EVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO"

Transkripsi

1 EVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO (Financial Evaluation on Ettawa Cross Goat Farming of Farmers Group in Kaligesing District Purworejo Regency) S. E. Nurcahyadi, E. Rianto, dan E. Prasetyo Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2001 sampai 21 Juli 2001 di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Penelitian bertujuan untuk melakukan evaluasi usaha ternak kambing Peranakan Ettawa (PE) pada kelompok peternak kambing PE berdasarkan kriteria revenuecost (RC) ratio, rentabilitas, payback period (PP) dan return on investment (ROI). Responden yang diambil adalah peternak yang masuk menjadi anggota kelompok usaha ternak kambing di lokasi penelitian. Penentuan jumlah responden dilakukan dengan metode stratified random sampling, dengan 3 strata berdasarkan jumlah pemilikan ternak, yaitu 0,390 0,990 Satuan Ternak (ST), 0,991 1,591 ST dan 1,592 2,200 ST untuk Strata I, II dan III. Jumlah responden yang diambil 9 orang tersebut terdiri 23 responden di Desa Pandanrejo dan 26 responden di Desa Tlogoguwo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata laba petani peternak kambing PE Strata I, II dan III, berturutturut adalah Rp ,; Rp , dan Rp , payback period usaha ternak kambing PE pada Strata I, II dan III berturutturut adalah 3,05 tahun, 3,9 tahun dan Strata III adalah 3,63 tahun. Revenuecost ratio pada Strata I adalah 2,69, Strata II adalah 2,1, dan Strata III 2,89. Return on investment pada Strata I adalah 38,82%, Strata II sebesar 29,68% dan Strata III adalah 32,5%. Hasil uji tstudent menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0.05) pada semua kriteria yang diamati. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo layak untuk diteruskan menjadi usaha dengan skala lebih besar dan maju. Kata kunci : kambing Peranakan Ettawa, kelompok peternak, laba usaha dan evaluasi usaha ABSTRACT The survey was carried out from the 5 th of May to the 21 st of July, 2001, in Kaligesing District, Purworejo Regency. This survey was aimed to evaluate the feasibility of Ettawa Cross goat farming run by members of a farmer group, based on revenuecost (RC) ratio, rentability, payback period (PP) and return on investment (ROI) criteria. The respondents were chosen by stratified random sampling method, based on the amount of goats possessed, i.e. 0,390 0,990 Animal Unit (AU); 0,991 1,591 AU and 1,592 2,200 AU for Stratum I, II and III, respectively. There were 9 farmers chosen as respondents, consisted of 23 respondents in Pandanrejo Village and 26 respondents in Tlogoguwo Village. The results showed that the mean profit of the Stratum I, II and III were Rp ,15; Rp ,5 and Rp ,02, respectively. Payback period of the Stratum I, II and III were 3,05 years, 3,9 years and 3,63 Financial Evaluation on Goat Farming in Kaligesing District Purworejo Regency (Nurcahyadi et al.) 11

2 years, respectively. Revenuecost ratio of the stratum I, II and III were 2,69; 2,1 and 2,89, respectively. Return on investment of stratum I, II and III were 38,82%, 29,68% and 32,5%, respectively. The results of tstudent tests showed that there were no significant differences (P>0.05) in all criteria measured. It was concluded that EttawaCross Goat farming in Kaligesing District, Purworejo Regency, were feasible to be developed. Keywords: Ettawa cross goat, farmer group, profit, business feasibility PENDAHULUAN Masyarakat pedesaan di Kecamatan Kaligesing pada umumnya mempunyai pekerjaan sebagai petani, dengan luas pemilikan lahan yang relatif sempit (± 0,5 ha). Lahan tersebut digunakan sebagai tempat tinggal, bercocok tanam dan usaha yang lain. Kecamatan Kaligesing terdapat sedikit sawah karena letaknya di pegunungan, melainkan hanya tegalan sebagai media budidaya tanaman dan rumput untuk makanan ternak. Salah satu upaya yang dilakukan petani untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memanfaatkan waktu kerja yang luang, adalah berusaha di bidang peternakan. Komoditas utama yang dipilih masyarakat di Kecamatan Kaligesing adalah ternak kambing Peranakan Ettawa (PE), mengingat ternak ini dalam pemeliharaannya tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak membutuihkan modal yang tinggi dan cara beternak yang tidak rumit, sehingga sesuai dengan keterbatasan faktorfaktor produksi yang dimiliki petani. Bertitik tolak dari manfaat usaha ternak kambing dan biayabiaya produksi yang diperlukan, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh peternak melalui kriteria evaluasi usaha, baik secara teknis maupun secara finansial, pada usaha peternakan kambing PE di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, khususnya anggota kelompok tani ternak. Penelitian ini juga dimaksudkan pula untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberi informasiinformasi dan saransaran pemilihan alternatif dalam pengembangan usaha lebih lanjut di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari 5 Mei sampai 21 Juli Lokasi penelitian adalah Desa Pandanrejo dan Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah. Responden yang diambil adalah peternak yang masuk menjadi anggota kelompok usaha ternak kambing program pengembangan usaha yang berada di daerah tersebut. Data yang diambil yaitu data primer dan data sekunder pada usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Data primer dibagi menjadi : 1) data untuk analisis teknis suatu usaha, 2) data untuk analisis finansial berdasarkan hasil wawancara yang kemudian diproyeksikan untuk menghitung proyeksi penerimaan dan pengeluaran usaha. Data sekunder didapat dengan mencatat data yang telah tersedia di instansiinstansi yang terkait dengan penelitian ini. Metode Penelitian dan Pengambilan Sampel Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei sesuai dengan rekomendasi Sudjana (1982). Penentuan lokasi daerah dilakukan secara purpossive sampling, yaitu dengan mengambil Desa Pandanrejo dan Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah pengembangan usaha ternak kambing. Penentuan kelompok ternak juga dilakukan secara purpossive yaitu, dipilih kelompok yang mempunyai prestasi yang paling baik berdasarkan catatan yang ada di Dinas Kehewanan dan Kelautan Kabupaten Purworejo. Kelompok Tani Ternak (KTT) yang dipilih adalah KTT Sidomaju II di desa Pandanrejo dan KTT Karyamaju I di desa Tlogoguwo. Penentuan jumlah responden dilakukan 12 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

3 dengan cara stratified random sampling di setiap desa yang dilakukan berdasarkan jumlah ternak yang dipelihara sesuai dengan standar yang ditentukan kelompok dan aktif dalam pertemuan rutin setiap bulan. Berdasarkan ketentuan tersebut, jumlah yang diambil sebanyak 9 orang yang terdiri dari 23 responden (6,65 %) dari 3 orang anggota di desa Pandanrejo dan 26 responden (86,6 %) dari 30 anggota di desa Tlogoguwo. Berdasarkan data yang diperoleh, dibuat stratifikasi berdasarkan jumlah pemilikan ternak. Pembagian strata dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan besarnya modal, biaya produksi, penerimaan dan nilainilai dari evaluasi usaha pada masingmasing strata pada jumlah pemilikan yang berbeda, serta untuk mengetahui produktivitas usaha pada jumlah kepemilikan ternak yang berbeda. Disamping itu dimaksudkan untuk memperkecil heterogenitas pada antar peternak. Berdasarkan jumlah pemilikan ternak, responden dibagi menjadi 3 strata, yaitu: 1.Strata I, jumlah pemilikan ternak 0,390 0,990 ST 2.Strata II, jumlah pemilikan ternak 0,991 1,591 ST 3.Strata III, jumlah pemilikan ternak 1,592 2,20 ST Selanjutnya dari stratifikasi tersebut, maka responden yang berjumlah 9 orang dibagi menurut stratastrata. Strata I sebanyak 22 responden, strata II sebanyak 16 responden dan strata III sebanyak 11 responden. Curahan tenaga kerja dihitung berdasarkan asumsi yang direkomendasikan oleh Hernanto (1989) bahwa seorang tenaga kerja pria akan bekerja selama 300 hari kerja (HK) dalam setahun, tenaga kerja wanita selama 226 HK setahun dan anakanak 10 HK setahun. Satu tenaga kerja pria yang bekerja jam per hari sama dengan satu hari kerja pria (HKP), satu tenaga kerja wanita sama dengan 0, HKP dan satu tenaga kerja anakanak sama dengan setara 0,5 HKP (Hernanto, 1989). Analisis Data Alatalat analisis yang digunakan adalah: 1) Revenue Cost Ratio, yaitu perbandingan penerimaan dan biaya, 2) Payback Period (PP), yaitu perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang ditanam, 3) Return on invesment (ROI), yaitu perbandingan antara keuntungan netto dengan investasi awal, dan ) Rentabilitas Modal Sendiri (RMS), yaitu perbandingan antara laba bersih (laba setelah dikurangi dengan biayabiaya untuk pihak lain termasuk pajak dan bunga pinjaman) dibandingkan dengan modal sendiri. Uji kenormalan data dilakukan sebelum data dianalisis yaitu menggunakan metode Lillifors. Apabila data berdistribusi normal, maka analisis dilakukan dengan menggunakan uji tstudent (Sudjana, 1982; Sugiyono, 1999). HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Responden Keadaan Umum responden meliputi umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian, jumlah keluarga dan pengalaman beternak dapat dilihat pada Tabel 1. Data yang tertera pada Tabel 1 menunjukkan sebagian besar responden berumur tahun yang merupakan umur produktif, yaitu 18 orang (81,81%) pada strata I, 13 orang (81,25%) pada strata II dan orang (63,63%) pada strata III. Peternak yang mempunyai umur produktif akan bekerja dengan seluruh kemampuan fisiknya sehingga akan mendukung keberhasilan usaha ternak kambing PE (Hernanto, 1989). Pada strata I, tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah tamat SD, yaitu 10 orang (5,5%). Pada strata II terdapat masingmasing orang (3,5%) berpendikan SD dan SLTP. Pada strata III sebanyak orang (63,63%) berpendidikan SLTA. Tingkat pendidikan berperan dalam mendukung tingkat adopsi zooteknik, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah menerima dan menyerap inovasi baru dalam beternak, yang pada gilirannya tingkat laba yang diperoleh akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamali (2000) yang menjelaskan bahwa keterbatasan pendidikan dan pengalaman akan menutup cakrawala Financial Evaluation on Goat Farming in Kaligesing District Purworejo Regency (Nurcahyadi et al.) 13

4 Tabel 1. Keadaan Umum Responden No Identitas 1. Umur (tahun) Tingkat pendidikan Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Diploma 3. Mata pencaharian Petani Non petani. Luas lahan 0 1,00 ha 1,01 2,00 ha > 2,00 ha 5. Jumlah keluarga 2 orang 58 orang 6. Pengalaman beternak 110 tahun 1120 tahun 2129 tahun > 30 tahun Strata I II III Orang % Orang % Orang % ,81 18,18 5,5 18,18 2,2 9,09 68,18 31,81 22,2 5,5 31,81 63,63 13,63 5,5 31, ,25 18,5 3,5 12,50 3,5 56,25 3,5 31,25 31,25 3, ,25 31,25 12, ,63 2,2 63,63 9,09 63,63 18,18 5,5 2,2 61,5 5,5 9,09 gagasan yang ada pada memori pikirannya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pemahaman terhadap prinsip teknik dan prinsip ekonomis menjadi syarat bagi keberhasilan seorang pengelola usahatani. Mata pencaharian sebagian besar responden adalah bertani, pada strata I sebanyak 15 orang (68,18%), strata II sebanyak 9 orang (56,25%) dan strata III sebanyak orang (%). Pada strata III sebagian besar responden ( orang, 63,63%) adalah bukan petani, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil dan perangkat desa. Mata pencaharian responden di bidang pertanian sangat mendukung keberhasilan usaha ternak kambing. Perpaduan dari kedua usaha ini dapat memberikan kontribusi pendapatan keluarga secara nyata. Ketersediaan tenaga kerja dan pakan yang berasal dari usahatani tanaman akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak (Hernanto, 1989). Lahan yang berupa tanah yang cukup luas adalah modal awal peternak dalam merencanakan pengembangan usahanya. Pemilikan lahan sebagian besar responden seluas 1,01 2,00 ha, berupa tanah tegalan karena terletak di daerah perbukitan. Keluasan lahan ini mempengaruhi daya dukung usaha peternakan kambing dalam hal penyediaan pakan hijauan. Djamali (2000) menjelaskan bahwa untuk memaksimalkan hasil dari usaha peternakan diperlukan daya dukung dari usahatani yang lainnya, khususnya dalam penyediaan pakan hijauan. Potensi tenaga kerja dari dalam keluarga meliputi seluruh tenaga kerja potensial yang tersedia dalam satu keluarga tani. Sebagian besar responden mempunyai jumlah keluarga sebanyak 2 orang, dengan perincian sebagai berikut: pada strata I sebanyak 1 orang (63,63%), strata II sebanyak 8 orang (5%) dan strata III sebanyak 8 orang (61,5%). Potensi tenaga kerja yang dimiliki keluarga merupakan bahan pertimbangan dalam pemilihan usaha ternak dan luasan usahatani ternak kambing yang akan dikelola. Sebagian besar responden hanya memiliki 1 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

5 Tabel 2. Ratarata Modal, Biaya, Penerimaan dan Laba Usaha Ternak Kambing PE pada setiap Strata di Kecamatan Kaligesing No Uraian Strata I II III Rp/th 1. Modal , , , 2. Biaya , , , 3. Penerimaan , ,.302.2,. Laba , , , sedikit anggota keluarga yang ikut dalam pengelolaan usahatani ternak kambing, karena adanya kecenderungan dari anggota keluarga yang masih muda untuk mencari penghasilan di kota. Data yang diperoleh menunjukan pengalaman beternak responden sebagian besar bekisar selama 1129 tahun. Lamanya pengalaman beternak sangat membantu peternak dalam merencanakan, mengkoordinasikan faktor produksi usaha ternak kambing yang dikuasainya untuk dikelola sebaikbaiknya agar mampu memproduksi hasil usahanya seoptimal mungkin. Pengalaman beternak dapat meningkatkan ketrampilan peternak dalam mempertahankan dan pengembangan usahanya. Keberhasilan pengelolaan usahatani sangat ditentukan oleh penguasaan dan pengenalan secara utuh setiap faktorfaktor produksi yang digunakan (Djamali, 2000). Jumlah Pemilikan Ternak Petani peternak di Kecamatan Kaligesing lebih menyukai memelihara kambing betina sebagai induk dengan alasan akan menghasilkan anak yang nantinya dijual. Kambing jantan akan dipelihara sampai kambing tersebut layak untuk dijual, dan bila ada bibit kambing jantan yang baik secara kualitasnya akan terus dipelihara sebagai pejantan. Jumlah pemilikan ternak kambing tersebut dihitung selama 1 tahun dengan memperhatikan jumlah awal ternak, kelahiran, kematian dan penjualan ternak yang dihitung setiap bulan. Ratarata pemilikan ternak kambing yang dipelihara selama satu tahun pada strata I adalah 0,69 ST ( ekor kambing dewasa, 1 ekor kambing muda dan 1 ekor kambing anak), pada strata II adalah 1,2 ST (9 ekor kambing dewasa, 1 ekor kambing muda dan 1 ekor kambing anak), dan pada strata III adalah 1,80 ST (12 ekor kambing dewasa, 1 ekor kambing muda, dan 1 ekor kambing anak). Ratarata jumlah pemilikan ternak adalah 1,13 ST. Jumlah pemilikan ternak yang dipelihara peternak di Kecamatan Kaligesing sudah cukup besar, dilihat dari keadaan peternak yang mengusahakan berdasarkan kondisi secara umum (tingkat pendidikan, luas lahan dan jumlah keluarga). Ternak yang dipelihara juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi peternak kambing. Curahan Tenaga Kerja Tenaga kerja usaha ternak kambing PE yang terlibat dalam usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing adalah tenaga kerja keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak. Pemeliharaan ternak di daerah pedesaan biasanya dikerjakan sendiri oleh peternak dan keluarganya, yang merupakan sumbangan tenaga yang tidak pernah dinilai dengan uang (Hernanto, 1989). Ratarata pencurahan tenaga kerja pada strata I sebesar 56,0 HKP/th, strata II sebesar 55,1 HKP/ th dan strata III sebesar 62,8 HKP/th serta ratarata strata gabungan sebesar 5,36 HKP/th. Curahan tenaga kerja yang terlibat dalam usaha ternak kambing PE sudah cukup efisien karena usaha ternak kambing PE merupakan usaha sambilan di samping usaha utama sebagai petani. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua tipe tenaga kerja yang melaksanakan usaha ternak kambing PE, yaitu tenaga kerja pemimpin produksi (dalam hal ini biasanya kepala keluarga) yang menggabungkan faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan untuk menghasilkan Financial Evaluation on Goat Farming in Kaligesing District Purworejo Regency (Nurcahyadi et al.) 15

6 Tabel 3. Ratarata Hasil Analisis Evaluasi Usaha Strata No Uraian I II III 1. PP (tahun) 3,35 3,9 3,63 2. RCR 2,69 2,1 2,89 3. ROI (%) 38,82 29,68 32,5. RMS (%) 31,09 25,21 2,38 produk, dan tenaga kerja pelaksana yaitu tenaga kerja yang melaksanakan tugastugas pemeliharaan secara fisik. Tenaga kerja di Kecamatan Kaligesing ratarata adalah tenaga kerja terlatih tetapi tidak terdidik. Mereka mempunyai pengalaman dalam beternak, tetapi tidak pernah mengenyam pendidikan dalam hal memimpin usaha, ahli teknik dan ahli dalam mengatur usaha. Petani peternak yang ada hanya mengandalkan pengalaman dan usaha yang turun temurun. Laba Usahatani Ternak Kambing Faktorfaktor yang berpengaruh terhadap usahatani ternak kambing PE meliputi modal, biaya, penerimaan dan laba. Besarnya modal, biaya, penerimaan dan laba usaha ternak kambing PE selengkapnya tersaji pada Tabel 2. Modal Usahatani Ternak Kambing Modal yang dikeluarkan untuk usahatani ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing terdiri atas modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap meliputi tanah dan bangunan kandang, sedangkan modal tidak tetap meliputi pakan ternak dan nilai awal ternak kambing (Mubyarto, 198). Besarnya modal yang dimiliki adalah sebesar Rp , pada strata I, Rp , pada strata II, dan Rp , pada strata III. Pada kenaikan pemilikan modal terlihat meningkat sejalan dengan jumlah ternak yang dipelihara dari strata I sampai strata III. Modal ini berpengaruh pada proses produksi untuk mendapatkan barangbarang baru yaitu hasil dari usaha ternak kambing (Tabel 2). Biaya Usahatani Ternak Kambing Biaya usahatani ternak kambing meliputi biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap terdiri dari iuran kas pada kelompok dan penyusutan (ternak, peralatan dan kandang). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ratarata total biaya tetap pada strata I sebesar Rp 262.1,; strata II sebesar Rp , dan pada strata III sebesar Rp ,. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya pakan (hijauan, konsentrat dan mineral), obatobatan, perkawinan, tenaga kerja (biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan selain merumput), perbaikan kandang, peralatan dan lainlain (biaya resiko usaha dan biaya pembelian ternak). Ratarata total biaya tidak tetap yang dikeluarkan pada strata I sebesar Rp , ; strata II Rp , dan pada strata III Rp ,. Biaya total yang merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya tidak tetap, pada strata I sebesar Rp , strata II sebesar Rp , dan strata III sebesar Rp ,. Pengeluaran biaya pada Strata III merupakan yang terbesar, dan biaya pada strata II lebih besar daripada strata I. Hal ini terjadi karena jumlah pemilikan ternak pada strata III adalah yang terbanyak. Disamping itu biaya pakan pada strata III merupakan komponen biaya produksi yang besar, lebih besar dibandingkan strata I dan strata II. Hal ini disebabkan pekerjaan utama peternak pada Strata III telah menyita waktu, sehingga mereka lebih banyak membeli pakan hijauan. Pada strata III pada biaya pakan konsentrat juga lebih besar dari strata I dan strata II, karena peternak pada strata III ratarata memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, sehingga mereka memiliki kesadaran dan pengetahuan yang lebih baik dalam manajemen pemberian pakan. Para peternak pada Strata III ini memberikan konsentrat yang lebih banyak dengan pertimbangan 16 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

7 untuk menambah produktifitas ternaknya. Menurut Soekartawi et al (198), besar kecilnya biaya yang dikeluarkan dipengaruhi oleh skala usaha yang dijalankan, sehingga semakin besar skala usaha yang dapat dikelola semakin besar biaya yang dikeluarkan. Besarnya total biaya selengkapnya tersaji pada Tabel 2. Penerimaan Usahatani Ternak Kambing Penerimaan usahatani ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo diperoleh dari hasil nilai tambah ternak, penjualan pupuk, susu dan penjualan ternak. Banyaknya penjualan ternak dan hasil ikutannya mempengaruhi penerimaan yang diperoleh. Besarnya ratarata penerimaan adalah Rp , pada srtata I; Rp , pada strata II, dan Rp.302.2, pada strata III (Tabel 2). Strata III mempunyai penerimaan yang paling besar, karena pada strata III nilai penjualan ternak dan hasil ikutannya lebih besar. Di samping itu ternak pada strata III mempunyai nilai tambah yang tinggi karena produktifitas ternaknya baik (jumlah ternak afkir, sedikit). Laba Usahatani Ternak Kambing Laba usahatani didefisinikan sebagai nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik dijual maupun tidak dijual (Soeharjo dan Patong, 193). Besarnya laba usaha pada strata I adalah Rp ,; pada strata II adalah Rp , dan pada strata III adalah Rp , (Tabel 2). Pada strata III mempunyai tingkat laba yang terbesar dari pada laba strata II dan strata I. Hal ini karena pada strata III mempunyai produktifitas yang lebih baik, sebagai akibat pemeliharaan yang intensif. Kelayakan Usahatani Ternak Kambing Berdasarkan hasil penelitian kemudian dilakukan dianalisis kelayakan dengan menggunakan Revenue Cost Ratio, Payback periode, Return on Invesment (ROI) dan Rentabilitas Modal Sendiri, yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil perhitungan RC Ratio lebih besar dari 1, menunjukkan besarnya penerimaan melebihi biaya yang dikeluarkan. Hal ini berarti usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing mampu memberi keuntungan bagi peternak. Strata III mempunyai nilai RC Ratio yang terbesar, artinya usaha ternak kambing PE pada strata III adalah yang paling efisien. Hal ini terjadi karena penjualan ternak dan hasil ikutannya pada strata III lebih besar dibandingkan strata I dan strata II. Jumlah penerimaan usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing ditentukan oleh jumlah ternak yang dijual, penjualan susu dan penjualan pupuk. Rendahnya harga pupuk dan penjualan susu yang hanya dilakukan oleh sebagian kecil peternak menyebabkan besar kecilnya penerimaan ditentukan oleh penjualan ternak. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil bahwa PP lebih kecil dari umur investasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ternak kambing layak untuk dikembangkan karena mempunyai prospek yang menguntungkan ( profitable ). Return on investment (ROI) usaha adalah 38,82 % pada strata I, 29,68 % pada strata II, dan 32,5 % pada strata III (Tabel 3). Jika dibandingkan dengan suku bunga deposito, yaitu sebesar 12,50 % per tahun, maka nilai ROI lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing layak untuk diteruskan dan dikembangkan (Kamal dan Rahardja, 1985). Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) pada strata I sebesar 31,09%, pada strata II sebesar 25,21%, dan pada strata III sebesar 2,38% (Tabel 3). Berdasarkan kriteria yang dipakai jika RMS lebih besar dari suku bunga deposito sebesar 12,50 %/tahun, maka usaha tersebut layak untuk diteruskan. Bila dilihat Tabel 3, ratarata nilai ROI dan RMS, ternyata pada strata I adalah yang tertinggi bila dibandingkan pada strata III dan strata II. Hal ini menunjukkan bahwa pada strata I nilai investasi maupun biaya yang dikeluarkan lebih efisien. Hasil perhitungan uji t strata I dengan strata II, strata I dengan strata III dan strata II dengan strata III pada laba usaha, PP, RC Ratio, RMS dan ROI menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05). Berdasarkan kondisi di lokasi penelitian hal ini disebabkan produktifitas ternak (kelas ternak kambing PE, pertambahan bobot badan dan jumlah anak yang dilahirkan) yang dipelihara strata I, strata II dan strata III relatif setara yang menyebabkan Financial Evaluation on Goat Farming in Kaligesing District Purworejo Regency (Nurcahyadi et al.) 1

8 besarnya modal, biaya, penerimaan dan laba yang diperoleh berbanding lurus, sehingga hasil perhitungan uji statistik yang diperoleh menunjukkan hasil tidak ada perbedaan. Di samping itu hal ini disebabkan penambahan modal investasi dan modal operasi tidak meyebabkan peningkatan laba yang diperoleh. Jumlah pemilikan ternak yang besar, menyebabkan peternak harus menambah biaya produksi terutama biaya pakan yang merupakan biaya produksi terbesar. Penambahan biaya produksi ini tidak diikuti dengan peningkatan penerimaan sehingga laba yang diperoleh relatif sebanding. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi et al. (198) bahwa salah satu ciri utama usaha peternakan rakyat adalah jumlah ternak yang produktif kecil, sehingga produk yang dihasilkan rendah yang berakibat kecilnya laba yang diterima. Peternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing masih bersifat tradisional karena tujuan usaha ini adalah sebagai usaha sampingan dan tabungan serta untuk memanfaatkan waktu yang luang. Di samping itu, mata pencaharian peternak yang sebagian besar sebagai petani sehingga tidak mempunyai waktu yang cukup luang untuk lebih sering menjual ternaknya. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing belum bisa dikatakan efisien dalam penggunaan modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t antar strata yang pembagiannya berdasarkan jumlah pemilikan ternak secara bertingkat menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Kondisi ini ditunjukkan oleh jumlah pemilikan yang lebih besar mempunyai tingat laba yang sebanding dengan jumlah pemilikan yang lebih kecil. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teknis, usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing masih menggunakan tata laksana pemeliharaan yang tradisional. Secara finansial usaha pengembangan ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, mampu memberikan tambahan pendapatan keluarga tani ternak. Untuk itu usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo secara finansial adalah layak untuk diteruskan menjadi usaha yang lebih besar dan maju. Perlu adanya perbaikan manajemen pemeliharaan, agar produktivitas ternak dapat ditingkatkan. Pengembangan usaha ternak kambing PE di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, hendaknya mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja keluarga dan prospek pemasaran hasil usaha ternak tersebut, sehingga usaha yang dijalankan dapat berlangsung secara efisien. DAFTAR PUSTAKA Djamali, A Manajemen Usahatani. Departemen Pendidikan Nasional. Politeknik Pertanian Negeri Jember, Jember. Hernanto, F Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta. Kamal, M. dan Rahardja Evaluasi Proyek Keputusan Investasi. Cetakan Pertama. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Mubyarto Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Pendidikan dan Ekonomi Sosial, Jakarta. Soeharjo, A dan D. Patong SendiSendi Pokok Ilmu Usaha Tani. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Soekartawi, A. Soeharjo ; J. Dillon, dan J. B. Hardaker Ilmu Usaha Tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia, Jakarta. Sudjana Metode Statistika. Penerbit Tarsito, Bandung. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Penerbit CV Alfabeta, Bandung. 18 J.Indon.Trop.Anim.Agric.28(1) March 2003

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Fatati 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan

Lebih terperinci

K. Budiraharjo dan A. Setiadi Fakultas Peternakan Univesitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

K. Budiraharjo dan A. Setiadi Fakultas Peternakan Univesitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING DI KOTA SEMARANG BERDASARKAN SKALA PEMILIKAN TERNAK (Comparative Analyse on the Income of Goat Farming in Semarang City Based on the Scale of Livestock

Lebih terperinci

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede ANALISIS BIAYA DAN KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN BABI RAKYAT DI DESA CIGUGUR, KECAMATAN CIGUGUR, KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Simon Pardede* Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun

Lebih terperinci

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BETINA PERANAKAN ONGOLE (PO) AFKIR (STUDI KASUS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUKAMAJU II DESA PURWODADI KECAMATAN TANJUNG SARI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN) Reny Debora Tambunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki 15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kendal, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi kambing Jawarandu yang tinggi

Lebih terperinci

B. Suryanto, K. Budirahardjo dan H. Habib Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK

B. Suryanto, K. Budirahardjo dan H. Habib Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH (PE) DI DESA SAMBONGREJO KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA (The Comparative Analysis of Ettawah Crossbreed Goats Farming Income at Sambongrejo

Lebih terperinci

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (Studi Kasus di II Desa Gunungrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan) Ista Yuliati 1, Zaenal Fanani 2 dan Budi Hartono 2 1) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS USAHA TERNAK KAMBING DI DESA LUBANGSAMPANG KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO. Zulfanita

KAJIAN ANALISIS USAHA TERNAK KAMBING DI DESA LUBANGSAMPANG KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO. Zulfanita KAJIAN ANALISIS USAHA TERNAK KAMBING DI DESA LUBANGSAMPANG KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO Zulfanita Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRACT The objective of

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT Agricola, Vol 5 (1), Maret 2015, 4754 pissn : 2088 1673., eissn 23547731 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE Ineke Nursih Widyantari 1) Surel: inekeenwe@gmail.com

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERMODALAN PADA ANGGOTA KTTI MAJU JAYA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES

MANAJEMEN PERMODALAN PADA ANGGOTA KTTI MAJU JAYA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES MANAJEMEN PERMODALAN PADA ANGGOTA KTTI MAJU JAYA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES (The Financial Capital Management on Maju Jaya Member s Group of Duck Farmer to

Lebih terperinci

Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman

Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 5 (2), September 2007: 6-11 ISSN 1693-8828 Analisis Break Even Point (BEP) Usahatani Pembibitan Sapi Potong di Kabupaten Sleman S. Emawati Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG EFFORT EFFICIENCY DAIRY CATTLE FARMING SEMARANG REGENCY

EFISIENSI USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG EFFORT EFFICIENCY DAIRY CATTLE FARMING SEMARANG REGENCY EFISIENSI USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG EFFORT EFFICIENCY DAIRY CATTLE FARMING SEMARANG REGENCY Ruth Dameria Haloho, Siswanto Imam Santoso dan Sudiyono Marzuki Email : ruthdameria_haloho@yahoo.co.id.

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang)

Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang. (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang) Jurnal Ilmu Peternakan, Juni 8, hal. 51 57 ISSN 197 2821 Vol. 3 No.2 Analisis Pendapatan Peternak Kambing di Kota Malang (Income Analyzing Of Goat Farmer at Malang) Stepanus Pakage Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms

Lebih terperinci

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita Intisari Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo Zulfanita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULONPROGO. Sundari 1 dan Komarun Efendi 2

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULONPROGO. Sundari 1 dan Komarun Efendi 2 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULONPROGO Sundari 1 dan Komarun Efendi 2 1 Dosen, Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Universitas

Lebih terperinci

KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan)

KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan) 1 KONTRIBUSI USAHATANI TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan) SUCIANI, I G.N. KAYANA, I W. SUKANATA, DAN I W. BUDIARTHA

Lebih terperinci

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman

Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 6 (2), September 2008: 22-30 ISSN 1693-8828 Analisis Investasi Usahatani Pembibitan Sapi Peranakan Limousine di Kabupaten Sleman Shanti Emawati 1), Rini Widiati 2) dan I Gede Suparta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Peternakan adalah suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan biotik berupa hewan ternak dengan cara meningkatkan produksi ternak yang bertujuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS AGRIBISNIS TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH DI KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS TITIK IMPAS AGRIBISNIS TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH DI KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS TITIK IMPAS AGRIBISNIS TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH DI KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH [The Break Even Point Analyses of Ettawa Crossbreed Agribusiness in Sambong District

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL

ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL ANALISIS PROFITABILITAS PENGEMBANGAN USAHA TERNAK ITIK DI KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL (Profitability Analysis at Development of Duck Effort in Pagerbarang District at Tegal Regency) Budiraharjo,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN TRADISIONAL ITIK PETELUR DI KABUPATEN JEMBER.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN TRADISIONAL ITIK PETELUR DI KABUPATEN JEMBER. ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN TRADISIONAL ITIK PETELUR DI KABUPATEN JEMBER Hariadi Subagja 1, Novi Pradita Erlina 2, Erfan Kustiawan 1 1Jurusan Perternakan, Politeknik Negeri Jember 2Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan TINJAUAN PUSTAKA Geografi Desa Celawan a. Letak dan Geografis Terletak 30677 LU dan 989477 LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Pantai Cermin dengan ketinggian tempat 11 mdpl, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG Rohmad Budiono 1 dan Rini Widiati 2 1 Balai Pengkajian Teknoogi Pertanan Jawa Timur 2 Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI ej. Agrotekbis 3 (2) : 240 246, April 2015 ISSN : 23383011 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI Feasibility study on Pineapple Farming at Doda Village, Sigi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI

PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI Sapta Andaruisworo Email : saptaandaruisworo@gmail.com Nur Solikin Email : gatotkoco.80@gmail.com Abstrak : Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya) ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Ade Epa Apriani 1, Soetoro 2, Muhamad Nurdin Yusuf 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas.

PENDAHULUAN. dimiliki oleh petani masih dalam jumlah yang sangat terbatas. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan pembangunan dalam usaha dibidang pertanian, khusunya peternakan dapat memberikan pembangunan yang berarti bagi pengembangan ekonomi maupun masyarakat. Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL 1 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL Profitability Analysis of Livestock Broiler Business with Partnership Pattern in the

Lebih terperinci

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA 25 Buana Sains Vol 9 No 1: 25-30, 2009 PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA Asnah 1) dan Virgilius Natal 2) 1) PS Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Ekonomi 3.1.1. Fungsi Produksi Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh.

Lebih terperinci

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Financial Analysis In Fresh Milk Collecting Unit Of Tani Wilis Dairy Cooperatives At Sendang Sub District

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN BIAYA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA TANI TEMBAKAU KASTURI, PADI DAN JAGUNG TRHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHA TANI KELUARGA ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA Andri Setiadi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Andrisetiadi27@Gmail.com H. Djoni 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

E. Prasetyo, T. Ekowati, dan Mukson Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

E. Prasetyo, T. Ekowati, dan Mukson Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK KONDISI DAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHATANI TERNAK SAPI PERAH DI KABUPATEN SEMARANG (The Condition and Potential of the Dairy Farm Development in Semarang Regency) E. Prasetyo, T. Ekowati, dan Mukson Fakultas

Lebih terperinci

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG Amam 1), Zaenal Fanani 2) and Umi Wisaptiningsih 2) 1) Student of Animal Husbandry Faculty, Brawijaya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pembiayaan dalam dunia usaha sangat dibutuhkan dalam mendukung keberlangsungan suatu usaha yang dijalankan. Dari suatu usaha yang memerlukan pembiayaan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN PETERNAK KELINCI DI KABUPATEN BANYUMAS (ANALYSIS OF BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME CONTRIBUTION OF RABBITS FARMS IN BANYUMAS DISTRICT) Denny Wibowo, Krismiwati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein hewani yang tergolong mudah dipelihara dan sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kambing

Lebih terperinci

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT EPP.Vo. 7. No 1. 2010 : 14-19 14 DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT (Lycopersicum Esculentum L. Mill) DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN

Lebih terperinci

DAYA SAING USAHA TERNAK SAPI RAKYAT PADA KELOMPOK TANI DAN NON KELOMPOK TANI (suatu survey di Kelurahan Eka Jaya)

DAYA SAING USAHA TERNAK SAPI RAKYAT PADA KELOMPOK TANI DAN NON KELOMPOK TANI (suatu survey di Kelurahan Eka Jaya) Volume, Nomor 2, Hal. 09-6 ISSN 0852-8349 Juli - Desember 2009 DAYA SAING USAHA TERNAK SAPI RAKYAT PADA KELOMPOK TANI DAN NON KELOMPOK TANI (suatu survey di Kelurahan Eka Jaya) Muhammad Farhan dan Anna

Lebih terperinci

ANALISIS COST-BENEFIT

ANALISIS COST-BENEFIT ANALISIS COST-BENEFIT USAHA RAKYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA (STUDI KASUS PADA PROGRAM SAPI BERGULIR DI DESA ARJANGKA, KECAMATAN PRINGGARATA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH) Juwita

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Sistem Pemeliharaan Intensif dan Konvensional di Kabupaten Sleman Yogyakarta

Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Sistem Pemeliharaan Intensif dan Konvensional di Kabupaten Sleman Yogyakarta Sains Peternakan Vol. 7 No 2 (2009): 73-79 ISSN 1693-8828 Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Sistem Pemeliharaan Intensif dan Konvensional di Kabupaten Sleman Yogyakarta Sundari, A. S. Rejeki dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Populasi Kambing Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya yang tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL USAHA PEMELIHARAAN KERBAU DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN BOGOR

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL USAHA PEMELIHARAAN KERBAU DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN BOGOR EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL USAHA PEMELIHARAAN KERBAU DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN BOGOR (Efficientcy of Capital Maintenance in Buffalo Farming in Bogor) S. RUSDIANA dan A.M. BAMUALIM Pusat Penelitian

Lebih terperinci

KEUNTUNGAN RELATIF PRODUK USAHATANI KELAPA TUA DI KECAMATAN AMARASI

KEUNTUNGAN RELATIF PRODUK USAHATANI KELAPA TUA DI KECAMATAN AMARASI 30 PARTNER, TAHUN 15 NOMOR 1, HALAMAN 30-38 KEUNTUNGAN RELATIF PRODUK USAHATANI KELAPA TUA DI KECAMATAN AMARASI Johny A. Koylal dan Jemseng C. Abineno Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering Politeknik

Lebih terperinci

KAJIAN PROFIL SOSIAL EKONOMI USAHA KAMBING DI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

KAJIAN PROFIL SOSIAL EKONOMI USAHA KAMBING DI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN KAJIAN PROFIL SOSIAL EKONOMI USAHA KAMBING DI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN ACHMAD NUR CHAMDI Jurusan/Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian UNS Jl. Ir. Sutami No. 36A Telp./Fax. (0271)

Lebih terperinci

D. Mardiningsih Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK

D. Mardiningsih Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ABSTRAK TINGKAT PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN (Productivity on Women Labour at Dairy Cattle Farmers in Pakem Sub District, District

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN OLEH: GUNARDI DWI SULISTYANTO DR. NOVIRA KUSRINI, SP, M.SI MASWADI, SP, M.SC SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Lebih terperinci

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan 22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan KERAGAAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DALAM PEMANFATAAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA JANTI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN PROVINSI

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI DESA CANDEN KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI DESA CANDEN KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI DESA CANDEN KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL (The Influence of Technology

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1)Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian 2) Dosen Program

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK ANALISIS USAHA PEMBENIHAN GURAMI (Oshpronemus gouramy Lacepede.) DI DESA KALIURIP KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO Praasto Bayu Irawan, Zulfanita dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui usaha penggemukan ternak kambing pola kooperator (perlakuan)

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA ANALISIS EKONOMI PEMBERIAN KREDIT SAPI TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Economic Analysis on Dairy Cattle Scheme of Farmers in Pakem Sub-

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman Sains Peternakan Vol. 7 (1), Maret 2009: 25-29 ISSN 1693-8828 Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman F.X. Suwarta dan G. Harmoko Jurusan Peternakan, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN AMBUNTEN, KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN AMBUNTEN, KABUPATEN SUMENEP 31 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN AMBUNTEN, KABUPATEN SUMENEP Suparno dan Desi Maharani Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Madura e-mail: suparno66@roketmail.com,

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 201, p -0 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI PERAH DI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah Menurut Yusdja (2005), usaha sapi perah sudah berkembang sejak tahun 1960 ditandai dengan pembangunan usaha-usaha swasta dalam peternakan sapi perah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Sistem pertanian polikultur didefinisikan sebagai sebuah metode pertanian yang memadukan lebih dari 4 jenis tanaman lokal bernilai

Lebih terperinci

B. Hartono, M.B. Hariyono, dan F. Rochman Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK

B. Hartono, M.B. Hariyono, dan F. Rochman Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK USAHA TERNAK KAMBING SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA KELUARGA : STUDI DI DESA TAMANSARI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR [Goat Raising as Source of the

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHATANI PEMBIBITAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SLEMAN TESIS

ANALISIS INVESTASI USAHATANI PEMBIBITAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SLEMAN TESIS ANALISIS INVESTASI USAHATANI PEMBIBITAN SAPI POTONG DI KABUPATEN SLEMAN TESIS untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Ilmu Peternakan Kelompok Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN Jurnal Ziraa ah Vol. 12 Nomor 1: 12-17, Februari 2005, ISSN 1412-1468 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN

Lebih terperinci

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04 Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil

Lebih terperinci

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 2 (Zea mays Linn.) (Suatu Kasus di Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro,

Lebih terperinci

Putri Utami Pebryna dkk /Jurnal Ilmiah Peternakan 2(1): , September 2014

Putri Utami Pebryna dkk /Jurnal Ilmiah Peternakan 2(1): , September 2014 HUBUNGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI DENGAN PENDAPATAN DAN PERTAMBAHAN JUMLAH TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA (Studi Kasus: DESA SUKAHARJA, SARIWANGI, TASIKMALAYA) THE RELATIONSHIP BETWEEN INNOVATION ADOPTION

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Tipologi usaha peternakan dibagi berdasarkan skala usaha dan kontribusinya terhadap pendapatan peternak, sehingga bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut:

Lebih terperinci

INCOME ANALYSIS, OF SMALL SCALE DAIRY FARMING ACTIVITY AT BOTO PUTIH VILLAGE BENDUNGAN SUB DISTRICT TRENGGALEK REGENCY

INCOME ANALYSIS, OF SMALL SCALE DAIRY FARMING ACTIVITY AT BOTO PUTIH VILLAGE BENDUNGAN SUB DISTRICT TRENGGALEK REGENCY INCOME ANALYSIS, OF SMALL SCALE DAIRY FARMING ACTIVITY AT BOTO PUTIH VILLAGE BENDUNGAN SUB DISTRICT TRENGGALEK REGENCY Mahmud Arif Santoso 1), Hari Dwi Utami 2), and Bambang Ali Nugroho 2) 1) Student in

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING

ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING Sains Peternakan Vol. 14 (1), Maret 2016: 13-20 ISSN 1693-8828 ANALISIS FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT DI DAERAH PERTANIAN LAHAN KERING Studi Kasus di Wilayah Kecamatan Semin,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Sumedang maka sebagai bab akhir penulisan skripsi ini,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Sumedang maka sebagai bab akhir penulisan skripsi ini, BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan Hasil penelitian mengenai Pengembangan budidaya Kambing Peranakan Etawa (PE) di Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang maka sebagai bab

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SAPI POTONG DENGAN SISTEM PEMBIBITAN PADA ANGGOTA KTT TRI ANDINIREJO KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA (Analysis Factors Influencig Production Price Of Beef Cattle

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR Ike Metasari 1), Sunaryo Hadi Warsito 2), Iwan Sahrial Hamid 3) Mahasiswa 1), Departemen Peternakan 2), Departemen

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. diselenggarakan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam

KAJIAN KEPUSTAKAAN. diselenggarakan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam 10 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Peternakan Sapi Perah Usaha peternakan adalah suatu usaha pembibitan dan atau budidaya peternakan dalam bentuk perusahaan peternakan atau peternakan rakyat, yang diselenggarakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG (STUDI KASUS DI DESA PUNGKOL KECAMATA TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN)

HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG (STUDI KASUS DI DESA PUNGKOL KECAMATA TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN) HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM KAMPUNG (STUDI KASUS DI DESA PUNGKOL KECAMATA TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN) Panius Penggu; Nansi M. Santa*, Anie Makalew*, Poulla O.

Lebih terperinci

I.M. Mulyawati, * D. Mardiningsih,** S. Satmoko **

I.M. Mulyawati, * D. Mardiningsih,** S. Satmoko ** PENGARUH UMUR, PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN JUMLAH TERNAK PETERNAK KAMBING TERHADAP PERILAKU SAPTA USAHA BETERNAK KAMBING DI DESA WONOSARI KECAMATAN PATEBON (The Effect Of Age, Education, Experience And

Lebih terperinci

Kontribusi Usaha Kerbau pada Petani Sawah.Lalita Dhaniarthi KONTRIBUSI USAHA KERBAU PADA PETANI SAWAH DI KECAMATAN CISEWU KABUPATEN GARUT

Kontribusi Usaha Kerbau pada Petani Sawah.Lalita Dhaniarthi KONTRIBUSI USAHA KERBAU PADA PETANI SAWAH DI KECAMATAN CISEWU KABUPATEN GARUT KONTRIBUSI USAHA KERBAU PADA PETANI SAWAH DI KECAMATAN CISEWU KABUPATEN GARUT Lalita Dhaniarthi*, Dadi Suryadi, Linda Herlina Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015 E-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG Financial analysis from participants cattle ranchers of credit security food and energy

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN (Studi Kasus : Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH Jones T. Simatupang Dosen Kopertis Wilayah I dpk Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia

Lebih terperinci

POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN POTENSI MODAL PETANI DALAM MELAKUKAN PEREMAJAAN KARET DI KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN (FARMER CAPITAL POTENCIES FOR REPLANTING RUBBER PLANTATION IN MUSI RAWAS REGENCY SOUTH SUMATERA) Maya Riantini

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK POTONG DI DESA HARJOWINANGUN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK POTONG DI DESA HARJOWINANGUN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK POTONG DI DESA HARJOWINANGUN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN FEASIBILITY ANALYSIS OF DUCKS IN HARJOWINANGUN VILLAGE GODONG SUB-DISTRICT, GROBOGAN DISTRICT ** Kurniawati

Lebih terperinci

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT ANALISIS EKONOMI USAHA AYAM PETELUR CV. SANTOSO FARM DI DESA KERJEN KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR (Economic Analysis Of Layer At CV. Santoso Farm In Kerjen Village Srengat Subdistrict Blitar Regency)

Lebih terperinci