PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (Study Kasus : Distribusi Koran Jawa Pos Surabaya)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (Study Kasus : Distribusi Koran Jawa Pos Surabaya)"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (Study Kasus : Distribusi Koran Jawa Pos Surabaya) Gladiez Florista Rera dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya gladiez@ie.its.ac.id ; budi_s@ie.its.ac.id Abstrak Capacitated Vehicle Routing adalah satu jenis permasalahan penentuan rute terdekat yang dibatasi dengan kapasitas kendaraan angkut. CVRP dapat diselesaikan dengan menggunakan exact optimization seperti integer programming, akan tetapi dalam penyelesaiannya diperlukan waktu komputasi yang sangat lama, terutama untuk problem berukuran besar (jika jumlah titik yang dilayani cukup banyak) dan menggunakan pendekatan heuristik, yaitu tabu search, yang sering dipakai karena menghasilkan ongkos total yang lebih kecil dibanding metode yang lain. Cross Entropy (CE) merupakan suatu metode optimasi yang baru dikembangkan dengan dua prosedur utama, yaitu melakukan generate sampel data dengan distribusi tertentu dan melakukan update parameter distrubusi berdasarkan sampel terbaik untuk menghasilkan sampel yang lebih baik pada iterasi berikutnya. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dan pembuktian secara fisik bagaimana CE diterapkan dalam kondisi permasalahan yang sebenarnya. Pada penelitian ini akan diterapkan permasalahan nyata CVRP yang terjadi pada proses distribusi logistik eksemplar koran. Hasil yang diharapkan adalah algoritma, eksperimen yang bisa menunjukkan performansi CE-CVRP, dan program komputer untuk implementasi algoritmanya. Kata kunci: capacitated vehicle routing problem, cross entropy, tabu search ABSTRACT Capacitated Vehicle Routing problem is one of the closest route determination which is limited by the capacity of transport vehicles. CVRP can be solved by using exact optimization such as integer programming optimization, but the solution will take a very long computation, especially for large problems (if the number of points served by is quite a lot) and using a heuristic approach,, such as taboo which is usually used because it can produces smaller total cost than the other methods. Cross Entropy (CE) is a new optimization method developed by two main procedures, generating sample data with a particular distribution and updating the parameters based on best sample distrubution to produce a better sample in the next iteration. This research is a continuation research and a physical evidence of how CE can be applied in the real problem. In this study, CE would be applied in real problems of CVRP that occur in the process of newspaper logistics ditribution. The expected results are the algorithm, an experiment that could show performance of CE-CVRP, and computer programs for the implementation of the algorithm. Keywords: capacitated vehicle routing problem, cross entropy, tabu search 1. Pendahuluan Semakin berkembangnya peradaban manusia, mengakibatkan kebutuhan akan cepatnya informasi yang didapat semakin tinggi. Setiap perusahaan penerbitan harian pagi khususnya berlomba-lomba menyajikan berita sepagi mungkin. Belum lagi tantangan untuk menyebarkan harian pagi tersebut ke seluruh wilayah segmentasi, tentunya membuat penerbit satu dengan lainnya bersaing dalam masalah penyebaran logistik eksemplar koran. Tentunya setiap perusahaan harian pagi menginginkan penyaluran atau distribusi logistik eksemplar koran yang efektif dengan biaya traversing cost yang minimum. Capacitated Vehicle Routing adalah satu jenis permasalahan yang mewakili problem yang disebutkan tadi. Sudah banyak metode atau model penyelesaian yang dikembangkan oleh beberapa peneliti untuk menyelesaikan permasalahan CVRP. Diantaranya adalah integer programming (Kulkarni and Bhave,1985), mixed integer programming (Longo and Aragao,2004), tabu search (Fermin and Roberto, 2004), genetic algorithm (Baker and Ayechew, 2003), simulated annealing (Tavakkoli et al, 2005), ant

2 colony (Bell and McMullen,2004) dan lain-lain. Dalam menggunakan exact optimization seperti integer programming, akan diperlukan waktu komputasi yang sangat lama terutama untuk problem berukuran besar (jika jumlah titik yang dilayani cukup banyak). Dalam pendekatan heuristik, bisa dikatakan bahwa tabu search adalah salah satu metode yang sering dipakai karena menghasilkan ongkos total yang lebih kecil dibanding metode yang lain. Seiring dengan berkembangnya metode optimasi ditemukan beberapa pendekatan baru dalam menyelesaikan Vehicle Routing Problem. Salah satunya melalui pendekatan Cross entropy method (CE). CE merupakan algoritma baru yang telah diaplikasikan untuk penyelesaian optimasi kombinatorial dan optimasi multi extermal, serta rare-event simulation. Aplikasi metode CE untuk Traveling Sales Problem telah banyak diteliti dan dibuktikan bahwa pendekatan metode CE dapat menyelesaikan permasalahan ini. Namun pada penelitian sebelumnya belum dijelaskan bagaimana model dan bentuk penyelesaian algoritma yang dibangun. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dan pembuktian secara fisik bagaimana CE diterapkan dalam kondisi permasalahan yang sebenarnya. Pada penelitian ini akan diterapkan permasalahan nyata tentang VRP yang terjadi pada proses disribusi logistik eksemplar koran. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan algoritma Cross Entropy untuk permasalahan CVRP (CE-VRP). Hasil yang diharapkan adalah algoritma, eksperimen yang bisa menunjukkan performansi CE-VRP, dan program komputer untuk implementasi algoritmanya. Penelitian ini dilengkapi batasan seperti ketentuan maksimum kendaraan, metode perhitungan jarak, metode penentuan subtour, penentuan perhitungan permintaan, dan klasifikasi kasus dengan satu depot. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah adanya pendekatan baru yang merupakan aplikasi metode Cross Entropy dalam menyelesaikan Capacitated Vehicle Routing Problem pada studi kasus pendistribusian koran dari depot utama ke semua agen koran yang terdapat di Surabaya. 2. Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan langkah-langkah terstruktur yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini. Langkah-langkah ini digunakan sebagai acuan sehingga penelitian dapat berjalan secara sistematis sesuai dengan tujuan dan waktu penelitian. Pada tahapan persiapan dilakukan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan studi bahan pustaka dan literatur. Pada tahapan ini, peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti, dimana dalam masalah yang akan diteliti adalah bagaimana pengaplikasian metode Cross Entropy untuk menyelesaikan permasalahan Capacitated Vehicle Routing agar didapatkan waktu komputasi yang lebih baik dengan total cost transportation yang minimum. Adapun masalah optimasi yang akan diselesaiakan menggunakan CE dapat dilihat pada persamaan 1 dan 9. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah dapat mengaplikasikan CE dalam penyelesaian CVRP, yang diharapkan dapat mampu memberikan performansi lebih baik dari metode lain seperti Tabu Search. Studi literatur yang dilakukan untuk mengetahui penelitianpenelitian terdahulu yang telah dilakuakn dan mencari bahan penelitian yang dapat dikembangkan sebagai suatu permasalahan baru. Studi literatur ini dilakuakn untuk memperoleh dan lebih memahami teori-teori yang berhubungan dengan pemecahan masalah. Penelesuran referensi dilakukan untuk penyelesaian permasalahan optimasi CE untuk CVRP. Pada tahapan selanjutnya, dilakukan pengembangan model penyelesaian, yang kemudian akan diuji pada permaslahan validasi serta dibandingkan dengan metode lainnya seperti tabu search. Pengujian algoritma dilakukan dengan menggunakan software MATLAB. Untuk pengujian data uji dilakukan untuk empat kasus berbeda yaitu data uji 8 simpul, data uji 10 simpul, data uji 20 simpul dan data uji 44 simpul. Setelah dilakukan pengembangan model maka tahapan selanjutnya adalah tahap analisa. Pada tahapan ini, dilakuakan analisa dengan parameter performansi traversing cost dan waktu komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan model pada setiap permasalahan. CE menyelesaian suatu permasalahan dengan membangkitkan sejumlah N kandidat solusi yang dibangkitkan secara random dengan distribusi tertentu yang kemudian difitkan pada fungsi tujuan. Kemudian dari sampel tersebut dipilih sejumlah n sampel terbaik yang kemudian dijadikan inputan untuk membaharui parameter yanng digunakan sehingga kandidat 2

3 solusi pada iterasi berikutnya bersala dari sampel terbaik pad iterasi sebelumnya. Adapun pengembangan model CE dalam menyelesaikan permasalahan CVRP dapat dilihat dari tahapan pengembangan model sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data penunjang yaitu data jarak antar 44 simpul agen Jawa Pos yang terdapat di Surabaya. 2. Menentukan paraemeter penunjuang seperti rho, alpha, par1, par 2, dan jumlah sampel rute N yang akan dibangkitkan pada setip iterasi. 3. Menentukan intial value matriks transisi P yang nilai diagonalnya adalah nol 4. Membangkitkan N l lintasan r 1,..., r Nl dari transisi matriks P, kemudian menghitung probabilitas suatu simpul dilayani. 5. Menghitung total traversing cost yang sebanding dengan total jarak pada setiap rute yang dibangkitkan dimana expected cost of traversing, (1) 6. Memilih lintasan dengan traversing cost minimum sejumlah rho*n sampel yang dinotasikan sebagai l (r 1 ),, l ( l ). Kemudian menyimpan lintasan dengan nilai minimum sebagai (x min,r min ). Serta menotasikan rute yang mempunyai nilai minimum dari objective function dengan x * l selama iterasi l 7. Memperbaharui transisi dari matriks P berdasarkan pembangkitan lintasan yang sesuai dengan rumus berikut:,. (2) 8. Jika stopping criteria yang ditentukan telah tercapai maka iterasi berhenti, jika tidak sama maka proses kembali ke langkah 2 9. Jika stopping criterion terpenuhi, tahapan dilajutkan pada pembentukan subtour 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini meliputi tahap penentuan set data yang akan diujikan terhadap algoritma Cross Entropy (CE), serta bagaimana pengujian model dilakukan dengan kerangka penelitian yang telah dibuat. 3.1 Contoh Numerik Data yang digunakan untuk melakukan pengujian pada model klasifikasi yang telah dikembangkan adalah data set kasus sederhana permasalahan distribusi. Sebelum melakukan uji coba metode penyelesaian permasalahan CVRP dengan menggunakan CE (CE-CVRP) pada data tersebut, sebuah contoh sederhana digunakan untuk uji coba numerik. Hal ini bertujuan untuk memvalidasi apakah algoritma yang disusun dapat digunakan untuk mencari solusi pada permasalahan klasifikasi. Pada contoh ini, data uji yang digunakan berupa permasalahan distribusi sederhana dengan mellibatkan 3 simpul agen dan 1 simpul depot. Penyelesaian akan dilakukan dengan menggunakan metode Tabu Search dan CE-CVRP. Tabel 3. 1 Matriks Jarak Simpul Validasi Tabel 3.2 Matriks Jarak Simpul Validasi simpul demand Penyelesaian dengan Tabu Search Permasalahan yang akan diselesaikan untuk Tabu Search adalah mendapatkan rute optimum sehingga dapat meminimasi T (i) sebagai fungsi tujuan. Adapun tahapan proses penyelesaian permasalahan ini adalah sebagai berikut: Langkah 1 Tahap Insialisasi Pada tahapan ini di lakukan generate solusi awal dan menentukan ukuran tabu list. Adapun solusi awal yang ditentukan adalah dan ukuran tabu list yang digunakan adalah Serta stooping criterion yang ditetapkan adalah maksimum iterasi sebanyak Langkah 2 Generate Kandidat Solusi Pada tahapan ini dilakukan generate kandidat solusi dari solusi tetangga (neighbour solution) Langkah 3 Pemilihan solusi terbaik pada kandidat solusi Pada tahapan ini semua kandidat solusi yang ada dihitung T(i) sebagai fungsi tujuannya. Kemudian dipilih solusi terbaik pada kandidat solusi. 3

4 Langkah 4 Update Tabu List Pada tahapan ini, solusi terbaik yang terpilih pada langkah 3 akan dimasukan pada tabu list. Langkah 5 Ulangi langkah 2 sampai dengan 4 Pengulangan dilakukan hingga stopping criterion terpenuhi. Pada contoh numerik ini, batasan yang digunakan adalah ketika iterasi mencapai iterasi maksimum yang ditentukan. Permasalahan diatas dapat diselesaikan menggunakan software MATLAB dengan fungsi tujuannya adalah mencari nilai minimum jarak pada rute yang dibangkitkan. Adapun penulisan m-file dari metode Tabu Search ini dapat dilihat pada lampiran A. Berikut merupakan solusi MATLAB untuk penyelesaian menggunakan Tabu Search. current tour cost = 16 best obj =16 best tour best_tour = best obj =16 Gambar 3.1 Solusi MATLAB untuk metode Tabu Search Penyelesaian dengan CE-CVRP Permasalahan yang akan diselesaikan dengan CE-CVRP adalah bagaimanan menentukan rute optimum untuk mendapatkan total jarak minimum. Dengan menggunakan data validasi diatas akan dicari untuk meminimasi T(i) sebagai fungsi tujuan. Adapun pengujian data validasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: Langkah 1 Tahap inisialisasi Pada tahap ini ditetapkan Rho = 0.5, Par1= 5, Par2= 10, Kapasitas = 10, Alpha = 0.87, toleransi= dengan sampel yang dibangkitkan adalah sebanyak 10. Langkah 2 Tahap pembangkitan bilangan random Pada tahapan ini dibangkitkan matriks transisi berukuran n x n. Dimana n adalah banyaknya node yang terdapt pada permasalahaan. Dalam hal ini n sejumlah 4. Adapun mekanisme pembangkitan matriks transisi adalah sebagai berikut: 1,., Dengan mengikuti tahapan diatas di dapatkan matriks transisi untuk uji validasi sebagai berikut: p = Gambar 3.2 Solusi MATLAB untuk metode Tabu Search Langkah 3 Tahap pembangkitan N l lintasan Pada tahap ini dibangkitkan sejumlah N lintasan sebagai sampel awal. Dari tahapan ini diperoleh sebanyak N l sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Rute yang dibangkitkan pada iterasi 1 Langkah 4 Tahap penghitungan expected cost G(r) Setiap rute atau lintasan yang telah dibangkitkan, dihitung traversing cost untuk setiap lintasan., Yang mana dalam hal ini p (i) = 1 Dari tahapan diatas maka didapatkan biaya untuk rute 1 sampai 9 yang dibangkitkan adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Rute yang dibangkitkan pada iterasi 1 Langkah 5 Tahap pemilihan sample elits Setelah mendapatkan traversing cost untuk masing-masing lintasan yang dibangkitkan maka langkah selanjutnya adalah mengambil samples elite yang merupakan lintasan yang 4

5 mempunyai traversing cost T(i) minimum. Dengan mengacu pada biaya yang telah terhitung pada tahapan sebelumnya, pada tahapan ini diambil sebanyak rho*n terbaik. Adapun pada iterasi pertama ini diambil sebanyak 5 sampel yang terbaik. Adapun sampel elite iterasi 1 adalah sebagai berikut: Tabel 3. 3 Tabel Data Sampel Elite Validasi Langkah 6 Update parameter Setelah didapatkan sekumpulan sampel terbaik yaitu sampel lintasan yang mempunyai traversing cost minimum, maka tahapan selanjutnya adalah update parameter. Parameter yang dimaksud dalam hal ini adalah matriks transisi. Parameter yang telah diperbaharui merupakan inputan baru untuk membangkitkan sampel lintasan yang lebih baik. Hasil pembaharuan parameter sesuai dengan langkah diatas adalah sebagai berikut: p = Gambar 3.2 Solusi MATLAB untuk metode Tabu Search Langkah 7 Ulangi langkah 2 sampai dengan langkah 6 Pengulangan dilakukan hingga stopping criterion terpenuhi. Pada contoh numerik ini, batasan yang digunakan adalah ketika iterasi mencapai iterasi maksimum yang ditentukan. Gambar 3.3 Solusi MATLAB untuk metode Tabu Search Tabel 3.6 Tabel Data Sampel Elite Validasi 3.2 Deskripsi Data Uji Data yang digunakan dalam pengujian ini adalah set data jarak antar agen dan set data demand tiap agen. Dalam penelitian ini dilibatkan 43 agen Koran yang tersebar di seluruh wilayah surabaya dan 1 depot utama. Data demand yang digunakan merupakan rekapan rata-rata permintaan agen tiap bulannya Data Koordinat Agen dan Depot di Wilayah Surabaya Data koordinat tiap lokasi agen merupakan lokasi dari tiap agen yang didekatkan pada pengukuran manual pada tiap lokasi agen yang tersebar di Surabaya yang mana pada tabel berikut dibawah ini simpul 1 (depot) merupakan pusat perhitungan. Adapun koordinatnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Tabel Data Sampel Elite Validasi Langkah 8 Penentuan subtour Tahap 1 sampai 6 pada akhirnya akan menghasilkan satu lintasan yang optimal. Yang mana lintasan ini mempunyai traversing cost yang minimum. Tahapan selanjutnya adalah menentukan subtour dari lintasan tersebut karena mekanisme melayani suatu simpul dibatasi oleh fungsi kapasitas dari vehicle yang digunakan. Setelah melakukan 8 tahap diatas maka dalam uji validasi ini didapatkan rute optimum sebagai berikut: Ropt : Subtour Rute 1: dengan TC= 16, kapasitas 10 5

6 Data permintaan yang diinputkan dalam algoritma CE untuk CVRP ini adalah rata-rata permintaan koran setiap bulan dari setiap agen yang diinputkan. Adapun data demand dari tiaptiap agen adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Tabel Data Sampel Elite Validasi Data Demand Koran 6

7 Tabel 3.9 Tabel Data Sampel Elite Validasi 3.3 Pengujian Data Pada subbab ini, pengujian metode aplikasi CE untuk kasus CVRP akan dibandingkan dengan pengujian metode tabu search dan ant colony. Parameter yang digunakan dalam pengujian data ini adalah matriks transisi yang pembangkitanya sesuai dengan rumusan pembangkitan matriks transisi yang telah ditentukan. Untuk iterasi pada CE-CVRP, stopping criterion yang digunakan adalah apabila nilai maksimum selisih antara matriks transisi dan matriks pold lebih dari toleransi yang ditentukan dan iterasi yang terjadi telah sampai dengan iterasi maksimum yang digunakan. Hasil uji yang dibandingkan antara metode CE dan Tabu Search adalah total traversing cost untuk setiap sub tour dari rute optimum yang dihasilkan dan waktu komputasi (CPU Time) pada implementasi model di software MATLAB dimulai dari tahapan awal sampai dengan mendapatkan rute optimum Pengujian Data dengan 8 simpul Data agen koran yang diambil hanya sebanyak 8 simpul akan diuji secara komputasi dengan software MATLAB menggunakan aplikasi CE- CVRP dan Tabu Search. Pada CE-CVRP dilakukan pembangkitan sampel rute sebanyak 7 faktorial (7!), hal ini ditujukan agar mengurangi kemungkinan solusi yang di hasilkan oleh CE- CVRP terletak pada local optimum. Selain itu juga ditetapkan beberapa parameter inisial seperti Rho = 0.002, Par1= 5, Par2= 10, Alpha = 0.9, toleransi= Sedangkan pada Tabu Search dilakukan iterasi sebanyak iterasi. Dalam penentuan subtour digunakan maksimum kapasitas 2000 koran setiap kendaraannya. Adapun hasil dari kedua metode tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini Pengujian Data dengan 10 simpul Data agen koran yang diambil hanya sebanyak 10 simpul akan diuji secara komputasi dengan software MATLAB menggunakan aplikasi CE- CVRP dan Tabu Search. Pada CE-CVRP dilakukan pembangkitan sampel rute sebanyak 6000 sampel rute. Selain itu juga ditetapkan beberapa parameter inisial seperti Rho = 0.002, Par1= 5, Par2= 10, Alpha = 0.87, toleransi= Sedangkan pada Tabu Search dilakukan iterasi sebanyak iterasi. Dalam penentuan subtour digunakan maksimum kapasitas 2000 koran setiap kendaraannya. Adapun hasil dari kedua metode tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.10 Tabel Data Sampel Elite Validasi Metode waktu komputasi (detik) 10 simpul ropt subtour T (i) CE-CVRP 19, , Tabu Search 62, , Pengujian Data dengan 20 simpul Data agen koran yang diambil hanya sebanyak 20 simpul, akan diuji secara komputasi dengan software MATLAB menggunakan aplikasi CE- CVRP dan Tabu Search. pada CE-CVRP dilakukan pembangkitan sampel rute sebanyak sampel rute. Selain itu juga ditetapkan beberapa parameter inisial seperti Rho = 0.002, Par1= 5, Par2= 10, Alpha = 0.87, toleransi= Sedangkan pada Tabu Search dilakukan iterasi sebanyak iterasi. Dalam penentuan subtour digunakan maksimum kapasitas 5000 koran setiap kendaraannya. Adapun hasil dari 7

8 kedua metode tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.11 Tabel Data Sampel Elite Validasi Metode waktu komputasi (detik) 20 simpul CE-CVRP 205, ropt subtour T (i) Tabu Search 80, Pengujian Data dengan 44 simpul Pada tahap pengujian ini digunakan data set sebenarnya yaitu dengan 1 depot utama dan 43 agen koran yang tersebar diseluruh wilayah Surabaya. Dengan menggunakan pembangkitan sampel rute yang telah ditentukan untuk CE- CVRP akan dibandingkan dengan hasil Tabu Search. Dalam perhitungan Tabu Search menggunakan stopping criterion maksimum iterasi sebanyak iterasi. Pada CE-CVRP ditetapkan beberapa parameter inisial seperti Rho = , Par1= 5, Par2= 10, Alpha = 0.9, toleransi= Adapun hasinya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.11 Tabel Data Sampel Elite Validasi , sampel rute Metode ropt waktu komputasi subtour T (i) CE-CVRP 285, , Tabu Search , Metode CE-CVRP Tabu Search Metode ropt sampel rute waktu komputasi ropt sampel rute waktu komputasi subtour 547, , subtour 4 Analisa dan Pembahasan Pada bab analisa dan pembahasan akan dilakukan analisa terhadap hasil uji coba model yang telah dilakukan sebelumnya. Analisa dilakukan untuk setiap pendekatan yang digunakan. 4.1 Analisa Hasil Uji Data Validasi Pada pengujian data validasi, diterapkan dua metode pada tahap penyelesaiannya. Terlihat pada table 4.6, kedua metode ini memberikan solusi rute optimum yang sama. Yang mana kedua rute yang dihasilkan dengan metode yang berbeda ini memili traversing cost yang sama yaitu sebesar 16. Dari segi kecepatan komputasi (CPU time), CE-CVRP memperlihatkan performansi yang baik, yaitu hanya membutuhkan waktu sebesar detik. Hal ini lebih kecil dibandingkan dengan waktu komputasi yang diperlukan oleh Tabu Search yaitu sebesar detik. Perbedaan waktu komputasi yang dibutuhkan baik Tabu Search dan CE-CVRP sangat dipengaruhi oleh stopping criterion yang diterapkan. Pada Tabu Search dalam penyelesaian permasalahan data validasi menggunakan stopping criterion maksimum iterasi sebanyak iterasi. Artinya setiap langkah pada tahapan penyelesaiannya dilakukan sebanyak kali. Tentunya hal ini T (i) 577, CE-CVRP , , Tabu Search , T (i)

9 akan membutuhkan waktu komputasi lebih lama untuk mendapatkan rute optimum. Berbeda dengan Tabu Search, CE-CVRP membutuhkan waktu komputasi yang lebih kecil. CE-CVRP menerapkan stopping criterion yang ditentukan adalah selisih dari matriks transisi (parameter CE-CVRP) dengan matriks Pold, yang merupakan matrik transisi pada iterasi sebelumnya. Selain selisih parameter matriks, lamanya waktu komputasi juga dipengaruhi oleh banyaknya sampel yang dibangkitkan dalam setiap iterasi. Pada penyelesaian data uji validasi ditentukan sebanyak 10 sampel rute yang dibangkitkan. Dari hasil yang ditunjukan pada data validasi, terbukti bahwa CE-CVRP dapat menyelesaikan permasalahan CVRP. Untuk menguji apakah hasil rute optimum yang dihasilkan oleh CE- CVRP akan tetap baik dapat dilakukan iterasi dengan modifikasi jumlah sampel rute yang dibangkitkan dan toleransi yang digunakan dalam selisih matriks transisi. 4.2 Analisa Hasil Data Uji Dengan menggunakan data uji depot dan agen koran pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8, dilakukan pengujian data menggunakan metode Tabu Search dan CE-CVRP. Tahapan analisa hasil uji ini dibagi berdasarkan 4 kasus yang diangkat yaitu pada 8 simpul pertama, 10 simpul pertama, 20 simpul pertama dan 44 sampel Analisa Hasil Data Uji 8 Simpul Pada pengujian data uji 8 sampel, diselesaian dengan dua metode yaitu Tabu Search dan CE- CVRP. Tabu Search menghasilkan 3 subtour optimum, dengan total traversing cost yang dihasilkan adalah sebesar 170,1. Pada pengujian data menggunakan metode CE-CVRP, menghasilkan 3 subtour dengan total traversing cost yang dihasilkan adalah sebesar 169,8. Dari segi kecepatan komputasi (CPU time), CE- CVRP memperlihatkan performansi yang baik, yaitu hanya membutuhkan waktu sebesar detik. Hal ini lebih kecil dibandingkan dengan waktu komputasi yang diperlukan oleh Tabu Search yaitu sebesar detik. Performansi CE-CVRP yang lebih baik dibandingkan dengan Tabu Search didukung oleh prosedur penyelesaian CVRP menggunakan prinsip CE yang mana pada tahap inisialisasi, dibangkitkan sejumlah N rute dalam hal ini sebanyak 6000 rute, yang kemudian dihitung total jaraknya sebagai traversing cost, dan adanya langkah pengambilan sebanyak 12 (rho*n) sampel terbaik yang akan menjadi acuan dalam pembangkitan sampel rute pada iterasi berikutnya. Dengan prinsip dasar penyelesaian seperti yang telah dijelaskan, tentunya pada generate sampel akan mengacu pada rute yang paling baik, sehingga kecepatan convergence dalam penyelesaian penentuan rute dapat lebih cepat dibandingkan dengan Tabu Search. Selain lebih cepat, penyelesaian dengan menggunakan CE-CVRP membuktikan adanya rute yang lebih baik dengan traversing cost yang paling minimum. Jika dibandingkan dengan Tabu Search dengan prinsip penyelesaian neighborhood solution, pendekatan penyelesaian lebih kearah penyelesaian nearest neighbor berbeda dengan CE-CVRP yang membangkitkan segala kombinasi rute yang terjadi. Sehingga dapat menyentuh global optima dalam penyelesaian permasalahan Analisa Hasil Data Uji 10 Simpul Pada pengujian data uji 10 simpul, diselesaikan dengan dua metode yaitu Tabu Search dan CE- CVRP. Tabu Search menghasilkan 4 subtour optimum, dengan total traversing cost yang dihasilkan adalah sebesar 211,4. Pada pengujian data menggunakan metode CE-CVRP, menghasilkan 3 subtour dengan total traversing cost yang dihasilkan adalah sebesar 190,2. Dari segi kecepatan komputasi (CPU time), CE- CVRP membutuhkan waktu komputasi yang lebih kecil yaitu selama 19,6875 detik dibandingkan dengan Tabu Search yang membutuhkan waktu selama detik. Seperti halnya yang telah dipaparkan pada sub bab 5.2.1, yang mana dijelaskan penyelesaian CE-CVRP menghasilkan performansi yang lebih baik dibandingkan dengan Tabu Search dikarenakan penerapan prinsi CE yaitu pembangkitan 6000 sampel rute yang dihitung total jaraknya sebagai traversing cost dan kemudian diambil 12 sampel terbaik yang digunakan sebagai acuan dalam pembangkitan 6000 sampel rute baru pada iterasi berikutnya. Dengan membangkitkan sejumlah sampel rute sebagai kandidat solusi yang kemudian dilakukan proses pembaharuan pada sampel rute tersebut mengakibatkan pada CE-CVRP membuka peluang banyak kombinasi rute. Dibandingkan dengan Tabu Search yang menerapakan prinsip neighborhood solution, 9

10 hasil tbu search mendekati hasil nearest neighbor. Hal inilah yang memungkinkan rute yang dihasilkan oleh CE-CVRP lebih optimum dibandingkan dengan Tabu Search, seperti pada pengujian model dengan data uji 10 simpul. Selain itu dengan pembangkitan 6000 sampel rute pada setiap iterasinya yang terus dilakukan proses update didalamnya memungkinkan CE- CVRP lebih cepat dalam menemukan solusi optimal sehingga waktu komputasi yang dibutuhkan tidak sebanyak waktu komputasi yang dibutuhkan Tabu Search Analisa Hasil Data Uji 20 Simpul Pada pengujian data uji 20 simpul, seperti yang dicantumkan pada Tabel 4.11, CE-CVRP menghasilkan rute optimum dengan total traversing cost yang dihasillkan adalah sebesar 238. Hal ini lebih buruk dibandingkan ketika data uji diselesaikan oleh Tabu Search yang menghasilkan rute optimum dengan traversing cost sebesar Selain total traversing cost, jika dibandingkan performansi antara Tabu Search dengan CE-CVRP, Tabu Search membutuhkan waktu komputasi sebanyak detik sedangkan CE-CVRP membutuhkan waktu detik. Pada pengujian model untuk data uji 20 simpul, CE-CVRP tidak memberikan performansi yang lebih baik dibandingkan dengan Tabu Search. Hal ini dikarenakan banyaknya kombinasi rute yang seharusnya dibangkitkan sebanding dengan jumlah simpul yanga da dalam permasalaha. Jika dikalkulasikan setidaknya terdapat 19! (baca: faktorial) kombinasi rute yang ada jika awal setiap rute adalah simpul 1. Lamanya waktu komputasi yang dibutuhkan CE-CVRP dapat disebabkan setidaknya oleh dua hal yaitu stopping criterion dan sampel yang dibangkitkan pada permasalahan dengan 20 simpul. Selain beberapa alasan yang telah dicantumkan, penyebab turunya performansi CE-CVRP pada pengujian model dengan data uji 20 sampel ini dapat dikarenakan oleh keterbatasan rancangan matlab code yang telah dirancang. Namun jika dilihat dari hasil yang terdapat pada Tabel 4.11, hasil dari CE-CVRP hanya selisih dari hasil rute optimum oleh Tabu Search. Artinya ada peluang CE-CVRP dapat menghasilkan rute yang mempunyai traversing cost yang sama atau mungkin lebih optimum dibandingkan rute yang dihasilkan oleh Tabu Search. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hasil dari CE-CVRP adalah dengan membangkitkan lebih banyak sampel rute sejumlah kemungkinan kombinasi yang dihasilkan dan memodifikasi matlab code yang telah dirancang sehingga dapat menghasilkan rute yang lebih optimum dibandingkan Tabu Search dengan waktu komputasi yang minimum Analisa Hasil Data Uji 44 Simpul Pada data uji 44 sampel, pengujian dilakukan dengan jumlah sampel rute yang berbeda. Sesuai yang tercantum pada Tabel 4.12, pengujian model dilakukan dengan membangkitkan 3 macam jumlah sampel rute yang berbeda. Pada pengujian dengan pembangkitan sampel rute, CE-CVRP menghasilkan rute-rute dengan total traversing cost besar yaitu senilai 620,1 dengan waktu komputasi yang dibutuhkan adalah senilai detik. Sedangkan Tabu Search menghasilkan rute dengan traversing cost senilai , dengan waktu komputasi sebesar detik. Pada pengujian model dengan pembangkitan sanpel rute, CE- CVRP menghasilkan rute dengan traversing cost sebesar 577,26 dan waktu komputasi yang dibutuhkan sebesar detik. Hal ini masih jauh berbeda deibandingkan dengan rute yang dihasilkan Tabu Search. Tabu Search menghasilkan rute dengan traversing cost yang sama pada pengujian sampel yaitu senilai dan waktu komputasi ang dibutuhkan sebesar detik. Pada pengujian model dengan sampel rute yang dibangkitkan, Tabu Search memberikan hasil yang sama pada pengujian sebelumnya. Sedangkan untuk CE- CVRP menghasilkan rute dengan traversing cost sebesar dan membutuhkan waktu komputasi detik. Performansi yang diperlihatkan oleh 3 macam percobaan mengalami kenaikan, dalam artian rute yang dihasilkan semakin baik. Namun jika dibandingkan dengan Tabu Search, hasil yang diberikan CE-CVRP masih lebih buruk baik dilihat dari rute yang dihasilkan maupun waktu komputasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan. 10

11 raversing cost CE-CVRP VS TABU SEARCH CE-CVRP Tabu Search Gambar 4. 1 Perbandingan T(i) pada Data Uji 44 Simpul Kecenderungan semakin baik rute yang dihasilkan pada 3 macam pengujian ini mengindikasikan dibutuhka semakin banyak sampel yang sebanding dengan banyaknya simpul pada permasalahan. Rute yang dihasilkan oleh CE-CVRP secara umum dari ketiga percobaan dalam penyelesaian 44 simpul mempunyai traversing cost yang lebih besar dibandingkan dengan rute yang hasilkan oleh Tabu Search. Hal ini dapat dikarenakan, kurangnya sampel rute yang dibangkitkan. Pada CE-CVRP semakin banyak simpul yang terdapat pada permasalahan, maka semakin banyak pula kombinasi rute yang dapat dihasilkan. Jika pada setiap iterasi dapat membangkitkan banyak kombinasi rute, maka peluang untuk kmendapatkan rute optimum akan semakin besar. Namun dengan cara memperbesar sampel rute akan mengakibatkan waktu komputasi yang dibutuhkan semakin besar. Oleh karena itu perlu modifikasi matlab code sebagai program penyelesaian permasalahan agar dapat memperkecil kebutuhan waktu komputasi yang dibuthkan untuk penyelesaian permasalahan. 4.3 Analisa Performansi Keseluruhan Pengujian dilakukan dengan 5 klasifikasi kasus yaitu data uji validasi, data uji 8 simpul, data uji 10 simpul, data uji 20 simpul dan data uji 44 simpul. Dari ke lima kasus yang diuji, 3 diantaranya dilakukan dengan baik oleh CE- data validasi CVRP. Terbukti pada pengujian yang berjumlah 4 simpul, data uji 8 simpul dan data uji 10 simpul, CE-CVRP tidak hanya menghasilkan rute yang memiliki traversing cost lebih minimum dibandingkan rute yang diasilkan Tabu Search, waktu komputasi yang dibutuhkan CE-CVRP juga lebih sedikit dibandingkan waktu komputasi Tabu Search. Sedangkan untuk data uji 20 sampel dan 44 sampel, Tabu Search menghasilkan rute yang lebih optimal karena rute yang dihasilkan memiliki traversing cost minimum dibandingkan dengan CE-CVRP. Selain itu dalam hal waktu komputasi, CE-CVRP membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan Tabu Search. Banyaknya sampel yang dibangkitkan pada setiap iterasi, sangat mempengaruhi performansi CE-CVRP dalam menghasilkan rute yang optimum. Jumlah sampel yang dibangkitkann seharusnya sesuai dengan banyaknya kemungkinan kombinasi rute yang dapat dihasilkan. Semakin banyak sampel rute yang dibangkitkan maka peluang untuk menemukan rute dengan traversing cost minimum, semakin besar. Waktu komputasi selain dipengaruhi oleh banyaknya sampel yang dibangkitkan juga dipengaruhi oleh banyaknya simpul yang terdapat pada permasalahan. Semakin banyak simpul dan semakin banyak sampel yang dibangkitkan maka waktu komputasi yang dibutuhkan akan semakin besar. Penyelesaian data uji 20 simpul dan 44 simpul, CE-CVRP tidak menghasilkan rute optimum. Hal ini berbeda dengan Tabu Search yang menghasilkan rute dengan traversing cost lebih baik. Dengan mekanisme neighbour solution, Tabu Search membangkitkan kandidat solusi. Hasilnya akan sama jika digunakan nearest neighbor dalam penyelesaian data uji. Berbeda dengan Tabu Search yang membangkitkan satu solusi awal CE-CVRP membangkitkan sejumlah sampel rute yang ditentukann sebagai solusi awal, yang kemudian dilakukan mekanisme cross entropy untuk mendapatkan sampel rute baru sebagai solusi baru pada iterasi berikutnya. Hal inilah yang menyebabkan dibutuhkannya semakin banyak sampel yang dibangkitkan sesuai dengan banyaknya simpul yang terdapat pada permasalahan. Sedangkan untuk data uji dengan simpul ukuran kecil, CE-CVRP dapat menyelesaikannya dengan lebih cepat dibandingkan Tabu Search.. Hal ini dikarenakan metode heuristic CE yang diterapkan mampu mencari beberapa solusi rute yang sesuai dengan banyaknya rute yang dibangkitkan sekaligus sebagai kandidat solusi. 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian selanjutnya. 11

12 5.1 Kesimpulan 1. Metode optimasi Cross Entropny dapat diaplikasikan untuk penyelesaian masalah Capacitated Vehicle Routing dengan melakukan insialisasi matriks transisi sebagai parameter utama yang berguna dalam pembangkitan sejumlah sampel rute sebagai kandidat solusi. 2. Metode CE-CVRP dalam penyelesaian permasalahan sangat bergantung pada stopping criterion yang ditentukan dan banyaknya sampel rute yang dibangkitkan pada setiap iterasinya. 3. CE-CVRP dapat menunjukan performansi yang lebih baik dibandingkan tabu search pada permasalahan 4 simpul, 8 simpul, dan 10 simpul. Sedangkan pada permasalahan 20 simpul dan 44 simpul, tabu search mampu menunjukan performansi yang lebih baik. 5.2 Saran 1. Penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan memodifikasi algoritma sehinga dapat meminimalkan jumlah sampel yang perlu dibangkitkan pada permasalahan yang melibatkan banyak simpul. 2. Sebaiknya dilakukan penelitian dan pengembangan program komputasi dengan meletakan depot tidak pada pusat koordinat dan adanya konstrain ketersediaan vehicle yang dapat digunakan. 6 Daftar Pustaka De Boer, et al, (2005). A Tutorial on the Crossentropy method, Annals of Operations Research, vol. 134, No. 1, pp Kroese & K.-P. Hui. (2007). Applications of the Cross-Entropy Method in Reliability Computational Intelligence in Reliability Engineering (SCI) Rubinstein,R.Y. (1999). The Cross-Entropy Method for Combinatorial and Continuous Optimization, Methodology and Computing in Applied Probability, vol Kluwer Academic Publishers: Boston, Rubinstein, R., & Kroese., D, (2004). The crossentropy method: A unified approach to combinatorial optimization, Monte- Carlo simulation, and machinelearning, Springer-Verlag,. Rubinstein, R.Y. (2005) Stochastic Minimum Cross-Entropy Method for Combinatorial Optimization and Rare- Event, Estimation Methodology and Computing in Applied Probability, 7, Ralphs, et al, On the Capacitated Vehicle Routing Problem, Mathematical programming, submitted Lawjer, el al. (1985). The Traveling Salesman Problem. England: SERC. Rubinstein, & Kroese, D. P. (2008). Simulation and The MOnte Carlo Method. USA: A John Wiley and Sons. Rubinstein, & Kroese. (2004). The Cross Entropy; A Unified Approach to Combinatorial Optimiztion, Monte Carlo Simulation and Machine Learning. USA: Springer. Chepuri, & Homem. (2003). Solving The Vehicle Routing Problem with Stochastic Demands Using The Cross Entropy Method. Elsevier-ScienceDirect. Lagua, & Marti. (2007). Hybridizing The Cross Entropy Method: An Application in The Max-Cut Poblem. Elsevier- ScienceDirect. Mohemmed, et al (2008). Solving Shortest Path Problem Using Particle Swarm Optimiztion. Elsevier-ScienceDirect. Rubinstein, & Kroese. (2004). The Cross Entropy; A Unified Approach to Combinatorial Optimiztion, Monte Carlo Simulation and Machine Learning. USA: Springer. Shi, et al. (2007). Particle Swarm Optimization Based Algorithms for TSP and Generalized TSP. Elsevier- ScienceDirect. 12

LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP

LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP LOGO PENGEMBANGAN METODE HYBRID TABU SEARCH-CROSS ENTROPY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP Oleh : Muhammad Fahmi L. 2506 100 080 Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D Ko-Pembimbing : Stefanus Eko Wiratno,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, di manapun, kapanpun dan siapapun pasti semua orang menggunakan kendaraan sebagai sarana transportasi mereka. Dan sering kali perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah perkotaan atau city development memiliki beberapa aspek penting salah satunya adalah logistik perkotaan atau city logistics. Alasan mengapa city

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY- TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY- TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY- TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D NIP. 196905121994021001 LOGO Peneliti : Muchammad Aminuddin

Lebih terperinci

Optimasi Distribusi Koran Menggunakan Metode Saving Matriks (Studi Kasus : PT. Riau Pos Intermedia)

Optimasi Distribusi Koran Menggunakan Metode Saving Matriks (Studi Kasus : PT. Riau Pos Intermedia) Optimasi Distribusi Koran Menggunakan Metode Saving Matriks (Studi Kasus : PT. Riau Pos Intermedia) Sri Basriati 1, Rio Sunarya 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau Jln.

Lebih terperinci

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK Oleh: Rif atul Khusniah 1209201715 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Dr. Imam Mukhlas, MT SPBU 1 Order Daily DEPO SPBU 2 SPBU

Lebih terperinci

Performansi Algoritma CODEQ dalam Penyelesaian Vehicle Routing Problem

Performansi Algoritma CODEQ dalam Penyelesaian Vehicle Routing Problem Jurnal Teknik Industri, Vol. 16, No. 1, Juni 2014, 51-56 ISSN 1411-2485 print / ISSN 2087-7439 online DOI: 10.9744/jti.16.1.51-56 Performansi Algoritma CODEQ dalam Penyelesaian Vehicle Routing Problem

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION Heri Awalul Ilhamsah Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Email: hilhamsah@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-TABU SEARCH UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING REPAIRMAN PROBLEM Muchammad Aminuddin, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM Dosen Pembimbing: Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D Y Giri N (2503 100 061) Latar Belakang Metode CODEQ merupakan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan konsep umum yang digunakan untuk semua permasalahan yang melibatkan perancangan rute optimal untuk armada kendaraan yang melayani

Lebih terperinci

PENDEKATAN CROSS ENTROPY

PENDEKATAN CROSS ENTROPY PENDEKATAN CROSS ENTROPY UNTUK MINIMASI BIKRITERIA MAKESPAN DAN TOTAL TARDINESS PADA PENJADWALAN PRODUKSI FLOWSHOP DENGAN MESIN PARALEL Sayid Basori dan Suparno Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah Artificial Immune System untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem with Time Windows Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah 2507100054 Pendahuluan Pendahuluan Fungsi Objektif

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED LOCATION-ROUTING PROBLEM

PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED LOCATION-ROUTING PROBLEM PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED LOCATION-ROUTING PROBLEM Nuresti Prabaningtyas dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum

Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum Algoritma Cross Entropy untuk Penentuan Rute Kendaraan dengan Penjemputan dan Pengantaran yang Mempertimbangkan Jendela Waktu dan Durasi Maksimum Andriansyah, Suhendrianto, Prima Denny Sentia, Jurusan

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENELITI : Pristi Dwi Puspitasari 2507 100 003 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM Nur Rahmawati 1), Budi Santosa 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Algoritma Genetika Ganda (AGG) untuk Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP)

Algoritma Genetika Ganda (AGG) untuk Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T 6 Algoritma Genetika Ganda (AGG) untuk Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) Daryono Budi Utomo, Mohammad Isa Irawan, Muhammad Luthfi

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 1411-6669 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika APLIKASI ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA CHEAPEST

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Penyelesaian Masalah Penugasan dengan Algoritma Genetika Zainudin Zukhri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia

Lebih terperinci

TEKNIK Vol. V, No. 2 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA

TEKNIK Vol. V, No. 2 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA 53 PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA CROSS ENTROPY (CE) DINAMIKA DAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PADA TEKNIK Vol. V, No. 2 PENYELESAIAN PERMASALAHAN FLOWSHOP SCHEDULING Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai tempat, sering menjadi masalah dalam dunia industri sehari-hari. Alokasi produk

Lebih terperinci

VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK DISTRIBUSI BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Agung Hadhiatma 1*, Alexander Purbo 2* 1,2 Program Studi Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia

Lebih terperinci

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL

IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL IMPLEMENTASI ALGORITMA BWAS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI TRANSPORTASI UNTUK PERENCANAAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL Ary Arvianto 1*, Singgih Saptadi 1, Prasetyo Adi W 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM TUGAS AKHIR SM 1330 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM HARMERITA NRP 1202 100 006 Dosen Pembimbing Drs. Soetrisno, MIKomp JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SIMULTANEOUS DELIVERIES PICK-UP WITH TIME WINDOWS (VRPSDPTW) Heri Awalul, Budi Santosa, Stefanus Eko

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada bidang Riset Operasional. Dalam kehidupan nyata, VRP memainkan peranan penting dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DALAM PENYELESAIAN RESOURCE-CONSTRAINED PROJECT SCHEDULING PROBLEM Nur Rahmawati dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1 SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM

PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM PENGEMBANGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY- GENETIC ALGORITHM UNTUK MENYELESAIKAN CAPACITATED LOCATION- ROUTING PROBLEM M. Firdias Aulia Baskoro W. 1, *), Budi Santosa 2), Yudha Prasetyawan 3) 1) Pasca Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Vehicle Routing Problem Vehicle Routing Problem merupakan permasalahan distribusi yang mencari serangkaian rute untuk sejumlah kendaraan dengan kapasitas tertentu

Lebih terperinci

Performansi Algoritma CODEQ dalam Penyelesaian Vehicle Routing Problem

Performansi Algoritma CODEQ dalam Penyelesaian Vehicle Routing Problem Jurnal Teknik Industri, Vol. 16, No. 1, Juni 2014, 51-56 ISSN 1411-2485 print / ISSN 2087-7439 online DOI: 10.9744/jti.16.1.51-56 Performansi Algoritma CODEQ dalam Penyelesaian Vehicle Routing Problem

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW INFOMATEK Volume 19 Nomor 1 Juni 2017 PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW Tjutju T. Dimyati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Abstrak: Penentuan

Lebih terperinci

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

AS IR O R U O TI U N TI G P AD Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA SEMUT UNTUK PEMECAHAN MASALAH PENUGASAN

ANALISIS ALGORITMA SEMUT UNTUK PEMECAHAN MASALAH PENUGASAN ANALISIS ALGORITMA SEMUT UNTUK PEMECAHAN MASALAH PENUGASAN Zainudin Zukhri Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Kampus Terpadu UII Jl Kaliurang Km 14.5 Yogyakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMASI RUTE MENGGUNAKAN METODE CROSS ENTROPY BERBASIS WEB DENGAN GOOGLE MAPS API

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMASI RUTE MENGGUNAKAN METODE CROSS ENTROPY BERBASIS WEB DENGAN GOOGLE MAPS API PERANCANGAN APLIKASI OPTIMASI RUTE MENGGUNAKAN METODE CROSS ENTROPY BERBASIS WEB DENGAN GOOGLE MAPS API Reonaldus Maxmillian, Wikaria Gazali, Jurike. V. Moniaga Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan dengan meninjau penelitianpenelitian terdahulu yang berkaitan. Tinjauan pustaka akan mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH

BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH BAB 4 DATA DAN DEFINISI MASALAH 4.1. Data Capacitated Vehicle Routing Problem Program CVRPLB yang dihasilkan diuji dengan data berupa contoh kasus yang disusun oleh peneliti terdahulu. Banyak contoh kasus

Lebih terperinci

Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem

Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-19 Algoritma Genetika Ganda untuk Capacitated Vehicle Routing Problem Muhammad Luthfi Shahab dan Mohammad Isa Irawan Matematika,

Lebih terperinci

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP PANDUAN APLIKASI TSP-VRP oleh Dra. Sapti Wahyuningsih, M.Si Darmawan Satyananda, S.T, M.T JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 0 Pengantar Aplikasi ini dikembangkan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PENYEESAIAN TRAVEING SAESMAN PROBEM DENGAN AGORITMA BRANCH AND BOND Yogo Dwi Prasetyo Pendidikan Matematika, niversitas Asahan e-mail: abdullah.prasetyo@gmail.com Abstract The shortest route search by

Lebih terperinci

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY

PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY Niken A. Savitri, I Nyoman Pujawan, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP)

KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) KOMBINASI ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION DENGAN ITERATED GREEDY UNTUK PERMASALAHAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) Ong Andre Wahju Riyanto * ABSTRAKSI Penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan

Lebih terperinci

OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM. Arif Rahman

OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM. Arif Rahman OPTIMASI DAN HEURISTIK DALAM PENDEKATAN SISTEM Arif Rahman INDUSTRIAL ENGINEERING..is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, materials, information, energy,

Lebih terperinci

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM

PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM Pristi Dwi Puspitasari, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Rute, Jadwal, Optimasi, Vehicle Roting Problem, Algoritma Tabu Search, Model

Kata Kunci: Rute, Jadwal, Optimasi, Vehicle Roting Problem, Algoritma Tabu Search, Model Perancangan Model Rute dan Jadwal Pengisian Bahan Bakar Unit Loader yang Optimal Menggunakan Algoritma Tabu Search (Studi Kasus Pada PT Pamapersada Nusantara) Amar Rachman 1, Febri Vabiono P 2 Departemen

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 5, No. 1, Juni 2013 : 18-23 PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Penentuan Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Differential Evolution untuk Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem with Delivery and Pick-up

Penerapan Algoritma Differential Evolution untuk Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem with Delivery and Pick-up JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-391 Penerapan Algoritma Differential Evolution untuk Penyelesaian Permasalahan Vehicle Routing Problem with Delivery and Pick-up Ika Ayu Fajarwati

Lebih terperinci

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW)

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW) Irinne Puspitasari 1, Purwanto 2 Email : irinne.puspitasari@gmail.com JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia industri menuntut suatu perusahaan melakukan aktifitas bisnisnya secara optimal. Mulai dari penyediaan barang baku,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB- SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI

TUGAS AKHIR ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB- SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI TUGAS AKHIR ALGORITMA MODIFIKASI BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB- SHANNO (MBFGS) PADA PERMASALAHAN OPTIMASI (ALGORITHM OF MODIFIED BROYDEN-FLETCHER-GOLDFARB- SHANNO (MBFGS ) FOR OPTIMIZATION PROBLEM ) Oleh:

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng, CSCP Disusun Oleh: Jurusan Teknik Industri Andre T.

Lebih terperinci

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System Jan Alif Kreshna, Satria Perdana Arifin, ST, MTI., Rika Perdana Sari, ST, M.Eng. Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari 1 Rumbai,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK DISTRIBUSI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT DI KABUPATEN SLEMAN Jurnal Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah pengurutan pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan yang akan diselesaikan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID Diah Anggraeni Pitaloka

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 201 210. ANALISIS ALGORITMA ANT SYSTEM (AS) PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Cindy Cipta Sari, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Malang, 1 Agustus 2013 Pembimbing Dra. Sapti Wahyuningsih,M.Si NIP 1962121 1198812 2 001 Penulis Siti Hasanah NIP 309312426746

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada abad ini sudah merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan. Karena pentingnya listrik ini, sistem yang menyuplai dan mengalirkan listrik ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menerapkan kombinasi algoritma NN dan metode heuristik untuk membuat program bagi kasus Sequential 2L-CVRP dengan memberikan usulan rute dan peletakan barang

Lebih terperinci

PENELITI : Fiqihesa Putamawa

PENELITI : Fiqihesa Putamawa PENGEMBANGAN ALGORITMA BEE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PENYELESAIAN CONTAINER STOWAGE PROBLEM PENELITI : Fiqihesa Putamawa 2507 100 064 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Contents PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan seharihari. Transportasi juga merupakan komponen yang sangat penting dalam manajemen logistik

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem Departemen

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan secara umum adalah aktifitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah kendala, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu periode waktu

Lebih terperinci

OPTIMISASI TOTAL TEMPUH NPC PADA RTS GAME MENGGUNAKAN HARMONY SEARCH ALGORITHM. Herti Miawarni 1* Jl. A. Yani 114, Surabaya 60231, Telp.

OPTIMISASI TOTAL TEMPUH NPC PADA RTS GAME MENGGUNAKAN HARMONY SEARCH ALGORITHM. Herti Miawarni 1* Jl. A. Yani 114, Surabaya 60231, Telp. OPTIMISASI TOTAL TEMPUH NPC PADA RTS GAME MENGGUNAKAN HARMONY SEARCH ALGORITHM Herti Miawarni 1* 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya Jl. A. Yani 114, Surabaya

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM

MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM MODIFIKASI ALGORITMA SYMBIOTIC ORGANISMS SEARCH UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM Muhammad Isnaini Hadiyul Umam 1), Budi Santosa 2), dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut

Lebih terperinci

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR

PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR Herry Christian Palit, *), Sherly ) ) Industrial Engineering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Kereta api merupakan salah satu angkutan darat yang banyak diminati masyarakat, hal ini dikarenakan biaya yang relatif murah dan waktu tempuh yang

Lebih terperinci

1, 2 Dosen Teknik Manufaktur Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya

1, 2 Dosen Teknik Manufaktur Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya PENGEMBANGAN CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM (CEGA) PADA PENJADWALAN MODEL FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN Dian Setiya Widodo (1), Nuzullis Lailatul Kamaliyah (2) 1, 2 Dosen Teknik Manufaktur Politeknik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITME ANT COLONY OPTIMIZATION DENGAN ALGORITME GREEDY DALAM TRAVELING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN ALGORITME ANT COLONY OPTIMIZATION DENGAN ALGORITME GREEDY DALAM TRAVELING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN ALGORITME ANT COLONY OPTIMIZATION DENGAN ALGORITME GREEDY DALAM TRAVELING SALESMAN PROBLEM Djasli Djamarus, Meiril Mediawan Laboratorium Informatika Dasar Jurusan Teknik Informatika FTI -

Lebih terperinci

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN

BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masalah pengiriman barang, sebuah rute diperlukan untuk menentukan tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui darat, air,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Nico Saputro dan Suryandi Wijaya Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan nico@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. IV, NO. 2 DESEMBER 2016

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. IV, NO. 2 DESEMBER 2016 PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM PADA PERUSAHAAN DISTRIBUSI PRODUK DENGAN ALGORITMA FARTHEST INSERTION Lisnawanty Program Studi Komputerisasi Akuntansi, AMIK BSI Pontianak Jalan Abdurahman Saleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI.1. Penelitian Terdahulu Archetti et al. (009) menggunakan sebuah metode eksak yaitu branch-and-price scheme dan dua metode metaheuristics yaitu algoritma Variable Neighborhood

Lebih terperinci

OPTIMALISASI TRAVELLING SALESMAN WITH TIME WINDOWS (TSPTW) DENGAN ALGORITMA SEMUT

OPTIMALISASI TRAVELLING SALESMAN WITH TIME WINDOWS (TSPTW) DENGAN ALGORITMA SEMUT OPTIMALISASI TRAVELLING SALESMAN WITH TIME WINDOWS (TSPTW) DENGAN ALGORITMA SEMUT Budi Prasetyo Wibowo, Purwanto, dansusy Kuspambudi Andaini Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Travelling Salesman Problem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming 4 II TINJAUAN PUSTAKA Untuk memahami permasalahan yang berhubungan dengan penentuan rute optimal kendaraan dalam mendistribusikan barang serta menentukan solusinya maka diperlukan beberapa konsep teori

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN ABSTRAK PENGEMBANGAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION UNTUK PENJADWALAN FLOW SHOP MULTI OBYEKTIF DENGAN BANYAK MESIN Rudi Nurdiansyah Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA ANT COLONY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP

TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA ANT COLONY UNTUK PENJADWALAN FLOWSHOP Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, o. 2, Desember 2009, pp. 188-194 ISS 1411-2485 TABU SEARCH SEBAGAI LOCAL SEARCH PADA ALGORITMA AT COLO UTUK PEJADWALA FLOWSHOP Iwan Halim Sahputra, Tanti Octavia, Agus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dalam banyak perusahaan, pengaturan kegiatan distribusi barang dari produsen ke konsumen merupakan faktor yang memegang peranan penting, dikarenakan pengeluaran

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN KOMBINASI METODE EKSAK DAN METODE HEURISTIC Endah Wulan Perwitasari Email : dek_endah@yahoo.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE)

Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE) Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE) Development of Optimal Search Using Generate and Test Algorithm with Precedence Diagram (GTPRE)

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

Algoritma Cross Entropy Untuk Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia. Andhika Eko Prasetyo

Algoritma Cross Entropy Untuk Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia. Andhika Eko Prasetyo Algoritma Cross Entropy Untuk Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia Andhika Eko Prasetyo Latar Belakang 1. Struktur dari Kompetisi Liga Super. 2. Geografis Indonesia yang

Lebih terperinci

ALGORITMA DOUBLE SCALING UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN MINIMUM COST FLOW DAN IMPLEMENTASINYA PADA PROGRAM KOMPUTER

ALGORITMA DOUBLE SCALING UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN MINIMUM COST FLOW DAN IMPLEMENTASINYA PADA PROGRAM KOMPUTER ALGORITMA DOUBLE SCALING UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN MINIMUM COST FLOW DAN IMPLEMENTASINYA PADA PROGRAM KOMPUTER Agustina Ardhini 1, Sapti Wahyuningsih 2, Darmawan Satyananda 3 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan masalah. Untuk dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah

Lebih terperinci

Amalia Utami¹, Suyanto², Retno Novi Dayawati³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Amalia Utami¹, Suyanto², Retno Novi Dayawati³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom ALGORITMA BEE COLONY OPTIMIZATION PADA TRAVELING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE FREQUENCY BASED PRUNING SYSTEM DAN FIXED RADIUS NEAR NEIGHBOUR 2-OPT Amalia Utami¹, Suyanto², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik

Lebih terperinci