BAB IV PEMBAHASAN. Sampel Polinomial. (Horner, 1971) (Horner, 1971) (Neill, 2010) (Neill, 2010) (Neill, 2010) (Horner, 1971) (Neill, 2010)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Sampel Polinomial. (Horner, 1971) (Horner, 1971) (Neill, 2010) (Neill, 2010) (Neill, 2010) (Horner, 1971) (Neill, 2010)"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sampel Polinomial Penelitian Sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa persamaan polinomial derajat dua, tiga, empat, dan n yang didapat dari berbagai sumber literatur. Sampel polinomial ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Sampel Polinomial No Derajat Polinomial Sampel Polinomial Sumber 1 Polinomial (Horner, 1971) derajat 2 (Horner, 1971) (Neill, 2010) (Neill, 2010) (Neill, 2010) 2 Polinomial (Horner, 1971) derajat 3 (Horner, 1971) (Horner, 1971) (Horner, 1971) (Neill, 2010) 3 Polinomial (Horner, 1971) derajat 4 (Horner, 1971) (Horner, 1971) (James, Smith & Wolford, 2000) 4 Polinomial (Horner, 1971) derajat n (James, Smith & Wolford, 2000) 52

2 digilib.uns.ac.id Pencarian Akar Kompleks Polinomial Secara Manual Pencarian akar kompleks masing-masing sampel polinomial yang telah ditentukan secara manual dilakukan sebelum kalkulator dibangun. Pencarian akar kompleks polinomial dilakukan dengan menerapkan masing-masing algoritma secara manual. Algoritma yang digunakan dalam pencarian akar kompleks polinomial secara manual adalah rumus kuadrat (Alg 2.1), Cardano (Alg 2.2), Viete s (Alg 2.3), Bairstow (Alg 2.4), revisis algoritma Bairstow (Alg 2.5), dan Muller (Alg 2.6). Sampel yang digunakan yaitu satu sampel polinomial derajat dua, tiga, dan empat. Sampel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1. Perhitungan manual ini merupakan dasar pembangunan program kalkulator. Berikut ini merupakan pembahasan lebih rinci mengenai perhitungan masing-masing algoritma : Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat Dua a. Pencarian akar kompleks menggunakan rumus kuadrat 1. Berdasarkan bentuk polinomial derajat dua yaitu, maka nilai p = 7 dan q = Menentukan nilai diskriminan 3. Menentukan akar kompleks polinomial Dengan demikian, maka penyelesaian polinomial menggunakan Rumus Kuadrat menghasilkan dua akar kompleks yakni dan Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat Tiga a. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan algoritma Cardano 1. Berdasarkan bentuk polinomial derajat tiga yaitu, maka r = -4, s = -2, dan t = 3.

3 digilib.uns.ac.id Mensubtitusikan pada persamaan kubik, sehingga mengasilkan persamaan tereduksi. Nilai p dan q didapat dari : 3. Menghitung nilai diskriminan 4. Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai diskriminan dari persamaan polinomial tersebut bernilai kurang dari nol. Kasus seperti ini disebut sebagai irreducible case yang akan menghasilkan akar kompleks. Dengan demikian, pencarian akar kompleks polinomial menggunakan algoritma Cardano dilakukan dengan menerapkan, berikut ini detail perhitungannya : Sehingga, Dengan demikian, maka solusi dari persamaan tereduksi adalah sebagai berikut :

4 digilib.uns.ac.id 55 Dengan demikian, berdasarkan algoritma Cardano, polinomial memiliki tiga akar diantaranya adalah,, dan. b. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan algoritma Viete s 1. Berdasarkan bentuk polinomial derajat tiga yaitu, maka r = -4, s = -2, dan t = Mensubtitusikan pada persamaan, sehingga mengasilkan persamaan tereduksi. Nilai p dan q didapat dari :

5 digilib.uns.ac.id Menghitung nilai d dan c 4. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r. Nilai r didapat dari akar pangkat tiga dari nilai c. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai detail perhitungan nilai r : Nilai kemudian diubah menjadi bentuk trigonometri.

6 digilib.uns.ac.id 57 Karena nilai x dan y bernilai positif, maka sudut yang terbentuk berada di kuadran satu. Sudut yang terbentuk oleh θ adalah 54,79 o. Nilai variable r dihitung dengan menggunakan rumus berikut : Dengan nilai k = 0, 1, 2. Dari ketiga nilai r yang memenuhi yaitu nilai r dengan k sama dengan nol yang mengasilkan nilai r positif yaitu. 5. Menghitung nilai akar polinomial pertama dengan perhitungan sebagai berikut :

7 digilib.uns.ac.id Kedua akar polinomial lainnya didapat dengan menggunakan nilai variabel dan. Berikut detail perhitungannya : Jadi, berdasarkan algoritma Viete s, akar-akar polinomial adalah sebagai berikut : c. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan algoritma Bairstow Pencarian akar 1 dan 2 Iterasi 1 1. Menentukan nilai 2. Menghitung nilai menggunakan rumus dengan pembagian sintesis : commit to user

8 digilib.uns.ac.id Dari nilai u, v, dan b, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai dengan rumus. Berikut detail perhitungan : 4. Nilai dan didapat dengan menghitung persamaan berikut: 5. Menghitung nilai u dan v untuk perhitungan iterasi berikutnya dengan menggunakan rumus :. 6. Melakukan pengecekkan belum terpenuhi Karena persamaan di atas belum terpenuhi, maka dilakuakn iterasi berikutnya yaitu iterasi ke 2, 3, dan seterusnya dengan mengulang langkah 2 hingga 6. Iterasi akan dihentikan ketika kondisi telah terpenuhi. Tabel 4.2 menampilkan hasil perhitungan pada masing-masing iterasi.

9 digilib.uns.ac.id 60 Tabel 4.2 Nilai u, v,, dan Masing-Masing Iterasi Menggunakan Algoritma Bairstow pada Penyelesaian Polinomial Derajat Tiga Iterasi keu v Berdasarkan Tabel 4.2, pada iterasi ke 5 persamaan telah terpenuhi, sehingga iterasi dihentikan. Nilai u dan v yang telah didapat kemudian disubtitusikan ke dalam persamaan berikut untuk mendapatkan polinomial tereduksi: Maka, Berdasarkan polinomial kuadrat yang dihasilkan, nilai akar kompleks adalah : Pencarian akar 3 Pencarian akar ketiga didapat dari sisa (remainder) pembentukan polinomial tereduksi yaitu (x 4,3) sehingga nilai

10 digilib.uns.ac.id 61 d. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan revisi algoritma Bairstow Pencarian akar 1 dan 2 Iterasi 1 1. Menentukan nilai 2. Menghitung nilai menggunakan rumus dengan pembagian sintesis : 3. Dari nilai u, v, dan b, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai dengan rumus. Berikut detail perhitungan : 4. Nilai dan didapat dengan menghitung persamaan berikut: 5. Menghitung nilai u dan v untuk perhitungan iterasi berikutnya dengan menggunakan rumus :. 6. Melakukan pengecekkan

11 digilib.uns.ac.id 62 belum terpenuhi Karena persamaan di atas belum terpenuhi, maka dilakukan iterasi berikutnya yaitu iterasi ke 2, 3, dan seterusnya dengan mengulang langkah 2 hingga 6. Iterasi akan dihentikan ketika kondisi telah terpenuhi. Hasil iterasi ditampilkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Nilai u, v,, dan Masing-Masing Iterasi Menggunakan Revisi Algoritma Bairstow pada Penyelesaian Polinomial Derajat Tiga Iterasi keu v Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa pada iterasi ke 4 telah memenuhi persamaan. Kemudian nilai u dan v yang telah didapat disubtitusikan ke dalam persamaan beriku untuk mendapatkan polinomial tereduksit: Maka, Akar 1 dan 2 didapat dari perhitungan berikut : commit to user

12 digilib.uns.ac.id 63 Pencarian akar 3 Akar 3 didapat dari sisa (remainder) pada saat pembentukkan polinomial tereduksi yaitu (x 4,3) sehingga nilai Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat Empat a. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan algoritma Bairstow Pencarian akar 1 dan 2 Iterasi 1 1. Menentukan 2. Menghitung nilai menggunakan rumus dengan pembagian sintesis : 3. Dari nilai u, v, dan b, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai dengan rumus. Berikut detail perhitungan : 4. Nilai dan didapat dengan menghitung persamaan berikut:

13 digilib.uns.ac.id Menghitung nilai u dan v untuk perhitungan iterasi berikutnya dengan menggunakan rumus :. 6. Melakukan pengecekkan terhadap belum terpenuhi Karena persamaan di atas belum terpenuhi, maka dilakukan iterasi kedua dengan mengulang langkah 2 hingga 6. Di bawah ini merupakan hasil perhitungan iterasi berikutnya : Tabel 4.4 Nilai u, v,, dan Masing-Masing Iterasi Menggunakan Algoritma Bairstow pada Penyelesaian Polinomial Derajat Empat Iterasi keu v E E E E E E-16 Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui bahwa pada iterasi ke 8 persamaan telah terpenuhi, sehingga iterasi dihentikan. Nilai u dan v yang telah didapat kemudian disubtitusikan ke dalam persamaan berikut untuk mendapatkan polinomial tereduksi:

14 digilib.uns.ac.id 65 Maka, Dimana merupakan polinomial tereduksi. Akar 1 dan 2 didapat dari perhitungan berikut : Pencarian akar 3 dan 4 Akar 3 dan 4 didapat dari polinomial tereduksi yaitu. Dengan demikian, maka perhitungan akar 3 dan 4 dimana nilai u = -2 dan v = 5 adalah : Dari perhitungan di atas, maka diketahui akar-akar polinomial dari persamaan adalah 1, 2, 1+2i, dan 1-2i. b. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan revisi algoritma Bairstow Pencarian akar 1 dan 2 Iterasi 1 1. Menentukan nilai 2. Menghitung nilai menggunakan rumus dengan pembagian sintesis : commit to user

15 digilib.uns.ac.id Dari nilai u, v, dan b, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menghitung nilai dengan rumus. Berikut detail perhitungan : 4. Nilai dan didapat dengan menghitung persamaan berikut: 5. Menghitung nilai u dan v untuk perhitungan iterasi berikutnya dengan menggunakan rumus :. 6. Melakukan pengecekkan terhadap belum terpenuhi Karena persamaan di atas belum terpenuhi, maka dilakukan iterasi berikutnya yaitu iterasi ke 2, 3, dan seterusnya dengan mengulang langkah 2 hingga 6. Iterasi akan dihentikan ketika kondisi

16 digilib.uns.ac.id 67 telah terpenuhi. Hasil perhitungan masing-masing iterasi ditampilkan dalam Tabel 4.5. Tabel 4.5 Nilai u, v,, dan Masing-Masing Iterasi Menggunakan Revisi Algoritma Bairstow pada Penyelesaian Polinomial Derajat Empat Iterasi keu v E E E E-8 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.5, diketahui bahwa pada iterasi ke 7 iterasi dihentikan karena telah memenuhi persamaan. Nilai u dan v yang telah didapat kemudian disubtitusikan ke dalam persamaan berikut: Maka, Dimana merupakan polinomial tereduksi. Akar 1 dan 2 didapat dari: Pencarian akar 3 dan 4 Akar 3 dan 4 didapat dari polinomial tereduksi yang dihasilkan yaitu. Perhitungan akar 3 dan 4 dimana u = -2 dan v = 5 adalah :

17 digilib.uns.ac.id 68 Dari perhitungan di atas, maa diketahui akar-akar polinomial dari persamaan adalah 1, 2, 1+2i, dan 1-2i. c. Pencarian akar kompleks polinomial menggunakan algoritma Muller Pencarian akar 1 Iterasi 1 1. Menentukkan tiga poin tebakan awal yaitu yaitu 1, 2, Kemudian menghitung nilai berikut : 3. Menghitung masing-masing persamaan fungsi dari ketiga tebakan awal tersebut,.

18 digilib.uns.ac.id Menghitung nilai 5. Menghitung nilai diskriminan dari perhitungan di atas 6. Menghitung akar polinomial. Nilai b lebih dari nol, sehingga tanda operator yang digunakan yaitu Melakukan pengecekkan terhadap nilai y belum terpenuhi Pada langkah 6 persamaan belum terpenuhi sehingga dilakukan iterasi kedua dengan mengulang langkah 2 hingga 7 dimana nilai yang digunakan sebagai tebakan awal adalah nilai dan. Iterasi 2 Pengecekkan terhadap y : terpenuhi

19 digilib.uns.ac.id 70 Karena persamaan di atas terpenuhi, maka iterasi dihentikan dan akar polinomial didapat yaitu nilai = 2. Dengan demikian, akar 1 polinomial tersebut adalah 2. Pencarian akar 2 Sebelum dilakukan pencarian akar kompleks kedua, persamaan polinomial terlebih dahulu direduksi menjadi polinomial tereduksi. Reduksi polinomial dilakukan dengan membagi polinomial dengan akar yang didapat sebelumnya. Reduksi polinomial lebih mudah dilakukan menggunakan metode Horner : Berdasarkan perhitungan di atas, maka persamaan hasil reduksi adalah. Langkah selanjutnya adalah mengulang langkah 1 hingga 7 untuk mendapatkan akar kedua menggunakan persamaan polinomial hasil reduksi. Hasil perhitungan untuk pencarian akar kedua adalah sebagai berikut : Iterasi 1 Pengecekkah terhadap y : belum terpenuhi, lakukan iterasi dengan mengulang langkah 2 hingga 7

20 digilib.uns.ac.id 71 Iterasi 2 Pengecekkan terhadap y : terpenuhi, iterasi dihentikan Dengan demikian, maka nilai akar polinomial kedua adalah. Pencarian akar 3 Mereduksi polinomial sebelumnya yaitu, dengan membagi persamaan tersebut dengan akar yang ditemukan : koefisien polinomial Akar Polinomial tereduksi yang didapat yaitu kemudian mengulang langkah 1 hingga 7 menggunakan persamaan baru dengan tiga tebakan awal yaitu 1, 2, 3. Berikut hasil perhitungan : Iterasi 1 Pengecekkan terhadap y :

21 digilib.uns.ac.id 72 belum terpenuhi, dilakukan iterasi dengan mengulang langkah 2 hingga 7 Iterasi 2 Pengecekkan terhadap y : terpenuhi, iterasi dihentikan Pada iterasi kedua, proses dihentikan karena persamaan di atas telah terpenuhi. Dengan demikian, akar polinomial ketiga adalah. Pencarian akar 4 Akar keempat didapat dari hasil pembagian polinomial yang telah direduksi sebelumnya yaitu dengan akar yang telah didapat yaitu koefisien polinomial Akar 1+2i i 0 Berdasarkan perhitungan di atas, maka didapat polinomial tereduksi yaitu sehingga nilai akar polinomial terakhir adalah. 4.3 Pembangunan Program Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat N Sebelum program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n dibangun, terlebih dahulu dilakukan analisa dan perancangan program agar program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Di bawah ini merupakan pembahasan analisa kebutuhan serta perancangan program kalkulator:

22 digilib.uns.ac.id Analisa Kebutuhan Program Kalkulator Analisa kebutuhan program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n dilakukan dengan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan program, baik kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional. Hasil analisa kebutuhan akan menjadi dasar pembangunan program kalkulator Deskripsi Sistem Program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n merupakan sebuah perangkat lunak berbasis dekstop yang digunakan khusus untuk mencari akar-akar kompleks polinomial derajat dua, tiga, empat, dan n. Program kalkulator dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Program kalkulator dilengkapi dengan berbagai algoritma khusus pencarian akar kompleks polinomial seperti rumus kuadrat, algoritma Viete s, Cardano, Bairstow, Revisi Bairstow, dan Muller. Program kalkulator dapat menyelesaikan persamaan polinomial derajat dua, tiga, empat, dan juga n. Input program berupa koefisien variabel x, sedangkan outputnya berupa nilai akar-akar kompleks polinomial hasil perhitungan menggunakan algoritma yang dipilih dan pendekatan Matlab, galat yang dihasilkan, dan jumlah iterasi yang dilakukan. Dengan program kalkulator ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran untuk orang awam, sehingga dapat memudahkan dalam menyelesaikan persamaan polinomial derajat n Kebutuhan Fungsional Tabel 4.6 menampilkan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari program kalkulator pencarian akar-akar kompleks polinomial derajat n. Tabel 4.6 Kebutuhan Fungsional Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat n Kode Kebutuhan Fungsional F.1 Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks polinomial derajat dua F.2 Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks polinomial derajat tiga F.3 Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks polinomial derajat empat F.4 Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks polinomial derajat n F.5 Pengguna dapat melihat petunjuk peggunaan dan informasi program

23 digilib.uns.ac.id Kebutuhan Non Fungsional Berikut ini merupakan kebutuhan non-fungsional pada program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n : Tabel 4.7 Kebutuhan Non Fungsional Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat n Kode Kebutuhan Non Fungsional NF.1 Desain antarmuka yang user friendly dan sederhana, sehingga mudah digunakan untuk orang awam NF.2 Program dapat terkoneksi dengan program Matlab NF.3 Program dapat menyelesaikan persamaan polinomial dalam waktu singkat Perancangan Program Kalkulator Perancangan sistem dilakukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan program sebelumnya. Kebutuhan fungsional program kalkulator dimodelkan menggunakan use case diagram, kemudian diidentifikasi aktor dan masing-masing use case. Setelah dimodelkan menggunakan use case diagram, dilakukan perancangan prototipe antarmuka program kalkulator. Masing-masing use case kemudian dimodelkan dengan model analisis yaitu dengan membuat sequence diagram dan class diagram sehingga memudahkan dalam implementasi program kalkulator Model Use Case Berikut ini merupakan pemodelan kebutuhan fungsional menggunakan model use case serta pembahasannya : Diagram Use Case Use case diagram menggambarkan masing-masing fungsional yang terdapat pada program kalkulator. Gambar 4.1 menunjukkan use case diagram untuk program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n.

24 digilib.uns.ac.id 75 System Mencari akar kompleks polinomial derajat 2 Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Pengguna Mencari akar kompleks polinomial derajat n Melihat petunjuk penggunaan dan informasi program Gambar 4.1 Use case diagram Kalkulator Identifikasi Pengguna Pada program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n hanya terdapat satu pengguna. Pengguna mencakup semua golongan seperti orang awam, pelajar, mahasiswa, dan lain sebagainya Definisi Use Case Definisi use case berdasarkan use case diagram yang tertera pada Gambar 4.1 dijabarkan dalam Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Use Case dan Deskripsi Use Case Kode Use Case Deskripsi UC.1 Mencari akar kompleks Melakukan pencarian akar-akar kompleks polinomial derajat 2 polinomial derajat dua UC.2 Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 Melakukan pencarian akar-akar kompleks polinomial derajat tiga menggunakan algoritma yang dipilih UC.3 Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Melakukan pencarian akar-akar kompleks polinomial derajat empat menggunakan algoritma yang dipilih

25 digilib.uns.ac.id 76 Tabel 4.7 Lanjutan Use Case dan Deskripsi Use Case Kode Use Case Deskripsi UC.4 UC.5 Mencari akar kompleks polinomial derajat n Melihat petunjuk penggunaan dan informasi program Melakukan pencarian akar-akar kompleks polinomial derajat n menggunakan algoritma yang dipilih Melihat petunjuk peggunaan program kalkulator dan informasi program kalkulator pencarian akar polinomial derajat n Kesesuaian Use Case Diagram dengan Kebutuhan Fungsional Tabel 4.9 berikut menunjukkan kesesuaian antara use case yang dibuat dengan kebutuhan fungsional program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n. Tabel 4.9 Kesesuaian Use Case dengan Kebutuhan Fungsional Kode Kebutuhan F.1 F.2 F.3 F.4 F.5 Kode Kebutuhan Fungsional Use case Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks UC.1 polinomial derajat dua Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks UC.2 polinomial derajat tiga Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks UC.3 polinomial derajat empat Pengguna dapat mencari akar-akar kompleks UC.4 polinomial derajat n Pengguna dapat melihat petunjuk peggunaan dan UC.5 informasi program Use Case Mencari akar kompleks polinomial derajat 2 Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Mencari akar kompleks polinomial derajat n Melihat petunjuk penggunaan dan informasi program

26 digilib.uns.ac.id Use Case Scenario Di bawah ini dijabarkan use case scenario untuk masing-masing use case: Nama use case : Mencari akar kompleks polinomial derajat 2 Kode use case : UC.1 Tabel 4.10 Scenario UC.1 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 2 Field Name Field Description Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 2 Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Actors Pengguna Pre-condition Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat 2 Use case Use case berfungsi apabila pengguna menginputkan Initiation koefisien variabel x dan mengklik Penyelesaian dengan Rumus Kuadrat Use Case Dialog Sistem meminta pengguna untuk membuka tabulasi Polinomial Derajat 2 Sistem menampilkan halaman Polinomial Derajat 2 Sistem meminta pengguna untuk mengisi koefisien variabel x dan mengklik button Penyelesaian dengan Rumus Kuadrat Sistem melakukan validasi terhadap koefisien yang diinputkan Sistem menentukan input Matlab Sistem menghitung akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menghitung akar kompleks dengan rumus kuadrat Sistem menghitung galat Sistem menampilkan akar kompleks hasil perhitungan dengan rumus kuadrat Sistem menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menampilkan galat

27 digilib.uns.ac.id 78 Tabel 4.10 Lanjutan Scenario UC.1 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 2 Field Name Use Case Termination Field Description Program menampilkan akar-akar kompleks hasil perhitungan dengan Rumus Kuadrat, akar-akar kompleks pendekatan Matlab, dan galat perhitungan Tabel 4.11 Combine Scenario UC.1 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 2 Use Case Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 2 Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Actors Pre-condition Pengguna Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat 2 Actor System 1. Mengklik tabulasi Polinomial Derajat 2 2. Menampilkan halaman Polinomial Derajat 2 3. Menginputkan koefisien variabel x 4. Mengklik Penyelesaian dengan Rumus Kuadrat 5. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan 6. Menentukan input perhitungan Matlab 7. Menghitung akar kompleks dengan pendekatan Matlab 8. Menghitung akar kompleks dengan rumus commit kuadrat to user

28 digilib.uns.ac.id 79 Tabel 4.11 Lanjutan Combine Scenario UC.1 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 2 Actor 1 st alternative System 9. Menghitung galat 10. Menampilkan akar kompleks perhitungan rumus kuadrat 11. Menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab 12. Menampilkan galat 5. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan, input tidak tepat 6. Menampilkan notifikasi Input tidak tepat Berikut ini merupakan activity diagram untuk use case UC.1 yaitu mencari akar kompleks polinomial derajat 2 :

29 digilib.uns.ac.id 80 Pengguna Sistem Mengklik tab 'Polinomial Derajat 2' Menampilkan tab 'Polinomial Derajat 2' Menginputkan koefisien variabel x Mengklik 'Penyelesaian dengan Rumus Kuadrat' Validasi tidak Notifikasi 'Input tidak tepat' ya Menentukan input Matlab Menghitung pendekatan Matlab Mencari akar-akar kompleks dengan Rumus Kuadrat Menghitung galat Menampilkan akar kompleks Menampilkan pendekatan Matlab Menampilkan galat Gambar 4.2 Activity Diagram UC.1 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 2 Nama use case : Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 Kode use case : UC.2 Tabel 4.12 Scenario UC.2 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 3 Field Name Field Description Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator commit to terkoneksi user dengan Matlab

30 digilib.uns.ac.id 81 Tabel 4.12 Lanjutan Scenario UC.2 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 3 Actors Pengguna Pre-condition Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat 3 Use case Use case berfungsi apabila pengguna menginputkan Initiation koefisien variabel x, memilih algoritma penyelesaian, dan mengklik OK Use Case Dialog Sistem meminta pengguna untuk membuka tabulasi Polinomial Derajat 3 Sistem menampilkan halaman Polinomial Derajat 3 Sistem meminta pengguna untuk mengisi koefisien variabel x Sistem meminta pengguna memilih algoritma penyelesaian Sistem meminta pengguna mengklik button OK Sistem melakukan validasi terhadap koefisien yang diinputkan Sistem menentukan input Matlab Sistem menghitung akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menghitung akar kompleks dengan algoritma Sistem menghitung galat Sistem menampilkan akar kompleks hasil perhitungan dengan algoritma terpilih Sistem menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menampilkan galat Sistem menampilkan jumlah iterasi Use Case Program menampilkan akar-akar kompleks hasil Termination perhitungan dengan algoritma terpilih, akar-akar kompleks pendekatan Matlab, galat perhitungan, dan jumlah iterasi

31 digilib.uns.ac.id 82 Tabel 4.13 Combine Scenario UC.2 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 3 Use Case Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Actors Pre-condition Pengguna Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat 3 Actor System 1. Mengklik tabulasi Polinomial Derajat 3 2. Menampilkan halaman Polinomial Derajat 3 3. Menginputkan koefisien variabel x 4. Memilih algoritma penyelesaian 5. Mengklik OK 6. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan 7. Menentukan input perhitungan Matlab 8. Menghitung akar kompleks dengan pendekatan Matlab 9. Menghitung akar kompleks dengan algoritma terpilih 10. Menghitung galat 11. Menampilkan akar kompleks perhitungan algoritma terpilih 12. Menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab 13. Menampilkan galat 14. Menampilkan jumlah iterasi

32 digilib.uns.ac.id 83 Tabel 4.13 Lanjutan Combine Scenario UC.2 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 3 Actor 1 st alternative System 6. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan, input tidak tepat 7. Menampilkan notifikasi Input tidak tepat Pengguna Sistem Mengklik tab 'Polinomial Derajat 3' Menampilkan tab 'Polinomial Derajat 3' Menginputkan koefisien variabel x Memilih algoritma Mengklik 'OK' Validasi tidak Notifikasi 'Input tidak tepat' ya Menentukan input Matlab Menghitung pendekatan Matlab Mencari akar-akar kompleks dengan algoritma yang dipilih Menghitung galat Menampilkan akar kompleks Menampilkan pendekatan Matlab Menampilkan galat Menampilkan iterasi Gambar 4.3 Activity Diagram UC.2 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 3

33 digilib.uns.ac.id 84 Nama use case : Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Kode use case : UC.3 Tabel 4.14 Scenario UC.3 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 4 Field Name Field Description Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Pre-condition Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat 4 Use case Use case berfungsi apabila pengguna menginputkan Initiation koefisien variabel x, memilih algoritma penyelesaian, dan mengklik OK Use Case Dialog Sistem meminta pengguna untuk membuka tabulasi Polinomial Derajat 4 Sistem menampilkan halaman Polinomial Derajat 4 Sistem meminta pengguna untuk mengisi koefisien variabel x Sistem meminta pengguna memilih algoritma penyelesaian Sistem meminta pengguna mengklik button OK Sistem melakukan validasi terhadap koefisien yang diinputkan Sistem menentukan input Matlab Sistem menghitung akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menghitung akar kompleks dengan algoritma Sistem menghitung galat Sistem menampilkan akar kompleks hasil perhitungan dengan algoritma terpilih Sistem menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menampilkan galat Sistem menampilkan jumlah iterasi

34 digilib.uns.ac.id 85 Tabel 4.14 Lanjutan Scenario UC.3 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 4 Field Name Field Description Use Case Program menampilkan akar-akar kompleks hasil Termination perhitungan dengan algoritma terpilih, akar-akar kompleks pendekatan Matlab, galat perhitungan, dan jumlah iterasi Tabel 4.15 Combine Scenario UC.3 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 4 Use Case Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Assumption Actors Pre-condition Actor 1. Mengklik tabulasi Polinomial Derajat 4 3. Menginputkan koefisien variabel x 4. Memilih algoritma penyelesaian 5. Mengklik OK Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Pengguna Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat Menghitung galat System 2. Menampilkan halaman Polinomial Derajat 4 6. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan 7. Menentukan input perhitungan Matlab 8. Menghitung akar kompleks dengan pendekatan Matlab 9. Menghitung akar kompleks dengan algoritma

35 digilib.uns.ac.id 86 Tabel 4.15 Lanjutan Combine Scenario UC.3 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 4 Actor 1 st alternative System 11. Menampilkan akar kompleks perhitungan algoritma 12. Menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab 13. Menampilkan galat 14. Menampilkan jumlah iterasi 6. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan, input tidak tepat 7. Menampilkan notifikasi Input tidak tepat Berikut ini merupakan activity diagram untuk use case UC.3 yaitu mencari akar kompleks polinomial derajat 4 :

36 digilib.uns.ac.id 87 Pengguna Sistem Mengklik tab 'Polinomial Derajat 4' Menampilkan tab 'Polinomial Derajat 4' Menginputkan koefisien variabel x Memilih algoritma Mengklik 'OK' Validasi tidak Notifikasi 'Input tidak tepat' ya Menentukan input Matlab Menghitung pendekatan Matlab Mencari akar-akar kompleks dengan algoritma yang dipilih Menghitung galat Menampilkan akar kompleks Menampilkan pendekatan Matlab Menampilkan galat Menampilkan iterasi Gambar 4.4 Activity Diagram UC.3 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat commit 4 to user

37 digilib.uns.ac.id 88 Nama use case : Mencari akar kompleks polinomial derajat n Kode use case : UC.4 Tabel 4.16 Scenario UC.4 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat n Field Name Field Description Name Mencari akar kompleks polinomial derajat n Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Pre-condition Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat n Use case Use case berfungsi apabila pengguna menginputkan Initiation koefisien variabel x, memilih algoritma penyelesaian, dan mengklik OK Use Case Dialog Sistem meminta pengguna untuk membuka tabulasi Polinomial Derajat n Sistem menampilkan halaman Polinomial Derajat n Sistem meminta pengguna untuk menginputkan derajat polinomial Sistem meminta pengguna untuk mengklik OK Sistem melakukan validasi derajat polinomial yang diinputkan Sistem menampilkan pilihan algoritma Sistem meminta pengguna untuk mengisi koefisien variabel x Sistem meminta pengguna memilih algoritma penyelesaian Sistem meminta pengguna mengklik button OK Sistem melakukan validasi terhadap koefisien yang diinputkan Sistem menentukan input Matlab Sistem menghitung akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menghitung akar kompleks dengan algoritma Sistem menghitung commit to galat user

38 digilib.uns.ac.id 89 Tabel 4.16 Lanjutan Scenario UC.4 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat n Field Name Field Description Use Case Dialog Sistem menampilkan akar kompleks hasil perhitungan dengan algoritma terpilih Sistem menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab Sistem menampilkan galat Sistem menampilkan jumlah iterasi Use Case Program menampilkan akar-akar kompleks hasil Termination perhitungan dengan algoritma terpilih, akar-akar kompleks pendekatan Matlab, galat perhitungan, dan jumlah iterasi Tabel 4.17 Combine Scenario UC.4 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat n Use Case Name Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 Assumption Actors Pre-condition Actor 1. Mengklik tabulasi Polinomial Derajat n 3. Menginputkan derajat polinomial 4. Mengklik OK Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Pengguna Program menampilkan tabulasi Polinomial Derajat n System 2. Menampilkan halaman Polinomial Derajat n 5. Melakukan validasi derajat polinomial 6. Menampilkan pilihan algoritma

39 digilib.uns.ac.id 90 Tabel 4.17 Lanjutan Combine Scenario UC.4 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat n Actor System 7. Menginputkan koefisien variabel x 8. Memilih algoritma penyelesaian 9. Mengklik OK 10. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan 11. Menentukan input perhitungan Matlab 12. Menghitung akar kompleks dengan pendekatan Matlab 13. Menghitung akar kompleks dengan algoritma terpilih 14. Menghitung galat 15. Menampilkan akar kompleks perhitungan algoritma 16. Menampilkan akar kompleks pendekatan Matlab 17. Menampilkan galat 18. Menampilkan jumlah iterasi 1 st alternative 5. Melakukan validasi derajat polinomial yang diinputkan, input tidak tepat 6. Menampilkan notifikasi Input tidak tepat 2 nd alternative 10. Melakukan validasi koefisien yang diinputkan, input tidak tepat 11. Menampilkan notifikasi Input tidak tepat Berikut ini merupakan activity diagram untuk use case UC.4 yaitu mencari akar kompleks polinomial commit derajat to n user :

40 digilib.uns.ac.id 91 Pengguna Sistem Mengklik tab 'Polinomial Derajat n' Menampilkan tab 'Polinomial Derajat n' Menginputkan derajat polinomial Mengklik 'OK' Validasi tidak Notifikasi 'Input tidak tepat' ya Menampilkan pilihan algoritma Menginputkan koefisien variabel x Memilih algoritma Mengklik 'OK' Validasi tidak Notifikasi 'Input tidak tepat' ya Menentukan input Matlab Menghitung pendekatan Matlab Mencari akar-akar kompleks dengan algoritma yang dipilih Menghitung galat Menampilkan akar kompleks Menampilkan pendekatan Matlab Menampilkan galat Menampilkan iterasi Gambar 4.5 Activity Diagram UC.4 : Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat n

41 digilib.uns.ac.id 92 Nama use case : Melihat petunjuk penggunaan dan informasi program Kode use case : UC.5 Tabel 4.18 Scenario UC.5 : Melihat Petunjuk Penggunaan dan Informasi Program Field Name Field Description Name Melihat petunjuk penggunaan dan informasi program Assumption Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Pre-condition Program menampilkan tabulasi About Use case Use case berfungsi apabila pengguna mengklik tabulasi Initiation About Use Case Dialog Sistem meminta pengguna untuk membuka tabulasi About Sistem menampilkan halaman About Use Case Program menampilkan halaman About Termination Tabel 4.19 Combine Scenario UC.5 : Melihat Petunjuk Penggunaan dan Informasi Program Use Case Name Assumption Actors Pre-condition Actor 1. Mengklik tabulasi About Melihat petunjuk penggunaan dan informasi program Program kalkulator telah berjalan, Program kalkulator terkoneksi dengan Matlab Pengguna Program telah berjalan System 2. Menampilkan halaman About Berikut ini merupakan activity diagram untuk use case UC.5 yaitu melihat petunjuk penggunaan dan informasi program :

42 digilib.uns.ac.id 93 Pengguna Sistem Mengklik tab 'About' Menampilkan tab 'About' Menampilkan petunjuk penggunaan dan informasi program Gambar 4.6 Activity Diagram UC.5 : Melihat Petunjuk Penggunaan dan Informasi Program Flowchart Program Kalkulator Gambar 4.7 menunjukkan diagram alur (flowchart) program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n. Berikut ini merupakan penjelasan Gambar 4.7 : 1. Program memiliki empat tabulasi berdasarkan masing-masing derajat polinomial yakni polinomial derajat dua, tiga, empat, dan n. 2. Input masing-masing algoritma berupa koefisien masing-masing variabel x. 3. Proses yang dilakukan dalam program kalkulator yaitu menghitung nilai pendekatan akar kompleks dengan menggunakan Matlab dan mencari akar-akar kompleks polinomial menggunakan algoritma yang dipilih. 4. Nilai galat masing-masing akar kompleks polinomial didapat dari perhitungan galat relatif. Perhitungan galat relatif yang mengunakan formula yang diusulkan dalam penelitian ini. Perhitungan galat relatif suatu akar kompleks polinomial menggunakan Persamaan Dalam perhitungan galat, nilai eksak diubah menjadi nilai pendekatan numerik yang didapat dari perhitungan Matlab. Penggunaan solusi numerik hasil perhitungan Matlab ini dikarenakan beberapa sampel polinomial yang

43 digilib.uns.ac.id 94 digunakan dalam penelitian tidak disertai dengan solusi eksak. Selain itu, penyelesaian polinomial berderajat tinggi sulit diselesaikan dengan metode analitik. Oleh karena itu, digunakan alternatif lain untuk mendapatkan nilai eksak persamaan polinomial yaitu dengan menggunakan solusi numerik yang mendekati solusi eksak yang didapat dari perhitungan perangkat lunak matematika, Matlab. Seperti yang disebutkan dalam situs MathWorks (2016), Matlab merupakan perangkat lunak matematika berbasis matriks yang dapat mengekspresikan komputasi matematika. Matlab telah digunakan oleh jutaan insinyur dan ilmuwan di seluruh dunia untuk melakukan analisa dan desain. 5. Output dari perhitungan dalam program kalkulator adalah akar-akar kompleks polinomial,, masing-masing galat yang dihasilkan,, serta jumlah iterasi yang dilakukan untuk penyelesaian polinomial menggunakan algoritma Bairstow, revisi algoritma Bairstow, dan Muller,

44 digilib.uns.ac.id tidak Polinomial derajat n Mulai Polinomial derajat 3 tidak Polinomial derajat 4 ya tidak Viete s tidak Bairstow Revisi tidak Bairstow Bairstow Revisi tidak tidak Muller Bairstow Selesai tidak Polinomial derajat 2 ya ya a, b, c a, b Revisi tidak Rumus Cardano Kuadrat Rumus Kuadrat a, b, c, d ya ya ya ya ya ya Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Algoritma Viete s Algoritma Bairstow Revisi Algoritma Bairstow Algoritma Bairstow Revisi Algoritma Bairstow Muller Perhitungan galat Perhitungan galat Perhitungan galat Perhitungan galat Perhitungan galat Perhitungan galat x1, x2, x3 g1, g2, g3 x1, x2, x3 g1, g2, g3 i1, i2, i3 x1, x2, x3 g1, g2, g3 i1, i2, i3 x1, x2, x3, x4 g1, g2, g3, g4 i1, i2, i3, i4 x1, x2, x3, x4 g1, g2, g3, g4 i1, i2, i3, i4 x1, x2, x3, x4 g1, g2, g3, g4 i1, i2, i3, i4 x1, x2, x3, x4,..., xn g1, g2, g3, g4,..., gn i1, i2, i3, i4,..., in Gambar 4.7 Diagram Alur Kalkulator Polinomial ya derajat n, bilangan ganjil ya koefisien Pilihan algoritma Perhitungan Matlab Algoritma 1 a, b, c Algoritma 2 ya ya ya Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Perhitungan Matlab Perhitungan galat tidak x1, x2, x3, x4,..., xn g1, g2, g3, g4,..., gn i1, i2, i3, i4,..., in 95 n, bilangan genap ya Algoritma Cardano koefisien Pilihan algoritma Perhitungan Matlab Revisi Rumus Kuadrat Revisi Rumus Kuadrat Perhitungan galat x1, x2, x3 g1, g2, g3 Algoritma 1 a, b, c, d Algoritma 2 Perhitungan galat Perhitungan galat Perhitungan galat x1, x2 g1, g2 x1, x2 g1, g2 Keterangan : a, b, c, d = koefisien polinomial r = akar kompleks g = galat i = iterasi

45 digilib.uns.ac.id Prototipe Antarmuka Hasil analisa kebutuhan dan perancangan program diimplementasikan dalam antarmuka atau user interface. Antarmuka merupakan tampilan program yang dilihat oleh pengguna. Untuk memudahkan implementasi, terlebih dahulu dibuat prototipe antarmuka. Prototipe antarmuka merupakan sampel antarmuka sebelum diimplementasikan menggunakan Java GUI. Berikut ini merupkan prototipe antarmuka masing-masing tabulasi : a. Tabulasi Polinomial Derajat 2 Polinomial Derajat 2 Polinomial Derajat 3 Polinomial Derajat 4 Polinomial Derajat n About Masukkan koefisien polinomial : Pilih algoritma : Rumus Kuadrat Akar kompleks pendekatan Matlab : Akar 1 = Akar 2 = Akar kompleks perhitungan kalkulator : Akar 1 = Akar 2 = Galat yang dihasilkan : Galat 1 = Galat 2 = Gambar 4.8 Prototipe Tabulasi Polinomial Derajat 2

46 digilib.uns.ac.id 97 b. Tabulasi Polinomial Derajat 3 Polinomial Derajat 2 Polinomial Derajat 3 Polinomial Derajat 4 Polinomial Derajat n About Masukkan koefisien polinomial : Pilih algoritma : Algoritma Cardano OK Akar kompleks perhitungan kalkulator : Akar 1 = Akar 2 = Akar kompleks pendekatan Matlab : Akar 1 = Akar 2 = Akar 3 = Akar 3 = Galat yang dihasilkan : Iterasi yang dilakukan : Gambar 4.9 Prototipe Tabulasi Polinomial Derajat 3 c. Tabulasi Polinomial Derajat 4 Polinomial Derajat 2 Polinomial Derajat 3 Polinomial Derajat 4 Polinomial Derajat n About Masukkan koefisien polinomial : Pilih algoritma : Algoritma Bairstow OK Akar kompleks perhitungan kalkulator : Akar 1 = Akar 2 = Akar kompleks pendekatan Matlab : Akar 1 = Akar 2 = Akar 3 = Akar 3 = Akar 4 = Akar 4 = Galat yang dihasilkan : Iterasi yang dilakukan : Gambar 4.10 Prototipe commit Tabulasi to user Polinomial Derajat 4

47 digilib.uns.ac.id 98 d. Tabulasi Polinomial Derajat n Polinomial Derajat 2 Polinomial Derajat 3 Polinomial Derajat 4 Polinomial Derajat n About Masukkan derajat polinomial : OK Masukkan koefisien polinomial : Pilih algoritma : Algoritma Muller OK Akar kompleks perhitungan kalkulator : Akar kompleks pendekatan Matlab : Galat yang dihasilkan : Iterasi yang dilakukan : Gambar 4.11 Prototipe Tabulasi Polinomial Derajat n Model Analisis Use case diagram direalisasikan dalam analisis model program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial. Melalui analisi model, kebutuhan program akan dispesifikasikan kembali berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah dianalisis dan apa yang dapat program lakukan untuk membantu pengguna. Sebelum program kalkulator dibangun, dilakukan analisis struktur logika dari situasi permasalahan dan cara masing-masing elemen logika saling berinteraksi. Dalam penelitian ini, model analisis dilakukan dengan membuat robustness diagram, sequence diagram, dan class diagram Robustness Diagram Robustness diagram merupakan salah satu cara untuk menghasilkan analisis class diagram untuk sebuah use case. Berikut ini merupakan robustness diagram program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n :

48 digilib.uns.ac.id 99 TampilanKalkulator ProsesKalkulator Gambar 4.12 Robustness Diagram Program Kalkulator Berdasarkan robustness diagram di atas, diketahui bahwa dalam porgram kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n terdapat satu boundary yakni TampilanKalkulator dan satu control yakni ProsesKalkulator. TampilanKalkulator merupakan model interaksi antara program kalkulator dengan pengguna. TampilanKalkulator berupa kelas antarmuka program. TampilanKalkulator ini telah mencakup seluruh tabulasi pada program yaitu tabulasi Polinomial Derajat 2, Polinomial Derajat 3, Polinomial Derajat 4, Polinomial Derajat n, dan About. Proses yang dilakukan kalkulator dalam mencari akar-akar kompleks polinomial terdapat dalam kelas control ProsesKalkulator Sequence Diagram Dalam sequence diagram dipaparkan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan proses dalam sistem. Proses yang terjadi pada masing-masing use case akan dijabarkan dalam bentuk interaksi objek sesuai dengan urutannya mulai dari inputan user hingga output yang dihasilkan. Berikut ini merupakan sequence diagram masing-masing use case : a. UC.1 Mencari akar kompleks polinomial derajat 2

49 digilib.uns.ac.id 100 : Pengguna : TampilanKalkulator : ProsesKalkulator 1 : input koefisien variabel x 2 : klik 'Penyelesaian dg Rumus Kuadrat 3 : inputkoefisien() 4 : validate() sd Jika input tidak valid 5 : menampilkan notifikasi sd Jika input valid 6 : inputmatlab() 7 : findingrootsusingmatlab() 8 : rumuskuadrat() 9 : hitunggalat() 10 : cetakpendekatanmatlab() 11 : cetakakar() 12 : cetakgalat() Gambar 4.13 Sequence Diagram UC.1 Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 2

50 digilib.uns.ac.id 101 b. UC.2 Mencari akar kompleks polinomial derajat 3 : Pengguna : TampilanKalkulator : ProsesKalkulator 1 : input koefisien variabel x 2 : pilih algoritma 3 : klik 'OK' 4 : inputkoefisien() 5 : validate() sd Jika input tidak valid 6 : menampilkan notifikasi sd Jika input valid 7 : inputmatlab() 8 : findingrootsusingmatlab() 9 : perhitunganalgoritma() 10 : hitunggalat() 11 : cetakpendekatanmatlab() 12 : cetakakar() 13 : cetakgalat() 14 : cetakiterasi() Gambar 4.14 Sequence Diagram UC.2 Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 3

51 digilib.uns.ac.id 102 c. UC.3 Mencari akar kompleks polinomial derajat 4 : Pengguna : TampilanKalkulator : ProsesKalkulator 1 : input koefisien variabel x 2 : pilih algoritma 3 : klik 'OK' 4 : inputkoefisien() 5 : validate() sd Jika input tidak valid 6 : menampilkan notifikasi sd Jika input valid 7 : inputmatlab() 8 : findingrootsusingmatlab() 9 : perhitunganalgoritma() 10 : hitunggalat() 11 : cetakpendekatanmatlab() 12 : cetakakar() 13 : cetakgalat() 14 : cetakiterasi() Gambar 4.15 Sequence Diagram UC.3 Mencari Akar Kompleks Polinomial Derajat 4

52 digilib.uns.ac.id 103 d. UC.4 Mencari akar kompleks polinomial derajat n : Pengguna : TampilanKalkulator : ProsesKalkulator 1 : input derajat polinomial 2 : klik 'OK' 3 : inputderajat() 4 : validate() sd Jika derajat tidak valid 5 : menampilkan notifikasi sd Jika derajat valid 7 : input koefisien variabel x 6 : menampilkan pilihan algoritma 8 : pilih algoritma 9 : klik 'OK' 10 : inputkoefisien() 11 : validate() sd Jika input tidak valid 12 : menampilkan notifikasi sd Jika input valid 13 : inputmatlab() 14 : findingrootsusingmatlab() 15 : perhitunganalgoritma() 16 : hitunggalat() 17 : cetakpendekatanmatlab() 18 : cetakakar() 19 : cetakgalat() 20 : cetakiterasi() Gambar 4.16 Sequence Diagram UC.4 Mencari Akar Kompleks Polinomial commit Derajat to user n

53 digilib.uns.ac.id Class Diagram Class diagram program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n ditunjukkan pada Gambar <<control>> ProsesKalkulator <<boundary>> TampilanKalkulator +cetakpendekatanmatlab() +cetakakar() +cetakgalat() +cetakiterasi() +inputkoefisien() +inputmatlab() +findingrootsusingmatlab() +rumuskuadrat() +algoritmacardano() +algoritmavietes() +algoritmabairstow() +revisibairstow() +algoritmamuller() +hitunggalat() +inputderajat() Gambar 4.17 Class Diagram Program Kalkulator Implementasi Program Kalkulator Algoritma-algoritma khusus pencarian akar kompleks polinomial seperti algoritma rumus kuadrat (Alg 2.1), Cardano (Alg 2.2), Viete s (Alg 2.3), Bairstow (Alg 2.4), revisis algoritma Bairstow (Alg 2.5), dan Muller (Alg 2.6) diimplementasikan dalam sebuah program yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman java. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai implementasi algoritma-algoritma tersebut : Implementasi Algoritma Rumus Kuadrat Algoritma rumus kuadrat merupakan algoritma yang digunakan untuk mencari akar kompleks suatu persamaan polinomial berderajat dua. Algoritma rumus kuadrat (Alg 2.1) adalah algoritma sederhana. Gambar 4.18 merupakan flowchart algoritma rumus kuadrat.

54 digilib.uns.ac.id 105 Mulai Input koefisien a[] d=a[1]*a[1]-4*a[0] p=-a[1]/2 d >= 0? ya tidak q = (-sqrt(d)/2) x1 = p+"+"+q+"i" x2 = p+"-"+q+"i" x1 = (sqrt(d)/2)+p x2 = (-sqrt(d)/2)+p x1, x2 Selesai Gambar 4.18 Flowchart Rumus Kuadrat Berikut ini merupakan pseudocode implementasi algoritma rumus kuadrat : Algoritma Rumus Kuadrat {Algoritma ini digunakan untuk mencari akar kompleks polinomial derajat dua} Input : a[] Output : arrayakar[] Deskripsi Algoritma input(a) d a[1] * a[1] - 4 * a[0] p -a[1] / 2 IF (d >= 0) arrayakar[0] (sqrt(d)/2)+p arrayakar[1] (-sqrt(d)/2)+p ELSE q (-sqrt(d)/2) arrayakar[0] p+"+"+q+"i" arrayakar[1] p+"-"+q+"i" ENDIF RETURN arrayakar Implementasi Algoritma Cardano Penyelesaian persamaan polinomial derajat tiga dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma Cardano. commit Dalam to algoritma user Cardano terdapat dua pilihan

55 digilib.uns.ac.id 106 penyelesaian persamaan polinomial derajat tiga. Pilihan penyelesaian tersebut bergantung pada nilai diskriminan yang dihasilkan. Flowchart algoritma Cardano dapat dilihat pada Gambar Mulai Input koefisien a[] p = ((3*a[1])-a[2]^2)/3 q = ((2*a[2]^3)/27)-(a[2]*a[1]/3)+a[0] diskriminan = ((p/3)^3)+((q/2)^2) cosa = -q/(2*sqrt(( p /3)^3) rad = acos(cosa) diskriminan > 0? ya tidak x1 = ((-a[2]/3)+(2*sqrt( p /3)*cos(rad/3))) x2 = ((-a[2]/3)-(2*sqrt( p /3)*cos(rad-pi()/3))) x3 = ((-a[2]/3)-(2*sqrt( p /3)*cos(rad+pi()/3))) u = (-1*(q/2))^(1/3)+ sqrt(diskriminan) v = (-1*(q/2))^(1/3)- sqrt(diskriminan) x1 = (-a[2]/3) +u+v y = (-a[2]/3)-((u+v)/2) z = ((u-v)/2) * sqrt(3) x2 = y+"+"+z+"i" x3 = y+"-"+z+"i" x1, x2,x3 Selesai Gambar 4.19 Flowchart Algoritma Cardano Secara keseluruhan, algoritma Cardano (Alg 2.2) dapat dijabarkan dalam pseudocode berikut ini : Algoritma Cardano {Algoritma ini digunakan untuk mencari akar kompleks polinomial derajat tiga} Input : a[] Output : arrayakar[] Deskripsi Algoritma

56 digilib.uns.ac.id 107 input(a) p ((3*a[1])-a[2]^2)/3 q ((2*a[2]^3)/27)-(a[2]*a[1]/3)+a[0] diskriminan ((p/3)^3)+((q/2)^2) IF (diskriminan > 0) u cbrt(-1*(q/2))+ sqrt(diskriminan) v cbrt(-1*(q/2))- sqrt(diskriminan) w (-a[2]/3) + u + v arrayakar[0] w y (-a[2]/3)-((u+v)/2) z ((u-v)/2) * sqrt(3) arrayakar[1] y+"+"+z+"i" arrayakar[2] y+"-"+z+"i" ELSE IF (diskriminan <= 0) cosa -q/(2*sqrt(( p /3)^3) rad acos(cosa) arrayakar[0] ((-a[2]/3)+(2*sqrt( p /3)*cos(rad/3))) arrayakar[1] ((-a[2]/3)-(2*sqrt( p /3)*cos(rad-pi()/3))) arrayakar[2] ((-a[2]/3)-(2*sqrt( p /3)*cos(rad+pi()/3))) ENDIF RETURN arrayakar Implementasi Algoritma Viete s Algoritma Viete s merupakan algoritma penyelesaian persamaan polinomial derajat tiga. Gambar 4.20 merupakan flowchart algoritma Viete s. Mulai Input koefisien a[] omega1 = (-1 + sqrt(3) i) / 2 omega2 = (-1 - sqrt(3) i) / 2 p = ((3*a[1]) a[2]^2) / 3 q = ((2*a[2]^3)/27) (a[2]*a[1]/3) + a[0] c = (-q/2) + sqrt((p^3/27) + (q^2/4)) r = c^(1/3) d = -p/3 x1=r+(d/r) x2 = (omega1*r) + (d/(omega1*r)) x3 = (omega2*r) + (d/(omega2*r)) x1, x2,x3 Selesai Gambar 4.20 Flowchart Algoritma Viete s

57 digilib.uns.ac.id 108 Dalam pembangunan kalkulator pencarian akar kompleks polinomial, algoritma Viete s (Alg 2.3) dapat dijabarkan dalam pseudocode berikut : Algoritma Viete s {Algoritma ini digunakan untuk mencari akar kompleks polinomial derajat tiga} Input : a[] Output : arrayakar[] Deskripsi Algoritma input(a) omega1-0.5 imomega1 0.5 * sqrt(3) omega2-0.5 imomega2-0.5 * sqrt(3) p ((3*a[1]) a[2]^2) / 3 q ((2*a[2]^3)/27) (a[2]*a[1]/3) + a[0] d -p/3 imd 0.0 dd (p^3/27) + (q^2/4) IF (dd < 0) c (-q/2) imc sqrt(-1*dd) ELSE c (-q/2) + sqrt(dd) imc 0.0 ENDIF normc sqrt(c^2 + imc^2) taninvers atan(imc/c) tetha 0.0 IF (c > 0 imc > 0) tetha todegrees(taninvers) //kuadran 1 ELSE IF( c < 0 imc > 0) tetha todegrees(taninvers) // kuadran 2 ELSE IF ( c < 0 imc < 0) Tetha todegrees(taninvers) // kuadran 3 ELSE IF ( c > 0 imc < 0) tetha todegrees(taninvers) // kuadran 4 ENDIF r normc^(1/3) * cos(toradians(tetha/3) im r normc^(1/3) * sin(toradians(tetha/3) dr ((d*r) + (imd*imr)) / (r^2+imr^2) imdr ((-imr*d) + (imd*r)) / (r^2 + imr^2) z1 r + dr imz1 imr + imdr omega1r (omega1*r) (imomega1*imr) imomega1r (omega1*imr) + (imomega1*r) omega2r (omega2*r) (imomega2*imr) imomega2r (omega2*imr) + (imomega2*r) domega1r ((d*omega1r)+(imd*imomega1r)) / (omega1r^2+imomega1r^2) imdomega1r ((-imomega1r*d)+(imomega1r*imd)) / (omega1r^2+imomega1r^2) z2 omega1r + domega1r imz2 imomega1r + imdomega1r domega2r ((d*omega2r)+(imd*imomega2r)) / (omega2r^2+imomega2r^2) imdomega2r ((-imomega1r*d)+(imomega1r*imd)) / (omega1r^2+imomega1r^2) z3 omega2r + domega2r

58 digilib.uns.ac.id 109 imz3 imomega2r + imdomega2r arrayakar[0] z1+"+"+ imz1+"i" arrayakar[1] z2+"+"+ imz2+"i" arrayakar[2] z3+"+"+ imz3+"i" RETURN arrayakar Implementasi Algoritma Bairstow Algoritma Bairstow digunakan untuk menyelesaikan persamaan polinomial berderajat n. Algoritma Bairstow menggunakan sistem iterasi dalam mencari akar polinomial berderajat n. Flowchart algoritma Bairstow tertera pada Gambar 4.21.

59 digilib.uns.ac.id 110 Mulai Input koefisien a[], n Ɛ =1E-8 u=0 v=0 k=0 k=(n-1)? tidak b[k] = a[k]+b[k-1]u+b[k-2]v k++ ya k=0 tidak k=(n-2)? tidak c[k] = b[k] + c[k-1]u + c[k-2]v k++ ya tidak Δu=b[n] * c[n-3] - b[n-1] * c[n-2] / (c[n-2] * c[n-2]) - c[n-1] * c[n-3] Δv=b[n-1] * c[n-1] - b[n] * c[n-2] / (c[n-2] * c[n-2]) - c[n-1] * c[n-3] u=u+du v=v+dv Δu + Δv < Ɛ sq=u*u+4*v sq < 0? tidak x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 ya x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 i x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 i n=n 2 a[] = b[] n=1? tidak n=2? ya x[0] = -a[0] / a[1] u = -a[n-1] / a[n-2] v = -a[n] / a[n-2] sq= u*u+4*v sq < 0? tidak x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 ya x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 i x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 i x1, x2,x3,...,xn Selesai Gambar 4.21 Flowchart Algoritma Bairstow

60 digilib.uns.ac.id 111 Berikut ini merupakan pseudocode algoritma Bairstow (Alg 2.4) yang digunakan dalam pembangunan kalkulator pencarian akar kompleks polinomial : Algoritma Bairstow {Algoritma ini digunakan untuk mencari akar kompleks polinomial derajat n} Input : a[], n Output : arrayakar[] Deskripsi Algoritma input(a) input(n) epsilon 1e-8 //nilai toleransi WHILE (n >= 3) DO u 0 v 0 error 1 c[n] b[n] a[n] WHILE (error > epsilon) DO b[n-1] a[n-1] + u * b[n] c[n-1] b[n-1] + u * c[n] FOR (i = n - 2; i > 0; i--) DO b[i] a[i] + u * b[i+1] + v * b[i+2] c[i] b[i] + u * c[i+1] + v * c[i+2] ENDFOR b[0] a[0] + u * b[1] + v * b[2] det (c[2] * c[2]) - c[1] * c[3] nu b[0] * c[3] - b[1] * c[2] nv b[1] * c[1] - b[0] * c[2] IF (det == 0) du dv 1 ELSE du nu / det dv nv / det ENDIF u u + du v v + dv error sqrt(du * du + dv * dv) ENDWHILE sq = u * u + 4 * v IF (sq < 0) p u/2 q sqrt(-sq) / 2 arrayakar[n-1] p+ + +q+ i arrayakar[n-2] p+ - +q+ i ELSE arrayakar[n-1] (u/2)+(sqrt((s*q)/2)) arrayakar[n-2] (u/2)-(sqrt((s*q)/2)) ENDIF n n - 2 FOR (i = 0; i < n + 1; i++) DO a[i] b[i+2] ENDFOR ENDWHILE IF (n == 2) u -a[1] / a[2] v -a[0] / a[2]

61 digilib.uns.ac.id 112 sq u * u + 4 * v IF (sq < 0) p u/2 q sqrt(-sq) / 2 arrayakar[0] p+ + +q+ i arrayakar[1] p+ - +q+ i ELSE arrayakar[0] (u/2)+(sqrt((s*q)/2)) arrayakar[1] (u/2)-(sqrt((s*q)/2)) ENDIF ELSE IF (n == 1) arrayakar[0] -a[0] / a[1] ENDIF RETURN arrayakar Implementasi Revisi Algoritma Bairstow Revisi algoritma Bairstow (Alg 2.5) merupakan pengembangan algoritma Bairstow (Alg 2.4). Langkah-langkah yang dilakukan dalam revisi algoritma Bairstow sama persis dengan algoritma Bairstow. Perbedaan dari kedua algoritma tersebut hanya terdapat pada rumus yang digunakan dalam menentukan nilai u dan v yang akan berpengaruh pada nilai u dan v. Flowchart revisi algoritma Bairstow adalah sebagai berikut :

62 digilib.uns.ac.id 113 Mulai Input koefisien a[], n Ɛ =1E-8 u=0 v=0 k=0 k=(n-1)? tidak b[k] = a[k]+b[k-1]u+b[k-2]v k++ ya k=0 tidak k=(n-2)? tidak c[k] = b[k] + c[k-1]u + c[k-2]v k++ ya tidak Δu = (b[n-1] * c[n-2]) - (b[n] * c[n-3]) / ((c[n-1]-b[n-1]) * c[n-3]) - (c[n-2] * c[n-2]) Δv = (b[n] * c[n-2]) - (b[n-1] * (c[n-1]-b[n-1])) / ((c[n-1]-b[n-1]) * c[n-3]) - (c[n-2] * c[n-2]) u=u+du v=v+dv Δu + Δv < Ɛ sq=u*u+4*v sq < 0? tidak x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 ya x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 i x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 i n=n 2 a[] = b[] n=1? tidak n=2? x[0] = -a[0] / a[1] ya u = -a[n-1] / a[n-2] v=-a[n]/a[n-2] sq= u*u+4*v sq < 0? tidak x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 ya x[n-1] = u/2 + sqrt(-sq) / 2 i x[n-2] = u/2 +-sqrt(-sq) / 2 i x1, x2,x3,...,xn Selesai Gambar 4.22 Flowchart Revisi Algoritma Bairstow

63 digilib.uns.ac.id 114 Berikut ini merupakan pseudocode dari revisi algoritma Bairstow : Revisi Algoritma Bairstow {Algoritma ini digunakan untuk mencari akar kompleks polinomial derajat n} Input : a[], n Output : arrayakar[] Deskripsi Algoritma input(a) input(n) epsilon 1e-8 //nilai toleransi WHILE (n >= 3) DO u 0 v 0 error 1 c[n] b[n] a[n] WHILE (error > epsilon) DO b[n-1] a[n-1] + u * b[n] c[n-1] = b[n-1] + u * c[n]; FOR (i = n - 2; i > 0; i--) DO b[i] a[i] + u * b[i+1] + v * b[i+2] c[i] b[i] + u * c[i+1] + v * c[i+2] ENDFOR b[0] a[0] + u * b[1] + v * b[2] det ((c[1]-b[1]) * c[3]) - (c[2] * c[2]) nu (b[1] * c[2]) - (b[0] * c[3]) nv (b[0] * c[2]) - (b[1] * (c[1]-b[1])) IF (det == 0) du dv 1 ELSE du nu / det dv nv / det ENDIF u u + du v v + dv error sqrt(du * du + dv * dv) ENDWHILE sq = u * u + 4 * v IF (sq < 0) p u/2 q sqrt((-s*q)/2) arrayakar[n-1] p+ + +q+ i arrayakar[n-2] p+ - +q+ i ELSE arrayakar[n-1] (u/2)+(sqrt((s*q)/2)) arrayakar[n-2] (u/2)-(sqrt((s*q)/2)) ENDIF n n - 2 FOR (i = 0; i < n + 1; i++) DO a[i] b[i+2] ENDFOR ENDWHILE IF (n == 2) u -a[1] / a[2]; v -a[0] / a[2]; sq u * u + 4 * v; IF (sq < 0)

64 digilib.uns.ac.id 115 p u/2 q arrayakar[0] p+ + +q+ i arrayakar[1] p+ - +q+ i ELSE arrayakar[0] (u/2)+(sqrt((s*q)/2)) arrayakar[1] S(u/2)-(sqrt((s*q)/2)) ENDIF ELSE IF (n == 1) arrayakar[0] -a[0] / a[1] ENDIF RETURN arrayakar Implementasi Algoritma Muller Algoritma Muller merupakan generalisasi dari metode secant dimana dalam mencari akar kompleks dilakukan dengan beberapa perulangan hingga nilai akar konvergen. Flowchart algoritma Muller ditampilkan pada Gambar 4.23.

65 digilib.uns.ac.id 116 Mulai Input koefisien a[] dan b[]=null, n, epsilon = 1E-8 J=0 x0 = 1, x2 = 2, x3 = 3 h0 = x0 - x2, h1 = x1 - x2 h2 = h0 * h1 * (h0 h1) f0 = f(x0), f1 = f(x1), f2 = f(x2) a = ((h1*(f0-f2))-(h0*(f1-f2)))/h2 b = (((h0^2)*(f1-f2))- ((h1^2)*(f0-f2)))/h2 c = f(x2) D = sqrt((b^2)-(4*a*c)) b>=0? tidak x3 = x2 ((2c)/(b-D)) y=c tidak ya x3 = x2 ((2c)/ (b+d)) y=c y > epsilon? tidak x0 = x1, x1 = x2, x2 = x3 ya x[n-1] = x3 b[] = a[] n=n-1 i=n n=1? tidak i>-1? ya ya x[n-1] = -1*a[0] i=n? tidak a[] = b[i+1] + (a[i+1]*x3) i-- ya x1, x2,x3,...,xn a[] = b[i+1] i-- Selesai Gambar 4.23 Flowchart Algoritma Muller

66 digilib.uns.ac.id 117 Di bawah ini merupakan psuedocode pada implementasi algoritma Muller dalam program kalkulator : Algoritma Muller {Algoritma ini digunakan untuk mencari akar kompleks polinomial derajat n} Input : a[], n Output : arrayakar[] Deskripsi Algoritma input(a) input(n) epsilon 1e-8 m n FOR (int i = 0; i <= n; i++) DO b[i] 0.0 ENDFOR FOR (int j=0; j < (m-1); j++)do loop false x0 = 1.0 x1 = 2.0 x2 3.0 WHILE (loop == false)do h0 x0 - x2 h1 x1 - x2 h2 h0 * h1 * (h0 h1) f0 f(x0) f1 f(x1) f2 f(x2) a ((h1*(f0-f2))-(h0*(f1-f2)))/h2 b (((h0^2)*(f1-f2))- ((h1^2)*(f0-f2)))/h2 c f(x2) D sqrt((b^2)-(4*a*c)) IF (b >= 0)DO x3 x2 ((2c)/(b+D)) ELSE x3 x2 ((2c)/(b-D)) ENDIF y c IF ( y > epsilon) DO x0 x1 x1 x2 x2 x3 loop false ELSE arrayakar[n-1] x3 loop true ENDIF ENDWHILE System.arraycopy(a, 0, b, 0, n+1) n n 1 FOR (int i = n; i > -1 ; i--)do IF ( i == n)do a[i] b[i+1] ELSE a[i] b[i+1] + (a[i+1]*x3) ENDIF

67 digilib.uns.ac.id 118 ENDFOR IF ( n == 1)DO arrayakar[n-1] -1*a[0] ENDIF ENDFOR RETURN arrayakar 4.4 Hasil Implementasi Program Kalkulator Algoritma-algoritma khusus pencarian akar kompleks polinomial seperti rumus kuadrat (Alg 2.1), Cardano (Alg2.2), Viete s (Alg 2.3), Bairstow (Alg 2.4), revisi Bairstow (2.5), dan Muller (Alg 2.6) diimplementasikan dalam bahasa Java. Antarmuka program kalkulator dibuat sederhana untuk memudahkan pengguna. Tampilan antarmuka implementasi program kalkulator pencarian akar kompleks polinomial derajat n dapat dilihat pada Gambar keterangan lebih lanjut mengenai program dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambar 4.24 Antarmuka Program Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat n

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini : Pemilihan Sampel Polinomial

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini : Pemilihan Sampel Polinomial digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Tahapan yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini : Pemilihan Sampel Polinomial Penerapan Rumus Kuadrat, algoritma Cardano, Viete

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat lunak sebagai media pembelajaran telah menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat. Media merupakan alat saluran komunikasi. Kata media berasal

Lebih terperinci

Pembangunan Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat N

Pembangunan Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat N Pembangunan Kalkulator Pencarian Akar Kompleks Polinomial Derajat N SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Program Studi Informatika Disusun Oleh: Yaniar Rahmah NIM.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dasar-dasar teori yang digunakan sebagai landasan utama dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Polinomial Persamaan polinomial

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam matematika ada beberapa persamaan yang dipelajari, diantaranya adalah persamaan polinomial tingkat tinggi, persamaan sinusioda, persamaan eksponensial atau persamaan

Lebih terperinci

Development of Calculator for Finding Complex Roots of n th Degree Polynomials

Development of Calculator for Finding Complex Roots of n th Degree Polynomials Development of Calculator for Finding Complex Roots of n th Degree Polynomials Yaniar Rahmah Informatika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 6A Surakarta niarrahmah@student.uns.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 41 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA Perangkat lunak penghitungan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dengan menggunakan fungsi integral tentu ini memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Analisa masalah merupakan suatu proses awal pembuatan aplikasi Pembelajaran Pertolongan Pertama saat Kecelakaan Berbasis Mobile ini. analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Perancangan aplikasi kamus Bahasa Sunda berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang mempermudah pengguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk siswa SMA Negeri 1 Parongpong, maka terlebih dahulu perlu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Pada umumnya anak-anak tidak menyukai pelajaran yang berhubungan dengan angkaangka atau hitung-hitungan dan juga menghapal rumus pada pelajaran matematika.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 algoritma First in First Out 4-1.

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 algoritma First in First Out 4-1. BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Setelah melakukan proses analisa sistem maka akan dilakukan proses perancangan sistem yang diharapkan sesuai dengan yang kebutuhan pengguna yang dianalisa.perancangan sistem ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android dilakukan dengan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengumpulan data aksara sunda

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa rancang bangun aplikasi pembelajaran dan animasi algoritma bubble sorting ini adalah dengan menggabungkan teks, gambar dan animasi, yang akan diimplemenatasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 19 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1.Perancangan Sistem yang Diusulkan Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam melakukan order laundry sepatu dengan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab ini dilakukan analisis dari proses pembangunan perangkat lunak berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Analisis yang akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sekolah SMK-2 Bisnis Manajemen Medan Putri yang merupakan salah satu lembaga pendidikan, dalam pengolahan data absensi siswa/i

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR KUADRAT DENGAN METODE BAIRSTOW

PENENTUAN FAKTOR KUADRAT DENGAN METODE BAIRSTOW PENENTUAN FAKTOR KUADRAT DENGAN METODE BAIRSTOW Susilo Nugroho (M0105068) 1. Latar Belakang Masalah Polinomial real berderajat n 0 adalah fungsi yang mempunyai bentuk p n (x) = n a i x i = a 0 x 0 + a

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN Perancangan Proses Kriptanalisis

BAB IV PERANCANGAN Perancangan Proses Kriptanalisis BAB IV PERANCANGAN 4.1. Perancangan Proses Kriptanalisis Proses kriptanalisis adalah proses untuk memecahkan cipher. Pada kasus sistem kriptografi monoalphabetik tentang username dan password akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 10 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan mengenai analisis linear congruent method untuk mengacak pertanyaan dan perancangan aplikasi pada permainan kuis Islam berbasis android. 3.1

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Shipping Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan bahwasanya dalam akses

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Shipping Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan bahwasanya dalam akses BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan pada sebuah program aplikasi On- Shipping Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan bahwasanya dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan sistem, permasalahan yang menjadi faktor analisa sehingga jika diketahui permasalahan yang ada dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. sampai tahap pengujian saja tidak sampai tahap pemeliharaan.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. sampai tahap pengujian saja tidak sampai tahap pemeliharaan. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Perancangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang dimulai dari analisis kebutuhan sistem, perancangan, coding, pengujian dan pemeliharaan. Metode waterfall

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian III.1 Umum Agar penelitian ini dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem. 27 BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula)

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula) BAB 4 PERANCANGAN 4.1. Perancangan Algoritma 4.1.1 Algoritma shortest path (Haversine formula) Algoritma shortest path akan menghasilkan persamaan penting dalam sistem navigasi, nantinya haversine formula

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa tentang aplikasi ini akan dilakukan berdasarkan masalah-masalah. Dengan mengindentifikasi masalah-masalah yang ada pada sisitem aplikasi ini,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Use Case dan Skenarionya 4.1.1 Use Case Usulan 4.1.2 Skenario Use Case 4.1.2.1 Skenario Login Gambar 4. 1 Use Case MT Nama Use Case Login Deskripsi Singkat Melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan Perancangan Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Adapun analisis dari game mencari perbedaan jenis rumah adalah dengan menggunakan desain dan ActionScript untuk bahasa pemrograman Flash

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa merupakan bidang yang menarik, melibatkan studi interaksi antar manusia, kelompok-kelompok orang, komputer dan organisasi. Yang digunakan dalam penelitian ini cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 52 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Pembuatan Aplikasi materi Pembelajaran tentang Farmakologi bagi Mahasiswa Kedokteran saat ini masih bersifat manual, dengan perkembangan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis sistem dan perancangan yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi integrasi antara Kriptografi menggunakan algoritma RSA dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Kos Mampang39 merupakan rumah kos yang disewakan dan terpisah dari pemilik kos. Dalam kelangsungannya, ada beberapa proses yang dilalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Evaluasi hasil belajar dalam konteks pembelajaran sering kali disebut juga dengan evaluasi keluaran (output). Pelaksanaannya selalu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini pencatatan dan pengelolaan penginventarisan dan penyusutan barang-barang pada PT. Langkat Nusantara Kepong masih dilakukan secara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pada suatu pelajaran atau perhitungan matriks, penulis menemui beberapa hal yang menjadi kendala bagi pelajar ketika mengerjakan soal soal yang ada di perhitungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 34 BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Permasalahan yang ada Sering kali user kesulitan mengarang musik untuk menjadi sebuah lagu yang baik, Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya penyediaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Analisis merupakan penelaahan atau penelitian dengan melakukan suatu percobaan yang menghasilkan kesimpulan dari penguraian suatu sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 40 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk memecah sistem ke dalam komponen-komponen subsistem yang lebih kecil untuk mengetahui hubungan setiap komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Memainkan game dikomputer sangat menyenangkan, namun akan lebih menyenangkan bila kita dapat memainkannya secara bersamaan dengan dua komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Penggunaan komputer untuk mengelola informasi sudah dipakai di kalangan dunia bisnis, pelajar dan lain sebagainya. Informasi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem Aplikasi Media Pembelajaran

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA 1 H Agus Salim, 2 Hermawan Julianto 1 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang akan diolah menjadi kopi. Banyak penggemar kopi memilih kopi berdasarkan kualitas rasa dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 45 BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Permasalahan yang Ada Sering kali user kesulitan membuat musik untuk menjadi sebuah lagu yang baik, Masalah yang dihadapi adalah terbatasnya penyediaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA SISTEM Analisa merupakan tahapan paling awal dalam proses pembuatan sebuah aplikasi. Pada tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam melakukan sebuah analisa sistem penulis melakukan wawancara ke salah satu objek yang diambil dalam sebuah penelitian untuk proses pengembangan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahapan paling awal dalam proses pembuatan sebuah aplikasi. Pada tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Perangkat Lunak>

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Perangkat Lunak> SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK untuk: Dipersiapkan oleh: Program Studi Teknik Informatika/Sistem UIM Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet-Pamekasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.1.1 Use Case Konfirmasi Customer Supplier Pemasukan barang Gudang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Konsep Pada bab ini penulis akan membahas konsep mengenai perangkat lunak yang digunakan serta akan dibahas mengenai tujuan, kegunaan dan untuk siapa aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Game merupakan kata yang berasal dari dari bahasa inggris yang berarti permainan. Memainkan game dikomputer sangat menyenangkan. Namun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Pertemuan 5 ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Spesifikasi Proses Spesifikasi Proses atau minispec, karena merupakan Sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif atas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 30 BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis permainan, yaitu konsep aturan dan cara bermain pada game yang berhubungan dengan program yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem serta menentukan kebutuhan dari sistem yang dibangun.analisis tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 34 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Berjalan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada pada bab I, untuk merancang suatu sistem aplikasi yang baik diperlukan beberapa persiapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap perancangan aplikasi game rat runner. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagianbagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah perancangan sistem dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 39 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Proses pencarian informasi kurang efektif. 2. Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi belajar matematika untuk anak sekolah dasar kelas 5 SD. Tahap analisis adalah tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi. Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Lalu lintas jalan merupakan salah satu sektor yang berpengaruh dalam pembangunan suatu daerah. yang rusak dapat menganggu para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi, Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pembuatan rute lari dengan menggunakan algoritma haversine formula.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 33 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, proses pengendalian biaya persediaan pada PT. Indojaya Agri Nusa masih kurang efektif karena belum dapat mencapai tujuan yang telah

Lebih terperinci