LAPORAN TAHUNAN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN 2013"

Transkripsi

1

2 LAPORAN TAHUNAN 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telp Fax Website:

3 ii

4 Sambutan Kepala Laporan Tahunan ini menyajikan secara lengkap kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang menjadi tanggung jawab B2P2TOOT selama tahun 2013, meliputi hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai dan kontribusi seluruh modal dan aset yang dimiliki untuk mencapai masyarakat yang SEHAT dengan JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu. Penyampaian laporan tahunan merupakan bentuk kinerja pertanggung-jawaban untuk tujuan identifikasi dan evaluasi untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Laporan Tahunan 2013 diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai B2P2TOOT. Selamat membaca dan terima kasih. Tawangmangu, April 2014 Indah Yuning Prapti iii

5 DAFTAR ISI JUDUL Sambutan Kepala B2P2TOOT Daftar ISI Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik Lampiran Hal i iii iv v vi vii vii BAB I. ANALISIS SITUASI TAHUN 2013 SECARA SINGKAT A. Modal Struktur Organisasi 1 B. Modal Kepemimpinan 4 C. Modal Manusia 4 D. Aset IPTEK 8 E. Aset Operasional 13 F. Aset Dana 14 BAB II. TUJUAN, SASARAN KERJA A. Tujuan, Sasaran dan Indikator 16 B. Dasar Hukum 17 BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 19 B. Tantangan 26 C. Terobosan 27 BAB IV. HASIL KERJA A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 29 B. Pencapaian Kinerja 31 C. Realisasi Anggaran 33 D. Pembelajaran Organisasi 35 BAB V. REKOMENDASI DAN PENUTUP 37 iv

6 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 01. Struktur Organisasi B2P2TOOT Tahun Gambar 02. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT Tahun Gambar 03. Kompartemen Laboratorium Terpadu B2P2TOOT tahun Gambar 04. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun Gambar 05. Laboratorium Terpadu Litbang TOOT 10 Gambar 06. Aktivitas Pegawai dan Gedung Instalasi Pasca Panen 11 Gambar 07. Rumah adaptasi dan pelestarian TO B2P2TOOT 11 Gambar 08. Rumah Riset JAMU B2P2TOOT 12 Gambar 09. Museum JAMU Hortus Medicus 13 Gambar 10. Penandatangan MoU antara B2P2TOOT dengan 22 pemerintah Kabupaten Tegal Gambar 11. Sertifikat JAMU Hipertensi Ringan dan JAMU 23 Hiperurisemia sebagai JAMU Saintifik berturut-turut dapat digunakan sebagai JAMU prevensi, terapi komplementer dan alternatif untuk penderita hipertensi ringan dan untuk penderita hiperurisemia. Gambar 12. Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU 25 v

7 DAFTAR TABEL Hal Tabel 01. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis Kelamin dan 7 Jenjang Pendidikan Terakhir tahun 2013 Tabel 02. Penambahan personel dengan jabatan fungsional peneliti 7 B2P2TOOT di tahun 2013 Tabel 03. Komposisi Jabatan fungsional peneliti B2P2TOOT di awal 8 dan akhir tahun 2013 Tabel 04. Komposisi Jabatan fungsional litkayasa B2P2TOOT di awal 8 dan akhir tahun 2013 Tabel 05. Rincian DIPA B2P2TOOT Bersumber APBN tahun Tabel 06. Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode Tabel 07. Roadmap Umum Pendidikan Berkelanjutan Pegawai Periode Tabel 08. Matrik Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama 21 B2P2TOOT Balitbangkes 2013 Tabel 09. Capaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode Tabel 10. Sistematika Pencapaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT 29 periode 2013 Tabel 11. Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun Tabel 12. Realisasi Anggaran Belanja Barang B2P2TOOT berdasarkan Akun Kegiatan Tahun vi

8 DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap Berdasarkan Seks Tahun Grafik 2. Komposisi Pegawai Tetap Berdasarkan Seks dan Jenjang 6 Pendidikan Terakhir Tahun 2013 Grafik 3. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Area 6 Pekerjaan pada tahun 2013 Grafik 4. Grafik peserta pelatihan dokter Saintifikasi JAMU tahun Hal Lampiran 1. Penetapan kinerja B2P2TOOT Tahun Publikasi ilmiah B2P2TOOT Tahun Peserta Diklat Dokter SJ angkatan tahun Peserta Diklat Apoteker SJ angkatan tahun vii

9 Laptah B2P2TOOT BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2013 A. Modal struktur organisasi, merupakan modal yang diberikan negara melalui pemerintah dalam bentuk lembaga, tugas, fungsi dan perangkat pengelolaan organisasi. Berdasarkan tugas dan fungsi sesuai Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja B2P2TOOT dan Permenkes No. 03 tahun 2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian berbasis Pelayanan, areaa pengelolaan Iptek adalah tanaman obat danobat tradisional serta JAMU Saintifik, namun dalam implementasi obat tradisional baru sebatas tanaman obat dan JAMU Saintifik berbahan tanaman obat. Area penelitian obat tradisional cukup luas, meliputi ramuan (JAMU berbasis tanaman obat, biota laut dan hewan) dan ketrampilan (akupuntur, akupresur, prana, pijat, sangkal putung/patah tulang dll). Selain itu, dengan semakin besar dan luasnya jejaring Saintifikasi JAMU (SJ), kebutuhan lahan budidaya dan sarana untuk pemrosesan simplisia terstandar (bahan JAMU) belum terpenuhi padaa tahun 2012, karena keterbatasan anggaran dan adanya himbauan batasan pengadaan tanah dari Kemenkeu. Kepala Bagian TU Kepala Kasubbag Umum Kasubbag Keu. Kabid Pelayanan Penelitian Kabid Prog. KS & Info Kasi Sarana Penelitian Kasi Prog. & Eval. Kasi PelayananTeknis Lit. Kasi KS & Informasi Kelompok Jabatan Fungsional Instalasi dan Laboratorium Gambar 1. Struktur Organisasi B2P2TOOTTahun Laporan Tahunan 2013

10 LaptahB2P2TOOT Gambar 2. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT Tahun 2013 Sebagai institusi Iptek yang sarat dengan dinamika keilmuan, keahlian dan kepakaran, sudah ditetapkan 2 kelompok program penelitian, yang ditujukan untuk melaksanakan aktivitas Iptek di lingkup Tanaman Obat dan Obat Tradisional (TOOT).Kelompok kepakaran ini dikelola oleh Panitia Pembina Ilmiah B2P2TOOT (gambar 2). Sebagai lembaga Iptek tentu tidak lepas dari keberadaan laboratorium yang memiliki peran vital dalam pengelolaan litbang. Laboratorium yang ada dikelola dan ditempatkan dalam satu gedung terpadu untuk memudahkan interaksi, aktivitas dan pemeliharaan (gambar 3). 2 Laporan Tahunan 2013

11 Laptah B2P2TOOT Gambar 3. Kompartemen Laboratorium Terpadu B2P2TOOT tahun 2013 Dalam melengkapi kapasitas kelembagaan, juga terdapat divisi sebagai unit yang dikelola untuk mendukung Jejaring SJ. Instalasi tersebut sangat membutuhkan pengelolaan secara profesional, dinamis dan proaktif (gambar 3). 3 Laporan Tahunan 2013

12 LaptahB2P2TOOT Gambar 4. Divisi sebagai unit penunjang B2P2TOOT tahun 2013 B. Modal kepemimpinan, merupakan gaya dan peran dalam hubungan kerja di organisasi yang dimiliki dan ditampilkan oleh setiap pegawai. 4 Laporan Tahunan 2013 Secara legal formal, sesuaipermenkes No. 491 tahun 2006 telah ditetapkan hirarkis kepemimpinan B2P2TOOT yang diemban oleh pejabat struktural. Selain itu kepemimpinan ilmiah dilakukan oleh Ketua Panitia Pembina Ilmiah (PPI) sebagai think tank di bidang penelitian dan pengembangan TOOT. Kepemimpinan berperan sangat penting bagi jalannyaa organisasi. Kepemimpinan mempengaruhi sikap dan tindakan pegawai untuk bekerja dengann baik dan benar, bekerja dalam teamwork guna mencapai target. C. Modal manusia (human capital), terdiri atas pegawai tetap dan pegawai tidak tetap termasuk jumlah, kapasitas dan kompetensi yang dimiliki. Modal manusia adalah komponen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Apabila kemampuan dan kompetensi dikelola bersama dengan modal struktur organisasi dan modal kepemimpinan yang kondusif, maka akan menghasilkan kinerja yang optimal dan luar biasa.

13 Laptah B2P2TOOT Mempertimbangkan tren perubahan dan dinamika dalam tata kelola tugas dan fungsi B2P2TOOT ke depan, maka dibutuhkan jumlah dan kompetensi pegawai yang memadai dan profesional. Pengadaan pegawai melalui pekerja tidak tetap (pegawai kontrak honor) masih sangat tinggi, mengingat kepemilikan lahan budidaya dan produksi sangat luas, pelayanan kesehatan JAMU sangat tinggi, dan fungsi-fungsi esensial sebagai lembaga Iptek menyangkut informasi melalui perpustakaan dan museum sangat dibutuhkan. Diprediksi bahwa kebutuhan formasi pegawai tetap belum optimal terpenuhi melalui pengadaan reguler mengingat ada kebijakan zero growth dan reformasi birokrasi. Modal manusia di B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS dan CPNS) maupun tidak tetap, dinilai sebagai aktor utama dalam implementasi tugas dan fungsi B2P2TOOT. Pada Desember 2013, dengan amanah tugas litbang TOOT dan Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT memiliki gambaran kepegawaian sbb. 37% 63% Laki-Laki Perempuan Grafik 1. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks tahun2013 Jumlah total pegawai pada tahun 2013 sebanyak 210, meliputii 83 pegawai tetap dan 127 pegawai tidak tetap/ptt (34 kontrak honor bulanan dan 93 kontak harian lepas). Khusus PTT diadakan karena jumlah pegawai tetap, belum mengakomodasi beban kerja. Hal ini dapat dilihat dari banyak dan luasnya jumlah barang inventaris milik negara (BMN) yang dikelola oleh B2P2TOOT. PTT dipekerjakan untuk membantu pengelolaann tugas dan fungsi organisasi dan terdistribusi dominan di kebun, instalasi pascapanen, laboratorium dan Rumah Riset JAMU, disamping kesekretariatan dan perpustakaan. 5 Laporan Tahunan 2013

14 LaptahB2P2TOOT SD Perempuan 0 Laki-laki SLTP SLTA D3 S1 S Total Grafik 2. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Jenjang Pendidikan Terakhir pada tahun Kebun RRJ Perpustakaan Pascapanen Laboratorium Kesekretariatan Laki-laki Perempuan Grafik 3.Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan Seks dan Area Pekerjaan pada tahun 2013 Grafik 3 menjelaskan bahwa aset-aset iptek berupa kebun (15,85 Ha), instalasi pascapanen (gedung dan fasilitas 4 lantai yang melayani penerimaan hasil panen, pengolahan bahan JAMU, penyimpanan, dan distribusi) dan Rumah Riset JAMU (rawat jalan, lab, Griya JAMU, rekam medik dan administrasi) yang membutuhkan SDM dalam jumlah besar dan dituntut berproduksi setiap hari, hanya dikelola oleh 10 PNS untuk kebun, 6 PNS untuk pascapanen, 13 PNS di Rumah Riset JAMU (RRJ). 6 Laporan Tahunan 2013

15 Laptah B2P2TOOT Selain itu, kondisi dalam Grafik 3 yang menyebabkan masih tingginya angka kebutuhan PTT, adalah ada beberapa pegawai yang merangkap jabatan dan area pekerjaan, meliputi: Slamet Wahyono sebagai pejabat struktural Kabid Yanlit berfungsi juga sebagai peneliti teknologi formulasi OT. Harto Widodo sebagai Kasie Program dan Evaluasi berfungsi juga sebagai peneliti tanaman obat. Nita Supriyati sebagai Kasi Sarana Bidang Yanlit berfungsi juga sebagai peneliti praklinik formula JAMU. Awal Prihatin sebagai Kasi teknis bidang Yanlit berfungsi juga sebagai peneliti praklinik formula JAMU. Tabel 1.Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Terakhir tahun 2013 Jenjang Pendidikan Terakhir& Jenis Kelamin Golongan SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Total L P L P L P L P L P L P I II III IV Jumlah 84 Pada tahun 2013 terdapat penambahan personel dengan jabatan fungsional Peneliti Muda dan Peneliti Pertama (Tabel 2) Tabel 2. Penambahan personel dengan jabatan fungsional peneliti B2P2TOOT di tahun 2013 No Nama Bidang Kepakaran PAK Jenjang Jabatan 1. Nuning Rahmawati Obat Tradisional 204,00 Peneliti Muda 2. Dyah Subositi Tanaman Obat 221,00 Peneliti Muda 3. Harto Widodo Tanaman Obat 241,00 Peneliti Muda 4. Agus Triyono Obat Tradisional 230,20 Peneliti Muda 5. M. Bakti Samsu Adi Tanaman Obat 169,50 Peneliti Pertama 6. Rohmat Mujahid Tanaman Obat 178,05 Peneliti Pertama 7. IkaYanti MS Obat Tradisional 163,90 Peneliti Pertama 8. Amalia Damayanti Tanaman Obat 164,95 Peneliti Pertama 9. Tri Widayat Tanaman Obat 176,00 Peneliti Pertama 10. Nurul Husniati Tanaman Obat 112,00 Peneliti Pertama 11. Galuh Ratnawati Obat Tradisional 132,00 Peneliti Pertama 12 Agus Triyono Obat Tradisional 192,20 Peneliti Pertama 13 Saryanto Obat Tradisional 168,50 Peneliti Pertama 14 Danang Ardiyanto Obat Tradisional 163,00 Peneliti Pertama 15 Sunu Pamadyo T.I Obat Tradisional 158,20 Peneliti Pertama 16 Peristiwan Ridha W.A. Obat Tradisional 145,00 Peneliti Pertama 17 Zuraida Zulkarnaen Obat Tradisional 134,50 Peneliti Pertama 7 Laporan Tahunan 2013

16 LaptahB2P2TOOT Di tahun 2013 juga mengalami pengurangan jumlah pegawai dari 83 menjadi 80. Satu peneliti utama, satu litkayasa penyelia (Tabel 3) dan satu staff umum memasuki masa pensiun. Satu pustakawan pindah tugas ke Pemprov Semarang. Tabel 3. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti B2P2TOOT di awal dan akhir Tahun 2013 No Jabatan Fungsional Peneliti 2013 Awal Akhir 1 Peneliti Utama 1-2 Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Jumlah Tabel 4. Komposisi Jabatan Fungsional Litkayasa B2P2TOOT di awal dan akhir Tahun 2013 No Jabatan Fungsional Litkayasa 2013 Awal Akhir 1 Litkayasa Penyelia Litkayasa Pemula Litkayasa Pelaksana Lanjutan Litkayasa Pelaksana 6 6 Jumlah D. Aset Iptek, merupakan sumberdaya yang mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1. Jejaring domestik yaitu Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (Pokjanas TOI), masih perlu didorong kesepahaman dalam mengelola Iptek Tanaman Obat dan JAMU, karena masih tersebarnya dan belum lengkapnya data hasil-hasil Iptek Tanaman Obat dan JAMU berbasis wilayah, komunitas adat, penyakit dan ramuan. Bahkan masih belum terealisasi inisiasi akan database komposisi fitokimia dan molekuler sebagai upaya untuk mengembangkan obat berbasis zat aktif TO. 2. Selain itu, Komite Nasional Saintifikasi JAMU; dimana B2P2TOOT menjadi anggota, masih menghadapi tantangan terkait ketersediaan bahan JAMU, penerimaan hasil riset klinik formula JAMU dan upaya dalam mengintegrasikan JAMU dalam sistem pelayanan kesehatan. Jejaring Saintifikasi JAMU sebagai kloning dan sentra-sentra JAMU Saintifik juga masih perlu diinisiasi di setiap wilayah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia. Ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan bahan JAMU, menyederhanakan proses kendali mutu JAMU Saintifik, dan lebih mendekatkan pelayanan SaintifikasiJAMU kepada rakyat. 8 Laporan Tahunan 2013

17 Laptah B2P2TOOT 3. Jejaring internasional meliputi ASEAN Traditional Medicine (ASEAN TM), B2P2TOOT sudah memberikan pemahaman dan pengalaman pada kolega-kolega ASEAN bahwa Indonesia sangat serius mengembangkan dan melestarikan traditional medicine ala budaya Indonesia sesuai standar untuk kesehatan manusia. Masih dibutuhkan komitmen dan dukungan segenap pemangku kepentingan agar JAMU yang ada di Tawangmangu dan Jejaring SJ adalah milik bersama dan perlu dipelihara. Perkembangan kedepan, forum-forum ASEAN TM intensitasnya sangat tinggi, sehingga diperlukan persiapan, koordinasi dan komunikasi yang sepaham dari segenap pemangku kepentingan. Selain itu, HerbalNet sebagai wadah sharing informasi Iptek TM (B2P2TOOT berperan sebagai koordinator) perlu komitmen dan keseriusan untuk mengelola, baik diseminasi informasi maupun utilisasi informasi. 4. Fasilitas Iptek yang dimiliki pada Januari 2013 meliputi: a. Gedung Laboratorium Terpadu (Labdu), terdiri atas 8 Lab: 1. Galenika 2. Fitokimia 3. Sistematika Tumbuhan 4. Bioteknologi (Biologi Molekuler dan Kultur Jaringan Tanaman) 5. Mikrobiologi 6. Farmakologi dan Toksikologi 7. Formulasi 8. Hama Penyakit Tanaman 9 Laporan Tahunan 2013

18 LaptahB2P2TOOT Gambar 5. Laboratorium Terpadu Litbang TOOT b. Peralatan laboratorium utama meliputi: 1. 1 unit Gas Chromatography 2. 1 unit TLC densitometer 3. 1 unit High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 4. 2 unit Vacuum Rotavapor 5. 3 unit Spektrofotometer 6. 2 unit Blotting apparatus 7. 1 unit Termocycler PCR 8. 1 unit mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 9. 1 unit mesin penyerbuk unit pencuci bahan JAMU unit pengering bahan JAMU unit gedung instalasi paskapanen untuk penyiapan penyimpanan dan distribusi bahan JAMU 10 Laporan Tahunan 2013

19 Laptah B2P2TOOT Gambar 6. Aktivitas Pegawai dan Gedung Instalasi Pasca Panen c. Rumah kaca; berjumlah 3 unit, yaitu: 1. 1 unit berlokasi di Aromatic Graden Tlogodlingo (1.800 m dpl) difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman 2. 2 unit berlokasi di kebun TO Kalisoro (1.200 m dpl) difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman Gambar 7. Rumah Kaca digunakan untuk adaptasi dan pelestarian TO 11 Laporan Tahunan 2013

20 LaptahB2P2TOOT d. Kebun TO untuk penelitian, etalase dan produksi terdapat di 3 lokasi, yaitu: 1. Kebun Karangpandan terletak di ketinggian dpl seluas ± 1,85 Ha 2. Kebun Kalisoro terletak di ketinggian m dpl seluas ± 2 Ha 3. Kebun Tlogodlingo terletak di ketinggian m dpl seluas ± 12 Ha e. Rumah Riset JAMU Hortus Medicus, Tahun 2010 sebagai Klinik Saintifikasi JAMU Hortus Medicus yang ditetapkan sebagai klinik tipe A untuk mengelola riset klinik dan pelayanan kesehatan formula JAMU. Layanan yang diberikan berupa: riset observasi klinik dan RCT, rawat jalan, griya JAMU, laboratorium klinik, dan rekam medik. Gambar 8.Rumah Riset JAMU B2P2TOOT f. Museum JAMU Hortus Medicus dengan beragam koleksi artefak, produk OT, dokumentasi ramuan, materi terkait TO dan OT 12 Laporan Tahunan 2013

21 Laptah B2P2TOOT Gambar 9. Museum JAMU Hortus Medicus g. Perpustakaan dengan koleksi pustaka, berupa jurnal ilmiah, majalah ilmiah, serta buku-buku terbitan dalam dan luar negeri h. Sinema Fitomedika, sebagai wahana penyebaran informasi, berupa pemutaran film dokumenter Iptek TO dan OT i. Publikasi meliputi publikasi ilmiah dan populer. E. Aset operasional, merupakan sumberdaya fisik sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai lembaga Iptek dan sebagai sebuah organisasi pemerintah. Aset yang dimiliki oleh B2P2TOOT banyak dan beraneka ragam, mulai dari lahan budidayaa TO, Museum JAMU, Rumah Riset JAMU, Wisata Kesehatan JAMU (JAMU Health Tourism), dan jejaring. Dalam hal ini, masih belum dapat diakomodasi kebutuhan tenaga dan panduan-panduan untuk pengolahan lahan, pelayanan klinik, pelayanan museum. Fasilitas perkantoran dan operasional yang dimiliki s.d akhir tahun 2013 meliputi: a. Gedung: 1 unit kantor sekretariat 3 lantai, 1 unit gedungg serbaguna berdaya tampung 400 orang, 1 gudang BMN, 1 unit rumah dinas pimpinan. b. Kendaraan: 1 unit bus operasional, 1 unit mobil bak terbuka operasional, 2 unit mobil boks operasional, 3 unit mobil operasional, 6 unit sepeda motor operasional roda dua, 3 unit sepeda motor operasional roda tiga. 13 Laporan Tahunan 2013

22 LaptahB2P2TOOT c. Komputer dan alat komunikasi: 32 unit komputer desktop, 23 laptop, 1 unit jaringan internet, 1 unit CCTV dengan 8 kamera. Selain itu, juga ada aset-aset operasional sebagai suatu organisasi pemerintah. Kondisi persebaran lahan dan lokasi bekerja yang luas, sangat memberi efek dan dampak terhadap tata kelola anggaran, waktu dan perhatian dari pimpinan dan pegawai. Masih dibutuhkan penataan ruang kerja pegawai, peralatan dan perlengkapan kerja, penataan ruang untuk aset-aset Iptek dan operasional. Kebutuhan pemeliharaan aset-aset tersebut sangat tinggi mengingat juga kondisi iklim basah dan masih banyak lahan-lahan yang belum berpagar dan memiliki akses keluar masuk. F. Aset dana, merupakan sumberdaya keuangan yang diberikan oleh negara melalui pemerintah sesuai kebutuhan dan hasil evaluasi kinerja. Adanya kecenderungan kenaikan anggaran memberikan keleluasaan akomodasi target kinerja fungsi dan tugas. Pengelolaan anggaran belum optimal terkait ketersediaan jumlah dan kompetensi pegawai sehingga masih terjadi alokasi dalam bentuk kegiatan yang tidak terlaksana. Jejaring kerja yang sudah dibangun memberi kontribusi, namun tidak serta merta pengelolaan di internal B2P2TOOT bisa maksimal. Perlu komposisi yang optimal antara modal manusia dan aset dana. Dana yang tersedia untuk menampilkan kinerja sesuai perencanaan adalah sbb meliputi sumber dana: a. DIPA APBN dengan rincian sesuai Tabel Laporan Tahunan 2013

23 Laptah B2P2TOOT Tabel 5. Rincian DIPA B2P2TOOT Bersumber APBN tahun 2013 No Output (RKA-KL) Target Anggaran Anggaran Awal Akhir 1. Penelitian Bidang Tanaman 10 Dok Obat Dan Obat Tradisional 2. Dokumen Perencanaan Program 2 Dok dan Anggaran 3. Laporan Kinerja 3 Dok Dokumen Keuangan, Kekayaan 3 Dok Negara dan Tata Usaha 5. Gedung/Bangunan Laboratorium 2.347, m2 6. Perangkat Pengolah Data dan 19 Unit Komunikasi 7. Peralatan Fasilitas Laboratorium 22 Unit Peralatan Fasilitas Perkantoran 27 Unit Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 18 Dok Kendaraan Motor Fungsional 2 Unit Manajemen Laboratorium 1 Dok Tanah m Manajemen Kebun Tanaman 1 Dok Obat 14. Dokumen Hukum, Organisasi 7 Dok dan Kepegawaian 15. Dokumen Bidang Ilmiah dan Etik 1 Dok Data Status Kesehatan 7 Dok Masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV 17. Layanan Perkantoran 12 Bulan Jumlah Pada tahun 2013, anggaran pada DIPA B2P2TOOT mengalami efisiensi. Efisiensi ini dilakukan dua kali. 1) senilai untuk subsidi BBM dan 2) untuk Remunerasi. Sehingga mengakibatkan total DIPA B2P2TOOT tahun Anggaran 2013 menjadi Laporan Tahunan 2013

24 LaptahB2P2TOOT BAB II. TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Tujuan Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 s.d 5 tahun. Berdasarkan rencana strategis kemenkes dan rencana aksi program litbangkes , tujuan dari kegiatan Litbang TOOT periode adalah sesuai tabel. Tabel 6. Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode No Indikator Tujuan pada Tahun Jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT 2 Jumlah Publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional 3 Laporan Status Kesehatan masyarakat 6 6 Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4. Matrik IKK B2P2TOOT (Tabel 5) muncul menjadi nomenklatur tersendiri sejak adanya revisi Renstra Kemenkes pada tahun Untuk tahun 2010 posisi target masuk ke dalam target Pusat 2 sebagai Instansi pembina B2P2TOOT dan tahun 2011 sudah ada target yang tegas yang menjadi tanggung jawab langsung B2P2TOOT. 2. Sasaran dan Indikator Sasaran adalah kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan pada jangka waktu tertentu. Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes dan Rencana Aksi Program Litbangkes Sasaran dari kegiatan Litbang TOOT adalah sbb: a. Meningkatnya jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT b. Meningkatnya jumlah publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional c. Meningkatnya laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4 16 Laporan Tahunan 2013

25 Laptah B2P2TOOT Indikator adalah kondisi yang mengindiksikan tercapainya tujuan. Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes dan Rencana Aksi Program Litbangkes Indikator dari kegiatan Litbang TOOT adalah sbb: a. Jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT b. Jumlah publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional c. Laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4 Target pada tahun 2013 adalah sbb: a. 9 produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT b. 20 publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional c. 6 laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah 4 B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219) 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609) 4. Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan 6. Permenkes Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/ Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana StrategisKementerian Kesehatan Laporan Tahunan 2013

26 LaptahB2P2TOOT 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun Rencana Aksi Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun Rencana Aksi Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tahun Laporan Tahunan 2013

27 Laptah B2P2TOOT BAB III. STRATEGI PELAKSANAAN A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Setiap organisasi secara hakiki memiliki modal dan aset. Sesuai penjelasan dalam Bab I, modal dan aset selama tahun 2013 dikelola secara sistematis untuk mencapai tujuan dan sasaran, melalui pemilihan dan penerapan strategi sbb. 1. Modal Struktur Organisasi Pada akhir tahun 2013 tidak ada perubahan Modal struktur organisasi maupun pegawai yang bertugas dalamjabatan struktural. Perangkat pimpinan organisasi mengalami tour of duty karena tuntutan kebutuhan organisasi dalam pengembangan kapasitas kerjasama dan kompetensi pegawai sbb: 1. Bagian Tata Usaha Terdapat kekosongan penjabat untuk Kepala Sub Bagian Umum karena Muhammad Suryana memasuki tugas belajar Magister di UGM 2. Bidang Program Kerjasama dan Informasi Terdapat kekosongan penjabat untuk Kepala Seksi Kerjasama dan Informasi karena Fanie Indrian Mustofa memasuki tugas belajar Magister di UGM 2. Modal Kepemimpinan Gaya dan peran kepemimpinan dalam dinamika B2P2TOOT yang sudah dikembangkan sejak tahun 2012 selalu ditumbuhkan dalam rangka mengelola litbang TOOT, Saintifikasi JAMU, Riset Nasional Tumbuhan Obat dan JAMU dan Riskesnas di Korwil IV. 3. Modal Manusia (Pengembangan Pegawai) Manusia merupakan suatu bentuk modal yang sangat penting dalam struktur organisasi. Modal manusia tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan, kreatiitas, ketrampilan dan produktivitas kerja. Hal ini dikelola dalam pengembangan kepegawaian yang secara material berbentuk tugas belajar, ijin belajar, pelatihan, dan bentuk lain yang memberikan peningkatan kompetensi dan kemampuan teknis litbang TOOT. Secara non material adalah membangun dialog, keterbukaan dan kesetaraan sebagai manusia yang berkarya dan berkreasi dalam organisasi yang sama. Hal non material ini yang selalu mendapatkan porsi prioritas mengingat persyaratannya 19 Laporan Tahunan 2013

28 LaptahB2P2TOOT adalah tidak mematikan daya karya dan kreasi manusia. Secara berkesinambungan, strategi mengelola modal manusia ini dilakukan dengan penuh empati, respek, apresiasi dan saling percaya. Pada tahun 2012 telah disusun Roadmap Umum Pendidikan Berkelanjutan Pegawai sesuai Tabel 6. Tabel 7. Roadmap Umum Pendidikan Berkelanjutan Pegawai Periode Strata Total Peminatan Jml Peminatan Jml Peminatan Jml S1 Agribisnis UNS 1 Kesmas Undip 1 3 Administrasi UNS 1 S2 Biologi UGM 1 Agribisnis UNS 1 Hama 1 8 Penyakit Tumbuhan UGM Paskapanen, 1 Akuntansi UNS 1 Kesmas UNS 1 Teknologi Pertanian UGM Administrasi Publik UNS 1 Herbal UI 1 S3 Ilmu Farmasi 1 Kimia Organik 1 8 UGM (LN) Biologi UGM 1 Biologi (LN) 1 Bioteknologi 1 UGM PPDS1 Farmakologi Klinik UGM 1 Penyakit Dalam UGM 1 Patologi Klinik 1 UGM Total 2 Total 10 Total Aset Iptek Aset Iptek yang telah dimiliki B2P2TOOT terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lembaga dalam mendukung tugas dan fungsi organisasi. Selama tahun 2013, memperhatikan tren anggaran dan tanggung jawab yang berbanding terbalik, B2P2TOOT memprioritaskan tersedianya fasilitas Iptek yang sangat dibutuhkan, antara lain peralatan laboratorium yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional maupun penegakan diagnosis di lab klinik SJ, peningkatan kinerja di lab biomokuler dan kultur jaringan, peningkatan kualitas simplisia di lab pasca panen dan untuk operasional kegiatan di lab fitokimia.dan yang tak kalah pentingnya adalah tersedianya kebun tanaman obat untuk standarisasi tanaman obat dan kesinambungan ketersediaan bahan sediaan uji JAMU. 20 Laporan Tahunan 2013

29 Laptah B2P2TOOT B2P2TOOT senantiasa memperluas dan memperkuat jejaring di bidang TO dan OT baik tingkat nasional maupun internasional. Kelompok kerja POKJANAS TOI memiliki agenda tetap seminar dua kali dalam satu tahun. Dari kegiatan ini akan tercipta sinergi yang positip dalam penelitian dan pengembangan TO dan OT. Selain itu pada tahun 2013 B2P2TOOT telah terjalin nota kesepahaman dengan pihak lain terkait penelitian dan pengembangan TO dan OT. Tercatat ada 11 instansi yang telah menjalin kerjasama dengan B2P2TOOT pada tahun Tabel 08. Matrik Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama B2P2TOOT Balitbangkes 2013 No INSTANSI JEJARING TEMA KERJASAMA RUANG LINGKUP KERJASAMA 1 Pemda Kabupaten Tegal 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal 3 PMI Kabupaten a. Klaten b. Boyolali c. Sukoharjo d. Surakarta e. Karanganyar f. Wonogiri g. Sragen 4 Pemerintah kota Pekalongan 5 Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Penelitian dan Pengembangan di Bidang Kesehatan Pendampingan penyelenggaraan wisata kesehatan JAMU Kalibakung Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal SaintifikasiJAMU Penelitian dan pengembangan kesehatan Penelitian, pengembangan, pelatihan &pelayanan dalam rangka SaintifikasiJAMU a. Teknologi budidaya tanaman obat b. Pengembangan bahan baku JAMU c. Paska panen TO d. Studi klinik formula JAMU dalam jejaring SaintifikasiJAMU e. Pelatihan teknis tanaman obat dan JAMU f. Pengelolaan wisata kesehatan JAMU (JAMU health tourism) g. Pemberdayaan masyarakat a. Penyusunan peraturan perundang-undangan b. Konsultasi dan pembimbingan pelayanan kesehatan (klinik JAMU) c. Pelaksanaan penelitian SaintifikasiJAMU d. Diklat tenaga pengelola WKJ a. Litbang dan bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan SaintifikasiJAMU e. Publikasi dan promosi a. Budidaya TO b. Pengelolaan pascapanen TO c. Pengembangan bahan JAMU d. Penelitian klinik formula JAMU 21 Laporan Tahunan 2013

30 LaptahB2P2TOOT Gambar 10. Penandatangan MoU antara B2P2TOOT dengan pemerintah Kabupaten Tegal pada tanggal 1 Februari 2013 Tujuan akhir dari program SJ adalah dapat dimanfaatkannya JAMUdi fasilitas pelayanan. Pengembangan JAMU dalam SaintifikasiJAMU merupakan mata rantai yang tidak dapat diputus sejak penggalian formula mulai dari JAMU yang secara empirik dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, standardisasi TO, standardisasi bahan baku JAMU hingga Formula JAMU Saintifik yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari sisi sumberdaya satu tugas B2P2TOOT adalah menyiapkan bekal (pengetahuan dan keterampilan) bagi tenaga medis dan paramedis akan pengobatan tradisional terutama JAMU melalui penyelenggaraan Pelatihan Dokter dan apoteker SJ. 1. Standardisasi TO dan Formula JAMU Pada 31 Januari 2013, Komnas SJ telah menetapkan 2 Formula JAMU Hipertensi ringan dan JAMU Hiperurisemia, sebagai Formula JAMU Saintifik dan telah diserahkan kepada Menteri Kesehatan RI. 22 Laporan Tahunan 2013

31 Laptah B2P2TOOT Gambar 11. Sertifikat JAMU Hipertensi Ringan dan JAMU Hiperurisemia sebagai JAMU Saintifik berturut-turut dapat digunakan sebagai JAMU prevensi, terapi komplementer dan alternatif untuk penderita hipertensi ringan dan untuk penderita hiperurisemia. 23 Laporan Tahunan 2013

32 LaptahB2P2TOOT 2. Pelatihan Dokter dan Apoteker SJ Saintifikasi JAMU merupakan program yang implementasinyaa tidak hanya di tingkat pusat saja namun harus dapat dilaksanakan hingga tingkat daerah. Pelatihan dokter dan apoteker SJ memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga medis dan paramedis akan pengobatan tradisional terutama JAMU. Ditahun 2013 telah diluluskan 59 dokter SJ sehingga sejak tahun 2010 keseluruhan dokter SJ yang telah mengikuti diklat 50 Jam berjumlah 227 (Lampiran 3). Sedangkan diklat apoteker SJ baru dapat dilaksanakan dua kali, satu kali di tahun 2012 dengan jumlah peserta 15 apoteker dan di tahun 2013 sejumlah 30 apoteker (Lampiran 4) jumlah dokter apoteker Grafik 4. Grafik Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi JAMU Tahun Aset Operasional Secara umum proses pelaksanaan tugas dan fungsi memerlukan dukungan barang modal. Selamaa tahun 2013 pengadaan barang diarahkan untuk menyiapkan B2P2TOOT agar berkinerja lebih baik sebagai lembaga Iptek untuk mengelola litbang, pelatihan Iptek, dan pelayanan Iptek, dan menampilkan profil organisasi yang berkarakter dinamis dan profesional. Pengadaan barang yang ada meliputi: a. Pembangunan ruang Insenerator untuk penanganan limbah medis b. Peralatan dan fasilitas laboratorium, penambahan, kalibrasi dan pemeliharaan alat, fasilitas laboratorium terpadu dan klinik serta pasca panen antara lain rotaryshaker, biochemistryanalyzer, sentrifugehematokrit, micropipet, wallbenchlab, frezzer C electrophoresisapparatus, hotplatemagneticstirer, analyticalbalance, laminarairflow (LAF), rak stainlessteel, pengeringann simplisia dandehumidififier. 24 Laporan Tahunan 2013

33 Laptah B2P2TOOT c. Pembangunan penyelesaian gedung diklat Iptek lantai 3 Gambar 12. Pembangunan Gedung untuk menunjang tugas dan fungsi B2P2TOOT tahun 2013, Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan JAMU d. Pembangunan penyelesaian stasiun riset Karangpandan serta penambahan fasilitass gudang e. Pembuatan Oven Room II di gedung pasca panen f. Renovasi Gudang BMN, untuk meningkatkan manajemen pengelolaan barang milik negara g. Pembuatan selasar yang difungsikan sebagai tempat parkir yang terlindung bagi kendaraan operasional h. Pengadaan kendaraan operasional: 2 kendaraan bermotor roda dua untuk operasional harian dan administrasi dan pengelolan kebun i. Perlengkapan fasilitas gedung diklat iptek TO dan JAMU seperti kitchen set dan laundry j. Perangkat pengolah data dan komunikasi, seperti PC dekstop, printer, laptop pengembangan jaringan internet, TV layar lebar untuk pelatihan dan rapat, meghaphone handy talky 6. Aset Dana Dana merupakan salah satu aset yang harus dikawal dalam penggunaannya, agar sesuai dengan perencanaan dan peruntukkan. dengan cara: a. menyusun rencana penarikan anggaran b. memonitor penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan c. membuat laporan realisasi penyerapan anggaran d. evaluasi penyerapann anggaran 25 Laporan Tahunan 2013

34 LaptahB2P2TOOT B. TANTANGAN YANG DIHADAPI Tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan amanah tugas dan fungsi selama tahun 2013 meliputi modal dan aset sbb, yaitu: 1. Modal Struktur Organisasi. Di satu sisi perubahan instalansi menjadi divisi berpotensi sebagai sumber PNBP, dengan pengelolaan optimal dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja tugas dan fungsi, disisi lain optimalisasi lingkup kepakaran dari 4 menjadi 2 memberikan keleluasaan dalam mengelola aktivitas iptek TOOT 2. Modal Kepemimpinan. Dalam hal ini masih ada budaya etos dan motivasi bekerja sebagai dominan instruksi dan ketergantungan. Masih kurang optimal muncul ide/gagasan, kreativitas, inovasi dari setiap pegawai B2P2TOOT. Lalu lintas komunikasi dalam rapat-rapat dan mailing list kurang hidup dan produktif untuk implementasi amanah tugas dan fungsi. 3. Modal Manusia. Dalam hal ini adalah keseimbangan komposisi inventaris Iptek dan pegawai tidak terakomodasi. Jumlah formasi yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan pegawai sejak tahun 2006, yang merupakan milestone IV B2P2TOOT. Termasuk juga kepercayaan diri untuk berkerjasama dengan pihak lain dengan semangat egaliter dan kesamaan yang masih kurang optimal sehingga masih ditemukan ketergantungan pada ilmuwan luar yang notabene tidak memahami aktivitas Iptek TOJA dan Program SJ yang merupakan karakter khas B2P2TOOT. 4. Aset Iptek. Masih ada peralatan lab dan instalasi yang belum optimal dimanfaatkan. Perlu perencanaan yang sinkron dan stratejik terhadap kebutuhan-kebutuhan fasilitas lab dan instalasi sehingga operasional dan pemeliharaan memberikan kontribusi yang sesuai kompetensi B2P2TOOT, bukan sekedar business as usual, sekedar melayani perorangan dan pihak lain tanpa membangun integrasi dengan Kegiatan Litbang TOOT dan Program SJ. Jejaring Saintifikasi JAMU,dalam hal ini sejak tahun 2011 sudah dibangun jejaring kerja litbang TOOT dan Program SJ dengan pihak luar, namun masih ada kerjasama yang belum ditindaklanjuti dengan aktivitas-aktivitas sesuai ruang lingkup kerjasama. 5. Aset Operasional. Masih ada kendala yang ditemui dalam proses lelang. Kurangnya minat peserta lelang untuk pengadan gedung perkantoran. Server LPSE kurang memadai dalam mengakomodir peminat lelang saat upload pendaftaran peserta lelang. 26 Laporan Tahunan 2013

35 Laptah B2P2TOOT 6. Aset Anggaran. Masih belum tegas komitmen dan kesepakatan terhadap output kinerja. Dalam hal ini masih terbatas formula JAMU dan standar TO dengan definisi operasional yang tidak mengakomodasi dinamika JAMU sebagai kebudayaan, sehingga dengan bukti dan sifat JAMU sebagai hal empirik memberikan keterbatasan dalam penentuan bukti-bukti output kinerja. Selain itu, hasil kinerja bukan sekedar formula JAMU dan standar namun juga ada berupa barang a.l. marker, database, bentuk-bentuk sediaan JAMU, dll. C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN Dalam rangka mengelola input-input untuk mencapai target kinerja dengan tantangan terkait modal struktur organisasi, kepemimpinan, dan manusia telah diimplementasikan terobosan-terobosan sebagai berikut 1. Modal dan Aset. Pada akhir tahun 2013 telah diinisiasi agar instalasiinstalasi dikembangkan dan dikelola sebagai unit-unit kompetensi stratejik (Gambar 9), dalam artian instalasi-instalasi yang ada dan aktivitasaktivitas yang terkait kompetensi Iptek Tanaman Obat dan JAMU (TOJA), yaitu Wisata Iptek TOJA dan Museum JAMU Hortus Medicus, diintegrasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monev. Kegiatan Litbang TOOT dan Program Saintifikasi JAMU, tidak berdiri sendiri dan dikelola dalam satu manajemen. 2. Modal Kepemimpinan. Dengan membangun dialog secara berkesinambungan untuk merangkum materi-materi ide, kreativitas, dan inovasi yang bermanfaat bagi pemerintah, rakyat dan pembangunan. Juga digalakkan pemberian tanggung jawab mengelola suatu aktivitas; walaupun ada keterbatasan persyaratan administratif misal jenjang fungsional, pengalaman, dll; terkait pembinaan dan bimbingan ilmiah, kerjasama internasional, divisi-divisi. Utamanya adalah membangun semangat boleh salah dan tidak boleh bohong, dengan membuka pintu lebar-lebar untuk the dance of mind Iptek Tanaman Obat dan JAMU (TOJA). 3. Modal Manusia. Dalam hal ini adalah merekrut tenaga-tenaga sebagai pegawai tidak tetap sesuai tuntutan pekerjaan, baik di kebun, lab, dan divisi. Terobosan yang ada juga terkait dengan terobosan dalam modal kepemimpinan terkait pemberian tanggung jawab untuk melatih kerjasama tim, ketabahan dan kepercayaan diri dari pegawai tetap. 4. Aset Iptek. Dalam rangka proses perencanaan tahun 2013 sudah diidentifikasi kebutuhan operasional sekaligus peran instalansi sebagai 27 Laporan Tahunan 2013

36 LaptahB2P2TOOT divisi. Semua peralatan lab dan divisi diarahkan untuk mendukung kinerja tugas dan fungsi dalam Kegiatan Litbang TOOT dan Program SJ, jadi tidak ada layanan perorangan atau pihak lain yang tidak integrasi dengan Kegiatan Litbang TOOT dan Program SJ Jejaring SJ, pada akhir tahun 2012 sudah inisiasi evaluasi jejaring kerjasama dan perencanaan kerjasama baru. Hasil aktivitas ini belum dapat dilaporkan dalam Laporan Tahun Aset Operasional. Gedung merupakan pendukung kegiatan penelitian dan pengembangan TOOT. Sarana dan prasana yang memadai akan meningkatkan kinerja sehingga output yang diharapkan dapat tercapai. Proses lelang melalui LPSE disosialisasikan agar calon peserta lelang tertarik untuk mendaftar dengan sistem tersebut. Jika tahap pertama lelang belum mendapatkan calon pemenang yang memenuhi kualifikasi maka segera dilakukan lelang ulang sesuai dengan prosedur. 6. Aset Anggaran. Penyerapan Anggaran yang baik adalah jika penyerapan tersebut sesuai rencana target penarikan anggaran, sehingga bagian keuangan dapat mempersiapkan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan. 28 Laporan Tahunan 2013

37 Laptah B2P2TOOT BAB IV. HASIL KERJA A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Target tahun 2013 berhasil dicapai dengan kinerja sesuai Tabel 8. Pencapaian tersebut dapat dijelaskan sesuai Tabel 8 melalui sistematika aktivitas-aktivitas berikut: Tabel 9. Capaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2013 No Indikator Target Capaian % 1 Jumlah produk/ model/ prototipe/ standar/ formula di bidang TOOT Jumlah Publikasi Ilmiah di bidang TOOT pada media cetak dan elektronik nasional Laporan Status Kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah Tabel 10. Sistematika Pencapaian Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2013 RISET KLINIK No Input Output Hasil Manfaat 1 Riset klinik formula JAMU Laporan riset 1 formula JAMU Pemanfaatan insomnia Set data insomnia untuk pada fasilitas Rp ,- riset Jejaring SJ pelayanan 11 anggota tim peneliti Naskah kesehatan dan 10 bulan publikasi masyarakat. Teknologi milik B2P2TOOT Bukti output berupa formula JAMU insomnia yang lulus riset praklinik 2 Riset klinik formula JAMU penurun gejala asma Rp ,- 10 anggota tim peneliti 10 bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU penurun gejala asma yang lulus riset praklinik 3 Riset klinik formula JAMU anemia defisiensi besi Rp anggota tim peneliti 10 bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU anemia difisiensi besi lulus riset praklinik 4 Riset klinik formula JAMU untuk antivertigo s.d.a s.d.a s.d.a 1 formula JAMU penurun gejala asma untuk Jejaring SJ 1 formula JAMU anemia defisiensi besi untuk Jejaring SJ 1 formula JAMU antivertigo untuk s.d.a s.d.a s.d.a 29 Laporan Tahunan 2013

38 LaptahB2P2TOOT Rp ,- 10 Anggota tim Peneliti 10 Bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU untuk antivertigo yang lulus riset praklinik 5 Riset klinik Formula JAMU Terapi Alternatif FAM Rp ,- 11 orang 10 bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU terapi alternatif FAM Yang lulus riset praklinik s.d.a Jejaring SJ 1 formula JAMU terapi alternatif FAM untuk Jejaring SJ s.d.a RISET PRAKLINIK No Input Output Hasil Manfaat 1 Riset praklinik formula JAMU Laporan riset 1 formula JAMU Didapatkan untuk antikanker Set data antikanker untuk uji formula JAMU ,- riset klinik pre-post sebagai bahan 7 anggota tim peneliti Naskah untuk uji klinik 10 bulan publikasi Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMUantikanker 2 Riset praklinik formula JAMU untuk pelancar ASI Rp - 3 anggota tim peneliti 10 bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMUpelancar ASI 3 Riset praklinik formula JAMU untuk antiurolitiasis Rp - 8 orang anggota peneliti 10 bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU untuk antiurolitiasis 4 Riset praklinik formula JAMU infertilitas Rp - 4 anggota peneliti 10 bulan Teknologi milik B2P2TOOT berupa formula JAMU untuk antiurolitiasis s.d.a s.d.a s.d.a 1 formula JAMU pelancar ASI untuk uji klinik pre-post 1 formula JAMU antiurolitiasis untuk uji klinik pre-post 1 formula JAMU infertilitas untuk uji klinik pre-post s.d.a s.d.a s.d.a TANAMAN OBAT TERSTANDAR No Input Output Hasil Manfaat Riset Standarisasi Brotowali Laporan riset 1 standar untuk (TinosporaCrispa) Rp - 5 anggota peneliti 10 bulan Tehnologi lab dan lahan Set data riset Naskah publikasi tanaman (Tinosporacrispa) 30 Laporan Tahunan 2013

39 Laptah B2P2TOOT B. PENCAPAIAN KINERJA 1. Formula JAMU yang Aman, Bermutu, dan Berkhasiat Capaian kinerja secara kuantitas memenuhi target, dengan target 5 berhasil disediakan 5 formula JAMU yang aman, bermutu dan berkhasiat untuk Klinik SJHM dan jejaring SJ (tabel 8) faktor pendukung capaian target adalah karena: a. Tingginya animo masyarakat untuk berobat dan/atau menjadi subyek riset di Klinik SJ dan Jejaring SJ b. Berfungsinya jejaring SJ yang melibatkan ilmuwan sehingga perbaikan dan pengembangan yang bermakna dan signifikan selalu terkawal dengan baik. Faktor tantangan dalam pencapaian target adalah meliputi: a. Masih belum tersedianya body of knowledge dan baku mutu etik untuk litbang JAMU sesuai karakteristik Indonesia b. Belum optimalnya kesamaan pemahaman terhadap hakekat dan prinsip litbang JAMU dan integrasi layanan JAMU dalam sistem pelayanan kesehatan, di pihak pemerintah, pihak ilmuwan, pihak klinisi dan antar pihak tersebut c. Perhatian dari sektor lain terkait supply chain management dalam bahan baku JAMU, sehingga terjamin keamanan, mutu dan khasiat bahan JAMU selama dalam rantai distribusi s.d. siap digunakan. d. Belum ada regulasi tata pelayanan tradisional di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Upaya percepatan yang diinisiasi dan diusulkan adalah menyangkut sbb: a. Menyusun Roadmap Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional b. Menyusun Agenda Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional c. Bekerjasama dengan lintas ilmuwan/pihak berwenang dalam koordinasi Komisi Nasional SaintifikasiJAMU untuk body of knowledge, standar etik litbang JAMU, dokter dan apoteker JAMU d. Mengembangkan basis data khasiat dan keamanan dari bahan aktif maupun ramuan TO e. Saintifikasi JAMU dilanjutkan secara bertahap dengan prioritas ramuan tradisional empirik f. Meningkatkan jumlah dokter dan apoteker lulusan pelatihan Saintifikasi JAMU g. Pengembangan Rumah Riset JAMU h. Penguatan dan pengembangan jejaring kerja antar lembaga dan kepakaran 2. Tanaman obat yang terstandar Capaian kinerja secara kuantitas dibawah target, dengan target 2 berhasil disediakan 1 Tanaman Obat yang terstandar untuk SJ (Tabel 10). 31 Laporan Tahunan 2013

40 LaptahB2P2TOOT Faktor tantangan dalam pencapaian target meliputi: a. Masih belum tersedianya baku mutu etik untuk litbang JAMU sesuai karakteristik Indonesia b. Dampak pertambahan jumlah penduduk dan pemukiman baru terhadap kelestarian dan ketersediaan lahan untuk tumbuhan obat dan bahan JAMU lain (bahan hewani, bahan mineral, sediaan sarian) c. Komitmen dan prioritas untuk membudidayakan tanaman obat sebagai budaya asli Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan d. Pembinaan petani tanaman obat secara berkesinambungan e. Teknologi pelestarian dan budidaya tanaman obat sesuai karakteristik lahan. Upaya percepatan yang diinisiasi dan diusulkan adalah menyangkut sbb: a. Maping data dan kualitas tanaman obat b. Basis data khasiat (bahan aktif maupun ramuan) c. Identifikasi sampai level molekuler (penting untuk kepemilikan data keanekaragaman hayati) d. Penguatan dan pengembangan jejaring kerja antar lembaga dan kepakaran e. Meningkatkan kapasitas laboratorium dan divisi litbang TOOT 3. Artikel ilmiah yang dipublikasikan Capaian kinerja secara kuantitas melampaui target, dengan target 20 berhasil disediakan 20 artikel ilmiah yang dipublikasikan di media nasional maupun internasional (Tabel 4). Faktor pendukung capaian target adalah karena: a. Semakin meningkatnya aksesibilitas pada aktivitas-aktivitas penulisan artikel ilmiah b. Semakin meningkatnya dana dan kesempatan berpartisipasi dalam forum-forum ilmiah sebagai pintu masukuntuk penerbitan ilmiah c. Porsi terbesar untuk angka kredit jabatan fungsional peneliti adalah artikel ilmiah. Faktor tantangan dalam pencapaian target adalah meliputi: a. Motivitasi untuk mengusulkan artikel ke jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional b. Penambahan jurnal ilmiah terakreditasi di lingkungan Badan Litbangkes, khususnya di B2P2TOOT c. Penyelenggaraan forum diseminasi dan utilisasi hasil Iptek TOOT tingkat nasional dan internasional yang lintas sektor dan keilmuan/kepakaran. Upaya percepatan yang diinisiasi dan diusulkan adalah menyangkut sbb: a. Memperbanyak pelatihan penulisan artikel ilmiah dan manuscript 32 Laporan Tahunan 2013

41 Laptah B2P2TOOT b. Menyiapkan jurnal ilmiah bidang tanaman obat, obat tradisional, JAMU (riset praklinik, riset klinik, dan teknologi formulasi JAMU) c. Mengembangkan forum ilmiah diseminasi dan utilisasi hasil Iptek TOOT dengan jejaring kerja yang ada (Pokjanas TOI, Jejaring SJ, milist GO- DJAMOE) d. Membangun jejaring kerja Iptek TOOT dan SJ. 4. Laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil RISKESDAS Wilayah IV Riset Kesehatan dasar Korwil 4 terlaksana di 6 Provinsi, yaitu : Jambi, Kepri, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Pengumpulan data dilakukan pada Blok Sensus (62 BS Biomedis), rumah tangga, yang dilakukan oleh enumerator (214 tim). C. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp (93,71%) dari pagu sebesar Rp ,- dengan rincian uraian kegiatan sesuai Tabel 10. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja adalah sbb: 1. Belanja pegawai Rp (93,62% dari Rp ) 2. Belanja barang Rp (93,62% dari Rp ) 3. Belanja modal Rp (94,32 % dari Rp ) Tabel 11. Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2013 No Anggaran Capaian Realisasi Anggaran Output Target (RKA-KL) (x Rp 1.000) Outp % (x Rp 1.000) % ut 1 Penelitian bidang 10 dok ,95 94,40 TO OT 2 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 2 dok dok ,45 85,10 3 Laporan kinerja 3 dok dok , Manajemen 3 dok dok ,1 97,87 kekayaan dan keuangan negara 5 Gedung/bangun 2, ,237 95, , an laboratorium m 2 m 2 6 Perangkat pengolah data dan komunikasi 19 unit unit ,05 97,29 7 Peralatan fasilitas laboratorium 22 unit unit , Laporan Tahunan 2013

42 LaptahB2P2TOOT 8 Peralatan fasilitas perkantoran 9 Dokumen informasi, publikasi dan desiminasi 10 Kendaraan bermotor fungsional 11 Manajamen laboratorium 27 unit unit 18 dok dok ,29 99, ,43 2 unit dok ,5 88,7 1 dok dok , ,345 83, Tanah 2,805 M 2 M 2 13 Manajemen kebun tanaman obat 1 dok dok ,5 90,65 14 Dokumen hukum, organisasi dan kepegawaian 15 Dokumen bidang ilmiah dan etik 16 Data status kesehatan masyarakat hasil riskesnas wil IV 17 Layanan perkantoran 7 dok dok , dok dok ,9 87,04 7 dok dok , bulan bulan ,49 90,08 Jumlah ,5 93,71 Realisasi yang 93,71% terjadi karena alasan sbb yaitu: 1. Pada belanja pegawai secara umum sudah melebihi ambang batas keefektifan kegiatan berdasarkan anggaran yang digunakan (>90%). Sisa yang ada terkait jumlah hari kerja pegawai di kantor tidak penuh karena ada tugas kedinasan luar atau pergerakan data kepegawaian (al. pensiun) yang berpengaruh terhadap pembayaran belanja pegawai. Begitu juga dengan belanja modal terjadi efisiensi pengadaan barang dan jasa. 2. Pada belanja barang secara presentase 3 porsi terbesar dalam pengalokasian dan penyerapan adalah : belanja barang non operasional lainnya dengan serapan 49,6%, untuk belanja perjalanan lainnya dengan serapan 20,27%, belanja bahan dengan serapan 7,80%, besarnya belanja barang non operasional dengan serapan sebesar 49,6% dikarenakan alokasi anggaran digunakan untuk kegiatan data status kesehatan masyarakat hasil RISKESDAS wilayah IV tahun Laporan Tahunan 2013

43 Laptah B2P2TOOT Tabel 12. Realisasi Anggaran Belanja Barang B2P2TOOT berdasarkan Akun Kegiatan Tahun 2013 Kode Uraian Akun Jumlah % Akun Belanja Keperluan Perkantoran , Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh , Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos ,86 Pusat Belanja Honor Operasional Satuan Kerja , Belanja Barang Operasional Lainnya , Belanja Bahan , Belanja Honor Output Kegiatan , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , Belanja Langganan Listrik , Belanja Langganan Telepon , Belanja Langganan Air , Belanja Jasa Konsultan , Belanja Sewa , Belanja Jasa Profesi , Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung ,25 dan Bangunan Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan ,61 dan Mesin Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan ,69 dan Mesin Lainnya Belanja Biaya Pemeliharaan Irigasi , Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan , Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya , Belanja Perjalanan Biasa , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting ,49 Dalam Kota Belanja Perjalanan Lainnya , Belanja barang lainnya-masyarakat ,92 D. PEMBELAJARAN ORGANISASI Dalam rangka mencapai status kinerja yang optimal secara kualitas dan kuantitas, B2P2TOOT selalu membangun proses pembelajaran dalam organisasi, melalui langkah-langkah sbb: 1. Optimalisasi Status WTP dan WBK, dengan: a. Membangun perilaku merencanakan berbasis kinerja, mulai dari analisis berdasarkan evaluasi tahun/periode sebelumnya; penentuan tujuan, sasaran dan target; penentuan prioritas; penyiapan dokumendokumen perencanaan dan penganggaran; melakukan monev secara sistematis 35 Laporan Tahunan 2013

44 LaptahB2P2TOOT b. Mengakomodasikan dinamika terkait pelaksanaan kegiatan dan anggaran tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari, al. usulan revisi disaring sesuai kebutuhan dan realita, akomodasi pembayaranpembayaran bukan karena kesalahan pegawai namun dikarenakan akibat pekerjaan dan tidak melanggar peraturan, dll c. Melakukan rekonsiliasi keuangan dan kinerja secara berkala agar pelaksana, penanggung jawab kegiatan, dan tim pengelola keuangan memiliki kesamaan hasil dan tindak lanjut d. Membangun perilaku blusukan sebagai upaya monitoring langsung sehingga masalah yang butuh pemecahan segera dapat dikelola e. Mengagendakan rapat berkala untuk membahas isu-isu krusial dan stratejik. 2. Optimalisasi Reformasi Birokrasi, dengan: a. Membangun kesamaan pemahaman dan komitmen di B2P2TOOT, Badan Litbangkes dan Kemenkes, melalui sosialisasi, diskusi, dll b. Menyiapkan pedoman dan standar terkait manajemen kinerja, antara lain prosedur tetap pekerjaan, analisis beban kerja, uraian jabatan dan pekerjaan, dll c. Menyiapkan manajemen kepegawaian yang link dengan Badan Litbangkes dan selalu diperbarui. 36 Laporan Tahunan 2013

