Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13"

Transkripsi

1 Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin 2965F5FD 1

2 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis: Tidak ada dāna yang muncul dari kehendak bebas, karena semua sudah ditakdirkan. Buddha: ada dāna! Menghasilkan buah sekarang dan seterusnya. Prinsip: Bebas tetapi Subur. Dāna berperan dalam melahirkan dan merawat Dhamma. 2

3 Itivuttaka 26 Seandainya orang-orang mengetahui, seperti Aku mengetahui, akibat dari memberi dan berbagi, maka mereka tidak akan makan sebelum memberi, juga tidak akan membiarkan noda kekikiran menguasai dan berakar dalam batin mereka. Setelah memberi kepada yang pantas menerima mereka terlahir di surga, menikmati kesenangan inderawi. 3

4 Devadūta Sutta (M130) para bhikkhu, seandainya ada dua rumah yang berpintu dan seorang laki-laki yang baik berdiri diantaranya, dia melihat orangorang yang keluar masuk dan berjalan hilir mudik. Dengan mata deva yang telah disucikan dan melampaui manusia, aku melihat mahluk-mahluk berlalu dan muncul kembali, yang rendah dan tinggi, rupawan dan buruk rupa, beruntung dan tidak beruntung. Sesuai kamma masing-masing mereka lahir di: surga, alam manusia, mahluk halus, binatang dan manusia. 4

5 Analisa DĀna berdasarkan jenis kesadaran Superior 3 akar: Alobha, adosa dan amoha 7 alam penuh kebahagiaan 2 akar: Alobha dan adosa 7 alam penuh kebahagiaan inferior 7 alam penuh kebahagiaan alam manusia dan catummahārajikā Note: Berdasarkan perasaan yang menyertai, dāna dibedakan menjadi 2: 1.berdana dengan perasaan suka-cita. 2.berdana dengan perasaan netral. Superior: sebelum, pada saat dan sesudah berdana, batin bebas dari noda. inferior: noda batin muncul sebelum atau pada saat atau sesudah berdana. 5

6 Dāna: latihan spiritual yang paling dasar. Kiṃdada sutta (S1.42) Deva: Apa yang harus diberikan apabila seseorang ingin memberi: kekuatan, kerupawanan, kenyamanan, mata? Siapakah pemberi segalanya? Buddha: makanan, pakaian, alat transportasi, lampu penerangan. Pemberi segalanya adalah mereka yang berdana tempat tinggal. Pemberi bebas-kematian adalah mereka yang mengajarkan dhamma. 6

7 Dāna: landasan dari latihan spiritual buddhist. yang kita berikan akan kembali ke kita beserta manfaatnya. kekuatan dibutuhkan untuk mengembangkan samādhi dan paññā. kerupawanan, kenyamanan, mata dan tempat tinggal pun akan sangat membantu latihan spiritual kita. manfaat dari dāna: Perumah tangga tidak akan jauh dari dhamma (Dānānisaṁsa sutta, a.iii.41). āyu (hidup), vaṇṇa (kerupawanan), sukha (kebahagiaan), bala (kekuatan) juga merupakan faktor esensial untuk mencapai kesuksesan duniawi dan juga spiritual. 7

8 mahāpphala sutta (a.7.49) Sutta tentang memberi yang berbuah-besar Motifasi berdana menentukan kualitas buah: Saya akan menikmatinya setelah kematian. (Catummahārājika Deva). Memberi itu bagus. (Tāvatiṃsa Deva). Tidaklah baik buat saya untuk meninggalkan tradisi keluarga. (Yāmā) Saya memasak, sedangkan (para pertapa) mereka tidak. (Tusitā) Para orang suci di masa lalu juga menerima dāna. (Nimmānaratī) Memberi menenangkan batin. (Paranimmitavasavattī) Ini adalah sebuah perhiasan untuk batin, sebuah pendukung untuk batin. (Anāgāmī yang tidak kembali 8

9 Velāma Sutta (A.9.20) Sutta tentang Brahmana Velāma Brahmana Velāma berdana perak, emas, permata dll masing-masing mangkuk tapi tidak ada seorangpun yang pantas menerimanya. Tidak ada seorangpun yang memurnikan pemberiannya. dāna tersebut akan berbuah besar apabila diberikan kepada: Seorang yang mempunyai pandangan-benar. Seorang Sakadāgāmī Seorang Anāgāmī. Seorang pacceka buddha. Seorang Tathāgata. Membangun sebuah vihāra yang dipersembahkan untuk saṅgha di empat penjuru. Dengan saddhā, berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Saṅgha. Melatih 5 Sīla. Mengembangkan batin cinta-kasih meskipun hanya untuk secepat mencium bau dupa yang dijepit di kedua jari. Mengembangkan persepsi ketidak-kekalan meskipun hanya untuk sejentikan jari. 9

10 Enam Keuntungan Merenungkan Ketidak-kekalan Ānisaṃsa Anicca Saññā Sutta (a.6.102) 1. Segala formasi akan kelihatan tidak stabil buat saya. 2. Batin saya tidak akan bersenang-senang di semua dunia. 3. Batin saya akan muncul diatas semua dunia. 4. Batin saya akan berkecenderungan menuju Nibbāna. 5. Belenggu batin akan hancur oleh saya. 6. Saya akan mencapai pertapaan tertinggi. 10

11 Sepuluh Belenggu Batin (Dasa Saṃyojana) 1. Pandangan akan identitas diri / jati diri. 2. Keraguan (Spiritual). 3. Kemelekatan terhadap aturan dan ritual. 4. Nafsu inderawi. 5. Keinginan jahat. 6. Keinginan akan (kehidupan) alam materi-halus. 7. Keinginan akan (kehidupan) alam non-halus. 8. Kesombongan. 9. Kegelisahan. 10.Ketidak-tahuan. Catatan: 5 belenggu pertama disebut sebagai belenggu lebih rendah (Orambhāgiya). 11

12 (Mahānāma) Roga Sutta (S ) Sutta Tentang Sakit (untuk Mahānāma) Berisi nasehat yang harus diberikan untuk mereka yang sakit, apabila memikirkan: Ayah-Ibu; Istri-anak maka lepaskan pikiranpikiran tersebut. Lima kepuasan manusiawi è catumahārājika...dst... è Paranimmitavasavattī è Brahmā è Bahkan alam brahmā pun tidakkekal, terjebak pada identitas tentang diri è arahkan batin pada penghentian identitas-diri. 12

13 Mengembangkan Persepsi Tentang Ketidak-kekalan Meskipun Hanya Untuk Sekejap Yamaka Sutta (S.22.85) Materi; perasaan; persepsi; formasiformasi; kesadaran adalah tidak kekal. Segala sesuatu yang tidak kekal adalah penderitaan. Apapun yang disebut penderitaan telah berakhir dan berlalu. 13

14 Anicca: pemberi, penerima dan barang yang dipersembahkan Pariyatti Sāsana hp ; pin 2965F5FD 14

15 Selesai 15

Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

Dāna. Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13 Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Posisi Dāna di dalam Praktik Spiritual Buddhis Dāna menempati urutan pertama di: Penjelasan

Lebih terperinci

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Friday, April 12, 13 Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,

Lebih terperinci

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana  hp ; pin! SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah

Lebih terperinci

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Mahā Maṅgala Sutta (1) Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung

Lebih terperinci

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Sunday, October 13, 13 Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Dāna Mahapphala Sutta Vaṇṇanā Cittālaṅkāracittaparikkhāranti samathavipassanācittassa alaṅkārabhūtañceva

Lebih terperinci

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana  hp ; pin! KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500

Lebih terperinci

62 Pandangan Salah (6)

62 Pandangan Salah (6) 62 Pandangan Salah (6) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id PAHAM SPEKULATIF TENTANG MASA DEPAN (44) (APARANTAKAPPIKA) I. Paham tentang Pemusnahan

Lebih terperinci

Dhammacakka Pavattana Sutta!

Dhammacakka Pavattana Sutta! Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha

Lebih terperinci

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin! PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD JALAN TENGAH PERUMPAMAAN TENTANG KECAPI Gb: Vīnā (kecapi India)

Lebih terperinci

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para 1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini

Lebih terperinci

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan

Lebih terperinci

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Aspirasi Superior (Abhinīhāra) Setelah Aku menyeberang lautan saṃsāra d e n g a n u s a h a

Lebih terperinci

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies 62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab

Lebih terperinci

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā. o Apakah yang dimaksud dengan pāramī? Pāramī adalah kualitas mulia seper/ memberi, dll., yang disertai oleh belas kasih dan cara- cara yang baik (upāya kosalla) serta /dak ternoda oleh nafsu- keinginan,

Lebih terperinci

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin 7E9064DE Empat Kebenaran Mulia Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Nilai Penting Empat Kebenaran Mulia Para bhikkhu, dikarenakan tidak memahami, tidak menembus Empat Kebenaran

Lebih terperinci

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) 1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Lokuttaracittaṃ Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: (1) Sotāpatti,magga,cittaṃ, (2) sakadāgāmi,magga,cittaṃ, (3) anāgāmi,magga,cittaṃ, (4) arahatta,magga,cittañceti

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kesadaran Indah-Lingkup Inderawi Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Pāpāhetukamuttāni, sobhanānīti vuccare. Ekūnasaṭṭhi cittāni, athekanavutīpi vā.

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam Dasa Tathāgatabala 5. Tathāgata memahami apa adanya

Lebih terperinci

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Empat Fondasi Perhatian Penuh Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Cattāro Satipaṭṭhāna Terminologi satipaṭṭhāna: 1. Sati + paṭṭhāna = perhatian-penuh + fondasi/landasan/tumpuan/

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015 Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,

Lebih terperinci

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan)  hp , pin bb.2965f5fd 6. Pattidāna (Pelimpahan Kebajikan) Tirkuḍḍa sutta 1 (Khp. 6) Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada serangpun yang mengingat mereka. Mahluk-mahluk terkndisi

Lebih terperinci

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta) Agama Buddha dan Kehidupan Sosial ) A. Filsafat dan ciri-ciri Filsafat Buddhis. 1. Panna bersifat menembus hakikat kenyataan (Dhamma) dan langsung dihasilkan dari samadhi. Barang siapa bersamadhi, ia akan

Lebih terperinci

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)

Lebih terperinci

Sifat Agung dari Tiga Permata

Sifat Agung dari Tiga Permata Sifat Agung dari Tiga Permata Buddha Puncak proses evolusi spiritual selama 4 asaṅkheyya kappa dan 100.000 putaran dunia. Budh = memahami, mengerti, telah bangun : karena dia telah memahami 4KM dan bangkit

Lebih terperinci

62 PANDANGAN SALAH (1)

62 PANDANGAN SALAH (1) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id DARI BRAHMAJĀLA SUTTA DAN KITAB KOMENTARNYA 62 PANDANGAN SALAH (1) PENDAHULUAN Saṃsāra Vs. Nibbāna Pandangan-benar adalah pelopor; memahami pandangan-salah

Lebih terperinci

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih

Lebih terperinci

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari

Lebih terperinci

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Dhammavihārī Buddhist Studies  LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA ETIMOLOGI Nīvaraṇa (rintangan batin) = nis (kebawah) + VṚ (menutupi). Dipahami sebagai: āvaraṇa: layar, hambatan,

Lebih terperinci

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies Lima Daya Pengendali Pañcindriya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Definisi Daya Pengendali Kata Indriya (Daya Pengendali) berasal dari nama salah satu Dewa Hindu, yaitu Dewa Inda (Indra).

Lebih terperinci

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) 1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan

Lebih terperinci

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015 Kebahagiaan Berdana Diposkan pada 02 Desember 2015 Berdana dan melaksanakan Dhamma di dalam kehidupan sehari-hari, itulah berkah utama Kehidupan berlangsung terus dari waktu ke waktu. Hari berganti bulan

Lebih terperinci

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu? TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah

Lebih terperinci

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] 1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk

Lebih terperinci

D. ucapan benar E. usaha benar

D. ucapan benar E. usaha benar 1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang

Lebih terperinci

62 pandangan-salah (2)

62 pandangan-salah (2) 62 pandangan-salah (2) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) Paham Poytheisme. 6. Deva khiḍḍāpadosikā

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies Abhidhammatthasaṅgaha Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Setelah menghormat sepenuh hati kepada Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Yang Tanpa Tandingan, bersama dengan Ajaran Luhur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies Abhidhammatthasaṅgaha Aṭṭhakathā Atthasāliṇī oleh Ācariya Buddhaghosa Sammohavinodanī oleh Ācariya Buddhaghosa Pañcappakaraṇa Aṭṭh a k a t h ā o l e h Ā c a r i y a Buddhaghosa Abhidhammatthasaṅgaha oleh

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015 Dhamma Inside Vol. 21 - Agustus 2015 Munculkan Sebab-Sebabnya Jalan Yang Sederhana Manusia Munculkanlah Sebab-Sebabnya Oleh : Bhikkhu Santacitto Salah satu kecenderungan kita sebagai manusia adalah ketika

Lebih terperinci

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] 1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XI/IV Alokasi Waktu : 120 menit Guru

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA (edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004

Lebih terperinci

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUDDHASSA Buku ini dipublikasikan hanya untuk dibagikan secara GRATIS dan TIDAK UNTUK DIJUAL Materi di dalam buku

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Bhūmibhedacitta Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Klasifikasi Kesadaran Berdasarkan Tingkatannya Saṅgaha: Disana, pertama-tama, kesadaran dibagi menjadi empat,

Lebih terperinci

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1 Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1. Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu waktu, Bhagavan

Lebih terperinci

MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT

MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT www.pjbi.or.id MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTO PILOT Dikendalikan oleh masa-lalu membuat kita seperti robot atau pesawat terbang dengan mode auto pilot. Kita adalah kecenderungan-laten.

Lebih terperinci

Penolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Penolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin! Penolakan Keduniawian Bodhisatta Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Penerjemahan yang Tidak Akurat Bodhisatta (Pāḷi) menjadi Bodhisattva (Skt): Bodhi (pencerahan)

Lebih terperinci

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum 1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal

Lebih terperinci

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan Dhammavihārī Buddhist Studies DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S www.dhammavihari.or.id Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan Parābhava Sutta (Khotbah tentang Keruntuhan) Sn 1.6; KN 5.6 Demikianlah

Lebih terperinci

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran book Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang. KARMA Ajaran

Lebih terperinci

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN Hai Saudara-saudari Se-Dhamma Marilah kita melatih diri menjalankan Atthangasila di hari Uposatha-sila di bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan Uposatha-sila (Pengamalan

Lebih terperinci

Belenggu Kehidupan Memandang Aku Dengan Bijak; Meniadakan Keraguan di Hati

Belenggu Kehidupan Memandang Aku Dengan Bijak; Meniadakan Keraguan di Hati Belenggu Kehidupan Memandang Aku Dengan Bijak; Meniadakan Keraguan di Hati Yulia Pannasiri Saat jam istirahat, seorang rekan kerja menghampiriku dan mencari tahu apa yang sedang aku lakukan. Sekilas melihat

Lebih terperinci

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dari ceramah Dhamma Chanmyay Sayadaw pada retret meditasi vipassanā tanggal 2-3 Jan.2009 di Pusat Meditasi YASATI, Bacom, Cianjur,

Lebih terperinci

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta 62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta 18 Pandangan yang Berpedoman pada Hal-hal Lampau 4 Pandangan Eternalis (Jiwa dan Dunia adalah Kekal) 4 Pandangan Semi-Eternalis

Lebih terperinci

4. Sebutkan apa yang termasuk dalam catuparamatthadhammā! Yang termasuk catuparamatthadhammā adalah : Citta, Cetasika, Rūpa dan Nibbāna.

4. Sebutkan apa yang termasuk dalam catuparamatthadhammā! Yang termasuk catuparamatthadhammā adalah : Citta, Cetasika, Rūpa dan Nibbāna. Soal dan jawaban pendalaman materi kelas Murid Berbagi I. 1. Ada berapa agregat pada makhluk yang lahir di alam binatang? Sebutkan! Ada lima agregat, yaitu : A. Rūpakkhandha agregat materi B. Vedanākkhandha

Lebih terperinci

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi Tiga Pintu Kamma 1. Pintu-kamma-tubuh (kāyakammadvāra) Isyarat-tubuh (kāyaviññatti). Manusia dan pekerjaan manusia adalah dua hal yang

Lebih terperinci

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA (Pada tanggal 30 Nopember 2016 terjadi tanya-jawab antara Ashin Kheminda dan murid-murid Abhidhamma. Tanya-jawab ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para murid tentang

Lebih terperinci

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian

Lebih terperinci

Pendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, September 29, 13

Pendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Sunday, September 29, 13 Pendahuluan Tipiṭaka Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Kronologi Kanon Pāḷi Tradisi lisan pada jaman Buddha. Kitab suci yang ada sekarang bersumber pada Konsili-konsili yang

Lebih terperinci

Kunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā

Kunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā Kunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā Dalam tradisi kami, sebelum memulai ceramah Dhamma, kami terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada Buddha. Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-Sambuddhassa

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG

BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG A. Makna Selibat Menurut Bikkhu/ Bikkhuni di Bandar Lampung 1. Sebagai sarana meningkatkan

Lebih terperinci

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk The Purpose of Practice Sayalay Susīlā s Dhamma talk 1 terhadap potensi karma. Reaksi Kebiasaan ini : 1. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan sekarang 2. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 01. Dari: Jazica, Bandung 1. Apa arti kejahatan menurut

Lebih terperinci

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sepuluh Alasan Buddha Menetapkan Vinaya 1. Untuk kebaikan saṅgha (saṅghasuṭṭhutāya).

Lebih terperinci

MENJADI PEMENANG ARUS

MENJADI PEMENANG ARUS MENJADI PEMENANG ARUS PENDAHULUAN Di dalam Agama Buddha kita mengenal adanya tingkat-tingkat kesucian yang dapat dicapai oleh seorang umat Buddha yang telah dapat mengerti melaksanakan dan menembus EMPAT

Lebih terperinci

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG] 1 SUTTA SATIPATTHANA Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di negeri Kuru, di kota para Kuru bernama Kammasadhamma. Beliau berkata kepada para bhikkhu: Para bhikkhu. Mereka

Lebih terperinci

Pengembara yang Tersesat

Pengembara yang Tersesat Pengembara yang Tersesat Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dahulu kala ada seorang pengembara yang sering berpergian dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Suatu ketika karena waktu yang sangat terbatas,

Lebih terperinci

Kelahiran dan Kematian

Kelahiran dan Kematian Kelahiran dan Kematian 1. Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, Mengapa saya dilahirkan? Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini pada pagi hari, siang

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies Abhidhammatthasaṅgaha Kitab-kitab Komentar dan Sub-Komentar: Atthasāliṇī oleh Ācariya Buddhaghosa Sammohavinodanī oleh Ācariya Buddhaghosa Pañcappakaraṇa Aṭṭh a k a t h ā o l e h Ā c a r i y a Buddhaghosa

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual

BAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual BAB V ANALISIS KOMPARATIF A. Persamaan Agama Hindu dan Budha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung

Lebih terperinci

Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri

Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA Artikel ini bersumber dari ceramah Cara Kerja Kamma dari penulis yang diberikan di Kuching

Lebih terperinci

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Brahmavihāra (1) Pendahuluan Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Terminologi (Ref: Pali-English Dictionary) Brahma: Berkualitas seperti Brahma (contoh: brahmappatta:

Lebih terperinci

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN: A. DEFINISI AGAMA 1. Mennurut KBBI : suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada tuhan (dewa & sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu 2. Atau seperangkat

Lebih terperinci

Berdana: Seni Memberi, Menurut Sutta Pali

Berdana: Seni Memberi, Menurut Sutta Pali 1 Namo Tassa, Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa. Berdana: Seni Memberi, Menurut Sutta Pali Penyusun: Harris Darmawan EBSI Press Perancang Sampul dan Tata Letak: Harris Darmawan EBSI Press Hak cipta dan

Lebih terperinci

Di Manakah Sang Buddha?

Di Manakah Sang Buddha? DhammaCitta Where is The Buddha? Di Manakah Sang Buddha? Where is The Buddha? Venerable Dr. K. Sri Dhammananda Nàyaka Maha Thera Orang-orang sering menanyakan pertanyaan ini, ke manakah Sang Buddha pergi

Lebih terperinci

Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin 7E9064DE Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā Sebagai Akar Brahmavihāra Tetapi, Anuruddhā, bagaimana kalian hidup rukun, dalam kegembiraan

Lebih terperinci

BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR

BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR DEFINISI 4 BRAHMAVIHĀRA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā: Mejjatīti mettā, siniyhatīti attho. mitte vā bhavā, mittassa vā

Lebih terperinci

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur. book Bakti Kepada Bakti Kepada Orangtua merupakan paduan ajaran klasik Buddha yang inspiratif dengan tampilan modern yang atraktif, sehingga merupakan sarana efektif untuk: membelajarkan sifat luhur sejak

Lebih terperinci

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha DhammaCitta Press Business Park Kebon Jeruk E2 No. 5# Jl. Meruya Ilir Raya No. 88 - Jakarta Barat 11620 - Indonesia http://dhammacitta.org Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Judul Asli

Lebih terperinci

KEHIDUPAN MULIA INI (THIS NOBLE LIFE) oleh ASHIN KUNDALĀBHIVAMSA

KEHIDUPAN MULIA INI (THIS NOBLE LIFE) oleh ASHIN KUNDALĀBHIVAMSA KEHIDUPAN MULIA INI (THIS NOBLE LIFE) oleh ASHIN KUNDALĀBHIVAMSA KEHIDUPAN MULIA INI THIS NOBLE LIFE oleh ASHIN KUNDALĀBHIVAMSA Sayadaw Mahāsi Nāyaka Agga Mahā Kammatthānācariya Saddhammaramsī Meditation

Lebih terperinci

DHAMMAPADA DHAMMAPADA

DHAMMAPADA DHAMMAPADA DHAMMAPADA BAB I. YAMAKA VAGGA - Syair Berpasangan BAB II. APPAMADA VAGGA - Kewaspadaan BAB III. CITTA VAGGA - Pikiran BAB IV. PUPPHA VAGGA - Bunga Bunga BAB V. BALA VAGGA - Orang Bodoh BAB VI. PANDITA

Lebih terperinci

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: (1) Ucapan-benar; (2) Perbuatan-benar; (3) Penghidupan-benar. Ketiganya dinamakan pantangan. (Sammāvācā sammākammanto

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015 Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang

Lebih terperinci

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28 Ven. Ajahn Karuniko (Christopher John Woodfine) dilahirkan pada tahun 1953 dekat wilayah Manchester di Inggris. Beliau adalah lulusan Universitas Sheffield dengan gelar kehormatan di bidang Teknik Elektronika

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (13) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 27 April 2005 s.d. tanggal 15 Juni 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (13) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 27 April 2005 s.d. tanggal 15 Juni 2005 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (13) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 27 April 2005 s.d. tanggal 15 Juni 2005 01. Dari: Diah, Jakarta Bhante, Saya seorang Buddhis yang

Lebih terperinci

SAMATHA DAN VIPASSANâ

SAMATHA DAN VIPASSANâ SAMATHA DAN VIPASSANâ Y.M. Dhammavuòòho Mahâthera Tulisan ini dimaksudkan untuk menyingkap adanya beberapa ketidaksesuaian yang menyusup ke dalam ajaran Buddha dan ditulis berdasarkan ceramah Samatha dan

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d. KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d. 12 November 2005 1. Dari: Herlina, Medan Bhante, Selama ini sering ada pandangan

Lebih terperinci

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD 28. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Dhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan

Dhammavihārī Buddhist Studies.  DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan Dhammavihārī Buddhist Studies DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S www.dhammavihari.or.id Pāramī (3) Penolakan Penolakan (Nekkhamma) Meninggalkan kesenangan-kesenangan indriawi, inilah yang disebut

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Landasan untuk Berbuat Kebajikan. (Puñña,kiriya,vatthu)

Landasan untuk Berbuat Kebajikan. (Puñña,kiriya,vatthu) Landasan untuk Berbuat Kebajikan Definisi: (It.A. 2:23) (Puñña,kiriya,vatthu) Puñña (kebajikan): disebut demikian karena memperpanjang kesinambungan-seseorang (Attano santānaṃ punanti). Tattha punāti attano

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005 01. Dari: Hansen Tsai, Tangerang Menurut Bhante, apakah

Lebih terperinci

Dharmayatra tempat suci Buddha

Dharmayatra tempat suci Buddha Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,

Lebih terperinci

Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda

Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda AJARAN BUDDHA DAN KEWAJIBAN SEORANG UMAT BUDDHA Pendahuluan Agama Buddha bukanlah agama yang berdasarkan kepercayaan. Agama Buddha adalah

Lebih terperinci