BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan PT GPL JAYA Ekspedisi adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa transportasi atau angkutan barang via darat untuk rute Jambi Jakarta maupun Jakarta Jambi, tetapi juga melayani pengiriman barang untuk beberapa rute di pulau Sumatra yang di lalui, seperti palembang, lampung, medan, padang dan Jambi dengan menggunakan armada milik sendiri. PT GPL JAYA Ekspedisi awalny a berdiri pada tahun 2000 y ang berpusat di Jambi, dengan bermodalkan 5-7 unit mobil Truk maupun Fuso. Seiring dengan berjalannya waktu, arus barang yang masuk dan keluar kota Jambi dan Jakarta semakin banyak, sehingga sangat banyaknya perusahaan maupun toko-toko berskala sedang sampai besar yang membutuhkan jasa angkutan untuk mengangkut barang yang akan di kirim ke Jakarta maupun ke jambi. Perusahaan pada tahun 2005 telah memiliki kurang lebih 15 unit armada sendiri baik Fuso maupun Truk dan telah resmi mendaftarkan menjadi PT (Perseroan Terbatas) dan memiliki kantor cabang perwakilan di Jakarta. Sampai saat ini perusahaan telah memiliki kurang lebih unit armada sendiri dan sekitar 15 unit armada gabungan yang berasal dari berbagai mitra kerjasama yang ingin bergabung dalam perusahaan tersebut. Perusahaan juga telah memiliki beberapa mitra tetap yang menjadi pelanggan dalam pengiriman barang dalam partai besar dan rutin. 47

2 48 Visi dari PT GPL JAYA Ek spedisi adalah dapat menjadi salah satu perusahaan jasa angkutan barang yang terbesar dan terpercaya di Indonesia. Misi dari PT GPL JAYA Ekspedisi adalah dapat memberikan jasa pelayanan angkutan atau pengiriman barang yang cepat dengan harga yang terjangkau serta jaminan atas barang yang dikirim sampai di tujuan dengan baik. Saat ini PT GPL JAYA Ekspedisi memiliki kantor pusat dan 1 kantor cabang. Kantor Pusat Alamat : Komplek Duta Harapan Indah Blok N2, Teluk Gong Jakarta Utara Telepon : (021) Faks : (021) gpljaya@yahoo.com Jam operasional Senin Jumat : Sabtu : Kantor Cabang Alamat : Jalan Lingkar Selatan No 48, Pal Merah, Jambi Telepon : (0741) Faks : (0741) Jam operasional Senin Jumat : Sabtu :

3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur organisasi perusahaan adalah salah satu persyaratan penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan, karena struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam proses manajemen dan proses bisnis perusahaan agar semua tanggung jawab dan wewenang bagi setiap orang yang terlibat dalam menjalankan perusahaan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap individu yang terlibat dalam proses bisnis perusahaan dapat menjalakan tugas atau kewajibannya yang jelas sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan baik sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan. Uraian Pekerjaan atau tanggung jawab masing-masing dalam PT GPL JAYA Ekspedisi adalah : Commissioner / Komisaris Pada PT GPL JAYA Ekspedisi, komisaris bertugas untuk mengawasi kebijakan Pimpinan dalam menjalankan dan mengelola serta menjaga keseimbangan akuntabilitas perusahaan dalam jangka panjang Pimpinan Mengetahui kegiatan pengelolaan perusahaan dan bertanggung jawab terhadap setiap aktivitas operasional perusahaan serta penilaian terhadap kinerja perusahaan. Branch Manager / Manajer Cabang Manajer cabang pada PT GPL JAYA Ekspedisi memiliki tugas untuk menjalankan kebijakan yang diputuskan oleh Pimpinan, membuat program kerja perusahaan dan bertanggung jawab dalam memberikan laporan kinerja perusahaan baik laporan laba / rugi maupun laporan kinerja masing-masing karyawan kepada Pimpinan.

4 50 Finance Division / Divisi Keuangan Divisi keuangan pada PT GPL JAYA Ekspedisi memiliki staff yang bertugas dalam mencatat pembukuan perusahaan dan menghitung arus kas keluar maupun arus kas masuk perusahaan serta seluruh hal yang bersifat administrative yang nantinya berguna bagi perusahaan apabila dibutuhkan. Marketing Division / Div isi Pemasaran Pada PT GPL JAYA Ekspedisi, divisi marketing memiliki staff yang secara garis besar memiliki peran atau tugas dalam mempromosikan jasa perusahaan kepada seluruh masyarakat dan menganalisa strategi marketing perusahaan untuk meningkatkan jumlah pelanggan baik dalam skala kecil maupun skala besar, serta melakukan evaluasi terhadap kepuasan pelanggan yang berguna dalam menjaga loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Operational Division / Divisi Operasional Divisi Operasional memilki staff bertugas menangani segala kegiatan operasional perusahaan yang secara langsung kepada pelanggan, baik dalam memastikan pelayanan yang baik dan negosiasi secara langsung kepada pelanggan mengenai jasa yang ditawarkan perusahaan serta pelayanan pengepakan barang-barang yang akan dikirim oleh pelanggan. Driver / Pengemudi Sebagai salah satu bagian terpenting dalam perusahaan yang bertugas dalam membawa muatan atau seluruh barang yang akan dikirim dan memastikan keamanan serta ketepatan waktu pengiriman barang, guna memberikan pelayanan yang terbaik atas kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan.

5 51 Courier / Kurir Bertugas dalam proses bongkar muat digudang terhadap barang yang akan dikirim maupun yang sampai dikota tujuan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan mengantarkan langsung barang ke alamat tujuan pengiriman barang oleh pelanggan dengan baik dan aman. Berikut adalah ini adalah gambar struktur organisasi pada PT GPL JAYA Ekspedisi : KOMISARIS PIMPINAN MANAJER CABANG DIVISI KEUANGAN DIVISI OPERASIONAL DIVISI PEMASARAN STAFF PENGEMUDI KURIR STAFF Gambar 3.1 Struktrur Organisasi PT GPL JAYA Ekspedisi (Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)

6 Kondisi Bisnis Perusahaan Potensi Pengembangan Produk Pengganti Jasa penyewaan Truk dan Cargo Daya Tawar Pemasok Supplier Oli dan Suku Cadang Supplier Ban Persaingan antar perusahaan saingan PT GSG Ekspedisi PT ANT Ekspedisi Daya Tawar Konsumen Pengusaha Pemerintah Perusahaan Potensi Masuknya Pesaing Baru CV Cinta Saudara PT Mega Sakti Gambar 3.2 Analisis 5 Kekuatan Porter PT GPL JAYA Ekspedisi (Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)

7 53 1. Persaingan antar perusahaan saingan Persaingan antar perusahaan saingan merupakan ancaman yang berasal dari perusahaan kompetitor atau saingan yang bergerak pada bidang yang sama, dalam hal ini bidang jasa angkutan barang. Perusahaan yang memberikan ancaman serius bagi perusahaan pada umumnya berasal dari perusahaan yang telah lama berdiri yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang transportasi jasa angkutan barang maupun yang memiliki banyak jenis jasa yang ditawarkan serta memiliki keunggulan dalam hal penerapan teknologi informasi yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan. Dalam hal ini, ancaman yang berbahaya bagi PT GPL JAYA Ekspedisi adalah PT GSG Ekspedisi dan PT ANT Ekspedisi. 2. Potensi Masuknya Pesaing Baru Potensi masuknya pesaing baru merupakan suatu ancaman yang cukup penting selain ancaman dari perusahaan saingan, dimana para pesaing baru mampu memberikan harga yang kompetitif dan mampu bersaing dengan perusahaan ekspedisi serupa yang telah lama ada dalam bidang jasa angkutan barang. Dengan masih banyaknya kesempatan yang terbuka lebar, banyak perusahaan mencoba untuk masuk kebidang jasa angkutan barang, seperti CV. Cinta Saudara, PT Mega Sakti. Yang membuat PT GPL JAYA Ekspedisi berusaha lebih meningkatkan daya saing perusahaan dengan terus memperbaiki sistem manajemen perusahaan yang ada dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.

8 54 3. Potensi Pengembangan Produk-Produk Pengganti Dengan adanya potensi terhadap pengembangan produk-produk pengganti seperti dengan adanya jasa rental truk yang memberikan para pengguna jasa angkutan barang memiliki pilihan untuk mengirimkan barangnya sendiri menggunakan truk yang mereka rental dari perusahaan jasa rental truk menjadikannya ancaman yang tetap perlu diwaspadai oleh PT GPL JAYA Ekspedisi walaupun pada umumnya yang menggunakan jasa penyewaan truk dan cargo adalah perusahaan dengan skala menengah hingga besar yang mengirimkan barangnya dalam jumlah banyak. 4. Daya Tawar Pemasok Daya tawar dari pemasok PT GPL JAYA Ekspedisi dapat dikatakan sebagai ancaman yang cukup kecil, karena perusahaan telah melakukan strategi integrasi kebelakang dengan kerjasama dan hubugan baik yang dijalin cukup lama dengan supplier suku cadang dan ban yang memasok semua kebutuhan bagi setiap armada truk yang ada diperusahaan. 5. Daya Tawar Konsumen Daya tawar dari konsumen termasuk ancaman yang juga perlu diperhatikan oleh PT GPL JAYA Ekspedisi karena memberikan dampak yang cukup besar terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, telah banyak perusahaan pesaing yang menerapkan teknologi informasi diperusahaan mereka sehingga menuntut PT GPL JAYA Ekspedisi agar mampu menyediakan pelayanan serta arus informasi yang cepat kepada pelanggan agar tidak beralih keperusahaan pesaing.

9 Proses Bisnis Proses bisnis untuk jalur pengiriman barang di PT GPL JAYA Ekspedisi melalui beberapa tahap: 1. Proses penerimaan order pengiriman barang dari pelanggan, dimana pihak karyawan bertanya tentang detail barang yang akan dikirim seperti : jumlah barang, berat barang, jenis barang, serta pembayaran biaya jasa pengiriman dibebankan kepada pihak pengirim atau penerima. Yang kemudian akan dikonfirmasikan pada pihak penerima barang di kota tujuan. 2. Pemilihan armada angkutan berdasarakan kapasitas muatan dari barang yang akan dikirim oleh pelanggan. Dapat di diskusikan dengan pelanggan untuk armada yang di inginkan apabila mengirimkan barang dalam partai atau jumlah besar. 3. Pembuatan invoice untuk barang yang akan dijemput untuk di muat dan didata oleh karyawan bagi pelanggan yang melakukan pengiriman dalam partai besar. Atau proses penerimaan barang dan pembuatan invoice bagi pelanggan yang akan melakukan pengiriman barang dalam partai kecil. Kemudian akan dilakukan pengecekan dan pendataan barang-barang yang akan dikirim atau dimuat di dalam kendaraan. 4. Pemberian Surat Jalan, dokumen-dokumen yang diperlukan supir dalam perjalanan serta pemberian uang jalan yang mencakup uang makan, uang minyak, biaya timbangan berat mobil serta biaya lain-lain. Surat jalan yang diberikan berisi tentang detail jenis barang, jumlah barang serta dokumen pendukung atas kejelasan isi muatan barang dalam kendaraan yang dikendarai supir tersebut.

10 56 5. Proses penerimaan barang dikantor perwakilan, mobil yang telah sampai dikantor wilayah dicek serta dihitung kembali jumlah barang ketika proses bongkar barang berdasarkan keterangan yang tertera dalam surat jalan yang diberikan kepada supir, kemudian buruh bongkar yang diawasi oleh karyawan yang telah ditunjuk untuk menghitung dan mengecek jumlah dan kondisi barang, apakah sesuai dengan isi dalam surat jalan atau tidak. Selanjutnya barang akan dikirim atau diantar ke toko pelanggan yang telah tercantum dalam invoice yang ada dalam dokumen-dokumen yang telah dititipkan kepada supir untuk selanjutnya diminta tanda tangan dari pihak toko atau penerima barang yang menjelaskan bahwa barang telah diterima dengan baik. 6. Pengumpulan invoice yang telah ditanda tangani atas barang yang telah diantar dan diterima dengan baik oleh pihak penerima untuk kemudian ditagih biaya pengirimannya sesuai dengan persetujuan diawal pada saat proses penerimaan order pengiriman barang.

11 57 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam flow-chart berikut : P enerimaan Order pengiriman barang dari pelanggan Pemilihan armada angkutan berdasarkan kapasitas muatan dari pesanan pelanggan Partai Besar Partai Kecil Pembuatan invoice dan penjemputan barang yang akan di kirim Penerimaan barang dan pembuatan invoice barang yang akan dikrim Pendataan dan perhitungan barang yang dimuat dalam kendaraan Pendataan dan perhitungan barang yang dimuat dalam kendaraan berdasarkan tiap-tiap inv oice Pemberian Surat Jalan, dokumen perjalanan dan uang jalan kepada supir P enerimaan barang di kantor perwakilan dan pembongkaran barang di gudang serta pengiriman barang Pencatatan serta pengumpulan inv oice untuk di tagihkan kepada pelanggan atau toko yang menerima kiriman barang Pembayaran atas tagihan barang yang dikirim oleh pelanggan Gambar 3.3 Proses Bisnis Awal PT GPL JAYA Ekspedisi

12 Analisis Masalah Beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam proses pendistribusian atau pengiriman barang diperusahaan adalah : Data invoice yang dititipkan kepada supir sehingga sangat bergantung dengan invoice tersebut untuk mengetahui jumlah barang, posisi barang dalam kendaraan serta jenis barang yang dimuat dalam kendaraan tersebut. Akibatnya karyawan kesulitan untuk mengetahui dan menjawab telepon-telepon dari pelanggan atau penerima barang untuk mengetahui apakah barangnya sudah masuk atau belum. Seringnya terjadi kesalahan atau selisih antara jumlah barang yang dikirim dengan yang tertera dalam invoice apabila dalam partai besar, yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena di claim atas barang yang hilang oleh pelanggan atau penerima barang. Kurangnya komunikasi antara kantor wilayah perusahaan pada saat proses muat barang, sehingga kesulitan pada saat proses bongkar barang bagi pelanggan yang ingin barangnya cepat diantarkan ke toko.

13 Analisis Bisnis Perusahaan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats ( SWOT ) Perusahaan Analisis Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) adalah analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan tentang strategi perusahaan. Khususnya dalam faktor-faktor yang berada dalam dua lingkungan yang berbeda, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam PT GPL JAYA Ekspedisi. Lingkungan internal akan berfokus pada hal yang mencakup kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam lingkup perusahaan, sedangkan lingkungan eksternal akan berfokus pada hal yang mencakup peluang dan ancaman yang berada di luar perusahaan. Analisis tersebut sangat diperlukan supaya perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan baik dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal perusahaan agar dapat menentukan strategi yang cocok dan tepat untuk digunakan perusahaan agar tetap mampu bersaing dengan para kompetitornya. Selain itu dengan adanya analisis ini perusahaan dapat meningkatkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan serta proses bisnis perusahaan dimasa yang akan datang.

14 60 Analisis SWOT dibagi menjadi dua bagian, yaitu : A. Analisis Faktor Internal Perusahaan 1. Kekuatan ( Strengths ) Adapun kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan antara lain : - Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi Dapat dikatakan bahwa PT GPL JAYA Ekspedisi memiliki keunggulan dalam hal sumber daya manusia yang ada karena memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing, khususnya dalam hal pendistribusian barang, dimana mereka memiliki driver yang sangat berpengalaman, dimana driver merupakan bagian penting dari perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan barang karena menentukan barang aman dan sampai tepat waktu yang akan menjadi dampak positif bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan. - Memperhatikan kesejahteraan karyawan Dimana perusahaan selalu memperhatikan kesejahteraan setiap karyawannya, dengan memberikan berbagai macam fasilitas untuk menunjang kesejahteraan karyawannya, mulai dari pemberian bonus bagi karyawan yang berprestasi, pemberian kredit kendaraan, tunjangan kesehatan, asuransi kesehatan sampai tunjangan di hari tua. Hal ini dilakukan sebagai wujud terima kasih dan ungkapan penghargaan segala upaya yang telah diberikan bagi kemajuan perusahaan, dan disadari juga kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang juga sangat tergantung kepada loyalitas karyawan serta berbagai upaya yang dilakukan karyawan bagi perusahaan.

15 61 - Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang PT GPL JAYA Ekspedisi senantiasa selalu menjaga hubungan baik dengan setiap relasi atau rekan bisnisnya, terlebih lagi dengan setiap supplier yang setia menjadi pemasok suku cadang dan ban bagi setiap kebutuhan perusahaan tersebut.. - Adanya permodalan yang kuat Dengan adanya struktur permodalan yang kuat, sehingga mampu untuk mendukung pengembangan-pengembangan dalam peningkatan jumlah armada atau kendaraan angkutan barang yang mampu memenuhi kuota permintaan pengiriman barang dalam jumlah yang besar. - Memiliki Hubungan yang baik dengan pelanggan Dimana PT GPL JAYA Ekspedisi telah memiliki banyak relasi bisnis yang kuat, yang telah lama menjadi pelanggan setia, baik pelanggan Corporate maupun individu. Yang menjadikan Perusahaan mempunyai posisi yang kuat dalam persaingan, karena senantiasa membina hubungan baik dengan pelanggan lama. 2. Kelemahan ( Weakness ) - Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai PT GPL JAYA Ekspedisi tidak menyediakan fasilitas dan penggunaan teknologi yang memadai dan tepat guna serta canggih yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan, terlebih dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat. Sehingga dapat menjadi salah satu kelemahan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. - Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level manajerial Sulitnya menggantikan posisi manajerial yang terdapat dalam perusahaan dikarenakan perusahaan lebih bersifat tertutup dimana para jajaran top

16 62 manager berasal dari lingkungan keluarga saja, sehingga hal ini menyebabkan karyawan di level bawah sulit untuk mendapatkan promosi ke dalam jajaran manajerial maupun top manajer, walaupun sebenarnya peluang tersebut tetap ada. - Tingginya biaya perekrutan karyawan Jika kesempatan untuk promosi di level manajerial sangat kecil, maka karyawan level bawah akan berusaha untuk mendapatkan posisi yang mereka inginkan dengan berpindah tempat kerja ke perusahaan yang lebih bersifat terbuka dan lebih menjanjikan dalam kesempatan promosi di tingkat manajerial. Hal ini menyebabkan perusahaan akan kehilangan sumber daya manusia yang berkompetennya, sehingga perlu melakukan proses perekrutan karyawan baru yang berkompeten. Hal itu memerlukan biaya yang tinggi, walaupun perusahaan mempunyai pendanaan yang kuat, namun tetap memerlukan waktu dan tenaga yang merugikan perusahaan. - Sistem dokumentasi yang masih konvensional Dimana belum adanya pemanfaatan Informasi Teknologi yang canggih dan up to date dalam proses dokumentasi semua file-file atau dokumen sehingga setiap dokumen yang ada sulit untuk disimpan dengan rapi serta kurang lengkap apabila diperlukan dikemudian hari. - Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan cabang Tidak tersedianya sarana atau media yang mendukung proses alur informasi antara karyawan pusat maupun cabang, sehingga menyebabkan sulitnya dalam proses distribusi barang, yang berdampak buruk bagi kinerja dan pelayanan bagi pelanggan.

17 63 B. Analisis Faktor Eksternal Perusahaan 1. Peluang ( Opportunites ) - Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah Saat ini, PT GPL JAYA Ekspedisi telah menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah seperti Pertamina, dimana saat ini PT GPL JAYA Ekspedisi telah menandatangani kontrak untuk melakukan kerjasama dalam menyediakan jasa angkutan untuk mengangkut drum-drum minyak pertamina yang akan didistribusikan ke setiap agen resmi pertamina. Dengan durasi kontrak selama 2 tahun diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga dapat kembali menjadi mitra kerjasama dikemudian hari. - Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain Dengan banyaknya perusahaan menengah dan besar yang lebih memilih menggunakan jasa ekspedisi untuk mendistribusikan barangnya, daripada mengirim sendiri. - Memperluas jaringan bisnis seiring telah diberlakukannya AFTA Seperti yang telah dik etahui pada awal tahun 2010, Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas ASEAN atau biasa yang disebut AFTA ( Asean Free Trade Area ), dimana dalam perjanjian tersebut telah dihapuskan tarif dan atau bea masuk bagi Negara-negara di ASEAN yang mengekspor atau mengimpor produk-produk mereka, dengan demikian maka semakin banyak arus barang yang keluar dan masuk, yang otomatis secara tidak langsung memberikan peluang yang sangat besar bagi perusahaan jasa angkutan PT GPL JAYA Ekspedisi dalam memperluas pasarnya, sebagai perusahaan jasa angkutan yang besar dan terpercaya. - Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan Dengan prospek bisnis yang menjanjikan dan banyak aset yang dimiliki

18 64 perusahaan, membuat berbagai jasa pendanaan menawarkan berbagai pilihan kredit kendaraan truk, guna memperbanyak armada angkutan perusahaan seiring dengan banyaknya permintaan arus angkutan barang, dengan demikian perusahaan mampu mengontrol arus kas dan menggunakan permodalan yang ada untuk investasi dalam hal teknologi dan informasi yang canggih dan up to date untuk menduk ung proses bisnis perusahaan. - Banyaknya penyedia IT, khususnya provider internet yang murah Banyaknya tersedianya jasa pengadaan IT yang dapat membantu proses bisnis perusahaan, khususnya dalam hal provider internet, yang mampu memberikan kemudahan untuk mendukung proses bisnis perusahaan agar lebih maksimal. 2. Ancaman ( Threats ) - Kebijakan pemerintah yang memberatkan Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang menyulitkan dalam hal timbangan kendaraan di daerah pelabuhan yang menaikan harga tanpa mengikuti peraturan yang berlaku yang menyebabkan biaya yang dikenakan kepada kendaraan yang akan lewat menuju ke pelabuhan sangat tinggi. Tanpa diiringi dengan peningkatan fasilitas umum seperti pengaspalan jalan yang bagus dan fasilitas umum lainnya yang mendukung proses distribusi angkutan barang. - Keadaan Ekonomi yang tidak stabil Dengan adanya krisis global yang terjadi beberapa saat yang lalu, menyebabkan situasi dan kondisi ekonomi di Indonesia menjadi tidak stabil, yang berdampak tingginya biaya operasi perusahaan baik dalam hal teknis

19 65 seperti biaya upah buruh yang meningkat, biaya bahan baker yang meningkat sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan penghematan dengan memangkas biaya-biaya yang dikeluarkan, salah satunya seperti pemutusan hubungan kerja para karyawannya. - Harga Bahan bakar yang tidak stabil Dimana kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat pemerintah sedang mengambil wacana untuk pencabutan subsidi untuk bahan bakar minyak, baik jenis premium maupun solar, yang menyebabkan perusahaan sulit untuk menentukan harga pengiriman barang. - Persaingan harga antara perusahaan pesaing Dengan banyaknya perusahaan baru yang bergerak dalam bidang ekspedisi membuat persaingan semakin ketat, tidak hanya persaingan dalam pemberian harga yang murah namun juga pelayanan yang optimal, 7 hari dalam seminggu dan 24 jam dalam sehari membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam pemanfaatan sumber daya yang ada, baik dalam hal teknologi dan informasi. - Kondisi cuaca yang ekstrim Kondisi cuaca yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi membuat kesulitan dalam proses pendistribusian barang, sehingga diperlukan usaha yang keras untuk menjaga kondisi barang yang diangkut oleh supir dalam perjalanan ke kota tujuan.

20 Tahap Input data Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) Pada matriks Evaluasi Faktor Internal akan dilakukan perhitungan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan dari lingkungan internal perusahaan dengan memberikan bobot dan rating pada setiap faktor yang telah di identifikasi. Perusahaan dikatakan memiliki posisi internal yang kuat untuk bersaing dengan para kompetitor perusahaan, apabila mempunyai total nilai hasil perhitungan diatas rata-rata, yakni 2,5. Skala peringkat untuk matriks IFE : 1 = Sangat lemah 2 = Lemah 3 = Kuat 4 = Sangat Kuat Tabel 3.1 Pembobotan Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) Faktor faktor Internal A / B Bobot (1-3) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) A 2 b) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) B 1 b) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) B 3 b) Adanya permodalan yang kuat (S4)

21 67 a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) b) Memiliki hubungan yang baik dengan B 2 pelanggan (S5) a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban A 2 dan suku cadang (S3) a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Adanya permodalan yang kuat (S4) B 2 a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan B 2 (S5) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) B 2 b) Adanya permodalan yang kuat (S4) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) B 2 b) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan (S5) a) Adanya permodalan yang kuat (S4) b) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan B 2 (S5) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1)

22 68 b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang B 3 memadai (W1) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) b) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level A 2 manajerial (W2) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) B 1 b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional B 3 (W4) a) Adanya Sumber Daya Manusia yang bekompetensi (S1) b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat B 2 dan cabang (W5) a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang B 2 memadai (W1) a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level A 1 manajerial (W2) a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) A 1

23 69 a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Sistem dokumentasi yang masi konvensional (W4) B 2 a) Memperhatikan kesejahteraan karyawan (S2) b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat B 2 dan cabang (W5) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) B 2 b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai (W1) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) A 1 b) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level manajerial (W2) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) A 2 b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) B 2 b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4) a) Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang (S3) A 2 b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan cabang (W5) a) Adanya permodalan yang kuat (S4)

24 70 b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang A 3 memadai (W1) a) Adanya permodalan yang kuat (S4) b) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level A 2 manajerial (W2) a) Adanya permodalan yang kuat (S4) b) Tingginya perekrutan karyawan (W3) A 2 a) Adanya permodalan yang kuat (S4) b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional B 1 (W4) a) Adanya permodalan yang kuat (S4) b) Kurangnya komunikasi dari karyawan pusat dan A 1 cabang (W5) a) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan (S5) A 1 b) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai (W1) a) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan (S5) b) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level A 2 manajerial (W2) a) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan (S5) A 2 b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) a) Memiliki hubungan yang baik dengan

25 71 pelanggan (S5) B 2 b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4) a) Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan (S5) B 1 b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan cabang (W5) a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai (W1) b) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level A 2 manajerial (W2) a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai (W1) A 1 b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai (W1) B 2 b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4) a) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai (W1) b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan B 1 cabang (W5) a) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level manajerial (W2) A 1 b) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) a) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level manajerial (W2) B 2

26 72 b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4) a) Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level manajerial (W2) b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan B 2 cabang (W5) a) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) b) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4) B 3 a) Tingginya biaya perekrutan karyawan (W3) b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan B 1 cabang (W5) a) Sistem dokumentasi yang masih konvensional (W4) b) Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat dan A 2 cabang (W5) ( Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)

27 73 Tabel 3.2 Rangkuman pembobota n matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 S ,33 0,5 0, ,33 0,5 S ,5 0,5 0, ,5 0,5 S3 1 0,5 1 0,5 0,5 0, ,5 2 S , S ,5 1 W , ,5 1 W2 0, ,5 0,5 0, ,5 0,5 W ,5 0,5 0, ,33 1 W W , ,5 1 TOTAL 17,5 14,5 14 7, , ,66 10,5 (Sumber : Penulis)

28 74 Tabel 3.3 Tabel normalisasi Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 Total Bobot S1 0,06 0,07 0,07 0,04 0,06 0,03 0,13 0,07 0,06 0,05 0,63 0,06 S2 0,06 0,07 0,14 0,07 0,06 0,05 0,06 0,07 0,09 0,05 0,71 0,07 S3 0,06 0,03 0,07 0,07 0,06 0,05 0,06 0,13 0,09 0,19 0,81 0,08 S4 0,17 0,14 0,14 0,13 0,06 0,28 0,13 0,13 0,18 0,10 1,45 0,15 S5 0,11 0,14 0,14 0,26 0,13 0,09 0,13 0,13 0,09 0,10 1,32 0,13 W1 0,17 0,14 0,14 0,04 0,13 0,09 0,13 0,07 0,09 0,10 1,09 0,11 W2 0,03 0,07 0,07 0,07 0,06 0,05 0,06 0,07 0,09 0,05 0,61 0,06 W3 0,06 0,07 0,04 0,07 0,06 0,09 0,06 0,07 0,06 0,10 0,66 0,07 W4 0,17 0,14 0,14 0,13 0,25 0,18 0,13 0,20 0,18 0,19 1,71 0,17 W5 0,11 0,14 0,04 0,13 0,13 0,09 0,13 0,07 0,09 0,10 1,01 0,10 Total 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 10,00 1,00 (Sumber : Penulis)

29 75 Tabel 3.4 Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) Faktor-Faktor Lingkungan Internal Kekuatan : Adanya Sumber Daya Manusia yang Bobot Peringkat Jumlah 0,06 3 0,18 bekompetensi Memperhatikan kesejahteraan karyawan 0,07 2 0,14 Memiliki hubungan yang baik dengan supplier 0,08 3 0,24 ban dan suku cadang Adanya permodalan yang kuat 0,15 4 0,6 Memiliki hubungan yang baik dengan 0,13 3 0,39 pelanggan Kelemahan : Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai 0,11 2 0,22 Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level 0,06 1 0,06 manajerial Tingginya biaya perekrutan karyawan 0,07 1 0,07 Sistem dokumentasi yang masih konvensional 0,17 2 0,34 Kurangnya komunikasi antara karyawan pusat 0,10 2 0,20 dan cabang Total 1,00 2,44 (Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)

30 76 Dari hasil proses input pada matriks IFE ( Internal Factor Evaluation ) dapat diketahui bahwa total jumlah nilai yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 2,44. Dimana hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai posisi internal yang kurang kuat Matriks EFE ( External Factor Evaluation ) Pada matriks Evaluasi Faktor Eksternal akan dilakukan perhitungan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan dari lingkungan eksternal perusahaan dengan memberikan bobot dan rating pada setiap faktor yang telah di identifikasi. Perusahaan dikatakan memiliki respon yang baik terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal, apabila mempunyai total nilai hasil perhitungan diatas rata-rata, yakni 2,5. Skala peringkat untuk matriks EFE : 1 = Respon perusahaan dibawah rata-rata 2 = Respon perusahan rata-rata 3 = Respon perusahaan diatas rata-rata 4 = Respon perusahaan sangat bagus

31 77 Tabel 3.5 Pembobotan Matriks EFE (External Factor Evaluation ) Faktor faktor Eksternal A / B Bobot (1-3) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) A 2 b) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) B 2 b) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) B 2 b) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) b) Bany ak peny edia IT, Khususny a provider B 3 internet yang murah (O5) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) b) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan A 2 diberlakukannya AFTA (O3) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) b) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) B 2 a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama

32 78 dengan perusahaan lain (O2) B 3 b) Bany ak peny edia IT, khususny a prov ider internet murah (O5) a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) B 2 b) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) B 3 b) Bany ak peny edia IT, khususny a prov ider internet murah (O5) a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) b) Bany ak peny edia IT, khususny a prov ider internet A 1 murah (O5) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) A 1 b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) A 1 b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) B 2 b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) A 1 b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4)

33 79 a) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah (O1) B 2 b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) A 2 b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) A 2 b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) B 2 b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) A 2 b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) a) Tersedianya banyak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain (O2) B 1 b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) A 1 b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) B 2 b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2)

34 80 a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) A 1 b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) A 1 b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) a) Memperluas jaringan bisnis seiring dengan diberlakukannya AFTA (O3) B 1 b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) A 2 a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) B 2 a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) B 2 a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) A 1 a) Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan (O4) b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) B 1 a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet yang murah (O5) A 3 b) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet yang murah (O5) B 2 b) Kondisi ekonomi yang tidak stabil (T2)

35 81 a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet yang murah (O5) B 2 b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet yang murah (O5) B 2 b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) a) Banyak penyedia IT, khususnya Provider internet yang murah (O5) A 1 b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) b) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) A 2 a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) B 1 a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) A 1 a) Kebijakan pemerintah yang memberatkan (T1) b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) B 2 a) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) b) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) A 2 a) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) A 3 a) Keadaan ekonomi yang tidak stabil (T2) b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) A 1 a) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3)

36 82 b) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) A 2 a) Harga Bahan bakar yang tidak stabil (T3) b) Kondisi cuaca yang ekstrim (T5) B 2 a) Persaingan harga antara perusahaan pesaing (T4) b) Kondisi cuaca yang ekstri (T5) B 2 (Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi) Tabel 3.6 Rangkuman pembobota n matriks EFE ( External Factor Evaluation ) O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 O ,5 0,5 0, ,5 1 0,5 O2 0, ,5 0, ,5 2 1 O3 2 0,5 1 0,5 0,33 1 0, O ,5 0,5 1 1 O ,5 0,5 0,5 1 T1 1 0,5 1 0,5 0, ,5 T2 2 0, , T , ,5 T4 1 0, ,33 0,5 1 0,5 T TOTAL 16, , ,32 14,5 9,33 9,5 14,5 8 (Sumber : Penulis)

37 83 Tabel 3.7 Tabel normalisasi Matriks EFE ( External Factor Evaluation ) O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 Total Bobot O1 0,06 0,15 0,03 0,05 0,03 0,07 0,11 0,05 0,07 0,06 0,69 0,07 O2 0,03 0,08 0,14 0,05 0,03 0,14 0,21 0,05 0,14 0,13 0,99 0,10 O3 0,12 0,04 0,07 0,05 0,03 0,07 0,05 0,11 0,07 0,13 0,73 0,07 O4 0,12 0,15 0,14 0,10 0,10 0,14 0,05 0,05 0,07 0,13 1,05 0,10 O5 0,18 0,23 0,21 0,10 0,10 0,21 0,05 0,05 0,03 0,13 1,29 0,13 T1 0,06 0,04 0,07 0,05 0,03 0,07 0,21 0,11 0,07 0,06 0,77 0,08 T2 0,12 0,04 0,14 0,20 0,19 0,03 0,11 0,21 0,21 0,13 1,38 0,14 T3 0,12 0,15 0,07 0,20 0,19 0,07 0,05 0,11 0,14 0,06 1,17 0,12 T4 0,06 0,04 0,07 0,10 0,19 0,07 0,04 0,05 0,07 0,06 0,75 0,08 T5 0,12 0,08 0,07 0,10 0,10 0,14 0,11 0,21 0,14 0,13 1,18 0,12 Total 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 10,00 1,00 (Sumber : Penulis)

38 84 Tabel 3.8 Matriks EFE ( External Factor Evaluation ) Peluang : Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah Bobot Peringkat Jumlah 0,07 4 0,28 Tersedianya banyak kesempatan kerjasama 0,10 3 0,30 dengan perusahaan lain Memperluas jaringan bisnis seiring telah 0,07 3 0,21 diberlakukannya AFTA Tersedianya banyak jasa kredit kendaraan 0,10 3 0,30 Banyaknya penyedia IT, khususnya 0,13 4 0,52 provider internet yang murah Ancaman : Kebijakan pemerintah yang memberatkan 0,08 2 0,16 Keadaan Ekonomi yang tidak stabil 0,14 1 0,14 Harga Bahan bakar yang tidak stabil 0,12 2 0,24 Persaingan harga antara perusahaan pesaing 0,08 2 0,16 Kondisi cuaca yang ekstrim 0,12 1 0,12 Total 2,43 (Sumber : PT GPL JAYA Ekspedisi)

39 85 Dari hasil proses input pada matriks EFE ( External Factor Evaluation ) dapat diketahui bahwa total jumlah nilai yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 2,43. Dimana hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedikit belum maksimal dalam merespon terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal. 3.6 Tahap Pencocokan data Matriks SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, and Theart Matrix ) Setelah proses input data yang telah dilakukan, dapat diketahui nilai untuk masingmasing faktor internal dan eksternal berdasarkan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) yang masing-masing bernilai 2,44 untuk IFE dan 2,43 untuk EFE. Yang kemudian dapat disimpulkan bahwa kekuatan internal dan respon terhadap peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal PT GPL JAYA Ekspedisi masih dikatakan belum kuat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan proses perumusan strategi-strategi yang sesuai dan tepat untuk diterapkan pada perusahaan agar mampu memanfaatkan peluang-peluang dan peluang-peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada pada perusahaan. 1) Untuk mendapatkan koordinat titik X, Jumlah hasil perkalian dari bobot dan peringkat Strength (S) dikurangi dengan jumlah hasil perkalian dari bobot dan peringkat Weakness (W), sehingga didapat perhitungan sebagai berikut : Strength (S) : 1,55 Weakness (W) : 0,89 Titik X : 0,66 2) Untuk mendapatkan koordinat titik Y, Jumlah hasil perkalian dari bobot dan peringkat Opportunities (O) dikurangi dengan jumlah hasil perkalian dari bobot dan peringkat Threats (T), sehingga didapat perhitungan sebagai berikut : Opportunities (O) : 1,61

40 86 Threats (T) : 0,82 Titik Y : 0,79 Dari hasil perhitungan diatas, maka di dapat koordinat pada titik ( 0,66 ; 0,79 ) yang terletak pada kuadran pertama, dimana menjelaskan bahwa posisi relatif perusahaan PT GPL JAYA Ekspedisi memiliki Strength yang didukung untuk memanfaatkan Opportunity yang ada. Sehingga diperlukan strategi yang sesuai dan tepat untuk mendukung proses bisnis perusahaan, agar mampu bersaing dengan kompetitornya dimasa yang akan datang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut : O 0,79 (0,66 ; 0,79 ) W 0,66 S T Gambar 3.4 Posisi relative PT GPL JAYA Ekspedisi (Sumber : Penulis)

41 87 Tabel 3.9 Matriks SWOT PT GPL JAYA Ekspedisi IFE EFE Opportunities (O) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah Tersediany a bany ak kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain Memperluas jaringan bisnis seiring telah diberlakukannya AFTA Tersediany a bany ak jasa kredit kendaraan Bany aknya peny edia IT, khususnya Provider internet murah Strengths (S) Adanya sumber daya manusia yang berkompetensi Memperhatikan kesejahteraan karyawan Memiliki hubungan yang baik dengan supplier ban dan suku cadang Adany a permodalan y ang kuat Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan Strategi SO Strategi Penetrasi pasar (S1, S4, S5, O1, O2, O3) Strategi integrasi ke belakang ( S2, S3, O4 ) Weaknesses (W) Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang memadai Sedikitnya kesempatan untuk promosi di level manajerial Tingginya biaya perekrutan karyawan Sistem dokumentasi yang masih konvensional Kurangny a komunik asi antara k ary awan pusat dan cabang Strategi WO Strategi Pengembangan produk (W1, W4, W5, O5) Strategi integrasi ke belakang ( W2, W3, O1, O2 )

42 88 Threats (T) Kebijakan pemerintah yang memberatkan Keadaan ekonomi yang tidak stabil Harga bahan bakar yang tidak stabil Persaingan harga antara perusahaan pesaing Kondisi cuaca yang ekstrim Keterangan : Strategi ST Strategi Pengembangan produk (S1, S4, S5, T2, T3, T4) Strategi integrasi ke belakang ( S2, S3, T1 ) Strategi WT Strategi Pengembangan produk ( W1, W4, W5, T4 ) (Sumber : Penulis) 1. Strategi SO ( Strength Opportunities ) a. Strategi Penetrasi pasar : - Meningkatkan jaringan bisnis dengan ikut serta dalam kegiatan distribusi barang ke yang datang dari luar negri maupun yang akan dikirim ke luar negri ( Ekspor Impor ) melalui kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan yang bersakala internasional - Penginvestasian IT dalam perusahaan, khususnya dalam manajemen e-business yang berbasis jaringan intranet yang akan mendukung proses bisnis perusahaan. - Memperbanyak jumlah unit truk angkutan barang, sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan pemenuhan permintaan jasa angkutan barang ke wilayah yang lebih luas. b. Strategi integrasi kebelakang : - Membuat perjanjian kerjasama dengan penyedia suku cadang dan ban bagi perusahaan.

43 89 2. Strategi ST ( Strength Threats ) a. Strategi pengembangan produk : - Memaksimalkan proses manajemen bisnis yang ada agar mampu meminimalkan biaya sehingga tetap mampu memberikan harga yang kompetitif dengan perusahaan pesaing dengan merancang situs web e-business management yang berbasis intranet. b. Strategi integrasi kebelakang : - Membuat perjanjian kerjasama dengan penyedia suku cadang dan ban bagi perusahaan. 3. Strategi WO ( Weakness Opportunities ) a. Strategi pengembangan produk : - Merancang suatu situs web e-business management yang berbasis intranet agar mampu mendukung proses manajemen di lingkungan internal perusahaan serta mampu mendapatkan umpan balik (Feedback ) dari konsumen maupun pemasok (supplier) suku cadang dan ban. b. Strategi integrasi kebelakang : - Membuat perjanjian kerjasama dengan penyedia suku cadang dan ban bagi perusahaan. 4. Strategi WT ( Weakness Threats ) a. Strategi pengembangan produk : - Melakukan perbaikan dalam manajemen perusahaan dengan merancang suatu situ web e-business management yang berbasis intranet

44 Matriks IE ( Internal External Matrix ) Selanjutnya berdasarkan skor atau hasil pembobotan yang dilakukan pada matriks IFE ( External Factor Evaluation ) dan matrik s EFE ( Internal Factor Evaluation ) yaitu masing-masing 2,44 untuk IFE sebagai sumbu X dan 2,43 untuk EFE sebagai sumbu Y, maka dapat digambarkan dalam matriks IE ( Internal External ) sebagai berikut : Tabel 3.10 Matriks IE ( Internal External ) PT GPL JAYA Ekspedisi SKOR BOBOT TOTAL MATRIKS IFE Kua t Ra ta ra ta Le mah 3,00 4,00 2,00 2,99 1,0 1,99 SKOR BOBOT TOTAL MATRIKS EFE Rendah Sedang Tinggi 1,0 1,99 2,00 2,99 3,00 4,00 I II III IV V VI VII VIII IX (Sumber : Penulis) Dari hasil pencocokan pada matriks IE, dapat di ketahui bahwa PT GPL JAYA Ekspedisi berada pada sel V yang menunjukkan bahwa strategi yang bisa diterapkan perusahaan adalah menjaga dan mempertahankan ( Hold and maintain ), dimana pada startegi ini ada dua strategi yang digunakan yaitu :

45 91 1. Penetrasi pasar Strategi penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. 2. Pengembangan produk Strategi pengembangan produk adalah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada ada saat ini.

46 Matriks Strategi Besar ( Grand Strategy Matrix ) Pada matriks strategi besar ( Grand Strategy Matrix ), dalam menentukan posisi atau merumuskan strategi alternatif perusahaan didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif perusahaan dan pertumbuhan pasar (industri). PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT Kuadran II Kuadran I 1. Pengembangan pasar 1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar 2. Penetrasi pasar POSISI KOMPETITIF YANG LEMAH 3. Pengembangan produk 4. Integrasi horizontal 5. Divestasi 6. Likuidasi 3. Pengembagan produk 4. Integrasi ke depan 5. Integrasi ke belakang 6. Integrasi horizontal 7. Diversifikasi terkait POSISI KOMPETITIF YANG KUAT Kuadran III Kuadran IV 1. Penciutan 1. Diversifikasi terkait 2. Diversifikasi terkait 2. Diversifikasi tak terkait 3. Diversifikasi tak terkait 3. Usaha patungan (Joint Venture) 4. Divestasi 5. Likuidasi PERTUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT Gambar 3.5 Matriks Strategi Besar (Sumber : Penulis)

47 93 Apabila diperhatikan pada tahap pencocokan strategi perusahaan sebelumnya pada matrik s SWOT, dapat disimpulk an bahwa posisi strategi PT GPL JAYA Ek spedisi dalam matriks Strategi besar berada pada kuadran I. Dimana dalam kuadran I terdapat beberapa strategi seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi horizontal dan diversifikasi terkait. 3.7 Tahap Keputusan Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) Pada matriks perencanaan strategi kuantitatif ( Quantitative Strategic Planning Matrix ) hasil setiap strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT, IE, dan strategi besar dijabarkan dalam table rangkuman alternatif strategi guna mengetahui strategi mana yang cocok untuk diterapkan dengan kondisi perusahaan saat ini. Tabel 3.11 Rangkuman alternative strategi PT GPL JAYA Ekspedisi No Alternatif strategi Frekuensi kemunculan Kemungkinan Alasan (untuk (matriks SWOT, IE, untuk kemungkinan tidak dan Strategi Besar) dilakukan bisa dilakukan) 1 Pengembangan pasar 1 x Bisa 2 Penetrasi pasar 3 x Bisa 3 Pengembangan produk 5 x Bisa 4 Integrasi ke depan 1 x Tidak Karena dalam perusahaan jasa angkutan, tidak memiliki retailer atau

48 94 distributor 5 Integrasi ke belakang 4 x Bisa 6 Integrasi horizontal 1 x Tidak Karena perusahaan belum cukup kuat untuk mengambil alih kepemilikan atas perusahaan pesaing 7 Diversifikasi terkait 1 x Tidak Karena perusahaan masih belum memiliki manajemen yang kuat (Sumber : Penulis) Berdasarkan tabel rangkuman alternatif strategi dapat diketahui bahwa strategi yang dapat diterapkan adalah strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, dan integrasi kebelakang. Kemudian dari ke empat strategi tersebut, diambil dua strategi yang memiliki frekuensi kemunculan paling tinggi sehingga dapat mempermudah dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk strategi yang nantinya cocok diterapkan PT GPL JAYA Ekspedisi. Strategi tersebut antara lain strategi pengembangan produk yang memiliki frekuensi kemunculan 5x dan integrasi kebelakang yang memiliki frekuensi kemunculan 4x. Dengan demikian dapat dijabarkan dalam matriks perencanaan strategi kuantitatif ( Quantitative Strategic Planning MatrixI ) untuk strategi alternatif perusahaan PT GPL JAYA Ek spedisi sebagai berikut.

49 95 Tabel 3.12 Matriks Perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) PT GPL JAYA Ekspedisi Alternatif Strategi Faktor Kunci Bobot Pengembangan produk Integrasi kebelakang AS TAS AS TAS Kekuatan 1. Adanya SDM yang berkompetensi 0, Memperhatikan 0, kesejahteraan karyawan 3. Memiliki hubungan yang 0,08 2 0, baik dengan supplier ban dan suku cadang 4. Adanya permodalan yang 0,15 4 0,60 2 0,30 kuat 5. Memiliki hubungan yang 0, baik dengan pelanggan Kelemahan 1. Tidak tersedianya fasilitas dan teknologi yang 0,11 4 0,44 2 0,22 memadai

50 96 2. Sedikitnya kesempatan 0, untuk promosi di level manajerial 3. Tingginya biaya perekrutan 0, karyawan 4. Sistem dokumentasi yang masih k onv ensional 5. Kurangny a k omunik asi antara karyawan pusat dan cabang 0,17 4 0,68 1 0,17 0,10 3 0,30 1 0,10 1,00 Peluang 1. Meningkatnya kerjasama dengan lembaga pemerintah 0, Tersedianya banyak 0,10 1 0,10 4 0,40 kesempatan kerjasama dengan perusahaan lain 3. Memperluas jaringan 0,07 4 0,28 3 0,21 bisnis seiring telah diberlakukannya AFTA 4. Tersedia banyak jasa 0,10 - -

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

APLIKASI PROGRAM BANTU NEGOSIASI HARGA PENGIRIMAN BARANG PADA PT CAHAYA BUANA SETIA BERBASIS WEB

APLIKASI PROGRAM BANTU NEGOSIASI HARGA PENGIRIMAN BARANG PADA PT CAHAYA BUANA SETIA BERBASIS WEB APLIKASI PROGRAM BANTU NEGOSIASI HARGA PENGIRIMAN BARANG PADA PT CAHAYA BUANA SETIA BERBASIS WEB Edo Ardian Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Koputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan

BAB V ANALISA DATA. dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Peluang Analisis informasi tentang rencana strategis perusahaan diterapkan dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan beberapa anggota saja yang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Abstrak Sarwinda Pamareta * Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Nama : Ana Listiya Wardani Npm : 10212721 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Titi Nugraheni,SE., MM LATAR BELAKANG Setiap perusahaan selalu berusaha

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 98 BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Evaluasi Faktor Internal Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajer umum dan manajer pemasaran dari PT Samudera Perdana Transpotama (PT SPT) dan dengan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Faktor Eksternal 4.1.1. Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Kebijakan dan keputusan pemerintah Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang LPG (Liquid Petrolium Gas) adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas dalam bentuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci