BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
|
|
- Sri Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, di manapun, kapanpun dan siapapun pasti semua orang menggunakan kendaraan sebagai sarana transportasi mereka. Dan sering kali perjalanan mereka melalui beberapa titik perhentian dan akan kembali ke titik awal mereka memulai perjalanan tersebut. Dalam dunia bisnis, perjalanan pengiriman barang atau distribusi merupakan salah satu bagian terpenting di mana barang hasil produksi bisa sampai ke tangan konsumen ataupun distributor lainnya. Proses distribusi ini tentunya tidak dapat terlepaskan dari sistem transportasi di mana sistem transportasi ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan rute pendistribusian barang. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis, permasalahan penentuan rute kendaraan dari satu titik (bisa pabrik atau rumah) menuju ke beberapa tempat dan kembali ke titik awal dikenal dengan Vehicle Routing Problem (VRP). Pada umumnya, VRP merupakan masalah penentuan rute optimal kendaraan yang berawal dan berakhir pada titik yang sama namun harus melalui titik-titik singgah (way points) sebanyak masing-masing satu kali dengan beberapa kendaraan angkut. Untuk menekan biaya transportasi ini maka perusahaan perlu mencari jalur distribusi yang tepat atau optimal untuk mendistribusikan barangnya sedemikian sehingga barang produksi dapat sampai ke tangan konsumen atau distributor lainnya dengan efisien. Salah satu contoh VRP sederhana dalam dunia bisnis adalah masalah penentuan rute optimal untuk pendistribusian produk yang seragam misalnya gas elpiji, air minum galon atau bahan bakar dari pabrik (depot) ke beberapa pelanggan atau konsumen dengan jumlah permintaan yang berbeda-beda dari setiap konsumen. Namun dalam dunia bisnis, VRP menjadi semakin kompleks mengingat bahwa banyak sekali variabel-variabel yang mempengaruhi proses pendistribusian barang yang berarti kendala-kendala yang dihadapi akan semakin banyak. VRP yang akan dipecahkan dan dibahas lebih mendalam dalam penelitian ini adalah CVRP atau Capacitated Vehicle Routing Problem. 1
2 2 CVRP merupakan VRP yang memiliki kendala kapasitas kendaraan angkut dalam prosesnya. Pada penelitian ini CVRP tidak dipecahkan secara tuntas, namun penentuan rute terpendek (optimal) merupakan salah satu bagian utama dan terpenting dalam CVRP. Ada banyak cara dan metode yang dapat digunakan untuk melakukannya, di antaranya adalah dengan metode cross entropy. Metode cross entropy awalnya diterapkan untuk menghitung probabilitas terjadinya rare event, lalu dikembangkan untuk beberapa kasus seperti optimasi kombinatorial, optimasi kontinyu, machine learning dan beberapa kelas masalah lain. Metode cross entropy termasuk dalam keluarga teknik Monte Carlo yang biasa digunakan untuk menyelesaikan kasus estimasi maupun optimasi. Dalam hal estimasi, metode cross entropy memberikan cara yang adaptif untuk menemukan distribusi sampling yang optimal untuk beberapa masalah yang cukup luas cakupannya. Dari beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi referensi penulis, metode cross entropy sudah diterapkan dan berhasil memecahkan masalah VRP, CVRP, Location Routing Problem, Knapsack Problem dan sebagainya. Pada beberapa penelitian juga terdapat perbandingan metode cross entropy dengan metode optimasi lainnya seperti tabu search, PSO, ant colony dan sebagainya. Dan metode cross entropy tetap memberikan hasil yang tidak kalah optimal namun dengan waktu komputasi yang lebih singkat. Untuk memudahkan implementasi dari metode cross entropy ini dalam memecahkan CVRP, akan dibuat suatu aplikasi berbasis web. Mereka perlu registrasi kemudian login dan melakukan input sesuai dengan instruksi yang diberikan. Aplikasi berbasis web ini akan dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan Javascript dan interface HTML dengan CSS. Untuk management database-nya digunakan MySQL Perumusan Perancangan Untuk merumuskan perancangan untuk pemecahan masalah, berikut dirangkum masalah yang dihadapi menjadi beberapa poin pertanyaan sebagai berikut :
3 3 a. Bagaimana merumuskan algoritma metode cross entropy untuk menemukan rute optimal sebagai salah satu bagian pemecahan Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP). b. Bagaimana mengimplementasikan pencarian rute optimal dengan algoritma metode cross entropy ke dalam suatu aplikasi berbasis web dilengkapi dengan fitur peta dan direksi Spesifikasi Rancangan Rancangan program ini menggunakan : a. Operating system Windows 7 Professional 64 Bit b. XAMPP Control Panel v3.2.1 c. Server version: MySQL Community Server (GPL) d. phpmyadmin v e. Sublime Text Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penelitian ini memiliki beberapa batasan, antara lain: a. Algoritma yang digunakan adalah Metode Cross Entropy. b. Dalam suatu proyek optimasi, paling banyak terdapat satu buah depot (pabrik), delapan buah customer (pelanggan) dan satu buah kendaraan angkut untuk melayani kebutuhan pelanggan dalam rute tersebut. c. Jalanan diasumsikan tidak dalam keadaan rusak dan atau macet. d. Transportasi yang dilakukan adalah tranportasi darat. e. Aplikasi ini hanya memberikan solusi pemecahan CVRP dalam penentuan rute. Hal-hal lain yang berkaitan dengan CVRP seperti biaya pembukaan depot, biaya bahan bakar kendaraan, biaya lain-lain seperti tol, parkir dan sebagainya tidak dibahas dalam penelitian ini Tujuan dan Manfaat Tujuan : a. Mencari solusi optimal dari suatu permasalahan penentuan rute perjalanan ataupun pendistribusian barang. b. Menerapkan metode cross entropy untuk menyelesaikan masalah tersebut.
4 4 c. Membuat program aplikasi komputer bebasis web untuk memudahkan perhitungan dengan metode yang digunakan sehingga dapat diimplementasikan dan dapat digunakan oleh user yang telah melakukan registrasi dan login ke dalam aplikasi. Manfaat : a. Bagi Pelaku Bisnis : Dapat menampilkan rute optimal pendistribusian barang dari depot atau pabrik ke agen-agen atau pelanggan sehingga dapat mengoptimalkan biaya transportasi dan distribusi perusahaan. b. Bagi Kalangan Umum : Sebagai bahan pertimbangan penentuan rute yang optimal ketika ingin mengunjungi beberapa tempat sekaligus (tanpa prioritas). c. Bagi Penelitian Selanjutnya : Sebagai pembelajaran penerapan metode cross entropy dalam memecahkan permasalahan penentuan rute yang optimal, serta implementasinya ke dalam komputer dengan bahasa pemrograman PHP, Javascript, HTML, CSS dan manajemen database menggunakan MySQL Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah : a. Studi Literatur Pada tahap ini, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian dikumpulkan guna menunjang penelitian yang dilakukan. Literaturliteratur yang digunakan berhubungan dengan topik mengenai algoritma metode cross entropy dan penerapannya pada pemecahan masalah optimasi penentuan rute transportasi. Topik-topik literatur ini menjadi dasar teori dalam penelitian. b. Pembuatan Program Simulasi Setelah dasar teori terkumpul dari studi literatur. Maka dilakukan tahap pembuatan program simulasi. Pembuatan program dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain tahap perancangan
5 flowchart dan UML program, desain mock-ups (story board) program, perancangan database dan perancangan user interface. 5 c. Uji Coba dan Evaluasi Setelah program simulasi selesai dibuat, maka program tersebut akan diuji dan dievaluasi menggunakan data-data dari penelitianpenelitian yang sudah ada sebelumnya Tinjauan Pustaka (State of The Art) Permasalahan penentuan rute memiliki banyak variasi dan sudah banyak peneliti yang berusaha untuk menemukan solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu permasalahan rute yang sering terjadi dikenal dengan Vehicle Routing Problem (VRP). Seperti yang dilakukan oleh Iwan A. Soenandi, Budi Marpaung dan Meriastuti Ginting dalam jurnal mereka yang berjudul Optimasi Vehcile Routing Problem (VRP) Dengan Pendekatan Metaheuristik (Studi Kasus Distribusi Bahan Baku Makanan) pada tahun Penelitian tentang VRP sudah banyak sekali dilakukan dengan berbagai metode. Pada tahun 1999, Rubinstein memperkenalkan metode cross entropy. Metode cross entropy yang awalnya digunakan sebagai penduga kejadian suatu kejadian langka dapat digunakan untuk masalah penentuan rute seperti yang dilakukan oleh Gladiez Florista Rera dan Budi Santosa pada jurnal mereka yang berjudul Penerapan Metode Cross Entropy Dalam Penyelesaian Capacitated Vehicle Routing Problem (Studi Kauss Distribusi Koran Jawa Pos Surabaya) pada tahun Pada tahun 2013, penelitian mengenai metode cross entropy terus dilakukan, seperti yang dilakukan oleh oleh Bodev, Dirk P. Kroese, Reuven Rubinstein dan Pierre L Eeuyer yang membuat dua buah jurnal mengenai metode cross entropy. Kedua jurnal ini berjudul The Cross Entropy Method for Optimization dan The Cross Entropy Method for Estimation. Dari beberapa tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan penentuan rute, baik VRP maupun CVRP merupakan permasalahan yang masih menarik banyak peneliti untuk dipecahkan (Soenandi, Iwan. A, et.al.:2014), hal ini akan membawa manfaat bagi banyak orang terutama bagi para pelaku bisnis yang melibatkan proses distribusi (Rera,
6 6 Gladies Florista, et.al.:2010). Metode cross entropy termasuk metode yang cukup baru dalam menyelesaikan permasalahan optimasi. Penelitian berkaitan dengna metode cross entropy masih terus dilakukan (Bodev, et.al.: 2013). Dengan bantuan aplikasi komputer, pencarian rute optimal dengan menggunakan metode cross entropy untuk memecahkan permasalahan penentuan rute akan menjadi lebih mudah dan praktis Sistematika Penulisan Pada bab 1 atau pendahuluan, secara spesifik membahas identifikasi masalah, latar belakang yang mendasari rancangan untuk mengatasi masalah tersebut, batasan rancangan yang dibuat, dan apa tujuan serta manfaat yang diharapkan pada rancangan tersebut. Setelah jelas pokok masalah, batasan rancangan, serta tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, selanjutnya dicari literatur, teori-teori dasar yang dapat membantu proses perancangan. Hal ini dipaparkan secara khusus pada bab 2 (Landasan Teori). Literatur dan teori yang dipaparkan akan menjadi tolak ukur dalam perancangan sehingga dapat memberikan alasan yang kuat mengenai langkah-langkah yang dipakai dalam setiap aspek perancangan. Dengan teori-teori pendukung yang telah didapatkan, proses penulisan rancangan dimulai pada bab 3 (Perancangan Program). Proses rancangan dimulai dari rumusan rancangan tentang bagaimana alur kerja dari rancangan, data yang dibutuhkan, dan langkah-langkah atau proses kerja dari rancangan. Setelah rancangan selesai dibuat, pada bab 4 (Implementasi dan Evaluasi), dimulailah proses implementasi yang dilanjutkan dengan pengujian sistem. Kemudian dari hasil yang didapatkan akan dievaluasi juga apakah hasil yang diinginkan sudah mendekati atau seperti yang diinginkan. Terakhir pada bab 5 (Kesimpulan dan Saran), dari hasil yang diperoleh melalui proses pengujian dan analisis akan ditarik sebuah kesimpulan yang mendasari semua proses serta hasil yang didapatkan dari rancangan. Dengan hasil yang diperoleh, dapat dikemukakan beberapa aspek dari perancangan yang masih dapat dikembangkan atau diperbaharui pada masa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai transportasi dan aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya studi
Lebih terperinciGambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan konsep umum yang digunakan untuk semua permasalahan yang melibatkan perancangan rute optimal untuk armada kendaraan yang melayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah perkotaan atau city development memiliki beberapa aspek penting salah satunya adalah logistik perkotaan atau city logistics. Alasan mengapa city
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendistribusian suatu barang merupakan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik oleh pemerintah maupun oleh produsen. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun yang lalu, pemerintah Indonesia begitu gencarnya mensosialisasikan konversi / penggantian bahan bakar dari minyak tanah ke gas, yakni LPG (elpiji)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Distribusi adalah kegiatan yang selalu menjadi bagian dalam menjalankan sebuah usaha. Distribusi merupakan suatu proses pengiriman barang dari suatu depot ke
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OPTIMASI RUTE MENGGUNAKAN METODE CROSS ENTROPY BERBASIS WEB DENGAN GOOGLE MAPS API
PERANCANGAN APLIKASI OPTIMASI RUTE MENGGUNAKAN METODE CROSS ENTROPY BERBASIS WEB DENGAN GOOGLE MAPS API Reonaldus Maxmillian, Wikaria Gazali, Jurike. V. Moniaga Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masalah pengiriman barang, sebuah rute diperlukan untuk menentukan tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui darat, air,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap hari, masyarakat tidak akan luput dari kegiatan distribusi barang. Dari rakyat kecil sampai pada perusahaan besar sangat memperhatikan masalah distribusi
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pengiriman barang, pemilihan jalur yang tepat sangat penting dalam meminimalkan biaya dan waktu pengiriman barang. Penggunaan teknologi dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah pengurutan pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2009). Pekerjaan yang akan diselesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indoberka Investama merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang kontruksi, pabrikasi, dan distributor rangka atap. Bentuk badan usaha dari PT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan yang terdapat pada bidang Riset Operasional. Dalam kehidupan nyata, VRP memainkan peranan penting dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA OPTIMASI DISTRIBUSI LPG DARI AGEN KE TOKO KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI
PENERAPAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA OPTIMASI DISTRIBUSI LPG DARI AGEN KE TOKO KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI I MADE HARY KARTIKA PUTRA NIM. 0808605070 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Penjadwalan dan Input Mata Pelajaran di SMA Negeri 3 Sintang berbasis Web 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan data berupa jadwal mata pelajaran dan input nilai siswa yang dilakukan saat ini masih bersifat manual, tak terkecuali di SMA Negeri 3 Sintang. Sering terjadinya
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu produk mempunyai peran yang penting dalam suatu mata rantai produksi. Hal yang paling relevan dalam pendistribusian suatu produk adalah transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam menjangkau produk yang diinginkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai tempat, sering menjadi masalah dalam dunia industri sehari-hari. Alokasi produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari hampir semua aktivitas industri adalah menekan biaya produksi dan biaya operasional seminimal mungkin guna mendapatkan keuntungan semaksimal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan rute terpendek merupakan suatu jaringan pengarahan rute perjalanan di mana seseorang pengarah jalan ingin menentukan rute terpendek antara dua kota berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilaksanakan untuk memperoleh masukan mengenai objek yang akan diteliti. Pada penelitian perlu adanya rangkaian langkah-langkah yang
Lebih terperinci1-1.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak sistem informasi
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan seharihari. Transportasi juga merupakan komponen yang sangat penting dalam manajemen logistik
Lebih terperinciSKRIPSI PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE TABU SEARCH (STUDI KASUS)
SKRIPSI PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE TABU SEARCH (STUDI KASUS) OLEH: HENDRA BUCIKA GLEN KADAM 5303013039 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawakan pengaruh yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawakan pengaruh yang cukup signifikan dalam keberlangsungan hidup manusia. Pengaruh teknologi terhadap masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandara internasional Kuala Namu merupakan Bandar udara Internasional yang melayani kota medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 KM dari kota medan. Bandar udara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Galung Mas Cargo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang khususnya barang dalam jumlah besar seperti hasil produksi dari suatu perusahaan dan
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang apakah produk tersebut akan kompetitif di pasar nantinya. Mengingat
V-13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik merupakan hal yang akan menunjang apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia industri menuntut suatu perusahaan melakukan aktifitas bisnisnya secara optimal. Mulai dari penyediaan barang baku,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan diharapkan agar mampu menerapkan dan mengikuti. pelayanannya dimana petugas yang melayani pemesanan travel harus
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengingat betapa pentingnya sarana transportasi pada saat ini, dan di ikuti oleh perkembangan dunia teknologi yang begitu pesat, terutama dalam bidang transportasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Brebes merupakan sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trademark mengingat posisinya sebagai penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicle Routing problem (VRP) merupakan topik penelitian yang telah lama ada, yang pertama kali dilakukan oleh Dantzig dan Ramser (1959) dengan judul The Truck Dispatching
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah, maka banyak masyarakat beralih menggunakan Gas Elpiji untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan untuk memperoleh informasi dengan cepat dan mudah sudah menjadi bagian utama dari kebutuhan masyarakat, terutama bagi masyarakat kota Medan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN
PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN KOMBINASI METODE EKSAK DAN METODE HEURISTIC Endah Wulan Perwitasari Email : dek_endah@yahoo.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan hidup daerah yang meliputi kegiatan dalam melakukan pengawasan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal ini dapat menimbulkan semakin. memperoleh keuntungan yang maksimal, maka diperlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan perekonomian di Indonesia semakin meningkat, ditandai dengan banyaknya jumlah pabrik dan perusahaan yang selalu bertambah disetiap tahunnya. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem transportasi memegang peran penting dalam masalah pendistribusian, karena harus menjamin mobilitas produk di antara berbagai sistem dengan efisiensi tinggi
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN SURAT KABAR DENGAN TIME WINDOW, APLIKASI ALGORITMA TABU SEARCH (STUDI KASUS : KORAN KOMPAS)
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN SURAT KABAR DENGAN TIME WINDOW, APLIKASI ALGORITMA TABU SEARCH (STUDI KASUS : KORAN KOMPAS) Herodia Adi Kuncoro, Ira Prasetyaningrum S.Si,MT., Renga Asmara S.KOM, OCA. Jurusan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, serta sistematika penyajian yang akan dibahas dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian dari pembuatan aplikasi Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan umum seperti masalah pencarian rute terpendek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. Sistem Informasi Geografis (SIG) dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengolahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori graf 2.1.1 Defenisi graf Graf G adalah pasangan {,} dengan adalah himpunan terhingga yang tidak kosong dari objek-objek yang disebut titik (vertex) dan adalah himpunan pasangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat yang tinggal di ibu Kota seperti DKI Jakarta membutuhkan akses Transportasi yang cepat untuk bisa mencapai tujuan. Masyarakat DKI Jakarta juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) merupakan perguruan tinggi yang memfokuskan pada bidang informatika. Dengan begitu STIKI memiliki banyak aset,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah rawan bencana. Dalam dekade terakhir sudah cukup banyak bencana yang melanda negeri ini. Gempa bumi, gunung meletus,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan masalah. Untuk dapat menyelesaikan masalah maka perlu dirumuskan terlebih dahulu langkahlangkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an berkembang algoritma genetika (genetic algorithm) ketika I. Rochenberg dalam bukunya yang berjudul Evolution Strategies
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teori graf sangat pesat dari tahun ke tahun, pada tahun 1960-an berkembang algoritma genetika (genetic algorithm) ketika I. Rochenberg dalam bukunya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi umum adalah alat transportasi yang disediakan untuk masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta, terdapat
Lebih terperinciOPTIMASI DISTRIBUSI BARANG BERDASARKAN RUTE DAN DAYA TAMPUNG MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING
OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG BERDASARKAN RUTE DAN DAYA TAMPUNG MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING Susilo Dwi Juniarto, Entin Martiana K., S.Kom., M.Kom., Arna Fariza, S.Kom., M.Kom., Ira Prasetyaningrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pusat pasar dengan lokasi yang terlalu jauh sehingga dapat membuang waktu.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini mungkin dikalangan banyak masyarakat memungkinkan perlu untuk mengunjungi yang biasanya disebut dengan pusat perbelanjaan atau pusat pasar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usaha bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu perusahaan karena
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Ditengah banyaknya program hidup sehat dengan berolahraga serta berkembangnya usaha pusat kebugaran atau yang lebih dikenal dengan Fitness Center, persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagian dalam pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan kabel perlu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perusahaan kontraktor perumahan, pemasangan kabel menjadi bagian dalam pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan kabel perlu dilakukan perencanaan urutan rumah yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM
PENGGUNAAN METODE CODEQ UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM Dosen Pembimbing: Ir. Budi Santosa, M.Sc., Ph.D Y Giri N (2503 100 061) Latar Belakang Metode CODEQ merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik atau distributor tentunya memiliki konsumen-konsumen yang harus dipenuhi kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan dari masing-masing konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesibukan maupun kemacetan merupakan kendala pelanggan untuk pergi ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk kendaraan Toyota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemacetan merupakan salah satu masalah lalu lintas yang dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia dan biasa terjadi di daerah perkotaan yang padat. Dewasa ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap Awal Tahap Analisis Merumuskan Masalah Studi Literatur Data Penelitian Tahap Perancangan Desain Sistem Implementasi TOPSIS 1. Matriks Keputusan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (Study Kasus : Distribusi Koran Jawa Pos Surabaya)
PENERAPAN METODE CROSS ENTROPY DALAM PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (Study Kasus : Distribusi Koran Jawa Pos Surabaya) Gladiez Florista Rera dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk dapat mendapatkan melakukan proses produksi, perusahaan konveksi berbasis pemesanan harus memasarkan produknya. Saat proses pemasaran berhasil, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evolusi komputasi adalah algoritma genetika. Pengimplementasian algoritma
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan algoritma-algortima yang meniru cara kerja makhluk hidup dalam menyelesaikan masalah-masalah optimasi telah diperkenalkan sejak tahun 1960-an, yang biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi telah menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kegiatan sehari-hari di kehidupan bermasyarakat. Kemajuan teknologi informasi yang ada sekarang,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II dalam penelitian ini terdiri atas vehicle routing problem, teori lintasan dan sirkuit, metode saving matriks, matriks jarak, matriks penghematan, dan penentuan urutan konsumen.
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Program Studi MMTITS, Surabaya 24 Januari 2015 ANALISIS PENENTUAN ESTIMASI BIAYA, PENJADWALAN DAN PENGELOLAAN DISTRIBUSI SERTA DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA LOGISTIK (STUDI KASUS:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital dalam proses bisnis dunia industri. Jaringan distribusi dan transportasi ini memungkinkan produk berpindah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang sangat penting sehingga banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan besar atau perusahaan kecil untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia teknologi informasi, komputer tidak hanya digunakan sebagai alat untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia teknologi informasi, komputer tidak hanya digunakan sebagai alat untuk mengolah data menjadi informasi. Komputer diaplikasikan pada berbagai bidang, misalnya
Lebih terperinciBab 3. Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet saat ini sangat mempermudah orang dalam mencari informasi. Orang dapat memperoleh informasi di mana saja dan kapan saja dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat belakangan ini telah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat belakangan ini telah memasuki hampir pada semua bidang kehidupan, pendidikan seni dan budaya kesehatan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bus Pemindah Cepat (Bus Rapid Transit, BRT) adalah sebuah sistem transportasi massal yang berorientasi pengguna (customer-oriented) yang menggabungkan elemen stasiun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga menurut Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, jumlah kendaran pribadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surabaya yang dikenal juga dengan sebutan Kota Pahlawan, merupakan ibu kota Propinsi Jawa Timur. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Traveling Salesman Problem (TSP) dikenal sebagai salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Traveling Salesman Problem (TSP) dikenal sebagai salah satu masalah optimasi yang banyak menarik perhatian para peneliti sejak beberapa dekade terdahulu. Pada mulanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat memudahkan penyebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi telah berkembang dengan cukup pesat. Perkembangan teknologi mengakibatkan pemanfaatan atau pengimplementasian teknologi tersebut dalam berbagai
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Pada tahap ini akan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian dari penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata dalam Undang-Undang RI No 9 Tahun 1990 adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta
Lebih terperinciOPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK
OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK Oleh: Rif atul Khusniah 1209201715 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Dr. Imam Mukhlas, MT SPBU 1 Order Daily DEPO SPBU 2 SPBU
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (-0) Insertion Intra
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha produksi dan pendistribusian air minum isi ulang dalam kemasan (AMDK)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi menjadikan persaingan di sektor bisnis menjadi semakin kompetitif, temasuk di daerah Bali, daerah dengan sektor bisnis wisata yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya komputer hanya digunakan untuk alat hitung saja tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, komputer diharapkan mampu melakukan semua yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2016 ini, perkembangan teknologi informasi sudah mulai dimanfaatkan untuk membantu kegiatan manusia sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat saat ini membuat arus kebutuhan dalam dunia teknologi informasi turut berkembangan cepat. Internet sebagai salah satu media untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini, mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. besi dipotong-potong untuk membuat neon box, asbak, rambu-rambu lalu lintas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari sering terdapat suatu keadaan di mana dari suatu bidang yang terbatas kita ingin meletakkan sebanyak banyaknya pola pada suatu bidang/
Lebih terperinci