Kewirausahaan III. Permasalahan pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kewirausahaan III. Permasalahan pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan."

Transkripsi

1 Modul ke: 03Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Permasalahan pengembangan usaha Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia Akhiri Presentasi Pemahasan

2 Merinci permasalahan yang timbul ketika memutuskan untuk pengembangan usaha/bisnis Beberapa permasalahan yang perlu dicermati ketika mengembangkan usaha.

3 Status hukum perusahaan Apa bentuk perusahaan saat sekarang: perusahaan perorangan, firma (kemitraan), cv, koperasi, atau perseroan terbatas? Apakah status hukum tersebut memuaskan pada saat ini? Apakah status seperti itu akan memuaskan untuk kebutuhan di masa mendatang?

4 Status hukum perusahaan (lanj.) Jika tidak, pilihan apa yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan usaha? Contoh : Perusahaan perorangan yang berhasil berdagang dalam usaha grosir kecil setempat, tetapi sekarang ingin berekspansi, dan mempertimbangkan statusnya saat ini. Jika ekspansinya cukup besar, misalnya pembukaan cabang yang banyak atau peningkatan pelanggan yang dilayani secara kredit, pemilik dapat menghadapi resiko dalam bentuk kredit macet (piutang tak tertagih).

5 Status hukum perusahaan (lanj.) Status hukum perseroan terbatas mungkin dapat mengurangi keterdedahan (exposure) pada resiko piutang macet tersebut. Namun, kemampuan pemilik untuk berhutang juga berkurang, kecuali yang bersangkutan bersedia menjamin asetnya pribadinya untuk peminjaman. Dalam kasus kemitraan, mitra juga kadangkadang memiliki pandangan berbeda tentang arah ekspansi yang akan dilakukan.

6 Status hukum perusahaan (lanj.) Dalam kasus perusahaan perorangan, pemilik kadang-kadang juga mencari mitra untuk menambah modal, atau membantu untuk mengelola ekspansi dan pengembangan melalui peningkatan kapasitas produksi.

7 Keahlian manajemen dalam usaha Kemampuan usaha untuk berekspansi di masa mendatang biasanya digambarkan dalam hal ketersediaan dana yang cukup dan kemampuan memperluas pasar. Walaupun kedua faktor di atas tersedia, ekspansi di masa mendatang dapat terhalang oleh kekurangan keahlian manajemen dalam bentuk lain, misalnya pengelolaan staf dan kepemimpinan, perencanaan keuangan dan pengendalian, manajemen operasi, dan manajemen informasi

8 Keahlian manajemen (lanj.) Karena itu, sebelum ekspansi dilakukan perlu diketahui dahulu kedudukan saat ini dalam hal kemampuan manajemen. Pertanyaan yang perlu ditanyakan a.l: Apa keahlian usaha dan manajemen atau pengetahuan, yang sekarang ini dimiliki oleh perusahaan? Apakah keahlian tersebut digunakan secara penuh?

9 Keahlian manajemen (lanj.) Apakah keahlian tersebut ada dalam perusahaan? Apakah keahlian tersebut cukup untuk keperluan usaha saat ini? Apakah keahlian yang lain perlu diimpor, atau dikembangkan sendiri? Apa keahlian khusus yang kurang? Apakah ada staf dalam perusahaan yang dapat dilatih untuk menguasai keahlian tersebut?

10 Keahlian manajemen (lanj.) Berapa biaya pelatihan, dihitung dalam bentuk uang dan waktu produktif yang hilang selama pelatihan? Apakah pelatihan yang bagus tersedia? Apakah pelatihan dapat dilakukan sendiri atau akan lebih mudah untuk merekrut staf yang ahli dari luar atau membeli keahlian yang dibutuhkan dari penyedia luar (penyumberan luar / outsourcing)? Mampukah perusahaan membeli keahlian tersebut?

11 Keahlian manajemen (lanj.) Berapa kira-kira biaya dan implikasi operasi sebagai akibat tidak memiliki keahlian yang diperlukan? Dapatkah perusahaan bersaing memiliki keahlian tersebut? tanpa

12 Kebijakan saat ini dan proses pengambilan keputusan Apa tepatnya kebijakan dan strategi yang sedang dijalankan oleh perusahaan? Awalnya, pemilik-pendiri perusahaan mungkin memaksimumkan penjualan dan pendapatan; dan selanjutnya meningkatkan laba berdasarkan hasil penjualan. Kebijakan pemasaran cenderung mengikuti hal tersebut ketimbang mengarah pada pencarian peluang baru.

13 Kebijakan saat ini dan proses pengambilan keputusan (lanj.) Sebenarnya, dalam bulan-bulan pertama memulai usaha, pemilik-pendiri cenderung menggunakan taktik ketimbang strategi (lihat modul 31). Keputusan lebih berimplikasi jangka pendek. Proses pengambilan keputusan cenderung reaktif ketimbang proaktif. Dalam hal ini, pertanyaan yang perlu dilontarkan a.l.:

14 Kebijakan saat ini dan proses pengambilan keputusan (lanj.) Apa yang diinginkan oleh pemilik terhadap usahanya yang saat ini, dan apakah keinginan tersebut tercapai? Apa keputusan kunci yang telah dibuat oleh pemilik untuk mencapai tujuannya dan bagaimana keputusan itu dibuat? Siapa lagi yang lain yang terlibat dalam pengambilan keputusan? Apakah pengambilan keputusan berlangsung tiba-tiba atau dipertimbangkan secara berhati-hati?

15 Kebijakan saat ini dan proses pengambilan keputusan (lanj.) Apa keputusan buruk yang sudah pernah diambil dan apa akibatnya? Apa kesalahan yang pernah dibuat? Bagaimana caranya supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama? Proses perenungan seperti di atas dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan menyakitkan untuk dihadapi, tetapi hal itu merupakan suatu hal yang berharga untuk perencanaan di masa mendatang.

16 Kepentingan dan tujuan pemangku kepentingan Siapa pemangku kepentingan dalam usaha? Pemilik (pemegang saham); penyandang dana (bank, atau orang lain); pemasok; pelanggan; pegawai; pemerintah; penduduk sekitar; dsb. Apa yang dipikirkan oleh pemangku kepentingan terhadap pencapaian perusahaan selama ini? Apakah pemilik-pendiri puas dengan kinerja perusahaan?

17 Kepentingan dan tujuan pemangku kepentingan (lanj.) Apakah pemilik-pendiri mencapai pengharapannya atau tidak mencapainya? Apa yang dipikirkan oleh keluarga pemilik terhadap perusahaan, dan apakah pengharapan mereka tercapai?

18 Sumber daya keuangan, kapitalisasi, modal kerja dan struktur biaya Pertama, perlu diamati kapitalisasi apakah usaha didanai secara dominan dengan modal sendiri, hutang jangka panjang, laba yang tidak dibagi, atau kombinasi dari berbagai sumber tersebut? Seberapa besar kemampuan berhutang yang dimiliki perusahaan, apakah ia memiliki jaminan yang cukup untuk menambah hutang? Apakah perusahaan mempertimbangkan untuk menjual saham dari usahanya dalam rangka menaikkan modal yang lebih besar?

19 Sumber daya keuangan (lanj.) Kedua, menyangkut dengan modal kerja. Apakah modal kerja cukup untuk kebutuhan sekarang, ataukah perusahaan mengandalkan fasilitas penarikan lebih (overdraft) dari bank atau kredit dari pemasok? Apakah modal kerja cukup untuk memungkinkan pertumbuhan yang direncanakan tanpa meminjam lebih lanjut?

20 Sumber daya keuangan (lanj.) Ketiga menyangkut dengan biaya operasi dibandingkan dengan pesaing. Apakah biaya tetap, biaya variabel produksi, dan margin laba, lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing? Dapatkah perusahaan membeli input dengan harga yang lebih rendah dari pada para pesaing?

21 Sistem keuangan Hal ini menyangkut dengan pengendalian dan pencatatan yang saat ini digunakan di dalam perusahaan. Walaupun usaha kecil, sistem keuangan semakin mengandalkan otomatisasi melalui komputer sebagai pengolah dan penyimpanan data. Informasi keuangan dibutuhkan oleh penyandang dana dan auditor. Dalam hal pengendalian keuangan, perusahaan memantau aliran kas, mengumpulkan piutang dan membayar hutang tepat waktu, dan menyesuaikan kas yang ada di bank dengan buku besar.

22 Sistem keuangan (lanj.) Pertanyaan yang perlu diajukan a.l.: Seberapa efisien dan makan waktu, sistem keuangan dapat dioperasikan, dan apakah sistem tersebut memberikan informasi yang dibutuhkan ketika diperlukan? Apakah kita dapat mengelola aliran kas secara efisien atau harus mengunakan waktu berharga untuk mengejar penunggak piutang guna dapat membayar tagihan yang jatuh tempo?

23 Sistem keuangan (lanj.) Apakah pelanggan membayar tepat waktu, ataukah perusahaan membiarkannya terlewati? Apakah perusahaan cenderung menunda membayar tagihan dari pemasok hingga saat terakhir jatuh tempo? Apakah hal ini mempengaruhi hubungan dengan pemasok? Dalam kaitannya dengan perencanaan keuangan, apakah perusahaan secara teratur memantau angka penjualan dan pengeluaran dibandingkan dengan anggaran, guna mengidentifikasikan varian dan masalah potensial, ataukah perusahaan baru berekasi ketika krisis menghantamnya?

24 Kinerja keuangan dan laba di masa lalu Dalam lingkungan yang berubah cepat, catatan masa lalu tentang laba dan kinerja tidak langsung relevan dengan posisi kinerja sekarang, khususnya jika usaha berubah dari kedudukan rugi menjadi laba yang stabil. Catatan akuntansi adalah bukti kentara yang oleh perusahaan dan manajernya ingin menunjukkan kecenderungan pertumbuhan progresif dan menghasilkan laba, sehingga menarik minat penyandang dan investor.

25 Kinerja keuangan (lanj.) Apakah perusahaan menghasilkan laba secara teratur di masa lalu? Jika tidak, apa alasan untuk itu, atau apa penghalangan untuk menghasilkan laba? Apa yang terjadi sehingga kita yakin bahwa hal tersebut akan berubah di masa mendatang? Apakah perusahaan dapat menghasilkan laba sekarang, dan apakah akan berlangsung terus di masa mendatang?

26 Kinerja keuangan (lanj.) Apakah margin laba berada setara, di bawah atau di atas rata-rata industri, atau para pesaingnya, dan apakah pemilik-pengelola mengetahui mengapa hal itu terjadi? Jika berada di bawah rata-rata, apakah tingkat laba sekarang masih dapat diterima oleh pemilik atau pemangku kepentingan usaha? Penekanan dalam hal ini adalah dalam rangka mengetahui alasan di belakang kinerja masa lalu untuk membantu merencanakan masa depan.

27 Sistem pemantauan dan pengendalian Apa kegiatan usaha yang paling besar mendatang laba, dan apa yang paling sedikit? Dalam hal output perusahan pemabrikan, sistem tersebut berhubungan dengan pengendalian penggunaan bahan baku, biaya standar, output produksi, mutu produk, dsb. Dalam operasi grosir dan eceran, hal ini terkait dengan pemesanan dan perputaran persediaan, memenuhi batas akhir penyerahan, dan mencapai volume penjualan.

28 Sistem pemantauan dan pengendalian (lanj.) Dalam industri jasa, penekanan lebih pada memuaskan dan menahan pelanggan dan meminimalkan keluhan. Sistem pemantauan dan pengendalian bertujuan mempertahankan produk yang konsisten bermutu tinggi sehingga memuaskan pelanggan. Pertanyaannya yaitu :

29 Sistem pemantauan dan pengendalian (lanj) Apa sistem pemantauan dan pengendalian yang digunakan saat ini, dan apakah sistem itu bekerja? Apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut bermanfaat secara praktis bagi pemilikmanajer? Apakah informasi tersebut mutakhir? Apa informasi lain yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan bekerja lebih baik? Perubahan apa yang perlu dilakukan untuk membuat sistem yang ada sekarang lebih efisien dan berbiaya-efektif?

30 SDM dan pengerahannya Nilai dari staf biasanya baru disadari ketika mereka sedang sakit, atau cuti. Ketika itu, pemilik-manajer mungkin merasa tidak apa-apa atau sangat menginginkan mereka segera masuk. Pertanyaan utama: Siapakah staf dan manajemen, apa peran mereka dalam kaitannya dengan gambaran pekerjaan, dan apa yang sesungguhnya mereka lakukan. Apakah ada di antara mereka yang kurang tergunakan, ataukah lebih baik mereka dipindahkan ke bagian lain dalam perusahaan?

31 SDM dan pengerarahannya (lanj.) Apakah ada di antara mereka yang dapat diberhentikan karena berlebih dari yang diperlukan atau mereka tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perusahaan? Apakah ada di antara mereka yang memiliki keahlian atau kecakapan yang sedang tidak digunakan secara penuh? Apakah perusahaan membutuhkan mereka semua, ataukah perusahaan membutuhkan lebih sedikit staf untuk meningkatkan efisiensi?

32 Lokasi fisik dan tempat kerja Tempat kerja adalah pengeluaran tetap yang mahal dan komitmen jangka panjang. Jika tempat usaha berada di tempat yang salah, terlalu kecil, atau tidak digunakan secara efisien, hal itu dapat menjadi pengembos utama dari laba usaha. Faktor yang relevan untuk pemilihan tempat kerja di awal usaha berubah menjadi tidak berarti ketika usaha berkembang. Alih-alih memudahakan ekspansi, ketika waktu berlalu, tempat usaha malah dapat membatasi kemampuan usaha untuk berkembang di masa depan.

33 Lokasi fisik dan tempat kerja (lanj.) Pertanyaan: Dimana sekarang lokasi tempat kerja? Apakah mereka cukup dekat atau memudahkan bagi pelanggan atau pasar yang dipasok oleh usaha? Jika usaha terlibat dalam penghantaran fisik, apakah tempat kerja berada dekat dengan jalan raya atau rel kereta api? Apakah tempat kerja cukup dari segi ukuran, atau ia menghalangi usaha? Apakah hal tersebut karena terlalu kecil atau tidak digunakan secara efisien?

34 Lokasi fisik dan tempat kerja (lanj.) Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk tempat itu? Apakah tempat tersebut cukup untuk mengakomodir ekspansi di masa mendatang? Apakah tempat alternatif tersedia? Berapa besar biaya yang terjadi bila tempat dipindahkan dan biaya yang terkait berupa gangguan terhadap produksi dan pelanggan? Apakah biaya ini dapat dijustifikasikan dibandingkan dengan tambahan kapasitas produksi dan penyimpanan?

35 Lokasi fisik dan tempat kerja (lanj.) Apakah perusahaan mempertimbangkan untuk menyewa, sewa beli (leasing), atau membeli tempat alternatif tersebut? Berapa besar biaya tetap akan mempengaruhi kemampuan laba usaha? Apakah perusahaan mampu berpindah ke tempat baru? Apakah perusahaan sanggup untuk tidak pindah ketika perusahaan ingin berekspansi dan tumbuh?

36 Sumber daya fisik, pabrik dan peralatan Ketika merencanakan usaha baru, wirausahawan disarankan untuk mengadakan persediaan sumber daya fisik yang mau tidak mau mencakup peralatan dan bahan baku. Pertanyaan: Sejauh mana sumber daya fisik tersebut sesuai dengan lini produksi? Apakah perusahaan sekarang ini memiliki cadangan pabrik dan peralatan yang mencakup semua jenis yang digunakan secara teratur?

37 Sumber daya fisik (lanj.) Apakah perusaaan memiliki kebijakan aktif untuk pemeliharaan dan penggantian atau hanya membeli saja hingga tidak dapat diperbaiki lagi? Apakah perusahaan menggunakan sumber daya fisik secara penuh ataukah mesin menganggur dan menimbulkan biaya terhadap perusahaan karena ruang yang ditempatinya dan biaya bunga peminjaman untuk membelinya? Apa sumber daya fisik yang saat ini kurang dan apakah perusahaan memiliki rencana untuk mengadakannya?

38 Sumber daya fisik (lanj.) Seberapa penting sumber daya itu untuk masa depan usaha? Biaya untuk mengadakan sumber daya di masa yang akan datang perlu dimasukkan dalam perencanaan keuangan. Begitu perusahaan berpikir secara strategis, perusahaan perlu mengamati pengembalian modal yang dicapai ketika melakukan investasi dalam persediaan sumber daya fisik.

39 Kebijakan menjaga persediaan (stok) Hal ini terutama terkait dengan perusahaan grosir dan eceran, tetapi juga bagi pemabrik yang menyetok bahan baku dan barang jadi. Berapa nilai persediaan rata-rata yang dipegang oleh perusahaan dan jika dihitung dalam hari? Bagaimana membandingkannya dengan pendapatan penjualan (apakah persediaan diputar pada tingkatan yang dapat diterima dan bagaimana jika dibandingkan dengan rata-rata industri)?.

40 Kebijakan persediaan (lanj.) Apakah perusahaan memiliki kebijakan manajemen persediaan yang realistik? Apakah perusahaan selalu kehabisan persediaan atau memegangnya terlalu banyak? Apakah perusahaan memiliki tingkat pemesanan kembali untuk mengantisipasi jeda waktu penghantaran oleh pemasok? Apakah perusahaan merotasi cepat rusak? persediaan yang

41 Kebijakan persediaan (lanj.) Apakah perusahaan memiliki sistem pengendalian yang memantau faktur, pengeluaran barang, dan jumlah barang yang tersedia sekarang? Dapatkan perusahaan memantau pencurian dan kerusakan/keusangan terhadap persediaan? Apakah perusahaan memiliki sistem penilaian stok yang terhubung dengan akun keuangan? Apakah catatan persediaaan dimutakhirkan?

42 Masalah sekarang dan berulang dalam usaha Masalah terjadi dalam usaha dengan keteraturan yang menjengkelkan, dan biasanya ditangani dengan cepat dan dilupakan hingga masalah itu terjadi lagi. Masalah dapat ditangani sebagai insiden yang terpisah, padahal dalam kenyataan hal tersebut mungkin dapat berupa masalah yang berulang dan serius. Pertanyaan: Apakah perusahaan memiliki kesulitan kecil yang tampaknya timbul dengan keteraturan yang menjengkelkan?

43 Masalah sekarang dan berulang dalam usaha (lanj.) Masalah apa yang sebenarnya membebani perusahaan, misalnya berapa banyak waktu staf secara rata-rata (hari, minggu, bulan) dihabiskan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Apakah pemilik-pendiri menghabiskan sejumlah waktu untuk menemukan penyelesaian permanen yang dapat lebih murah dalam jangka panjang? Bagaimana masalah yang berulang tersebut mempengaruhi semangat kerja staf?

44 Masalah sekarang dan berulang dalam usaha (lanj.) Apakah masalah tersebut mempengaruhi pelanggan dan persepsi mereka terhadap produk dan jasa perusahaan? Apakah masalah kecil merupakan pertanda bahwa perubahan perlu dilaksanakan di dalam perusahaan?

45 Perubahan dalam organisasi Lihat modul 2.13! Mengelola perubahan selalu merupakan masalah bagi setiap usaha, dan menjadi lebih besar, jika perubahan terjadi karena keputusan reaktif ketimbang kebijakan proaktif. Pertanyaan: Apa perubahan besar yang terjadi di dalam usaha dalam tahun terakhir, dua tahun terakhir, dan perubahan apa yang sedang berlangsung sekarang?

46 Perubahan dalam organisasi (lanj.) Apakah perubahan itu direncanakan jauh sebelumnya, atau akibat dari kebutuhan untuk menanggapi masalah atau keadaan yang baru? Apakah perubahan tersebut menimbulkan efek yang parah terhadap pelanggan, staf atau tingkat produktivitas? Apakah perubahan itu dilakukan secara efisien atau dapat dilakukan secara lebih baik lagi? Apakah pemilik-pendiri akan melakukannya secara berbeda ketika melihat kali yang kedua?

47 Perubahan dalam organisaasi (lanj.) Perubahan apa yang perlu dipertimbangkan secara serius oleh pemilik-pendiri? Seberapa mendesak atau mengancam perubahan itu dilaksanakan? Apa biaya, resiko, atau dampak negatif yang timbul bila perubahan diabaikan atau ditunda, apakah pemilik-pendiri dapat memanfaatkan peluang tersebut?

48 Kemampuan untuk melaksanakan perubahan Yang perlu dipertimbangkan juga ketika usaha berkembang atau berdiversifikasi adalah kemampuan perusahaan, pemilik-pendiri, dan staf untuk mampu terlibat dalam perubahan yang tidak dapat dihindarkan. Pertanyaan: Apakah pemilik atau manajer yang lain memiliki sikap dan kecakapan untuk menangani perubahan yang cukup berarti ketika perusahaan tumbuh dan berkembang.

49 Melaksanakan perubahan (lanj.) Apakah mereka memiliki keahlian yang diperlukan untuk memproyeksikan-mengelola proses pertumbuhan dan perkembangan? Seberapa baik pemilik-manajer mengkomunikasikan ide dan informasi kepada staf? Apa yang menjadi penghalang utama untuk berubah dari pihak pegawai dan pemangku kepentingan lainnya? Bagaimana staf bereaksi terhadap perubahan potensial dan apakah reaksi mereka positif atau negatif?

50 Melaksanakan perubahan (lanj.) Apakah mereka mencoba bertahan atau gagal untuk bekerja sama dengan perubahan yang diusulkan? Apa dampak dari kejadian tersebut? Bagaimana sebaiknya perubahan dilaksanakan dalam rangka menghindari masalah? Itu adalah beberapa topik yang perlu dikemukakan oleh wirausahawan dan mampu diterapkan dalam praktek supaya perusahaan dapat tumbuh secara efisien.

51 Lingkungan pasar Siapa pelanggan perusahaan? Walaupun pelanggan sangat penting dalam menjalankan usaha, hanya sedikit usaha yang benar-benar mengetahui siapa pelanggannya. Pertanyaan : Apakah ciri-ciri pelanggan pas ketika masuk dalam salah satu kategori segmentasi yang dibidik oleh perusahaan. Berapa banyak pelanggan termasuk dalam salah satu jenis kategori, dan jenis mana yang paling banyak mendatangkan laba bagi perusahaan?

52 Siapa pelanggan perusahaan? (lanj.) Apa yang diketahui oleh pemilik-pendiri tentang pola pembelian pelanggan, misalnya produk yang dipilih, volume pembelian, frekuensi, atau keteraturan pesanan? Apakah pola tersebut berubah akhir-akhir ini, dan apakah perubahan tersebut positif atau negatif? Apa kriteria alasan mereka membeli dari perusahaan anda ketimbang dari pesaing, misalnya harga lebih rendah, mutu produk, dan pelayanan yang dapat diandalkan?

53 Siapa pelanggan perusahaan? (lanj.) Apakah anda tahu siapa pengambil keputusan dalam perusahaan yang membeli dari usaha anda, kapan anda atau staf anda berbicara terakhir kali dengan pengambil keputusan tersebut?

54 Basis dan kesetiaan pelanggan Kunci untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang adalah mengetahui tentang persepsi dan pengharapan mereka, khususnya perubahan kedua variabel tersebut. Perusahaan yang sadar terhadap perubahan tersebut dapat menghasilkan produk dan jasa dan cara menyediakannya kepada pelanggan sehingga mereka dapat selalu terpuaskan.

55 Basis dan kesetiaan pelanggan (lanj.) Pertanyaan : Apakah anda mampu mempertahankan pelanggan ataukah mereka berpindah-pindah secara teratur? Dari seluruh pelanggan, berapa banyak yang membeli secara teratur dari perusahaan dalam periode tertentu misalnya satu minggu, bulan, dsb? Berapa banyak di antara mereka yang sudah berbelanja terus di perusahaan lebih dari 12 bulan?

56 Basis dan kesetiaan pelanggan (lanj.) Bagaimana pola kesetiaan pelanggan dibandingkan dengan pesaing anda atau perusahaan lain di industri yang sama? Apakah pelanggan perusahaan memang setia berdasarkan pilihan ataukah hanya ada sedikit pesaing yang memungkinkan mereka berpindah? Apakah mereka tetap berbelanja di perusahaan anda, walaupun dibuka usaha lain yang berdekatan, dan menawarkan barang yang sama?

57 Basis dan kesetiaan pelanggan (lanj.) Apakah pemilik-pendiri yakin bahwa pelanggan akan menyarankan produk perusahaan kepada orang lain. Bagaimana pelanggan mempersepsikan pemilikpendiri dan usahanya dengan hormat, kagum sebagai usaha yang dapat diandalkan dan jujur, sebagai sebuah perusahaan yang mereka dapat menikmati saat-saat berbelanja; sebagai cadangan karena tidak ada yang lain; sebagai perusahaan jahat; atau karena tidak ada pilihan lain?

58 Pangsa pasar dan kecenderungan terakhir Pertanyaan: Dalam pasar apa perusahaan beroperasi? Berapa besar pasar secara total, berdasarkan volume, dan berdasarkan nilai uang? Berapa besar proporsi dari pasar tersebut yang dikendalikan oleh perusahaan dan apakah meningkat atau menurun akhir-akhir ini? Seberapa mudah meningkatkan pangsa pasar?

59 Pangsa pasar (lanj.) Berapa proporsi dari pasar tersebut yang seharusnya berpotensi dikendalikan oleh perusahaan, dan apakah biaya dan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dijustifikasikan untuk meningkatkan laba?

60 Standar dan kebijakan mutu Lihat modul 2 tentang Manajemen Operasi Pertanyaan : Apakah perusahaan saat ini membentuk standar dan kebijakan mutu secara tertulis? Apa itu standar dan kebijakan mutu dan kapan hal tersebut ditinjau ulang? Apakah pegawai menyadari tentang hal tersebut? Apakah pelanggan sadar tentang hal itu?

61 Standar dan kebijakan mutu (lanj.) Bagaimana promosi tentang manfaat standar mutu kepada staf? Bagaimana memantau dan menjamin bahwa standar mutu yang konsisten dapat dicapai dalam perusahaan? Berapa besar proporsi dari output perusahaan, yang menjadi barang yang dikeluhkan dan dikembalikan?

62 Standar dan kebijakan mutu (lanj.) Berapa lama pemilik-pendiri dan staf menghabiskan waktu untuk menyelesaikan masalah yang seharusnya tidak terjadi kalau ada sistem standar mutu? Sistem apa yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan, tentang mutu barang dan jasa? Apakah umpan balik tersebut umumnya positif atau negatif?

63 Standar dan kebijakan mutu (lanj.) Ketika mendapatkan umpan balik negatif, seberapa cepat perusahaan menanggapinya, dan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk membetulinya?

64 Metode saat ini yang digunakan untuk iklan dan promosi Apa metode utama yang digunakan untuk mempromosikan dan menjual barang dan jasa? Apakah pemilik-pendiri senang dengan itu, ataukah mereka menganggap iklan sebagai pengeluaran terpaksa yang tidak diperbolehkan menggerogoti terlalu banyak laba? Apakah perusahaan mengganti iklannya akhirakhir ini. Berapa sering peninjauan ulang tentang efektifitas iklan dilakukan?

65 Iklan dan promosi (lanj.) Metode apa yang digunakan untuk memantau tingkat pengembalian modal terhadap biaya iklan : dengan cara mengukur tingkat tanggapan terhadap iklan dibandingkan dengan biayanya; jumlah pertanyaan melalui telpon yang diubah menjadi penjualan; atau tingkat peneleponan yang dilakukan oleh staf penjualan terhadap angka penjualan?

66 Bagaimana mereka? Iklan dan promosi (lanj.) pesaing mempromosikan produk Apakah perusahaan bersaing secara berhadapan dengan promosi mereka, ataukah perusahaan menggunakan cara lain untuk menjual produknya? Berapa proporsi dari pendapatan penjualan yang dihabiskan untuk biaya penjualan dan promosi? Apakah proporsi itu cukup untuk ekspansi di masa mendatang?

67 Iklan dan promosi (lanj.) Apakah perusahaan dapat meningkatkan penjualannya jika mampu membelanjakan iklan yang lebih banyak? Jika dapat, mengapa perusahaan tidak mencobanya?

68 Pesaing dan kegiatannya Pertanyaan : Siapa pesaing perusahaan dan dimana mereka berlokasi? Apakah mereka menimbulkan ancaman terhadap perusahaan, atau semua dapat hidup berdampingan dalam pasar? Apakah perusahaan memiliki kontak dengan mereka, atau berbagi informasi mengenai pelanggan yang sukar?

69 Pesaing dan kegiatannya (lanj.) Kontak dengan pesaing juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang pasar. Jika anda melihat musuh, paling tidak anda mengetahui apa yang dikerjakannya; tetapi kalau anda tidak dapat melihatnya anda perlu waspada. Pesaing perlu ditangani dengan penghormatan yang seimbang sebagai kawan ketika perusahaan memerlukan informasi dan sebagai musuh potensial ketika perusahaan bersaing secara langsung dengan mereka.

70 Keunggulan bersaing Konsep ini menyangkut dengan bagaimana mengidentifikasikan keunggulan bersaing perusahaan dibandingkan dengan pesaing dan bagaimana keunggulan tersebut dipertahankan (baca modul 2.4, Membangun Daya Saing Usaha).

71 Pertanyaan: Keunggulan bersaing (lanj.) Apa keunggulan barang dan jasa perusahaan yang membuat mereka lebih menonjol dibandingkan dengan produk pesaing? Apa fitur unik yang dimiliki oleh sebuah produk yang membuat orang ingin membelinya ketimbangnya membeli barang yang lain? Bagaimana perusahaan menjamin keunikan itu bertahan lama?

72 Keunggulan bersaing Jika hal tersebut tidak mungkin, apa lagi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk berada di depan para pesaing? Apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan supaya pelanggan mengingat perusahaan dan kembali membeli lagi barang dan jasa dari perusahaan?

73 Faktor luar (eksternal) Faktor luar atau lingkungan perusahaan tersebut sering disingkat sebagai PESTEL (politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, ekologi, dan legal/hukum). Berdasarkan data dari dalam dan luar, dibuat analisa SWOT, yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat mengandalkan kekuatan yang ada di dalam untuk menghadapi kekuatan luar atau memanfaatkan peluang.

74 Pustaka Butler, D., 2006, Entreprise Planning and Development : Small Business Start-up, Survival and Development, Amsterdam, Elsevier

75 Terima Kasih Maulida Khiatuddin

Kewirausahaan III. Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan.

Kewirausahaan III. Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Modul ke: 02Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Praktek pemasaran: penetapan harga. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

Kewirausahaan III. Praktek pemasaran: penetapan harga. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Modul ke: 06Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Praktek pemasaran: penetapan harga Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Praktek Pemasaran: kebijakan produk. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

Kewirausahaan III. Praktek Pemasaran: kebijakan produk. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Modul ke: 05Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Praktek Pemasaran: kebijakan produk Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Pengelolaan aliiran kas. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka.

Kewirausahaan III. Pengelolaan aliiran kas. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka. Modul ke: 12Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Pengelolaan aliiran kas Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia Akhiri

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Menilai peluang usaha bau. Maulida Khiatuddin. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan.

Kewirausahaan III. Menilai peluang usaha bau. Maulida Khiatuddin. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Modul ke: 10 Kewirausahaan III Menilai peluang usaha bau Fakultas Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Maulida Khiatuddin Kata Pengantar Pendahulan Penelitia Kesimplan Daftr Pustaka

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Pemasaran jasa. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka.

Kewirausahaan III. Pemasaran jasa. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka. Modul ke: 13Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Pemasaran jasa Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia Akhiri Presentasi

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan di dalamnya terdiri dari kumpulan variabel untuk mencapai tujuan. Variabel tersebut dapat terdiri dari manusia, mesin atau organisasi. Dalam

Lebih terperinci

Organisasi Bisnis dan Bentuk-Bentuk Perusahaan LOGO

Organisasi Bisnis dan Bentuk-Bentuk Perusahaan LOGO Organisasi Bisnis dan Bentuk-Bentuk Perusahaan LOGO Contents 1 Bisnis Kecil dan Kewirausahaan 2 Rencana Bisnis 3 Usaha Perseorangan dan Persekutuan 4 Bentuk-Bentuk Perusahaan Bisnis Kecil dan Kewirausahaan

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan 1 UKURAN KINERJA Laporan kinerja keuangan meskipun penting tetapi hanya merupakan salah satu aspek dari kinerja suatu organisasi. Ada aspek-aspek lain yang juga merupakan ukuran kinerja suatu organisasi

Lebih terperinci

Modul ke: Pengantar Bisnis. Merencanakan Bisnis. Fakultas FEB. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen

Modul ke: Pengantar Bisnis. Merencanakan Bisnis. Fakultas FEB. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen Modul ke: Pengantar Bisnis Merencanakan Bisnis Fakultas FEB Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen LIMA PEPEGANG KEPENTINGAN UTAMA DALAM BISNIS Pemilik (Owners): Setiap bisnis dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas dan memenuhi segala kewajiban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegitan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para

Lebih terperinci

Proses Riset Pemasaran

Proses Riset Pemasaran Presented by : M Anang Firmansyah Proses Riset Pemasaran Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah yang dilihatkan dibawah ini Mendefinisikan masalah dan tujuan riset Mengembangkan rencana riset

Lebih terperinci

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani Analisis Kredit Analisa Laporan Keuangan Kelas CA Nadia Damayanti 115020300111008 Ranita Ramadhani 115020300111037 ANALISIS KREDIT LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah

Lebih terperinci

Aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dan sosial Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti saat ini serta lingkungan bisnis yang sangat dinamis dan tidak pasti semakin lama semakin

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efisiensi modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV diketahui bahwa: 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan pendatang baru yang belum memiliki

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Manajemen Risiko Daftar Isi Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment Latar Belakang Manajemen Risiko Tata Kelola Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis laporan keuangan yang telah dilakukan penulis pada bab 4 dalam menilai kinerja keuangan pada PT Masterindo Logam Tehnik Jaya, maka pada bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, dengan skripsi yang disusun oleh Sari (2007) pada PG Kebon Agung Malang. Kesimpulan yang didapat dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan oleh penulis atas laporan keuangan PT XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: V.1.1 Analisis Strategi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis.

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis. BAB 1 Merencanakan Bisnis SASARAN PEMBELAJARAN : Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis. Menjelaskan fungsi-fungsi utama bisnis Menjelaskan bagaimana membuat rencana bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bank dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, oleh karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang dilakukan bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen. Dalam berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi terhadap kemajuan organisasi sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi krisis finansial yang terjadi sekarang ini, sebuah perusahaan ataupun lembaga usaha baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk lebih

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika 128 Lampiran I Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika Jakarta, 17 April 2009 Kepada Yth : PT Rekadaya Elektrika Jakarta Dengan Hormat, Sehubungan dengan adanya analisis

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima perusahaan oleh perusahaan

Lebih terperinci

16 PENGENDALIAN KEUANGAN

16 PENGENDALIAN KEUANGAN 16 PENGENDALIAN KEUANGAN 16.1 Pengendalian keuangan adalah aktivitas untuk merancang, menjalankan, memantau, mengevaluasi dan mendapatkan umpan balik terkait aliran, penggunaan dan perkembangan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-6 Konsep Harga (pricing concept) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com Pokok Bahasan Definisi Harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan industri manufaktur yang berkembang bebas saat ini, perusahaan diharapkan mampu menghasilkan produk bermutu bagi konsumen untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,

Lebih terperinci

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Perencanaan Keuangan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Maulida Khiatuddin, SE, DEA FDSK

MODUL PERKULIAHAN. Perencanaan Keuangan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Maulida Khiatuddin, SE, DEA FDSK MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II Perencanaan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB Manajemen 90024 in, SE, DEA FDSK Desain Produk 10 Abstract Dana adalah sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal. Perusahaan

Lebih terperinci

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran)

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran) Hensi Margaretta, MBA. 1 Pokok Bahasan Hambatan dalam riset pemasaran Permintaan pasar 2 Pendahuluan Pemasar memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

MERANCANG BUSINESS PLAN YANG BAIK

MERANCANG BUSINESS PLAN YANG BAIK MERANCANG BUSINESS PLAN YANG BAIK Format Business Plan Business Plan Pada Umumnya Berdasarkan Project (PMW, DIKTI, DIKNAS, PKBL, Bank, dll) Perencanaan bisnis sendiri dapat diartikan kurang lebih sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk menunjang seluruh kegiatan perusahaan. Hal ini disebabkan karena modal kerja yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 5 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan, pengendalian, perolehan serta pendistribusian asset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yag dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Hutang 2.1.1 Pengertian Rasio Hutang Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya

Lebih terperinci

PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (METODOLOGI)*

PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (METODOLOGI)* PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) PERINGKAT KREDIT PERUSAHAAN (METODOLOGI)* Tujuan dasar peringkat kredit perusahaan adalah memberikan pendapat tentang resiko kredit relatif yang terkait dengan instrumen

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Innovation Management

Entrepreneurship and Innovation Management Entrepreneurship and Innovation Management Modul ke: Investasi Usaha Fakultas Program Pascasarjana Dr Harry Susilo Program Studi Magister Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Semua perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Modal Kerja Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva lancar seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Berdasarkan pengertian pokok modal kerja (Working

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan selalu membutuhkan dana untuk modal yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan selalu membutuhkan dana untuk modal yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap kegiatan usaha baik yang bergerak dalam keuangan maupun non keuangan selalu membutuhkan dana untuk modal yang akan digunakan dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal 1 PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN A. Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab pada sub-unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal yang penting karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dudi Permana, PhD Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Pertanyaan yang akan kita jawab: 1. Apa komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007)

BAB II LANDASAN TEORI. Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007) BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Bisnis Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007) mendefinisikan, bisnis adalah suatu kegiatan yang didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan didirikan untuk mencari keuntungan dengan membuat produk atau jasa bagi para konsumen yang membutuhkan sebagai upaya agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang

Lebih terperinci