I. Pendahuluan. Yunilas 1
|
|
- Iwan Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak (Factors that Influence Time Reality Women Labours In Cattles Career in Subdistrict of Hamparan Perak) Yunilas 1 1) Staf Pengajar Prog Studi Peternakan, FP USU Abstract: The research was conducted in subdistrict of Hamparan Perak, District of Deli Serdang. This research was aimed to know time reality women labours and factors that influence time reality women labours in cattles carer in subdistrict of Hamparan Perak. The method of research used was survai method by unit of family analysis who keep the cattles. The results of research indicated that time reality of woman labour in cattle s career was 0.42 hour day (2.29 hour/week). From the F-test got that career age, educational level, family holders and number of career cattle give the significant effect to women labour time reality. Key words: time reality, woman labour Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui curahan waktu tenaga kerja wanita dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dalam pemeliharaan sapi di Kecamatan Hamparan Perak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan unit analisis keluarga yang memelihara ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan sapi sebesar 0.42 jam/hari (2.94 jam/minggu). Dari hasil uji F diperoleh umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan jumlah ternak sapi yang dipelihara berpengaruh Kata kunci: curahan waktu, tenaga kerja wanita I. Pendahuluan Pada masa yang akan datang skala usaha peternakan perlu didorong untuk mencapai skala ekonomis, sehingga selain dapat mensejahterakan peternak juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan daerah. Pergeseran skala usaha penting sebagai salah satu prakondisi untuk mencapai skala industri peternakan. Untuk meningkatkan produksi ternak, faktor tenaga kerja di Indonesia termasuk faktor produksi yang tidak terbatas jumlahnya dibanding faktor lain. Sifatnya mudah diperoleh dengan imbalan jasa yang relatif kecil dan tingkat keterampilan juga masih rendah. Wanita dengan berbagai aktivitas kerja sehari-hari baik yang dilakukan secara terencana maupun tidak pada dasarnya mempunyai nilai ekonomis, terutama bila dikaitkan dengan pendapatan dalam usaha membantu keluarga. Peranan wanita khususnya dalam keinginan menambah nafkah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu perlu dukungan masyarakat yang semakin tinggi terhadap perluasan kesempatan berkarya bagi wanita khususnya dipedesaan. Usaha yang bervariasi akan dapat menggunakan tenaga kerja secara penuh dan dapat pula mendistribusikan suplai tenaga kerja secara merata sepanjang tahun. Sajogyo (1983) menyatakan, dalam proses pembangunan seyogyanyalah wanita berpartisipasi yang sama nilainya dengan pria. Dengan demikian, pemberian kesempatan bagi wanita untuk berperan aktif dalam pembagunan sebagai mitra sejajar pria. Peran serta wanita dalam pembagunan berarti pula memanfaatkan sumber daya manusia dengan potensi yang tinggi. Rizal (1993) menyatakan bahwa peranan wanita yang semakin meningkat dalam keluarga dan masyarakat akan membawa pengaruh terhadap masyarakat, wanita itu sendiri dan kehidupan keluarga. 117
2 Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 3, Desember 2005 Pengaruh-pengaruh itu tersebut dapat positif dan dapat pula negatif. Pada masyarakat semakin banyak wanita yang bekerja atau berperan aktif di bidang ekonomi, berarti partisipasi orang di bidang ekonomi juga meningkat. Dengan demikian diharapkan hasil yang akan diperoleh semakin meningkat. Namun demikian konsekuensinya kompetisi antara laki-laki dan wanita dalam mencari lapangan kerja ada kemungkinan semakin besar pula. Wanita dari golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah umumnya melaksanakan peran ganda karena tuntutan kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sementara itu Ihromi (1990) mengemukakan, pada kenyataannya wanita yang bekerja tidaklah hanya pada golongan yang berpenghasilan rendah atau menengah saja tapi juga terdapat pada golongan yang berpenghasilan tinggi. Pada umumnya mereka dari golongan yang berpenghasilan rendah bekerja untuk menambah penghasilan keluarga Guna meningkatkan penghasilan, peran serta wanita (istri) dalam rumah tangga sangat diharapkan. Mubyarto (1987) menyatakan bahwa tenaga kerja dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Penggunaan tenaga kerja keluarga ini tidak dinilai dengan uang dan merupakan sumbangan keluarga terhadap usahanya. Adiwilaga (1982) menjelaskan bahwa persediaan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian adalah tenaga si pengusaha sendiri dan tenaga para anggota keluarganya yang ikut serta dalam usahataninya. Oleh karena itu setiap pelaksanaan suatu usaha hanya tinggal mempertimbangkan persediaan tenaga kerja dalam suatu kurun waktu tertentu untuk dialokasikan pada beberapa cabang usaha ekonomi (Tohir 1991). Curahan jam kerja dalam beternak dapat dipengaruhi berbagai faktor antara lain umur peternak, pengalaman beternak, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pekerjaan di luar peternakan, penghasilan keluarga, keterampilan dan penguasaan teknologi, jumlah ternak, dan lain-lain. Curahan jam kerja wanita pedesaan dalam beberapa pekerjaan produktif banyak tergantung pada faktor sosial ekonomi dan keadaan keluarganya. Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh pada curahan jam kerja wanita adalah penghasilan keluarga, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan wanita, keterampilan, dan penguasaan teknologi (Mangkuprawira, 1979). Biasanya tenaga kerja kerja keluarga yang terlibat dalam usaha tani (penggemukkan sapi) terdiri dari bapak, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan. Namun seberapa besar curahan waktu tenaga kerja wanita (ibu dan anak perempuannya) serta faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita belum dikaji secara detail. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang mampengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan sapi di Kecamatan Hamparan Perak. II. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan unit analisis keluarga yang memelihara ternak sapi. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut. Pada tahap pertama pemilihan 3 desa dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Hamparan Perak secara stratified random sampling (desa yang populasi ternak sapinya padat, sedang, dan jarang), yaitu desa Buluh Cina, desa Tandam Hilir I dan Hamparan Perak. Tahap kedua pemilihan responden secara acak sederhana (sample random sampling) diambil masing-masing 25% dari seluruh peternak, sehingga diperoleh responden sebanyak 44 orang. Data yang terkumpul dianalisis sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi digunakan rumus: C = Ca 1 + Ca 2 + Ca 3 Di mana: C = Curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi (jam/hari). Ca 1 = Curahan waktu tenaga kerja wanita untuk membersihkan kandang (jam/hari) Ca 2 = Curahan waktu tenaga kerja wanita untuk memandikan ternak (jam/hari) Ca 3 = Curahan waktu tenaga kerja wanita untuk memberi makan ternak (jam/hari) 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga 118
3 Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi digunakan rumus analisis regresi berganda dengan model: YC = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Di mana: YC= Curahan waktu tenaga kerja wanita yang dipengaruhi berbagai faktor dalam memelihara ternak sapi (jam) a = konstanta b = koefisien regresi e = variabel kesalahan X 1 = umur peternak (th) X 2 = tingkat pendidikan peternak (th) X 3 = jumlah anggota kelurga (jiwa) X 4 = jumlah ternak yang dipelihara (ekor) Persamaan regresi yang dihasilkan merupakan estimasi dari pengamatan. Sebelum persamaan regresi dihasilkan digunakan untuk mengambil keputusan haruslah diuji dengan t-statistik. 3. Pengujian terhadap parameter regresi secara bersamaan dengan uji F (Pengujian Hipotesis Serempak atau Simultan): H0:β1=β2=β3=β4= Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah anggota keluarga, serta jumlah ternak yang dipelihara tidak berpengaruh H0:Tidak Semua β Umur peternak, tingkat pendidikan peternak, jumlah anggota keluarga, serta jumlah ternak yang dipelihara berpengaruh Untuk mengetahui besarnya model persamaan regresi yang digunakan atau untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan R Square (koefisien determinan R - 2 ). III. Hasil dan Pembahasan III.1 Karakteristik Peternak Sapi Rataan umur peternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak 40,68 th. Usia ini termasuk kelompok usia yang produktif, dengan arti kata pekerja yang berusia produktif mampu bekerja lebih banyak