MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

2 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan dosen/instruktur/pengajar, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor angkutan orang. Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Oktober 2014 Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 2 dari 20

3 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) LAMPIRAN BUKU INFORMASI i 2. BUKU KERJA ii 3. BUKUPENILAIAN iii Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 3 dari 20

4 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sub Sektor Lalu Lintas Angkutan Jalan Bidang Pengemudi dengan uraian sebagai berikut: KODE UNIT : JUDUL UNIT : Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan serta perilaku yang diperlukan untuk mengemudikan kendaraan bermotor pada saat situasi kritis diperjalanan. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menghindari Terjadi Benturan 1.1 Pemakaian fungsi klakson dan lampu dim untuk komunikasi digunakan 1.2 Jarak aman dengan kendaraan bermotor lain dijaga. 1.3 Jarak pandang henti diperhitungkan pada saat ada gangguan atau penghalang di jalan 1.5.Ruang aman untuk menghindari benturan atau tabrakan (banting stir) dipilih dengan tepat dalam kesempatan yang minimal. 1.6.Apabila pengemudi telah keluar dari jalur lalu lintas, diambil tindakan untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman 1.7.Apabila terjadi slip, diambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 4 dari 20

5 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2.Menghindari berfungsinya Pengereman tidak Sistem kendali (loss control). 1.8.Blindspot diminimalkan 2.1.Perawatan fungsi rem dilakukan secara berkala. 2.2.Sebelum perjalanan fungsi rem diperiksa 3.Mengedalikan Kontrol Kendaraan pada saat terjadi krisis 4.Mengambil Tindakan yang Benar pada saat Terjadi Kecelakaan 5.Mengambil Tindakan yang benar pada saat Kendaraan rusak 3.1 Sistem pengereman anti lock digunakan dalam manuver. 3.2 Aqua planning (air dipermukaan aspal) diprediksi untuk mengatur. 4.1.Kendaraan dihentikan dan diparkir di tempat yang aman. 4.2.Korban kecelakaan ditolong pada kesempatan pertama. 4.3.Kecelakaan dilaporkan kepada pihak yang berwajib. 4.4.Muatan kendaraan diamankan sesuai dengan prosedur barang yang diangkut. 4.5.Muatan kendaraan dipindahkan kekendaraan lain apabila diperlukan 5.1.Kendaraan dihentikan dan diparkir di tempat yang aman. 5.2.Kerusakan kendaraan di deteksi 5.3. Perbaikan kecil di lakukan Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 5 dari 20

6 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1. Konteks variabel Unit ini berlaku untuk mengatasi situasi kritis saat berkendaraan di jalan dan cara melakukan tindakan pencegahan awal 2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan 2.1 Peralatan: Lampu Senter Dongkrak Tool Kit Pengganjal Ban Alat Pemadam Api 2.2 Perlengkapan: PerlengkapandanObat-obatan (P3K) Segi Tiga Pengaman KainPembersih AlatKomunikasi AlamatPentinguntukmenanganiKeadaanKritis Denah/lokasiatauPeta Lembaran catatan dan identifikasi Kerusakankendaraan 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Keamanan Kerja 3.2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 3.3 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 3.4 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3.5 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan 3.6 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 1993 Tentang Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 6 dari 20

7 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Penyelenggaraan Angkutan orang di Jalan 3.7.Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 tahun 2003 tentang penyelenggaraan Angkutan orang di jalan dengan angkutan umum 4. Norma dan standar 4.1 Norma Manual yang dikeluarkan oleh pabrikan Instruksi kerja Dokumen Mutu Perusahaan Tata cara berlalu lintas 4.2 Standar SOP Penanganan Kecelakaan SOP Pengangkutan Orang SOP Perusahaan( kalau ada /berbadan hukum ) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan. 1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada jenis pekerjaan yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi. 1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung. 1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan. 2. Persyaratan kompetensi H Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja H Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja H Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja H H Memelihara Lingkungan Kerja Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan H Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas H Mempersiapkan PengoperasianKendaraan Angkutan Orang Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 7 dari 20

8 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan H Mengemudi Antisipatif Defensive Driving Kendaraan Bermotor angkutan Orang 3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan Peraturan jalan, persyaratan izin dan memiliki lisensi Prosedur dan peraturan lingkungan Kendali, instrumen dan indikator kendaraan multi-kombinasi dan penggunaannya Prosedur penanganan kendaraan dalam keadaan darurat Strategi berkendara secara aman Teknik berkendara yang efisien dan efektif Perbedaan antara berbagai jenis transmisi (otomatis manual) Prinsip pengoperasian rem angin dan prosedur penggunaannya Teknik pengelolaan kelelahan dan stress Bahaya berkendara dan teknik mengemudi yang aman Faktor yang dapat menyebabkan penundaan dan pengalihan lalu lintas dan tindakan terkait Gaya hidup yang sehat Kemampuan untuk membaca instruksi, prosedur dan tanda yang terkait dengan mengendarai kendaraan Teknik pembacaan peta dan navigasi jalan Kemampuan untuk memantau dan mengantisipasi bahaya lalu lintas dan melakukan tindakan yang tepat Keterampilan Berkendara dengan kinerja operasi optimal Mengatasi situasi kritis dan hambatan-hambatan yang mengancam kelancaran perjalanan Pengelolaan stress dan kelelahan ketika mengendarai kendaraan membaca dan memahami instruksi, prosedur, peta dan navigasi jalan (GPS) dan tanda yang terkait dengan mengendarai kendaraan angkutan alat berat Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 8 dari 20

9 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Teliti 4.2 Cermat 4.3 Mental 4.4 Disiplin 4.5 Bertanggung jawab 4.6 Dapat dipercaya 5. Aspek kritis 5.1. Memastikan dokumen dan kelengkapan administrasi kendaraan dalam kondisi lengkap dan valid 5.2. Memastikan semua persyaratan teknis terpenuhi dan sesuai standar 5.3. Memastikan Peralatan dan perlengkapan kendaraan berfungsi dengan baik dan siap beroperasi 5.4. Memastikan kondisi fisik, mental dan kesehatan pengemudi dan seluruh awak siap/penumpang kondisi baik B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya Adapun kemampuan yang harus di miliki sebelumnya sebagai berikut: H H H H H H H H Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja Memelihara Lingkungan Kerja Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas Mempersiapkan PengoperasianKendaraan Angkutan Orang Mengemudi Antisipatif Defensive Driving Kendaraan Bermotor angkutan Orang Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 9 dari 20

10 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan C. Silabus Pelatihan 1. Judul Unit Kompetensi : Mengatasi situasi Kritis di perjalanan kendaraan Bermotor Angkutan Orang 2. Kode Unit Kompetensi : 3. Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk Mengatasi 4. Perkiraan Waktu Pelatihan : Menit 5. Tabel Silabus Unit Kompetensi : situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Angkutan Orang Elemen Kompetensi 1. Menghindari terjadinya Benturan Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap 1.1 Pemakaian fungsi Dapat menjelaskan cara Cara menggunakan Menggunakan.Cermat klakson dan menggunakan Pemakaian Pemakaian fungsi Pemakaian fungsi Cepat lampu dim untuk fungsi klakson dan lampu klakson dan lampu dim klakson dan lampu Tanggp komunikasi di dim untuk komunikasi. untuk komunikasi. dim untuk Tanggung gunakan. komunikasi jawab Mampu menggunakan Pemakaian fungsi klakson dan lampu dim untuk komunikasi. Harus cermat, cepat tanggap, dan bertanggung jawab. Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuapilan Keteram Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 10 dari 20

11 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1.2. Jarak aman dengan kendaraan bermotor lain dijaga. Indikator Unjuk Kerja Mampu menjaga jarak aman dengan kendaraan bermotor Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Dapat menjelaskan cara Cara menjaga jarak -Menjaga jarak aman menjaga jarak aman aman dengan dengan kendaraan dengan kendaraan kendaraan bermotor bermotor bermotor lain. Tanggap, Cepat, dan Bertanggug jawab. Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuan Keterampilan Harus tanggap, cepat, dan bertanggung jawab. 1.3 Jarak pandang henti diperhitungkan pada saat ada gangguan atau penghalang jalan. Dapat menjelaskan cara.cara memperhitungkan.memperhitungkan Cermat memperhitungkan jarak jarak pandang henti jarak pandang henti Teliti pandang henti pada saat pada saat terjadi pada saat terjadi Tanggap terjadi ganguan atau ganguan atau halangan ganguan atau Disiplin halangan di jalan. halangan di Mampu memperhitungkan jarak pandang henti pada saat terjadi ganguan atau halangan Harus cermat, teliti tanggap, disiplin Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 11 dari 20

12 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1.4.Ruang aman untuk menghindari benturan atau tabrakan (banting stir) dipilih dengan tepat dalam kesempatan yang minimal. Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Dapat mejelaskan cara.cara memilih dengan.memilih ruang aman memilih ruang aman tepat kesempatan yang untuk menghindari Cermat untuk menghindari minimal ruang aman benturan atau Teliti benturan atau tabrakan untuk menghindari tabrakan (banting Cepat (banting stir) dengan benturan atau tabrakan. stir) dengan cepat Tanggap cepat dalam kesempatan dalam kesempatan yang minimal. yang minimal Mampu memilih ruang aman untuk menghindari benturan atau tabrakan (banting stir) dengan cepat dalam kesempatan yang minimal. Harus cermat, teliti,cepat tanggap, Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuan Keterampilan Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 12 dari 20

13 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1.5.Apabila pengemudi telah keluar dari jalur lalu lintas, diambil tindakan untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman. Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara mengambil tindakan pengemudi telah keluar dari jalur lalu lintas untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman. Mampu mengambil tindakan apabila pengemudi keluar dari jalur lalu lintas untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman. Harus tegas, cermat, cepat tanggap dan tanggungjawab. Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap.Cara mengambil tindakan untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman.mengambil tindakan untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman Tegas Cermat cepat Tanggap Tanggung jawab. Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuan Keterampilan Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 13 dari 20

14 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1.6.Apabila terjadi slip, diambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control). Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara mengambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control). Mampu mengambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control). Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara mengambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control)..mengambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control). Cermat Teliti Cepat. Tanggap Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuan Keterampilan Harus cermat, teliti,cepat tanggap, 1.7. Blindspot diminimalkan Dapat menjelaskan cara meminalkan Blinspot Mampu meminalkan Blinspot. Harus cermat, cepat tanggap,tanggungjawab Disiplin. Cara meminalkan Blinspot.Meminalkan Blinspot Cermat Teliti Tanggap Tanggung jawab Disiplin Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 14 dari 20

15 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi 2.Menghindari tidak berfungsinya Sistem Pengereman Kriteria Unjuk Kerja 2.1 Perawatan fungsi rem dilakukan secara berkala. Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara melakukan perawatan fungsi rem secara berkala. Mampu melakukan perawatan fungsi rem secara berkala. Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap.Cara melakukan perawatan fungsi rem berkala Melakukan perawatan fungsi rem berkala. Mengidentifikasi kondisi rem yang tidak berfungsi Cermat Teliti Cepat Tanggap Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuapilan Keteram Mampu mengidentifikasi kondisi rem yang tidak berfungsi. Harus cermat,teliti, cepat tanggap. 2.2.Sebelum perjalanan fungsi rem diperiksa Dapat menjelaskan cara memeriksa fungsi rem sebelum perjalanan. Mampu memeriksa fungsi rem sebelum perjalanan..cara memeriksa fungsi rem sebelum perjalanan Tata cara/metoda pengecekan fungsi rem Memeriksa fungsi rem sebelum perjalanan Cermat Teliti Cepat Tanggap Harus cermat, Teliti,Cepat tanggap. Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 15 dari 20

16 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 3.Mengendalikan 3.1 Sistem Kontrol pengereman anti Kendaraan pada lock digunakan saat terjadi Krisis dalam manuver. Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara menggunakan system pengereman anti lock brake system dalam Manuver Mampu menggunakan sistem pengereman anti lock brake dalam manuver Harus cermat dan teliti dan tanggap, disiplin dan tanggungjawab Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara menggunakan dalam manuver pengereman anti lock Brake sistem Menggunakan dalam manuver pengereman anti lock Brake sistem Cermat Teliti Tanggap Disiplin Tanggung jawab Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuapilan Keteram Aqua planning (air dipermukaan aspal) diprediksi untuk mengatur pengereman Dapat menjelaskan cara mempredeksi untuk mengatur pengereman aqua planning Mampu mempredeksi untuk mengatur pengereman aqua planning.cara mempredeksi untuk mengatur pengereman aqua planning Mempredeksi untuk mengatur pengereman aqua planning Cermat Teliti Tanggap Harus cermat dan teliti dan tanggap. Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 16 dari 20

17 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuan Keterampilan 4.Mengambil Tindakan yang Benar pada saat Terjadi Kecelakaan 4.1.Kendaraan dihentikan dan diparkir di tempat yang aman. Dapat menjelaskan cara menghentikan kendaraan ditempat yang aman. Dapat menjelaskan cara memparkir kendaraan ditempat yang aman. Cara menghentikan memparkir kendaraan ditempat yang aman Cara memarkir kendaraan di tempat yang aman. Menghentikan dan memarkir kendaraan yang aman/selamat pada saat terjadinya kecelakaan Cermat Teliti Tanggap Disiplin Mampu menghentikan dan memparkir kendaraan ditempat yang aman.. Harus cermat dan Teliti serta Tanggap, Disiplin 4.2 Korban kecelakaan ditolong Dapat menjelaskan cara menolong korban kecelakaan. Mampu menolong korban kecelakaan. Harus cermat dan Teliti, tanggap, Disiplin dan Tanggungjawab.Cara menolong korban kecelakaan Menolong korban kecelakaan Cermat Teliti Tanggap Disiplin Dan Tanggung jawab Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 17 dari 20

18 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 4.3.Kecelakaan dilaporkan kepada pihak yang terkait Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara melaporkan kecelakaan kepada pihak yang terkait Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Cara melaporan kan kecelakaan kepada pihak yang terkait.melaporakan kecelakaan kepada pihak yang terkait Cermat Teliti Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuapilan Keteram Mampu me laporkan kecelakaan kepada pihak yang terkait. 5. Mengambil Tindakan yang Tepat pada saat Kendaraan rusak 5.1.Kendaraan dihentikan dan diparkir di tempat yang aman. Harus cermat dan Teliti, Dapat menjelaskan cara menghentikan dan memparkir kendaraan di tempat yang aman Mampu menghentikan dan memparkir kendaraan di tempat yang aman Harus cermat dan Teliti,Cermat, Disiplin Cara menghentikan dan memparkir kendaraan di tempat yang aman Menghentikan dan Cermat memparkir Teliti kendaraan di Cermat tempat yang aman. Disiplin Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 18 dari 20

19 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 5.2.Kerusakan kendaraan diideteksi Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara menditeksi kerusakan kendaraan. Mampu menditeksi kendaraan yang rusak. Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap.Cara menditeksi kerusakan kendaraan.menditeksi kendaraan yang rusak.cermat dan Teliti Tanggap, Displin Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengetahuan Keterampilan Harus cermat dan Teliti dan Tanggap, Displin 5.3.Perbaikan kecil dii lakukan. Dapat menjelaskan cara melakukan perbaikan kecil Kendaraan..Cara melakukan perbaikan kecil Kendaraan.Melakukan perbaikan kecil Kendaraan Cermat Teliti Disiplin Tanggap Mampu melakukan perbaikan kecil Kendaraan. Harus cermat dan Teliti dan Tanggap. Judul Modul: Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 19 dari 20

20 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan LAMPIRAN 1. BUKU INFORMASI 2. BUKU KERJA. 3. BUKU PENILAIAN Judul Modul Mengatasi situasi kritis diperjalanan kendaraan bermotor Versi: 2014 Halaman: 20 dari 20

21 BUKU INFORMASI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

22 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus BAB II MENGHINDARI TERJADINYA BENTURAN A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menghindari Terjadinya Benturan 6 1. Cara Menggunakan Pemakaian Fungsi Klakson Dan Lampu Dim Untuk Komunikasi Cara Menjaga Jarak Aman Dengan Kendaraan Bermotor Cara Memperhitungkan Jarak Pandang Henti Pada Saat Terjadi Ganguan Atau Halangan Cara Memilih Dengan Tepat Kesempatan Yang Minimal Ruang Aman Untuk Menghindari Benturan Atau Tabrakan Cara Mengambil Tindakan Untuk Kembali Ke Jalur Lalu Lintas Secara Aman Cara Mengambil Tindakan Untuk Meminimalisir Potensi Hilangnya Kendali (Loss Control) Cara Meminalkan Blinspot B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menghindari terjadinya Benturan C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Menghindari Terjadinya Benturan - 9 BAB III MENGHINDARI TIDAK BERFUNGSINYA SISTEM PENGEREMAN A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mengehindari Tidak Berfungsinya Sistem Pengeremen Adalah Srbagai Berikut Cara Melakukan Perawatan Fungsi Rem Berkala Cara Memeriksa Fungsi Rem Sebelum Perjalanan B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Menghindari Tidak Berfungsi Sistem Pengereman C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menghindari tidak berfungsi sistem pengereman Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 2 dari 19

23 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB IV MENGENDALIKAN KONTROL KENDARAAN PADA SAAT TERJADI KRITIS A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mengendalikan Control Kendaraan Pada Saat Terjadi Kritis Cara Menggunakan Sistem Pengereman Anti Lock Dalam Manuver Cara Memprediksi Aqua Planing Untuk Mengatur Pengereman B. Keterampilan yang Diperlukan dalam mengendalikan control kendaraan pada saat terjadi kritis C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam mengendalikan control kendaraan pada saat terjadi kritis BAB V MENGAMBIL TINDAKAN YANG BENAR PADA SAAT TERJADI KECELAKAAN A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengambil tindakan yang benar pada saat terjadi kecelakaan Cara Menghentikan Dan Memarkir Kendaraan Di Tempat Yang Aman Cara Menolong Korban Kecelakaan Cara Melaporkan Kecelakaan Kepada Pihak Yang Terkait B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Mengambil Tindakan Yang Benar Pada Saat Terjadi Kecelakaan C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Mengambil Tindakan Yang Benar Pada Saat Terjadi Kecelakaan BAB VI MENGAMBIL TINDAKAN YANG TEPAT PADA SAAT KENDARAAN RUSAK A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengambil tindakan yang tepat pada saat kendaraan rusak Cara Menghentikan Dan Memarkir Kendaraan Di Tempat Yang Aman Cara Mendeteksi Kerusakan Kendaraan Cara Melakukan Perbaikan Kecil Kendaraan B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengambil tindakan yang tepat pada saat kendaraan rusak C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengambil tindakan yang tepat pada saat kendaraan rusak Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 3 dari 19

24 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan B. Buku Referensi C. Majalah atau Buletin D. Referensi Lainnya DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin B. Daftar Bahan LAMPIRAN DAFTAR PENYUSUN Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 4 dari 19

25 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Mengatasi situasi Kritis di perjalanan kendaraan Bermotor Angkutan Orang di tempat kerja B. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi adalah Mengatasi situasi Kritis di perjalanan kendaraan Bermotor Angkutan Orang di tempat kerja guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Menghindari terjadi benturan. 2. Menghindari tidak berfungsinya Sistem Pengereman 3. Mengedalikan Kontrol Kendaraan pada saat terjadi krisis 4. Mengambil Tindakan yang Benar pada saat Terjadi Kecelakaan 5. Mengambil Tindakan yang benar pada saat Kendaraan rusak Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 5 dari 19

26 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB II MENGHINDARI TERJADINYA BENTURAN A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menghindari Terjadinya Benturan 1. Cara Menggunakan Pemakaian Fungsi Klakson Dan Lampu Dim Untuk Komunikasi a. Pada pemakaian fungsi klakson dan lampu dim pada saat menghindari terjadinya benturan: 1) Pemakaian fungsi klakson, menekan tombol cukup keras sesuai dengan db. 2) Menggunakan lampu dim untuk komunikasi 3) Menggunakan lampu jauh sebagai isyarat 4) Mengatur intensitas cahaya lampu untuk jarak pandang 40 meter sampai dengan 100 meter. Gambar 1. Mengatur Lampu Utama b. Cara Menjaga jarak aman dengan kendaraan bermotor lainnya 1) Mengatur kecepatan dengan menginjak rem dan menurunkan perseneling secara beraturan ( mengatur roda gigi dengan transmisi) 2) Memperhatikan di sekitar lingkungan jalan tampak depan dan tampak belakang, samping kiri dan kanan kendaraan di perhatikan 3) Mengoperasikan perseneling yang kasar harus di jaga 4) Mengerem yang benar sesuai dengan teknik mengemudi 5) Mengoperasikan pedal gas di sesuikan dengan acelerasi Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 6 dari 19

27 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Gambar 2. Cara menekan pedal gas yang benar c. Cara Memperhitungkan jarak pandang henti pada saat terjadi gangguan atau halangan. 1) Mengendalikan fatic / lelah dalam waktu 4 jam pengemudi wajib istirahat 2) Saat mengemudi, panjang jalan di depan kendaraan yang masih dapat di lihat dg jelas diukur dari titik kendudukan pengemudi di sebut jarak pandang henti, sekitar meter. 3) Mengendalikan kendaraan pada waktu menanjak dengan sudut kemiringan 5º sampai dengan 7º yang terhalang oleh kemiringan jalan di kuasai. 4) Mengendalikan kendaraan pada waktu tikungan tajam dengan radius 12 meter di perhatikan 5) Memperhitungkan kecepatan antara pikiran dengan kecepatan kaki pada waktu melakukan pengereman dengan percepatan a=2,5 m/detik². 6) Mengendalikan kendaraan pada waktu mengendarai kendaraan di jalan tiba-tiba ada orang menyeberang dijalan di perhatikan. 7) Mengatur arah pandangan mata mengemudi sesuai arah kendaraan yang sedang berjalan Gambar 3. Posisi menyetir kendaraan bermotor Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 7 dari 19

28 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan d. Cara Memilih Dengan Tepat Kesempatan Yang Minimal Ruang Aman Untuk Menghindari Benturan Atau Tabrakan 1) Kendalikan kendaraan bermotor sesuai prosedur 2) Atur posisi duduk pengemudi yang tepat dengan memasang safety belt 3) Pegang roda kemudi yang benar tangan, kiri dan kanan di posisi di stir 4) Gunakani sabuk pengaman dalam posisi terkunci 5) Atur ergonomic sesuai dengan posisi duduk yang nyaman untuk menjangkau perlengkapan yang akan di atur. Gambar 4. Mengatur Jarak Pandang Henti e. Cara Mengambil Tindakan Untuk Kembali Ke Jalur Lalu Lintas Secara Aman 1) Atasi Over steer dengan mengendalikan kendaraan dengan mengerem mendadak, memindahkan posisi tangan di stir, arahkan mata ketitik yang hendak di tuju 2) Atasi Understeer dengan memperlambat laju kendaraan, kurangi menekan pedal gas secarbertahap, kurangi putaran stir. 3) Putar roda pengemudi adalah pelan. 4) Turunkan posisi perseneling secara teratur 5) Atur kecepatan mobil ketika mau belok kekiri maupun ke kanan f. Cara Mengambil Tindakan Untuk Meminimalisir Potensi Hilangnya Kendali ( Lost Control). 1) Kemudikan kendaraan di jalan sesuai dengan peraturan berlalu lintas 2) Mainkan pedal gas sesuai dengan kecepatan dan roda gigi yang di tetapkan Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 8 dari 19

29 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 3) Aatur kecepatan kendaraan bermotor stabil dengan mengetahui persamaan kecepatan (V) = 40 km/jam dengan memindahkan roda gigi satu ke dua 4) Atur tekanan ban kendaraan bermotor ban 38 Psi dan ban belakang 40 Psi. 5) Pilih Rute yang datar sesuai dengan kondisi jalan yang ada di ruas jalan yang di lalui g. Cara Meminalkan Blinspot 1) Ikuti prosedur mengetahui adanya tanda bahaya dari pengaruh luar /lingkungan di sekitar jalan 2) Indntifikasi adanya potensi bahaya di jalan dan cara-cara pencegahanya dengan menggunakan GPS 3) Ikuti prosedur pengendalian risiko di dalam kendaraan Bermotor dengan mematuhi peraturan lalu lintas jalan 4) Ketahui tanda-tanda dan peringatan di tikungan jalan serta tanjakan maupun turunan dengan memperhatikan rambu-rambu di jalan. B. Keterampilan Yang Di Perlukan Dalam Menghindari Terjadinya Benturan 1. Menggunakan pemekaian fungsi dan lampu dim untuk komunikasi 2. Menjaga jarak aman dengan kendaraan bermotor lainnya 3. Memperhitungkan jarak pandang henti pada saat terjadi gangguan atau halangan 4. Memilih ruang aman untuk mengehindari benturan atau tabrakan ( banting stir) dengan cepat dalam kesempatan yang minimal 5. Mengambil tindakan untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman, 6. Mengambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control) 7. Meminimalkan Blinspot C. Sikap Kerja Yang Di Perlukan Dalam Mengambil Tindakan Benturan 1. Cermat, teliti, disiplin dan tanggung jawab dalam Menggunakan pemekaian fungsi dan lampu dim untuk komunikasi Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 9 dari 19

30 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 2. Cermat, teliti, disiplin dan tanggungjawab dalam Menjaga jarak aman dengan kendaraan bermotor lainnya 3. Cermat, teliti, disiplin dan tanggungjawab Memperhitungkan jarak pandang henti pada saat terjadi gangguan atau halangan 4. Cermat, teliti, disiplin dan tanggungjawab Memilih ruang aman untuk mengehindari benturan atau tabrakan ( banting stir) dengan cepat dalam kesempatan yang minimal 5. Cermat, teliti, disiplin dan tanggungjawab Mengambil tindakan untuk kembali ke jalur lalu lintas secara aman, 6. Cermat, teliti, disiplin dan tanggungjawab Mengambil tindakan untuk meminimalisir potensi hilangnya kendali (loss control) 7. Cermat, teliti, disiplin dan tanggungjawab Meminimalkan Blinspot Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 10 dari 19

31 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB III MENGHINDARI TIDAK BERFUNGSI SISTEM PENGEREMAN A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menghindari Tidak Berfungsi Sistem Pengereman 1. Cara Melakukan Perawatan Fungsi Rem Secara Berkala. a. Lakukan perawatan fungsi rem secara berkala dengan memeriksanya sesuai dengan tahapan. b. Cek sistem kerja rem dengan menekan pedal rem sesuai jarak pinjak yang sesuai c. Atur jarak pedal rem yang di tentukan 2. Cara Memeriksa Fungsi Rem Sebelum Perjalanan a. Cobalah fungsi rem, jika tidak stabil dongkraklah ke empat roda dan lakukan pengecekan dengan memutar roda se arah jarum jam. b. Cobalah fungsi rem magel /keras dengan menekan pedal rem dua sampai empat kali. B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Menghindari Tidak Berfungsinya Sistem Pengereman 1. Melakukan perawatan fungsi rem secara berkala. 2. Memeriksa fungsi rem sebelum perjalanan C. Sikap kerja Yang Diperlukan Dalam Menghindari Tidak Berfungsinya Sistem Pengereman 1. Cermat, teliti, hati-hati disiplin dalam Melakukan perawatan fungsi rem secara berkala. 2. Cermat, teliti, hati-hati disiplin dalam Memeriksa fungsi rem sebelum perjalanan Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 11 dari 19

32 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB IV MENGENDALIKAN KONTROL KENDARAAN PADA SAAT TERJADI KRISIS A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mengendalikan Kontrol Kendaraan Pada Saat Terjadi Krisis 1. Cara Menggunakan Sistem Pengereman Anti Lock Dalam Manuver a. Cara kerja sistem pengereman anti lock brake sisitem dalam manuver Identifikasi/pelajari cara kerja sistem rem ABS dalam buku manual sistem rem ABS b. Cara mengunakan sistem pengereman anti lock brake sisitem dalam manuver Identifikasi/pelajari cara mengunakan sistem pengereman anti lock brake sisitem dalam manuver kendaraan bermotor. 2. Cara Mempredeksi Aqua Planning Untuk Mengatur Pengereman a. Cara memprediksi aqua planning untuk mengatur pengereman: 1) Antisipasi dalam mengatur kecepatan kendaraan bermotor b. Metode memprediksi aqua planning untuk mengatur pengereman: 1) Operasikan pengereman dan perseneling secara efektif, 2) Kurangi kecepatan dan 3) Gunakan ban yang masih baik alur telapak ban nya. B. Keterampilan Yang Di Perlukan Dalam Mengendalikan Kontrol Kendaraan Pada Saat Terjadi Krisis. 1. Menggunakan sisitem pengereman anti lock brake sistem dalam manuver. 2. Memprediksi untuk mengatur pengereman aqua planning. C. Sikap Kerja Yang Di Perlukan Dalam Mengendalikan Kontrol Kendaraan Pada Saat Terjadi Krisis 1. Disiplin, hati-hati, waspada, teliti dan tanggung jawab dalam Menggunakan sisitem pengereman anti lock brake sistem dalam manuver. 2. Disiplin, hati-hati, waspada, teliti dan tanggung jawab Memprediksi untuk mengatur pengereman aqua planning Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 12 dari 19

33 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB V MENGAMBIL TINDAKAN YANG BENAR PADA SAAT TERJADI KECELAKAAN A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Mengambil Tindakan Yang Benar Pada Saat Terjadi Kecelakaan 1. Cara Menghentikan Dan Memparkir Kendaraan Ditempat Yang Aman Cara menghentikan dan memarkir kendaraan di tempat yang aman adalah: a. Hentikan kendaraan di tempat yang aman dengan meluruskan badan dan roda kendaraan sejajar b. Parkir kendaraan di tempat yang aman yang tidak dekat sumber titik api 2. Cara Menolong Korban Kecelakaan Cara menolong korban kecelakaan mengikuti prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan adalah: Identifikasi/pelajari Prosedur pertolonagn pertama pada kecelakaan 3. Cara melaporkan kecelakaan kepada pihak yang terkait Cara melaporkan kecelakaan kepada pihak yang terkait mengikuti prosedure pelaporan pelaksanakan menolong korban: Identifikasi/pelajari Prosedure pelaporan pelaksanakan menolong korban B. Keterampilan Yang Diperlukan Mengambil Tindakan Yang Benar Pada Saat Terjadi Kecelakaan 1. Menghentikan dan memarkir kendaraan di tempat yang aman 2. Menolong korban kecelakaan 3. Melaporkan kecelakaan kepada pihak terkait C. Sikap Kerja Mengambil Tindakan Yang Benar Pada Saat Terjadi Kecelakaan 1. Disiplin, berhati-hati, waspada, teliti dan tanggungjawab dalam Menghentikan dan memarkir kendaraan di tempat yang aman 2. Disiplin, berhati-hati, waspada, teliti dan tanggungjawab dalam Menolong korban kecelakaan Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 13 dari 19

34 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 3. Disiplin, berhati-hati, waspada, teliti dan tanggungjawab dalam Melaporkan kecelakaan kepada pihak terkait Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 14 dari 19

35 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB VI MENGAMBIL TINDAKAN YANG TEPAT PADA SAAT KENDARAAN RUSAK A. Pengetahuan Yang Di Perlukan Dalam Mengambil Tindakan Yang Tepat Pada Saat Kendaraan Rusak 1. Cara Menghentikan Dan Memparkir Kendaraan Ditempat Yang Aman Cara menghentikan dan memarkir kendaraan di tempat yang aman adalah: a. Hentikan kendaraan di tempat yang aman dengan meluruskan badan dan roda kendaraan sejajar b. Parkir kendaraan di tempat yang aman yang tidak dekat sumber titik api 2. Cara Menditeksi Kerusakan Kendaraan Lihat buku manual 3. Cara Melakukan Perbaikan Kecil Kendaraan Lihat buku manual B. Ketrampilan Yang Di Perlukan Dalam Mengambil Tindakan Yang Tepat Pada Saat Kendaraan Rusak 1. Menghentikan dan memparkir kendaraan bermotor yang rusak di tempat yang aman 2. Mendetiksi kendaraan bermotor yang rusak 3. Melakukan perbaikan kecil kendaraan bermotor C. Sikap Kerja Yang Di Perlukan Dalam Mengambil Tindakan Yang Tepat Pada Saat Kendaraan Rusak 1. Disiplin, berhati-hati, waspada, teliti dan tanggungjawab dalam Menghentikan dan memparkir kendaraan bermotor yang rusak di tempat yang aman 2. Disiplin, berhati-hati, waspada, teliti dan tanggungjawab dalam Mendetiksi kendaraan bermotor yang rusak 3. Disiplin, berhati-hati, waspada, teliti dan tanggungjawab dalam Melakukan perbaikan kecil kendaraan bermotor Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 15 dari 19

36 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR PUSTAKA 1. Dasar Perundang-undangan 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan Bemotor 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi 6. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja 7. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan 8. Keputusan Menteri Perhubungan nomor 73 tentang Penyelenggaraan Pengujian kendaraan bermotor B. Buku Referensi 1., (1995). Automotive Electric/Electronic Systems, 2nd Edition, Stuttgart. Robert Bosch GmbH. 2. Isuzu, 2001, Buku Pedoman Perbaikan Seri TBR Mesin Isuzu, Isuzu Motor Limited, Japan. 3. Nice. Karim, (2004). How Anti-Lock Brake Work, 4. Sutantra. I Nyoman, (2001), Teknologi Otomotif, Teori dan Aplikasinya, Surabaya, Guna Widya. 5. Swisscontact, 2000, Motor Diesel Materi Training, Jakarta Clean Air Project, Swsisscontact, Jakarta, Indonesia 6. Toyota, 1980, Toyota Diesel Engine, Service Training Information, Toyota Motor Sales CO. LTD, Japan. 7. Buntoro Drs.M.pd,. Tekink mengemudi Mobil, Yogyakarta, Januari 2014 Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 16 dari 19

37 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan C.Majalah atau Buletin 1. D. Referensi Lainnya 1. Browsing Internet, Filosofi dan Penelitian, 17 Januari 2012 pukul Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 17 dari 19

38 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan 1. Tool set Untuk di ruang teori 2. Segi tiga pengaman Untuk di ruang teori 3. Ganjal Ban Untuk di ruang teori 4. Kotak Obat Untuk di ruang teori 5. Pemadam pembakaran Untuk di ruang teori 6. Martil pemecah kaca Untuk di ruang teori 7. Peralatan Praktik terkait dgn keahlian Untuk di ruang teori peserta (untuk evaluasi praktik) 8. Dongkrak Untuk di ruang teori 9. Lampu Senter Untuk di ruang teori B. Daftar Bahan No. Nama Bahan 1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, buku penilaian) 2. Kertas HVS A4 3. Spidol whiteboard 4. Spidol marker 5. Kertas chart (flip chart) 6. Tinta printer 7. ATK siswa 8. Brosur, leaflet 9. Lembar pendaftaran Keterangan Setiap peserta Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 18 dari 19

39 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan LAMPIRAN Judul Modul Mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaran bermotor Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 19 dari 19

40 BUKU KERJA MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

41 PENJELASAN UMUM Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi mengatasi situasi kritis di perjalanan kendaraan bermotor di tempat kerja telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja Mengatasi Situasi Kritis Di Perjalanan Kendaraan Bermotor Angkutan Orang Di Tempat Kerja ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan. Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah: 1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik; 2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas; 3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Jasa Transportasi dan Pergudangan. Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Sub- Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan. Judul Modul: Mengatasi sitausi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Buku Kerja Versi: 2014 Halaman: 2 dari 45

42 DAFTAR ISI PENJELASAN UMUM DAFTAR ISI BAB I MENGHINDARI TERJADI BENTURAN KENDARAAN A. Tugas Teori B. Tugas Praktik I C. Pengamatan Sikap Kerja I BAB II MENGHINDARI TIDAK BERFUNGSINYA SISTEM PENGEREMAN A. Tugas Teori II B. Tugas Praktik II C. Pengamatan Sikap Kerja II BAB III MENGENDALIKAN KONTROL KENDARAAN PADA SAAT TERJADI KRITIS A. Tugas Teori B. Tugas Praktik III C. Pengamatan Sikap Kerja III BAB IV MENGAMBIL TINDAKAN YANG BENAR PADA SAAT TERJADI KECELAKAAN D. Tugas Teori IV E. Tugas Praktik IV F. Pengamatan Sikap Kerja IV BAB V MENGAMBIL TINDAKAN YANG TEPAT PADA SAAT KENDARAAN RUSAK A. Tugas Teori V B. Tugas Praktik V C. Pengamatan Sikap Kerja V BAB VI CHECK LIST TUGAS Judul Modul: Mengatasi sitausi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Buku Kerja Versi: 2014 Halaman: 3 dari 45

43 BAB I MENGHINDARI TERJADI BENTURAN A. Tugas Teori I Perintah : Jawablah soal di bawah ini Waktu Penyelesaian : 2 45 Soal : 1. Jelalaskan pemakaian fungsi klakson dan lampu dim pada saat menghindari terjadinya benturan! Jawab: Jelaskan cara menjaga jarak aman dengan kendaraan bermotor lainnya! Jawab: Jelaskan cara memperhitungkan jarak pandang henti pada saat terjadi gangguan atau halangan. Jawab: Judul Modul: Mengatasi sitausi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Buku Kerja Versi: 2014 Halaman: 4 dari 45

44 4. Jelaskan cara Memilih Dengan Tepat Kesempatan Yang Minimal Ruang Aman Untuk Menghindari Benturan Atau Tabrakan! Jawab: Cara Mengambil Tindakan Untuk Kembali Ke Jalur Lalu Lintas Secara Aman! Jawab: Jelaskan Cara Mengambil Tindakan Untuk Meminimalisir Potensi Hilangnya Kendali ( Lost Control)!. Jawab: Jelaskan Cara Meminalkan Blinspot! Jawab: Judul Modul: Mengatasi sitausi kritis di perjalanan kendaraan bermotor Buku Kerja Versi: 2014 Halaman: 5 dari 45

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat CRITICAL CARE UNIT Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat Rabu, 16 Februari 2011 PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN AMBULANS GAWAT

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan ambulance

Tujuan penggunaan ambulance pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri mobil di Indonesia ini sangatlah maju, dalam penggunaannya mobil digunakan sebagai sarana yang dapat membantu kebanyakan orang untuk memindahkan

Lebih terperinci

MODUL MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

MODUL MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H MODUL MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Mengemudi

Standar Kompetensi Lulusan. Mengemudi Standar Kompetensi Lulusan Mengemudi Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berbelok, maka ada dua skenario atau kejadian yang dikenal sebagai understeer

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berbelok, maka ada dua skenario atau kejadian yang dikenal sebagai understeer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berkendara, ketika kendaraan telah mencapai sebuah tikungan dan akan berbelok, maka ada dua skenario atau kejadian yang dikenal sebagai understeer dan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-13-02-01-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BARANG BAK MUATAN TERTUTUP SUMBU GANDA L-9763-UA MENABRAK

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan ini adalah : 1. Variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat perilaku safety

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H.494250.007.01 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA TAHUN 2009 PEMERINTAH MEMPREDIKSI ADA SEKITAR 16,25 JUTA PEMUDIK ATAU NAIK 15% DIBANDINGKAN 2008 SEBANYAK 15,3

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-12-04-04-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BUS MITSUBISHI L 300 P-2669-U MENABRAK DARI BELAKANG (REAR

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : 5353103082 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makalah Sistem Rem ABS membahas tentang system pengereman pada motor ataupun mobil. Tujuan dari makalah ini adalah

Lebih terperinci

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT KODE UNIT : O.842340.040.01 JUDUL UNIT : MengemudiKendaraan dalam KondisiOperasional DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalammengendarai kendaraan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 T E N T A N G PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Jika melihat lalu lintas tidak lepas dari kendaraan yang berjalan dan kendaraan yang berhenti, dapat diketahui bahwa kendaraan tidak mungkin bergerak terus

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN 2012, No.279 46 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN A. UJIAN PRAKTIK SIM A B. UJIAN PRAKTIK SIM B I C. UJIAN PRAKTIK

Lebih terperinci

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI 14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung Modul Diklat Basic PKP-PK 14.1 Prosedur pengoperasian mobil komando 14.1.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5468 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender 15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT UPAYA PENCEGAHAN KEDARURATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN PENGATURAN LALU LINTAS SAAT TERJADI KEADAAN DARURAT Jl. Medan Merdeka Barat 8 Jakarta

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3) Pengemudi kendaraan dilarang berhenti : a. Pada belokan, persimpangan, jembatan. b. Tanpa terpaksa pada belokan, persimpangan, jembatan, pada jalan-jalan yang ada rambu

Lebih terperinci

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas Mengenal Undang Undang Lalu Lintas JAKARTA, Telusurnews Sejak Januari 2010 Undang Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 sudah efektif diberlakukan, menggantikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992. Namun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan?

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan? () Apakah yang ditunjukkan oleh tanda keamanan berikut? Boleh parkir sebentar untuk memuat kargo. Boleh berhenti sebentar untuk menurunkan penumpang. Ini adalah tanda keamanan yang dipasang di area-area

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-05-04-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA MOBIL BUS PO. SUMBER KENCONO W-7666-UY DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi sumber kecelakaan. (EC.,1996) kecelakaan di jalan raya penyebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi sumber kecelakaan. (EC.,1996) kecelakaan di jalan raya penyebab BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tragedi di Jalan Raya (Lulie, Y.,2005) Jalan raya yang awalnya berfungsi memperlancar pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain, akhir-akhir ini menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transportasi Menurut Nasution (1996) transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan ini terlihat tiga

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

Electronic brake force distribution

Electronic brake force distribution Electronic brake force distribution Disusun oleh : HAMZAH ABDULLAH 5315110430 S1 REGULER 2011 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 1 ABSTRAK Pada saat ini kendaran adalah sebuah alat transportasi yang

Lebih terperinci

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 001 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Dibuat oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-12-03-03-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL PENUMPANG SUZUKI CARRY Z-951-W TERTABRAK KERETA API PASUNDAN

Lebih terperinci

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 :

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 : (1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. (2) Rambu berikut ini adalah rambu peringatan zona sekolah. Anda harus mengemudi sambil mengurangi

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PENGOPERASIAN NAIK / TURUN BACKHOE LOADER KE / DARI ATAS TRAILER KODE UNIT KOMPETENSI.01

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-08-12-06-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN BUS PO PENANTIAN UTAMA NOMOR KENDARAAN BE 2334 FC MASUK JURANG JALAN LINTAS

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi Tanggung Jawab Dasar Pengemudi Panduan ini menerangkan kondisi utama yang harus dipenuhi oleh pengemudi yang akan mengoperasikan kendaraan PMI (baik pengemudi yang merupakan karyawan PMI atau pun pegawai

Lebih terperinci

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT FINAL KNKT.14.07.03.01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL PENUMPANG L 300 BM-7522-DW BERSEREMPETAN DENGAN MOBIL PENUMPANG DAIHATSU

Lebih terperinci

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015 Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.523/AJ.402/DRJPD/2015 Tanggal : 25 Februarai 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BIDANG ANGKUTAN

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-12-09-08-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BUS MITSUBISHI FE 304 COLT E-7586-Y MASUK JURANG DI JALAN

Lebih terperinci

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-09-02-01-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya dibidang otomotif, sekarang ini banyak kendaraan khususnya mobil telah dilengkapi dengan berbagai fitur dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.4.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 JARAK PANDANG 4.1. Pengertian

BAB 4 JARAK PANDANG 4.1. Pengertian BAB 4 JARAK PANDANG 4.1. Pengertian Jarak pandang adalah panjang bagian jalan di depan pengemudi yang dapat dilihat dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan mata pengemudi. Kemampuan untuk dapat melihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK SATLANTAS POLRESTABES Bandung sebagai pihak berwajib selaku pelaksana penegakan hukum di Negara Indonesia berwenang menerbitkan SIM-C kepada pemohon SIM-C dan sebagai pihak yang melakukan pengawasan

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-13-02-02-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL BUS PARIWISATA PO. MUSTIKA MEGA UTAMA F-7263-K MENABRAK

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil. BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus pengemudi kendaraan yang mengakibatkan kematian dalam kecelakaan lalu lintas yaitu berkaitan dengan dasar hukum dan pengaturan

Lebih terperinci

Kata kunci: understeer, oversteer.

Kata kunci: understeer, oversteer. 1 ANALISA PERILAKU ARAH MOBIL GEA PADA LINTASAN BELOK MENURUN DENGAN VARIASI KECEPATAN, BERAT MUATAN, SUDUT KEMIRINGAN MELINTANG, SUDUT TURUNAN JALAN DAN RADIUS BELOK JALAN Rizqi An Naafi dan J. Lubi Jurusan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] BAB XX KETENTUAN PIDANA Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mempengaruhi pembangunan pada suatu negara dan tidak lepas dari alat transportasi. Karena itu, transportasi

Lebih terperinci

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI B A B A K T I S H U A D A KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI A K T I S H U A D KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DITJEN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-09-06-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA MOBIL BUS ISUZU ELF AG 7103 ML DENGAN MOBIL

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir.

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir. (765). Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? Tanda di jalan yang dapat digunakan untuk memandu pengemudi ke kiri atau kanan. menandakan tempat di mana jalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inspeksi Keselamatan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi, memuat bahwa (Inspeksi Keselamatan Jalan) IKJ merupakan pemeriksaan sistematis terhadap jalan atau segmen

Lebih terperinci

Panduan Mengemudi Efisien BBM (Eco-driving)

Panduan Mengemudi Efisien BBM (Eco-driving) ECODRIVING INDONESIA Panduan Mengemudi Efisien BBM (Eco-driving) Dalam 10 Minggu Hijau www.ecodriving.or.id Apakah Eco-driving? Ecodriving adalah cara mengemudi yang efisien bahan bakar dan biaya. Bermanfaat

Lebih terperinci

FINAL KNKT

FINAL KNKT FINAL KNKT-08-09-04-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TRUK KAYU PADI MAS NOMOR KENDARAAN EB 2144 AC MASUK JURANG DI JALAN JURUSAN

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-07-04-06-02 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN KECELAKAAN TUNGGAL MOBIL BUS AKAP JATUH KE DALAM JURANG DAN MASUK SUNGAI

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-12-07-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN B-7166-TGA DENGAN MOBIL PENUMPANG TOYOTA AVANZA F-1884-HD DI JALUR PANTURA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kelayakan kendaraan angkutan barang dalam pelaksanaan pengangkutan di

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kelayakan kendaraan angkutan barang dalam pelaksanaan pengangkutan di BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Kelayakan kendaraan angkutan barang dalam pelaksanaan pengangkutan di jalan raya Terselenggaranya pengangkutan adalah konsekuensi logis dari adanya hubungan timbal balik

Lebih terperinci

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016 Selamat Pagi/Siang/Sore, KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016 Saya Septy Chairunisya mahasiswa S1 FIKES UEU Jurusan Kesehatan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Daftar Isi

Kata Pengantar. Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat

Lebih terperinci

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik - Universitas Gadjah Mada PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MODUL - 6 JARAK PANDANG HENTI DAN MENYIAP Disusun oleh: Tim Ajar Mata Kuliah Perancangan Geometrik

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.3.1.II.01 GAMBAR DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat No.57, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Lalu Lintas Kereta Api. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 Tahun 2017 TENTANG LALU LINTAS KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Pd. T-17-2004-B Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar isi Daftar isi Daftar tabel. Daftar gambar Prakata. Pendahuluan. i ii ii iii

Lebih terperinci

DRIVER MANAGEMENT SYSTEM

DRIVER MANAGEMENT SYSTEM DRIVER MANAGEMENT SYSTEM Manajemen Pengemudi merupakan salah satu elemen yang berhubungan dengan para Pengemudi dan kegiatan yang menyangkut didalamnya, yang juga salah satu Pilar kinerja dalam Sistim

Lebih terperinci

MODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN

MODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN MODIFIKASI DAN PEMBUATAN SERTA PENGUJIAN SISTEM HANDBRAKE SEMI OTOMATIS SEBAGAI PERANGKAT SAFETY PADA KENDARAAN Ian Hardianto Siahaan, A Ian Wiyono Prodi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jalan. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : A. Karakteristik kecelakaan berdasarkan beberapa klasifikasi

Lebih terperinci

TEKNIK LALU LINTAS EKONOMI KEGIATAN PERPINDAHAN/PERGERAKAN ORANG DAN ATAU BARANG POL KAM KEBUTUHAN AKAN ANGKUTAN PERGERAKAN + RUANG GERAK

TEKNIK LALU LINTAS EKONOMI KEGIATAN PERPINDAHAN/PERGERAKAN ORANG DAN ATAU BARANG POL KAM KEBUTUHAN AKAN ANGKUTAN PERGERAKAN + RUANG GERAK TEKNIK LALU LINTAS KEGIATAN EKONOMI SOSBUD POL KAM PERPINDAHAN/PERGERAKAN ORANG DAN ATAU BARANG KEBUTUHAN AKAN ANGKUTAN PERGERAKAN + RUANG GERAK PERGERAKAN ALAT ANGKUTAN LALU LINTAS (TRAFFICS) Rekayasa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah  . BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rem merupakan komponen yang sangat penting dalam kendaraan. Rem yang tidak bekerja dengan baik / blong (lepas kendali) dapat mengakibatkan kendaraan sulit

Lebih terperinci