih rendah lagi pada setengah perjalanan menurun. Apa yang harus Anda ketahui dan perlu diwaspadai seelum memasuki jalan raya bebas hambatan, khususnya di jembatan-jembatan atau setelah melewati bentangan jalan, yang luas dan dilindungi pepohonan di kiri-kanan jalan? a. Jalan akan dapat digunakan dengan lebih leluasa. b. Akan ada angin samping yang berbahaya. c. Tidak ada hal-hal yang diwaspadai. Sebagai tanda bahwa seseorang telah melakukan pelanggaran lalu lintas atau sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas, oleh polri : a. SIM-nya diberikan tulisan. b. SIM-nya diberikan tanda silang.

8 c. SIM-nya dilubangi. Seseorang memiliki SIM B I, tetapi SIM tersebut dibatalkan oleh Polisi. a. Orang tersebut dapat mengemudi kendaraan bermotor, namun sebatas golongan SIM A saja. b. Orang tersebut dapat memohon dan menempuh prosedur pengambilan SIM mulai SIM A. c. Orang tersebut harus menunggu putusan hakim untuk dapat mengemudi kembali. Yang membedakan kendaraan penumpang Umum dan kendaraan bis umum adalah: a. Jumlah tempat duduknya. b. Jumlah berat yang diperbolehkan. c. Jumlah daya angkutnya. Seorang pedagang menjajakan barang dagangannya pada saat kendaraan-kendaraan bermotor berhenti karena menunggu lampu pengatur lalu lintas yang berwarna merah. a. Perbuatan pedagang tersebut dapat dibenarkan asal tidak mengganggu arus lalu lintas. b. Perbuatan tersebut dilarang. c. Perbuatan tersebut baru dilarang bila ada peraturan daerah (perda) untuk itu. Pada umumnya mobil VW Combi termasuk kendaraan. a. Mobil penumpang. b. Mobil bus. c. Mobil beban/barang. Pengendara sepeda bila memasuki jalan untuk kendaraan maka ia harus berada di: a. Di sebelah kiri sekali dan jalan tersebut. b. Di bagain kiri dari jalan tersebut. c. Boleh di atas trotoar. Seseorang memiliki sepeda (bukan sepeda motor) yang ditempel dengan mesin penggerak sehingga bisa dikendarai (berjalan di jalan umum) tanpa dikayuh walaupun perlahan-lahan saja. a. Pengendaranya harus memliki SIM C. b. Pengendaranya tidak wajib memilikinya SIM D. c. Pengemudi tersebut wajib memiliki SIM B II. Dalam jangka waktu berapa lama untuk mendapatkan SIM B II umum? a. Mempunyai pengalaman mengemudikan kendaraan bermotor dengan SIM golongan B II sekurang-kurangnya 6 bulan b. Mempunyai pengalaman mengemudikan kendaraan bermotor dengan SIM golongan B II sekurang-kurangnya 12 bulan

9 c. Mempunyai pengalaman mengemudikan B II minimal 9 bulan Yang diartikan dengan mobil penumpang adalah : a. Setiap kendaraan bermotor yang semata-mata diperlengkapi dengan sebanyak-banyaknya 8 tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudinya baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi kecuali sepeda motor. b. Setiap kendaraan bermotor yang semata-mata diperlengkapi dengan sebanyak-banyaknya 12 tempat duduk, termasuk tempat duduk pengemudinya, baik dengan maupun tanpa perlengkapan bagasi. c. Semua kendaraan bermotor yang diperlengkapi 9 tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudinya. Kendaraan bermotor adalah : a. Setiap kendaraan yang digerakkan oleh mesin dan biasanya dipergunakan untuk pengangkutan orang atau barang termasuk kereta Api yang berjalan di atas rel. b. Setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknis yang ada pada kendaraan itu dan biasanya dipergunakan untuk pengangkutan orang atau barang di jalan, selain daripada kendaraan yang berjalan di atas rel. c. Semua kendaraan bermotor yang digerakkan oleh mesin seperti Bemo, kereta api dan sebagainya yang biasanya dipakai untuk pengangkutan orang atau barang. Yang dimaksud dengan Jalan menurut pengertian Undang-undang lalu lintas ialah : a. Setiap jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas umum. b. Setiap jalan yang bisa dilewati oleh kendaraan bermotor saja. c. Semua jalan kecuali jembatan yang terletak di jalan umum. Dilarang menggunakan bis umum antar kota untuk mengangkut penumpang atau menyuruh mengangkut penumpang apabila : a. Menyimpang dari trayek yang ditentukan. b. Tidak mempunyai izin Pengusahaan angkutan dari yang berwajib. c. Kedua pernyataan tersebut di atas adalah benar. Sebuah bis milik suatu kantor Bank setiap hari menjemput dan mengantar pegawai Bank untuk mana setiap pegawai dipungut bayaran tertentu secara bulanan. Dalam hal ini bis tersebut termasuk: a. Kendaraan Umum. b. Kendaraan bukan umum. c. Kendaraan yang disewakan.

10 Mobil beban untuk umum yang mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 2000 Kg yang biasanya mengangkut barang antar daerah harus dilengkapi dengan : a. Surat izin trayek dan daftar muatan. b. Surat izin trayek dan surat muatan. c. Buku pengawasan surat izin muatan daftar muatan. Pengemudi mobil bis atau mobil beban harus istirahat paling sedikit setengah jam setelah mengemudikan kendaraannya : a. Empat jam berturut-turut. b. Tiga jam berturut-turut. c. Lima jam berturut-turut. Dalam melaksanakan tugasnya selama dua belas jam seorang pengemudi mobil beban dilarang mengemudi : a. Lebih dari 10 jam. b. Lebih dari 9 jam. c. Lebih dari 7 jam. Dalam melaksanakan tugasnya selama dua belas jam seorang pengemudi mobil bis dilarang mengemudi: a. Lebih dari 7 jam. b. Lebih dari 8 jam. c. Lebih dari 6 jam. Bolehkah seorang wanita memperoleh SIM Umum dari semua golongan? a. Tidak diperbolehkan. b. Diperbolehkan asalkan memenuhi persyaratan berdasarkan UU Lalu Lintas dan peraturan lalu lintas. c. Diperbolehkan asalkan SIM A saja. SIM-Umum dapat digunakan untuk mengemudikan : a. Semua kendaraan umum. b. Semua kendaraan bermotor umum sesuai golonganny, kecuali sepeda motor. c. Semua kendaraan bermotor sesuai golongannya kecuali sepeda motor. Untuk memperoleh SIM Umum maka seseorang harus sudah mencapai umur paling rendah : a. SIM A-Umum, 20 tahun. b. SIM B I dan B II Umum, 22 tahun. c. SIM A Umum, B 1 umum dan B II Umum, 21 tahun.

11 Tindakan apa yang dilakukan oleh pengemudi taksi, apabila ia menemukan barang penumpang yang ketinggalan dalam taksinya? a. Meneliti barang yang tertinggal itu memilikinya. Untuk diri sendiri karena tidak mengenal pemiliknya. b. Setiap benda terutama yang dapat diperkirakan berharga dan jelas tidak dengan sengaja tertinggal harus segera dikembalikan atau setidak-tidaknya dilaporkan kepada kepala perusahaan taksi atau polisi terdekat. c. Karena sedang dalam kesulitan dan membutuhkan uang untuk istri yang sakit, maka benda berharga yang tertinggal dipakai dahulu untuk kepentingan itu. Mengapa pengemudi taksi diharuskan memahami daerah operasinya dan tempat-tempat lain yang dianggap penting? a. Untuk kepentingan pelayanan dan pemberian jasa kepada para penumpangnya. b. Untuk tempat-tempat berpangkal taksinya yang menguntungkan. c. Untuk kepentingan diri sendiri/mencari nafkah. Di samping paham peraturan lalu lintas dan ketrampilan mengemudi, pemegang SIM A-Umum harus mengetahui : a. Daerah Operasi kendaraan yang dikemudikan. b. Letak dan lokasi jalan-jalan, gedung pemerintahan setempat, tempat-tempat rekreasi, kantorkantor dan tempat-tempat penting lainnya. c. Tersebut kedua syarat di atas. Surat Tanda Uji Kendaraan Bermotot (STUK) tidak berlaku lagi setelah jangka waktu minimal. a. 3 bulan. b. 6 bulan. c. 1 bulan. Menurut ketentuan kendaraan bermotor umum jenis mana dibawah ini yang harus diuji/dikir. a. Mobil beban dan mobil bis. b. Mobil penumpang. c. Mobil beban, mobil bus dan mobil penumpang umum. Menurut ketentuan maka mobil beban harus memiliki surat tand uji kendaraan. Apakah kereta gandengan juga harus diuji/dikir? a. Tidak perlu karena mobil beban diuji/dikir. b. Diharuskan. c. Tidak diharuskan, akan tetapi boleh diuji menurut keinginan pemilik kereta gandengan.

12 SIM Umum terdiri dari : a. SIM-A, B I, B II. b. SIM-B, B-II dan C untuk Ojek c. SIM-B I dan B II. Dalam keadaan lalu lintas yang bagaimana, dilarang mendahului kendaraan lain: a. Di jalan depan sekolah. b. Di dalam kompleks pemukiman militer/tni, yang ada tempat latihannya. c. Situasi lalu lintas padat dan pandangan ke depan terhalang. Apa akibat yang mungkin terjadi bila tidak memperhatikan rambu ini? a. Kendaraan mungkin patah sumbu atas pegas. b. Kendaraan mungkin slip dan membahayakan lalu lintas yang datang dari depan. c. Muatan mungkin rusak. Apa yang harus menjadi perhatian, bila mengemudikan kombinasi truk gandengan yang menggunakan tutup terpal? a. Tempatnya harus diikat baik-baik, karena sangat peka terhadap angin dari samping. b. Terpalnya tidak boleh merintangi pandangan pengemudi ke belakang melalui kaca spion. c. Kedua-duanya harus menjadi perhatian sebelum kendaraan berangkat. Dimana penggunaan sinar kilat (flasher) dari lampu besar diizinkan sebagai isyarat peringatan bagi pemakai jalan lain di malam hari? a. Di luar daerah perumahan b. Di dalam daerah perumahan kota c. Di dalam maupun di luar daerah perumahan kota Jawaaban : A

13 Apa yang harus dilakukan oleh kendaraan-kendaraan tersebut? a. Kendaraan C harus berhenti. b. Kendaraan B harus mengurangi kecepatan. c. Kendaraan A harus berhenti. Apa arti rambu ini? a. Larangan masuk bagi kendaraan bermotor dengan kereta tempel b. Kendaraan bermotor dilarang parkir di sini c. Kerangka kendaraan dilarang masuk Apa arti rambu lalu lintas ini? a. Jarak antara dua kendaraan bermotor yang beriringan ke jurusan yang sama tidak boleh kurang dari 15 meter. b. Jarak antara dua kendaraan yang beriringan ke jurusan yang sama tidak boleh lebih dari 15 meter. c. Jarak antara dua kendaraan yang sedang diparkir tidak lebih dari 15 meter.

14 Apa arti rambu lalu lintas ini? a. Berhenti jika Anda berjalan ke kiri b. Anda harus memberikan isyarat dengan petunjuk arah bahwa anda sedang membelok ke kiri c. Wajib mengikuti arah ke kiri

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 2)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 2) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 2) 1. Berapa jumlah berat yang diperbolehkan untuk kendaraan bermotor bukan sepeda motor yang dapat dikemudikan dengan SIM golongan A? a. Kurang dari 2 Ton b. Kurang dari

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] BAB XX KETENTUAN PIDANA Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lebih terperinci

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 001 1 (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 002 1 (1) Tikungan ke kiri (2) Tikungan ke kanan (3) Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 003 1 (1) Tikungan beruntun,

Lebih terperinci

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil. BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus pengemudi kendaraan yang mengakibatkan kematian dalam kecelakaan lalu lintas yaitu berkaitan dengan dasar hukum dan pengaturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transportasi Menurut Nasution (1996) transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan ini terlihat tiga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Klasifikasi Kendaraan Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DAN PENYELENGGARAANNYA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 002 O Persimpangan jalan 003 X Permukaan jalan yang menonjol 004 O Turunan berbahaya 005 O Jembatan sempit 006 O Bundaran 007 X alan sempit 008 O Rel kereta api

Lebih terperinci

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan, sedangkan angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas

Lebih terperinci

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas Mengenal Undang Undang Lalu Lintas JAKARTA, Telusurnews Sejak Januari 2010 Undang Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 sudah efektif diberlakukan, menggantikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992. Namun

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA W A L I K O T A S A M A R I N D A Menimbang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Klasifikasi Kendaraan Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN http://images.hukumonline.com/ I. PENDAHULUAN Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN 2012, No.279 46 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN A. UJIAN PRAKTIK SIM A B. UJIAN PRAKTIK SIM B I C. UJIAN PRAKTIK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK SATLANTAS POLRESTABES Bandung sebagai pihak berwajib selaku pelaksana penegakan hukum di Negara Indonesia berwenang menerbitkan SIM-C kepada pemohon SIM-C dan sebagai pihak yang melakukan pengawasan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-12-04-04-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BUS MITSUBISHI L 300 P-2669-U MENABRAK DARI BELAKANG (REAR

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inspeksi Keselamatan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi, memuat bahwa (Inspeksi Keselamatan Jalan) IKJ merupakan pemeriksaan sistematis terhadap jalan atau segmen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 45 TAHUN 2000 (45/2000) TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan ini adalah : 1. Variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat perilaku safety

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah diatur

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 02 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGAWASAN DAN PENGOPERASIAN BECA BERMOTOR DI KABUPATEN OGAN ILIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 02 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGAWASAN DAN PENGOPERASIAN BECA BERMOTOR DI KABUPATEN OGAN ILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 02 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGAWASAN DAN PENGOPERASIAN BECA BERMOTOR DI KABUPATEN OGAN ILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penggunaan dan Perlengkapan Jalan Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 21 ayat 1 disebutkan setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara

Lebih terperinci

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6 Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6 TABEL PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DITINDAK DENGAN TILANG SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 BESERTA PERATURAN PELAKSANAANNYA UNTUK DKI JAKARTA

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), UULLAJ No 22 Thn 2009 16-05-2010 01:30:47 1. Setiap Orang Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 22-2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 49, 1992 (ADMINISTRASI. PERHUBUNGAN. Kendaraan. Prasarana. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a. bahwa kewenangan

Lebih terperinci

Pengertian Lalu Lintas

Pengertian Lalu Lintas LALU LINTAS Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan, sedangkan angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja 2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan tidak terjadi kebetulan, melainkan ada sebabnya. Oleh karena ada penyebabnya, sebab kecelakaan harus diteliti dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keselamatan lalu lintas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan?

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan? () Apakah yang ditunjukkan oleh tanda keamanan berikut? Boleh parkir sebentar untuk memuat kargo. Boleh berhenti sebentar untuk menurunkan penumpang. Ini adalah tanda keamanan yang dipasang di area-area

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 Tentang : Kendaraan Dan Pengemudi Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 44 TAHUN 1993 (44/1993) Tanggal : 14 JULI 1993 (JAKARTA) Sumber : LN 1993/64; TLN NO.

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-08-12-06-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN BUS PO PENANTIAN UTAMA NOMOR KENDARAAN BE 2334 FC MASUK JURANG JALAN LINTAS

Lebih terperinci

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat CRITICAL CARE UNIT Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat Rabu, 16 Februari 2011 PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN AMBULANS GAWAT

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-07-04-06-02 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN KECELAKAAN TUNGGAL MOBIL BUS AKAP JATUH KE DALAM JURANG DAN MASUK SUNGAI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 10 TAHUN 1999 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 10 TAHUN 1999 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 10 TAHUN 1999 T E N T A N G LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DALAM WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-1 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-2 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH 1. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api. 2. Awak

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 54 Barangsiapa mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak sesuai

Lebih terperinci

Nomor 25 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 25 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

Nomor 25 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 25 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG Nomor 25 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 1 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Data Satlantas Polwiltabes Semarang menunjukkan kecelakaan yang terjadi pada jalan non tol di Kota Semarang dalam kurun waktu 2001 2005 cenderung menurun dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir.

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir. (765). Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? Tanda di jalan yang dapat digunakan untuk memandu pengemudi ke kiri atau kanan. menandakan tempat di mana jalan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1990 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM BIDANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KEPADA DAERAH TINGKAT I DAN DAERAH TINGKAT II PRESIDEN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

FINAL KNKT

FINAL KNKT FINAL KNKT-08-09-04-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TRUK KAYU PADI MAS NOMOR KENDARAAN EB 2144 AC MASUK JURANG DI JALAN JURUSAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 82 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 82 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 82 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang

Lebih terperinci

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016 Selamat Pagi/Siang/Sore, KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016 Saya Septy Chairunisya mahasiswa S1 FIKES UEU Jurusan Kesehatan

Lebih terperinci

2. Mengurangi jumlah korban kecelakaan pada pemakai jalan lainnya.

2. Mengurangi jumlah korban kecelakaan pada pemakai jalan lainnya. BAB II TINJ AllAN PUSTAKA A. Pengertian Kendaraan Bermotor **» Kendaraan bermotor (Daryanto, 1999) adalah suatu kendaraan yang dijalankan oleh mesin yang dikendalikan manusia diatas jalan. Jenis kendaraan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas

Lebih terperinci

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA TAHUN 2009 PEMERINTAH MEMPREDIKSI ADA SEKITAR 16,25 JUTA PEMUDIK ATAU NAIK 15% DIBANDINGKAN 2008 SEBANYAK 15,3

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT FINAL KNKT.14.07.03.01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL PENUMPANG L 300 BM-7522-DW BERSEREMPETAN DENGAN MOBIL PENUMPANG DAIHATSU

Lebih terperinci

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 :

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 : (1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. (2) Rambu berikut ini adalah rambu peringatan zona sekolah. Anda harus mengemudi sambil mengurangi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Persimpangan jalan adalah simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat, dimana arus kendaraan dari berbagai pendekat bertemu dan memencar meninggalkan

Lebih terperinci

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Nomor : B-373/E/Epl/8/1993 Sifat : - Lampiran : 1 (satu) expl Perihal : Penyelesaian tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU No. 14/1992 dan Konsep Tabel Jenis

Lebih terperinci

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 001 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Dibuat oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Transportasi 2. 1. 1 Pengertian Transportasi Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan

Lebih terperinci

Perda No. 22 / 2001 tentang Retribusi Pemerik Emisi Gas Buang Injection Pump dan Nozzle pada Ranmor Diesel di Kab Mgl

Perda No. 22 / 2001 tentang Retribusi Pemerik Emisi Gas Buang Injection Pump dan Nozzle pada Ranmor Diesel di Kab Mgl Perda No. 22 / 2001 tentang Retribusi Pemerik Emisi Gas Buang Injection Pump dan Nozzle pada Ranmor Diesel di Kab Mgl PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Menurut Miro (2002), Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat ketempat lain, dimana

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan, BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan, maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa sanksi pidana denda yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 5 TAHUN : 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 20007 PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan lalu lintas yang teratur,

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi Perkeretaapian UU No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 157 (1) Penyelenggara Sarana Perkeretaapian bertanggung jawab terhadap pengguna jasa yang mengalami kerugian, lukaluka, atau meninggal dunia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAFTAR ISI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM... 4 BAB II ASAS DAN TUJUAN... 6 BAB III RUANG LINGKUP KEBERLAKUAN UNDANG-UNDANG...

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS

Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS Kode etik akses JIS sudah sesuai untuk semua orang yang mendapat hak istimewa untuk memasuki kampus. Jika tidak bisa memenuhi kriteria yang ada dapat mengakibatkan dibatasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Jika melihat lalu lintas tidak lepas dari kendaraan yang berjalan dan kendaraan yang berhenti, dapat diketahui bahwa kendaraan tidak mungkin bergerak terus

Lebih terperinci

PETUNJUK TERTIB PEMANFAATAN JALAN NO. 004/T/BNKT/1990

PETUNJUK TERTIB PEMANFAATAN JALAN NO. 004/T/BNKT/1990 PETUNJUK TERTIB PEMANFAATAN JALAN NO. 004/T/BNKT/1990 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA PRAKATA Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalam mendorong perkembangan kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah diatur ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUATAN LEBIH ANGKUTAN BARANG DI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah ser

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah ser LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.193, 2013 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci