KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon , Fax Website: Fb: i

2 SAMBUTAN KEPALA Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, penyusunan dokumen Laporan Tahunan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan obat Tradisional tahun 2015 dapat diselesaikan oleh tim penyusun. Laporan Tahunan 2015 merupakan dokumentasi tertulis sebagai bentuk pelaporan dari implementasi RKT Tahun 2015, RAK dan POK Tahun 2015, yang merupakan elaborasi tugas melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (Litbang TOOT) sesuai Permenkes No 491 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Litbang TOOT. Laporan ini secara garis besar memuat informasi mengenai hasil-hasil aktivitas dari RISTOJA, Saintifikasi JAMU mulai riset TO, bahan JAMU s.d khasiat dan keamanan formula, manajemen lab dan KTO, manajemen instalasi, manajemen BMN, manajemen kerjasama dan Jejaring Saintifikasi JAMU, dalam penyusunan laporan ini melibatkan seluruh struktur penanggungjawab kegiatan yang ada di B2P2TOOT. Masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan tahunan 2015 semoga laporan tahunan tahun berikutnya dapat tersaji lebih baik dan lebih sempurna, akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak yang telah berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini dan harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan input dalam perencanaan di masa mendatang bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal B2P2TOOT. Tawangmangu, Januari 2016 Kepala, Dra. Lucie Widowati, Msi, Apt NIP ii

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i SAMBUTAN KEPALA ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL iv DAFTAR LAMPIRAN vi DAFTAR SINGKATAN vii BAB I SITUASI AWAL TAHUN 1 A. TANTANGAN 1 B. KELEMBAGAAN 5 C. SUMBER DAYA 7 BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA 19 A. DASAR HUKUM 19 B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 19 BAB III STRATEGI PELAKSANAAN 22 A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 23 B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI 23 C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN 24 BAB IV HASIL KERJA 26 A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 26 B. PENCAPAIAN KINERJA 44 C. REALISASI ANGGARAN 44 D. PEMBELAJARAN ORGANISASI 48 BAB V PENUTUP 50 iii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur organisasi B2P2TOOT 6 Gambar 1.2 Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam unit unit kerja 6 Gambar 1.3 Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT 6 Gambar 1.4 Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) dilaboratorium 12 galenika Gambar 1.5 Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang inkubasi 13 Gambar 1.6 Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten Apoteker sedang 14 meracik Jamu untuk pasien Gambar 3.1 Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak 26 Gambar 3.2 Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU 27 Terstandar Gambar 3.3 Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah 29 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada 7 Januari 2015 Tabel 1.2 Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada 7 Januari 2015 Tabel 1.3 Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada 8 Januari 2015 Tabel 1.4 Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada 8 Januari 2015 Tabel 1.5 Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan 8 jenis kelamin pada Januari 2015 Tabel 1.6 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang 9 pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015 Tabel 1.7 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang 9 pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Januari 2015 Tabel 1.8 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang 9 pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Januari 2015 Tabel 1.9 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang 10 iv

5 pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Januari 2015 Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada Desember Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan 17 Pagu Indikatif Tahun 2015 Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode Tabel 3.1 Komposisi Aktifitas Utama dan Generik B2P2TOOT 22 berdasarkan anggaran Tahun 2015 Tabel 4.1 Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai bentuk implementasi SMM ISO 9001: Tabel 4.2 Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait ISO :2005 Tabel 4.3 Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin 36 pada Desember 2015 Tabel 4.4 Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis kelamin 36 pada Desember 2015 Tabel 4.5 Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin 36 pada Desember 2015 Tabel 4.6 Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin 36 pada Desember 2015 Tabel 4.7 Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan jenis kelamin pada Desember Tabel 4.8 Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT 37 berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015 Tabel 4.9 Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang 38 pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Desember 2015 Tabel 4.10 Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang 38 pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Desember 2015 Tabel 4.11 Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap berdasarkan 38 Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak Aktif) pada awal dan akhir tahun 2015 Tabel 4.12 Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Desember v

6 Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat 39 Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan akhir tahun 2015 Tabel 4.14 Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin, jenjang 39 pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Desember 2015 Tabel 4.15 Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi 43 Tabel 4.16 Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun Tabel 4.17 Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja 44 Tabel 4.18 Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun 2015 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA Lampiran 3 Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional 54 yang dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi Nasional dan internasional tahun Lampiran 4 Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat 55 Tradisional yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun 2015 Lampiran 5 Kaleidoskop Kegiatan B2P2TOOT Tahun Lampiran 6 Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun Lampiran 7 Daftar lampiran Kerjasama (MOU/PKS) tahun Lampiran 8 Kegiatan Laboratorium Tahun Lampiran 9 Lampiran 10 Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII Tahun 2015 Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV Tahun 2015 Lampiran 11 Peserta Magang/Pelatihan tahun Lampiran 12 Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun vi

7 DAFTAR SINGKATAN B2P2TOOT : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Litbang RAK : : Penelitian dan Pengembangan Rencana Aksi Kegiatan RKT : Rencana Kinerja Tahunan POK : Petunjuk Operasional Kegiatan TO : Tanaman Obat TOOT : Tanaman Obat dan Obat Tradisional KTO : Kebun Tanaman Obat BMN BNO : : Barang Milik Negara Belanja Non Operasional RISTOJA : Riset Tumbuhan Obat dan JAMU ASN : Aparatur Sipil Negara CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil PNS : Pegawai Negeri Sipil PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja TU : Tata Usaha PKSI : Program, Kerjasama dan Informasi Yanlit : Pelayanan Penelitian BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan Yankestrad : Pelayanan Kesehatan Tradisional Labdu : Laboratorium Terpadu Monev : Monitoring dan Evaluasi Litbangkes : Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Iptek : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan Kemenkes : Kementerian Kesehatan Kabid : Kepala Bidang Kasi : Kepala Seksi Kabag : Kepala Bagian Kasubag KLT : : Kepala Sub Bagian Kromatografi Lapis Tipis SD : Sekolah Dasar SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ISO : International Organization for Standardization Dirjen : Direktorat Jendral JFU : Jabatan Fungsional Umum SOP : Standar Operasional Prosedur Diklat : Pendidikan dan Pelatihan vii

8 BAB I SITUASI AWAL TAHUN A. TANTANGAN Dalam tugas B2P2TOOT secara umum dan implementasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun 2015 secara khusus, sudah teridentifikasi tantangan yang terjadi akibat interaksi dengan pihak/ lingkungan eksternal dan internal yang akan memengaruhi kinerja B2P2TOOT. Berikut adalah gambaran dari tantangan yang dikelompokan dalam substansi manajemen, yaitu: 1. Manajemen Penelitian dan Pengembangan a. Indonesia masih merupakan satu negara dengan kekayaan dan keberagaman sumber daya hayati, baik di darat maupun laut. Namun kondisi ini berpacu dengan perilaku negatif manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam yang terus menurunkan tingkat kekayaan dan keberagaman tersebut. b. Animo masyarakat terhadap pemanfaatan kesehatan tradisional (pengobatan tradisional) masih tinggi. Namun kondisi ini belum dibarengi dengan ketersediaan jaminan keamanan, khasiat dan mutu dari produk, praktisi, dan praktek. c. Kebutuhan bahan JAMU dari Tanaman Obat (TO) sangat tinggi, baik untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) dalam negeri dan luar negeri. Namun ini belum dibarengi dengan ketersediaan lahan dan pihak-pihak yang menjadi pemain dalam budidaya TO. 2. Manajemen Kepegawaian a. Komposisi pegawai dengan sarana prasarana yang ada tidak sebanding sehingga masih terjadi perangkapan jabatan dan job desk baik di struktural maupun penanggungjawab laboratorium/ instalasi. Hal ini menjadikan beban kerja melebihi kemampuan personil sehingga pekerjaan tidak tertangani secara baik. b. Belum terpenuhinya kebutuhan peneliti etnografi kesehatan dan perekayasa untuk teknologi dan inovasi JAMU menyebabkan pelaksanaan riset dan pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (TOOT) belum maksimal. 3. Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO) a. Manajemen KTO berupa penambahan KTO yang memberikan kontribusi langsung pada riset budidaya TO sebagai bahan dasar JAMU belum terselesaikan. Hal ini dapat menyebabkan logistik bahan JAMU tidak sepenuhnya terpenuhi. 1

9 b. Hibah KTO dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang terletak di Cituereup yang terletak jauh dari Tawangmangu dapat menyebabkan sulitnya pemantauan dan juga pemanfaatan kebun akan sedikit terkendala dikarenakan belum adanya tenaga ahli disana. 4. Manajemen Instalasi Laboratorium Terpadu (Labdu) a. Manajemen laboratorium yang memberikan kontribusi langsung pada Penelitian dan Pengembangan (Litbang) TO dan JAMU belum terselesaikan. Hal ini menyebabkan pengadaan bahan laboratorium yang hanya menambah stok barang konsumsi dan pengadaan alat laboratorium yang belum bisa segera dimanfaatkan secara optimal. b. Belum terstandarnya laboratorium sesuai International Organization for Standardization (ISO) 9001:2008 menyebabkan kondisi dan keadaan laboratorium kurang memadahi untuk melakukan penelitian secara maksimal. Contoh laboratorium kultur jaringan tanaman yang terlalu lembab menyebabkan banyak tanaman percobaan yang ditumbuhin jamur. 5. Manajemen Istalasi Rumah Hewancoba a. Kondisi instalasi rumah hewancoba yang kecil sudah tidak bisa mengakomodasi keperluan laboratorium tosikologi dan farmakologi. b. Pengembangan gedung laboratorium toksikologi dan farmakologi yang terkena moratorium sejak 2014 menghambat proses penelitian terutama penelitian formula JAMU pada uji praklinik. 6. Manajemen Istalasi Rumah Riset JAMU (RRJ) a. Kondisi ruangan yang ada di istalasi RRJ kurang memadahi dengan jumlah pasien rata rata 150 pasien per hari, seperti di tempat pendaftaran, ruang periksa, ruang tunggu, ruang rekam medik, dan ruang peracikan JAMU. Sehingga pelayanan pasien kurang maksimal. b. Belum adanya ruang konsultasi gizi sehingga sulit untuk melakukan edukasi dan konsultasi informasi terkait gizi ke pasien. 7. Manajemen Instalasi Pascapanen a. Semua alat customized tidak tersedia dipasaran sehingga harus ada rancangan dan pesanan khusus, hal ini menyebabkan kesulitan dan lamanya pengadaan alat-alat di instalasi pascapanen. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 2

10 b. Perlu tenaga yang lebih profesional untuk penanggungjawab peralatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan di instalasi pasca panen. c. Ketersediaan bahan baku yang kurang stabil. Ketersediaan bahan baku merupakan permasalahan yang kompleks. Karena menyangkut masalah kebutuhan simplisia dari klinik dan pihak luar. Bahan baku yang kurang memadai dapat menghambat proses produksi yang berlangsung di Pasca Panen. d. Aplikasi Pascapanen belum bisa berjalan. Aplikasi pascapanen sangat dibutuhkan untuk monitoring stok, penerimaan bahan baku, dan pengeluaran simplisia. Aplikasi belum dapat berjalan dikarenakan belum ada kesiapan server dan perangkat komputer. Selain itu juga diperlukan jaringan yang stabil. 8. Manajemen Instalasi Sediaan Bahan JAMU a. Hibah peralatan ekstraktor dari Direktorat Jendral (Dirjen) Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum dapat dioperasionalkan secara penuh dikarenakan daya listrik yang kurang memadahi. b. Pemenuhan kebutuhan SDM dan ketersediaan bahan baku agar bisa mendukung kegiatan di instalasi sediaan bahan jamu. c. pengadaan sarana listrik yang kurang memadai. 9. Manajemen Instalasi Produkasi JAMU a. Peningkatan jumlah contoh produk jamu yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 10. Manajemen Instalasi Perpustakaan a. Masih kurangnya jumlah koleksi baik dari segi judul maupun dari banyaknya eksemplar buku per judul menyebabkan peminat/ pengunjung perpustakaan dari pihak ekternal tidak banyak. b. Meningkatkan kedisiplinan bagi pengunjung terutama yang meminjam koleksi buku di perpustakaan. 11. Manajemen Instalasi Museum JAMU a. Tenaga fungsional belum tersedia, selama ini masih dikelola oleh Jabatan Fungsional Umum (JFU) Pustakawan. Hal ini menyebabkan pengelolaan istalasi museum JAMU kurang maksimal. b. Masih merupakan rintisan museum JAMU dimana koleksi yang ada masih terbatas dan belum bisa menggambarkan perkembangan obat tradisional di Indonesia secara keseluruhan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 3

11 12. Manajemen Instalasi Herbarium a. Selama ini instalasi herbarium masih menjadi satu dengan Labdu dan ruang museum. Dengan belum adanya instalasi herbarium tersendiri menyebabkan penyimpanan koleksi tanaman obat dan obat tradisional baik secara kering maupun basah masih menjadi kendala tersendiri. b. Aktifitas pengawetan yang menumpang di Labdu dan museum JAMU serta pengelola yang masih dirangkap oleh peneliti dan teknisi litkayasa menyebabkan aktifitas pengawetan kurang maksimal dan terkesan seadaanya. 13. Manajemen Instalasi Wisata Kesehatan JAMU a. Tugas pemandu wisata kesehatan JAMU masih menjadi tugas tambahan. Hal ini menyebabkan kurang berkompetennya pemandu dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga diperlukan tenaga fungsional tersendiri. b. Koleksi jumlah dan jenis tanaman obat ditingkatakan sehingga akan menarik minat orang untuk berkunjung. 14. Manajemen Unit Struktural a. Masih adanya rangkap jabatan di struktural menyebabkan banyak pekerjaan struktural yang overload sehingga hanya menyisakan PR yang tidak terselesaikan dan terus menumpuk. 15. Manajemen Pengadaan dan Barang Milik Negara (BMN) a. KTO Citeureup belum optimal dikelola karena terkendala sarana dan prasaran gedung laboratorium yang dibatasi adanya moratorium. b. Minat pihak penyedia untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa sangat rendah. Di tengarai karena lokasi dan ongkos yang saling berkaitan. 16. Manajemen Strategis a. Mekanisme perencanaan yang belum berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini menyebabkan adanya kegiatan yang belum tersedia alokasi dananya. Juga monev yang tidak berjalan terstruktur dan tersistem. b. Tidak adanya pelaporan kegiatan secara berkala dan terstruktur oleh setiap penanggung jawab kegiatan menyebabkan sulitnya pemantauan pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan. Sehingga jika terjadi kendala pengevaluasiannya. c. Mekanisme dokumentasi dan pelaporan dari setiap output dan komponen yang dikelola setiap unit kerja belum berjalan optimal. Hal LAPTAH 2015 B2P2TOOT 4

12 ini menyebabkan monev dan perencanaan tahun berikut tidak memiliki dasar yang sesuai kinerja. B. KELEMBAGAAN Berdasarkan Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional dengan fungsi: 1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan di bidang tanamaan obat dan obat tradisional. 2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah tanaman obat. 3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat. 4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan bahan baku obat tradisional. 5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan dibidang tanaman obat dan obat tradisional. 6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat tradisional. 7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pascapanen, analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional. 8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 5

13 Berdasarkan Permenkes tersebut, struktur organisasi B2P2TOOT sesuai gambar KEPALA adalah BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN INSTALASI BIDANG PELAYANAN PENELITIAN BIDANG PROGRAM, KERJASAMA & INFORMASI SEKSI PELAYANAN TEKNIS SEKSI SARANA PENELITIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PROGRAM DAN EVALUASI SEKSI KERJASAMA DAN INFORMASI Gambar 1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT Dalam implementasi di unit kerja, fungsi-fungsi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar dan Bidang Tata Usaha Manajemen Kepegawaian Bidang Program, Kerjasama & Informasi Manajemen Strategis Bidang Pelayanan Penelitian Manajemen Lab Unit Fungsional Panitia Pembina Ilmiah Manajemen BMN Manajemen Pengadaan BJ Administrasi Layanan Perkantoran Manajemen Kerjasama Manajemen Diseminasi Wisata Iptekkes JAMU Manajemen KTO RRJ Administrasi Layanan Penelitian Pejabat Fungsional Peneliti Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa Tim Penilai Peneliti Unit Gambar 1.2. Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam Unit-Unit Kerja LAPTAH 2015 B2P2TOOT 6

14 BIDANG KEPAKARAN TANAMAN OBAT bioprospecting, etnofarmakologi, budidaya, pascapanen, supply chain OBAT TRADISIONAL uji praklinik, uji klinik, teknologi sediaan, teknologi tepat guna, monev Gambar 1.3. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT Kelompok bidang kepakaran ini dikelola oleh Panitia Pembina Ilmiah yang ditujukan untuk mengelola aktivitas-aktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di lingkup tanaman obat dan obat tradisional. C. SUMBERDAYA 1. Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS dan CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pada Januari 2015, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah sebagai berikut: Tabel 1.1. Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL Tabel 1.2. Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL LAPTAH 2015 B2P2TOOT 7

15 Tabel 1.3. Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL Tabel 1.4. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL Tabel 1.5. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis ASN Lelaki Perempuan Sub Total PNS CPNS PPPK Kesekretariatan/ Admin Lab KTO RRJ Kesekretariatan/ Admin Lab KTO RRJ Kesekretariatan/ Admin Lab KTO RRJ TOTAL Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diadakan untuk mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS maupun CPNS. Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA) dan Saintifikasi JAMU sebagai terobosan Kemenkes yang bermula sejak LAPTAH 2015 B2P2TOOT 8

16 2012 dan 2010, membutuhkan dukungan penuh dari lingkup kesekretariatan/ administrasi, laboratorium, KTO dan RRJ. Beban kerja yang tersedia ditengarai belum mengakomodasi tuntutan dinamika dari ke 2 terobosan Kemenkes tersebut. PPPK pada awal tahun 2015 sebanyak 143 orang yang dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi yang terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium terpadu, laboratorium pascapanen, laboratorium farmakologi dan toksikologi, laboratorium sediaan JAMU, Rumah Riset JAMU (RRJ), dan bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi). Tabel 1.6. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015 Jabatan Struktural Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2 Jenjang S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 Pendidikan Lelaki 3* ) 2 Perempuan 1 1* ) 1* ) 1 Ket: * ) 4 orang Esselon 4 dan 1 orang Esselon 3 merangkap sebagai peneliti Di awal tahun 2015, ada 5 peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, yaitu: a. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Obat Tradisional) sebagai Kabid Sarana Penelitian b. Fauzi, MP (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasubag Umum c. Harto Widodo, SP, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Sarana Penelitian d. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Pelayanan Teknis e. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Kerjasama dan Informasi Tabel 1.7. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Januari 2015 Peneliti Pertama Muda Madya Utama Jenjang S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 Pendidikan Laki-laki Perempuan LAPTAH 2015 B2P2TOOT 9

17 Tabel 1.8. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Januari 2015 Litkayasa Pemula Pelaksana Pelaksana Lanjutan Penyelia Jenjang SLTA D III S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 Pendidikan Lelaki Perempuan Tabel 1.9. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Januari 2015 Jenjang Pendidikan SD SLTP SLTA D1/ D2 D3 S1* ) S2* ) S3 Lelaki Perempuan Ket: * ) S1: terdapat 9 orang sebagai calon peneliti * ) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik sangat diperlukan bagi suatu organisasi sebagai penunjang tercapainya kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang dimiliki B2P2TOOT pada awal tahun 2015 berupa: a. Instalasi Kebun Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas Litbang TO dalam kerangka Saintifikasi JAMU. KTO dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Iptek, dan pelayanan Iptek. KTO dikelola sebagai kebun dan divisi TO Kemenkes, juga pusat pembelajaran Iptek untuk akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat, yaitu: 1) KTO Tlogodlingo, mdpl seluas m 2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh, menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok, kamilen dll 2) KTO Kalisoro, mdpl seluas m 2 (produksi) dan m 2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman LAPTAH 2015 B2P2TOOT 10

18 yang dapat tumbuh baik adalah taraksakum, tempuyung, echinase, daun duduk, daun ungu dll 3) KTO Ngemplak, mdpl seluas m 2 di Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll 4) KTO Toh Kuning, mdpl seluas m 2 di Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll 5) KTO Doplang, mdpl seluas 350 m 2 di Kec. Matesih Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll 6) KTO Tegalgede, mdpl seluas m 2 Kec. Karanganyar Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah daun ungu, meniran, pegagan, tempuyung dll 7) KTO Citeureup, mdpl seluas m 2 Kec. Citeureup Kab. Bogor Jawa Barat, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah rumput mutiara. iller, kumis kucing, meniran, daun ungu, tempuyung, tapak liman dll LAPTAH 2015 B2P2TOOT 11

19 b. Instalasi Laboratorium Terpadu Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu dikelola sebagai pusat lab Saintifikasi JAMU Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu terdiri dari: 1) Laboratorium Benih dan Pembibitan dilantai 1, digunakan untuk uji benih dan koleksi benih 2) Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) dilantai 1, digunakan untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan koleksi hama 3) Laboratorium Fitokimia dilantai 1, digunakan untuk Skrining kimia, analisis kadar abu, KLT ekstrak, KLT minyak atsiri 4) Laboratorium Galenika dilantai 1, digunakan untuk uji kadar sari, koleksi minyak atsiri, koleksi ekstrak, Optimalisasi metode ekstraksi (Inisiasi PED), Implementasi ISO 17025:2008 Gambar 1.4. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) dilaboratorium galenika 5) Laboratorium Formulasi dilantai 2, untuk formulasi bahan JAMU 6) Laboratorium Sistematika Tumbuhan Obat dan Herbarium dilantai 2, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi spesimen LAPTAH 2015 B2P2TOOT 12

20 7) Laboratorium Instrumen dilantai 2, digunakan untuk uji kadar bahan aktif dan quality control bahan JAMU 8) Laboratorium Mikrobiologi dilantai 3, digunakan untuk uji angka cemaran mikroba dan uji aktivitas antibakteri 9) Laboratorium Bioteknologi dilantai 3, digunakan untuk uji khasiat dan uji keragaman genetik 10) Laboratorium Kultur Jaringan di lantai 3, digunakan untuk perbanyakan TO dan produksi metabolit sekunder Gambar 1.5. Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang inkubasi c. Instalasi Rumah Hewancoba Rumah Hewancoba dikelola sebagai pusat uji praklinik Formula JAMU Kemenkes yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek, pelayanan iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula JAMU yang digunakan dalam kerangka Saintifikasi JAMU. d. Instalasi Rumah Riset JAMU Rumah Riset JAMU (RRJ) dikelola sebagai pusat uji klinik Formula JAMU Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek formula JAMU pada manusia dalam kerangka Saintifikasi JAMU. RRJ terdiri dari dari: 1) Klinik Santifikasi JAMU (SJ) dengan 6 ruang periksa dan terakreditasi ISO 9001:2008 2) Laboratorium Klinik dengan ruang rekam medik yang digunakan untuk pengujian/ pemeriksaan dan terakteditasi ISO 9001:2008 3) Griya JAMU yang digunakan untuk sediaan JAMU dan lalulintas formula untuk pasien. Terakreditasi ISO 9001:2008 LAPTAH 2015 B2P2TOOT 13

21 Gambar 1.6. Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten Apoteker sedang meracik Jamu untuk pasien e. Instalasi Pascapanen Instalasi Pascapanen (IP) dikelola sebagai laboratorium dan divisi simplisia Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek pascapanen TO dan simplisia bahan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Terdiri dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut: 1) Lantai 1 penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan, perajangan, dan sortasi 2) Lantai 2 gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan penimbangan 3) Lantai 3 pemanasan dengan oven dan penyimpanan simplisia jangka panjang 4) Lantai 4 penjemuran hasil panen f. Instalasi Sedian Bahan JAMU Instalasi Sediaan Bahan JAMU (ISBJ) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek sediaan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. ISBJ dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas dan bahan JAMU non simplisia. g. Instalasi Produksi JAMU Instalasi Produksi JAMU (IPJ) dikelola sebagai pusat inkubator JAMU Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. IPJ menyediakan produk JAMU dan hasil olahannya. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 14

22 h. Instalasi Perpustakaan Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan kepustakaan B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Koleksi perpustakaan dapat dilihat pada tabel 1.10 Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada Desember 2015 NO KOLEKSI BAHASA JUMLAH 1 Humaniora dan Etnografi Kesehatan Indonesia 5 2 Budidaya TO Indonesia Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan Indonesia 694 English 4 Farmasi Indonesia English Penyakit Tanaman Indonesia 26 6 Pertanian dan Teknologi yang berkaitan Indonesia 335 English 7 Kimia Indonesia English 51 8 Hukum dan Perundang-undangan Indonesia 47 9 Ilmu Tumbuhan Indonesia 176 English 10 Biologi dan Ilmu Hayati Indonesia 103 English 11 Ilmu Umum dan Komputer Indonesia 79 English 12 Ensiklopedi Indonesia English Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial Indonesia Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan Indonesia Seni Fotografi & Foto Indonesia English 20 i. Instalasi Herbarium Instalasi Herbarium (IH) dikelola sebagai pusat herbarium Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek koleksi spesimen TO yang diawetkan dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Menyediakan sarana, fasilitas dan spesimen yang diawetkan untuk litbang botani. Tempat untuk IH selama ini masih menjadi satu dengan gedung Labdu dan ruang museum. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 15

23 j. Museum JAMU Museum JAMU Hortus Medicus dibangun dengan tujuan untuk selalu mengingat asal usul JAMU dari kearifan lokal kekayaan nenek moyang Indonesia. Museum JAMU menyajikan koleksi alat-alat JAMU kuno, peta persebaran JAMU di nusantara, naskah kuno yang memuat ramuan JAMU, koleksi JAMU dari dalam maupun luar negeri, dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke masa. Total koleksi yang dimiliki, meliputi: 1) Ruang Depan 44 koleksi 2) Ruang Bahan JAMU 34 koleksi 3) Ruang Budaya 50 koleksi 4) Ruang Produk JAMU 215 koleksi 5) Ruang Naskah Kuno 40 koleksi 6) Ruang Prestasi 124 koleksi k. Sinema Fitomedika Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran informasi mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek TOJA dalam Wisata Kesehatan JAMU, pembinaan petani, pembekalan akademisi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL). l. Rumah Kaca Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman: 1) Berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl) 1 unit 2) Berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl) 2 unit m. Gedung Perkantoran 1) Kantor Sekretariat B2P2TOOT, 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian TU, Bidang PKSI dan Bidang Yanlit 1 unit 2) Gedung serbaguna R.M. Santoso Soerjokoesoemo 1 unit 3) Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala 1 unit 4) Gedung Diklat Iptek TOJA berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat 1 unit n. Peralatan Laboratorium Utama: 1) Gas Chromatography 1 unit 2) TLCdensitometer 1 unit 3) High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit 4) Vacum Rotapavor 2 unit 5) Spektrofotometer 3 unit 6) Blotting apparatus 2 unit LAPTAH 2015 B2P2TOOT 16

24 7) Termocycler PCR 1 unit 8) Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 1 unit 9) Mesin penyerbuk 1 unit 10) Pencuci bahan JAMU 1 unit 11) Pengering bahan JAMU 1 unit 12) Alat Ekstraktor 1 unit o. Kendaraan Operasional 1) Bus operasional antar jemput pegawai 1 unit 2) Mobil angkutan bak terbuka operasional untuk KTO dan pascapanen 2 unit 3) Mobil box operasional untuk pameran 1 unit 4) Mobil sedan operasional untuk dinas Kepala 1 unit 5) Mobil minibus operasional untuk aktivitas perkantoran 4 unit 6) Sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan pascapanen 2 unit 7) Sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan pascapanen 3 unit 3. Dana Sumber dana yang diterima B2P2TOOT berasal dari APBN dan Hibah Langsung. DIPA yang berasal dari APBN sebagaimana tabel 1.11 berikut Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan Pagu Indikatif Tahun 2015 Indikator Keluaran Keluaran Alokasi (x1.000) Kegiatan Renja K/L Pagu Indikatif 1. Tersedianya TO Terstandar 2. Tersedianya Bahan JAMUTerstandar 3. Tersedianya Formula JAMU Saintifik 4. Tersedianya Database TO dan JAMU 5. Tersedinya Produk Desiminasi Bidang TOOT Standar untuk TO Standar untuk Bahan JAMU Formula JAMU Database TO dan JAMU ) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 2) Gedung/Bangunan Laboratorium 3) Peralatan Fasilitas LAPTAH 2015 B2P2TOOT 17

25 Indikator Keluaran Kegiatan Keluaran Alokasi (x1.000) Renja K/L Pagu Indikatif Laboratorium 4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 5) Manajemen Laboratorium 6) Tanah ) Manajemen Kebun Tanaman Obat 8) Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian 9) Dokumen Bidang Ilmiah &Etik 10) Naskah Rekomendasi ) Dokumen Perencanaan & Evaluasi 12) Layanan Perkantoran ) Perangkat Pengolah Data & Komunikasi ) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 15) Gedung/Bangunan perkantoran TOTAL ANGGARAN Adanya aturan Kemenkeu mengenai aplikasi RKAKL agar nomenklatur lebih terperinci mengakibatkan munculnya output perangkat pengolah data dan komunikasi yang semula menjadi satu dengan output peralatan dan fasilitas perkantoran hal ini dikarenakan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi harus ada rekomendasi dari Pusat Data dan Informasi Setjen Kemenkes. Sementara munculnya output gedung/ bangunan perkantoran yang semula menjadi satu dengan output gedung/ bangunan laboratorium dikarenakan perbedaan Tusi pembangunan gedung/ bangunan perkantoran dengan pembangunan gedung/ bangunan laboratorium. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 18

26 BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. DASAR HUKUM Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengacu pada peraturan pelaksanaan sebagai dasar regulasi dan referensi,sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 369); 3. Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 8. Rencana Strategis Kemenkes Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT Tahun 2015; 10. POK B2P2TOOT Tahun B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Tujuan Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes dan RKP Tujuan kegiatan litbang TOOT pada periode adalah sebagai berikut. 19

27 Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode Sasaran Indikator Sasaran Indikator Kinerja Target Strategis Strategis Kegiatan (kumulatif) Meningkatnya Litbang Bidang TOOT rekomendasi kebijakan publikasi karya tulis ilmiah 1. Tersedianya Tanaman Obat Terstandar 2. Tersedianya Bahan JAMU Terstandar 3. Tersedianya Formula JAMU Saintifik 4. Tersedianya Database Tanaman Obat dan JAMU 5. Tersedianya Produk Diseminasi Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Sasaran dan Indikator Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh unit kerja dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan. Sesuai dengan Renstra Kemenkes sasaran strategis dari Litbang TOOT adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan dibidang tanaman obat dan obat tradisional. Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun laporan. Berdasarkan Renstra Kemenkes Indikator dari sasaran strategis Litbang TOOT adalah sebagai berikut: a. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan dibidang TOOT sebanyak 10 rekomendasi kumulatif b. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang TOOT yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional sebanyak 120 publikasi ilmiah kumulatif. Indikator kinerja kegiatan Litbang TOOT tahun 2015 sesuai dengan RKT B2P2TOOT tahun anggaran 2015 adalah: a. Tersedianya 12 tanaman obat terstandar b. Tersedianya 3 bahan JAMU terstandar c. Tersedianya 2 formula JAMU saintifik LAPTAH 2015 B2P2TOOT 20

28 d. Tersedianya 700 database tanaman obat dan JAMU (spesies, karakterisasi, dan pemanfaatan) e. Tersediannya 24 produk desiminasi bidang tanaman obat dan obat tradisional LAPTAH 2015 B2P2TOOT 21

29 BAB III STRATEGI PELAKSANAAN A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Strategi I untuk mengimplementasikan tugas dan fungsi dalam rangka mewujudkan sasaran strategis adalah memahami seluruh aktivitas B2P2TOOT dalam hal substansi, manfaat dan pelaksana. Secara sifat aktivitas kegiatan Litbang TOOT terdiri dari 2 kelompok, yaitu a) aktivitas utama dan b) aktivitas generik. Berikut adalah komposisi anggaran ke-2 aktifitas tersebut. Tabel 3.1. Komposisi Aktifitas Utama dan Generik B2P2TOOT berdasarkan anggaran Tahun 2015 Aktivitas Keluaran Alokasi (x1.000) Renja K/L Pagu Indikatif 1. Utama 1) Standar Untuk Tanaman Obat 2) Standar Untuk Bahan JAMU ) Formula JAMU ) Database Tanaman Obat dan JAMU 5) Naskah Rekomendasi ) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 7) Manajemen Laboratorium ) Manajemen Kebun Tanaman Obat 9) Dokumen Bidang Ilmiah &Etik Sub Total 77,71 % 77,96 % 2. Generik a) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha b) Gedung/Bangunan Laboratorium c) Peralatan Fasilitas Laboratorium d) Tanah e) Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian f) Dokumen Perencanaan &

30 Aktivitas Keluaran Alokasi (x1.000) Renja K/L Pagu Indikatif Evaluasi g) Layanan Perkantoran h) Perangkat Pengolah Data & Komunikasi i) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran j) Gedung/Bangunan Perkantoran Sub Total 22,9 % 22,03 % Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang memenuhi kriteria aktivitas iptek terkait litbang, pelatihan, diseminasi, pelayanan dan peningkatan kemandirian masyarakat yang merupakan wujud dari tugas melaksanakan litbang secara langsung. Aktivitas generik adalah seluruh aktivitas yang memenuhi kriteria aktivitas administrasi perkantoran, layanan kesekretariatan organisasi dan kepegawaian. Strategi II adalah menjaga agar komposisi alokasi anggaran untuk aktivitas utama dan generik minimal 51:49, karena komposisi anggaran secara ideal menggambarkan alokasi untuk fungsi-fungsi iptek lebih besar dari fungsi generik organisasi. Komposisi ini juga, menggambarkan komitmen organisasi mengelola kapasitas dan kompetensi yang dimiliki. Strategi III adalah terus membangun Jejaring RISTOJA dan Jejaring Saintifikasi JAMU, sebagai upaya menumbuh kembangkan institusi yang berkontribusi dalam rangka upaya melestarikan TO dan membudayakan JAMU. B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN TUJUAN Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah: 1. Sumber Daya Manusia a. Kekurangan tenaga manajerial menjadikan 5 peneliti merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. b. Fungsi hulu-hilir pada B2P2TOOT membutuhkan SDM yang beragam jumlah dan jenis yang sampai saat ini belum terakomodasi. c. Penataan terhadap peta jabatan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi B2P2TOOT. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 23

31 2. Penelitian dan Pengembangan TOOT a. Diperlukan penambahan jumlah peneliti untuk mendukung litbang TOOT yang semakin luas ruang lingkupnya. b. Diperlukan peningkatan kemampuan tenaga peneliti dan tenaga pendukung. c. Diperlukan peninjauan agenda penelitian secara berkala untuk mendukung isu-isu kesehatan. d. Diperlukan motivasi dalam diri peneliti untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan bidang keilmuannya. 3. Sarana Prasarana a. Diperlukan penyesuaikan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan dalam mengakomodir perubahan prioritas kebutuhan. b. Diperlukan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium untuk memberikan kontribusi yang maksimal sesuai kompetensi B2P2TOOT. c. Pemeliharaan fasiltas B2P2TOOT yang sudah ada dimaksimalkan.l 4. Manajemen Perkantoran a. Diperlukan kedisiplinan yang tinggi bagi pelaksanan kegiatan untuk memberikan progress report secara berkala agar segala permasalahan yang ditemui dapat segera dicari solusinya. b. Diperlukan perencanaan yang matang dalam kerangka koordinasi dengan bidang dan bagian lain dalam penentuan pengembangan sarana prasarana ke depan baik dalam jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun) ataupun jangka panjang (25 tahun). 5. Dana a. Diperlukan ketegasan komitmen dan kesepakatan dalam pencapaian target kegiatan. C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN Dalam pencapaian tujuan dan target kinerja B2P2TOOT dilakukan terobosanterobosan sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia a. Pegawai Tidak Tetap (PTT) diadakan untuk mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS maupun CPNS. 2. Penelitian dan Pengembangan TOOT a. Mengirim peneliti untuk mengikuti pelatihan dan workshop dalam meningkatkan kemampuan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 24

32 b. Bekerjasama dengan peneliti dari luar B2P2TOOT. 3. Sarana Prasarana a. Bekerjasama dengan Unit Layanan Pengadaan Pusat untuk pengadaan barang dan jasa. b. Menggunakan LPSE dalam pengadaan. 4. Manajemen Perkantoran a. Pertemuan rutin untuk identifikasi masalah dan solusinya. b. Pertemuan berkala untuk membahas perencanaan tahun-tahun ke depan. 5. Dana a. Timeline kegiatan dan penyerapan untuk perencanaan penyerapan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 25

33 BAB IV HASIL KERJA A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Kegiatan litbang TOOT dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 1. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional a. Standar untuk Tanaman Obat Riset standar tanaman obat bertujuan untuk menghasilkan tanaman obat yang baik dari segi biomasa dan kandungan kimia, sehingga dapat diproses sebagai simplisia yang berkualitas untuk ramuan dalam rangka Saintifikasi JAMU. Tahun 2015 telah diadakan penelitian terhadap beberapa tanaman obat guna mendapatkan tanaman obat terstandar sebanyak 12 (dua belas) tanaman obat sebagai berikut : tanaman Seledri (Apium graviolens), Kunyit (Curcumae domesticae), Temulawak (Curcuma xanthorhiza), Purwoceng (Pimpinella pruacan), Alang-alang (Imperata cylindrical), Secang (Caesalpinia sappan), Kepel (Stelechocarpus burahol), Brotowali (Tinospora crispa), Jati Belanda (Gliazumae Folium), Kemuning (Murrya paniculata), Manis Jangan (Cinnamomum burmani), dan Pulosari (Alyxia stellata). a b Gambar 3.1. Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak 26

34 b. Standar Bahan JAMU Riset standar bahan JAMU bertujuan untuk menyediakan simplisia yang telah teruji mutu dari bahan dan kandungan kimia, sehingga dapat diproses sebagai bahan formula JAMU yang memiliki khasiat yang konsisten dalam range/ rentang tertentu sehingga diharapkan dapat menghasilkan khasiat dan keamanan yang baik dalam rangka Saintifikasi JAMU. Guna memenuhi harapan tersebut pada tahun 2015 diadakan penelitian untuk menghasilkan standar bahan JAMU adapun bahan jamu yang diteliti diantaranya pegagan (Centella asiatica L), Tempuyung (Sonchus arvensis L), dan Seledri (Apium graviolens L). a b Gambar 3.2. Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU Terstandar c. Formula JAMU Prioritas penelitian untuk menghasilkan formula Jamu terstandar adalah sebagai berikut: 1) Penelitian in vivo, merupakan penelitian yang dilakukan menggunakan subyek manusia atau hewan 2) Penelitian in vitro, merupakan penelitian yang dilakukan dalam tabung uji atau media kultur di laboratorium 3) Uji praklinik formula jamu meliputi keamanan yang terdiri dari toksisitas akut, sub kronik, mutagenik dan teratogenik. Riset praklinik diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui khasiat dan keamanan terhadap hewancoba. Riset praklinik 2015 diperoleh formula Jamu untuk: Gastroprotektif, Dermatitis Atopik, Hepatoprotektor, urolitiasis LAPTAH 2015 B2P2TOOT 27

35 4) Uji Observasi klinik, riset observasi klinis yang dilakukan RRJ dengan pasien terbatas menggunakan metode pre-post sebagai tindak lanjut riset praklinik formula jamu 5) Uji Klinis (RCT), uji klinis (RCT) merupakan tahap akhir untuk mengetahui khasiat dan keamanan formula Jamu. Riset ini melibatkan berbagai instansi rumah sakit maupun dinas kesehatan daerah yang tergabung dalam jejaring Saintifikasi Jamu. Uji Klinis RCT tahun 2015 menghasilkan formula Jamu Hiperkolesterolomia dan Hepatoprotektor. d. Database TO dan JAMU Output dari tersediannya database TO dan JAMU dicapai melalui RISTOJA, yang terdiri dari aktivitas: 1) Riset dilapangan untuk mengumpulkan data 2) Analisis lanjut data yang dikumpulkan, baik konfirmasi lapangan dan laboratorium 3) Manajemen/ pengelolaan database TOJA, antara lain pembaharuan atau perbaikan RISTOJA tahun 2015 merupakan riset tahap II dari riset tahun Dilaksanakan di 96 etnis yang tersebar di 24 provinsi dan 125 kabupaten/kota, mencakup 525 battra sebagai sumber informasi. Pelaksanaan kegiatan melalui kerjasama dengan lembaga penelitian perguruan tinggi dimasing-masing provinsi, setiap tim terdiri dari 5 peneliti, dengan latar belakang pendidikan dari kelompok botani (biologi, pertanian, kehutanan), kelompok humaniora (antropologi, sosiologi) dan kesehatan (dokter, apoteker, kesehatan masyarakat, perawat) Riset ini bertujuan untuk memperoleh data meliputi: 1) Karakteristik demografi 2) Narasumber 3) Gejala/ Penyakit 4) Ramuan 5) Cara penyiapan 6) Cara pemakaian dalam pengobatan 7) Jenis dan kegunaan tumbuhan dalam pengobatan 8) Kearifan lokal dalam pemanfaatan, pengelolaan, dan pelestarian tumbuhan obat RISTOJA tahun 2015 ini telah menghasilkan informasi ramuan sebanyak yang dikelompokkan menjadi 74 indikasi/keluhan LAPTAH 2015 B2P2TOOT 28

36 dan informasi tumbuhan obat yang berhasil didata sebanyak yang mana baru sejumlah berhasil di identifikasi hingga tingkat spesies dan familia Gambar 3.3. Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah e. Produk Desiminasi Bidang TOOT Produk desiminasi dibidang TOOT bertujuan untuk menyediakan media dan produk diseminasi hasil Litbang TOOT kepada pihak akademisi/ ilmuan, dunia usaha, pemerintah dan komunitas masyarakat. Berikut kegiatan-kegiatan yang mendukung produk Desiminasi Bidang TOOT 1) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI, sosialisasi terkait SAI, pengelolaan hibah dan pengelolaan BMN dilaksanakan antar satker dan unit terkait baik vertikal maupun horisontal. Dalam rangka terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara, satker harus menerapkan asas-asas umum pengelolaan keuangan negara. Pembinaan Manajemen keuangan termasuk di dalamnya PNBP dan pembinaan kekayaan milik negara diselenggarakan sehingga akan terbentuk manajemen keungan dan BMN yang benar dan baik. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 29

37 2) Dokumen informasi, Dokumentasi dan Diseminasi Pengelolaan Dokumen informasi, dokumentasi dan Diseminasi dilakukan untuk upaya penyebarluasan informasi tentang IPTEK di bidang TOJA kepada kalangan akademisi, bisnis, pemerintah melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media penyuluhan, penerangan kepada tamu pengunjung (Wisata Iptek tanaman obat dan Jamu), maupun berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah, buku semi populer, brosur, pedoman teknis, dan website. Ruang lingkup kegiatan meliputi Publikasi dan informasi, desiminasi hasil litbang dan jejaring kerjasama. 1. Website B2P2TOOT Website merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi sebuah institusi. B2P2TOOT telah memiliki website yang domainnya terdaftar di server Badan LitbangKes Domain website B2P2TOOT dapat diakses sejak Seiring dengan perkembangan informasi yang harus disebarkan kepada masyarakat, menu dan isi dianggap kurang mengakomodir kebutuhan, sehingga tahun 2015 didesain ulang layout dan menu website 2. Jamu Digital Repository JAMU Digital Repository website merupakan kelanjutan dari Program HerbalNet di Indonesia. Program HerbalNet sendiri telah dinonaktifkan oleh WHO SEARO pada awal tahun JAMU Digital Repository diharapkan dapat menyediakan informasi lengkap mengenai Jamu, antara lain kepakaran, publikasi, kapasitas lembaga, aktivitas dan lain-lain 3. Pokjanas TOI Pokjanas secara rutin menyelenggarakan rapat Kerja TOI sebagai forum koordinasi antar institusi. Institusi yang berpartisipasi dalam kelompok ini meliputi litbang kementerian (kesehatan, kehutanan, pertanian) universitas negeri dan swasta dan institusi litbang lainnya (BPPT,LIPI dll). Hingga tahun 2015 tercatat sebayak 43 institusi tergabung dalam jejaring Pokjanas TOI. Pada tahun 2015 diadadakan pertemuan Pokjanas TOI ke 48 bertajuk International Symposium on Herbal Medicine dirangkai dengan National Seminar on 1st APTFI Congress yang dilaksanakan pada April 2015 di Gedung Baruga A. P. Pettarani Universitas Hasanuddin dan pertemuan Pokjanas TOI ke 49 bertajuk Metabolomics aplication for medicinal plant standarization LAPTAH 2015 B2P2TOOT 30

38 yang dilaksanakan pada tanggal Oktober di Universitas pancasila 4. Pameran hasil Litbang Pada tahun 2015 B2P2TOOT berperan serta dalam 12 kegiatan pameran. Hasil kegiatan terdapat dilampiran 5. Jejaring Kerjasama B2P2TOOT melakukan kerjasama dengan berbagai institusi dalam rangka mengembangkan jejaring Saintifikasi Jamu. Pada tahun 2015 terdapat 24 institusi yang menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) baru. Daftar institusi terdapat dilampiran 3) Manajemen Laboratorium a) Kaji Ulang Manajemen ISO 9001:2008 Pada tahun 2015, penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 memasuki tahap tahun kedua dengan sertifikasi dari KAN dan SGS. Ruang lingkup implementasi ISO adalah kegiatan penelitian berbasis pelayanan di Rumah Riset jamu Hortus Medicus. Tabel 4.1. Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai bentuk implementasi SMM ISO 9001:2008 No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Periode semester 1 Periode semester 2 1 Survey kepuasan Mei 2015 November 2015 pelanggan 2 Audit internal 1 Juli Desember Rapat Tinjauan 12 Januari Juli 2015 Manajemen 4 Audit Eksternal (surveillence) 29 Januari 2015 Juli 2015 b) Penyusunan Dokumen ISO ISO/IEC merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Ruang lingkup yang akan diajukan pada ISO merupakan pengujian yang biasa dilakukan pada QC bahan jamu yang dilakukan oleh B2P2TOOT setiap bulan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 31

39 Tabel 4.2. Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait ISO 17025:2005 Tanggal Nama Pelatihan Tempat Pelaksanaan Implementasi Dokumen ISO 17025: dan 20 Februari 2015 B2P2TOOT Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran ISO 17025:2005 Pelatihan Penjaminan Mutu ISO 17025:2005 Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran ISO 17025:2005 9, 12, 13 Maret 2015 B2P2TOOT April 2015 B2P2TOOT 26 Oktober 2015 Yogyakarta Penyusunan Dokumen ISO 17025: November 2015 B2P2TOOT Pelatihan Audit Internal ISO 17025: Oktober 2015 Yogyakarta c) Tata kelola bahan baku Jamu B2P2TOOT merupakan salah satu pelaksana Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Program SJ bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan baku jamu dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan dari Rumah Riset Jamu dan jejaringnya. Selain untuk mendukung Saintifikasi Jamu, bahan jamu juga mendukung penelitian terkait tanaman obat. Untuk mendukung kegiatan Saintifikasi Jamu pengadaan bahan baku berupa Simplisia (KTO B2P2TOOT, petani binaan, Pemasok tanaman obat) dan serbuk simplisia (Laboraorium B2P2TOOT) 4) Manajemen KTO Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) sebagai Unit PelaksanaTeknis (UPT) Badan Litbangkes yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional. Untuk mendukung institusi B2P2TOOT mengelola kebun tanaman obat dengan luas total ± 15 Ha di 4 lokasi dengan ketinggian yang berbeda, ruang lingkup kegiatan manajemen KTO meliputi: a) Peningkatan pengelolaan Kebun TO LAPTAH 2015 B2P2TOOT 32

40 Kebun TO B2P2TOOT tidak hanya sekedar kebun koleksi TO namun diarahkan pada multi fungsi yaitu: i. Kebun produksi, ii. Kebun induk TO/Plasmanutfah, iii. Kebun koleksi dan pelestarian, iv. Wisata Ilmiah Tanaman obat dan Jamu b) Eksplorasi TO Eksplorasi tumbuhan obat merupakan salah satu kegiatan yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi B2P2TOOT dan dilaksanakan secara rutin dengan tujuan untuk menambah atau melengkapi jumlah koleksi tanaman obat (TO). Sejumlah kawasan konservasi yang telah dijadikan lokasi eksplorasi TO antara lain: Taman Nasional (TN) Kerinci Seblat dieksplorasi tahun tahun 2007, TN Baluran, TN Alas Purwo dan TN Sebangau tahun Pada tahun 2014 dilaksanakan eksplorasi tubuhan obat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), gunung Penanggungan dan Cagar Alam (CA) Sigogor. Pada tahun 2015 eksplorasi TO dilaksanakan di CA Sigogor pada tanggal 16 s.d. 18 Maret dan TN Gunung Halimun Salak pada tanggal 24 s.d. 27 November. Dari hasil eksplorasi CA Sigogor diperoleh bibit tumbuhan obat sebanyak 24 jenis diantaranya adalah Trevesia sundaica, Evodia sp., Curculigo capitulata, Prosarter dan Cinnamaomum partenoxylon. Di dalam kawasan CA Sigogor berhasil diinventaris sejumlah tanaman obat dan ordinat lokasi tumbuhan tersebut. Sedangkan di TN gunung halimun diperoleh 32 jenis tumbuhan yang akan dikoleksi, Tim Eksplorasi TNGHS mendapatkan 19 jenis tumbuhan dengan rincian 18 herbarium dan 7 bibit. Tanaman yang hanya diperoleh spesimennya untuk herbarium diantaranya adalah huru muehmual (Actinaphne glomerata), rasmala (Altingia excelsa) dan ki anak (Castanopsis acuminatissima). Contoh tanaman yang berhasil dikolaksi spesimen herbarium dan bibitnya adalah ki sampang (Euodia latifolia), ki cantu (Goniothalamus macrophyllus) dan kahitutan (Lasianthus inodorus). c) Pembinaan petani Pembinaan petani pada tahun 2015 dilaksanakan sebanyak enam kali dengan kegiatan berupa empat kali pemberian materi teknis di kelas dan dua kali supervisi lapangan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 33

41 Jumlah peserta kegiatan di kelas berkisar antara 62 s.d. 85 sedangkan supervisi di lapangan mampu mengobservasi 102 petani binaan. Materi pembinaan petani yang disampaikan oleh peneliti tanaman obat antara lain: Budidaya Sonchus arvensis; Analisis produksi budidaya S. arvensis dan Phyllanthus niruri serta nilai ekonomis Imperata cylindrica; Pengelolaan pascapanen dan Pengelolaan etalase TO. d) Pengelolaan sampah organik Pengelolaan hasil panen tanaman obat, senantiasa menyisakan masalah klasik berupa sampah organik. Oleh karena itu, akan dilakukan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi kompos organik oleh tim pengeloaan sampah. Sebagai bahan baku kompos organik, nantinya bukan hanya sampah organik dari kegiatan pasca panen, tetapi juga sampah organik dari daun-daun yang berguguran di kebun. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan diperoleh lingkungan yang bersih dari sampah organik, serta kompos organik yang dapat langsung diaplikasikan di kebun sebagai pupuk organik. 5) Dokumen bidang ilmiah dan etik Pelaksanaan kegiatan Litbang TO-OT diemban oleh seluruh staf peneliti yang tentunya dibantu oleh tenaga Litkayasa dan didukung sepenuhnya oleh tim administrasi (kesekretariatan). Peneliti dalam menjabarkan kegiatan penelitian dari Agenda Riset wajib menyusun proposal dan protokol penelitian yang tentunya melibatkan segenap anggota penelitian tersebut. Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang sistematis, dan berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab masalah atau merumuskan ilmu baru. Dalam rangka meningkatkan mutu proposal dan protokol penelitian sehingga hasil penelitian tersebut benar-benar bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan pembahasan yang melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan penyempurnaan. Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari beberapa Perguruan Tinggi. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 34

42 6) Naskah rekomendasi Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat implementasi penelitian berbasis pelayanan sebagai amanah Permenkes No 003 tahun 2010 sekaligus sebagai bahan pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 103 tahun 2014 agar pelayanan pengobatan tradisional yang terintegrasi di pelayanan kesehatan dapat segera tercapai di banyak daerah di indonesia. Ruang lingkup Kegiatan pada tahun 2015 adalah: 1. Rekomendasi bagian Hulu program Saintifikasi Jamu dan 2. Rokomendasi bagian Hilir Program Saintifikasi Jamu 7) Dokumen perencanaan dan evaluasi Keseluruhan kegiatan B2P2TOOT di tahun 2015 perlu didukung dengan perencanaan yang matang. Perencanaan dibuat sebagai pedoman implementasi kegiatan. Perencanaan diterjemahkan ke dalam penganggaran agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara berkala. Monev yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemajuan, perkembangan, kendala, hambatan yang ditemui untuk segera diatasi dan diberikan solusi. perencanaan kegiatan yang bagus tidak akan dapat berjalan secara baik tanpa adanya monev. Monev juga memberikan masukan untuk perencanaan kegiatan di masa mendatang. 8) Layanan perkantoran Layanan perkantoran menjalankan fungsi dalam pemberian gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Pembayaran gaji dan tunjangan ditujukan untuk 90 PNS dan 7 CPNS. 2. Pengembangan Sumber Daya Manusia a. SDM yang dimiliki B2P2TOOT terdiri atas pegawai tetap (PNS dan CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Penggambaran kepegawaian B2P2TOOT pada akhir 2015 adalah sesuai tabel berikut ini: LAPTAH 2015 B2P2TOOT 35

43 Tabel 4.3. Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL Tabel 4.4. Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL Tabel 4.5. Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL Tabel 4.6. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS CPNS PPPK Laki-laki Perempuan TOTAL LAPTAH 2015 B2P2TOOT 36

44 Tabel 4.7. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Pegawai Lelaki Perempuan Sub Total PNS Kesekretariatan/Admin Lab KTO RRJ CPNS Kesekretariatan/Admin Lab KTO RRJ PPPK Kesekretariatan/Admin Lab KTO RRJ TOTAL Tabel 4.8. Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015 No Jenis Kelamin 2015 Awal Akhir 1 Laki laki Perempuan Jumlah Pada awal tahun 2015 Jumlah ASN di B2P2TOOT sebanyak 231 orang dengan perbandingan 146 laki laki dan 85 perempuan. Periode Januari s/d Desember 2015 ada penambahan pegawai sebanyak 16 orang dengan rincian 7 orang dari pengadaan CPNS 2014, 1 orang PNS pindahan KKP Cilacap, 1 orang Loka P2 Baturaja dan 7 orang PTT. Pada penghujung tahun 2015 juga ada pergantian Kepala Balai Besar Penelitian dan pengembangan Tanaman Obat dan obat tradisional dikarenakan pejabat lama telah memasuki masa purna bakti sehingga pada akhir tahun 2015 jumlah pegawai B2P2TOOT sebanyak 247 orang dengan perbandingan 166 berjenis kelamin laki-laki dan 81 berjenis kelamin perempuan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 37

45 Tabel 4.9. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Desember 2015 Jabatan Struktural Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2 Jenjang S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 Pendidikan Laki-laki Perempuan Pertanggal 1 Oktober 2015 pejabat Esselon 2 memasuki masa purna bakti dan telah ada penggantinya yang serah terima jabatannya pada tanggal 21 desember Tabel Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Desember 2015 Peneliti Pertama Muda Madya Utama Jenjang S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 Pendidikan Laki-laki Perempuan Tabel Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak Aktif) pada awal dan akhir tahun 2015 No Peneliti 2015 Awal Akhir 1 Peneliti Utama - 2 Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Jumlah Rincian komposisi Tabel 4.9. sebagai berikut: 1) Jumlah peneliti madya 3 peneliti dengan komposisi 2 sebagai peneliti aktif dan 1 (satu ) tidak aktif dikarenakan tugas belajar S3. 2) Jumlah peneliti Muda pada awal tahun 9 peneliti, di akhir tahun ada penambahan 1 peneliti transisi dari kenaikan pangkat dari peneliti pertama. Pada jenjang peneliti muda yang aktif 6 peneliti sedangkan yang tidak aktif sebanyak 4 peneliti dikarenakan : 1 LAPTAH 2015 B2P2TOOT 38

46 peneliti mengikuti tugas belajar S3, 3 peneliti menjabat struktural. 3) Pada jenjang peneliti pertama pada awal tahun 2015 peneliti, di akhir tahun ada pengurangan 1 peneliti transisi naik pangkat ke peneliti muda, dari 14 peneliti yang aktif sebagai peneliti sebanyak 9 peneliti sedangkan yang tidak aktif sebanyak 5 peneliti dikaranakan : 2 peneliti mengikuti tugas belajar S2, 2 peneliti menjabat struktural, 1 peneliti pembebasan sementara. Tabel Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Desember 2015 Litkayasa Pemula Pelaksana Pelaksana Lanjutan Penyelia Jenjang SLTA D III S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 Pendidikan Lelaki Perempuan Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan akhir tahun 2015 No Litkayasa 2015 Awal 1 Litkayasa Penyelia Litkayasa Pelaksana Lanjutan Litkayasa Pelaksana Litkayasa Pemula 1 0 Akhir Jumlah Pada jenjang litkayasa pelaksana lanjutan di tahun 2015 ada penambahan 4 litkayasa dari transisi naik pangkat litkayasa pelaksana. Jenjang litkayasa pemula ada 1 litkayasa diusulkan ke JFU perencana dan 2 litkayasa yang baru masuk. Tabel Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Desember 2015 Jenjang Pendidikan SD SLTP SLTA D1/ D2 D3 S1* ) S2* ) S3 Lelaki Perempuan LAPTAH 2015 B2P2TOOT 39

47 Ket: * ) S1: terdapat 12 orang sebagai calon peneliti * ) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti b. pelatihan dan workshop yang diikuti oleh instansi dan institusi lain. 4) Pelatihan Saintifikasi JAMU dan Revitalisasi Pada tahun 2015 telah dilaksanakan Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu (SJ) angkatan XII pada tanggal April 2015 diikuti oleh 30 Dokter dan Pelatihan Apoteker SJ angkatan IV pada tanggal 2-6 Oktober 2015 diikuti oleh 30 Apoteker (daftar peserta terlampir). Hingga akhir tahun 2015 telah meluluskan 12 angkatan pelatihan dokter dan 4 angkatan pelatihan apoteker dengan jumlah 374 dokter dan 101 apoteker dari berbagai instansi di berbagai daerah di Indonesia baik dari Jawa maupun luar Jawa. Materi yang diajarkan dalam pelatihan SJ antara lain: Mediko-etikolegal; Metodologi Penelitian; Diganostik Holistik; Farmakodinamik; Pratik Peneltilian Berbasis Pelayanan di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus ; Praktik Compounding and Dispensing dan KIE Jamu;Praktik Budidaya, Panen dan Pasca Panen Tanaman Obat. Tingginya jumlah lulusan pelatihan SJ tersebut belum dibarengi implementasi SJ yang cukup tinggi. Belum adanya kebijakan yang mendukung implementasi SJ berupa penelitian berbasis pelayanan di beberapa daerah, belum tersedianya bahan Jamu secara mandiri di masing-masing daerah dan kurang maksimalnya pemahaman peserta menjadi kendala implementasi SJ. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2015 dilaksanakan pertemuan revitalisasi kurikulum dan modul pelatihan SJ. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Revitalisasi kurikulum yang baru disusun diperuntukkan bagi DSJ dan ASJ yang baru, segera disusun modul untuk akreditasi Untuk meningkatan kapasitas Dokter alumni SJ perlu dimantapkan dengan ilmu-ilmu Kestrindo (boleh tematik, misalnya: PNI, PNIE, naturopatik yang bukan farmakologik, termasuk pengkayaan metodologi riset). Perlu dibangun jejaring komunikasi ASJ dan DSJ Segera dilakukan pertemuan untuk membahas kompetensi dan kurikulum antara komas SJ, Dir Tradkom dan Dikti LAPTAH 2015 B2P2TOOT 40

48 3. Sarana dan Prasarana Penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana sebagai kegiatan pendukung tugas dan fungsi guna pencapaian target kinerja B2P2TOOT tahun 2015 sebagai berikut: a. Gedung/ Bangunan Laboratorium dan Gedung Bangunan Perkantoran Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan kualitas belanja negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada anggaran pembangunan gedung B2P2TOOT, sehingga untuk pembangunan gedung Lab Farmakologi Toksikologi, Pembangunan Sarana pendukung Gedung PED, Pembangunan gedung herbarium dan arsip, pembangunan rumah genset, pembangunan Rumah Satpam dan Pemagaran Kebun Citeureup yang direncanakan tahun 2015 ditunda pembangunannya b. Pengadaan KTO Semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi Jamu menuntut ketersediaan bahan baku Jamu yang berkualitas salah satunya di tentukan oleh lokasi dengan katareristik tanah, cuaca, iklim dan ketinggian yang tepat. Pada awal tahun 2015 B2P2TOOT memiliki 3 lahan seluas ± 15Ha dengan lokasi ketinggian yang berbeda. Ketiga lahan tersebut digunakan untuk kebun pembibitan, kebun produksi dan kebun induk. Pada tahun 2015 diadakan pembelian lahan di karanganyar seluas M 2 sebagai perluasan lahan yang telah dilakukan pembelian pada tahun 2014 dengan ketinggian 400 mdpl c. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan penunjang sebagai fasilitas perkantoran, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT) salah satunya adalah perangkat pengolah data dan komunikasi. Dengan tersedianya perangkat pengolah data dan komunikasi maka diharapkan setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Perangkat pengolah data dan komunikasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan tupoksi instansi sebagai sarana penunjang gedung administratif, gedung diklat dan laboratorium terpadu, Pengadaan Perangkat pengolah data dan komunikasi 2015 meliputi: PC server, PC desktop, Printer, Proyektor, Scaneer, Mesin fotokopi, Kamera, Jaringan Komputer dll LAPTAH 2015 B2P2TOOT 41

49 d. Peralatan fasilitas laboratorium Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Per/Men Kes/2010 tentang Saintifikasi Jamu telah mendorong pengembangan jamu dan unsurunsur yang terkait mulai dari penyediaan bahan baku, kegiatan budidaya, pasca panen, kontrol kualitas bahan baku hingga pelayanan kepada pasien. Dalam rangka menghasilkan jamu yang aman dan berkualitas diperlukan dukungan sarana dan prasaran yang memadai. Kelengkapan peralatan laboratorium untuk memproses bahan baku, analisis kandungan kimia, keamanan dan khasiat, serta alat pendukung pemeriksaan pasien mutlak diperlukan. Di samping itu, perlu dilakukan pengembangan sediaan agar jamu dapat lebih diterima masyarakat. Peralatan untuk ekstraksi dan pengemasannya diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengadaan peralatan fasilitas laboratorium meliputi: Mesin Packaging, Bech Lab HPT, Dry Cabinet, Mousture analyzer, thermo fisher, Sentrifuge, Ovan lab, Oven, Auto clave, mikroskop dll e. Peralatan fasilitas perkantoran Fasilitas perkantoran sangat diperlukan dalam pelaksanaan tupoksi instansi sebagai sarana penunjang gedung meliputi Sekretariat, Rumah Riset Jamu, Aula, Lab. Pasca Panen, Lab Terpadu, gedung penunjang, stasiun Karangpandan dan Tlogodlingo serta Kantor Tanaman Obat Citeureup. Pengadaan fasilitas perkantoran meliputi: lemari arsip, Polisher, AC bus, lemari display, RAK display brosur, Kursi Staf dll 4. Dana Sesuai instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang langkah-langkah Penghematan dan Pemanfaatan Anggaran Belanja Perjalanan Dinas dan Meeting/konsinyering Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan Anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2015, B2P2TOOT melakukan efisiensi dan refocusing anggaran. Efisiensi anggaran perjalanan dinas dan meeting/konsinyering sebesar RP ,-. Dari anggaran semula Rp menjadi Rp ,- LAPTAH 2015 B2P2TOOT 42

50 Tabel Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi Indikator Keluaran Kegiatan Keluaran Alokasi (x1.000) 2. Tersedianya TO Terstandar 3. Tersedianya Bahan JAMUTerstandar 4. Tersedianya Formula JAMU Saintifik 5. Tersedianya Database TO dan JAMU 6. Tersedinya Produk Desiminasi Bidang TOOT Anggaran Awal (Rp) Anggaran Akhir (Rp) Standar untuk TO Standar untuk Bahan JAMU Formula JAMU Database TO dan JAMU ) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 2) Gedung/Bangunan Laboratorium 3) Peralatan Fasilitas Laboratorium 4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 5) Manajemen Laboratorium 6) Tanah ) Manajemen Kebun Tanaman Obat 8) Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian 9) Dokumen Bidang Ilmiah &Etik ) Naskah Rekomendasi 11) Dokumen Perencanaan & Evaluasi 12) Layanan Perkantoran LAPTAH 2015 B2P2TOOT 43

51 Indikator Keluaran Kegiatan Keluaran Alokasi (x1.000) Anggaran Awal (Rp) Anggaran Akhir (Rp) 13) Perangkat Pengolah Data & Komunikasi 14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 15) Gedung/Bangunan perkantoran TOTAL ANGGARAN B. PENCAPAIAN KINERJA Secara garis besar capaian hasil kinerja B2P2TOOT pada tahun 2015 sesuai dengan Tabel 4.15 berikut ini: Tabel Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015 No Idikator Kinerja Kegiatan Target Capaian % 1 Tersedianya Tanaman Obat Terstandar Tersedianya Bahan JAMU Terstandar Tersedianya Formula JAMU Saintifik Tersedianya Database Tanaman Obat dan JAMU 5 Tersedianya Produk Diseminasi Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional C. REALISASI ANGGARAN Realisasi Anggaran tahun 2015 mencapai 59,93% yaitu sebesar Rp ,-. Realisasi Anggaran berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut: Tabel Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja No Jenis Belanja Anggaran Realisasi % 1. Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah LAPTAH 2015 B2P2TOOT 44

52 Tabel Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun 2015 Indikator Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000) Keluaran Kegiatan Target Capaian % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1. Tersedianya TO Terstandar Standar untuk TO ,8 45,3 % 2. Tersedianya Bahan JAMU Terstandar Standar untuk Bahan JAMU ,9 76,7 3. Tersedianya Formula JAMU Saintifik Formula JAMU ,4 1) Uji Praklinik Formula JAMU untuk Gastroprotektif 2) Uji Praklinik Ramuan Jamu untuk Dermatitis Atopik 3) Uji Klinis Ramuan Jamu untuk Hiperkolesterol disbanding obat standar Simvastatin 4) Uji Klinis Ramuan Jamu Hepatoprotektor dibanding obat standar Sylimarin 5) Uji Praklinik JAMU FAM 6) Uji Praklinik Formula JAMU untuk Hepatoprotektor 7) Uji Praklinik Formula Jamu untuk >100 LAPTAH 2015 B2P2TOOT 45

53 Indikator Keluaran Kegiatan 4. Tersedianya Database TO dan JAMU 5. Tersedinya Produk Desiminasi Bidang TOOT Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000) Urolithiasis Database TO dan JAMU Target Capaian % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) ,8 1) Riset Tanaman Obat dan Jamu 2) Formulasi Sediaan Tablet dan Sediaan Topikal Ramuan Jamu Hemoroid 3) Studi Efektivitas Intervensi Pemberdayaan Masyarakat di 2 desa di Kab. Sragen dan Studi Pendahuluan di Kab. Grobogan ) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 2) Gedung/ 861m Bangunan Laboratorium 3) Peralatan 70 unit ,1 Fasilitas Laboratorium 4) Dokumen ,8 Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 5) Manajemen ,2 Laboratorium 6) Tanah ,2 m2 7) Manajemen ,2 Kebun Tanaman Obat 8) Dokumen ,7 Hukum, % LAPTAH 2015 B2P2TOOT 46

54 Indikator Keluaran Kegiatan Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000) Target Capaian % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Organisasi, dan Kepegawaian 9) Dokumen Bidang Ilmiah & Etik ,2 10) Naskah ,3 Rekomendasi 11) Dokumen ,88 Perencanaan & Evaluasi 12) Layanan 12 bl ,3 Perkantoran 13) Perangkat 94 unit ,3 Pengolah Data & Komunikasi 14) Peralatan dan 198 unit ,9 Fasilitas Perkantoran 15) Gedung/ 4281m Bangunan Perkantoran TOTAL ANGGARAN ,7 % Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan kualitas belanja negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada anggaran pembangunan gedung B2P2TOOT sebesar Rp ,-. Blokir tersebut meliputi pembangunan Gedung/Bangunan Laboratorium sebesar Rp ,- dan Gedung/Bangunan sebesar Rp ,-. Terkait dengan refocusing anggararan perjalanan dinas untuk TA 2015, beberapa pengajuan refocusing tidak disetujui (diblokir). Blokir dilakukan pada Output Tanah sebesar Rp ,-. Hal ini dikarenakan data dukung pengadaan tanah untuk lahan kebun tanaman obat belum dapat dipenuhi. Blokir juga dikenakan pada peningkatan kapasitas pegawai pada Output Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian sebesar LAPTAH 2015 B2P2TOOT 47

55 Rp ,-. Penganggaran tersebut dianggap masih dalam kerangka konsinyering. Pengadaan barang pada Output Peralatan dan Fasilitas Perkantoran sebesar Rp ,- tidak disetujui dengan pertimbangan bahwa alat tersebut tidak sesuai dengan nomenklatur output. Sehingga total anggaran yang diblokir dan tidak dapat dilakukan penyerapan hingga akhir tahun adalah sebesar Rp Pada Output Databese Tanaman Obat dan Jamu Khususnya Kegiatan Ristoja, dengan adanya peraturan refocusing perjadin menyebabkan terjadinya pengurangan jumlah TIM Peneliti dan titik pengamatan. Akan tetapi pengurangan ini tidak mengakibatkan pengurangan anggaran Biaya Non Operasional (BNO) kegiatan yang melekat sehingga sebagian anggaran BNO Ristoja tidak bisa terserap. Tahun 2015 B2P2TOOT melaksanakan 13 penelitian dan pengembangan di bidang TOOT. Dari 13 penelitian tersebut 1 penelitian tidak dapat terlaksana yaitu Uji Praklinik JAMU FAM. Hal ini disebabkan tidak ada metode perlakuan yang dapat diterapkan pada hewan coba untuk penelitian uji praklinik tersebut. Selain penelitian rutin, pada tahun ini B2P2TOOT juga melakukan Riset Tanaman Obat dan Jamu yang melibatkan seluruh peneliti. Karena keterbatasan SDM peneliti itulah tidak dapat dilakukan penelitian pengganti uji praklinik FAM hingga akhir tahun sehingga tidak ada realisasi anggaran penelitian tersebut. Hingga akhir tahun penyerapan B2P2TOOT sebesar Rp (56,76 %). D. PEMBELAJARAN ORGANISASI Laporan keuangan adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban pmerintah kepada publik dalam hal pengelolaan keuangan negara. Hasil audit dinyatakan dalam opini yang menyatakan pendapat auditor tersebut terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standart yang berlaku umum. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP/Unqualified Opinion) adalah opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memnerikan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan mendapat status WTP maka dapat dianggap bahwa instansi pemerintah telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik. Dan jika ada kesalahan, dianggap tidak material dan tidak berpengaruh significant terhadap pengambil keputusan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 48

56 Optimalisasi pencapaian WTP di B2P2TOOT: 1. Melaksanakan perencanaan berbasis kinerja yang effektif dan effisien dalam penggunaan anggaran, pelaksanaan kegiatan dan monitoring dan evaluasi kegiatan secara sistematis. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang mengelola administrasi keuangan, kekayaan negara dan tata usaha. 3. Melakukan sinkronisasi keuangan dan kinerja antara penanggung jawab kegiatan dan tim pengelola keuangan agar ada kesamaan hasil dalam pelaporan kegiatan berkala. 4. Melaksanakan pertemuan berkala sebagai ajang untuk penyampaian progress report kegiatan, tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Optimalisasi pencapaian Reformasi Birokrasi di B2P2TOOT: 1. Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan menyelengarakan rapat kerja pegawai untuk menyusun, merencanakan dan menjabarkan kegiatan B2P2TOOT secara rinci dan komprehensif. 2. Meningkatkan kapasitas SDM pengelola kepegawaian yang selalu update dengan perkembangan tata kelola kepegawaian. 3. Menyiapkan pedoman dan standar terkait manajemen kinerja, a.l. prosedur pekerjaan, analisis beban kerja, uraian jabatan dan pekerjaan. 4. Melaksanakan maintenance dan pengkajian ulang ISO 9000:2008 untuk Sistem Manajemen Rumah Riset JAMU. 5. Menginisiasi perolehan ISO untuk Laboratorium Terpadu. LAPTAH 2015 B2P2TOOT 49

57 BAB V PENUTUP JAMU selain digunakan untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pemeliharan atau menjaga dan meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Program Saintifikasi JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT sejak tahun 2010 merupakan langkah awal pemanfatan JAMU dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif di masyarakat. Peningkatan kapasitas institusi perlu ditingkatkan baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Integritas dan profesionalisme dari pelaku dan pemerhati JAMU harus senantiasa ditingkatkan. Dukungan dari pemerintah berupa pembenahan regulasi, penyediaan bahan baku JAMU, pengembangan ruang promosi JAMU ke masyarakat akan menempatkan JAMU sebagai aset yang berharga. Laporan Tahunan merupakan sarana pelaporan kegiatan dan capaian kinerja B2P2TOOT selama 1 tahun. Kendala yang dihadapai dilihat sebagai tantangan untuk segera dicari solusinya agar programm kegiatan dapat tetap terlaksana dengan lancar demi tercapainya target yang telah ditetapkan. Komitmen yang tinggi dan sikap pantang menyerah harus selalu ditumbuhkan untuk meningkatkan derajat JAMU baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 50

58 Lampiran 01. Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA 2015 LAPTAH 2015 B2P2TOOT 51

59 Lampiran 02. Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA

60 LAPTAH 2015 B2P2TOOT 53

61 Lampiran 03. Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi Nasional dan internasional tahun No Judul artikel Nama Penulis Media 1. KERAGAMAN GENETIK DRINGO (Acorus calamus L.) BERDASARKAN INTER SIMPLE SEQUENCE REPEATS (ISSR) Dyah Subositi*, Rohmat Mujahid dan Yuli Widiyastuti Buletin Kebun Raya Vol. 18 No. 2, Juli Gastroprotective effects of combination of hot water extracts of turmeric (Curcuma domestica L.), cardamom pods (Ammomum compactum S.) and sembung leaf (Blumea balsamifera DC.) against aspirin-induced gastric ulcer model in rats 3. Analysis of Curcumin in Ethanolic Extract of Curcuma longa Linn. and Curcuma xanthorriza Roxb. Using High Performance Liquid Chromatography with UV- Detection 4. Gastroprotective effects of combination of hot water extracts of turmeric (Curcuma domestica L.), cardamom pods (Ammomum compactum S.) and sembung leaf (Blumea balsamifera DC.) against aspirin-induced gastric ulcer model in rats Nuning Rahmawati*, Awal Prichatin Kusuma Dewi, Yuli Widiyastuti Ardi Nugroho, Abdul Rohman, Endang Lukitaningsih, Nuning Rakhmawati * dan Sudjadi Mutmainah, Rina Susilowati, Nuning Rahmawati *, Agung Endro Nugroho Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine Research Journal of Phytochemistry Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine LAPTAH 2015 B2P2TOOT 54

62 Lampiran 04. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun 2015 No. Nama Peneliti Judul penelitian INTERNATIONAL SEMINAR ON 1ST APTFI CONGRES - INTERNATIONAL SYMPOSIUM ON HERBAL MEDICINE (POKJANAS TOI) 1. Nita Supriyati Standardization of pegagan (Centella asiatica (L) Urban) based on asiaticoside, total phenol, and stigmasterol contens and antioxidant activity from several areas of Indonesia 2. Nuning Rahmawati The Effect of combination infusion of S. polyantum, A. paniculata, C. asiatica and C. xanthorrhiza Antihyperglycemic agent against Ren and Hepar Function of SD Rats SIMPOSIUM INTERNASIONAL BOGOR 3. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia Herbs Formula To The Liver Functions 4. Danang Ardiyanto The Effect of jamu on Quality of life for the Iron Defficiency Anemia Patients at "Hortus Medicus" Jamu Research Clinic Tawangmangu 5. Zuraida Zulkarnain Clinical Observation on the Efficacy of Jamu Formulas as an Alternatif Therapy for Fibro Adenoma Mammae (FAM) at Rumah Riset Jamu (RRJ) "Hortus Medicus" Tawangmangu 6. P.R Widhi A The Effects of Jamu Formula Containing Centella asiatica, Leucas leuvandifolia And Myristica fragrans on the Liver Funktions of Insomnia Patients of Hortus Medicus Clinic SEMINAR NASIONAL PENGGUNAAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIVE MEDICINE 7. Agus Triyono Herbs Formula To The Study The Effect of Steeping Hypertension 8. P.R Widhi A Uji Keamanan Ramuan Jamu Hemoroid Terhadap Fungsi Hati dibandingkan dengan Obat Standar 9. Fajar Noviyanto Studi Klinik Efek Seduhan Formula Jamu Hipertensi Terhadap Fungsi Ginjal 10. Saryanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia terhadap Fungsi Hati 11. Danang Ardiyanto Uji Klinik Multisenter Pengaruh Formula Jamu Osteoarthritis terhadap Rasa Nyeri LAPTAH 2015 B2P2TOOT 55

63 No. Nama Peneliti Judul penelitian dibanding Piroxicam SEMINAR APLIKASI OHT DAN FITOFARMAKA DALAM ASUHAN KEBIDANAN BERBASIS TRADITIONAL MEDICINE DI YOGYAKARTA 12. P.R Widhi A Legal Aspect Penggunaan Obat Tradisional SEMINAR INTERNASIONAL POKJANAS TOI KE 49, FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA 13. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia Herbs Formula SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Dyah Subositi Seleksi Primer ISSR untuk Autentikasi Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.) 15. Anshary Maruzy Studi Morfologi, Anatomi dan Serbuk Sari Varietas Graptophyllum pictum (L.) Griff. Koleksi Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu 16. Sari Haryanti The Inhibitory Effects of Sappan Wood (Caesalpinia sappan Linn.) Extracts on Viability and MMPS Activity of 4T1 Breast Cancer Cell Line 17. P.R Widhi A Uji Klinik Ramu Jamu untuk Hemoroid 18. Danang Ardiyanto Pengaruh Jamu Afrodisiaka terhadap Fungsi Ginjal di Rumah Riset JAMU "Hortus Medicus" Tawangmangu 19. Agus Triyono Studi Klinik Khasiat Seduhan Formula Jamu Hipertensi 20. Saryanto Uji Khasiat Ramuan Jamu untuk Anemia 21. Fajar Noviyanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia terhadap Fungsi Ginjal 22. Zuraida Zulkarnain Pengaruh Konsumsi Formula Jamu sebagai Terapi Alternatif Fibro Adenoma Mammae (FAM) terhadap Fungsi Hati Pasien Penderita FAM LAPTAH 2015 B2P2TOOT 56

64 LAMPIRAN 05. KALEIDOSKOP KEGIATAN B2P2TOOT TAHUN Januari Orang dai JIKS (Jakarta International Korean School) melakukan survei kunjungan Wisata Ilmiah ke B2P2TOOT yang di pandu oleh Mery Budiarti Supriadi, M.Si 15 Januari 2015 Rapat Evaluasi tahun 2014 Bidang Pelayanan Penelitian yang dihadiri oleh Kepala B2P2TOOT dan Kabid Yanlit bertempat di Aula B2P2TOOT LAPTAH 2015 B2P2TOOT 57

65 5 Februari 2015 Kepala B2P2TOOT, Indah Yuning Prapti, SKM, M.Kes menjelaskan pembudidayaan TO pada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr. Untung Suseno Sutarjo, MKes saat kunjungan kerja ke B2P2TOOT 13 Februari 2015 Kunjungan dari PT. Bintang Toedjoe ke B2P2TOOT yang didampingin oleh Ir. Yuli Widyastuti, MP dalam rangka penjajakan kerjasama LAPTAH 2015 B2P2TOOT 58

66 18 Februari 2015 Bekerjasama dengan Kabupaten Karanganyar, B2P2TOOT membuka Café JAMU dan Klinik Saintifikasi JAMU di Taman Gajah Alun-Alun Kabupaten Karanganyar 25 Februari 2015 Kepala B2P2TOOT didapuk menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah Kota Pekalongan dengan tema Pengembangan Jamu Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat LAPTAH 2015 B2P2TOOT 59

67 4 Maret 2015 B2P2TOOT mengadakan Pembinaan Petani TO sebanyak 26 petani dalam rangka mendukung ketersediaan bahan JAMU yang digunakan RRJ Hortus Medicus B2P2TOOT 9 Maret 2015 Litkayasa B2P2TOOT, menjelaskan manfaat minum jamu pada pengunjung stand B2P2TOOT pada acara Rakerkesnas tahun 2015, dilaksanakan pada tanggal 9-12 Maret 2015 di Hotel Grand Clarion Makassar LAPTAH 2015 B2P2TOOT 60

68 23 Maret 2015 Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) meresmikan laboratorium pascapanen tanaman obat dalam kunjungan kerja ke B2P2TOOT 31 Maret 2015 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani meluncurkan lima Jamu Saintifik hasil dari penelitian B2P2TOOT secara nasional dalam rangka Kunjungan Kerja ke B2P2TOOT LAPTAH 2015 B2P2TOOT 61

69 1 April 2015 peneliti B2P2TOOT menjelaskan proses pengeringan di laboratorium Pascapanen pada tim Kemenko Bidang Perekonomian dalam rangka pengembangan industri nasional dan pengembangan kegiatan sektor riil 13 April 2015 Pelatihan Penjaminan Mutu ISO yang dilaksanakan di Aula RM Santoso sehubungan dengan implementasi ISO 17025:2005 di Laboratorium Terpadu B2P2TOOT LAPTAH 2015 B2P2TOOT 62

70 23 April 2015 SekJen Pokjanas TOI, Indah Yuning Prapti, memberikan kata sambutan pada acara Seminar POKJANAS TOI ke 48 bertajuk International Symposium on Herbal Medicine dirangkai dengan National Seminar on 1 st APTFI Congress yang dilaksanakan pada April 2015 di Gedung Baruga A. P. Pettarani Universitas Hasanuddin April 2015 Salah satu peserta Pendidikan dan Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Angkatan XII sedang melakukan praktek lapangan di RRJ "Hortus Medicus" LAPTAH 2015 B2P2TOOT 63

71 5 Mei 2015 Bertempat di aula R.M. Santoso Soerjoekoesoemo B2P2TOOT dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Perjanjian Pelatihan yang dihadiri oleh 17 institusi yang disaksikan oleh Kepala Badan Litbangkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama Sp.P(K)., MARS, DTM&H, DTCE 8 Mei 2015 Pengunjung dari Petugas UKBM Puskesmas dan Pelaksana Batra Dinkes Kabupaten Grobogan menyaksikan proses sortasi di laboratorium Pascapanen yang di pandu oleh Amin Mustofa, A.Mk LAPTAH 2015 B2P2TOOT 64

72 11 Mei 2015 Pembukaan Rapat Koordinasi Teknis RISTOJA 2015 oleh Kepala Balitbangkes, Prof. Dr. dr. Tjandra Yoga Aditama, diampingi oleh Kepala Pusat Humaniora Balitbangkes, Dr. Agus Suprapto di Hotel Aston Kuta, Bali 22 Mei 2015 Selepas kegiatan senam pagi di depan Laboratorium Terpadu, salah satu pegawai di B2P2TOOT tengah menandatangani komitmen bersama dalam rangka percepatan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik LAPTAH 2015 B2P2TOOT 65

73 1 Juni 2015 pembagian kelompok magang sesuai bidang keahlian pada pelaksanakan pembukaan PKL dan Magang Mahasiswa yang terdiri dari SMA Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi, Akafarma Putra Indonesia Malang dan Politeknik Kesehatan Surakarta di ruang Fitomedika 9 Juni 2015 Tim dari Kompas TV melakukan wawancara dengan Kepala B2P2TOOT, Hasil liputan tersebut akan ditayangkan pada program acara Kompas TV yaitu Berkas Kompas yang tayang setiap hari rabu pukul WIB LAPTAH 2015 B2P2TOOT 66

74 22 Juni 2015 Seluruh pegawai negeri sipil yang ada di B2P2TOOT mengikuti sosialisasi pengisian e-logbook ( -kemenkes.or.id/) di Aula B2P2TOOT. Diharapkan setiap pekerjaan dan kegiatan yang dikerjakan masing masing pegawai dapat terinput dengan baik di halaman website e- logbook tersebut sesuai dengan SKP 26 Juni 2015 Seluruh pegawai PTT Yanlit B2P2TOOT sedang mengikuti ice breaking saat pembinaan PTT di Aula R.M. Santoso LAPTAH 2015 B2P2TOOT 67

75 9 Juli 2015 Bertempat di Ruang Rapat Kepala B2P2TOOT, diadakan tindak lanjut kerjasama dengan Poltekes Surakarta yang telah di tandatangani pada 5 Mei Juli 2015 Heru Sudrajad, STP, MP, Awal Prichatin Kusumadewi, MS.C. Apt, dan Tri Widayat, M.Sc selaku pembimbing PKL dan Magang Mahasiswa melakukan evaluasi magang terhadap mahasiswa UIN Malang di ruang Fitomedika B2P2TOOT LAPTAH 2015 B2P2TOOT 68

76 14 Juli 2015 Bertempat di Aula RM santoso diadakan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan, bidang pelayanan penelitian semester 1 tahun Juli 2015 Seluruh pegawai B2P2TOOT bersalamsalaman memohon maaf saat acara Halal Bihalal di Aula RM. Santoso LAPTAH 2015 B2P2TOOT 69

77 4 Agustus 2015 POKJANAS TOI mengadakan acara potong tumpeng dalam rangka HUT ke-25 POKJANAS TOI bertempat di Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan Jamu B2P2TOOT 18 Agustus 2015 Kontingen B2P2TOOT Tawangmangu turut memeriahkan kegiatan Perayaan Hari Kemerdekaan ke 70 Tahun NKRI, melalui Karnval Pawai Pembangunan di kec. Tawangmangu kab. Karanganyar LAPTAH 2015 B2P2TOOT 70

78 31 Agustus 2015 Peneliti di B2P2TOOT)sedan g memaparkan Uji Khasiat dan Keamanan Formula Jamu untuk Batu Saluran Kemih (urolithiasis) pada tahap Praklinik dalam Monev Risbang NIHRD 2015 di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat Agustus 2015 Peneliti Ristoja sedang melakukan pengambilan specimen/sampel tanaman obat di propinsi Kalimantan Tengah LAPTAH 2015 B2P2TOOT 71

79 6 September 2015 Nagiot Cansalony Tambunan, SKM, ME. Melakukan supervise di Pelaporan Ristoja 2015 wilayah Riau dan Kepulauan Riau di Ibis Hotel Kota Pekanbaru 15 September 2015 Santoso, A.Md sedang menjelaskan khasiat jamu pada Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) saat B2P2TOOT berpartisipasi di pameran dalam rangka "The 2nd International Symposium on Health Research and Development" di Balai Kartini Jakarta LAPTAH 2015 B2P2TOOT 72

80 17 September 2015 dr. Danang Ardiyanto memaparkan Policy Brief Saintifikasi JAMU di Hotel Sahid Solo September 2015 B2P2TOOT berpartisipasi dalam Pameran Biotech Expo 2015 yang berlangsung di gedung Agape Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta LAPTAH 2015 B2P2TOOT 73

81 2-7 Oktober 2015 Beberapa peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Angkatan IV sedang menjalani praktek lapangan meracik jamu di RRJ Hortus Medicus 9 Oktober 2015 Bertempat di ruang rapat kepala balai besar B2P2TOOT Tawangmangu diadakan Review ITJEN penilaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) tentang tim pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada B2P2TOOT LAPTAH 2015 B2P2TOOT 74

82 12-14 November 2015 B2P2TOOT Mengadakan Pertemuan Monitoring dan Evaluasai Penelitian Multisentra Formula Jamu Hiperkolesterole mia dan Hepatoprotektor di Gedung Pusdiklat Universitas Sebelas Maret Surakarta 12 November 2015 Perawat RRJ Hortus Medicus Tawangmangu sedang memeriksa tekanan darah pasien sebagai tahap awal pemeriksaan dalam pengobatan gratis dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-51 LAPTAH 2015 B2P2TOOT 75

83 13 November 2015 Dalam Hari Kesehatan Nasional ke- 51, B2P2TOOT mengadakan jalan santai dan Pemotongan Tumpeng yang di ikuti seluruh pegawai B2P2TOOT Tawangmangu 30 November 2015 Kunjungan dari pemenang Penilaian Pemanfaatan TOGA Tingkat Nasional dari 6 Propinsi yang didampingi oleh tim dari Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kementerian Kesehatan LAPTAH 2015 B2P2TOOT 76

84 4-6 Desember 2015 Bertempat di Hotel Sahid Jaya Solo diadakan Penyusunan Naskah Rekomendasi untuk kegiatan Saintifikasi Jamu yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan progam saintifikasi jamu dari bagian hulu sampai hilir 15 Desember 2015 Bertempat di Auditorium Siwabessy Gedung Prof. dr. Sujudi Kementerian Kesehatan RI, berlangsung acara Pemanfaatan Hasil Riset Kesehatan Nasional Tahun 2015 Badan Litbangkes dengan materi yaitu: Riset Khusus Vektora dan Reservoir Penyakit (Riset Vektora), Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) dan Studi Diet Total (SDT) LAPTAH 2015 B2P2TOOT 77

85 21 Desember 2015 Berlangsung acara Pisah Sambut Kepala B2P2TOOT yaitu dari Ibu Indah Yuning Prapti, SKM., M.Kes kepada Dra. Lucie Widowati, M.Si, Apt. di halaman Gedung Diklat Iptek TOOT 29 Desember 2015 Penghujung tahun 2015 kali ini B2P2TOOT di kunjungin oleh SMK Kesehatan Aditapa Madiun. Para siswa sedang asik mendengarkan dan mencatat penjelasan dari pemandu tentang tanaman obat yang ada di Etalase Tanaman Obat B2P2TOOT LAPTAH 2015 B2P2TOOT 78

86 Lampiran 06. Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi 1 Bugar Dengan Jamu (BUDE JAMU) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Januari Pameran Rakerkesnas Regional Barat di Batam 4-7 Maret 2015 Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur, Jahe dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Pecel, Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Kunyit (150) - Pegagan (150) - Brotowali (150) - Daun Ungu (150) - Seledri (150) - Pelatihan SJ (150) Buku: TOP Tanaman Obat Indonesia (150) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Jahe) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Kunyit (100) - Pegagan (100) - Brotowali (100) - Daun Ungu (100) 79

87 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi - Seledri (100) - Wisata Kesehatan Jamu (100) - Rumah Riset Jamu (100) - Pelatihan SJ (100) Buku: 3 Pameran Rakerkesnas Regional Timur di Makassar 9-12 Maret Profil (25) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Kunyit (100) - Seledri(100) Buku: - Profil (25) - Buku Saku SJ (100) 4 Pameran Agrinex Expo di Jakarta Maret 2015 Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Temulawak LAPTAH 2015 B2P2TOOT 80

88 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi (Eng) (100) - Pelatihan SJ (Eng) (100) - Brotowali (Eng) (100) Buku: 5 Pameran di Kafe Jamu dan Klinik Saintifikasi Jamu di Karanganyar dalam rangka Kunjungan Menko Bidang PMK 31 Maret Profil (30) - Warta HortusMed Edisi (20) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur, Kunyit Asam, Jahe, Purwoceng) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Wisata Kesehatan Jamu (100) - RRJ (100) - Buku Saku SJ (100) 6 Pameran Seminar Nasional Pokjanas TOI di Makassar April 2015 Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Jahe) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Pegagan (100) LAPTAH 2015 B2P2TOOT 81

89 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi 7 Pameran Festival Jamu dan Kuliner di Magelang 5-7 Juni Brotowali (100) - Seledri (100) - Daun Ungu (100) - Kunyit (100) - WKJ (10) - RRJ (10) - Pelatihan Dokter SJ (20) - Buku Saku SJ (100) - Profil (40) - Buku: - Buku Saku SJ (100) - Profil (40) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur, Kunyit Asam, Rosella) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan, Pare dan Agar-agar Rosella) - Makanan Rebusan Leaflet: - Kunyit (100) - Seledri (100) - Brotowali (100 - RRJ (30) - WKJ (30) - Daun Ungu (30) - Pegagan (30) - Meniran (Eng) (30) - Profil B2P2TOOT (10) LAPTAH 2015 B2P2TOOT 82

90 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi - Buku Saku SJ (30) Buku: 8 Pameran The 2nd International Health Research and Development Symposium September 2015 di Balai Kartini Jakarta - Jurnal TOI Vol 5 No 1 (20) - Warta HortusMed Edisi (30) Top Tanaman Obat Indonesa besar (1) - Olahan Sehat (3) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Scientific Tourism (20) - Meniran (Eng) (50) - Brotowali (100) - Training SJ (50) - Buku Saku SJ (30) Buku: - Jurnal TOI Vol 5 No 1 (20) - Warta HortusMed Edisi (30) Top Tanaman Obat LAPTAH 2015 B2P2TOOT 83

91 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi 9 Pameran Biotech Expo di UKDW Yogyakarta September 2015 Indonesia besar (1) - Profil (10) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) - Makanan rebusan Leaflet: - Temulawak (Eng)(100) - Seledri (10) - Brotowali (50) - Scientific Tourism (20) - Training For PhsycianSJ (Eng) (50) - Meniran (Eng) (25) - Daun Ungu (Eng) (14) - Clinic SJ Hortus Medicus (Eng) (100) - RRJ (100) - Buku Saku SJ (30) Buku: - Jurnal TOI Vol 5 No 1 (23) - Warta HortusMed Edisi (15) LAPTAH 2015 B2P2TOOT 84

92 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi 10 Pameran Hari Kesehatan Nasional di Kabupaten Karanganyar 5 7 November Pameran Hari Kesehatan Nasional di Jakarta International Expo Kemayoran November TOP Tanaman Obat Indonesia (1) Cafe Jamu - Free drink (Alang-alang dan Murberry) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Pegagan (100) - Daun ungu (100) - Brotowali (10 Buku: - Jurnal TOI Vol 7 No 1 (10) - Jurnal TOI Vol 7 No 2 (10) - Warta HortusMed Edisi (20) - Profil (5) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Murberry) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Wisata Kesehatan Jamu (100) - RRJ (100) LAPTAH 2015 B2P2TOOT 85

93 No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi - Buku Saku SJ (100) - Brotowali (Eng) (100) Buku: 12 Pameran Pemanfaatan Hasil Riset Kesehatan Nasional di Kantor Kementerian Kesehatan 15 Desember Jurnal TOI Vol 7 No 1 (20) - Jurnal TOI Vol 7 No 2 (20) - Warta HortusMed Edisi (100) - Profil (10) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) LAPTAH 2015 B2P2TOOT 86

BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI

BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI A. Potensi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2014

LAPORAN TAHUNAN 2014 LAPORAN TAHUNAN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGA TANAMANOBAT DAN OBAT TRADISIONA (B2P2TOOT)

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGA TANAMANOBAT DAN OBAT TRADISIONA (B2P2TOOT) BAB II GAMBARAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGA TANAMANOBAT DAN OBAT TRADISIONA (B2P2TOOT) 1. Sejarah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Site plan yang dipilih untuk penempatan Pusat Konservasi Biodiversitas Flora Fauna tersebut adalah daerah dataran tinggi yakni daerah Gondosuli Tawangmangu. Gondosuli

Lebih terperinci

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014

PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN. Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014 PELAKSANAAN P4TO - PED KOTA PEKALONGAN Disampaikan Dalam Acara Rakontek Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Makasar, 24 April 2014 SISTEMATIKA GAMBARAN UMUM KOTA PEKALONGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI DI BIDANG HERBAL DI KABUPATEN KARANGANYAR LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN Dalam rangka menunjang terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan yang lebih berdaya dan berhasil guna serta bertanggungjawab, maka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengamatan penelitian, maka Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional merupakan instansi yang mengutamakan penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM & RENCANA KERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2015 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1.333.103.000

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA--0/AG/2014 DS 7003-9134-1092-0094 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan ini didorong oleh beberapa

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan I Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT Disampaikan pada: Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.11-/216 DS795-932-979-37 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan. No.2028, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MOR 39 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-24.11-/216 DS1178-973-992-294 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 Oleh: Wakil Rektor IV 1 1) Penyampaian Alokasi Pagu Anggaran Unand Tahun 2016 2 4 5 Isu Mendasar Anggaran Unand 2016 - Berkurangnya Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan mekanisasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2013

LAPORAN TAHUNAN 2013 LAPORAN TAHUNAN 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-22.11-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016 Halaman : 1 019.01.01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 19.693.404.000 5277 Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 19.693.404.000 5277.001 Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor Renstra 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renstra Kota Metro merupakan suatu proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kota Metro selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017 USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2017 PROGRAM / KEGIATAN / PELAKSANAAN HASIL USULAN 1 2 3 4 5 6 BARU 7 076.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 2.926.145.240 Tugas Teknis Lainnya 3355

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2018

RENCANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2018 RENCANA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2018 DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016 USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016 06.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 3355 Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Sekretariat

Lebih terperinci

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN

Lebih terperinci