dan baik dibanding dengan pekerja yang berusia nonproduktif (di bawah 12 tahun atau di atas 56 tahun). Umumnya tingkat pendidikan peternak sangat rendah, yaitu tamatan SD. Hal ini sejalan dengan pendapat Sajogyo (1983) bahwa tingkat pendidikan wanita pedesaan umumnya lebih rendah daripada kaum pria. Keadaan ini menyebabkan pada curahan jam kerja yang sama, wanita mendapat upah lebih rendah daripada pria. Pengalaman beternak peternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak berkisar 4 22 th (rata-rata 11 th). Pengalaman beternak juga mendukung dalam usaha peternakan, karena dengan pengalaman yang cukup lama peternak akan mengetahui masalah-masalah dalam pengembangan usahanya dan dapat membandingkan dengan metode-metode yang disampaikan penyuluh. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono (1990), semakin lama peternak beternak semakin banyak belajar dari kegagalan yang dialami yang akan menjadi cambuk pemicu usaha peternak dalam beternak dimasa yang akan datang. Jumlah angggota keluarga peternak berkisar 2 7 orang (rata-rata 5 orang). Jumlah anggota keluarga ikut menentukan seberapa jauh kaum wanitakhususnya istriterlibat dalam pekerjaan di dalam dan di luar rumah tangga. Semakin besar jumlah anggota keluarga maka semakin besar pula keterlibatan kaum ibu dalam mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan keluarga, yang menyebabkan semakin rendah keterlibatan ibu dalam rumah tangga (Mangkuprawira, 1979). III.2 Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita Curahan waktu tenaga kerja wanita adalah besarnya waktu yang dicurahkan wanita atau istri beserta anak wanita dalam pemeliharaan ternak sapi. Dari hasil pengamatan, pemeliharaan ternak sapi umumnya masih dilakukan secara tradisional dengan cara-cara yang masih sederhana. Pemberian hijauan masih berupa rumput lapangan belum ada penanaman khusus rumput unggul yang dapat diberikan pada ternak, demikian juga belum ada penambahan konsentrat dalam pakan ternak sapi tersebut. Adapun curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi di Kecamatan Hamparan Perak sebesar 0,42 jam/hari (2,94 jam/minggu) meliputi kegiatan-kegiatan: 1. Membersihkan Kandang 119
4 Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 3, Desember 2005 Salah satu usaha yang dilakukan peternak untuk menjaga kesehatan ternakternaknya antara lain adalah dengan cara membersihkan kandang secara teratur. Umumnya kegiatan membersihkan kandang dilakukan wanita, di mana curahan waktu untuk membersihkan kandang sebesar 14,2 menit/hari (0,23 jam/hari atau 1,61 jam/minggu). Pada beberapa keluarga peternak kegiatan membersihkan kandang dilakukan pria. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan membersihkan kandang ternak tergantung jumlah ternak yang dimiliki dan ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga baik ibu, bapak maupun anak. Apabila jumlah ternak banyak maka kandang akan lebih cepat kotor sehingga waktu dibutuhkan membersihkannya lebih lama. 2. Memandikan Ternak Di samping kegiatan membersihkan kandang, memandikan ternak termasuk kegiatan pencegahan penyakit. Kegiatan memandikan ternak umumnya dilakukan pria (bapak dan anak laki-laki). Pada beberapa keluarga peternak, kegiatan memandikan ternak dilakukan wanita dengan curahan waktu sebesar 2,39 menit/hari (0,04 jam/hari atau 0.28 jam/minggu). Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan memandikan ternak tergantung jumlah ternak yang dimiliki, kondisi ternak (kurang kotor atau sangat kotor), serta jumlah anggota keluarga yang terlibat. 3. Pemberian Pakan Ternak Pemberian pakan biasanya dilakukan dua kali sehari siang dan sore hari. Pakan yang diberikan berupa hijauan lapangan (rumput) dan belum adanya penggunaan pakan tambahan (konsentrat). Jumlah rumput yang diberikan sangat beragam tergantung jumlah ternak yang dimiliki. Rumput yang diberikan pada sapi telah memenuhi standar kebutuhan ternak sapi dengan perkiraan sebesar 10 persen dari berat sapi. Pemberian pakan umumnya dilakukan wanita (ibu dan anak perempuan) dengan curahan waktu yang dibutuhkan sebesar 8,98 menit/hari (0,15 jam/hari atau 1,05 jam/minggu). Pada beberapa keluarga peternak, pemberian pakan dilakukan pria. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pemberian pakan tergantung jumlah ternak yang dimiliki serta jumlah anggota keluarga yang terlibat. III.