45 Laptah B2P2TOOT BAB V. REKOMENDASI DAN PENUTUP Dalam rangka mempersiapkan bahan perencanaan kegiatan, penganggaran dan monev (P2ME) tahun 2013, berikut rekomendasi dari proses dan kinerja tahun B2P2TOOT 2013 sbb: 1. Penelitian dan Pengembangan: Karena formula JAMU yang dihasilkan s.d. tahun 2013 selalu melampaui target serta dinamisnya perencanaan strategik untuk itu perlu dilakukan revisi Rencana Aksi Kinerja (RAK) B2P2TOOT yang mencakup perbaikan kebijakan teknis terkait tujuan, sasaran, dan strategi s.d. pencantuman jumlah target per tahun. Selain itu diperlukan perbaikan Agenda Litbang TOOT terkait revisi RAK tersebut. Perlu disusun baku mutu-baku mutu sesuai karakteristik iptek TO dan JAMU di B2P2TOOT dan Jejaring Saintifikasi JAMU, sebagai salah satu materi utama Gerakan JAMU Brand dan Sukma Indonesia 2. Pelatihan dan Pelayanan Iptek: Perlu disusun dan diterbitkan prosedur-prosedur tetap dan modul-modul pelatihan dan pelayanan Iptek mulai dari standarisasi TO dan bahan JAMU, paskapanen, riset praklinik, riset klinik, pengembangan teknologi. Divisi pelatihan dan pelayanan Iptek yang sudah dibangun agar memiliki organisasi fungsional/operasional dan dikelola bukan sekedar sebagai unit bisnis Perlu dibuat kalkulasi keterkaitan beban tugas dan kebutuhan pegawai di Divisi Pelatihan Iptek 3. Diseminasi dan Utilisasi Hasil Iptek: Perlu ditingkatkan forum-forum iptek dengan segmen umum dan segmen khusus lingkungan akademisi, pemerintah dan industri Program SJ baru memasuki tahun ke-3 sejak 2010, masih dibutuhkan materi-materi yang sederhana dan tepat serta advokasi kepada pihak berkepentingan Pengembangan bentuk2 sediaan Formula JAMU yang sudah layak dikonsumsi masyarakat umum agar ditingkatkan sesuai minat konsumsi masyarakat, al. infusa/rebusan, cairan ekstrak, kapsul, dll Implementasi SJ: Dokter dan Apoteker lulusan Pelatihan Saintifikasi JAMU harus didukung oleh regulasi Pemerintah Daerah terkait. Forum Integrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Informasi mengenai proses dan hasil kerja B2P2TOOT diharapkan dapat dan mampu memberikan pencerahan dan pemahaman akan keterbatasan, tantangan, dan terobosan yang sudah dilakukan dan hal-hal esensial yang selalu harus dikembangkan dan ditingkatkan. Semoga kinerja B2P2TOOT dan jejaring kerja diberkati oleh TUHAN Yang Maha Pengasih, dan kita semua dimampukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan terkait TOJA di bumi Nusantara ini. 37 Laporan Tahunan 2013

46 LaptahB2P2TOOT Tabik dan Salam SEHAT dengan JAMU. Pernyataan Pimpinan B2P2TOOT Kami menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Balai Besar Litbang TOOT, Badan Litbangkes, Kemenkes Tahun Tawangmangu, 30 April 2014 Kepala B2P2TOOT, Ketua Panitia Pembina Ilmiah, Indah Yuning Prapti Rohmat Mujahid Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Program, Kerjasama dan Informasi, Kepala Bidang Pelayanan Penelitian, Akhmad Saikhu Nagiot Cansalony Tambunan Nita Supriyati 38 Laporan Tahunan 2013

47 Laptah B2P2TOOT Lampiran 1. Penetapan Kinerja B2P2TOOT tahun 2013 oleh Badan Litbang Kesehatan 39 Laporan Tahunan 2013

48 LaptahB2P2TOOT 40 Laporan Tahunan 2013

49 Laptah B2P2TOOT Lampiran 2. Publikasi Ilmiah B2P2TOOT yang terbit di media cetak dan elektronik nasional tahun 2013 No Judul Artikel Nama Penulis Proseding: Seminar Internasional Pada Tanggal September 2013 di IPB ICC Bogor tahun Phyllanthin of Meniran (Phyllanthus sp.) From Several Areas Of Java Nita Supriyati, IKA Yanti, M. Sholikah dan 2. Production and Marketing Analysis of Gotu Kola (Centella asiatica), Sow Thistle (Sonchus arvensis) and Celery (Apium gravoelens) in Farmer and CRDMPTM Tawangmangu 3 The Effect Of Antigastritis JAMU Against Urea Levels, Creatinine, SPGT and SGOT Test Strain Wister Rats 4 Genetic Diversitry of Tempuyung (Sonchus arvensis L) 5 Cytotoxic Activity of Methanolic and Chloroform Extract of Cryptocarya masoi L. Brk on MCF-7 human Breast Cancer Cell Line Rohmat Mujahid Nurul Husniyati Listyana, Tri Widayat dan Rahma Widyastuti Nuning Rahmawati dan Fitriana Dyah Subositi dan Rohmat Mujahid Yuli Widiyastuti dan Sari Haryanti Proseding Seminar Nasional Diabetes Mellitus Si Manis Berujung Kronis, Universitas Setia Budi Tahun Clinical Study of JAMU Formula for Urolithiasis Peristiwan Ridha Treatment Widhi A. dan Zuraida Zulkarnaen 2. Clinical Study of JAMU Formula for Peristiwan Ridha Hepatoprotector Widhi A. dan Zuraida Zulkarnaen 3. Perbandingan Khasiat Penurunan Gula Darah Empat Ekstrak Tanaman Obat Agus Triyono dan Sunu Pamadyo 4. Terapi Herbal Untuk Diabetes Danang Ardiyanto 5. Uji Toksisitas Akut dan Subkronik Ekstrak Tapak Dara (Vinca rosea) Agus Triyono dan Danang Ardiyanto 6. Studi Klinis Ramuan JAMU untuk Dispepsia Sunu Pamadyo dan Agus Triyono Proceeding: The 2 nd International Conference Of The Indonesian Chemical Society 2013, Universitas Islam Indonesia Tahun Pre-Clinical Study of JAMU Formula For Saryanto dan Hemorrhoids Danang Ardiyanto 2. The effect of hypertension herbs formula to the Agus Triyono dan liver functions Peristiwan Ridha Widhi A. 3. Clinical observation of JAMU formula for Peristiwan Ridha hemmorhoid treatment Widhi A. Agus Triyono Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat indonesia ke-44, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Tahun Laporan Tahunan 2013

50 LaptahB2P2TOOT 1. Evidance Based Medicine for JAMUThrought Research Based Health Services 2. Aktivitas Infusa Daun Piper Betle Linn dan Piperbrocatum R & P terhadap Viabilitas Sel Hela 3. Observasi klinik formula JAMU sebagai penurun berat badan 4 Kajian karateristik aksesi Echinaceapurpurea (L) Moench di B2P2TOOT 5 Identifikasi fotokimia daun kari (Murayakoenigii L) 6 Pengaruh penggunaan formula penurun berat badan terhadap fungsi ginjal (ureum dan kratinin) 7 Pengaruh formula JAMU osthearthritis terhadap rasa nyeri pada penderita osteoarthritis 8 Kandungan kimia minyak atsiri daun Melaleucabracteata F Muell yang tumbuh ditawangmangu Danang Ardiyanto Sari Haryanti, Yuli Widyastuti Nita Etikawati Agus triyono, danang ardiyanto Fauzi, dyah subositi dan awal prihatin Amalia damayanti, elok widayanti, hartini dan lia wulandari Agus triyono,katno Danang katno ardiyanto, Nita supriyati,elok widayanti 42 Laporan Tahunan 2013

51 Laptah B2P2TOOT Lampiran 3. Peserta Pelatihan Dokter SaintifikasiJAMUangkatan I sampai dengan angkatan 8 (Tahun ) NO NAMA INSTANSI KAB/KOTA PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 1 1 dr. Agus Triyono Rumah Riset JAMU (RRJ)"Hortus Karanganyar Medicus" B2P2TOOT 2 dr. Sunu Pamadyo TI RRJ"Hortus Medicus" B2P2TOOT Karanganyar 3 dr. Danang Ardiyanto RRJ"Hortus Medicus" B2P2TOOT Karanganyar 4 dr. Supardi Puskesmas Tawangmangu Karanganyar 5 dr. Widodo Setyo Budi Puskesmas Jatipuro Karanganyar 6 dr. Dewi Trihidayati Puskesmas Karangpandan Karanganyar 7 dr. Endah Sekti Apriyani Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar 8 dr. Dodik Tri Anggono Puskesmas Karanganyar Karanganyar 9 dr. Muhamad Arief Fauzan Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar 10 dr. Akhirudin Syam Puskesmas Gondangrejo Karanganyar 11 dr. Khairunnas Puskesmas Jaten II Karanganyar 12 dr. Retno Sawartuti, M.Kes Puskesmas Ngagoryoso Karanganyar 13 dr. Istiati, M.Kes Puskesmas Tasikmadu Karanganyar 14 dr. Aswina Azis Michroza Puskesmas Kusuma Bangsa Pekalongan 15 dr. Erni Yuliati Puskesmas Bendan Pekalongan 16 dr. Ary Kurniawan Puskesmas Krapyak Kidul Pekalongan 17 dr. Siti Nurhajati Puskesmas Sokorejo Pekalongan 18 dr. Andy Setiawan Puskesmas Gemuh 02 Kendal 19 dr. Puji Rokhani Puskesmas Patebon 02 Kendal 20 dr. Nur Widyastuti Puskesmas Kendal 02 Kendal 21 dr. Hesti Sulistyaningsih Puskesmas Kaliwungu Selatan Kendal 22 dr. Budi Mulyono Dinas Kesehatan Kendal 23 dr. Saikhu Puskesmas Patebon 01 Kendal 24 dr. Ulia Huda Puskesmas Rowosari 02 Kendal 25 dr. Kusuma Yudopranoto RSUD dr. Soewondo Kendal 26 dr. Rita Ernawati Puskesmas Mondokan Sragen 27 dr. Y. Agus Sudarmanto, M.Kes Puskesmas Kedawung 1 Sragen 28 dr. Agus Giyarto Puskesmas Miri Sragen 29 dr. Agus Sukaca Puskesmas Karangmalang Sragen 30 dr. Agus Trimanto, M.Kes Puskesmas Plupuh 1 Sragen 31 dr. Hargiyanto, M.Kes Puskesmas Sragen Sragen 32 dr. Sri Herawati Puskesmas Sambirejo Sragen 33 dr. Lily Kresnowati, M.Kes RS Sultan Agung Semarang PESERTA PELATIHAN DOKTER SJ ANGKATAN 2 1 dr. Nur Rochim PKM Brongsong 02 Kendal Kendal 2 dr. Ratri Dian Pratiwi RSUD dr. Soewondo Kendal 3 dr. Rochmiati Dinkes Kabupaten Kendal 4 dr. Sri Musafaatun Dinkes Kabupaten Kendal 5 dr. Endah Puspitorini Puskesmas Weleri 01 Kendal 6 dr. Dwi Yuliawati Puskesmas Singorojo Kendal 7 dr. Finuril Hidayati Bid Pelayanan Kesehatan Sragen 8 dr. M. Farid Anshori, MM RDUS Kab Sragen Sragen 9 dr. Wahju Kurniawan, M.Kes Puskesmas Plupuh II Sragen 10 dr. Ikhwan Hamzah Ka Sie UKR Bid Yankes Jateng 11 dr. Rorry Hartono, Sp.F.MH Ka Bid Bindal SDK Jateng 12 dr. Ita Kusumawati,M.Kes Puskesmas Jenawi Karanganyar 13 dr. Arif Setyoko, MM Puskesmas Jumapolo Karanganyar 43 Laporan Tahunan 2013

52 LaptahB2P2TOOT NO NAMA INSTANSI KAB/KOTA 14 dr. Katarina Iswati Puskesmas Kerjo Karanganyar 15 dr. Sulistyo Mujono Puskesmas Jaten I Karanganyar 16 dr. Siti Mahfudah Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar 17 dr. Kusnita Ariesanti Puskesmas Mojogedang 1 Karanganyar 18 dr. Ina Sri Lestari Puskesmas Matesih Karanganyar 19 dr. Mimi Darmiyati Puskesmas Colomadu 2 Karanganyar dr. Dwi Rahayu Putri Kusumasari Puskesmas Mojogedang 2 Karanganyar dr. Joko Suseno Puskesmas Jatiyoso Karanganyar 22 dr. Indarwati Budiastuti Puskesmas Jumantono Karanganyar 23 dr. Anto Puritomo Puskesmas Kebakkramat II Karanganyar 24 dr. Novi Endah Sulistiyawati RSUP. SuradjiTirtonegoro Klaten 25 dr. Farida, SpPD RSUP. dr. Kariadi Semarang 26 dr. Fitri Hartanto, SpA RSUP. dr. Kariadi Semarang 27 dr. Y.F. Rakhmad, SpKK RSUP. dr. Kariadi Semarang 28 dr. Ngakan Putu DS, Mkes Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang 29 dr. Hendras Setiawan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang 30 dr. Desyana Putong Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMUANGKATAN 3 1 dr. Meutia Sayuti, SpPD Dokter RSU dr. Pirngadi Medan 2 dr. Ni Made Darwini Dokter RSUP Sanglah Denpasar 3 dr. Achmad Chudri Siregar Dokter RSPP Persahabatan Sp.M Jakarta 4 dr. Rinaras Anggraini, MSc. Dokter RSUP dr.soeradji Sp.S Tirtonegoro Klaten 5 dr. Agus Prayogi Dokter RS K Dharmais Jakarta 6 dr. Iif Fadjriah Dokter RS K Dharmais Jakarta 7 dr. I Gusti Ngurah Ketut Denpasar Dokter PKM I Denpasar Barat Wiranata Barat 8 dr. A. A. Ngr. Gd. Denpasar Dokter PKM I Denpasar Selatan Dharmayuda Selatan 9 dr. Ni Wayan Kandita Denpasar Dokter PKM II Denpasar Timur Arumdani Timur 10 dr. Henny Fitriyati Dokter PKM II Denpasar Utara Denpasar Utara 11 dr. Fitri Indah Setiyawati Dokter PKM Godean Jogjakarta 12 dr. Dodik Pramono, MSi Dokter RS. dr. Kariadi Med Semarang 13 dr. Rismasari Dokter PKM Gambir Jakarta 14 dr. Bernardeth Tirayo Dokter PKM Pademangan Jakarta 15 dr. Camelia Chitra Dokter PKM Kelapa Gading Jakarta 16 dr. Yenni Rakhmayani Dokter PKM Taman Sari Jakarta 17 dr. Rahmi Marisa Dokter PKM Tambora Jakarta 18 dr. Zuraida Zulkarnain RRJ "Hortus Medicus" B2P2TO2T Karanganyar 19 dr. Ana Titi Rahayu Dokter PKM Kebayoran Baru Jakarta 20 dr. Peristiwan R. Widhi A. RRJ "Hortus Medicus" B2P2TO2T Karanganyar 21 dr. Diana Kusumawati Dokter PKM Pakem, Sleman Sleman 22 dr. Anita Suryanti Dokter PKM Karangmojo 1, Gunung Jogjakarta Kidul 23 dr. Triatmi Dyah Wahyuning Dokter PKM Kasihan II, Bantul Bantul 24 dr. Deo Hadinanda Dokter PKM Gondomanan Jogjakarta 25 dr. Maria Retno Setijawati Dokter PKM Gajahan Surakarta 44 Laporan Tahunan 2013

53 Laptah B2P2TOOT NO NAMA INSTANSI KAB/KOTA 26 dr. Yulianti Subagio Dokter PKM Penumping Surakarta 27 dr. Nur Hastuti Dokter PKM Ngoresan Surakarta 28 dr. Rahmat Suudi Dokter Kepala PKM Gundih Surabaya 29 dr. Irawanto RBS Kepala UPTD Pusk. Nongkojajar Pasuruan 30 dr. Amin Mustofa, MARS, RS. Ortopedi, Prof.dr.R.Soeharso Sp.AK Surakarta PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 4 1 dr. Ni Made Mujihariati Puskesmas IV Denpasar Selatan Denpasar Selatan 2 dr. Ida Ayu Oka Swandewi Denpasar Puskesmas II Denpasar Barat Utami Selatan 3 dr. Ni Komang Wulan Putri Denpasar Puskesmas I Denpasar Selatan Tjatera Selatan 4 dr. Ida Bagus Jelantik Denpasar Puskesmas III Denpasar Selatan Manuaba Selatan 5 dr. Ni Nyoman Lilik Ardani Puskesmas I Denpasar Timur Denpasar Timur 6 dr. Luh Nick Ratna Sari Denpasar Puskesmas I Denpasar Utara Dewi Utara 7 dr. Luh Putu Swastini Puskesmas III Denpasar Utara Denpasar Utara 8 dr. Liliek RSUD Wangaya Denpasar Sulistyaningsih,M.Kes Denpasar 9 dr. Suci Wuryanti Puskesmas Jayengan Surakarta 10 dr. Rita Catharina, M.Kes Puskesmas Setabelan Surakarta 11 dr. Heri Wijanarko, M.Si Puskesmas Nusukan Surakarta 12 dr. H. Tri Widjaja, S.Ked RSUD Panembahan Senopati Bantul 13 dr. Reggie Sri Kusumadevi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik - Balitbang Pertanian Bogor 14 dr. Ika Octaviani Arta Puskesmas Imogiri, Bantul Bantul 15 dr. Rosa Lelyana, M.Si, Med Prodi Gizi Fak. Kedokteran UNDIP Semarang 16 dr. Astika Widy Utomo Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang 17 dr. Nafdzu Makhmudatul RSUD Dr. Soetomo Muna Surabaya 18 dr. Vera Otifa RSJ Soeroyo Magelang 19 dr. Budi Riyanto RSJ Soeroyo Magelang 20 dr. Indah Hastuti Puskesmas Bangun Galih Tegal 21 dr. Alimiyati Puskesmas Kalibakun Tegal 22 dr. Laela Sari Puskesmas Larangan Cirebon 23 dr. Salilul Hulwan Muchtar, Loka Kesehatan Tradisional Palembang M.Kes Masyarakat, Palembang 24 dr. Nurwana Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat, Masyarakat 25 dr. Vitiensis Hernani Puskesmas Wedomu, Belu NTT Belu 26 dr. Dwi Sulistyo Watiningsih Puskesmas Tanah Abang Jakarta 27 dr. Amnur R. Kayo, MKM Puskesmas Tebet Jakarta 28 dr. Siti Ainun Dwiyanti Puskesmas Cempaka Putih Jakarta 29 dr. Gita Swisari, MKM Subdit Bina YanKestradkom, Jakarta 30 dr. Tetra Fajarwati Pusat Teknologi Terapan dan Bogor Epidemiologi Klinik PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 5 45 Laporan Tahunan 2013

54 LaptahB2P2TOOT NO NAMA INSTANSI KAB/KOTA 1 dr. Djoko Sarwono Dinas Kesehatan Kab. Demak Demak 2 dr. Anak Agung Gede P., Puskesmas Bangli Utara M.Kes Denpasar 3 dr. Kinik Darsono, RSUD Sragen M.Pd.Ked. Sragen 4 dr. Tri Kuncoro RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten 5 dr. Anis Sukandar, Sp.KJ RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten 6 dr. Nur Indah Ditjen Bina Yankestradkom Jakarta 7 dr. Nina Virginawati, MHSM RSUD Dr. H. Moeloek Lampung 8 dr. Rina Andriyani Dinas Kesehatan Kota Metro Lampung 9 dr. Lusi Darmayanti, MPH Dinas Kesehatan Propinsi Lampung 10 dr. Karmijono Pontjo Dinas Kesehatan, Jogjakarta Widianto Bantul 11 dr. Veronika Agniwidhiana Puskesmas Pundong, Jogjakarta Bantul 12 dr. Sri Wahyuni PMI Kab. Sragen Sragen 13 dr. Titie Isnarti PMI Kab. Sragen Sragen 14 dr. Harifin Hafid BKTM Makassar Makasar 15 dr. Salman Matoaya Bustan BKTM Makassar Makasar 16 dr. Yuari Dwi Suprihati RSP dr. Ario Wirawan Salatiga Salatiga 17 dr. Florentina Sita Murti Puskesmas Imogiri I Bantul, Jogjakarta Bantuk 18 dr. Elvine Gunawan RSUD Cilacap Cilacap 19 Prof. dr. Amri Amir, Sp.F(k), RSU dr. Pirngadi Medan, Sumatera Medan DFM, SH, SpAk Utara 20 dr. Fitri Damayanti Puskesmas Johar Baru Jakarta 21 dr. Zacharias Djapri RSUD Noongan Tumiwan Minahasa 22 dr. Hadi Sarosa, M.Kes Universitas Islam Agung Semarang Semarang 23 dr.samigun, S.U, PFarK Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta 24 dr.ratih Puspita Febrinasari, Universitas Sebelas Maret M.Sc Surakarta Surakarta 25 Dr. dr. Sugiarto P., M.Kes Universitas Maranatha Bandung Bandung 26 dr. Setiaji Wibowo Puskesmas Samigaluh II Kulonprogo Jogjakarta 27 dr. Limawan Susilo Nugroho RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, Klaten 28 dr. Purwono RSUD Karanganyar, Jawa Tengah Karanganyar 29 dr. Nur Alifa Istiani Puskesmas Tanjungsari Gunung Kidul Jogjakarta 30 dr. Saptarini Puskesmas Nglipar I Gunung Kidul Jogjakarta PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMUANGKATAN 6 1 dr. Efi Afifah RS. Marzoeki Mahdi Bogor 2 dr. Wanda Wimalasari Puskesmas Setu, Tangerang Tangerang Selatan selatan 3 dr. Ida Novirawati Puskesmas Kotagede 1, Yogyakarta Jogjakarta 4 dr. Suwaspodo Puskesmas Suradadi, Tegal Tegal 5 dr. Iin Dwi Yuliarti, M.Kes Puskesmas Sambung Macan 1, Sragen Sragen 6 dr. Vivi Servita Puskesmas Wergu Wetan, Kudus Kudus 7 dr. Sinung Pribadi, MM Puskesmas Wonoboyo, Wonogiri Wonogiri 46 Laporan Tahunan 2013

55 Laptah B2P2TOOT NO NAMA INSTANSI KAB/KOTA 8 dr. Ade Setyanugraha Puskesmas Kraton, Yogyakarta Jogjakarta 9 dr. Michelle Astrid Puskesmas Palasari, Bandung Bandung 10 dr. Vera Tomohon, Manado Manado 11 dr. Yuliarni Puskesmas Kampus, Palembang Palembang 12 dr. Sriyati Puskesmas Weleri 02, Kendal Kendal 13 dr. Purnomo Arry Tarwanto Puskesmas Plantungan, Kendal Kendal 14 dr. Udayanti Proborini Puskesmas Sambung Macan 2, Sragen Sragen 15 dr. Idda Baru Fitriyah Puskesmas Danasan, Tegal Tegal PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 7 1 dr. Hermawan Christiantoro DKK Wonosobo UPTD Puskesmas Wonosobo II Wonosobo 2 dr. Sulistyaningsih Puskesmas Weru Sukoharjo 3 dr. Presty Wuri Wardani Puskesmas Bulu Sukoharjo 4 dr. Anton Budi Hermawan Sukoharjo 5 dr. Eko Agustin Puskesmas Nguter Sukoharjo 6 dr. Dyah Meineni Puskesmas Mojolaban Sukoharjo 7 dr. Romdon Nugroho Puskesmas Grogol Sukoharjo 8 dr. Nugroho Imam S Puskesmas Bendosari Sukoharjo 9 dr. Ollyvia Mariance Minahasa RSU Ratatotok Buyat kembuan Tenggara 10 dr. Titis Universitas Sebelas Maret Surakarta 11 dr. Heri Susanto PMI Kab Wonogiri Wonogiri 12 dr. Fauzul Wildan Suaidi Puskesmas Bumiaji Kota Batu Malang 13 dr. Ruri Pujianti Puskesmas Dau Kab. Malang Malang 14 dr. Ahmad Mufti RSUD Kaur Kaur 15 dr. Permata puskesmas mentiring kaur selatan 16 dr. Satriawati Puskesmas Cikole Pandeglang 17 dr. Putu Agustin Puskesmas Lepo-Lepo Kendari 18 dr. Hanry Takasenseran SP3T BLU RSU Prof Dr. R.D Kandau Malalayang Manado 19 dr. Nursyam Ibrahim IDI kalbar Pontianak 20 dr. Darlina Palembang 21 dr. Husnawati Pusat Studi Biofarmaka, IPB Bogor 22 dr. Chusnul Hidayati, MPH BPK RI Jakarta 23 dr. Enny Iskawati Puskesmas Banguntapan 1 Bantul 24 dr. David Abiyoso Puskesmas Basarang Kapuas 25 dr. Eko Widatik Dinkes Boyolali 26 dr. Achmad Muzayin Dinkes Boyolali 27 dr. Fenti Gitarianti Pukesmas Tegalombo Pacitan 28 dr. Lismayoni PKM KOBA Bangka Tengah 29 dr. Arina PMI Solo Solo 30 drg. Wayang Mas Ratri Puskesmas Cicantayan Sukabumi PESERTA PELATIHAN DOKTER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 8 1 dr. Regy Pradityo adhie RSUD Pulang Pisau Kalimantan Tengah Pulang Pisau 2 dr. Febrika Wediasari v Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 3 Dr. H. Moh. Maezi ZE Puskesmas Watu Kumpul Pemalang 4 dr. Henny Indriyanti, M.Kes Dinkes Blora Blora 47 Laporan Tahunan 2013

56 LaptahB2P2TOOT NO NAMA INSTANSI KAB/KOTA 5 dr. Retno Dewi Rustyaningsih UPTD Puskesmas Ketuwan Blora Blora 6 Hj. dr. Betty Prasetyaswati PMI Kota Surakarta 7 dr. Sofa Primatir DKK Kota Pekalongan 8 Salman Farizi RSUD Bendan Pekalongan 9 dr Intan PB Puskesmas Ngadirejo Temanggung 10 dr Dewi Susanti Puskesmas Kledung Temanggung 11 dr. Isyana Dwi Wahyuningtyas Puskesmas Selomerto 1 Wonosobo 12 dr. Kustiah Dinkes Purbalingga Purbalingga 13 dr. Darmono Puskesmas Sluke Rembang 14 dr. Yuliana Prasetyaningtyas Puskesmas Jenawi Karanganyar 15 dr. Handayani Tri Wardani Puskesmas Jaten I Karanganyar 16 dr. Sutarju RSUD Karanganyar Karanganyar 17 dr. Suprihatin Puskesmas Bawang 2 Wanadri Banjarnegara 18 dr. Endah Rahmawati Puskesmas Kupu Tegal 19 dr. Teguh Sukma Wibowo RSUD dr. Soeselo slawi Tegal 20 dr. kurniasih RSUD dr. Soeselo slawi Tegal 21 dr. Ahmad Rosidi RSUD dr. Soeselo slawi Tegal 22 dr. Sulistyani Puskesmas Nogosari Boyolali 23 dr. Latifah Indriasari Puskesmas Mojosongo Boyolali 24 dr. Dewi Widowati Puskesmas Danurejan II Yogyakarta 25 dr. M.Sholkhan Puskesmas Gubug 1 Grobogan 26 dr. Andini Aridewi, Mkes Puskesmas Rejosari Kudus 27 dr.h. Muhammad Henalsyah Universitas Islam Malang Malang 28 dr.hj. Erna Sulistyowati, M.Kes Universitas Islam Malang Malang 29 dr. Erna Widiati Puskesmas Kesugihan 2 Cilacap 48 Laporan Tahunan 2013

57 Laptah B2P2TOOT Lampiran 4. Peserta Diklat Apoteker SaintifikasiJAMUangkatan 1 dan angkatan 2 (diselenggarakan Tahun ) N o Instansi Peserta Nama Peserta KAB/KOTA DIKLAT APOTEKER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 1 1 Maria, Apt RSUD. Karanganyar Karanganyar 2 Ichwanudin, Apt RSUD. Sragen Sragen 4 Sri Sunari, Apt RSUD. Sragen Sragen 5 Niken Rahayu K., S.Farm, Apt DKK Kendal Kendal 6 Puskesmas Bendan, Pekalongan Dwi Retno m., S.Farm, Apt Pekalongan 7 Danang Prabowo, S. Farm, Apt Sragen Sragen 8 Ani Dwiyanti, Apt Karanganyar Karanganyar 9 Puskesmas Ngargoyoso, Karanganyar Lufi Haryati, Apt Karanganyar 10 Anggita, Apt Pusat TTK EK, Bogor Bogor 11 Pry Hartini, Apt DKK Tegal Tegal 12 Anom Yuliansyah, Apt DKK Surakarta Surakarta 13 Ni Made Nariyumi, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Denpasar Denpasar 14 Nurakhmawati, Apt Tegal Tegal 15 Ana Prasanti, Apt DKK Surakarta Surakarta DIKLAT APOTEKER SAINTIFIKASIJAMU ANGKATAN 2 1 Dewi Mayasari, S. Si., Apt Puskesmas Sokorejo Pekalongan 2 Uswatun Puskesmas Kusuma Bangsa Pekalongan Khasanah,S.Farm,Apt 4 Uswatun Solichah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Tegal 5 Nasipah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Tegal 6 Hamidah Sri Nindyarini, S.Si, RSUD Dr Soeselo, Slawi Tegal Apt 7 Dra Nurhayati, Apt RSUD Dr Soeselo, Slawi Tegal 8 Novika Auris Endah Putri, RSUP Ratatotok Buyat Minahasa S.Farm,Apt Selatan 9 Josephine Witha Mariza, RSUD Dr Soetomo Surabaya S.Farm,Apt 10 Ni Putu Yenny Fransisca, Puskesmas Bangli Utara Bangli S.Farm,Apt 11 Ishak, S. Sis, Apt RSJ Prof Dr Soeroyo Magelang 12 Didik Very Ariyanto, Puskesmas Kerjo Karanganyar S.Farm,Apt 13 Siti Nurhasanah, S.Farm,Apt Puskesmas Karanganyar Karanganyar 14 Diah Sih Hapsari, S.Farm,Apt Puskesmas Jenawi Karanganyar 15 Yunita Parwitri, S.Farm,Apt Puskesmas Karangmalang Sragen 16 Yeni Wulandari, S.Farm,Apt Puskesmas Sambirejo Sragen 17 Purwanti, S.Farm,Apt Puskesmas Pluluh 1 Sragen 18 Mahirsyah Wellyan T W H, RSUP Kariadi Semarang S.Si, Apt 19 Dra Sri Hardani,M. Si, Apt RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten 20 Yudi Purnomo, M. Kes, Apt F Kedokteran Fakultas Islam Malang Malang 21 Arinta Meridian M, S.Si, Apt F Kedokteran Fakultas Islam Malang Malang 49 Laporan Tahunan 2013

58 LaptahB2P2TOOT 22 Marik Sri Husnul Khotimah,S. RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen Si, Apt 23 Haryati, S.Farm,Apt Puskesmas Kasihan II Bantul 24 Hartatik, S.Farm, Apt Puskesmas Imogiri Bantul Bantul 25 Alasen Sembiring Milala, S.Si., Universitas Surabaya Surabaya Apt 26 Sumiyati, S.Farm,Apt Puskesmas Pegandon Kendal 27 Kumsatun, S.Farm,Apt Uptd Instalasi Perbekalan Kendal Farmasi 28 Sudjarwati, S.Farm,Apt Dinkes Kabupaten Cilacap Cilacap 29 Yudha Wijayanti, S.Farm,Apt Dinkes Kabupaten Cilacap Cilacap 30 Dwi Wulanjari, S.Farm,Apt Dinkes Kabupaten Sukoharjo Sukoharjo 50 Laporan Tahunan 2013

59 Laptah B2P2TOOT 1 Laporan Tahunan 2013

60

BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI

BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI A. Potensi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Site plan yang dipilih untuk penempatan Pusat Konservasi Biodiversitas Flora Fauna tersebut adalah daerah dataran tinggi yakni daerah Gondosuli Tawangmangu. Gondosuli

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2014

LAPORAN TAHUNAN 2014 LAPORAN TAHUNAN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014 PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014 SISTEMATIKA GAMBARAN UMUM KOTA PEKALONGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGA TANAMANOBAT DAN OBAT TRADISIONA (B2P2TOOT)

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGA TANAMANOBAT DAN OBAT TRADISIONA (B2P2TOOT) BAB II GAMBARAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGA TANAMANOBAT DAN OBAT TRADISIONA (B2P2TOOT) 1. Sejarah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

Regulasi Penggunaan Jamu untuk Terapi Kedokteran Modern

Regulasi Penggunaan Jamu untuk Terapi Kedokteran Modern Regulasi Penggunaan Jamu untuk Terapi Kedokteran Modern Trihono Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI Jamu Banyak tanaman obat di Indonesia Banyak ramuan jamu di Nusantara, baik yang dibuat sendiri maupun

Lebih terperinci

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA, KELAS JABATAN, DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI (SEKRETARIAT JENDERAL, DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2015 KESEHATAN. Rumah Sakit Pendidikan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5777). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2018 PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2018 PROVINSI JAWA TENGAH RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2018 PROVINSI JAWA TENGAH : Badan Pengembangan 04 FUNGSI PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN 04 03 Kepegawaian Dan Diklat 04 03 01 Program Penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT Disampaikan pada: Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengamatan penelitian, maka Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional merupakan instansi yang mengutamakan penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010

RENCANA KINERJA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010 RENCANA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010 RENCANA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Unit : BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 003/MENKES/PER/I/2010 TENTANG SAINTIFIKASI JAMU DALAM PENELITIAN BERBASIS PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 003/MENKES/PER/I/2010 TENTANG SAINTIFIKASI JAMU DALAM PENELITIAN BERBASIS PELAYANAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 003/MENKES/PER/I/2010 TENTANG SAINTIFIKASI JAMU DALAM PENELITIAN BERBASIS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Biro Organisasi Tugas dan Fungsi pada Biro Organisasi berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 58 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI DI BIDANG HERBAL DI KABUPATEN KARANGANYAR LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

VERIFIKASI BORANG. 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ]

VERIFIKASI BORANG. 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ] VERIFIKASI BORANG A. Sourcing - Absorptive Capacity 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ] Jika Ya, bagaimana tingkat pemanfaatannya dalam menunjang pencapaian kinerja

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BAB II RENCANA STRATEGIS GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH A. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten Wonogiri

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Oleh : Ir.Sumardi S. M.Ed dan Dr Soen an HP Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional Disampaikan

Lebih terperinci

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN Di sampaikan dalam Pertemuan Konsultasi Nasional TINGGI Jakarta, 23 Maret 2017 DASAR PEMIKIRAN 1 2 3 Poltekkes Kemenkes aset bangsa Memiliki

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -

Lebih terperinci

Dibuat dalam rangka Workshop Simlitabmas bagi Operator Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII

Dibuat dalam rangka Workshop Simlitabmas bagi Operator Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Simlitabmas dan Strategi Pengembangan Tata Kelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Swasta dalam penerimaan hibah dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Lebih terperinci

SKPD : RSUD LEUWILIANG

SKPD : RSUD LEUWILIANG : RSUD LEUWILIANG Kode Program/ Keluaran Hasil 1 URUSAN WAJIB 1 02 BIDANG URUSAN KESEHATAN 1 02 01 Program Pelayanan Peningkatan Peningkatan Terpenuhinya 100 % - - 7,685,382,000 7,685,382,000 7,293,915,251

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

SKPD : RSUD CILEUNGSI

SKPD : RSUD CILEUNGSI : RSUD CILEUNGSI Kode Program/ Keluaran 1 URUSAN WAJIB 1 02 BIDANG URUSAN KESEHATAN 1 02 01 Program Pelayanan Peningkatan Peningkatan Terpenuhinya 100 % - - 7,236,903,000 7,236,903,000 8,684,283,600 Administrasi

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL LAPORAN TAHUNAN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar,

Lebih terperinci

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL - 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 217 ayat (1) huruf e UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah yang

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian Rapat Koordinasi Nasional Palu, 31 Maret 2015 Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI Pasal 721 Badan Pembinaan Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSDIKLAT APARATUR TAHUN 2015

Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSDIKLAT APARATUR TAHUN 2015 Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSDIKLAT APARATUR TAHUN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR JAKARTA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci