Terbentuknya Bhikkhunī Sāsana
|
|
- Djaja Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Terbentuknya Bhikkhunī Sāsana Kemunculannya kembali di era modern Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 2965F5FD
2 Sejarah Kemunculan Cūḷavagga Vinaya (V2:253ff) merekam kronologi kemunculan bhikkhunī: Di Nigrodhārāma -Kapilavatthu, Mahāpajāpatī sedih menerima 3 kali penolakan dari Buddha atas keinginannya untuk menjadi bhikkhunī. Dia dengan mengenakan jubah dan mencukur rambutnya mengejar Buddha sampai di Vesālī bersama dengan beberapa wanita suku Sakya.
3 Sejarah Kemunculan YM. Ānanda bertanya kepada Gotamī kenapa berdiri di luar gerbang dengan kaki bengkak, tubuh kotor dan berurai air mata. Setelah menolak permintaan Ānanda 3 kali dan atas pertanyaan YM. Ānanda, Buddha menegaskan bahwa wanita yang telah meninggalkan kehidupan duniawi dan berlatih sesuai Dhamma-dan-Vinaya dapat mencapai sotāpattiphala sd arahattaphala. Ānanda menyampaikan bahwa Gotamī telah melakukan banyak kebajikan: dia adalah bibi, ibu-tiri, perawat, pemberi susu setelah ibu Buddha meninggal dunia.
4 Sejarah Kemunculan Ānanda, apabila Mahāpajāpatī Gotamī menerima aṭṭhagarudhamma (delapan peraturan yang harus dihormati), maka hal tersebut menjadi penahbisan dia. Aṭṭhagarudhamma (catatan: garu bisa berarti berat atau yg dihormati ) yg harus dihormati dan tidak dilanggar seumur hidup: 1. Bhikkhunī yg sudah ditahbis bahkan selama 100 tahun harus menyapa dg penuh hormat, bangkit dari tempat duduk, beranjali dan melakukan penghormatan yang pantas kepada bhikkhu yang bahkan baru ditahbis hari itu juga.
5 Sejarah Kemunculan Aṭṭhagarudhamma yg harus dihormati dan tidak dilanggar seumur hidup: 2.Seorang bhikkhunī tidak diperbolehkan menjalankan vassa tanpa bhikkhu. 3.Setiap 2 minggu, seorang bhikkhunī harus meminta 2 hal dari bhikkhu saṅgha: menanyakan hari uposatha dan nasehat (ovāda). 4.Setelah vassa, seorang bhikkhunī harus mengundang (pavāraṇā) 3 hal ini didepan dua saṅgha mengenai: apa yang telah dilihat, apa yang telah didengar, dan apa yang telah dicurigai.
6 Sejarah Kemunculan Aṭṭhagarudhamma yg harus dihormati dan tidak dilanggar seumur hidup: 5.Seorang bhikkhunī yang melanggar peraturan yang berat (garudhamma merujuk pada pelanggaran saṅghādisesa, V 2:255) harus menjalani hukuman (mānatta) dihadapan dua saṅgha untuk setengah bulan. 6.Ketika ia sebagai calon bhikkhunī telah berlatih 6 peraturan selama 2 tahun, dia hendaknya meminta penahbisan didepan 2 saṅgha (ubhatosaṅgha). 7.Seorang bhikkhu hendaknya tidak dilecehkan dan dimaki dengan alasan apapun oleh seorang bhikkhunī. 8.Mulai hari ini, peringatan untuk bhikkhu oleh bhikkhunī dilarang, peringatan untuk bhikkhunī oleh bhikkhu tidak dilarang.
7 Kontroversi Interpretasi Aṭṭhagarudhamma No. 6 6.Ketika ia sebagai calon bhikkhunī telah berlatih 6 peraturan selama 2 tahun, dia hendaknya meminta penahbisan didepan 2 saṅgha (ubhatosaṅgha). Pasang-surut Bhikkhunī Saṅgha Bhikkhunī saṅgha berkembang di India sd abad 8. Raja Sri Lanka yg baru saja mengenal Buddhism memohon bhikkhu Mahinda (misionaris yang dikirim raja Asoka) untuk menahbiskan istrinya, ratu Anulā (Dip 15.76) Bhikkhu Mahinda, Akappiyā mahārāja itthipabbajjā bhikkhuno (Maharaja, tidaklah pantas untuk seorang bhikkhu memberikan pabbajjā kepada seorang wanita). Beliau kemudian menjelaskan perlunya mengundang bhikkhunī dari India. (Catatan: Di VN tidak ada larangan buat seorang bhikkhu memberikan pabbajjā pada wanita. Akan tetapi Samantapāsādikā [kitab komentar VN] menyatakan berbeda)
8 Pasang-surut Bhikkhunī Saṅgha Bhikkhunī Saṅghamittā dkk membentuk saṅgha bhikkhunī Sri Lanka, yang berkembang sd abad 11 (musnah karena situasi politik yg tidak menentu). Pada abad ke-5 bhikkhunī saṅgha Sri Lanka menanamkan benih silsilah penahbisan di China (ref: Taishō [CBETA] L 939c) yang kemudian diikuti dengan penerjemahan Vinaya Theravāda walaupun belakangan hilang dikarenakan ketidakstabilan situasi politik saat itu. Awal abad ke-8, bhikkhu dan bhikkhunī di China mengikuti vinaya Dharmaguptaka atas perintah penguasa setempat (Taishō L 793c).
9 Pasang-surut Bhikkhunī Saṅgha Bhikkhunī saṅgha Theravāda dianggap telah punah dari abad ke-11. Pada tahun 1998, silsilah penahbisan bhikkhunī Theravāda di Sri Lanka kembali dihidupkan oleh bhikkhunī dari Taiwan dan Barat (Mahāyāna) bersama dengan bhikkhu dari berbagai tradisi melalui upacara penahbisan-ganda di Bodhgayā. Vinaya Dharmaguptaka berasal dari tradisi Vibhajyavāda, yg juga asal dari Theravāda. Setelah menerima penahbisan di Bodhgayā, bhikkhunī baru SL tsb kemudian menerima penahbisan ulang di depan para bhikkhu Theravāda (SL) di Sarnath.
10 Kemunculan Kembali Bhikkhunī Saṅgha: Pro dan Kontra Kontra: dengan punahnya saṅgha bhikkhunī di Sri Lanka pada abad ke-11, maka garudhamma no.6 sudah tidak bisa dilaksanakan lagi, dengan demikian penahbisan bhikkhunī yang membutuhkan 2 saṅgha tidak bisa dilaksanakan lagi. Pro: Penahbisan di depan 2 saṅgha bisa dilakukan dengan menahbiskan calon bhikkhunī di depan saṅgha bhikkhunī dengan tradisi Dharmaguptaka (Taiwan) terlebih dahulu baru kemudian di depan saṅgha bhikkhu Theravāda. Keinginan Buddha untuk membentuk Catuparisā (empat perkumpulan).
11 Kajian Garudhamma No.6 Arti garudhamma (1): peraturan berat yang merujuk kepada peraturan saṅghādisesa. Seorang bhikkhunī yang telah melanggar garudhamma harus menjalani hukuman (mānatta) selama setengah bulan di hadapan 2 saṅgha (V 2:255). Kemudian ia harus menjalani proses rehabilitasi (abbhāna). Arti garudhamma (2): peraturan yang harus dihormati. 8 peraturan bukan termasuk dalam pelanggaran saṅghādisesa. GD 2 = pācittiya 56 di Bhikkhunīvibhaṅga (V 4:313); GD 3 = pācittiya 59 (V 4:315); GD 4 = pācittiya 57 (V 4:314); GD 7 = pācittiya 52 (V 4:309) ==> bukan pelanggaran saṅghādisesa (berat)
12 Apakah 8 Garudhamma merupakan peraturan disiplin? Peraturan pācittiya ditetapkan sebagai jawaban atas pelanggaran yang dilakukan oleh bhikkhunī (Bhikkhunīvibhaṅga). Dengan demikian maka peraturan pācittiya muncul setelah 8 garudhamma (yg dibuat sebelum ada bahkan 1 bhikkhunī pun). Ciri dari vinaya, untuk pelanggaran pācittiya maka pelanggar pertama (ādikammika) tidak dianggap melakukan pelanggaran apapun. Dg kata lain pelanggar garudhamma 2,3,4 dan 7 tidak melakukan pelanggaran apapun. Kesimpulan: kecuali GD 5, 8 garudhamma bukan peraturan disiplin yg memberikan hukuman buat mereka yg melanggar. 8 garudhamma adalah anjuran untuk dipuja (sakkatvā), dihormati (garukatvā), dijunjung tinggi (mānetvā) dan dihormati dengan penuh bhakti (pūjetvā). Dengan demikian garudhamma berarti peraturan untuk dihormati.
13 Bagaimana dengan Garudhamma No. 6? Seorang calon bhikkhunī harus telah melatih 6 peraturan selama 2 tahun tercantum dalam pācittiya 63 bhikkhunīvibhaṅga (V 4:319); sementara keharusan untuk ditahbiskan dihadapan 2 saṅgha tidak ditemukan padanannya di peraturan pātimokkha. Saṅgha bhikkhunī dengan tradisi Dharmaguptaka: Silsilah yg tidak terputus sejak abad ke-5 yg dibawa oleh bhikkhunī dari Sri Lanka, walaupun kemudian mereka mengikuti vinaya Dharmaguptaka yg membuat mereka menjadi nānasaṃvāsa (komunitas yg berbeda [dengan Theravāda]).
14 Nānasaṃvāsa dan Samānasaṃvāsa Pada saat perselisihan paham ttg peraturan vinaya bisa diselesaikan maka mereka menjadi samānasaṃvāsa (bagian dari komunitas). Mahāvagga Vinaya mengajukan cara untuk menjadi samānasaṃvāsa (V 1:340) / bhikkhunī Theravāda: Atas inisiatif sendiri, seseorang membuat dirinya menjadi bagian dari komunitas yang sama (Attanā vā attānaṃ samāsanasaṃvāsakaṃ karoti.): ketika seseorang menyadari kekeliruannya dan bersedia mematuhi pandangan / peraturan dari komunitas yang berbeda. Hal ini terjadi pada saat bhikkhunī yang baru saja ditahbis di Bodhgayā kemudian meminta penahbisan di depan saṅgha bhikkhu Theravāda SL di Sarnath. Daḷhikamma (menguatkan).
15 Penahbisan Tunggal oleh Saṅgha Bhikkhu Setelah ditahbiskan menjadi bhikkhunī, Mahāpajāpatī Gotamī bertanya kepada Buddha, Bhante, bagaimana saya menjalaninya kaitannya dengan wanita2 Sākya itu? Para bhikkhu, Aku ijinkan penahbisan bhikkhunī oleh bhikkhu [anujānāmi, bhikkhave, bhikkhūhi bhikkhuniyo upasampādetun ti]. (V 2:257) Perintah ini diberikan setelah 8 garudhamma. Bisa diartikan apabila tidak terdapat saṅgha bhikkhunī maka penahbisan bhikkhunī oleh bhikkhu sah. Perintah ini tidak pernah dihapus oleh Buddha. Para bhikkhu, sejak hari ini Aku menghapus penahbisan dengan tiga perlindungan yang pernah Aku tetapkan; para bhikkhu, Aku menetapkan penahbisan dengan ñatticatuttha kamma. (V 1:56)
16 Kesimpulan Penahbisan bhikkhunī di Bodhgayā sah sesuai dengan vinaya Theravāda. Apabila penahbisan oleh saṅgha bhikkhunī dari tradisi Dharmaguptaka dianggap tidak sah maka alternatif untuk menjadikannya sah: 1. Atas inisiatif sendiri, seseorang membuat dirinya menjadi bagian dari komunitas yang sama (samānasaṃvāsa): menghadap saṅgha bhikkhu Theravāda. 2. Para bhikkhu, Aku ijinkan penahbisan bhikkhunī oleh bhikkhu [anujānāmi, bhikkhave, bhikkhūhi bhikkhuniyo upasampādetun ti]. (V 2:257)
17 Bungkus Vs Isi Bungkus: Jubah merah muda membangkitkan nafsu. Sayalay adalah bentuk penindasan terhadap kaum perempuan. Isi: Memberikan ruang buat kaum perempuan, bhikkhunī, sayalay, sāmaṇeri untuk mempelajari Tipiṭaka dan kitab komentar. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk melatih sīla samādhi - paññā.
18 Standar Kanon Pāḷi Attanomatito ācariyavādo balavataro ācariyavādato hi suttānulomaṃ balavataraṃ (ajaran guru di masa lalu [kitab komentar] lebih kuat daripada ajaran pribadi suttānuloma [kanon] lebih kuat daripada ajaran para guru).[va 1:231] Attanomati: penarikan kesimpulan atau ajaran individu yang tidak sesuai dengan sutta, suttānuloma dan ācariyavāda. Suttānuloma: cattāro mahāpaddesa (empat otoritas besar) Ācariyavāda: kitab-kitab komentar Pāḷi. Vinayo nāma buddhassa sāsanassa āyu. Vinaye ṭhite sāsanaṃ ṭhitaṃ hoti (Vinaya adalah jantung kehidupan Buddha sāsana. Sāsana berdiri tegak selama vinaya juga berdiri tegak) [VA. 1:13] Appaññattaṃ na paññapessanti, paññattaṃ na samucchindissanti tidak membuat peraturan atas apa yg tidak ditetapkan, tidak menghancurkan apa yang sudah ditetapkan. (D 2:77)
19 Pariyatti dan paṭipatti adalah dua sayap seekor burung rajawali Bhikkhunī dan sāmaṇeri SAGIN yang belajar di Sri Lanka Sumber materi: Digital Pali Reader Book of the Discipline Part V The Legality of Bhikkhunī Ordination oleh Bhikkhu Anālayo
20 Selesai
Habis Gelap Terbitlah Terang
Page 1 of 15 Habis Gelap Terbitlah Terang Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pendahuluan Hai si Jahat, Aku tidak akan memasuki parinibbāna sampai Aku mempunyai murid bhikkhuṇī-bhikkhuṇī yang
Lebih terperinciSĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah
Lebih terperinciPermintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Aspirasi Superior (Abhinīhāra) Setelah Aku menyeberang lautan saṃsāra d e n g a n u s a h a
Lebih terperinciDharmayatra tempat suci Buddha
Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,
Lebih terperinciDāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,
Lebih terperinciPendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, September 29, 13
Pendahuluan Tipiṭaka Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Kronologi Kanon Pāḷi Tradisi lisan pada jaman Buddha. Kitab suci yang ada sekarang bersumber pada Konsili-konsili yang
Lebih terperinciKehidupan Tanpa Uang. Bhikkhu Sikkhānanda
Kehidupan Tanpa Uang Informasi mengenai peraturan tentang uang bagi para bhikkhu dan bhikkhuni Diterjemahkan Oleh Bhikkhu Sikkhānanda Dipersembahkan sebagai Dana Dhamma Oleh Keluarga Besar Amir Sujono
Lebih terperinciLEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD
LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016-2017 SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tgl : Rabu, 8 Maret 2017 Kelas/Semester : X/ganjil Alokasi Waktu : 10.30-12.30
Lebih terperinciPentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari
Lebih terperinciDhamma. Dana Para. Dhammaduta
Dhamma Dana Para Dhammaduta 4 DHAMMA DANA PARA DHAMMADUTA 4 Sampul & Tata Letak : poise design Ukuran Buku Jadi : 130 x 185 mm Kertas Cover : Art Cartoon 210 gsm Kertas Isi : HVS 70 gsm Jumlah Halaman
Lebih terperinciMengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:
Lebih terperinciKEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002
KEPUTUSAN Nomor : 02/PA/VII/2002 Tentang: PROGRAM KERJA LIMA TAHUN ( TAHUN 2002 2007 ) NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Memperhatikan : Musyawarah dan mufakat dalam Mahã Sangha Sabhã (Pesamuan
Lebih terperinciPengenalan Abhidhamma
(Sesion 1) TRIPITAKA/TIPITAKA Pengenalan Abhidhamma 1. Pengertian Abhidhamma 2. Abhidhamma merupakan bagian dari Tipitaka 3. Sejarah Abhidhamma 4. 5 macam maksud abhidhamma 5. Pengertian Abhidhammatthasangaha
Lebih terperinciBHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA MONKS PRECEPTS LAY PERSON S GUIDE PERATURAN KEDISIPLINAN BHIKKHU PANDUAN BAGI UMAT AWAM
DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVĀDA INDONESIA SUMATERA UTARA www.patria.or.id MEMPERSEMBAHKAN KARYA DARI: BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA MONKS PRECEPTS LAY PERSON S GUIDE PERATURAN KEDISIPLINAN BHIKKHU
Lebih terperinciDhammacakka Pavattana Sutta!
Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha
Lebih terperinciSutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)
1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta
Lebih terperinciSejarah Konsili Sangha ke II. Bhikkhu Sikkhānanda
Sejarah Konsili Sangha ke II Oleh Bhikkhu Sikkhānanda Dipersembahkan sebagai Dana Dhamma Oleh Keluarga Besar Amir Sujono & Rima Sulastri Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa Penghormatan pada
Lebih terperinciMengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?
TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meditasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memusatkan pikiran pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli meditasi disebut juga
Lebih terperinciKEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA
Nomor : 01/RAPIM-I/II/01 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 BAB I : PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 : Program
Lebih terperinciPERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD JALAN TENGAH PERUMPAMAAN TENTANG KECAPI Gb: Vīnā (kecapi India)
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 01. Dari: Jaya Mudita, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante,
Lebih terperinciKEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007
Menimbang : Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12 Jakarta 14350 Vihara Mendut, Kotak Pos 111, Kota Mungkid 56501 Magelang KEPUTUSAN SIDANG Nomor : 01/PA/VII/2007 TATA TERTIB SIDANG MAHASANGHASABHA
Lebih terperinciD. ucapan benar E. usaha benar
1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang
Lebih terperinciKAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab
Lebih terperinciAgama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama
Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi
Lebih terperinciSutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]
1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk
Lebih terperinciMahā Maṅgala Sutta (1)
Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung
Lebih terperinciKamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies
Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih
Lebih terperinciWritten by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28
Ven. Ajahn Karuniko (Christopher John Woodfine) dilahirkan pada tahun 1953 dekat wilayah Manchester di Inggris. Beliau adalah lulusan Universitas Sheffield dengan gelar kehormatan di bidang Teknik Elektronika
Lebih terperinciKEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) III/2000 SANGHA THERAVADA INDONESIA
Nomor : 01/RAPIM-III/X/00 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) III/2000 BAB I : TIM PERUMUS PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA,
Lebih terperinciSutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)
1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan
Lebih terperinciSifat Agung Dari Tiga Permata 2
Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan
Lebih terperinciPenolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
Penolakan Keduniawian Bodhisatta Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Penerjemahan yang Tidak Akurat Bodhisatta (Pāḷi) menjadi Bodhisattva (Skt): Bodhi (pencerahan)
Lebih terperinciMeditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)
Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dari ceramah Dhamma Chanmyay Sayadaw pada retret meditasi vipassanā tanggal 2-3 Jan.2009 di Pusat Meditasi YASATI, Bacom, Cianjur,
Lebih terperinciSutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]
1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,
Lebih terperinciASSIGNMENT AGAMA BUDDHA IBADAT & AMALAN
ASSIGNMENT AGAMA BUDDHA IBADAT & AMALAN Name : Vickneshvaran A/L Rajasegaran Matric No :3142000611 Code : MPU2323 Subject : Agama-Agama Di Malaysia Group : 1 Lecture : Sir Ahmad Tarmizi Bin Zakari AGAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi
Lebih terperinciEmpat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Empat Kebenaran Mulia Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Nilai Penting Empat Kebenaran Mulia Para bhikkhu, dikarenakan tidak memahami, tidak menembus Empat Kebenaran
Lebih terperincio Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.
o Apakah yang dimaksud dengan pāramī? Pāramī adalah kualitas mulia seper/ memberi, dll., yang disertai oleh belas kasih dan cara- cara yang baik (upāya kosalla) serta /dak ternoda oleh nafsu- keinginan,
Lebih terperinciSutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para
1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini
Lebih terperinciVihara terbuka untuk bhikkhu dan bhikkhuni (maechee atau anagarini), dan juga umat awam pria dan umat awam wanita.
Vihara Perkenalan Vihara Buddha Gotama adalah sebuah Vihara kehutanan seluas 6 hektar yang didirikan pada tahun 1998 dengan tujuan utama mempelajari, memberikan pengajaran dan mempraktekkan khotbah-khotbah
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:
STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
Lebih terperinci1 3SEKSUALITAS DALAM BUDDHISME. Buddhisme dan Seks Judul Asli : Buddhism and Sex Alih Bahasa : amri Editor : Willy Yandi Wijaya
1 3 1 3 1 3SEKSUALITAS DALAM BUDDHISME Buddhisme dan Seks Judul Asli : Buddhism and Sex Alih Bahasa : amri Editor : Willy Yandi Wijaya Homoseksualitas dan Buddhisme Judul Asli : Homosexuality and Theravada
Lebih terperinciVinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat
DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sepuluh Alasan Buddha Menetapkan Vinaya 1. Untuk kebaikan saṅgha (saṅghasuṭṭhutāya).
Lebih terperinciAgama Buddha. i. Ia berasal dari negara India pada kurun ke-6 SM dan diasaskan oleh Gautama Buddha sebagai salah satu interpretasi agama Hindu.
BAB 7: ETIKA BUDDHA Agama Buddha i. Ia berasal dari negara India pada kurun ke-6 SM dan diasaskan oleh Gautama Buddha sebagai salah satu interpretasi agama Hindu. ii. Ia menolak sistem Veda serta sistem
Lebih terperinciDALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:
A. DEFINISI AGAMA 1. Mennurut KBBI : suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada tuhan (dewa & sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu 2. Atau seperangkat
Lebih terperinciKitab Pali: Apa yang Seorang Buddhis Harus Ketahui
Kitab Pali: Apa yang Seorang Buddhis Harus Ketahui P. A. PAYUTTO Kitab Pali: Apa yang Seorang Buddhis Harus Ketahui Terjemahan dari buku The Pali Canon: What a Buddhist Must Know Karya Phra Brahmagunabhorn
Lebih terperinciMerenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka
Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha
Lebih terperinciBrahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Brahmavihāra (1) Pendahuluan Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Terminologi (Ref: Pali-English Dictionary) Brahma: Berkualitas seperti Brahma (contoh: brahmappatta:
Lebih terperinciSutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136
1 Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1. Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu waktu, Bhagavan
Lebih terperinciKaṭhina dan Serba-Serbinya. Bhikkhu Sikkhānanda
Kaṭhina dan Serba-Serbinya Oleh Bhikkhu Sikkhānanda Dipersembahkan sebagai Dana Dhamma Oleh Keluarga Besar Amir Sujono & Rima Sulastri Pendahuluan Pertama-tama penulis ucapkan semoga semua makhluk hidup
Lebih terperinciBrahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā Sebagai Akar Brahmavihāra Tetapi, Anuruddhā, bagaimana kalian hidup rukun, dalam kegembiraan
Lebih terperinciMakanan untuk Hati Oleh: Ajahn Chah
Makanan untuk Hati Oleh: Ajahn Chah (Terjemahan dari Buku Food For The Heart, Oleh Ajahn Chah) English Edition: http://www.accesstoinsight.org/lib/thai/chah/heartfood.html DAFTAR ISI Bab 1 Perjuangan Dhamma
Lebih terperinciDhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015
Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,
Lebih terperinciAturan Disiplin Para Bhikkhu
Aturan Disiplin Para Bhikkhu Beberapa Poin Dijelaskan untuk Umat Awam oleh Bhikkhu Khantipalo Aturan disiplin para Bhikkhu Beberapa Poin Dijelaskan untuk Umat Awam Karya Bhikkhu Khantipalo Penerjemah:
Lebih terperinciKAMMA (9)
KAMMA (9) http://facebook.com/abhidhammamadeeasy 3. Kesuksesan Waktu Seseorang mungkin akan terlahir pada saat pemerintahan dipimpin oleh seorang yang tidak baik dan dikelilingi oleh orang-orang yang tak
Lebih terperinciBuddha di Desa Rancaiyuh.
ARIYA DIPASENA BUAH DARI SUATU PERJUANGAN PANJANG Mayarakat Desa Rancaiyuh, khususnya warga keturunan Tionghoa rata-rata beragama Buddha yang tertera di KTP. Akan tetapi, masih banyak dari mereka yang
Lebih terperinci6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd
6. Pattidāna (Pelimpahan Kebajikan) Tirkuḍḍa sutta 1 (Khp. 6) Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada serangpun yang mengingat mereka. Mahluk-mahluk terkndisi
Lebih terperinciMari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran
book Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang. KARMA Ajaran
Lebih terperinciLEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD
LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016-2017 SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XII/VI Alokasi Waktu : 120 menit
Lebih terperinciArtikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA
Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA OLEH: SACCA HANDIKA MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA SACCA HANDIKA ABSTRAK
Lebih terperinciDāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Dāna Mahapphala Sutta Vaṇṇanā Cittālaṅkāracittaparikkhāranti samathavipassanācittassa alaṅkārabhūtañceva
Lebih terperinci01147_299_ChastitySM.qxd 5/1/13 11:50 AM Page iii Kemu K rnian Akh A lak
Kemurnian Akhlak Bapa Surgawi Anda mengasihi Anda dan menginginkan Anda untuk menjadi bahagia hari ini dan selama-lamanya. Dia telah memberikan nasihat dan perintah melalui para nabi-nya untuk menolong
Lebih terperinciTidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian
Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini
Lebih terperinciMEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA
(edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004
Lebih terperinciTATA TERTIB RUANG LOMBA PERTOLONGAN PERTAMA
TATA TERTIB RUANG LOMBA PERTOLONGAN PERTAMA 8. Dilarang makan dan minum di dalam ruang lomba. 9. Peserta wajib menjaga kebersihan lingkungan ruang lomba. 12. Dilarang menanyakan jawaban kepada panitia
Lebih terperinciK168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)
K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi
Lebih terperinci, BCA, KCP
Diterbitkan Oleh: Saṅgha Bhikkhunī Theravāda Indonesia Wisma Kusalayani, Maribaya, Lembang- Bandung 0 Kusalayani, Edisi ke-30 Tahun 2017 1 Kusalayani, Edisi ke-30 Tahun 2017 Susunan Redaksi Penerbit: Saṅgha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama sekali terdiri dari pesta keupacaraan yang disebut slametan, kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut James Danandjaja (1997:52), terdapat fakta dan data yang ditemukan dalam masyarakat Indonesia yang masih memiliki kepercayaan terdapat mitos-mitos yang berkaitan
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (1)
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id DARI BRAHMAJĀLA SUTTA DAN KITAB KOMENTARNYA 62 PANDANGAN SALAH (1) PENDAHULUAN Saṃsāra Vs. Nibbāna Pandangan-benar adalah pelopor; memahami pandangan-salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT, karena setiap insan manusia yang ada dimuka bumi ini telah ditentukan pasangannya
Lebih terperincidari redaksi Joly Pimpinan Redaksi Namo Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya.
dari redaksi Namo Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya. Joly Pimpinan Redaksi Sebagai umat Buddha, kita mengenal para Bhante, Suhu ataupun para Lama. Akan tetapi, tahukah kita bagaimana sebaiknya kita
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013
KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / 413.032 / 2013 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (18) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 2 Januari 2006 s.d. tanggal 20 Februari 2006
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (18) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 2 Januari 2006 s.d. tanggal 20 Februari 2006 01. Dari: Ricky, Tangerang Namo Buddhaya Bhante, Saya
Lebih terperinciDi Manakah Sang Buddha?
DhammaCitta Where is The Buddha? Di Manakah Sang Buddha? Where is The Buddha? Venerable Dr. K. Sri Dhammananda Nàyaka Maha Thera Orang-orang sering menanyakan pertanyaan ini, ke manakah Sang Buddha pergi
Lebih terperinciATAU BERKEPERCAYAAN. Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights. Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat
HAK KEBEBASAN BERAGAMA ATAU BERKEPERCAYAAN Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI
SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti
Lebih terperinciPOLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI
POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Jurusan Dharmaduta
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Semester : 1 (Satu) Aspek : Sejarah Standar : 1. Mengungkapkan sejarah Pangeran Siddharta pada masa bertapa
Lebih terperinciWORKING HARD LIKE A HORSE
WORKING HARD LIKE A HORSE Dhamma talk on 2 Feb 2014 at Prasadha Jinarakkhita, Jakarta 1 Sebelumnya, mari kita memanjatkan paritta Samantā cakka-vāḷesu atrāgacchantu devatā. Sad-dhammaṃ muni-rājassa suṇantu
Lebih terperinciAṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha
DhammaCitta Press Business Park Kebon Jeruk E2 No. 5# Jl. Meruya Ilir Raya No. 88 - Jakarta Barat 11620 - Indonesia http://dhammacitta.org Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Judul Asli
Lebih terperinciKEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN) II/2006 SANGHA THERAVADA INDONESIA
Nomor : 01/RAPIM-II/VI/2006 KEPUTUSAN NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA MEMUTUSKAN Menetapkan : BAB I : KETUA BHIKKHU DAERAH PEMBINAAN PROVINSI (PADESANAYAKA) DAN WAKIL KETUA BHIKKHU DAERAH
Lebih terperinciAktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014
Aktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014 Pengajaran Pra-Monlam ke 31: Suluh Kepastian Tanggal : Jumat, 3 Januari Minggu, 5 Januari 2014 Jumat & Sabtu, 3 4 Januari : Topik : Bab Perlindungan dan Vajrasattva
Lebih terperinciDāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Posisi Dāna di dalam Praktik Spiritual Buddhis Dāna menempati urutan pertama di: Penjelasan
Lebih terperinciMengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting
Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menetapkan konsep
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT
SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat
Lebih terperinciPENYEMBAHAN DAN LATIHAN BUDDHA. NAMA: DARSHNI A/P SAUNDARA RAJAN NO.MATRIK:
PENYEMBAHAN DAN LATIHAN BUDDHA. NAMA: DARSHNI A/P SAUNDARA RAJAN NO.MATRIK: 3153001641 Gambar buddha adalah satu objek penyembahan kepada buddha seperti menggambarkan rohani, tujuan mereka ialah kepada
Lebih terperinciHal 0 Kusalayani, Edisi ke-29 Tahun 2016
Hal 0 Kusalayani, Edisi ke-29 Tahun 2016 Diterbitkan Oleh: Saṅgha Bhikkhunī Theravāda Indonesia Wisma Kusalayani, Maribaya, Lembang- Bandung Susunan Redaksi Penerbit: Saṅgha Bhikkhunī Theravāda Indonesia
Lebih terperinciSYARAT-SYARAT DAN PERATURAN PERTANDINGAN PROGRAM KECEMERLANGAN DAN KECERGASAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAN INDUSTRI ASAS TANI
1.0 PENGANJURAN & PENGELOLAAN 1.1 Kejohanan ini dianjurkan oleh Gabungan Kelab Sukan dan Kebajikan Anggotaanggota Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia () dan dikelolakan oleh Lembaga Kemajuan
Lebih terperinci2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,
Pendahuluan Perkawinan merupakan institusi yang sangat penting dalam masyarakat. Di dalam agama islam sendiri perkawinan merupakan sunnah Nabi Muhammad Saw, dimana bagi setiap umatnya dituntut untuk mengikutinya.
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005 01. Dari: Kristina, Jakarta Namo Buddhaya Bhante, Pertanyaan
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 01. Dari: Jazica, Bandung 1. Apa arti kejahatan menurut
Lebih terperinciKEBIJAKAN BERIKLAN GUALAPER.COM
KEBIJAKAN BERIKLAN GUALAPER.COM Apakah usaha yang anda jalankan ingin dilihat, dikenal dan didatangi oleh konsumen anda secara cepat?? Kami memberikan fasilitas untuk anda pelaku usaha yang ingin mempromosikan
Lebih terperinciAgama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)
Agama Buddha dan Kehidupan Sosial ) A. Filsafat dan ciri-ciri Filsafat Buddhis. 1. Panna bersifat menembus hakikat kenyataan (Dhamma) dan langsung dihasilkan dari samadhi. Barang siapa bersamadhi, ia akan
Lebih terperinciThe Buddha s View On Meat Eating Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
The Buddha s View On Meat Eating Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHA THERA PENERJEMAH: RETY CHANG EKAVATTHI, S.KOM, BBA PENYUNTING: PAULUS NYANNAVADDHANO, S.KOM, M.T DESIGN
Lebih terperinciAbhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies
Abhidhammatthasaṅgaha Kitab-kitab Komentar dan Sub-Komentar: Atthasāliṇī oleh Ācariya Buddhaghosa Sammohavinodanī oleh Ācariya Buddhaghosa Pañcappakaraṇa Aṭṭh a k a t h ā o l e h Ā c a r i y a Buddhaghosa
Lebih terperinciBAB III KONSEP DANA DALAM BUDDHA
BAB III KONSEP DANA DALAM BUDDHA 1. Pengertian Secara universal memberi dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Sesuatu yang membuktikan kedalaman sifat manusiawi dan kemampuan
Lebih terperinci