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi Dalam pemeliharaan ternak sapi, faktor-faktor sosial ekonomi wanita turut mempengaruhi jumlah jam kerja yang dicurahkan dalam pemeliharaan ternak tersebut. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja dalam pemeliharan ternak sapi beragam, namun sebagai variabel pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur peternak (X 1 ), tingkat pendidikan (X 2 ), jumlah anggota keluarga (X 3 ), dan jumlah ternak (X 4 ). Tabel 1.Faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita No Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Rataan 1. Umur peternak (th) Tingkat pendidikan) (th) Jumlah anggota keluarga (jiwa) Jumlah ternak sapi yang dipelihara (ekor) 4.61 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi dilakukan analisis regresi berganda, persamaan regresi yang diperoleh di uji dengan t-statistik. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = X X X X 4 + e Dari persamaan regresi tampak bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah) maka setiap penambahan 1 tahun umur peternak akan menurunkan curahan waktu dalam memelihara ternak sebesar jam/minggu. Tabel 2. Koefisien faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita + Model Koefisien t hitung t tabel Konstanta Umur peternak
5 Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Tingkat pendidikan Jumlah anggota keluarga Jumlah ternak Curahan waktu Variabel dependen R Square Hal ini berarti bahwa semakin bertambah umur peternak (tenaga kerja wanita), maka akan terjadi penurunan curahan waktu dalam memelihara ternak sapi. Namun dari hasil t-statitistik terlihat t hitung < (t tabel) yang berarti umur peternak tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tenaga Ini menunjukkan, walaupun setiap penambahan umur menyebabkan penurunan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tersebut. Bila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah) maka setiap kenaikan 1 tahun tingkat pendidikan menyebabkan kenaikan curahan waktu tenaga kerja wanita sebesar jam/minggu. Ini berarti kenaikan tingkat pendidikan akan menaikan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi. Dari uji t-statitistik diperoleh t hitung < (t tabel) yang berarti tingkat pendidikan tidak berpengaruh Hal ini menunjukkan, walaupun setiap kenaikan tingkat pendidikan menyebabkan peningkatan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tersebut. Apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah) maka setiap penambahn 1 orang anggota keluarga akan menurunkan curahan waktu dalam memelihara ternak sebesar jam/minggu. Hal ini berarti bahwa semakin bertambah anggota keluarga peternak maka akan terjadi penurunan curahan waktu dalam memelihara ternak sapi karena keterlibatan tenaga kerja wanita semakin berkurang. Dari hasil t- statitistik, terlihat t hitung < (t tabel) yang berarti jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tenaga Hal ini menunjukkan, walaupun setiap penambahan jumlah anggota keluarga menyebabkan penurunan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi namun tidak berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu tersebut. Bila nilai koefisien regresi variabel lainnya dianggap tetap (tidak berubah), maka setiap penambahan 1 ekor ternak sapi menyebabkan kenaikan curahan waktu tenaga kerja wanita sebesar jam/minggu. Ini berarti penambahan jumlah ternak sapi akan menaikan curahan waktu tenaga kerja wanita dalam memelihara ternak sapi. Dari uji t-statitistik diperoleh t hitung > (t tabel) yang berarti penambahan jumlah ternak berpengaruh Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0.211, berarti sebesar 21.1% curahan waktu tenaga kerja wanita yang diperoleh secara bersama-sama dipengaruhi faktor umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga serta jumlah ternak yang dipelihara, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sedangkan dari uji F menunjukkan F hitung > F tabel 0.050, berarti umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan jumlah ternak yang dipelihara secara bersama berpengaruh IV. Kesimpulan dan Saran IV.1. Kesimpulan Curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi sebesar 0.42 jam/hari atau 2.94 jam/minggu. Curahan waktu tenaga kerja wanita dalam pemeliharaan ternak sapi dipengaruhi oleh umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, serta jumlah ternak yang dipelihara. Selain itu, curahan waktu tenaga kerja wanita yang diperoleh sebesar 21.1% dipengaruhi oleh umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga serta jumlah ternak yang dipelihara, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 121
6 Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 3, Desember 2005 IV.2. Saran Perlu menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi lainnya yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita sehingga diperoleh hasil R Square yang lebih besar (di atas 50%), dengan harapan curahan waktu yang besar dalam beternak dapat meningkatkan produktivitas ternak sapi yang dipelihara. Daftar Pustaka Adiwilaga, Anwar Ilmu Usaha Tani. Bandung: Alumni. Ihromi, Omas Para Ibu yang Berperan Tunggal dan Ganda. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mangkuprawira Wanita dan Pekerjaan Produktif di Desa Cicurug Sukabumi Jawa Barat. Kerjasama BKKBN dengan LPSP IPB. Bogor. Mubyarto Penggantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES. Rizal, Jufrina Peran Serta Wanita dalam Pembagunan: Pokok-Pokok Pikiran Selo Soemardjan. Jakarta: Sinar Harapan. Sajogyo Peranan wanita dalam Pembagunan Masyarakat Desa. Jakarta: YIIS. Tohir, Kaslan A Seuntai Pengembagan Usaha Tani Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 122
Yunilas Staf Pengajar Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
PERBANDINGAN ALOKASI WAKTU TENAGA KERJA WANITA DAN PRIA DALAM USAHA PENGGEMUKKAN SAPI DI KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG (Comparative of Woman and Man Worker Time Allocation in Fattening
Lebih terperinciFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi (Kasus di Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan Kotamadya Jambi) Sambas Mulyana 1 Intisari Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Lebih terperinciTingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari
Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Widya Lestari 1, Syafril Hadi 2 dan Nahri Idris 2 Intisari Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciAnalisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang (Analysis of Income s Cattleman in Subdistrict of Hamparan Perak District of Deli Serdang) Eniza Saleh *), Yunilas
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG
ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG ANALYSIS OF USE FAMILY LABOR CULTIVATION OF SHEEP LIVESTOCK IN THE SUBDISTRICT BUAHDUA DISTRICT
Lebih terperinciPENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah para Peternak Sapi Perah di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang yang menerima Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
Lebih terperinciPenggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci
Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Fatati 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan
Lebih terperinciOleh: Sundari, Endang Sriningsih, dan Adwi Herry K.E. Jurusan Sosek Fakultas Pertanian Unsoed (Diterima: 30 Maret 2005, disetujui: 6 Oktober 2005)
ALOKASI WAKTU KERJA WANITA DAN SUMBANGANNYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN BATURRADEN, KABUPATEN BANYUMAS ALLOCATION OF WOMAN WORK TIME AND ITS CONTRIBUTION ON FARMER S HOUSEHOLD
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Jatitujuh berada di wilayah Utara Kabupaten Majalengka dan berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah
Lebih terperinciALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS
ALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS (Working Time Allocation and Income of Cattle Farmers at Megang Sakti Subdistrict Musi Rawas Regency)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan pembangunan dalam usaha dibidang pertanian, khusunya peternakan dapat memberikan pembangunan yang berarti bagi pengembangan ekonomi maupun masyarakat. Pembangunan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT
E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CURAHAN WAKTU KERJA WANITA
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja Wanita (Novita Eliana dan Rita Ratina) 11 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CURAHAN WAKTU KERJA WANITA (Factors Influenced Women Workers Time Allowment)
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.
Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas
Lebih terperinciROLE OF VEGETABLE TRADERS WOMEN ON THE HOUSEHOLD INCOME PERANAN WANITA PEDAGANG SAYUR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA
Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online) Oktober 2015 Volume 19. 3 ROLE OF VEGETABLE TRADERS WOMEN ON THE HOUSEHOLD INCOME PERANAN WANITA PEDAGANG SAYUR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA Sasmita
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan
TINJAUAN PUSTAKA Geografi Desa Celawan a. Letak dan Geografis Terletak 30677 LU dan 989477 LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Pantai Cermin dengan ketinggian tempat 11 mdpl, dengan luas wilayah
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG
ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG Financial analysis from participants cattle ranchers of credit security food and energy
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan telah mencapai kemajuan yang cukup pesat. Sebenarnya, perkembangan kearah komersial
Lebih terperinciD. Mardiningsih Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK
TINGKAT PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN (Productivity on Women Labour at Dairy Cattle Farmers in Pakem Sub District, District
Lebih terperinciUlfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, PENDAPATAN DAN JUMLAH ANAK TERHADAP KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Ulfa Miftachur Rochmah Mahasiswa S1 Pendidikan
Lebih terperinciPERANAN ISTRI PETANI TERNAK AYAM BURAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN BULUKUMBA
PERANAN ISTRI PETANI TERNAK AYAM BURAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN BULUKUMBA (Role of Farmer s Wife in Improving Family Income from Raising Native Chicken in Bulukamba District)
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS
PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS Ilham Rasyid, Amrulah, Muhammad Darwis Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciAgrium, Oktober 2011 Volume 17 No 1
Agrium, Oktober 2011 Volume 17 No 1 PERANAN WANITA TANI TERHADAP PENERAPAN PROGRAM PENYULUH PERTANIAN Sasmitha Siregar dan Yudha Andriansyah Putra Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)
Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) KONTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT
Lebih terperinciCURAHAN WAKTU WANITA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA
1 CURAHAN WAKTU WANITA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA Rosnita, Roza Yulida, dan Susy Edwina Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru E-mail: Rosnita_ita@yahoo.co.id;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia diarahkan untuk pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Termasuk dalam proses pembangunan adalah usaha masyarakat untuk
Lebih terperinciKONTRIBUSI DAN STATUS WANITA DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG (The contribution and Status of Women In Beef Cattle Poduction)
KONTRIBUSI DAN STATUS WANITA DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG (The contribution and Status of Women In Beef Cattle Poduction) Urip Santoso dan Kususiyah Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Parwati (2003) dalam penelitiannya Pendapatan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Ternak Kambing dengan Laserpunktur. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA
KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang) JURNAL ACHMAD ALBAR MURAD DAULAY 110304050
Lebih terperinciSriyoto Andi Irawan Kianditara. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu PENDAHULUAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEMANEN KELAPA SAWIT (Kasus Pada PT Socfin Indonesia Perkebunan Aek Loba Kecamatan Aek Kwasan dan Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan Provinsi
Lebih terperinciPengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong
Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH
HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Suatu Kasus pada Gapoktan Tahan Jaya di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : VIVI MISRIANI
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETERNAK DAN JUMLAH TERNAK YANG DIPELIHARA DENGAN PENDAPATAN PADA PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Oleh : VIVI MISRIANI 07 164
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PETERNAK KERBAU DI KECAMATAN KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT
ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK KERBAU DI KECAMATAN KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT SKRIPSI NURHAYATI M. FITRI MANIK 110306009 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016
Lebih terperinciDarlim Darmawi 1. Intisari
Aspek Ekonomi Pemeliharaan Ternak Sapi Program CSR (Cooperate Social Respontibility) dalam Pola Usaha Tani Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Darlim Darmawi 1 Intisari Penelitian ini
Lebih terperinciMINAT PETERNAK UNTUK MENGEMBANGKAN TERNAK SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus : Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi)
Volume 11, Nomor 2, Hal. 01-07 ISSN 0852-8349 Juli - Desember 2009 MINAT PETERNAK UNTUK MENGEMBANGKAN TERNAK SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus : Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG JURNAL ILMIAH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG JURNAL ILMIAH OLEH : DITA ANTANIA HANJANI 070309018 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Lebih terperinciNama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak
Judul :Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Kerja Pedagang Perempuan di Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli (Studi Kasus di Pasar Kidul Kecamatan Bangli) Nama : I Gusti Ayu Made
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat Roganda Malau ¹), Hasman Hasyim ²),
Lebih terperinciTINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma)
TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma) Maryono Abstract This research aimed to know the rate
Lebih terperinciABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK
1 ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK Nanik Oktavia ¹, Trisnaningsih ², Zulkarnain ³ This study aimed to determine the effect of education
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (digembalakan) menjadi pola pemeliharaan insentif (dikandangkan), serta mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin bertambahnya tingkat pengetahuan masyarakat menyebabkan meningkatnya kesadaran untuk merubah pola pemeliharaan secara tradisional (digembalakan)
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM
ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM TRIONO HERMANSYAH NPM. 0710 4830 0671 ABSTRAK Berbedanya kemampuan petani
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT
ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani
Lebih terperinciANALISIS KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI POTONG TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS
ANALISIS KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI POTONG TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS Zulfikri, Eva Dolorosa dan Komariyati Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciLilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Sarana Produksi dan Kegiatan Penyuluhan dengan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi Relation Between Input Service Level and Extension Activity with Cooperative s Member
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa pembangunan sekarang ini sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan. Produktivitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010: 161) objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Hal ini karena objek penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN
Agros Vol.17 No.2, Juli 2015: 214-221 ISSN 1411-0172 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN ANALYSIS OF LIVESTOCK REVENUE AND FEASIBILITY BROILER CHICKENS
Lebih terperinciK. Budiraharjo dan A. Setiadi Fakultas Peternakan Univesitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN SKALA PEMILIKAN TERNAK (Comparative Analyse on the Income of Goat Farming in Semarang City Based on the Scale of Livestock
Lebih terperinciANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)
ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat) M. Iqbal Azhar Hasibuan* ), Meneth Ginting** ), Emalisa** ) * ) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK
Lebih terperinciAnalisis Curahan Tenaga Kerja dan Pendapatan Keluarga...Yahya Rahman Lubis ANALISIS CURAHAN TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK SAPI PERAH
ANALISIS CURAHAN TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK SAPI PERAH Analysis of Worktime Allocation and Family Income of Dairy Farmers Yahya Rahman Lubis*, Achmad Firman**, Hasni Arief** Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN
ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Reynol Loho*, B. Rorimpandey**, M. T. Massie**, N. Santa** Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi,
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
36 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pembangunan sebagai upaya terencana untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan penduduk khususnya di negara-negara berkembang senantiasa mencurahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan Hutan memiliki kedekatan hubungan dengan masyarakat disekitarnya terkait dengan faktor ekonomi, budaya dan lingkungan. Hutan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KERJA PETANI SAYUR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU
ANALISIS PERILAKU KERJA PETANI SAYUR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU AN ANALYSIS WORKING BEHAVIOR OF VEGETABLE FARMERS IN MAHARATU VILLAGE MARPOYAN DAMAI SUB DISTRICT PEKANBARU
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH Farwah Inal Abdi *), Hasman Hasyim **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciProduktivitas Tenaga Kerja..I Dewa Gede Suartha
GaneÇ Swara Vol. 4 No.1 Pebruari 2010 PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELE PADA BERBAGAI STATUS PENGUASAAN TANAH DI KOTA MATARAM ABSTRAK I DEWA GEDE SUARTHA Fak. Pertanian Univ. Mahasaraswati
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN KAPAL KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN PEREMPUAN PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN KAPAL KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG Dance Amnesi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),
Lebih terperinciStaf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN JUMLAH PAKAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH RAKYAT
PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN JUMLAH PAKAN TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH RAKYAT Dewi Hastuti, Renan Subantoro, Muammar Ismail Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciKAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG
KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG Rohmad Budiono 1 dan Rini Widiati 2 1 Balai Pengkajian Teknoogi Pertanan Jawa Timur 2 Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI (Studi Kasus: Desa Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang) 1) Haga Prana P. Bangun, 2) Salmiah, 3)
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah Menurut Yusdja (2005), usaha sapi perah sudah berkembang sejak tahun 1960 ditandai dengan pembangunan usaha-usaha swasta dalam peternakan sapi perah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Secara ekonomi kemiskinan dapat diartikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Integrasi Antara Peternakan dengan Tanaman Pangan dan Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Integrasi Antara Peternakan dengan Tanaman Pangan dan Kelapa Sawit Tujuan pembangunan peternakan adalah meningkatkan produksi ternak guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang
Lebih terperinciALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA
ALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA Time Allocation of Gender in The Household of The Seaweed Fishermen in Buton Utara Sutheast
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis jenis hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia lainnya.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan
Lebih terperinciOleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI
KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH DENGAN SISTEM PANEN HIJAU DAN SISTEM PANEN MERAH (Kasus Pada Petani Cabai di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciAnalisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)
Jurnal Ilmu Peternakan, Juni 8, hal. 51 57 ISSN 197 2821 Vol. 3 No.2 Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang) Stepanus Pakage Staf Pengajar Jurusan
Lebih terperinciHubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BOBOT BADAN KAWIN PERTAMA SAPI PERAH FRIES HOLLAND DENGAN PRODUKSI SUSU HARIAN LAKTASI PERTAMA DAN LAKTASI KEDUA DI PT. ULTRA PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (UPBS) PANGALENGAN JAWA
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR
ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN PASURUAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN PASURUAN NOVI ITSNA HIDAYATI Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjaun Pustaka Mempelajari peranan wanita pada dasarnya adalah menganalisis tentang dua peranan dari wanita itu. Pertama,
Lebih terperinciFAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI LAHAN KERING DATARAN RENDAH DI LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH
FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI LAHAN KERING DATARAN RENDAH DI LEMBAH PALU SULAWESI TENGAH Lintje Hutahaean, Saidah, dan Ferry. F. Munier Balai Pengkajian
Lebih terperinciCURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR
CURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR WORKING TIME PERIOD AND DECISION MAKING PATTERN OF WOMAN
Lebih terperinciPERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN
PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan alokasi waktu
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA TERNAK SAPI POTONG DI DESA MANGKAI LAMA KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA TERNAK SAPI POTONG DI DESA MANGKAI LAMA KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI NINA WAHYU PUTRI SIREGAR H34104127 DEPARTEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PT EASTERN SUMATERA INDONESIA, KEBUN BUKIT MARADJA ESTATE (Kabupaten Simalungun)
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PT EASTERN SUMATERA INDONESIA, KEBUN BUKIT MARADJA ESTATE (Kabupaten Simalungun) Hermanto William 1), HM Mozart B Darus 2) dan Emalisa 3) 1)
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KERJA PEREMPUAN NIKAH DI KOTA PEKANBARU
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KERJA PEREMPUAN NIKAH DI KOTA PEKANBARU Oleh : Fitri Sulistriyanti Pembimbing : Lapeti Sari dan Yusni Maulida Faculty of Economics Riau University,
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
ANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Economic Analysis on Dairy Cattle Scheme of Farmers in Pakem Sub-
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Yolan Cahyani 125020101111021
Lebih terperinci(ANALYSIS OF NEEDED INVESTMENT FOR BROILER CHICKEN FARM IN PURBALINGGA)
ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI USAHA PETERNAKAN AYAM NIAGA PEDAGING DI KABUPATEN PURBALINGGA (ANALYSIS OF NEEDED INVESTMENT FOR BROILER CHICKEN FARM IN PURBALINGGA) Atun Rohayat, Nunung Noor Hidayat, dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah
Lebih terperinciRevenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency
Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency M. Handayani, Mukson dan R. Yulianingsih Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Abstract The purpose of this study to determine
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan
Lebih terperinciANALISIS PROFIL PETERNAK TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK BABI DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
ANALISIS PROFIL PETERNAK TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK BABI DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN (Farmer Profile Analysis of Income on Pig Farmer in Lintong Nihuta, Humbang Hasundutan
Lebih terperinciEVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO
EVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO (Financial Evaluation on Ettawa Cross Goat Farming of Farmers Group in Kaligesing
Lebih terperinciANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG SKRIPSI
ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Bahtobu, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun) SKRIPSI OLEH : HORJA SIHOMBING 040309028 PKP DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci